· pdf filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang...

160
PENGARUH UNDANG-UNDANG N0.38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN N0.17 TAHUN 2000 TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PENGHASILAN KENA PAJAK (Study Kasus Pada Wajib Pajak Di KPP Pratama ,Jakarta Cilandak) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilnrn Sos al Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sm:1m t Ekonomi .. ...,, 11 Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JURUSAN AKUNT ANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL lJNIVERSITAS !SLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATlJLLAH JAKARTA

Upload: vuongkhanh

Post on 05-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

PENGARUH UNDANG-UNDANG N0.38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DAN UNDANG-UNDANG PAJAK

PENGHASILAN N0.17 TAHUN 2000 TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PENGHASILAN KENA PAJAK (Study Kasus Pada Wajib Pajak Di KPP Pratama ,Jakarta Cilandak)

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilnrn Sos al

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sm:1m t Ekonomi

.. ...,, 11

Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

JURUSAN AKUNT ANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

lJNIVERSITAS !SLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATlJLLAH JAKARTA

Page 2: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

<Di Vfufl 'l'imur 'Xflu (]3enfiri (})afam (]3ayangan :M.entari Senja £ang/(szfimu 'J{ini £untur Q(efi ©e6u, O(efi}lngin, ©an 'l'erpaan J{ujan }lli.,u :M.enatap aaram Jfati IParasmu :M.enge[ufi Pada 'Wa/(Ju 'Wa(au (]3i6irmu <Diam :M.em6isu }lli.,u :M.engerti

. 'J{etif(g :Matamu 'l'erporos Padaflu }l[ismu 'J{utu6 (]3erair IPipimu Pefluli :M.engafir 'J{ufifiat Le!afi <Dimatamu I6u aan (]3apaf(, ..

Vntuli.,16u dan (]3apak,'fercinta ....... . ,

Terima Kasih atas Kasih Sayangnya yang Tak Terhingga Semoga Nok mampu memberikan Kebahagiaan di Hari-hari Tua

J 6u aan \Bapa/i., .. (Amin ... )

"JfI{afiumma <;;ji.rfii 'Waa Ei.wa[itfayya 'Warfiamfiumaa fla:nuui '1{,a66ayanii Sfiagfiiro"

sembahkan skripsi ini untuk orang -orang te1·~iJ1ta: a Rawen, Bapak Syamsu, Aa Satori, Aa lw;an Sa.tibi dan

Aa Isya Adzanofa Kamal

Page 3: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

PENGARUH UNDANG-UNDANG N0.38TAHU!\'1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DAN UNDANG-UNDANG PAJAK

PENGHASILAN N0.17 TAHUN 2000 TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT SEBAGAI PE:NGURANG PE:NGHASILAN KENA PAJAK

(Study Knsus Pada Wajib Pajak Di Kccanrntan Pamulang)

Skripsi Uia1t1ka11 l(cpada Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial

LJ11tt1k Mcrnenuhi Syarat Meraih Gelar Sa~jana Ekonomi

Pernbirnbing J

Oleh Halimah Nurrushobah

103082029341

Di bawah Bimbingan

Pembimbing lI

Muhammad Yani SE. MM

,JURUSAN AKUNTANSI FAKUGfAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAJVI NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Page 4: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Hari ini Jum'at Tanggal Dua Betas Bulan Dcsember Tahun Dua Ribu Delapan tclah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Halimah Nurrushobah NIM: I 03082029341 dengan judul Skripsi "PEN GAR UH UNDANG-UNDANG N0,38 TAHUN 1999 TENTANG l'ENGELOLAAN ZAKAT DAN llNDANC-UNDANG PA.JAK PICNGHASILAN N0,17 TAHUN 2000 TEIUIADAP PELAKSANAAN ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PENGHASILAN KENA PAJAK (Study Kasus Palla Wajib Pajak Di KPP Pratama .Jakarta Cilandak)". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian bcrlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi clan llmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif I lidayatullah Jcrknrta,

~~•Hl', Ketua

Jakrrla, 12 Dcsember 2008

Tim Pcnguji Ujian Skripsi

tJ Hepi Prav(cliawan SE,Ak, MM

Sekretaris

Drs, Abdul H, nid Cebba SE,Akt, MBA Penguji Ahli

Page 5: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Hari ini Jum'at Tanggal Lima Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas narna Halimah Nurrushobah NrM: 103082029341 dengan judul Skripsi "PENGARUH UNDANG-UNDANG N0.38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN N0.17 TAHUN 2000 TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PENGHASILAN KENA PAJAK (Study Kasus Pada Wajib Pajak Di KPP Prata ma .Jakarta Cilandak)". Mernperhatikan penarnpilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan llrnu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 05 September 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

-~ Amifln SE, Ak, Msi

Ketua

(cj~~ I

Afif Sulfa SE,Ak, Msi

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli

Sekretaris

Page 6: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

DATA PRISADI

Nama Tempat & Tanggal Lahir Alamat Rumah

Tip E-Mail

'.!>ENDIDIKAN FORMAL

1990- 1996 1996 1997 1997 -2000 2000-2003 2003 - 2008

: Halimah Nurrushobah : Majalengka, 24 Mei 1984 : Jl.S.Parman No.07, Rt/03 Rw/04 Bongas, Sumber Jaya, Majalengka 45455

: 0817676 2356 : [email protected]

: SON Ill Bongas, Sumber Jaya Majalengka : Tazhijiyyah, Pesantren PERSIS 92 Majalengka : MTS Pesantren PERSIS 92 Majalengka : MA Pesantren PERSIS 92 Majalengka : S 1 Jurusan Akuntansi-Pajak Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial U1N Syarif Hidayatuilah Jakarta

l>ENGALAMAN ORGANISASI

1999 - 2000

2001 - 2002

2003 -- 2004

2004-2005 2005- 2006

2005-2006

: Sekretaris Umurn UG Pesantren PERSIS 92 Majalengka

: Sekretaris Umum UG Pesantren PERSIS 92 Majalengka

: Bendahara Umurn Pim. Komisariat DISTEKPERTUM UJN lkatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Ciputat

: Ketua Asrama Puteri (ASTRI) IMM Cabang Ciputat : Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU) UIN .Takaiia.

: Manager Vocalis Sweet Paduan Suara IMM Cabang Cinutat.

Page 7: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

PENGALAMAN KEGIATAN DAN KERJA

September, 2006

Okt-Nov 2006

2005 - 2008 Mei,2007

Sept-Okt 2007

Januari, 2008

April, 2008

Mei, 2008

: Relawan Gerai Zakat LAZNAS Baetul Maal Hidayatullah (BMH)

: Magang di PT.Bank Tabungan Negara, Tbk. Kantor Cabang Syari'ah Harmoni Jakarta.

: Surveyor LSI (Lembaga Survei Indonesia) : Pelatihan Advokasi KIA oleh HSP dan DINKES Tangerang : Relawan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa

: Relawan zakat Banking Channel BAZNAS-Dompet Dhuafa

: Peserta Seminar dan Lokakarya Antar Umat Beragama (Ke~jasama Direktorat Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri RI dengan IDIF)

: Tim Pemantau Independen DIG Jakarta Ujian Nasional (UN) Tingkat SMU dan SMP.

Page 8: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

ABSTRACT

Halimah Nurrushobah, in a "The Influence ofUU No.38 Jn 1999 and Law No.17 In 2000 for Axecution of zakat as substraction of income tax (Case Study In KP P Pratama .Jakarta Cilandak) ", Graduatefiwn department of Accounting Faculty of Economics and Social Science State Islamic University Syari.f Hidayatul/ah .Jakarta lhe pwpose of this research is to /mow the law No.38 in 1999 and lmv No.17 in 2000 amount for axecution of zakat as substraction of income tax (Jn KPP Pratama .Jakarta Ci/andak). This research uses method p11111osive sampling. The data outcome by spread the questioner from tax users in KPP Pratama .Jakarta Cilanda. And is obtained by way of by know the impact of independent to dependent variables, multiple regression analysis on SPSS 15, 00 for windows are use(/. Research output indicates that law No. 38 in 1999 and law No.17 in 2000 simultaneously influenced on axecution ofzakat as substraction of income tax. Its showed on F test value 24,823, higher than F table 3,44 (24,823 > 3,44) or significant 0, 000 < 0, 05. And partialy, variable law No.38 in 1999 hast value 4,553 >on I table 2,000. and law No.17 in 2000 has t value 2, 953 > t label 2, 000. that means all of independent variables influenced on Axecution of zakat as substraction of income tax that means h1jJotes1:1· reszife of Ho was accepted of H"

Keywords : lmv No.38 in 1999, law No.17 in 2000, Axecution of zakat as substraction [![income lax.

Page 9: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

ABSTRAK

Halimah Nurrushobah, judul skripsi "Pengaruh Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat dan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun 2000 Terhaclap Pelaksanaan Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak", Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Universitas i>:lam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Unclang-Undang No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan Undang-Undang Pajak penghasilan No.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak (pada KPP Pratama Jakarta Cilandak).Untuk penelitian ini digunakan metoclc sampel purposive sampling. Data diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner terhaclap Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Cilandak sebanyak 80 responden. Dan untuk mengetahui variabel bebas terhadap variabel terikat cligunakan analisis regresi berganda clengan SPSS 15,00 for windows. Hasil pcnelitian menginclikasikan bahwa Unclang-Undang No.38 Tahun 1999 tcntang pengelolaan zakat clan Unclang-Undang Pajak Penghasilan No.17 tal1lm 2000 secara bersama-sama berpengaruh terhadap pelaksanaan zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak. Hal ini terlihat dalam nilai F Hitung 24,823 jauh lebih besar dari F tabel 3,44 (24,823 > 3,44) atau signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Dan seeara parsial variabel Undang-Undang No.38 Tahun J 999 · tenlang pengelolaan zakat memiliki nila t Hitung 4,553 > dari l label 2,000. clan Undang­Undang Pajak penghasilan No.17 tahun 2000 memiliki nilai t Hitung sebesar 2,953 > t label 2,000. artinya keclua variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap pelaksanaan zakal sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak clengan basil hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima.

Kata kunci : Undang-Undang No.38 tahun 1999, Undang-Undang No.17 tahun 2000, Pelaksanaan zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak.

Page 10: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur adalah milik Allah SWT, yang memiliki apa-apa yang

ada di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dialah Maha Kuasa atas segala sesuatu

yang di kehendaki. Dengan Ridho serta KaruniaNya akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul "PEN GAR UH UNDANG-UNDANG

N0.38 TAHUN 1999 TENTANG ZAKAT DAN UNDANG-UNDANG

PAJAK PENGHASILAN N0.17 TAHUN 2000 TERHADAP

PELAKSANAAN ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PENGHASILAN

KENA PAJAK (Study Kasus Pada 'Wajib Pajak Di KPP Pratam

.Jakarta Cilandak". Dan Shalawat se1ia salam semoga selalu tercurah pada

Rasulullah Muhammad SAW.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari kata sempurna karena keterbatasan penulis sehagai manusia biasa.

Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini bisa memberikan manfaat, bagi

penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Adapun terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan

berbagi pihak. Oleh karena itu, tidak berlebihan kiranya penulis menyampaikan

penghargaan setinggi-tingginya sebagai wujud rasa terima kasih kepada yang

terhormat:

I. Teruntuk Kedua Orang Tua yang penulis sangat cintai dan sangat sayangi.

Ja::akumullah Khairan Katsiran atas segala rasa yang tak henti-hentinya

tercurah, atas rasa lelah dan air mata yang Bapak dan !bu abaikan demi

kebahagiaan Nok, Atas Cinta dan Kasihnya yang tiada terhingga, atas Do'a

yang !bu dan Bapak kirimkan untuk mengiringi langkah Nok, dan atas

segalanya yang tak ternilai. (Nok akan berusaha men;adi "Cahaya" untuk

keluarga tercinta ini)

2. Kakak-kakaku, A' Satori AM, dan A' !wan Syatibi S.Psi yang sangat Nok

banggakan. Jazakumu!lah Khairan Katsiran atas tanggungjawabnya

Page 11: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

kata-kata. (Semoga kalian tetap menjadi kakaku yang terbaik seperti dulu

dan kita bisa menjadi keluarga yang utuh serta senantiasa menjadi anak

yang berbakti pada orang tua).

3. Kanda Mochammad Isya Adzanofa Kamal S.Hum, Terima kasih atas

dukungan, pengertian, \Vaktu yang ,4 1 korbankan clan atas segala rasa yang

A' curahkan selama ini. (Semoga Allah 111e11ya1uka11 kila dalam Rid/Jo dan

IkatanNYa).

4. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM. Sclaku Doscn Pembimbing I yang telah

banyak membantu clengan mengamalkan ilmu serta waktunya untuk

penulis hingga skripsi ini dapat~~ctcsai.

5. Bapak Muhammad Yani, SE. MM. selaku Dosen Pcmbimbing II atas

\vaktu clan scgala pengarahan ilrnu pajaknya hingga skripsi ini dapat

terselesaikan. (Semoga B11pak menjadi haji lv!abrur, Amin)

6. Bapak Ors. Muhamma·II Faisal Badroen, MBA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Univcrsitas Islam Negcri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

7. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Selaku Penasehat Akademik Fakultas

Ekonomi clan Ilmu Sosial Universitas Islam Ncgeri Syarif Hidayatullah

.Jakarta.

