untitled
TRANSCRIPT
PENGARUH KEBERHASILAN DIRI, TOLERANSI AKAN RISIKO, DAN KEBEBASAN DALAM BEKERJA TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI BANGKALAN
Indah Purnama SariProgram Studi Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana,
Universitas Negeri Surabaya, Kampus Ketintang Gedung K9 Surabaya
Abstrak : Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh keberhasilan diri, toleransi akan risiko, dan kebebasan dalam bekerja terhadap motivasi berwirausaha pada mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini mahasiswa S1 semester VII Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Bangkalan tahun akademik 2012/2013 sebanyak 120 orang. Seluruh anggota populasi diambil sebagai sampel. Data dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner. Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, yaitu regresi linier berganda. Berdasarkan hasil uji parsial (uji signifikansi t), variabel keberhasilan diri berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha, variabel toleransi akan risiko berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha, dan variabel kebebasan dalam bekerja tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha. Berdasarkan hasil uji signifikansi F, variabel keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan kebebasan dalam bekerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha pada mahasiswa.
Kata-kata Kunci : motivasi, keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan kekebasan dalam bekerja
Abstrack: This study aimed to determine the effect of self achievement, risk tolerance, and freedom work to motivation entrepreneurship of student. The population in this study are student level VII in Economic Education Program STKIP PGRI Bangkalan academic year 2012/2013 as many as 120 people. All members of the population were sampled. Data collected by distributing questionnaires. The method of analysis in this study is a quantitative analysis, the multiple linear regression.With regard to the purpose, the results showed that based on the results of the partial test (t significance test) done, it was concluded that self achievement variables significantly influence the motivation of entrepreneurship, riks tolerance variables significantly influence the motivation of entrepreneurship, and freedom work variable had no significant effect to motivation of entrepreneurship. Based on the F significance test conducted, it was concluded that self achievement variables, the risk tolerance and freedom work together have a significant effect on student motivation entrepreneurship.
Key Words: motivation, self achievement, risk tolerance and freedom work
PENDAHULUAN
Tidak ada satu bangsa di dunia ini yang mampu menjadi negara maju tanpa
ditopang sejumlah pemuda dan masyarakat yang berwirausaha. Di negara-negara
maju baik di Benua Eropa maupun Amerika Serikat, setiap sepuluh menit lahir
wirausahawan baru (Saiman, 2009: 22). Pertumbuhan wirausaha ini membawa
peningkatan perekonomian yang luar biasa bagi suatu negara, sehingga semakin
banyak suatu negara memiliki wirausaha, semakin meningkat perekonomiannya.
Dalam rangka menumbuh kembangkan wirausaha diantaranya melalui cara
menumbuh kembangkan sikap mental, motivasi, dan pengetahuan kewirausahaan
di perguruan tinggi. Peran penting perguruan tinggi salah satunya dengan
memberikan mata kuliah kewirausahaan yang bertujuan agar lulusan perguruan
tinggi tidak bingung dan canggung terjun ke masyarakat, mereka memiliki mental
sebagai seorang wirausaha, memahami dunia wirausaha, dan motivasi yang tinggi
untuk berwirausaha sehingga tidak lagi menyalahkan perguruan tingginya yang
menghasilkan lulusan menjadi penganggur.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, terdapat beberapa faktor yang
dapat memotivasi mahasiswa berwirausaha diantaranya adalah keberhasilan diri,
toleransi akan risiko, dan kebebasan dalam bekerja. Ketiga faktor ini menjadi
penting untuk diteliti kembali karena dalam penelitian terdahulu, terbukti ketiga
faktor ini signifikan mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berwirausaha.
Dengan karakteristik wilayah Bangkalan yang berbeda dengan wilayah pada
penelitian terdahulu, menarik untuk dilakukan penelitian untuk menjawab
permasalahan :
1. Bagaimana pengaruh keberhasilan diri terhadap motivasi berwirausaha pada
mahasiswa?
2. Bagaimana pengaruh toleransi akan risiko terhadap motivasi berwirausaha
pada mahasiswa?
