universitas indonesia pengecualian pajak hibah...

107
i UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH BADAN PANGAN DAN PERTANIAN PERSERIKATAN BANGSA BANGSA KEPADA DEPARTEMEN PERTANIAN) TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Hukum ALUISIUS ARI 0906651712 FAKULTAS HUKUM PROGRAM PASCASARJANA JAKARTA JUNI 2012 Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Upload: others

Post on 05-Dec-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

i UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH BADAN PANGAN DAN PERTANIAN

PERSERIKATAN BANGSA BANGSA KEPADA DEPARTEMEN PERTANIAN)

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Hukum

ALUISIUS ARI 0906651712

FAKULTAS HUKUM PROGRAM PASCASARJANA

JAKARTA JUNI 2012

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

ii UNIVERSITAS INDONESIA

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

iii UNIVERSITAS INDONESIA

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

iv UNIVERSITAS INDONESIA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Juru Selamat Kami atas berkat dan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengecualian pajak hibah

kendaraan bermotor ( kasus hibah badan pangan dan pertanian perserikatan bangsa bangsa

kepada departemen pertanian)”. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia agar dapat meraih gelar

Magister Hukum (S2).

Dengan tersusunnya tesis ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis hingga tesis ini selesai disusun.

Ucapan terima kasih ini disampaikan terutama kepada :

1. Bapak Tjip Ismail, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga,

pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan tesis ini.

2. Segenap Dosen Pengajar Fakultas Hukum Universitas Indonesia, atas kesabaran dan

ketulusan hati dalam mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan.

3. Seluruh staf dan pegawai Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

4. Pihak-pihak yang memberikan sejumlah informasi melalui wawancara yakni Bapak Widi

Prasetyo selaku Kepala Bidang Bantuan Asing Sekertariat Negara Republik Indonesia,

Bapak Sujud selaku kepala Perencanaan keuangan dan bantuan kementrian keuangan

Republik Indonesia, Bapak Wahyu Hoekama selaku Staff Biro Komite Luar Negri dan

kerjasama internasional, Ibu Ade selaku National Project Coordinator Kementrian

Pertanian, Mr. Mustafa Imir, Kepala Perwakilan UNFAO di Indonesia, Mr. James J.

McGrane selaku Team Leader UNFAO ECTAD project di Indonesia,Mrs. Mia Kim

selaku Senior Advisor UNFAO Rome/OFFLU, Mr. Peter Durr Selaku Ketua AHHL

Csiro Australia, Mr. Eric Brum selaku Chief Technical Advisor UNFAO ECTAD, Mr.

Ken Shimizu selaku Operation Manager UNFAO ECTAD.

5. Keluarga besarku tercinta, khususnya Mama dan Papa yang telah membesarkan,

merawat, membimbing, dan mencurahkan kasih sayang serta dengan sabar telah

mendukung penulis sampai saat ini.

6. Adik tercintaku, Monica yang dengan tulus memberi semangat, dorongan, doa dan kasih

sayangnya yang besar sehingga memotivasi penulis menyusun tesis ini.

7. Rekan-Rekan Kantorku, yaitu Lilies Chandra, Aliyah Aidid ,dan Wahyu yang

memberikan banyak sekali informasi, dan dukungan serta doa hingga terselesaikannya

thesis ini.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

v UNIVERSITAS INDONESIA

8. Teman-teman seperjuangan penulis di Universitas Indonesia, khususnya Farida , Bayu,

Sampurno, Iqbal, Ichsan yang telah banyak memberikan banyak dukungan kepada penulis

selama kuliah hingga rampungnya penyusunan tesis ini.

9. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya, yang telah

memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga memperlancar penulisan

tesis ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih terdapat banyak sekali

kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca akan sangat berguna bagi penulis.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tesis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua

pihak, serta dapat memberikan informasi dalam perkembangan ilmu hukum.

Jakarta, Juni 2012.

Penulis

Aluisius Ari

NPM : 0906651712

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

vi UNIVERSITAS INDONESIA

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

vii UNIVERSITAS INDONESIA

ABSTRAK

Nama : Aluisius Ari Program Studi : Pascasarjana Judul : Pengecualian Pajak Hibah Kendaraan Bermotor ( Kasus Hibah Badan Pangan Dan Pertanian Perserikatan Bangsa Bangsa Kepada Departemen Pertanian) Sejak tahun 1970 , banyak sekali bantuan asing masuk ke Indonesia dari berbagai Negara-negara asing maupun dari lembaga-lembaga asing. Bantuan asing tersebut tentu membawa kendaraan bermotor sebagai operasional pelaksanaan dari proyek lembaga maupun Negara asing tersebut di Indonesia. Setelah berakhirnya proyek pihak Negara maupun lembaga asing tersebut umumnya menghibahkan kendaraan proyek tersebut kepada pemerintah Indonesia yang diwakili oleh departemen ataupun instasi yang terkait. Sejak tahun 2006 Badan Pangan dan pertanian perserikatan bangsa-bangsa atau disebut dengan UNFAO memberikan bantuan untuk penanganan Flu burung kepada Indonesia yang bekerjasama dengan departemen pertanian, sejak tahun 2011 proyek FAO akan segera berakhir , pihak UNFAO sendiri akan menghibahkan kendaraan bermotor dari proyek UNFAO kepada departemen pertanian yang mewakili pemerintah Republik Indonesia. Sejak pemberlakuan Undang undang pabean no 17 tahun 2006, semua barang khususnya kendaraan bermotor wajib dikenakan bea masuk, ppn, ppnbm, dan pph pasal 21, namun menurut pasal 25 khusus badan asing maupun perwakilan asing dibebaskan dari bea masuk, ppn, ppnbm, dan pph pasal 21. Ketika proyek tersebut berakhir, pihak asing akan menghibahkan kendaraan bermotor tersebut kepada departemen pertanian , dengan perubahan status kepemilikan , maka secara otomatis bea masuk, ppn, ppnbm, dan pph pasal 21 akan muncul dan wajib dibayarkan oleh pihak departemen pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah departemen pertanian dapat tidak membayarkan bea masuk, ppn, ppnbm, dan pph pasal 21 sesuai undang-undang pabean no 17 tahun 2006 , mengingat begitu besarnya biaya yang harus dibayarkan oleh departemen pertanian untuk melakukan pembayaran bea masuk, ppn, ppnbm, dan pph pasal 21 tersebut. Terlebih lagi biaya bea masuk, ppn, ppnbm, dan pph pasal 21 sama bahkan lebih tinggi daripada nilai jual objek pajak kendaraan bermotor tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis-empiris, yaitu dengan melakukan inventarisasi hukum positif yang mengatur dan berkaitan dengan undang-undnag no 17 tahun 2006, sedangkan data dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif , yaitu data sekunder yang berupa teori, definisi dan substansinya dari berbagai literatur, dan peraturan perundang-undangan, serta data primer yang diperoleh dari wawancara, kemudian dianalisis dengan undang-undang, teori dan pendapat pakar yang relevan, sehingga didapat kesimpulan tentang pelaksanaan tanggungjawab sosial perusahaan. Kata kunci : Undang-undang pabean no 17 tahun 2006, pengecualian pajak atas hibah asing, pajak kendaraan bermotor, bea masuk, ppn, ppnbm, pph pasal 21

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

viii UNIVERSITAS INDONESIA

ABSTRACT Name : Aluisius Ari Study Programme : Post Graduate Title : The exception of Motor Vehicle Tax Grant (Grant Case Agency for Food And Agriculture of the United Nations To Department of Agriculture) Since 1970, many foreign aid coming to Indonesia from various foreign countries and from

foreign institutions. Foreign aid would bring the motor vehicle as the operational

implementation of projects and institutions of foreign countries in Indonesia. After the end of

the project the State as well as foreign institutions are generally donated vehicles to the

government of Indonesia project represented by departments or related institution. Since 2006

the Food and agricultural associations or nations called UNFAO provide assistance to the

handling of bird flu to Indonesia in cooperation with the department of agriculture, since

2011 FAO project will soon be over, the UNFAO itself will donate vehicles to the department

of project UNFAO agriculture representing the government of the Republic of Indonesia.

Since the implementation of the Customs Act No. 17 of 2006, all goods, especially motor

vehicle shall be subject to import duties, VAT, luxury sales, and article 21 pph, but according

to the article 25 specific foreign or foreign representative bodies exempted from import

duties, VAT, luxury sales, and pph Article 21. When the project ended, the foreign party will

be donated the motor vehicle to the department of agriculture, which is a change in ownership

status, it will automatically payment the VAT, luxury sales, and pph Article 21 will appear

and must be pay by departemen agriculutre.

The purpose of this study was to determine whether the department of agriculture cannot pay

the customs duties, VAT, luxury sales, and article 21 pph appropriate customs law No. 17 of

2006, given the amount of fees to be paid by the agricultural department to make payment of

customs duties, VAT , luxury sales, and the article 21 pph. Moreover the cost of import

duties, VAT, luxury sales, and article 21 pph at even higher than the selling value of the

object of that motor vehicle tax.

This study uses an empirical approach, juridical, to conduct an inventory of the positive law

governing and pertaining to legislation No. 17 of 2006, while the data in this study were

analyzed qualitatively, the secondary data in the form of the theory, the definition and

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

ix UNIVERSITAS INDONESIA

substance of the literature, and legislation, as well as primary data obtained from interviews,

then analyzed with the laws, theories and opinions of relevant experts, in order to get

conclusions on the implementation of corporate social responsibility.

Keywords: Customs Act No. 17 of 2006, the tax exemption on foreign grants,

motor vehicle taxes, import duties, VAT, luxury sales, article 21 pph

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

x UNIVERSITAS INDONESIA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

DAFTAR ISI................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

1.2 Pokok Permasalahan .................................................................. 9

1.3 Kerangka Teori .......................................................................... 9

1.4 Kerangka Konseptual ................................................................. 15

1.5 Metode Penelitian ...................................................................... 25

1.6 Tujuan dan kegunaan Penelitian ................................................ 28

1.7 Sistematika Penulisan ................................................................ 30

BAB II PENGURANGAN ATAU PENGECUALIAN BEA MASUK

YANG TIMBUL SETELAH ADANYA HIBAH ....................................... 32

2.1 Bea Masuk ................................................................................ 32

2.2 Dasar Hukum Bea Masuk ......................................................... 34

2.3 Asas-asas pemungutan Bea Masuk .......................................... 37

2.4 Bea Masuk sebagai pendapatan asli daerah ............................. 44

2.5 Fungsi Bea Masuk .................................................................... 46

2.6 Peranan Bea Masuk Kendaraan bermotor dalam penerimaan

Negara ..................................................................................... 50

2.7 Tarif Bea Masuk .......................................................................

2.7.1 Jenis Tarif ....................................................................... 50

2.7.2 Kebijaksanaan Tarif ....................................................... 53

2.8 Pengaruh Bea Masuk terhadap distribusi ................................. 54

2.9 Bea Masuk kendaraan bermotor ............................................... 56

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

xi UNIVERSITAS INDONESIA

2.10 Pengenaan Bea Masuk atas kendaraan bermotor ................... 59

2.11 Pengenaan Pajak pertambahan nilai atas kendaraan

bermotor .................................................................................. 62

2.12 Pengenaan Pajak Penghasilan pasal 21 terhadap kendaraan

bermotor ................................................................................. 63

2.13 Mekanisme pembebasan bea masuk perwakilan dari

Luar negeri .............................................................................. 64

2.14 Penjualan atau pemindahtanganan kendaraan bermotor ........ 66

2.15 Fasilitas bea masuk bagi perwakilan asing studi kasus dari

FOOD AND AGRICULTURE ORGANIZATION OF

UNITED NATIONS .................................................................. 67

2.16 Proses hibah kendaraan bermotor dari FAO terhadap

Departemen pertanian .............................................................. 70

2.17 Pengecualian bea masuk bagi kendaraan bermotor hibah

Dari FOOD AND AGRICULTURE ORGANIZATION OF

UNITED NATIONS dengan mekanisme keringanan bagi

Pembayaran bea masuk yang timbul dari hibah kendaraan

bermotor .................................................................................. 71

BAB III KONTRIBUSI BEA MASUK KENDARAAN PROYEK FAO

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) .............................. 75

3.1 Bagi Hasil bea masuk kendaraan bermotor ............................. 75

3.2 Konstribusi bea masuk terhadap pendapatan asli daerah ........ 76

3.3 Penerimaan bea masuk kendaraan bermotor merupakan

Penerimaan pajak daerah tertinggi .......................................... 79

3.4 Analisa Manfaat bea masuk kendaraan proyek FAO terhadap

pendapatan asli daerah (PAD) daerah Yogyakarta ................. 82

3.5 Kesimpulan Analisa Manfaat bea masuk kendaraan proyek

FAO terhadap pendapatan asli daerah (PAD) ........................ 84

BAB IV PENUTUP ................................................................................... 86

5.1 Kesimpulan .............................................................................. 86

5.2 Saran ........................................................................................ 90

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

xii UNIVERSITAS INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 92

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

1 Universitas Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sejak tahun 1970an, beberapa lembaga dunia masuk di beberapa negara di Asia untuk

membantu mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi baik dalam hal pemerintahan,

pangan, kependudukan dan lain halnya. Di Asia Tenggara, bantuan dari badan asing ini

berawal dari Thailand yang kemudian merambah ke berbagai negara Asia Tenggara lainnya

seperti Malaysia, Filipina, Laos, Vietnam, Myanmar dan tak terkecuali Indonesia. 1

Bantuan dari badan-badan maupun lembaga dunia maupun asing dapat berupa

bantuan dana langsung dalam hal ini jika pihak badan-badan asing tersebut bertindak sebagai

donor di negara yang mereka bantu, dan sebaliknya bantuan dari badan-badan maupun

lembaga dunia maupun asing dapat berupa pelaksanaan proyek didalam memenuhi tujuan

dari bantuan dari lembaga-lembaga asing tersebut.2

1 FAO, FAO RESPONSE Highly Pathogenic Avian Influenza and beyond, Rome: FAO, 2011. Hal 1. 2 Ibid., Hal 7.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

2

Universitas Indonesia

Bagi negara-negara berkembang, pendapatan negara yang berasal dari bantuan luar

negeri merupakan hal yang sangat membantu bagi pembangunan. Sementara itu bagi negara-

negara maju, terutama negara donor, pemberian bantuan luar negeri tersebut tidak terlepas

dari motivasi-motivasi seperti:

a) Bersifat politis, yaitu untuk mencegah masuknya pengaruh atau idiologi dari blok

lain;

b) Bersifat ekonomis, yaitu untuk memperluas perdagangan internasional;

c) Bersifat perikemanusiaan, yaitu keinginan untuk membantu negara-negara

berkembang mempercepat pembangunan ekonomi mereka dan mengejar

ketertinggalan mereka dari negara-negara maju.3

Suatu aliran modal atau pembiayaan yang berasal dari luar negeri dinamakan bantuan

luar negeri apabila ia mempunyai dua ciri utama berikut, yaitu:

a) Bukan didorong oleh tujuan untuk mencari keuntungan, dan

b) Dana itu diberikan atau dipinjamkan kepada negara penerima dengan syarat

yang lebih ringan dari pada yang berlaku di pasaran internasional.4

3 Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar Kebijaksanaan, cet. 1, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi-Universitas Indonesia, 2007, hlm. 6. 4 Supriyanto dan Agung F. Sampurna, Utang Luar Negeri Indonesia: Argumen, Relevansi dan Implikasinya bagi Pembangunan, cet. 1, Jakarta: Djambatan, 1999, hlm. 4-5.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

3

Universitas Indonesia

Sesungguhnya bantuan luar negeri merupakan suatu hal yang wajar dan telah

digunakan dalam hubungan luar negeri selama berabad-abad. Program bantuan luar negeri ini

pada dasarnya dapat berbentuk: Pemberian atau Hibah (Grant) dan Pinjaman (Loan). Bantuan

yang berbentuk Pemberian atau Hibah (Grant) maksudnya ialah suatu bantuan penuh dari

negara donor kepada negara penerima, karena negara penerima tidak diwajibkan untuk

membayar kembali atau melakukan balas jasa lain sebagai imbalan kepada pemberian

tersebut.5

Bantuan yang berbentuk demikian sifatnya antara lain:

a) Bantuan teknik dan tenaga ahli;

b) Bantuan bahan makanan;

c) Bantuan untuk mengadakan penyelidikan mengenai feasibility sesuatu proyek6

Salah satu sumber penerimaan APBN, menurut UU No. 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara adalah hibah. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2006 mempertegas.

Berdasarkan pasal 4 beleid ini, Pemerintah dapat menerima pinjaman atau hibah dari luar

negeri yang bersumber pada:

1. negara asing;

2. lembaga multilateral;

3. lembaga keuangan dan lembaga non-keuangan asing; serta

5 Sukirno, Op. Cit., hlm. 371. 6 Ibid., hlm. 7.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

4

Universitas Indonesia

4. lembaga keuangan non-asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar

wilayah Republik Indonesia.7

Proyek bantuan asing sendiri memiliki jangka waktu didalam pelaksanaanya , dapat

berkisar antara 4 atau 7 tahun , dan ada yang bisa diperpanjang. Didalam penyelenggaraan

proyek , penyelenggara proyek dalam hal ini biasanya dilakukan oleh badan asing tersebut

membeli kendaraan untuk operasional didalam penyelengaraan proyek8. Mengingat UU no.

