universitas indonesia analisis penerapan pmk no....

73
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. 85/PMK.03/2012 TENTANG PENUNJUKAN BUMN SEBAGAI WAJIB PUNGUT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT TELKOM INDONESIA,Tbk LAPORAN MAGANG Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi RADITIANI NPM : 1006814276 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM STUDI S1 EKSTENSI DEPOK 2013 Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Upload: ngothuy

Post on 03-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS PENERAPAN PMK NO. 85/PMK.03/2012 TENTANG

PENUNJUKAN BUMN SEBAGAI WAJIB PUNGUT PAJAK

PERTAMBAHAN NILAI PADA PT TELKOM INDONESIA,Tbk

LAPORAN MAGANG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi

RADITIANI

NPM : 1006814276

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA

PROGRAM STUDI S1 EKSTENSI

DEPOK

2013

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT, terima kasih yang tak

terhingga kepada-NYA. Juga atas segala rahmat dan karunia-NYA sehingga penulis

dapat menyelesaikan laporan magang ini memenuhi syarat untuk mencapai gelar

Sarjana pada Program Ekstensi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Dalam pembuatan laporan magang ini penulis mengalami banyak kesulitan dan

segala keterbatasan, tetapi dengan segala bantuan, dorongan, dan semangat dari

berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini. Untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas segala anugerah dan jawaban doa yang penulis dapatkan.

2. Ibu Aria Farahmita S.E.,MSM selaku dosen pembimbing. Terima kasih atas

bimbingan dan waktu yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan laporan magang ini. Terima kasih banyak Ibu.

3. Ibu A.A.A Ratna Dewi S.E.,M.Si.,Ak & ibu Viska Anggraita S.E.,M.S.Ak

selaku dosen penguji. Terima kasih atas masukan – masukan yang telah ibu

berikan.

4. PT Telkom Indonesia,Tbk khususnya Human Resources division & Finance

Billing and Collection Center. Terima kasih atas kesempatan magang yang

telah diberikan kepada penulis.

5. Ibu Nur & bapak Bambang selaku mentor penulis di tempat magang. Terima

kasih banyak atas ilmu, bimbingan, kesabaran, kebaikan, dan semangat yang

selalu ibu & bapak berikan kepada penulis selama penulis melaksanakan

kegiatan magang.

6. Mama dan Adik Argon. Terima kasih yang tidak terhingga penulis ucapkan

atas segala dukungan dan doa yang selalu diberikan kepada penulis. Radit

akan berusaha keras untuk membuat mama dan Argon bangga dan bahagia.

The three musketeers!!.

7. Teman – Teman perkuliahan penulis : Anita, Wilao, Mayang, Alin, Tidot,

Aisa, Ayu, Ilham, Rahmi, Ratih, Nindya. Terima kasih telah membuat

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

vii Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Raditiani

Program Studi : Akuntansi

Judul : Analisis Penerapan PMK No.85/PMK.03/2012 Tentang

Penunjukan BUMN Sebagai Wajib Pungut Pajak Pertambahan

Nilai Pada PT Telkom Indonesia,Tbk.

Laporan magang ini bertujuan untuk menganalisis penerapan PMK

No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN untuk memungut, menyetorkan

dan melaporkan Pajak Pertambahan Nilai di PT Telkom Indonesia,Tbk. Laporan

ini membahas mengenai proses pengajuan pembayaran, penyetoran, pelaporan

dan masalah terkait PPN WAPU di PT Telkom Indonesia,Tbk. Penunjukan PT

Telkom Indonesia,Tbk sebagai WAPU PPN bertujuan untuk mengamankan

penerimaan negara dari sektor pajak. PT Telkom Indonesia melakukan pengajuan

pembayaran PPN WAPU berdasarkan faktur pajak dan SSP dari rekanan. PT

Telkom Indonesia melakukan penyetoran PPN WAPU dengan menggunakan BNI

E-Tax Payment dan terkena sanksi bunga 2% jika terlambat melakukan

penyetoran. Untuk pelaporan PPN WAPU, PT Telkom Indonesia,Tbk

menggunakan SPT 1107 PUT khusus untuk pemungut PPN.

Kata Kunci:

Penerapan PMK No.85/PMK.03/2012, PPN, Pemungut PPN, Pemungutan PPN,

Penyetoran PPN, Pelaporan PPN.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

viii Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : Raditiani

Study Program: Accounting

Title : The Analysis of Implementation of PMK No.85/PMK.03/2012

About Appointment of State Owned Companies as a VAT

Collector in PT Telkom Indonesia,Tbk

This internship report aims to analyze the implementation of PMK

No.85/PMK.03/2012 about appointment of state owned companies to collect,

remit and to report Value Added Tax (VAT) in PT Telkom Indonesia,Tbk. This

report also elaborates the process of submitting payment, remittance, report and

other issues regarding VAT in PT Telkom Indonesia,Tbk. The appointment of PT

Telkom Indonesia,Tbk as a VAT collector is to secure government earnings from

taxation sector. PT Telkom Indonesia,Tbk do payment submission based on tax

invoices and tax payment slip from vendors. PT Telkom Indonesia,Tbk is using

BNI E-Tax Payment to remit VAT and the late payment charge will be applicable

if VAT not remitted on time. For reporting VAT, PT Telkom Indonesia,Tbk is

using SPT 1107 PUT specifically for VAT collectors.

Key words:

Implementation of PMK No.85/PMK.03/2012, VAT, VAT Collector, VAT

Collection, VAT Remittance, VAT Reporting.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

ix Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Program Magang ............................................................. 1

1.2 Tujuan Pelaksanaan Program Magang ...................................................... 1

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Program Magang .................................... 2

1.4 Pelaksanaan Kegiatan Program Magang ................................................... 2

1.5 Latar Belakang Penulisan Laporan Magang .............................................. 3

1.6 Perumusan Masalah .................................................................................. 4

1.7 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang.............................................. 4

1.8 Sistematika Penulisan Laporan Magang .................................................... 5

2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................................... 7

2.1 Profil PT Telkom Indonesia,Tbk ............................................................... 7

2.2 Visi, Misi dan Tujuan PT Telkom Indonesia,Tbk ...................................... 7

2.3 Wilayah Operasional PT Telkom Indonesia,Tbk ....................................... 9

2.4 Struktur Organisasi PT Telkom Indonesia,Tbk ....................................... 12

2.5 Struktur Anak Perusahaan PT Telkom Indonesia,Tbk ............................ 14

3. LANDASAN TEORI ................................................................................... 16

3.1 Perpajakan Secara Umum ....................................................................... 16

3.1.1 Pengertian Pajak ............................................................................ 16

3.1.2 Pembagian pajak menurut golongan, sifat, dan pemungutannya ..... 16

3.1.3 Fungsi Pajak .................................................................................. 17

3.1.4 Cara Pemungutan Pajak ................................................................. 18

3.2 Pajak Pertambahan Nilai ......................................................................... 19

3.2.1 Definisi Pajak Pertambahan Nilai .................................................. 19

3.2.2 Terminologi Pajak Pertambahan Nilai ........................................... 19

3.2.3 Tarif Pajak Pertambahan Nilai ...................................................... 21

3.2.4 Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak ....................................... 21

3.2.5 Objek PPN ................................................................................... 23

3.2.6 Sifat, Tipe dan Prinsip Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai ....... 23

3.2.7 Pemungut Pajak Pertambahan Nilai .............................................. 24

3.3 Peraturan Menteri Keuangan No.85/PMK.03/2012 ................................. 24

3.3.1 Dasar Hukum PMK No.85/PMK.03/2012 ..................................... 24

3.3.2 BUMN Sebagai WAPU (Wajib Pungut) PPN ................................ 25

3.3.3 Tujuan dan Ruang Lingkup PMK No.85/PMK.03/2012 ................. 26

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

x Universitas Indonesia

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................................. 28

4.1 Pengajuan Pembayaran PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk ............ 28

4.2 Penyetoran PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk ............................... 37

4.3 Pelaporan PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk .................................. 40

4.4 Perubahan Lampiran SPT WAPU PPN ................................................... 40

4.5 Analisis Terhadap Prosedur Penyetoran PPN WAPU PT Telkom

Indonesia,Tbk ........................................................................................ 41

4.5.1 Analisis Dampak Sanksi Bunga Terkait Penyetoran WAPU PPN PT

Telkom Indonesia,Tbk ........................................................................... 44

4.6 Analisis Terhadap Pelaporan PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk .... 46

5. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 49

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 49

5.2 Saran ...................................................................................................... 50

DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 52

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

xi Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ikhtisar Operasional PT Telkom Indonesia,Tbk .................................. 10

Tabel 2.2 Fungsi dan Wewenang Direktorat Perusahaan .................................... 13

Tabel 4.1 Perbedaan PPN WAPU dan Non WAPU ........................................... 30

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

xii Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Wilayah Daerah Operasional PT Telkom Indonesia,Tbk ................... 9

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Telkom Indonesia,Tbk ................................ 12

Gambar 3.1 Historis Peraturan BUMN Sebagai WAPU PPN ............................. 25

Gambar 4.1 Skema Umum Pemungutan dan Penyetoran PPN ............................ 29

Gambar 4.2 Skema Umum Pemungutan dan Penyetoran PPN WAPU ................ 30

Gambar 4.3 Context Diagram proses pengajuan pengajuan pembayaran PPN

WAPU ............................................................................................................... 32

Gambar 4.4 DFD level 0 proses pengajuan pembayaran PPN WAPU ................ 32

Gambar 4.5 Kode Transaksi Faktur Pajak Rekanan ............................................ 33

Gambar 4.6 Tampilan Rekonsiliasi FINEST ...................................................... 36

Gambar 4.7 Tampilan Input Rekonsiliasi FINEST ............................................. 36

Gambar 4.8 Tampilan Tax Payment Upload BNI E-Tax Payment ....................... 39

Gambar 4.9 Daftar Nominatif Faktur Pajak dan SSP .......................................... 41

Gambar 4.10 Tax List BNI E-Tax Payment ........................................................ 43

Gambar 4.11 Administrasi PPN PT Telkom Indonesia,Tbk ................................ 47

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

xiii Universitas Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 PMK No.85/PMK.03/2012 .............................................................. 53

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Program Magang

Seiring dengan perkembangan zaman, timbul tuntutan yang semakin besar

terhadap peran dari perguruan tinggi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

(FEUI) sebagai salah satu fakultas ekonomi terbaik di Indonesia dituntut untuk

menghasilkan lulusan – lulusan yang berkualitas, berdaya saing tinggi dan juga

unggul, dari segi akademik dan juga non akademik.

FEUI terus berupaya untuk menjaga dan juga meningkatkan kualitas

lulusan – lulusannya. Maka salah satu cara yang dilakukan oleh FEUI adalah

menyelenggarakan program magang. Selain itu program magang ini juga

dilaksanakan sebagai salah satu prasyarat kelulusan untuk mendapatkan gelar

sarjana ekonomi.

Program magang ini juga banyak memberikan manfaat bagi mahasiswa

mulai dari bagaimana cara menyelesaikan masalah – masalah yang berkaitan

dengan ilmu – ilmu yang didapat mahasiswa, bekerja sama, berkomunikasi

dengan baik, dan juga mengajarkan mahasiswa untuk bertanggung jawab dalam

melakukan segala pekerjaannya. Jadi pada umumnya program magang ini secara

tidak langsung memberikan bekal mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja yang

sesungguhnya, sehingga mahasiswa tidak canggung dan siap menghadapi dunia

kerja.

1.2 Tujuan Pelaksanaan Program Magang

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan magang antara lain :

1. Memperoleh gambaran nyata dari teori – teori yang telah diterima selama

periode perkuliahan.

2. Memberikan pembekalan pengetahuan terhadap mahasiswa.

3. Mengasah kemampuan mahasiswa itu sendiri dalam menyelesaikan

masalah – masalah yang dihadapi oleh perusahaan sehari – hari.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

2

Universitas Indonesia

4. Membiasakan mahasiswa dengan kondisi kerja di perusahaan yang

tentunya berbeda dengan kondisi perkuliahan di perguruan tinggi.

5. Meningkatkan softskills mahasiswa seperti kemampuan bekerja sama

dalam sebuah tim, kemampuan berkomunikasi dengan baik, manajemen

waktu dalam bekerja.

Selain memberikan manfaat bagi mahasiswa, program magang juga

memberikan manfaat bagi perusahaan tempat magang tersebut, antara lain :

1. Mendapatkan bantuan tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjaan –

pekerjaan yang membutuhkan tenaga lebih tanpa harus membuka

lowongan baru.

2. Perusahaan bisa melakukan seleksi calon karyawan.

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Program Magang

Penulis berkesempatan untuk melaksanakan magang di salah satu Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk yang

beralamat di Gedung Grha Citra Caraka Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.52 Jakarta.

Aktivitas magang penulis dilakukan selama 3 bulan, dimulai sejak tanggal 6

Agustus sampai dengan 31 Oktober 2012. Selama kegiatan magang penulis

ditempatkan di UnitTax Operation Region Jakarta yang merupakan bagian dari

Divisi Finance Billing and Collection Center (FBCC). Penulis berada di bawah

tanggung jawab Ibu Nurhidayati, S.E.,M.M.,Msi yang menjabat sebagai Officer

Tax 1Tax Operation di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

1.4 Pelaksanaan Kegiatan Program Magang

Selama kegiatan magang berlangsung penulis mendapatkan tanggung

jawab untuk melakukan beberapa tugas dengan berada di bawah pengawasan

Officer Tax 1, diantaranya :

1. Membedakan faktur pajak yang wajib pungut (WAPU) dan non WAPU.

Dikatakan wajib pungut berdasarkan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang

penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN

adalah yang besaran nilai lebih dari RP 10.000.000.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

3

Universitas Indonesia

2. Melakukan validasi faktur pajak masukan WAPU dan non WAPU dengan

memperhatikan nomor faktur pajak, tanggal faktur pajak, nomor NPWP,

nama dan alamat vendor, serta besar Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dan

Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

3. Melakukan rekonsiliasi pajak masukan dan pajak keluaran menggunakan

aplikasi FINEST.

4. Menyiapkan dokumen – dokumen yang diperlukan untuk penyetoran dan

pelaporan PPN WAPU.

5. Menyiapkan SSP dan faktur pajak untuk dikembalikan ke vendor sebagai

bukti setor dan juga untuk arsip perusahaan.

6. Running e-spt 1111 untuk PPN.

1.5 Latar Belakang Penulisan Laporan Magang

Menurut undang undang nomor 28 tahun 2007 tentang ketentuan umum

dan tata cara perpajakan menyebutkan bahwa ”pajak adalah kontribusi wajib

kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan undang – undang dengan tidak mendapatkan imbalan

secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar – besarnya

demi kemakmuran rakyat”. Dengan melihat penjelasan tersebut, pajak memegang

peranan penting yaitu sebagai sumber pendapatan bagi suatu negara yang

kemudian pajak tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan nasional.

