universitas indonesia etnis alawit di suriah makalah

21
1 UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH NON SEMINAR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora RANIAH 1206202551 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI ARAB DEPOK 2016 Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Upload: truongcong

Post on 02-Jan-2017

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

1

UNIVERSITAS INDONESIA

ETNIS ALAWIT DI SURIAH

MAKALAH NON SEMINAR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora

RANIAH

1206202551

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

PROGRAM STUDI ARAB

DEPOK

2016

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

2

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

3

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

4

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

5

Etnis Alawit di Suriah

Raniah (1206202551)

Muhammad Luthfi (195711221994031001)

Program Studi Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

[email protected]

Abstrak

Jurnal ini membahas mengenai etnis Alawit yang berada di Suriah. Etnis Alawit sebenarnya tidak hanya ada di

Suriah, mereka juga tersebar di Turki dan Lebanon. Di dalam jurnal ini identitas etnis Alawit akan dibahas lebih rinci

meliputi pendiri, tanah lahir, bahasa dan agama, penduduk dan kebudayaan, hari libur, sejarah nasional, hingga salah

satu keturunan dari etnis Alawit bisa memegang kekuasaan tertinggi di Suriah. Tempat lahir etnis Alawit berasal dari

wilayah pegunungan Nusayri yang juga dekat dengan Laut Mediterania. Orang-orang yang tergabung di dalam etnis

ini banyak mendapatkan rintangan dari berbagai hal dan suku lain dalam mempertahankan keturunan mereka hingga

saat ini. Etnis Alawit dianggap sekte mistis karena identitas agama yang mereka anut mulai diketahui banyak orang.

Perjuangan dari etnis minoritas yang ingin maju ini akhirnya membuahkan hasil dengan salah satu anggotanya yang

bernama Hafiz al-Assad menjabat sebagai Presiden Suriah selama lebih dari 40 tahun. Keberhasilan etnis ini tidak

lepas dari hubungan mereka dengan Partai Ba‟ath. Penulisan jurnal ini menggunakan metodologi penelitian

kualitatif-deskriptif dengan metode studi pustaka.

Kata kunci : Alawit; Suria, Partai Ba’ath

The Alawites in Syria

Abstract

This journal article discusses the Alawites ethnic which located in Syria. The Alawites can also be found in Turkey

and Lebanon, not only in Syria. In this journal article, Alawites identity will be discussed in more detail include the

founder, homeland, language and religion, people and culture, holidays, national history, until one of the

descendants from the Alawites who could hold supreme power in Syria. The homeland of the Alawites is near from

the Nusayri‟s mountains and close to the Mediterranean Sea. This ethnic considered as a mystical sect because of the

identity of their religon began widely known. The Alawites struggle very hard to keep their descendants to this day

because they get suffered a lot from other tribes. Finally, their struggle get paid off when Hafiz al-Assad, a

descendant from the Alawites, become a President of Syria and reign over Syria for more than 40 years. Their succed

to role Syria because of their relation with Ba‟ath Party. This journal article uses a qualitative and descriptive

methods in conducting the textual analysis.

Keywords: Alawites, Syria, Ba‟ath Party

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

6

Suriah merupakan salah satu negara di wilayah Timur Tengah dengan Damaskus sebagai

ibukota. Berdasarkan letak geografisnya Suriah termasuk ke dalam Daerah Bulan Sabit Subur.

Suriah terletak di sebelah Timur Laut Mediterania. Di sebelah Utara berbatasan dengan Turki, di

sebelah Timur berbatasan dengan Iraq, dengan Yordania di Selatan, dengan Palestina di Barat

Daya, dan dengan Lebanon di sebelah Barat.1

Suriah merupakan negara yang memainkan peran pada politik Timur Tengah. Negara ini

terletak di jalur perdagangan kuno dan rute militer antara Mediterania dan Irak. Pada 2000 SM,

Suriah merupakan bagian dari Akkadia yaitu salah satu peradaban yang paling awal, dan seiring

perjalanan waktu pada 64 SM, Suriah menjadi salah satu provinsi yang dikuasai Romawi.2

Gambar

Gambar 1 – Peta Suriah

Suriah berada dibawah mandat Perancis pada 1920 setelah kekalahan Turki pada Perang

Dunia I. Kemudian selama Perang Dunia II, Suriah sempat dikuasai rezim Vichy Perancis yang

1 Peter Hagget, 2002, Encyclopedia of World Geography: The Middle East, New York: Marshall Cavendish

Corporation, hlm: 2030 2 Ibid.

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

7

pro-Jerman. Perancis juga tidak menarik diri meskipun Suriah merdeka di tahun 1946. Tiga tahun

kemudian pemerintah sipil di Suriah digulingkan, dan pada 1963, setelah suksesi kudeta militer

dan bersatu dalam waktu singkat dengan Mesir pada 1958 hingga 1961, Partai Sosialis Baath3

menguasai Suriah.4

Rezim Baath telah bertahan melawan kerusuhan internal dan konflik dengan kekuatan asing.

Suriah menderita kekalahan besar dengan Israel dalam Perang Arab-Israel tahun 1967. Suriah

menjadi sangat terlibat dalam perang sipil di Libanon setelah tahun 1975, yang kemudian

menyebabkan bentrok dengan Israel lebih dari satu dekade hingga stabilitas negara menjadi rapuh

pada 1992. Selama Perang Teluk 1991 Suriah bergabung dengan pasukan koalisi melawan

saingan lamanya yaitu Irak.5

Suriah dipimpin oleh Hafiz al-Assad mulai dari 1928 sampai dia meninggal pada 2000.

