unsur tragis dan humor dalam film jeux d’enfants

17
1 Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants De Yogi Kosalania dan Diah Kartini Lasman Program Studi Prancis, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Skripsi ini membahas unsur tragis dan humor dalam film Jeux d’Enfants yang disutradarai oleh Yann Samuell. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bantuan teori-teori naratif dari kajian sinema, namun menitikberatkan pada analisis aspek naratif. Hasil penelitian menyatakan bahwa ditemukan unsur tragis dan unsur humor yang saling terjalin di sepanjang alur. Kedua unsur ini selalu saling terkait dan diperlihatkan melalui watak tokoh serta muncul melalui latar tempat dan waktu dalam film. Unsur tragis dan unsur humor yang digambarkan dalam film ini selalu muncul bersamaan dan membawa kesan humour noir (black comedy). Kata kunci : aspek naratif, film, tragis, humor, humour noir Tragic and Humor Elements in the Film Jeux d’Enfants Abstract This research discusses the tragic and the humor elements in the film Jeuxd'Enfants which was directed by YannSamuell. This research utilizes qualitative methods with the help of theories of cinema studies. The writer chose the non-cinematographic study that only analyzes the elements of narrative film. Through the narrative aspect analysis, this research establishes the tragic and the humor elements intertwined along the storyline which are represented by the characters‟ traits and appear through the time and space set in the film. Overall, this research demonstrates that the tragic and the humorous elements depicted in this film cannot be separated. Keywords : narrative aspect, film, tragic, humor, humour noir Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

1

Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

De Yogi Kosalania dan Diah Kartini Lasman

Program Studi Prancis, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat,

Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

Skripsi ini membahas unsur tragis dan humor dalam film Jeux d’Enfants yang disutradarai oleh Yann Samuell.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bantuan teori-teori naratif dari kajian sinema, namun

menitikberatkan pada analisis aspek naratif. Hasil penelitian menyatakan bahwa ditemukan unsur tragis dan

unsur humor yang saling terjalin di sepanjang alur. Kedua unsur ini selalu saling terkait dan diperlihatkan

melalui watak tokoh serta muncul melalui latar tempat dan waktu dalam film. Unsur tragis dan unsur humor

yang digambarkan dalam film ini selalu muncul bersamaan dan membawa kesan humour noir (black comedy).

Kata kunci : aspek naratif, film, tragis, humor, humour noir

Tragic and Humor Elements in the Film Jeux d’Enfants

Abstract

This research discusses the tragic and the humor elements in the film Jeuxd'Enfants which was directed by

YannSamuell. This research utilizes qualitative methods with the help of theories of cinema studies. The writer

chose the non-cinematographic study that only analyzes the elements of narrative film. Through the narrative

aspect analysis, this research establishes the tragic and the humor elements intertwined along the storyline which

are represented by the characters‟ traits and appear through the time and space set in the film. Overall, this

research demonstrates that the tragic and the humorous elements depicted in this film cannot be separated.

Keywords : narrative aspect, film, tragic, humor, humour noir

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 2: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

2

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Yann Samuell adalah salah satu sineas yang aktif berkontribusi dalam perfilman

Prancis. Awalnya Yann Samuell mengenyam pendidikan di sekolah film sebagai ilustrator

dan storyboard artist. Seiring berjalannya waktu ia pun beralih sebagai sutradara dan penulis

skenario. Ia mengawali karirnya sebagai sutradara dan penulis skenario dengan menciptakan

beberapa film pendek yaitu Aube (1986), À Propos de La Crise (1993), Mano A Mano

(1995), 1587 (1996), Cata-Clysm (1998) dan Teddy (1998) serta video-video musik. 1

Sumbangannya yang paling terkenal dalam dunia perfilman Prancis adalah film layar

lebar pertamanya, Jeux d’Enfants (2003) yang merupakan box-office hit di Prancis. Empat

tahun kemudian, ia menjadi sutradara Sassy Girl, film Hollywood pertamanya, setelah itu ia

kembali ke Prancis untuk menyutradai film Prancis bergenre cinta, L’Age de Raison (2010),

film layar lebar ketiganya. Pada tahun 2011, ia menyutradarai La Guerre des Boutons yang

merupakan adaptasi dari roman terkenal karya Louis Pergaud. Selain menjadi sutradara film

layar lebar, Samuell juga berperan besar dalam penulisan skenario tiga film yang ia sutradarai

yaitu La Guerre des Boutons, L’Age de Raison,Jeux d’Enfants serta sebuah film yang

disutradarai oleh Adam Kane, Formosa Betrayed.2

Pada proses pembuatan film Jeux d’Enfants, Samuell tidak hanya berperan sebagai

sutradara dan penulis skenario tetapi juga sebagai storyboard artist. Jeux d’Enfants adalah

salah satu film yang berhasil masuk dalam perfilman Holywood pada tahun 2004. Film itu

meraih sukses di Prancis, menarik perhatian Hollywood melalui kemiripan sisi

sinematografisnya dengan film Le Fabuleux Destin d'Amélie Poulain serta ide cerita yang

segar dan berbeda. Jeux d’Enfants ditayangkan di Amerika Serikat dan berhasil meraih

penghargaan Jury Award pada Newport Beach Film Festival sebagai Artis Terbaik (Marion

Cotillard) dan Drama Terbaik (Yann Samuell). 3

Berangkat dari ide Samuell yang sudah terpendam selama bertahun-tahun mengenai

cerita cinta, lahirlah plot film Jeux d’Enfants. Ide yang ingin Samuell tuangkan dalam film

layar lebar pertamanya adalah kombinasi antara komedi dan tragedi, yang diliputi dengan

1http://www.biff.no/2003/index.php?Eng=Ja&ID=ProgramEng&ID2=Director&ID3=S&ID4=T&ID5=T

(diunduh 3 Desember 2012)