Maka tindak lanjut pemerintah demi meningkatkan penerimaan dari sektor pajak,

pada tanggal 6 Juni 2012 pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan

(PMK) No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN untuk memungut,

menyetor, dan melaporkan PPN atau PPnBM. Peraturan ini berlaku efektif mulai

1 Juli 2012. Berdasarkan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN

untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau PPnBM ini menjadikan

PT Telkom Indonesia,Tbk sebagai Wajib Pungut (WAPU) PPN. PPN atau juga

dikenal dengan istilah Value Added Tax (VAT) merupakan pajak atas konsumsi

barang kena pajak (BKP) dan atau jasa kena pajak (JKP) yang dilakukan di

dalam daerah pabean. Penunjukan BUMN sebagai WAPU PPNdikarenakan

aktivitas bisnis BUMN memegang andil yang cukup penting bagi negara yaitu

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

4

Universitas Indonesia

sebesar 15% dari total penerimaan pajak. Dengan dikeluarkannya peraturan ini

memberikan keuntungan besar bagi dirjen pajak karena ada jaminan

dibayarkannya PPN atau PPnBM oleh BUMN.

Yang menjadi tantangan bagi BUMN adalah pasal 7 ayat 2,disebutkan

bahwa BUMN wajib menyetorkan PPN yang telah dipungut ke kantor pos atau

bank persepsi dalam waktu maksimal tanggal 15 bulan berikutnya. Jika

penyetoran tidak dilaksanakan tepat waktu konsekuensi yang diterima oleh

BUMN cukup berat yaitu bunga 2% per bulan dari besarnya pajak terutang

kepada negara. Berdasarkan penilaian sementara dari beberapa sumber

perusahaan, hal ini dinilai cukup merepotkan karena PT Telkom Indonesia,Tbk

diharuskan bekerja cepat dalam menangani PPN WAPU.

Maka untuk mengetahui bagaimana penerapan PMK

No.85/PMK.03/2012tentang penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor,

dan melaporkan PPN di suatu BUMN dalam hal ini PT Telkom Indonesia,Tbk

dan masalah – masalah apa saja yang dihadapi, maka penulis tertarik untuk

mengambil topik tersebut.

1.6 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan diatas, penulis merumuskan

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pengajuan pembayaran PPN PT Telkom Indonesia,Tbk

setelah PMK No.85/PMK.03/2012?

2. Bagaimana prosedur penyetoran PPN setelah PMK No.85/PMK.03/2012?

3. Bagaimana pelaporan PPN PT Telkom Indonesia,Tbk setelah PMK

No.85/PMK.03/2012?

4. Apa saja kendala yang dihadapi PT Telkom Indonesia,Tbk setelah

penerapan PMK No.85/PMK.03/2012 dan bagaimana solusi

mengatasinya?

1.7 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang

Ruang lingkup penulisan laporan magang ini adalah pelaksanaan PMK

No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor,

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

5

Universitas Indonesia

dan melaporkan PPN atau PPnBM yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi

Indonesia,Tbk dan masalah – masalah yang dihadapi selama pelaksanaan

peraturan tersebut. Adapun tujuan dari penulisan laporan magang ini adalah

untuk:

1. Mengetahui prosedur pengajuan pembayaran PPN PT Telkom Indonesia

Tbk setelah PMK No.85/PMK.03/2012.

2. Mengetahui prosedur penyetoran PPN setelah PMK No.85/PMK.03/2012

3. Mengetahui pelaporan PPN PT Telkom Indonesia,Tbk setelah PMK

No.85/PMK.03/2012.

4. Mengidentifikasi masalah - masalah yang terjadi dalam penerapan PMK

No.85/PMK.03/2012 dan alternatif solusi dari permasalahan tersebut.

1.8 Sistematika Penulisan Laporan Magang

Laporan magang ini terbagi kedalam lima bab. Dengan rincian sebagai

berikut:

1. Bab 1 Pendahuluan

Di dalam bab ini penulis memaparkan mengenai latar belakang

pelaksanaan program magang,tujuan pelaksanaan program magang,

tempat dan waktu pelaksanaan magang, pelaksanaan kegiatan magang,

latar belakang penulisan laporan magang, perumusan masalah, ruang

lingkup penulisan laporan magang, dan sistematika penulisan.

2. Bab 2 Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini, penulis menjabarkan mengenai gambaran umum perusahaan

tempat penulis melaksanakan program magang yang menjadi sumber

informasi dalam penulisan laporan magang ini. Gambaran umum

perusahaan ini meliputi sejarah perusahaan,visi dan misi perusahaan,

wilayah operasional,struktur perusahaan, struktur anak perusahaan.

3. Bab 3 Landasan Teori

Pada bab ini dibahas mengenai teori – teori yang digunakan penulis dalam

rangka penyusunan laporan magang, yaitu teori – teori yang berkaitan

dengan pajak secara umum dan Pajak Pertambahan nilai (PPN).

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

6

Universitas Indonesia

4. Bab 4 Pembahasan

Pada bab ini akan dipaparkan mengenaiproses pengajuan pembayaran,

penyetorandanpelaporan PPN WAPU di PT Telkom Indonesia,Tbk dan

juga analisis terkait masalah – masalah yang dihadapi dalam penerapan

PMK No.85/PMK.03/2012 mengenai penunjukan BUMN untuk

memungut, menyetor dan melaporkan PPN atau PPnBM.

5. Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Bab terakhir ini mengungkapkan kesimpulan dan saran – saran yang

dibuat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang didapat penulis

selama pelaksanaan kegiatan magang yang mungkin bermanfaat bagi

perusahaan.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

7 Universitas Indonesia

BAB 2

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil PT Telkom Indonesia,Tbk

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau Telkom merupakan BUMN yang

bergerak d bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah

Indonesia, dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di

Indonesia. Dengan status PT Telkom Indonesia, Tbk sebagai perusahaan milik

negara maka pemegang saham mayoritas perusahaan adalah Pemerintah Republik

Indonesia yaitu sebesar 52,47 % dan sisa saham sebesar 47,53 % dikuasai oleh

publik. Saham PT Telkom Indonesia,Tbk selain diperdagangkan di Bursa Efek

Indonesia (BEI) juga diperdagangkan di New York Stock Exchange, London

Stock Exchange, dan public offering without listing di Jepang.

Layanan telekomunikasi dan jaringan PT Telkom Indonesia,Tbk sangat

luas dan beragam, meliputi layanan dasar telekomunikasi domestik dan

internasional, baik menggunakan jaringan kabel, nirkabel tidak bergerak (code

division multiple access) maupun global system for mobile communication, serta

layanan interkoneksi antar operator penyedia jaringan. Diluar layanan

telekomunikasi, PT Telkom Indonesia,Tbk juga berbisnis di bidang multimedia

berupa konten dan aplikasi dimana hal ini melengkapi portofolio bisnis

perusahaan yang disebut TIME (Telecommunication, Information, Media,

Edutainment). Bisnis telekomunikasi adalah fundamental bisnis PT Telkom

Indonesia,Tbk yang bersifat legacy, sedangkan potofolio bisnis lainnya disebut

sebagai bisnis new wave yang mengarahkan perusahaan untuk terus berinovasi

terhadap produk – produknya. Hal tersebut mempertegas komitmen PT Telkom

Indonesia,Tbk untuk terus meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan

bisnis industri yang sangat terbuka.

2.2 Visi, Misi dan Tujuan PT Telkom Indonesia,Tbk

Visi PT Telkom Indonesia, Tbk adalah menjadi perusahaan yang unggul

dalam penyelenggaraan TIME (Telecommunication, Information, Media,

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

��

� � Universitas Indonesia�

Edutainment) di kawasan regional. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut

mengenai layanan TIME :

1. Telecommunication

Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy PT Telkom Indonesia,

Tbk. Sebagai ikon bisnis perusahaan, PT Telkom Indonesia, Tbk melayani

sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone

Service (POTS), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data,

broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon

seluler yang dilayani oleh Telkomsel. Layanan telekomunikasi PT Telkom

Indonesia, Tbk telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari

pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

serta korporasi.

2. Information

Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan PT

Telkom Indonesia, Tbk dalam ranah New Economy Business (NEB).

Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi

kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added

Services (VAS) dan Managed Application/IT Outsourcing (ITO), e-

Payment dan IT enabler Services (ITeS).

3. Media

Media merupakan salah satu model bisnis PT Telkom Indonesia,Tbk yang

dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan

Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern

4. Edutainment

Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB

PT Telkom Indonesia, Tbk dengan menargetkan segmen pasar anak muda.

PT Telkom Indonesia, Tbk menawarkan beragam layanan di antaranya

Ring Back Tone (RBT), SMS Content, portal dan lain-lain.

Sedangkan Misi PT Telkom Indonesia,Tbk adalah :

1. Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang

kompetitif.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

��

� � Universitas Indonesia�

2. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

Tujuan PT Telkom Indonesia, Tbk adalah menjadi posisi terdepan dengan

memperkokoh bisnis legacy dan meningkatkan bisnis new wave untuk

memperoleh 60% pendapatan industri pada tahun 2015. Untuk mencapai tujuan

tersebut ada beberapa strategi yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia, Tbk

yaitu :

1. Mengoptimalkan layanan POTS dan memperkuat infrastruktur broadband.

2. Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon

nirkabel tidak bergerak serta mengelola portofolio nirkabel.

3. Mengintegrasikan solusi ekosistem Telkom Group.

4. Berinvestasi di layanan teknologi informasi.

5. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.

6. Berinvestasi pada peluang bisnis wholesale dan internasional yang

strategis.

7. Berinvestasi pada peluang domestic yang strategis dengan

mengoptimalkan penggunaan aset yang dimiliki.

8. Mengintegrasukan Next Generation Network (NGN) dan Operational

support system, Business support system, Customer support system and

Enterprise relations manajement (OBCE).

9. Menyelaraskan struktur bisnis dengan pengelolaan portofolio.

10. Melakukan transformasi budaya perusahaan.

2.3 Wilayah Operasional PT Telkom Indonesia, Tbk

Gambar 2.1Peta Daerah Operasional Perusahaan

Sumber : Profil Perusahaan PT Telkom Indonesia, Tbk

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

� � Universitas Indonesia�

Sejalan dengan ditetapkannya inisiatif strategis PT Telkom Indonesia, Tbk

untuk mengoptimalkan layanan POTS yang merupakan salah satu layanan bisnis

legacy PT Telkom Indonesia,Tbk merasa perlu menata kembali mekanisme

pengelolaan bisnis tersebut,terutama pada segmen ritel kabel tidak bergerak

(Fixed Wireline) yang memiliki karakteristik pelanggan berdasarkan lokasi,

alamat dan tempat tinggal. Oleh karena itu, PT Telkom Indonesi, Tbk memetakan

kembali segmen dan pelanggan yang menjadi pasar utama bisnis ritel FWL

tersebut serta memanfaatkan channel potensial yang lebih sesuai dengan

lingkungan usaha Perusahaan guna mewujudkan konvergensi layanan yang

efektif. Dalam mengupayakan hal tersebut, PT Telkom Indonesia, Tbk telah

membentuk Divisi Consumer Service yang merupakan sebuah unit bisnis khusus

untuk mengelola dan menyelenggarakan operasi penjualan dan layanan kepada

pelanggan bisnis segmen

ritel FWL serta penjualan channel. Divisi Consumer Service berada di bawah

naungan Direktorat Konsumer. Dalam menjalankan peran operasionalnya, Divisi

Consumer Service dibagi menjadi dua wilayah besar, yaitu:

1. Divisi Consumer Service Barat

Dikepalai oleh seorang Executive General Manager dan berkantor

pusat di Jakarta. Divisi ini membawahi sejumlah wilayah operasional

meliputi Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

2. Divisi Consumer Service Timur

Dikepalai oleh seorang Executive General Manager dan berkantor

pusat di Surabaya. Divisi ini membawahi wilayah operasional meliputi

Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan dan Kawasan Timur Indonesia.

Tabel 2.1 Ikhtisar Operasional PT Telkom Indonesia,Tbk

Tahun yang berakhir 31 Desember

2007 2008 2009 2010 2011

Telepon kabel tidak bergerak

Jumlah pelanggan (dalam ribuan) 8.685 8.630 8.377 8.303 8.602

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

� � Universitas Indonesia�

Tahun yang berakhir 31 Desember

2007 2008 2009 2010 2011

Jumlah produksi pulsa ( dalam jutaan

pulsa)*

*dalam jutaan menit untuk tahun yang

berakhir 2010 2011

75.451 62.940 54.186 9.403 8.054

Telepon nirkabel tidak bergerak

(flexi)

Jumlah pelanggan (dalam ribuan)

Pascabayar 828 731 649 546 468

Prabayar 5.535 11.994 14.490 17.615 13.770

Jumlah 6.363 12.725 15.139 18.161 14.238

ARPU (rata-rata 12 bulan dalam

ribuan rupiah)

Pascabayar 115 93 84 82 80

Prabayar 42 32 18 13 9

Campuran 53 38 22 15 10

Jaringan:

Base Tranceiver Station/BTS(unit) 1.911 4.054 5.543 5.641 5.718

Jumlah kota dalam layanan 238 353 370 370 370

Seluler:

Base Tranceiver Station/BTS (unit) 20.858 26.872 30.992 36.557 42.623

Kapasitas jaringan (dalam jutaan

pelanggan)

50,5 67,3 85,2 98,6 115,9

Jumlah pelanggan (dalam jutaan) 47,9 65,3 81,6 94,0 107,0

Pascabayar (kartu halo) 1,9 1,9 2,0 2,1 2,1

Prabayar (simpati) 24,0 43,0 58 56,9 51,3

Prabayar (kartu AS) 22,0 20,3 21,6 35,0 53,5

ARPU (Campuran) 80 59 48 42 39

Pascabayar (kartu halo) 264 216 214 211 197

Prabayar (simpati) 84 63 28 42 45

Prabayar (kartu AS) 57 37 31 28 24

Lain – Lain:

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

� � Universitas Indonesia�

Tahun yang berakhir 31 Desember

2007 2008 2009 2010 2011

Internet broadband (speedy)

Jumlah pelanggan (dalam ribuan) 241 645 1.145 1.649 1.789

Jumlah kota yang termasuk dalam

layanan

88 375 378 431 456

Internet Dial-up (TelkomNet Instan):

Rata-rata pengguna (dalam ribuan)

662 574 448 103 40

Jumlah produksi menit (dalam

milyaran)

3,7 2,8 1,5 0,4 0,2

Televisi kabel dan berbayar

(TelkomVision):

Jumlah pelanggan (dalam ribuan)

67 210 179 213 1.000

Sumber : Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia,Tbk 2011

Pencapaian operasional PT Telkom Indonesia,Tbk sampai dengan tanggal

31 Desember 2011 menunjukkan bahwa pelanggan perusahaan meningkat sebesar

7,8 % menjadi 129,8 juta pelanggan yang terdiri dari 8,6 juta pelanggan telepon

kabel tidak bergerak. 14,2 juta pelanggan telepon nirkabel tidak bergerak, serta

107 juta pelanggan telepon seluler. Selain ini pertambahan jumlah pelanggan

seluler PT Telkom Indonesia sebesar 13,8 % atau 13 juta pelanggan menjadi 107

juta pelanggan di tahun 2011.

