clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. dengan demikian, opini...

44
1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah Pelaporan tentu berkaitan dengan pertumbuhan dari suatu perusahaan, hasil dari pemeriksaan auditor dengan segala temuannya disampaikan dan disusun kedalam bentuk laporan auditor. Laporan auditor berisi opini auditor mengenai kewajaran pernyataan atau asersi manajemen yang dituangkan dalam laporan keuangan dengan standar akuntansi keuangan (SAK), hal tersebut dipergunakan oleh pihak-pihak pemakai sebagai dasar dalam melihat pertumbuhan dari suatu perusahaan dan mengambil keputusan. Opini audit dapat berupa opini wajar tanpa pengecualian (clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini tidak wajar. Disamping ketiga opini tersebut, auditor juga dapat menolak memberikan pendapat (no opinion). Auditor eksternal harus mengidentifikasi setiap tahap kegagalan bisnis yang telah dicapai perusahaan dalam memberikan opini audit atas laporan keuangan perusahaan yang kemampuan mempertahankan kelangsungan hidupnya diragukan, Purba (2009). Menurut Boritz (1991) dalam Purba (2009) rekomendasi pemberian opini audit berdasarkan tingkat keraguan, yaitu keraguan besar (antara 50% hingga 70%) dalam laporan keuangan menjelaskan bahwa perlu adanya pengungkapan akan keraguan, penyebab adanya keraguan, rencana manajemen, dan potensi penyesuaian, sehingga opini audit yang akan dikeluarkan oleh auditor dalam laporan auditnya menambahkan paragraf penjelasan. Walaupun pengungkapan pada laporan keuangan telah memadai, tetapi dalam opini audit tidak perlu dilakukan modifikasi atas laporan audit, sepanjang dilakukan pengungkapan yang memadai. Tingkat keraguan yang sangat besar (70% hingga 95%) dalam laporan keuangan perlu adanya pengungkapan informasi mengenai adanya keraguan, akrual atas kerugian yang dapat diprediksi jika dapat diestimasi dan jika tidak dapat diestimasi perlu mengungkapkan informasi terkait dengan adanya potensi penyesuaian. Kondisi ini dalam opini audit perlu paragraf penjelasan pada laporan audit, walaupun pengungkapan pada laporan keuangan telah memadai.

Upload: others

Post on 13-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

1

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Pelaporan tentu berkaitan dengan pertumbuhan dari suatu perusahaan, hasil

dari pemeriksaan auditor dengan segala temuannya disampaikan dan disusun

kedalam bentuk laporan auditor. Laporan auditor berisi opini auditor mengenai

kewajaran pernyataan atau asersi manajemen yang dituangkan dalam laporan

keuangan dengan standar akuntansi keuangan (SAK), hal tersebut dipergunakan

oleh pihak-pihak pemakai sebagai dasar dalam melihat pertumbuhan dari suatu

perusahaan dan mengambil keputusan. Opini audit dapat berupa opini wajar tanpa

pengecualian (clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini tidak

wajar. Disamping ketiga opini tersebut, auditor juga dapat menolak memberikan

pendapat (no opinion). Auditor eksternal harus mengidentifikasi setiap tahap

kegagalan bisnis yang telah dicapai perusahaan dalam memberikan opini audit

atas laporan keuangan perusahaan yang kemampuan mempertahankan

kelangsungan hidupnya diragukan, Purba (2009).

Menurut Boritz (1991) dalam Purba (2009) rekomendasi pemberian opini

audit berdasarkan tingkat keraguan, yaitu keraguan besar (antara 50% hingga

70%) dalam laporan keuangan menjelaskan bahwa perlu adanya pengungkapan

akan keraguan, penyebab adanya keraguan, rencana manajemen, dan potensi

penyesuaian, sehingga opini audit yang akan dikeluarkan oleh auditor dalam

laporan auditnya menambahkan paragraf penjelasan. Walaupun pengungkapan

pada laporan keuangan telah memadai, tetapi dalam opini audit tidak perlu

dilakukan modifikasi atas laporan audit, sepanjang dilakukan pengungkapan yang

memadai. Tingkat keraguan yang sangat besar (70% hingga 95%) dalam laporan

keuangan perlu adanya pengungkapan informasi mengenai adanya keraguan,

akrual atas kerugian yang dapat diprediksi jika dapat diestimasi dan jika tidak

dapat diestimasi perlu mengungkapkan informasi terkait dengan adanya potensi

penyesuaian. Kondisi ini dalam opini audit perlu paragraf penjelasan pada laporan

audit, walaupun pengungkapan pada laporan keuangan telah memadai.

Page 2: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

2

Auditor tidak perlu merancang prosedur audit dengan tujuan tunggal untuk

mengidentifikasi kondisi dan peristiwa yang, jika dipertimbangkan secara

keseluruhan, menunjukkan bahwa terdapat kesangsian besar mengenai

kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka

waktu yang pantas. Dalam pelaksanaan prosedur tersebut, auditor dapat

mengidentifikasi informasi mengenai kondisi atau peristiwa tertentu yang, jika

dipertimbangkan secara keseluruhan menunjukkan adanya kesangsian besar

tentang kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

dalam jangka waktu pantas. Signifikan atau tidaknya kondisi atau peristiwa

tersebut tidak akan tergantung atas keadaan, dan beberapa diantaranya

kemungkinan hanya menjadi signifikan jika ditinjau bersama-sama dengan

kondisi atau peristiwa yang lain. Kondisi atau peristiwa tersebut adalah trend

negatif, petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan keuangan, masalah intern,

dan masalah luar yang telah terjadi, (SPAP 2011).

Faktor-faktor yang mendorong auditor dalam mengeluarkan opini tersebut

perlu untuk diketahui, karena berkaitan dengan pembaca atau orang-orang yang

berkepentingan dalam laporan keuangan yang sudah diaudit sehingga tidak

menyesatkan. Purba (2009) menjelaskan bahwa masing-masing pengguna laporan

keuangan tersebut memiliki kepentingan yang berbeda-beda, seperti investor atau

analisis, karyawan atau serikat karyawan, bankir atau kreditur, dan pemerintah

atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelasan atau modifikasi perkataan adalah suatu opini yang dikeluarkan auditor

karena auditor merasa penting atau wajib memberikan informasi tambahan.

Beberapa kondisi yang menyebabkan Auditor mengeluarkan opini wajar

tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Kondisi atau peristiwa tersebut adalah trend negatif, petunjuk lain tentang

kemungkinan kesulitan keuangan, masalah intern, dan masalah luar biasa yang

telah terjadi, IAPI (2011). Berdasarkan standar tersebut penelitian ini akan

dikembangkan dengan penelitian-penelitian going concern yang sudah dilakukan.

Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa faktor yang

Page 3: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

3

mendorong auditor dalam mengeluarkan opini going concern akan memiliki

kaitan terhadap opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau

modifikasi perkataan.

Penelitian tentang opini going concern sangat umum dan sudah banyak

dilakukan, seperti penelitian Susanto (2009) menjelaskan bahwa dalam

menetukan opini audit atas suatu perusahaan auditor juga harus memperhatikan

likuiditas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban

jangka pendek dengan aset-aset likuid yang dimiliki perusahaan, profitabilitas

menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu,

serta solvabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar

kewajiban jangka panjang. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut

adalah kondisi keuangan perusahaan, current ratio, quick ratio, cash flow from

operation,return on asset, debt to equity, long term debt to total asset, debt to

total asset, kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, debt default, opinion

shopping untuk opini audit going concern.

Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan Santosa dan Wedari (2007)

menggunakan variabel kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan, opini audit

tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan untuk mengukur

kecenderungan penerimaan opini audit going concern. Dari kelima variabel

tersebut dua diantaranya memiliki pengaruh negatif terhadap kecenderungan

penerimaan opini audit going concern yaitu kondisi keuangan perusahaan,dan

ukuran perusahaan. Variabel yang memiliki pengaruh positif hanya satu yaitu

opini audit tahun sebelumnya, sedangkan kualitas audit dan pertumbuhan

perusahaan tidak berpengaruh terhadap kecenderungan penerimaan opini audit

going concern.

Penelitian yang dilakukan Junaidi dan Hartono (2010) menggunakan audit

client tenure, reputasi auditor, disclosure, dan ukuran perusahaan sebagai variabel

pengukur, tiga diantaranya memiliki pengaruh positif dan hanya salah satu yang

Page 4: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

4

tidak memiliki pengaruh terhadap opini going concern yang diberikan oleh

auditor yaitu ukuran perusahaan.