17 tahun 2006 pasal 25, yang menyatakan bahwa semua pembelian Barang Kena Pajak atau

perolehan Jasa Kena Pajak yang dilakukan oleh :

a. Perwakilan Negara Asing;

b. Badan Internasional di Indonesia yang memperoleh kekebalan diplomatik

serta Pejabat/Tenaga Ahlinya, yang mendapatkan fasilitas pembebasan pajak dari

pemerintah, Sehingga ketika berakhirnya proyek , Pihak badan asing cukup

menghibahkan ke pemerintah atas azas hubungan timbal balik antara pemerintah

dengan badan asing tersebut dalam kaitannya dengan pemberian pembebasan pajak atas

barang-barang didalam proyek tersebut. Kelanjutan atau berhentinya bantuan lembaga-

lembaga asing tersebut, pasca berakhirnya proyek di indonesia , sangat ditentukan oleh

faktor kenyamanan. Artinya, negara donor atau NGO itu tetap akan melanjutkan

7 Ibid., hlm 32 8 FAO, FAO RESPONSE Highly Pathogenic Avian Influenza and beyond, Rome: FAO, 2011. Hal 2

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

5

Universitas Indonesia

bantuannya, jika proyek-proyek bantuan yang dikerjakannya bermanfaat dan tidak

menimbulkan banyak masalah9

Didalam pelaksanaan hibah kendaraan bermotor dari lembaga asing tersebut kepada

setiap pemerintah maka timbulah kewajiban pembayaran Bea masuk, ppn, ppnBm,dan pph

pasal 21 atas kendaraan bermotor hibah dari lembaga asing tersebut kepada pemerintah

indonesia dimana kendaraan bermotor tersebut akan digunakan di pemerintah atas

berakhirnya proyek yang sudah selesai dijalankan tersebut. Kewajiban pembayaran ini

menimbulkan permasalahan baru , dikarenakan pembelian kendaraan bermotor tersebut pada

awalnya digunakan oleh badan asing tersebut dengan status sebagai kendaraan proyek milik

badan asing tersebut, namun setelah proyek tersebut berakhir , pihak lembaga asing

melakukan hibah kepada pemerintah indonesia , dimana timbulah kembali kewajiban

pembayaran Bea masuk, ppn, ppnBm,dan pph pasal 21 yang wajib dibayarkan sebagai

perintah dari undang-undang no 17 tahun 2006 , namun dikarenakan proyek lembaga asing

tersebut berakhir di indonesia dikarenakan perjanjian dengan pemerintah Indonesia sudah

selesai, sehingga menyebabkn pihak departemen pertanian mengalami kesulitan didalam

melakukan penyelesaian atas Bea masuk, ppn, ppnBm,dan pph pasal 21 tersebut

dikarenakan terbatasnya anggaran dari departemen pertanian tersebut.

9 Departemen Pertanian, Cenggah dan tanggap flu burung , Jakarta: Departemen Pertanian , 2009, Hal 24

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

6

Universitas Indonesia

Pemerintah daerah yang menjadi tujuan hibah sendiri tidak bisa langsung melakukan

pembayaran atas Bea masuk, ppn, ppnBm,dan pph pasal 21 tersebut10 dikarenakan biaya Bea

masuk, ppn, ppnBm,dan pph pasal 21 yang sangat tinggi untuk kendaraan bermotor hasil

hibah, dimana secara ekonomis tentu pihak pemerintah lebih mengutamakan pembelian

kendaraan bermotor yang baru dibandingkan harus membayar jumlah Bea masuk, ppn,

ppnBm,dan pph pasal 21yang sangat tinggi , dimana biaya Bea masuk, ppn, ppnBm,dan pph

pasal 21sama dengan nilai jual objek pajak maupun lebih tinggi dari nilai jual objek pajakt

tersebut.

Penelitian ini akan mencari solusi atas permasalahan pembayaran Bea masuk, ppn,

ppnBm,dan pph pasal 21 yang muncul akibat hibah yang dilakukan oleh badan lembaga asing

kepada pemerintah. Penelitian dipilih pada salah satu Badan PBB untuk masalah pangan

dunia yaitu Food And Agriculture Organization Of United Nation (FAOUN) yang melakukan

hibah kendaraan bermotor kepada departemen pertanian. Dengan pertimbangannya antara

lain adalah FAO sendiri bekerja sama dengan departemen pertanian sejak tahun 2004 di

mana FAO bekerjasama dengan Departemen Pertanian melalui beberapa proyek untuk

mengatasi flu burung diantaranya adalah11 :

10 Departemen Pertanian, Cenggah dan tanggap flu burung , Jakarta: Departemen Pertanian , 2009, Hal 45 11 FAO Internal , Information , Education and Communication (IEC) , Jakarta : FAO , Hal . 3

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

7

Universitas Indonesia

a. Office for Sahelian Relief Operations (OSRO)

Proyek OSRO ini merupakan bantuan tanggap darurat (emergency) dan rehabilitasi pasca

bencana di negara anggota seperti menanggapi kondisi darurat di Indonesia yaitu Flu

Burung di 31 provinsi di Indonesia, Dalam menangani program rehabilitasi darurat

dalam jangka pendek, FAO memberikan pelayanan OSRO, yang kemudian berubah

menjadi The Emergency Operations and Rehabilitation Division.

b. Government Cooperation Programme (GCP) dan Government Cooperation Special

Programme (GCSP).

Proyek GCP dan GCSP merupakan proyek pengembangan (Development) yang dananya

berasal dari negara anggota FAO maupun lembaga donor internasional. Proyek

GCP/GCSP ini digunakan untuk penanggulangan flu burung di negara anggota. Bantuan

GCP/GCSP yang diberikan biasanya bernilai lebih dari US$ 500.000 dengan jangka

waktu pelaksanaan proyek dapat mencapai lebih dari 2 tahun.

c. Special Programme for Food Security – SPFS (GCSP/INS/073/JPN) merupakan proyek

bantuan penanggulangan flu burung yang berasal dari Pemerintah Jepang. Bantuan yang

diberikan mencapai US$ 3.099.637 dengan jangka waktu pelaksanaan 6 tahun mulai

tahun 2004, penanggung jawab proyek ini adalah Badan Ketahanan Pangan,

Kementerian Pertanian. periode proyek ini adalah September 2004 – September 2006,

kemudian diperpanjang sampai dengan bulan September 2007. Lokasi dari proyek

tersebut adalah; Aceh; Riau; Jawa Barat; Jawa Tengah; Daerah Istimewa Yogyakarta;

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

8

Universitas Indonesia

Nusa Tenggara Barat; Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. Proses penyelesaian

proposal SPFS sangat panjang, biasanya dapat memakan waktu satu tahun dan

melibatkan ratusan pakar sebagai “reviewer”. Umumnya perlu paling tidak dua kali

kunjungan tim ahli (mission team) ke Indonesia untuk melihat secara langsung di

lapangan calon lokasi proyek. Penyiapan/penulisan dan penyelesaian proposal Special

Programme for Food Security dilakukan oleh Tim Pakar FAO dengan bantuan national

consultan.

Sejak Tahun 2011 Proyek kerjasama FAO-Departemen Pertanian telah berakhir, Sesuai

dengan Letter Of Intent antara pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Departemen Pertanian

dan FAO. Pihak FAO pada masa akhir proyek akan melakukan penghibahan kendaraan

bermotor terhadap seluruh dinas pertanian dibawah naungan Departemen Pertanian.

Penghibahan kendaraan bermotor tersebut saat ini masih terganjal oleh Bea Masuk kendaraan

bermotor tersebut12.

12 Departemen Pertanian, Cenggah dan tanggap flu burung , Jakarta: Departemen Pertanian , 2009, Hal 47

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

9

Universitas Indonesia

1.2. POKOK PERMASALAHAN

Berdasarkan UU no.17 tahun 2006 mengenai Kepabeanan , pemasalahan dalam thesis

ini, adalah:

a) Bagaimanakah melakukan pengurangan atau penghilangan Bea masuk yang timbul

akibat hibah kendaraan bermotor dari Food And Agriculture Organization Of United

Nation (FAOUN) kepada departemen pertanian ?

b) Apakah apabila terjadi pengurangan atau penghilangan Bea masuk yang timbul

akibat hibah kendaraan bermotor dari Food And Agriculture Organization Of United

Nation (FAOUN) kepada departemen pertanian, adanya perbedaan Penerimaan Asli

Daerah dibandingkan dengan tidak adanya pengurangan atau penghilangan Bea

masuk tersebut?

1.3. KERANGKA TEORI

Teori-teori Hukum Alam sejak Socretes hingga Francois Geny, tetap

mempertahankan keadilan sebagai mahkota hukum. Teori Hukum Alam mengutamakan “the

search for justice”13. Terdapat macam-macam teori mengenai keadilan dan masyarakat yang

adil. Teori-teori ini menyangkut hak dan kebebasan, peluang kekuasaan, pendapatan dan

13 Theo Huijbers, Filsafat Hukum, Yogyakarta: kanisius, 1995 hal. 196.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

10

Universitas Indonesia

kemakmuran. Diantara teori-teori itu dapat disebut: teori keadilan Aristoteles dalam bukunya

nicomachean ethics dan teori keadilan sosial John Rawl dalam bukunya a theory of justice.

a. Teori keadilan Aristoteles

Pandangan-pandangan Aristoteles tentang keadilan bisa didapatkan dalam karyanya

nichomachean ethics, politics, dan rethoric. Lebih khususnya, dalam buku nicomachean

ethics, buku itu sepenuhnya ditujukan bagi keadilan, yang, berdasarkan filsafat umum

Aristoteles, mesti dianggap sebagai inti dari filsafat hukumnya, “karena hukum hanya bisa

ditetapkan dalam kaitannya dengan keadilan”.14 Yang sangat penting dari pandanganya ialah

pendapat bahwa keadilan mesti dipahami dalam pengertian kesamaan. Namun Aristoteles

membuat pembedaan penting antara kesamaan numerik dan kesamaan proporsional.

Kesamaan numerik mempersamakan setiap manusia sebagai satu unit. Inilah yang

sekarang biasa kita pahami tentang kesamaan dan yang kita maksudkan ketika kita

mengatakan bahwa semua warga adalah sama di depan hukum. Kesamaan proporsional

memberi tiap orang apa yang menjadi haknya sesuai dengan kemampuannya, prestasinya,

dan sebagainya. Dari pembedaan ini Aristoteles menghadirkan banyak kontroversi dan

perdebatan seputar keadilan. Lebih lanjut, dia membedakan keadilan menjadi jenis keadilan

distributif dan keadilan korektif. Yang pertama berlaku dalam hukum publik, yang kedua

dalam hukum perdata dan pidana. Keadilan distributif dan korektif sama-sama rentan

14 Carl Joachim Friedrich, Filsafat Hukum, Jakarta : Nusamedia , 2009 hal 24

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

11

Universitas Indonesia

terhadap problema kesamaan atau kesetaraan dan hanya bisa dipahami dalam kerangkanya.

Dalam wilayah keadilan distributif, hal yang penting ialah bahwa imbalan yang sama-rata

diberikan atas pencapaian yang sama rata, namun yang menjadi persoalan ialah bahwa

ketidaksetaraan yang disebabkan oleh, misalnya, pelanggaran kesepakatan, dikoreksi dan

dihilangkan. Keadilan distributif menurut Aristoteles berfokus pada distribusi, honor,

kekayaan, dan barang-barang lain yang sama-sama bisa didapatkan dalam masyarakat.

Dengan mengesampingkan “pembuktian” matematis, jelaslah bahwa apa yang ada dibenak

Aristoteles ialah distribusi kekayaan dan barang berharga lain berdasarkan nilai yang berlaku

dikalangan warga. Distribusi yang adil boleh jadi merupakan distribusi yang sesuai degan

nilai kebaikannya, yakni nilainya bagi masyarakat.15

Di sisi lain, keadilan korektif berfokus pada pembetulan sesuatu yang salah. Jika suatu

pelanggaran dilanggar atau kesalahan dilakukan, maka keadilan korektif berusaha

memberikan kompensasi yang memadai bagi pihak yang dirugikan; jika suatu kejahatan telah

dilakukan, maka hukuman yang sepantasnya perlu diberikan kepada si pelaku.

Bagaimanapun, ketidakadilan akan mengakibatkan terganggunya “kesetaraan” yang sudah

mapan atau telah terbentuk. Keadilan korektif bertugas membangun kembali kesetaraan

tersebut. Dari uraian ini nampak bahwa keadilan korektif merupakan wilayah peradilan

sedangkan keadilan distributif merupakan bidangnya pemerintah.16

15 Ibid . Hal 25 16 ibid

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

12

Universitas Indonesia

Dalam membangun argumennya, Aristoteles menekankan perlunya dilakukan

pembedaan antara vonis yang mendasarkan keadilan pada sifat kasus dan yang didasarkan

pada watak manusia yang umum dan lazim, dengan vonis yang berlandaskan pandangan

tertentu dari komunitas hukum tertentu. Pembedaan ini jangan dicampuradukkan dengan

pembedaan antara hukum positif yang ditetapkan dalam undang-undang dan hukum adat.

Karena, berdasarkan pembedaan Aristoteles, dua penilaian yang terakhir itu dapat menjadi

sumber pertimbangan yang hanya mengacu pada komunitas tertentu, sedangkan keputusan

serupa yang lain, kendati diwujudkan dalam bentuk perundang-undangan, tetap merupakan

hukum alam jika bisa didapatkan dari fitrah umum manusia.17

b. Keadilan sosial ala John Rawls

John Rawls dalam bukunya a Theory of Justice18 menjelaskan teori keadilan sosial

sebagai the difference principle dan the principle of fair equality of opportunity. Inti the

difference principle, adalah bahwa perbedaan sosial dan ekonomis harus diatur agar

memberikan manfaat yang paling besar bagi mereka yang paling kurang beruntung. Istilah

perbedaan sosil-ekonomis dalam prinsip perbedaan menuju pada ketidaksamaan dalam

prospek seorang untuk mendapatkan unsur pokok kesejahteraan, pendapatan, dan otoritas.

17 Ibid Hal 26-27 18 John Rawls, Teori Keadilan: Dasar-Dasar Filsafat Politik untuk Mewujudkan Kesejahteraan Sosial dalam Negara, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006, diterjemahkan dari buku asilnya , John Rawls, Theory of justice.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

13

Universitas Indonesia

Sementara itu, the principle of fair equality of opportunity19 menunjukkan pada

mereka yang paling kurang mempunyai peluang untuk mencapai prospek kesejahteraan,

pendapat dan otoritas. Mereka inilah yang harus diberi perlindungan khusus. Rawls

mengerjakan teori mengenai prinsip-prinsip keadilan terutama sebagai alternatif bagi teori

utilitarisme sebagaimana dikemukakan Hume, Bentham dan Mill. Rawls berpendapat bahwa

dalam masyarakat yang diatur menurut prinsip-prinsip utilitarisme, orang-orang akan

kehilangan harga diri, lagi pula bahwa pelayanan demi perkembangan bersama akan lenyap.

Rawls juga berpendapat bahwa sebenarnya teori ini lebih keras dari apa yang

dianggap normal oleh masyarakat. Memang boleh jadi diminta pengorbanan demi

kepentingan umum, tetapi tidak dapat dibenarkan bahwa pengorbanan ini pertama-tama

diminta dari orang-orang yang sudah kurang beruntung dalam masyarakat. Menurut Rawls,

situasi ketidaksamaan harus diberikan aturan yang sedemikian rupa sehingga paling

menguntungkan golongan masyarakat yang paling lemah. Hal ini terjadi kalau dua syarat

dipenuhi. Pertama, situasi ketidaksamaan menjamin maximum minimorum bagi golongan

orang yang paling lemah. Artinya situasi masyarakat harus sedemikian rupa sehingga

dihasilkan untung yang paling tinggi yang mungkin dihasilkan bagi golongan orang-orang

kecil. Kedua, ketidaksamaan diikat pada jabatan-jabatan yang terbuka bagi semua orang.

Maksudnya supaya kepada semua orang diberikan peluang yang sama besar dalam hidup.

Berdasarkan pedoman ini semua perbedaan antara orang berdasarkan ras, kulit, agama dan

perbedaan lain yang bersifat primordial, harus ditolak.

19 Ibid Hal 135

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

14

Universitas Indonesia

Lebih lanjut John Rawls menegaskan bahwa maka program penegakan keadilan yang

berdimensi kerakyatan haruslah memperhatikan dua prinsip keadilan, yaitu, pertama,

memberi hak dan kesempatan yang sama atas kebebasan dasar yang paling luas seluas

kebebasan yang sama bagi setiap orang. Kedua, mampu mengatur kembali kesenjangan sosial

ekonomi yang terjadi sehingga dapat memberi keuntungan yang bersifat timbal balik

(reciprocal benefits) bagi setiap orang, baik mereka yang berasal dari kelompok beruntung

maupun tidak beruntung.20

Dengan demikian, prinsip berbedaan menuntut diaturnya struktur dasar masyarakat

sedemikian rupa sehingga kesenjangan prospek mendapat hal-hal utama kesejahteraan,

pendapatan, otoritas diperuntukkan bagi keuntungan orang-orang yang paling kurang

beruntung. Ini berarti keadilan sosial harus diperjuangkan untuk dua hal: pertama, melakukan

koreksi dan perbaikan terhadap kondisi ketimpangan yang dialami kaum lemah dengan

menghadirkan institusi-institusi sosial, ekonomi, dan politik yang memberdayakan. Kedua,

setiap aturan harus memosisikan diri sebagai pemandu untuk mengembangkan kebijakan-

kebijakan untuk mengoreksi ketidak-adilan yang dialami kaum lemah

20 Ibid Hal 221

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

15

Universitas Indonesia

1.4. KERANGKA KONSEPTUAL

Hibah menurut PP No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah kepada Daerah adalah

Penerimaan Daerah yang berasal dari pemerintah negara asing, badan/lembaga asing,

badan/lembaga internasional, Pemerintah, badan/lembaga dalam negeri atau perorangan, baik

dalam bentuk devisa, rupiah maupun barang dan atau jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan

yang tidak perlu dibayar kembali.

Hibah yang diberikan kepada daerah adalah sebagai salah satu bentuk hubungan

keuangan antara Pemerintah dan Daerah untuk mendukung pelaksanaan kegiatan daerah dan

dikelompokkan sebagai salah satu komponen lain-lain pendapatan dalam APBD. Penerimaan

ini bersifat tidak mengikat karena tidak harus dibayar kembali oleh daerah.21

Dasar Hukum Hibah adalah22 :

a) Undang Undang No. 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara

b) Undang-undang No.1 tahun 2004 tentang pembendaharaan Negara

21 PP No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah kepada Daerah 22 Departemen Keuangan RI, Mekanisme Hibah Kepada Daerah, Jakarta : Depkeu, 2010, Hal, 3

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

16

Universitas Indonesia

c) Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

d) PP No. 57 tahun 2005 tentang Hibah kepada Daerah.

e) PP No. 58 tahun 2005 tentang pengelolaan Keuangan Daerah

f) PP No. 2 tahun 2006 tentang tata cara pengadaan pinjaman dan atau penerimaan

Hibah serta penerusan pinjaman dan atau Hibah dari luar negeri

g) PP No. 38 tahun 2007 tentang pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintah daerah provinsi , dan pemerintah daerah Kabupaten dan atau Kota.

