unsur fungsi staffing bhbp 6 widhi
TRANSCRIPT
Komunikasi Staff
Komunikasi merupakan elemen esensial dalam manajemen dan menjadi penghubung
yang berarti bagi hubungan antara anda, dokter gigi, dengan staff lainnya, dan juga dengan
pasien.
Pengertian dari komunikasi adalah untuk mengerti dan dimengerti. “Komunikasi yang
berkualitas = interaksi positif” (Bob Adams, Streetwise Managing People : Lead Your Staff to
Peak Performance). Kunci sukses praktik dokter gigi diukur dari kemampuan staf untuk saling
berkomunikasi dan berkomunikasi dengan pasien.
Berkomunikasi dengan staff sama halnya berkomunikasi dengan pasien, memberikan
informasi kepada orang lain dan untuk mengerti orang tersebut.
Channel of Communications
Seiring dengan berkembangnya praktik dokter gigi, komunikasi menjadi lebih kompleks.
Terdiri dari komunikasi formal dan informal. Komunikasi formal terjalin ketika berada di ruang
praktik. Komunikasi formal dapat terjadi antara atasan, bawahan, ataupun sejajar (horizontal).
Komunikasi kepada bawahan terjadi ketika dokter gigi memberikan perintah, atau
mandate, yang dapat dilakukan pada staff pada level dibawahnya. Hubungan dasar dapat dilihat
pada bagan 2.1. untuk sistem yang lebih kompleks dapat dilihat pada bagan 2.2, ilustrasi dari
sebuh praktik dokter gigi yang telah bertambah anggota staffnya, termasuk beberapa dokter gigi.
Komunikasi terhadap bawahan termasuk instruksi, penjelasan, dan komunikasi yang dapat
menunjang performa kerja staff.
Komunikasi terhadap atasan harus dilakukan secara formal. Karyawan dapat dengan
bebas menyampaikan pemikiran dan perasaan. Komunikasi tipe ini merupakan kebalikan dari
bagan 2.1 dan 2.2 dan secara umum merupakan pemberian laporan. Terdiri dari dari saran,
complain, maupun ketidaksukaan. Kurangnya komunikasi terhadap atasan dapat berakibat pada
ketidakpuasan terhadap atasan.
Bagan 2.1. Komunikasi sederhana pada praktik dokter gigi.
Komunikasi setara (horizontal) penting untuk organisasi yang lebih besar. Tipe
komunikasi ini termasuk menyampaikan informasi dari departemen yang satu ke departemen
yang lain. Komunikasi tipe ini dilakukan pada kantor yang besar, klinik, rumah sakit, dan
sekolah dokter gigi.
Dokter gigi
Asisten Administrasi
Asisten chairside
Asisten Dental Higienis
Teknisi Laboratorium
Bagan 2.2. Komunikasi pada organisasi praktik grup. Level antar dokter gigi dapat bervariasi
tergantung kepada organisasi pada tempat praktik bersama tersebut.
Dokter Gigi
Dokter Gigi Associate
Klinisi / Chairside
SupervisorKlinisi /
Chairside Assistent
Dental HygienistTeknisi
LaboratoriumAsisten teknisi
laboratorium
Asisten Bisnis
Resepsionis
Sekertaris
Konsep dalam memberikan tugas pada karyawan
Ciptakan proses komunikasi yang lengkap, konsisten, dan dapat jelas dimengerti oleh
seluruh staf.
Pastikan semua karyawan mengerti hasil apa yang diharapkan dari masing-masing tugas
yang telah diberikan.
Berikan setiap karyawan pelatihan, informasi, serta materi yang memadai untuk dapat
menyelesaikan tugas mereka dengan sukses.
Lakukan evaluasi pada setiap tanggungjawab yang telah dibebankan pada mereka.
Ciptakan control dan batasan-batasan yang fleksibel.
Berikan dorongan pada karyawan.
Tumbuhkan rasa bertanggungjawab karyawan terhadap tugas yang telah diberikan
Ciptakan kesempatan pada karwayan untuk dapat bekerja dalam tim.
Berikan pujian serta penghargaan pada karyawan yang berprestasi.
Dengarkan karyawan setiap saat. Buat system pada kantor yang dapat mendengarkan
keluhan karyawan setiap saat.
Percaya pada karyawan.
Agenda diperlukan uontuk perencaaan pada pertemuaan bersama staff lainnya. Agenda
dikombinasikan dengan daftar peraturan di bawahnya.Ingatkan anggota staf waktu dan tempat
rapat, mintakan juga absen kedatangan. Tentukan prioritas pada agenda pertemuan. Berikan kopi
agenda pada masing-masing staff. Tentukan tujuan dan kebutuhan untuk perubahan. Tentukan