2.4 Struktur Organisasi PT Telkom Indonesia,Tbk

Direktur Utama

Arief Yahya

Direktur Keuangan

Honesti Basyir

Direktur Enterprise And Whole

Sale

M Awaludin �

Direktur Human

Capital And General

Affair Priyantono

Rudito �

Direktur Information

And Technology

Indra Utoyo �

Direktur Compliance

And Risk Management

Ririek Adriansyah

Direktur Network

And Solution Rizkan

Chandra �

Direktur Konsumer

Sukardi Silalahi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Telkom Indonesia, Tbk

Sumber : Profil Perusahaan PT Telkom Indonesia, Tbk

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

� � Universitas Indonesia�

Tabel 2.2 Fungsi & Wewenang Direktorat Perusahaan

No Nama Fungsi dan Wewenang

1 Direktorat Keuangan Fokus pada pengelolaan keuangan perusahaan serta

mengendalikan operasi keuangan secara terpusat

melalui unit Finance, Billing & Collection Center.

2 Direktorat Enterprise &

Wholesale

Fokus pada pengelolaan bisnis segmen Enterprise

& Wholesale serta pengelolaan Divisi Enterprise

Service, Divisi Business Service dan Divisi Carrier

& Interconnection Service.

3 Direktorat Human

Capital & GA

Fokus pada manajemen SDM Perusahaan serta

penyelenggaraan operasional SDM secara terpusat

melalui unit Human Resources Center, serta

pengendalian operasi unit: Learning Center, HR

Assessment Center, Management Consulting Center

dan Community Development Center

4 Direktorat IT Fokus pada pengelolaan IT Strategy & Policy,

Service Strategy & Tariff, dan pengelolaan fungsi

Strategic Investment & Corporate Planning, serta

pengendalian operasi unit-unit: Divisi Multimedia,

Information System Center serta R&D Center.

5 Direktorat Compliance

& Risk Management

Fokus pada pengelolaan fungsi Risk Management,

Legal dan Compliance, Business Effectiveness,

Security & Safety, dan Supply Planning & Control,

serta pengendalian operasi unit Supply Center.

6 Direktorat Network &

Solution

Fokus pada pengelolaan Infrastructure Planning &

Development, Network Operation Policy,dan

pengendalian operasional infrastruktur melalui

Divisi Infrastruktur Telekomunikasi, Divisi Access,

dan Maintenance Service Center.

7 Direktorat Consumer Fokus dalam pengelolaan bisnis segmen konsumer

serta pengendalian operasi Divisi Consumer

Services Barat dan Divisi Consumer Services Timur

serta Divisi Telkom Flexi. Sumber : Profil Perusahaan PT Telkom Indonesia,Tbk

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

� � Universitas Indonesia�

2.5 Struktur Anak Perusahaan PT Telkom Indonesia,Tbk

Untuk mendukung pengembangan bisnisnya, PT Telkom Indonesia,Tbk

terus bertumbuh baik secara organik maupun anorganik. Pertumbuhan secara

organik dilakukan dengan ekspansi divisi-divisi yang ada dan sinergi di antara

anak perusahaan PT Telkom Indonesia,Tbk. Sementara pertumbuhan secara

unorganik dicapai melalui aksi korporasi berupa akuisisi terhadap perusahaan

yang diharapkan mampu memberikan nilai tambah kepada seluruh jajaran Telkom

Group dan berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan kelangsungan bisnis.

Berikut ini adalah struktur anak perusahaan PT Telkom Indonesia,Tbk :

1. Anak perusahaan dengan kepemilikan langsung lebih dari 50% :

a. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)

Telkomsel menyediakan layanan jasa telepon mobile seluler (GSM).

b. PT Multimedia Nusantara (Metra)

Metra berfokus pada layanan pembangunan, pengembangan,

pemeliharaan jaringan dan jasa, serta layanan multimedia (jasa sistem

komunikasi data, jasa portal dan jasa transaksi online).

c. PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin)

Telin bertanggung jawab mengelola telekomunikasi internasional serta

mengelola bisnis PT Telkom Indonesia,Tbk di luar negeri.

d. PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo)

Pramindo menyediakan layanan jasa dan pengembangan

telekomunikasi.

e. PT Infomedia Nusantara (Infomedia)

Infomedia telah melakukan transformasi bisnis dari 3 pilar bisnis

(layanan direktori, layanan contact center dan layanan konten) menjadi

Business Process Outsourcing (BPO) dan Digital Media &Rich

Content (DMRC).

f. PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra atau Mitratel)

menggarap bisnis penyediaan infrastruktur telekomunikasi, termasuk

penyediaan menara telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan

penempatan BTS bagi para operator telekomunikasi di seluruh

Indonesia.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

��

� � Universitas Indonesia�

g. PT Indonusa Telemedia (Indonusa)

Indonusa fokus pada penyediaan layanan multimedia (TV berbayar

dan internet).

h. PT Graha Sarana Duta (GSD)

GSD fokus melakukan pengelolaan terhadap gedung-gedung

perusahaan Telkom Group serta juga mengelola gedung lain di luar

gedung Telkom Group

2. Anak Perusahaan dengan kepemilikan langsung antara 20% sampai

dengan 50%:

a. PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom)

Patrakom fokus pada layanan komunikasi satelit (Very Small Aperture

Terminal atau VSAT) dan layanan serta fasilitas terkait kepada

perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri perminyakan.

b. PT Citra Sari Makmur (CSM)

CSM fokus pada layanan telekomunikasi terkait dengan aplikasi

VSAT dan teknologi telekomunikasi lainnya,serta jasa konsultasi.

c. PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN)

PSN menyediakan layanan sewa transponder satelit dan satelit berbasis

jasa komunikasi untuk negara di kawasan Asia Pasifik.

3. Anak Perusahaan dengan kepemilikan langsung kurang dari 20% :

a. PT Batam Bintan Telekomunikasi (BBT)

Melayani telekomunikasi sambungan kabel tidak bergerak di Kawasan

Industri Batam dan Bintan

b. PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo)

Bangtelindo menyediakan jasa konstruksi dan pemeliharaan sarana

telekomunikasi.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

� 16 Universitas Indonesia

BAB 3

LANDASAN TEORI

3.1 Perpajakan Secara Umum

3.1.1 Pengertian Pajak

Terdapat beberapa pengertian pajak, diantaranya berdasarkan Undang –

Undang No 28 tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan,

pajak adalah “kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi

atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang, dengan tidak

mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara

bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Pajak menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani (Santoso, 1991) adalah “iuran

kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib

membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi

kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk

membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara yang

menyelenggarakan pemerintahan”.

Dan menurut Prof.Dr. Rochmat.Soemitro,S.H. (1990) “pajak adalah iuran

kas kepada Negara berdasarkan undang – undang (yang dapat dipaksakan) dengan

tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan

digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.

Maka Safri Nurmantu (2003) mengatakan bahwa unsur – unsur pajak

adalah sebagai berikut:

1. Iuran atau pungutan

2. Dipungut berdasarkan Undang – Undang.

3. Dapat dipaksakan.

4. Tidak menerima atau memperoleh kontraprestasi.

5. Untuk membiayai pengeluaran pemerintah.

3.1.2 Pembagian pajak menurut golongan, sifat, dan pemungutannya

Pajak dapat dikelompokkan kedalam tiga kelompok (Waluyo, 2011):

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

� � Universitas Indonesia

1. Menurut golongan dibagi menjadi dua adalah sebagai berikut:

a. Pajak langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat

dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung Wajib

Pajak yang bersangkutan, contoh: Pajak Penghasilan.

b. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembebanannya dapat

dilimpahkan kepada pihak lain, contoh: Pajak Pertambahan Nilai.

2. Menurut sifat dimaksudkan pembedaan dan pembagiannya berdasarkan

ciri-ciri prinsip adalah sebagai berikut:

a. Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

subjeknya yang selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti

memperhatikan keadaan dari Wajib Pajak.

b. Pajak objektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.

3. Menurut pemungut dan pengelolanya adalah sebagai berikut:

a. Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, contoh: Pajak

Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang

Mewah.

b. Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah, contoh: pajak

reklame, pajak hiburan.

3.1.3 Fungsi Pajak

Terdapat 2 fungsi pajak (Waluyo, 2009) yaitu sebagai berikut:

1) Fungsi Penerimaan (Budgeter)

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan

pengeluaran-pengeluaran pemerintah, contoh: dimasukkannya pajak dalam

APBN sebagai penerimaan dalam negeri.

2) Fungsi mengatur (Reguler)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di

bidang sosial dan ekonomi, contoh: dikenakannya pajak yang lebih tinggi

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

� � Universitas Indonesia

terhadap minuman keras, dapat ditekan. Demikian pula terhadap barang

mewah.

3.1.4 Cara Pemungutan Pajak

Cara pemungutan pajak (Waluyo, 2011) dilakukan berdasarkan tiga stelsel

berikut:

1. Stelsel nyata (riil stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan) yang nyata,

sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak,

yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya telah dapat diketahui.

Kelebihan stelsel ini adalah pajak yang dikenakan lebih realistis.

Kelemahannya adalah pajak baru dapat dikenakan pada akhir periode

(setelah penghasilan riil diketahui).

2. Stelsel anggapan (fictive stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh

undang-undang, sebagai contoh; penghasilan suatu tahun dianggap sama

dengan tahun sebelumnya sehingga awal tahun pajak telah dapat

ditetapkan besarnya pajak yang terutang untuk tahun pajak berjalan, tanpa

harus menunggu akhir tahun.

3. Stelsel campuran

Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan.

Pada awal tahun, besarnya pajak yang dihitung berdasarkan suatu

anggapan, kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan

keadaan yang sebenarnya. Apabila besarnya pajak menurut kenyataan

lebih besar daripada pajak menurut anggapan, maka Wajib Pajak harus

menambah kekurangannya. Demikian pula sebaliknya, apabila lebih kecil,

maka kelebihannya dapat diminta kembali.

Dan sistem Pemungutan Pajak (Waluyo 2011) dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Official Assessment System

Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

� � Universitas Indonesia

pajak yang terutang. Ciri-ciri Official Assessment System adalah sebagai

berikut:

a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang berada

pada fiskus.

b. Wajib Pajak bersifat pasif.

c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak

oleh fiskus.

2. Self Assessment System

Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang,

kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung,

memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak

yang harus dibayar.

3. Withholding System

Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut

besarnya pajak yanng terutang oleh Wajib Pajak

3.2 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

3.2.1 Definisi PPN

Berdasarkan UU No. 42 Tahun 2009 Pajak Pertambahan Nilai adalah

pajak atas konsumsi barang dan jasa di daerah pabean yang dikenakan secara

bertingkat di setiap jalur produksi dan distribusi. Daerah Pabean adalah wilayah

Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara di

atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas

kontinen yang di dalamnya berlaku UU yang mengatur mengenai kepabeanan.

3.2.2 Terminologi PPN

Berikut ini adalah beberapa istilah yang digunakan terkait PPN

berdasarkan UU No 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara

perpajakan dan UU No 42 Tahun 2009 tentang PPN dan PPnBM yaitu :

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

� � Universitas Indonesia

1. Barang Kena Pajak (BKP)

BKP adalah barang berwujudyang menurut sifat atau hukumnya dapat

berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak dan barang tidak

berwujud yang dikenai pajak.

2. Jasa Kena Pajak (JKP)

JKP adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau

perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau

kemudahan atau hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan

untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan

bahan dan atas petunjuk pemesan, yang dikenakan pajak berdasarkan

undang – undang

3. Pengusaha Kena Pajak (PKP)

PKP adalah pengusaha yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP

yang dikenai pajak berdasarkan undang – undang PPN

4. Dasar Pengenaan Pajak (DPP)

DPP adalah jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor,

atau

Nilai Lain yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang

terutang.

5. Surat Setoran Pajak (SSP)

SSP adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan

dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke

kas negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri

Keuangan.

6. Surat Pemberitahuan (SPT)

SPT adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan

perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang.

7. Faktur Pajak

Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh PKP yang

melakukan penyerahan BKP atau JKP.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

� � Universitas Indonesia

8. Pajak Masukan

Pajak Masukan adalah PPN yang seharusnya sudah dibayar oleh PKP

karena perolehan BKP dan/atau perolehan JKP dan/atau pemanfaatan

BKP Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean dan/atau pemanfaatan JKP

dari luar Daerah Pabean dan/atau impor BKP.

9. Pajak Keluaran

Pajak Keluaran adalah PPN terutang yang wajib dipungut oleh PKP yang

melakukan penyerahan BKP dan atau JKP, ekspor BKP Berwujud, ekspor

BKP Tidak Berwujud dan/atau ekspor JKP.

3.2.3 Tarif PPN�

Tarif PPN menurut Diaz priantara (2012) ada 2 jenis, yaitu :

1. Tarif PPN sebesar 10% .

Tarif PPN yang berlaku atas penyerahan BKP dan/atau JKP adalah

tarif tunggal, sehingga mudah dalam pelaksanaannya dan tidak

memerlukan daftar penggolongan barang atau jasa dengan tarif yang

berbeda.

2. Tarif PPN atas ekspor BKP sebesar 0%.

PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi BKP didalam daerah

pabean. Oleh karena itu, BKP yang diekspor atau dikonsumsi di luar

daerah pabean dikenakan PPN dengan taif 0%.

3.2.4 Barang Kena Pajak & Jasa Kena Pajak

Berdasarkan undang – undang No 42 Tahun 2009 tidak semua barang dan

jasa dikenakan Pajak Pertambahan Nilai, terdapat beberapa jenis kelompok barang

yang tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai, yaitu :

1. Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil

langsung dari sumbernya. Contoh : minyak mentah, panas bumi, bijih

timah, bijih perak.

2. Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak.

Contoh: beras,gabah,jagung,sagu.

3. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah

makan, warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

� � Universitas Indonesia

yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan

minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau catering.

4. Uang, emas batangan, dan surat berharga.

Selain barang, juga terdapat beberapa jenis jasa yang tidak dikenakan

PPN, yaitu :

1. Jasa pelayanan kesehatan medis. Contoh : Jasa dokter umum, jasa

paramedik, jasa psikolog dan psikiater.