Namun demikian penelitian yang pengamatan objek penelitian perusahaan

sektor manufaktur dan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan

atau modifikasi perkataan masih sangat minim. Karena itulah penulis ingin

meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi auditor dalam memberikan opini wajar

tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan (studi

kasus pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012).

Perusahaan manufaktur dipilih sebagai objek penelitian karena perusahaan

manufaktur lebih kompleks dibandingkan dengan jenis perusahaan yang lain dan

memiliki subsektor yang lebih banyak dibandingkan perusahaan lain yang

terdaftar di BEI.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah

penelitian ini adalah “Apakah kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun

sebelumnya, ukuran perusahaan, audit client tenure, likuiditas, profitabilitas, dan

solvabilitas berpengaruh terhadap auditor dalam memberikan opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan?”. Peneltian

ini dilakukan untuk menguji, membuktikan, dan menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi auditor dalam memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan

paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan pada perusahaan sektor manufaktur

yang terdaftar di BEI tahun 2011 sampai 2012.

Manfaat penelitian bagi akademisi, diharapkan dapat memberikan

informasi lebih mendalam dari faktor-faktor yang mempengaruhi auditor dalam

memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf pejelasan atau

modifikasi perkataan, bagi investor dan calon investor, diharapkan penelitian ini

dapat memberikan informasi sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan

investasi dan bagi perusahaan diharapkan penelitian ini dapat dijadikan evaluasi

untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan sehingga kinerja dan kondisi

Page 5: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

5

perusahaan akan mendapat pernyataan wajar dari auditor tanpa harus ada

tambahan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis

Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi

perkataan.

Menurut Arens (2008), opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelasan atau modifikasi perkataan merupakan salah satu opini yang

dikeluarkkan oleh auditor karena auditor merasa penting atau wajib memberikan

informasi tambahan walaupun kriteria audit sudah lengkap dengan hasil yang

memuaskan dan laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Ada lima

penyebab dari penambahan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan pada

laporan wajar tanpa pengecualian, yaitu tidak adanya aplikasi yang konsisten dari

prinsip-prinsip yang berlaku umum (GAAP), keraguan yang substansial mengenai

going concern, auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip akuntansi yang

dirumuskan, penekanan terhadap suatu hal atau masalah, dan laporan yang

menyebabkan auditor lain.

Teori Agensi (Agency theory)

Jensen dan Meckling (1976) dalam Noverio (2011) menjelaskan bahwa

adanya suatu kontrak antara satu atau lebih orang (pemilik) yang memerintah agen

(manajemen). Pemilik memberikan wewenang kepada manajemen untuk

menjalankan kegiatan operasional perusahaan, sehingga manajemen memiliki

informasi yang lebih mengenai perusahaan. Pemilik maupun manajemen

mempunyai rasionalisasi ekonomi dan semata-mata mementingkan kepentingan

sendiri, hal ini sering disebut sebagai Asymetri information, Noverio (2011).

Seharusnya manajemen mengungkapkan semua informasi yang berkaitan dengan

perusahaan kepada masyarakat dengan jelas dan lengkap. Namun dalam

praktiknya hal tersebut tidak dilakukan, karena manajemen takut informasi

tersebut akan memberikan dampak yang kurang baik terhadap perusahaan. pihak

Page 6: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

6

ketiga (auditor) memiliki tugas untuk mengungkapkan informasi tersebut, dalam

hal ini auditor harus bertindak independen apabila ada informasi yang harus

ditambahkan, atau perlu adanya penjelasan yang lebih khusus mengenai keadaan

perusahaan maka auditor akan memberikan opini wajar tanpa pengecualian

dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2011), menguji reputasi auditor,

ukuran perusahaan, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio leverage, dan rasio

nilai pasar dalam memberikan pengaruh terhadap opini going concern oleh

auditor. Penelitian ini memberikan bukti bahwa reputasi auditor, rasio

profitabilitas, rasio leverage, dan rasio nilai pasar tidak memiliki pengaruh

terhadap pemberian opini going concern, sedangkan ukuran perusahaan dan rasio

likuditas memiliki pengaruh terhadap pemberian opini going concern.

Adapun penelitian lain yang telah dilakukan oleh Widodo (2011)

menggunakan variabel yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari

(2011). Widodo (2011) menguji reputasi auditor, auditor client tenure, disclosure,

ukuran perusahaan, dan opini audit sebelumnya dalam pemberian opini going

concern oleh auditor. penelitian ini menghasilkan bukti bahwa reputasi auditor,

disclosure, dan ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap pemberian

opini going concern oleh auditor, sedangkan auditor client tenure dan opini audit

tahun sebelumnya berpengaruh terhadap pemberian opini going concern oleh

auditor.

Warnida (2011) menggunakan variabel rasio likuiditas, rasio solvabilitas,

price earning ratio dan ukuran perusahaan untuk melihat pengaruhnya terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern.

Likuditas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit

going concern, sedangkan solvabilitas dan price earning ratio tidak berpengaruh

terhadap penerimaan opini audit going concern. Setyarno (2006) melakukan

penelitian terhadap kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun

Page 7: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

7

sebelumnya, dan pertumbuhan perusahaan untuk mengetahui pengaruh opini audit

going concern. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kondisi keuangan

perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya memiliki pengaruh positif

sedangkan rasio pertumbuhan perusahaan dan kualitas audit tidak berpengaruh

terhadap opini audit going concern.

Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

Pengembangan Hipotesis

Auditor memiliki tanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan

audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan

bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau

kecurangan, (SA seksi 110), setelah prosedur audit selesai dilakukan oleh auditor,

maka auditor akan memberikan pendapat. Pendapat yang diberikan akan berkaitan

dengan kinerja dan kondisi dari perusahaan, dan apabila ditemukan kondisi atau

peristiwa pada laporan keuangan yang auditor merasa perlu untuk dijelaskan,

Auditor akan menambahkan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan pada

opini audit yang akan dikeluarkannya. Pentingnya pendapat audit yang wajar

dengan atau tanpa kalimat penjelas akan memberikan pengaruh yang positif bagi

semua pihak yang berkepentingan, Ningsih (2011).

Hubungan kondisi keuangan perusahaan terhadap pemberian opini wajar

tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan

Baik atau buruknya suatu perusahaan dapat dilihat melalui kondisi

keuangan dari perusahaan itu sendiri. Haron et al., (2009) dalam penelitiannya

mengenai faktor yang mempengaruhi auditor dalam opini going concern

menyatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap penilaian

auditor dalam menerbitkan opini going concern. Semakin baik kondisi keuangan

perusahaan maka semakin kecil kemungkinan bagi auditor untuk memberikan

opini audit going concern, karena auditor hanya akan memberikan opini ini jika

perusahaan dikatakan bangkrut atau sulit melanjutkan kelangsungan hidup

Page 8: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

8

usahanya, Santosa dan Wedari (2007). Sama halnya dengan Setyarno et al.,

(2006) dan Susanto (2009) Menyatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Menurut

Santosa dan Wedari (2007) dalam hasil penelitiannya menemukan bahwa auditor

yang semula memberikan opini going concern mengubah opini yang diberikan

ditahun berikutnya menjadi tidak memberikan opini going concern, sebaliknya

saat kondisi keuangan dari perusahaan menurun, maka auditor yang semula tidak

memberikan opini going concern, ditahun berikutnya memberikan opini going

concern. Dengan kata lain kondisi keuangan perusahaan berpengaruh positif

terhadap opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau

moodifikasi perkataan yang diberikan oleh auditor.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

H1 : Kondisi keuangan perusahaan berpengaruh positif terhadap pemberian opini

wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Hubungan opini audit tahun sebelumnya terhadap pemberian opini wajar

tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan

Opini audit tahun sebelumnya merupakan opini audit yang sudah diterima

oleh auditee pada tahun sebelumnya. Mutchler dalam Widodo (2011) menyatakan

bahwa apabila tahun sebelumnya perusahaan mendapat opini audit going concern,

maka tahun berikutnya kemungkinan auditor memberi opini audit going concern

akan lebih besar. Hal ini dilakukan dengan menguji pengaruh ketersediaan

informasi publik terhadap prediksi opini audit going concern, menggunakan

discriminant analysis yang memasukan tipe opini audit tahun sebelumnya yang

mempunyai akurasi prediksi paling tinggi, yaitu 89,9%,. Berdasarkan penelitian

diatas maka, opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap opini

wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau moodifikasi perkataan

yang diberikan oleh auditor.