8. Bapak Ors Abdul Hamid Cebba, MBA selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

9. Bapak Amilin, SE, Ak, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

10. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam

Ncgeri Syarif 1-liclayatullah Jakarta. Yang tclah mcmbcrikan ilmunya.

I I. Bapak Agah clan segenap pegawai KPP Pratama Jakarta Cilanclak, terima

kasih atas izin dan scgala infOrn1asinya.

Page 12: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

12. Keluarga Besar IMM Cabang Ciputat, ASTRI, ASTRA, terima kasih atas

rasa pcrsaudaraannya. Untuk tcn1an scperjuangan : Fc~jar Suryani,

Maghfirah Realis Murphi SE, Siti Rufi'ah dan untuk teman satu atap :

Tarsih, Nunung, Arsy dan Ningsih terima kasih ata~; pengalaman dan rasa

kekeluargaannya (ka/ian adalah teman terbaik yang pernah aku temui,

semoga ukh11w1vah kita selalu te1jaga).

13. Teman sepe1juangan di Akuntansi A : Yuyun Yuliana, Fitriah, Dina

Ramadhani, Fazriyah Rizki Handini, terima kasih atas segala pengertian

dan ke1jasamanya. Dan unluk seluruh leman-teman Akuntansi angkatan

2003 yang tidak dapat discbutkan satu persatu.

Atas segala kebaikannya, penulis mengucapkan terima kasih teriring do'a

.Jazak1111111lla/111 Khairan Katsiran. Semoga Allah SWT membalas kebaikan

dengan balasan yang setimpal. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT jualah penulis

inohon a1npunan atas scga kekhilafan sebagai n1anusia biasa.

Jakarta, 07 September 2008

Peneliti

Page 13: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

DAFTARISI

LEMEAR PENGESAHAN ........................................................................... i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... ii

ABSTRACT ................................................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFT AR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFT AR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 5

1. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

2. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pajak .............................................................................. 7

1. Definisi Pajak ........................................................................ 7

2. Arti dan Landasan Hukum pajak Penghasilan ....................... 8

3. Objek dan Subjek Pajak Penghasilan ...................................... 9

4. Penghasilan Kena Pajak .......................................................... 15

5. Penghasilan Tidak Kena Pajak ................................................ 19

Page 14: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

B. Konsep Zakat .............................................................................. 21

1 . Makna Zakat ........................................................................... 21

2. Landasan Kewajiban dan Dasar Hukum Zakat ....................... 21

3. Subjek dan Objek Zakat .......................................................... 26

4. Zakat Profesi ............................................................................ 28

C. Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat

1. Sejarah Undang-Undang No.38 Tahun 1999

Tentang Pengelolaan Zakat ................................................ 31

2. Penjabaran Undang-Undang No.38 Tahun 1999

tentang Pengelolaan Zakat ................................................ .32

D. Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17 Tahun 2000 ......... .37 ,

E. Pelaksanaan Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena ~ajak.39

F. Kerangka Pemikiran ................................................................... .42

G. Hipotesis ..................................................................................... .42

H. Penelitian Terdahulu ................................................................... .43

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup penelitian ....................................................... 45

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................... 45

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 46

D. Metode Analisis Data .............................................................. 46

1.Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 48

2. Pengujian Persyaratan Analisis (Uji Asumsi Klasik) ............ 49

3. Uji Koefisien Determinasi ....................................................... 52

Page 15: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

4. Uji Hipotesis ....................................................................... 52

5. Regresi Linier Berganda ...................................................... 53

E. Operasional variabel Penelitian .................................................... 54

BAB IV : BASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 56

I. Sejarah dan Perkembangan Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Jakarta Cilandak ..................................................... 56

2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas KPP Pratama

Jakarta Cilandak .................................................................. 58

3. Sumber Daya Manusia KPP Pratama Jakarta Cilndak. .......... 61

B. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

1. Undang-Undang No.38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat. ................................................................. 62

2. Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 17 tahun 2000 ....... 66

3. Pelaksanaan Wajib Pajak Tentang Zakat Sebagai

Pengurang Penghasilan Kena Pajak ....................................... 68

C. Penemuan dan Pembahasan

I. Karakteristik Responden ........................................................ 71

2. Undang-Undang No.38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan

Zakat. ................................................................. 74

3. Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17 Tahun 2000 ...... 83

4. Pelaksanaan Wajib Pajak Tentang Zakat Sebagai

Pengurang Penghasilan kena Pajak ........................................ 89

Page 16: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

5. Analisis Deskriptif .............................................................. 97

6. Analisis Uji Asumsi Klasik ...................................................... 97

7. Uji Koefisien Determinasi ................................................... IOI

8. Uji Hipotesis ............................................................................ 102

9. 1-lasil Uji Regresi Berganda .................................................. 104

BAB V : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ............................................................................. I 06

B. lmplikasi ................................................................................. l 07

DAFT AR PUSTAKA ................................................................................... 109

LAMPIRAN .................................................................................................. 111

Page 17: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

DAFTAR TABEL

Nomor Ketenmg•m

2.l Tarifpajak orang pribadi

2.2 Truifpajak badan

20

20

2.3 Nisab dan kadar zakat profesi 29

2.4 Perbedaan Wajib Pajak daiam negeri dan Wajib Pajak luar negeii: 40

3. l Bobot dan kalagori skala liker/ 47

3.2 Bobot dan katagori skala liker! 47

4.1 Sumber daya mru1usia KPP Jakarta Cilandak 61

4.2 Hasil output validitas Undang-Undang No.38 tahl.!ll 1999 (Xl) 63

4.3 Hasil l!y out butir pertru1yaan pengaruh Undang-Undang No.38

tahun 1999 64

4.4 Hasil output reliabilitas Undang-Umlang No.38 tahun 1999 65

4.5 Hasil validitas try out Undang-Undang No.17 Tatum 2000 (X2) 66

4.6 Hasil Validitas Try Ont butir Pertimymm Undang--Undang Pajak

Penghasilan No.17 Talnm 2000 (X2) 67

4.7 Hasil Output Reliabi!itas Undang-Undang Pajak Penghasihm No.

17 Tahun 2000 67

4.8 Hasil Output Validilas Pelaksanaan Zalrnl sebagai pengllfang

Pengbasilan Kena Pajak 68

4.9 Hasil Try Out Item Burir Pertru1yaan Pelaksanaan Zmkat

sebagai pengurang penghasilan kena pajak (Y) 69

4.10 Hasil Output Uji Relfabi!ilas 70

4.11 Jenis Kelrunin 71

4. l 2 Usia Responden 7l

4.B Latar Belakimg Pendidikan Responden 72

4.14 Pekerjaan 73

4.15 Penghasilan Rata-Rata Perbulan 74

4.16 Saya Mennnaikan Zakal ke Badan/Lembaga Zakat 74

4.17 Pengelolmm Zakat Dilakukan Oleb Lembaga Zakat Yang

Page 18: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Dibenmk Oleh Pemerintah 75

4.18 Zakat Perin Mengurangi Pajak, Agar Muslin1 lndone:sia

Tidak Mengelmukan Kewajiban Ganda 76

4.19 Zakat Yang Telah Dibayarkan Ke Badan/Lembaga Zakat

Dapat Dikimmgkan Atas Pendapatan Sisa Kena Pajak 77

4.20 Undang-Undang Pengelolaan Zakat No.38 Talmn 1999 Menjadi

Soiusi Persoalan Zakat 78

4.21 Saya Lebih Suka Menunaikan Zakat Langsnng Kepada Musta:hik

(Dhuafa) Daripada ke Lembaga 79

4.22 Mennrut Saya Undang-Undang Tentang Pengelolaan Zakat

Telah Memberikall Pengaruh Terliadap Sistem Pengelolmm Zakat

di Lembaga-lembaga Zakat. 80

4.23 Meskipnn Ada Undang-Undang Pengelolaan Zakai, Nam1m

Belum Berpengamh Bagi Kinerja Lembaga Zakat 81

4.24 Zakat Yang Telal1 Diwulang-undangkan BelWJJ lvler~adi

Solusi Untuk Pennasalahan Zakat Saat Jui 82

4.25 Saya mendukwig Undang-U11dang Pajak Penghasilall No.17

Talnm 2000 Telah Mengakomodir Zakat 83

4.26 Saya Mendukung Undang-Undang Pajak Disesuaikan De11gau

Undang-Undang Zakat Terkait Masalah Zakat Dapait Dikurangkan

Atas Penghasi!an Kena Pajak 84

4.27 Zakat Yang Diakni Oleh U11dimg-Uudang Perpaj11ikau Hanya

Zakat Atas Penghasilan 85

4.28 Me1mrut Saya Zakat Tidak Perlu Mengurangi P(mgbasihm Kena

Pajak (PKP) Karena Memiliki Aspek Y img Berbeda 86

4.29 Saya Me11d11kung zakat Akan Mengurangi Penghasilian Kena Pajak

jika men1miliki BSZ dari Lembaga Zakat 87

4.30 Meuurut Saya Meskipun Zakat Dapat Mengimmgi Penglmsilan Kena

Pajak, Namun Tidak Akan Mempengaruhi Wajib Pajak Unmk

Membayar Pajak dan Zakat 88

4.31 Sebagai Muslim saya berkewajibim untuk menimaikan zakat

Page 19: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

dan memanfaatkan zakat sebagai pengurang PKP 89

4.32 Saya Mendlli.<mg Zakat Bisa Dikurangkan Atas Penghasilan Kena

Pajak, Karena Mengurangi Behan Ganda Membayar Pajak dan Zakat

Bagi Muslim Indonesia 90

4.33 Meimmt Saya Zakat Sebagai Pengurang Pengbasilan Kena Pajak

Berpengaruh Bagi Wajib Pajak Untiik Membayar Zakat 91

4.34 Memm11 Saya Dengan Adanya Zakat Dapal Meng11rnngi Penghasila11

Kena Pajak Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Negara 92

4.35 Mem1rut Saya Memberatkan Jika Membayar Zak;11t d1au Pajak

Pengahasilau (Donbel) 93

4.36 Merealisasikan Zakat Mengurangi Penghasilan Kenai Pajak Sangat

Merepotkan 94

4.37 Zakat Me111,,'ln1111gi Penghasilim Kena Pajak Tidal;: Mempengaruhi

Perekooomimi Negara 94

4.38 Meskipnn telah diimb1mgkan UU Pajak dan zakat, tetapi muslim

lndonesia belum ban yak berpmtisipasi aktif mJtnk membayar pajak

dan zakal 95

4.39 Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak Dapat

Me1ingankan Behan Pengel11anm Ga11da. 96

4.40 Deskriplive Statistik 97

4.41 Uji Multikoli11earitas 99

4.42 HasiJ U ji Autokorelasi 99

4.43 Koefisien determinasi 100

4.44 Tingkat Huboogan Antar Varnabel j()J

4.45 Basil. Uji t Hittmg 102

4.46 Hasil Uji F Hitung 103

4.47 Uji regresi W4

Page 20: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 42

4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Cilandak 58

4.2 Uj i Normalitas 98

4.3 1-lasil Uji Heterokedastisitas 100

Page 21: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

No. Keterangan

Kuesioner Penelitian

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

111

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Undang-Undang No.38 Tahun 1999 115

3 Uji Validitas dan Reliabilitas Undang-Undang No.17 Tahun 2000 117

4 Uji Validitas dan Reliabilitas Pelaksanaan Zakat Sebagai

5.

6.

7

8.

Pengurang Penghasilan Kena P::,jak.

Uj i Regresi Berganda

Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17 Tahun '.WOO

Undang-Undang No.38 tahun 1999 tentang Pengelolaan zakat

Bagan Organisasi KPP Pratama Jakarta Cilandak

119

121

124

134

140

Page 22: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

A. Latar Belakang Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Dalam ajaran Islam, ada dua hubungan yang harus dipelihara oleh

pemeluknya, keduanya disebut dengan dua kalimat yaitu hablum min Allah

wa hablum min An-nas, yaitu adanya hubungan yang selaras antara manusia

dengan Allah sebagai khaliknya dan hubungan manusia dengan manusia

dalam masyarakat, lingkungan dan dengan diri sendiri selama hidup di dunia.

Ibadah yang memiliki kedua dimensi tersebut adalah ibadah zakat.

Dalam sistem pemerintahan yang tidak menggunakan Islam sebagai

dasar negaranya termasuk negara Indonesia. Maka zakat bukanlah merupakan

sumber pendapatan negara sebagaimana halnya seperti pajak, melainkan zakat

merupakan sumber pendapatan sebagian umat Islam yang diperoleh dari

muzaki dan diperuntukan bagi para mustahiq (pihak yang menerima zakat).

Sedangkan pajak sendiri merupakan salah satu sumber pendapatan negara

yang dipergunakan untuk membiayai sarana dan prasarana umum.

Walaupun Indonesia bukan negara Islam, tapi karena penduduk

Indonesia adalah mayoritas umat Islam, maka tidak salah jika pemerintah ikut

mengatur kepentingan umat Islam dalam menjalankan syariat Islam khususnya

zakat. Dengan demikian pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 23

September 1999 mengeluarkan Undang-Undang No.38 Tahun 1999 tentang

Page 23: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

pengelolaan zakat, yang mengatur bagaimana caranya agar dapat menghimpun

potensi dana umat Islam dari sektor zakat secara proporsional.