2http://www.allocine.fr/personne/fichepersonne-77631/biographie/(diunduh 3 Desember 2012)

3http://www.imdb.com/title/tt0364517/awards(diunduh 3 Desember 2012)

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 3: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

3

perasaan cinta dan benci antar tokoh. Kombinasi tersebut ditunjukkannya melalui watak

kedua tokoh utama dan dibangun melalui perkembangan permainan kedua tokoh utama

sepanjang alur cerita. Samuell juga menyatakan bahwa filmnya mengisahkan suatu permainan

dengan simbol kotak permainan berbentuk komidi putar mini yang selalu mengikuti

kehidupan kedua tokoh utama. 4

Berbagai ulasan muncul setelah penayangan film Jeux d’Enfants dan salah satu

diantaranya datang dari Matthieu Reynaert, kritikus film yang menerbitkan ulasannya di situs

cinergie.be5. Ia menyatakan bahwa Jeux d’Enfants mengundang para penonton untuk

mengikuti sebuah cerita yang menampilkan nasib tragis sepasang lelaki dan perempuan yang

lebih memilih untuk bermain dengan tantangan-tantangan konyol yang berbahaya untuk

mengungkapkan cinta mereka dibalik mengucap kata cinta secara jujur. Film ini

meninggalkan kesan absurd dan tidak nyata.

Nathalie Debavelaere, seorang kritikus film yang menerbitkan ulasannya dalam salah

satu situs film di Prancis, le quotidienducinema.com6. menyatakan bahwa hidup Julien dan

Sophie dibatasi oleh permainan yang lebih penting daripada hidup mereka sendiri. Perasaan

cinta yang mereka rasakan mampu membuat mereka mengatakan cap untuk segala tantangan,

namun mereka tidak pernah mau mengakui perasaan cinta tersebut. Permainan Julien dan

Sophie memberikan mereka kesenangan yang tak terhingga, meskipun membawa mereka ke

kehancuran. Debavelaere menutup ulasannya dengan mengatakan bahwa Jeux d’Enfants

adalah sebuah film yang ekstrem. Ulasan lain ditulis oleh Nicolas Gilli, pendiri situs

filmosphere.com7. dalam artikel tersebut, Gilli mengatakan bahwa Jeux d’Enfants mengusung

konsep permainan cap ou pas cap8 yang bertransformasi menjadi permainan berbahaya yang

sadis. Julien dan Sophie yang tidak mengetahui bagaimana caranya mencintai akibat masa

kecil mereka, membuat suatu permainan yang dalam prosesnya menyakiti masing-masing

pemain. Gilli menyimpulkan bahwa Jeux d’Enfants menampilkan banyak adegan yang lucu,

mengagetkan namun tragis dengan sedikit bumbu kegilaan.

4Berdasarkan hasil wawancara Yann Samuel lci.tf1.fr/ Sumber: http://lci.tf1.fr/cinema/news/jeux-d-enfants-

marion-cotillard-yann-samuel-5001972.html (diunduh 27 Maret 2013)

5http://www.cinergie.be/webzine/jeux_d_enfants_de_yann_samuel

6http://www.lequotidienducinema.com/critiques/jeuxdenfants_critique/critique_jeux_denfants.htm (diunduh 3

Desember 2012)

7http://www.filmosphere.com/movie-review/critique-jeux-denfants-2003/ (diunduh 3 Desember 2012)

8dalam bahasa Indonesia bisa diartikan „mampu atau tidak mampu‟. Istilah ini biasa digunakan anak kecil

sebagai permainan menantang satu lain

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 4: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

4

Dari tiga ulasan oleh kritikus film di atas, dapat dilihat bahwa film Jeux d’Enfants

dianggap sebagai film yang berakhir tragis namun juga mengandung unsur humor yang

memperlihatkan kegilaan dan kekonyolan yang muncul melalui permainan cap ou pas cap

Julien dan Sophie. Unsur tragis yang digabungkan dengan unsur humor sendiri biasa

ditampilkan dalam genre teater tragikomedi pada abad ke-17 di Prancis (Husein, 2001) dan

sudah tergolong tua untuk ditampilkan dalam perfilman masa kini. Namun, Samuell

membawa kedua unsur itu kembali dan menampilkannya dalam Jeux d’Enfants. Pemaparan

kedua unsur tragis dan humor melalui film Jeux d’Enfants inilah yang menarik untuk dikaji

lebih dalam.

Permasalahan

Permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana unsur tragis dan humor disajikan

dalam film Jeux d’Enfants?

Tujuan Penelitian

Skripsi ini ditulis untuk menemukan dan memaparkan penyajian unsur tragis dan

humor yang muncul dalam film Jeux d’Enfants.

Tinjauan Teoritis

Pengkajian Film Non-Sinematografis

Kajian film non-sinematografis memiliki kekuatan naratif untuk mendukung

pemahaman pesan kunci yang ingin disampaikan melalui film. Dalam penelitian ini, penulis

akan menggunakan penelitian non-sinematografis yang hanya menganalisis unsur-unsur

naratif dalam film yaitu alur, tokoh dan latar (ruang dan waktu). Penulis dibantu oleh teori-

teori kajian film yang terdapat dalam buku L’Analyse des Films (1989).

Unsur Tragis

Unsur tragis muncul melalui genre drama tragedi yang merupakan sebuah aliran

drama populer pada masa klasisisme abad ke-17 di Prancis (XVIIe siècle: 93).Salah satu

penulis drama tragedi yang terkenal adalah Jean Racine (1639-1699) ia sangat menonjol dan

produktif sepanjang abad ini. Di dalam drama Racine, setiap tokoh bertindak sesuai dengan

perasaan, hawa nafsu dan kepentingan pribadinya dan reaksi mereka itu berdampak pada

tokoh lain. Akhir kisah drama Racine biasanya tragis dan mengerikan, namun logis. Unsur

tragis yang khas Racine adalah para tokoh yang tak dapat mengelakkan nasib itu sadar akan

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 5: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

5

hidupnya yang menyedihkan dan penuh masalah, namun mereka merasakan semacam

kepuasan melalui penderitaan mereka itu (Husein, 2001).

