untitled

24
PENGARUH KEBERHASILAN DIRI, TOLERANSI AKAN RISIKO, DAN KEBEBASAN DALAM BEKERJA TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI BANGKALAN Indah Purnama Sari Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya, Kampus Ketintang Gedung K9 Surabaya Abstrak : Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh keberhasilan diri, toleransi akan risiko, dan kebebasan dalam bekerja terhadap motivasi berwirausaha pada mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini mahasiswa S1 semester VII Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Bangkalan tahun akademik 2012/2013 sebanyak 120 orang. Seluruh anggota populasi diambil sebagai sampel. Data dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner. Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, yaitu regresi linier berganda. Berdasarkan hasil uji parsial (uji signifikansi t), variabel keberhasilan diri berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha, variabel toleransi akan risiko berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha, dan variabel kebebasan dalam bekerja tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha. Berdasarkan hasil uji signifikansi F, variabel keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan kebebasan dalam bekerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha pada mahasiswa. Kata-kata Kunci : motivasi, keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan kekebasan dalam bekerja Abstrack: This study aimed to determine the effect of self achievement, risk tolerance, and freedom work to motivation entrepreneurship of student. The population in this study are student level VII in Economic

Upload: alim-sumarno

Post on 05-Aug-2015

726 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Untitled

PENGARUH KEBERHASILAN DIRI, TOLERANSI AKAN RISIKO, DAN KEBEBASAN DALAM BEKERJA TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI BANGKALAN

Indah Purnama SariProgram Studi Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana,

Universitas Negeri Surabaya, Kampus Ketintang Gedung K9 Surabaya

Abstrak : Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh keberhasilan diri, toleransi akan risiko, dan kebebasan dalam bekerja terhadap motivasi berwirausaha pada mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini mahasiswa S1 semester VII Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Bangkalan tahun akademik 2012/2013 sebanyak 120 orang. Seluruh anggota populasi diambil sebagai sampel. Data dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner. Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, yaitu regresi linier berganda. Berdasarkan hasil uji parsial (uji signifikansi t), variabel keberhasilan diri berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha, variabel toleransi akan risiko berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha, dan variabel kebebasan dalam bekerja tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha. Berdasarkan hasil uji signifikansi F, variabel keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan kebebasan dalam bekerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha pada mahasiswa.

Kata-kata Kunci : motivasi, keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan kekebasan dalam bekerja

Abstrack: This study aimed to determine the effect of self achievement, risk tolerance, and freedom work to motivation entrepreneurship of student. The population in this study are student level VII in Economic Education Program STKIP PGRI Bangkalan academic year 2012/2013 as many as 120 people. All members of the population were sampled. Data collected by distributing questionnaires. The method of analysis in this study is a quantitative analysis, the multiple linear regression.With regard to the purpose, the results showed that based on the results of the partial test (t significance test) done, it was concluded that self achievement variables significantly influence the motivation of entrepreneurship, riks tolerance variables significantly influence the motivation of entrepreneurship, and freedom work variable had no significant effect to motivation of entrepreneurship. Based on the F significance test conducted, it was concluded that self achievement variables, the risk tolerance and freedom work together have a significant effect on student motivation entrepreneurship.

Key Words: motivation, self achievement, risk tolerance and freedom work

Page 2: Untitled

PENDAHULUAN

Tidak ada satu bangsa di dunia ini yang mampu menjadi negara maju tanpa

ditopang sejumlah pemuda dan masyarakat yang berwirausaha. Di negara-negara

maju baik di Benua Eropa maupun Amerika Serikat, setiap sepuluh menit lahir

wirausahawan baru (Saiman, 2009: 22). Pertumbuhan wirausaha ini membawa

peningkatan perekonomian yang luar biasa bagi suatu negara, sehingga semakin

banyak suatu negara memiliki wirausaha, semakin meningkat perekonomiannya.

