universitas negeri semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/24497/1/1401412486.pdf · skripsi...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR
SEKOLAH DASAR NEGERI SUKOREJO 02 GUNUNGPATI
KOTA SEMARANG
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Sonia Tiarafany
NIM : 1401412486
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama : Sonia Tiarafany
NIM : 1401412486
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang
pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau materi yang pernah diterbitkan orang
lain kecuali bagian-bagian tertentu yang saya jadikan sebagai acuan dengan
mengikuti tata aturan penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Semarang, Juli 2016
Penulis,
Sonia Tiarafany
iii
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul “Hubungan Minat Baca terhadap Hasil Belajar
Sekolah Dasar Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Kota Semarang” telah disetujui
oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang pada :
hari : Kamis
tanggal : 25 Agustus 2016
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Susilo Tri Widodo, S. Pd, M.H. Dra. Florentina Widihastrini, M. Pd.
NIP 198507212014041001 NIP 195607041982032002
Ketua Jurusan
Drs. Isa Ansori
NIP 196008201987031003
iv
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Hubungan antara Minat Baca terhadap Hasil
Belajar Sekolah Dasar Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Kota Semarang” yang
disusun oleh Sonia Tiarafany ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada :
hari : Kamis
tanggal : 25 Agustus 2016
Panitia Ujian Skripsi,
Ketua, Sekretaris,
Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. Drs. Isa Ansori, M.Pd.
NIP. 195604271986031001 NIP. 196008201987031003
Penguji Utama,
Dra. Nuraeni Abbas, M.Pd.
NIP. 195906191987032001
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
Susilo Tri Widodo, S. Pd, M.H. Dra. Florentina Widihastrini, M. Pd.
NIP 198507212014041001 NIP 195607041982032002
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, Yang menciptakan manusia
dari segumpal darah, Bacalah dan dari Tuhanmulah apa yang datang, Yang
mengajarkan dengan petunjuk, Yang mengajarkan Manusia apa-apa yang tidak
diketahuinya
( Q.S. Al „Alaq : 1-5)
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat
(Q.S. Al Mujadalah : 11)
Persembahan
Karya tulis ini dengan segenap cinta, doa, dan hati yang tulus, saya
persembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Suntoyo dan Ibu Tri Wahyuning Wati
yang senantiasa mendoakan dan mencurahkan seluruh kasih sayangnya
dalam setiap langkahku;
2. Almamater, Universitas Negeri Semarang.
vi
PRAKATA
Puji syukur saya haturkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang atas segala limpahan rahmat, berkat, nikmat, dan inayah-Nya
akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan antara Minat
Baca terhadap Hasil Belajar Sekolah Dasar Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Kota
Semarang”.
Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan serta bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu peneliti dengan segala kerendahan hati mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak, khususnya dibawah ini.
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
melanjutkan studi;
2. Prof. Dr. Fakhrudin, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberi izin melaksanakan
penelitian;
3. Isa Ansori, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PGSD UNNES yang telah
memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian;
4. Susilo Tri Widodo, S. Pd, M.H. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan motivasi dan bimbingan selama menyelesaikan skripsi;
5. Dra. Florentina Widihastrini, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan saran dan bimbingan selama menyelesaikan skripsi;
6. Dra. Nuraeni Abbas, M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah menguji dan
memberikan masukan untuk skripsi ini;
7. Mintarsih, M.Pd. selaku Kepala SD Negeri Sukorejo 02 Kota Semarang yang
telah memberikan ijin melakukan penelitian;
8. Khusnul Chotimah M.Pd, selaku Kepala SD Negeri Sukorejo 01 yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian;
9. Semua pihak yang telah membantu, mendukung, dan menyemangati dalam
menyelesaikan skripsi ini.
vii
Semoga segala amal dan kebaikan yang diberikan semua pihak kepada
peneliti dibalas oleh Allah SWT dengan kebaikan yang lebih indah dan semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Semarang, Agustus 2016
Peneliti
viii
ABSTRAK
Tiarafany, Sonia. 2016. Hubungan Minat Baca terhadap Hasil Belajar Sekolah
Dasar Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Kota Semarang. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas
Negeri Semarang.
Minat baca dapat diartikan sebagai kecenderungan yang tinggi kepada
suatu sumber bacaan tertentu. Meningkatnya minat baca seseorang maka ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki akan semakin bertambah.
Berdasarkan data pra penelitian permasalahan dalam penelitian ini adalah
sedikitnya jumlah siswa yang mengunjungi perpustakaan untuk membaca. Hasil
belajar yang difokuskan pada penelitian ini adalah hasil belajar dari lima mata
pelajaran, yaitu IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, dan
Matematika. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah ada hubungan
yang positif antara minat baca terhadap hasil belajar siswa Sekolah Dasar Negeri
Sukorejo 02 Gunungpati Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan minat baca terhadap hasil belajar siswa SD Negeri
Sukorejo 02, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Variabel pada penelitian ini,
yaitu minat baca dan hasil belajar. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas Tinggi SD Negeri Sukorejo 02 yang berjumlah 113 siswa. Pengambilan
sampel menggunakan teknik teknik propotionate stratified random sampling,
sehingga dari 113 siswa diambil 89 siswa untuk dijadikan sampel. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Angket digunakan
untuk mengumpulkan data minat baca. Uji persyaratan analisis digunakan uji
normalitas. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan
analisis korelasi Product Moment.
Hasil penelitian uji statistik deskriptif pada minat baca menunjukkan
bahwa jumlah terbanyak dengan persentase 61,8% dalam kategori sedang.
Pengujian hipotesis menunjukkan harga koefisien korelasi (r hitung) > r tabel
(0,713 > 0,175) dengan taraf signifikansi sebesar 5% dengan. Harga koefisien
korelasi tersebut menunjukan adanya hubungan yang positif antara minat baca
dengan hasil belajar siswa SD Negeri Sukorejo 02, Kecamatan Gunungpati, Kota
Semarang. Hal ini memiliki arti bahwa setiap kenaikan variabel minat baca akan
mempengaruhi kenaikan variabel hasil belajar. Korelasi dalam penelitian ini
tergolong kuat.
Simpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara minat baca
dengan hasil belajar. Saran untuk guru, yaitu guru meningkatkan minat baca,
dengan memberikan tugas yang berkaitan dengan membaca.
Kata kunci : minat baca; hasil belajar; siswa.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
PERNYATAAN ..................................................................................................... ii
PERSETUJUAN ................................................................................................... iii
PENGESAHAN .................................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v
PRAKATA ............................................................................................................ vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 8
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 8
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 9
1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................................................. 9
1.4.2 Manfaat Praktis .............................................................................................. 9
BAB II .................................................................................................................. 11
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................... 11
2.1 Kajian Teori .................................................................................................... 11
2.1.1 Minat Baca ................................................................................................... 11
2.1.1.1 Pengertian Minat Baca .............................................................................. 11
2.1.1.2 Faktor Internal yang Mempengaruhi Minat .............................................. 12
2.1.1.3 Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Minat ........................................... 14
2.1.1.4 Cara Meningkatkan Minat Baca................................................................ 15
2.1.2 Hasil Belajar ................................................................................................. 20
2.1.2.1 Hakikat Belajar.......................................................................................... 20
2.1.2.2 Prinsip-Prinsip Belajar .............................................................................. 21
2.1.2.3 Pengertian Hasil Belajar ............................................................................ 25
x
2.1.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................................... 26
2.1.2.5 Domain Hasil Belajar ................................................................................ 29
2.1.2.6 Teori-Teori Belajar ................................................................................... 33
2.1.3 Hubungan Minat Baca dengan Hasil Belajar ............................................... 35
2.2 Kajian Empiris ................................................................................................ 37
2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 40
2.4 Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 42
BAB III ................................................................................................................. 43
METODE PENELITIAN ................................................................................... 43
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 43
3.2 Desain Penelitian ............................................................................................. 43
3.3 Prosedur Penelitian.......................................................................................... 44
3.4 Subyek Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................... 46
3.4.1 Subyek Penelitian ......................................................................................... 46
3.4.2 Lokasi ........................................................................................................... 46
3.4.3 Waktu ........................................................................................................... 46
3.5 Populasi dan Sampel ....................................................................................... 47
3.5.1 Populasi ........................................................................................................ 47
3.5.2 Sampel .......................................................................................................... 47
3.6 Variabel Penelitian .......................................................................................... 48
3.6.1 Variabel Bebas ............................................................................................. 49
3.6.2 Variabel Terikat ........................................................................................... 49
3.6.3 Definisi Operasional..................................................................................... 49
3.7 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 50
3.7.1 Angket .......................................................................................................... 51
3.7.2 Dokumentasi ................................................................................................ 52
3.8 Uji Coba Instrumen ......................................................................................... 52
3.8.1 Validitas ....................................................................................................... 53
3.8.2 Reliabilitas ................................................................................................... 54
3.9 Analisis data .................................................................................................... 56
3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif ......................................................................... 56
xi
3.9.2 Analisis Data Awal ...................................................................................... 60
3.9.2.1 Uji Normalitas ........................................................................................... 60
3.9.3 Analisis Data Akhir ...................................................................................... 61
3.9.3.1 Pengujian Hipotesis ................................................................................... 61
BAB IV ................................................................................................................. 63
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 63
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................... 63
4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian.......................................................................... 63
4.2 Pembahasan ..................................................................................................... 70
4.2.1 Pemaknaan Temuan ..................................................................................... 70
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian ............................................................................ 76
4.2.2.1 Implikasi Teori .......................................................................................... 76
4.2.2.2 Implikasi Praktis ....................................................................................... 76
4.2.2.3 Implikasi Pedagogis .................................................................................. 77
BAB V ................................................................................................................... 78
PENUTUP ............................................................................................................ 78
5.1 Simpulan ......................................................................................................... 78
5.2 Saran ................................................................................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 79
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian ................................................................................. 46
Tabel 3. 2 Populasi Kelas Tinggi SD Negeri Sukorejo 02 ................................... 47
Tabel 3. 3 Sampel Penelitian ................................................................................ 48
Tabel 3. 4 Definisi Operasional Variabel ............................................................. 50
Tabel 3. 5 Skor untuk Setiap Butir Soal pada Skala Likert .................................. 52
Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas ............................................................................... 54
Tabel 3. 7 Hasil Reliabilitas Instrumen ................................................................ 55
Tabel 3. 8 Kriteria Interpretasi Skor ..................................................................... 56
Tabel 3. 9 Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi .............................................. 62
Tabel 4. 1 Persentase Minat Baca Siswa Kelas Tinggi ........................................ 65
Tabel 4. 2 Data Statistik Hasil Belajar ................................................................. 66
Tabel 4. 3 Kategorisasi Hasil Belajar ................................................................... 66
Tabel 4. 4 Hasil Uji Coba Normalitas .................................................................. 68
Tabel 4. 5 Hasil Analisis Korelasi ........................................................................ 69
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur Kerangka Berpikir Penelitian .................................................... 41
Gambar 3. 1 Desain Penelitian .............................................................................. 43
Gambar 4. 1 Diagram Minat Baca ........................................................................ 65
Gambar 4. 2 Diagram Hasil Belajar ...................................................................... 67
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian......................................................... 84
Lampiran 2 Kisi-Kisi Angket Minat Baca (Uji Coba) ........................................ 88
Lampiran 3 Angket Minat Baca (Uji Coba) ........................................................ 89
Lampiran 4 Validasi Angket ............................................................................... 93
Lampiran 5 Kisi-Kisi Angket Minat Baca .......................................................... 96
Lampiran 6 Angket Minat Baca .......................................................................... 97
Lampiran 7 Contoh Angket Hasil Penelitian .................................................... 100
Lampiran 8 Daftar Nama Siswa Uji Coba Instrumen ....................................... 101
Lampiran 9 Daftar Nama Siswa Sampel Penelitian .......................................... 103
Lampiran 10 Rekapitulasi Uji Validitas Uji Coba Angket................................ 106
Lampiran 11 Rekapitulasi Uji Reliabilitas Angket ........................................... 108
Lampiran 12 Rekapitulasi Soal Angket Minat Baca yang Digunakan .............. 110
Lampiran 13 Skor Butir Angket Minat Baca .................................................... 111
Lampiran 14 Skor Angket Minat Baca ............................................................. 115
Lampiran 15 Indikator Hasil Belajar ................................................................. 118
Lampiran 16 Nilai Hasil Belajar ....................................................................... 124
Lampiran 17 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas ............................................... 127
Lampiran 18 Rekapitulasi Hasil Analisis Korelasi ........................................... 129
Lampiran 19 Dokumentasi Foto Penelitian ....................................................... 130
Lampiran 20 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 132
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar
pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman. Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sumber
daya manusia yang berkualitas akan terbentuk melalui pendidikan. Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dengan menggunakan suatu
perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang memuat rancangan
pelajaran yang diberikan pada peserta pelajaran atau disebut dengan kurikulum.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah Kurikulum Tingkat Satuan
1
2
Pendidikan yang selanjutnya disingkat KTSP adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Satuan
pendidikan terdiri atas Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). Kurikulum SD/MI itu sendiri memuat delapan
mata pelajaran , yaitu PKn, matematika, Bahasa Indonesia, IPS, IPA, penjaskes,
seni budaya, dan Bahasa Inggris. Kedelapan mata pelajaran tersebut akan
menghasilkan hasil belajar. Setelah melalui pembelajaran diharapkan peserta didik
memiliki hasil belajar yang tinggi.
Slameto (2010:2), menyatakan belajar merupakan proses dalam diri individu
yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam
perilakunya. Interaksi dapat terjadi antara individu dengan lingkungan keluarga,
lingkungan tempat tinggal, dan lingkungan sekolah. Hamdani (2011:20),
mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Setelah
melakukan interaksi dengan lingkungannya, individu akan mendapatpengalaman
baru dan dari pengalamannya itulah seorang individu memperoleh sebuah
pengetahuan baru. Rifa‟i (2009: 82), menyatakan bahwa belajar merupakan proses
yang sangat penting untuk perubahan tingkah laku individu yang mencakup apa
saja yang dilakukan serta dipikirkan seseorang. Belajar dapat dilakukan dimana
saja dan kapan saja oleh setiap orang. Menurut Budiningsih (2012: 20), belajar
3
merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk
bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan
respon. Setelah melalui proses belajar, seseorang akan memperoleh perubahan
tingkah lakunya yang disebut dengan hasil belajar. Untuk memperoleh hasil
belajar yang tinggi seseorang harus melakukan kegiatan membaca, karena dengan
membaca segala informasi dapat diperoleh. Orang yang menyukai kegiatan
membaca berati orang tersebut memiliki minat baca yang tinggi.
Orang dengan minat baca yang tinggi akan menaruh perhatiannya lebih
besar pada kegiatan membaca. Djaali (2014:121), mendefinisikan minat sebagai
rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, yang dilakukan
dengan keinginan dirinya sendiri. Siswa yang mempunyai minat tinggi dengan
keinginan sendirinya akan melakukan kegiatan yang disukai. Sutarno (2006: 27),
menyatakan minat baca seseorang dapat diartikan sebagai kecenderungan hati
yang tinggi seseorang kepada suatu sumber bacaan tertentu. Siswa dengan minat
baca tinggi akan meluangkan waktunya untuk membaca. Menurut Dalman (2014:
141), minat baca merupakan dorongan untuk memahami kata demi kata dan isi
yang terkandung dalam teks bacaan tersebut, sehingga isi dari bacaan dapat
dipahami oleh pembaca. Apabila pembaca dapat memahami isi bacaan yang telah
dibacanya, maka pembaca akan memperoleh pengetahuan baru yang tentunya
akan memperluas wawasannya. Priansa (2014:282), mendefinisikan minat sebagai
suatu aspek kepribadian yang menggambarkan adanya kemauan serta dorongan
yang timbul yang berasal dari dalam diri individu untuk memilih objek lain yang
sejenis. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang tertentu akan tertarik
4
perhatiannya dan dengan demikian motivasi siswa akan timbul untuk mempelajari
bidang studi tersebut (Dimyati, 2009:42). Orang yang mempunyai minat baca
yang tinggi pasti akan berusaha mencari sumber bacaan sebanyak-banyaknya
untuk dibaca. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh seiring manusia
tumbuh dan berkembang. Siswa yang mempunyai minat baca tinggi akan ditandai
dengan ketersediaanya mencari sumber-sumber bacaan untuk dibaca dengan
kesadarannya sendiri tanpa ada yang menyuruh. Siswa akan merasa senang saat
melakukan kegiatan membaca sehingga akan terus mengulang kegiatan tersebut.
Meningkatnya minat baca seseorang maka ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki tentu akan semakin bertambah. Bertambahnya ilmu
pengetahuan dan ketrampilan juga akan mempengaruhi hasil belajar seseorang.
Rifa‟i (2009: 85), menyatakan hasil belajar merupakan segala perubahan tingkah
laku yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut mengalami kegiatan belajar.
Kegiatan belajar dapat berlangsung dimanapun, baik di rumah, di sekolah,
ataupun di tempat lainnya. Purwanto (2014:45), menyatakan hasil belajar adalah
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah
lakunya. Perubahan tersebut dapat bersifat positif apabila manusia belajar dari hal-
hal yang positif dan berinteraksi dengan lingkungan yang positif. Menurut Taufiq
(2011:5.12), pada dasarnya perubahan hasil belajar itu terwujud dalam bentuk
perubahan pengetahuan, penguasaan perilaku dan perbaikan kepribadian.
Perubahan pengetahuan dan perbaikan kepribadian dapat diperoleh melalui
kegiatan seperti membaca dan menulis. Hasil belajar yang tinggi dapat diperoleh
apabila seseorang mempunyai minat baca yang tinggi.
5
Hasil survey yang dilakukan oleh PIRLS pada seluruh siswa kelas IV
sekolah dasar terhadap prestasi literasi membaca menunjukan Indonesia berada di
peringkat 42 dari 49 negara pada tahun 2011. Sedangkan hasil survey yang
dilakukan oleh PISA terhadap pencapaian prestasi literasi membaca, matematika,
dan sains menunjukan Indonesia menempati peringkat 64 dari 65 negara pada
tahun 2012. Selain survey yang dilakukan PIRLS dan PISA, The Global
Competitiveness Report tahun 2015-2016 dari World Economic Forum, yang
menilai tingkat persaingan global dari indikator kualitas pendidikan dasar,
menempatkan Indonesia pada peringkat 57 dari 140 negara dalam hal pencapaian
Competitiveness Index (CI). Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas pendidikan
dasar Indonesia berada dibawah peringkat internasional. Berdasarkan hasil survey
yang telah dilakukan PISA, PIRLS, dan The Global Competitiveness Report
tersebut menunjukan masih rendahnya minat baca dan pencapaian hasil belajar
siswa di Indonesia. Permasalahan rendahnya hasil belajar tersebut juga
ditemukan di sekolah dasar.
Berdasarkan pra penelitian yang dilakukan di SD Negeri Sukorejo 02
ditemukan masalah mengenai hasil belajar yang belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal. Penyebab permasalahan tersebut diantaranya adalah masih
rendahnya minat baca yang dimiliki siswa. Siswa lebih memilih melakukan
kegiatan lain seperti bermain dengan teman, membeli makanan di kantin, dan
duduk diam di kelas, dibandingkan membaca buku di perpustakaan pada saat jam
istirahat. Membaca dipandang kurang menarik sehingga siswa lebih memilih
kegiatan lain.
6
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV pada tanggal 5 Februari
2016, menurut Ibu Yohana, “siswa masih bergantung pada buku paket atau LKS
milik sekolah saja”. Banyak siswa yang tidak mempunyai buku referensi lain
sebagai sumber bacaan. Saat di rumah siswa tidak ada bahan bacaan untuk belajar,
sehingga siswa hanya belajar pada saat ada tugas dari guru saja.
Ibu Yohana juga mengatakan, bahwa saat siswa diberi buku bacaan, siswa
lebih menyukai melihat gambar-gambar yang ada di buku dibandingkan membaca
tulisannya. Hal lain yang menunjukan masih rendahnya minat baca siswa, yaitu
masih banyak siswa yang kurang tepat menjawab pertanyaan yang berkaitan
dengan isi bacaan.
Berdasarkan dokumen nilai hasil belajar siswa , dilihat dari rata-ratanya
hasil belajar siswa masih rendah. Seperti. Rata-rata tersebut diperoleh dari nilai
lima mata pelajaran semester I, yaitu IPA, IPS, PKn, Bahasa Indonesia, dan
matematika pada kelas IV memiliki rata-rata 55,89 dengan jumlah siswa 40 siswa,
kelas V memiliki rata-rata 60,79 dengan jumlah siswa 34 siswa, dan kelas VI
memiliki rata-rata 53,44 dengan jumlah siswa 39 siswa. Lima mata pelajaran
tersebut memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal tersendiri, yaitu PKn dengan
KKM 60, Bahasa Indonesia dengan KKM 65, IPA dengan KKM 63, matematika
dengan KKM 50, dan IPS dengan KKM 58.
Permasalahan mengenai rendahnya minat baca dan hasil belajar siswa di
beberapa mata pelajaran kurang mendapat perhatian guru maupun siswa karena
kemungkinan besar guru dan siswa belum memahami akan pentingnya minat
baca. Pada waktu jam istirahat perpustakaan sepi. Hanya satu hingga dua siswa
7
yang pergi ke perpustakaan untuk membaca. Berdasarkan permasalahan tersebut
peneliti tertarik ingin melihat hubungan antara minat baca terhadap hasil belajar
siswa SD Negeri sukorejo 02.
Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung penelitian yang
dilakukan oleh peneliti. Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini, yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Irwandi tahun 2014 dengan judul Kontribusi
Minat, Kecerdasan Intelektual dan Kemampuan Motorik dengan Hasil Belajar
Pendidikan Jasmani Murid SD Negeri 32 Banda Aceh. Hasil penelitian tersebut,
yaitu derajat Minat, Kecerdasan Intelektual dan Kemampuan Motorik terhadap
Hasil Belajar Pendidikan Jasmani dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi
yang diperoleh yaitu sebesar 0,86, dengan f hitung = 78,86 > dari f tabel = 3,18,
maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dari penelitian ini diketahui bahwa Minat,
Kecerdasan Intelektual dan Kemampuan Motorik memberikan kontribusi terhadap
Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Murid SD Negeri 32 Banda Aceh.
Penelitian lain yang mendukung terhadap penelitian ini, yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Romafi dan Tadkiroatun Musfiroh tahun 2015 dengan judul
Hubungan Minat Membaca, Fasilitas Orang Tua, dan Pemberian Tugas Membaca
dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa. Hasil dari penelitian tersebut
diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 45,614 dengan signifikansi sebesar P <
0,0001. Oleh karena signifikansi kurang dari 0,05 maka hipotesis dalam penelitian
ini diterima artinya terdapat hubungan positif dan signifikan minat membaca
dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri di
Kabupaten Brebes.
8
Berdasarkan ulasan latar belakang tersebut,mengenai rendahnya minat baca
dan hasil belajar siswa Sekolah Dasar Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Kota
Semarang. Peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara
minat baca terhadap hasil belajar. Dengan judul penelitian “Hubungan Minat Baca
terhadap Hasil Belajar Sekolah Dasar Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Kota
Semarang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan atas permasalahan yang diuraikan tersebut maka rumusan
masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana minat baca siswa kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri Sukorejo 02
Gunungpati Kota Semarang?
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri Sukorejo 02
Gunungpati Kota Semarang?
3. Apakah ada hubungan positif antara minat baca terhadap hasil belajar siswa
kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Kota Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas,maka tujuan penelitian ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui minat baca siswa kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri
Sukorejo 02 Gunungpati Kota Semarang
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri
Sukorejo 02 Gunungpati Kota Semarang?
9
3. Untuk mengetahui hubungan antara minat baca terhadap terhadap hasil belajar
siswa kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Kota
Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik yang bersifat teoritis
maupun praktis.
1.4.1 Manfaat Teoretis
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi berupa konsep sebagai
bahan referensi dan untuk menambah kajian tentang hasil teori sebelumnya.
Selain itu dapat memperluas wawasan khalayak, sebagai sumber referensi terkait
hubungan antara minat baca dengan hasil belajar. Sebagi bahan informasi agar
khalayak tahu manfaat minat baca.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat secara praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Sekolah
Memberikan masukan bagi sekolah agar dapat menentukan strategi yang tepat
dan efektif untuk meningkatkan minat baca siswa. Selain itu hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai masukan untuk sekolah agar lebih mengembangkan
potensi yang dimiliki siswa.
2. Bagi Guru
Guru dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai sumber informasi dan
referensi agar dapat menumbuh kembangkan minat baca pada peserta didiknya.
10
Selain itu dapat memberi masukan guru untuk menentukan strategi yang tepat
agar minat baca siswa meningkat.
3. Bagi Siswa
Siswa mengetahui manfaat dan pentingnya minat baca. Siswa juga dapat
mengetahui hubungan minat baca terhadap hasil belajar serta dapat lebih
meningkatkannya sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai
dengan baik.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Minat Baca
2.1.1.1 Pengertian Minat Baca
Banyak orang yang mengartikan minat sama dengan kesenangan. Padahal
keduanya mengandung perbedaan dalam hal ketetapan. Minat merupakan sebuah
motivasi yang dapat mendorong seseorang untuk dapat melakukan apa yang
mereka inginkan dan mereka bebas memilih apa saja untuk dilakukan, sedangkan
kesenangan merupakan minat yang sifatnya hanya sementara saja. Menurut
Slameto, (2010:180) minat adalah suatu rasa pada individu terhadapsuatu hal atau
aktivitas tanpa ada orang lain yang menyuruh. Djaali (2014:121), mendefinisikan
minat sebagai rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,
yang akan dilakukan individu dengan keinginannya sendiri. Minat tidak dibawa
sejak lahir, melainkan diperoleh seiring manusia tumbuh dan berkembang.
Djamarah (2011:167), menyatakan minat terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat
memberikan pengaruh terhadap belajar selanjutnya serta berpengaruh juga
terhadap penerimaan minat-minat baru.
Objek minat bisa apa saja, seperti makhluk hidup, aktivitas, pekerjaan,
benda mati, dan lain sebagainya. Priansa (2014:282), mendefinisikan minat
sebagai suatu aspek kepribadian yang menggambarkan adanya kemauan serta
dorongan yang timbul yang berasal dari dalam diri individu untuk memilih objek
11
12
lain yang sejenis. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang tertentu
cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian motivasi dari dalam diri
siswa akan timbul untuk mempelajari bidang studi tersebut (Dimyati, 2009:42).
Apabila dalam diri siswa sudah timbul motivasi, maka siswa akan bersemangat
dalam mempelajari suatu bidang studi. Menurut Sutarno (2006:27), minat baca
seseorang dapat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi
seseorangterhadap suatu sumber bacaan tertentu. Selanjutnya Rahim (2008:28),
menyatakan minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang
untuk membaca. Siswa yang mempunyai minat baca tinggi akan bersedia memilih
bahan bacaan sendiri dan kemudian membacanya dengan kesadarannya sendiri.
Dalman (2014:142), menyatakan bahwa minat baca merupakan aktivitas yang
dilakukan dengan ketekunan yang bertujuan untuk membangun pola komunikasi
dengan diri sendiri untuk menemukan makna tulisan dan menemukan informasi
yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan perasaan senang yang timbul dari
dalam diri pembaca. Semakin tinggi minat baca yang dimiliki seseorang, maka
semakin tinggi juga keinginannya untuk membaca.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa minat baca adalah rasa ketertarikan yang dimiliki seseorang tanpa paksaan
pada aktivitas atau kegiatan membaca dilakukan dengan sadar dan penuh rasa
senang serta diwujudkan dengan mencari berbagai sumber bacaan untuk dibaca.
2.1.1.2 Faktor Internal yang Mempengaruhi Minat
Minat tidak dibawa sejak lahir, tetapi muncul kemudian seiring
pertumbuhan dan perkembangan orang. Oleh karena itu minat dipengaruhi
13
berbagai faktor, baik faktor dari dalam atau faktor dari luar diri seseorang.
Rahim (2008:28), menyatakan faktor internal yang mempengaruhi perkembangan
minat, yaitu konsepsi tentang diri dan tingkat keterlibatan tekanan.
a. Konsepsi tentang diri
Anak akan menerima apa yang dirasa berguna dan bermanfaat bagi dirinya,
sebaliknya anak akan menolak segala hal yang dirasa akan merugikan atau
mengancamnya.
b. Tingkat keterlibatan tekanan
Anak yang tidak mempunyai tekanan dan diberi kebebasan dalam memilih,
mungkin akan mempunyai minat baca yang lebih tinggi.
Selain pendapat tersebut, Sutarno (2006:27), menyatakan faktor yang
mendorong atas bangkitnya minat baca ialah ketertarikan, kegemaran, dan hobi
membaca, dan pendorong kebiasaan membaca adalah kemauan dan kemampuan
membaca.
Dalman (2014:149), menyatakan minat pada anak karena hal berikut ini.
1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan mental
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan mental, minat akan
mengalami perubahan. Bahan bacaan yang dibaca siswapun akan ikut
berubah sesuai dengan level perkembangan dan kematangan pribadi.
2. Minat bergantung pada kesiapan belajar
Lingkungan rumah merupakan tempat belajar paling utama bagi siswa untuk
belajar membaca dan kemudian akan menjadi suatu kebiasaan. Di lingkungan
rumah siswa akan mendapat kesempatan paling tinggi untuk belajar.
14
3. Minat dipengaruhi oleh bobot emosi
Setelah seorang siswa mendapat reaksi positif dari kegiatan membaca, maka
ia akan merasa ingin mengulanginya lagi. Hal tersebut akan menimbulkan
kesenangan emosi yang mendalam pada aktivitas membaca yang akan
menguatkan minat baca.
4. Minat adalah sifat egosentrik di keseluruhan masa kanak-kanak
Apabila seorang siswa yakin terhadap membaca akan membuatnya memiliki
pengetahuan luas dan kecerdasan dalam menyikapi hidup, maka ia akan
melakukan aktivitas membaca sampai tua.
2.1.1.3 Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Minat
Kegemaran membaca sangat penting dalam kehidupan modern. Oleh
karena itu, peranan buku tidak dapat digeserkan. Selain faktor internal yang telah
disebutkan, faktor eksternal juga dapat mempengaruhi minat. Dalman
(2014:149), menyatakan minat membaca dipengaruhi oleh faktor minat diperoleh
dari pengaruh budaya. Budaya yang bersifat permanen sangat memungkinkan
adanya budaya membaca yang akan membuat minat baca siswa menjadi tinggi
baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Rahim (2008:28), menyatakan faktor eksternal yang mempengaruhi minat,
yaitu (1) nilai-nilai, (2) mata pelajaran yang bermakna, (3) pengalaman
sebelumnya, dan (4) Kekompleksitasan materi pelajaran.
1. Nilai-nilai
Minat anak akan timbul manakala ada sosok berwibawa yang dapat dijadikan
idola disuatu aktivitas atau kegiatan.
15
2. Mata pelajaran yang bermakna
Apabila pelajaran disampaikan dengan baik sehingga informasi yang diterima
anak dapat dipahami dengan mudah, maka hal tersebut akan menarik minat
mereka.
3. Pengalaman sebelumnya
Anak dapat mengembangkan minatnya terhadap suatu hal apabila dia telah
mengalami suatu hal.
4. Kekompleksitasan materi pelajaran
Apabila intelektual dan fleksibel secara psikologis anak lebih tinggi, maka
akan lebih tertarik kepada hal yang lebih kompleks.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
faktor yang mempengaruhi minat berasal dari dalam diri anak dan juga dari luar
diri anak. Faktor dari dalam misalnya konsepsi diri dan bobot emosi, sedangkan
faktor dari luar misalnya nilai-nilai dan pengaruh budaya. Selain itu keluarga dan
guru juga berpengaruh besar dalam perkembangan minat anak. Keluarga dan guru
dapat memberikan motivasi pada anak agar anak mempunyai minat yang lebih
tinggi terhadap suatu hal.
2.1.1.4 Cara Meningkatkan Minat Baca
Siswa yang berminat pada suatu pelajaran akan mempelajarinya secara
sungguh-sungguh, karena adanya ketertarikan. Oleh karena itu di sekolah guru
perlu meningkatkan minat siswa agar pelajaran yang disampaikan guru dapat
dipahami siswa dengan mudah. Djamarah (2011:167), menyataan beberapa
macam cara untuk membangkitkan minat anak didik, yaitu sebagai berikut :
16
1. Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak didik. Hal tersebut
akan menjadikan anak didik belajar tanpa adanya paksaan.
2. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan
pengalaman yang dimiliki anak didik. Dengan begitu nantinya anak didik
tidak akan kesusahan menerima pelajaran.
3. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar
yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan
kondusif. Lingkungan sekolah yang tenang dan bersih akan membuat siswa
lebih nyaman dalam belajar.
4. Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam konteks
perbedaan individual anak didik. Guru perlu memilih strategi atau model
yang tepat dalam mengajar sehinggak segala perbedaan individual anak didik
dapat teratasi dengan baik.
Minat baca dapat dikembangkan sejak usia dini secara teratur. Jika itu
dilakukan maka akan tumbuh menjadi kebiasaan membaca. Sutarno (2006:29),
menyatakan bahwa apabila sumber bacaan yang menarik dan sesuai selera
tersedia, maka akan dapat mewujudkan kebiasaan membaca. Menurut Rosidi
(1983:76), membaca adalah suatu kebiasaan yang harus ditanamkan, harus
dipupuk, harus dibina, harus dididik. Pembinaan itu tidak hanya terbatas pada
penguasaan teknik membaca saja, melainkan juga kepada pemilihan bahan
bacaan.
Dalman (2014:144), menyatakan untuk meningkatkan minat baca cara yang
dapat dilakukan ditingkat keluarga, yaitu tiap keluarga memiliki perpustakaan
17
keluarga, sehingga perpustakaan bisa dijadikan tempat untuk berkumpul keluarga
yang menyenangkan, sedangkan di tingkat sekolah, rendahnya minat baca anak-
anak bisa diatasi dengan perbaikan perpustakaan sekolah, guru, dosen maupun
para pustakawan sekolah harus mengubah mekanisme proses pembelajaran
menuju membaca sebagai suatu sistem belajar sepanjang hayat. Selain itu
pemerintah juga dapat menyediakan program perpustakaan keliling baik di
sekolah-sekolah atau desa-desa untuk memperbesar peluang masyarakat untuk
membaca.
Tentunya untuk meningkatkan minat baca dapat dimulai dari diri kita sendiri
terlebih dahulu. Minat baca dapat ditanamkan sejak kita kecil dengan
membiasakan membaca buku setiap harinya. Pembentukan kebiasaan membaca
dapat dimulai kira-kira dari umur 2 tahun, sesudah anak menggunakan bahasa
lisan, sedangkan untuk orang dewasa dapat dimulai dengan membaca bacaan yang
mudah dan menarik setengah jam setiap harinya(Tampubolon, 2015:228). Usaha
yang dapat dilakukan pada anak usia 2 tahun, yaitu memperkenalkan anak pada
buku. Orang tua dapat membelikan anak buku bergambar sehingga anak tertarik
untuk melihat apa yang ada di dalam buku tersebut. Menurut Rahim (2008:128),
cara yang bisa dilakukan guru ialah menyediakan waktu khusus bagi siswa untuk
membaca dengan senang hati tanpa harus dipaksa, karena dengan menyediakan
waktu tertentu sepanjang hari-hari sekolah untuk membaca dengan senang hati,
berarti guru telah meningkatkan minat baca siswa.
Selain dari pendapat para ahli tersebut, Rosidi (1983:77) juga
mengungkapkan beberapa cara meningkatkan minat baca, yaitu sebagai berikut :
18
a. Peningkatan minat baca orang tua dan guru-guru.
Orang tua dan guru perlu meningkatkan minat baca mereka. Tidak hanya
membaca majalah dan koran saja. Sehingga mereka dapat menjadi teladan
untuk anak-anak dalam meningkatkan minat bacanya.
b. Penambahan jumlah waktu yang kita sediakan untuk membaca di samping
menambah jumlah bahan bacaan.
Penambahan jumlah waktu perlu dilakukan untuk membaca. Setiap harinya
kita perlu menyediakan waktu khusus untuk membaca disela-sela aktivitas
kita sehari-hari. Jumlah bacaan juga harus ditambah agar wawasan kita
semakin berkembang.
c. Penyediaan bahan-bahan bacaan.
Penyediaan bahan bacaan dilakukan dengan tujuan agar informasi yang kita
dapatkan dari membaca semakin banyak. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan membuat perpustakaan kecil di rumah.
d. Pengajaran teknik membaca.
Selain mengajarkan membaca di sekolah, guru dapat memberikan siswa tugas
yang berkaitan dengan membaca untuk dikerjakan di rumah. Sehingga saat di
rumah siswa akan melakukan kegiatan membaca. Apabila siswa secara rutin
melakukan kegiatan membaca maka minat baca siswa akan meningkat.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan hal yang dapat
dilakukan agar minat baca meningkat, yaitu dengan menambah waktu membaca
dan memperbanyak bahan bacaan. Selain itu peran orang tua dan guru sangat
diperlukan dalam upaya meningkatkan minat baca anak. Di sekolah guru dapat
19
mengajarkan teknik membaca yang tepat bagi siswa, sedangkan di rumah orang
tua dapat menyediakan bahan bacaan yang menarik untuk anak. Pemerintah juga
ikut andil dalam upaya peningkatan minat baca. Dengan adanya program
perpustakaan keliling memudahkan masyarakat untuk membaca dimana saja tanpa
harus datang ke perpustakaan langsung.
Berdasarkan paparan dan pendapat para ahli mengenai minat baca, maka
peneliti mengembangkan indikator untuk dijadikan instrumen penelitian, yaitu
sebagai berikut :
1. Rasa senang terhadap kegiatan membaca
Kesenangan terhadap membaca siswa dapat dilihat dari tingkah laku siswa
yang melakukan berulang kali kegiatan membaca merasa bosan. Siswa yang
senang membaca akan berusaha meluangkan waktunya untuk dapat
membaca.
2. Usaha untuk membaca tanpa disuruh
Usaha untuk membaca tanpa disuruh dapat dilihat melalui usaha siswa untuk
melakukan membaca. Meskipun tidak ada orang yang menyuruhnya
membaca, maka siswa akan dengan sendirinya melakukan kegiatan membaca.
Siswa akan membaca karena keinginannya sendiri bukan karena mengikuti
orang lain.
3. Pemusatan perhatian pada membaca
Indikator pemusatan perhatian pada membaca terlihat dari sebesar apa
pemahaman isi bacaan yang diperoleh siswa setelah membaca bacaan. Siswa
20
juga akan mersa senang dan bersemangat apabila ditunjuk oleh guru untuk
membaca teks di depan kelas.
4. Motivasi membaca
Indikator motivasi membaca dapat dilihat melalui besarnya motivasi yang
dimiliki siswa dalam melakukan kegiatan membaca. Siswa yang memiliki
motivasi besar akan lebih mementingkan membaca daripada melakukan
kegiatan yang kurang bermanfaat lainnya, seperti bermain playstation.
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.2.1 Hakikat Belajar
Setiap hari orang akan melakukan kegiatan belajar baik disadari atau tidak
disadari oleh dirinya. Rifa‟i (2009:82), menyatakan bahwa belajar merupakan
proses yang sangat penting untuk perubahan tingkah laku individu yang
mencakup apa saja yang dilakukan serta dipikirkan seseorang.
Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja oleh setiap orang.
Menurut Budiningsih (2012:20), belajar merupakan suatu bentuk perubahan
kemampuan yang dialami siswa untuk bertingkah laku dengan cara yang baru
sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah sesuatu yang
dapat merangsang terjadinya belajar, seperti perasaan dan pikiran serta hal-hal lain
yang ditangkap indera kita.
Belajar sangat penting dalam perubahan tingkah laku seseorang. Dari yang
mulanya tidak tahu akan menjadi tahu setelah mengalami proses belajar. Slameto
(2010:2), menyatakan belajar merupakan proses dalam diri individu yang
berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya.
21
Hamdani (2011:20), mendefinisikan belajar sebagai usaha seseorang untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru yang menyeluruh sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Setelah melalui proses belajar itulah individu akan mendapat pengalaman-
pengalaman baru yang dapat dijadikan pembelajaran agar lebih baik untuk
kedepannya. Hamdani (2011:20), menyatakan belajar tidak hanya mempelajari
mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan,persepsi, kesenangan atau
minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita.
Taufiq (2011:5.4), menyatakan belajar adalah aktivitas atau pengalaman
seseorang yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku, dan pribadi yang
sifatnya permanen.
Berdasarkan paparan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku seseorang
dalam berinteraksi dengan lingkungannya selama periode waktu tertentu.
2.1.2.2 Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar sangat bervariasi tergantung pada sudut pandang
teori. Menurut Rifa‟i (2009:95), ada tiga prinsip belajar, yaitu prinsip informasi
faktual, kemahiran intelektual, dan strategi. Ketiga prinsip tersebut penting untuk
dimiliki pembelajar agar kegiatan belajar dapat berjalan dengan optimal .
a. Informasi faktual
Informasi dapat diperoleh melalui berbagai cara, seperti mengkomunikasikan
pada pembelajar, pembelajar mempelajarinya sebelum memulai belajar baru,
22
dan melacak memori pembelajar dimana informasi tersebut tersimpan di
dalam memori berbulan-bulan atau bertahun-tahun yang lalu.
b. Kemahiran intelektual
Siswa perlu memiliki berbagai cara untuk menguasai simbol-simbol bahasa
dan lain-lainya untuk mendapatkan hal-hal yang baru. Kemahiran intelektual
ini harus sudah dipelajari sebelumnya, sehingga saat diperlukan pembelajar
sudah menguasainya.
c. Strategi
Siswa perlu mengaktifkan strategi belajar di dalam aktivitas belajar. Strategi
dibutuhkan untuk mengaktifkan stimulus yang kompleks, memecahkan
masalah, dan melacak kembali informasi yang dahulu pernah dipelajari oleh
siswa.
Prinsip-prinsip belajar dapat dijadikan dasar di dalam pembelajaran. Baik
bagi guru untuk meningkatkan mengajarnya ataupun siswa untuk meningkatkan
belajarnya. Pendapat lain mengenai prinsip-prinsip belajar dikemukakan oleh
Dimyati (2009:42), prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan perhatian dan
motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan,
tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.
a. Perhatian dan motivasi
Kegiatan belajar akan terjadi jika ada perhatian. Apabila bahan pelajaran
sesuai dengan kebutuhan siswa maka perhatian terhadap pelajaran akan
timbul. Sama halnya dengan perhatian, motivasi juga penting dalam
pembelajaran. Motivasi sebagai penggerak aktivitas seseorang. Motivasi
23
dapat datang dari diri sendiri, dapat juga datang dari orang lain, seperti guru
dan orang tua.
b. Keaktifan
Keaktifan diperlukan anak dalam setiap kegiatan pembelajaran. Belajar hanya
mungkin terjadi apabila ada anak yang aktif. Keaktifan memiliki berbagai
macam bentuk. Dari yang mudah diamati, berupa kegiataan fisik seperti
membaca dan menulis, hingga yang susah diamati seperti kegiatan psikis,
seperti memecahkan masalah yang dihadapi.
c. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Belajar harus dilakukan sendiri oleh siswa. Guru hanya sekedar pembimbing
dan pengarah. Belajar yang paling baik apabila belajar melalui pengalaman
lansung. Melalui pengalaman langsunglah siswa akan terlibat langsung dalam
perbuatan dan bertanggungjawab pada hasilnya.
d. Pengulangan
Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada diri kita, seperti mengkhayal
dan berpikir. Daya-daya tersebut akan berkembang apabila kita mengadakan
pengulangan. Pengulangan belajar sangat penting dilakukan agar daya-daya
tersebut menjadi sempurna, seperti diibaratkan pisau yang diasah terus
menurus maka akan menjadi semakin tajam.
e. Tantangan
Siswa selama pembelajaran akan menemui hambatan-hambatan untuk
mencapai tujuan belajarnya. Tujuan belajar akan tercapai dengan baik,
apabila siswa dapat mengatasi hambatan tersebut. Agar siswa semakin kuat
24
dalam menghadapi setiap hambatan belajar, dibutuhkan bahan belajar yang
menantang. Guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang tepat agar
siswa semakin tertantang selama pembelajaran.
f. Balikan dan penguatan
Apabila siswa mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik, maka mereka
akan lebih bersemangat dalam belajarnya. Siswa akan belajar dengan
bersungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai yang baik. Siswa akan
terdorong untuk belajar lebih giat lagi saat mereka mendapatkan nilai yang
baik. Hal tersebut disebut penguatan positif.
g. Perbedaan individual
Setiap siswa mempunyai perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Mereka
merupakan individual unik, artinya tidak ada dua orang yang sama persis.