Kemudian dia digantikan dengan putranya Bashar al-Assad yang memenangkan suara

referendum hingga 97%. Presiden dipilih untuk jangka waktu 7 tahun dan menunjuk 2 wakil

presiden dan kabinet. Kemudian 250 anggota Majelis Rakyat dipilih setiap 4 tahun dan semua

pihak yang ada di dalamnya terkait adalah Front Nasional Progresif yang didominasi oleh Partai

Baath. Meskipun Konstitusi 1973 menggambarkan Suriah sebagai negara yang menganut

“demokrasi populer sosialis”, dominasi dari Partai Baath ternyata mengontrol pemilu.6

Muslim Sunni yang melingkupi orang Kurdi merupakan kelompok agama terbesar di Suriah,

namun kekuasaan politik Suriah justru dikuasai oleh etnis Alawit dimana para pemimpin Partai

Baath berasal. Walaupun begitu, ada banyak agama minoritas lainnya seperti Muslim Druze dan

Kristen Ortodoks Yunani.7

1.2 Tujuan Penulisan dan Rumusan Masalah

Penulisan jurnal ini bertujuan untuk menjelaskan awal mula keberadaan etnis Alawit yang

berada di Suriah dan perkembangannya nhingga saat ini. Adapun rumusan masalahnya, yaitu:

3 Partai Baath merupakan partai yang menjunjung tinggi Pan-Arabisme, mereka menerima orang-orang Arab

sebagai anggotanya dari kalangan dan etnis manapun. Michel Aflaq, Shalah Blitar dan Zaki Arsuzi merupakan pendiri utama partai ini di Damaskus pada 1940. (Spencer C Tucker, 2010, The Encyclopedia of Middle East Wars: The United States in the Persian Gulf, Afghanistan, and Iraq Conflicts, California: Abc Clio, LLC, hlm: 180) 4 Peter Hagget, 2002, Encyclopedia of World Geography: The Middle East, New York: Marshall Cavendish

Corporation, hlm: 2030 6

5 Ibid.

6 Ibid.

7 Ibid.

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

8

1. Apa itu Etnis Alawit ?

2. Bagaimana perkembangan etnis Alawit dan hubungannya dengan Partai Ba‟ath?

2. METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal yang membahas tentang etnis Alawit di Suriah ini penulis susun berdasarkan metode

penelitian kualitatif-deskriptif dengan menggunakan metode kajian pustaka. Sumber-sumber

yang dipakai berasal dari buku, jurnal dan situs online yang berhubungan dengan judul. Metode

ini dipilih dengan tujuan untuk menjelaskan mengenai identitas etnis Alawit secara jelas dengan

menggunakan beberapa buku sebagai sumber.

3. HASIL PENELITIAN

Etnis dapat dikatakan suatu predikat terhadap identitas seseorang kelompok atau individu-

individu yang menyatukan diri dalam kolektivitas. Karakteristik yang melekat pada suatu

kelompok etnis adalah tumbuhnya perasaan dalam satu komunitas diantara para anggotanya

sehinga terselenggaralah rasa kekerabatan.8 Sebagai sebuah etnis yang berasal dari daerah

pegunungan, etnis Alawit banyak mendapatkan rintangan untuk terus bertahan dan menjaga

keturunannya. Dengan rasa persatuan yang kuat dan keinginan untuk terus maju, dikenal dan rasa

bebas dari penjajahan, etnis ini berhasil mendapat sorotan dengan anggotanya yang berhasil

menjadi Presiden Suriah dengan perjuangan yang tidak bisa dibayangkan.

4. PEMBAHASAN

4.1 Identitas Etnis Alawit

Etnis Alawit yang juga dikenal dengan nama Nusayri termasuk salah satu sekte Ghulat

terakhir yang berasal dari Irak. Kelompok ini dijuluki Ghulat oleh musuh sezaman mereka

karena pada masa itu mereka sangat ekstrim dalam memuja Ali dan keturunannya hingga

dianggap bid‟ah. Dari ekstrim yang sangat ini, sekte Ghulat dianggap kelompok mistis.9

Etnis Alawit ini dianggap mistis karena mereka juga mengagumi Imam Syiah yang ke-enam

yaitu Jafar Al-Sadiq. Selain itu, etnis Alawit merupakan sekte yang melestarikan dan

8 Ubed Abdillah S, 2002, Politik Identitas Etnis: Pergulatan Tanda Tanpa Identitas. Penerbit Yayasan Indonesiatera,

hlm: 15. 9 Friedman Yaron, 2010, The Nusayri-Alawis: An Introduction to the Religion, History, Identity of the Leading