Dalam rangka menumbuh kembangkan wirausaha diantaranya melalui cara

menumbuh kembangkan sikap mental, motivasi, dan pengetahuan kewirausahaan

di perguruan tinggi. Peran penting perguruan tinggi salah satunya dengan

memberikan mata kuliah kewirausahaan yang bertujuan agar lulusan perguruan

tinggi tidak bingung dan canggung terjun ke masyarakat, mereka memiliki mental

sebagai seorang wirausaha, memahami dunia wirausaha, dan motivasi yang tinggi

untuk berwirausaha sehingga tidak lagi menyalahkan perguruan tingginya yang

menghasilkan lulusan menjadi penganggur.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, terdapat beberapa faktor yang

dapat memotivasi mahasiswa berwirausaha diantaranya adalah keberhasilan diri,

toleransi akan risiko, dan kebebasan dalam bekerja. Ketiga faktor ini menjadi

penting untuk diteliti kembali karena dalam penelitian terdahulu, terbukti ketiga

faktor ini signifikan mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berwirausaha.

Dengan karakteristik wilayah Bangkalan yang berbeda dengan wilayah pada

penelitian terdahulu, menarik untuk dilakukan penelitian untuk menjawab

permasalahan :

1. Bagaimana pengaruh keberhasilan diri terhadap motivasi berwirausaha pada

mahasiswa?

2. Bagaimana pengaruh toleransi akan risiko terhadap motivasi berwirausaha

pada mahasiswa?

3. Bagaimana pengaruh kebebasan dalam bekerja terhadap motivasi

berwirausaha pada mahasiswa?

Page 3: Untitled

4. Bagaimana pengaruh keberhasilan diri, toleransi akan resiko, dan

kebebasan dalam bekerja secara bersama-sama terhadap motivasi

berwirausaha pada mahasiswa?

KAJIAN PUSTAKA

Wirausaha

Wirausaha adalah orang yang mampu membaca peluang kemudian

menciptakan organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut (Schumpeter dalam

Alma, 2009: 24). Mereka mampu menangkap peluang, menciptakan kegiatan

usaha, dan memiliki keberanian dalam mengambil risiko dengan berpijak pada

kemauan dan kemampuan sendiri.

Meredith memberikan daftar ciri dan sifat yang menggambarkan profil

seorang wirausaha sebagaimana dalam tabel berikut:

Ciri-ciri WatakPercaya diri - Keyakinan

- Ketidaktergantungan, individualitas- Optimisme

Berorientasi tugas dan hasil - Kebutuhan akan prestasi- Berorientasi laba- Ketekunan dan ketabahan- Tekad kerja keras- Mempunyai dorongan kuat- Energitic- Inisiatif

Pengambil risiko - Kemampuan mengambil risiko- Suka pada tantangan

Kepemimpinan - Bertingkah laku sebagai pemimpin- Dapat bergaul dengan orang lain- Menanggapi saran-saran dan kritik

Keorisinilan - Inovatif dan kreatif- Fleksibel- Punya banyak sumber- Serba bisa- Mengetahui banyak

Berorientasi ke masa depan - Pandangan ke depan- Perseptif

Sumber : Meredith, 2000: 5

Page 4: Untitled

Motivasi

Motivasi berasal dari kata motif yang berarti suatu keadaan dalam pribadi

orang yang mendorong individu untuk melaksanakan aktivitas tertentu guna

mencapai suatu tujuan (Pasaribu dan Simanjuntak dalam Basrowi, 2011: 65).

Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Abraham Maslow yang

popular dengan sebutan Teori Motivasi Hierarki Kebutuhan Maslow. Maslow

berpendapat bahwa hierarki kebutuhan manusia dapat dipakai untuk melukiskan

dan meramalkan motivasinya. Menurutnya, kebutuhan bertingkat sesuai dengan

tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan

keamanan (security needs), kebutuhan sosial (social needs), kebutuhan harga diri

(esteem needs), dan kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs),

sebagaimana terlihat pada Gambar :

SelfActualization

NeedsEsteem NeedsSocial Needs

Security NeedsPhysiological Needs

Gambar Hierarki Kebutuhan Maslow

Menurut McClelland, pada dasarnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga

kebutuhan, yaitu need for power (kebutuhan akan kekuasaan), need for affiliation

(kebutuhan akan afiliasi), dan need for achievement (kebutuhan akan

keberhasilan) (McClelland dalam Alma, 2009: 96). Teori ini berusaha

menjelaskan tingkah laku yang berorientasi kepada prestasi yang didefinisikan

sebagai tingkah laku yang diarahkan terhadap tercapainya standart of excellent.