Sumber Hibah didapatkan dari :

a) Hibah kepada pemerintah daerah dapat bersumber dari :

1. Pemerintah

2. Pemerintah daerah lain

3. Badan atau lembaga atau organisasi swasta didalam negeri

4. Kelompok atau mayarakata perorangan didalam negeri

b) Hibah dari pemerintah dapat bersumber dari

1. Pendapatan APBN

2. Pinjaman Luar negeri dan atau

3. Hibah Luar Negeri

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

17

Universitas Indonesia

c) Hibah dari pinjaman luar negeri dan hibah luar negeri dapat bersumber dari

pemerintah negara asing , badan atau lembaga asing, badan atau lembaga

internasional, dan donor-donor lainnya.

Beberapa Prinsip dasar pemberian hibah ke daerah23:

a) Hibah kepada pemerintah daerah bersifat bantuan untuk menunjang program

pembangunan sesuai dengan prioritas dan kebijakan pemerintah serta merupakan

urusan daerah.

b) Hibah kepada pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan dalam negeri,

kegiatannya merupakan kebijikan pemerintah atau dapat diusulkan oleh kementrian

negara atau lembaga.

c) Dalam hal hibah kepada pemerintah daerah yang bersumber dari pinjaman luar negeri,

kegiatannya telah diusulkan oleh kementrian negara atau lembaga.

23 Ibid , hal 5

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

18

Universitas Indonesia

d) Hibah kepada pemerintah daerah yang bersumber dari luar negeri , kegiataanya dapat

diusulkan oleh kementrian negara atau lembaga dan atau pemerintah daerah

e) Hibah diberikan kepada pemerintah daerah ditetapkan oleh menteri keuangan serta

berkoordinasi dengan menteri pada kementrian negara atau pimpinan lembaga terkait

f) Hibah yang bersumber dari dalam negeri ( Pemerintah, Pemerintah daerah lainnya ,

badan atau lembaga atau organisasi swasta didalam negeri , dan kelompok masyarakat

atau perorangan). Dituangkan dalam naskah perjanjian hibah daerah antara

pemerintah daerah dan pemberi hibah.

g) Hibah yang bersumber dari luar negeri (bilateral, multilateral , dan sumber lainnya)

dituangkan dalam naskah perjanjian hibah luar negeri antara pemerintah dan pemberi

hibah luar negeri dan hibah tersebut dapat diteruskan oleh pemerintah kepada

pemerintah daerah dan dituangkan dalam naskah perjanjian penerusan hibah antara

pemerintah dengan pemerintah daerah.

h) Hibah yang bersumber dari pinjaman luar negeri diprioritaskan untuk daerah dengan

kapasitas fiskal rendah..

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

19

Universitas Indonesia

Didalam Pemberian hibah terdapat beberapa kriteria pemberian hibah yang dapat

digolongkan berdasarkan sumber sebagai berikut24 :

a) Hibah yang bersumber dari pendapatan APBN, diberikan kepada

Pemerintah Daerah dengan kriteria sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan kegiatan yang menjadi urusan Pemerintah Daerah atau

untuk kegiatan peningkatan fungsi pemerintahan, layanan dasar umum, dan

pemberdayaan aparatur Pemerintah Daerah

2. Untuk melaksanakan kegiatan tertentu yang berkaitan dengan

penyelenggaraan kegiatan Pemerintah yang berskala nasional/ internasional

oleh Pemerintah Daerah

3. Untuk melaksanakan kegiatan lainnya sebagai akibat kebijakan Pemerintah

yang mengakibatkan penambahan beban pada APBD

4. Untuk melaksanakan kegiatan tertentu yang diatur secara khusus dalam

peraturan perundangan.

24 Ibid, hal 32

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

20

Universitas Indonesia

b) Hibah yang bersumber dari pinjaman luar negeri, diberikan kepada Pemerintah

Daerah dengan kriteria sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan kegiatan yang merupakan urusan Pemerintah Daerah

dalam rangka pencapaian sasaran program dan prioritas pembangunan

nasional sesuai dengan peraturan perundangan

2. Diprioritaskan untuk pemerintah daerah dengan kapasitas fiskal rendah

berdasarkan peta kapasitas fiskal daerah yang ditetapkan oleh Menteri

Keuangan.

c) Hibah yang bersumber dari hibah luar negeri, diberikan kepada Pemerintah Daerah

dengan kriteria sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan kegiatan yang menjadi urusan pemerintah daerah atau

untuk kegiatan peningkatan fungsi pemerintahan, layanan dasar umum, dan

pemberdayaan aparatur pemerintah daerah

2. Untuk mendukung pelestarian sumber daya alam, lingkungan hidup dan

budaya

3. Untuk mendukung riset dan teknologi; dan/atau

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

21

Universitas Indonesia

4. Untuk bantuan kemanusiaan.

Di dalam Pemberian hibah terdapat persetujuan dan perjanjian hibah terdapat Tata

cara perencanaan dan penilaian kegiatan yang didanai dari hibah yang bersumber dari

pendapatan APBN serta pinjaman dan/atau hibah luar negeri dilaksanakan sesuai dengan

peraturan perundangan.dimana berdasarkan hasil penilaian hibah yang berasal dari

pendapatan APBN, Menteri Keuangan menetapkan persetujuan atau penolakan atas usulan

kegiatan yang akan didanai dari hibah dan kelayakan suatu Pemerintah daerah untuk

menerima hibah. Persetujuan tersebut dituangkan dalam NPHD antara Menteri Keuangan

atau kuasanya dengan Kepala Daerah25

Berdasarkan hasil penilaian hibah yang berasal dari pinjaman dan/atau hibah luar

negeri, Menteri Keuangan menetapkan persetujuan atau penolakan atas usulan kegiatan yang

akan didanai dari rencana hibah dan kelayakan suatu Pemerintah daerah menerima hibah

sebelum melakukan komitmen pendanaan dengan PPLN atau PHLN. Persetujuan tersebut

dituangkan dalam NPPH antara Menteri Keuangan atau kuasanya dengan Kepala Daerah.

NPHD atau NPPH sekurang-kurangnya memuat ketentuan mengenai26 :

25 Ibid, hal 33 26 Ibid, hal 40

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

22

Universitas Indonesia

a. Tujuan hibah;

b. Jumlah hibah;

c. Sumber hibah;

d. Penerima hibah;

e. Persyaratan hibah;

f. Tata cara penyaluran hibah;

g. Tata cara penggunaan hibah;

h. Tata cara pelaporan dan pemantauan hibah;

I. Hak dan kewajiban

Penerimaan hibah oleh pemerintah daerah dikelola dan dilaksanakan secara

transparan dan akuntabel sesuai peraturan perundangan. Pemerintah daerah menjaga agar

penggunaan dana hibah sesuai dengan maksud, tujuan dan ketentuan yang dipersyaratkan

untuk menghindari pengeluaran yang ineligible. Kepala Daerah atau kuasanya melakukan

pembayaran selambatlambatnya dua hari kerja setelah diterimanya dana di rekening tersendiri

yang bersifat khusus sebagai bagian dari RKUD.

Dalam hal penyaluran hibah tahap terakhir telah dilakukan, Kepala Daerah atau

kuasanya menyampaikan laporan penggunaan hibah dan dokumen terkait selambat-

lambatnya sepuluh hari kerja setelah pemindahbukuan hibah dari RKUN atau Rekening

Khusus ke rekening tersendiri yang bersifat khusus sebagai bagian dari RKUD. Penerimaan

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

23

Universitas Indonesia

hibah oleh Pemerintah daerah dicatat sebagai pendapatan hibah dalam kelompok Lain-lain

Pendapatan yang Sah pada APBD.27

Penerimaan hibah berupa barang dan/atau jasa dicatat berdasarkan harga perolehan

atau taksiran nilai wajar barang dan/atau jasa tersebut. Penerimaan hibah berupa barang

dan/atau jasa selain dicatat sebagai pendapatan hibah dalam kelompok Lain-lain Pendapatan

yang Sah pada saat yang sama dicatat sebagai belanja dengan nilai yang sama. Barang yang

diterima dari hibah diakui dan dicatat sebagai barang milik daerah pada saat diterima.

Didalam Penerimaan hibah berupa uang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran

dan Laporan Arus Kas. Penerimaan Hibah berupa barang dan/atau jasa dilaporkan dalam

Laporan Realisasi Anggaran. Transaksi penerimaan hibah diungkapkan dalam Catatan atas

Laporan Keuangan. Dalam hal hibah tidak termasuk dalam perencanaan hibah pada tahun

anggaran berjalan, hibah harus dilaporkan dalam Laporan Pertanggungjawaban Keuangan.

Tata cara akuntansi dan pelaporan keuangan yang terkait dengan hibah dilaksanakan sesuai

dengan peraturan perundangan.28

27 Ibid , hal 33 28 Ibid, 35

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

24

Universitas Indonesia

Didalam UU no 28 tahun 2009 jo uu no 18 tahun 1997 tentang pajak dan restribusi

daerah pasal 9 ayat 3 (c) mengenai Bea Balik Nama Kendaraan bermotor kepada perwakilan

negara asing atau badan internasional serta penjabat atau tenaga ahlinya, disebutkan didalam

ayat 129 , yaitu menyatakan bahwa semua pembelian Barang Kena Pajak atau perolehan Jasa

Kena Pajak yang dilakukan oleh Perwakilan Negara Asing dan Badan Internasional di

Indonesia yang memperoleh kekebalan diplomatik serta Pejabat/Tenaga Ahlinya, dibebaskan

Pajak Pertambahan Nilai dan/atau Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Menurut pasal tiga ayat tiga c UU no 28 tahun 2009 jo uu no 18 tahun 1997 tentang

pajak dan restribusi daerah disebutkan bahwa dikecualikan dari pengertian Kendaraan

Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat dua adalah Kendaraan Bermotor yang dimiliki

dan/atau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan

lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari

Pemerintah. 30 Dimana dapat disimpulkan semua kendaraan bermotor yang dimiliki oleh

badan asing dinyatakan tidak terkena pajak dalam hal ini pajak kendaraan bermotor. Pajak

kendaraan bermotor daerah menurut pasal 6 ayat tiga UU no 28 tahun 2009 jo uu no 18 tahun

1997 tentang pajak dan restribusi daerah disebutkan bahwa31 Tarif Pajak Kendaraan

Bermotor angkutan umum, ambulans, pemadam kebakaran, sosial keagamaan, lembaga sosial

dan keagamaan, Pemerintah/TNI/POLRI, Pemerintah Daerah, dan kendaraan lain yang

ditetapkan dengan Peraturan Daerah, ditetapkan paling rendah sebesar nol koma lima persen

29 Keputusan menteri keuangan Republik Indonesia Nomor : 25/KMK.01/1998 mengenai Pemberian restitusi atau pembebasan pajak pertambahan nilai dan atau pajak penjualan atas barang mewah kepada perwakilan negara asing atau badan internasional serta penjabat atau tenaga ahlinya. 30 pasal 3(tiga) ayat 3c(tiga C) UU no 28 tahun 2009 jo uu no 18 tahun 1997 tentang pajak dan restribusi daerah 31 ibid

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

25

Universitas Indonesia

dan paling tinggi sebesar satu persen, maka dapat disimpulkan mengacu pada pasal 6 ayat 3

menyatakan bahwa semua kendaraan bermotor milik departemen pertanian di daerah-daerah

di seluruh indonesia dinyatakan wajib membayarkan pajak kendaraan bermotor sebesar 0,5

persen

1.5. METODE PENELITIAN

a) Metode Penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, yaitu dengan, pertama

mengacu kepada norma-norma hukum yang ada dalam peraturan perundang-

undangan dan putusan pengadilan. Kedua, mengacu juga pada norma-norma yang

hidup dalam praktek sehari-hari berkenaan dengan jalannya proses hibah didalam

proyek. Hasil penelitian akan diuraikan secara jelas dan sistematis. Dalam penelitian

yuridis normatif, merupakan penelitian terhadap data sekunder yang

bersumber dari berbagai pustaka yang dikaitkan dengan pokok bahasan.

b. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Wawancara

dilakukan dengan komunikasi langsung, yaitu dengan mengadakan hubungan

langsung dengan Food And Agriculture Organization Of United Nations, pejabat

pemerintah baik di perpajakan maupun di dinas pemerintah .

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

26

Universitas Indonesia

Disamping itu, dalam batas-batas tertentu, digunakan pula wawancara dengan

komunikasi tidak langsung, dimana terdapat keterbatasan jarak dan / atau waktu

komunikasi.

Sehubungan dengan prioritas dari teknik pengumpulan data menggunakan wawancara

dengan komunikasi langsung, maka alat pengumpulan data menggunakan pedoman

wawancara untuk mencari jawaban atas masalah - masalah yang relevan dengan

penelitian ini.

c. Jenis Data

1. Data primer

Penelitian yuridis empiris menggunakan data primer berupa:

I. Wawancara dengan Food And Agriculture Of United Nations sebagai

berikut;

i. Unsur Operation Manager Food And Agriculture Of United

Nations;

ii. Unsur penjabat perpajakan.

iii. Unsur pejabat pemerintah yang berkaitan dengan penelitian ini

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

27

Universitas Indonesia

II. Pihak-pihak lain yang diperlukan, misalnya karyawan, pejabat yang

berkompeten seperti programme assistant Food And Agriculture Of

United Nations , staff departemen pertanian, dan lain-lain.

2. Data Sekunder

Penelitian yuridis normatif menggunakan data sekunder, terdiri atas:

I. Bahan hukum primer, yaitu bahan buku buku yang berisikan

penjabaran mengenai Undang-undang no. 28 Tahun 2009 Jo UU no.

18 Tahun 1997 ataupun pengertian baru tentang pajak atas hibah,

maupun hibah dari badan luar negeri ke pemerintah.

II. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan pustaka yang berisikan

informasi tambahan tentang bahan hukum primer, terdiri dari

penjelasan Undang-undang perpajakan, literatur tentang hukum

hibah untuk daerah, perpajakan atas hibah, bahan seminar,

simposium, diskusi panel, dan lain-lain

III. Bahan Hukum Tersier, bahan hukum penunjang yang memberikan

petunjuk terhadap bahan hukum primer dan sekunder atau dikenal

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

28

Universitas Indonesia

pula dengan nama bahan acuan atau rujukan bidang hukum, antara

lain:

i. United Nation regulation

ii. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan

iii. Kamus perpajakan

1.6 TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

Tujuan pemikiran adalah untuk menganalisis mengenai proses dan penyelesaian

masalah pembayaran atas bea masuk yang timbul dikarenakan hibah khususnya kendaraan

bermotor yang dilakukan badan asing terhadap pemerintah indonesia yang diwakili oleh

departemen atau instasi terkait setelah proyek berakhir dikaitkan dengan permasalahan bea

masuk yang dihadapi didalam proses hibah ini, yaitu dimana sesuai dengan UU no 17 tahun

2006 ayat 25 semua pembelian yang dilakukan oleh badan asing didalam penyelenggaraan

proyek di Indonesia dalam hal ini khususnya kendaraan bermotor dinyatakan bebas dari bea

masuk,pph pasal 21, ppn dan ppnBm yang biasanya dipungut didalam pembelian kendaraan

bermotor, namun setelah kendaraan dimiliki oleh instansi atau departemen milik pemerintah

terkendala oleh pasal 1 UU no.17 tahun 2006 dimana setiap kendaraan bermotor baik yang

dimiliki oleh instasi atau departemen pemerintah wajib untuk membayarkan bea masuk,

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

29

Universitas Indonesia

ppn,pph pasal 21 dan ppnBm kend karena status kendaraan bermotornya yang telah menjadi

milik departemen pertanian.

Sedang manfaat dari penulisan ini adalah dengan adanya penulisan diharapkan dapat

menjadi bahan referensi bilamana pihak dari lembaga asing maupun pemerintah memiliki

masalah yang sama dengan hal-hal yang diteliti didalam penelitian ini khususnya yang

berkaitan dengan pajak atas barang-barang yang dihibahkan khususnya barang-barang yang

berupa kendaraan bermotor , sehingga dapat menjadikan referensi untuk penyelesaian

masalah atas permasalahan bea masuk yang dihadapi oleh pihak pemerintah, maupun apabila

pihak badan atau lembaga asing ikut terlibat didalam pemenuhan kewajiban untuk

pembayaran biaya pajak atas barang-barang yang dibeli khususnya untuk barang-barang

kendaraan bermotor, sehingga berguna bagi masyarakat jika membutuhkan referensi didalam

penyelesaian masalah pajak atas pemberian hibah dari badan atau lembaga asing kepada

pemerintah daerah di indonesia.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

30

Universitas Indonesia

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN TESIS

Penulisan tesis ini disusun didalam 4 ( Empat ) bab, dimana dalam setiap bab akan

diberi gambaran umum dan singkat seperti dibawah ini.

BAB I, merupakan pendahuluan yang memuat gambaran umum yang memberikan informasi

secara menyeluruh mengenai latar belakang, perumusan masalah, kerangka teori dan konsep,

metodologi penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan thesis.

BAB II, Menyajikan studi mengenai pengurangan atau penghilangan Bea masuk yang timbul

akibat hibah kendaraan bermotor dari Food And Agriculture Organization Of United Nation

(FAOUN) kepada departemen pertanian.

