unipolar dan multilevel

12
UAS 1 KELOMPOK II TELEMATIKA Anggota Kelompok •Geraldo Lambonan – 13021106042 •James P Montolalu – 13021106048 •Sampouw M Cerullo – 13021106038 •Arief Aser Sasoeng – 13021106186 •Fandy P Paath – 13021106043 •Adrian M Lay - 13021106032 •Ika B Martoyo - 110216026

Upload: james-montolalu

Post on 14-Apr-2017

95 views

Category:

Technology


0 download

TRANSCRIPT

UAS 1 KELOMPOK IITELEMATIKA

Anggota Kelompok• Geraldo Lambonan – 13021106042• James P Montolalu – 13021106048• Sampouw M Cerullo – 13021106038• Arief Aser Sasoeng – 13021106186• Fandy P Paath – 13021106043• Adrian M Lay - 13021106032• Ika B Martoyo - 110216026

PENDAHULUAN• Pengkodean data digital menjadi sinyal digital yang paling sederhana adalah non-

return-to-zero (NRZ). NRZ juga disebut sebagai pengkodean digital unipolar karena sinyal yang dibangkitkan hanya menggunakan tegangan positif atau negatif saja.

• Pada modulasi NRZ, bit 0 direpresentasikan oleh sinyal dengan tegangan 0 volt, sedangkan bit 1 direpresentasikan oleh sinyal dengan tegangan +V volt. Karena 1 elemen sinyal hanya membawa 1 elemen data, maka m=1. Berdasarkan persamaan

• Simbol S merepresentasikan kecepatan sinyal (signal rate) rata-rata dalam satuan baud, k adalah konstanta yang dapat berubah-ubah tergantung pada jenis modulasi yang digunakan, m adalah jumlah elemen data yang dapat dibawa oleh setiap elemen sinyal (waveform), dan R adalah kecepatan data (data rate). Untuk pengkodean data digital menjadi sinyal digitial, nilai rata-rata dari k adalah ½.

LINE CODING : UNIPOLARUnipolar merupakan salah satu skema dalam line coding dimana semua elemen sinyal memiliki tanda yang sama,yaitu positif semua atau negatif semua.

KELEBIHAN UNIPOLAR1..Pengkodean yang paling sederhana karena hanya menggunakan satu non-zero dan satu zero level tegangan,yaitu level non-zero yang mewakili logika 1 dan level zero yang mewakili logika 0.

Pengkodean unipolar hanya menggunakan satu level tegangan/satu polaritas.2. Mudah dalam mengefisiensikan penggunaan bandwidth3. Lebih kebal noise

KEKURANGAN UNIPOLARAkan muncul komponen DC karena level tegangan pada signal digital tidak berubah,yang akan mengakibatkan masalah untuk media tertentu karena kebanyakan media tidak dapat mengatasi komponen DC .Tidak adanya sinkronisasi,karena deretan panjang logika 0 dan 1 yang tidak menghasilkan transisi/perpindahan apapun,sehingga penerima tidak dapat membedakan yang awal dan akhir dari tiap bit.

APLIKASI UNIPOLAR• Umumnya digunakan untuk perekaman magnetik digital• Tidak banyak digunakan untuk transmisi sinyal

LINE CODING : MULTILEVEL

Kelompok 2

LINE CODING : MULTILEVEL• Pada mBnL, pola elemen data m dikodekan sebagai sebuah pola dari

elemen sinyal n yang mana 2m<=Ln• Teknik pengkodean yang menggunakan lebih dari 3• Tujuan dari pengkodean multilevel adalah meningkatkan kecepatan

data tetapi pada saat yang sama menurunkan kecepatan sinyal (menurunkan bandwidth).

• 1. 2B/1Q (2 Binary, 1 Quaternary)2B1Q menggunakan pola data 2 dan pengkodean pola 2-bit sebagai satu elemen sinyal termasuk untuk 4 level sinyal. Pada tipe ini pengkodeannya m=2, n=1, dan L=4 (quaternary).

• Rata-rata kecepatan sinyal 2B1Q adalah S=N/4. Artinya, kita dapat mengirim data 2 kali lebih cepat dari pada menggunakan NRZ-L.

• 2. 8B6T (8 Binary, 6 Ternary) • Skema ini adalah yang paling menarik. Mengkodekan pola 8bit sebagain sebuah pola 6

elemen sinyal, dimana sinyal memiliki 3 level (ternary). Kita memiliki 28 = 256 pola data yang berbeda dan 36 = 478 pola sinyal yang berbeda.

• Pada contoh diatas, adalah 3 pola data dikodekan sebagai 3 pola sinyal. 3 level sinyal yang mungkin direpresentasikan sebagai -, 0, dan +. Pola 8-bit pertama 00010001 dikodekan sebagai pola sinyal – 0 – 0 + + dengan bobot 0, Pola 8-bit kedua 01010011 dikodekan sebagai - + - + + 0 dengan bobot +1. Pola ketiga harus dikodekan + - - + 0 + dengan bobot +1. Untuk membuat keseimbangan DC, pengirim membalikkan sinyal sebenarnya. Penerima akan dengan mudah mengenali bahsa ini adalah pola yang terbalik karena bobotnya adalah -1. Pola sudah di-invert sebelum dikoding. Secara teori, rata-rata kecepatan sinyal pada skema ini adalah Save = 1/2 x N x 6/8; dalam prakteknya bandwidth minimum mendekati 6N/8.

• 3. 4D-PAM5 (Four-Dimensional Five-Level Pulse Amplitude Modulation 4D artinya data mengirimkan melalui 4 kabel dalam waktu yang sama. Itu menggunakan 4 level tegangan, -2, -1, 0, 1, dan 2. Kita asumsikan bahwa kodenya hanya 1 demensi, 4 level membuat sesuatu yang sama menjadi 8B4Q. Dengan kata lain, 8-bit word sudah diterjemahkan menjadi sebuah elemen sinyal dari 4 level yang berbeda. Kecepatan sinyal yang buruk untuk versi 1 dimensi imaginer adalah N x 4/8 atau N/2/ Teknik ini dibuat untuk mengirimkan data kepada 4 saluran. Ini artinya kecepatan sinyal dapat dikurangi menjadi N/8, sebuah keberhasilan yang signifikan. Seluruh 8bit dapat menjadi sebuah simultan sinyal dan terkirim menggunakan satu elemen sinyal. Intinya bahwa empat elemen sinyal satu kelompok sinyal berisikan satu kelompok sinyal yang terkirim secara simultan dalam sebuah pengaturan 4 dimensional.

DAFTAR PUSTAKA[1] https://en.wikipedia.org/wiki/Unipolar_encodinga [27-11-2015 23:34][2] http://ilmuelektrotelkom.blogspot.co.id/2013/02/line-coding.html [27-11-2015 23:30][3] https://kangshinra23.wordpress.com/2014/09/02/komunikasi-data-dan-interface/ [27-11-2015 23:32][4] Luka G.2015.Data Encoding[Online].Available :http://www.slideshare.net/LukaXavi/data-encoding?from_action=save [27-11-2015 23:32]