untitled

Download Untitled

If you can't read please download the document

Upload: febrian-depe

Post on 07-Aug-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

RESUME PENYUSUNAN PROPOSAL PTK

OLEH: DIO LAKSONO PUTRO ENDAH NOVITASARI ENY FITRIANA ERMA YULITA SARI ERY EKA SETIAWAN FEBRIAN DWI PURWIKANTI RENDY PRIMA N

09141051 09141065 09141070 09141072 09141076 09141082 09141175

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI MADIUN 2013 BAB IV PENYUSUNAN PROPOSAL PTK Isi proposal adalah desain (rancangan) kegiatan penelitian yang dilaksanakan seh ingga disusun sebelum penelitian dilaksanakan. Dalam rancangan (proposal) PTK, minimal perlu mencakup unsurunsur: judul peneliti an, latar belakang masalah, fokus/rumusan masalah, pemecahan masalah, tujuan pen elitian, indikator ketercapaian tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, bat asan istilah/definisi operasional, kajian teoritik/kajian pustaka, prosedur pene litian, jadwal penelitian, anggaran penelitian, curiculum vitae dan daftar rujuk an. A. Judul Penelitian Judul PTK hendaknya dirumuskan secara singkat, spesifik, menggambarkan masalah y angteliti, tindakan mengatasi masalah tampak dalam judul, tempat penelitiannya t ampak dalam judul, kalau bisa tidak lebih dari 15 atau 20 kata. Contoh: Peningkatan Keaktifan, Kreativitas, dan Kemampuan Menghitung Bilangan Pecah Siswa Kelas 4 SD N Manasuka Madiun dengan Media Benda Kongkrit B. Latar Belakang Masalah Pada bagian ini hendaknya menggambarkan masalah nyata (faktual) yang terjadi di kelas tempat penelitian secara deskriptif, masalah penting dan mendesak untuk di pecahkan, tampak deskripsi: masalah faktual yang terjadi di kelas tempat penelit ian disajikan, analisis akar penyebab masalahnya, tampak cara dan langkah- langk ah pemecahan masalah disertai dukungan teoritik dan hasilhasil penelitian sejenis yang relevan, situasi kolaborasi yang dilakukan dalam proses pemecahan masalah , kerangka pemecahan masalah, dan penegasan pentingnya PTK dilakukan. Contoh: Ditemukan fakta bahwa siswa kelas 4 SD N Manasuka Madiun banyak yang mengalami k esulitan ketika belajar menghitung bilangan pecah. Hasil ulangan harian menunjuk kan bahwa hanya ada tiga siswa yang kemampuan menghitung bilangan pecahnya menca pai nilai antara 75-100. Standard ketuntasan minimal yang ditentukan oleh SD N M anasuka 75, namun nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas 4 hanya mencapai rata -rata 59,75. Penyebab rendahnya penguasaan penghitungan bilangan pecah tersebut diduga karena guru kurang tepat dalam pmilihan cara dan media dalam membelajarkan siswa. Pemb elajaran menghitung bilangan pecah seharusnya disesuaikan dengan tingkat perkemb

angan kemampuan berfikir siswa. karena tingkat berfikir siswa kelas 4 masih bera da pada kemampuan berfkir kongkrit maka seharusnya pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan benda-benda kongkrit yang ada di sekitar siswa. Proses pemecahan masalah dilakukan secara kolaborasi antar peneliti dengan rekan sejawat sesama guru. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti akan berupaya untuk me ningkatkan keaktifan, kreativitas, rasa senang, dan kemampuan siswa dalam menghi tung bilangan pecah dengan bantuan benda kongkrit. C. Fokus Masalah Pada bagian ini hendaknya dirumuskan dalam rumusan PTK. Ada beberapa persyaratan yang diperlukan dalam perumusan PTK yaitu: masalah penelitian hendaknya dirumus kan dalam bentuk rumusan PTK, rumusan penelitian berbentuk kalimat tanya, yang d ipermasalahkan dalam rumusan masalah tidak hanya hasilnya tetapi juga prosesnya, dan pastikan bahwa setiap rumusan masalah terkait pada latar belakang masalah. Contoh: Bagaimanakah penerapan pembelajaran dengan media kongkrit untuk meningkatkan kea ktifan, kreativitas, dan kemampuan menghitung bilangan pecah siswa kelas 4 SD N Manasuka Madiun? D. Pemecahan Masalah Pada bagian ini langkah-langkah dan pengalaman belajar apa yang dilakukan guru d an dialami siswa dalam proses pembelajaran dalam kerangka untuk memecahkan masal ah. Contoh : Untuk memecahkan masalah tersebut, akan dilakukan penerapan pembelajaran menghit ung bilangan pecah dengan pembelajaran berbantu benda kongkrit. Langkah-langkahn ya: 1. Peneliti menggunakan alat peraga buah apel dalam mengajar 2. Mendemonstrasikan buah apel yang dipecah menjadi beberapa bagian 3. Pecahan apel ditulis dalam simbol bilangan pecah 4. Dari simbol tersebut dilakukan operasi hitung penjumlahan dan penguranga n E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian hendaknya dirumuskan: secara jelas, berdasarkan pada, atau kon sisten /sesuai dengan rumusan masalah, menggambarkan hasil penelitian yang akan dicapai, dan dirumuskan dalam kalimat pernyataan. Contoh: Mendeskripsikan penerapan pembelajaran dengan media kongkrit dapat meningkatkan keaktifan, kreativitas, dan kemampuan menghitung bilangan pecah siswa kelas 4 SD N Manasuka Madiun. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian hendaknya memberi kemanfaatan teoritis dan kemanfaatan praktis bagi siswa, guru, sekolah, dan peneliti lanjutan. Hasil penelitian ini akan memb erikan sumbangan yang bersifat teoritik pada khasanah pengetahuan khususnya dala m bidang pembelajaran di SD. Contoh: Manfaat bagi siswa: dalam proses pelaksanaan PTK siswa akan lebih aktif, kreati f, merasa senang, dan kemampuannya dalam menghitung akan meningkat. Manfaat bagi guru: dapat menerapkan model pembelajaran dengan memenfaatkan benda kongkrit sepanjang keadaan sekolah tempat mengajarnya memiliki karakteristik/ke adaan yang sama atau hampir sama dengan kelas tempat penelitian berlangsung. Bagi kepala sekolah: dapat mensosialisasikan hasilpenelitian kepada guruguru SD. Bagi peneliti lain: menjadikan inspirasi dan penelitian lanjutan serta medalami persoalan pembelajaran. G. Kajian Pustaka