Guru perlu memperhatikan perbedaan yang dimiliki individu di dalam
pembelajaran, karena perbedaan tersebut berpengaruh pada hasil belajar
siswa. Akan tetapi di sekolah-sekolah diterapkan pembelajaran klasikal yang
memandang siswa memiliki kemampuan rata-rata. Pembelajaran klasikal
tersebut dapat diperbaiki dengan cara guru menggunakan metode dan strategi
pembelajaran yang dapat melayani setiap perbedaan yang dimiliki siswa.
Berdasarkan uraian pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan prinsip-
prinsip belajar terdiri atas kemahiran intelektual, strategi, perhatian dan motivasi,
keaktifan, dan perbedaan individual.
25
2.1.2.3 Pengertian Hasil Belajar
Setelah melalui proses belajar, seseorang tentu akan memperoleh hasil
belajar. Rifa‟i (2009:85), menyatakan hasil belajar merupakan perubahan perilaku
yang diperoleh peserta didik setelah peserta didik tersebut mengalami kegiatan
belajar. Perubahan tersebut meliputi tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Masing-masing aspek tersebut harus berkembang secara seimbang
dan maksimal agar hasil belajar dapat tercapai secara optimal. Menurut Dimyati
(2009:3), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar. Setelah melalui kegiatan belajar siswa akan memperoleh hasil
belajar.
Purwanto (2014:45), menyatakan hasil belajar adalah perubahan pada
manusia dalam hal sikap dan tingkah lakunya. Perubahan tersebut dapat mengarah
ke perbuatan yang positif dapat juga mengarah ke perbuatan yang negatif. Disini
peran guru dan orang tua sangat diperlukan untuk membimbing anak selama
proses belajarnya. Menurut Taufiq (2011:5.12), pada dasarnya perubahan hasil
belajar itu terwujud dalam bentuk perubahan pengetahuan, penguasaan perilaku
yang ditentukan (kognitif, afektif dan psikomotor) dan perbaikan kepribadian.
Perubahan pengetahuan dan perbaikan kepribadian dapat diperoleh melalui
kegiatan seperti membaca dan menulis. Sedangkan untuk memperoleh perubahan
penguasaan perilaku yang ditentukan (kognitif, afektif dan psikomotor) dapat
dengan melakukan kegiatan bermain atau dengan berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya. Menurut Thobroni (2011:22), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,
nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal
26
tersebut dapat diartikan bahwa hasil belajar di dalamnya mencakup nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan yang dimiliki
siswa.
Setelah belajar siswa yang pada awalnya tidak tahu akan menjadi tahu.
Untuk menghasilkan hasil belajar yang baik, maka diperlukan bimbingan dari
guru dan orang tua serta lingkungan yang baik selama siswa dalam proses belajar.
Apabila siswa belajar suatu hal yang buruk maka hasil belajarnya juga akan
berupa perbuatan yang buruk. Peran guru dan orang tua sangat diperlukan dalam
membimbing siswa. Teman sebaya juga dapat memberikan pengaruh pada hasil
belajar siswa.
Pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan perubahan tingkah laku seseorang, setelah melalui belajar. Perubahan
tersebut dapat berupa perubahan pengetahuan, perubaham perilaku dan perubahan
perbaikan kepribadiannya. Semakin banyak seseorang belajar, maka akan semakin
banyak hasil yang akan diperolehnya. Agar hasil belajar siswa baik dibutuhkan
peran guru dan orang tua untuk membimbing siswa selama proses belajarnya.
2.1.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri siswa
setelah mengalami proses belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan tingkah laku
tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Menurut para pakar hasil belajar
dipengaruhi oleh banyak faktor. Sudjana (2014: 39), menyatakan hasil belajar
dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dalam diri siswa itu dan faktor
27
yang datang dari luar diri siswa atau lingkungan. Faktor yang datang dari dalam
diri siswa salah satunya, yaitu kemampuan.
Kemampuan yang dimiliki siswa akan sangat menentukan hasil belajar
siswa tersebut. Faktor lingkungan juga memberikan pengaruh pada hasil belajar
siswa, meskipun pengaruhnya tidak sebesar kemampuan yang dimiliki siswa.
Lingkungan belajar yang kondusif baik di sekolah ataupun di rumah akan
membuat siswa nyaman dalam belajar, sehingga siswa akan lebih fokus dalam
belajarnya dan nantinya akan memperoleh hasil belajar yang tinggi.
Ada faktor lain yang berpengaruh pada hasil belajar siswa selain faktor dari
dalam dan luar dari siswa, seperti faktor motivasi, minat dan perhatian, ekonomi
sosial, faktor psikis, dan kualitas pengajaran. Selain dua faktor yang disebutkan
oleh Taufiq (2011:5.20), mengemukakan lima faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa, yaitu faktor tujuan, pribadi siswa, bahan pelajaran, perlakuan guru,
dan fasilitas.
1. Faktor tujuan
Tujuan pembelajaran merupakan sesuatu yang harus dicapai siswa setelah
melakukan kegiatan pembelajaran. Tujuan harus sudah ditetapkan sebelum
melakukan pembelajaran. Hal ini bertujuan agar guru dapat memotivasi siswa
untuk mencapainya dan dapat mengukur serta menilai tingkat keberhasilan
belajar anak.
2. Faktor Pribadi Siswa
Siswa harus dijadikan sebagai titik pusat dari kesuluruhan proses
pembelajaran. Hal ini dikarenakan anak sedang dalam proses berkembang
28
dalam berbagai aspek, seperti aspek fisik, sosial, intelektual, moral, spiritual,
dan emosional. Selain itu, anak juga memiliki karakteristik perkembangan
yang berbeda, mencakup umur, kondisi dan kesehatan fisik, kemampuan,
minat, bakat, dan motivasi. Karakteristik perkembangan tersebutlah yang
akan berpengaruh pada kegiatan dan hasil belajar siswa.
3. Bahan Pelajaran
Guru perlu mengemas bahan pelajaran dengan baik dan disampaikan dengan
metode pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sehingga nantinya
anak akan lebih giat dalam belajar. Tingkat kesukaran materi bahan pelajaran
juga harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa, sehingga
nantinya anak akan mudah memahaminya.
4. Perlakuan Guru
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran di
sekolah. Guru sebagai kunci utama dari keseluruhan program pendidikan.
Guru harus bisa menjalankan tugasnya, seperti menetapkan tujuan
pembelajaran, membuat rencana pembelajaran, memotivasi siswa,
mengevaluasi hasil belajar dan lain sebagainya
5. Fasilitas
Adanya fasilitas yang lengkap dan mudah di akses siswa tentunya akan
mempermudah siswa dalam proses belajar. Misalnya seperti kelengkapan
buku-buku dan ruang kelas yang nyaman serta bersih akan lebih memotivasi
siswa untuk belajar dengan giat.
29
Pendapat dari para pakartersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa datang dari dalam diri siswa dan dari luar
diri siswa. Baik faktor dari luar ataupun dari dalam diri siswa tidak dapat dilihat
satu persatu dan perlu diperhatikan dengan baik, karena semua unsur dari kedua
faktor tersebut akan terintegrasi dalam interaksi pembelajaran.
2.1.2.5 Domain Hasil Belajar
Belajar merupakan sebuah proses. Belajar terjadi karena adanya dorongan
dan tujuan yang ingin dicapai seorang individu. Purwanto (2014:48),
medefinisikan domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan
diubah dalam proses pendidikan. Menurut Bloom (1956:6), hasil belajar
mencakup kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan
psikomotorik.
1. Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan proses hasil belajar yang melibatkan otak
yang menyebabkan perubahan perilaku berupa kemampuan tertentu untuk
menyelesaikan masalah. Kawasan kognitif menurut Anderson dan Krathwohl
(2011: 214), mencakup dua kategori, yaitu proses kognitif dan dimensi
pengetahuan. Dimensi kognitif dibagi enam jenjang, yaitu sebagai berikut :
a. Mengingat: meningkatkan ingatan terhadap materi yang telah disajikan
dalam bentuk yang sama.
b. Mengerti: mampu mengartikan pesan yang terkandung dalam
pembelajaran, baik komunikasi lisan, tulisan, atau grafis.
30
c. Memakai: menggunakan prosedur pada saat memecahkan masalah
maupun latihan.
d. Menganalisis: menentukan bagaimana suatu bagian-bagian dapat saling
terhubung satu sama lain dan kepada keseluruhan struktur serta
memecahkan suatu bahan-bahan ke dalam bagian unsur-unsur pokoknya.
e. Menilai: membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria yang
ditetapkan.
f. Mencipta: membuat produk baru dengan mengatur kembali bagian-
bagiannya membentuk struktur yang belum pernah ada sebelumnya.
Pada dimensi pengetahuan dibagi menjadi empat kategori, yaitu sebagai
berikut :
a. Fakta: unsur-unsur dasar yang perlu siswa ketahui apabila suatu mata
pelajaran tertentu akan diperkenalkan pada mereka dan untuk memecahkan
suatu permasalahan tertentu.
b. Konsep: berisi teori atau model mental, skema dalam berbagai model
psikologi kognitif.
c. Prosedur: pengetahuan untuk melakukan sesuatu yang berupa urutan atau
langkah-langkah yang harus diikuti.
d. Metakognitif: pengetahuan tentang pemahaman pribadi seseoran dan
pengetahuan tentang pemahaman umum.
31
2. Kemampuan Afektif
Domain afektif berkaitan dengan minat, sikap dan nilai. Hasil belajar afektif
menurut Bloom (1956:07), dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu sebagai
berikut :
a. Penerimaan: kesadaran terhadap suatu sistem nilai, keinginan untuk
menerima nilai, dan memperhatikan nilai tersebut.
b. Penilaian: meliputi penerimaan suatu sistem nilai, memilih sistem nilai
yang disukai serta berkomitmen menggunakan sistem nilai tersebut.
c. Pengorganisasian: memilih serta menghimpun mana saja sistem nilai
yang nantinya akan digunakan.
d. Karakterisasi: meliputi karakteristik perilaku yang dilakukan secara terus
menerus berdasarkan sistem nilai yang telah diorganisasikannya.
3. Kemampuan Psikomotorik
Domain psikomotorik berkaitan dengan aktivitas fisik, seperti ketrampilan
motorik dan syaraf, koordinasi syaraf, dan manipulasi objek. Menurut Dave
(dalam Siregar, 2014:11), hasil belajar psikomotorik diklasifikasikan menjadi
lima, yaitu meniru, menerapkan, memantapkan, merangkai, dan naturalisasi.
a. Meniru: kemampuan dalam mengamati suatu gerakan agar nantinya
dapat memberikan respons.
b. Menerapkan: kemampuan untuk gerkan pilihan, gerakan pendukung serta
pengarahan dengan cara membayangkan gerakan-gerakan yang
dilakukan oleh orang lain.
32
c. Memantapkan: kemampuan dalam merespons yang terkoreksi maupun
merespons kesalahan-kesalahan minimal.
d. Merangkai: mengkoordinasikan gerak dengan cara membuat aturan yang
sesuai.
e. Naturalisasi: meliputi gerakan-gerakan yang dilakukan rutin dan teratur
menggunakan fisik dan psikis yang minimal.
Thobroni (2011:23), menegaskan hasil belajar mencakup hal-hal berikut :
1. Informasi Verbal
Informasi verbal merupakan pengungkapan pengetahuan baik berbentuk lisan
ataupun tertulis dalam bentuk bahasa. Kemampuan merespons terhadap
rangsangan spesifik.
2. Keterampilan Intelektual
Keterampilan intelektual adalah keterampilan yang dimiliki seseorang dalam
mempresentasikan lambang dan konsep. Keterampilan intelektual ini
merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif yang bersifat khas.
3. Strategi Kognitif
Strategi kognitif memiliki arti, yaitu suatu kecakapan dalam mengarahkan
serta menyalurkan aktivitas kognitif. Strategi kognitif mencakup penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4. Keterampilan Motorik
Keterampilan motorik merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam
melakukan beberapa gerakan jasmani untuk mewujudkan otomatisme gerak
jasmani.
33
5. Sikap
Sikap adalah kemampuan dalam menolak ataupun menerima objek
berdasarkan penilaian objek tersebut. Sikap memiliki kemampuan yang dapat
menjadikan nili-nilai menjadi standar perilaku.
Berdasarkan uraian pendapat para ahli tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa domain hasil belajar dibagi menjadi tiga, yaitu kemampuan afektif,
kognitif, dan psikomotorik. Ketiga kemampuan tersebut memiliki tingkatan-
tingkatan tersendiri, dimana ketiganya berhubungan erat dan dapat saling
mempengaruhi satu sama lain.
Berdasarkan paparan tersebut penelitian ini menggunakan indikator hasil
belajar yang diambil berdasarkan materi hasil belajar kelas tinggi semester 1
(dapat dilihat pada lampiran 14).
2.1.2.6 Teori-Teori Belajar
2.1.2.6.1 Teori Behavioristik
Belajar di dalam teori behavioristik diartikan sebagai sebuah proses
perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh interaksi yang terjadi antara
stimulus dan respon. Menurut Thorndike (dalam Siregar, 2014:28), stimulus dan
respon dapat dalam bentuk tingkah laku yang bisa diamati ataupun tidak diamati.
Belajar dalam teori behavioristik ini dapat dilakukan dengan mencoba-coba
apabila seseorang tidak tahu bagaimana memberikan respon, sehingga setelah
mencoba-coba kemungkinan akan ditemukan respon yang tepat untuk masalah
yang dihadapinya.
34
2.1.2.6.2 Teori Belajar Kognitivistik
Teori belajar kognitivistik lebih menekankan pada proses belajar daripada
hasil belajar. Belajar tidak hanya melibatkan antara stimulus dan respon saja
seperti pada teori behavioristik, tetapi pada teori kognitivistik ini belajar
melibatkan proses belajar yang sangat kompleks. Pengetahuan yang dimiliki
seseorang sebelumnya akan menentukan keberhasilan dalam mempelajari
pengetahuan yang baru. Menurut Rifa‟i (2009:106), perilaku manusia ditentukan
oleh faktor dari dalam diri manusia, bukan dari stimulus yang berasal dari luar
dirinya.
2.1.2.6.3 Teori Belajar Humanistik
Belajar menurut teori humanistik harus berhulu dan bermuara pada
manusia. Ilmuwan dalam kubu humanistik ini salah satunya, yaitu Bloom dan
Krathwohl. Bloom (1956:6) menunjukan apa yang mungkin dipelajari siswa
tercakup pada tiga ranah, yaitu kawasan kognitif, afektif, dan psikomotor. Teori
humanistik ini akan membantu kita dalam menentukan strategi belajar yang tepat.
2.1.2.6.4 Teori Konstruktivistik
Teori konstruktivistik mengartikan belajar sebagai suatu proses
pembentukan pengetahuan oleh si belajar sendiri. Belajar lebih dari sekedar
mengingat saja. Rifa‟i (2009:114), menyatakan pendidik bukan orang yang
mampu memberikan pengetahuan pada peserta didik, karena peserta didik yang
harus membentuk pengetahuan didalam ingatannya sendiri. Inti dari teori
konstruktivistik ini adalah peserta didik sendiri yang harus terlibat aktif didalam
pembelajaran.
35
Berdasarkan empat teori belajar tersebut, dalam penelitian ini untuk
variabel minat baca mendukung teori belajar konstruktivistik yang menyatakan
bahwa siswa harus membangun sendiri pengetahuannya. Minat baca ini akan
membantu siswa dalam membangun pengetahuan dalam ingatannya, karena
pengetahuan salah satunya dapat diperoleh dari membaca. Siswa yang mempunyai
minat baca tinggi akan mempunyai pengetahuan yang luas.
2.1.3 Hubungan Minat Baca dengan Hasil Belajar
Dalman (2014:142), menyatakan bahwa minat baca aktivitas yang dilakukan
dengan ketekunan yang bertujuan untuk membangun pola komunikasi dengan diri
sendiri untuk menemukan makna tulisan dan menemukan informasi yang
dilakukan dengan penuh kesadaran dan perasaan senang yang timbul dari dalam
diri pembaca.
Rifa‟i (2009:85), menyatakan hasil belajar merupakan perubahan perilaku
yang diperoleh peserta didik setelah peserta didik tersebut mengalami kegiatan
belajar. Perubahan tersebut dapat mengarah ke perbuatan yang positif dapat juga
mengarah ke perbuatan yang negatif. Disini peran guru dan orang tua sangat
diperlukan untuk membimbing anak selama proses belajarnya.
Menurut Hamdani ( 2011:20), menyatakan belajar tidak hanya mempelajari
mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan,persepsi, kesenangan atau
minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita. Hal
ini berati minat merupakan salah satu komponen dari belajar. Minat memiliki
pengaruh yang besar dalam aktivitas belajar. Apabila siswa mempunyai minat
yang besar misalnya dalam membaca, maka dengan kesadarannya sendiri mereka
36
akan membaca, dan dengan membaca tersebut wawasan siswa akan semakin luas.
Semakin luas wawasan yang dimiliki akan semakin mudah bagi siswa untuk
mengerjakan segala soal yang diberikan oleh guru, sehingga hasil belajarnya juga
akan tinggi. Djamarah (2011:167), menyatakan minat merupakan alat motivasi
utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar.
Menurut Muhibin (2010:134), minat yang selama ini dipahami oleh orang-
orang selama ini dapat memengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa
dalam bidang-bidang studi tertentu. Misalnya, seorang siswa yang menaruh minat
pada pembelajaran PKn akan memusatkan perhatiannya lebih banyak
dibandingkan siswa lainnya. Belajar dapat diwujudkan dengan membaca. Dengan
membaca, orang akan mendapat informasi baru yang dapat merubah tingkah
lakunya. Perubahan tingkah laku tersebut merupakan hasil belajar. Purwanto
(2014:45), menyatakan hasil belajar dapat berupa perubahan dalam kemampuan
afektif, kognitif, atau psikomotorik. Semakin sering membaca, maka akan
semakin banyak informasi yang di dapat. Dengan banyaknya informasi yang
dimiliki, maka individu dapat semakin mengembangkan kemampuan afektif,
kognitif, atau psikomotoriknya.
Siswa yang memiliki minat baca tinggi akan menyediakan waktu khusus
untuk membaca setiap harinya untuk memperluas pengetahuannya. Siswa akan
berusaha selalu mencari sumber bacaan yang dapat memberinya informasi baru.
Apabila pengetahuan yang dimiliki siswa semakin luas, maka akan berpengaruh
pada hasil belajarnya. Misalnya saja, siswa yang membaca buku Pendidikan
kewarganegaraan dari berbagai pengarang akan mempunyai pengetahuan yang
37
lebih luas dibandingkan siswa yang membaca buku Pendidikan Kewarganegaraan
hanyadari satu pengarang saja, sehingga saat guru memberikan soal siswa yang
mempunyai pengetahuan luas dan informasi yang lebih banyak akan lebih mudah
dalam mengerjakannya.
Berdasarkan uraian tersebut siswa yang memiliki minat baca tinggi akan
memiliki pengetahuan yang lebih luas, sehingga akan memiliki hasil belajar yang
tinggi pula. Oleh sebab itu, diduga ada hubungan yang positif antara minat baca
terhadap hasil belajar.
2.2 Kajian Empiris
Penelitian yang dilakukan oleh Amiliya, dkk tahun 2012 tentang “Pengaruh
Strategi Know Want To Learn (KWL) dan Minat Membaca terhadap Kemampuan
Membaca Intensif Siswa SMP Negeri di Temanggung”, hasil penelitian
menunjukan ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat membaca
siswa dan kemampuan membaca intensif siswa kelas VII SMP Negeri di
Temanggung. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis kedua
menggunakan anava dua jalan menunjukkan harga signifikansi sebesar 0,005
sehingga H0 (minat baca tidak berpengaruh terhadap kemampuan membaca
intensif) ditolak, berarti minat baca berpengaruh terhadap kemampuan membaca
intensif.
Penelitian yang dilakukan oleh Abdulwahab tahun 2012 tentang “Reading
Interests and Habits of the Federal Polytechnic, OFFA, Students”, hasil penelitian
menunjukan responden memiliki latar belakang membaca yang masih miskin.
Berdasarkan data yang telah diperoleh 43,9% responden membaca buku catatan
38
dan 39,5% responden membaca buku pelajaran dosen. Kegiatan membaca ini
dilakukan dengan terpaksa dengan tujuan demi kesuksesan dalam ujian dan
wawancara. Kesadaran responden untuk mengunjungi perpustakaan untuk
menumbuhkan minat baca cukup rendah. Mayoritas dari mereka yang datang
dengan tujuan membaca buku pelajaran hanya sebesar 44,3%, sedangkan sisanya
membaca jurnal (7,7%), majalah (20,4%), dan melakukan konsultasi bahan
pustaka (27,6%).