2. Jasa pelayanan sosial. Contoh : Jasa pemadam kebakaran, jasa

lembaga rehabilitasi, jasa pelayanan panti asuhan dan panti jompo.

3. Jasa pengiriman surat dengan prangko.

4. Jasa keuangan. Contoh : jasa penjaminan, jasa menhimpun dana dari

masyarakat berupa giro, deposito, tabungan.

5. Jasa asuransi. Contoh : asuransi jiwa, asuransi kerugian.

6. Jasa keagamaan. Contoh : jasa pelayanan rumah ibadah, jasa

pemberian khotbah.

7. Jasa pendidikan. Contoh : jasa pendidikan kejuruan, pendidikan luar

biasa, pendidikan umum.

8. Jasa kesenian dan hiburan.

9. Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan.

10. Jasa angkutan umum.

11. Jasa tenaga kerja.

12. Jasa perhotelan. Contoh : jasa penyewaan kamar, jasa penyewaan

ruangan untuk kegiatan acara.

13. Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan

pemerintahan secara umum. Contoh : pemberian Izin Mendirikan

Bangunan (IMB), pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

14. Jasa penyediaan tempat parkir.

15. Jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam.

16. Jasa pengiriman uang dengan wesel pos.

17. Jasa boga atau catering.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

� � Universitas Indonesia

3.2.5 Objek PPN

Berdasarkan UU No 42 tahun 2009 PPN dikenakan atas :

1. Penyerahan BKP di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha.

2. Impor BKP.

3. Penyerahan JKP di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha.

4. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar pabean di dalam daerah

pabean.

5. Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean.

6. Ekspor BKP berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak.

7. Ekspor BKP tidak berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak.

8. Ekspor JKP oleh Pengusaha Kena Pajak.

3.2.6 Sifat,Tipe dan Prinsip Pemungutan PPN

Menurut Waluyo (2011) PPN mempunyai beberapa sifat, tipe dan prinsip

pemungutaan. Berikut adalah sifat pemungutan atau karakteristik yang dikenal

dengan legal character :

1. PPN sebagai pajak objektif

2. PPN sebagai pajak tidak langsung (indirect tax)

3. Pemungutan PPN multistage tax

4. PPN dipungut dengan menggunakan alat bukti faktur pajak

5. PPN tidak menimbulkan pajak ganda

6. PPN sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri penyerahan BKP atau JKP.

Tipe pemungutan PPN dapat diklasifikasikan dalam beberapa tipe yaitu :

1. Consumption Type Value Added Tax

Pada tipe ini semua pembelian yang digunakan untuk produksi termasuk

barang modal dikurangkan dari nilai tambahnya sehingga memberikan

sifat netral PPN atas pola produksi.

2. Net Income Type Value Added Tax

Pada tipe ini tidak dimungkinkan adanya pengurangan pembelian barang

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

��

� � Universitas Indonesia

modal dari dasar pengenaan. Pengurangan tersebut diperkenankan hanya

sebesar penyusutan yang ditentukan pada saat menghitung net income

dalam rangka perhitungan PPh. Cara ini berakibat pengenaan pajak dua

kali atas barang modal.

3. Gross Product Type Value Added Tax

Tipe ini menyatakan bahwa pembelian barang modal tidak dipekenankan

sama sekali untuk dikurangkan dari dasar pengenaan pajak. Akibatnya

sama yaitu barang modal dikenakan pajak dua kali yaitu pada saat

pembelian dan dilakukan melalui hasil peroduksi yang dijual ke

konsumen.

Dan terdapat 2 mekanisme dalam prinsip pemungutan menurut Waluyo (2011)

yaitu :

1. Prinsip tempat tujuan (Destination)

Pada prinsip ini PPN dipungut di tempat barang atau jasa tersebut

dikonsumsi.

2. Prinsip tempat asal (Origin Principle)

Pada prinsip ini diartikan bahwa PPN dipungut di tempat asal barang atau

jasa yang akan dikonsumsi.

3.2.7 Pemungut PPN

Sampai dengan saat ini terdapat 3 pemungut PPN yaitu :

1. Bendahara Pemerintah.

2. Kontraktor Kontrak Kerja Sama Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi

(KKS Migas) dan kontraktor atau pemegang kuasa/izin pengusahaan

sumber daya panas bumi.

3. Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

3.3 PMK No.85/PMK.03/2012

3.3.1 Dasar Hukum PMK No.85/PMK.03/2012

PMK No.85/PMK.03/2012 merupakan peraturan mengenai penunjukan

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

��

� � Universitas Indonesia

BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau PPnBM. Dasar

hukum PMK No.85/PMK 03/2012 adalah Undang – Undang No.8 tahun 1983

stdtd Undang –Undang No.42 tahun 2009 tentang PPN barang jasa dan PPnBM,

dimana dalam pasal 1 no.27 yang dikatakan WAPU PPN adalah bendahara

pemerintah, badan, atau instansi pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri

Keuangan untuk memungut, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang oleh

Pengusaha Kena Pajak (PKP) atas penyerahan Barang kena Pajak (BKP) dan/atau

Jasa Kena Pajak (JKP) kepada bendahara pemerintah, badan, atau instansi

pemerintah tersebut.

3.3.3 BUMN Sebagai WAPU (Wajib Pungut) PPN

Gambar 3.1 Historis peraturan BUMN sebagai WAPU PPN

Sumber : slide sosialisasi PMK 85/PMK.03/2012 PT Telkom Indonesia, Tbk

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

� � Universitas Indonesia

1. Keppres 56 Tahun 1988 jo KMK 1289/KMK.04/1988 mulai berlaku sejak

1 januari 1989. Kepres ini mengatur bahwa yang berkewajiban memungut

PPN adalah Pertamina,BUMN,BUMD, Bank Pemerintah dan Bank

Pembangunan Daerah.

2. KMK 547/KMK.04/2000 menunjuk bendaharawan pemerintah, badan –

badan tertentu dan instansi pemerintah sebagai pemungut PPN. Keputusan

Menteri Keuangan ini mulai berlaku 1 Januari 2001.

3. Mulai 1 Januari 2004, seluruh Keputusan Menteri Keuangan dinyatakan

tidak berlaku lagi yang kemudian diganti dengan Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 563/KMK.03/2003 tanggal 24 desember 2003.

Keputusan ini menunjuk bendaharawan pemerintah dan kantor

pembendaharaan kas negara sebagai WAPU PPN, badan – badan tertentu

termasuk BUMN tidak lagi ditunjuk sebagai WAPU PPN.

4. PMK No.85/PMK.03/2012 kembali memunjuk BUMN sebagai WAPU

PPN. Peraturan ini mulai berlaku 1 Juli 2012.

3.3.4 Tujuan & Ruang Lingkup PMK No.85/PMK.03/2012

Tujuan PMK No.85/PMK 03/2012 tentang penunjukan BUMN untuk

memungut, menyetor dan melaporkan PPN atau PPnBM adalah untuk

mempermudah pemungutan PPN atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP)

dan/atau Jasa Kena Pajak (JKP) oleh rekanan BUMN. Dirjen Pajak Kementerian

Keuangan, Fuad Rahmany mengatakan bahwa banyak PPN yang sudah

dibayarkan oleh BUMN ternyata tidak disetorkan oleh rekanan BUMN,

melainkan dipakai untuk keperluan operasional bisnis rekanan, maka dengan

dikeluarkannya PMK ini diharapkan bisa mengamankan pendapatan pemerintah

dari aktivitas bisnis BUMN yang mencapai 15% dari total penerimaan pajak.

Ruang lingkup PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN

untuk memungut, menyetor dan melaporkan PPN atau PPnBM ini adalah

transaksi BUMN yang nilai transaksinya lebih dari Rp10.000.000. Sedangkan

yang tidak termasuk dalam ruang lingkup PMK ini adalah sebagai berikut :

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

� � Universitas Indonesia

1. Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp10.000.000 (sepuluh juta

rupiah) termasuk jumlah PPN atau PPnBM yang terutang dan tidak

merupakan pembayaran yang terpecah – pecah.

2. Pembayaran atas penyerahan BKP dan/atau JKP yang menurut ketentuan

perundang – undangan di bidang perpajakan mendapat fasilitas PPN tidak

dipungut atau dibebaskan dari pengenaan PPN.

3. Pembayaran atas penyerahan bahan bakar minyak dan bahan bakar bukan

minyak oleh PT Pertamina (persero).

4. Pembayaran atas rekening telepon.

5. Pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan

penerbangan.

6. Pembayaran lainnya untuk penyerahan barang dan atau jasa yang menurut

ketentuan perundang – undangan di bidang perpajakan tidak dikenai PPN

atau PPnBM.

Berdasarkan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN untuk

memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau PPnBM mewajibkan BUMN

untuk menyetorkan PPN yang telah dipungut oleh BUMN ke kantor pos/bank

persepsi paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir

dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP). Yang dimaksud oleh bank

persepsi adalah bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk menerima

setoran penerimaan negara bukan dalam rangka impor. Jika BUMN melakukan

penyetoran PPN lewat dari tanggal 15 bulan berikutnya, maka BUMN akan

terkena sanksi bunga 2% dari besarnya pajak terutang ke negara. Pelaporan PPN

WAPU dilakukan setiap bulan dengan menggunakan SPT 1107 PUT dan

disampaikan ke KPP BUMN terdaftar paling lama akhir bulan berikutnya setelah

berakhirnya masa pajak.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

� 28� Universitas Indonesia

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengajuan Pembayaran PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk

Didalam PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN untuk

memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau PPnBM, dijelaskan bahwa PPN atau

PPnBM yang terutang atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan/atau Jasa Kena

Pajak (JKP) oleh rekanan kepada BUMN dipungut,disetor, dan dilaporkan oleh

BUMN. Kriteria BUMN yang ditunjuk sebagai pemungut PPN berdasarkan SE

No.45/PJ/2012 tentang penjelasan pelaksanaan pemungutan, penyetoran dan

pelaporan PPN WAPU adalah :

1) Sebagaimana dimaksud dalam UU No.19 tahun 2003 tentang BUMN, yaitu

badan usaha yang minimal 51% sahamnya dimiliki oleh Negara Republik

Indonesia.

2) Dalam hal terjadi perubahan kepemilikan saham yang menyebabkan suatu

badan usaha tidak memenuhi kriteria sebagai BUMN, maka terhitung sejak

tanggal akta yang menyatakan perubahan kepemilikan tersebut, badan usaha

yang bersangkutan secara otomatis tidak ditunjuk menjadi pemungut PPN.

Namun kewajiban menyetor dan melaporkan PPN yang telah dipungut dalam

masa pajak yang bersangkutan tetap dilakukan sebagaimana mestinya.

3) Dalam hal terjadi perubahan kepemilikan saham yang menyebabkan suatu

badan usaha menjadi memenuhi kriteria suatu BUMN, maka terhitung tanggal

akta yang menyatakan perubahan kepemilikan tersebut, secara otomatis badan

usaha tersebut ditunjuk menjadi pemungut PPN.

Rekanan adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang melakukan penyerahan

BKP dan atau JKP kepada BUMN dalam hal ini PT Telkom Indonesia,Tbk . Namun

tidak semua penyerahan BKP dan atau JKP dipungut PPN oleh PT Telkom

Indonesia,Tbk sebagai BUMN yaitu jika transaksi:

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

29

� � Universitas Indonesia

1. Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 10.000.000,00 termasuk

jumlah Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah yang terutang dan tidak merupakan

pembayaran yang terpecah-pecah.

2. Pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak

yang menurut ketentuan perundang-undangan di bidang perpajakan mendapat

fasilitas Pajak Pertambahan Nilai tidak dipungut atau dibebaskan dari

pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.

3. Pembayaran atas penyerahan bahan bakar minyak dan bahan bakar bukan

minyak oleh PT Pertamina.

4. Pembayaran atas rekening telepon.

5. Pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan

penerbangan.

6. Pembayaran lainnya untuk penyerahan barang dan/atau jasa yang menurut

ketentuan perundang-undangan di bidang perpajakan tidak dikenai Pajak

Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas

Barang Mewah.

Dalam rangka pengajuan pembayaran PPN WAPU, PT Telkom Indonesia,Tbk

harus melakukan pemungutan PPN WAPU untuk mengetahui secara pasti berapa

besaran PPN WAPU terutang dalam satu bulan. Skema umum pemungutan PPN

adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Skema umum Pemungutan & Penyetoran PPN

Sumber : slide sosialisasi PMK No.85/PMK.03/2012 PT Telkom Indonesia,Tbk

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

30

� � Universitas Indonesia

Sebelum diterapkannya PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan

BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau PPnBM, setiap

rekanan PT Telkom Indonesia,Tbk yang menyerahkan BKP dan atau JKP hanya

diwajibkan membuat faktur pajak untuk keperluan penagihan dan pemungutan PPN

terutang. Sehingga PT Telkom Indonesia,Tbk sebagai pembeli akan melakukan

pembayaran sebesar 100% DPP ditambah 10 % PPN kepada rekanan yang melakukan

penyerahan BKP dan atau JKP tersebut. Pada akhir masa pajak, pihak rekanan

diwajibkan untuk melaporkan pungutan dan pembayaran pajak yang terutang kepada

negara.

Namun skema pemungutan PPN diatas berubah setelah adanya penerapan

PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor,

dan melaporkan PPN, perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2 Skema Pemungutan & Penyetoran PPN WAPU

Sumber : slide sosialisasi PMK No.85/PMK.03/2012 PT Telkom Indonesia,Tbk

Tabel 4.1 Perbedaan WAPU dan Non WAPU

Non WAPU WAPU

Nilai Transaksi <= Rp 10.000.000 >Rp 10.000.000

Kode Transaksi 01 03

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

31

� � Universitas Indonesia

Non WAPU WAPU

Dokumen

Penagihan

Faktur Pajak Faktur pajak & SSP

Pembayaran

tagihan

100% DPP + 10%

PPN

100% DPP tanpa

PPN

Pemungutan &

Penyetoran PPN

Pemungutan &

penyetoran

dilakukan oleh PKP

selaku penjual

Pemungutan &

penyetoran PPN

dilakukan oleh

BUMN

Pelaporan SPT 1111 SPT 1107 PUT

Sumber : interpretasi penulis

Pihak rekanan PT Telkom Indonesia,Tbk yang melakukan penyerahan BKP

dan atau JKP selain diwajibkan menyerahkan faktur pajak, juga diwajibkan

menyerahkan Surat Setoran Pajak (SSP). PT Telkom Indonesia,Tbk sebagai

pemungut PPN (WAPU) hanya akan membayar sebesar 100 % tanpa PPN. PPN 10 %

akan disetorkan PT Telkom Indonesia,Tbk kepada negara atas nama rekanan.