Minority in Syria, Leiden: Hotei Publishing, hlm: 5

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

9

mengembangkan doktrin dari Abu al-Khattab, seorang pemimpin sekte Mukhammisa yang

mendewakan ahlul bayt. 10

Alawit tidak hanya berada di Suriah, etnis ini menyebar hingga ke wilayah Turki, Libanon dan

beberapa negara sekitar. Kata Alawit ini berasal dari alawi yang berarti pengikut Ali. Nama ini

mereka dapat dari Perancis setelah sebelumnya dijajah oleh Perancis. Etnis alawit ini juga

memiliki nama lain yaitu Nusayri, yang berasal dari nama Gunung Nusayriyah yang berada di

dekat tempat tinggal mereka dan dari nama pemimpin mereka.11

4.1.1 Ibnu Nusayri

Pendiri dari etnis Alawit ini adalah Abu Shu'ayb Muhammad ibn Nusayr al-Abdi al-

Bakri al-Numayri atau lebih dikenal dengan nama Ibnu Nusayri. Nama ini berasal dari garis

keturunannya yang bernama Bani Numayr yang dipimpin oleh Amir ibn Sha‟sha‟a yang

menetap di sepanjang sungai Eufrat. Menurut para pengikutnya, Ibnu Nusayri merupakan

sosok pemimpin yang kharismatik dengan kekuatan supranatural, sedangkan bagi musuhnya

ia dianggap seorang penipu yang sesat. Tidak ada informasi yang pasti untuk menetapkan

periode ia hidup, namun beradasarkan sumber yang ada Ibnu Nusayri hidup ditengah abad ke-

sembilan dimana Ibnu Nusayri mengaku ia mempunyai kontak atau pernah bertemu dengan

Imam yang ke-sepuluh dan ke-sebelas, yaitu Ali al-Hadi (254/868) dan Hasan al-Askari

(260/873).12

4.1.2 Tanah Lahir Bangsa Alawit

Tanah air etnis Alawit menempati dataran pantai yang luas di Laut Mediterania

dengan Gunung Nusayriyah dibelakangnya, dan di bagian Utara terdapat Turki dan Libanon

di Selatan. Daerah ini merupakan daerah pegunungan yang kebanyakan ditumbuhi dengan

hutan pinus. Etnis alawit mayoritas tinggal di daratan pantai ini hingga 60% dari penduduk

pedesaan provinsi yang terdiri dari etnis Alawit, sementara itu provinsi Latakia dihuni

10

Friedman Yaron, 2010, The Nusayri-Alawis: An Introduction to the Religion, History, Identity of the Leading Minority in Syria, Leiden: Hotei Publishing, hlm: 5 11

James Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hlm: 79 12

Friedman Yaron, 2010, The Nusayri-Alawis: An Introduction to the Religion, History, Identity of the Leading Minority in Syria, Leiden: Hotei Publishing, hlm: 6

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

10

penduduk dari kalangan Sunni. Tanah air etnis Alawit adalah provinsi Latakia dan Tatrus

yang berada di bawah Republik Arab Suriah.13

Pada Juni 2014, jumlah Muslim yang tinggal di Suriah mencapai 87% (mencakup

muslim Sunni sebesar 74%, dan Alawi, Ismalili dan Syi‟ah sebesar 13%), Kristen sebesar

10% (terdiri dari Ortodoks, Uniate, dan Nestorian), Druze sebesar 3%, dan Yahudi yang

tinggal di Damaskus dan Aleppo.14

4.1.3 Populasi

Di tahun 2002, populasi etnis alawit mencapai 2,630,000 jiwa yang tersebar di Timur

tengah, Lebanon dan Turki. Populasi terbesar etnis ini berada di Suriah tepatnya provinsi

Latakia sebesar 1,945,000 jiwa.15

Menurut situs World Bank, di tahun 2002, penduduk Suriah

saat itu mencapai angka 16,990,000 jiwa.16

Sedangkan pada Juli 2014, penduduk Suriah

mencapai angka 17,064,854 jiwa.17

4.1.4 Bahasa dan Agama

Dalam berkomunikasi etnis Alawit menggunakan dialek Levantine Arab yang banyak

menyerap bahasa lain seperti dari Turki. Dialek ini dikenal sebagai Levantine Arab Utara

atau dialek Lebanon Suriah Arab yang berasal dari dialek Arab Selatan dari bahasa Arab.

Sebenarnya ada dialek standar perkotaan berdasarkan dialek Damaskus, namun yang banyak

digunakan oleh etnis Alawit adalah dialek Latakia yang berbeda jauh dari dialek standar.18

Sistem agama yang dianut oleh etnis Alawit merupakan campuran dari ide-ide yang

berkembang selama 2 abad di kalangan Syiah. Masa-masa tersebut adalah masa dimana

Budaya Islam, Roma, dan Persia mengalami kontak. Tidak ada buku dan perintah khusus

13

James Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hlm: 79 14

“Syria” , The World Factbook, CIA USA, diakses pada 13 Februari 2016 pukul 12:26 <https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/sy.html> 15

James Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hlm: 79 16

Grafik Penduduk Suriah, diakses pada 13 Februari 2016 pukul 12:20 <http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TOTL> 17

“Syria” , The World Factbook, CIA USA, diakses pada 13 Februari 2016 pukul 12:26 https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/sy.html 18

James Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hlm: 80

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

11

didalam etnis Alawit. Inti ajaran dari etnis Alawit hanya ada di dalam naskah bersejarah yang

isinya berdasarkan dari percampuran tradisi yang ada pada masa itu. Etnis Alawit ternyata

mempunyai Majmu al-a’yad. Dimana tradisi yang mereka anut disusun berdasarkan hari

libur yang mengacu pada Silsilat al-Turats al-Alawi.19

Etnis Alawit mempunyai agama yang bernama Alawit yang diklaim oleh etnis Alawit

sebagai Syi‟ah Islam ini dianggap oleh sebagian besar umat Islam di dunia sebagai sekte

non-Muslim atau sesat.20

Ada juga yang meyakini bahwa Etnis Alawit menggunakan tradisi Kristen seperti

minum anggur dalam perayaan mereka. Selain tradisi Kristen, etnis Alawit mengadopsi

tradisi Iran seperti tahun baru Persia. Ajaran-ajaran yang dianut oleh etnis Alawit ini terletak

pada ajaran dari Ibnu Nusayri. Dan tidak seperti mayoritas muslim lainnya, kebanyakan dari

mereka penganut sekularisme dimana memercayai pemisahan mengenai agama dan dunia.

