unimed undergraduate 25843 8.208212024bab i
DESCRIPTION
......................................................................................................................................................TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses komunikasi, bahasa memiliki peranan yang sangat penting. Dengan
adanya kemajuan dalam bidang komunikasi dan informasi, setiap orang dari berbagai negara
di dunia mampu dengan cepat melakukan komunikasi ke mana saja dan kapan saja. Demikian
halnya dengan proses penyebaran informasi dapat dilakukan dengan cepat dan akurat ke
seluruh penjuru dunia.
Di Indonesia kebutuhan dunia komunikasi telah memungkinkan bahasa tersebut
mengalami perkembangan yang cukup signifikan dalam hal penyampaian. Bahasa tersebut
tidak hanya disampaikan secara tatap muka, melainkan bahasa yang berisi informasi tertentu
disampaikan melalui media massa. Salah-satu contoh penyampaian informasi melalui media
massa ialah iklan.
Iklan digunakan untuk menyampaikan pesan kepada produsen mengenai suatu produk
atau jasa tertentu dengan tujuan untuk mempengaruhi khayalak ramai sehingga mereka
tertarik untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI:882) mendefinisikan iklan sebagai (1) berita pesanan (untuk mendorong, membujuk)
kepada khalayak ramai tentang benda dan jasa yang ditawarkan, (2) pemberitahuan kepada
khalayak ramai mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa
seperti surat kabar dan majalah. Pesan produsen tersebut disampaikan melalui iklan dalam
bentuk bahasa melalui klasifikasi media massa, yaitu media cetak, elektronik, serta online
dan peluang terbesar produsen iklan dalam memasarkan produk atau jasa melalui iklan niaga
di surat kabar. Salah satu surat kabar terbesar di Medan, ialah Harian Analisa. Harian Analisa
memiliki kapasitas khusus halaman yang banyak dalam penerbitan iklan, sehingga banyak
1
produsen iklan berlomba-lomba memasarkan produk dan jasa melalui iklan niaga di harian
Analisa. Iklanpun dituntut untuk dapat tampil menarik dan mampu memikat target konsumen
yang semakin jeli dan pintar.
Ketikan kita mendapatkan sebuah informasi, kegiatan pertama yang tejadi pada
konsep bahasa dalam pikiran kita adalah menyimak informasi tersebut dan kemudian
memaknainya. Misalnya, ketika kita membaca sebuah koran. Koran adalah sebuah media
cetak yang menyuguhkan berbagai konten, tentunya keseluruhan konten tersebut berupa
informasi. Informasi yang sering kali tampil menarik perhatian pembaca adalah iklan niaga.
Iklan niaga dalam sebuah surat kabar dikemas sedemikian menarik, namun ujaran dalam
iklan tersebut sering kali membingungkan. Selain ujaran, iklan niaga juga disajikan dengan
situasi berupa photo atau gambar.
Dalam “Makna Konstruksi, Makna Kontekstual, Dan Makna Konseptual” Oleh Colin
Widi Widawati, Sarwiji (2008:71) memaparkan bahwa makna kontektual (contextual
meaning; situational meaning) muncul sebagai akibat hubungan antara ujaran dan situasi
pada waktu ujaran dipakai. Kemudian Chaer (1994:290) mengungkapkan bahwa makna
kontekstual adalah makna sebuah leksem atau kata yang berada di dalam konteks. Mana
konteks juga dapat berkenaan dengan situasinya yakni tempat, waktu dan lingkungan
penggunaan leksem tersebut.
Semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna bahasa, perkembangan dan
perubahannya. Dalam blognya Elyhamdan mengutip sebuah rangkuman semantik bahasa
Indonesia yang menjelaskan jenis-jenis makna. Menurut rangkuman tersebut, jenis makna
dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria dan sudut pandang. Berdasarkan jenis
semantiknya dapat dibedakan antara makna leksikal dan gramatikal. Berdasarkan ada
tidaknya refren dapat dibedakan adanya makna refrensial dan non refrensial. Berdasarkan ada
tidaknya nilai rasa pada sebuah kata dapat dibedakan adanya makna konotatif dan denotatif.
Berdasarkan ketepatan makna dapat pula dibedakan makna istilah atau makna umum dan
makna khusus. Selain pembagian tersebut, jenis makna dapat digolongkan ke dalam dua
jenis, yaitu makna leksikal dan kontekstual.