Penelitian yang dilakukan oleh Roida tahun 2012 tentang “Pengaruh Minat
dan Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika”, hasil
penelitian menunjukan dari perhitungan didapat r hitung = 0,10977. Artinya dari
hasil penelitian berasumsi bahwa prestasi belajar matematika siswa
mempengaruhi minat siswa. Dari hasil perhitungan, didapat t hitung= 5,489
sedangkan t tabel = 2,048 pada taraf nyata 95%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh antara prestasi belajar terhadap minat siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Zurina tahun 2013 tentang “A Study of
Students Reading Interest in School Language”. Hasil penelitian ini, yaitu mean
minat membaca siswa adalah 3,0891 . Ini berarti ada siswa yang menyukai dan
tidak menyukai membaca bahan bacaan bahasa Inggris saat belajar . Dari data
yang dianalisis , meskipun rata-rata minat membaca siswa menunjukkan ada
siswa menyukai membaca dan ada siswa yang tidak menyukai membaca, dapat
disimpulkan bahwa siswa SMK Belara memiliki minat yang agak rendah dalam
membaca bahan bacaan bahasa Inggris karena kebanyakan dari mereka tidak
pernah membaca bahasa Inggris.
39
Penelitian yang dilakukan oleh Indah tahun 2013 tentang “Pengaruh Waktu
Belajar dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika”. Hasil penelitian
ini, yaitu dari pengujian dengan spss 16 didapat sig untuk minat belajar adalah
0,00 < 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan artinya terdapat pengaruh minat
belajar yang signifikan terhadap hasil belajar matematika. Hal ini menunjukan
siswa yang memiliki minat tinggi memiliki hasil belajar matematika yang lebih
baik. Minat belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika karena jika
siswa senang dengan pelajaran matematika maka siswa tersebut akan memotivasi
dirinya sendiri untuk belajar dengan baik sehingga mendapatkan hasil belajar
yang sangat memuaskan.
Penelitian yang dilakukan oleh Imam tahun 2014 tentang “Using the
Branching Story Approach to Motivate StudentsInterest in Reading”. Hasil
penelitian ini, tujuh belas siswa berpartisipasi dalam survei. Data menunjukkan
bahwa 90 % dari siswa ( 15 dari 17 ) mereka sangat menyukai pendekatan
branching story. Mereka juga menyatakan keinginan mereka untuk membaca
lebih banyak cerita. Lima belas siswa lebih suka membaca di komputer.
Pendekatan branching story membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk
membaca. Mereka lebih bersemangat untuk membaca sehingga hal tersebut
meningkatkan minat baca yang telah dimiliki para siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Purni tahun 2015 tentang “Peran Konsep Diri,
Minat, dan Kebiasaan Belajar Peserta Didik terhadap Prestasi Belajar Fisika. Hasil
dari penelitian tersebut, yaitu konsep diri peserta didik, minat peserta didik dan
kebiasaan belajar peserta didik memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar
40
Fisika peserta didik yang ditandai dengan perolehan koefesien korelasi ganda
(ry123) sebesar 0,948 lebih dari r tabel sebesar 0, 195 mempunyai makna bahwa
pengaruh antara konsep diri peserta didik, minat belajar peserta didik dan
kebiasaan belajar peserta didik terhadap prestasi belajar Fisika peserta didik
sangat kuat. Hasil pengolahan memberikan hasil signifikan, yang artinya ada
pengaruh positif yang berarti antara minat terhadap prestasi belajar fisika.
Penelitian yang dilakukan oleh Ria tahun 2015 tentang Hubungan Minat Baca
dan Motivasi Belajar Dengan Keterampilan Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 24 Padang. Hasil penelitian tersebut, yaitu koefisien korelasi minat baca
dengan keterampilan menulis berita tergolong cukup ialah sebesar 0,448.
Selanjutnya, terdapat hubungan yang signifikan antara minat baca dengan
keterampilan menulis berita sebesar 20%. Hal ini menunjukkan bahwa
keterampilan menulis berita siswa dipengaruhi oleh minat baca mereka.
2.3 Kerangka Berpikir
Belajar sangat penting dalam perubahan tingkah laku seseorang. Dari yang
mulanya tidak tahu akan menjadi tahu setelah mengalami proses belajar . Menurut
Dimyati (2009:3), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar. Setelah melalui kegiatan belajar siswa akan memperoleh
hasil belajar. Menurut Taufiq (2011:5.12), pada dasarnya perubahan hasil belajar
itu terwujud dalam bentuk perubahan pengetahuan (knowledge), penguasaan
perilaku yang ditentukan (kognitif, afektif dan psikomotor) dan perbaikan
kepribadian. Perubahan pengetahuan dan perbaikan kepribadian dapat diperoleh
melalui kegiatan seperti membaca dan menulis. Sedangkan untuk memperoleh
41
perubahan penguasaan perilaku yang ditentukan (kognitif, afektif dan psikomotor)
dapat dengan melakukan kegiatan bermain atau dengan berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya.
Membaca merupakan salah satu dari empat ketrampilan berbahasa. Membaca
adalah proses yang dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan atau informasi dari apa yang dibacanya. Membaca sebagai suatu metode
yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan memahami
makna yang tersirat pada lambang-lambang yang tertulis.
Orang yang mempunyai minat baca tinggi akan sering mengisi waktu
luangnya dengan membaca. Sedangkan orang yang mempunyai minat baca
rendah akan lebih memilih kegiatan lainnya selain membaca untuk mengisi waktu
luangnya. Menurut Muhibin (2010:134), minat yang selama ini dipahami oleh
orang-orang selama ini dapat memengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa
dalam bidang-bidang studi tertentu. Hal tersebut berarti bahwa minat mempunyai
hubungan erat dengan hasil belajar. Diduga minat baca yang rendah menjadi salah
satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Orang yang memiliki minat baca
tinggi biasanya juga memiliki hasil belajar yang tinggi, begitu pula sebaliknya.
Orang yang minat bacanya rendah memiliki hasil belajar yang rendah. Adapun
hubungan antara dua variabel digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. 1 Alur Kerangka Berpikir Penelitian
Minat Baca
(X)
Hasil Belajar
(Y)
42
Keterangan :
X : minat baca
Y : hasil belajar
: hubungan
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,
2013:71). Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraikan penulis tersebut,
maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H0 : tidak ada hubungan positif antar minat baca terhadap hasil belajar siswa
kelas tinggi SD Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Semarang.
H1 : ada hubungan positif antar minat baca terhadap hasil belajar siswa kelas
tinggi SD Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Semarang.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah
penelitian kuantitatif yang ditujukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
satu dengan variabel-variabel lainnya (Sugiyono, 2015: 25). Hubungan antar
variabel dengan variabel lainnya dalam penelitian korelasi ini ditunjukan dengan
besarnya koefisien korelasi secara statistik. Menurut Sukardi (2008 : 165),
penelitian korelasi adalah penelitian dimana peneliti ingin mengetahui kuat atau
lemahnya hubungan variabel yang terkait dalam suatu objek yang diteliti. Dalam
penelitian ini variabel bebasnya adalah minat baca dan variabel terikatnya adalah
hasil belajar.
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada dan tidaknya hubungan antara
minat baca dan hasil belajar siswa SD Negeri Sukorejo 02 tanpa memberi
perlakuan. Peneliti mencari seberapa besar hubungan minat baca dengan hasil
belajar dengan menyebar angket. Rancangan penelitiannya didesain sebagai
berikut :
Gambar 3. 1 Desain Penelitian
X Y
43
44
Keterangan :
X : minat baca
Y : hasil belajar
: hubungan
3.3 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah dalam melakukan suatu
penelitian. Penelitian korelasi adalah penelitian yang termasuk dalam penelitian
kuantitif. Sugiyono (2015: 25), menyatakan prosedur dalam penelitian kuantitatif ,
yaitu sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk
dipecahkan,dalam penelitian ini masalah yang diteliti yaitu mengenai
hubungan antara minat baca terhadap hasil belajar.
2. Membatasi dan merumuskan permasalahan yang akan diteliti secara jelas.
Permasalahan dirumuskan secara spesifik dan pada umumnya berbentuk
kalimat tanya. Rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu mengenai minat
baca, hasil belajar, dan hubungan kedua variabel tersebut.
3. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
Peneliti dapat berfikir dan membaca referensi teori dan konsep yang
relevan. Selain itu hasil penemuan penelitian yang relevan sebelumnya
dapat digunakan oleh peneliti sebagai jawaban sementara.
45
4. Menentukan kerangka pikir dan hipotesis dari penelitian.
Kerangka berpikir berupa bagan variabel minat baca dan variabel hasil
belajar. Kemudian peneliti membuat hipotesis, yaitu jawaban sementara
dari penelitian.
5. Mendesain metode penelitian yang akan digunakan dalam hal ini, yaitu
menentukan jenis dan desain penelitian, populasi, sampel, dan teknik
sampling. Populasi dalam penelitian ini, yaitu siswa kelas Tinggi SD
Negeri Sukorejo 02, kemudian peneliti menggunakan teknik sampling
propotionate stratified random sampling untuk menentukan sampel
penelitian.
6. Menyusun instrumen penelitian.
Instrumen penelitian yang disusun nantinya dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data. Dalam penelitian ini instrumen penelitiannya berbentuk
angket. Angket berisi pernyataan dengan empat alternatif jawaban.
7. Menentukan analisis data yang akan digunakan.
Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis data awal,
dan analisis data akhir.
8. Mengumpulkan data menggunakan instrumen penelitian yang telah dibuat.
Peneliti membagikan angket pada siswa yang telah dipilih sebagai sampel.
9. Mengorganisasi dan menganalisis data dengan menggunakan teknik
statistika yang relevan. Setelah data terkumpul, peneliti menganalisis data
menggunakan teknik statistik untuk mengetahui ada dan tidaknya
hubungan antara variabel minat baca dengan variabel hasil belajar.
46
10. Membuat laporan penelitian.
Setelah semua analisis data selesai, peneliti menyusun laporan hasil
penelitian.
3.4 Subyek Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian
3.4.1 Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas tinggi SD Negeri 02 Sukorejo
Gunungpati Kota Semarang yang berjumlah 113 siswa. Siswa kelas IV berjumlah
40 siswa, kelas V berjumlah 34 siswa, dan kelas VI berjumlah 39 siswa.
3.4.2 Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sukorejo 02, Kecamatan
Gunungpati, Kota Semarang
3.4.3 Waktu
Waktu penelitian dilakukan antara bulan Januari sampai Juni, yaitu sebagai
berikut :
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
No. Kegiatan
Waktu
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A. Persiapan
1.
2.
3.
4.
Observasi,
wawancara,
dan
pengumpulan
dokumen
Pengajuan
identifikasi
masalah
Penyusunan
proposal
Kisi-kisi, dan
instrumen
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
47
B. Pelaksanaan
4.
5.
Uji validitas,
reliabilitas
Pengambilan
data
x
x
C. Penyelesaian
6.
7.
Analisis data
Pelaporan
x
X
x
x
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Sugiyono (2015:61), menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi
yang di dalamnya terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan setelah itu
ditarik kesimpulannya. Pendapat dari pakar lain, yaitu Sukmadinata (2013: 250),
menyatakan populasi merupakan suatu kelompok besar atau wilayah yang akan
menjadi lingkup dalam penelitian kita. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas tinggi SD Negeri Sukorejo 02 yang berjumlah 113 siswa.
Tabel 3.2
Populasi Kelas Tinggi SD Negeri Sukorejo 02
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
IV 19 21 40
V 17 17 34
VI 19 20 39
Jumlah 113
3.5.2 Sampel
Menurut Sukardi (2008:54), bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah
populasi yang dipilih untuk sumber data. Teknik pengambilan sampel dalam
48
penelitian ini adalah teknik propotionate stratified random sampling. “Teknik
propotionate stratified random sampling adalah teknik yang digunakan bila
populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proposional” (Sugiyono, 2015:120). Dalam hal ini peneliti memilihsiswa kelas IV,
V, dan VI, dengan jumlah totalnya sebanyak 113 siswa.
Menurut Sugiyono (2010: 69), banyaknya jumlah sampel yang paling tepat
tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki. Semakin
besar tingkat kesalahan, maka akan semakin kecil jumlah sampel. Pada penelitian
ini, peneliti menggunakan penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh
Isaac dan Michael, yaitu menggunakan taraf kesalahan 5%. Berdasarkan tabel
penentuan jumlah sampel untuk taraf kesalahan 5% dengan populasi 113 siswa,
maka jumlah sampelnya 89 siswa (untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran 9). Sampel pada masing-masing tingkatan kelas harus proporsional dari
jumlah populasi, maka didapatkan perhitungan jumlah sampel kelas IV, V, dan
kelas VI, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
Kelas Perhitungan Sampel Jumlah
IV 40/113 x 89 31
V 34/113 x 89 27
VI 39/113 x 89 31
Jumlah 89
3.6 Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2013:159), menyatakan variabel adalah suatu hal yang
bervariasi, seperti berat badan, jenis kelamin, dan sebagainya. Variabel
49
merupakan segala sesuatu yang ditetapkan dan dipelajari oleh peneliti untuk
memperoleh informasi (Sugiyono, 2015: 60). Penelitian ini terdiri dari variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y).
3.6.1 Variabel Bebas
Sugiyono, (2015:61), menyatakan variabel bebas adalah merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat. Dinamakan variabel karena ada variasinya. Pada penelitian ini
variabel bebasnya adalah minat baca.
3.6.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015:61). Suryabrata (2013:25),
menyatakan sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor
yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Pada penelitian ini
variabel terikatnya adalah hasil belajar.
3.6.3 Definisi Operasional
Definisi operasional ini berguna agar tidak terjadi salah pengertian dalam
penafsiran landasan berpikir dari masalah yang ditampilkan. Definisi operasional
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
50
Tabel 3. 4 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Variabel Jenis Data
Minat baca Minat baca yang dimaksud dalam hal ini
adalah ketertarikan siswa dalam membaca
buku-buku pengetahuan. Ketertarikan siswa
dalam hal membaca ini harus keluar dari
dirinya sendiri tanpa adanya paksaan untuk
melakukan kegiatan membaca. Siswa
berinisiatif sendiri meluangkan waktunya
untuk melakukan kegiatan membaca dan
memperbanyak sumber bacaannya. Indikator
minat baca ada empat, yaitu (1) rasa senang
terhadap kegiatan membaca, (2)usaha untuk
membaca tanpa disuruh, (3) pemusatan
perhatian pada membaca, (4) motivasi
membaca.
Peneliti
menggunakan
angket dengan
skala Likert untuk
mengetahui minat
baca yang
dimiliki siswa,
alternatif jawaban
dari angket diberi
skor dengan skala
interval, sehingga
data penelitiannya
berbentuk data
interval.
Hasil
belajar
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah
hasil belajar ranah kognitif. Hasil belajar ini
diperoleh dari nilai rata-rata mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan, IPS, IPA,
Bahasa Indonesia, dan matematika dari
evaluasi hasil belajar ujian akhir semester 1
kelas Tinggi.
Hasil belajar
dalam penelitian
ini menggunakan
jenis data
berbentuk data
interval.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Menurut Suryabrata (2013:31), menyatakan dalam suatu
penelitian, alat pengambil data menentukan kualitas data yang dapat dikumpulkan
dan kualitas data itu menentukan kualitas penelitinya. Penggunaan teknik
pengumpulan data yang tepat akan mempengaruhi kualitas data hasil penelitian.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : (1)angket;
(2) dokumentasi.
51
3.7.1 Angket
Angket cocok digunakan untuk responden yang jumlahnya banyak
Menurut Sugiyono (2015:199), merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Priansa (2014:293), menyatakan angket
merupakan salah satu alat pengumpul datayang diperoleh melalui komunikasi
tidak langsung, seperti melalui tulisan, dimana responden menjawab sesuai
dengan persepsi atau apa yang dirasakannya. Selain itu responden tidak akan
merasa terganggu karena dapat mengisi angket kapan saja saat responden
memiliki waktu luang.
Sukmadinata (2013:219), membedakan jenis angket ada dua, yaitu angket
tertutup dan angket terbuka. Angket terbuka adalah angket yang berisi pertanyaan-
pertanyaan atau pernyataan yang bisa dijawab oleh responden secara bebas.
Sedangkan angket tertutup adalah angket yang sudah tersedia alternatif jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan atau pernyataannya.
Dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup dan langsung, yaitu
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah ada alternatif jawabannya
serta diberikan langsung pada responden untuk mengungkap variabel minat baca.
Penelitian ini menggunakan angket dengan 4 alternatif pilihan jawaban, yaitu
selalu, kadang-kadang, pernah, dan tidak pernah dengan skor untuk setiap butir
soal sebagai berikut :
52
Tabel 3. 5 Tabel skor untuk setiap butir soal pada skala Likert
Jawaban Skor Pertanyaan
Positif
Skor Pertanyaan
Negatif
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak pernah 1 4
Sumber : Sugiyono (2015:135)
3.7.2 Dokumentasi
Menurut Arikunto (2013:274), dokumentasi, yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, foto, dan lain sebagainya. Sukmadinata
(2013:221), menyatakan studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan
data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar maupun elektronik. Metode dokumentasi ini tidak kalah
pentingnya dari metode-metode lain. Keunggulan metode ini, yaitu apabila ada
kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dalam penelitian ini
penulis menghimpun dan menganalisis data hasil belajar siswa yang di ambil dari
nilai rata-rata rapor semester 1 serta dokumen berbentuk foto pada saat peneliti
melakukan penelitian.
3.8 Uji Coba Instrumen
Sukardi (2008:75), instrumen penelitian adalah alat yang digunakan
untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada
53
langkah pengumpulan informasi di lapangan. Penelitian ini menggunakan
instrumen angket untuk memperoleh informasi minat baca siswa.
3.8.1 Validitas
Sukardi (2008:122), menyatakan validitas suatu instrumen tidak lain adalah
derajat yang menunjukan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur.
Dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Menurut Suryabrata (2013:33), menyatakan validitas
atau kesahihan menunjuk kepada sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa
yang dimaksudkan untuk diukur. Untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat
ukur telah menjalankan fungsi ukurnya maka harus dilakukan uji validitas.
Penelitian ini validasi instrumennya menggunakan validitas konstrak.
Sugiyono (2015:177), menyatakan untuk menguji validitas konstrak dapat
digunkan pendapat dari ahli. Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek
yang akan diukur, instrumen selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli.
Perhitungannya dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment .
Adapun teknik korelasi product moment dari Karl Pearson adalah sebagai berikut:
√ √
Keterangan:
r = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari
n = Banyaknya koresponden
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
54
∑X = Jumlah Skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah Skor dalam distribusi Y
∑X² = Jumlah kuadrat masing-masing X
∑Y² = Jumlah kuadrat masing-masing Y
(Sugiyono, 2010:228)
Validitas dalam penelitian ini dihitung menggunakan bantuan SPSS.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS diperoleh, dari 40 jumlah butir soal,
32 butir soal dinyatakan valid dan 8 butir soal tidak valid.Perhitungan hasil uji
validitas yang lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 10.
Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas
Butir Soal Valid Tidak Valid
No 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15,
16, 17, 19, 20, 22, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37,
38, 40
1, 2, 6, 12, 18, 21, 23, 39
Sumber: Program SPSS
3.8.2 Reliabilitas
Menurut Sukmadinata (2013:229), reliabilitas berkenaan dengan tingkat
keajegan atau ketetapan hasil pengukuran.instrumen memiliki tingkat reliabilitas
tinggi apabila untuk mengukur suatu aspek yang diukur beberapa kali hasilnya
tetap sama atau relatif sama. Menurut Suryabrata (2013:32), reliabilitas suatu alat
pengukur menunjukan keajegan hasil pengukuran sekiranya alat pengukur yang
sama itu digunakan oleh orang sama dalam waktu yang berlainan atau digunakan
oleh orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau dalam waktu yang
55
berlainan. Untuk mengukur realibilitas skala atau kuosioner dapat digunakan
rumus skala Alpha Cronbach (Sugiyono, 2010:365) sebagai berikut:
[
] [ [
]]
Keterangan:
rtt = Koefisien realibilitas instrument (total tes)
k = banyaknya butir pertanyaan yang sahih
Ʃδ2b = jumlah varian butir
Ʃδ2t = jumlah skor total
Perhitungan uji reliabilitas skala diterima, jika hasil perhitungan r hitung> r
tabel 5%.
Penelitian ini menggunakan bantuan SPSS untuk menghitung reliabilitas
instrumen. Perhitungan hasil uji reliabilitas yang lebih rinci dapat dilihat pada
lampiran 11.
Tabel 3. 7 Hasil Reliabilitas Instrumen
Berdasarkan tabel hasil perhitungan tabel diatas Cronbach’s Alpha
menunjukan angka 0,749, dengan menggunakan taraf 5% dari tabel yaitu sebesar
0,198, maka dapat ditarik kesimpulan rhitung > rtabel yaitu 0,749 > 0,198. Jadi
dapat disimpulkan bahwa instrumen dalam penelitian ini reliabel.
56
3.9 Analisis data
3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2009:147), menyatakan statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif ini digunakan
peneliti untuk mendeskripsikan data dari minat baca dan hasil belajar.