Page 9: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

9

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis penelitian yang diajukan

dalam penelitian ini adalah :

H2 : Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap pemberian opini

wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan

Hubungan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan

Ukuran perusahaan adalah salah satu tolak ukur yang dianggap dapat

melihat perkembangan dari perusahaan itu sendiri. Warnida (2011) mengatakan

ukuran perusahaan merupakan besar atau luasnya suatu perusahaan dan

merupakan suatu indikator yang dapat menunjukkan kondisi atau karakteristik

suatu perusahaan sehingga dalam penelitiannya menyatakan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Perusahaan

kecil lebih sering mendapatkan opini audit going concern dari auditor dari pada

perusahaan yang lebih besar, Mutchler (1985). Santosa dan Wedari (2007) dalam

penelitiannya juga menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pemberian opini wajar

tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Hubungan audit client tenure terhadap pemberian opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan

Menurut Inggrid (2012) audit client tenure adalah jangka waktu perikatan

kantor akuntan publik dimana lamanya jumlah tahun Kantor Akuntan Publik

(KAP) melakukan perikatan dengan auditee yang sama untuk melakukan audit

terhadap laporan keuangan perusahaan. Secara singkat audit client tenure

merupakan lamanya hubungan atau ikatan antara auditor dengan kliennya yang

Page 10: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

10

sama. Junaidi dan Hartono (2010) mengatakan bahwa ketika auditor mempunyai

jangka waktu hubungan yang lama dengan kliennya, hal ini akan mendorong

pemahaman yang lebih atas kondisi keuangan klien dan oleh karena itu akan

cenderung mendeteksi masalah going concern. Dalam penelitian Junaidi dan

Hartono (2010) tersebut menyatakan bahwa audit client tenure berpengaruh pada

opini going concern, Semakin lama hubungan auditor dengan klien, maka

semakin kecil kemungkinan perusahaan untuk mendapatkan opini going concern.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

H4 : Audit client tenure berpengaruh positif terhadap pemberian opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Hubungan likuiditas terhadap pemberian opini wajar tanpa pengecualian

dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan

Likuiditas perusahaan adalah kemampuan dari suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek. Susanto (2009) menyatakan bahwa

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek bisa diukur

dengan menggunakan current ratio. Sama halnya dengan Noverio (2011) yang

mengatakan bahwa tingkat likuiditas perusahaan bisa diukur melalui current ratio,

Rasio ini digunakan untuk melihat sejauh mana aktiva lancar dengan hutang

lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar, sehingga semakin tinggi

kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya maka semakin

besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar. Likuiditas perusahaan

dapat menjadi salah satu indikator untuk menilai kelangsungan hidup perusahaan

berdasarkan kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

Page 11: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

11

H5 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap pemberian opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Hubungan profitabilitas terhadap pemberian opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan

Rasio profitabilitas adalah kemampuan dari suatu perusahaan untuk

memaksimalkan aktiva yang dimiliki guna memperoleh laba. Noverio (2011)

dalam penelitiannya menjelaskan bahwa rasio profitabilitas diukur dengan return

on assets (ROA), menurutnya rasio ini memberikan ukuran yang lebih baik

terhadap profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen

dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Susanto (2009)

berpendapat bahwa ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam memperoleh atau menghasilkan laba. Rasio profitabilitas umumnya

digunakan karena masyarakat berpandangan bahwa tingkat keberhasilan

operasional dan efektivitas perusahaan didasarkan pada tingkat profitabilitas yang

dicapai perusahaan, Noverio (2011).

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

H6 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pemberian opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Hubungan solvabilitas terhadap pemberian opini wajar tanpa pengecualian

dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan

Solvabilitas merupakan kemampuan dari suatu perusahaan untuk

membayar semua hutang, baik itu hutang jangka pendek maupun hutang jangka

panjang. Noverio (2011) menjelaskan bahwa rasio solvabilitas merupakan rasio

yang mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban

keuangannya, rasio solvabilitas yang tinggi dapat berdampak buruk bagi keuangan

perusahaan yang menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan buruk dan

Page 12: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

12

dapat menimbulkan ketidakpastian terhadap kelangsungan hidup perusahaan.

Rasio solvabilitas dapat diukur dengan menggunakan debt to total assets, hal ini

sejalan dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh Susanto (2009) dan Noverio

(2011). Debt to total assets menggambarkan sejauh mana hutang dapat ditutupi

oleh aktiva, supaya perusahaan aman jumlah hutang harus lebih kecil dari aktiva

yang dimiliki oleh perusahaan, Susanto (2009).

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

H7 : Solvabilitas berpengaruh positif terhadap pemberian opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Gambar 1. Model Penelitian

Metode Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor Manufaktur yang

listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2012 yang terdapat dalam

Indonesia Stock Exchange (IDX) Bursa Efek Indonesia 2011-2012. Sampel dipilih

berdasarkan pendekatan purposive sampling, kriteria yang digunakan dalam

pengambilan sampel :

Page 13: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

13

Perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2011

sampai 2012 yang menerbitkan laporan keuangan audit per 31 Desember

(dalam mata uang Rupiah).

Memiliki data-data untuk perhitungan rasio keuangan (Likuiditas,

Profitabilitas, dan Solvabilitas).

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

diperoleh dari Indonesia Stock Exchange (IDX) Bursa Efek Indonesia 2011- 2012.

Tabel 1. Pengukuran Variabel

Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional

Variabel

Pengukuran

1. Kondisi

Keuangan

Perusahaan

Tingkat kesehatan

yang dimiliki oleh

suatu perusahaan

Model kebangkrutan dengan

menggunakan lima rasio yaitu

likuiditas, Profitabilitas, leverage,

rasio uji pasar dan aktivitas. (The

Altman model ,1968) Z = 1,2 z1 +

1,4 z2 + 3,3 z3 + 0,6 z4 + 0,999 z5

Z1= Working capital

Total aset

Z2= Laba ditahan

Total aset

Z3= Laba sebelum bunga dan pajak

Total aset

Z4= Market capitalization

Book value of debt

Page 14: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

14

Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional

Variabel

Pengukuran

Z5= Penjualan

Total aktiva

2. Opini Audit

Tahun

Sebelumnya

Opini audit yang

sudah diterima oleh

auditee pada tahun

sebelumnya

Variabel dummy akan digunakan

untuk meninjau hal tersebut, opini

wajar tanpa pengecualian dengan

paragraf penjelasan atau modifikasi

perkataan diberi kode 1, sedangkan

non opini wajar tanpa pengecualian

dengan paragraf penjelasan atau

modifikasi perkataan diberi kode 0

(nol).

3. Ukuran

Perusahaan

Salah satu tolak

ukur yang dianggap

dapat melihat

perkembangan dari

perusahaan

Ukuran perusahaan diukur dengan :

natural log dari total aktiva

(Widodo, 2011)

4. Audit

Client

Tenure

Lamanya hubungan

atau ikatan antara

auditor dengan

kliennya yang sama

Peraturan Menteri Keuangan

No.17/PMK.01/2008 tentang jasa

Akuntan Publik paling lama untuk

6 (enam) tahun buku berturut-turut

dan oleh seorang Akuntan Publik

paling lama untuk 3 (tiga) tahun

buku berturut-turut

Page 15: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

15

Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional

Variabel

Pengukuran

5. Likuiditas Kemampuan dari

suatu perusahaan

untuk memenuhi

kewajiban jangka

pendek

Current ratio (%)

= Aktiva lancar

Hutang lancar

6. Profitabilitas Kemampuan dari

suatu perusahaan

untuk

memaksimalkan

aktiva yang

dimiliki guna

memperoleh laba

ROA (%)

= Net profit

Total aktiva

7. Solvabilitas

Kemampuan dari

suatu perusahaan

untuk membayar

semua hutang, baik

itu hutang jangka

pendek maupun

hutang jangka

panjang

Debt to total assets (%)

= Total Hutang

Total Aktiva

8. Opini

Wajar

Tanpa

Pengecualia

n dengan

paragraf

penjelasan

atau

modifikasi

perkataan

Salah satu opini

yang dikeluarkan

oleh auditor.