Teori selanjutnya adalah “Push” dan “Pull” Theory yang dikembangkan

oleh Gilad dan Levine (Gilad dan Levine dalam Widhari dan Suarta, 2012: 55).

Menurut push theory, setiap individu didorong untuk menjadi wirusahawan oleh

Sumber : Suryana, 2009: 54

Page 5: Untitled

faktor-faktor eksternal yang bersifat negatif, seperti ketidak puasan kerja,

kesulitan mendapatkan pekerjaan (bekerja pada orang lain), gaji yang tidak

memadai, atau jadwal kerja yang tidak fleksibel. Sebaliknya Pull Theory

berargumentasi bahwa orang tertarik untuk menjadi wirausahawan karena hasrat

akan kemandirian, kebebasan, aktualisasi diri, keberhasilan, kekayaan, atau hal

lainnya yang cenderung bersifat positif.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Wirausaha

Menurut McClelland, kewirausahaan salah satunya ditentukan oleh motif

berprestasi. Seseorang yang memiliki kebutuhan tinggi untuk berhasil akan

melakukan sesuatu yang lebih efisien dibanding sebelumnya serta menunjukkan

perilaku dengan standart excellent (McClelland dalam Basrowi, 2011: 17).

Menurut Meredith, salah satu ciri wirausaha adalah berorientasi pada tugas dan

hasil (Meredith, 2005: 5).

Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada

tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil (Meredith

dalam Basrowi 2011: 27). Sikap seorang wirausaha atas risiko ini erat kaitannya

dengan kapabilitas yang tergantung pada sifat dinamis dan progresifnya (Sofyan

dalam Rismayani, 2009: 4). Praag dan Cramer (2001) menggunakan risiko secara

eksplisit risiko sebagai penentu pengambilan keputusan seseorang untuk menjadi

wirausaha, demikian pula menggunakan risiko yang telah diantisipasi dapat

digunakan sebagai alat untuk memprediksi keinginan seseorang untuk menjadi

wirausaha, dinyatakan “semakin toleran seseorang dalam menyikapi suatu risiko

semakin besar insentif orang tersebut untuk menjadi wirausaha” (Douglas dan

Shepherd, 1999).

Seorang wirausaha senang kemandirian dan kebebasan dalam bekerja.

Kebebasan dalam hal ini berarti bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi

organisasi (Basrowi, 2011: 25). Mengutamakan kebebasan dalam bekerja adalah

salah satu karakteristik wirausahawan, dimana mereka sangat mementingkan

kepuasan pribadi dalam bekerja, seperti dapat mengatur usaha secara fleksibel dan

membentuk struktur organisasi sesuai dengan keinginan (Rye dalam Saiman,

Page 6: Untitled

2009: 49). Gambaran kelompok wirausaha yang sangat mengedepankan

kebebasan dalam bekerja ini digambarkan dengan sangat baik dalam konsep cash

flow quadrant oleh Kiyosaki, dimana para wirausaha berada pada kuadran “S”

(memiliki pekerjaan/ pekerja lepas) (Kiyosaki dalam Sunarya, dkk, 2011: 23).

Mereka adalah orang-orang yang ingin menjadi bos bagi diri mereka sendiri.

Mereka ingin melakukan apa yang mereka mau sehingga sering disebut

“kelompok melakukan sendiri”.

Kajian Empiris

Penelitian tentang motivasi berwirausaha masih sangat terbatas. Beberapa

studi yang pernah dilakukan diantaranya: Lukiastuti (2009) bahwa faktor yang

dominan memotivasi mahasiswa berwirausaha adalah faktor kesempatan, faktor

kepuasan, dan faktor kebebasan; Utami (2007) bahwa faktor yang mempengaruhi

minat berwiraswasta berturut-turut adalah inovasi, kebutuhan berprestasi,

kepercayaan diri, sikap terbuka, komitmen pribadi, pengendalian diri, dan

kepemimpinan; Koesworo, Sina, dan Nugeraheni (2007) bahwa perceived net

desirability, tolerance of risk, perceived feasibility of self employment terbukti

berkorelasi positif dengan motivasi kewirausahaan. Menurut penelitian Widhari

dan Suarta (2012) keberhasilan diri, toleransi akan risiko, dan kebebasan

melakukan pekerjaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

entrepreneurship, sekaligus memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

keinginan mahasiswa untuk menjadi wirausaha sebesar 40,3%. Segal, Borgia, dan

Schoenfeld (2005) membuktikan bahwa tolerance for risk, perceived feasibility,

and perceived net desirability signifikan mempengaruhi motivasi kewirausahaan.