Sementara unsur tragis menurut R.P Draper dalam bukunya Tragedy Developments in

Criticism (1980) adalah unsur yang muncul di dalam tragedi, mampu menimbulkan rasa

kasihan dan rasa teror dalam jumlah yang seimbang (24). Selain itu, insiden-insiden tragis

pada alur yang dapat membangkitkan rasa teror dan kasihan adalah yang ditemukan antar dua

orang yang memiliki tali pertemanan atau kekeluargaan (47).

Jacques Morel dalam bukunya La Tragédie (1964) juga menegaskan bahwa unsur

tragis dapat terlihat melalui tragedi yang subjeknya mengalami kemalangan seperti perang,

penawanan, kekejian tirani hingga mampu membangkitkan rasa kasihan para pembaca dan

penonton terhadap subjek tesebut (82). Dinyatakan pula dalam buku, bahwa situasi tragis

dalam tragedi adalah situasi yang dramatis, yakni yang membahwa kebesaran dari realita dan

kemanusiaan hingga ke titik ekstrem; pergumulan antara kematian dan kehampaan merupakan

titik ekstrem yang dimaksud (174).

Unsur Humor

Teori humor jumlahnya sangat banyak, tidak satu pun yang persis sama dengan yang

lainnya, tidak satu pun juga yang bisa mendeskripsikan humor secara menyeluruh, dan semua

cenderung saling terpengaruh (Setiawan, 1990). Dalam Ensiklopedia Indonesia (1982),

seperti yang dinyatakan oleh Setiawan (1990) “Humor itu kualitas untuk menghimbau rasa

geli atau lucu, karena keganjilannya atau ketidakpantasannya yang menggelikan; paduan

antara rasa kelucuan yang halus di dalam diri manusia dan kesadaran hidup yang iba dengan

sikap simpatik.” Lebih lanjut, teori humor dibagi dalam tiga kelompok (Manser, 1989),

meliputi:

Teori superioritas dan meremehkan, yaitu jika yang menertawakan berada pada posisi

super; sedangkan objek yang ditertawakan berada pada posisi degradasi (diremehkan atau

dihina). Plato, Cicero, Aristoteles, dan Francis Bacon (dalam Gauter, 1988) mengatakan

bahwa orang tertawa apabila ada sesuatu yang menggelikan dan di luar kebiasaan.

Menggelikan diartikan sebagai sesuatu yang menyalahi aturan atau sesuatu yang sangat

jelek. Lelucon yang menimbulkan ketertawaan, juga mengandung banyak kebencian.

Lelucon selalu timbul dari kesalahan/kekhilafan yang menggoda dan kemarahan

Teori mengenai ketidakseimbangan, putus harapan, dan bisosiasi. Arthur Koestler

(Setiawan, 1990) dalam teori bisosiasinya mengatakan bahwa hal yang mendasari semua

bentuk humor adalah bisosiasi, yaitu mengemukakan dua situasi atau kejadian yang

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 6: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

6

mustahil terjadi sekaligus.

Teori mengenai pembebasan ketegangan atau pembebasan dari tekanan. Humor dapat

muncul dari sesuatu kebohongan dan tipuan muslihat; dapat muncul berupa rasa simpati

dan pengertian; dapat menjadi simbol pembebasan ketegangan dan tekanan; dapat berupa

ungkapan awam atau elite; dapat pula serius seperti satire dan murahan seperti humor

jalanan.

Selain itu, ditemukan juga bentuk lain humor yaitu humour noir yang menurut

kamus le Petit Robert (2011) adalah bentuk humor yang mengangkat subyek-subyek

dramatis dan menunjukkan kelucuan dari sinisme. Ditegaskan kembali oleh penjelasan

humour noir dari kamus Perancis-Indonesia (1991), humour noir adalah humor hitam

yang menyeramkan. Humor ini lekat dengan situasi tragis.

Ditegaskan kembali dengan salah satu artikel dalam situs berbahasa Prancis yang

mengunduh berbagai macam artikel yaitu commenfaiton.com, mengenai lima tahap untuk

mengenalihumour noir:

Humour noir tidak henti menyentuh perbatasan antara kesensitifan dan moralitas.

Humour noir menempatkan subyeknya dengan hal-hal serius/dramatis yang menimbulkan

efek mengejutkan.

Humour noir adalah respon untuk kebutuhan vital manusia yang ingin melepaskan stres

yang timbul dari kenyataan-kenyataan seperti: penyakit, kematian, kekerasan yang

merupakan subyek-subyek yang sering digunakan dalam humor ini.

Humour noir juga dapat menjadi sebuah senjata untuk menunjukkan pemberontakan.

Tidak seperti penampilannya, humour noir tidak menunjukkan tanda-tanda

ketidakpedulian atau terlihat kurang peka. Namun humor ini bisa dibilang merupakan

bentuk kesopanan dari keputusasaan.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Metode kualitatif merupakan metode yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami

makna yang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan (Creswell: 4). Fenomena

sosial dalam metode kualitatif akan diinterpretasikan sesuai dengan konteks sosial, budaya,

dan historisnya (Neuman: 158). Dalam metode kualitatif, analisis dilakukan melalui analisis

tekstual dan gambar (Creswell: 24). Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 7: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

7

diharapkan mampu menjelaskan secara mendalam unsur tragis dan humor yang disajikan

dalam film Jeux d’Enfants. Penelitian juga akan dilakukan melalui analisis tekstual dan

gambar. Dengan demikian, metode kualitatif adalah metode yang tepat digunakan dalam

penelitian ini.