Tahapan pengajuan pembayaran PPN WAPU oleh PT Telkom Indonesia,Tbk

digambarkan dalam DFD pada gambar 4.3 dan 4.4 :

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

32

� � Universitas Indonesia

Tagihan SPB

Gambar 4.3 Context Diagram proses pengajuan pembayaran PPN WAPU

Sumber : Interpretasi Penulis

FP & SSP

Tagihan

FP &SSP

Arsip FP & SSP Memo Jurnal

SPB

Gambar 4.3 DFD level 0 proses pengajuan pembayaran PPN WAPU

Sumber : Interpretasi Penulis

Rekanan Proses

Pengajuan

Pembayaran

PPN WAPU

Kantor

Pusat

Rekanan

1.0

Penerimaan

tagihan

2.0

Input FP di

SAP &

FINEST

3.0

Rekon FP

dengan

FINEST &

buat memo

jurnal

4.0

Membuat

SPB

Kantor

Pusat

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

1. Tahap 1 : Penerimaan dokumen penagihan dari rekanan PT Telkom

Indonesia,Tbk.

Seperti telah dijelaskan diatas dalam penyerahan tagihan pihak rekanan

PT Telkom Indonesia,Tbk diwajibkan membuat faktur pajak dan Surat

Setoran Pajak (SSP) atas setiap penyerahan BKP dan atau JKP yang

ditujukan ke masing

melakukan pembelian BKP atau JKP tersebut. Faktur pajak dan SSP

tersebut kemudian diteruskan ke bagian

validasi. Berdasarkan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan

BUMN untuk memungut, menyetor, dan mela

faktur pajak rekanan dibuat rangkap tiga dengan peruntukan sebagai

berikut :

a.

b.

c.

Sumber : slide sosialisasi PMK No.85/PMK.03/2012 PT Telkom Indonesia,Tbk

Selain itu untuk pengisian faktur pajak, rekanan harus mengisi kode

transaksi faktur pajak dengan angka 03, hal ini menunjukkan bahwa PPN

dipungut oleh pemungut selain bendahara pemerintah dalam hal ini PT

Telkom Indonesia,Tbk. Dan PT Telkom Indonesia,Tbk

Tahap 1 : Penerimaan dokumen penagihan dari rekanan PT Telkom

Indonesia,Tbk.

Seperti telah dijelaskan diatas dalam penyerahan tagihan pihak rekanan

PT Telkom Indonesia,Tbk diwajibkan membuat faktur pajak dan Surat

Setoran Pajak (SSP) atas setiap penyerahan BKP dan atau JKP yang

ditujukan ke masing

melakukan pembelian BKP atau JKP tersebut. Faktur pajak dan SSP

tersebut kemudian diteruskan ke bagian

validasi. Berdasarkan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan

BUMN untuk memungut, menyetor, dan mela

faktur pajak rekanan dibuat rangkap tiga dengan peruntukan sebagai

berikut :

a. Lembar kesatu untuk PT Telkom Indonesia,Tbk.

b. Lembar kedua untuk rekanan.

c. Lembar ketiga untuk PT Telkom Indonesia,Tbk yang dilampirkan

pada SPT Masa PPN ba

Gambar 4.

Sumber : slide sosialisasi PMK No.85/PMK.03/2012 PT Telkom Indonesia,Tbk

Selain itu untuk pengisian faktur pajak, rekanan harus mengisi kode

transaksi faktur pajak dengan angka 03, hal ini menunjukkan bahwa PPN

dipungut oleh pemungut selain bendahara pemerintah dalam hal ini PT

Telkom Indonesia,Tbk. Dan PT Telkom Indonesia,Tbk

Tahap 1 : Penerimaan dokumen penagihan dari rekanan PT Telkom

Seperti telah dijelaskan diatas dalam penyerahan tagihan pihak rekanan

PT Telkom Indonesia,Tbk diwajibkan membuat faktur pajak dan Surat

Setoran Pajak (SSP) atas setiap penyerahan BKP dan atau JKP yang

ditujukan ke masing – masing unit bisnis PT Telkom In

melakukan pembelian BKP atau JKP tersebut. Faktur pajak dan SSP

tersebut kemudian diteruskan ke bagian

validasi. Berdasarkan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan

BUMN untuk memungut, menyetor, dan mela

faktur pajak rekanan dibuat rangkap tiga dengan peruntukan sebagai

Lembar kesatu untuk PT Telkom Indonesia,Tbk.

Lembar kedua untuk rekanan.

Lembar ketiga untuk PT Telkom Indonesia,Tbk yang dilampirkan

pada SPT Masa PPN ba

Gambar 4.5 Kode Transaksi Faktur Pajak Rekanan

Sumber : slide sosialisasi PMK No.85/PMK.03/2012 PT Telkom Indonesia,Tbk

Selain itu untuk pengisian faktur pajak, rekanan harus mengisi kode

transaksi faktur pajak dengan angka 03, hal ini menunjukkan bahwa PPN

dipungut oleh pemungut selain bendahara pemerintah dalam hal ini PT

Telkom Indonesia,Tbk. Dan PT Telkom Indonesia,Tbk

Tahap 1 : Penerimaan dokumen penagihan dari rekanan PT Telkom

Seperti telah dijelaskan diatas dalam penyerahan tagihan pihak rekanan

PT Telkom Indonesia,Tbk diwajibkan membuat faktur pajak dan Surat

Setoran Pajak (SSP) atas setiap penyerahan BKP dan atau JKP yang

masing unit bisnis PT Telkom In

melakukan pembelian BKP atau JKP tersebut. Faktur pajak dan SSP

tersebut kemudian diteruskan ke bagian

validasi. Berdasarkan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan

BUMN untuk memungut, menyetor, dan mela

faktur pajak rekanan dibuat rangkap tiga dengan peruntukan sebagai

Lembar kesatu untuk PT Telkom Indonesia,Tbk.

Lembar kedua untuk rekanan.

Lembar ketiga untuk PT Telkom Indonesia,Tbk yang dilampirkan

pada SPT Masa PPN bagi pemungut PPN.

Kode Transaksi Faktur Pajak Rekanan

Sumber : slide sosialisasi PMK No.85/PMK.03/2012 PT Telkom Indonesia,Tbk

Selain itu untuk pengisian faktur pajak, rekanan harus mengisi kode

transaksi faktur pajak dengan angka 03, hal ini menunjukkan bahwa PPN

dipungut oleh pemungut selain bendahara pemerintah dalam hal ini PT

Telkom Indonesia,Tbk. Dan PT Telkom Indonesia,Tbk

Tahap 1 : Penerimaan dokumen penagihan dari rekanan PT Telkom

Seperti telah dijelaskan diatas dalam penyerahan tagihan pihak rekanan

PT Telkom Indonesia,Tbk diwajibkan membuat faktur pajak dan Surat

Setoran Pajak (SSP) atas setiap penyerahan BKP dan atau JKP yang

masing unit bisnis PT Telkom In

melakukan pembelian BKP atau JKP tersebut. Faktur pajak dan SSP

tersebut kemudian diteruskan ke bagian financial support

validasi. Berdasarkan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan

BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau PPnBM,

faktur pajak rekanan dibuat rangkap tiga dengan peruntukan sebagai

Lembar kesatu untuk PT Telkom Indonesia,Tbk.

Lembar ketiga untuk PT Telkom Indonesia,Tbk yang dilampirkan

gi pemungut PPN.

Kode Transaksi Faktur Pajak Rekanan

Sumber : slide sosialisasi PMK No.85/PMK.03/2012 PT Telkom Indonesia,Tbk

Selain itu untuk pengisian faktur pajak, rekanan harus mengisi kode

transaksi faktur pajak dengan angka 03, hal ini menunjukkan bahwa PPN

dipungut oleh pemungut selain bendahara pemerintah dalam hal ini PT

Telkom Indonesia,Tbk. Dan PT Telkom Indonesia,Tbk

Universitas Indonesia

Tahap 1 : Penerimaan dokumen penagihan dari rekanan PT Telkom

Seperti telah dijelaskan diatas dalam penyerahan tagihan pihak rekanan

PT Telkom Indonesia,Tbk diwajibkan membuat faktur pajak dan Surat

Setoran Pajak (SSP) atas setiap penyerahan BKP dan atau JKP yang

masing unit bisnis PT Telkom Indonesia,Tbk yang

melakukan pembelian BKP atau JKP tersebut. Faktur pajak dan SSP

financial support untuk keperluan

validasi. Berdasarkan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan

porkan PPN atau PPnBM,

faktur pajak rekanan dibuat rangkap tiga dengan peruntukan sebagai

Lembar kesatu untuk PT Telkom Indonesia,Tbk.

Lembar ketiga untuk PT Telkom Indonesia,Tbk yang dilampirkan

Kode Transaksi Faktur Pajak Rekanan

Sumber : slide sosialisasi PMK No.85/PMK.03/2012 PT Telkom Indonesia,Tbk

Selain itu untuk pengisian faktur pajak, rekanan harus mengisi kode

transaksi faktur pajak dengan angka 03, hal ini menunjukkan bahwa PPN

dipungut oleh pemungut selain bendahara pemerintah dalam hal ini PT

Telkom Indonesia,Tbk. Dan PT Telkom Indonesia,Tbk dalam melakukan

33

Universitas Indonesia

Tahap 1 : Penerimaan dokumen penagihan dari rekanan PT Telkom

Seperti telah dijelaskan diatas dalam penyerahan tagihan pihak rekanan

PT Telkom Indonesia,Tbk diwajibkan membuat faktur pajak dan Surat

Setoran Pajak (SSP) atas setiap penyerahan BKP dan atau JKP yang

donesia,Tbk yang

melakukan pembelian BKP atau JKP tersebut. Faktur pajak dan SSP

untuk keperluan

validasi. Berdasarkan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan

porkan PPN atau PPnBM,

faktur pajak rekanan dibuat rangkap tiga dengan peruntukan sebagai

Lembar ketiga untuk PT Telkom Indonesia,Tbk yang dilampirkan

Sumber : slide sosialisasi PMK No.85/PMK.03/2012 PT Telkom Indonesia,Tbk

Selain itu untuk pengisian faktur pajak, rekanan harus mengisi kode

transaksi faktur pajak dengan angka 03, hal ini menunjukkan bahwa PPN

dipungut oleh pemungut selain bendahara pemerintah dalam hal ini PT

dalam melakukan

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

34

� � Universitas Indonesia

pemungutan juga diharuskan untuk membubuhkan cap “Disetor

tanggal…” dan menandatangani faktur pajak rekanan.

Sedangkan untuk SSP rekanan diisi dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Nama PKP rekanan

b. NPWP rekanan,

c. Alamat rekanan

d. Kode akun pajak PPN Dalam Negeri : 411211

e. Kode jenis setoran : 900.

f. Uraian pembayaran diisi dengan “ PPN DN Faktur pajak …”

g. Penandatanganan SSP dilakukan oleh WAPU PPN yaitu PT

Telkom

Indonesia,Tbk selaku penyetor atas nama rekanan.

SSP rekanan dibuat empat rangkap dengan peruntukan sebagai

berikut :

a. Lembar kesatu untuk rekanan.

b. Lembar kedua untuk KPPN melalui bank persepsi atau kantor pos.

c. Lembar ketiga untuk rekanan yang dilampirkan pada SPT masa

PPN.

d. Lembar keempat untuk bank persepsi atau kantor pos.

e. Lembar kelima untuk PT Telkom Indonesia,Tbk yang dilampirkan

pada SPT Masa PPN bagi pemungut PPN.

2. Tahap 2 : validasi dokumen penagihan oleh bagian financial support.

Di bagian financial support dokumen penagihan akan diinput ke SAP

dan FINEST. Setelah diinput dokumen akan diberikan nomor panggil

dokumen untuk keperluan rekonsiliasi oleh bagian pajak.

3. Tahap 3 : Bagian pajak melakukan sortir faktur pajak, merekonsiliasi

faktur pajak dengan menggunakan Financial Enhanced Supporting

Tools (FINEST) dan membuat memo jurnal

Setelah dilakukan validasi oleh bagian financial support, faktur

pajak dan SSP diteruskan ke bagian pajak. Dibagian pajak, faktur –

faktur yang diterima dipisahkan menjadi dua kelompok dengan melihat

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

35

� � Universitas Indonesia

besaran nilai transaksinya, jika lebih dari Rp 10.000.000 maka

termasuk kelompok PPN WAPU. Jika nilai transaksi kurang dari sama

dengan Rp 10.000.000 bukan berarti transaksi tersebut tidak terhutang

PPN namun pihak rekananlah yang berkewajiban memungut PPN

seperti mekanisme pengkreditan PK-PM pada umumnya.

Bagian pajak melakukan pemeriksaan terhadap kode transaksi

faktur pajak untuk memeriksa kemungkinan kesalahan penulisan kode

transaksi PPN WAPU, karena dalam pelaksanaannya masih terdapat

rekanan PT Telkom Indonesia,Tbk yang melakukan kesalahan dalam

penulisan kode transaksi, yang seharusnya diisi dengan nomor 03

tetapi rekanan masih menulisnya dengan nomor 01, hal ini tentu

berpengaruh dalam hal pemungutan PPN rekanan jika PT Telkom

Indonesia,Tbk tidak teliti dalam memeriksa faktur pajak rekanan.

Maka apabila rekanan melakukan kesalahan dalam penulisan kode

transaksi, maka rekanan harus melakukan penggantian.

Selain melakukan pemeriksaan terhadap nilai transaksi dan

kode transaksi faktur pajak rekanan, bagian pajak juga melakukan

pemeriksaan identitas rekanan dan juga tanggal faktur pajak. Hal ini

dilakukan karena terdapat cut off transaksi PPN WAPU yaitu tanggal 1

Juli 2012. Jadi walaupun faktur pajak rekanan dengan nilai transaksi

lebih dari Rp 10.000.000 tetapi jika tanggal faktur pajak sebelum

tanggal 1 Juli 2012 maka berlaku pemungutan PPN umum.

Dalam melakukan rekonsiliasi PT Telkom Indonesia,Tbk

menggunakan FINEST, yang merupakan aplikasi database transaksi

financial berbasis WEB yang diakses melalui intranet PT Telkom

Indonesia,Tbk. FINEST ini merupakan aplikasi pendukung SAP yang

digunakan untuk membantu dalam penyetoran pajak. Rekonsiliasi

dilakukan dengan cara mencocokan fisik faktur pajak dengan besaran

DDP dan PPN yang entry oleh Financial Operator. Dalam melakukan

rekonsiliasi, bagian pajak juga melakukan input data rekanan

berdasarkan nomor rekanan yang dimiliki oleh PT Telkom

Indonesia,Tbk.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

36

� � Universitas Indonesia

Gambar 4.6 Tampilan rekonsiliasi FINEST

Sumber : FINEST PT Telkom Indonesia,Tbk

Gambar 4.7 Tampilan input rekonsiliasi FINEST

Sumber : FINEST PT Telkom Indonesia,Tbk

Fungsi lain aplikasi FINEST ini adalah untuk mendeteksi jika ada

faktur pajak dengan identitas rekanan dan nomor dokumen yang double.