3. Bagaimana pengaruh kebebasan dalam bekerja terhadap motivasi
berwirausaha pada mahasiswa?
4. Bagaimana pengaruh keberhasilan diri, toleransi akan resiko, dan
kebebasan dalam bekerja secara bersama-sama terhadap motivasi
berwirausaha pada mahasiswa?
KAJIAN PUSTAKA
Wirausaha
Wirausaha adalah orang yang mampu membaca peluang kemudian
menciptakan organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut (Schumpeter dalam
Alma, 2009: 24). Mereka mampu menangkap peluang, menciptakan kegiatan
usaha, dan memiliki keberanian dalam mengambil risiko dengan berpijak pada
kemauan dan kemampuan sendiri.
Meredith memberikan daftar ciri dan sifat yang menggambarkan profil
seorang wirausaha sebagaimana dalam tabel berikut:
Ciri-ciri WatakPercaya diri - Keyakinan
- Ketidaktergantungan, individualitas- Optimisme
Berorientasi tugas dan hasil - Kebutuhan akan prestasi- Berorientasi laba- Ketekunan dan ketabahan- Tekad kerja keras- Mempunyai dorongan kuat- Energitic- Inisiatif
Pengambil risiko - Kemampuan mengambil risiko- Suka pada tantangan
Kepemimpinan - Bertingkah laku sebagai pemimpin- Dapat bergaul dengan orang lain- Menanggapi saran-saran dan kritik
Keorisinilan - Inovatif dan kreatif- Fleksibel- Punya banyak sumber- Serba bisa- Mengetahui banyak
Berorientasi ke masa depan - Pandangan ke depan- Perseptif
Sumber : Meredith, 2000: 5
Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti suatu keadaan dalam pribadi
orang yang mendorong individu untuk melaksanakan aktivitas tertentu guna
mencapai suatu tujuan (Pasaribu dan Simanjuntak dalam Basrowi, 2011: 65).
Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Abraham Maslow yang
popular dengan sebutan Teori Motivasi Hierarki Kebutuhan Maslow. Maslow
berpendapat bahwa hierarki kebutuhan manusia dapat dipakai untuk melukiskan
dan meramalkan motivasinya. Menurutnya, kebutuhan bertingkat sesuai dengan
tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan
keamanan (security needs), kebutuhan sosial (social needs), kebutuhan harga diri
(esteem needs), dan kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs),
sebagaimana terlihat pada Gambar :
SelfActualization
NeedsEsteem NeedsSocial Needs
Security NeedsPhysiological Needs
Gambar Hierarki Kebutuhan Maslow
Menurut McClelland, pada dasarnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga
kebutuhan, yaitu need for power (kebutuhan akan kekuasaan), need for affiliation
(kebutuhan akan afiliasi), dan need for achievement (kebutuhan akan
keberhasilan) (McClelland dalam Alma, 2009: 96). Teori ini berusaha
menjelaskan tingkah laku yang berorientasi kepada prestasi yang didefinisikan
sebagai tingkah laku yang diarahkan terhadap tercapainya standart of excellent.
Teori selanjutnya adalah “Push” dan “Pull” Theory yang dikembangkan
oleh Gilad dan Levine (Gilad dan Levine dalam Widhari dan Suarta, 2012: 55).
Menurut push theory, setiap individu didorong untuk menjadi wirusahawan oleh
Sumber : Suryana, 2009: 54
faktor-faktor eksternal yang bersifat negatif, seperti ketidak puasan kerja,
kesulitan mendapatkan pekerjaan (bekerja pada orang lain), gaji yang tidak
memadai, atau jadwal kerja yang tidak fleksibel. Sebaliknya Pull Theory
berargumentasi bahwa orang tertarik untuk menjadi wirausahawan karena hasrat
akan kemandirian, kebebasan, aktualisasi diri, keberhasilan, kekayaan, atau hal
lainnya yang cenderung bersifat positif.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Wirausaha
Menurut McClelland, kewirausahaan salah satunya ditentukan oleh motif
berprestasi. Seseorang yang memiliki kebutuhan tinggi untuk berhasil akan
melakukan sesuatu yang lebih efisien dibanding sebelumnya serta menunjukkan
perilaku dengan standart excellent (McClelland dalam Basrowi, 2011: 17).