Pembahasan

Dengan menggunakan penelitian non sinematografis, penulis menganalisis salah satu

aspek naratif yaitu alur dengan menggunakan Urutan Satuan Isi Film (USIF). Sama seperti

jalannya sebuah permainan yang terdiri dari beberapa babak, film ini terbagi ke dalam 4

babak, yaitu La Manche(babak awal), La Revanche(balas dendam), La Belle(keindahan) dan

La Der des Ders(akhir dari segala akhir). Babak-babak tersebut menggambarkan pembagian

babak dalam perjalanan hidup Sophie dan Julien. Di dalam sebuah permainan atau

pertandingan olahraga, La Manche merupakan babak awal atau pertandingan pertama. Di

dalam film ini, babak awal kehidupan Sophie dan Julien dimulai sejak permainan mereka

yang pertama dimulai. Semua peristiwa dalam USIF ini dianggap sebagai satu rangkaian

sehingga nomor urutan terus berlanjut dan tidak terpotong oleh empat babak film.

Pada analisis tokoh dan latar (ruang dan waktu), peneliti menganalisis visual dan

watak tokoh untuk menemukan kesamaan antara kedua tokoh utama yaitu Julien Antoine

Janvier dan peran keempat tokoh pelengkap: Ayah Julien, Ibu Julien, Sergueï Nimov

Nemovitch dan Christel Louise Bouchar. Dalam latar ruang, penulis berusaha menemukan

makna simbolis yang ditampilkan dari masing-masing latar ruang: tempat konstruksi

bangunan, jalanan, rumah, sekolah, gereja dan rel kereta. Sementara latar waktu dikupas

melalui aspek visual gaya berpakaian dan demam bola yang muncul di film serta aspek audio-

visual yaitu repetisi lagu La Vie En Rose.

Hasil Penelitian

Analisis Alur

Hasil analisis alur yang didasarkan pada Urutan Satuan Isi Film (USIF) yang terbagi

menjadi 198 peristiwa adalah diperlihatkannya perjalanan hidup Julien dan Sophie sedari

mereka kecil hingga mereka dewasa, menyambut kematian bersama dan juga kehidupan

mereka setelah kematian. Hidup Julien dan Sophie kecil yang tragis disebabkan oleh

kekurangan kasih sayang dari figur keluarga mereka, hal ini menyebabkan mereka bergantung

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 8: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

8

pada satu sama lain dan dari kedekatan tersebut, muncullah permainan cap ou pas capyang

ternyata bersifat adiktif dantidak bisa berhenti mereka mainkan sampai akhir hidup mereka.

Sepanjang hidup mereka, Julien dan Sophie yang terlalu hanyut dalam peraturan

permainan cap ou pas cap, mementingkan ambisi mereka untuk menjadi pemenang. Hati

mereka yang rentan akibat masa kecil mereka, membuat mereka takut untuk membangun

sesuatu yang akan membawa mereka pada kehidupan normal. Mereka lebih memilih

menghancurkan cerita cinta mereka dengan tantangan-tantangan yang berbahaya dan ekstrem

dibandingkan dengan membangun sebuah hubungan cinta dan hidup bersama layaknya

pasangan normal lainnya. Mereka takut kesengsaraan masa kecil mereka terulang kembali.

Julien dan Sophie takut akan hilangnya permainan yang menjadi sumber kebahagiaan mereka

dengan saling mencintai. Pada akhirnya permainan berkembang menjadi sesuatu yang

berbahaya bagi mereka serta lingkungan sekitar mereka. Hal tersebut membawa mereka pada

keputusan untuk mengakhiri hidup bersama-sama dan lari dari kehidupan mereka untuk

menemukan kebahagiaan abadi. Setelah kematian mereka, diperlihatkan melalui film, babak

epilog yang menunjukkan kebahagiaan abadi yang serupa dengan kebahagiaan masa kecil

mereka berdua ketika bermain cap ou pas cap. Babak ini menunjukkan bahwa setelah

kematian pun mereka masih bisa tertawa dan hidup bahagia hingga mereka lanjut usia, dalam

mimpi mereka berdua.

Mengenai penyajian unsur tragis pada alur, dapat dilihat bahwa Julien dan Sophie

diperlihatkan terseret dalam emosi mereka, menderita akan keputusan mereka sendiri dan juga

menyebabkan tokoh-tokoh di sekitar mereka bernasib sengsara seperti unsur-unsur tragis yang

biasa ditemukan dalam drama Racine.Dan seperti yang sudah disebutkan pada tinjauan

teoritis bahwa insiden-insiden tragis pada alur yang dapat membangkitkan rasa teror dan

kasihan adalah yang ditemukan antar dua orang yang memiliki tali pertemanan atau

kekeluargaan,dalam hal ini dua orang tersebut adalah Julien dan Sophie yang memiliki tali

pertemanan yang kuat. Selain itu, di sepanjang alurJulien dan Sophie diperlihatkan

terperangkap dalam nasib malang yang mengundang rasa teror dan kasihan dari penonton,

menguatkan penyajian unsur tragis tersebut.

Berikut ini adalah episode-episode yang menunjukkan unsur tragis. Berawal pada

babak La Manche, ketika Sophie diejek oleh teman-teman sekolahnya dan semua barang

kepunyaannya dilempar dan dibiarkan berserakan di jalanan. Lalu ketika ibu Julien meninggal

dan Julien sebelumnya terlalu disibukkan oleh permainannya dengan Sophie sehingga ia

datang terlambat ke rumah sakit. Julien akhirnya menyaksikan kepergian ibunya ketika ia

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 9: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

9

sedang memainkan tantangan yang diberikan Sophie. Namun pada sekuen selanjutnya,

terlihat kombinasi antara unsur tragis dan unsur humor, Julien yang ditinggalkan oleh ibunya,

dapat kembali tertawa karena Sophie dengan berani menyenandungkan lagu La Vie en Rose

yang mengisahkan kebahagiaan di atas makam ibu Julien sambil melemparkan bunga.