3.9.1.1 Minat Baca
Persentase skor dari minat baca dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut :
Keterangan:
Pm = persentase minat baca
(Riduwan, 2012:89)
Peneliti menggolongkan kriteria interpretasi skor menjadi lima kategori,
yaitu sangat lemah, lemah, cukup, kuat, dan sangat bagus. Penggolongan kriteria
ini menggunakan pedoman dari Riduwan (2012:89), yaitu sebagai berikut :
Tabel 3. 8 Kriteria Interpretasi Skor
Persentase Kategori
0% - 20% Sangat Lemah
21% - 40% Lemah
41% - 60% Cukup
61% - 80% Kuat
81% - 100% Sangat Kuat
57
Data skor minat baca tersebut kemudian dibuat daftar distribusi frekuensi
dengan panjang kelas yang sama, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan rentang, yaitu dengan cara skor terbesar dikurangi skor
terkecil,98 – 39 = 59.
b. Menentukan kelas interval yang diperlukan, yaitu dengan cara sebagai
berikut :
Diketahui n = 89
Banyaknya kelas = 1 + (3,3) log n
= 1 + (3,3) log 89
= 1 + (3,3) (1,9493)
= 7,4327
Jadi banyaknya kelas adalah 7 kelas.
c. Menentukan panjang kelas interval p, yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
d. Memilih ujung bawah kelas interval pertama, dengan mengambil skor
angket minat baca terkecil yaitu 39.
e. Diketahui panjang kelas = 8, maka kelas pertama yang diambil, yaitu
39 – 47, kelas kedua 48 – 56 dan seterusnya.
58
3.9.1.2 Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa tersebut dibuat daftar distribusi frekuensi dengan
panjang kelas yang sama, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan rentang, yaitu dengan cara skor terbesar dikurangi skor
terkecil, 88 – 40 = 48.
b. Menentukan kelas interval yang diperlukan, yaitu dengan cara sebagai
berikut :
Diketahui n = 89
Banyaknya kelas = 1 + (3,3) log n
= 1 + (3,3) log 89
= 1 + (3,3) (1,9493)
= 7,4327
Jadi banyaknya kelas adalah 7 kelas.
c. Menentukan panjang kelas interval p, yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
d. Memilih ujung bawah kelas interval pertama, dengan mengambil skor
angket minat baca terkecil yaitu 40.
e. Diketahui panjang kelas = 7, maka kelas pertama yang diambil, yaitu
40 – 47, kelas kedua 48 – 55 dan seterusnya.
59
Peneliti dalam menentukan kriteria penilaian hasil belajar menggunakan
pengelompokan tiga ranking (Arikunto, 2013: 299) dengan langkah-langkah, yaitu
sebagai berikut :
1. Mencari nilai rata-rata (Mean) dan simpangan baku (Standar Deviasi).
2. Menentukan batas-batas tingkatan.
a. Tingkat tinggi, yaitu semua siswa yang mempunyai skor sebanyak mean + 1
standar deviasi ke atas.
b. Tingkat sedang, yaitu yaitu semua siswa yang mempunyai skor antara (mean
– 1 standar deviasi) dan (mean + 1 standar deviasi).
c. Tingkat rendah, yaitu yaitu semua siswa yang mempunyai skor kurang dari
mean – 1 standar deviasi.
Langkah-langkah untuk mengetahui batas tingkat bawah sedang dan sedang
atas, yaitu sebagai berikut :
1. Mencari Mean dan Standar Deviasi.
Mean diketahui sebesar 65,20 dan Standar Deviasi sebesar 10,93 (untuk
lebih jelas lihat lampiran 17).
2. Menentukan batas-batas tingkatan.
Batas tingkat bawah sedang = 65,20 – 10,93
= 54,27
Batas tingkat sedang atas = 65,20 + 10,93
= 76.13
60
3.9.2 Analisis Data Awal
3.9.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji data
mempunyai sebaran normal atau tidak. Uji normalitas data minat baca dan hasil
belajar pada siswa SD Negeri Sukorejo 02 menggunakan uji liliefors. Peneliti
mengunakan bantuan SPSS untuk menghitung normalitas minat baca dan hasil
belajar siswa SD Negeri Sukorejo 02. Data dikatakan normal apabila signifikansi
> 0,05. Adapun perhitungan liliefors yaitu sebagai berikut :
1. Cari rata-rata, simpangan baku sampel, dan tentukan angka baku dengan rumus,
2. Hitung peluang F (zi) = P(zi).
3. Hitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan zi -> S(zi)
4. Hitung | F(zi) – S(zi) |
5. Statistik Uji : Nilai terbesar dari | F(zi) -S(zi) |
6. Dengan α tertentu, tentukan titik kritis L
Keterangan:
Sd = Standar Deviasi
Xi = Angka pada data
Zi = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal
F(zi) = Probabilitas komulatif normal
S(zi) = Probabilitas komulatif empiris
61
F(zi) = Komulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Zi,
dihitung dari luasan kurva normal mulai dari ujung kiri kurva
sampai dengan titik Zi.
3.9.3 Analisis Data Akhir
3.9.3.1 Pengujian Hipotesis
Hipotesis asosiatif/hubungan antara variabel x dan variabel y di uji dengan
menggunakan perhitungan Rumus Product Moment yang dikemukakan oleh
Pearson . Korelasi Product Moment ini untuk menguji hipotesis hubungan antara
satu variabel independen dengan satu dependen, dengan rumus yaitu :
rxy = ∑ xy
√ ∑x2y
2
Keterangan :
rxy = korelasi antara variabel x dengan y
n = jumlah responden
x = skor item
y = skor total
(Sugiyono, 2010:228)
Peneliti menggunakan pedoman Sugiyono (2010: 231) dalam pemberian
interpretasi koefisien korelasi, yaitu sebagai berikut :
62
Tabel 3. 9
Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
63
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian tentang hubungan minat baca terhadap hasil belajar siswa
SD Negeri Sukorejo 02 terdiri atas beberapa hal yang akan dikaji. Hal yang akan
dikaji tersebut adalah : (1) deskripsi lokasi penelitian, (2) data minat baca, (3) data
hasil belajar, (3) hasil uji normalitas, (4) hasil uji hipotesis.
4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
SD Negeri Sukorejo 02 merupakan Sekolah Dasar Negeri yang terletak di
Jalan Dewi Sartika Barat 4a, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang dengan luas tanah keseluruhan 2773 m2. SD Negeri Sukorejo 02 ini
menggunakan kurikulum KTSP. Guru yang mengajar di SD Negeri Sukorejo 02
telah menempuh pendidikan SI. SD Negeri Sukorejo 02 dikepalai oleh Ibu
Mintarsih, M.Pd. Guru sekaligus merangkap sebagai staff TU berjumlah 10 orang,
yang terdiri dari 6 guru kelas, 2 guru agama, 1 guru olahraga, dan 1 guru
komputer. Siswa laki-laki berjumlah 111 siswa dan siswa perempuan berjumlah
118.
SD Negeri Sukorejo 02 memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1
ruang UKS, ruang kepala sekolah, ruang guru, mushola, kantin, kamar mandi
guru, dan kamar mandi siswa. Ruang kepala sekolah dan ruang guru sudah
dilengkapi dengan wifi. Sarana dan prasarananya cukup lengkap, misalnya seperti
tersedianya LCD untuk penunjang pembelajaran meskipun belum dipasang
63
64
disetiap kelas. Selain itu, di SD Negeri Sukorejo 02 juga disediakan tempat untuk
cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun pencuci tangan, sehingga siswa dapat
mencuci tangannya setelah olahraga dan sebelum makan.
Setiap hari Jumat pagi diadakan senam pagi bersama semua warga sekolah
yang dimulai pada pukul 06.30 WIB. Kegiatan Pramuka juga rutin dilaksanakan
setiap hari Sabtu mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.30 WIB. Selain itu SD
Negeri Sukorejo 02 mempunyai dua lapangan yang digunakan untuk olahraga,
yaitu lapangan basket dan lapangan voli. Media pembelajaran juga sudah cukup
lengkap, seperti peta, globe, peraga kerangka manusia, peraga alat pernapasan
manusia, wayang, angklung dan masih banyak lagi lainnya. Sampel penelitian
yang digunakan untuk penelitian di SD Negeri Sukorejo 02 sebanyak 89 siswa
yang berasal dari tiga kelas, yaitu kelas Tinggi.
4.1.2 Data Minat Baca
Minat baca diungkap menggunakan angket minat baca dengan 30 butir
pernyataan yang diisi oleh siswa kelas Tinggi SD Negeri Sukorejo 02 Gunungpati
Kota Semarang. Angket minat baca terdiri dari pernyataan positif dan negatif
dengan 4 alternatif jawaban, untuk pernyataan positif: selalu bernilai 4, kadang-
kadang bernilai 3, pernah bernilai 2, dan tidak pernah bernilai 1. Pernyataan
negatif: selalu bernilai 1, kadang-kadang bernilai 2, pernah bernilai 3, dan tidak
pernah bernilai 4. Skor total minimalnya adalah 1 x 30 = 30 dan skor
maksimalnya adalah 4 x 30 = 120.
Tiap butir pernyataan dihitung menggunakan rumus dari Riduwan (2012:
147). Data skor minat baca penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 13.
65
Adapun tabel distribusi frekuensi dari angket minat baca dalam penelitian
ini disajikan sebagai berikut :
Tabel 4. 1 Persentase Minat Baca Siswa Kelas Tinggi
SD Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Kota Semarang
No. Persentase Kategori Frekuensi Persen
1. 21% - 40% Rendah 8 9 %
2. 41% - 60% Sedang 55 61,8 %
3. 61% - 80% Kuat 24 27 %
4. 81% - 100% Sangat Kuat 2 2,2 %
Jumlah 89 100 %
Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui bahwa minat baca kategori rendah
diperoleh 8 siswa, kategori sedang diperoleh sebanyak 55 siswa, kategori kuat
diperoleh 24 siswa, dan kategori sangat kuat diperoleh 2 siswa. Kategori yang
paling banyak diperoleh siswa adalah kategori sedang.
Gambar 4. 1 Diagram Minat Baca
0
10
20
30
40
50
60
RendahSedang
KuatSangatKuat
Diagram Minat Baca
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
66
4.1.3 Data Hasil belajar
Data skor hasil belajar siswa diperoleh dari dokumentasi nilai ulangan akhir
semester 1 siswa kelas Tinggi SD Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Kota
Semarang yang dijadikan sampel pada lima mata pelajaran, yaitu PKn, IPA, IPS,
Bahasa Indonesia, dan Matematika. Data skor hasil belajar siswa dapat dilihat
pada lampiran 14. Hasil perhitungan statistik untuk melihat mean, median, modus,
dan standar deviasi adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 2
Data Statistik Hasil Belajar
Variabel Mean Median Modus Nilai
Maks
Nilai Min Standar
Deviasi
Hasil
belajar
65,2 63 62 88 40 10,936
Berdasarkan tabel data hasil belajar siswa SD Negeri Sukorejo 02 dapat
disimpulkan, rata-rata nilai hasil belajar terendah adalah 40 dan rata-rata nilai
hasil belajar tertinggi adalah 88.
Pengelompokan data dalam kategori-kategori tertentu sesuai dengan gejala
yang diamati menggunakan mean dan standar deviasi. Berdasarkan perhitungan
tersebut, maka nilai hasil belajar siswa dapat di kategorisasikan sebagai berikut :
Tabel 4. 3 Kategorisasi Hasil Belajar
Interval F Persentase Kategori
X ≥ 76 19 21,4% Tinggi
54 ≤ X < 74 56 62,9% Sedang
X ≤ 54 14 15,7% Rendah
Jumlah 89 100%
67
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
terbanyak sebesar 62,9% berada di kategori sedang, 21,4% berada di kategori
tinggi, dan 15,7% berada di kategori rendah.
Gambar 4. 2 Diagram Hasil Belajar
Diagram tersebut menunjukan hasil belajar siswa pada kategori tinggi
dengan warna kuning sebanyak 21,4%, hasil belajar siswa pada kategori sedang
dengan warna hijau sebanyak 62,9%, dan hasil belajar siswa pada kategori rendah
dengan warna merah sebanyak 15,7%.
4.1.4 Hasil Uji Normalitas
Data dari tabel data skor minat baca dan hasil belajar siswa (dapat dilihat
pada lampiran 14 dan 16) kemudian diuji normalitasnya dengan menggunkan uji
liliefors menggunakan bantuan SPSS. Hasil perhitungan uji normalitas
menggunakan uji liliefors dengan bantuan SPSS dapat dilihat dalam tabel berikut
ini.
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
tinggi
sedang
rendah
Diagram Hasil Belajar
tinggi sedang rendah
68
Tabel 4. 4
Hasil Uji Normalitas
No Variabel Liliefors
Signifikansi
Kondisi Keterangan
1 X 0,090 >0,05 Normal
2 Y 0,129 >0,05 Normal
Data dikatakan normal apabila mempunyai signifikansi> 0,05.
Berdasarkan tabel tersebut variabel X mempunyai signifikansi 0,090 dan variabel
Y mempunyai signifikansi 0,129 , maka dapat ditarik kesimpulan 0,090 dan
0,129> 0,05 , sehingga data tersebut dikatakan normal.
4.1.5 Hasil Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan korelasi product moments dalam pengujian
hipotesisnya dengan rumus sebagai berikut :
rxy
√
Keterangan :
rxy = korelasi antara variabel x dengan y
n = jumlah responden
x = skor item
y = skor total (Sugiyono, 2010:228)
Pengujian hipotesis menggunakan korelasi product moments dengan
bantuan SPSS. Hasil perhitungannya sebagai berikut :
69
Tabel 4. 5 Hasil Analisis Korelasi
No Variabel Nilai
Koefisien
Korelasi
R Tabel pada
signifikansi
5%
Nilai
Signifikansi
Korelasi
Keterangan
1 Minat baca
(X)
0,713 0,175 0,000 Positif dan
signifikan
2 Hasil
belajar (Y)
0,713 0,175 0,000 Positif dan
signifikan
Perhitungan korelasi dengan bantuan SPSS diperoleh nilai koefisien
korelasi sebesar 0,713. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 89 siswa
sehingga, r tabel pada taraf signifikansi 5% adalah 0,175. Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut, 0,713>0,175, sehingga ada hubungan positif dan nilai
koefisien korelasi antara minat baca dengan hasil belajar siswa sebesar 0,713.
Nilai signifikansi korelasi hubungan variabel minat baca dengan hasil belajar
adalah 0,000. Hal tersebut menunjukan korelasi antara kedua variabel signifikan,
karena 0,000 < 0,05. Hubungan variabel minat baca dengan hasil belajar
berdasarkan tabel 3.11 tergolong kuat.
Rumusan hipotesis yang diajukan peneliti di awal dapat dilihat sebagai
berikut :
H0 : tidak ada hubungan positif antar minat baca terhadap hasil belajar siswa
kelas tinggi SD Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Semarang.
H1 : ada hubungan positif antar minat baca terhadap hasil belajar siswa kelas
tinggi SD Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Semarang.
70
Apabila r hitung lebih besar dari r tabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak.
Sebaliknya, apabila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka H1 ditolak dan H0
diterima. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut r hitung lebih besar dari r tabel
(0,713>0,175), sehingga H1 di terima dan H0 ditolak, maka dapat ditarik
kesimpulan terdapat hubungan yang positif antara minat baca dengan hasil
belajar.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pemaknaan Temuan
4.2.1.1 Minat Baca
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh distribusi frekuensi skor minat
baca pada skor rentang 39 – 47 sebanyak 8 siswa, skor rentang 48 – 56 sebanyak
10 siswa, skor rentang 57 – 65 sebanyak 28 siswa, skor 66 – 74 sebanyak 21
siswa, untuk skor rentang 75 – 83 sebanyak 18 siswa, skor rentang 84 – 92 dan
rentang 93 – 101 masing-masing sebanyak 2 siswa. Frekuensi tertinggi terdapat
pada kelas interval 57 – 65 dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa dan frekuensi
terendah ada pada kelas interval 84 – 92 dan 93 – 101 dengan jumlah siswa
sebanyak 2 siswa .
Hasil penelitian variabel minat baca diperoleh data yang digolongkan menjadi
lima kategori menurut Riduwan (2012: 89). Kelima kategori tersebut adalah
sangat lemah, lemah, cukup, kuat, dan sangat kuat. Siswa yang masuk kategori
lemah dengan rentang 21% - 40% berjumlah 8 siswa, kategori cukup dengan
rentang 41% - 60% ada 55 siswa, kategori kuat dengan rentang 61% - 80% ada 24
71
siswa, dan kategori sangat kuat dengan rentang 81% - 100% ada 2 siswa. Kategori
dengan jumlah siswa yang paling sedikit, yaitu kategori sangat kuat dengan
jumlah siswa 2 siswa. Kategori dengan jumlah siswa paling banyak adalah
kategori cukup dengan jumlah siswa 55 siswa. Hasil penelitian tersebut sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdulwahab tahun 2012 tentang “Reading
Interests and Habits of the Federal Polytechnic, OFFA, Students”, hasil penelitian
menunjukan responden memiliki latar belakang membaca yang masih miskin.
Berdasarkan data yang telah diperoleh 43,9% responden membaca buku catatan
dan 39,5% responden membaca buku pelajaran dosen. Kegiatan membaca ini
dilakukan dengan terpaksa dengan tujuan demi kesuksesan dalam ujian dan
wawancara. Kesadaran responden untuk mengunjungi perpustakaan untuk
menumbuhkan minat baca cukup rendah. Mayoritas dari mereka yang datang
dengan tujuan membaca buku pelajaran hanya sebesar 44,3%, sedangkan sisanya
membaca jurnal (7,7%), majalah (20,4%), dan melakukan konsultasi bahan
pustaka (27,6%).
Hal tersebut menunjukan minat baca pada siswa masih perlu ditingkatkan
dengan cara mulai membaca dari buku yang paling disukai. Cara lain yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan minat baca adalah penambahan jumlah waktu
untuk membaca (Rosidi, 1983:77).
Minat baca yang terbanyak siswa SD Negeri Sukorejo 02 Gunungpati
Kota Semarang ada pada kategori cukup, yaitu dengan jumlah siswa sebanyak 55
siswa dengan rentang 41% - 60%. Minat baca siswa dengan kategori cukup
tersebut terjadi karena kurang adanya upaya yang dilakukan guru dan siswa untuk
72
meningkatkan minat baca siswa. Menurut Rahim (2008:128), cara yang bisa
dilakukan guru ialah menyediakan waktu khusus bagi siswa untuk membaca
dengan senang hati tanpa harus dipaksa, karena dengan menyediakan waktu
tertentu sepanjang hari-hari sekolah untuk membaca dengan senang hati, berarti
guru telah meningkatkan minat baca siswa. Selain guru, siswa juga dapat
membiasakan membaca buku setiap harinya untuk meningkatkan minat bacanya.
Orang tua di rumah juga berperan dalam meningkatkan minat baca siswa. Upaya
yang dapat dilakukan orang tua dalam peningkatan minat baca siswa, yaitu tiap
keluarga memiliki perpustakaan keluarga, sehingga perpustakaan bisa dijadikan
tempat untuk berkumpul keluarga yang menyenangkan.
Penelitian ini untuk variabel minat baca mendukung teori belajar
konstruktivistik yang menyatakan bahwa siswa harus membangun sendiri
pengetahuannya. Minat baca ini akan membantu siswa dalam membangun
pengetahuan dalam ingatannya, karena pengetahuan salah satunya dapat diperoleh
dari membaca. Siswa yang mempunyai minat baca tinggi akan mempunyai
pengetahuan yang luas. Pengetahuan yang luas tersebut akan memberikan banyak
manfaat bagi siswa terutama untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi.
4.2.1.2 Hasil Belajar
Hasil belajar diperoleh dari nilai ulangan akhir semester 1 siswa kelas
Tinggi. Berdasarkan perhitungan diperoleh distribusi frekuensi nilai hasil belajar
siswa, yaitu hasil belajar pada rentang 40 – 67 dengan frekuensi 3 siswa, rentang
48 – 55 dengan frekuensi 18 siswa, rentang 56 – 63 dengan frekuensi 24 siswa,
rentang 64 – 71 dengan frekuensi 15 siswa, rentang 72 – 79 dengan frekuensi 80 –
73
87 dengan frekuensi 9 siswa dan rentang 88 – 95 dengan frekuensi 1 siswa.
Frekuensi tertinggi terdapat pada kelas interval 56 – 63 sebanyak 24 siswa dan
frekuensi terendah ada pada kelas interval 88-95 sebanyak 1 siswa. Nilai hasil
belajar terendah adalah 40 dan nilai hasil belajar tertinggi adalah 88. Data hasil
belajar tersebut kemudian dikelompokan menjadi tiga kategori, yaitu tinggi,
sedang, dan rendah. Sebanyak 56 siswa (62,9% ) berada pada kategori sedang, 19
siswa (21,4%) berada pada kategori tinggi, dan 14 siswa (15,7%) berada pada
kategori rendah. Nilai hasil belajar tertinggi ada pada kategori sedang dengan
jumlah siswa sebanyak 56 siswa.
Purwanto (2014:45), menyatakan hasil belajar adalah perubahan pada
manusia dalam hal sikap dan tingkah lakunya. Perubahan tersebut dapat berupa
perubahan pengetahuan, perubaham perilaku dan perubahan perbaikan
kepribadiannya. Semakin banyak seseorang belajar, maka akan semakin banyak
hasil yang akan diperolehnya. Agar hasil belajar siswa baik dibutuhkan peran guru
dan orang tua untuk membimbing siswa selama proses belajarnya.
Hasil belajar diperoleh setelah peserta didik tersebut mengalami kegiatan
belajar (Rifa,i, 2009:85). Kategori terbanyak hasil belajar siswa terdapat pada
kategori cukup dengan jumlah siswa sebanyak 56 siswa. Tinggi rendahnya hasil
belajar tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam atau
luar diri siswa (Sudjana, 2014:39). Faktor dari dalam diri siswa misalnya seperti
kemampuan, sedangkan faktor dari luar diri siswa seperti lingkungan dan kondisi
ekonomi.