Menurut Meredith, salah satu ciri wirausaha adalah berorientasi pada tugas dan
hasil (Meredith, 2005: 5).
Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada
tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil (Meredith
dalam Basrowi 2011: 27). Sikap seorang wirausaha atas risiko ini erat kaitannya
dengan kapabilitas yang tergantung pada sifat dinamis dan progresifnya (Sofyan
dalam Rismayani, 2009: 4). Praag dan Cramer (2001) menggunakan risiko secara
eksplisit risiko sebagai penentu pengambilan keputusan seseorang untuk menjadi
wirausaha, demikian pula menggunakan risiko yang telah diantisipasi dapat
digunakan sebagai alat untuk memprediksi keinginan seseorang untuk menjadi
wirausaha, dinyatakan “semakin toleran seseorang dalam menyikapi suatu risiko
semakin besar insentif orang tersebut untuk menjadi wirausaha” (Douglas dan
Shepherd, 1999).
Seorang wirausaha senang kemandirian dan kebebasan dalam bekerja.
Kebebasan dalam hal ini berarti bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi
organisasi (Basrowi, 2011: 25). Mengutamakan kebebasan dalam bekerja adalah
salah satu karakteristik wirausahawan, dimana mereka sangat mementingkan
kepuasan pribadi dalam bekerja, seperti dapat mengatur usaha secara fleksibel dan
membentuk struktur organisasi sesuai dengan keinginan (Rye dalam Saiman,
2009: 49). Gambaran kelompok wirausaha yang sangat mengedepankan
kebebasan dalam bekerja ini digambarkan dengan sangat baik dalam konsep cash
flow quadrant oleh Kiyosaki, dimana para wirausaha berada pada kuadran “S”
(memiliki pekerjaan/ pekerja lepas) (Kiyosaki dalam Sunarya, dkk, 2011: 23).
Mereka adalah orang-orang yang ingin menjadi bos bagi diri mereka sendiri.
Mereka ingin melakukan apa yang mereka mau sehingga sering disebut
“kelompok melakukan sendiri”.
Kajian Empiris
Penelitian tentang motivasi berwirausaha masih sangat terbatas. Beberapa
studi yang pernah dilakukan diantaranya: Lukiastuti (2009) bahwa faktor yang
dominan memotivasi mahasiswa berwirausaha adalah faktor kesempatan, faktor
kepuasan, dan faktor kebebasan; Utami (2007) bahwa faktor yang mempengaruhi
minat berwiraswasta berturut-turut adalah inovasi, kebutuhan berprestasi,
kepercayaan diri, sikap terbuka, komitmen pribadi, pengendalian diri, dan
kepemimpinan; Koesworo, Sina, dan Nugeraheni (2007) bahwa perceived net
desirability, tolerance of risk, perceived feasibility of self employment terbukti
berkorelasi positif dengan motivasi kewirausahaan. Menurut penelitian Widhari
dan Suarta (2012) keberhasilan diri, toleransi akan risiko, dan kebebasan
melakukan pekerjaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
entrepreneurship, sekaligus memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keinginan mahasiswa untuk menjadi wirausaha sebesar 40,3%. Segal, Borgia, dan
Schoenfeld (2005) membuktikan bahwa tolerance for risk, perceived feasibility,
and perceived net desirability signifikan mempengaruhi motivasi kewirausahaan.
Sedangkan penelitian Wang, Prieto, Hinrichs, dan Milling (2012) menghasilkan
temuan bahwa faktor kebebasan dan toleransi akan risiko merupakan prediktor
motivasi kewirausahaan yang terbaik untuk Mexico, USA, dan Cina.
Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kajian pustaka di atas, disusun hipotesis sebagai berikut:
H1 : Diduga keberhasilan diri berpengaruh signifikan dan positif
terhadap motivasi berwirausaha
H2 : Diduga toleransi akan risiko berpengaruh signifikan dan positif
terhadap motivasi berwirausaha
H3 : Diduga kebebasan dalam bekerja berpengaruh signifikan dan positif
terhadap motivasi berwirausaha
H4 : Diduga keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan kebebasan dalam
bekerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif
terhadap motivasi berwirausaha
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini
dirancang sebagaimana gambar berikut:
Populasi, Sampel, dan Pengumpulan Data
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan
Ekonomi di STKIP PGRI Bangkalan yang sedang menempuh semester VII pada
tahun akademik 2012-2013 yaitu sebanyak 120 orang mahasiswa. Seluruh
anggota populasi diambil sebagai sampel. Data dikumpulkan melalui kuesioner,
wawancara, dan dokumentasi. Kuesioner disusun berdasarkan variabel penelitian
Toleransi akan risiko (X2)
Kebebasan bekerja (X3)
Motivasi berwirausaha
(Y)
Keberhasilan diri (X1)
dan indicator penelitian dengan skala pengukuran instrument menggunakan skala
likert.
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Variabel terikat (Y) yaitu motivasi berwirausaha
2. Variabel bebas (X) terdiri dari :
a. Keberhasilan diri (X1)
b. Toleransi akan risiko (X2)
c. Kebebasan dalam bekerja (X3)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Asumsi Klasik
Suatu model regresi linier yang baik adalah yang memenuhi beberapa kriteria
BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimator), menunjukkan tidak ada masalah
asumsi klasik dalam modelnya. Uji asumsi klasik yang telah dilakukan adalah :
1) Uji Normalitas Data menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan
SPSS 17.0 for Windows dihasilkan Asymp. Sig > 0,05 dengan demikian
asumsi normalitas data terpenuhi.
2) Uji Moltikolinearitas, dengan bantuan SPSS 17.0 for Windows ditunjukkan
oleh tabel Coefficient dengan mengamati kolom tolerance dan kolom VIF.
Didapatkan nilai tolerance ketiga variabel > 0,1 dan nilai VIF ketiga variabel
< 10. Dengan demikian tidak ada multikolinearitas antara variabel bebas
dalam model regresi.
3) Uji Heteroskedastisitas menggunakan uji Rank Spearman dengan bantuan
SPSS 17.0 for Windows. Didapatkan signifikansi untuk X1=0,858 > 0,05,
signifikansi untuk X2 = 0,957 > 0,05, dan signifikansi untuk X3 = 0,771 >
0,05. Dengan demikian hasil uji Rank Spearman menunjukkan pada model
tidak terjadi heteroskedastisitas.
4) Uji Autokorelasi menggunakan Uji Durbin-Watson dengan bantuan SPSS
17.0 for Windows dihasilkan DW = 2,416 dengan dU = 1,75 dan dL = 1,65.
Karena dU < d < 4-dU atau 1,75 < 2,416 < 2,25 menunjukkan tidak ada
autokorelasi positif dan autokorelasi negatif di dalam model.
Regresi Linier Berganda
Dari pengolahan data SPSS untuk model regresi didapatkan :
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
1 (Constant)Keberhasilan diriToleransi akan risikoKebebasan dalam bekerja
2.632.548.235.075
1.559.094.088.053
.514
.239
.093
1.6895.8062.6741.416
.094
.000
.009
.160
.510
.502
.925
1.9621.9921.081
Dependent variable : Motivasi wirausaha
Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam
bentuk persamaan regresi adalah sebagai berikut:
Y = 0,514X1 + 0,239X2 + 0,093X3
Diperoleh bahwa ketiga variabel bebas memiliki koefisien regresi dengan arah positif. Hal ini berarti bahwa peningkatan keberhasilan diri, semakin toleran akan risiko, dan semakin tinggi kebebasan dalam bekerja akan meningkatkan motivasi kewirausahaan dalam diri mahasiswa.