Variabel dummy akan digunakan

untuk meninjau hal tersebut, opini

wajar tanpa pengecualian dengan

paragraf penjelasan atau modifikasi

perkataan diberi kode 1, sedangkan

non opini wajar tanpa pengecualian

dengan paragraf penjelasan atau

modifikasi perkataan diberi kode 0

Page 16: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

16

Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis, menggunakan variabel-variabel yang

dirumuskan sebagai berikut:

Y = α + β1 KKP + β2 OAS + β3 UP + β4 ACT + β5 LS + β6 PS + β7 SS + e

Keterangan:

Y : Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau

modifikasi perkataan.

α : Konstanta

KKP : KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN

OAS : OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA

UP : UKURAN PERUSAHAAN

ACT : AUDIT CLIENT TENURE

LS : LIKUIDITAS

PS : PROFITABILITAS

SS : SOLVABILITAS

β1-β4 : Koefisien Regresi

e : Tingkat Kesalahan

Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis akan menggunakan analisis regresi logistik karena

variabel dependen akan diukur dengan menggunakan variabel dummy, untuk

mengetahui tujuh variabel independen yaitu kondisi keuangan perusahaan, opini

audit tahun sebelumnya, ukuran perusahaan, audit client tenure, likuiditas,

Page 17: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

17

profitabilitas, dan solvabilitas. Langkah-langkah pengujian pengujian seperti

analisis data akan dilakukan dengan menilai kelayakan model regresi,

menganalisis koefisien determinasi (Nagelkerke R Square), kemudian

menganalisis daya klasifikasi model prediksi untuk masing-masing kelompok dan

yang terakhir menguji koefisien regresi.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pengambilan Sampel Penelitian

Tabel 2. Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah

1 Perusahaan sektor manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2011-2012

272

2 Yang tidak menerbitkan laporan

keuangan audit per 31 desember (tidak

dalam mata uang Rupiah).

(104)

3 Yang tidak memiliki data-data yang

lengkap untuk perhitungan rasio

keuangan (likuiditas, profitabilitas,

dan solvabilitas).

(68)

Jumlah sampel 100

Sampel yang dijadikan obyek penelitian berjumlah 100 perusahaan sektor

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2012.

Sebanyak 104 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan audit per 31

desember (tidak dalam mata uang Rupiah). Dan sebanyak 68 perusahaan sektor

manufaktur yang tidak memiliki data-data yang lengkap untuk perhitungan rasio

keuangan (likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas).

Page 18: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

18

Deskripsi Sampel Penelitian

Tabel 3.

Statistik Deskriptif

Variabel Minimum Maximum Mean

Kondisi Keuangan Perusahaan -5,96 3,01 0,4601

Opini Audit Tahun Sebelumnya 0 1 -

Ukuran Perusahaan 23,19 32,36 28,0822

Audit Client Tenure 0 1 -

Likuiditas 0,22 11,74 2,5029

Profitabilitas -75,58 41,62 4,2571

Solvabilitas 0,00 308,07 24,6685

Opini Wajar 0 1 -

Sumber : Olahan Data Penulis, (2014)

Berdasarkan tabel perhitungan menunjukkan secara keseluruhan faktor-

faktor yang mempengaruhi auditor dalam memberikan opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan memiliki nilai

yang bagus. Faktor kondisi keuangan perusahaan memiliki keterkaitan dengan

rata-rata 46,01%, meskipun begitu masih terdapat perusahaan yang memiliki

kondisi keuangan yang rendah yaitu sebesar -5.96%. faktor opini audit tahun

sebelumnya diukur dengan menggunakan variabel dummy, sehingga tidak

memiliki nilai rata-rata. Nilai 0 (nol) akan diberikan apabila perusahaan tidak

memiliki opini audit tahun sebelumnya sedangkan nilai 1 (satu) akan diberikan

apabila perusahaan memiliki opini audit pada tahun sebelumnya.

Untuk faktor ukuran perusahaan terlihat nilai rata-ratanya memiliki nilai

paling tinggi yaitu 28,08%, hal ini menunjukkan perusahaan yang ukuran besar

maupun kecil akan memiliki dampak yang sama terhadap pemberian opini. Nilai

rata-rata terendah untuk ukuran perusahaan sebesar 23,19%, nilai ini masih

menjadi rata-rata nilai terendah yang paling besar dari faktor yang lain. Dari data

Page 19: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

19

terlihat faktor audit client tenure, diukur dengan menggunakan variabel dummy

dengan kata lain tidak memiliki nilai rata-rata. Nilai 0 (nol) akan diberikan apabila

perusahaan tidak memiliki audit client tenure sedangkan nilai 1 (satu) akan

diberikan apabila perusahaan memiliki audit client tenure.

Kemampuan faktor likuiditas dalam mempengaruhi auditor memberikan

opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi

perkataan belum cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 2,50%, nilai tersebut

masih tergolong nilai yang kecil untuk memiliki pengaruh terhadap pemberian

opini tersebut oleh auditor. Disamping itu nilai rata-rata terendahnya pun masih

tergolong rendah yaitu 0,22%, hal ini menjelaskan bahwa faktor likuiditas belum

tentu menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi auditor dalam

memberikan opini tersebut. Faktor profitabilitas memiliki nilai rata-rata sebesar

4,25% menjelaskan bahwa sebagian besar perusahaan memiliki profitabilitas yang

cukup baik, meskipun begitu terdapat perusahaan yang memiliki profitabilitas

yang rendah yaitu sebesar -75,58%. Untuk faktor solvabilitas memiliki nilai rata-

rata yang cukup tinggi 24,66%, namun demikian nilai rata-rata terendahnya juga

sangat kecil yaitu 0,00%. Hal ini menjelaskan bahwa faktor solvabilitas belum

tentu menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi auditor dalam

memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau

modifikasi perkataan. Faktor opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelasan atau modifikasi perkataan sebagai variabel dependen, diukur dengan

menggunakan variabel dummy, sehingga tidak memiliki nilai rata-rata. Nilai 0

(nol) akan diberikan apabila perusahaan tidak mendapat opini wajar tanpa

Page 20: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

20

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan sedangkan

nilai 1 (satu) akan diberikan apabila perusahaan mendapat opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Pengujian Hipotesis

Tabel 4.

Hasil Uji Regression (Uji F)

ANOV Ab

2,597 7 ,371 3,934 ,026a

16,434 89 ,185

19,031 96

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), SOLV ABILITA S, KONDISI KEUA NGAN PERUSAHAA N,

AUDIT CLIEN TUNNER, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA , UKURAN

PERUSAHA AN, LIKUIDITA S, PROFITA BILITA S

a.

Dependent Variable: OPINI WAJARb.

Sumber: Olahan SPSS

Berdasarkan hasil uji regresi, diperoleh nilai F hitung sebesar 3,934

dengan tingkat tingkat signifikansi 0,026 dan karena nilai probalilitas 0,026 lebih

kecil dari 0,05 maka model regresi bisa digunakan untuk memprediksi kondisi

keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, ukuran perusahaan, audit

client tenure, likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas berpengaruh terhadap

auditor dalam memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelasan atau modifikasi perkataan. Selain itu dilihat dari hasil analisis

diketahui Adjusted R Square sebesar 0,552. Hal tersebut mampu menjelaskan

perubahan variabel kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya,

ukuran perusahaan, audit client tenure, likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas

terhadap auditor dalam memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan

Page 21: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

21

paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan sebesar 55,20 %, sedangkan sisanya

sebesar 44,80 % dijelaskan oleh variabel lain.

Untuk menguji hipotesis yaitu mengetahui pengaruh kondisi keuangan

perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, ukuran perusahaan, audit client tenure,

likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas terhadap auditor dalam memberikan

opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi

perkataan, diketahui hasilnya sebagai berikut. Hasil Uji Individual (Uji t) dapat

dilihat pada tabel 5.

Tabel 5.