Sedangkan penelitian Wang, Prieto, Hinrichs, dan Milling (2012) menghasilkan

temuan bahwa faktor kebebasan dan toleransi akan risiko merupakan prediktor

motivasi kewirausahaan yang terbaik untuk Mexico, USA, dan Cina.

Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka di atas, disusun hipotesis sebagai berikut:

H1 : Diduga keberhasilan diri berpengaruh signifikan dan positif

Page 7: Untitled

terhadap motivasi berwirausaha

H2 : Diduga toleransi akan risiko berpengaruh signifikan dan positif

terhadap motivasi berwirausaha

H3 : Diduga kebebasan dalam bekerja berpengaruh signifikan dan positif

terhadap motivasi berwirausaha

H4 : Diduga keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan kebebasan dalam

bekerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif

terhadap motivasi berwirausaha

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini

dirancang sebagaimana gambar berikut:

Populasi, Sampel, dan Pengumpulan Data

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan

Ekonomi di STKIP PGRI Bangkalan yang sedang menempuh semester VII pada

tahun akademik 2012-2013 yaitu sebanyak 120 orang mahasiswa. Seluruh

anggota populasi diambil sebagai sampel. Data dikumpulkan melalui kuesioner,

wawancara, dan dokumentasi. Kuesioner disusun berdasarkan variabel penelitian

Toleransi akan risiko (X2)

Kebebasan bekerja (X3)

Motivasi berwirausaha

(Y)

Keberhasilan diri (X1)

Page 8: Untitled

dan indicator penelitian dengan skala pengukuran instrument menggunakan skala

likert.

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Variabel terikat (Y) yaitu motivasi berwirausaha

2. Variabel bebas (X) terdiri dari :

a. Keberhasilan diri (X1)

b. Toleransi akan risiko (X2)

c. Kebebasan dalam bekerja (X3)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Asumsi Klasik

Suatu model regresi linier yang baik adalah yang memenuhi beberapa kriteria

BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimator), menunjukkan tidak ada masalah

asumsi klasik dalam modelnya. Uji asumsi klasik yang telah dilakukan adalah :

1) Uji Normalitas Data menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan

SPSS 17.0 for Windows dihasilkan Asymp. Sig > 0,05 dengan demikian

asumsi normalitas data terpenuhi.

2) Uji Moltikolinearitas, dengan bantuan SPSS 17.0 for Windows ditunjukkan

oleh tabel Coefficient dengan mengamati kolom tolerance dan kolom VIF.

Didapatkan nilai tolerance ketiga variabel > 0,1 dan nilai VIF ketiga variabel

< 10. Dengan demikian tidak ada multikolinearitas antara variabel bebas

dalam model regresi.

3) Uji Heteroskedastisitas menggunakan uji Rank Spearman dengan bantuan

SPSS 17.0 for Windows. Didapatkan signifikansi untuk X1=0,858 > 0,05,

signifikansi untuk X2 = 0,957 > 0,05, dan signifikansi untuk X3 = 0,771 >

0,05. Dengan demikian hasil uji Rank Spearman menunjukkan pada model

tidak terjadi heteroskedastisitas.

4) Uji Autokorelasi menggunakan Uji Durbin-Watson dengan bantuan SPSS

17.0 for Windows dihasilkan DW = 2,416 dengan dU = 1,75 dan dL = 1,65.

Karena dU < d < 4-dU atau 1,75 < 2,416 < 2,25 menunjukkan tidak ada

autokorelasi positif dan autokorelasi negatif di dalam model.

Page 9: Untitled

Regresi Linier Berganda

Dari pengolahan data SPSS untuk model regresi didapatkan :

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig

Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

1 (Constant)Keberhasilan diriToleransi akan risikoKebebasan dalam bekerja

2.632.548.235.075

1.559.094.088.053

.514

.239

.093

1.6895.8062.6741.416

.094

.000

.009

.160

.510

.502

.925

1.9621.9921.081

Dependent variable : Motivasi wirausaha

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam

bentuk persamaan regresi adalah sebagai berikut:

Y = 0,514X1 + 0,239X2 + 0,093X3

Diperoleh bahwa ketiga variabel bebas memiliki koefisien regresi dengan arah positif. Hal ini berarti bahwa peningkatan keberhasilan diri, semakin toleran akan risiko, dan semakin tinggi kebebasan dalam bekerja akan meningkatkan motivasi kewirausahaan dalam diri mahasiswa.