Koefisien Determinasi
Model R R SquareAdjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate1 .732a .536 .524 1.79393
a. Predictors: (Constant), Kebebasan dalam Bekerja, Keberhasilan Diri, Toleransi akan Risiko
b. Dependent Variable: Motivasi wirausahaSumber : Data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan hasil perhitungan regresi dengan bantuan SPSS diketahui
bahwa determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,524. Hal ini
menunjukkan 52,4% variabel terikat motivasi wirausaha dapat dijelaskan oleh
variabel bebas yaitu keberhasilan diri, toleransi akan risiko, dan kebebasan dalam
bekerja. Dengan kata lain motivasi berwirausaha dapat dijelaskan oleh variabel
lainnya sebesar 47,6%.
Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t SigB Std.
ErrorBeta
1 (Constant)Keberhasilan diriToleransi akan risikoKebebasan dalam bekerja
2.632.548.235.075
1.559.094.088.053
.514
.239
.093
1.6895.8062.6741.416
.094
.000
.009
.160
Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan Tabel di atas diketahui bahwa untuk variabel “Keberhasilan
diri” memiliki nilai t hitung sebesar 5,806 dan signifikansi 0,000. Demikian pula
variabel “Toleransi akan risiko” memiliki nilai t hitung sebesar 2,674 dan
signifikansi 0,009. Nilai t tabel untuk sampel sejumlah 120 dengan signifikansi
5% adalah 1,66. Dengan demikian karena nilai t hitung kedua variabel tersebut
lebih besar dibandingkan nilai t tabel maka dapat dikatakan ada pengaruh antara
masing-masing variabel yaitu “Keberhasilan diri” dan “Toleransi akan risiko”
terhadap variabel motivasi berwirausaha. Demikian juga jika dilihat dari nilai
signifikansi kedua variabel tersebut kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa
masing-masing variabel bebas yaitu “Keberhasilan diri” dan “Toleransi akan
risiko” berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat motivasi berwirausaha.
Adapun variabel bebas “Kebebasan dalam bekerja” memiliki nilai t hitung 1,416
dimana lebih kecil dari pada t tabel (1,66) dan sigifikansinya lebih besar dari 0,05
yaitu 0,160. Hal ini menunjukkan bahwa variabel “Kebebasan dalam bekerja”
dalam penelitian ini bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
“Motivasi wirausaha” atau dengan kata lain tidak berpengaruh signifikan terhadap
motivasi wirausaha.
Uji Signifikansi Bersama-sama (F)
ANOVAb
ModelSum of Squares
DfMean square
F Sig
1 RegressionResidual
431.057373.310
3116
143.6863.218
44.648 .000a
Total 804.367 119a. Predictors: (Constant), Kebebasan dalam bekerja, Keberhasilan diri,
Toleransi akan risikob. Dependent variable: Motivasi wirausaha
Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Hasil uji F berdasarkan uji ANOVA atau uji statistik F, model menunjukkan
nilai F sebesar 44,648 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai F hitung lebih
besar dibandingkan nilai F tabel (2,68) dan nilai signifikansi tersebut lebih kecil
dari 0,05. Hal ini berarti bahwa motivasi berwirausaha dapat dijelaskan oleh
variabel keberhasilan diri, toleransi akan risiko, dan kebebasan dalam bekerja
secara bersama-sama atau dengan kata lain semua variabel bebas secara bersama-
sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.
Pengujian Hipotesis
Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Pengujian Hipotesis 1
Berdasarkan pengujian dengan SPSS diperoleh hasil pengujian pengaruh
keberhasilan diri terhadap motivasi berwirausaha menunjukkan nilai t sebesar
5,806 dimana lebih besar dari nilai t tabel (1,66) dengan probabilitas sebesar
0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,050. Hal ini menunjukkan
Keberhasilan diri
Kebebasan dalam bekerja
Toleransi akan risiko Motivasi berwirausaha
t = 5,806 (p=0,000)
t = 1,416 (p=0,160)
t = 2,674 (p=0,009)
F = 44,648 (p=0,000)
bahwa keberhasilan diri memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap
motivasi mahasiswa untuk berwirausaha. Dengan demikian Hipotesis 1 diterima.
