untitled

Download Untitled

If you can't read please download the document

Upload: jude09

Post on 19-Jun-2015

24 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

A. Alat-alat keselamatan pelayaran Peraturan-Peraturan dan rekomendasi dari hasil konvensi IMO tersebut tidak mengi kat secara langsung bagi Negara anggota, tetapi isinya begitu penting untuk kepe rluan bersama sehingga dalam banyak hal pemerintah Negara anggota memasukkannya sebagai bagian dari undang-undang Negara bersangkutan. SOLAS 74/78 diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia dengan keputusan Presiden No. 65 tahun 1980 dan Marpol 73/78 dengan keputusan Presiden No.46 tahun 1986 .Kedua Peraturan tersebut sudah tercakup di dalam UU No.21 tahun 1992 Tentang pelayara n. Alat-alat keselamatan ditinjau dari fungsinya di bagi menjadi tiga bagian yaitu : 1). Alat-alat penolong (life saving appliances) 2). Alat-alat pemadam kebakaran (Fire appliances) 3). Tanda-tanda bahaya dengan cahaya atau suara (light and sound signals) Persyaratan umum alat-alat penolong ditentukan sebagai berikut: 1. Alat-alat keselamatan harus setiap saat siap untuk dipergunakan jika kap al dalam keadaan darurat. 2. Jika diturunkan di air harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan cepat, walaupun dalam kondisi-kondisi yang tidak menguntungkan, misalnya kapal trim 15 derajat. 3. Penempatan masing-masing alat penolong tersebut sesdemikian rupa sehingg a tidak mengganggu satu sama lainnya waktu dipergunakan. B. Pengamanan Terhadap Kebakaran Secara umum dapat dikatakan, bahwa alat-alat ini dipergunakan sebagai Alat Perto longan Pertama untuk kebakaran. Dalam banyak hal atau kejadian-kejadian alat dap at mencegah kerusakan yang lebih berat. Pada dewasa ini telah terdapat banyak al at pemadam kebakaran yang dapat digunakan sesuai dengan jenis kebakaran, dan men jadi suatu kenyataan bahwa sampai saat ini belum dapat dipergunakan sebuah pemad am kebakaran yang universal. Pada dewasa ini dapat digolongkan yaitu: Pemadam ba sah, Pemadam busa, Pemadam CO2, Pemadam bubuk kering, Pemadaman Tetra, Chlorbrom ethan, Kethylbrobroxida 1). Pemadam basah 2). Pemadam busa 3). Pemadaman CO2 4). Pemadam bubuk kering 5). Pemadam tetra, Chlorbromethan, Kethylbroxida Sprinkler Otomatis dari SAVAL Instalasi sprinkler di kapal pada umumnya dilengkapi dengan alat-alat khusus dar i sistim tersebut dan terdiri dari: Hkusus kapal Tanker yang berkapasitas besar dengan ukuran 20.000 dwt keatas haru s dilengkapi dengan Inert Gast Systems ( IGS ) untuk seluruh tangki muatan dan s lop tanks yang mulai deberlakukan sejak bulan mei 1981. Peraturan yang menjadi b agian dari chapter II-2 SOLAS, termasuk beberapa perubahan besar yang berhubunga n dengan pencegahan kebakaran diatas tanker berupa alat deteksi dan sistim pemad am kebakaran. Pencegahan kebakaran dan peraturan pemisah ruangan-ruangan kapal. Yang terpenting adalah pertolongan pertama pada kebakaran karena kebakaran dimul ai dari api kecil. Alat-alat pemadam api yang kecil dinamakan pemadam cepat atau Extinguisher , dimana jenis dan macamnya banyak sekali ( lebih detail akan dapat d ilihat pada bab berikutnya dalam buku ini ). Untuk pemadaman dengan menggunakan air yang dipompa melalui selang kebakaran dan hose nozzles, tekanan air minimum pada hydran ditetapkan oleh SOLAS 1960 sebaga i berikut : a. Kapal Penumpang ; 1. 4000 BRT dan lebih tekanannya 3,2 kg/cm2 2. 1000 BRT dan lebih tetapi dibawah 4000 BRT tekanannya 2,8 kg/cm2 3. Dibawah 1000 BRT tekanannya berdasarkan persetujuan-persetujuan pemerint ah. b. Kapal Barang : 1. 6000 BRT dan lebih tekanannya 2,8 kg/cm2

2. 3. ah.

1000 BRT dan lebih tetapi dibawah 6000 BRT tekanannya 2,6 kg/cm2 Dibawah 1000 BRT tekanannya berdasarkan persetujuan-persetujuan pemerint