Koefisien Determinasi

Model R R SquareAdjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate1 .732a .536 .524 1.79393

a. Predictors: (Constant), Kebebasan dalam Bekerja, Keberhasilan Diri, Toleransi akan Risiko

b. Dependent Variable: Motivasi wirausahaSumber : Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan hasil perhitungan regresi dengan bantuan SPSS diketahui

bahwa determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,524. Hal ini

menunjukkan 52,4% variabel terikat motivasi wirausaha dapat dijelaskan oleh

variabel bebas yaitu keberhasilan diri, toleransi akan risiko, dan kebebasan dalam

bekerja. Dengan kata lain motivasi berwirausaha dapat dijelaskan oleh variabel

lainnya sebesar 47,6%.

Page 10: Untitled

Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t SigB Std.

ErrorBeta

1 (Constant)Keberhasilan diriToleransi akan risikoKebebasan dalam bekerja

2.632.548.235.075

1.559.094.088.053

.514

.239

.093

1.6895.8062.6741.416

.094

.000

.009

.160

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan Tabel di atas diketahui bahwa untuk variabel “Keberhasilan

diri” memiliki nilai t hitung sebesar 5,806 dan signifikansi 0,000. Demikian pula

variabel “Toleransi akan risiko” memiliki nilai t hitung sebesar 2,674 dan

signifikansi 0,009. Nilai t tabel untuk sampel sejumlah 120 dengan signifikansi

5% adalah 1,66. Dengan demikian karena nilai t hitung kedua variabel tersebut

lebih besar dibandingkan nilai t tabel maka dapat dikatakan ada pengaruh antara

masing-masing variabel yaitu “Keberhasilan diri” dan “Toleransi akan risiko”

terhadap variabel motivasi berwirausaha. Demikian juga jika dilihat dari nilai

signifikansi kedua variabel tersebut kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa

masing-masing variabel bebas yaitu “Keberhasilan diri” dan “Toleransi akan

risiko” berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat motivasi berwirausaha.

Adapun variabel bebas “Kebebasan dalam bekerja” memiliki nilai t hitung 1,416

dimana lebih kecil dari pada t tabel (1,66) dan sigifikansinya lebih besar dari 0,05

yaitu 0,160. Hal ini menunjukkan bahwa variabel “Kebebasan dalam bekerja”

dalam penelitian ini bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel

“Motivasi wirausaha” atau dengan kata lain tidak berpengaruh signifikan terhadap

motivasi wirausaha.

Uji Signifikansi Bersama-sama (F)

ANOVAb

ModelSum of Squares

DfMean square

F Sig

1 RegressionResidual

431.057373.310

3116

143.6863.218

44.648 .000a

Page 11: Untitled

Total 804.367 119a. Predictors: (Constant), Kebebasan dalam bekerja, Keberhasilan diri,

Toleransi akan risikob. Dependent variable: Motivasi wirausaha

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Hasil uji F berdasarkan uji ANOVA atau uji statistik F, model menunjukkan

nilai F sebesar 44,648 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai F hitung lebih

besar dibandingkan nilai F tabel (2,68) dan nilai signifikansi tersebut lebih kecil

dari 0,05. Hal ini berarti bahwa motivasi berwirausaha dapat dijelaskan oleh

variabel keberhasilan diri, toleransi akan risiko, dan kebebasan dalam bekerja

secara bersama-sama atau dengan kata lain semua variabel bebas secara bersama-

sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.

Pengujian Hipotesis

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Pengujian Hipotesis 1

Berdasarkan pengujian dengan SPSS diperoleh hasil pengujian pengaruh

keberhasilan diri terhadap motivasi berwirausaha menunjukkan nilai t sebesar

5,806 dimana lebih besar dari nilai t tabel (1,66) dengan probabilitas sebesar

0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,050. Hal ini menunjukkan

Keberhasilan diri

Kebebasan dalam bekerja

Toleransi akan risiko Motivasi berwirausaha

t = 5,806 (p=0,000)

t = 1,416 (p=0,160)

t = 2,674 (p=0,009)

F = 44,648 (p=0,000)

Page 12: Untitled

bahwa keberhasilan diri memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap

motivasi mahasiswa untuk berwirausaha. Dengan demikian Hipotesis 1 diterima.