BAB III, menyajikan perbandingan mengenai perbedaan Penerimaan Asli Daerah baik

adanya pengurangan atau penghilangan Bea masuk yang timbul akibat hibah kendaraan

bermotor dari Food And Agriculture Organization Of United Nation (FAOUN) kepada

departemen pertanian ataupun tidak adanya penghilangan maupun pengurangan.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

31

Universitas Indonesia

BAB IV, merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan dan saran penelitian terhadap

masalah yang telah dirumuskan

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

32

Universitas Indonesia

BAB II

PENGURANGAN ATAU PENGECUALIAN BEA MASUK YANG TIMBUL

SETELAH ADANYA HIBAH

2.1. Pengertian Bea masuk

Pungutan bea masuk mengurangi penghasilan atau kekayaan individu, akan tetapi

kemudian hasil pemungutan pajak tersebut dikembalikan lagi kepada masyarakat, melalui

pengeluaran rutin dan pembangunan yang akhirrnya kembali lagi pada masyarakat yang

bermanfaat bagi rakyat ( tidak hanya yang membayar bea masuk, tetapi juga kepada rakyat yang

tidak membayar bea masuk).32

Definisi Bea masuk sendiri adalah pungutan negara berdasarkan undang-undang yang

dikenakan terhadap barang yang memasuki daerah pabean. Sebagai salah satu jenis pajak

berdasar asas domisili. Bea masuk menggunakan sistem tarif advalorum yang besarnya diatur

oleh Menteri Keuangan dan dicantumkan dalam Harmonized System. Barang yang diimpor ke

Indonesia wajib membayar bea masuk sebelum dikeluarkan dari kawasan pabean, kecuali dalam

32 Rochmat Socmitro. Pengantar Singkat Hukum Pajak, Eresco, Bandung, 1987, hal.9.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

33

Universitas Indonesia

beberapa hal tertentu yang diatur dalam undang-undang.", 33

Dengan penjelasan sebagai berikut, wajib artinya adalah bea masuk merupakan pungutan

yang sifatnya wajib dipungut oleh pemeritnah dari pihak-pihak yang melakukan impor barang

masuk ke dalam wilayah kebaeanan kecuali diatur oleh hal-hal tertentu oleh undang-undang.34

Ciri ciri bea masuk yang tersimpul dalam definisi tersebut itu adalah : 35

a) Bea masuk adalah peralihan kekayaan dari orang/badan ke Pemerintahan.

b) Bea Masuk dipungut berdasarkan / dengan kekuatan Undang undang serta aturan

pelaksanaannya, sehingga dapat dipaksakan

c) Dalam pembayaran pajak Bea Masuk tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi

langsung secara individual yang diberikan oleli pemerintah.

d) Bea Masuk dipungut oleh negara

33 Ibid , Hal 12 34 Santoso Brotodihardjo, Ilmu Hukum Pajak, PT. Eresco, Bandung 1982.

35 Edy Suandy, Hukum Pajak, Salemba Empat, Jakarta, 2002, hal. 11.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

34

Universitas Indonesia

e) Bea masuk diperuntukkan bagi pengeluaran pengeluaran pemerintah, yang apabila dari

pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai public

investment;

f) Bea Masuk dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu dari pemerintah.

2.2. Dasar Hukum Bea Masuk

Pada prinsipnya Bea Masuk merupakan pengalihan kekayaan dari masyarakat kepada

negara dengan tidak disertai adanya imbalan secara langsung kepada masyarakat dan

pungutannya dapat dilaksanakan. Agar pungutan Bea Masuk tidak disamakan dengan

perampokan atau penggarongan, maka sebelum diberlakukan, Bea Masuk harus mendapat

persetujuan dari rakyat melalui wakilnya yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang akhirnya

dituangkan dalam bentuk Undang-undang. Hal ini perlu untuk dilakukan, dikarenakan Indonesia

adalah negara yang berdasar atas hukum, sehingga segala sesuatunya termasuk dalam hal ini

pemungutan Bea masuk, semuanya harus didasarkan oleh hukum.36

36 Edy Suandy, Hukum Pajak, Salemba Empat, Jakarta, 2002, hal. 6

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

35

Universitas Indonesia

Untuk mengerti dan memahami peraturan perundang undangan Bea Masuk dengan baik

diperlukan terlebih dahulu penguasaan asas asas dan dasar dasar Bea masuk. Bea Masuk diatur

dengan Undang undang. Oleh karena itu Bea Masuk harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan

mantap.37

Sebelumnya pengaturan Bea Masuk Indonesia diatur didalam pasal 23 ayat 2 Undang

undang dasar 1945 dimana disebutkan bahwa segala Bea Masuk untuk keperluan negara

berdasarkan undang-undang. Sehingga segala pungutan yang dilakukan oleh pemerintah

terhadap rakyat dalam hal ini pungutan pajak yang dipaksakan kepada rakyat harus diatur

didalam penerbitan undang- undang . Namun setelah berjalannya waktu terjadilah suatu

perubahan paradigma dan pandangan terhadap pungutan Bea Masuk itu sendiri, dimana sejak

tahun 2001 terjadilah beberapa amandemen terhadap undang-undang 1945 dan khususnya

amandemen terhadap pasal 23 ayat 2 undang-undang 1945.

Didalam perubahan amandemen Undang undang dasar 1945, pengaturan Bea Masuk

pun ikut berubah sesuahi dengan perubahan amandemen Undang undang dasar 1945, dimana

pengaturan Bea Masuk didalam pasal 23 A undang-undang dasar 1945 mengatur mengenai

Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang

undang. Dimana terlihat didalam perubahan ini amandemen undang-undang dasar 1945

menyebutkan mengenai adanya pajak dan pungutan lainnya, dimana sebelum amandemen

hanya mengatur pajak untuk keperluan sajalah yang diatur didalam undang-undang ,

37 Rochmat Soemitro, Asas dan Dasar Perpajakan U Refika Adilama, Bandung, 1998, hal. I

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

36

Universitas Indonesia

sedangkan didalam perkembangan jaman terdapat berbagai pungutan dan retribusi yang tidak

tercakup dialam pajak yang tidak diatur didalam undang-undang dikarenakan undang-undang

dasar 1945 tidak mengatur mengenai pungutan dan teribusi lainnya.38

Dengan adanya amandemen ke tiga39 dari undang-undang dasar 1945 maka pungutan

dan retribusi yang sebelumnya masih belum ada payung hukumnya menjadi jelas dasar

hukumnya dengan dimana diatur didalam pasal 23 A undang-undang dasar 1945. Sehingga

segala bentuk retribusi dan juga pungutan dalam hal ini bea masuk dapat disamakan dengan

pajak yang diatur didalam undang-undang.

38 http://www.djpp.depkumham.go.id/index.php/component/content/article/650-landasan hukum retribusi di daerah 39 Perubahan amandemen ke tiga dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001, Dimana dasar yuridis dari amandemen ke tiga undang-undang dasar 1945 adalah pasal 3 UUD 1945 yang berbunyi “Majelis Permusyawaratan Rakyat menetapkan Undang-undang Dasar dan garis-garis besar daripada haluan Negara”, pasal 37 UUD 1945 yang berbunyi “ ayat 1 Untuk mengubah Undang-Undang Dasar sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat harus hadir” dan ayat 2 Putusan diampbil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota yang hadir”, TAP MPR No. IX/MPR/1999, TAP MPR No. IX/MPR/2000, TAP MPR No. XI/MPR/2001. Kesepakatan dasar dalam perubahan itu adalah tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mempertegas system presidensiil, penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normative akan dimasukkan ke dalam pasal-pasal, serta perubahan itu dilakukan secara addendum (menambahkan).

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

37

Universitas Indonesia

2.3. Azas Azas Pemungutan Bea Masuk

Menurut Matjuri, suatu pungutan pajak harus memenuhi asas-asas sebagai berikut:40

Pertama adalah kepastian hukum, artinya bahwa ketentuan-ketentuan pungutan Bea Masuk

tidak boleh menimbulkan keragua-raguan, harus jelas dan mempunyai satu pengertian sehingga

tidak dapat ditafsirkan ganda akan menimbulkan celah-celah (loopholes) yang dapat

dimanfaatkan oleh para penyelundup. Beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam kaitannya

dengan kepastian hukum tersebut adalah mengenai; obyek Bea Masuk, subyek Bea Masuk,

tempat, waktu,pendefinisian, penyempitan / perluasan, ruang Iingkup, penggunaan bahasa hukum,

dan pengunaan istilah-istilah baku.

Ke dua adalah Pemungutan Bea Masuk tidak boleh diborong , Bea Masuk dipungut dari

masyarakat yang kemudian digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan administrasi

pemerintahan dan pembangunan. Oleh karena itu suatu jenis pungutan Bea Masuk jangan diborong,

karena Bea Masuk harus spesifik dan khusus didalam pungutannya maupun didalam

penggunaanya.

40 Matjuri ,Analisis Penghitungan pajak daerah , 2011

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

38

Universitas Indonesia

Ke tiga Masalah Bea Masuk harus jelas, yaitu bahwa Bea Masuk harus tidak

menimbulkan distorsi dalam masyarakat, dan harus jelas. Pengenaan Bea Masuk seharusnya tidak

menimbulkan kelesuan ekonomi, mis alokasi sumber-sumber daya dan inflasi apabila tidak jelas

untuk apa penggunaannya.

Ke empat Barang-barang keperluan hidup sehari-hari tidak boleh langsung dikenakan Bea

Masukdan memberikan keistimewaan yang menguntungkan kepada seseorang atau golongan.

Ke Lima adalah Duta dan konsulat asing tidak boleh dibebankan kecuali dengan keputusan

presiden

Kriteria lainnya adalah kemampuan membayar (Ability to pay). Berdasarkan kriteria ini

maka alokasi beban Bea Masuk dikatakan adil apabila seseorang yang mempunyai kemampuan

membayar lebih tinggi dikenakan proporsi beban Bea Masuk yang lebih tinggi. Kriteria ke dua

adalah prinsip benefit (benefit principle), yaitu benefit yang diperoleh pembayar Bea Masuk dari

jasa-jasa publik yang diberikan oleh pemerintah. Berdasarkan kriteria ini, maka Bea Masuk

dikatakan adil apabila seseorang yang memperoleh kenikmatan lebih besar dari jasa-jasa publik

yang dihasilkan oleh pemerintah dikenakan proporsi beban pajak yang lebih besar.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

39

Universitas Indonesia

Prinsip pemungutan Bea Masuk yang baik menurut teori Adam Smith yang dikenal dengan

"The Four Maxims" harus memenuhi:

a). Adanya kepastian hukum (certainty).

Peraturan Bea Masuk harus memberikan jaminan ada kepastian hukum mengenai objek dan

subjek Bea Masuk, tarip, waktu pembayaran, hak dan kewajiban perpajakan lainnya. Pemungutan

bea masuk secara transparan akan memberikan kepastian hukum terhadap hak dan kewajiban

pembayar bea masuk, serta akan meningkatkan kepatuhan sukarela dari masyarakat dalam

membayar bea masuk.

b). Adanya Kesamaan (Equality) dan Kepatutan /Keadilan (Equity).

Equality Bahwa suatu ketentuan bea masuk harus menerapkan prinsip keadilan dalam

pembebanan bea masuk kepada seluruh masyarakat, artinya setiap subyek pembayar bea masuk

yang memiliki penghasilan kekayaan dan menikmati barang konsumsi lebih besar harus dikenakan

bea masuk yang lebih besar pula. Apabila pemungutan pajak menerapkan sistim keadilan, maka

dukungan masyarakat akan meningkat dan sekaligus akan memperkecil perlawanan atau gugatan

dari oembayar pajak. (Equity)

Mungkin suatu ketentuan hukum dalam undang undang secara umum sudah dirasa adil

karena sudah memenuhi syarat yang sama atau diperlakukan secara sama (equality), namun

adakalanya apa yang adil secara umum belum tentu adil dalam kasus tertentu, untuk itu diperlukan

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

40

Universitas Indonesia

kepatutan (equity) disamping kesamaan (equality)

c). Pembayaran bea masuk yang tepat waktu (Converience of payment).

Peraturan bea masuk harus menetapkan waktu pembayaran dan pemungutan pajak

pada saat yang tepat, yaitu saat barang masuk ke wilayah pabean.

d). Adrninistrasi Pemungutan bea masuk Harus Efisiensi (Eficiency).

Prinsip ini menegaskan bahwa biaya pemungutan yang sekecil-kecilnya diharapkan dapat

menghasilkan pendapatan yang sebesar-besarnya.

Menurut teori Richard Musgrave daiam bukunya Public Finance Theory dan Practice (

1987 ), Bea Masuk yang baik harus memenuhi Prinsip sebagai berikut:41

a). Hasil Penerimaan bea masuk Harus Cukup Besar (Significant Tax Yield)

Kriteria pemilihanan suatu bea masuk yang akan dipungut oleh suatu negara di

berbagai tingkat pemerintahan harus mampu memberikan penerimaan

bea masuk yang cukup besar. Hal ini adalah sesuai dengan ftrngsi utama bea masuk yaitu

budgeter, sebagai penghasil dan sumber keuangan peinerintaah pusat rnaupun daerah untuk

41 Richard Musgrave, pada Badan Diklat Departemen Daiam Negeri dan Otonomi Daerah, 2001

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

41

Universitas Indonesia

membiayai pengeluaran umum penyelenggaraan pemerintahan dan penyediaan fasilitas

publik

b). Beban bea masuk Harus Adil

Pengenaan bea masuk harus menyeluruh pada setiap warga negara dan subjek pembayar

bea masuk sesuai dengan kemampuannya.Keadaan pembebanan bea masuk terdiri dari keadilan

horisontal dan vertikal. Keadilan horisontal menegaskan bahwa setiap objek pembayar bea

masuk yang sama harus dikenakan bea masuk yang sama besar, sedangkan keadilan vertikal

menentukan bahwa subjek pembayar bea masuk yang memiliki kemampuan lebih besar harus

dikenakan bea masuk lebih tinggi daripada subjek pembayar bea masuk yang kemampuannya

lebih rendah.

c). Penanggung bea masuk Harus Tepat (Tax Incidance)

Pemilihan jenis bea masuk yang baik tidak hanya mengatur objek bea masuk, tarif bea

masuk, transaksi, keadaan, atau peristiwa apa yang menimbulkan utang bea masuk .

Pemungutan bea masuk yang baik ialah yang seminimal mungkin membebani masyarakat

berpenghasilan rendah dan yang lebih banyak membebani bea masuk kepada golongan

masyarakat berpenghasilan tinggi, misalnya Pajak Penghasilan, Pajak Penjualan Barang Mewah,

Pajak pertambahan Nilai Selain itu penentuan suatu jenis pajak harus mempertimbangkan

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

42

Universitas Indonesia

keseluruhan struktur bea masuk yang ada dalam suatu negara sehingga merupakan satu

kesatuan sistem yang saling melengkapi dan dapat menghindarkan pembebanan bea masuk

berganda.

d). Tidak Menimbulkan Distorsi

Suatu bea masuk yang baik tidak menimbulkan distorsi terhadap aktivitas ekonomi

sehingga dapat menunjang mekanisme pasar yang efisisen (Non Disiortive on Economnic

Activity). Sifot non distorsi suatu bea masuk dapat ditenrukan melalui pemilihan pengenaan

objek bea masuk nya harus memperhitungkan tingkat elastisitas dari transaksi atau peristiwa

kena bea masuk, dan melalui penentuan tarif pajak nominal yang sedemikian rupa sehingga

tidak menimbulkan kehilangan efisiensi yang besar (in eficiency loss/deadweight loss),

e). Menunjang Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi

Penerapan suatu bea masuk yang baik tidak terfalu membebani terhadap investasi

modal (capital investment) sehingga mendorong kegiatan investasi langsung baik dalam

negeri maupun luar negeri. bea masuk atas konsumsi harus diterapkan sedemikian rupa agar

dapat mencegah staknasi (lock in effect) dan menunjang peningkatan transakasi perdagangan

semua komoditas secara berimbang antara konsumsi dalam negeri dengan transaksi dengan

tujuan ekspor.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

43

Universitas Indonesia

Begitu pula penentuan tarif bea masuk harus diupayakan agar tidak mengurangi minat

pemilik modal untuk menyimpan uangnya di bank maupun di pasar modal.

f). Regulasi bea masuk Yang jelas dan Sederhana

Penyerdehanaan peraturan perundang-undangan bea masuk telah menjadi kecenderungan

bagi reformasi bea masuk di seluruh dunia, utamanya di negara-negara berkembang. Peraturan

bea masuk yang sederhana dan jelas akan mudah dipahami oleh pembayar bea masuk dan

diharapkan mereka akan dapat melaksanakan kewajiban bea masuk dengan baik. Transparasi

peraturan bea masuk sekaligus dapat mencegah terjadinya korupsi dan kolusi antara pembayar

bea masuk dengan aparat pajak maupun pihak ketiga lainnya sehingga penerimaan bea masuk

berjalan dengan baik dan terus meningkat karena dapat dukungan sukarela dari masyarakat.

g). Administrasi Pemungutan bea masuk Harus Efisien

Dengan standarisasi dan penyederhanaan administrasi pendaftaran, pembayaran dan

pelaporan dan mendekatkan serta memperbanyak loket pelayanan terpadu kepada masyarakat

pembayar bea masuk dapat meningkatkan kepatuhan pembayaran bea masuk dengan biaya

minimum. Informasi peraturan pembayaran bea masuk secara transparan dapat diakses oleh

publik melalui penyediaan buku panduan, lembaran informasi melalui media cetak dan

penyampaian informasi melalui media elektronik seperti siaran radio, TV dan Internet.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

44

Universitas Indonesia

2.4. Bea Masuk sebagai sumber pendapatan asli daerah

Untuk menunjang pelaksanaan otonomi Daerah, dalam Undang-undang Nomor. 28 Tahun

2009 pasal 94, diatur pula bagi hasil bea masuk antara Daerah Propinsi dan Daerah Kabupaten

atau Kota, dimana hasil penerimaan bea masuk yang ada di wilayah pabean dalam hal ini kabupaten

sebagaimana di peruntukkan paling sedikit 10 % kepada desa-desa di wilayah Daerah Kabupaten

yang bersangkutan.