Etnis Alawit juga tidak mempunyai bangunan sejarah seperti masjid untuk ibadah. Etnis

Alawit juga memercayai adanya reinkarnasi, yaitu kehidupan setelah kematian. Presiden

Hafiz al-Assad membujuk ulama Lebanon pada tahun 1975 bahwa etnis Alawit adalah

Muslim Syiah dan tidak bid‟ah.21

4.1.5 Penduduk dan Kebudayaan

Jika ditelusuri, nenek moyang etnis Alawit berasal dari suku Kanaan kuno, yang

awalnya tinggal di daerah tersebut sebelum masa Alexander yang Agung. Penduduk dari

etnis alawit ini mempunyai rambut yang pirang serta mata yang irisnya berwarna terang, dari

ciri-ciri ini etnis alawit dapat dikaitkan dengan penduduk Phoenician, kota yang ditaklukkan

oleh orang Yunani di abad ke-3 sebelum masehi.22

Etnis alawit menyebut kaum mereka dengan nama Alawit yang berarti orang-orang

yang mematuhi perintah Ali, atau juga pengikut Ali bin Abi Thalib. Awalnya etnis Alawit

19

Friedman Yaron, 2010, The Nusayri-Alawis: An Introduction to the Religion, History, Identity of the Leading Minority in Syria, Leiden: Hotei Publishing, hlm: 67 20

James Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hlm: 80 21

James Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hlm: 80 22

James Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hlm: 79

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

12

disebut dengan nama Nusayris yang berasal dari nama gunung di tempat asal mereka. Saat

itu, nama Nusayris merupakan nama yang digunakan oleh mayoritas kalangan Sunni Suriah

untuk hinaan.23

Dengan penduduk yang masih ada saat ini, etnis Alawit sebenarnya sudah bertahan

selama ribuan tahun. Etnis alawit hidup terisolasi karena tinggal di dekat daerah pegunungan

tanpa mengetahui keadaan luar. Awalnya etnis Alawit terdiri empat gabungan suku yaitu

Kalbiyah, Khaiyatin, Haddadin dan Matawirah, ke-empat suku ini mempertahankan sistem

hidup yang bersifat nomaden. Saat ini sebagian besar etnis Alawit menetap di Damaskus,

ibukota Suriah, dan kota-kota besar lain di Suriah. Sebelum etnis Alawit ini dapat bergabung

ke dalam militer dan pemerintahan negara, mereka etnis yang terintimidasi dan di

diskriminasi di bidang ekonomi, sosial dan politik.24

4.1.6 Sejarah Etnis Alawit

Pada tahun 64 sebelum masehi, tempat lahir bangsa Alawit yang berada di dataran

pantai laut mediterania dan di pegunungan Nusayriyah, saat itu termasuk kedalam provinsi

Roma, atau sedang dikuasai Roma. Walau begitu, bangsa Alawit sangat mempertahankan

budaya asli mereka. Saat agama Kristen masuk ke daerah ini, bangsa Alawit mulai

terkontaminasi dan mulai mengikuti ajaran agama ini. Kemudian pada tahun 635 masehi,

wilayah tersebut ditaklukkan oleh penjajah Muslim dan bangsa Alawit mengalami proses

pengislaman secara paksa. Bangsa Alawit ini tunduk pada para penjajah, mereka

melaksanakan ajaran agama Islam, namun tetap melaksanakan kebiasaan dari ajaran Kristen

secara diam-diam atau rahasia.25

Bangsa Alawit merasa tertekan dan juga dianiaya karena keyakinan yang mereka

anut. Pada abad ke-11, saat tentara Salib ingin menaklukkan Latakia, bangsa Alawit sangat

meyambut kedatangan mereka. Saat itu bangsa Alawit hidup makmur dibawah perlindungan

Kristen. Di tahun 1188, Saladin merebut kembali wilayah ini, dan bangsa Alawit merasa

tidak setuju karena akan ada penyiksaan lagi terhadap kelompok mereka.26

23

James Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hlm: 80 24

Ibid, hlm: 80 25

James Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hal: 81 26

Ibid, hlm: 81

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

13

Bangsa Alawit mulai mengalami kehancuran oleh invasi yang dilakukan Mongol di

tahun 1216, namun mereka dapat pulih kembali saat Kesultanan Ottoman menguasai wilayah

Latakia pada tahun 1516. Setelah Turki menyadari bahwa bangsa Alawit tidak menganut

ajaran Islam dengan benar, mereka menerapkan beberapa peraturan seperti bangsa Alawit

diizinkan untuk mempertahankan beberapa wilayah di bawah kekuasaan mereka meskipun

dikenakan pajak khusus dan mengalami penganiayaan oleh mayoritas Muslim Sunni

disana.27

Pada pertengahan abad ke-18, Turki menghapus kebijakan mengenai bangsa Alawit

yang mempunyai wilayah yang mereka kuasai dan kembali menguasai Latakia. Selama

berabad-abad bangsa Alawit menjadi kuli dan buruh Suriah, mereka bekerja dan mengolah

tanah yang dimiliki orang-orang Sunni. Di tahun 1880-an bangsa Alawit mulai melakukan

pergerakan nasional. Awalnya gerakan ini bertujuan untuk pergerakan anti-Turki, namun

dalam perkembangannya berubah untuk pergerakan pembebasan dari penganiayaan Sunni.28