Selain itu, Undang-Undang Pajak Penghasilan juga memberikan

insentif kepada Wajib Pajak (WP) perorangan maupun badan (badan yang

berstatus agama Islam);, Melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 yang

diberlakukan tahun 2001 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, yang memberikan

kompensasi keringanan pajak yaitu dapat dikurangkan atas penghasilan kena

pajak dalam perhitungan pajak penghasilan pribadi maupun badan bila telah

membayar zakat kepada lembaga-lembaga yang telah ditetapkan pemerintah.

Secara umum alasan dicantumkannya zakat dalam yuridikasi pajak

penghasilan adalah agar selaras dengan ketentuan yang berlaku dalam

Undang-Undang Pengelolaan Zakat. Barangkali itulah yang menjadi prioritas

dalam pembenahan mekanisme pembayaran zakat. Pengurangan biaya pajak

dari pembayaran zakat merupakan keinginan dari masyarakat Indonesia yang

mayoritas muslim, Sehingga tidak merasa terbebani dengan pengeluaran

ganda.

Meskipun pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Undang-Undang

No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, yang kemudian disempurnakan

dengan Undang-Undang No.17 tahun 2000. Namun faktanya Undang-Undang

tersebut belum mampu menggugah kesadaran masyarakat muslim Indonesia

yang mampu untuk menunaikan zakat dan memanfaatkan kompensasi

Page 24: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

masyarakat, khususnya Wajib Pajak yang membayar pajaknya di KPP

Pratama Jakarta Cilandak mempunyai persepsi yang beragam tentang adanya

Undang-Undang No.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan Undang­

Undang pajak Penghasilan No.17 Tahun 2000 yang akan berpengaruh

terhadap pelaksanaannya dalam menunaikan zakat sebagai pengurang

Penghasilan Kena Pajak.

Herry Yarmanto (Tesis 2003) dalam penelitian "Analisis Zakat

Sebagai Faktor Pengurang Penghasilan Kena Pajak (Tinjauan Aspek Sinergi

antara Zakat dan Pajak)" dan kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa

zakat dan pajak dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dalam kebijakan

fiskal Negara Indonesia yang berpenduduk (mayoritas muslim) fasilitas zakat

sebagai pengurang pajak penghasilan masih terbatas pada pajak penghasilan,

sedangkan potensi zakat cukup besar menyangkut pada zakat harta (maa[).

Penelitian dari Siti Arifah (2004) dalam penelitiannya dengan judul

"Konstitusi Negara Berbicara : Zakat Mengurangi Penghasilan Kena Pajak".

Hasil penelitiannya adalah bahwa adanya Undang-Undang Pajak Penghasilan

No.17 Tahun 2000 basil sinergi dengan Undang-Undang No.38 Tahun 1999

tentang pengelolaan zakat, akan meningkatkan penerimaan zakat.

Eko Novianto Nugroho (2005) dalam penelitiannya "Optimalisasi

Relasi Zakat dan Pajak", menjelaskan relasi zakat dan pajak di Indonesia.

Menurutnya Problem dari optimalisasi peran pajak dan zakat dalam

meningkatkan kesejahteraan publik bermuara pada p1;numbuhan kepercayaan

Page 25: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

perunc\angan pajak clan perunc\angan zakat, aparat pajak clan amil zakat yang

memiliki kreclibilitas clan kemampuan untuk berkembang. Dan harmonisasi

relasi pajak clan zakat akan mempengaruhi penerimaan pajak ataupun zakat.

Hasil penelitian terc\ahulu oleh Suc\irman (Tesis 2004) c\engan juclul

"Relasi Zakat clan Pajak Study Tentang Zakat Sebagai Pengurang Kena

Pajak". Dengan memotret BAZNAS, Dompet Dhuafa Republika clan Forum

Zakat, basil penelitiannya menjelaskan bahwa pelaksanaan zakat sebagai

pengurang Penghasilan Kena Pajak di Indonesia belum maksimal, karena

beberapa kenclala cliantaranya kurangnya sosialisasi kepac\a masyarakat.

Dan Nur Hiclayat pac\a tahun 2002 clalam penelitiannya "Perpajakan

clalam Islam" clijelaskan bahwa sektor perpajakan clalam ekonomi Islam cliatur

sec\emikian rupa bahkan kitab suei Al-Qur'an juga telah membicarakan ha! ini

meskipun ticlak seeara rinci clan masyarakat muslirn mempunyai kewajiban

untuk mematuhi perintah membayar pajak, karena atas har!a clan penghasilan

yang climiliki orang muslim clidalammya terclapat kewajiban lain selain

menunaikan zakat.

Dengan melihat fonomena cliatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang pengaruh Unc\ang-Unclang Zakat clan Unc\ang­

Unclang Pajak c\alam bentuk skripsi yang be1judul "PENGARUH UNDANG­

UNDANG N0.38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

DAN UNDANG-UNDANG PAJAK l'ENGHASILAN NO. 17 TAHUN

2000 TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT SEBAGAI l'ENGURANG

Page 26: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

PENGHASILAN KENA PA.TAK (Study Kasus Pada Wajib Pajak Di

KPP Pratama .Jakarta Cilandak)".

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Seberapa besar pengaruh Undang-Undang No. 38

tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan Undang-Undang Pajak Penghasilan

No.17 Tahun 2000 terhadap pelaksanaan Wajib P~jak dalam mernbayar dan

memanfaatkan zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak?.

C. Tujuan clan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka tt~uan dan rnanfaat

penelitian ini adalah :

1. Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh adanya lJndang­

lJndang No.38 tahun 1999 dan Undang-Undang P~jak Penghasilan No.17

Tahun 2000 tentang Pengelolaan Zakat terhadap pelaksanaan zakat sebagai

pengurang Penghasilan Kena Pajak.

2. Manfaat penelitian

a. Bagi Penulis

1) Hasil penelitian ini akan rner\jawab keingintahuan peneliti akan

Page 27: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

pengelolaan zakat dan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17

Tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai pengurang

Penghasilan Kena Pajak.

2) Penelitian ini juga dapat dijadikan wadah untuk rnengaplikasikan teori­

teori ekonomi dan khususnya akuntansi berkaitan dengan pajak.

b. Bagi Akademisi

1) Sebagai referensi tentang pengaruh Undang-Undang No.38 tahun

1999 tenatng pengelolaan zakat dan Undang-Undang Pajak

Penghasilan No.17 Tahun 2000 terhaclap pelaksanaan zakat sebagai

pengurang Penghasilan Kena Pajak.

2) Dapat melengkapi clan menambah khazanah pustaka bagi pengetahuan

bidang akuntansi khususnya akuntansi terkait pajak dengan zakat.

c. Bagi Pihak lain

1. Memberikan informasi kepacla pihak tertentu tentang tentang pengaruh

Unclang-Unclang pengelolaan zakat No.38 tahun 1999 dan Undang­

Unclang Pajak Penghasilan No.17 Tahun 2000 terhaclap pelaksanaan

zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak

2. Penelitian ini sebagai bahan evaluasi clalam peningkatan kine1ja

Baclan/Lembaga Zakat clan Pemerintah atas aclanya Unclang-Unclang

No.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat yang dihubungkan

clengan Unclang-Unclang Pajak Penghasilan No.17 Talrnn 2000 untuk

pelaksanaan zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak.

Page 28: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

A. Konsep Pajak

1. Definisi Pajak

BABU

TINJAUAN PUST AKA

Banyak ahli atau pemerhati pajak yang menyajikan definisi pajak.

Menurut DR. Rochmat Soemitro, SH (1987 :5), pajak adalah iuran

masyarakat atau rakyat kepada leas Negara berdasarkan Undang-Undang

(yang dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timba1 balik yang langsung

dapat ditunjukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Sedangkan menurut pendapat Prof Dr. P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran

masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan berdasarkan Undang­

Undang dengan tidak mendapat balas jasa secara langsung dan digunakan

untuk membiayai pengeluaran umum.

Banyak lagi para ahli yang mengemukakan definisi pajak, namun

tidak ada perbedaan yang prinsipil. Dari definisi t•ersebut dapat dijabarkan

terdapat lima unsur yang menjadi ciri pajak :

1) Iuran rakyat atau keikutse1iaan masyarakat dalam pembiayaan negara

dan pembangunan nasional.

2) Pajak harus disetorkan pada kas negara.

3) Berdasarkan Undang-Undang (dapat dipaksakan).

4) Tidak mendapat balas jasa langsung.

Page 29: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

2. Arti dan Landasan Hukum Pajak Penghasilau

a. Arti Pajak Penghasilan

Penghasilan dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2000, Pasal 4

ayat (I), (2) adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima

atau diperoleh oleh Wajib Pajak dari manapun asalnya (baik yang berasal

dari Indonesia maupun dari luar Indonesia) yang dapat dipergunakan

untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang

bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Pengelompokan penghasilan berdasarkan aliran tambahan

kemampuan ekonomis dibagi menjadi

1) Penghasilan dari peke1jaan dalam lmbungan kerja dan pekerjaan

be bas.

2) Penghasilan dari usaha dan kegiatan

3) Penghasilan dari modal yang berupa harta bergerak maupun harta

tidak bergerak.

4) Penghasilan lain-lain, seperti hadiah, pembebasan utang, keuntungan

selisih kurs, selisih lebih karena penilaian kembali aktiva tetap dan

lain sebagainya.

Sedangkan Pajak Penghasilan (PPh) berdasarkan Undang-Undang

No.10 tahun 1994 yang disempurnakan dengan Undang-Undang No.17

Tahun 2000 dijelaskan bahwa Pajak Penghasilan adalah suatu pungutan

resmi yang ditujukan kepada masyarakat yang berpenghasilan/atas

Page 30: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidup bernegara sebagai

suatu kewajiban yang harus dilaksanakan.

b. Landasan Hukum Pajak Penghasilan

Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

sebagaimana telah mengalami perubahan kedua dengan adanya Undang­

Undang No. I 0 Tahun 1994 yang digunakan sebagai dasar hukum

pemungutan Pajak Penghasilan yang merupakan perpaduan dari beberapa

ketentuan.

Karena disesuaikan dengan perkembangan di berbagai bidang,

maka Undang-Undang Pajak Penghasilan dilakukan perubahan menjadi

Undang-Undang No.17 Tahun 2000 sebagai perubahan ketiga atas

Undang-Undang No.7 Tahun 1983. Dan sampai sekarang Undang­

Undang tersebut dijadikan sebagai landasan hukum Pajak Penghasilan.

3. Objek dan Subjek Pajak Penghasilan

a. Objek Pajak Penghasilan

Objek Pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan

kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik

yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat

dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak

yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun, meliputi

antara lain:

Page 31: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan

dalam bentuk lainnya.

2) Hadiah dari undian atau peke1jaan atau kegiatan, dan penghargaan.

3) Laba usaha

4) Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta,

seperti :

a) Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan,

persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau

penyertaan modal;

b) Keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan dan

badan lainnya karena pengalihan harta kepada pemegang

saham, sekutu, atau anggota;

c) Keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan,

pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha;

5) Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebank.an

sebagai biaya.

6) Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan

pengembalian utang.

7) Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen

dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian

sisa hasil usaha koperasi.

8) Royalti

Page 32: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

10) Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala.

11) Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan

jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

12) Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing.

13) Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.

14) Premi Asuransi

15) Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya

yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau

peke1jaan bebas.

16) Tambahan kekayaan netto yang berasal dari penghasilan yang

belum dikenakan pajak.

Dilihat dari sumber mengalirnya tambahan kemampuan ekonomis

kepada Wajib Pajak, penghasilan dapat dikelompokan menjadi:

1) Penghasilan dari peke1jaan dalam hubungan ke1ja dan pekerjaan

be bas seperti gaj i, honorarium, penghasilan dari praktek dokter,

notaris, aktuaris, akuntan, pengacara, dan sebagainya;

2) Penghasilan dari usaha dan kegiatan;

3) Penghasilan dari modal, yang berupa hatia gerak ataupun harta

tidak gerak seperti bunga, dividen, royalti, sewa, keuntungan

penjualan harta atau hak yang tidak dipergunakan untuk usaha, dan

lain sebagainya;

Page 33: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Karena Undang-Undang ini n1enganut pengertian penghasilan

yang luas (global income tax), maka semua jenis penghasilan yang

diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak digabungkan untuk

mendapatkan dasar pengenaan pajak. Dengan demikian, apabila dalam

satu tahun pajak suatu usaha atau kegiatan n1enderita kerugian, n1aka

kerngian tersebut dikompensasikan dcngan penghasilan lainnya kecuali

kerugian yang diderita di luar ncgcri. Na111un de1nikian, apabila suatu

jenis penghasilan dikenakan p1ijak dengan tarif yang bersifat final atau

dikccualikan clari Objck Pajak, maka penghasilan tersebut tidak boleh

digabungkan dengan penghasilan lain yang clik.enakan tarifun1un1.

b. Subjek Pajak Penghasilan

Subjek Pajak/Wajib Pajak Penghasilan adalah segala sesuatu yang

mempunyai potensi untuk memperoleh pengliasilan. Undang-Undang

Pajak Penghasilan di Indonesia mengatur pengenaan Pajak Penghasilan

terhadap Subjek Pajak berkcnaan dengan penghasilan yang diterima atau

diperolehnya clalam tahun pajak.