Bagi hasil bea masuk daerah dari provinsi dapat dilihat pada table berikut ini dimana

untuk tahun 2008 (data sementara diperoleh pada Desember 2010 untuk 21 Provinsi),

besarnya bea masuk Provinsi telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan

daerah yaitu rata-rata sebesar 40% dari total pendapatan, dan 80% dari total PAD,

sebagaimana ditunjukkan dalam grafik dibawah42:

42 http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/26/tahun/2008/bulan/12/tanggal/20/id/734/

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

45

Universitas Indonesia

Dari jumlah PAD tersebut, bagi hasil pajak provinsi yang ditransfer kepada Kab/Kota adalah sebagai berikut :

Prosentase besarnya bagi hasil yang ditransfer ke Kab/Kota dibagi penerimaan Pajak Daerah

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

46

Universitas Indonesia

Dari 21 Provinsi, hanya 2 Provinsi yang Belanja Transfer-nya dibawah 30% dari

Pendapatan Pajak Daerah (termasuk DKI Jakarta sebesar 0%), 12 Propinsi diantara 30% –

40%, 5 Provinsi antara 30% – 40%, dan 2 Propinsi di atas 50%.43, sedangkan bagian Daerah

Kabupaten atau Kota ditetapkan lebih lanjut dengan peraturan daerah Propinsi dengan

memperhatikan aspek pemerataan dan potensi antar Daerah Kabupaten atau Kota. Dengan demikian

apabila hasil bea masuk hanya terkonsentrasi pada beberapa Kabupaten atau Kota, Gubemur

berwenang untuk merealokasikan kepada seluruh Kabupaten atau Kota di wilayah Propinsi

tersebut.

Dalam hal objek Kabupaten atau Kota dalam satu Propinsi, bersifat lintas Kabupaten atau

Kota, Gubemur berwenang untuk merealokasikan hasil penerimaan bea masuk kepada daerah

Kabupaten atau Kota terkait. Realokasi hasil pajak tersebut dilakukan oleh Gubemur atas dasar

kesepakatan yang dicapai antara Daerah Kabupaten atau Kota terkait dengan persetujuan DPRD

Kabupaten atau Kota yang bersangkutan.

2.5. Fungsi bea masuk

Memperhatikan uraian beberapa definisi / pengertian bea masuk seperti tersebut di atas

dimana bea masuk memiliki beberapa fungsi yang saling terkait satu dengan lainnya, selanjutnya

dapat disimpulkan bahwa bea masuk mempunyai fungsi budgeter ( pengumpulan dana ) dan juga

fungsi regulasi (mengatur)

43 http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/26/tahun/2008/bulan/12/tanggal/20/id/734/

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

47

Universitas Indonesia

Bea masuk sebagai pungutan negara kepada rakyatnya, pada dasamyamempunyai 2 (dua)

fungsi, yaitu: 44

a) Fungsi Budgeter

b) Fungsi Regulasi

a). Fungsi Budgeter

Fungsi budgeter adalah fungsi yang letaknya disektor publik, dan disini bea masuk

merupakan alat ( suatu sumber ) untuk memasukkan uang sebanyak banyaknya ke kas

negara yang pada waktunya akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara baik

pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. .45 46

44 Mardiasmo, Perpajakan, edisi Revisi Tahun 2000, Andi, Yogyakarta,2000, hal 2 45 sumber penerimaan Pajak Daerah masih didominasi oleh penerimaan dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Tahun 2010 lalu, penerimaan dari BBNKB tersebut mencapai Rp162,631 miliar. Artinya mencapai 125,10 persen dari target. Tahun 2010 lalu target penerimaan dari sumber BBNKB ditetapkan sebesar Rp130 miliar. Jadi ada kelebihan penerimaan Pajak Daerah sebesar Rp32,631 miliar.Selanjutnya sumber pendapatan dari pajak daerah tertinggi setelah BBNKB berasal dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). Dari sumber ini, pemerintah berhasil mengumpulkan penerimaan sebesar Rp140,641 miliar. Angka ini berhasil melampaui target sebesar 0,45 persen. Disusul penerimaan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp112,882 miliar, angka pencapaian tersebut melampaui target sebesar 2,62 persen. Tiga sumber penerimaan tersebut merupakan pemberi kontribusi tertinggi terhadap penerimaan Pajak Daerah dan umumnya selalu melampaui target setiap tahunnya.

46 Majalah detak ekonomi, edisi 158, Palangkaraya, 2010

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

48

Universitas Indonesia

ad.2. Fungsi Regulasi

Bea masuk sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah

dalam bidang sosial dan ekonomi, sebagai contoh:

i. Bea masuk yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk

mengurangi konsumsi minuman keras.

ii. Bea masuk yang tinggi dikenakan terhadap barang barang mewah untuk

mengurangi gaya hidup konsumtif.

iii. Bea masuk untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan pajak

kendaraan yang tinggi digunakan untuk menekan kemacetan dan merupakan penambah

biaya untuk pembangunan jalan.

Adanya dua fungsi utama bea masuk seperti tersebut di atas juga disampaikan Rochmat

Soemitro yang menyatakan bahwa :

Bea masuk disamping mempunyai fungsi yang bersifat budgeter, juga masih mempunyai

fiingsi lain yang bersifat mengatur (Regulered). Bea masuk di sini bukan semata-mata untuk

memasukan uang sebanyak-banyaknya dalam kas negara, melainkan juga dapat digunakan sebagai

alat untuk mencapai tujuan tertentu. Seperti misalnya PPN dan PPNBM digunakan sebagai

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

49

Universitas Indonesia

mengontrol jumlah populasi kendaraan sehingga tidka terjadi kemacetan atau pemborosan

yang tidak berguna seperti yang terjadi di negara singapura.47

Dengan fungsi mengatumya bea masuk digunakan sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan

tujuan tertentu yang letaknya diluar bidang keuangan dan fungsi mengatur ini banyak ditujukan

terhadap sektor swasta. 48 Dalam fungsi mengatur ini ada kalanya pembayaran bea masuk dengan

tariff yang tinggi atau dengan tariff nol persen.49

Dengan penetapan pembebasan bea masuk bagi suatu jenis produk di daerah-daerah tertentu

atau bidang-bidang usaha tertentu diharapkan akan terpadu alokasi sumber-sumber ekonomi ke

daerah-daerah atau bidang-bidang usaha tersebut. Demikian juga dengan pengenaan tarif bea

masuk yang lebih tinggi bagi jenis-jenis komoditi tertentu diharapkan dapat mengurangi

konsumsi masyarakat akan komoditi tersebut.50

47 Rochmat Soemilro, Pengantar Singkat Hukum Pajak, Bandung, 1987 , hal 3.

48 Santoso Brotodihardjo, Ilmu Hukum Pajak, PT. Eresco, Bandung 1982 hal. 185.

49 Bohari. Penganlar Hukum Pajak, Raja Grafindo Persada, JakartEL 2002, hal, 135.

50 Miyasto, Sistim Perpajakan Nasional Dalam Era Ekonomi Global, Pidato Pengukuhan Guru Besar Imu Ekonomi Undip, 3997.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

50

Universitas Indonesia

2.6. Peranan Bea Masuk kendaraan bermotor didalam penerimaan negara

bea masuk Kendaraan bermotor dalam hal ini bea masuk atas hibah kendaraan bermotor

merupakan pajak yang merupakan andalan daerah dikarenakan sangat tingginya penerimaan

bea masuk kendaraan bermotor, bea masuk atas hibah kendaraan bermotor sendiri

menyumbangkan pendapatan daerah yang cukup tinggi untuk membiayai belanja daerah

dimana pajak tersebut yaitu dari provinsi dibagi hasilkan sebesar 30% kepda kabupaten kota

di wilayah provinsi bersama kabupaten kota51.

2.7. Tarif Bea Masuk

2.7.1. Jenis tariff

Salah satu syarat pemungutan bea masuk adalah keadilan, baik keadilan dalam prinsip

maupun keadilan dalam pelaksanaannya.

51 Undang Undang no 28 tahun 2009, pasal 94

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

51

Universitas Indonesia

Dengan adanya keadilan pemerintah dapat menciptakan keseimbangan sosial, yang

sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Penentuan tarif bea masuk

merupakan salah satu cara mencapai keadilan.52

Untuk dapat menghitung besamya bea masuk diperlukan dua unsur, yaitu:53

a. jumlah dasar perhitungan

b. tariff

Jumlah dasar perhitungan dan cara mendapatkannya ditentukan dalam masing masing

undang-undang Pabean. Tarif bea masuk ada beberapa macam :

a) tarif tetap,

b) tarif proposional ( sepadan),

c). tariff progresif,

d). tarif degresif.

52 Edy Suandy, Hukum Pajak, Salemba Empat, Jakarta, 2002 hal, 71.

53 Rochmat Soemitro, Asas dan Dasar Perpajakan U Refika Adilama, Bandung, 1998, hal 123.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

52

Universitas Indonesia

Tarif tetap adalah tarif yang besamya merupakan jumlah tetap, tidak berubah, jika jumlah

yang dijadikan dasar perhitungan berubah, contoh: Bea materai.

Tarif Proposional atau tarif yang sepadan adalah tarif yang memiliki persentase yang sama

untuk setiap jenis objek pajak. Tetapi jika jumlah yang dijadikan dasar perhitungan berubah, maka

jumlah uang yang harus dibayar berubah juga., contohnya: PPNBM

Tarif Progresif adalah tarif yang persentase pemungutannya makin naik apabila memiliki

kendaraan kedua dengan kepemilikan atas nama yang sama , dan akan naik bila memiliki

kendaraan ketiga dan seterusnya

Tarif degresif adalah tarif yang persentasenya makin menurun apabila jumlah yang dijadikan

dasar penghitungan naik.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

53

Universitas Indonesia

2.7.2. Kebijaksanaan Tarif.

, Tarif bea masuk mempunyai hubungan erat dengan fungsi bea masuk dalam

masyarakat, yaitu flingsi budget dan fungsi mengatur. Untuk menentukan hal ini

kebijaksanaan pemerintah memegang peranan yang sangat penting.54

Pemerintah untuk mencapai tujuannya, baik yang bersifat politis maupun yang bukan politis,

menggunakan kebijaksanaan tarif dengan mengkombinasikan penggunaan tarif bea masuk tinggi

dan tarif rendah sampai dengan 0%. Penentuan tarif merupakan kebijaksanaan, namun karena tarif

termasuk ketentuan material maka tarif harus dimuat dalam undang undang. Seperti halnya

dalam pengaturan PPNBM dan Pajak Pertambahan Nilai pemerintah menggunakan

kebijaksanaan tarif dengan mengkombinasikan penggunaan tarif bea masuk tinggi dan tarif rendah

dengan mendasarkan pada status dari kepemilikan dari kendaraan bermotor tersebut, termasuk

sifat kepemilikannya, dan demikian halnya apabila kendaraan tersebut dihibahkan maka

penggunaan tariff bea masuk menjadi tinggi apabila didalam memberikan hibah tersebut sudah

terdapat kendaraan sebelumnya.55

54 54 Rochmat Soemitro, Asas dan Dasar Perpajakan U Refika Adilama, Bandung, 1998 hal 130.

55 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pasal 6

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

54

Universitas Indonesia

Salah satu kebijaksanaan pemerintah dalam hal tarif guna mencapai sesuatu tujuan yang

diinginkan adalah dengan menberi keringanan bea masuk bgi para investor dari luar negeri. Hal

ini dimaksudkan agar dapat menarik modal asing untuk berinvestasi di Indonesia. Dengan

bertambahnya investasi yang ditanamkan di Indonesia, diharapkan akan mendukung

pertumbuhan perekonomian masyarakat, yang pada gilirannya akan mensejahterakan kehidupan

masyarakat secara luas.

2.8. Pengaruh Bea masuk Terhadap Distribusi

Pemerintah dapat mempergunakan pengenaan bea masuk sebagai alat untuk mengatur

distibusi pendapatan dalam masyarakat maupun terhadap distribusi barang dan jasa. Distribusi

pendapatan dan kekayaan yang diakibatkan oleh sistem pasar, akan menimbulkan disparitas

(perbedaan) pendapatan yang cukup tajam di masyarakat. Distribusi pendapatan tergantung dart

kepemilikan faktor produksi, permintaan dan penawaran faktor produksi, sistem warisan dan

kemampuan memperoleh pendapatan.

Mekanisme pasar mengakibatkan perbedaan dalam penguasaan faktor-faktor penentu

distribusi pendapatan, yang pada gilirannya akan menimbulkan ketidakadilan dalam distribusi

pendapatan di masyarakat. Untuk mengeliminir disparitas pendapatan, pemerintah

mempergunakan bea masuk sebagai instrumen atau alat untuk meningkatkan pemerataan

pendapatan di masyarakat. Dalam hal mi pemerataan pendapatan tidak berarti pendapatan semua

orang dalam masyarakat hampir sama.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

55

Universitas Indonesia

Berkaitan dengan hal tersebut pengenaan bea masuk dengan struktur tarif yang berbeda dapat

digunakan pemerintah sebagai upaya untuk melakukan redistribusi dalam masyarakat.

Dalam upaya melakukan redistribusi pendapatan masyarakat, pemerinntah dapat

menggunakan bea masuk tinggi untuk mengeliminir disparitas pendapatan dalam masyarakat.

Penduduk yang berpenghasilan tinggi dikenai bea masuk yang lebih tingi dari pada penduduk

yang berpenghasilan rendah. Bahkan penduduk miskin, dapat dibebaskan membayar bea masuk

dan ditingkatkan pendapatannya melalui pemberian subsidi yang diperoleh dari pemungutan bea

masuk itu sendiri.

Selain berpengaruh terhadap redistribusi pendapatan, bea masuk dapat pula berpengaruh

terhadap distribusi barang dan jasa. bea masuk yang dikenakan terhadap arus lalu lintas barang

dan jasa antara wilayah, dapat mengganggu arus distribusi barang dan jasa antar wilayah tersebut.

Apabila arus barang dan jasa terganggu, maka akan mengganggu pula ketersediaan barang dan

jasa di suatu wilayali. Dalam hal ini ketersediaan barang dan jasa, diartikan baik secara phisik

maupun non phisik. Secara phisik, berkaitan dengan menurunnya jumlah barang dan jasa yang

dibutuhkan masyarakat. Sedang secara non phisik, kelangkaan atau ketersediaan barang dan jasa,

diartikan sebagai ketidak mampuan masyarakat untuk membelinya.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

56

Universitas Indonesia

Dengan demikian pengenaan bea masuk terhadap arus distribusi barang dan jasa di suatu

wilayali, dapat berpengaruh negatif terhadap perkembangan kondisi perekonomian di wilayah

tersebut.

2.9 Bea masuk Kendaraan Bermotor

Bea masuk Kendaraan Bermotor merupakan Bea masuk yang dikenakan terhadap

kepemilikan dan atau penguasaan dalam pembelian baru dari kendaraan bermotor. Kendaraan

bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih beserta gandengannya yang

digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknis berupa motor atau

peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi

tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat

besar yang bergerak56.

Subjek dan penanggung bea masuk kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan

atau badan yang memiliki dan atau menguasai dan memiliki kendaraan bermotor dimana

dapat dibagi menjadi:57

56 Uu no. 28 tahun 2009, pajak daerah dan restribusi daerah, pasal 3 ayat 2 57 Ibid, pasal 4, ayat 1 dan 2

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

57

Universitas Indonesia

a) Subjek dan penanggung Bea masuk Kendaraan Bermotor

Secara umum yang disebut subyek Bea masuk adalah orang pribadi atau

badan yang dapat dikenakan Bea masuk. Berkaitan dengan Bea masuk Kendaraan

Bermotor, maka yang disebut Subjek Bea masuk Kendaraan Bermotor adalah orang

pribadi atau badan yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor. Pengertian

memiliki berarti orang yang bersangkutan mempunyai hak sepenuhnya kepemilikan

dan penggunaan atau pemanfaatan dari kendaraan bermotor tersebut, sedangkan

menguasai kendaraan mempunyai arti orang yang bersangkutan hanya dapat

memanfaatkan atau menggunakan saja dari kendaraan bermotor tersebut tanpa

memiliki. 58

Subjek Bea masuk akan menjadi pembayar Bea masuk jika yang

bersangkutan telah memenuhi ketentuan peraturan perudang-undangan pabean, sebagai

pembayar bea masuk. Berdasar pengertian ini, maka pembayar bea masuk Kendaraan

Bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan bermotor dan

diwajibkan untuk melakukan pembayaran bea masuk kendaran bermotor yang terutang.

58 Pajak dan retribusi daerah, kesit Bambang Prakosa, UII Press,Yogyakarta, 2005, hal 34

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

58

Universitas Indonesia

b) Objek Bea masuk Kendaraan Bermotor

Objek bea masuk adalah sesuatu yang dapat dijadikan sasaran pengenaan

pajak.Sesuatu tersebut dapat berupa keadaan, perbuatan dan peristiwa. Karena bea

masuk Kendaraan Bermotor termasuk pajak obyektif atau kebendaan, maka yang

menjadi obyek bea masuk adalah keadaan benda tersebut. Dengan demikian, yang

dimaksud Objek bea masuk Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan danlatau

penguasaan kendaraan bermotor oleh orang pribadi atau badan.

c) Bukan Objek bea masuk Kendaraan Bermotor

Dikecualikan sebagai objek bea masuk Kendaraan Bermotor adalah

kepemilikan danlatau penguasaan kendaraan bermotor oleh :59

a. Kedutaan, konsulat perwakilan negara asing, dan perwakilan lembaga-Iembaga

Internasional dengan asas timbal balik;

b. Subjek Pajak lainnya yang diatur dengan Peraturan Kepabeanan

59 Pajak dan retribusi daerah, kesit Bambang Prakosa, UII Press,Yogyakarta, 2005, hal 38

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

59

Universitas Indonesia

Dasar Pengenaan bea masuk merupakan ukuran atau pengakuan nilai

tertentu yang digunakan sebagai dasar pengenaan bea masuk. Nilai yang menjadi dasar

pengenaan bea masuk tersebut harus dapat diukur. Ukuran nilai yang obyektif adalah

nilai penyerahan barang, maka dengan demikian nilai penyerahan dapat berupa nilai

jual-beli, nilai tukar menukar dan lain sebagainya.