Agen sekutu kemudian diam-diam memasuki wilayah Latakia setelah Perang Dunia 1

dimulai pada tahun 1914. Sekutu ini menjanjikan akan menghentikan perbudakan, mereka

mengusung nasionalisme Alawit untuk menghancurkan pemerintahan Turki. Di tahun 1917

ketika tentara Perancis menduduki Latakia, pemimpin Alawit menuntuk untuk pemerintahan

sendiri mereka yang tanpa dijajah, namun Perancis tidak memberikannya hingga

pemberontakan oleh Alawit terhadap pos-pos Perancis terjadi di tahun 1919.29

Setelah diberikan mandat oleh Liga Bangsa-Bangsa di tahun 1921, otoritas Perancis

dibagi menjadi beberapa wilayah otonom yang ada di Suriah. Republik Alawit kemudian

menyatakan wilayah otonomnya di bawah perlindungan Perancis pada tanggal 1 Juli 1922

dengan menjadi negara anggota Federasi Suriah Perancis.30

Pada tahun 1924, etnis ini ingin benar-benar memisahkan diri dari Suriah. Etnis yang

takut dan juga membenci mayoritas rakyat Sunni ini menjadi sangat pro-Perancis dan

bersedia untuk direkrut tentara kolonial Perancis. Setelah berabad-abad mengalami

diskriminasi dan penganiayaan, etnis Alawit sangat diuntungkan dari kekuasaan Perancis.

27

James Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hal: 81 28

Ibid, hlm: 81 29

Ibid, hlm: 81 30

James Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hlm: 82

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

14

Perancis memberikan fasilitas dibidang pendidikan, perawatan kesehatan dan pelayanan

sosial hingga sejajar dengan yang didapatkan rakyat Sunni.31

4.1.7 Kalender Liburan

Dengan beragam agama yang ada pada saat itu seperti Islam, Syi‟ah, Kristen,

Zoroaster , dan lainnya maka etnis Alawit membuat sebuah kalender liburan yang bergantung

dari campuran tradisi agama-agama tersebut untuk menarik para pengikut baru. Tokoh-tokoh

dari etnis Alawit seperti Al-Jili dan Al-Tabarani memasukkan elemen Kristen ke dalam

kalender Nusayri. Walau begitu, semua hari liburan yang dimasukkan kedalam kalender

Nusayri sudah berubah makna, mereka mengubah makna asli dari hari libur tersebut

berdasarkan kepercayaan etnis ini. Ada tiga komponen agama yang masuk ke dalam Kalender

ini seperti Syi‟ah, Zoroaster Persia dan Kristen. Proses mengubah ide-ide dari etnis Alawit

dalam merubah liburan hari libur mereka terdapat di Majmu Al- a‟yad.32

Pengaturan Kalender Nusayri dapat dikatakan cukup rumit. Etnis Alawit

memasukkan dua sistem kalender yang sudah ada. Pertama, etnis Alawit memasukkan

Kalender Islam yang berdasarkan perhitungan bulan dimana tanggal liburan tidak pernah

berubah. Di dalam kalendar islam, awal bulan dimulai dari bulan Muharram dan diakhiri

dengan bulan Dzulhijjah. Namun, Al-Tabarani, seorang tokoh dari etnis Alawit membuat

urutan yang berbeda, kalender Nusayri diawali dari bulan Ramadhan dan diakhiri dengan

bulan Sya‟ban. Sistem kalender kedua Kalender Persia dan Julian, dimana al-Tabarani

memasukkan libur Kristen dari Iran yang berdasarkan perhitungan tata surya atau disebut

kalender masehi. Tanggal asli hari libur dari kalender Persia dan Julian dirubah di kalender

Nusayri.33

Meskipun kalender Nusayri merupakan perpaduan dari 3 agama, al-Tabarani

membagi liburan mereka ke asal budaya yaitu Romawi, Persia dan Arab, Kalender Nusayri

melambangkan penciptaan identitas baru dan unik dan mencerminkan kesatuan aliran

31

James Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hal: 82 32

Friedman Yaron, 2010, The Nusayri-Alawis: An Introduction to the Religion, History, Identity of the Leading Minority in Syria, Leiden: Hotei Publishing, hlm: 152 33

Friedman Yaron, 2010, The Nusayri-Alawis: An Introduction to the Religion, History, Identity of the Leading Minority in Syria, Leiden: Hotei Publishing, hlm: 152-153

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

15

berdasarkan identitas asli etnis Alawit.34

Berikut adalah beberapa daftar hari libur yang

dirayakan etnis Alawit:

-Puasa Ramadhan dan Idul-Fitri

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh rahmat, bulan ini ditandai dengan menahan

lapar dan menahan hawa nafsu bagi umat Muslim. Menurut etnis Alawit, bulan Ramadhan

adalah bulan dimana mereka menahan diri dari berbicara atau diam selama sehari batas

puasa, tradisi ini mereka percayai bahwa ayah Nabi Muhammad melakukan hal yang sama di

bulan ini. Dalam Syi‟ah, keheningan di bulan Ramadhan ini merupakan perintah untuk

menjaga rahasia agama yang disebut kitman.35

-Haji dan Idul-Adha

Pelaksanaan Haji didalam kalender Nusayri merupakan ritual mistis yang dapat berlangsung

selama seumur hidup. Walaupun hal ini tidak dijelaskan didalam Majmu al-a‟yad, etnis

Alawit percaya bahwa Idul Adha merupakan pembantaian orang mati oleh Imam Mahdi di

akhir zaman nanti.36

-Perayaan Terbunuhnya Umar

Dengan terbunuhnya Khalifah Umar, sebagian besar orang Syi‟ah merayakan hal ini pada

tanggal 9 Rabi‟ul Awwal. Hal ini kemudian menjadi perayaan wajib di Iran hingga

menyebabkan permusuhan antara Muslim Sunni dan Syi‟ah. Mereka mempercayai bahwa

Umar adalah Iblis dan hari kematiannya adalah kesempatan untuk bersuka-cita.37

-Malam Pertengahan Sya‟ban

Bagi Muslim, malam pertengahan Sya‟ban merupakan malam-malam pengampunan atau

laylatul qadr, sedangkan bagi Syi‟ah malam pertengahan Sya‟ban merupakan kesempatan

mereka untuk berziarah ke Karbala. Liburan ini merupakan liburan akhir tahun berdasarkan

Kalendar Nusayri. Etnis Alawit merayakan malam ini dengan minum abd al-nur, yaitu

anggur yang di minum hanya pada kesempatan tertentu. Di malam ini, mereka membacakan

34

Friedman Yaron, 2010, The Nusayri-Alawis: An Introduction to the Religion, History, Identity of the Leading Minority in Syria, Leiden: Hotei Publishing, hlm: 153 35

Ibid, hlm: 155 36

Ibid, hlm: 155 37

Ibid, hlm: 159

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

16

sebuah teks yang ditujukan untuk menghormati Ibnu Nusayri dan juga untuk orang-orang

menyangkal keilahian Ali.38

Tabel

Tabel 1. Unsur-unsur 3 budaya pada Kalender Nusayri

Romawi Persia Islam

sistem kalender Julian sistem kalender persia sistem kalender Islam

minum wine saat perayaan

hari libur: puasa ramadhan, hari

raya idul fitri, idul adha, puasa

ramadhan

4.2 Hubungan Etnis Alawit dengan Partai Ba‟ath

Sebuah perjanjian Franco-Suriah pada 1936 untuk Negara Suriah Bersatu membuahkan hasil

berakhirnya otonomi Alawit. Tanah air mereka sehara didominasi oleh orang-orang Suriah yang

mayoritas Sunni. Pada 1939, Alawi kembali memberontak dan melawan dominasi Sunni, dan

pada tanggal 28 Juni 1939, pemberontak menyatakan bahwa provinsi Latakia merupakan wilayah

yang bebas dari campur tangan Suriah. Pemberontakan ini memberi Perancis dalih untuk campur

tangan tanpa melanggar perjanjian 1936. Tentara Perancis mendarat dan menghidupkan kembali

Republik Otonom Alawit. Namun selama perang dunia 2, otoritas Perancis mengabaikan Alawit

dan menyerahkan Latakia ke Suriah dan pada 1944 tentara Perancis akhirnya mundur dari Suriah.

Pada 1946, Alawit memberontak kembali namun gagal mencoba untuk mendapatkan dukungan

Perancis untuk Alawit yang independen.39

Karena banyaknya profesi yang ditutup untuk etnis Alawit, sebagai satu-satunya jalan

keluar dari kemiskinan dan penganiayaan adalah ribuan dari mereka bergabung dengan militer

Suriah pada 1950-an. Pada 1954, pemerintah Suriah digulingkan dan setelah itu Partai Ba‟ath

(Kebangkitan Sosialis Arab), yang terdiridi dari kelompok persatuan sosialis dan Arab mulai

38

Friedman Yaron, 2010, The Nusayri-Alawis: An Introduction to the Religion, History, Identity of the Leading Minority in Syria, Leiden: Hotei Publishing, hlm: 160 39

James, Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hlm: 82

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

17

mengambil alih. Karena ideologi sekuler yang dianut, partai ini banyak mendapat dukungan dari

etnis Alawit, terutama dari mereka yang bergabung dengan militer. 40

Sebagai minoritas yang dibenci, etnis Alawit mencari penerimaan dengan bergabung

sebagai militan pan-Arab. Partai Ba‟ath, yang berkuasa setelah kudeta 1963, menawarkan

kesetaraan sebagai ganti untuk loyalitas. Orang-orang Alawit, yang banyak di korps perwira

militer dan didukung oleh Partai Ba‟ath, menyingkirkan perwira-perwira yang bukan berasal dari

etnis Alawit antara 1963 dan 1969. Pada 1970, mereka membuat kudeta yang dipimpin oleh