Hasil Uji Individual (Uji t)

Model Beta t hitung Sig Keterangan

Constant 4,586

Kondisi keuangan perusahaan 0,254 2,977 0,012 Diterima

Opini audit tahun sebelumnya 0,362 2,646 0,015 Diterima

Ukuran perusahaan 0,323 1,094 0,277 Ditolak

Audit client tenure 0,301 2,859 0,031 Diterima

Likuiditas 0,370 1,278 0,138 Ditolak

Profitabilitas 0,240 2,850 0,024 Diterima

Solvabilitas 0,359 1,276 0,205 Ditolak

Adjusted R Square 0,552

F hitung 3,934

Sig F 0,026

N 100

Sumber: Olahan Data Penulis (2014)

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian untuk kondisi keuangan

perusahaan memberikan nilai t hitung = 2,977 dengan sig 0,012 < 0,05. Hal ini

menyatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap auditor

dalam memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan

Page 22: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

22

atau modifikasi perkataan. Opini audit tahun sebelumnya memberikan nilai t

hitung = 2,646 dengan sig 0,015 < 0,05. Hal ini menyatakan bahwa opini audit

tahun sebelumnya berpengaruh terhadap auditor dalam memberikan opini wajar

tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Ukuran perusahaan memberikan nilai t hitung = 1,094 dengan sig 0,277 >

0,05. Hal ini menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

auditor dalam memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelasan atau modifikasi perkataan.

Audit client tenure memberikan nilai t hitung = 2,859 dengan sig 0,031 <

0,05. Hal ini menyatakan bahwa Audit client tenure perusahaan berpengaruh

terhadap auditor dalam memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan

paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Likuiditas perusahaan memberikan nilai t hitung = 1,278 dengan sig 0,138

> 0,05. Hal ini menyatakan bahwa likuiditas perusahaan tidak berpengaruh

terhadap auditor dalam memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan

paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Profitasbilitas perusahaan memberikan nilai t hitung = 2,850 dengan sig

0,024 < 0,05. Hal ini menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan berpengaruh

terhadap auditor dalam memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan

paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Solvabilitas perusahaan memberikan nilai t hitung = 1,276 dengan sig

0,205 > 0,05. Hal ini menyatakan bahwa Solvabilitas perusahaan tidak

Page 23: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

23

berpengaruh terhadap auditor dalam memberikan opini wajar tanpa pengecualian

dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa ukuran perusahaan,

likuiditas dan solvabilitas tidak berpengaruh terhadap auditor dalam memberikan

opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi

perkataan. Hasil penelitian menemukan kondisi keuangan perusahaan, opini audit

tahun sebelumnya, audit client tenure, dan profitabilitas berpengaruh terhadap

pemberian opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau

modifikasi perkataan

Kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap auditor dalam

memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau

modifikasi perkataan, Saat auditor melihat bahwa kondisi keuangan dari suatu

perusahaan itu buruk, maka auditor tidak akan mengeluarkan opini wajar tanpa

pengecualian namun demikian jika auditor melihat rencana manajemen

perusahaan kedepannya dapat memperbaiki kondisi keuangan perusahaan. Maka

auditor dapat mempertimbangkan perusahaan tersebut untuk diberikan opini

wajar tanpa pengecualian tetapi dengan menambahkan paragraf penjelasan atau

modifikasi perkataan. Hal ini sejalan dengan penelitian Setyarno et al., (2006) dan

Susanto (2009), serta Santosa dan Wedari (2007) yang menyatakan bahwa kondisi

keuangan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit

going concern, pada penelitian going concern jika kondisi keuangan dari

Page 24: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

24

perusahaan menurun, maka auditor yang semula tidak memberikan opini going

concern, ditahun berikutnya memberikan opini going concern. Sama halnya

dengan penelitian going concern tersebut, jika kondisi keuangan dari perusahaan

menurun, maka auditor yang semula tidak memberikan opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan, ditahun

berikutnya memberikan opini opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelasan atau modifikasi perkataan.

Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap pemberian opini

wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Ketika auditor pada tahun sebelumnya sudah memberikan opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan untuk suatu

perusahaan maka kemungkinan besar ditahun selanjutnya auditor masih

memberikan opini tersebut karena auditor merasa masih perlu menjelaskan

keadaan dari perusahaan tersebut sebagai catatan untuk pengguna laporan

keuangan. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian going concern yang

sudah dilakukan Widodo (2011) mengungkapkan bahwa bahwa opini audit tahun

sebelumnya tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going

concern. Hal ini berarti penelitian going concern yang sudah dilakukan tidak

sejalan dengan penelitian opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelasan atau modifikasi perkataan.

Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pemberian opini wajar

tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Perusahaan yang ukuran besar maupun perusahaan yang ukuran kecil akan

Page 25: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

25

memiliki dampak yang sama terhadap pemberian opini oleh auditor. Hasil

penelitian ini tidak memberikan kontribusi terhadap penelitian Santosa dan

Wedari (2007) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern. Penelitian ini menemukan bahwa semakin

besar ukuran atau luasnya suatu perusahaan dan merupakan suatu indikator belum

tentu dapat menunjukkan kondisi atau karakteristik suatu perusahaan yang akan

meningkatkan pemberian opini wajar tanpa pengecualian.

Audit client tenure berpengaruh terhadap pemberian opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan. Ketika

auditor mempunyai jangka waktu hubungan yang lama dengan kliennya, akan

mendorong pemahaman yang lebih atas kondisi perusahaan klien tersebut. Hal ini

sejalan dengan penelitian going concern Junaidi dan Hartono (2010) yang

menyatakan bahwa audit client tenure berpengaruh pada opini going concern,

Semakin lama hubungan auditor dengan klien, maka semakin kecil kemungkinan

perusahaan untuk mendapatkan opini going concern. Dalam penelitian ini

menemukan bahwa saat auditor mempunyai jangka waktu hubungan yang lama

dengan kliennya, hal tersebut akan mendorong pemahaman yang lebih atas

kondisi perusahaan klien, oleh karena itu akan cenderung mendeteksi masalah dan

saat auditor melihat bahwa kondisi perusahaan itu masih tergolong baik, maka

auditor akan mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelasan atau modifikasi perkataan.

Profitabilitas berpengaruh terhadap pemberian opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan. Hasil

Page 26: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

26

penelitian ini memberikan kontribusi terhadap penelitian going concern yang

sudah dilakukan oleh Susanto (2009) dalam penelitiannya menemukan bahwa

return on asset yang rendah membuat auditor cenderung memberikan opini audit

going concern. Return on asset digunakan sebagai pengukur profitabilitas, hal ini

berarti saat profitabilitas suatu perusahaan tinggi maka semakin kecil

kemungkinan auditor memberikan opini audit going concern, dan semakin besar

kemungkinan auditor memberikan opini wajar tanpa pengecualian. Hal ini sejalan

dengan penelitian opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau

modifikasi perkataan. Saat profitabilitas perusahaan tinggi maka auditor akan

mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian. Akan tetapi saat perusahaan susah

dalam memperoleh profitabilitas yang tinggi tetapi masih dalam kategori yang

baik, maka auditor akan mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian dengan

paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Likuiditas dan Solvabilitas tidak berpengaruh terhadap pemberian opini

wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat likuiditas dan solvabilitas belum

tentu dapat mempengaruhi opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelasan atau modifikasi perkataan. Hasil penelitan ini tidak sejalan dengan Sari

(2011) yang menemukan bahwa rasio likuiditas berpengaruh terhadap pemberian

opini going concern akan tetapi penelitian ini memberikan kontribusi terhadap

penelitian yang dilakukan oleh Warnida (2011) menemukan bahwa solvabilitas

tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

Page 27: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

27

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

Ukuran perusahaan, Likuiditas, dan Solvabilitas tidak berpengaruh

terhadap auditor dalam memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan

paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan, karena opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan berbeda dengan opini going concern.

Auditor berasumsi jika perusahaan kecil cenderung mendapatkan opini going

concern, sehingga hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang membahas

opini wajar tanpa pengecualiaan dengan paragraf penjelasan atau modifikasi

perkataan. Likuiditas dan solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam

melunasi kewajibannya. Saat perusahaan tidak mampu melunasi kewajibannya

maka hal tersebut akan berdampak buruk bagi keuangan perusahaan dan

menimbulkan ketidakpastian terhadap kelangsungan hidup perusahaan sehingga

opini yang akan dikeluarkan auditor adalah opini going concern bukan opini

wajar tanpa pengecualiaan dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan.

Hasil penelitian menemukan bahwa kondisi keuangan perusahaan, opini audit

tahun sebelumnya, audit client tenure, dan profitabilitas berpengaruh terhadap

pemberian opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau

modifikasi perkataan.

Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi Teoritis

Secara umum hasil penelitian opini wajar tanpa pengecualian dengan

paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan menunjukkan ukuran perusahaan

Page 28: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

28

dan likuditas, bertolak belakang serta tidak memiliki kontribusi dengan penelitian

going concern walaupun ada beberapa faktor yang sejalan dengan penelitian

going concern. Hal ini disebabkan penelitian sebelumnya melihat pengaruhnya

terhadap opini going concern sedangkan penelitian ini melihat pengaruhnya

terhadap opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau

modifikasi perkataan. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap auditor

dalam memberikan terhadap opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelasan atau modifikasi perkataan yang berarti berbeda dengan penelitian

Santosa dan Wedari (2007) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Likuiditas tidak

berpengaruh terhadap auditor dalam memberikan terhadap opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan, hal ini

bertolak belakang dengan penelitian Sari (2011) yang menemukan bahwa rasio

likuiditas berpengaruh terhadap pemberian opini going concern.

Implikasi Terapan

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi

perusahaan untuk menjadi evaluasi dalam meningkatkan pertumbuhan perusahaan

sehingga kinerja dan kondisi perusahaan akan mendapat pernyataan wajar tanpa

pengecualian. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi kepada

investor dan calon investor sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan

investasi.

Page 29: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

29

Keterbatasan Penelitian dan Saran

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mempengaruhi hasil

penelitian yang dicapai. Keterbatasan tersebut seperti koefisien determinasi

(Adjusted R Square) hanya sebesar 0,552 artinya bahwa sumbangan efektif

variabel kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, ukuran

perusahaan, audit client tenure, likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas terhadap

auditor dalam memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelasan atau modifikasi perkataan sebesar 55,20 %. Sisanya sebesar 44,80 %

adalah faktor-faktor lain yang kemungkinan berpengaruh terhadap tingkat opini

wajar tanpa pengecualian.

Saran untuk penelitian akan datang, diharapkan bagi peneliti selanjutnya

dapat mengembangkan penelitian serupa dengan menambahkan variabel lain,

tahun penelitian serta obyek penelitian tidak terbatas hanya pada perusahaan

sektor manufaktur, karena masih banyak faktor pendukung lain yang belum

diteliti.

Page 30: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

30

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Elder R.J, dan Beasley M.S. (2008). "Auditing and Jasa Assurence" .

Erlangga, 12, 61-62.

Haron Hasnah, Bambang Hartadi, Mahfooz Ansari, dan Ishak Ismail. (2009).

"Factors Influencing Auditors Going Concern Opinion". Asian Academy

of Management Journal, 14, 1-19.

Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). (2011). "Standar Profesional Akuntan

Publik". Salemba Empat, Jakarta.

Inggrid, I. (2012). "Faktor Yang Mempengaruhi Opini Auditor Going Concern Di

Perusahaan Manufaktur Pada Tahun 2009-2011". Universitas Bina

Nusantara, Jakarta.

Junaidi dan Jogiyanto Hartono. (2010). "Faktor Non Keuangan pada Opini Going

Concern". Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010, Purwokerto.

Mutchler, J.F. (1985). "A Multivariate Analysis Of The Auditor's Going Concern

Opinion Decision". Journal Of Accounting Research, Vol. 23 No. 2

Autumn 1985, U.S.A.

Ningsih, Dewi Puspita. (2011). "Analisis Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dengan Bahasa Penjelasan Dan Pengaruh Opini Terhadap

Pergerakan Harga Saham Perusahaan LQ 45". Skripsi. Universitas

Andalas, Padang.

Noverio, Rezkhy. (2011). "Analisis Pengaruh Kualitas Auditor, Likuiditas,

Profitabilitas, Dan Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia".

Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Page 31: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

31

Purba, Marisi.P. (2009). "Asumsi Going Concern Suatu Tinjauan Terhadap

Dampak Krisis Keuangan Atas Opini Audit Dan Laporan Keuangan".

Graha Ilmu, 1,16-18, 61-64.

Santosa, A.F dan Linda Kusumaning Wedari. (2007). "Analisis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Kecendrungan Penerimaan Opini Audit Going

Concern". JAAI, 11, 2.

Sari, Mardhiyyah Ria. (2011). "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Auditor Dalam Memberikan Opini Going Concern (Studi Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

2003-2009)". Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Setyarno, Eko Budi, Indira Januarti, dan Faisal (2006). "Pengaruh Kualitas Audit,

Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya,

Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern".

Simposium Nasional Akuntansi IX 2006, Padang.

Susanto, Yulius Kurnia. (2009). "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan

Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Publik Sektor

Manufaktur". JBA, 11, 3.

Warnida. (2011). "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan

Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang

listing Di BEI)". Jurnal Akuntansi Manajemen, 6, 1.

Widodo, Dian M.S. (2011). "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor dalam

Memberikan Opini Going Concern (Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2009)". Skripsi.

Universitas Diponegoro, Semarang.

Page 32: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

32

DAFTAR TABEL

Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah

1 Perusahaan sektor manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2011-2012

272

2 Yang tidak menerbitkan laporan

keuangan audit per 31 desember (tidak

dalam mata uang Rupiah).

(104)

3 Yang tidak memiliki data-data yang

lengkap untuk perhitungan rasio

keuangan (likuiditas, profitabilitas,

dan solvabilitas).

(68)

Jumlah sampel 100

Sumber : Olahan Data Penulis (2014)

Statistik Deskriptif

De scr iptive Statis tics

100 -5,96 3,01 ,4601 ,77478

100 0 1 ,73 ,448

100 23,19 32,36 28,0822 1,65292

100 0 1 ,72 ,453

100 ,22 11,74 2,5029 1,99831

100 -75,58 41,62 4,2571 11,71630

100 ,00 308,07 24,6685 38,73797

100 0 1 ,74 ,442

100

KONDISI KEUA NGAN

PERUSAHA AN

OPINI AUDIT TAHUN

SEBELUMNYA

UKURAN PERUSA HAA N

AUDIT CLIEN TUNNER

LIKUIDITA S

PROFITA BILITA S

SOLV ABILITAS

OPINI WA JA R

Valid N (listw ise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sumber : Olahan SPSS (2014)

Page 33: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

33

Hasil Uji Regression (Uji F)

Var iable s Entere d/Re move db

SOLVABILI

TAS,

KONDISI

KEUANGA

N

PERUSAH

AA N,

AUDIT

CLIEN

TUNNER,

OPINI

AUDIT

TAHUN

SEBELUM

NYA,

UKURAN

PERUSAH

AA N,

LIKUIDITA

S,

PROFITABI

LITASa

, Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered.a.

Dependent V ariable: OPINI WA JA Rb.

Mode l Summ ary

,369a

,536 ,552 ,430

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predic tors: (Constant), SOLV ABILITA S, KONDISI

KEUANGAN PERUSA HAA N, AUDIT CLIEN TUNNER,

OPINI AUDIT TA HUN SEBELUMNYA , UKURA N

PERUSAHA AN, LIKUIDITAS, PROFITA BILITA S

a.

Sumber : Olahan SPSS (2014)

Page 34: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

34

ANOV Ab

2,597 7 ,371 3,934 ,026a

16,434 89 ,185

19,031 96

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), SOLV ABILITA S, KONDISI KEUA NGAN PERUSAHAA N,

AUDIT CLIEN TUNNER, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA , UKURAN

PERUSAHA AN, LIKUIDITA S, PROFITA BILITA S

a.

Dependent Variable: OPINI WAJARb.

Sumber : Olahan SPSS (2014)

Hasil Uji Individual (Uji t)

Coefficientsa

4,586 ,857 3,850 ,018

,254 ,128 ,245 2,977 ,012

,362 ,298 ,376 2,646 ,015

,323 ,295 ,320 1,094 ,277

,301 ,242 ,363 2,859 ,031

,370 ,357 ,372 1,278 ,138

,240 ,227 ,363 2,850 ,024

,359 ,248 ,372 1,276 ,205

(Constant)

KONDISI KEUA NGAN

PERUSAHA AN

OPINI AUDIT TAHUN

SEBELUMNYA

UKURAN PERUSA HAA N

AUDIT CLIEN TUNNER

LIKUIDITA S

PROFITA BILITAS

SOLV ABILITAS

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: OPINI WAJARa.