2.10. Pengenaan Bea Masuk atas Kendaraan Bermotor

Setiap Barang yang masuk ke dalam Negara Indonesia khususnya kendaraan bermotor

menurut Pasal 2 ayat 1 undang-undang no 17 tahun 2006 mengenai kepabeanan menyebutkan

bahwa barang yang dimasukkan ke dalam daerah pabean diperlakukan sebagai barang impor

dan terutang bea masuk , pajak Penghasilan pasal 22, pajak pertambahan nilai dan pajak

penjualan atas barang mewah.

Didalam melakukan pembelian atas kendaraan bermotor menurut uu no 17 tahun

2006 kepabeanan pasal 10 B (1) yang berbunyi Impor untuk dipakai adalah memasukkan

barang ke dalam daerah pabean dengan tujuan untuk dipakai atau memasukkan barang ke

dalam daerah pabean untuk dimiliki atau dikuasai oleh orang yang berdomisili di Indonesia.

Sehingga dari pasal ini dapat ditarik kesimmpulan bahwa diwajibkan setiap kendaraan

bermotor yang masuk melalui pelabuhan wajib dikenakan Bea masuk, Pajak Pertambahan

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

60

Universitas Indonesia

Nilai, dan Pajak Penghasilan60. Hal ini berlaku didalam pembelian segala jenis kendaraan

bermotor yang melawati bea cukai.

Selain dengan bea masuk yang dibebankan kepada barang yang telah masuk ke

Indonesia, juga dikenakan Pajak pertambahan nilai , dan pajak penghasilan pasal 22 atas

barang impor tersebut61. Dimana wajib dibayarkan pada saat barang kendaraan bermotor

tersebut keluar dari wiliayah pabean untuk menuju daerah yang akan dituju.

Namun didalam kaitannya bea masuk atas kendaraan bermotor yang dilakukan oleh

badan perwakilan negara asing, diperlakukan penundaan terhadap pemungutan bea masuk ,

pajak Penghasilan pasal 22, pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah,

sesuai dengan pasal 25 ayat 1(a) undang-undang no 17 tahun 2006 mengenai kepabeanan,yang

menyebutkan bahwa barang perwakilan Negara asing beserta para penjabatnya yang bertugas

di Indonesia berdasarakan timbal balik diberikan pembebasan atas pemungutan pemungutan

bea masuk , pajak Penghasilan pasal 22, pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas

barang mewah.62

60 Darusallam Danny, Mengenal Pajak Kendaraan Bermotor , 2009, Hal, 23 61 http://www.harisglobal.com/en/home/103-prosedur-ekspor-dan-impor.html 62 Pembebasan pemungutan pemungutan bea masuk , pajak Penghasilan pasal 22, pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah wajib dilaporkan dahulu kepada petugas pabean dan bea cukai yang melakukan pemeriksaan atas barang yang melewati wilayah kepabeanan dengan menunjukan bukti dan surat dari perwakilan lembaga asing tersebut. Lembaran instruksi pemeriksaan bea cukai, 2009

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

61

Universitas Indonesia

Setelah suatu proyek dari Negara asing berakhir di Indonesia , pada umumnya pihak

perwakilan Negara asing akan melakukan hibah atas peralatan dan perlengkapan yang dimiliki

oleh perwakilan Negara asing tersebut khususnya kendaraan bermotor, kepada departemen

atapun instansi pemerintah Indonesia yang berkerjasama dengan Negara asing tersebut.

Namun setelah proyek tersebut selesai, dimana kendaraan-kendaraan bermotor dari

perwakilan Negara asing tersebut yang didalam proses pembeliannya mendapatkan fasilitas

pembebasan dari pemungutan bea masuk , pajak Penghasilan pasal 22, pajak pertambahan

nilai dan pajak penjualan atas barang mewah, sesuai dengan pasal 25 ayat 1(a) undang-undang

no 17 tahun 2006 mengenai kepabeanan, kendaraan –kendaraan bermotor tersebut harus dan

diwajibkan untuk dimusnahkan, dilakukan pengiriman export atau reexport, maupun

penjualan secara lelang63.

Namun dengan pada umumnya pihak asing ingin melakukan penghibahan atas

kepemilikan kendaraan-kendaraan bermotor tersebut , maka timbullah pungutan atas

pemungutan bea masuk , pajak Penghasilan pasal 22, pajak pertambahan nilai dan pajak

penjualan atas barang mewah, sesuai dengan pasal 25 ayat 1(a) undang-undang no 17 tahun

2006 mengenai kepabeanan, yang dimana pihak dari penerima hibah diwajibkan untuk

melakukan pembayaran pemungutan bea masuk , pajak Penghasilan pasal 22, pajak

pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah. Dikarenakan beralihnya

kepemilikan dari perwakilan dari Negara asing tersebut terhadap instasi dari pemerintah

63 Majalah Gatra, Edisi 26 Januari 2003, Jakarta

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

62

Universitas Indonesia

Indonesia yang akan menerima hibah atas kendaraan bermotor tersebut.

Namun didalam pelaksanaan pembayaran atas pemungutan bea masuk , pajak

Penghasilan pasal 22, pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah,

membutuhkan anggaran dan dana yang sangat besar dan mahal, dimana kendaraan bermotor

tersebut jumlahnya tidak sedikit melainkan ratusan hingga ribuan, sehingga sangat

membebankan anggaran dari pemerintah dalam melakukan pelunasan atas pemungutan bea

masuk , pajak Penghasilan pasal 22, pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang

mewah tersebut. Sehingga proses penghibahan terhadap instasi didalam negeri tersebut

mengalami kendala didalam pelaksanaan hibah kendaraan bermotor dari perwakilan lembaga

asing tersebut terhadap instasi pemerintah Indonesia.

2.11. Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas kendaraan bermotor

Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas kendaraan bermotor berdasarkan pasal 4 ayat

1 undang undang no. 42 tahun 2009 mengenai pajak pertambahan nilai yang berbunyi Pajak

Pertambahan Nilai dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean.

Sedangkan menurut undang undang no. 42 tahun 2009 mengenai pajak pertambahan nilai

dapat dikenakan pembebasan pemungutan atas pajak pertambahan nilai sesuai pasal 4 A ayat 2

b undang undang no 42. Tahun 2009 mengenai pajak pertambahan nilai yang berbunyi Jenis

barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai adalah barang tertentu dalam kelompok

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

63

Universitas Indonesia

barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak, dalam hal

barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak, kendaraan

bermotor yang digunakan oleh perwakilan badan asing dikategorikan sebagai barang

kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak64, dikarenakan fungsi dari

kendaraan bermotor tersebut didalam proyek untuk membantu rakyat banyak.

2.12 Pengenaan PPh pasal 21 terhadap kendaraan bermotor

Didalam pembelian kendaraan bermotor terdapat satu jenis pajak yaitu Pajak

penghasilan pasal 21 yang merupakan bentuk pemotongan dan pemungutan Pajak Penghasilan

yang dilakukan oleh pihak lain terhadap Wajib Pajak. Pengenaan PPh Pasal 21 dikenakan

terhadap kegiatan perdagangan barang khususnya kendaraan bermotor. Titik pengenaannya

ada yang dilakukan pada saat penjualan ada pula pada saat pembelian.

Pada umumnya pengenaan PPh Pasal 21 ini dikenakan terhadap perdagangan barang

yang dianggap “menguntungkan” sehingga penjual atau pembelinya kemungkinan besar akan

mengalami keuntungan dan dengan demikian, pantaslah atas Wajib Pajak tersebut dikenakan

cicilan pembayaran Pajak Penghasilan.

64 Dana bantuan untuk kepentingan masyarakat, http://web.pab-indonesia.com/content/view/13278/60/

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

64

Universitas Indonesia

Pengenaan PPh pasal 21 dapat dikecualikan didalam pembelian kendaraan bermotor

oleh perwakilan badan asing , apabila telah mendapat persetujuan dari kementrian keuangan

dan kementrian luar negri atas dasar imbal balik dengan perwakilan Negara asing tersebut.

Namun sifatnya sementara hingga kendaraan bermotor tersebut selesai digunakan oleh pihak

perwakilan Negara asing, apabila hendak dihibahkan maka , pph pasal 21 akan timbul kembali

sebagai kewajiban yang harus dilunasi oleh pemberi hibah65.

2.13 Mekanisme pembebasan bea masuk perwakilan luar negeri

Pembebasan bea masuk diberikan atas impor barang milik perwakilan negara asing

beserta pejabatnya dalam upaya menunjang tugas dan fungsi diplomatik perwakilan negara

asing di Indonesia berdasarkan azas timbal balik. Pengertian azas timbal balik adalah azas

perlakuan yang sama mengenai hak istimewa dan kekebalan terhadap perwakilan negara asing

beserta pejabatnya yang berstatus diplomatik di Indonesia sebagaimana perlakuan terhadap

perwakilan Republik Indonesia beserta pejabatnya yang berstatus diplomatik di negeri

yang bersangkutan.66

65 ILCP, Pedoman pinjaman dan hibah daerah, Gramedia, 2011, hal 43 66 Surono, Perbedaan perlakuan fasilitas bea cukai, Jakarta , 2009, Hal, 2

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

65

Universitas Indonesia

Untuk mendapatkan perlakuan fasilitas pembebasan bea masuk, pihak perwakilan

diplomatik harus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. Dengan mengajukan

permohoan ijin pemasukan barang impor dari Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar

Negeri dan Direktur Fasilitas Diplomatik. dimana Kementerian Keuangan akan memberikan

fasilitas pembebasan bea masuk apabila

permohonan telah disetujui oleh Kementerian Luar Negeri.67

Subyek yang termasuk kriteria perwakilan negara asing adalah perwakilan diplomatik,

perwakilan konsuler, dan organisasi internasional yang diperlakukan sebagai perwakilan

diplomatik/konsuler. Organisasi Internasional yang diperlakukan sebagai perwakilan

diplomatik adalah68 :

a) ASEAN (Association of South East Asia Nations) Secretary

b) ASEAN Foundation

c) Badan PBB

Permohonan fasilitas pembebasan bea masuk oleh perwakilan negara asing terlebih

dahulu harus mendapat persetujuan/rekomendasi dari Departemen Luar Negeri.

67 Ibid , Hal 3 68 Surono, Perbedaan perlakuan fasilitas bea cukai, Jakarta , 2009, Hal, 5

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

66

Universitas Indonesia

2.14 Penjualan atau Pemindahtanganan Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermotor yang digunakan oleh perwakilan negara asing baik yang

digunakan untuk keperluan kantor atau untuk keperluan pribadi dapat dijual kembali atau

dipindahtangankan kepada pihak lain di dalam negeri. Permohonan penjualan atau

pemindahtanganan kendaraan bermotor diajukan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai

oleh pemilik/pejabat yang memiliki atau kuasanya berdasarkan persetujuan dari Departemen

Luar Negeri dengan menyebutkan alasan pemindahtanganan.

Keputusan pemberian izin penjualan atau pemindahtanganan diberikan oleh Direktur

Jenderal Bea dan Cukai setelah mendapatkan persetujuan Departemen Luar Negeri.

Kendaraan bermotor untuk keperluan dinas yang digunakan oleh Kantor Perwakilan Negara

Asing atau Kantor Perwakilan Organisasi Internasional dapat dijual atau dipindahtangankan

dengan ketentuan:69

a) Telah digunakan selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal Keputusan Direktur Jenderal

Bea dan Cukai

69 Surono, Perbedaan perlakuan fasilitas bea cukai, Jakarta , 2009, Hal, 23

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

67

Universitas Indonesia

b) Kendaraan bermotor tersebut secara meyakinkan terbukti tidak dapat dipergunakan lagi

sebelum jangka waktu 3 (tiga) tahun.

Atas penjualan atau pemindahtanganan kendaraan bermotor yang mendapat fasilitas

pembebasan maka bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang terhutang harus dilunasi.

Untuk menghitung besarnya pembebanan, maka nilai pabean yang digunakan adalah nilai

pabean yang berlaku pada saat kendaraan bermotor dijual atau dipindahtangankan.

2.15 Fasilitas bebas bea masuk bagi perwakilan asing studi kasus Food And Agriculture

Organization Of united Nation

Berdasarkan pasal 25 ayat 1 a dan b undang undang no 17 tahun 2006 tentang

kepabeanan yang menyatakan bahwa Pembebasan bea masuk diberikan atas impor dari

barang perwakilan negara asing beserta parapejabatnya yang bertugas di Indonesia

berdasarkan asas timbal balik; barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya

yang bertugas di Indonesia, Maka pembelian kendaraan bermotor yang dilakukan oleh badan

perwakilan asing, dalam hal ini penulis meneliti Food And Agriculture Organization Of

united Nation, dibebaskan dari pengenaan bea masuk, pajak penghasilan pasal 22 dan juga

pajak pertambahan nilai.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

68

Universitas Indonesia

Berdasarkan data dari Food And Agriculture Organization Of united Nation

memperlihatkan pihak Food And Agriculture Organization Of united Nation telah melakukan

pembelian atas kendaraan bermotor baik mobil maupun motor , yaitu 632 mobil dan 39 motor

selama pembelian tahun 2007 hingga pembelian 2010 dimana pembagian pembelian mobil

dan motor dapat dilihat di table dibawah ini70 :

020406080

100120140160180200

2007 2008 2009 2010

MobilMotor

Jumlah tersebut merupakan total dari keseluruhan kendaraan bermotor yang akan

dihibahkan kepada departemen pertanian republic Indonesia setelah proyek berakhir pada

tahun 2013 nanti, dimana rencana porsi pembagian mobil dan motor per setiap daerah dapat

70 FAO inventorty plan , march 2007- may 2012, FAO, 2012

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

69

Universitas Indonesia

dilihat di table dibawah ini:71

0

20

40

60

80

100

120

Mobil Motor

sumaterajawakalimantansulawesibali & NTBpapua

Dari table tersebut dapat dilihat bahwa pembagian untuk setiap dinas pertanian merata

disetiap daerah kecuali pulau jawa yang lebih banyak jumlah motor dan mobilnya,

pembagian ini dimaksudkan dialam menunjang mobilitas dari tim pdsr72, untuk melakukan

kegiatan penanggulangan Flu Burung.

71 Rencana strategis avian influenza 2006-2012, Departemen pertanian 2012 72 PDSR adalah partisipatory desease survelliance respon atau tim tanggap cepat partisioasi didalam penanganan kasus flu burung pada ternak yang mulai meluas di tahun 2006 hingga sekarang.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

70

Universitas Indonesia

2.16 Proses Hibah kendaraan bermotor dari FAO terhadap departemen pertanian

Mulai tahun 2012, pihak Food And Agriculture Organization Of united Nation mulai

melakukan proses peralihan hibah kendaraan bermotor dikarenakan mulai 2013 sudah

berhentinya proyek dari FAO di Indonesia , dimana proyek tersebut akan segera di lanjutkan

oleh Departemen Pertanian, Proses hibah tersebut mengalami kendala dikarenakan didalam

pembelian kendaraan bermotor pihak Food And Agriculture Organization Of united Nation

menggunakan fasilitas bebas bea masuk, pajak pertambahan nilai dan juga pajak penghasilan

pasal 22 , sedangkan menurut undang udang 28 tahun 2009 mengenai pajak daerah, semua

kendaraan dinas diperlakukan seperti halnya pembelian secara umum yaitu diberlakukannya

bea masuk, pajak pertambahan nilai dan juga pajak penghasilan pasal 22.

Namun didalam pelaksanannya terjadi kebuntuan didalam proses pengalihan

dikarenakan pihak dinas Pertanian tidak memiliki anggaran didalam melakukan pembayaran

ulang atas bea masuk, pajak pertambahan nilai dan juga pajak penghasilan pasal 22, terhadap

632 mobil dan 39 motor tersebut, disisi lain pihak pihak Food And Agriculture Organization

Of united Nation sebagai perwakilan asing tidak diperkenankan untuk melakukan

pembayaran atas atas bea masuk, pajak pertambahan nilai dan juga pajak penghasilan pasal

22. Sehingga proses tersebut masih belum bisa dilakukan proses hibah kepada departemen

pertanian dari pihak F Food And Agriculture Organization Of united Nation.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

71

Universitas Indonesia

2.17. Pengecualian bea masuk bagi kendaraan bermotor hibah dari FAO dengan

mekanisma keringanan bagi pembayaran bea masuk yang timbul dari hibah kendaraan

bermotor

Untuk mengatasi permasalahan dari terhambatnya proses hibah dari Food And

Agriculture Organization Of united Nation terhadap departemen pertanian, dari hasil

penelitian peneliti memperlihatkan bahwa Departemen pertanian melakukan pengecualian

atas pajak hibah tersebut yaitu dengan cara melakukan keringanan pembayaran pajak

hibah kendaraan bermotor.

Di samping keringanan pembayaran pajak pemerintah Propinsi juga memberikan

kelonggaran dalam hal pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor hasil hibah dari FAO

kepada departemen pertanian, dengan memberikan angsuran pembayaran bea masuk, pph

pasal 22, ppn, dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Pemberian keringanan berupa

angsuran dimaksudkan untuk menyiasati anggaran pembayaran bea masuk, pph pasal 22, ppn,

dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang sangat besar dan mahal.

Pelaksanaan pungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor telah menyertakan atau melaksanakan fungsi regulasi di samping fungsi yang lebih

utama yaitu fungsi budgeter.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

72

Universitas Indonesia

Fungsi regulasi dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang diinginkan pemerintah dalam

rangka membantu masyarakat guna menunjang kesejahteraan dalam hidupnya. Dengan

berlakunya fungsi regulasi ini tentunya akan berpengaruh pada pendapatan ( pengurangan )

pada saat itu, namun kedepan justru akan dapat bermanfaat secara lebih luas dalam

perkembangan perekonomian masyarakat. Pajak disini bukan semata mata untuk memasukkan

uang sebanyak banyaknya dalam Kas Negara, melainkan juga dapat digunakan sebagai alat

untuk mencapai tujuan tertentu.73

Sebagaimana fungsi regulasi pajak pada umumnya, demikian pula dengan fungsi

regulasi Pajak Kendaaan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor hibah dari

FAO kepada departemen pertanian pelaksanaannya mempunyai tujuan tertentu yang ingin

dicapai, disamping fungsi budgeter (keuangan). Adapun tujuan tertentu yang ingin dicapai

oleh pemerintah dalam menerapkan fungsi regulasi adalah mengurangi beban anggaran yang

sangat tinggi dalam pembayaran bea masuk, pph pasal 22, ppn, dan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor.