Dalam Pasal I Undang-Undang No.16 tahun 2000, KUP

menyebutlrnn bahwa Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang

mcnurut ketentuan peraturan perunclang-unclangan perpajakan ditentukan

untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak clan

pemotong pajak tertentu.

Page 34: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Subjek Pajak terdiri dari Subjek Pajak dalam negeri dan Subjek

Pajak luar negeri.

I) . Subjek Pajak Dalam Negeri adalah:

a. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia;

b. Orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam

jangka waktu 12 bulan;

c. Orang pribadi yang dalarn suatu tahun pajak berada di Indonesia

dan rnernpunyai niat untuk berternpat tinggal di Indonesia;

d. Warisan yang belurn terbagi sebagai satu kesatuan, rnenggantikan

yang berhak;

e. Badan yang didirikan atau berternpat kedudukan di Indonesia.

2). Subjek Pajak Luar Negeri adalah:

a. Orang pribadi yang tidak berternpat tinggal di Indonesia;

b. Orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari

dalarnjangka waktu 12 bulan;

c. Badan yang tidak didirikan dan tidak berternpat kedudukan di

Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan

rnelalui bentuk usaha tetap di Indonesia;

d. Orang pribadi yang tidak berternpat tinggal di Indonesia;

e. Orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari

dalarn jangka waktu 12 bulan;

f. Badan yang tidak didirikan dan tidak berternpat kedudukan di

Page 35: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Indonesia, yang yang dapat menenma atau memperoleh

penghasilan dari Indonesia bukan dari me:njalankan usaha atau

melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.

Wajib Pajak penghasilan dalam negeri dan luar negeri dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak

Pribadi/Peroranga:n. Wajib Pajak badan antara lain:

a. Perseroan Terbatas (PT).

b. Perseroan Komanditer (CV).

c. Persekutua:n.

d. Firma (Fa).

e. Kongsi.

f. Koperasi.

g. Y ayasan atau Lembaga.

h. Perseroan atau perkumpulan lainnya.

1. Badan Usaha Milik Negara dan Daerah (BU!v!N I BUMD)

j. Bentuk Usaha Tetap di Indonesia oleh badan/perusahaan yang

tidak didirikan atau berkedudukan di Indonesia.

Sementara itu, menurut Undang-Undang Pajak Penghasila:n maka

setiap orang pribadi yang memiliki penghasilan diatas penghasilan tidak

kena pajak (PTKP) setahun. Selanjutnya dikukuhkan sebagai Wajib

Pajak Orang Pribadi clan kepadanya akan cliberikan Nomor Pokok Wajib

Pajak (NPWP). Adapun Wajib Pajak pribadi meliputi :

Page 36: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

a. Orang yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka 12

bulan atau orang yang dalam satu tahun pajak berada di Indonesia

se1ia berminat untuk tinggal di Indonesia.

b. Karyawan/karyawati yang memperoleh penghasilan diluar

penghasilan sehubungan dengan penghasilan pekerjaannya.

c. Orang-orang yang wajib menyampaikan laporan pajak pribadi serta

kuasa atas warisan yang terbagi.

Dalam sistem Self Assessment, Wajib Pajak Orang Pribadi

mempunyai kewajiban untuk memperhitungkan sendiri besarnya pajak

terutang atas penghasilan yang diperoleh sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan. Kemudian menyetorkan sendiri pembayaran pajak yang

terutang serta melaporkannya dalam surat pemberitahuan (tahunan)

kepada Direktorat Jenderal Pajak.

4. Penghasilan Kena Pajak

Penghasilan Kena Pajak merupakan dasar perhitungan untuk

menentukan besarnya pajak penghasilan yang terutang.

Sesuai dengan pasal 6 ayat (1) Undang-Undang No.17 tahun 2000

besarnya PKP bagi Wajib Pajak dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap

(BUT) ditentukan berdasarkan penghasilan bruto, dikurangi :

a. Biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan,

termasuk biaya pembelian bahan, biaya berkenaan dengan

Page 37: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, bunga

sewa, royalli biaya perjalanan biaya pengolahan limbah, premi

asuransi, biaya adminislrasi, dan pajak kecuali pajak penghasilan.

b. Penyusulan alas pengeluaran unluk memperoleh harta berwujud

dan arnorlisasi alas pengeluaran unluk memperoleh hak dan alas

biaya lain yang mempunyai masa manfaal lebih dari 1 (satu) lahun.

c. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya lelah disahkan oleh

Menteri Keuangan.

d. Kerngian karena penjualan atau pengalihan harla yang dimiliki dan

digunakan dalam perusahaan alau yang dimiliki unluk

mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan.

e. Kerugian dari selisih kurs mata uang asing.

f. Biaya penelilian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di

Indonesia. Biaya beasiswa, magang clan pelalihan

g. Piulang yang nyala-nyala lidak dapal dilagih, dengan syaral :

I) Telah dibebankan sebagai biaya yang da:lam laporan laba rugi

komersil.

2) Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan

Negeri alau Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara

(BPULN) alau adanya pe1janjian lertulis mengenai

penghapusan piulang I Pembebasan utang anlara kredilur dan

debilur yang bersangkulan.

Page 38: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

4) Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak

dapat ditagih kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak

Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib

Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT) tidak boleh

dikurangkan;

a. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun, seperti :

dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada

pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.

b. Biaya atau pengeluaran untuk kepentingan pribadi pemegang

saham, sekutu, atau anggota.

c. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan, kecuali cadangan

piutang tak tertagih untuk usaha bank dan sewa guna usaha dengan

hak opsi, cadangan untuk usaha asuransi, dan cadangan biaya

reklamasi untuk usaha pertambangan, yang ketentuan dan syarat­

syaratnya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.

d. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi J 1wa,

asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa, yang dibayar oleh Wajib

Pajak orang pribadi, kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan

premi terse but dihitung sebagai penghasilan bagi Waj ib Pajak yang

bersangkutan.

e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa

Page 39: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di

daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan peke1jaan

yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.

f. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada

pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang

dilakukan.

g. Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan yang

bukan merupakan Objek Pajak, kecuali zakat atas penghasilan yang

dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi pemeluk agama Islam dan

atau Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk

agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat

yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah.

h. Pajak Penghasilan.

1. Biaya atau pengeluaran pribadi Wajib Pajak yang bersangkutan

atau orang yang menjadi tanggungannya.

J. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau

perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham.

k. Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi

pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan

perundang-undangan di bidang perpajakan.

Page 40: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Dalam menentukan besarnya laba suatu BUT, pembayaran kepada

kantor pusat yang tidak boleh dikurangkan adalah:

a. Royalti atau imbalan lainnya sehubungan dengan penggunaan

harta, paten, atau hak-hak lainnya;

b. Imbalan sehubungan denganjasa manajemen danjasa lainnya;

c. Bunga, kecuali bunga yang berkenaan dengan usaha perbankan.

Pembayaran serupa yang diterima atau diperoleh dari kantor pusat

tidak dianggap sebagai Objek Pajak BUT, kecuali bunga yang berkenaan

dengan usaha perbankan.

5. Penghasilan Tidak Kena Pajak

Penghasilan Tidak Kena Pajak, disingkat PTKP adalah pengurangan '

terhadap kewajiban Pajak Penghasilan yang harus dibayar Wajib Pajak di

Indonesia. Sejak diatur pertama kali clalam Pasal 7 Unclang-Unclang Nomor

7 Tahun 1983, besaran nilai PTKP telah beberapa kali berubah sampai yang

terakhir diatur pacla Peraturan Menteri Keuangan Nomor 137/PMK.03/2005

berlaku mulai 1 Januari 2006 sebesar:

a. Rp. 13.200.000,00 (tiga belasjuta clua ratus ribu rupiah) untuk cliri WP

b. Rp. 1.200.000,00 (satu juta clua ratus ribu rupiah) tambahan untuk Wajib

Pajak yang telah menikah.

c. Rp. 13.200.000,00 (tiga belas juta clua ratus ribu rupiah) tambahan untuk

Page 41: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Rp. 1.200.000,00 (satu juta dua ratus ribu rupiab) tambahan untuk setiap

anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan

lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling

banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.

Berdasarkan pasal 17 ayat (1) tahun 2000 bahwa tarif pajak yang

ditentukan alas Penghasilan Kena Pajak (PKP) bagi Wajib Pajak Orang

Pribadi dan Badan dalam negeri.

a. Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Negeri adalah sebagai berikut:

No

1

2

3

4

5

Tabel 2.1 Tarif Pajak Orang Pribadi

Lapisan Penghasilan

Sampai dengan Rp 25.000.000,00

Diatas Rp.25.000.000,00 s/d Rp.50.000.000,0 ..

Diatas Rp.50.000.000,00 s/d Rp. l 00.000.000,

0

00

,OC I Diatas Rp. l 00.000.000,00 s/d Rp.200.000.000

Diatas Rp.200.000.000,00

Sumber : Buku Undang-Undang Pajak RI

Tarif Pajak

5%

10%

15 %

25%

35 %

b. Wajib Pajak Badan dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT) adalah

sebagai berikut :

Tabel 2.2 Tarif Pajak Badan

No Lapisan Penghasailan Kena Pajak

1 Sampai dengan Rp. 50.000.000,00

2 Diatas Rp.50.000.000,00 s/d Rp.100.000.00(

Tarif Pajak

10%

),00 15 %

'\0%

Page 42: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

B. Konsep Zakat

l. Makna Zakat

Secara bahasa (lughat) berarti : tumbuh; berkembang dan berkah

(HR.At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan

(QS. At-Taubah:l03). Seorang yang membayar zakat karena keimanannya

niscaya akan memperoleh kebaikan yang ban yak. Allah SWT berfirman :

.Ji -t ~;Ji ''~· - ~ - ,,,~1- ~ ((~' , 4\J , ~d- -- ~ J

" Pungutlah zakat dari sebagian kekayaan mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka .......... "(QS. At-Taubah:l03).

Sedangkan menurut terminologi syari'ah (syara~ zakat berarti

kewajiban atas harta atau kewajjiban atas sejuml.ah haiia tertentu untuk

kelompok tertentu dalam waktu tertentu. Dan menurut pendapat lain, zakat

adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah diserahkai1 kepada

yang berhak (Yusuf Qardhawi, 1999:34)

2. Landasan Kewajiban dan Dasar Hukum Zakat

Zakat adalah rukun Islam yang ketiga, pelaksananan zakat awalnya

diwajibkan pada masa nabi Muhammad SAW bagi umat muslim yang

berada di kota Madinah pada bulan Syawal tahun kedua Hijriyah setelah

diwajibkaimya puasa Ramadhan dan zakat fitrah. Landasan kewajiban zakat

disebutkan dalain Al-Qur'an dan As-Sunnah (Al-Hadits).

Page 43: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

a. Al-Qur'an

Di dalam Al-Qur'an terdapat dua puluh tujuh ayat yang menyatakan

kewajiban zakat yang disejajarkan dengan kewajiban shalat (Yusuf

Qardhawi, 1991) dan sebagian ulama berpendapat terdapat delapan puluh

ayat tentang kewajiban zakat yang disejajarkan dengan kewajiban shalat

(Daar el-Bayan, 1968).

1) Al-Baqarah : 110.

"Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapatkan pahalanya disisi Allah. Sesungguhnya Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan".

2) Al-Baqarah : 267.

"Hai orang-orang yang beriman, najkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambinya melainkan dengan memicingkan mata terhadannva. Dan ketahuilah. Allah maha kava la£i maha terpuii ".

Page 44: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

3) Al-An'am :141.

" .... Apabila dia berbuah, maka tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); danjanganlah kamu berlebih­lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih­lebihan".

4) At-Taubah : 34, 35, 60, I 03.

Ayat 34:

"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak tidak menajkahkannya pada jalan Allah (tidak mengeluarkan zakat), maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapatkan siksa yang pedih ".

Ayat 35:

Page 45: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

"Pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka lambung dan punggung mereka (lalu diokatakan ) kepada mereka: Inilah harta yang kamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakan sekarang akibat dari yang kamu simpan itu ".

Ayat60:

" Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana".

"Ambilah zakat dari sebagian harta mereka yang berada bagi membersihkan dan mensucikan mereka dan do'akan mereka setelah menerimanya. Sesungguhnya do'a kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui ".

5) Al-Mu'minuun : I- 4

Page 46: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

6) Fushilat : 6 - 7

" ... Yaitu orang-orang yang yang tidak rnenunaikan zakat dan rnereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat ".

7) Adz-Dzariyaat : 19

"Dan di dalarn harta benda rnereka ada hak untuk orang rniskin yang rnerninta dan orang mis kin yang tidak rnendapat bagian ".

8) Al-Hasyr: 7

,;,,

:&I 0J :&\ i)Jlj \,~;.,[; ~ rs4 L:j ~./:JJ 0;.,r ~J.51; l:j ~

" ... Agar harta itu jangan hanya beredar diantara orang-orang kaya saja di antara kamu ... .. "

Page 47: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

9) Al-Bayyinah : 5

" dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat ; dan yang demikian itulah agama yang lurus"

b. Al-hadits

Posisi hadits/sunah rasul adalah menguatkan dan menjelaskan apa

yang dinyatakan secara umum dalam Al-Qur'an. Karena Al-Qur'an

adalah konstitusi dan sumber perundang-undangan Islam yang utama.

