up date kebijakan ipttdi 2012
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
1/39
UP DATE KEBIJAKAN
DALAM PELAYANAN DARAH
1
Yuyun SM Soedarmono
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
2/39
KERANGKA BICARA
Kebijakan Pemeintah
Kebijakan PMI
2
Penutup
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
3/39
KEBIJAKAN PEMEINTAH
Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan
3
Pelaksanaannya, yaitu :
PP No. 65 tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM);
Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentangPelayanan Publik.
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
4/39
KEDUDUKAN PELAYANAN DARAH MENURUT
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pelayanan darah merupakan upaya kesehatanperorangan sekaligus upaya kesehatan masyarakatuntuk mewujudkan kesehatan bagi masyarakat.(Mengacu kepada Pasal 86, 88, & 46 dari UU 36/2009)
4
e ayanan ara se aga upaya pe ayanan ese a anmerupakan urusan wajib pemerintahan daerah. (UU32/2004)
Pelayanan darah merupakan pelayanan publik.
(Mengacu pada Pasal 1, dan 5 dari UU 25/2009 tentangPelayanan Publikserta UU 36/2009 dan UU 32/2004)
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
5/39
PENYELENGGARAAN PELAYANAN DARAH
MENURUT PERATURAN PER UU
UU 36/2009 tentang Kesehatan(Pasal 86, 88, 47) Pelayanan darah diselenggarakan dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
Pasal 90 :
5
Pemerintah bertanggung jawab atas pelayanan darah
Pemerintah menjamin pembiayaan melalui APBN,APBDdan bantuan lainnya
Darah dilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun.
Pasal 87 :
Penyelenggaraan darah dilakukan UTD pemerintah & PMI
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
6/39
UU 32/2004 ten tang Pemerin tahan Daerah
Pelayanan darah sebagai upaya pelayanan
kesehatan merupakan urusan wajib yang
menjadi kewenangan pemerintahan daerah.
6
Perlu disusun Standar Pelayanan Minimalnya
(SPM) (PP 65/2005tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal)
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
7/39
PERATURAN PEMERINTAH No.7/2011
tentang Pelayanan Darah
Penyelenggara pelayanan darah oleh UTD PMIdan UTD RS
Pembiayaan dari pemerintah dan pemerintahdaerah
7
BDRS: Unit RS, di semua RS
Menerima, menyimpan, menyiapkan darah untuktransfusi
Peraturan pelaksanaanPermenkes (sedangdisusun)
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
8/39
STATUTA UDD PMI
Juknis Statuta UDD utk membantu pelaksanaan:
Juknis tipologi UDD
Juknis BPPD
Juknis Logistik
8
u n s ewenangan
Juknis Penghargaan Donor
Peraturan Kepegawaian
Peraturan Keuangan
Jika dilaksanakan dg baik akan lebihmelancarkan pelayanan darah
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
9/39
TIPOLOGI UDD PMI
Didasarkan pada: Fasilitas UDD, Ketenagaan UDD
Kemampuan Pelayanan Darah, Pembiayaan
Monitoring dan Evaluasi
Kemampuan Pelatihan, Penelitian & Pengembangan
Manajeman Organisasi dan Pelayanan
9
, ,dan Dinas Kesehatan
Tindak lanjut : UDD PMI melakukan penilaian sendiri dahulu
UDD PMI mengirim kuesioner isian ke PMI Pusat
Verifikasi oleh Tim
SK Penetapan Tipe UDD dari PMI Pusat
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
10/39
PERAN PENGURUS PMI DALAM
PELAYANAN DARAH
PP No 7/2011 tentang Pelayanan Darah
Pengerahan dan pelestarian pendonor
darah
10
Penyelenggara UTD sebagai penugasan
Pemerintah
PMI dapat melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap UTD binaannya
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
11/39
Statuta PMI Kewenangan PMI di setiap level:
Menetapkan norma, standar, prosedur,kriteria, dan pengawasan pelayananpenyediaan darah Nasional/Propinsi/Kab/Kota.