Jika ada faktur pajak dengan nomor dokumen yang telah digunakan

sebelumnya oleh pihak rekanan, maka data tidak dapat dientry ke FINEST,

jadi mengurangi risiko pembayaran PPN dilakukan dua kali.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

37

� � Universitas Indonesia

Setelah PPN WAPU direkonsiliasi, bagian pajak mengangkat hasil

rekap PPN WAPU dari FINEST untuk mengetahui berapa besaran PPN

WAPU terutang dalam satu bulan. Jika besaran telah teridentifikasi dan

dipastikan benar, bagian pajak mengajukan pembayaran PPN WAPU

dengan cara membuat memo jurnal yang ditanda tangani oleh manager

tax operation dan officer PPN. Jurnal yang dibuat oleh bagian pajak

adalah:

KJPE PPN Peng DN BA Jakarta xxx

KJPE PPN Peng DN Corporate xxx

4. Tahap 4 : pembuatan Surat Perintah Bayar (SPB).

Memo jurnal yang dibuat oleh bagian pajak akan diteruskan ke bagian

Cash untuk dibuat Surat Perintah Bayar (SPB) yang ditandatangani oleh

Operational Senior Manager Cash. SPB tersebut kemudian dikirim ke

kantor pusat PT Telkom Indonesia,Tbk untuk dilakukan transfer

pembayaran ke bank persepsi yaitu Bank BNI.

4.2 Penyetoran PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk

Dalam hal penyetoran, PT Telkom Indonesia,Tbk paling lambat

melakukan penyetoran PPN WAPU pada tanggal 15 bulan berikutnya, namun jika

tanggal jatuh tempo penyetoran pajak bertepatan dengan hari libur termasuk hari

sabtu atau hari libur nasional, maka penyetoran pajak dapat dilakukan pada hari

kerja berikutnya.

Pada bulan pertama pembayaran PPN WAPU, PT Telkom Indonesia,Tbk

melakukan pembayaran melalui kantor pos. Setelah memastikan pihak Corporate

telah melakukan transfer pembayaran ke kantor pos, bagian pajak akan

mendatangi kantor pos dengan membawa Surat Setoran Pajak (SSP) rekanan

perusahaan untuk mendapatkan bukti penyetoran PPN WAPU dimana didalam

masing – masing bukti bayar tersebut terdapat Nomor Transaksi Penerimaan

Negara (NTPN), karena setoran dinyatakan sah jika telah mendapatkan NTPN dan

diakui sebagai penerimaan negara pada saat uang masuk ke rekening kas negara

sesuai tanggal pemberian NTPN. NTPN sendiri adalah nomor registrasi

penerimaan negara yang diterbitkan oleh sistem modul penerimaan negara secara

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

38

� � Universitas Indonesia

terpusat (pada server Direktorat Jenderal Pajak) sebagai bukti bahwa setoran telah

tercatat sebagai penerimaan negara dan diserahkan kepada wajib pajak/wajib

bayar/wajib setor/bendahara melalui bank persepsi atau kantor pos pada saat

melakukan penyetoran. Setelah proses penyetoran selesai dilakukan oleh PT

Telkom Indonesia, para rekanan akan meminta lembar kedua faktur pajak dan

SSP lembar kesatu dan ketiga mereka kepada PT Telkom Indonesia,Tbk sebagai

bukti pungutan dan penyetoran PPN WAPU.

Mulai bulan ketiga penerapan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang

penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN PT Telkom

Indonesia,Tbk melakukan kerja sama dengan Bank BNI dalam melakukan

penyetoran PPN WAPU. Bank BNI membuat sistem yang dinamakan BNI E-Tax

Payment. BNI E-Tax Payment menurut Bank BNI adalah “an integrated

electronic services with Modul Penerimaan Negara (MPN) that gives many

advantages for customers and their business partners in tax payment process with

bulk services”. Dengan menggunakan BNI E-Tax Payment ini PT Telkom

Indonesia mengharapkan akan mendapatkan beberapa kemudahan diantaranya :

1. Lebih cepat dalam mengirim data setoran PPN WAPU.

2. Improving process.

3. PT Telkom Indonesia,Tbk tidak perlu pergi ke kantor pos atau

bank untuk melakukan penyetoran.

4. Mudah pengawasannya.

Dengan menggunakan BNI E-Tax Payment ini PT Telkom Indonesia,Tbk

tidak perlu direpotkan dengan penyetoran menggunakan SSP rekanan karena

pihak Bank BNI yang menyediakan SSP dalam bentuk elektronik. Penyetoran

PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk dilakukan dengan cara mengisi file sesuai

dengan template yang diminta oleh Bank BNI, kemudian file disimpan dalam

bentuk csv. Template BNI E-Tax Payment ini berisi :

1. NPWP rekanan

2. kode akun

3. kode jenis setoran

4. nama WAPU

5. NPWP WAPU

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

39

� � Universitas Indonesia

6. alamat WAPU

7. No faktur pajak PPN DN

8. Jumlah PPN

9. Periode PPN

Setelah Template yang diminta telah disi, kemudian disimpan dalam

bentuk CSV dan diupload ke BNI E-Tax Payment pada bagian tax upload

payment. Dan pada bagian session time dipilih waktu kapan pihak Corporate PT

Telkom Indonesia,Tbk akan melakukan transfer dana untuk keperluan PPN

WAPU ke Bank BNI.

Gambar 4.8 Tampilan Tax Payment Upload BNI E-Tax Payment

Sumber : BNI E-Tax Payment PT Telkom Indonesia,Tbk

Setelah proses upload selesai dan uang sejumlah PPN WAPU terutang

telah ditransfer ke rekening Bank BNI sesuai dengan jam yang ditentukan, maka

penyetoran PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk dianggap telah selesai. Setelah

tanggal 15 SSP elektronik masing – masing rekanan PT Telkom Indonesia,Tbk

sudah dapat didownload di BNI E-Tax Payment yang kemudian akan diberikan ke

masing – masing rekanan. Setelah menggunakan BNI E-Tax Payment mayoritas

rekanan meminta dikirimkan SSP mereka melalui email sebagai bukti penyetoran

yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia, Tbk. Tetapi faktur pajak tetap harus

diminta langsung ke bagian pajak PT Telkom Indonesia,Tbk.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

40

� � Universitas Indonesia

4.3 Pelaporan PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk

Dalam hal pelaporan PPN WAPU, PT Telkom Indonesia,Tbk wajib

melaporkan PPN yang telah dipungut dan disetor ke kantor pelayanan pajak

tempat PT Telkom Indonesia,Tbk terdaftar paling lama pada akhir bulan

berikutnya setelah berakhirnya masa pajak dengan menggunakan formulir Surat

Pemberitahuan Masa PPN bagi pemungut PPN yaitu SPT Masa PPN 1107 PUT.

Formulir SPT Masa PPN 1107 PUT terdiri dari :

1. Formulir 1107 PUT (Induk SPT Masa PPN 1107 PUT)

2. Formulir 1107 PUT 1 (Lampiran 1 – Daftar PPN dan PPnBM Yang

Dipungut Oleh Bendaharawan Pemerintah)

3. Formulir 1107 PUT 2 (Lampiran 2 – Daftar PPN dan PPnBM Yang

Dipungut Oleh selain Bendaharawan Pemerintah)

Apabila tidak ada pemungutan PPN WAPU yang dilakukan PT Telkom

Indonesia,Tbk dalam suatu masa pajak, maka lampiran SPT masa PPN 1107 PUT

tidak perlu disampaikan, sedangkan induk SPT tetap harus disampaikan. Surat

Pemberitahuan Masa PPN bagi pemungut PPn wajib dilampiri dengan faktur

pajak lembar ketiga dan Surat Setoran Pajak (SSP) lembar kelima.

4.4 Perubahan lampiran SPT WAPU PPN

Pelaporan PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk kemudian mengalami

perubahan dikarenakan terdapat penambahan pasal di dalam PMK No.85

/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor, dan

melaporkan PPN yaitu pasal 4a yang berbunyi :

“ Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) wajib dilampiri dengan daftar nominatif Faktur Pajak dan Surat

Setoran Pajak”

Maka PT Telkom Indonesia,Tbk yang sebelumnya harus melampirkan

faktur pajak lembar ketiga dan Surat Setoran Pajak lembar kelima milik rekanan

untuk pelaporan PPN WAPU diganti dengan hanya melampirkan daftar nominatif

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

41

� � Universitas Indonesia

faktur pajak dan SSP rekanan. Format daftar nominatif PPN WAPU adalah

sebagai berikut :

Gambar 4.9 Daftar Nominatif Faktur Pajak dan Surat Setoran pajak

Sumber : daftar nominatif PPN WAPU September PT Telkom Indonesia,Tbk

Selain itu dengan adanya daftar nominatif faktur pajak dan SSP ini juga

mengubah ketentuan pembuatan faktur pajak dan SSP. Yang sebelumnya faktur

pajak dibuat tiga rangkap, mulai oktober hanya dua rangkap dengan peruntukan

sebagai berikut :

1. Lembar kesatu untuk PT Telkom Indonesia,Tbk.

2. Lembar kedua untuk rekanan.

Dan SSP yang sebelumnya dibuat 5 rangkap menjadi 4 rangkap dengan

peruntukan sebagai berikut :

1. Lembar kesatu untuk rekanan.

2. Lembar kedua untuk KPPN melalui bank persepsi atau kantor pos.

3. Lembar ketiga untuk rekanan yang dilampirkan pada SPT masa

PPN.

4. Lembar keempat untuk bank persepsi atau kantor pos.

4.5 Analisis Terhadap Prosedur Penyetoran PPN WAPU PT Telkom

Indonesia,Tbk

Pada bulan pertama pelaksanaan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang

tentang penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN

atau PPnBM, penyetoran PPN WAPU dilakukan melalui kantor pos. Penulis

melihat sistem penyetoran ini cukup merepotkan PT Telkom Indonesia,Tbk

dikarenakan setelah Corporate PT Telkom Indonesia,Tbk melakukan transfer ke

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

42

� � Universitas Indonesia

pihak kantor pos, pihak PT Telkom Indonesia,Tbk harus mendatangi kantor pos

dengan membawa SSP rekanan dengan jumlah yang sangat banyak untuk

keperluan validasi. Setelah validasi selesai dilakukan, tax officer PT Telkom

Indonesia,Tbk masih harus menggabungkan kembali SSP tersebut dengan faktur

pajak masing – masing rekanan dan juga mengcopy bukti penyetoran dari kantor

pajak untuk dikembalikan ke rekanan sebagai bukti penyetoran PPN WAPU.

Sistem penyetoran seperti ini juga dinilai bagian pajak PT Telkom Indonesia,Tbk

sangat merepotkan terutama jika beberapa rekanan PT Telkom Indonesia,Tbk

meminta bukti penyetoran pada hari yang bersamaan.

Karena merasa proses penyetoran melalui kantor pos dinilai oleh PT

Telkom Indonesia,Tbk sangat merepotkan, maka akhirnya PT Telkom

Indonesia,Tbk memutuskan untuk bekerja sama dengan pihak Bank BNI selaku

bank persepsi dengan menggunakan BNI E-Tax Payment dalam melakukan

penyetoran PPN WAPU. BNI E-Tax Payment ini memberikan kemudahan bagi

PT Telkom Indonesia,Tbk dalam melakukan pembayaran PPN WAPU

dikarenakan layanan pembayaran pajak ini dilakukan secara elektronik dan

platform Bank BNI terhubung secara online dengan Modul Penerimaan Negara

(MPN) sehingga PT Telkom Indonesia,Tbk tidak perlu datang ke bank persepsi

ataupun kantor pos untuk menyetorkan PPN WAPU dan PT Telkom

Indonessia,Tbk juga dapat memonitor penyetoran PPN WAPU mereka.

Berdasarkan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN untuk

memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau PPnBM, pihak rekanan

diwajibkan membuat faktur pajak dan Surat Setoran Pajak (SSP) untuk keperluan

penagihan, namun dengan PT Telkom Indonesia,Tbk menggunakan BNI E-Tax

Payment, SSP rekanan dibuatkan oleh pihak Bank BNI dalam bentuk elektronik

SSP. Pembuatan elektronik SSP oleh pihak Bank BNI pada awalnya menjadi

pertanyaan pihak rekanan apakah menjadi bertentangan dengan ketentuan yang

ada di PMK No.85/PMK.03/2012 tentang tentang penunjukan BUMN untuk

memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau PPnBM. Namun Pihak BNI telah

meminta persetujuan ke Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan terkait

pembuatan elektronik SSP. Pembuatan elektronik SSP didukung dengan

dikeluarkannya surat S-65/PJ.02/2012 tentang elektronik SSP pada tanggal 27 Juli

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

43

� � Universitas Indonesia

2012. Direktorat Jenderal Pajak memberikan persetujuan terkait penerbitan

elektronik SSP yang dilakukan oleh Bank BNI selaku bank persepsi dikarenakan

format elektronik SSP yang diajukan oleh Bank BNI tidak jauh berbeda dengan

bentuk dan isi formulir SSP yang diatur dalam PER-23/PJ/2010 tentang bentuk

formulir SSP. Dengan pembuatan elektronik SSP oleh Bank BNI, rekanan dan PT

Telkom Indonesia,Tbk sama – sama dimudahkan dalam pengurusan PPN WAPU

mereka, dimana rekanan hanya perlu meyerahkan faktur pajak untuk keperluan

penagihan dan PT Telkom Indonesia,Tbk juga tidak direpotkan dengan tumpukan

SSP rekanan, selain itu pengembalian SSP ke rekanan dapat diberikan melalui e-

mail.

Berdasarkan pengamatan penulis, BNI E-Tax Payment ini selain memiliki

manfaat bagi PT Telkom Indonesia sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya,

juga memiliki kekurangan diantaranya adalah :

1. BNI E-Tax Payment hanya bisa diakses menggunakan Mozilla atau

Internet Explorer versi 8 keatas.

Hal ini cukup merepotkan PT Telkom Indonedsia,Tbk karena tidak

semua komputer bagian pajak menggunakan aplikasi Mozilla atau

Internet Explorer versi 8 keatas. Jadi user harus meminta diinstalkan

Mozilla atau Internet Explorer versi 8 terlebih dahulu untuk bisa

mengakses BNI E-Tax Payment dan selama menunggu diinstal user

harus menggunakan komputer user lain ketika mau mengakses BNI E-

Tax Payment, hal tersebut tentu mengganggu kinerja pegawai.