Pengujian Hipotesis 2

Berdasarkan pengujian dengan SPSS diperoleh hasil pengujian pengaruh

toleransi akan risiko terhadap motivasi mahasiswa untuk berwirausaha

menunjukkan nilai t sebesar 2,674 dimana lebih besar dari nilai t tabel (1,66)

dengan probabilitas sebesar 0,009. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari

0,050. Hal ini menunjukkan bahwa toleransi akan risiko memiliki pengaruh

signifikan dan positif terhadap motivasi berwirausaha pada mahasiswa. Dengan

demikian Hipotesis 2 diterima.

Pengujian Hipotesis 3

Berdasarkan pengujian dengan SPSS diperoleh hasil pengaruh kebebasan

dalam bekerja terhadap motivasi berwirausaha pada mahasiswa menunjukkan

nilai t sebesar 1,416 dengan probabilitas 0,160, yang berarti t hitung lebih kecil

dari pada t tabel dan signifikansi lebih besar dari 0,050. Hal ini menunjukkan

bahwa kebebasan dalam bekerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap motivasi berwirausaha pada mahasiswa. Dengan demikian Hipotesis 3

ditolak.

Pengujian Hipotesis 4

Berdasarkan pengujian SPSS diperoleh hasil pengujian pengaruh

keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan kebebasan dalam bekerja secara

bersama-sama menunjukkan nilai F sebesar 44,648 dimana F hitung lebih besar

daripada F tabel (2,68) dan dengan probabilitas 0,000 yang berarti memiliki

signifikansi yang lebih kecil dari 0,050. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan

diri, toleransi akan risiko dan kebebasan dalam bekerja secara bersama-sama

berpengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi berwirausaha pada

mahasiswa. Dengan demikian Hipotesis 4 diterima.

Page 13: Untitled

PENUTUP

Simpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik simpulan sebagai

berikut:

1. Keberhasilan diri memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi

berwirausaha pada mahasiswa. Keberhasilan diri yang lebih besar yang

diperoleh mahasiswa dapat meningkatkan jiwa wirausaha dalam diri

mahasiswa.

2. Toleransi akan risiko memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap

motivasi berwirausaha pada mahasiswa. Toleransi yang lebih besar terhadap

risiko akan memberikan jiwa wirausaha yang lebih besar dalam diri

mahasiswa.

3. Kebebasan dalam bekerja tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi

berwirausaha pada mahasiswa. Semakin tinggi kebebasan bekerja

menyebabkan motivasi berwirausaha menjadi semakin rendah.

4. Keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan kebebasan dalam bekerja secara

serentak/ bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan dan positif

terhadap motivasi berwirausaha pada mahasiswa.

Saran

Berkaitan dengan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi berwirausaha pada mahasiswa, temuan yang didapat dari penelitian ini

dapat dijadikan pertimbangan bagi lembaga dalam upaya pengembangan

kewirausahaan pada mahasiswa.

Berkaitan dengan faktor keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan

kebebasan dalam bekerja terbukti secara bersama-sama mempengaruhi motivasi

berwirausaha sebesar 44,65%, menunjukkan masih ada faktor lain sebesar 55,35%

yang mempengaruhi motivasi berwirausaha pada mahasiswa. Hal ini dapat

dijadikan pertimbangan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dalam rangka

menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa berwirausaha.

Page 14: Untitled

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2009. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta

Basrowi. 2011. Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia

Darmawi, Herman. 2005. Manajemen Risiko. Jakarta: Bumi Aksara

Dawson, Chrishtopher and Henley, Andrew. 2012. “”Push” Versus “Pull” Entrepreneurship: an Ambigous Distinction?”. International Journal of Entrepreneurial Behavour&Research. Vol 18 Iss: 6, pp. 697-719.

Doughlas, E.J. dan Sheperd, D.A. 1999. “Entrepreneurship as a Utility Maximizing Response”. Journal of Business Venturing. Vol 15 No 3, pp. 231-251.