Sumber : Olahan SPSS (2014)

Page 35: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

35

Model Beta t hitung Sig Keterangan

Constant 4,586

Kondisi keuangan perusahaan 0,254 2,977 0,012 Diterima

Opini audit tahun sebelumnya 0,362 2,646 0,015 Diterima

Ukuran perusahaan 0,323 1,094 0,277 Ditolak

Audit cliet tenure 0,301 2,859 0,031 Diterima

Likuiditas 0,370 1,278 0,138 Ditolak

Profitabilitas 0,240 2,850 0,024 Diterima

Solvabilitas 0,359 1,276 0,205 Ditolak

Adjusted R Square 0,552

F hitung 3,934

Sig F 0,026

N 100

Sumber: Olahan Data Penulis (2014)

Page 36: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

36

Lampiran 1

Daftar Perusahaan BEI Sektor Manufaktur yang Dijadikan

Sampel Tahun 2011

NO Kode Nama Emiten

Food and Beverages

1. ADES PT. Akasha Wira International Tbk

2. CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk

3. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

4. MYOR PT. Mayora Indah Tbk

5. SKLT PT. Sekar Laut Tbk

6. STTP PT. Siantar Top Tbk

7. AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food

8. ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Tbk

Tobacco Manufaturers

9. GGRM PT. Gudang Garam Tbk

10. HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

Textile, Garment Products

11. MYTX PT. Apac Citra Centertex Tbk

12. ARGO PT. Argo Pantes Tbk

13. ERTX PT. Eratex Djaja Tbk

14. MYRX PT. Hanson International Tbk

15. HDTX PT. Panasia Indosyntec Tbk

16. RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk

17. SSTM PT. Sunson Textile Manufacture Tbk

Wood Products

18. TIRT PT. Tirta Mahakam Resources Tbk

Pulp and Paper Products

19. FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

Chemical and Allied Products

20. BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk

21. EKAD PT. Ekadharma International Tbk

22. SOBI PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk

Plastics and Glass Products

23. AKKU PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk

24. APLI PT. Asiaplast Industries Tbk

Page 37: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

37

25. IGAR PT. Champion Pasific Indonesia Tbk

26. SIAP PT. Sekawan Inti Pratama Tbk

27. YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk

Cement

28. SMCB PT. Holcim Indonesia Tbk

29. INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk

30. SMGR PT. Semen Gresik Tbk

Metal and Allied Products

31. ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk

Houseware Products

32. KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk

33. KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk

34. LMPI PT. Langgeng Makmur Industri Tbk

Cables

35. JECC PT. Jembo Cable Company Tbk

Automotive and Allied Products

36. ASII PT. Astra International Tbk

37. AUTO PT. Astra Otoparts Tbk

38. GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk

39. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk

Pharmaceuticals

40. DVLA PT. Daria-Varia Laboratoria Tbk

41. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk

42. KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk

43. MERK PT. Merck Tbk

44. SQBI PT. Taisho Pharmaceutical IndonesiaTbk

45. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk

Cosmetics and Household Goods

46. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk

47. MRAT PT. Mustika Ratu Tbk

Animal Feed

48. CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk

49. JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk

50. MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk

Ceramics, Glass, and Porcelain

51. ARNA PT. Arwana Citra Mulia Tbk

52. AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk

53. TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk

Page 38: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

38

Footwear

54. BIMA PT. Primarindo Asia InfrastructureTbk

55. BATA PT. Sepatu BataTbk

Page 39: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

39

Lampiran 2

Daftar Perusahaan BEI Sektor Manufaktur yang Dijadikan

Sampel Tahun 2012

No Kode Nama Emiten

Food and Beverages

1. ADES PT. Akasha Wira International Tbk

2. CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk

3. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk

4. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

5. MYOR PT. Mayora Indah Tbk

6. SKLT PT. Sekar Laut Tbk

7. STTP PT. Siantar Top Tbk

8. AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food

Tobacco Manufaturers

9. GGRM PT. Gudang Garam Tbk

10. HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

Textile, Garment Products

11. MYTX PT. Apac Citra Centertex Tbk

12. ARGO PT. Argo Pantes Tbk

13. ERTX PT. Eratex Djaja Tbk

14. RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk

Pulp and Paper Products

15. FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

Chemical and Allied Products

16. BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk

17. EKAD PT. Ekadharma International Tbk

18. SOBI PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk

Plastics and Glass Products

19. IGAR PT. Champion Pasific Indonesia Tbk

20. YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk

Cement

21. SMCB PT. Holcim Indonesia Tbk

22. INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk

23. SMGR PT. Semen Gresik Tbk

Ceramics, Glass, and Porcelain

24. ARNA PT. Arwana Citra Mulia Tbk

25. AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk

Page 40: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

40

26. TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk

Metal and Allied Products

27. ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk

28. JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk

Houseware Products

29. KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk

30. KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk

31. LMPI PT. Langgeng Makmur Industri Tbk

Cables

32. JECC PT. Jembo Cable Company Tbk

33. VOKS PT. Voksel Electric Tbk

Automotive and Allied Products

34. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk

Pharmaceuticals

35. DVLA PT. Daria-Varia Laboratoria Tbk

36. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk

37. MERK PT. Merck Tbk

38. SQBI PT. Taisho Pharmaceutical IndonesiaTbk

39. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk

Cosmetics and Household Goods

40. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk

41. MRAT PT. Mustika Ratu Tbk

Animal Feed

42. CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk

43. JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk

44. MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk

Footwear

45. BATA PT. Sepatu Bata Tbk

Page 41: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

41

Lampiran 3. Data Mentah Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2012

No TAHUN NAMA PERUSAHAANKONDISI KEUANGAN

PERUSAHAAN

OPINI AUDIT TAHUN

SEBELUMNYA

UKURAN

PERUSAHAAN

AUDIT CLIEN

TUNNERLIKUIDITAS PROFITABILITAS SOLVABILITAS OPINI WAJAR

1 2011 holcim indonesia > SMCB 0,52 1 30,02 1 1,47 9,71 31,26 1

2 2011 indocement tunggal prakarsa > INTP 0,92 1 30,53 1 6,99 19,84 13,32 1

3 2011 semen gresik > SMGR 0,96 1 30,61 1 2,65 20,12 25,67 1

4 2011 arwana citra mulia > ARNA 0,62 1 27,45 0 1,02 11,54 41,89 1

5 2011 asahimas flat glass > AMFG 0,57 0 28,62 1 4,42 12,52 20,27 1

6 2011 surya toto indonesia > TOTO 0,95 1 27,92 1 1,88 16,28 43,22 0

7 2011 alumindo light metal industri > ALMI 0,55 1 28,21 1 1,21 1,81 71,16 1

8 2011 budi acid jaya > BUDI 0,42 1 28,38 1 1,25 2,97 61,8 1

9 2011 ekadharma international > EKAD 0,61 1 26,19 1 1,9 11,01 37,86 1

10 2011 sorini agro asia corporindo > SOBI 0,62 1 28,14 1 1,15 -3,41 0,47 1

11 2011 aneka kemasindo utama > AKKU 0,33 1 23,19 0 0,34 -75,58 49,57 1

12 2011 asiaplast industries > APLI 0,34 0 26,53 1 1,4 6,58 33,59 1

13 2011 kageo igar jaya (PT CHAMPION PACIFIC INDONESIA) > IGAR 0,81 1 26,6 1 5,77 15,56 18,28 0