Oleh karena itu Al-Qur'an hanya memuat fungsi umum tentang suatu

masalah. Sebagaimana salah satu penjelasan tentang kewajiban zakat

bagi seorang muslim dalam hadits riwayat Imam Muslim, bahwa Rasul

SAW bersabda :

"Tidaklah seseorang yang memiliki harta simpanan ( emas dan perak dan tidak mengeluarkan zakatnya kecuali harta tersebut akan dipanaskan kelak di neralca jahanam, lalu d\jadikan piring-piring (setrika) yang disetrikakan pada punggung dan jidatnya, sampai Allah SWT menetapkan keputusan diantara para hamba-Nya, pada suatu hari yang ukuran waktunya lima puluh ribu tahun kemudian diperlihatkan jalannya, mungkin ke surga atau ke neraka".

3. Subjek dan Objek Zakat

Yang dimaksud dengan pengertian zakat adalah harta yang wajib

disisihkan oleh muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai

Page 48: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Menurut Undang-Undang No.38 tahun 1999 pasal 14 ayat 3

dinyatakan bahwa zakat yang telah dibayarkan kepada amil zakat/lembaga

zakat dikurangi dari laba/pendapatan sisa kena pajak clari wajib pajak yang

bersangkutan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Subjek zakat atau disebut muzzaki menurut Undang-Unclang Nomor

38 tahun 1999 adalah setiap warga Negara Indonesia yang beragama Islam

yang memiliki kemampuan untuk menunaikan kewajibannya. Dan

badan/perusahaan yang dimiliki oleh orang muslim berkewajiban

menunaikan zakat.

Objek zakat menurut Unclang-Unclang No. 38 Tahun 1999, Barta

yang clikenai zakat aclalah sebagai berikut :

a. Emas, perak clan uang

b. Perclagangan dan perusahaan

c. Basil pertanian, perkebunan, clan perikanan

cl. Basil pertambangan

e. Basil peternakan

f. Basil pendapatan jasa

g. Rikaz (barang temuan)

Perhitungan besarnya zakat atas harta tersebut menurut nisab, kadar

dan waktu ditetapkan berdasar lrnkum agama. Nishab adalah jumlah harta

kekayaan yang wajib clikeluarkan zakatnya. Kadar zakat aclalah besarnya

perhitungan atau persentase zakat yang harus di keluarkan. Waktu zakat

Page 49: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

bulan Hijriah (satu tabun Hijriah), panen atau pada saat menemukan suatu

barang (rikaz).

4. Zakat Profesi

Selain zakat fitrah dan zakat maal (zakat harta) dipekenalkan juga

zakat profesi. Sebagian kecil masyarakat masih mempertanyakan legalitas

zakat profesi tersebut. Mereka yang menentang penerapan syariat zakat

profesi ini beranggapan bahwa zakat profesi tidak pernah dikenal

sebelumnya di dalam syariat Islam dan merupakan ha! baru yang diada-

adakan. Sedangkan mayoritas ulama kontemporer telah sepakat akan

legalitas zakat profesi tersebut. Bahkan, zakat profesi telah ditetapkan

berdasarkan keputusan fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 3 tahun

2003.

Setiap penghasilan dari suatu profesi atau pekerjaan, apapun jenis

peke1jaannya semisal profesi dokter, Pegawai Negeri Sipil (PNS), akuntan,

konsultan, artis, entrepreneur dan sebagainya yang menyebabkan timbulnya

penghasilan diharuskan untuk mengeluarkan atau membayar zakat bila telah

mencapai nisabnya. Kewajiban zakat tersebut berdasarkan pada firman

Allah SWT:

Page 50: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

"Hai orang-orang yang beriman, injaqkanlah (zakat) sebagian dari usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu." (QS Al Baqarah:267)

Selain ayat di atas, masih banyak ayat-ayat di dalam Al Qur'an dan

hadits yang bisa dijadikan sebagai dalil yang memperkuat legalitas zakat

profesi. Penerapan zakat profesi telah sejak lama berlangsung dalam

pemerintahan Islam sebagaimana pernah terjadi pada masa Ibnu Abbas,

lbnu Mas'ud, Muawiyali, serta Umar bin Abdul Aziz yang memberlakukan

pemotongm1 gaji para pegawai pemerintahan (Dr. Yusuf Qardawi, 1991:

487).

Lebih lanjut dalam menentukan nisab, kadar dan waktu

rnengeluarkan zakat profesi ada beberapa kernungkinan serta kesimpulan.

Hal ini bergantung pada analogi (qiyas) yang dilakukan. Terdapat empat

analogi (qiym) hukmn untuk menentukan nisab dan tarif zakat profesi.

Sebagairnana dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 2.3:

Nisab dan Kadar Zakat Profesi

Katagori Nisab Kadar

Zakat pertanaian= 653 kg gabah 5%

B Zakat Emas = 85 gram emas 2,5% , .. ----·--·------

c Pertanian konversi = 520 kg Beras 2,5 %

D Pertanian siap saji = 653 kg beras 2,5% ··- - . -- .. -

Sumber: Buku Panduan Zakat RA7NA."-n"'""p' nhnofo

Page 51: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Ada dua cara dalam menghitung zakat profesi, yakni dari

penghasilan netto atau bruto. Cara yang pertarna, untuk menentukan

besarnya zakat profesi yang dikeluarkan pemilik hmia terlebih dahulu

mengurangi penghasilan yang mereka terima dengan kebutuhan pokok

minimum pemilik harta tersebut. Sedangkan cara yang kedua, setelah

menerima penghasilan pemilik hmia tersebut segera rnenentukan zakatnya

tanpa menguranginya dengan kebutuhan pokok minimum.

C. Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengeiolaan Zakat

Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat

disett~jui dan disahkan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 23

September 1999. Jadi Undang-Undang pengelolaan zakat ini termasuk produk

hukum positif yang termasuk baru dan perlu disosialisasikan se1ia

dilaksanakan oleh masyarakat.

Sesuai dengan namanya, Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 tentang

pengelolaan zakat, Undang-Undang ini lebih menekankan kepada aspek

pengelolaan zakat. Yaitu kegiatan perencanaan pengorganisasian, pelaksmman,

pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan

zakat (Pasal I ayat I UU N0.38 Tahun 1999). Bukan penjelasan yang detail

tentang zakat, kecuali pasal 11 ayat I & 2, serta penjelasan pasal 16 ayat 2,

yang menjelaskan jenis-jenis harta yang dikenai zakat dan jenis-jenis mustahiq

Page 52: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

1. Sejarah Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentani~ Pengelolaan Zakat

Undang-Undang pengelolaan zakat memiliki sejarah yang panjang,

karena keinginan umat muslim Indonesia untuk melahirkan Undang-Undang

zakat sudah ada sejak tahun 1950-an. Tetapi kondisi politik masa itu tidak

memberi peluang bagi pengaturan dan pengorganisasian zakat secara baik

dan benar sehingga bermanfaat secara optimal bagi kepentingan umat Islam.

Dorongan untuk mewujudkan Undang-Undang tentang zakat mengkristal

dalam Musyawarah Ke1ja Nasional I (MUKERNAS I) Lembaga Pengelola

ZIS dan Forum Zakat yang dibuka oleh Presiden B.J Habibie di Jakmia pada

tm1ggal 7 Januari 1999. Salah satu rekomendasi Munas Lembaga Pengelola

ZIS dan Forum Zakat (FOZ) adalah mengusulkan perlunya dipersiapkan

RUU zakat.

Kemudian Dirktorat Jenderal (Diijen) BIMAS Islam dan Haji

berinisiatif membentuk Tim Penyusun draft RUU tentang pengelolaail

Zakat. Sehingga tim ini memnghasilkan draft RUU tentang pengelolaan

zakat terdiri atas X BAB dan 26 Pasal.

Proses lahirnya Undang-Undang pengelolaan zakat diawali dengan

surat Menteri Agama yang dikirim kepada Presiden RI, tanggal 4 Februari

1999 perihal persetujuan prakarsa penyusunm1 Rancangan Undffilg-Undang

tentm1g pengumpulan dm1 pendayagunaan zakat, infaq dan sadaqah.

Selanjutnya Menteri Sekertaris Negara mengirimkim surat kepada Menteri

Agama tanggal 30 April 1999 bernomor : B/283/M.SEKNEG/l 999 yffilg

Page 53: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

memberitahukan persetujuan Presiden atas prakarsa penyusunan Rancangan

Undang-Undang di maksud.

Kemudian pada tanggal 24 Juni 1999 dengan Nomor :

R.31/PU/IV /1999 Presiden RI menyiapkan RUU tentang pengelolaan zakat

kepada Pimpinan DPR RI untuk dibicarakan dalam sidang DPR guna

mendapat persetujuan. Pada hari Senin tanggal 29 Juli 1999 DPR RI

mengadakan rapat Paripurna dengan acara pembicaraan tingkat I yakni

meminta keterangan pemerintah atas RUU tentang pengelolaan zakat.

Akhirnya pada tanggal 23 September 1999 di terbitkan Undang­

Undang RI Nomor. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat. Kemudian

dikeluarkan Keputusan Menteri Agama Nomor : 581 tahun 1999 tentang

pelaksanaan UU No.38 tahun 1999 dan ditetapkan tanggal 13 Oktober 1999.

kemudian diterbitkan juga pedoman teknis pengelolaan zakat dengan

keputusan Dirjen BIMAS Islam dan Urusan Haji dengan nomor: 0/291/tahun

2000. dan disamping itu juga telah dikeluarkan Undang-Undang No.17 tahun

2000 atas perubahan ketiga Undang-Undang No.7 tahun 1983 tentang pajak

penghasilan, yang diantaranya mengatur tentang pembayaran zakat yang

dapat mengurangi penghasilan kena paj ak.

2. Penjabaran Undang-Undang No.38 tahun 1999 Tentang Pengelolaan

Zakat

Undang-Undang No.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat terdiri

Page 54: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

berisikan asas dan tujuan, bah 3 berisikan organisasi pengelola zakat, bah 4

berisikan tentang pengumpulan zakat, bah 5 berisikan tentang pendayagunaan

zakat, bah 6 berisikan tentang pengawasan, bab 7 berisikan tentang sanksi,

bab 8 berisikan tentang ketentuan-ketentuan lain, bab 9 tentang ketentuan

peralihan dan bab 10 sebagai penutup.

Menurut Undang-Undang No.38 tahun 1999 bahwa pengelolaan

zakat adalah kegiatan perencanaan, pegorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan

zakat (pasal 1 ayat 1 ).

Demikian dalam pasal 6 dan 7 disebutkan baik perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dilakukan oleh Badan Amil

Zakat di semua tingkatan, baik tingkat, kecamatan, kabupaten, propinsi

maupun nasional yang dikukuhkan, dibina dan dilindungi oleh pemerintah.

Pengelolaan zakat ini berasaskan kepada iman dan taqwa,

keterbukaan da kepastian hukum sesuai dengan pancasila dan UUD 1945

(pasal 4), serta bertujuan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam

menunaikan ibadah zakat sesuai dengan tuntunan agama (pasal 5 ayat 1 ),

mengangkat fungsi dan peranan pranata keagamaan dalarn upaya rnewttjudkan

kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial (pasal 5 ayat 2), serta

rneningkatkan has ii dan day a guna zakat (pasal 5 ayat 3)

Dalarn Undang-Undang No.38 tahun 1999 tentang pengelolaan

zakat, yang wajib membayar zakat adalah warga Indonesia baik yang di dalam

Page 55: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

dimiliki oleh seorang muslim. Dan negara berkewajiban memberikan

perlindungan kepada muzakki, mustahiq dan amil zakat.

Pengelolaan zakat dilakukan oleh Badan Amil Zakat (BAZ) yang

dibentuk oleh pemerintah (Pasal 6 ayat 1) dan Lembaga Amil zakat (LAZ)

yang telah dikukuhkan oleh pemerintah

Tugas pokok BAZ dan LAZ adalah mengumpulkan,

mendistribusikan dan mendayagunakan zakat sesuai ketentuan agama. Dan

Berikut ini penjelasan mengenai Lembaga Pengelola Zakat di Indonesia

menurut Departemen Agama RI Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf

(2003: 15) :

a. Badan Amil Zakat

Badan Amil Zakat (BAZ) adalah organisasi pengelola zakat yang

dibentuk oleh pemerintah terdiri atas unsur masyarakat dan pemerintah

dengan tugas mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat

sesuai dengan ketentuan agama. BAZ yang dibentuk di pusat di sebut

BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) dan BAZ di daerah disebut Badan

Amil Zakat Daerah (BAZDA) yang terdiri dari BAZDA Kabupaten hingga

BAZDA Kecamatan.

Badan Amil Zakat Nasional berkedudukan di Jakaiia sebagai

Ibukota Negara. Pengurus BAZNAS diangkat dengan Keputusan Presiden

atas usu! Menteri Agama. Kepengurusan BAZNAS terdiri atas Dewan

pe1iimbangan dan komisi pengawas yang masing-masing terdiri dari

Page 56: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

bendahara dan seorang wakil bendahara serta dilengkapi divisi

pengumpulan, divisi pendistribusian, divisi pendayagunaan dan divisi

pengembangan.

b. Lembaga Amil Zakat

Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah institusi pengelolaan zakat yang

sepenuhnya dibentuk oleh masyarakat yang bergerak di bidang dakwah,

pendidikan sosial atau kemaslahatan ummat Islarn, yang selanjutnya

dikukuhkan, dibina dan dilindungi oleh pemerintah. Kegiatan LAZ

mengumpulkan mendistribusikan dan mendayagunakan zakat dari

masyarakat muzaki kepada masyarakat mustahiq. Selain berkedudukan di

tingkat pusat, juga ada di tingkat Provinsi.