Salah satu contoh iklan niaga yang menjadi bahan kajian penulis ialah iklan niaga
terbitan harian analisa Medan bidang perbankan, yaitu bank BII. Dalam iklan perbankan BII
tersebut menampilkan beberapa leksem di antaranya :
“BII Woman One, tabungan yang mengerti wanita” “Satu-satunya tabungan yang memberi banyak manfaat” “Tunggu apalagi, segera buka tabungan BII Woman One, karen kami tahu anda tidak akan melewati kesempatan ini”
Iklan di atas muncul dalam situasi seorang wanita dengan segala aktivitas sehari-hari.
Jika diperhatikan, data di atas tidak berhubungan dengan dengan iklan yang dimaksud.
Produk yang diiklankan berupa produk jasa perbankan sementara tayangan iklan yang
dimunculkan berupa seorang wanita yang berbelanja, menemani anaknya bermain di taman
hiburan, dan ketika di kantor. Namun berdasarkan situasi konteks yang terjadi dalam
penerbitan iklan tersebut, mempunyai maksud bahwa (1) meskipun sibuk, seorang wanita
yang banyak kerjaan, tapi bisa menikamati kemudahan bertransaksi melalui BII Woman One;
(2) selain mudah bertransaksi, BII Woman One mengerti permasalahan wanita dan
memberikan banyak manfaat kepada wanita yang menggunakan BII Woman One.
Dengan realitas tersebut iklan niaga di era globalisasi ini telah menjadi bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari harian Analisa serta berpengaruh dalam kehidupan masyarakat
terutama masyarakat yang sedang mencari lowongan pekerjaan. Penerbitan iklan di surat
kabar, khusunya iklan niaga tidak terlepas dari jumlah atau kapasitas halaman yang tersedia
dalam pencantuman iklan tersebut. sehingga iklan tersebut selain khas dan menarik, bahasa
iklan niaga bersifat ringkas. Sehingga muncul fenomena bahwa, pembaca akan mengartikan
maksud dan makna verbal yang berbeda dalam iklan tersebut
Dalam upaya untuk memancing konsumen, iklan dikemas semenarik mungkin
sehingga masyarakat menyenangi iklan tersebut. Iklan yang dibuat tersebut membentuk citra
produk yang diiklankan. Dalam pembuatan iklan, produsen berusaha menyampaikan pesan
kepada konsumen dalam bentuk lambang bermakna yaitu bahasa. Bahasa yang digunakan
sebagai alat komunikasi dalam periklanan tersebut memiliki makna tersendiri, sehingga
sebagian masyarakat tidak akan langsung memahami makna iklan niaga tersebut. Maka,
penulis merasa bahwa iklan niaga di harian Analisa layak untuk dikaji berdasarkan makna
kontekstual karena tidak semua pembaca harian Analisa memahami iklan niaga tersebut.
Berdasarkan fenomena di atas, penulis mencoba melalukan penelitian ini melalui pendekatan
semantik yaitu makna kontekstual
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka identifikasi masalah yang diteliti dalam
penelitian ini.
1. Produsen periklanan memanfaatkan beragam media massa, salah-satunya adalah
media cetak terutama surat kabar.
2. Harian Analisa menjadi sasaran produsen periklanan untuk memasarkan beragam
produk atau merek penjualan.
3. Bahasa iklan niaga di harian Analisa memiliki makna yang berbeda-beda, seperti
makna leksikal, gramatikal, dan kontekstual.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya penelitian maka diperlukan adanya pembatasan
masalah. Adapun penelitian ini dibatasi pada analisis makna konteksual bahasa iklan niaga di
harian Analisa Medan.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini ialah bagaimanakah makna konteksual
pada bahasa iklan niaga di harian Analisa Medan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak ingin dicapai dalam penelitian ini ialah mendeskripsikan
makna konteksual pada bahasa iklan niaga di harian Analisa Medan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapakan dari penelitian ini ialah berikut:
1. Manfaat Teoretis
a) Memberikan sumbangan terhadap kajian semantik khususnya mengenai analisis
makna dalam semantik dan memperluas pengetahuan penggunaan bahasa
jurnalistik dalam konteks periklanan iklan.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan dan bahan pembelajaran kepada mahasiswa jurusan sastra,
ahli linguistik, dan perusahaan periklanan maupun masyarakat umum tentang makna
dalam suatu iklan niaga di surat kabar.