14 2011 sekawan intipratama > SIAP 0,43 1 25,82 1 2,08 2 37,27 1

15 2011 yanaprima hastapersada > YPAS 0,82 1 26,13 1 1,48 7,44 33,73 1

16 2011 charoen pokphand indonesia > CPIN 1,41 1 29,81 1 3,33 26,7 30,05 1

17 2011 japfa comfeed indonesia > JPFA 0,76 1 29,74 1 1,59 8,12 54,21 1

18 2011 malindo feedmill > MAIN 1,04 1 27,91 1 1,4 15,44 68,23 1

19 2011 tirta mahakam resources > TIRT 0,28 1 27,26 1 1,45 0,6 80,1 1

20 2011 fajar surya wisesa > FASW 0,93 1 29,23 1 1,32 2,68 63,5 1

21 2011 astra international > ASII 0,82 1 32,36 1 1,36 0,14 0,51 1

22 2011 astra otoparts > AUTO 0,69 1 29,35 1 1,35 0,16 0,32 1

23 2011 gajah tunggal > GJTL 0,58 1 30,08 1 1,75 5,92 61,65 1

24 2011 selamat sempurna > SMSM 0,93 1 27,76 1 2,72 19,29 41,01 1

25 2011 apac citra centertex > MYTX 0,71 1 28,25 1 0,46 -6,52 96,55 1

Page 42: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

42

26 2011 argo pantes > ARGO 0.31 1 27.99 , 1.03 -0.07 0.93 1

27 2011 eratex djaja > ERTX 0.32 , 25.47 1 0.99 0.49 1.57 1

28 2011 hanson international > MYRX -5.96 1 27.48 1 0.22 11.82 103.84 ,

29 2011 pan asia indosyntex > HDTX 0.28 1 27.64 1 0.99 1.71 44.23 1

30 2011 ricky putra globalindo > RICY 0.33 1 27.19 0 1.78 1.9 45.45 1

31 2011 sunson textile manufacture > SSTM 0.2 0 27.46 1 1.83 -2.86 64.54 1

32 2011 primarindo asia infrastructure > BIMA -0.5 1 25.24 1 0.52 2.66 308.07 0

33 2011 sepatu bata > BATA 0.68 1 26.97 1 2.13 10.96 31.39 1

34 2011 jembo cable company > JECC 0.55 1 27.16 0 1.11 4.74 79.67 1

35 2011 akasha wira international > ADES 0.9 0 26.48 0 1.71 8.18 60.21 1

36 2011 cahaya kalbar > CEKA 0.56 0 27.44 1 1.69 11.7 50.8 0

37 2011 indofood sukses makmur > INDF 0.45 1 31.61 1 1.91 9.13 41.01 0

38 2011 mayora indah > MYOR 0.97 1 29.52 1 2.22 7.33 63.26 1

39 2011 sekar laut > SKLT 0.51 1 26.09 0 1.7 2.79 42.63 1

40 2011 siantar top > STTP 0.59 0 27.56 1 1.03 4.57 47.57 1

41 2011 tiga pilar sejahtera food > AISA 0.29 1 28.91 0 1.89 4.18 48.95 0

42 2011 ultra jaya milk > ULTJ 0.55 0 28.41 1 1.52 4.65 35.64 1

43 2011 gudang garam > GGRM 1.01 1 31.3 0 2.24 12.68 37.19 0

44 2011 HM sampoerna > HMSP 3.01 0 30.6 0 1.75 41.62 47.35 1

45 2011 darya-varia laboratoria > DVLA 0.69 0 27.56 0 4.83 13.03 21.59 0

46 2011 kalbe farma > KLBF 1.19 0 29.74 0 3.65 18.41 21.25 0

47 2011 kimia farma > KAEF 0.84 0 28.22 1 2.75 9.57 30.19 0

48 2011 merck > MERK 1.53 1 27.09 1 7.52 39.56 15.44 0

49 2011 taisho pharmaceutical indonesia > SQBI 0.68 1 26.49 0 5.69 33.19 16.38 1

50 2011 tempo scan pacific > TSPC 1 0 29.08 1 3.08 13.8 28.34 1

Page 43: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

43

51 2011 mandom indonesia > TCID 0,72 1 27,75 0 11,74 12,38 9,77 0

52 2011 mustika ratu > MRAT 0,48 0 26,77 1 6,27 6,6 15,16 1

53 2011 kedaung indah can > KICI 0,36 1 25,19 1 7,26 0,41 26,45 0

54 2011 kedawung setia indutrial > KDSI 0,53 1 27,1 0 1,36 4,02 52,49 1

55 2011 langgeng makmur industri > LMPI 0,21 0 27,25 1 1,48 0,79 40,64 1

56 2012 holcim indonesia > SMCB 0,06 1 30,13 0 1,4 0,11 0,31 0

57 2012 indocement tunggal prakarsa > INTP 0,64 0 30,76 0 6,03 0,21 0,15 1

58 2012 semen gresik > SMGR 0,15 0 30,91 0 1,71 0,19 0,32 0

59 2012 arwana citra mulia > ARNA 0,06 0 27,57 0 1,17 0,17 0,35 0

60 2012 asahimas flat glass > AMFG 0,47 0 28,77 0 3,89 0,11 0,21 0

61 2012 surya toto indonesia > TOTO 0,41 0 28,05 1 2,15 0,15 0,41 0

62 2012 alumindo light metal industri > ALMI 0,17 1 28,26 1 1,29 0,01 0,69 0

63 2012 jaya pari steel > JPRS 0,68 1 26,71 1 6,7 0,02 0,13 1

64 2012 budi acid jaya > BUDI 0,06 1 28,46 1 1,13 0 0,63 1

65 2012 ekadharma international > EKAD 0,46 1 26,34 1 2,41 0,13 0,3 1

66 2012 sorini agro asia corporindo > SOBI 0,28 1 27,93 0 1,66 0,1 0,39 1

67 2012 kageo igar jaya (PT CHAMPION PACIFIC INDONESIA) > IGAR 0,78 0 26,47 0 4,36 0,14 0,23 1

68 2012 yanaprima hastapersada > YPAS 0,15 0 26,58 1 1,34 0,05 0,53 0

69 2012 charoen pokphand indonesia > CPIN 0,49 1 30,14 1 3,31 0,22 0,34 0

70 2012 japfa comfeed indonesia > JPFA 0,32 1 30,03 1 1,82 0,1 0,57 1

71 2012 malindo feedmill > MAIN 0,03 1 28,22 1 1,05 0,17 0,62 1

72 2012 fajar surya wisesa > FASW -0,26 1 29,35 1 0,58 0 0,68 1

73 2012 selamat sempurna > SMSM 0,36 1 28 1 1,94 0,19 0,43 1

74 2012 apac citra centertex > MYTX -0,28 1 28,22 1 0,5 -0,07 1,03 1

75 2012 argo pantes > ARGO -0,07 1 28,22 1 0,79 -0,07 0,88 1

Page 44: clean opinion), opini wajar dengan pengecualian, dan opini ......atau fiskus. Dengan demikian, Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan adalah

44

76 2012 eratex djaja > ERTX 0,02 1 26,79 1 1,04 0,01 0,8 1

77 2012 ricky putra globalindo > RICY 0,48 1 27,46 1 2,25 0,02 0,56 1

78 2012 sepatu bata 0,4 1 27,08 1 2,12 0,12 0,33 1

79 2012 jembo cable company > JECC 0,14 1 27,29 1 1,16 0,04 0,8 1

80 2012 voksel electric> VOKS 0,25 1 28,16 1 1,33 0,09 0,64 1

81 2012 akasha wira international > ADES 0,29 1 26,69 1 1,94 0,21 0,46 1

82 2012 cahaya kalbar > CEKA 0,02 1 27,66 1 1,03 0,06 0,55 1

83 2012 delta djakarta > DLTA 0,82 1 27,34 0 5,26 0,29 0,2 1

84 2012 indofood sukses makmur > INDF 0,27 0 31,71 1 2 0,08 0,42 1

85 2012 mayora indah > MYOR 0,49 1 29,75 0 2,76 0,09 0,63 0

86 2012 sekar laut > SKLT 0,18 0 26,24 1 1,41 0,03 0,48 1

87 2012 siantar top > STTP 0 1 27,85 1 1 0,06 0,54 0

88 2012 tiga pilar sejahtera food > AISA 0,1 1 28,98 1 1,27 0,07 0,47 1

89 2012 gudang garam > GGRM 0,47 1 31,36 1 2,17 0,1 0,36 1

90 2012 HM sampoerna > HMSP 0,42 1 30,9 0 1,78 0,38 0,49 1

91 2012 darya-varia laboratoria > DVLA 0,71 0 27,7 1 4,31 0,14 0,22 1

92 2012 kalbe farma > KLBF 0,58 1 29,87 1 3,41 0,19 0,22 0

93 2012 merck > MERK 0,73 1 27,07 1 3,87 0,19 0 1

94 2012 taisho pharmaceutical indonesia > SQBI 0,74 1 26,71 1 4,85 0,34 0,18 1

95 2012 tempo scan pacific > TSPC 0,59 1 29,16 0 3,09 0,14 0,28 1

96 2012 mandom indonesia > TCID 0,64 0 27,86 0 7,73 0,12 0,13 1

97 2012 mustika ratu > MRAT 0,78 0 26,84 1 6,02 0,07 0,15 0

98 2012 kedaung indah can > KICI 0,62 1 25,28 1 4,8 0,02 0,3 0

99 2012 kedawung setia indutrial > KDSI 0,29 1 27,07 0 1,59 0,06 0,45 1

100 2012 langgeng makmur industri > LMPI 0,12 0 27,43 0 1,24 0 0,5 1