Lembaga Amil Zakat tingkat pusat di bentuk oleh ormas Islam,

yayasan atau Lembaga Swadaya Masyarakat yang bertaraf Nasional dan

beroperasi secara Nasional dikukuhkan dengan Keputusan Menteri Agama.

Lembaga Amil Zakat tingkat Provinsi dikukuhkan oleh Gubnernur Provinsi

yang bersangkutan alas rekomendasi dari kepala kantor Wilayah Provinsi

setempat. Adapun Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang telah disahkan, Y aitu :

1) LAZ Dompe! Dhuafa Republika

2) LAZ Yayasan Amanah Takaful

3) LAZ Pos Keadilan Peduli Umat

4) LAZ Muhammadiyah

5) LAZ Baitulmaal Muamalat

Page 57: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

7) LAZ Yayasan Dana Sosial Al-Falah

8) LAZ Persatuan Islam

9) LAZ Bamis Bank BNI

Dalam Undang-Undang ini yang berhak menerima zakat adalah :

orang fakir, orang miskin, amil (pengelola zakat), muallaf (orang yang

keislaman dan keimanaannya masih lemah), budak belian, gharimin

(orang-orang yang banyak hutang), fisabilillah (orang yang berada dijalan

Allah) dan ibnu sabil (dalam pe1jalanan).

Peran serta masyarakat diwujudkan dalarn beberapa bentuk,

diantaranya adalah memperoleh informasi tentang pengelolaan zakat yang

dikelola oleh Badan Amil Zakat dan Lembaga Zakat, menyampaikan saran

dan pendapat kepada Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat serta

dapat memberikan laporan atas terjadinya penyimpangan pengelolaan

zakat.

Pengawasan pengelolaan zakat dijabarkan dalam tiga pasal yaitu

pasal 18, 19 dan pasal 20 yang berisi pengawasan terhadap pelaksanaan

tugas badan/lembaga zakat dilakukan oleh unsur pengawas yang bisa

dipilih oleh anggota, dan dapat meminta bantuan akuntan publik.

Masyarakat juga dapat berperan se1ia dalarn pengawasan Badan/Lembaga

zakat.

Dan apabila pengelola zakat yang karena kelalaiannya tidak

mencatat atau mencatat dengan tidak benar harta zakat, infaq, sadaqah,

Page 58: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

1 Undang-Undang ini diancam dengan hukuman kumngan selama-lamanya

tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp.30.000.000. Untuk tindak

pidana (pelanggaran) yang apabila dilakukan oleh pengelolaan zakat.

Menurut pasal pasal 21 ( ayat 2 dan 3 ), maka hukumannya dikenakan sanksi

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ketentuan lain ini disebutkan dalam pasal 22 yang menjelaskan

tentang muzakki yang berada atau menetap di luar negeri, maka

pengumpulan zakatnya dilakukan oleh unit pengumpul zakat pada

perwakilan Republik Indonesia, yang selanjutnya diteruskan kepada Badan

Amil Zakat Nasional. Sedangkan untuk pasal 23 menjelaskan bahwa

pemerintah berkewajiban membantu operasional badan amil zakat.

Untuk Ketentuan peralihan dalam Undang-Undang ini disebutkan

dalam pasal 24 yang terdiri dari dua ayat. Ayat pe1iama menjelaskan semua

peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pengelolaan zakat

masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan atau belum diganti

dengan peraturan yang barn berdasarkan undang··undang. Dan ayat dua

menjelaskan semua badan/lembaga pengelola zakat yang ada wajib

menyelesaikan menurut ketentuan undang-undang ini (Undang-Undang

No.38 tahun 1999).

C. Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17 talrnn 2000

Undang-undang Pajak Penghasilan Indonesia menganut pnns1p

Page 59: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

C. Undang-Unclang Pa.iak Penghasilan No.17 talrnn 2000

Undang-undang Pajak Penghasilan Indonesia menganut prms1p

perpajakan atas penghasilan dalam pengertian yang luas, yaitu bahwa pajak

dikenakan atas setiap tambahan kernampuan ekonornis yang diterima atau

diperoleh Wajib Pajak dari manapun asalnya yang dapat dipergunakan untuk

konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak tersebut.

Pajak Penghasilan di Indonesia diatur pertama kali dengan Undang­

Undang Nomor 7 Tahun 1983 dengan penjelasan pada Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50. Selanjutnya berturut-turut

peraturan ini diamandemen oleh :

a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983

b. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994

c. Undang-Undang Nomor I 7 Tahun 2000

Undang-Undang Pajak No.17 Tahun 2000 adalah Undang-Undang yang

ditetapkan sebagai perubahan ketiga atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983

tentang pajak Penghasilan yang diberlakukan mulai tahun 2001.

Undang-Undang Pajak Penghasilan No 17 tahun 2000 ini terdiri dari 32

pasal. Selain itu, Undang-Undang Nomor 17 talmn 2000 tentang Pajak

Penghasilan juga telah mencoha mengakornodir zakat. Sebagaimana

disebutkan dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a dan dalam pasal 9 ayat (I) huruf g,

Page 60: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Pasal 4 ayat (3) huruf a.

(3) Yang tidak termasuk objek pajak adalah: a. 1. Bantuan sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil

zakat atau lembaga amil yang dibentuk dan disahkan oleh pemerintah dan para penerima zakat yang berhak.

Dalam Pasal 9 ayat ( 1) huruf g :

" Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak (PKP) tidak boleh dikurangkan harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan, kecuali zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan oleh wajib pajak orang pribadi muslim dan atau badan milik muslim lepada BAZ dan LAZ yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah."

Penjelasan dari pasal tersebut hanya menunjukkan bahwa zakat yang

diakui oleh Undang-Undang Perpajakan hanya zakat atas penghasilan. Zakat

atas penghasilan tersebut dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak.

Namun, dengan kelnarnya Undang-Undang No. 17 tahun 2000 tersebut

dapat dipandang sebagai langkah untuk menghentikan pembayaran ganda

tersebut. Pasalnya, mnlai takwim 200 l para muzakki yang mengeluarkan zakat

penghasilan, bisa menjadikan besarnya zakat yang dibayarkan sebagai

pengurang Penghasilan Kena Pajak dari Pajak Penghasilan.

D. Pelaksanaan VVajib Pajak Tentang Zakat Sebagai Peng11ra11g Penghasilan

Kena Pajak.

Dalam Undang-Undang No.16 Tahun 2000 pasal 1 disebutkan

bahwa definisi dari Wajib Pajak adalah orang Pribadi atau Badan yang

menurut ketetapan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan

Page 61: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

pajak tertentu. Terdapat dua golongan Wajib Pajak, yaitu Wajib Pajak dalam

Negeri dan Wajib Pajak Luar Negeri.

1

2

3

4

Tabel 2.4

Perbedaan Wajib Pajak dalam negeri dan Wajib Pajak luar negeri

Wajib Pajak dalam negeri

Dikenakan pajak atas penghasilan baik yang berasal dari sumber penghasilan di Indonesia dan dari luar Indonesia.

Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan neto

Tarif pajak yang digunakan adalah tari pajak umum (tarif UU PPh pasal 17)

Wajib menyampaikan SPT

Wajib Pajak luar negeri

Dikenakan penghasilan

pajak hanya atas yang berasal dari

hasilan di Indonesia. sumber peng

Dikenakan p penghasilan --··

ajak berdasarkan bruto ----·

Tarif pajak y ang digunakan adalah padan (tarifUU PPh tarif pajak se

pasal 26)

Tidak wajib menyampaikan SPT

Di Indonesia yang pendudulmya mayoritas muslim, Wajib Pajak

merasa terbebani karena harus membayar ganda. Yaitu pajak sebagai

kewajiban sebagai warga Negara dan menunaikan zakat sebagai muslim.

Dengan adanya Undang-Undang No.38 Talmn 1999 tentang pengelolaan

zakat Pada Pasal 14 point (3) disebutkan bahwa:

"Zakat yang telah dibayarkan kepada badan ami I zakat atau lembaga amil zakat dikurangkan dari laba/pendapatan sisa kena pajak yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku."

Ditambah dengan lahirnya Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17

tahun 2000. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a dan

dalam pasal 9 ayat (I) huruf g, yakni :

Page 62: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Pasal 4 ayat (3) huruf a.

(3) Yang bukan termasuk objek pajak adalah: a. 1. Bantuan sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil yang dibentuk dan disahkan oleh pemerintah dan para penerima zakat yang berhak.

Dalam Pasal 9 ayat (1) huruf g :

" Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak (PKP) tidal'- boleh dikurangkan harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan, kecuali zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan oleh wajib pajak orang pribadi muslim dan atau badan milik muslim lepada BAZ da11 LAZ yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah."

Penjelasan dari pasal tersebut hanya menunjukkan bahwa zakat yang

diakui oleh Undang-Undang Perpajakan hanya zakat atas penghasilan. Zakat

atas penghasilan tersebut dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak.

Nanrnn meskipun demikian, dengan keluarnya Undang-Undang

No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan Undang-Undang No. 17

talmn 2000 tersebut dapat dipandang sebagai langkal1 untuk menghentikan

pembayaran ganda pajak dan zakat. Pasalnya, mulai takwim 2001 para

muzakki yang mengeluarkan zalcat penghasilan, bisa menjadikan besarnya

zakat yang dibayarkan sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak dari

Pajalc Penghasilan.

Page 63: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

E. Kerangka Pemikiran

Undang-Undang No.38 Undang-Undan< ,sPPh] 000 tahun l 999 tentang zakat No. 17 Tahun 2

l<. Hipotesis

-Zakat Sebagai Pengurang

Penghasilan Kena Pajak (PKP)

Pelaksanaan (Wajib Pajak) atas Zakat

Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

1. Ho: ~ 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan antara adanya Undang-

Undang No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan

Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17 tahun 2000 terhadap

pelaksanaan zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak.

2. Ha: ~ cf. 0, Terdapat pengaruh signifikan antara adanya Undang-Undang

No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan Undang-

Undang Pajak Penghasilan No.17 tahun 2000 terhadap

pelaksanaan zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak

Page 64: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

G. Penelitian Terdahulu

Herry Yarmanto (Tesis 2003) dalam penelitian "Analisis Zakat

Sebagai Faktor Pengurang Penghasilan Kena Pajak (Tinjauan Aspek Sinergi

antara Zakat dan Pajak)" dan kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa

zakat dan pajak dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dalam kebijakan

fiskal Negara Indonesia yang berpenduduk (mayoritas muslim) fasilitas zakat

sebagai pengurang pajak penghasilan masih terbatas pada pajak penghasilan,

sedangkan potensi zakat cukup besar menyangkut pada zakat harta (maal).

Penelitian dari Siti Arifah (2004) dalam penelitia1111ya dengan judul

"Konstitusi Negara Berbicara : Zakat Mengurangi Penghasilan Kena Pajak".

Hasil penelitiannya adalah bahwa dengan adanya Undang-Undang Pajak

Penghasilan No.17 Tahun 2000 yang hasil sinergi dengan Undang-Undang

No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, akan meningkatkan penerimaan

zakat di lembaga-lembaga pengelola zakat.

Eko Novianto Nugroho (2005) dalam penelitiannya "Optimalisasi

Relasi Zakat dan Pajak", menjelaskan relasi zakat dan pajak di Indonesia.

Menurutnya Problem dari optimalisasi peran pajak dan zakat dalam

meningkatkan kesejahteraan publik bermuara pada penumbuhan kepercayaan

publik. Hal yang mempengaruhi kepercayaan pubhk adalah kesiapan

perundangan pajak dan perundangan zakat, aparat pajak dan amil zakat yang

memiliki kredibilitas dan kemampuan untuk berkembang. Dan harmonisasi

relasi pajak dan zakat akan mempengaruhi penerimaan pajak ataupun zakat.

Page 65: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Basil penelitian terdahulu oleh Sudirman (Tesis 2004) dengan judul

"Relasi Zakat dan Pajak Study Tentang Zakat Sebagai Pengurang Kena

Pajak". Dengan memotret BAZNAS, Dompet Dhuafa Republika clan Fonun

Zakat, hasil penelitiannya menjelaskan bahwa pelaksanaan zakat sebagai

pengurang penghasilan kena pajak di Indonesia belum maksimal, karena

beberapa kendala cliantaranya kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.

Dan Nur Hiclayat pacla tahun 2002 clalam penelitiannya "Perpajakan

clalam Islam" clijelaskan bahwa sektor perpajakan clalam ekonomi Islam cliatur

seclemikian rupa bahkan kitab suci Al-Qur'anjuga telah membicarakan ha! ini

r,,eskipun ticlak secara rinci clan masyarakat muslim mempunyai kewajiban

untuk mematuhi perintah membayar pajak, karena alas hmia clan penghasilan

yang dimiliki orang muslim cliclalammya terdapat kewajiban lain selain

n1e11unaik:a11 zal(at.