Pengujian Hipotesis 2
Berdasarkan pengujian dengan SPSS diperoleh hasil pengujian pengaruh
toleransi akan risiko terhadap motivasi mahasiswa untuk berwirausaha
menunjukkan nilai t sebesar 2,674 dimana lebih besar dari nilai t tabel (1,66)
dengan probabilitas sebesar 0,009. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari
0,050. Hal ini menunjukkan bahwa toleransi akan risiko memiliki pengaruh
signifikan dan positif terhadap motivasi berwirausaha pada mahasiswa. Dengan
demikian Hipotesis 2 diterima.
Pengujian Hipotesis 3
Berdasarkan pengujian dengan SPSS diperoleh hasil pengaruh kebebasan
dalam bekerja terhadap motivasi berwirausaha pada mahasiswa menunjukkan
nilai t sebesar 1,416 dengan probabilitas 0,160, yang berarti t hitung lebih kecil
dari pada t tabel dan signifikansi lebih besar dari 0,050. Hal ini menunjukkan
bahwa kebebasan dalam bekerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap motivasi berwirausaha pada mahasiswa. Dengan demikian Hipotesis 3
ditolak.
Pengujian Hipotesis 4
Berdasarkan pengujian SPSS diperoleh hasil pengujian pengaruh
keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan kebebasan dalam bekerja secara
bersama-sama menunjukkan nilai F sebesar 44,648 dimana F hitung lebih besar
daripada F tabel (2,68) dan dengan probabilitas 0,000 yang berarti memiliki
signifikansi yang lebih kecil dari 0,050. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan
diri, toleransi akan risiko dan kebebasan dalam bekerja secara bersama-sama
berpengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi berwirausaha pada
mahasiswa. Dengan demikian Hipotesis 4 diterima.
PENUTUP
Simpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik simpulan sebagai
berikut:
1. Keberhasilan diri memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi
berwirausaha pada mahasiswa. Keberhasilan diri yang lebih besar yang
diperoleh mahasiswa dapat meningkatkan jiwa wirausaha dalam diri
mahasiswa.
2. Toleransi akan risiko memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap
motivasi berwirausaha pada mahasiswa. Toleransi yang lebih besar terhadap
risiko akan memberikan jiwa wirausaha yang lebih besar dalam diri
mahasiswa.
3. Kebebasan dalam bekerja tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi
berwirausaha pada mahasiswa. Semakin tinggi kebebasan bekerja
menyebabkan motivasi berwirausaha menjadi semakin rendah.
4. Keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan kebebasan dalam bekerja secara
serentak/ bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap motivasi berwirausaha pada mahasiswa.
Saran
Berkaitan dengan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi berwirausaha pada mahasiswa, temuan yang didapat dari penelitian ini
dapat dijadikan pertimbangan bagi lembaga dalam upaya pengembangan
kewirausahaan pada mahasiswa.
Berkaitan dengan faktor keberhasilan diri, toleransi akan risiko dan
kebebasan dalam bekerja terbukti secara bersama-sama mempengaruhi motivasi
berwirausaha sebesar 44,65%, menunjukkan masih ada faktor lain sebesar 55,35%
yang mempengaruhi motivasi berwirausaha pada mahasiswa. Hal ini dapat
dijadikan pertimbangan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dalam rangka
menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa berwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2009. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta
Basrowi. 2011. Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia
Darmawi, Herman. 2005. Manajemen Risiko. Jakarta: Bumi Aksara
Dawson, Chrishtopher and Henley, Andrew. 2012. “”Push” Versus “Pull” Entrepreneurship: an Ambigous Distinction?”. International Journal of Entrepreneurial Behavour&Research. Vol 18 Iss: 6, pp. 697-719.
Doughlas, E.J. dan Sheperd, D.A. 1999. “Entrepreneurship as a Utility Maximizing Response”. Journal of Business Venturing. Vol 15 No 3, pp. 231-251.