Melakukan pembinaan terhadap PMI Provinsi,
11
Jadi tidak dalam mengelola kepegawaian,keuangan atau logistik UDD sudah ada
Peraturan Kepegawaian dan KeuanganPMI
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
12/39
JEJARING PELAYANAN DARAH
Tujuan: Memenuhi kebutuhan darah di daerah yg ada UDD PMI
Membantu kebutuhan darah di daerah yang tidak ada
UDD PMI mll UTD RS
Standarisasi kualitas darah
12
Strategi:
Sentralisasi kegiatan pelayanan darah untuk standarisasi
Otomatisasi kegiatan untuk mengurangi human error
Jejeraing stok darah antar UDD !!! UDD tidak boleh
langsung melayani BDRS di luar wilayahnya
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
13/39
Mekanisme: Di wilayah dg kondisi geografi memungkinkan
UDD Tipe A dan Tipe B sebagai UDD sentral ujisaring dan pengolahan komponen
UDD Tipe A dan UDD Tipe B menggunakan alat
otomatik untuk mengurangi human error
Kelebihan tenaga diarahkan pada upaya
13
pengerahan dan pelestarian donor serta
pengambilan darah
Di wilayah dg kondisi geografi sulit
Sentralisasi tidak memungkinkan Pelayanan darah diawasi agar memenuhi standar
minimal
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
14/39
MOBIL UDD
Tujuan: Membantu UDD meningkatkan jumlah
donasi (target 50 ktg/hari)
14
Hasil:
Tahun 2011-2012 sudah 100 mobil MU
berhasil dikumpulkan oleh PMI Pusat
asal dana CSR perusahaan
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
15/39
Distribusi Mobil UDD:
Melalui Pengurus PMI Propinsi adakendala
Melalui UDD agar jelas pertanggung
jawaban pemeliharaan dan
15
penggunaannya
Output:
Kenaikan jumlah donasi di UDD yangmemperoleh mobil rata-rata signifikan
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
16/39
GERAI UDD Tujuan:
Meningkatkan kesadaran masyarakat atas donor
darah donor darah menjadi kebiasaan (Life Style)
Meningkatkan jumlah donasi (target 30 ktg/hari)
Hasil:
16
6 Gerai UDD Mall
3 Gerai UDD Kampus
Output: Peningkatan jumlah donasi tidak terlalu signifikan
Kesadaran donor darah membaik secara signifikan
masyarakat terbiasa dengan kegiatan donor darah
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
17/39
REKRUTMEN DONOR
Syarat Donor Usia 17 60 tahun
Komnas Anak, usia anak sd 17 tahun
Pada usia >60 tahun banyak sel mulai apoptosis
17
45 kg x 70 ml = 3150 ml
13% 409 mljadi pengambilan 350 mll tidak masalah
Vol 250 ml dampak terapeutik tidak signifikan
Kadar HB
< 17 gr% HB 17 gr% berarti Hematokrit adalah 54, makaperbandingan sel dg plasma adalah 54:46 sel darah akan
berdekatan shg mudah lisis
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
18/39
Cuci Lengan Sebelum Pengambilan Darah
PENGAMBILAN DARAH
18
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
19/39
Perbandingan berbagai metoda
kebersihan tangan
Jumlah mikrobial
yang mati
19
Sabun mgd obat 2,5 log10
Menyikat tangan 4 log10
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
20/39
Lamanya kontak desinfektan: mengapa 30
detik ? keseimbangan antara efikasi dan praktek
5
6
7
8
eri(log)
20
0
1
2
3
4
0 detik 10 detik 30 detik 60 detik
JumlahBakt
Waktu kontak dg desinfektan
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
21/39
Protokol Desinfeksi
Lengan Donor
21
Metoda A
Larutan cetrimide 0.5% / chlorhexidine
0.05% diikuti alkohol 70% (waktu kontak
masing-2 sekitar 30 detik)
Metoda B
Povidone-iodine 10% diikuti alkohol 70
(waktu kontak masing-2 sekitar 30 detik)
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
22/39
Impact of donor arm skin disinfection on the bacterial
contamination rate of platelet concentrates. Lee CK, Ho PL, Chan
NK, Mak A, Hong J, Lin CK. Vox Sang 2002; 83:204-8.
Povidone/iodine dan alkohol adalah lebih
efektif daripada cetrimide/ chorhexidine
22
flora kulit yang berhubungan dengan
penusukan vena thd produk TC.