Page 66: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Pcnclitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Undang­

Undang Pengelolaan Zakat No.38 tahun 1999 dan Undang-Undang Pajak

Penghasilan No.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai pengurang

Penghasilan Kena Pajak. Penelitian ini akan dilaksanakan terhadap Wajib

Pajak yang membayar pajaknya di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Jakarta Cilandak.

B. Mctode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang terdaftar di

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakaiia Cilanclak. Untuk menentukan

indiviclu yang clijaclikan sampel maka digunakan teknik Pw7Josive Sampling,

yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai

pe1iimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya. Adapun kriteria­

kriteria dan sifat-sifat yang ditentukan dalam penelitian ini adalah :

1. Sampel yang dipilih adalah Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama

Jakarta Cilandak

2. Sampel yang dipilih adalah Wajib Pajak yang beragama Islam.

Sampel yang clipilih adalah sebanyak 80 sampel, ha! ini dikai·enakan

Page 67: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam melakukan penelitian ini mencakup

data primer dan data skunder. Yaitu :

I. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsnng dari

sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer secara khusus

dikumpulkan oleh peneliti untuk me11iawab pertanyaan penelitian

(Indiantoro dan Supomo, 1999) data ini diperoleh berupa opini subjek yang

dilakukan secara individual melalui angket atau wawancara.

2. Data Sekunder dan Kepustakaan

Data Sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

dengan tidak langsung (melalui media perantara). Data tersebut dapat

berupa literature research. yaitu data-data yang diambil dari literatur

berupa buku atau jurnal-jurnal dan referensi yang i:erkait dengan judul

penelitian.

D. Metode Analisis Data

Sejalan dengan tujuan peneltian, pengujian dilakuakan dengan alat

bantu komputerisasi paket program SPSS V .15 00. sedangkan teknik analisis

data dilakukan dengan menggunakan cleskriptif kualitatif yang merupakan

analisis data yang dilakukan untuk mengetahui tanggapan responden tentang

adanya Undang-Undang No.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan dan

Page 68: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

responclen tersebut atas zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak yang

tercantum clalam Unclang-Unclang tersebut clengan menggunakan Skala Likert.

Skala Liker/ menurut Sugiono (1999 :86) aclalah skala yang clipergunakan

untuk mengukur sikap, penclapat clan persepsi seseorang atau kelompok orang

tentang fenomena sosial clengan bobot clan katagori sebagai berikut :

Tabel 3.1 Bobot clan Katagori Skala Liker/

Bo bot Katagori 1 Sangat Ticlak Setuju 2 Ticlak Setuju " Ragu-ragu y

4 Setuju 5 Sangat Setuju

Dalam penelitian ini akan acla clua jenis pertanyaan pacla variabel

Unclang-Unclang no.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat clan Unclang-

Unclang Pajak penghasilan no.17 Tahun 2000, yaitu pertanyaan favorabel atau

pertanyaan yang mengharapkan responclen menjawab sangat setuju atau

setuju. Dan pertanyaan unfavorabel, yaitu mengharapkan responclen menjawab

sangat ticlak setuju atau ticlak setuju. Hal ini untuk mengukur konsistensi

responclen clalam menjawab clan bobot untuk penilaian pertanyaan unfavorabel

ini aclalah :

Tabel 3.2 Bobot clan Katagori Skala Liker/ Bo bot Katagori

1 Sangat Setuju 2 Setuju " Ragu-ragu y

4 Ticlak S_etuju - ~ ,_,.....' . ~

Page 69: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

I. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu instrumen pengukur yang mengukur apa

yang seharusnya diukur dengan constuct sesuai dengan yang diharapkan.

Y aitu mengukur korelasi antara butir-butir pertanyaan dengan skor

pertanyaan secara keseluruhan.

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan validitas eksternal

instrument yang diuji untuk mencari kesanman antara kriteria yang ada

pada instrumen dengan fakta empiris di lapangan.

Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukan kestabilan dalam

mengukur, kestabilan disini berarti kuesioner tersebut berarti konsisten

jika digunakan untuk mengukur konsep atau konstruk dari suatu kondisi

ke kondisi yang lain.

Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara One shot yaitu

pengukuran dilakukan hanya pada satu waktu, kemudian dilakukan

perbandingan dengan pertanyaan yang lain dengan menggunakan

program SPSS metode ini dilakukan dengan metode Cronbach's Alpha,

dimana suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach's Alpha

lebih besar dari 0.60.

Rumus Cronbach's Alpha:

[K] [! - Icr2b]

Page 70: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Dimana:

r; = Reabilitas instrument

K = Banyaknya butir pertanyaan

621 = Variant Total

Icr2b= Jumlah Varian Butir

2. Pengujian Analisis (Uji Asumsi Klasik)

Dalam penggunaan analisis regresi agar menunjukkan hubungan

yang valid atau tidak bias maka perlu pengujian asumsi klasik pada

model regresi yang digunakan. Adapun asumsi dasar yang hams

dipenuhi antara lain:

1 ). Nom1alitas

Menurut Singgih Santoso (2000:213) normalitas bertujuan

untuk menguji apakah sebuah model regresi, variabel dependen,

variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal

atau mendekati normal.

2). Multikolinearitas

Istilah kolinearitas ganda (multicolinearity) diciptakan oleh

Ranger Frish di dalam bukunya "Statistical Confluence Analysis by

Means of Complete Regression system" istilah tersebut berarti

adanya hubungan linier yang sempurna atau eksak (perfect of exact)

Page 71: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Uji multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

hubungan antara beberapa variabel independen atau semua variabel

independen dalam model regresi. Multikolinearitas mempakan

keadaan di mana satu atau lebih variabel independen dalam

dinyatakan sebagai kondisi linier dengan variabel lainnya. Artinya

bahwa jika di antara peubah-peubah bebas yang digunakan sama

sekali tidak berkorelasi satu dengan yang lain maka bisa dikatakan

bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

Untuk menguji asumsi multikolinearitas clapat digunakan VIF

(Variace Inflation Factor), di mana Gujarati (2003) mengatakan bila

nilai VIF lebih besar dari 10 berarti terdapat kolinearitas sangat

tinggi dan sebalilmya apabila nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak

terjadi multikolinearitas.

3). Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) . .Jika

terjadi korelasi, maka clinamakan ada problem autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

wakatu berkaitan sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual

(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi

lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time

Page 72: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai terjadinya korelasi

diantara data pengamatan sebelumnya, dengan kata lain bahwa

munculnya suatu data dipengaruhi oleh data sebelumnya. Untuk

mendeteksi terjadinya autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui

nilai Durbin Watson (DW).

Menurut Singgih Santoso (2000: 218) secara umum angka

D-W yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan

adalah :

a). Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif

b ). Angka D-W diantara -2 sampai dengan 2 berarti tidak ada

autokorelasi

c ). Angka D-W diatas 2 berarti terdapat autokorelasi negatif

Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang

seharusnya signifikan ( dilihat angka F dan signifikannya), menjadi

tidak layak untuk dipakai. Uji F (uji secara simultan). Autokorelasi

dapat diatasi dengan berbagai macam cara, antara lain dengan

melakukan transpormasi data dan menambah data observasi.

4). Heteroskedasitisitas

Heteroskedasitas adalah keadaan dimana varian dari kesalahan

pengganggu tidak konstant untuk semua nilai variabel bebas (J.

Supranto. 1983) Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari

Page 73: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homoskedasitas dan jika berbeda, maka disebut

heteroskedastisitas. Model yang baik adalah homoskeclasitas atau

tidak terjadi herteroskeclastisitas.

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi berganda (R1 ) berguna untukmengukur

seberapa besar pengaruh atau sumbangan variabel-variabel independen

yaitu pengaruh Undang-Undang No.38 tahun 1999 tentang pengelolaan

zakat dan Undang-Undang No.17 tahun 2000 tentang pajak penghasilan.

Nilai R mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 :5 R :5 I). Semakin besar

R (mendekati I) semakin baik hasil untuk model regresinya.

4. Pengujian Hipotesis (Uji Signifikasi)

l ). Uji F (Uji Secara Simultan)

Uji F dilakukan untuk meliihat kemaknaan dari hasil model

regresi tersebut. Bila nilai F hitung lebih besar clari F tabel atau

tingkat signifikannya lebih kecil dari 5% (a:5% = 0.05%) maka ha!

ini menunjukan fi-0 ditolak clan Ha cliterima yang bera11i bahwa

variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel clependen secara simultan (Unclang-Unclang No.38 tahun

1999 Tentang Pengelolaan Zakat clan Undang-Undang Pajak

Penghasilan No.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Page 74: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

2). Uji t (Uji Secara Parsial)

Uji t yaitu pengujian yang dilakukan untuk rnenganalisis

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara

parsial. Bila t hitung lebih besar atau lebih kecil dari t tabel atau nilai

signifikan t (u: 5%=0.05) rnaka Ho ditolak dan Ha diterirna, yang

berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian

ini berarti terdapat pengaruh signifikan secara parsial (Undang­

Undang No.38 tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat dan Undang­

Undang PPh No.17 tahun 2000 terhadap Wajib Pajak dalarn

rnelaksanakan zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak.

4. Regresi Linier Berganda

Untuk rnelihat pengaruh variabel Independen (bebas) yaitu

Undang-Undang No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan Undang­

Undang Pajak Penghasilan No.17 tahun 2000 terhada.p variabel dependen

yaitu pelaksanaan Wajib Pajak tentang zakat sebagai pengurang Penghasilan

Kena Pajak Maka penulis rnenggunakan model Analisis Regresi Linier

Berganda (Multiple Linear Regression Method)

Y=a+b1X1 +b2X2+e

Keterangan:

Y = Pelaksanaan zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak

Page 75: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

b1 = Koefisien regresi XI.

b2 = Koefisien regresi X2.

XI = Undang-Undang tentang pengelolaan zakat No.38 tahun 1999

X2 = Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17 tahun 2000

e =Error

E. Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang disusun

dalam landasan teori maka variabel penelitian dapat dijabarkan sebagai beriku :

1. Variabel bebas (lndependen Variabel)I X

a. Undang-Undang No.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat (X1).

Undang-Undang No.38 Tahun 1999 adalah Undang-Undang

tentang Pengelolaan Zakat. Undang-Undang ini dibuat dan disahkan oleh

pemerintah Republik Indonesia guna tercapainya keadilan sosial bagi

sel uruh rakyat Indonesia, sehingga tumbuh ghirah yang tinggi bagi

ummat Islam untuk menunaikan zakat dan sekaligus Undang- Undang ini

menjadi pedoman bagi lembaga-lembaga zakat yang ada di Indonesia

agar dapat meningkatkan kine~janya.

b. Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17 Tahun 2000 (X2)

Undang-Undang Pajak No.17 Tahun 2000 adalah Undang­

Undang yang ditetapkan sebagai perubahan atas Undang-Undang

Page 76: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

mulai tahun 2001. perubahaan yang terkait dengan zakat, menegaskan

zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan kepada Badan Amil

Zakat atau Lembaga Amil Zakat yang dibentuk dan disahkan oleh

pemerintah dapat dikurangkan atas penghasilan kena pajak dalam

perhitungan pajak penghasilan orang pribadi maupun badan.

2. Variabel Terikat (Dependen)

a. Pelaksanaan Wajib Pajak tentang zakat sebagai pengurang Penghasilan

Kena Pajak (Y)

Pelaksanaan Wajib Pajak perorangan atau badan atas zakat sebagai

pengurang Penghasilan Kena Pajak yang tercantum dalam Undang­

Undang No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaaan Zakat dan Undang­

Undang Pajak penghasilan No.17 Tahun 2000. yaitu zakat atas

penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan kepada Badan Amil Zakat atau

Lembaga Amil Zakat yang dibentuk clan disahkan oleh pemerintah.

Page 77: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

I. Sejarah dan Perkembangan KPP Cilandak

Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Cilandak (KPP Jakarta Cilandak)

berkedudukan di Jalan T.B Simatupang Kav. 32 Cilandak, Jakarta Selatan

adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berkedudukan di

bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah

DJP Jakarta III.

KPP Jakarta Cilandak merupakan KPP tipe A yang didirikan pada

bulan April 1994, dengan surat keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor 94 KMK.01/1994. Wilayah ke1:ja adalah se-kecamatan

Cilandak, yang berada di bawah Kantor Wilayah Jakarta Raya III

Direktorat Jenderal Pajak. Pada awalnya KPP Jakarta Cilandak menempati

gedung di JI. T.M. Pahlawan Kalibata (masuk wilayah Kecamatan Pasar

Minggu) sejak 22 Agustus 1994. Wilayah ke1ja KPP Jakarta Cilandak saat

ini meliputi kelurahan Cilandak Barat, Cipete Selatan, Gandaria Selatan,

Pondok Labu dan Lebak Bulus.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor 443 KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001 tentang Organisasi dan

Tata Cara Kantor DJP, KPP, KP PBB, Karikpa, dan Kantor penyuluhan

dan Pengawasan Potensi Perpajakan, serta, Surat Sekretaris Direktur

Page 78: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

tentang pengaturan lokasi di wilayah DKI Jakarta, maka terhitung mulai

Februari 2002 KPP Jakarta Cilandak dipindahkan ke gedung yang barn di

Jalan Letjen. T.B. Simatupang Kav.32 Jakarta Selatan l2560.