Galloway, L. Kelly S dan Keogh W. 2006. “Identifying Entrepreneurial Potential in Students”. Working Paper. No 006. National Council for Graduate Entrepreneurship.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Koesworo, Yulius, Siprianus S. Sina, Diana Nugeraheni. 2007. “Motivasi Berwirausaha di Kalangan Mahasiswa: Aplikasi Theory of Planned Behavior”. Jurnal Ekuitas Vol 11 No. 2 Maret 2007. Hal: 269-291.
Meredith, Geoffrey G. 2000. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo
Mone, M.A. 1994. “Comparative Validity of Two Measures of Self Efficacy in Prediciting Academic Goals And Performance”. Educational and Psycological Measurement. Vol 54 No 2, pp. 516-529.
Praag, C.M. dan Cramer, J.S. 2001. “The Roots of Entrepreneurship and Labor Demand: Individual Ability and Low Risk”. Economica. Vol 68 No 269, pp. 45-62.
Rismayani. 2009. “Kajian Atas Pengelolaan Risiko dalam Mencapai Keberhasilan Organisasi/Perusahaan”. Naskah Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara disampaikan pada Rapat Terbuka Universitas Sumatera Utara, Medan
Saiman. Leonardus. 2009. Kewirausahaan Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Sarwoko. 2005. Dasar-dasar Ekonometrika. Yogyakarta: Andi
Sarwoko, Endi. 2011. “Kajian Empiris Wirausaha Intention Mahasiswa”. Jurnal Ekonomi Bisnis Th 16 No 2 Juli 2011. Hal: 126-135.
Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sunarya, Abas, Sudaryono dan Asep Saefullah. 2011. Kewirausahaan. Yogyakarta: Andi
Surakhmad, Winarno. 2009. Pendidikan Nasional: Strategi dan Tragedi. Jakarta: Buku Kompas
Suryana. 2009. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat
Seog, S. Hun. 2010. The Economic of Risk and Insurance. United Kingdom: Wiley-Blackwell
Segal, Gerry, Borgia, Dan and Schoenfeld. 2005. “The Motivation to Become an Entrepreneur”. International Journal of Entrepreneurial Behavour&Research. Vol 11 Iss: 1, pp. 42-57.
Soetjipto, Budi W. 2008. HR EXCELLENCE 2007: Kisah Sukses Para Kampium SDM. Jakarta: Saleba Empat
Taormina, Robert J and Lao, Sammi Kin Mei. 2007. “Measuring Chinese Entrepreneurial Motivation: Personality and Environmental Influence”. International Journal of Entrepreneurial Behavour&Research. Vol 13 Iss: 4, pp. 200-221.
Tama, Angki Adi. 2010. “Analisis Faktor-faktor yang Memotivasi Mahasiswa Berkeinginan Menjadi Wirausaha”. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro
Wang, Lei, Prieto, Leonel, Hinrichs and Milling. 2012. “A Cross-Cultural Study of Motivation for Self-Employment: Comparing China, Mexico, and the USA”. International Journal of Entrepreneurial Behavour&Research. Vol 18 Iss: 6, pp. 649-672.
Wang, Yong, and Poutziouris, Panikkos. 2010. “Entrepreneural Risk Taking: Empirical Evidence from UK Family Firms”. International Journal of Entrepreneurial Behavour&Research. Vol 16 Iss: 5, pp. 370-388.
Wibowo, Agus. 2011. Pendidikan Kewirausahaan (Konsep dan Strategi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Widhari, Cokorda Istri Sri, I Ketut Suarta.2012. “Analisis Faktor-faktor yang Memotivasi Mahasiswa Berkeinginan Menjadi Wirausaha”. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol 8 No 1 Maret 2012. Hal 54-63.
Wu, S. dan Wu, L. 2008. “The Impact of Higher Education on Entrepreneurial Intentions of University Students in China”. Journal of Small Business and Enterprise Development. Vol 14 No 4, pp. 97-111.
Yordanova, Desislava Ivanova, and Boshnakova, Matilda Ivanova Alexandrova. 2011. “Gender Effects on Risk-Taking of Entrepreneurs: Evidence from Bulgaria”. International Journal of Entrepreneurial Behavour&Research. Vol 17 Iss: 3, pp. 272-295.