74
Kemampuan yang dimiliki siswa akan sangat menentukan hasil belajar
siswa tersebut. Faktor lingkungan juga memberikan pengaruh pada hasil belajar
siswa, meskipun pengaruhnya tidak sebesar kemampuan yang dimiliki siswa.
Lingkungan belajar yang kondusif baik di sekolah ataupun di rumah akan
membuat siswa nyaman dalam belajar, sehingga siswa akan lebih fokus dalam
belajarnya dan nantinya akan memperoleh hasil belajar yang tinggi. Selain dua
faktor yang disebutkan oleh Taufiq (2011:5.20), mengemukakan lima faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor tujuan, pribadi siswa, bahan
pelajaran, perlakuan guru, dan fasilitas.
4.2.1.3 Minat Baca dan Hasil Belajar
Uji analisis data awal dengan menggunakan uji liliefors pada skor minat
baca dan nilai hasil belajar siswa diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,190 pada
kolom minat baca dan 0,129 pada kolom hasil belajar , nilai signifikansi tersebut
lebih besar dari 0,05, sehingga data minat baca dan hasil belajar dikatakan
berdistribusi normal. Uji hipotesis menggunakan korelasi product moment yang
dihitung dengan bantuan SPSS, pada penelitian ini diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0,713 dan t tabel sebesar 0,175, sehingga 0,713>0,175. Hal tersebut
menunjukan adanya hubungan positif antara minat baca dengan hasil belajar.
Nilai signifikansi korelasi berdasarkan hasil perhitungan SPSS diperoleh sebesar
0,000, sehingga 0,000 < 0,05, maka hal tersebut menunjukan adanya hubungan
positif dan signifikansi antara minat baca dengan hasil belajar. Hubungan variabel
minat baca dengan hasil belajar tergolong kuat.
75
Semakin tinggi minat baca maka akan semakin tinggi hasil belajar yang
diperoleh siswa dan sebaliknya, semakin rendah minat baca maka akan semakin
rendah hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Hamdani ( 2011:20), menyatakan belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran,
tetapi juga penyusunan, kebiasaan,persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian
sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita. Hal ini berati minat
merupakan salah satu komponen dari belajar. Minat memiliki pengaruh yang
besar dalam aktivitas belajar. Muhibin (2010:134), menyatakan minat yang
selama ini dipahami oleh orang-orang selama ini dapat memengaruhi kualitas
pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Hal tersebut
dapat diartikan minat merupakan salah satu faktor yang menentukan tinggi dan
rendahnya hasil belajar seseorang.
Hal tersebut sejalan dengan hasil temuan dari penelitian yang dilakukan
oleh Irwandi tahun 2014 dengan judul Kontribusi Minat, Kecerdasan Intelektual
dan Kemampuan Motorik dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Murid SD
Negeri 32 Banda Aceh. Hasil penelitian tersebut, yaitu koefisien korelasi = 78,86
> dari f tabel = 3,18, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil
penelitian ini diketahui bahwa Minat, Kecerdasan Intelektual dan Kemampuan
Motorik memberikan kontribusi terhadap hasil belajar.
76
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
4.2.2.1 Implikasi Teori
Implikasi teoritis adalah keterlibatan hasil penelitian dengan teori yang
dikaji di dalam kajian teori serta keterlibatan hasil penelitian dengan manfaat
teoritis yang digunakan. Minat baca mempunyai hubungan dengan hasil belajar
sejalan dengan pendapat dari Muhibin yang menyatakan bahwa minat yang
selama ini dipahami oleh orang-orang selama ini dapat memengaruhi kualitas
pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu Muhibin
(2010: 134). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi r hitung
sebesar 0,713 dan r tabel 0,175, r hitung > r tabel (0,713>0,175), maka hal
tersebut menunjukan bahwa implikasi dalam meningkatkan hasil belajar perlu
adanya peningkatan minat baca siswa.
4.2.2.2 Implikasi Praktis
Implikasi praktis dapat diartikan sebagai keterlibatan hasil penelitian
terhadap pelaksanaan pembelajaran selanjutnya serta keterlibatan hasil penelitian
dengan manfaat praktis yang diharapkan. Peningkatan hasil belajar siswa perlu
diiringi adanya peningkatan minat baca siswa yang indikatornya meliputi rasa
senang terhadap kegiatan membaca, usaha untuk membaca tanpa disuruh,
pemusatan perhatian saat membaca, dan motivasi membaca. Manfaat memiliki
minat baca tinggi, yaitu siswa akan mempunyai pengetahuan yang luas yang
berasal dari kegiatan membacanya. Pengetahuan yang luas akan mempermudah
77
siswa dalam mengerjakan soal dari guru, sehingga hasil belajar siswa tinggi. Hal
tersebut menunjukan minat baca berkonstribusi pada hasil belajar siswa.
4.2.2.3 Implikasi Pedagogis
Implikasi pedagogis merupakan keterlibatan hasil penelitian dengan
gambaran umum hubungan minat baca terhadap hasil belajar siswa. Meskipun
minat baca mempunyai hubungan yang positif dengan hasil belajar, tetapi selain
minat baca, faktor internal dan eksternal juga memiliki peranan pada hasil belajar.
Faktor internal contohnya seperti kemampuan dan motivasi dalam diri siswa,
sedangkan faktor eksternal seperti ekonomi sosial dan kualitas pengajaran.
Forum diskusi guru perlu diadakan untuk mendiskusikan mengenai
pentingnya minat baca yang dimiliki siswa dalam rangka untuk peningkatan hasil
belajar siswa. Diskusi guru juga dapat dilakukan pada saat kegiatan KKG.
78
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian, hasil analisis dan pembahasan tentang hubungan
minat baca dengan hasil belajar siswa SD Negeri Sukorejo 02 Gunungpati kota
Semarang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil analisis data statistik deskriptif menunjukan bahwa minat baca siswa
dengan persentase 61,8% dalam kategori cukup. Kemudian 27% ada pada
kategori kuat, dengan persentase 9% ada pada kategori lemah, dan 2,2% ada
pada kategori sangat kuat.
2. Hasil belajar dari dokumen nilai hasil belajar ulangan akhir semester 1 kelas IV
memiliki rata-rata 55,89, kelas V memiliki rata-rata 60,79, dan kelas VI
memiliki rata-rata 53,44. Berdasarkan hasil perhitungan pengkategorian hasil
belajar diperoleh terbanyak sebesar 62,9% berada di kategori sedang, 21,4%
berada di kategori tinggi, dan 15,7% berada di kategori rendah.
3. Hasil dari penelitian menunjukan terdapat hubungan positif antara minat baca
dengan hasil belajar siswa, dari hasil perhitungan didapatakan r hitung > r
tabel, yaitu 0,713> 0,175 dengan taraf signifikansi 5%.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian dan pembahasan, serta simpulan tersebut, penulis
mengemukakan saran yang dapat dijadikan masukan, yaitu sebagai berikut :
78
79
1. Untuk meningkatkan minat baca siswa, guru dapat menanamkan kebiasaan
membaca siswa dengan cara memberikan tugas yang berkaitan dengan
membaca baik tugas untuk dikerjakan di kelas atau di rumah.
2. Hasil penelitian menunjukan masih ada siswa yang hasil belajarnya berada di
kategori rendah. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil
belajar, yaitu dengan memperhatikan faktor-faktor hasil belajar, salah satunya
adalah minat baca. Guru dapat merancang pembelajaran yang di dalamnya
terdapat kegiatan membaca baik kelompok atau individu untuk meningkatkan
minat baca siswa.
3. Berdasarkan hasil penelitian diketahui minat baca memiliki hubungan positif
dengan hasil belajar. Untuk itu guru perlu memperhatikan minat baca siswa
dalam merancang pembelajaran, seperti mengajak siswa untuk belajar di
perpustakaan dan memanfaatkan buku-buku di perpustakaan untuk digunakan
dalam pembelajaran.
80
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta. Rineka
Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.Jakarta. Rineka Cipta.
Budiningsih, Asri. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dalman. 2014. Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajawali Pers.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djaali.2014.Psikologi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar dan Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hartuti, Purni Munah. 2015. Peran Konsep Diri, Minat dan Kebiasaan Belajar
Peserta Didik terhadap Prestasi Belajar Fisika. Jurnal Formatif Vol. 5 (2):
91-99
Hurlock, Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
Irwandi. 2014. Kontribusi Minat, Kecerdasan Intelektual dan Kemampuan
Motorik dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Murid SD Negeri 32
Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Vol. 1
(1): 16-27.
Issa, Abdulwahab Olanrewaju. Reading Interests and Habits of the Federal
Polytechnic, OFFA, Students.International Journal of Learning &
Development Vol. 2 (1): 470-486.
Khairuddin, Zurina. 2013. A Study of Students‟ Reading Interests in a Second
Language. Jurnal International Education Studies Vol. 6 (2):160-170.
Lestari, Indah. 2013. Pengaruh Waktu Belajar dan Minat Belajar terhadap Hasil
Belajar Matematik.Jurnal Formatif Vol. 3(2): 115-125.
Mohammed, Imam. 2014. Using the Branching Story Approach to Motivate
Students‟ Interest in Reading. International Electronic Journal of
Elementary Education Vol. 6(3): 463-478.
Musfiroh, Tadkiroatun dkk. 2015. Hubungan Minat Membaca, Fasilitas Orang
Tua, dan Pemberian Tugas Membaca dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa. Jurnal Ling Tera Vol. 2 (2): 185-199.
81
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Priansa, Donni Juni. 2014. Kinerja dan Profesionalisme Guru. Bandung:
Alfabeta.
Purwanto .2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rifa‟i dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas
Negeri Semarang Press.
Rosidi, Ajip. 1983. Pembinaan Minat Bacs, Bahasa, dan Sastera. Surabaya: Bina
Ilmu.
Satini, Ria dkk. 2015. Hubungan Minat Baca Dan Motivasi Belajar dengan
Keterampilan Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Padang.
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 2 (1): 29-37.
Setiya, Amiliya dkk. 2012.Pengaruh Strategi Know Want To Learn (KWL) dan
Minat Membaca terhadap Kemampuan Membaca Intensif Siswa SMP
Negeri di Temanggung. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia, dan
Pengajarannya Vol. 1(1): 53-64.
Siagian, Roida Eva Flora. 2012. Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa
terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Formatif Vol. 2 ( 2): 122-
131.
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2014. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesinda
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
82
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Suryabrata, Sukmadi. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.
Sutarno. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Taufiq, Hera, dkk. 2011. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Thobrani dan Arif Mustofa. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar
Ruzz Media.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Yulius, Oscar. 2010. SPSS 18.Yogykarta: Panser Pustaka.
83
LAMPIRAN
84
Lampiran 1
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Judul:
HUBUNGAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SUKOREJO 02 GUNUNGPATI
KOTA SEMARANG
No Rumusan Masalah Tujuan
Penelitian Variabel Indikator
Sumber
Data
Instrumen
Pengumpulan
Data
1. Bagaimana minat baca
siswa SD Negeri
Sukorejo 02
Gunungpati Kota
Semarang?
Untuk
mengetahui
minat baca
siswa SD
Negeri
Sukorejo 02
Gunungpati
Kota
Semarang.
Minat baca
siswa
1. Menggunakan waktu secara efektif
2. Merasa senang dengan kegiatan membaca
3. Mampu melaksanakan membaca tanpa
disuruh
4. Memiliki buku bacaan
5. Melaksanakan membaca secara fokus
6. Melaksanakan kegiatan membaca secara
aktif
7. Mengutamakan kegiatan membaca
dibanding kegiatan lain
8. Mampu menunjukan prestasi belajar
Siswa Angket
2. Bagaimana hasil
belajar siswa SD
Negeri Sukorejo 02
Gunungpati Kota
Untuk
mengetahui
hasil belajar
siswa SD
Hasil belajar
siswa
Dapat dilihat pada lampiran 14. Siswa Dokumentasi
8
4
85
Semarang? Negeri
Sukorejo 02
Gunungpati
Kota
Semarang.
3. Apakah terdapat
hubungan minat baca
terhadap hasil belajar
SD Negeri Sukorejo
02 Gunungpati Kota
Semarang?
Untuk
mengetahui
hubungan
minat baca
terhadap
hasil belajar
siswa SD
Negeri
Sukorejo 02
Gunungpati
Kota
Semarang?
Minat baca
dan hasil
belajar
Siswa Angket dan
Dokumentasi
85
86
Lampiran 2
PENURUNAN INDIKATOR MINAT BACA
Teori Belajar Slameto
(2010:180)
Rahim (2008:28) Dalman (2014:142) Indikator Sub Indikator
Teori
konstruktivistik
mengartikan
belajar sebagai
suatu proses
pembentukan
pengetahuan
oleh si belajar
sendiri. Belajar
lebih dari
sekedar
mengingat saja.
Inti dari teori
konstruktivistik
ini adalah
peserta didik
sendiri yang
harus terlibat
aktif didalam
pembelajaran.
Minat adalah
suatu rasa suka
dan rasa
keterikatan
pada suatu hal
atau aktivitas,
tanpa ada yang
menyuruh.
Siswa yang
memiliki minat
terhadap
subyek tertentu
cenderung
untuk
memberikan
perhatian yang
lebih besar
terhadap
subyek tersebut
Orang yang
mempunyai minat
membaca kuat akan
diwujudkannya
dalam kesediaannya
untuk mendapat
bahan bacaan dan
kemudian
membacanya dengan
kesadarannya
sendiri.
Faktor yang
mempengaruhi
minat adalah sebagai
berikut.
a. Tingkat keterlibatan
tekanan
Anak yang tidak
mempunyai
tekanan dan diberi
kebebasan dalam
memilih, mungkin
Minat baca
merupakan
aktivitas yang
dilakukan dengan
penuh ketekunan
dalam rangka
membangun pola
komunikasi
dengan diri
sendiri untuk
menemukan
makna tulisan dan
menemukan
informasi untuk
mengembangkan
intelektualitas
yang dilakukan
dengan penuh
kesadaran dan
perasaan senang
yang timbul dari
dalam dirinya.
1. Rasa senang terhadap
kegiatan membaca
Kesenangan terhadap
membaca siswa dapat
dilihat dari tingkah laku
siswa yang melakukan
berulang kali kegiatan
membaca merasa bosan.
Siswa yang senang
membaca akan berusaha
meluangkan waktunya
untuk dapat membaca.
2. Usaha untuk
membaca tanpa disuruh
Usaha untuk membaca
tanpa disuruh dapat dilihat
melalui usaha siswa untuk
melakukan membaca.
Meskipun tidak ada orang
yang menyuruhnya
membaca, maka siswa
akan dengan sendirinya
a. Menggunakan
waktu secara
efektif
b. Merasa senang
dengan kegiatan
membaca
a. Mampu
melaksanakan
membaca tanpa
disuruh
86
87
akan mempunyai
minat baca yang
lebih tinggi.
b. Nilai-nilai
Minat anak akan
timbul manakala
ada sosok
berwibawa yang
dapat dijadikan
motivasi disuatu
aktivitas atau
kegiatan.
c. Mata pelajaran
yang bermakna
Apabila pelajaran
disampaikan
dengan baik
sehingga informasi
yang diterima anak
dapat dipahami
dengan mudah,
maka hal tersebut
akan menarik
minat mereka.
melakukan kegiatan
membaca.
3. Pemusatan perhatian
pada membaca
Indikator pemusatan
perhatian pada membaca
terlihat dari sebesar apa
pemahaman isi bacaan
yang diperoleh siswa.
Siswa juga akan mersa
senang dan bersemangat
apabila ditunjuk oleh guru
untuk membaca teks.
4. Motivasi membaca
Indikator motivasi
membaca dapat dilihat
melalui besarnya motivasi
yang dimiliki siswa dalam
melakukan kegiatan
membaca. Siswa yang
memiliki motivasi besar
akan lebih mementingkan
membaca daripada
melakukan kegiatan yang
kurang bermanfaat
lainnya.
b. Memiliki buku
bacaan
a. Melaksanakan
membaca secara
fokus
b. Melaksanakan
kegiatan
membaca secara
aktif
a. Mengutamakan
kegiatan
membaca
dibanding
kegiatan lain
b. Mampu
menunjukan
prestasi belajar
87
88
Lampiran 3
KISI-KISI ANGKET MINAT BACA SISWA (UJI COBA)
Variabel
Komponen
Indikator
Sub Indikator
No
Butir
(+)
No
Butir
(-)
Jml
Butir
Soal
Minat
Baca
1. Rasa
senang
terhadap
kegiatan
membaca
Menggunakan waktu
secara efektif
Merasa senang
dengan kegiatan
membaca
4, 5
8, 9,
10
1, 2, 3
6, 7
5
5
2. Usaha
untuk
membaca
tanpa
disuruh
Mampu
melaksanakan
membaca tanpa
disuruh
Memiliki buku
bacaan
14, 15
18,
19, 20
11,
12, 13
16, 17
5
5
3. Pemusatan
perhatian
pada
menbaca
Melaksanakan
membaca secara
fokus
Melaksanakan
kegiatan membaca
secara aktif
24, 25
28,
29, 30
21,
22, 23
26, 27
5
5
4. Motivasi
membaca
Mengutamakan
kegiatan membaca
dibanding kegiatan
lain
Mampu menunjukan
prestasi belajar
34, 35
38,
39, 40
31,
32, 33
36, 37
5
5
Sumber : Slameto (2010:180), Frymeir (dalam Rahim, 2008:28), Dalman
(2014:142)
89
Lampiran 4
ANGKET MINAT BACA (UJI COBA)
Nama :
No Presensi :
Kelas :
Petunjuk:
1. Tulislah identitasmu pada lembar jawaban yang telah disediakan!
2. Berilah tanda check list (√) pada pernyataan-pernyataan di bawah ini sesuai
dengan pendapatmu!
3. Alternatif jawaban dari pernyataan tersebut menggunakan skala jawaban
sebagai berikut :
S : Selalu
KK : Kadang-kadang
P : Pernah
TP : Tidak pernah
No
Pernyataan
Jawaban
S KK P TP
1. Saya tidak pernah membaca
buku pada saat liburan
2. Saya membaca kurang dari 30
menit dalam sehari
3. Saya sama sekali tidak membaca
buku dalam sehari
4. Saya setiap hari minimal
membaca satu buku pengetahuan
5. Pada saat jam istirahat sekolah
saya mengunjungi perpustakaan
6. Saya hanya tertarik dengan
buku-buku bergambar (komik,
majalah)
90
No Pernyataan Jawaban
S KK P TP
7. Saya merasa tidak ada bedanya
sebelum dan sesudah membaca
buku pengetahuan
8. Saya senang jika diberi tugas
untuk membaca sebuah bacaan
oleh guru
9. Saya merasa senang ketika
membaca buku pengetahuan
10. Ketika membaca buku saya
memperoleh pengalaman baru
11. Saya hanya membaca buku jika
mendapat tugas dari guru
12. Saya hanya membaca buku pada
saat kakak/adik saya membaca
13. Jika ada teman saya yang sedang
membaca maka saya ikut
membaca
14. Saya membaca karena keinginan
sendiri
15. Ada kepuasan tersendiri setelah
saya membaca buku
16. Saya hanya membaca buku jika
ada teman yang meminjami saya
buku bacaan
17. Saya tidak pernah membeli buku
bacaan
18. Saya meminjam buku di
perpustakaan sekolah
19. Saya biasanya meminjam buku
bacaan milik teman
20. Saya meminta orang tua untuk
mengantarkan ke toko buku
membeli buku bacaan yang saya
sukai
21. Saya tidak suka jika teman saya
mengganggu ketika saya
membaca
91
No Pernyataan Jawaban
S KK P TP
22. Saya terkadang tidak mengetahui
isi atau pesan bacaan
23. Saya kesulitan memahami isi
bacaan
24. Saya selalu membaca secara
seksama
25. Saya beusaha memahami isi
bacaan
26. Saya kurang bersemangat ketika
guru menyuruh saya membaca di
depan kelas
27. Saya jarang membaca saat
berada di rumah
28. Saya bersedia membaca teks
bacaan di depan kelas tanpa
disuruh
29. Saya selalu memberikan
pendapat tentang buku yang saya
baca
30. Saya membaca buku pelajaran
meskipun tidak ada tugas dari
guru
31. Acara TV lebih menarik untuk
ditonton dibandingkan membaca
32. Bermain bersama teman lebih
menyenangkan dibandingkan
membaca buku
33. Bermain playstation lebih
menyenangkan dibandingkan
membaca buku
34. Saya menyelesaikan tugas
membaca terlebih dahulu
daripada tugas lain yang
diberikan guru
35. Membaca lebih mengasyikan
dibandingkan dengan bermain
bersama teman
92
No Pernyataan Jawaban
S KK P TP
36. Saya merasa biasa saja apabila
mendapat peringkat terendah di
kelas
37. Saya merasa iri jika teman saya
mendapat nilai bagus dalam
membaca
38. Saya selalu mendapat nilai yang
baik ketika praktek membaca
39. Saya selalu ditunjuk guru untuk
menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan isi bacaan
40. Saya sering mendapat peringkat
tinggi di kelas
93
Lampiran 5 Validasi angket scan
94
95
96
Lampiran 6
KISI-KISI ANGKET MINAT BACA SISWA
Variabel
Komponen
Indikator
Sub Indikator
No
Butir
(+)
No
Butir
(-)
Jml
Butir
Soal
Minat
Baca
1. Rasa
senang
terhadap
kegiatan
membaca
Menggunakan waktu
secara efektif
Merasa senang
dengan kegiatan
membaca
4, 5
8, 9,
10
3
7
3
4
2. Usaha
untuk
membaca
tanpa
disuruh
Mampu
melaksanakan
membaca tanpa
disuruh
Memiliki buku
bacaan
14, 15
19, 20
11, 13
16, 17
4
4
3. Pemusatan
perhatian
pada
menbaca
Melaksanakan
membaca secara
fokus
Melaksanakan
kegiatan membaca
secara aktif
24, 25
28, 29
22
26, 27
3
4
4. Motivasi
membaca
Mengutamakan
kegiatan membaca
dibanding kegiatan
lain
Mampu menunjukan
prestasi belajar
34, 35
38, 40
31,
32, 33
36
5
3
97
Lampiran 7
ANGKET MINAT BACA SISWA
Nama :
No Presensi :
Kelas :
Petunjuk:
1. Tulislah identitasmu pada lembar jawaban yang telah disediakan!
2. Berilah tanda check list (√) pada pernyataan-pernyataan di bawah ini sesuai
dengan pendapatmu!