Hafiz al-Assad, seorang pemimpin dari etnis Alawit yang sangat kuat. Sebenarnya kesejahteraan

etnis Alawit sudah membaik pada 1970-an dan 1980-an karena pengeluaran pemerintah yang

lumayan besar sudah dialokasikan untuk militer.41

Perwira militer Alawit di Partai Ba‟ath, menghancurkan oposisi domestik dengan

mendirikan sebuah negara polisi dan berhasil menarik hati penduduk pedesaan Suriah yang sudah

lama membenci kekuatan politisi dan pemilik tanah di Damaskus dan Aleppo. Pemerintahan

otoriter dari Partai Ba‟ath menikmati popularitas mereka dengan kebijakan pembangunan

ekonomi, reformasi kebijakan tanah dan perubahan sistem pendidikan yang lebih maju. Dengan

pemerintahan yang seperti ini, Partai Ba‟ath juga mendapat dukungan dari nasionalis Suriah,

petani dan para pekerja untuk mendukung rezim Assad.42

Ikhwanul Muslimin yang berasal dari kalangan Sunni merupakan lawan terbesar rezim

Assad karena mereka menganggap serius tentang kesesatan etnis Alawit pada 1970. Penolakan

Sunni terhadap dominasi minoritas etnis Alawit akhirnya terjadi dengan pemberontakan terbuka

di benteng Sunni di Hama dan Aleppo pada 1982. Pasukan militer Alawit menanggapi serius

pemberontakan ini, mereka menyerang Sunni dengan kekerasan skala besar. Hasil dari

pemberontakan ini adalah lebih dari 20.000 orang-orang Sunni tewas dan ribuan dari mereka

ditangkap.43

Ikhwanul Muslimin hidup kembali dengan meluncurkan kampanye terorisme pada 1986

untuk mengakhiri etnis Alawit di Suriah. Pemerintah menanggapinya dengan menangkap

40

James, Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hlm: 82 41

Ibid, hlm: 82 42

Ibid, hlm: 82-83 43

Ibid, hlm: 83

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

18

Ikhwanul Muslimin dalam jumlah yang banyak. Pada 1991, Assad memenangkan jabatan ke-

empat sebagai presiden dalam pemilihan yang dicurangi dengan menerima 99,98% suara.44

Dengan beratnya beban yang ditanggung Assad dan dikombinasikan dengan kondisi

kesehatannya yang semakin memburuk, partai Ba‟ath berada dalam posisi bahaya pada 1990-an.

Pada bulan Januari 1994, putra sulung Hafiz al-Assad yang bernama Basil meninggal dunia.

Kematiannya menyebabkan kekhawatiran baru di kalangan Alawit mengenai stabilitas Suriah

yang didominasi dari kalangan mereka. Putra kedua Assad, Bashar yang sedang dilatih untuk

menjadi dokter mata rupanya memiliki minat dalam bidang politik.45

Assad kemudian mengganti beberapa pejabat tinggi pemerintah dengan orang-orang

Alawit sebagai antisipasi dalam mensukseskan kenaikan putranya Bashar. Pada Februari 1999,

Hafiz al-Assad kembali terpilih sebagai presiden Suriah dengan lebih dari 99% suara dan lagi

sebagai calon tunggal. Hafiz juga terus memastikan bahwa penasihat dekat yang ada di

pemerintahannya berasal dari orang-orang Alawit sampai kematian Hafiz al-Assad pada bulan

Juni 2000.46

Bashar al-Assad, pewaris utama Hafiz, ditunjuk sebagai Presiden Suriah setelah kematian

ayahnya. Banyak orang-orang dari kalangan Alawit yang khawatir bahwa Bashar tidak akan

cukup kuat untuk melindungi kepentingan dan posisi mereka di Suriah. Kehebatan politik Suriah

merupakan cerminan dari sejarah negara tersebut, dimana Hafiz al-Assad telah membangun

keamanan negara yang sangat kuat dengan mengandalkan etnis asalnya. Jika dalam hal ini

mereka gagal, maka Suriah hanya memiliki lembaga-lembaga politik, agama, atau dinasti yang

dangkal untuk melestarikan persatuan negara.47

Pada November 2000, Bashar al-Assad membebaskan lebih dari 600 tahanan politik dari

berbagai kelompok. Dengan dibebaskannya tahanan ini, banyak kaum oposisi yang terus tumbuh

di berbagai daerah dan bahkan dari klan Bashar sendiri karena ketakutan akan terjadinya

reformasi. Evolusi ini bisa dengan mudah berubah menjadi revolusi dengan etnis Alawit yang

berkuasa akan menjadi target utama. Setelah hampir 3 dekade Suriah dipimpin oleh oleh

44

James, Minahan, 2002, Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups Around the World, Connecticut: Greenwood Press, hlm: 83 45

Ibid, hlm: 83 46

Ibid, hlm: 84 47

Ibid, hlm: 84

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

19

pemerintahan Alawit, kebencian orang-orang Sunni sudah sangat parah. Minoritas Alawit pun

kembali dalam posisi yang genting.48

Dua tahun setelah Hafiz al-Assad menjadi presiden di tahun 1971, beliau memprovokasi

para Ulama Muslim di negaranya dengan doktrin sekuler yang dianutnya dan berniat untuk

mengganti Konstitusi Suriah. Hafeez al-Assad ingin menghapus sebuah kalimat yang terdapat di

Konstitusi tahun 1950 yang berkata “Islam adalah Agama Negara” dan menggantinya dengan

kalimat yang hanya menyatakan hukum Islam yaitu, “ Sumber Utama Undang-undang”.