Regulasi Pajak Kendaraan Bermotor hibah dari FAO terhadap departemen pertanian

disamping melalui tarip pajak juga diaplikasikan melalui pemberian keringanan atas penetapan

pajak terhadap kendaraan bermotor umum, termasuk penetapan pajak terhadap kendaraan yang

digunakan urnum dimungkinkan untuk mengajukan permohonan keringanan Pajak

73 Rochmat Soemitro, Pengantar Singkat Hukum Pajak,Eresco Bandung 1987, hal 3

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

73

Universitas Indonesia

Kendaraaan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

Pemberian keringanan atau pengecualaian Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor hibah dari fao terhadap departemen pertanian dimaksudkan

juga untuk turut membantu atau meringankan dinas di daerah didalam melakukan

pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang menggunakan kas daerah itu

sendiri. Disamping itu pemberian keringanan pajak kendaraan bermotor juga dimaksudkan

untuk kepentingan bantuan hibah.

Pemberian keringanan atau pengecualian Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor besarnya bervariasi dari 20 % hingga 40 %, tergantung pada

besar kecilnya bantuan.

Adanya keringanan atau pengecualian Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor hibah dari FAO terhadap departemen pertanian dapat bermanfaat didalam

penghematan anggaran dari daerah itu sendiri , sehingga dapat dialokasikan untuk kebutuhan

lain yang lebih mendesak

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

74

Universitas Indonesia

Keadaan sebaliknya akan terjadi apabila pengenaan Pajak Kendaraan" Bermotor dan Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor hibah dari FAO terhadap departemen pertanian tidak

diberikan keringanan terhadap kondisi atau keadaan tertentu, termasuk dalam hal bantuan hibah

yang dapat memperngaruhi kondisi dari keuangan daerah dimana, anggaran akan terbuang untuk

hal-hal yang semestinya dapat dikecualikan.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

75

Universitas Indonesia

BAB III

KONTRIBUSI BEA MASUK KENDARAAN PROYEK FAO TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

3.1. Bagi Hasil Bea Masuk Kendaraan Bermotor

Hasil penerimaan bea masuk provinsi sebagian diperuntukkan bagi

kabupaten/kota di wilayah provinsi yang bersangkutan atas hasil penerimaan bea

masuk Kendaraan Bermotor diserahkan kepada kabupaten/kota sebesar tiga puluh

persen (30%). Sedangkan propinsi mendapakan 70% dari bagi hasil bea masuk

kendaraan bermotor tersebut.74

Bagi hasil penerimaan kendaraan bermotor bea masuk tersebut digunakan oleh

kabupaten kota didalam pembiayaan pembangunan di daerahnya, namun dikarenakan

kecilnya persentase yang didapatkan oleh kabupaten kota terhadap bea masuk

kendaraan bermotor ini menyebabkan kekurangan dana yang diderita oleh kabupaten

didalam penyelenggaraan perbaikan infrastruktur.75

74Uu no. 28 tahun 2009, pajak daerah dan restribusi daerah, pasal 94 75 Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mempertanyakan nominal besaran bagi hasil pajak kendaran yang diberikan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk tahun 2011. Pemkot mengklaim bagi hasil pajak kendaraan bermotor mengalami penyusutan hingga Rp49miliar dibandingkan dengan bagi hasil yang diperoleh pada tahun 2010 mencapai Rp125.401.939.014,69. http://buanasumsel.com/bagi-hasil-pajak-kendaraan-masuk-logika/

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

76

Universitas Indonesia

3.2 Kontribusi bea masuk terhadap pendapatan asli daerah

Pembayaran bea masuk kendaraan sebenarnya mengurangi hasil secara paksa, sehingga

pendapatan riil masyarakat berkurang. Dengan demikian pengenaanbea masuk akan mengurangi

daya beli masyarakat yang pada gilirannya akan mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk

melakukan konsumsi dan atau tabungan.

Pemerintah dapat mempergunakan bea masuk kendaraan sebagai alat untuk mengatur

pertumbuhan ekonomi, lewat pengaturan konsumsi dan investasi dengan mengenakan pungutan

pada masyarakat. Sebagai contoh pemerintah menetapkan pajak yang mengurangi penghasilan

seseorang, dapat berupa pajak penghasilan maupun pajak perseorangan. bea masuk kendaraan

adalah pungutan yang dikenakan terhadap seseorang tanpa didasarkan pada jumlah pendapatan,

tabungan atau pengeluarannya. Dengan demikian pajak tersebut dikenakan dalam jumlah yang

sama untuk setiap orang. Sedang bea masuk Kendaraan Bermotor adalah pengenaan pajak

yang di dasarkan pada jumlah atau harga dari kendaraan bermotor tersebut..

Akibat pengenaan suatu pajak, masyarakat berusaha untuk tetap memenuhi konsumsinya

dengan cara mengurangi jumlah tabungannya. Kondisi ini akan mengurangi jumlah investasi yang

dilakukan masyarakat, yang pada gilirannya akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi diperlukan tambalian investasi, baik yang dilakukan

pemerintah maupun yang berasal dari tabungan masyarakat. Sebaliknya bila dengan adanya bea

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

77

Universitas Indonesia

masuk kendaraan, masyarakat justru mengurangi jumlah konsumsinya dan menambah

tabungannya, maka dapat diharapkan pada masa mendatang akan terjadi peningkatan pendapatan

masyarakat.

Pengenaan bea masuk, dapat menimbulkan masyarakat menambah atau mengurangi

konsumsinya. Dampak bea masuk terhadap konsumsi akan suatu barang sangat tergantung pada

jenis barang yang akan dikonsumsi, sebagai berikut :

• Untuk jenis kendaraan bermotor, pengenaan bea masuk, akan mengakibatkan

masyarakat mengurangi konsumsinya terhadap barang tersebut. Barang ini dikatoegorikan sebagai

barang yang konsumsinya akan berkurang dengan berkurangnya pendapatan.

• Untuk jenis barang interior atau giffen, pengenaan bea masuk justru akan

meningkatkan konsumsi barang tersebut.

Dengan demikian bea masuk kendaraan dapat dipergunakan oleh pemerintah untuk

mengatur konsumsi masyarakat. Di samping itu bea masuk kendaraan dapat pula dipergunakan

pemerintah untuk mengatur produksi yang ada di dalam negeri atau daerah. Pemerintah dapat

menggunakan pajak sebagai alat untuk mengurangi produksi beberapa jenis barang yang

diperkirakan akan menimbulkan gangguan pada kesehatan.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

78

Universitas Indonesia

Oleh karena itu untuk mengurangi produksi barang tersebut, pemerintah dapat menetapkan

bea masuk yang tinggi terhadap barang tersebut. Sebaliknya untuk mendorong pertumbuhan

produksi barang-barang dalam negeri, pemerintah dapat mengurangi bahkan membebaskan

penjualan barang tersebut dari pengenaan bea masuk.

Dalam pelaksanaan Otonomi Daerah diharapkan Pemda tidak mengenakan berbagai bea

masuk dan berbagai pungutan yang dapat menimbulkan distorsi (gangguan) dalam kondisi

perekonomian daerah, karena pada dasamya pengenaan berbagai bea masuk terhadap seorang

produsen akan mengakibatkan meningkatnya harga produk, yang pada gilirannya akan

melemahkan kemampuan bersaing produknya. Tentu saja kondisi yang merugikan bagi

pengusaha ini, akan mengakibatkan tidak berminatnya investor untuk menanamkan modalnya di

daerah tersebut.

Pada sisi lain, kenaikan harga produk, menurunkan konsumsi masyarakat akan produk

tersebut. Di samping itu kenaikan harga produk dapat pula mengakibatkan konsumen mengurangi

tabungannya untuk tetap mengkonsumsi produk tersebut. Kondisi ini tentu saja akan menurunkan

tingkat tabungan dan kesejahteraan penduduk di daerah tersebut. Menurunnya jumlah investor,

tingkat tabungan masyarakat, dan jumlah konsumsi masyarakat, tentu saja akan sangat mengganggu

pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

79

Universitas Indonesia

Bea masuk didalam sifatnya termasuk didalam pajak tidak langsung yang masuk

kedalam pendapatan asli daerah , bea masuk sendiri merupakan jenis pajak asli daerah yang

merupakan pajak yang hasilnya cukup tinggi , salah satu yang peneliti mendapatkan dari

provinsi kepulauan Bangka Belitung dimana kontribusi bea masuk menjadi penyumbang

terbesar pajak daerah dalam realisasi pajak daerah tahun 2011 yang diperoleh Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung. Pajak daerah pada tahun 2011 realisasinya mencapai 124,52

persen atau sebesar Rp 418 miliar dari target Rp 335 miliar. Sementara, realisasi bea masuk

mencapai Rp 173 miliar. Disusul penerimaan pajak bahan bakar Rp 130 miliar, Pajak

Kendaraan Bermotor (PKB) Rp 112 miliar dan pajak pengambilan air permukaan sebesar Rp

2,730.76

3.3 Penerimaan bea masuk kendaraan merupakan penerimaan pajak daerah tertinggi

Banyaknya kendaraan bermotor yang terdaftar pada Kepolisian "jenis kendaraan" di

Indonesia77 Membaca jumlah angka yang cukup besar tersebut, hal tersebut memberikan

suatu gambaran bahwa hal ini merupakan salah satu sumber potensial bagi pendapatan dan

penerimaan daerah yang nantinya dapat diandalkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan

pemerintahan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah. Kendaraan bermotor yang ada di

76 Harian Bangka Pos, Edisi Rabu, 25 Januari 2012, Halaman 3. 77 Hingga saat ini di wilayah Polda Metro Jaya terdapat 13.346.802 kendaraan bermotor yang terdaftar di Samsat Polda Metro Jaya. Jumlah tersebut didominasi sepeda motor sebanyak 9.861.451 unit menyusul mobil penumpang sebanyak 2.541.351 unit, mobil beban sebanyak 581.290 unit, dan bus sebanyak 363.710 unit. Ada peningkatan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Jakarta dari 2010, yakni sebesar 11,26 %,Media Indonesia ,edisi Rabu, 04 Januari 2012, hal. 4

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 92: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

80

Universitas Indonesia

Indonesia menunjukkan angka yang cukup besar di karenakan fungsi dan manfaat dari

kendaraan bermotor itu sendiri yaitu sebagai alat pengangkutan.

Ketentuan mengenai kewajiban setiap pengguna atau pemakai kendaraan bermotor

untuk mentaati peraturan sebagaimana di uraikan di atas adalah sesuai Pasal 57 ayat (1)

Undang-undang nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas Jalan Raya yang berbunyi sebagai

berikut:78

"Barangsiapa mengemudi kendaraan bermotor di jalan raya yang tidak terdaftar,

dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda setinggi-

tingginya Rp. 6.000000,- (enam juta rupiah)"

"Barangsiapa mengemudi kendaraan tidak memiliki STNK, dipidana dengan pidana

kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 2.000.000,-

(dua juta rupiah)".

Dengan demikian dapat disebutkan bahwa penggunaan serta pemanfaatan kendaraan

bermotor sebagai suatu alat angkutan di jalanan umum atau jalan raya, yang dapat memberikan

hasil pajak yang di dapatkan dari kendaraan bermotor tersebut kepada negara atau pemerintah

yaitu berupa bea masuk Kendaraan Bermotor menjadi pendapatan pajak tertinggi bagi daerah

ketimbangan pajak-pajak daerah lainnya. 78 Undang-undang nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas Jalan Raya, pasal 57

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 93: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

81

Universitas Indonesia

Sebagai salah satu bukti bahwa pajak digunakan sebagai alat mencapai tujuan tertentu

adalah adanya strategi perpajakan sering digunakan untuk dapat mengatur pajak untuk bea

masuk kendaraan pada suatu daerah tertentu, dengan maksud agar daerah tersebut yang telah

padat didalam lalu lintasnya bisa lancar lalu lintasnya, sehingga menaikan volume transportasi lebih

tinggi , sehingga ekonomi bisa meningkat.

Selain itu fungsi pajak untuk bea masuk kendaraan didalam hibah kepada pemerintah

daerah dimasudkan untuk melakukan pengontrolan terhadap jumlah kendaraan bermotor yang

beredar yang digunakan oleh pemerintah daerah, dimana kendaraan bermotor yang dihibahkan

biasanya telah memiliki masa hidup yang panjang sehingga dengan pajak untuk bea masuk

kendaraan bisa diseleksi kendaraan bermotor yang memiliki masa hidup yang masih sedikit

sehingga lebih bermanfaat digunakan oleh pemerintah daerah.

Pemberian bea masuk atas hibah tersebut juga sebaiknya dihilangkan untuk

mempermudah pemerintah sendiri didalam menyiapkan anggaran. Memang dana yang

didapatkan dari bea masuk tersebut akan kembali masuk ke daerah melalu pos pendapatan

dari pajak, namun tetap saja pengeluaran yang harus dibayarkan oleh departemen yang

bekerjasama dengan lembaga asing tersebut sangat sulit, dikarenakan anggaran tersebut

semestinya dapat digunakan hal-hal lain yang lebih bermanfaat.79

79 Penggunaan anggaran untuk pembayaran bea masuk yang timbul dari hibah biasanya dilakukan dari pos anggaran yang semestinya digunakan untuk kegiatan departemen tersebut, departemen pertanian sesniri menggunakan pos dana darurat untuk melakukan pembayaran atas bea masuk yang timbul sebagai akibat hibah dari Food and agriculture Organization of united nations.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 94: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

82

Universitas Indonesia

3.4. Analisa Manfaat bea masuk kendaraan proyek FAO terhadap pendapatan asli

daerah (PAD) daerah Yogyakarta

Berdasarakan data yang didapatakan dari dinas pendapatan daerah (dispenda) provinsi

istimewa daerah istimewa Yogyakarta didapatkan hasil seerti terlihat dari tabel berikut ini:

PENDAPATAN DAERAH A P.A.D

100.605.747.000 113.286.886.900 112,60 99.645.754.000 112328.208.900 112,73

1

Pajak Daerah

99.630.804.000

112.309.099.900

112,73 1.1 - PKB 58.180.318.000 62.628.262.900 107,65 1.2 - BBNKB 40.550.486.000 48.800.480.100 120,34 1.3 - PABT 900.000.000 880.356.900 97,82

2

Retribusi Daerah

14.950.000

19.109.000

127,82 2.1 Retribusi Pemakaian Kekayaan

Daerah - Sewa Tempat Foto Copy

8.400.000

3.600.000

8.700.000

3.600.000

103,57 100,00

- Sewa Tempat Penitipan KBM 4.800.000 5.100.000 106,25 2.1 Retribusi Perijinan Tertentu

Retribusi Ijin Cetak STNK yg

6.550.000

10.409.000

158,92 Hilang

B Lain-Lain Pendapatan Daerah 959.993.000 958.678.000 99,86 yang Sah Dealer Otomotif 538.934.000 585.640.000 108,67 PT Jasa Raharja 421.059.000 373.038.000 88,60

Pajak Kendaraan Bermotor dengan capaian target 107,65 % DAN Bea Masuk

Kendaraan Bermotor dengan capaian target 120,34 % disebabkan adanya kebijakan

pembebasan sanksi administrasi berupa denda dan bunga Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 95: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

83

Universitas Indonesia

Masuk Kendaraan Bermotor diberikan kepada wajib pajak yang melaksanakan

pembayaran mulai tanggal 1 Mei 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 (berdasarkan

Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 92/KEP/2008) dan kemudahan

untuk mendapatkan kredit Kendaraan Bermotor.

Pajak Air Permukaan dan Air Bawah Tanah dengan capaian target 97,82 %

disebabkan karena PDAM Tirta Marta yang sumurnya terletak di Kabupaten Sleman mulai

bulan Januari 2008 Pajak ABT nya disetorkan di KPPD Di Kabupaten Sleman.

Retribusi Ijin Cetak STNK yang Hilang dengan capaian target 158,92 % disebabkan

karena banyaknya permintaan duplikat STNK dari Wajib Pajak. Penerimaan dari Lain-lain

Pendapatan Daerah yang sah (PT Jasa Raharja) dengan capaian target 88,60 % disebabkan

karena adanya Wajib Pajak yang tidak melakukan proses pembayaran Pajak KBM.

Dari hasil penelitian peneliti jumlah total kendaraan yang dihibahkan oleh FAO

adalah sekitar 34 unit motor dan 3 unit mobil , dari hasil proses pembayaran bea

masuk,ppnBM, ppn, dan pph pasal 21, dapat dilihat jumlah penerimaan dispenda kota

Yogyakarta sebesar 110 juta rupiah, dimana hanya kurnag dari 1 % dari pendapatan total dari

dinas pendapatan daerah dari pajak kendaraan bermotor pada umumnya.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 96: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

84

Universitas Indonesia

3.5. Kesimpulan Manfaat bea masuk kendaraan proyek FAO terhadap pendapatan asli

daerah (PAD)

Dari total proses hibah sebesar 632 unit sepeda motor dan juga 39 unit mobil , menurut

perhitungan tarif Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sebesar 20

% dari nilai jual objek pajak diketahui daerah dapat mendapatkan nilai Pajak Kendaraan

Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan menurut hasil perhitungan pihak Food And Agriculture

Organization Of united Nation sebesar 12,6 miliar rupiah80, dimana dana tersebut dapat

meambahkan pendapatan asli daerah ( PAD)

Dari hasil penelitian peneliti di beberapa daerah yang akan dihibahkan kendaraan bermotor

dalam rangka penutupan proyek dapat dilihat perkiraan jumlah pendapatan BBNKB81 yang akan

didapatkan daerah dari hasil penerimaan BBNKB atas hibah kendaraan bermotor dari FAO di

tabel berikut ini82:

80 FAO inventory and tax , FAO, 2012 81 Proyeksi penerimaan BBNKB didapat dari permintaan departemen pertanian kepada FAO untuk menyediakan estimasi budget yang harus dikeluarkan oleh setiap dinas pertanian disetiap daerah apabila harus mengurus proses BBNKB pada srah terima kendaraan oct 2012 nanti. 82 Ibid

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 97: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

85

Universitas Indonesia

0

5

10

15

20

25

sumatera jawa kalimantan sulawesi

BBNKB

Dalam Ratusan Juta Rupiah

Dari Tabel diatas dapat diketahui perbedaan pendapatan dari BBNKB apabila pelaksanaan

penyerahan kendaraan bermotor terealisasi pada oktober 2012 nanti, penerimaan setiap daerah tidak

sama dikarenakan perda yang mengatur mengenai BBNKB tidak sama setiap daerahnya. Penerimaan

BBNKB tertinggi terdapat di daerah jawa dikarenakan paling banyaknya jumlah kendaraan bermotor

yang akan dihibahkan ke daerah jawa,

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 98: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

86

Universitas Indonesia

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dengan semakin banyaknya proyek bantuan asing di indonesia terkadang

memberikan banyak masalah baru terhadap sistim perpajakan di indonesia

khususnya apabila suatu proyek tersebut berakhir, dimana banyaknya invetaris dari

proyek tersebut yang kemudian dihibahkan kepada departemen yang bekerjasama

dengan badan asing tersebut setelah proyek tersebut berakhir , berbagai jenis barang

yang dihibahkan tersebut , terdapat barang-barang yang memiliki nilai pajak, yang

memberikan masalah baru bagi departemen yang menerima barang-barang hibahan

dari badan asing tersebut.