3. Alternatif jawaban dari pernyataan tersebut menggunakan skala jawaban
sebagai berikut :
S : Selalu
KK : Kadang-kadang
P : Pernah
TP : Tidak pernah
No
Pernyataan
Jawaban
S KK P TP
1. Saya sama sekali tidak membaca
buku dalam sehari
2. Saya setiap hari minimal
membaca satu buku pengetahuan
3. Pada saat jam istirahat sekolah
saya mengunjungi perpustakaan
4. Saya merasa tidak ada bedanya
sebelum dan sesudah membaca
buku pengetahuan
5. Saya senang jika diberi tugas
untuk membaca sebuah bacaan
oleh guru
98
No Pernyataan Jawaban
S KK P TP
6. Saya merasa senang ketika
membaca buku pengetahuan
7. Ketika membaca buku saya
memperoleh pengalaman baru
8. Saya hanya membaca buku jika
mendapat tugas dari guru
9. Jika ada teman saya yang sedang
membaca maka saya ikut
membaca
10. Saya membaca karena keinginan
sendiri
11. Ada kepuasan tersendiri setelah
saya membaca buku
12. Saya hanya membaca buku jika
ada teman yang meminjami saya
buku bacaan
13. Saya tidak pernah membeli buku
bacaan
14. Saya biasanya meminjam buku
bacaan milik teman
15. Saya meminta orang tua untuk
mengantarkan ke toko buku
membeli buku bacaan yang saya
sukai
16. Saya terkadang tidak mengetahui
isi atau pesan bacaan
17. Saya selalu membaca secara
seksama
18. Saya beusaha memahami isi
bacaan
19. Saya kurang bersemangat ketika
guru menyuruh saya membaca di
depan kelas
20. Saya jarang membaca saat
berada di rumah
99
No Pernyataan Jawaban
S KK P TP
21. Saya bersedia membaca teks
bacaan di depan kelas tanpa
disuruh
22. Saya selalu memberikan
pendapat tentang buku yang saya
baca
23. Acara TV lebih menarik untuk
ditonton dibandingkan membaca
24. Bermain bersama teman lebih
menyenangkan dibandingkan
membaca buku
25. Bermain playstation lebih
menyenangkan dibandingkan
membaca buku
26. Saya menyelesaikan tugas
membaca terlebih dahulu
daripada tugas lain yang
diberikan guru
27. Membaca lebih mengasyikan
dibandingkan dengan bermain
bersama teman
28. Saya merasa biasa saja apabila
mendapat peringkat terendah di
kelas
29. Saya selalu mendapat nilai yang
baik ketika praktek membaca
30. Saya sering mendapat peringkat
tinggi di kelas
100
Lampiran 8
CONTOH ANGKET HASIL PENELITIAN
101
Lampiran 9
DAFTAR NAMA SISWA UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
No. Nama L/P Asal Sekolah
1. FMI P Kelas IV
2. DRP L Kelas IV
3. AZA L Kelas IV
4. AR P Kelas IV
5. AADH L Kelas IV
6. AAP L Kelas IV
7. AWN P Kelas IV
8. BZM P Kelas IV
9. DN L Kelas IV
10. HES L Kelas IV
11. IR P Kelas IV
12. IRA L Kelas IV
13. MGF P Kelas IV
14. MDP L Kelas IV
15. RF L Kelas IV
16. SNR P Kelas IV
17. SDK P Kelas IV
18. SAM P Kelas IV
19. ANI P Kelas IV
20. DW P Kelas IV
21. RWP L Kelas IV
22. ARL L Kelas IV
23. DAM P Kelas IV
24. NWNR P Kelas IV
25. YRP L Kelas IV
26. SBS L Kelas IV
27. RA L Kelas V
28. APIS P Kelas V
29. TA P Kelas V
30. KN L Kelas V
31. ANSY P Kelas V
32. ACP L Kelas V
33. ALH L Kelas V
34. AMZ L Kelas V
35. AR L Kelas V
102
36. ADO P Kelas V
37. AY P Kelas V
38. ANK P Kelas V
39. CP P Kelas V
40. CPCS P Kelas V
41. FIUN L Kelas V
42. KN L Kelas V
43. LTS P Kelas V
44. MN P Kelas V
45. MSY L Kelas V
46. MSS L Kelas V
47. MMA L Kelas V
48. NN P Kelas V
49. SKK L Kelas V
50. ZAP P Kelas V
51. DEF L Kelas V
52. ACP P Kelas V
53. AA L Kelas VI
54. RS L Kelas VI
55. LNA P Kelas VI
56. AASN P Kelas VI
57. AF P Kelas VI
58. AH L Kelas VI
59. DSP P Kelas VI
60. DRS L Kelas VI
61. CDS P Kelas VI
62. DS L Kelas VI
63. DAP L Kelas VI
64. HS L Kelas VI
65. RPA L Kelas VI
66. VYS P Kelas VI
67. ABS L Kelas VI
68. IS P Kelas VI
69. NY P Kelas VI
70. DRG L Kelas VI
103
Lampiran 10
DAFTAR NAMA SISWA SAMPEL PENELITIAN
No. Nama L/P Kelas
1. NAA P Kelas IV
2. AND P Kelas IV
3. AKK L Kelas IV
4. AAR P Kelas IV
5. APW P Kelas IV
6. BAS L Kelas IV
7. BDP P Kelas IV
8. FAA L Kelas IV
9. FN P Kelas IV
10. GZEJ P Kelas IV
11. GA L Kelas IV
12. HDPP L Kelas IV
13. ISS P Kelas IV
14. LWT P Kelas IV
15. MAS L Kelas IV
16. MS L Kelas IV
17. MY L Kelas IV
18. NAP P Kelas IV
19. NCAS P Kelas IV
20. NLF P Kelas IV
21. RR L Kelas IV
22. RAW L Kelas IV
23. SRP L Kelas IV
24. SBK L Kelas IV
25. TM P Kelas IV
26. VPA L Kelas IV
27. YAM L Kelas IV
28. NGA L Kelas IV
29. APN P Kelas IV
30. TNA P Kelas IV
31. FYDL P Kelas IV
32. AN L Kelas V
33. AR P Kelas V
34. SG L Kelas V
35. ARMA L Kelas V
104
36. AY P Kelas V
37. ATPR P Kelas V
38. AWP P Kelas V
39. BVNH P Kelas V
40. CBR P Kelas V
41. DAS L Kelas V
42. DO P Kelas V
43. IH L Kelas V
44. LC P Kelas V
45. MIJ P Kelas V
46. MPA P Kelas V
47. MKN P Kelas V
48. NEN P Kelas V
49. RAR L Kelas V
50. VDR L Kelas V
51. VY L Kelas V
52. ZRN P Kelas V
53. LSS L Kelas V
54. KK P Kelas V
55. AD L Kelas V
56. AP L Kelas V
57. MF L Kelas V
58. MBS L Kelas V
59. ASK L Kelas VI
60. AP L Kelas VI
61. APW L Kelas VI
62. DAS L Kelas VI
63. AN L Kelas VI
64. BPR P Kelas VI
65. CBS L Kelas VI
66. CSC P Kelas VI
67. DPA L Kelas VI
68. ESL P Kelas VI
69. IPP L Kelas VI
70. IDA P Kelas VI
71. LNF P Kelas VI
72. LPD P Kelas VI
73. MS L Kelas VI
74. MAA L Kelas VI
105
75. MWMY L Kelas VI
76. NKS P Kelas VI
77. NAA P Kelas VI
78. OA P Kelas VI
79. PWA P Kelas VI
80. SZH P Kelas VI
81. SRAA P Kelas VI
82. SAS L Kelas VI
83. TIS P Kelas VI
84. VAS P Kelas VI
85. VFR P Kelas VI
86. WAR P Kelas VI
87. RMZ L Kelas VI
88. MS P Kelas VI
89. FNA P Kelas VI
106
Lampiran 11
REKAPITULASI UJI VALIDITAS UJI COBA ANGKET MINAT BACA
rtabel=0,198
taraf signifikansi 5%
n=70
No. Soal r hitung r tabel Validitas
item 1 0,107 0,198 TIDAK VALID
item 2 0,108 0,198 TIDAK VALID
item 3 0,289 0,198 VALID
item 4 0,320 0,198 VALID
item 5 0,292 0,198 VALID
item 6 0,186 0,198 TIDAK VALID
item 7 0,295 0,198 VALID
item 8 0,337 0,198 VALID
item 9 0,438 0,198 VALID
item 10 0,412 0,198 VALID
item 11 0,333 0,198 VALID
item 12 0,185 0,198 TIDAK VALID
item 13 0,324 0,198 VALID
item 14 0,454 0,198 VALID
item 15 0,440 0,198 VALID
item 16 0,315 0,198 VALID
item 17 0,466 0,198 VALID
item 18 0,156 0,198 TIDAK VALID
item 19 0,282 0,198 VALID
item 20 0,372 0,198 VALID
item 21 0,193 0,198 TIDAK VALID
item 22 0,320 0,198 VALID
item 23 0,123 0,198 TIDAK VALID
item 24 0,558 0,198 VALID
item 25 0,456 0,198 VALID
item 26 0,308 0,198 VALID
item 27 0,329 0,198 VALID
item 28 0,358 0,198 VALID
item 29 0,396 0,198 VALID
item 30 0,313 0,198 VALID
item 31 0,438 0,198 VALID
item 32 0,380 0,198 VALID
item 33 0,327 0,198 VALID
107
item 34 0,364 0,198 VALID
item 35 0,341 0,198 VALID
item 36 0,295 0,198 VALID
item 37 0,424 0,198 VALID
item 38 0,334 0,198 VALID
item 39 0,117 0,198 TIDAK VALID
item 40 0,510 0,198 VALID
108
Lampiran 12
REKAPITULASI UJI RELIABILITAS ANGKET MINAT BACA
rtabel=0,749
taraf signifikansi 5%
n=70
No. Soal r hitung r tabel Reliabilitas
item 1 0,749 0.05 RELIABEL
item 2 0,749 0,05 RELIABEL
item 3 0,749 0,05 RELIABEL
item 4 0,749 0,05 RELIABEL
item 5 0,749 0,05 RELIABEL
item 6 0,749 0,05 RELIABEL
item 7 0,749 0,05 RELIABEL
item 8 0,749 0,05 RELIABEL
item 9 0,749 0,05 RELIABEL
item 10 0,749 0,05 RELIABEL
item 11 0,749 0,05 RELIABEL
item 12 0,749 0,05 RELIABEL
item 13 0,749 0,05 RELIABEL
item 14 0,749 0,05 RELIABEL
item 15 0,749 0,05 RELIABEL
item 16 0,749 0,05 RELIABEL
item 17 0,749 0,05 RELIABEL
item 18 0,749 0,05 RELIABEL
item 19 0,749 0,05 RELIABEL
item 20 0,749 0,05 RELIABEL
item 21 0,749 0,05 RELIABEL
item 22 0,749 0,05 RELIABEL
item 23 0,749 0,05 RELIABEL
item 24 0,749 0,05 RELIABEL
item 25 0,749 0,05 RELIABEL
item 26 0,749 0,05 RELIABEL
item 27 0,749 0,05 RELIABEL
item 28 0,749 0,05 RELIABEL
item 29 0,749 0,05 RELIABEL
item 30 0,749 0,05 RELIABEL
item 31 0,749 0,05 RELIABEL
item 32 0,749 0,05 RELIABEL
109
item 33 0,749 0,05 RELIABEL
item 34 0,749 0,05 RELIABEL
item 35 0,749 0,05 RELIABEL
item 36 0,749 0,05 RELIABEL
item 37 0,749 0,05 RELIABEL
item 38 0,749 0,05 RELIABEL
item 39 0,749 0,05 RELIABEL
item 40 0,749 0,05 RELIABEL
110
Lampiran 13
REKAPITULASI SOAL ANGKET MINAT BACA YANG DIGUNAKAN
No. No. Soal r hitung r tabel Validitas
1. item 3 0,287 0,235 VALID
2. item 4 0,319 0,235 VALID
3. item 5 0,298 0,235 VALID
4. item 7 0,299 0,235 VALID
5. item 8 0,338 0,235 VALID
6. item 9 0,439 0,235 VALID
7. item 10 0,415 0,235 VALID
8. item 11 0,331 0,235 VALID
9. item 13 0,326 0,235 VALID
10. item 14 0,452 0,235 VALID
11. item 15 0,438 0,235 VALID
12. item 16 0,313 0,235 VALID
13. item 17 0,468 0,235 VALID
14. item 19 0,283 0,235 VALID
15. item 20 0,373 0,235 VALID
16. item 22 0,318 0,235 VALID
17. item 24 0,555 0,235 VALID
18. item 25 0,459 0,235 VALID
19. item 26 0,306 0,235 VALID
20. item 27 0,330 0,235 VALID
21. item 28 0,360 0,235 VALID
22. item 29 0,394 0,235 VALID
23. item 31 0,441 0,235 VALID
24. item 32 0,379 0,235 VALID
25. item 33 0,326 0,235 VALID
26. item 34 0,363 0,235 VALID
27. item 35 0,337 0,235 VALID
28. item 36 0,297 0,235 VALID
29. item 38 0,338 0,235 VALID
30. item 40 0,510 0,235 VALID
111
Lampiran 14
SKOR BUTIR ANGKET MINAT BACA
No No Item total
Res ponden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 2 3 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 4 4 2 3 2 1 2 1 4 2 1 1 2 1 3 57
2 2 4 3 4 3 4 4 4 2 3 3 2 4 3 1 2 2 4 3 1 3 2 3 3 4 2 1 2 2 1 81
3 2 2 1 1 4 4 2 2 3 4 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 3 60
4 2 3 1 2 4 4 4 2 4 4 1 4 3 2 2 2 2 4 4 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 79
5 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 2 2 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 2 2 3 98
6 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 3 4 1 2 2 4 1 3 3 3 97
7 2 2 3 2 4 1 4 1 2 4 3 3 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2 1 1 2 1 59
8 2 2 3 4 4 4 3 2 3 3 2 2 2 1 3 4 2 1 3 2 1 2 2 2 2 4 3 3 2 3 76
9 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 4 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 47
10 2 1 3 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 39
11 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 1 2 1 2 1 1 3 57
12 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 40
13 2 3 2 2 4 3 2 3 2 2 2 4 4 3 2 3 3 2 3 2 1 1 3 2 2 2 1 2 2 1 70
14 2 2 1 4 2 2 2 3 4 4 1 4 4 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 3 3 2 72
15 1 2 2 4 2 4 1 2 3 1 2 3 4 2 2 1 1 1 3 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 58
16 1 1 1 2 2 4 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 46
17 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 40
18 1 2 1 2 2 1 4 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 43
19 3 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 4 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2 1 4 2 2 3 2 3 64
11
1
112
20 2 3 2 1 2 2 2 1 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 1 2 2 1 3 2 56
21 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 4 1 2 2 1 2 1 1 2 3 2 1 3 4 1 54
22 2 1 3 4 3 4 4 4 2 1 4 4 2 3 3 2 3 4 2 2 1 4 3 2 2 2 1 3 3 3 81
23 4 2 2 2 4 4 4 2 3 4 3 2 2 1 1 4 2 1 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 69
24 3 2 3 4 4 2 1 4 3 1 2 4 4 1 1 3 4 2 3 2 1 3 1 3 1 1 1 3 3 1 71
25 2 1 3 2 3 4 2 1 2 3 2 2 4 2 1 2 2 4 2 2 1 1 3 2 1 2 2 1 1 2 62
26 1 2 2 2 1 2 3 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 3 50
27 2 1 2 2 2 1 1 2 1 3 1 3 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 47
28 4 2 2 1 3 2 4 2 2 4 4 2 4 3 2 3 1 3 2 2 1 3 2 2 1 2 2 3 3 4 75
29 1 3 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 4 2 2 1 4 1 2 3 4 2 2 2 2 2 2 57
30 3 2 1 3 3 3 1 1 2 3 1 4 2 2 3 2 1 3 3 2 1 3 4 2 2 4 3 2 1 2 69
31 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 1 40
32 4 1 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 4 1 1 2 1 2 3 3 1 2 1 2 3 4 1 1 2 1 61
33 2 3 2 4 3 4 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 3 2 2 2 1 3 1 2 63
34 4 3 1 2 2 4 4 2 2 3 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 3 2 2 66
35 2 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 4 1 2 4 2 3 4 2 3 3 3 4 4 2 2 2 3 2 2 80
36 1 4 1 1 1 3 2 2 1 1 2 1 1 2 3 3 4 2 4 4 3 2 4 3 4 2 3 4 3 3 74
37 2 4 3 2 4 4 4 3 4 2 2 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 1 2 3 2 80
38 3 3 3 3 3 4 2 3 2 1 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 3 83
39 2 3 2 2 3 4 1 2 4 2 3 2 3 2 1 4 4 2 2 4 2 1 4 4 2 3 2 3 2 2 77
40 1 2 2 1 2 3 2 2 2 4 1 4 2 4 2 3 3 3 2 4 4 4 1 4 2 4 3 4 3 2 80
41 2 2 3 4 4 4 3 1 2 2 2 4 2 3 3 1 3 4 2 2 2 2 3 1 1 1 3 4 3 2 75
42 1 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 4 3 2 2 2 4 2 2 2 1 3 2 4 4 1 2 3 2 67
43 1 1 2 2 2 2 4 2 3 1 2 4 2 2 1 3 1 2 1 2 1 3 2 3 2 2 2 1 2 1 59
44 2 2 3 2 1 4 2 3 2 3 2 3 2 1 2 2 4 4 2 1 3 4 4 3 2 2 2 2 2 3 74
11
2
113
45 4 2 1 2 2 2 2 1 2 4 1 3 3 1 1 3 2 2 3 3 2 4 4 3 2 1 2 4 2 3 71
46 4 2 1 2 2 1 2 2 1 2 4 1 2 3 2 3 1 2 4 2 2 2 1 3 2 4 3 2 2 1 65
47 2 4 2 4 3 2 1 4 3 2 4 2 2 3 4 2 4 1 3 1 1 3 2 2 1 2 2 3 1 2 72
48 2 2 3 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 3 2 2 4 2 1 3 3 2 1 3 2 2 2 3 2 2 81
49 4 4 1 4 4 4 2 2 4 2 4 2 4 1 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 2 88
50 4 3 3 4 4 4 3 3 1 3 2 1 2 1 1 3 2 2 2 1 3 2 1 2 3 1 4 2 2 1 70
51 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 1 2 2 1 2 3 1 2 2 4 4 2 2 1 3 2 74
52 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 2 4 2 3 1 2 2 1 2 1 1 4 3 1 4 2 59
53 2 1 1 2 2 2 4 3 2 1 2 3 4 2 3 1 1 2 2 1 2 2 1 3 1 2 1 2 1 1 57
54 3 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 3 3 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2 3 3 2 3 61
55 2 2 1 4 4 3 2 3 2 2 4 2 1 3 1 3 2 2 3 2 1 2 1 4 2 1 2 3 2 4 70
56 2 3 2 2 4 2 1 4 2 1 1 1 4 2 1 4 4 2 2 3 2 4 1 2 1 4 3 1 2 3 70
57 2 2 3 2 1 2 3 3 2 2 1 3 4 3 2 2 2 4 2 3 3 3 2 3 2 4 2 4 2 1 74
58 2 2 3 4 3 4 4 2 2 1 2 2 1 1 2 1 4 3 1 2 2 2 4 1 4 2 2 2 3 3 71
59 1 2 1 1 2 2 1 1 4 2 2 4 4 2 2 2 3 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 2 3 4 75
60 1 2 1 3 2 3 2 4 2 1 2 4 1 1 1 4 3 2 2 3 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 61
61 2 1 2 4 2 2 1 1 2 3 1 1 2 3 2 2 3 4 3 4 2 2 3 4 2 3 1 3 2 1 68
62 2 3 1 1 3 2 3 2 1 3 3 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 1 1 4 57
63 2 3 1 3 4 2 2 2 3 2 2 2 4 2 1 3 3 2 4 2 3 1 4 2 4 4 3 2 2 1 75
64 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 2 2 4 2 1 3 1 1 4 2 3 3 2 4 3 3 2 85
65 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 1 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 1 2 3 76
66 1 2 1 2 1 4 2 2 1 2 1 2 1 2 4 2 1 4 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1 55
67 1 2 1 2 1 2 4 2 2 3 1 2 4 1 1 2 1 3 2 2 1 2 4 1 3 1 1 4 2 1 59
68 2 1 2 4 1 1 2 1 2 1 1 2 2 3 2 1 2 1 1 2 1 2 3 4 3 2 2 2 1 2 56
69 1 2 1 3 1 2 2 4 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 4 3 2 1 2 2 1 4 1 2 3 3 58
113
114
70 2 1 1 2 3 3 1 2 1 1 4 3 2 3 2 1 2 2 2 3 1 4 3 2 2 1 2 1 1 2 60
71 3 3 3 2 4 4 4 1 2 2 4 2 4 3 3 2 3 4 1 2 1 2 4 2 2 4 1 4 3 1 80
72 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 1 4 3 3 1 3 1 2 2 3 1 1 4 3 2 3 1 3 1 3 64
73 2 2 1 1 1 2 1 2 2 4 2 1 2 1 3 2 2 4 1 1 1 3 3 2 1 4 2 1 3 2 59
74 2 3 1 2 2 4 2 3 3 2 4 4 3 3 1 2 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 2 3 3 4 77
75 2 2 3 2 3 3 4 4 2 2 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 1 1 3 2 2 2 2 3 3 1 79
76 2 1 2 4 1 1 1 2 1 2 3 1 2 1 3 2 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 4 54
77 4 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 4 1 1 2 1 3 2 1 2 2 3 2 2 2 4 3 2 3 2 66
78 1 4 2 1 3 3 2 2 1 3 1 1 2 1 1 2 3 1 1 2 2 2 1 2 3 2 1 4 3 2 59
79 2 2 1 1 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 62
80 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 4 3 2 2 3 3 2 1 2 2 1 2 4 4 70
81 1 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 4 2 1 2 2 2 2 4 2 4 2 1 2 2 68
82 2 1 1 2 1 2 1 3 3 4 2 2 3 2 1 1 1 3 1 2 1 1 3 4 2 1 2 3 3 2 60
83 3 3 1 1 2 1 2 2 4 1 1 2 1 1 3 1 1 1 2 3 3 2 1 2 2 2 1 2 3 2 56
84 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 4 3 2 2 2 3 1 2 1 3 1 2 1 1 4 2 1 1 52
85 3 4 4 2 1 2 1 2 1 3 1 3 1 2 1 2 1 1 1 2 2 3 2 3 2 1 2 1 3 2 59
86 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 3 2 1 2 4 2 1 1 2 1 2 2 1 3 3 3 53
87 3 2 3 2 2 2 1 1 2 1 3 1 3 1 2 1 2 1 2 2 1 3 2 1 2 1 2 1 2 2 54
88 4 3 1 1 2 1 2 2 2 4 1 1 2 3 1 3 1 2 4 1 3 1 1 2 2 4 1 2 1 3 61
89 2 2 1 4 3 2 1 2 2 1 3 2 1 2 1 2 3 1 4 2 3 2 2 2 1 2 1 2 3 1 60
114
115
Lampiran 15
SKOR ANGKET MINAT BACA
No. Nama Skor Minat Baca Persentase
1. NAA 57 47%
2. AND 81 67%
3. AKK 60 50%
4. AAR 79 66%
5. APW 98 82%
6. BAS 97 81%
7. BDP 59 49%
8. FAA 76 63%
9. FN 47 39%
10. GZEJ 39 32%
11. GA 57 47%
12. HDPP 40 33%
13. ISS 70 58%
14. LWT 72 60%
15. MAS 58 48%
16. MS 46 38%
17. MY 40 33%
18. NAP 43 36%
19. NCAS 64 53%
20. NLF 56 47%
21. RR 54 45%
22. RAW 81 67%
23. SRP 69 57%
24. SBK 71 59%
25. TM 62 52%
26. VPA 50 42%
27. YAM 47 39%
28. NGA 75 62%
29. APN 57 47%
30. TNA 69 57%
31. FYDL 40 33%
32. AN 61 51%
33. AR 63 52%
34. SG 66 55%
35. ARMA 80 62%
36. AY 74 62%
37. ATPR 80 67%
38. AWP 83 69%
39. BVNH 77 65%
40. CBR 80 67%
116
41. DAS 75 62%
42. DO 67 56%
43. IH 59 49%
44. LC 74 62%
45. MIJ 71 59%
46. MPA 65 54%
47. MKN 72 60%
48. NEN 81 67%
49. RAR 88 73%
50. VDR 70 58%
51. VY 74 62%
52. ZRN 59 49%
53. LSS 57 47%
54. KK 61 51%
55. AD 70 58%
56. AP 70 58%
57. MF 74 62%
58. MBS 71 59%
59. ASK 75 62%
60. AP 61 51%
61. APW 68 57%
62. DAS 57 47%
63. AN 75 62%
64. BPR 85 71%
65. CBS 76 63%
66. CSC 55 46%
67. DPA 59 49%
68. ESL 56 47%
69. IPP 58 48%
70. IDA 60 50%
71. LNF 80 67%
72. LPD 64 53%
73. MS 59 49%
74. MAA 77 64%
75. MWMY 79 66%
76. NKS 54 45%
77. NAA 66 55%
78. OA 59 49%
79. PWA 62 52%
80. SZH 70 58%
81. SRAA 68 57%
82. SAS 60 50%
83. TIS 56 47%
84. VAS 52 43%
117
85. VFR 59 49%
86. WAR 53 44%
87. RMZ 54 45%
88. MS 61 50%
89. FNA 60 50 %
118
Lampiran 16
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Mata
Pelajaran
Kelas IV Kelas V Kelas VI
PKn 1.Menyebutkan perangkat desa.
