uniaxial compression strength ( besar)
DESCRIPTION
freeTRANSCRIPT
UJI KUAT TEKAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyebaran tegangan di dalam contoh batu secara teoritis adalah searah
dengan gaya yang dikenakan pda contoh tersebut, tetapi pada kenyataannya arah
tegangan tidak searah dengan gaya yang dikenakan pada contoh tersebut karena
ada pengaruh dari plat penekan mesin tekan yang menghimpit contoh.
Perbandingan antara tinggi dan diameter contoh (L/D) mempengaruhi nikai
kuat tekan batuan. Untuk perbandingan L/D = 1, kondisi tegangan triaksial saling
bertemu sehingga akan memperbesar nilai kuat tekan batuan. Unutk uji ini
digunakan L/D antara 2-2,5.
Dari hasil pengujian kuat tekan, dapat digambarkan kurva tegangan-
regangan (stress-strain) untuk tiap percontoh batuan. Kemudian dari kurva ini
dapat ditentukan sifat mekanik batuan:
Batas elastik (σE)
Kuat tekan (σc)
Modulus Young: E = Δσ/Δεa
Poisson’s ratio: υ = ε11/εa1 pada tegangan σ1
Tujuan Uji
Uji kuat tekan ini bertujuan untuk menentukan besarnya kekuatan tekan bebas
contoh tanah dan batuan yang bersifat kohesif dalam keadaan asli maupun buatan
(remolded). Yang dimaksud dengan kekuatan tekan bebas ialah besarnya aksial
persatuan luas pada saat benda uji mengalami keruntuhan atau pada saat regangan
aksialnya mencapai 20%. Penentuan ini untuk menghasilkan nilai Unconfined
Compressive Strength (besarnya kuat tekan kondisi bebas) ,elastic limit, Young’s
modulus , Poisson’s Ratio.
Alat dan Bahan
Uniaxial compressive strength
menggunakan mesin tekan
controls, tanpa box triaksial
berlapis karet pada bagian
dalam untuk sampel. Arloji
pengukur 2 buah pada sumbu-
sumbu uniaksial
DASAR TEORI
Dasar Teori
Pada uji ini, menggunakan mesin tekan untuk menekan contoh batuan
secara uniaksial (menekan pada 1 arah). Penyebaran tegangan di dalam
contoh batuan secara teoritis adalah searah dengan gaya yang dikenakan
pada contoh tersebut. Namun pada kenyataannya tidaklah demikian karena
ada pengaruh dari plat penekan mesin tekan yang menghimpit contoh
sehingga ada gaya yang tidak searah dengan gaya yang dikenakan. Hal
inilah yang mengakibatkan bentuk pecahan tidak berbentuk bidang pecah
yang searah dengan gaya melainkan berbentuk kerucut. Perbandingan
antara tinggi dan diameter contoh ( l / D ) mempengaruhi nilai kuat tekan.
Untuk nilai l/D = 1 maka kondisinya berupa tegangan triaksial yang saling
bertemu dimana pada kondisi ini pula akan memperbesar nilai kuat tekan
batuan. Makin besar nilai l/D maka kuat tekannya akan bertambah kecil.
Menurut ASTM : σc (utk l = D) = σc / {0,778 + (0,222D/l)}
Menurut Protodiakonov : σc (utk l = 2D) = 8σc / {7 + (2D/l)}
Dari hasil uji kuat tekan ini, dapat digambarkan kurva tegangan-regangan
untuk tiap contoh. Kemudian dari kurva ini dapat ditentukan sifat mekanik
batuan :
Kuat tekan σc
Batas elastis σE
Modulus Young E = Δσ / Δε
Poisson ratio v = εl1 / εl2 pada tegangan σc
Langkah Kerja
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
Pengolahan Data
teoritis
praktikum Retakan seharusnya
Retakan kenyataan
Preparasi contoh : potong, ukur dimensi
lalu kedua ujung permukaan contoh
dihalusin & diratain
Hidupkan mesin tekan CONTROLS
Letakkan contoh tsb di tengah plat tekan , bila
jarak permukaan dgn plat tekan > 4 cm maka
tambahkan plat sisipan di bawah conto batuan
Pasang 3 buah dial gauge dimana 1
utk ukur deformasi aksial dan 2 utk ukur deformasi
lateral
Atur posisi dial gauge agar posisinya sesuai dgn kecepatan tekanan yg diinginkan
Hidupkan motor & setelah contoh
menyentuh plat tekan atas, dial
gauge posisikan 0
Hitung deformasi
lateral-aksial pd
pembebanan kelipatan 2k
Matikan motor bila
jarum kembali
ke 0
Analisa
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan unconfined compressive
stress,batas elastik, modulus young dan poisson ratio.
Dari hasil yang diperoleh, maka dapat digambarkan bahwa batuan yang
memiliki kandungan material pasir dan semen yang berbeda akan memberikan
hasil kuat tekan yang berbeda, semakin besar kandungan semen maka jumlah
batuan tersebut semakin kuat. Dari hasil pengukuran kemudian digunakan
untuk menggambarkan grafik, dari grafik ini dapat diketahui kapan batuan
tersebut pecah (σc). Batuan tersebut pecah ketika dikenai gaya sebesar pada
puncak kurva (aksial). Selain dari kandungan material yang berbeda kekuatan
batuan juga dipengaruhi oleh besarnya batuan tersebut. Karena dalam hal ini
sampel yang digunakan semen (relatif homogen) maka kekuatannya akan
lebih besar daripada yang berukuran kecil. Pada kenyataannya sampel
batuan yang besar akan lebih heterogen daripada yang kecil.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kuat tekan sampel sebanding dengan ukuran diameternya
Kuat tekan semakin kecil jika kandungan pasirnya besar
Pada tahap awal kurva dari percobaan berbentuk landai dan tidak linear karena
“closing of crack”
Saran
Preparasi batuan diusahakan serata mungkin sehingga hasil dari percobaan dapat
menggambarkan keadaan sebenarnya.