Salah satu yang sangat umum didalam penghibahan barang-barang tersebut adalah

kendaraan bermotor, dimana dapat berupa mobil ataupun motor. Pengurusan pajak

atas kendaraan bermotor , dengan status hibah terkadang memiliki banyak kendala

didalam pelaksanaannya , dimana Dalam UU No.34 Tahun 2000 tentang Pajak dan

Retribusi Daerah, setiap Pemerintah Daerah menarik dana atau pungutan yang

dikategorikan sebagai sumbangan pihak ketiga harus dilakukan sesuai dengan

ketentuan dan dapat dipertanggungjawabkan seperti yang tertuang dalam UU No. 34

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 99: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

87

Universitas Indonesia

Tahun 2000.

Namun penarikan pajak ini terbentur oleh status kendaraan bermotor tersebut yang

merupakan barang-barang yang didapatkan dari hibah tersebut. Namun dengan

adanya kriteria efisiensi juga menjadi ukuran apabila desentralisasi fiskal akan

digulirkan, yaitu pendekatan dalam pembagian urusan pemerintahan dengan

mempertimbangkan tersedianya sumber daya (personil, dana, dan peralatan) untuk

mendapat ketepatan, kepastian, dan kecepatan hasil yang harus dicapai dalam

penyelenggaraan bagian urusan pemerintahan. Artinya : apabila suatu bagian urusan

dalam penanganannya dipastikan akan lebih berdaya guna dan berhasil guna bila

ditangan oleh daerah provinsi dan/atau daerah kabupaten/kota maka dapat

diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah, ataupun sebaliknya, apabila suatu bagian

urusan akan lebih berdaya guna atau berhasil guna bila ditangani oleh pemerintah

pusat maka lebih baik diselenggarakan oleh pemerintah pusat.

Untuk itu, pembagian bagian urusan harus disesuaikan dengan

memperhatikan ruang lingkup wilayah beroperasinya bagian urusan pemerintahan

tersebut. Idealnya, sumber utama pembangunan daerah harus dapat dibiayai dari

PAD, hingga daerah tidak tergantung dari subsidi pemerintah pusat. Dengan

demikian, daerah dapat dengan leluasa melakukan akselerasi pembangunan

daerahnya tanpa beban pengaruh pemerintah, sesuai dengan makna otonomi daerah

itu sendiri yaitu daerah dapat melaksanakan sendiri segala urusan pemerintah diluar

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 100: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

88

Universitas Indonesia

kelima urusan yang masih ditangani oleh pemerintah pusat. Akan tetapi, harapan

tersebut bagi sebagian besar Pemerintah Daerah hanyalah sekedar mimpi belaka,

bahwa tidak mungkin daerah dapat membangun hanya dengan bertumpu pada PAD

saja. Oleh karena itu, daerah harus memperoleh subsidi dari pemerintah pusat yang

kita kenal dengan “Dana Perimbangan”, yang dimaksudkan untuk menanggulangi

gap capacity dalam pembiayaan pembangunan daerah (APBD).

Dengan demikian, daerah yang sudah kaya, karena memperoleh bagi hasil dari

Sumber Daya Alam (SDA) maupun bagi hasil dari Non SDA (penerimaan pajak)

seharusnya merelakan dana perimbangannya diberikan kepada daerah yang tidak

beruntung. Akan tetapi, bagi daerah yang kaya, dengan alasan bahwa selama era

“sentralistik” daerahnya menderita karena sumber kekayaannya telah dikuras habis

oleh pemerintah pusat, merasa tidak fair kalau saat reformasi sekarang sejarah

lamanya dilupakan.

2. Berkaitan dengan studi yang dilakukan terhadap hibah kendararaan bermotor dari

FAO kepada departemen pertanian Regulasi Pajak Kendaraan Bermotor hibah dari

FAO terhadap departemen pertanian terlihat bahwa tarip pajak juga diaplikasikan

melalui pemberian keringanan atas penetapan pajak terhadap kendaraan bermotor umum,

termasuk penetapan pajak terhadap kendaraan yang digunakan urnum dimungkinkan

untuk mengajukan pennohonan keringanan Pajak Kendaraaan Bermotor dan Bea Balik

Nama

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 101: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

89

Universitas Indonesia

Kendaraan Bermotor hibah yang peruntukannya sudah harus dapat

pemberesan surat-surat secara cepat, dimana kendaraan bermotor tersebut harus

segera mendapat surat-surat , agar dapat digunakan untuk menunjang kegiatan

kedinasan. Pemberian keringanan atau pengecualaian Pajak Kendaraan Bermotor dan

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor hibah dari fao terhadap departemen pertanian

yang dilakukan oleh kemntrian perpajakn dimaksudkan untuk membantu atau

meringankan dinas di daerah didalam melakukan pengurusan invetaris di kantor

dinas. Disamping itu pemberian keringanan pajak kendaraan bermotor juga dimaksudkan

untuk kepentingan bantuan hibah kendaraan bermotor tersebut dimana Pemberian

keringanan atau pengecualian Pajak Kendaraan Bermotor dan BeaBalik Nama

Kendaraan Bermotor besarnya bervariasi dari 20 % hingga 40 %, tergantung pada

besar kecilnya bantuan.

Adanya keringanan atau pengecualian Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor hibah dari FAO terhadap departemen pertanian akan semakin

meningkatkan produksi jasa di indonesia, dan tidak menutup kemungkinan berpengaruh

pula pada produksi barang. Apabila produksi barang dan jasa di suatu daerah mengalami

peningkatan, maka dapat diasumsikan di daerah tersebut sedang terjadi pertumbuhan

ekonomi. Peningkatan produksi jasa sudah dapat dipastikan akan diikuti oleh

peningkatan produksi yang lain termasuk produksi barang-barang yang menjadi

kebutuhan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan kehidupannya. Keadaan

sebaliknya akan terjadi apabila pengenaan Pajak Kendaraan" Bermotor dan Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor hibah dari FAO terhadap departemen pertanian tidak

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 102: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

90

Universitas Indonesia

diberikan keringanan terhadap kondisi atau keadaan tertentu, termasuk dalam hal bantuan

hibah yang dapat mempengaruhi perekonomian secara luas dan tidak menutup

kemungkinan pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor tanpa adanya fasilitas pajak tertentu

justru akan menghambat pertumbuhuan ekonomi, sehingga justru dapat mengakibatkan

distorsi ekonomi.

B. SARAN

Didalam pelaksanaan hibah kendaraan bermotor seringkali terbentur oleh

masalah-masalah perpajakan, dimana adalah jamak kendaraan bermotor yang

dihibahkan oleh lembaga asing, harus secepatnya digunakan oleh dinas atau

departemen pemerintah tersebut untuk menjalankan ataupun untuk menanggulangi

suatu permasalahan yang terjadi didalam lingkup masyarakat, namun kendala pajak

atas hibah dari kendaraan bermotor tersebut yang menghambat dari operasi dari

departemen atau dinas tersebut. Sebaiknya pengurusan khususnya hibah atas

kendaraan bermotor tersebut semestinya harus diatur tersendiri didalam peraturan

pajak khusus, dimana mempermudah didalam proses pengurusan surat-surat yang

secara khusus terkait dengan masalah perpajakan ini, termasuk didalamnya

melakukan pengecualian yang umum terhadap pajak atas kendaraan bermotor hasil

dari hibah tanpa melakukan pengecualian dari undang-undang no.28 tahun 2009

mengenai pajak daerah dan restribusi daerah, dengan pengecualian tersebut,

kendaraan bermotor hasil hibah dapat digunakan oleh dinas atau departemen tersebut

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 103: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

91

Universitas Indonesia

dengan segera.

Kedua, penarikan atau pungutan atas pajak kendaraan bermotor atas hibah

sebaiknya dapat dihilangkan mengingat , konsekuensi yang didapat lebih beresiko

jika pajak atas hibah dari badan asing khususnya kendaraan bermotor ini

dikecualikan dibandingkan dengan penghapusan dari pajak atas hibah kendaraan

bermotor ini, dikarenakan lebih urgensinya penggunaan kendaraan bermotor ini

didalam menunjang pekerjaan dan pelayanan kepada masyarakat ini.

Ketiga, Bahwa di Undang Undang Pebaean dalam hal ini undang undang no 17

tahun 2006 semestinya terdapat pengecualian terhaap pengenaan bea masuk dari hibah dari

lembaga atau perwakilan Negara asing, sehingga pemerintah daerah yang menerima hasil

hibah khususnya hibah kendaraan bermotor tidak dipusingkan dengan kewajiban

melakukan pembayaran bea masuk, pph pasal 22, ppn dan pajak penjualan atas barang

mewah. perubahan secepatnya, dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi

masyarakat dikarenakan , lebih cepat pihak departemen tersebut menggunakan kendaraan

bermotor hasil hibah tersebut , untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 104: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

92

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

I. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SK Menkeu no. 25/KMK.01/1998 Undang-undang no.28 tahun 2009, tentang pajak dan restribus daerah Departemen Keuangan RI, Mekanisme Hibah Kepada Daerah, Jakarta :

Depkeu, 2010 Undang Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang

undang nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah II. BUKU Abdullah, Rozali, 2000, Pelaksanaan otonomi Luas dan Isu federalisme sebagai

suatu Alternatif, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Arsyad, Negara, 1990, Hubungan Fiskal antar pemerintah di Indonesia, Analisis,

Tahun XIX Arsyad, Negara, 1990, Hubungan Fiskal antar pemerintah di Indonesia, Analisis,

Tahun XIXMustaqiem, dkk, 2007, Kontribusi Pemikiran untuk 50 Tahun, Prof. DR. Moh. Mahfud MD., SH,

Badan Diklat Depdagri, Materi Hukum Perpajakan, 2001. Bohari. Pengantar Hukum Pajak, Raja Grafindo Persada, JakartEL 2002 Bagir Manan, 2002, Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, Penerbit Pusat Studi

Hukum (PSH) Fakultas Hukum UII Yogyakarta Brotodihardjo, Santoso, 2003, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Edisi Keempat,

Refika Aditama, Bandung. Carl Joachim Friedrich, Filsafat Hukum ,Jakarta : Nusamedia, 2009. Departemen Pertanian, Cenggah dan tanggap flu burung ,Jakarta: Departemen

pertanian , 2009. Djojohadikusumo, Sumitro, Ekonomi Pembangunan, PT Pembangunan, Jakarta,

1960. Davey, Kenneth, 1989, Keuangan Pemerintah Daerah di Indortesia (Hubungan

Keuangan Pusat - Daerah di Indonesia) UI Press, Jakarta

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 105: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

93

Universitas Indonesia

Devas, Nick, 1989, Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia (Keuangan

Pemerintah Daerah di Indonesia : Sebuah Tinjauan Umum), UI Press, Jakarta

Edy Suandy, Hukum Pajak, Salemba Empat, Jakarta, 2002 Elvina Sidabutar, 2005, Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Perkembangan

Investasi di Daerah (dalam kasus Industri Telekomunikasi Seluler) Fahmi, Sudi, 2007, Penyelesaian Konflik Pengaturan Perundang-undangan

Pada Era Otonomi Daerah (Studi Kasus Bidang Kehutanan HAW. Widjaja, 2004, Penyelenggaraan otonomi Di Indortesia (Dalam Rangka

Sosialisasi UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah), PTRajaGrafindo Persada, Jakarta.

Hariyono, Ark 1997, Tinjauan umum terhadap UU No. 12 Tahun 1955 Tentang

Pajak Bumi dan Bangunan Sebagaiman Telah Diubah Dengan UU No. 12 Tahun 1994, Valuestate, Media Informasi & Komunikasi Penilai PBB, Direktorat PBB dan BPHTB, Vol. 007, Jakarta, 1997 .Retrospeksi Terhadap Masalah hukum dan Kenegaraan FH UII Press,

Ismail Tjip, pengaturan pajak daerah di Indonesia , yellow printing, Jakarta ,

2007 Irawan dan Suparmoko, Ekonomika Pembangunan, BPFE Yogyakarta,

Yogyakarta, 1995 Irianto, Edi Slamet, - Syarifuddin Jurdi, 2005, Politik Perpajakan, Membangun

Demokrasi Negara, UII Press, Yogyakarta John Rawls, Teori Keadilan: Dasar-Dasar Filsafat Politik untuk Mewujudkan

Kesejahteraan Sosial dalam Negara, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006. Juanda, 2004, Hukum Pemerintah Daerah, Pasang Surut Hubungan

Kewenangan antara DPRD dan Kepala Daerah PT. Alumni Bandung Kaloh DR, 2002, Mencari Bentuk Otonomi Daerah (Suatu Solusi Dalam

Menjawab Kebutuhan Local Dan Tantangan Global), Rineka Cipta, Jakarta

Kaho, Josef Riwo, 1991, Prospek Otonomi Daerah di Negara RI, Rajawali Press,

Jakarta.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 106: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

94

Universitas Indonesia

Mawardi, Oentarto, 2004, Permasalahan Implementasi Undang-undang Nomor

22 Tahun 1999, Jurnal Hukum Bisnis, Vol. 23 No.l Tahun 2004, YPHB - Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis.

Mustaqiem, dkk, 2007, Kontribusi Pemikiran untuk 50 Tahun, Prof. DR. Moh.

Mahfud MD., SH, Retrospeksi Terhadap Masalah hukum dan Kenegaraan FH UII Press, Pascasarjana FH UII

Mardiasmo, Perpajakan, edisi Revisi Tahun 2000, Andi, Yogyakarta,2000 Miyasto, Sistim Perpajakan Nasional Dalam Era Ekonomi Global, Pidato

Pengukuhan Guru Besar Imu Ekonomi Undip, 3997. Mariun, 1975, Azas-azas Ilmu Pemerintahan, Fakultas Sosial dan Politik UGM,

Yogyakarta Nasution, Agus Salim, Pajak dan Retribusi Daerah, Karunika, Jakarta, 1998 Rohimat, Nyoman Sumaryadi, Efektivitas Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah,

(Jakarta : Citra Utama , 2005 ), Penggalian Potensi PAD Kabupaten atau Kota di'Era Otonomi Daerah, CSPI, Bandung Rochmat Socmitro. Pengantar Singkat Hukum Pajak, Eresco, Bandung, 1987 Rochmat Soemitro, Asas dan Dasar Perpajakan U Refika Adilama, Bandung,

1998 Richard Musgrave, pada Badan Diklat Departemen Daiam Negeri dan Otonomi

Daerah, 2001 Retnowulan, Sutantio, Kapita Selekta Hukum Ekonomi, Ikatan Hakim Indonesia,

Mahkamah Agung. R.I, Jakarta, 1995 Santoso Brotodihardjo, Ilmu Hukum Pajak, PT. Eresco, Bandung 1982 Sri Pudyalmoko,Pengantar Hukum Pajak, Andi, Yogyakarla 2002 Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar

Kebijaksanaan, cet. 1, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi-Universitas Indonesia, 2007

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012

Page 107: UNIVERSITAS INDONESIA PENGECUALIAN PAJAK HIBAH …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313758-T31263-Pengecualian pajak.pdfPENGECUALIAN PAJAK HIBAH KENDARAAN BERMOTOR ( KASUS HIBAH

95

Universitas Indonesia

Supriyanto dan Agung F. Sampurna, Utang Luar Negeri Indonesia: Argumen, Relevansi dan implikasinya bagi Pembangunan, cet. 1, Jakarta: Djambatan, 1999

Suryohadi Projo, Sayidiman, Reformasi Ekonomi Politik Dalam Kerangka Paradigma

Pembangunan Nasional, AFKAR, Jakarta. Syaukani.HR, Afan Gaffar, M. Ryaas Rasyid, 2002, Otonomi Daerah Dalam

Negara Kesatuan, Cetakan I, Pustaka Pelajar Sidik, Machfud, 2004, Prospek dan Problematika Pelaksanaan UU No. 25/1999

Tentang Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah, Jurnal Hukum Bisnis, Vol. 23 No. l Tahun 2004, YPHB - Yayasan Pengembangan HukumBisnis

Suharno, 2003, Potret Perjalanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Direktorat

PBB dan BPHTB Sidik, Machfud, 2004, Prospek dan Problematika Pelaksanaan UU No. 25/1999

Tentang Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah, Jurnal Hukum Bisnis, Vol. 23 No. l Tahun 2004, YPHB - Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis

Theo Huijbers, Filsafat Hukum, Yogyakarta: kanisius, 1995 III. JURNAL FAO , Internal Information Education and Communication (IEC) , Jakarta :

FAO, 2010 FAO Communication division, Global Strategies to prevent and control HPAI,

Rome: FAO ,2010 FAO, Fao Response Highly Pathogenic Avian Influenza and beyond, Rome:

FAO, 2011.

Pengecualian pajak..., Aluisius Ari, FH UI, 2012