Kelakuan Sophie yang tidak pada tempatnya membuat Julien tertawa, di samping

kesengsaraannya yang ditinggalkan oleh ibunya secara tragis pada umurnya yang masih

sangat muda. Unsur tragis juga muncul pada babak La Revanche, pertengkaran antara ayah

Julien dengan Julien membuat Julien memberontak dan lebih memilih Sophie, namun Sophie

menolak Julien dan marah besar karena Julien telah melanggar batas dengan mengunjungi

rumah Sophie tanpa meminta izin. Padahal, Julien sudah memilih Sophie daripada ayahnya,

namun Sophie tidak mengetahui hal itu dan keduanya berpisah secara sementara, dengan

kotak permainan yang diperlihatkan terlepas dari tangan Sophie. Masih pada babak La

Revanche, Julien mengejar Sophie dan meneriakkan kata cinta pada Sophie namun ia tidak

mempedulikannya walaupun ia melihat Julien mengejar bis yang ia naiki dengan susah payah.

Mereka pun kembali berpisah sementara dengan tragis. Rentetan peristiwa berikutnya

menampilkan episode tragis yang terjadi pada Julien dan Sophie, permainan tersebut telah

mengambil hidup mereka sampai Julien berani menganggap enteng pernikahan dan menikahi

Christel hanya untuk menyakiti hati Sophie. Sophie merusak upacara pernikahan dan

membawa permainan cap ou pas cap ke dalam gereja, membuat ayah Julien marah besar dan

memutuskan untuk pergi dari hidup Julien selama-lamanya, itu semua diakhiri dengan Julien

yang sudah muak dengan Sophie dan membahayakan nyawa Sophie. Pada akhirnya mereka

berpisah kembali dan Sophie memberikan tantangan untuk berpisah sementara dan bertemu

kembali setelah 10 tahun. Pada babak La Belle, unsur tragis diperlihatkan ketika mobil Julien

menabrak truk dan meledak akibat permainannya dengan Sophie. Lalu, pada puncaknya, akhir

tragis diperlihatkan sepanjang babak La Ders des Ders. Julien dan Sophie mengubur diri

mereka dalam semen secara hidup-hidup untuk melarikan diri dari kehidupan merekadan

mencapai kebahagiaan abadi.

Sementara unsur humor yang terdapat pada film ini disajikan melalui berbagai macam

tantangan-tantangan yang muncul akibat permainan mereka. Kelakuan-kelakuan kedua tokoh

utama yang tidak pada tempatnya menimbulkan kekonyolan yang muncul

seiringberkembangnya permainan cap ou pas capmereka. Hal tersebut memberikan kesan

bahwa permainan tersebut menyenangkan dan membawa tawa serta kebahagiaan bagi Julien

dan Sophie.

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 10: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

10

Unsur humor pada babak La Manche muncul dalam adegan yang menunjukkan

permainan mereka di sekolah, dari mulai mengucapkan kata-kata kasar di kelas yang

membuat seluruh kelas tertawa, melakukan perbuatan tidak senonoh seperti buang air kecil di

celana di hadapan kepala sekolah, menumpahkan tinta ke muka guru serta ketidakpedulian

Julien dan Sophie pada hukuman yang diberikan pada mereka. Humor ditunjukkan melalui

kelakuan kedua tokoh utama yang tidak pada tempatnya. Humor ini kembali ditunjukkan

ketika Julien dan Sophie menghancurkan pernikahan kakak Sophie dengan menjatuhkan

piring-piring dari meja dan merusak kue pernikahan. Pada babak La Revanche, unsur humor

kembali muncul melalui rententan episode konyol yang menimbulkan tawa antara Julien dan

Sophie ketika mereka memainkan permainan cap ou pas cap pada masa SMA. Dari mulai

tantangan untuk memakai pakaian dalam di luar baju, mencuri anting hingga bergantian

mempermalukan guru olahraga mereka dengan menamparnya. Selanjutnya adegan yang

menimbulkan tawa diperlihatkan ketika Sophie menyatakan perasaan cintanya pada lelaki

tidak dikenal untuk melatih dirinya sebelum mengungkapkannya langsung pada Julien. Pada

bagian ini diperlihatkan kelakuan jenaka Julien yang menyebabkan Sophie dan orang di

sekitarnya tertawa karena ia melepas sepatu dan celananya hanya untuk menuruti Sophie agar

ia mau makan malam dengannya. Unsur humor yang juga tergabung dengan unsur tragis

dapat dilihat pada adegan selanjutnya. Unsur tragis dapat dilihat dari keadaan Julien yang

luka-luka akibat kecelakaan mobil yang berawal dari permainannya dengan Sophie. Namun

Julien menganggap enteng luka-lukanya dan menipu Sophie dengan menghindarinya,

menyebabkan Sophie melihat orang lain yang mengalami luka bakar parah dan mengira

bahwa itu adalah Julien. Julien tidak bisa berhenti tertawa walaupun ia merasa sakit ketika

dokter sedang menjahit luka-lukanya karena ia tahu ia berhasil menipu Sophie. Unsur humor

juga kental mewarnai babak akhir, babak epilog yang memperlihatkan Julien dan Sophie tua

yang masih mengulang kembali permainan cap ou pas cap pada masa kecil mereka ketika

mereka masih di sekolah dasar yaitu bermain kata, buang air kecil di hadapan pemilik panti

jompo dan saling berbagi permen layaknya anak kecil walaupun mereka sudah lanjut usia.