Pada kajian pustaka berisi : kajian teoritik dan empirik yang menimbulkan gagas an usulan PTK, kajian teori dan hasilhasil penelitian yang relevan. Tujuan dari ini adalah untuk membangun sebuah kerangka teoritik (kerangka berfikir) penelit ian yang dalam PTK lebih dikenal dengan kerangka pemecahan masalah. Kajian teoritis dan empirik hasilhasil penelitian terdahulu tersebut digunakan se bagai landasan untuk menentukan tindakan. Jika fokus masalahnya adalah bagaimana penerapan pembelajaran dengan media kongkr it untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas, dan kemampuan menghitung bilangan pecah siswa kelas 4 SD N Manasuka Madiun? maka kajian pustaka sebagai berikut: 1. Karakteristik siswa kelas 4 SD 2. Pembelajaran Matematika SD 3. Matematika realistik dan pembelajaran matematika berbantu benda kongkrit 4. PAKEM 5. Standard isi 6. Kerangka pemecahan dan kemampuan siswa SD dalam menghitung bilangan peca h H. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan adalah tentative answer tentang hasil yang diharapkan atas imp lementasi sebuah tindakan dalam PTK. Hipotesis tindakan perlu dirumuskan karena peneliti menyajikan atau melakukan kajian teori/kajian pustaka. Contoh : Pembelajaran dengan media benda kongkrit dapat meningkatkan keaktifan, kreativit as, dan kemampuan menghitung bilangan pecah siswa kelas 4 SD N Manasuka Madiun. I. Metode Penelitian Didalam metode penelitian mencakup beberapa hal diantaranya adalah : rancangan p enelitian, latar dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen pengu mpulan data, dan teknik analisis data. Contoh: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Model pela ksanaan PTK ini menggunakan model PTK guru sebagai peneliti dengan acuan model sik lus PTK yang dikembangkan oleh Kemmis & Taggart (1990), yang digambarkan sebagai berikut:

Siklus 1 terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Perencanaan : Berangkat dari masalah di atas, maka pada tahap perencanaan ini peneliti membuat RPP, menyiapkan alat peraga, LKS, menyusun prangkat uji kompetensi dan menyiapk an instrumen untuk pngumpulan data. Pelaksanaan Tindakan : Pada tahap ini peneliti menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario yang tela

h direncanakan, merekam berbagai peristiwa pembelajaran yang sesuai fokus masala h. Observasi : Pada tahap ini peneliti membuat catatan hasil pengamatan terhadap proses dan has il pembelajaran, keaktifan, kreativitas siswa yang tampak dan mndokumentasikan h asil latihan dan penugasan siswa, hasil tes formatif dan foto berbagai peristiwa yang terjadi. Refleksi : Pada tahap ini peneliti merefleksi apakah hasil penelitian menunjukkan adanya pe ningkatan keaktifan, kreativitas, dan kemampuan siswa dalam menghitung bilangan pecah atau tidak setelah kegiatan serta melakukan evaluasi tindakan yang telah d ilakukan. Jika masih terdapat kekurangan atau kesalahan maka dapat dilanjutkan p ada siklus II. Latar dan Subjek Penelitian Tuliskan dimana pelaksanaan PTK akan dilakukan (nama sekolah, kelas berapa, juml ah siswa). Contoh: Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SD N Manasuka Madiun, dengan subjek siswa ke las 4 sebanyak 38 orang yang terdiri dari 20 siswa wanita dan 18 siswa pria. Teknik Pengumpulan Data Tuliskan cara-cara yang akan digunakan dalam mengumpukan data. Contoh : Teknik pengumpulan data yang digunakan dala penelitin ini terdiri atas observasi , wawancara, dokumentasi dan tes. Instrumen Penelitian Sebutkan instrumen apa saja yang akan digunakan dalam mengumpulkan data. Contoh : Yang menjadi instrumen penelitian ini pada dasarnya adalah peneliti sendiri. Nam un, untuk menjaga fokus masalah penelitian maka peneliti juga menggunakan iunstr umen penelitian yang berupa pedoman observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul akan dianalisis secara deskriptif kualitatif maupun ku antitatif. Data kualitatif berupa catatan hasil observasi, dokumen foto dan rek aman wawancara. Data kuantitatif berupa keaktifan siswa dan data tentang kemampu an menghitung bilangan pecah yang dinyatakan dengan nilai serta hasil tes kemamp uan siswa menghitung bilangan pecah. J. Penulisan Daftar Pustaka Tulisan daftar pustaka yang dirujuk untuk keperluan pembuatan rancangan peneliti an proposal syaratnya yaitu urutannya nama penulis, tahun terbit, judul, kota te mpat diterbitkan, dan penerbitnya. Contoh : Arikunto, Suharsimi. 2005 Penelitin Tindakan Kelas, Materi Diklat. Jakarta: Depd iknas.