Seharusnya ada kebebasan dalam memilih kepercayaan dan harus menghormati semua agama

yang ada. Akibat pernyataannya tersebut Hafeez al-Assad mendapatkan kecaman dari Ulama

Muslim dan Ikhwanul Muslimin. Dari kecaman ini, akhirnya Hafeez al-Assad tunduk kepada

lawannya dan mengembangkan kalimat dalam konstitusi tersebut menjadi “Agama Presiden

Republik adalah Islam”49

.

Pernyataan ini membuat Assad kepada keadaan sulit. Sekularisme yang dianutnya telah

memicu kembali tuduhan oleh muslim yang fanatik bahwa etnis alawit merupakan bid‟ah dan

etnis mereka harus dihapuskan. Dalam pertarungan politik ini, untuk pertama kalinya Assad

membutuhkan dukungan dari ulama etnis Alawit. Dari hal ini, orang –orang terkemuka dari Etnis

Alawit mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi bahwa pedoman mereka adalah Al-

Qur‟an dan etnis Alawit merupakan pengikut Syiah kedua belas. Abdul Amir Qabalan, seorang

pemimpin dari Lebanon juga memberikan dukungan dengan menyetujui pernyataan tersebut.

Imam Musa as-Sadr, Presiden tertinggi Islam Dewan Syiah Lebanon, dalam sebuah pernyataan

hukum agama membenarkan “Kesatuan Pengakuan” dengan Syiah dan dengan demikian Imam

Musa memberikan dukungan politik untuk Assad. Semenjak saat itu, perdebatan mengenai etnis

alawit adalah bid‟ah menjadi tabu untuk diperbincangkan.50

5. KESIMPULAN

Etnis Alawit yang dianggap etnis syi‟ah ini tidak menyebar di Suriah saja, etnis ini juga

terdapat di Turki dan Lebanon. Mereka tinggal di dekat pegunungan Nusayriyah di Suriah, oleh

48

Nawar Shora, 2009, The Arab-American Handbook: A Guide to the Arab, Arab-American & Muslim Worlds, hal:

234 49

Ibid. 50

Ibid.

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

20

karena itu etnis ini kadang disebut etnis Nusayriyah. Etnis Alawit, merupakan nama yang didapat

dari Perancisi ini, mempunyai pemimpin yang bernama Ibnu Nusayri. Ibnu Nusayri mengaku

bahwa ia pernah bertemu dengan Imam Syiah ke-sepuluh dan ke-sebelas. Etnis ini dianggap

mistis karena mereka memuja Ali dengan sangat berlebihan. Dalam kehidupannya, etnis ini

mendapat beberapa pengaruh dari Islam, Kristen dan Persia. Dari hal ini kemudian terlihat dari

beberapa tradisi dan hari libur yang mereka percaya mendapat pengaruh besar dari tiga tradisi ini

seperti meminum wine ketika ada perayaan tertentu dan perpaduan kalender Islam dan Romawi

pada kalender asli mereka.

Etnis Alawit dapat dikatakan etnis yang unik apabila kita sudah mengetahui sekilas mengenai

sejarah dan identitas mereka, namun sayangnya tidak ada benda atau bangunan peninggalan

sejarah yang bisa ditemukan dari para pendahulu etnis ini.

Dalam menjaga eksistensi-nya, etnis ini banyak menghadapi rintangan, mulai dari jajahan

negara lain dan diperlakukan tidak baik karena dianggap sesat. Namun etnis ini berhasil bertahan

hingga saat ini dan berhasil memegang pernanan penting di Suriah, dibuktikan dengan Presiden

Bashar al-Assad yang merupakan keturunan etnis Alawit dan menjadi presiden Suriah saat ini.

Daftar Referensi

Buku dan Jurnal:

Abdillah S, Ubed. (2002). Politik Identitas Etnis: Pergulatan Tanda Tanpa Identitas. Penerbit

Yayasan Indonesiatera.

Haggett, Peter. (2002). Encyclopedia of World Geography: The Middle East. New York:

Marshall Cavendish Corporation.

Minahan, James. (2002). Encyclopedia of the Stateless Nations : Ethnic and National Groups

Around the World. Connecticut: Greenwood Press.

Shora, Nawar. (2009). The Arab-American Handbook: A Guide to the Arab, Arab-American

& Muslim Worlds.Seattle: Cune Press.

Yaron, Friedman. (2010). The Nusayri-Alawis: An Introduction to the Religion, History, Identity

of the Leading Minority in Syria. Leiden: Hotei Publishing.

Tucker, Spencer C. (2010). The Encyclopedia of Middle East Wars: The United States in the

Persian Gulf, Afghanistan, and Iraq Conflicts. California: Abc Clio, LLC.

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA ETNIS ALAWIT DI SURIAH MAKALAH

21

Website:

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/sy.html, diakses pada 13

Februari 2016 pukul 12:08

http://lajnah.kemenag.go.id/buku/unduh/category/15-transliterasi

Gambar 1-Peta Suriah

“Syria”, The World Factbook, CIA USA, diakses pada 13 Februari 2016 pukul 12:08

<https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/sy.html>

Lampiran

Transliterasi Arab-Indonesia

Arab Latin Arab Latin

ا= tidak

dilambangkan th = ط

zh = ظ b = ب

„ = ع t = ت

gh = غ ts = ث

f = ف j = ج

q = ق h = ح

k = ك kh = خ

l = ل d = د

m = م dz = ذ

n = ن r = ر

w = و z = ز

h = ه s = س

, = ء sy = ش

y = ي sh = ص

dh = ض

Etnis Alawit …, Raniah, FIB UI, 2016