Dapat dilihat dari pemaparan unsur tragis dan unsur humor yang disajikan melalui

episode-episode dari alur perjalanan hidup Julien dan Sophie bahwa kedua unsur ini ternyata

saling berkaitan dari awal hingga akhir. Walaupun di beberapa episode hanya terdapat unsur

tragis atau unsur humor saja, namun keduanya terlihat selalu menjalin sepanjang alur. Unsur

tragis terlihat kuat pada prolog dan babak La Ders des Ders, yaitu situasi tragis yang

mewarnai kesengsaraan masa kecil mereka dan akhir tragis ketika mereka memutuskan untuk

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 11: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

11

mati bersama, mengubur diri dalam semen. Pada saat inilah mereka membawa unsur humor

yang identik dengan kebahagiaan bersatu dengan unsur tragis yaitu kematian. Sementara

unsur humor kental mewarnaibabak La Manche, La Revanche, La Belledan epilog ketika

mereka disibukkan oleh permainan mereka dan banyak timbul kekonyolan-kekonyolan dari

tindakan mereka untuk memenangkan permainan tersebut. Ini dapat dibuktikan dengan

berkembangnya permainan yang menjadi semakin berbahaya, sehingga yang pada awalnya

diperlihatkan konyol dan mengundang tawa justru menghasilkan akhir tragis.

Konsistensi dikaitkannya unsur humor dan unsur tragis juga dapat disimpulkan

dengan terlihatnya dominasi humour noir di sepanjang alur, humour noir yang dapat

mengundang tawa dari situasi tragis dapat terlihat dari munculnya kematian sebagai sesuatu

yang tragis namun dapat mengundang tawa. Kematian ibu Julien dan kematian Julien dan

Sophie yang tragis pada akhirnya dapat mengundang tawa. Sophie tidak bertindak pada

tempatnya dan mengundang tawa Julien dengan bernyanyi di atas nisan ibu Julien. Lalu

dikuatkan kembali dengan Julien dan Sophieyang merasa mendapatkan kebahagiaan abadi

dengan kematian mereka, dibuktikan dengan babak epilog yang diwarnai dengan unsur

humor, muncul setelah kematian mereka. Selain konsistensi terjalinnya kedua unsur tersebut,

humour noir juga dapat terlihat sebagai senjata untuk menunjukkan pemberontakan bagi

Julien dan Sophie, keduanya ingin mendorong batas moralitas dan kenyataan mengerikan

seperti kematian. Ini terlihat melalui permainan cap ou pas cap mereka yang penuh dengan

tantangan-tantangan berbahaya dan ekstrem yang pelaksanaannya melampaui batas moralitas.

Ini menimbulkan insiden-insiden tragis pada hidup mereka serta menunjukkan

ketidakpedulian mereka mengenai kematian, karena permainan cap ou pas captersebut sudah

mereka anggap lebih penting dari hidup mereka. Dominasi humor noir pun terlihat di

sepanjang alur, mengiringi cerita tragis hidup Julien dan Sophie.

Analisis Tokoh dan Latar

Terdapat enam tokoh yang mempengaruhi jalannya struktur naratif film Jeux

d’Enfants, dengan pembagian dua tokoh utama dan empat tokoh pelengkap. Tokoh laki-laki

berjumlah tiga orang yaitu Julien, ayah Julien dan Sergueï. Julien adalah tokoh utama yang

berperan penting dengan watak yang menonjol, tokoh Julien dipengaruhi dengan keberadaan

tokoh-tokoh pembantu yaitu ayah Julien dan Sergueï. Adapun tokoh perempuan berjumlah

tiga orang yaitu Sophie, ibu Julien dan Christel. Sama seperti tokoh Julien, Sophie sebagai

tokoh utama berperan penting, menunjukkan kedalaman psikologis dan merupakan pemicu

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 12: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

12

konflik film yang dipengaruhi dengan keberadaan tokoh-tokoh pembantu yaitu ibu Julien dan

Christel.

Watak kedua tokoh utama sangat menonjol dan ekstrem, dapat dilihat melalui

tindakan-tindakan mereka untuk memenangkan permainan cap ou pas cap yang menimbulkan

dampak pada keseluruhan film. Sifat kekanak-kanakan, kegemaran bermain, pemberani dan

agresif Julien dan Sophie di sepanjang film juga menghasilkan kekonyolan-kekonyolan yang

mendorong unsur humor dalam film, namun juga memicu akhir tragis. Tokoh Julien dan

Sophie juga merasa memiliki kesamaan nasib pada masa kecil mereka, sengsara akan

kurangnya kasih sayang dan kenyamanan dalam keluarga, meluapkan perasaan tersebut pada

permainan cap ou pas cap yang memberikan sensasi kebahagiaan yang tidak pernah mereka

dapatkan. Pada akhirnya, akibat watak-watak kedua tokoh utama tersebut, permainan tersebut

berkembang menjadi sesuatu yang berbahaya dan keduanya terseret di dalamnya, memicu

akhir yang tragis namun juga diwarnai dengan kentalnya unsur humor.

Julien dan Sophie lebih merasa nyaman hanya dengan kehadiran masing-masing dan

permainan cap ou pas cap dibandingkan dengan kehadiran tokoh-tokoh lain. Walaupun

tokoh-tokoh pelengkap yang muncul berusaha mengalihkan perhatian mereka dari permainan

tersebut namun eksistensi tokoh-tokoh pelengkap tersebut tetap tidak cukup untuk

menjauhkan kedua tokoh utama yang selalu kembali terserat dalam permainan. Sergueï dan

Christel tidak mampu membahagiakan Julien dan Sophie, walaupun masing-masing pasangan

sudah membangun keluarga yang harmonis. Sementara ibu Julien sudah meninggalkan Julien

dan tidak dapat menarik Julien lepas dari perangkap permainan. Ayah Julien juga pergi dari

hidup Julien akibat permainan tersebut. Pada akhirnya, permainan tersebut hanya

mengizinkan mereka berdua untuk tetap bersama dan meninggalkan semua kehidupan mereka

yang sudah mereka bangun ketika mereka beranjak dewasa.