Galloway, L. Kelly S dan Keogh W. 2006. “Identifying Entrepreneurial Potential in Students”. Working Paper. No 006. National Council for Graduate Entrepreneurship.

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Koesworo, Yulius, Siprianus S. Sina, Diana Nugeraheni. 2007. “Motivasi Berwirausaha di Kalangan Mahasiswa: Aplikasi Theory of Planned Behavior”. Jurnal Ekuitas Vol 11 No. 2 Maret 2007. Hal: 269-291.

Meredith, Geoffrey G. 2000. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo

Mone, M.A. 1994. “Comparative Validity of Two Measures of Self Efficacy in Prediciting Academic Goals And Performance”. Educational and Psycological Measurement. Vol 54 No 2, pp. 516-529.

Praag, C.M. dan Cramer, J.S. 2001. “The Roots of Entrepreneurship and Labor Demand: Individual Ability and Low Risk”. Economica. Vol 68 No 269, pp. 45-62.

Rismayani. 2009. “Kajian Atas Pengelolaan Risiko dalam Mencapai Keberhasilan Organisasi/Perusahaan”. Naskah Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara disampaikan pada Rapat Terbuka Universitas Sumatera Utara, Medan

Saiman. Leonardus. 2009. Kewirausahaan Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Page 15: Untitled

Sarwoko. 2005. Dasar-dasar Ekonometrika. Yogyakarta: Andi

Sarwoko, Endi. 2011. “Kajian Empiris Wirausaha Intention Mahasiswa”. Jurnal Ekonomi Bisnis Th 16 No 2 Juli 2011. Hal: 126-135.

Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sunarya, Abas, Sudaryono dan Asep Saefullah. 2011. Kewirausahaan. Yogyakarta: Andi

Surakhmad, Winarno. 2009. Pendidikan Nasional: Strategi dan Tragedi. Jakarta: Buku Kompas

Suryana. 2009. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat

Seog, S. Hun. 2010. The Economic of Risk and Insurance. United Kingdom: Wiley-Blackwell

Segal, Gerry, Borgia, Dan and Schoenfeld. 2005. “The Motivation to Become an Entrepreneur”. International Journal of Entrepreneurial Behavour&Research. Vol 11 Iss: 1, pp. 42-57.

Soetjipto, Budi W. 2008. HR EXCELLENCE 2007: Kisah Sukses Para Kampium SDM. Jakarta: Saleba Empat

Taormina, Robert J and Lao, Sammi Kin Mei. 2007. “Measuring Chinese Entrepreneurial Motivation: Personality and Environmental Influence”. International Journal of Entrepreneurial Behavour&Research. Vol 13 Iss: 4, pp. 200-221.

Tama, Angki Adi. 2010. “Analisis Faktor-faktor yang Memotivasi Mahasiswa Berkeinginan Menjadi Wirausaha”. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro

Wang, Lei, Prieto, Leonel, Hinrichs and Milling. 2012. “A Cross-Cultural Study of Motivation for Self-Employment: Comparing China, Mexico, and the USA”. International Journal of Entrepreneurial Behavour&Research. Vol 18 Iss: 6, pp. 649-672.

Page 16: Untitled

Wang, Yong, and Poutziouris, Panikkos. 2010. “Entrepreneural Risk Taking: Empirical Evidence from UK Family Firms”. International Journal of Entrepreneurial Behavour&Research. Vol 16 Iss: 5, pp. 370-388.

Wibowo, Agus. 2011. Pendidikan Kewirausahaan (Konsep dan Strategi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Widhari, Cokorda Istri Sri, I Ketut Suarta.2012. “Analisis Faktor-faktor yang Memotivasi Mahasiswa Berkeinginan Menjadi Wirausaha”. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol 8 No 1 Maret 2012. Hal 54-63.

Wu, S. dan Wu, L. 2008. “The Impact of Higher Education on Entrepreneurial Intentions of University Students in China”. Journal of Small Business and Enterprise Development. Vol 14 No 4, pp. 97-111.

Yordanova, Desislava Ivanova, and Boshnakova, Matilda Ivanova Alexandrova. 2011. “Gender Effects on Risk-Taking of Entrepreneurs: Evidence from Bulgaria”. International Journal of Entrepreneurial Behavour&Research. Vol 17 Iss: 3, pp. 272-295.