2. Memahami gambar struktur
pemerintahan desa.
3. Menjelaskan pemerintahan
kabupaten/kota.
4. Memahami gambar struktur
pemerintahan kabupaten/kota.
1. Menjelaskan batas utara, selatan,
timur, dan barat NKRI.
2. Memahami arti penting keutuhan
NKRI.
3. Memahami prinsip-prinsip sikap
memelihara keutuhan NKRI.
4. Menjelaskan pengertian perundang-
undanan pusat dan daerah.
5. Mengetahui tata urutan perundang-
undangan di Indonesia.
1.Menceritakan arti dan nilai
Kebangkitan Nasional.
2. Menyebutkan isi piagam Jakarta
3. Menerapkan nila-nilai juang para
tokoh perumus Pancasila dalam
kehidupan seharí-hari.
4. Menyebutkan arti dan asas
Pemilihan Umum di Indonesia.
5. Menyebutkan wewenang MPR.
6. Menyebutkan tugas dan fungsi
pemerintah pusat.
Bahasa
Indonesia
1. Membuat gambar / denah.
2. Menjelaskan secara lisan arti
lambang.
3. Mendeskrifsikan tempat
sesuai denah.
4. Menjelaskan petunjuk
penggunaan.
5. Menemukan pikiran pokok
teks.
6. Menemukan makna dan infor-
masi dalam kamus /
1.Siswa dapat menuliskan hal-hal
penting dari penjelasan nara sumber.
2. Siswa dapat mencatat nama-nama
tokoh dalam cerita.
3. Siswa dapat menceriterakan kembali
penjelasan nara sumber.
4. Siswa dapat menanggapi isi laporan
kunjungan.
5. Siswa dapat menggunakan kata
tanya dengan tepat.
1. Siswa dapat melengkapi
pernyataan yang sesuai dengan
teks.
2. Siswa dapat menentukan tokoh
dan sifat tokoh cerita.
3. Siswa dapat memahami berbagai
jenis iklan.
4. Siswa dapat membuat kalimat
pujian.
5. Siswa dapat menjawab pertanyaan
berdasarkan isi laporan pengamatan.
118
119
ensiklopedia.
7. Melengkapi percakapan
rumpang.
8. Menulis petunjuk untuk
melakukan sesuatu.
9. Melengkapi cerita rumpang.
10. Menulis surat untuk teman
sebaya.
6. Siswa dapat menuliskan isi
kesimpulan percakapan.
7. Siswa dapat menentukan jeda,
penggalan kata dalam puisi.
8. Siswa dapat menulis karangan
berdasarkan pengalaman.
9. Siswa dapat melengkapi surat
undangan dengan tepat.
10. Siswa dapat membubuhi tanda seru
( ! ) dalam kalimat.
6. Siswa mencatat informasi-
informasi penting dari bacaan.
7. Siswa dapat membuat kalimat
anjuran.
8. Siswa dapat menentukan urutan
peristiwa cerita pendek.
9. Siswa memperagakan teks
percakapan.
10. Siswa dapat memahami cara
mengubah puisi menjadi prosa.
IPA 1. Menjelaskan rangka manusia
dan fungsinya.
2. Menjelaskan cara
pemeliharaan rangka manusia.
3. Menjelaskan kegunaan alat
indera.
4. Memberi contoh cara
merawat alat indera.
5. Mengidentifikasi bagian akar
tumbuhan dan fungsinya bagi
tumbuhan itu sendiri.
6. Mengidentifikasi bagian
batang tumbuhan dan fungsinya
bagi tumbuhan itu sendiri.
7. Mengidentifikasi bagian daun
tumbuhan dan fungsinya bagi
1. Mengidentifikasi alat pernapasan
pada manusia dan pada beberapa
hewan.
2. Membiasakan diri memelihara
kesehatan alat pernapasan.
3. Mengidentifikasi alat pencernaan
makanan pada manusia.
4. Mengidentifikasi alat peredaran darah
manusia melalui gambar.
5. Mencari informasi tentang penyakit
yang mempengaruhi alat peredaran
darah manusia.
6. Menunjukan tempat tumbuhan
menyimpan cadangan makanan.
7. Mengidentifikasi bagian tumbuhan
yang digunakan oleh manusia dan
1. Mendeskripsikan ciri khusus
hewan yang ada di sekitarnya,
misalnya kelelawar mempunyai
alat pendeteksi benda-benda di
sekitarnya (sonar).
2. Mendeskripsikan ciri khusus
tumbuhan yang ada di sekitarnya.
3. Mengaitkan antara ciri khusus
yang dimiliki tumbuhan tersebut
dengan lingkungan hidupnya.
4. Mendiskusikan perkembangan
dan pertumbuhan manusia dari
bayi sampai lanjut usia.
5. Mendiskusikan perubahan fisik
tubuh laki-laki dan perempuan
pada masa pubertas dan
119
120
tumbuhan itu sendiri.
8. Mengidentifikasi bagian
bunga tumbuhan dan fungsinya
bagi tumbuhan itu sendiri.
9. Mengidentifikasi jenis
makanan hewan.
10. Menggolongkan hewan-
hewan yang termasuk pemakan
Tumbuhan (herbivora), pemakan
daging (karnivora), dan pemakan
segala (omnivora).
11. Mendeskripsikan urutan daur
hidup beberapa hewan secara
sederhana.
12. Mengidentifikasi cara
merawat dan memelihara hewan
peliharaan.
13. Mengidentifikasi hubungan
khas antarmakhluk hidup
(simbiosis)
14. Mengamati bentuk-bentuk
saling ketergantungan antara
hewan dan tumbuhan di
lingkungan sekitar.
15. Mendeskripsikan benda
dapat melarutkan benda lain.
hewan untuk makanannya.
8. Memberikan contoh cara hewan
menyesuaikan diri dengan
lingkungannya untuk memperoleh
makanan dan melindungi diri dari
musuhnya.
9. Mendeskripsikan ciri khusus pada
beberapa tumbuhan untuk melindungi
dirinya, misalnya memiliki racun, duri,
atau daun yang tajam.
10. Menyimpulkan dari hasil percobaan
bahwa ada hubungan antara jenis
penyusun bahan dengan sifatnya.
11. Mengidentifikasi faktor yang
menyebabkan perubahan pada benda.
pengaruhnya.
6. Mengidentifikasi berbagai cara
hewan berkembang biak.
7. Mengidentifikasi berbagai cara
tumbuhan berkembang biak.
8. Mengidentifikasi berbagai
caramanusia berkembang biak.
9. Menjelaskan berbagai kegiatan
manusia yang dapat
mempengaruhi kestabilan
ekosistem, misalnya penggunaan
bahan kimia dan penebangan
hutan.
10. Mencari contoh bagian tumbuhan
yang sering dimanfaatkan dan
mengarah pada pemusnahan
jenisnya, misalnya kayu jati dan
kayu cendana.
11. Mencari contoh bagian tubuh
hewan yang sering dimanfaatkan
dan mengarah pada pemusnahan
jenis hewan tersebut, seperti
gading gajah dan kulit ular.
12. Mengumpulkan jenis hewan dan
tumbuhan yangmendekati
kepunahan.
13. Menjelaskan berbagai cara
penanggulangannya, misalnya
12
0
121
penanaman tumbuhan kembali
dan membudidayakan tumbuhan
dan hewan langka.
IPS 1. Menunjukkan daerah tempat
tinggalnya (kabupaten/kota).
2. Mengidentifikasi ciri-ciri dan
manfaat kenampakan alam.
3. Menggunakan peta setempat
untuk menunjukkan persebaran
sumber daya alam.
4. Menjelaskan pengertian
Bhineka Tunggal Ika.
5. Mencatat peninggalan-
peninggalan sejarah di
lingkungan setempat.
6. Memberi contoh rela
berkorban.
1. Menunjukkan letak peninggalan
sejarah Hindu – Buddha melalui peta.
2. Menceritakan tokoh-tokoh sejarah
pada masa Hindu-Budha, dan Islam di
Indonesia.
3. Menggambar peta Indonesia dengan
memberi simbol.
4. Menyebutkan macam-macam suku
bangsa di Indonesia.
5. Memberi contoh usaha yang dikelola
sendiri dan kelompok.
1. Menjelaskan perkembangan
sistem administrasi wilayah
Indonesia.
2. Menunjukan perkembangan
sistem administrasi wlayah
Indonesia dalam peta/globe.
3. Membandingkan perkembangan
sistem administrasi wilayah
Indonesia dengan negara-negara
tetangga.
4. Menunjukan tentang kenampakan
alam dan keadaan sosial negara-
negara tetangga.
5. Membandingkan kenampakan
alam dan keadaan sosial negara-
negara tetangga.
6. Menunjukkan benua-benua.
7. Membedakan benua- benua.
Matematika 1. Melakukan operasi hitung
dengan sifat pertukaran,
pengelompokan, dan
penyebaran.
2. Membaca lambang bilangan
1.001 sampai dengan 50.000.
3. Mengalikan bilangan satu
1. Menggunakan sifat komutatif,
asosiatif dan distributif untuk
melakukan perhitungan secara
efisien.
2. Membulatkan bilangan-bilangan
dalam satuan, puluhan, dan ratusan
terdekat.
1. Melakukan pekerjaan hitung
campuran.
2. Mencari faktor prima suatu
bilangan.
3. Menghitung hasil pangkat tiga
dan akar pangkat tiga suatu
bilangan.
12
1
122
angka dengan bilangan dua
angka dan tiga angka.
4. Menghitung operasi hitung
campuran.
5. Menghitung soal penaksiran
dan pembulatan.
6. Menuliskan nilai uang rupiah
dan memcahkan masalah yang
melibatkan uang.
7. Mencari kelipatan dan faktor
suatu bilangan.
8. Mengenal ciri-ciri bilangan
yang habis di bagi 2, 3, 4, dan 5.
9. Menentukan KPK dan FPB
dari dua bilangan dengan
menggunakan metoda faktor
prima.
10. Menggunakan empat arah
mata angin.
11. Mengenal dan menghitung
satuan ukuran kuantitas.
12. Menghitung panjang, berat,
dan waktu dalam soal cerita.
13. Menemukan rumus keliling
dan luas jajargenjang.
14. Menghitung keliling dan luas
jajargenjang.
3. Menaksir hasil operasi hitung dua
bilangan.
4. Mengunakan faktor prima dan
faktorisasi prima untuk
memecahkan masalah sehari-hari
yang berkaitan dengan FPB dan
KPK.
5. Melakukan operasi hitung campuran
dengan bilangan bulat.
6. Mencari hasil pemangkatan dua.
7. Mencari hasil penarikan
perpangkatan akar pangkat dua dari
bilangan kuadrat.
8. Memecahkan masalah yang
melibatkan pangkat.
9. Menuliskan tanda waktu dengan
menggunakan notasi 24 jam.
10. Melakukan operasi hitung satuan
waktu.
11. Menggambar dan mengukur sudut
dengan busur derajat.
12. Mengenal hubungan antarsatuan
jarak.
13. Mengenal macam-macam satuan
kecepatan.
14. Menghitung masalah yang berkaitan
denagn waktu, jarak, dan kecepatan.
15. Menemukan rumus luas trapesium
4. Menghitung operasi pada
bilangan berpangkat.
5. Menghitung hubungan jam, menit
dan detik.
6. Menghitung masalah dengan
rumus debit.
7. Menghitung luas berbagai
bangun datar.
8. Menghitung luas lingkaran jika
diketahui jari-jarinya, dan
diameternya.
9. Menghitung volume bangun
ruang.
10. Mengumpulkan data banyak
siswa, pelemparan dadu dan
pelemparan mata uang logam.
11. Mengurutkan data dan
menyajikan data dalam bentuk
tabel.
12. Menentukan data dengan ukuran
tertentu, terbesar dan terkecil.
13. Menghitung nilai rata-rata dan
data yang paling banyak keluar.
122
123
dan layang-layang.
16. Menghitung luas trapesium dan
layang-layang.
17. Menyelesaikan masalah tentang
trapesium dan layang-layang.
18. Mencari volume kubus dan balok.
19. Menghitung volume kubus dan
balok dengan rumus.
20. Menyelesaikan masalah tentang
kubus dan balok.
123
124
Lampiran 17
NILAI HASIL BELAJAR
Nama IPA IPS MTK B IND PKN Rata-Rata
NAA 46 39 32 39 44 40
AND 88 88 91 89 85 88
AKK 68 64 67 69 60 66
AAR 86 82 86 80 72 81
APW 87 87 81 88 83 85
BAS 72 76 78 76 68 74
BDP 62 61 51 69 55 60
FAA 65 62 65 71 61 65
FN 53 47 49 57 54 52
GZEJ 56 52 37 55 49 50
GA 62 61 60 68 54 61
HDPP 66 58 63 69 57 63
ISS 63 60 59 70 59 62
LWT 76 62 75 78 75 73
MAS 54 57 49 57 56 55
MS 57 54 51 57 47 53
MY 62 51 44 60 49 53
NAP 54 46 47 50 47 49
NCAS 69 71 45 69 56 62
NLF 53 49 49 55 47 51
RR 68 70 65 70 62 67
RAW 51 45 46 55 49 49
SRP 66 62 69 64 61 64
SBK 61 57 54 65 54 58
TM 50 42 42 53 48 47
VPA 74 66 64 71 62 67
YAM 64 65 50 68 57 61
NGA 74 72 78 75 69 74
APN 60 54 54 62 52 56
TNA 55 48 53 53 52 52
FYDL 48 37 39 46 40 42
AN 49 59 46 62 54 54
AR 57 60 47 56 61 56
SG 56 67 59 67 59 62
ARMA 78 85 74 80 75 78
AY 72 73 69 76 72 72
ATPR 75 83 74 74 75 76
125
AWP 82 87 80 80 83 82
BVNH 82 81 57 78 78 75
CBR 78 78 78 76 74 77
DAS 78 76 72 80 82 78
DO 75 80 65 75 77 74
IH 69 70 50 72 66 65
LC 83 76 76 78 78 78
MIJ 73 89 75 80 75 78
MPA 55 76 65 72 70 68
MKN 78 81 76 78 75 78
NEN 84 84 74 78 81 80
RAR 82 82 77 84 81 81
VDR 58 58 55 36 47 51
VY 63 66 57 61 61 62
ZRN 64 58 44 57 50 55
LSS 48 53 47 58 40 49
KK 64 64 54 69 66 63
AD 68 68 58 71 65 66
AP 70 64 56 63 55 62
MF 74 79 61 66 68 70
MBS 75 77 63 65 69 70
ASK 82 78 85 82 83 82
AP 58 59 49 54 55 55
APW 55 60 59 66 70 62
DAS 55 48 54 59 61 55
AN 73 68 77 73 61 70
BPR 89 83 86 83 88 86
CBS 86 87 81 89 89 86
CSC 51 53 50 56 64 55
DPA 71 54 65 71 59 64
ESL 47 55 53 66 56 55
IPP 75 62 63 77 70 69
IDA 49 55 51 65 58 56
LNF 75 67 65 77 81 73
LPD 59 56 58 66 71 62
MS 63 57 57 72 67 63
MAA 74 63 74 81 71 73
MWMY 83 77 72 83 84 80
NKS 55 46 51 60 53 53
NAA 73
73
69
74
69
72
126
OA 57 58 62 67 69 63
PWA 70 64 61 80 69 69
SZH 74 80 75 80 79 78
SRAA 74 74 79 79 78 77
SAS 77 67 64 79 78 73
TIS 58 62 59 72 64 63
VAS 62 52 59 62 62 59
VFR 70 67 59 74 70 68
WAR 53 53 61 61 56 57
RMZ 65 58 58 64 63 62
MS 62 62 56 68 59 61
FNA 63 61 53 65 67 62
127
Lampiran 18
REKAPITULASI HASIL UJI NORMALITAS
Descriptives
Statistic Std. Error
skor_angket
Mean 65,33 1,298
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 62,75
Upper Bound 67,91
5% Trimmed Mean 65,30
Median 64,00
Variance 150,040
Std. Deviation 12,249
Minimum 39
Maximum 98
Range 59
Interquartile Range 18 Skewness ,092 ,255
Kurtosis ,025 ,506
nilai_hasil_belajar
Mean 65,20 1,159
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 62,90
Upper Bound 67,51
5% Trimmed Mean 65,18
Median 63,00
Variance 119,595
Std. Deviation 10,936
Minimum 40
Maximum 88
Range 48
Interquartile Range 18 Skewness ,053 ,255
Kurtosis -,702 ,506
128
Histogram Minat Baca
Histogram Hasil Belajar
129
Lampiran 19
REKAPITULASI HASIL ANALISIS KORELASI
Correlations
minat nilai
minat
Pearson Correlation 1 ,713**
Sig. (2-tailed) ,000
N 89 89
nilai
Pearson Correlation ,713** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 89 89
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
130
Lampiran 20 DOKUMENTASI FOTO UJI COBA ANGKET MINAT BACA
Siswa kelas VI SDN Sukorejo 01
sedang mengisi angket minat baca
Siswa kelas IV SDN Sukorejo 01
sedang mengisi angket minat baca
Siswa kelas V SDN Sukorejo 01 sedang
mengisi angket minat baca
131
DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN
Siswa kelas VI SDN Sukorejo 02
sedang mengisi angket minat baca
Siswa kelas V SDN Sukorejo 02
sedang mengisi angket minat baca
Siswa kelas VI SDN Sukorejo 02
sedang mengisi angket minat baca
132
Lampiran 21
SURAT IJIN PENELITIAN
133
134