Latar dalam film Jeux d’Enfants terbagi menjadi dua yaitu latar ruang dan latar waktu.

Latar ruang berjumlah 6, terdiri dari ruang publik dan pribadi yaitu tempat konstruksi

bangunan, jalanan, rumah,sekolah, gerejadan rel kereta. Latar tempat konstruksi

pembangunan adalah latar kunci yang menyimbolkan awal dan akhir permainan mereka

dengan diperlihatkannya kotak permainan berbentuk komidi putar mini. Latar tersebut juga

menunjukkan bagaimana kematian yang seharusnya dipandang tragis malah justru ingin

dicapai Julien dan Sophie dengan cara mengubur diri hidup-hidup dalam semen dan menjadi

beku di dalamnya. Ini dapat dikaitkan dengan watak Julien dan Sophie kekanak-kanakan dan

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 13: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

13

menolak untuk bertumbuh dewasa, mereka ingin membekukan kebahagiaan masa kecil

mereka untuk menjadi abadi.

Sementara ruang publik dalam film ini adalah sarana bermain bagi Julien dan Sophie,

ruang publik yang menunjukkan kebebasan dan tereeksposnya mereka oleh lingkungan

sekitar, menunjukkan bahwa tokoh Julien dan Sophie tidak pernah memedulikan etika dan

norma serta pandangan orang lain mengenai kegilaan mereka akan permainan cap ou pas cap

tersebut. Jalanan dan sekolah adalah ruang publik yang mendominasi keseluruhan film.

Ruang pribadi seperti rumah yang seharusnya memberikan kenyaman dan kebahagiaan bagi

mereka, justru memberikan kesengsaraan serta merupakan trauma masa kecil bagi mereka.

Terutama tokoh Sophie yang diperlihatkan tidak pernah memiliki ruang pribadi rumah sedari

awal film, ini menunjukkan rentannya tokoh Sophie yang tidak mempunyai figur keluarga

dan ketiadaan ruang pribadi ini adalah salah satu faktor diperlihatkannya watak Sophie yang

lebih agresif daripada Julien. Dalam segi latar waktu, dipaparkan aspek visual dan audio

visual yang menandakan bahwa kisah tragis Julien dan Sophie berlangsung pada tahun 90-an,

latar waktu ini berkontribusi dalam merepresentasikan pikiran dan keadaan tokoh-tokoh

dalam film.

Kesimpulan

Film Jeux d‟Enfants menampilkan sebuah cerita yang menggabungkan tragedi dan

komedi. Penyajian unsur tragis dan humor dalam film ini pun ditemukan dengan menganalisis

aspek naratif yaitu alur, tokoh dan latar (ruang dan waktu). Sepanjang alur cerita film,

ditemukan konsistensi terjalinnya unsur tragis dan unsur humor dari awal hingga akhir film.

Ini dapat dilihat melalui berbagai macam episode tragis yang Julien dan Sophie lalui namun

tetap dapat menghasilkan tawa. Permainan itu sendiri, yang seharusnya menimbulkan

kebahagiaan justru malah menghasilkan akhir tragis yang memperkuat hadirnya humour noir

dalam film ini. Dominasi humour noir ini, selain datang dari jalinan unsur tragis dan humor,

juga dapat dilihat sebagai senjata pemberontakan Julien dan Sophie dalam mendorong batas-

batas moralitas dan kenyataan mengerikan yang dalam film ini adalah kematian. Batas-batas

moralitas tersebut dapat terlihat dilanggar oleh Julien dan Sophie dari berbagai macam

tindakan-tindakan mereka yang tidak pada tempatnya hanya untuk memenangkan permainan

cap ou pas cap di sepanjang alur. Kematian sebagai hal tragis juga dipandang dapat

menghasilkan tawa pada sepanjang film.

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 14: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

14

Sementara unsur tragis dan unsur humor yang tampak melalui analisis tokoh dapat

dilihat melalui latar belakang tokoh Julien dan Sophie yang tragis diikuti dengan kecocokan

watak mereka. Sifat mereka yang kekanak-kanakan, pemberontak, agresif, impulsif dan keras

mendorong tindakan-tindakan konyol yang kental akan unsur humor dan dapat mengundang

tawa penonton. Namun sifat-sifat tersebut jugalah yang membuat permainan cap ou pas cap

berkembang menjadi sesuatu yang lebih berbahaya hingga pada akhirnya dapat menghasilkan

akhir yang tragis. Sementara latar ruang menampung watak-watak para tokoh dan

merepresentasikan keadaan serta pikiran tokoh. Pada latar ruang, dapat terlihat dominasi

ruang publik yaitu jalanan sebagai sarana bermain mereka, menunjukkan ketidakpedulian

mereka pada lingkungan sekitar dan menekankan watak mereka yang pemberontak.

Sementara ruang pribadi yaitu rumah menunjukkan situasi tragis karena rumah bagi Julien

dan Sophie bukan merupakan sumber kenyamanan dan tidak pernah dianggap sebagai suatu

tempat yang bisa mereka pulangi. Mereka lebih nyaman berada di ruang publik dengan satu

sama lain. Pada segi latar waktu, dipaparkan aspek visual dan audio visual yang menandakan

bahwa kisah tragis Julien dan Sophie berlangsung pada tahun 90-an, latar waktu ini

berkontribusi dalam merepresentasikan pertumbuhan Julien dan Sophie sepanjang alur film

yang ditunjukkan melalui repetisi berbagai versi lagu La Vie En Rose.