(Penurunan adalah 42%)
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
23/39
PEDIATRIC BAG
23
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
24/39
Memisahkan 10-20 cc pertama saat
pengambilan darah
24
Sample pouch
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
25/39
UJI IMUNOHEMATOLOGI
Uji golongan darah ABO dan Rhesus
Cell typing
Back typing
Uji silang serasi
25
Mayor, minor dan auto kontrol
Metoda:
Tube test
Gel test False positif biasanya ok kondisi sampel kurang baik
pencucian diperkenankan 1 kali
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
26/39
Skrining antibodi donor
Dapat menghilangkan uji silang serasi mayor
Skrining antibodi donor dan pasien Memungkinkan uji silang serasi elektronik
Uji silang serasi elektronik tidak memungkinkan
jika baik donor atau pasien sudah memiliki
26
Skrining antibodi dianjurkan dilakukan pada
masa ante dan perinatal
Metoda:
Gel test: semi automatic Vs automatic
Magnetic test: semi automatic Vs automatic
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
27/39
UJI SARING IMLTD
Uji saring Ab-Ag: Untuk HIV Ab-Ag sudah berjalan
Untuk HCV Ab-Ag belum berjalan
NAT:
27
Individual testing Vs Minipool testing
Donor notifikasi Harus melalui uji konfirmasi
VCT Kerjasama dengan RS
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
28/39
DINAMIKA DINI DARI VIRAEMIA DAN MASA JENDELA
28Busch MP et al. Transfusion 2005;45:254-264, Assal A et al. Transfusion 2009;49:289-300,Weusten J et al, Transfusion 2011;51:203-15
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
29/39
Sensitifitas assay HIV pada donor darah
di South African yang terinfeksi HIV
29Vermeulen et al, SANBS, South Africa, presented at ISBT
Lisbon, July 2011
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
30/39
Sensitifitas assay HBV
pada donor darah South African
30Vermeulen M et al. manuscript, in preparation
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
31/39
NOTIFIKASI DONOR
Tujuan pemeriksaan di PMI adalah untuk ujisaring darah Strategi WHO 1 (Kurva Normal !)
Notifikasi pada donor :
Harus melalui uji konfirmasi imunoblot
31
arus a a n orme consen
Harus disertai konseling dan arahan terapi
Dengan tidak dilakukannya uji konfirmasi maka
saat ini PMI belum melakukan notifikasi
Di beberapa daerah PMI kerjasama dg VCT
VCT yang akan memberitahukan hasil pd donor
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
32/39
UJI KONFIRMASI
UNTUK NOTIFIKASI DONOR
Rekomendasi : metoda imunoblot
Alasan karena spesifisitas tinggi
Saat ini sudah tersedia teknolo i
32
imunoblot dengan efektifitas dan efisiensi
tinggi
Hambatan: biaya tinggi
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
33/39
Tujuan tetap bukan untuk diagnosa tapi untukkeamanan darah harusnya uji konfirmasimetoda Imunoblot
Namun jika atas keinginan pasien menjadi ranahDiagnostik algoritma diagnostik, dg 3 jenis
UJI ULANG DI RS
33
Medical ethics RS HARUS MENJAGAKERAHASIAN HASIL baik thd donor maupun pasien
Biaya :
Tidak untuk mencari untung Jika reaktif darah tidak digunakan biayatanggungan pasien mahal
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
34/39
PENGOLAHAN KOMPONEN LEKODEPLETED
DG KANTONG TOP & BOTTOM OUTLET
34
Sentrifugasi : 3 lap:
-Plasma di lap teratas-Buffy Coat di lap tengah
-Eritrosit di lap bawah
Eritrosit dialirkan ke
ktg satelit mll bottom outlet
Plasma dialirkan ke
ktg satelit mll upper outlet
Buffy coat tertinggal
Sentrifugasi Ulang pada
Buffy Coat :
Platelet dialirkan ke ktg
satelit lain mll upper
outlet.
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
35/39
Bed side filter for PRC Bed side filter for TC
PENGOLAHAN LEKODEPLETED BED SIDE
35
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
36/39
PENGOLAHAN LEKODEPLETED IN-LINE (DI BDRS)
36
Pediatric bag
4 pediatric bag
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
37/39
PENGOLAHAN LEKODEPLETED IN-LINE (DI UDD)
37
Khusus untuk menyaring lekosit
Prinsip: Adsorpsi, lekosit akan melekat
pada filter
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
38/39
KONTAMINASI BAKTERI
Tujuan: Meningkatkan keamanan darah dari bakteri
terutama utk TC ok penyimpanan di 220C
Metoda:
38
Efektif : Kultur Otomatik Bac T Allert
Kebijakan: 4 kantong per bulan, random
Sentralisasi uji kontaminasi bakteri (UDDP,
UDD DKI Jakarta, UDD Surabaya, UDD Solo,UDD Semarang, Bandung)
-
7/27/2019 Up Date Kebijakan Ipttdi 2012
39/39
PENUTUP
Payung peraturan untuk pelayanan darah sudahlengkap namun perlu sosialisasi untuk
pelaksanaannya
Perlu advokasi untuk pembiayaan yang
39
mema a ar pemer n a Perkembangan teknologi ditujukan untuk
perbaikan kualitas darah
Teknologi dapat diterapkan jika pembiayaan
memadai, kebutuhan nyata, petugas danfasilitas memadai