2. Elektronik SSP rekanan tidak dapat didownload sekaligus.

Gambar 4.10 Tax List BNI E-Tax Payment

Sumber : BNI User Guide Tax Payment

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

44

� � Universitas Indonesia

Kekurangan lain dari BNI E-Tax Payment adalah untuk mendownload

elektronik SSP harus dilakukan satu – satu, tidak dapat dilakukan

sekaligus. Jadi user harus mengklik SSP tiap – tiap rekanan kemudian

memilih menu download. Hal ini sangat memakan waktu user karena

transaksi rekanan jumlahnya sangat banyak.

Selain itu dampak lain penggunaan BNI E-Tax Payment juga membuat

beberapa rekanan menjadi malas datang ke PT Telkom Indonesia,Tbk untuk

menggambil faktur pajak mereka dikarenakan SSP rekanan dapat dikirimkan

melalui e-mail. Hal ini mengakibatkan adanya penumpukan faktur pajak rekanan

di bagian pajak PT Telkom Indonesia,Tbk.

Untuk mengatasi masalah – masalah yang terjadi, PT Telkom

Indonesia,Tbk sebaiknya melakukan beberapa langkah berikut:

1. PT Telkom Indonesia,Tbk berkomunikasi kepada pihak BNI untuk

membicarakan kemungkinan penambahan menu khusus agar form

SSP rekanan dapat didownload sekaligus sehingga kinerja tax officer

menjadi lebih cepat dan mudah.

2. PT Telkom Indonesia,Tbk harus mengingatkan rekanan untuk

mengambil faktur pajak mereka ketika rekanan meminta SSP, hal ini

untuk mengurangi penumpukan faktur pajak rekanan di PT Telkom

Indonesia,Tbk.

4.5.1 Analisis Dampak Sanksi bunga Terkait Penyetoran PPN WAPU PT

Telkom Indonesia,Tbk

Konsekuensi yang dihadapi PT Telkom Indonesia,Tbk jika terlambat

melakukan penyetoran PPN WAPU adalah sanksi 2% per bulan dari pajak

terutang. Berdasarkan pengamatan penulis pada awal pelaksanaan PMK

No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor,

dan melaporkan PPN atau PPnBM, terdapat beberapa permasalahan dalam

pengajuan pembayaran PPN WAPU PT Telkom Indonesia yang mengakibatkan

PT Telkom Indonesia,Tbk akhirnya terkena sanksi bunga 2%, masalah yang

terjadi yaitu :

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

45

� � Universitas Indonesia

1. Unit bisnis terlambat menyerahkan faktur pajak dan SSP rekanan.

Pada awal pelaksanaan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan

BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau PPnBM,

banyak faktur pajak dan SSP rekanan bulan Juli yang baru datang setelah

tanggal penyetoran. Terlambatnya penyerahan faktur pajak dan SSP

dikarenakan kelalaian user di unit bisnis. Jadi pihak rekanan PT Telkom

Indonesia,Tbk telah menyerahkan faktur pajak dan SSP mereka untuk

keperluan penagihan, namun dikarenakan faktur pajak dan SSP rekanan

tersebut tercerer mengakibatkan dokumen penagihan tersebut lupa

diserahkan.

2. Unit bisnis memang sengaja tidak menyerahkan faktur pajak dan SSP

rekanan.

Unit bisnis memang tidak menyerahkan faktur pajak dan SSP ke financial

support dikarenakan tidak dapat membayar tagihan pada bulan tersebut.

Tagihan tidak dapat dibayarkan karena unit bisnis melakukan pembelian

BKP atau JKP tanpa memperhatikan ketersedian kas unit bisnis mereka,

sehingga mengakibatkan tidak tersediannya dana yang dibutuhkan untuk

membayar tagihan dari rekanan.

Karena dua masalah pengajuan pembayaran diatas, mengakibatkan PPN

dari faktur pajak yang terlambat disetorkan bulan Agustus baru akan disetorkan

pada bulan berikutnya. Keterlambatan penyetoran PPN WAPU tersebut

mengakibatkan PT Telkom Indonesia,Tbk terkena sanksi bunga 2%. Perhitungan

sanksi PPN WAPU adalah 2% x bulan keterlambatan x PPN yang terlambat

disetor. Misalkan PPN WAPU terutang untuk periode bulan Juli PT Telkom

Indonesia,Tbk adalah Rp 5.000.000.000 maka besarnya bunga yang harus

dibayarkan PT Telkom Indonesia,Tbk adalah 2% x 1 bulan x Rp 5.000.000.000 =

Rp 50.000.000.

Berdasarkan hasil tanya jawab penulis dengan pihak PT Telkom

Indonesia,Tbk, sanksi bunga 2% yang dikenakan kepada perusahaan belum

dibayarkan ke negara, hal ini dikarenakan belum dikeluarkannya Surat Tagihan

Pajak (STP) dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) BUMN. STP yang nantinya akan

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

46

� � Universitas Indonesia

dikeluarkan oleh KPP akan mencantumkan jumlah denda yang harus dibayarkan

oleh PT Telkom Indonesia,Tbk dan kapan tanggal jatuh tempo pembayaran.

Selain itu menurut beberapa sumber PT Telkom Indonesia,Tbk kurang

sempurnanya bulan pertama pelaksanaan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang

penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau

PPnBM di PT Telkom Indonesia,Tbk dikarenakan sosialisasi yang dilakukan

secara tiba – tiba. Peraturan ini dibuat pada tanggal 6 juni 2012 kemudian

diumumkan oleh Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal 20 juni 2012 dan mulai

diberlakukan pada tanggal 1 Juli 2012. Menurut penilaian beberapa sumber PT

Telkom Indonesia,Tbk hal ini hanya memberikan spare waktu yang sangat sempit

untuk PT Telkom Indonesia,Tbk dalam mempersiapkan diri. Karena belum

matang dalam hal persiapan pelaksanaan peraturan inilah yang menyebabkan PT

Telkom Indonesia,Tbk terkena sanksi bunga.

Untuk mengurangi risiko sanksi bunga 2% perusahaan sebaiknya

melakukan perbaikan yang cukup mendasar pada perusahaan, diantaranya adalah :

1. membuat Standard Operating Procedure� �SOP) untuk penerimaan

tagihan rekanan di unit bisnis. Contohnya setiap unit bisnis yang

menerima tagihan dari vendor harus:

a. Memeriksa dokumen penagihan dari rekanan.

b. Membuat bukti penerimaan dokumen penagihan rekanan.

c. Mengcopy dokumen penagihan rekanan untuk keperluan

arsip unit bisnis kemudian sesegera mungkin

menyerahkannya faktur pajak dan SSP rekanan yang asli

kepada bagian financial support.

d. Melakukan filling copy dokumen penagihan dengan baik.

2. unit bisnis yang akan melakukan pemesanan BKP/JKP kepada

rekanan hendaknya melakukan kordinasi terlebih dahulu dengan

bagian Cash mengenai ketersediaan dana unit bisnis mereka.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

4.6

menjadikan PT Telkom Indonesia,Tbk selain memiliki kewajiban menyampaikan

SPT Masa PPN 1111 untuk keperluan pajak keluaran pajak masukan pada

umumnya, pihak PT Telkom Indonesia,Tbk juga memiliki kewajiba

menyampaikan SPT Masa PPN khusus pemungut PPN yaitu SPT 1107 PUT. SPT

Masa PPN 1107 PUT ini berfungsi sebagai sarana bagi PT Telkom Indonesia,Tbk

untuk mempertanggungjawabkan PPN yang dipungut atas penyerahan barang

kena pajak dan atau jasa kena pa

penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau

PPnBM, PT Telkom Indonesia,Tbk dalam melaporkan SPT 1107 PUT terkait

PPN WAPU diharuskan melampirkan faktu

kelima milik rekanan. Namun kemudian ketentuan ini dirubah, PT Telkom

Indonesia,Tbk tidak diwajibkan lagi melampirkan faktur pajak dan SSP milik

rekanan, diganti menjadi melampirkan daftar nominatif dari faktur pajak da

rekanan. Berdasarkan hasil tanya jawab penulis dengan pihak PT Telkom

Indonesia,Tbk perubahan ini cukup memberikan kemudahan kepada perusahaan

dalam melaksanakan kewajiban melaporkan PPN WAPU. Selain itu dengan

adanya daftar nominatif ini juga mengak

pembuatan faktur pajak dan SSP rekanan.

dalam mekanisme PPN, mengakibatkan untuk keperluan pembuatan dan

4.6 Analisis Terhadap Pelaporan PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk

Dengan di

menjadikan PT Telkom Indonesia,Tbk selain memiliki kewajiban menyampaikan

SPT Masa PPN 1111 untuk keperluan pajak keluaran pajak masukan pada

umumnya, pihak PT Telkom Indonesia,Tbk juga memiliki kewajiba

menyampaikan SPT Masa PPN khusus pemungut PPN yaitu SPT 1107 PUT. SPT

Masa PPN 1107 PUT ini berfungsi sebagai sarana bagi PT Telkom Indonesia,Tbk

untuk mempertanggungjawabkan PPN yang dipungut atas penyerahan barang

kena pajak dan atau jasa kena pa

Pada awal pelaksanaan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang tentang

penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau

PPnBM, PT Telkom Indonesia,Tbk dalam melaporkan SPT 1107 PUT terkait

PPN WAPU diharuskan melampirkan faktu

kelima milik rekanan. Namun kemudian ketentuan ini dirubah, PT Telkom

Indonesia,Tbk tidak diwajibkan lagi melampirkan faktur pajak dan SSP milik

rekanan, diganti menjadi melampirkan daftar nominatif dari faktur pajak da

rekanan. Berdasarkan hasil tanya jawab penulis dengan pihak PT Telkom

Indonesia,Tbk perubahan ini cukup memberikan kemudahan kepada perusahaan

dalam melaksanakan kewajiban melaporkan PPN WAPU. Selain itu dengan

adanya daftar nominatif ini juga mengak

pembuatan faktur pajak dan SSP rekanan.

Dikarenakan PT Telkom Indonesia,Tbk menerapkan kebijakan sentralisasi

dalam mekanisme PPN, mengakibatkan untuk keperluan pembuatan dan

Analisis Terhadap Pelaporan PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk

Dengan ditetapkannya PT Telkom Indonesia,Tbk sebagai WAPU PPN

menjadikan PT Telkom Indonesia,Tbk selain memiliki kewajiban menyampaikan

SPT Masa PPN 1111 untuk keperluan pajak keluaran pajak masukan pada

umumnya, pihak PT Telkom Indonesia,Tbk juga memiliki kewajiba

menyampaikan SPT Masa PPN khusus pemungut PPN yaitu SPT 1107 PUT. SPT

Masa PPN 1107 PUT ini berfungsi sebagai sarana bagi PT Telkom Indonesia,Tbk

untuk mempertanggungjawabkan PPN yang dipungut atas penyerahan barang

kena pajak dan atau jasa kena pa

Pada awal pelaksanaan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang tentang

penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau

PPnBM, PT Telkom Indonesia,Tbk dalam melaporkan SPT 1107 PUT terkait

PPN WAPU diharuskan melampirkan faktu

kelima milik rekanan. Namun kemudian ketentuan ini dirubah, PT Telkom

Indonesia,Tbk tidak diwajibkan lagi melampirkan faktur pajak dan SSP milik

rekanan, diganti menjadi melampirkan daftar nominatif dari faktur pajak da

rekanan. Berdasarkan hasil tanya jawab penulis dengan pihak PT Telkom

Indonesia,Tbk perubahan ini cukup memberikan kemudahan kepada perusahaan

dalam melaksanakan kewajiban melaporkan PPN WAPU. Selain itu dengan

adanya daftar nominatif ini juga mengak

pembuatan faktur pajak dan SSP rekanan.

Gambar 4.1

Sumber : Pedoman Pajak PT Telkom Indonesia,Tbk

Dikarenakan PT Telkom Indonesia,Tbk menerapkan kebijakan sentralisasi

dalam mekanisme PPN, mengakibatkan untuk keperluan pembuatan dan

Kantor Cabang

Analisis Terhadap Pelaporan PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk

tetapkannya PT Telkom Indonesia,Tbk sebagai WAPU PPN

menjadikan PT Telkom Indonesia,Tbk selain memiliki kewajiban menyampaikan

SPT Masa PPN 1111 untuk keperluan pajak keluaran pajak masukan pada

umumnya, pihak PT Telkom Indonesia,Tbk juga memiliki kewajiba

menyampaikan SPT Masa PPN khusus pemungut PPN yaitu SPT 1107 PUT. SPT

Masa PPN 1107 PUT ini berfungsi sebagai sarana bagi PT Telkom Indonesia,Tbk

untuk mempertanggungjawabkan PPN yang dipungut atas penyerahan barang

kena pajak dan atau jasa kena pajak dari pihak rekanan.

Pada awal pelaksanaan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang tentang

penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau

PPnBM, PT Telkom Indonesia,Tbk dalam melaporkan SPT 1107 PUT terkait

PPN WAPU diharuskan melampirkan faktu

kelima milik rekanan. Namun kemudian ketentuan ini dirubah, PT Telkom

Indonesia,Tbk tidak diwajibkan lagi melampirkan faktur pajak dan SSP milik

rekanan, diganti menjadi melampirkan daftar nominatif dari faktur pajak da

rekanan. Berdasarkan hasil tanya jawab penulis dengan pihak PT Telkom

Indonesia,Tbk perubahan ini cukup memberikan kemudahan kepada perusahaan

dalam melaksanakan kewajiban melaporkan PPN WAPU. Selain itu dengan

adanya daftar nominatif ini juga mengak

pembuatan faktur pajak dan SSP rekanan.

Gambar 4.11 Administrasi PPN PT Telkom Indonesia,Tbk

Sumber : Pedoman Pajak PT Telkom Indonesia,Tbk

Dikarenakan PT Telkom Indonesia,Tbk menerapkan kebijakan sentralisasi

dalam mekanisme PPN, mengakibatkan untuk keperluan pembuatan dan

Kantor

Analisis Terhadap Pelaporan PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk

tetapkannya PT Telkom Indonesia,Tbk sebagai WAPU PPN

menjadikan PT Telkom Indonesia,Tbk selain memiliki kewajiban menyampaikan

SPT Masa PPN 1111 untuk keperluan pajak keluaran pajak masukan pada

umumnya, pihak PT Telkom Indonesia,Tbk juga memiliki kewajiba

menyampaikan SPT Masa PPN khusus pemungut PPN yaitu SPT 1107 PUT. SPT

Masa PPN 1107 PUT ini berfungsi sebagai sarana bagi PT Telkom Indonesia,Tbk

untuk mempertanggungjawabkan PPN yang dipungut atas penyerahan barang

jak dari pihak rekanan.