Dapat disimpulkan bahwa unsur tragis dan humor pada film Jeux d’Enfants disajikan

melalui konsistensi jalinan antara unsur tragis dan unsur humor pada alur, terlihatnya

dominasi humour noir yang menunjukkan bahwa humor dapat datang dari situasi yang

menyedihkan dan dapat digunakan sebagai senjata pemberontakan, benturan dan kecocokan

watak kedua tokoh utama yang mendorong insiden-insiden tragis namun tetap dapat

mengundang tawa, dilatari dengan ruang dan waktu yang merepresentasikan keadaan dan

pikiran para tokoh. Kombinasi kedua unsur tersebur yang terlihat konsisten dari awal hingga

akhir menimbulkan rasa teror dan kasihan sekaligus juga dapat mengundang tawa bagi para

penonton.

Skripsi ini merupakan penelitian yang masih terbatas pada kajian film non

sinematografis dengan hanya menganalisis aspek naratif pada film. Masihbanyakhal-hal lain

yang

tentubelumterungkapmelaluipenelitianini.Penelitianinimungkinhanyalahawalataupembukajala

nbagisuatupenelitian yang jauhlebihbesardanlebihmendalam.Aspeksinematografisdalam film

inimerupakansalahsatuhaldarisekianbanyakhallainnya yang

dapatditelitidenganlebihmendalam.

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 15: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

15

Saran

Skripsi ini merupakan penelitian yang masih terbatas pada kajian film non

sinematografis dengan hanya menganalisis aspek naratif pada film. Masihbanyakhal-hal lain

yang

tentubelumterungkapmelaluipenelitianini.Penelitianinimungkinhanyalahawalataupembukajala

nbagisuatupenelitian yang jauhlebihbesardanlebihmendalam.Aspeksinematografisdalam film

inimerupakansalahsatuhaldarisekianbanyakhallainnya yang

dapatditelitidenganlebihmendalam.

Daftar Referensi

Buku

Aumont Jacques, Marie Michel. L'Analyse des Films. Nathan Université: Paris, 1989.

Creswell, John W. Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Metode

Campuran. (Terj. dari Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods

Approaches, Wafaid, Ahmad). Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010.

Dorsch, T. S. Classical Literary Criticism. Great Britain: Penguin Books Ltd, 1965.

Draper, R.P., ed. Tragedy Developments in Criticism. London: The Macmillan Press LTD,

1980.

Gauter, Dick. The Humor of Cartoon. New York: A Pegrige Book, 1988.

Hassan, Fuad. Humor dan Kepribadian. Jakarta: Harian Kompas, 20 April, hal. 6, 1981.

Husein, Ida Sundari. Mengenal Pengarang-Pengarang Prancis dari Abad ke Abad. Jakarta:

PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2001.

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 16: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

16

Labrousse, Pierre. Indonesia Prancis Kamus Umum (4th Ed). Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2003.

Lagarde, Andre & Michard, Laurent. XVIIe siècle. Paris: Dessain et Tolra, 1970.

Manser, Juan. Dictionary of Humor. Los Angeles: Diego and Blanco Publisher Inc, 1989.

Morel, Jacques. La Tragédie. Paris: Librairie Armand Colin, 1964

Neuman, W.Lawrence. Social Research Methods: Qualitative and Quantitave

Approaches. Boston: Pearson, 200

Philips, W. H (1999). Film. An Introduction. Boston-New York: Bedfort/St.Martin‟s‟, 1999.

Puzin, Claude. XVIIe siècle. Littérature textes et documents, le livre de l'élève. Paris: Nathan,

1990.

Sathyanarayana, K. The Power of Humor at The Workplace. New Delhi: Response Books,

2007.

Setiawan, Arwah. Teori Humor. Jakarta: Majalah Astaga, No.3 Th.III, hal. 34-35, 1990.

Soemargono, Farida., dan Winarsih Arifin. Kamus Perancis – Indonesia. Jakarta: Pt.

Gramedia Pustaka Utama, 1991.

Weissman, Paul Robert., Josette Rey-Debove, dan Alain Rey. Le Petit Robert 2011

Dictionnaire Alphabetique Et Analogique De La Langue Fraņcaise. Paris: Le Robert,

2011.

Sumber Elektronik

Rossano, Denis. Quand Hollywood célèbre le cinéma français au Colcoa 2012. Januari 18,

2013. http://www.lexpress.fr/culture/cinema/colcoa-2012-quand-hollywood-celebre-le-

cinema-francais_1104326.html

http://www.allocine.fr/personne/fichepersonne-77631/biographie/

(diunduh 3 Desember 2012)

http://www.biff.no/2003/index.php?Eng=Ja&ID=ProgramEng&ID2=Director&ID3=S&ID4=

T&ID5=T (diunduh 3 Desember 2012)

http://www.cinemovies.fr/actu/yann-samuell-realisateur-de-jeux-d-enfants-au-micro-de-

cinemovies/1187 (diunduh 19 Januari 2013)

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013

Page 17: Unsur Tragis dan Humor dalam Film Jeux d’Enfants

17

http://www.cinergie.be/webzine/jeux_d_enfants_de_yann_samuel

(diunduh 3 Desember 2012)

http://www.commentfaiton.com/fiche/voir/13201/comment-definir-l-humour-noir (diunduh

25 Juli 2013)

http://www.filmosphere.com/movie-review/critique-jeux-denfants-2003/ (diunduh 3

Desember 2012)

http://lci.tf1.fr/cinema/news/jeux-d-enfants-marion-cotillard-yann-samuel-5001972.html

(diunduh 27 Maret 2013)

http://www.imdb.com/title/tt1655442/ (diunduh 20 Januari 2013)

http://www.imdb.com/title/tt0364517/awards (diunduh 3 Desember 2012)

http://www.lequotidienducinema.com/critiques/jeuxdenfants_critique/critique_jeux_denfants.

htm (diunduh 3 Desember 2012)

Unsur tragis..., De Yogi Kosalania, FIB UI, 2013