Pada awal pelaksanaan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang tentang

penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau

PPnBM, PT Telkom Indonesia,Tbk dalam melaporkan SPT 1107 PUT terkait

PPN WAPU diharuskan melampirkan faktur pajak lembar ketiga dan SSP lembar

kelima milik rekanan. Namun kemudian ketentuan ini dirubah, PT Telkom

Indonesia,Tbk tidak diwajibkan lagi melampirkan faktur pajak dan SSP milik

rekanan, diganti menjadi melampirkan daftar nominatif dari faktur pajak da

rekanan. Berdasarkan hasil tanya jawab penulis dengan pihak PT Telkom

Indonesia,Tbk perubahan ini cukup memberikan kemudahan kepada perusahaan

dalam melaksanakan kewajiban melaporkan PPN WAPU. Selain itu dengan

adanya daftar nominatif ini juga mengak

pembuatan faktur pajak dan SSP rekanan.

Administrasi PPN PT Telkom Indonesia,Tbk

Sumber : Pedoman Pajak PT Telkom Indonesia,Tbk

Dikarenakan PT Telkom Indonesia,Tbk menerapkan kebijakan sentralisasi

dalam mekanisme PPN, mengakibatkan untuk keperluan pembuatan dan

Corporate

Analisis Terhadap Pelaporan PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk

tetapkannya PT Telkom Indonesia,Tbk sebagai WAPU PPN

menjadikan PT Telkom Indonesia,Tbk selain memiliki kewajiban menyampaikan

SPT Masa PPN 1111 untuk keperluan pajak keluaran pajak masukan pada

umumnya, pihak PT Telkom Indonesia,Tbk juga memiliki kewajiba

menyampaikan SPT Masa PPN khusus pemungut PPN yaitu SPT 1107 PUT. SPT

Masa PPN 1107 PUT ini berfungsi sebagai sarana bagi PT Telkom Indonesia,Tbk

untuk mempertanggungjawabkan PPN yang dipungut atas penyerahan barang

jak dari pihak rekanan.

Pada awal pelaksanaan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang tentang

penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau

PPnBM, PT Telkom Indonesia,Tbk dalam melaporkan SPT 1107 PUT terkait

r pajak lembar ketiga dan SSP lembar

kelima milik rekanan. Namun kemudian ketentuan ini dirubah, PT Telkom

Indonesia,Tbk tidak diwajibkan lagi melampirkan faktur pajak dan SSP milik

rekanan, diganti menjadi melampirkan daftar nominatif dari faktur pajak da

rekanan. Berdasarkan hasil tanya jawab penulis dengan pihak PT Telkom

Indonesia,Tbk perubahan ini cukup memberikan kemudahan kepada perusahaan

dalam melaksanakan kewajiban melaporkan PPN WAPU. Selain itu dengan

adanya daftar nominatif ini juga mengakibatkan adanya penyederhanaan

Administrasi PPN PT Telkom Indonesia,Tbk

Sumber : Pedoman Pajak PT Telkom Indonesia,Tbk

Dikarenakan PT Telkom Indonesia,Tbk menerapkan kebijakan sentralisasi

dalam mekanisme PPN, mengakibatkan untuk keperluan pembuatan dan

Corporate

Universitas Indonesia

Analisis Terhadap Pelaporan PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk

tetapkannya PT Telkom Indonesia,Tbk sebagai WAPU PPN

menjadikan PT Telkom Indonesia,Tbk selain memiliki kewajiban menyampaikan

SPT Masa PPN 1111 untuk keperluan pajak keluaran pajak masukan pada

umumnya, pihak PT Telkom Indonesia,Tbk juga memiliki kewajiba

menyampaikan SPT Masa PPN khusus pemungut PPN yaitu SPT 1107 PUT. SPT

Masa PPN 1107 PUT ini berfungsi sebagai sarana bagi PT Telkom Indonesia,Tbk

untuk mempertanggungjawabkan PPN yang dipungut atas penyerahan barang

Pada awal pelaksanaan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang tentang

penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau

PPnBM, PT Telkom Indonesia,Tbk dalam melaporkan SPT 1107 PUT terkait

r pajak lembar ketiga dan SSP lembar

kelima milik rekanan. Namun kemudian ketentuan ini dirubah, PT Telkom

Indonesia,Tbk tidak diwajibkan lagi melampirkan faktur pajak dan SSP milik

rekanan, diganti menjadi melampirkan daftar nominatif dari faktur pajak da

rekanan. Berdasarkan hasil tanya jawab penulis dengan pihak PT Telkom

Indonesia,Tbk perubahan ini cukup memberikan kemudahan kepada perusahaan

dalam melaksanakan kewajiban melaporkan PPN WAPU. Selain itu dengan

ibatkan adanya penyederhanaan

Administrasi PPN PT Telkom Indonesia,Tbk

Sumber : Pedoman Pajak PT Telkom Indonesia,Tbk

Dikarenakan PT Telkom Indonesia,Tbk menerapkan kebijakan sentralisasi

dalam mekanisme PPN, mengakibatkan untuk keperluan pembuatan dan

KPP

47

Universitas Indonesia

Analisis Terhadap Pelaporan PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk

tetapkannya PT Telkom Indonesia,Tbk sebagai WAPU PPN

menjadikan PT Telkom Indonesia,Tbk selain memiliki kewajiban menyampaikan

SPT Masa PPN 1111 untuk keperluan pajak keluaran pajak masukan pada

umumnya, pihak PT Telkom Indonesia,Tbk juga memiliki kewajiban untuk

menyampaikan SPT Masa PPN khusus pemungut PPN yaitu SPT 1107 PUT. SPT

Masa PPN 1107 PUT ini berfungsi sebagai sarana bagi PT Telkom Indonesia,Tbk

untuk mempertanggungjawabkan PPN yang dipungut atas penyerahan barang

Pada awal pelaksanaan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang tentang

penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau

PPnBM, PT Telkom Indonesia,Tbk dalam melaporkan SPT 1107 PUT terkait

r pajak lembar ketiga dan SSP lembar

kelima milik rekanan. Namun kemudian ketentuan ini dirubah, PT Telkom

Indonesia,Tbk tidak diwajibkan lagi melampirkan faktur pajak dan SSP milik

rekanan, diganti menjadi melampirkan daftar nominatif dari faktur pajak dan SSP

rekanan. Berdasarkan hasil tanya jawab penulis dengan pihak PT Telkom

Indonesia,Tbk perubahan ini cukup memberikan kemudahan kepada perusahaan

dalam melaksanakan kewajiban melaporkan PPN WAPU. Selain itu dengan

ibatkan adanya penyederhanaan

Administrasi PPN PT Telkom Indonesia,Tbk

Dikarenakan PT Telkom Indonesia,Tbk menerapkan kebijakan sentralisasi

dalam mekanisme PPN, mengakibatkan untuk keperluan pembuatan dan

KPP

dalam mekanisme PPN, mengakibatkan untuk keperluan pembuatan dan

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

48

� � Universitas Indonesia

pelaporan SPT Masa PPN 1107 PUT dilakukan secara terpusat oleh pihak

Corporate PT Telkom Indonesia,Tbk di Bandung. Jadi setiap bulan pihak PT

Telkom Indonesia,Tbk region Jakarta hanya mengirimkan daftar nominatif SPT

1107 PUT dan hasil running e-SPT PPN 1111 dalam satu periode masa PPN,

kemudian pihak Corporate PT Telkom Indonesia,Tbk akan mengcompile data-

data yang dikirimkan dari masing – masing kantor cabang dan kemudian

membuat SPT Masa PPN dan melaporkannya ke KPP BUMN.

Menurut pengamatan penulis terkait pelaporan PPN WAPU PT Telkom

Indonesia,Tbk ke pihak Corporate tidak terdapat masalah yang berarti,

dikarenakan bagian pajak memiliki komunikasi dan kordinasi yang baik dengan

pihak Corporate, sehingga pelaporan SPT Masa PPN PT Telkom Indonesia,Tbk

selalu dilakukan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan perpajakan.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

49 Universitas Indonesia

BAB 5

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis di bab sebelumnya mengenai penerapan PMK

No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor dan

melaporkan PPN di PT Telkom Indonesia,Tbk, dapat disimpulkan bahwa proses

pengajuan pembayaran PPN WAPU di PT Telkom Indonesia,Tbk dibagi menjadi

empat tahapan. Proses pengajuan PPN WAPU dimulai dari penerimaan tagihan

rekanan oleh unit bisnis. Kemudian input data transaksi di SAP dan FINEST

berdasarkan faktur pajak dan SSP rekanan oleh pihak Financial Support. Setelah

proses input data selesai, faktur pajak dan SSP diteruskan ke bagian pajak untuk

dilakukan rekonsiliasi FINEST dan pembuatan memo jurnal. Dan tahapan terakhir

proses pengajuan pembayaran PPN WAPU adalah pembuatan Surat Perintah

Bayar (SPB) yang akan dikirimkan ke kantor pusat PT Telkom Indonesia,Tbk di

Bandung.

Proses penyetoran PPN WAPU PT Telkom Indonesia,Tbk dilakukan

menggunakan BNI E-Tax Payment. Proses penyetoran dimulai dengan mengisi

template yang diminta oleh Bank BNI yang kemudian diunggah pada bagian tax

payment upload di BNI E-Tax Payment, dan proses terakhir adalah PT Telkom

Indonesia,Tbk memilih waktu dilakukannya transfer sejumlah PPN WAPU

terutang oleh pihak kantor pusat perusahaan. Berdasarkan PMK

No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor

dan melaporkan PPN, penyetoran PPN WAPU harus dilakukan sebelum tanggal

15 setiap bulan.

Terkait pelaporan PPN WAPU, PT Telkom Indonesia,Tbk menggunakan

SPT 1107 PUT yang dikhususkan untuk pemungut PPN. Dikarenakan PT Telkom

Indonesia,Tbk menganut sistem sentralisasi pajak maka pelaporan SPT Masa PPN

dilakukan secara terpusat oleh pihak Corporate, setiap bulan masing - masing

kantor cabang hanya mengirimkan daftar nominatif saja ke pihak corporate terkait

transaksi PPN WAPU.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

Universitas Indonesia

PT Telkom Indonesia,Tbk juga menghadapi masalah penerapan PMK

No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN untuk memungut, menyetorkan,

dan melaporkan PPN, yang pertama adalah unit bisnis terkadang lalai dalam

memberikan faktur pajak dan SSP rekanan ke bagian Financial Support, dan

masalah lainnya adalah unit bisnis terkadang memang sengaja tidak meneruskan

faktur pajak dan SSP rekanan dikarenakan tidak tersedianya kas di unit bisnis

mereka. Dua masalah tersebut mengakibatkan PT Telkom Indonesia,Tbk

terlambat melakukan penyetoran PPN WAPU, dan karena terlambat menyetorkan

PPN WAPU maka PT Telkom Indonesia,Tbk terkena sanksi bunga sebesar 2%

dari PPN WAPU terutang. Sanksi bunga 2% akan dibayarkan oleh PT Telkom

Indonesia,Tbk ketika perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP). Selain

dua masalah tersebut, PT Telkom Indonesia,Tbk juga menghadapi masalah terkait

sistem BNI E-Tax Payment, dimana SSP rekanan tidak dapat didownload

sekaligus dan BNI E-Tax Payment hanya bisa diakses menggunakan Mozilla atau

Internet Explorer versi 8 keatas, dan karena SSP dapat dikirimkan melalui email,

hal ini mengakibatkan adanya penumpukan faktur pajak rekanan di bagian pajak

karena rekanan menjadi malas mengambil faktur pajak mereka ke PT Telkom

Indonesia,Tbk.

5.2 Saran

Agar penerapan PMK No.85/PMK.03/2012 tentang penunjukan BUMN

untuk memungut, menyetorkan dan melaporkan PPN menjadi lebih baik maka

penulis menyarankan beberapa hal kepada PT Telkom Indonesia,Tbk,

diantaranya:

1. Dikarenakan SSP rekanan tidak dapat diunduh secara sekaligus, maka

sebaiknya PT Telkom Indonesia,Tbk berkomunikasi dengan Bank BNI

untuk melakukan pengembangan sistem BNI E-Tax Payment sehingga

dapat mempermudah kinerja bagian pajak dalam hal mengunduh SSP

rekanan.

2. Karena beberapa unit bisnis lalai dalam menyerahkan faktur pajak dan

SSP rekanan ke bagian Financial Support maka sebaiknya PT Telkom

Indonesia,Tbk membuat Standard Operating Procedure (SOP) dalam

penerimaan tagihan rekanan di unit bisnis sehingga faktur pajak dan

SSP tidak tercecer di unit bisnis dan kemudian mengakibatkan

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

���

Universitas Indonesia

terlambat diteruskannya faktur pajak dan SSP rekanan ke bagian

Financial Support.

3. Untuk menghindari terlambatnya pembayaran PPN WAPU, sebaiknya

masing – masing unit bisnis yang akan melakukan pembelian

BKP/JKP hendaknya berkomunikasi terlebih dahulu dengan bagian

Cash mengenai ketersedian kas mereka.

4. PT Telkom Indonesia mengingatkan rekanan untuk mengambil faktur

pajak rekanan sebagai bukti penyetoran PPN yang telah dipungut, hal

ini dilakukan untuk mengurangi penumpukan faktur pajak rekanan di

bagian pajak.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

52 Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

Peraturan Menteri Keuangan No.85/PMK.03/2012 tentang Penunjukan BUMN

untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau PPnBM.

Undang - Undang RI No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 28 Tahun 2007

Undang - Undang RI No. 49 Tahun 2009 tentang perubahan ketiga atas Undang –

Undang No. 8 tahun 1983 tentang pajak pertambahan nilai barang dan jasa

dan pajak penjualan atas barang mewah.

Peraturan Pemerintah RI No.1 Tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang –

Undang No. 8 tahun 1983 tentang pajak pertambahan nilai barang dan jasa

dan pajak penjualan atas barang mewah sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Undang – Undang No. 42 tahun 2009 tentang

perubahan ketiga atas Undang – Undang No. 8 tahun 1983 tentang pajak

pertambahan nilai barang dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah.

Waluyo.(2011). Perpajakan Indonesia Buku 1 (Edisi 10).Jakarta: Salemba Empat.

Waluyo.(2011).Perpajakan Indonesia Buku 2 (Edisi 10). Jakarta: SalembaEmpat.

Sukardji,Untung.(2009).PajakPertambahanNilai (EdisiRevisi 2009). Jakarta:

Rajawali Pers.

Priantara,Diaz.(2012).Perpajakan Indonesia (Edisi 2). Jakarta: MitraWacana

media.

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENERAPAN PMK NO. …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351796-TA-Raditiani.pdf · KATA PENGANTAR . Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT ,

Analisis penerapan ..., Raditiani, FE UI 2013