Di dalam menjalankan tugasnya KPP Jakarta Cilandak

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

I. Pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan,

pengamatan perpajakan dan ekstensifikasi Wajib P<jjak;

2. Penelitian dan penatausahaan Surat Pemberitahuan Tahunan, Surat

Pemberitahuan Masa serta Wajib Pajak;

3. Pengawasan dan pembayaran masa Pajak Penghasilan, Pajak

Pe1iambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan pajak

tidak langsung lainnya;

4. Penatausahaan piutang pajak, penerimaan, penagihan, penyelesaian

keberatan, penatausahaan banding dan penyelesaian restitusi Pajak

Penghasilan, Pajaka Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang

mewah dan pajak tidak langsung lainnya;

5. Pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi perpajakan;

6. Penerbitan Surat Ketetapan Pajak;

7. Pembetulan Surat Ketetapan Pajak;

8. Pengurangan sanksi pajak;

9. Penyuluhan dan konsultasi perpajakan;

I 0. Pelaksanaan administrasi KPP Jakarta Cilandak.

Page 79: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

a. Struktur Organisasi K.PP Pratama Jakarta Cilandak

Kegala Kantor Latief Budianto

KasubBag Umum Budi M.fadjar

I

KASI PD! EASJ Pemeriksaan Stefanus Hajar Andi Tirlang Banu Sujita

KASI Waskon I '- KASI Waskon IV Yulianingsih Tonizar L

KASI Pelayanan Pis KASI Penagihan Hanifah K

~

Wawan Hendratno

KASI Waskon 11 KASJ Waskon III J Tegowati Wawan Hendratrn

Kelompok Fungsional Pemeriksa Pajak

Dan Fungsional penilai PBB

Sumber: Subbagian Um um, Profil KPP Pratarna Jakarta Cilandak

Garn bar. 4. 1 Struktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Cilandak

Page 80: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

l

b. Uraian Tugas

Berdasarkan susunan organisasi uraian tugas KPP Jakarta

Cilandak terdiri dari :

I) Subbagian Umum

Subbagian Umum mempunyai tugas :melakukan urusan

kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga.

2) Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi PDI mempunyai tugas melakukan urusan pengolahan data

dan penyajian informasi, pembuatan monografi pajak, penggantian

potensi perpajakan serta ekstensifikasi Wajib Pajak.

3) Seksi Tata Usaha Perpajakan

Mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan pendaftaran,

pemidahan dan pencabutan identitas Wajib P:ijak, penerimaan dan

penelitian Surat Pemberitahuan Pajak dan surat Wajib Pajak

lainnya, penataan arsip I berkas Wajib Pajak se1ta penerbitan Surat

Ketetapan Pajak.

4) Seksi PPh Orang Pribadi

Mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan dan

perekaman Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Orang Pribadi,

pengawasan pembayaran masa, pemeriksaan berdasarkan kriteria

yang ditentukan, dan fiskal luar neger.

Page 81: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

5) Seksi PPh Badan

Seksi PPh Badan mempunyai tugas melakukan urusan

penatausahaan dan perekaman Surat Pemberitahuan Pajak

Penghasilan Badan, pengawasan masa, dan pemeriksaan sederhana

berdasarkan kriteria yang ditentukan.

6) Seksi Pemotongan dan Pemungutan PPh

Tugas adalah melakukan urusan penatausahaan dan perekaman

Surat Pemberitahuan pemotongan dan pemungutan Pajak

Penghasilan, pengawasan pembayaran masa serta melakukan

pemeriksaan sederhana berdasarkan kritetia yang ditentukan.

7) Seksi PPN dan PTLL

Mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan dan

perekaman Surat Pemberitahuan Masa pajak PPN, PPnBM, dan

Pajak tidak langsung lainnya, pengawasan pembayaran masa,

kon:firmasi Faktur Pajak, setia pemeriksaan sederhana berdasarkan

kriteria yang ditentukan.

8) Seksi Penagihan

Mempunyai tugas melakukan urusan penata usahaan piutang pajak,

pengaihan, penundaan dan angsuran, d<m pembuatan usulan

penghapusan piutang.

9) Seksi Penerimaan dan Keberatan

Mempunyai tugas melakukan urusan rekonsiliasi penenmaan,

Page 82: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

perhitungan pajak, penyipan surat keputusan pengembalian

kelebihan pembayaran pajak dan surat perintah membayar

kelebihan pajak, penyelesaian keberatan dim uraian banding,

pembetulan surat Ketetapan Pajak serta pengurangan modal.

3. Sumber Daya Manusia

Pegawai pada KPP Jakarta Cilandak untuk saat ini berjumlah 114

orang dengan perincian sebagai berikut:

Tabel.4.1 Sun1ber Daya Manusia KPP Jakarta Cilandak

Jabatan JumlahSDM

Kepala Kantor I Orang

Subbagian Umum 13 Orang

Seksi PDI 8 Orang

Seksi TUP 13 Orang

Seksi PPh Orang Pribadi 12 Orang

Seksi PPh Badan 13 Orang

Seksi Pemotongan dan pemungutan PPh 14 Orang

Seksi PPN & PTLL 18 Orang

Seksi Penagihan 10 Orang

Seksi penerimaan dan Keberatan 12 Orang

Jumlah 114 Orang

Sumber : Subbagian Umum, Profil KPP Jakarta Cilandak

Page 83: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

B. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

Uji Validitas dan reliabilitas merupakan persyaratan untuk dapat

melanjutkan tahapan pembagian kuesioner agar mendapatkan data primer

yang dibutuhkan bagi penelitian. Jika lolos pada uji ini artinya pertanyaan

pada kuesioner tersebut memang layak dan bisa mengukur indikator yang

akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti membagikan try out kuesioner atau

pra survey pada 30 responden sebanyak 26 butir pe1ianyaan. Hal ini

dikarenakan peneliti menggunakan dua variable independen dan satu variabel

clependen.

Dari basil t1y out ini diperoleh 24 butir pertanyaan yang dinyatakan

valid dan reliabel, selebihnya sebanyak 2 butir pertanyaan adalah tidak valid

yang artinya tidak layak untuk dijadikan indikator pertanyaan variabel yang

diteliti. Sebanyak 9 pertanyaan variabel Undang-Undang No.38 Tahun 1999

(X 1) dari I 0 pertanyaan adalah valid, semua butir pertanyaan variabel

Undang-Undang No.17 tahun 2000 (X2) dinyatakan valid dari 6 butir

pertanyaan dan 9 butir Pertanyaan dari Variabel Pelaksanaan zakat sebagai

Pengurang Penghasilan Kena Pajak (Y) adalah valid.

Page 84: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Z1

Z2

Z3

Z4

Z5

Z6

Z7

ZS

Z9

Z1 0

u u. 38

1. Undang-Undang No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat

a. Hasil Uji Validitas

Tabel.4.2 Hasil Output Validitas Undang-Undang No.38 Tahun 1999

Z1 Z2 Z3 Z4 Pearson Correlatlo 1 .376(•) .161 .244 n Sig. (2- .040 .394 .193 tailed) N 30 30 30 30

Pearson .376( 1 .597( .459( Corr ") .. ) ") Sig. (2-t) .040 .001 .011

N 30 30 30 30

Pearson .161 .597(00) 1 .846(

Corr .. ) Sig. (2-ta) .394 .001 .000

N 30 30 30 30

Pearson .244 .459("1 .846(

1 Corr .. I Sig. (2-tal .193 .011 .000

N 30 30 30 30

Pearson .438( .416('1

.412( .313 Corr ·1 ·1

Sig. (2-tail .015 .022 .024 .092

N 30 30 30 30

Pearson .380( .455(.1 .311 .323 Corr ·1 Sig. (2-tai) .039 .011 .094 .082

N 30 30 30 30

Pearson .000 .320 .492( .286

Corr .. ) Sig. (2-tail 1.000 .084 .006 .125

N 30 30 30 30

Pearson .155 .133 .458( .494(

Corr ·1 -1 Sig. (2-

.413 .485 .011 .006 tailed) N 30 30 30 30

Pearson .082 .267 .503( .323

Corr .. I Sig. (2-tai) .666 .154 .005 .082

N 30 30 30 30

Pearson .105 .214 .295 .287 Cor Sig. (2-tail .582 .256 .114 .124

N 30 30 30 30

Pearson .380( .819( .723( Corre

·1 .670( .. 1 .. I .. I

Sig. (2-tail .039 .000 .000 .000

Correlations

Z5 Z6 Z7

.438( ·i

.380(.) .000

.015 .039 1.000

30 30 30

.416( .455(•) .320 ·i .022 .011 .084

30 30 30

.412( .311

.492( ·i .. I

.024 .094 .006

30 30 30

.313 .323 .286

.092 .082 .125

30 30 30

1 .214 .328

.257 .077

30 30 30

.214 1 .169

.257 .372

30 30 30

.328 .169 1

.077 .372

30 30 30

.095 .267 .399( ·i

.616 .153 .029

30 30 30

.362( .271 .262 ·1

.049 .147 .131

30 30 30

.398( .044 .535(

·1 .. I .029 .817 .002

30 30 30

.618( .684( .. I .470(**} -1

.000 .009 .000

Z8

.15 5

.41 3

3 0

3

5

0

.13

.48

3

158('

.01

3

·' ')

.4

1

0

)

6

94(""

.00

3

.09

.61

3

.26

0

5

6

0

7

3 .15

3

399('

.02

3

0

)

9

0

1

0 s 388(' )

.4

.6

4

0

67(** )

.0(1

:1 9

0

16("* )

.Oil 0

Z9 Z10

.082 .105

.666 .582

30 30

.267 .214

.154 .256

30 30

.503( .. ) .295

.005 .114

30 30

.323 .287

.082 .124

30 30

.362(•) .398( ·i

.049 .029

30 30

.271 .044

.147 .817

30 30

.282 .535( .. )

.131 .002

30 30

.388(•) .467( .. ) .034 .009

30 30

1 .438( ")

,015

30 30

.438(•) 1

.015

30 30

.592( .. ) .656( ··i

.001 .000

UU.38

.380(·1

.039

30

.670( .. 1

.ooo 30

.819( .. )

.ooo 30

.723(**)

.000

30

.618( .. )

.ooo 30

.470( .. )

.009

30

.684(**)

.ooo 30

.616( .. )

.ooo 30

.592("*)

.001

30

.656( .. )

.ooo 30

1

Page 85: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Tabel.4.3 Hasil Try Out Item Butir Pertanyaan Pengaruh Unclang-Unclang No.38

Tahun 1999 (XI)

Butir r hitung r tabel Keterangan

Pertanyaan

I 0.380 0,38! Tidak valid

2 0.670 0,381 Valid

3 0.819 0,381 Valid

4 0.723 0,381 Valid

5 0.618 0,381 Valid

6 0.470 0,381 Valid

7 0.684 0,381 Valid

8 0.616 0,381 Valid

9 0.592 0,381 Valid

10 0.656 0,381 Valid

Sumber: Data primer yang telah diolah

Dari hasil uji SPSS diatas dapat disimpulkan bahwa dari 10 butir

pertanyaan untuk Undang-Undang No.38 tahun 1999 tentang pengelolaan

zakat, 1 diantaranya adalah tidak valid. Hal ini dapat clilihat dari

perbandingan r hitung lebih kecil dari r tabel (r hitung < r tabel), yaitu

pertanyaan Butir ke-1 sedangkan untuk butir pe1tanyaan lainnya yaitu 2, 3,

4, 5, 6, 7, 8, 9 clan 10 adalah valid. Karena r hitung lebih besar dari r label

(r hitung > r tabel) (Agung Bhuwono, 2005:68).

Page 86: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

b. Hasil Uji Reliabelitas

Tabel.4.4 Hasil Output Reliabilitas Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang

Pengelolaan Zakat

Reliability Statistics

I

!

Cronbach's Alpha Cronbach's Based on i N of Items

Alpha Standardized Items .823 .831 ! 10

Sumber : Data primer yang telah diolah

Dari hasil uji reliabilitas yang dilakukan pada butir pertanyaan

untuk Undang-Undang No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat

diatas, dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan ini adalah reliabel yang

artinya konstruk variabel dikatakan baik jika 111emiliki nilai Cronbach's

Alpha > 0,60 (Agung Bhuwono, 2005 : 72) hal ini dapat dibuktikan

dengan rnelihat tabel diatas yang ditunjukan dengan nilai 0,823 > 0,60.

Page 87: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

2. Undang-Undang Pajak penghasilan No.17 Tahun 2000

a. Hasil Uji Validitas

Tabel.4.5 Hasil Validitas Try Out butir Pertanyaan Undang-Undang Pajak

Penghasilan No.17 Tahun 2000 (X2)

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 UU N017 P1 Pearson

Correlatio 1 .545(") .450(') n Sig. (2- .002 .013 tailed) N 30 30 30

P2 Pearson Correlatio .545(") 1 .496(") n Sig. (2- .002 .005 tailed) N 30 30 30

P3 Pearson Correlatio .450(') .496("") 1 n Sig. (2- .013 .005 tailed) N 30 30 30

P4 Pearson Correlatio .318 .630("") .183 n Sig. (2- .087 .000 .334 tailed) N 30 30 30

P5 Pearson Correlatio .042 .327 .134 n Sig. (2- .827 .078 .480 tailed) N 30 30 30

P6 Pearson Correlatio .374(') .358 .178 n Sig. (2- .042 .052 .346 tailed) N 30 30 30

uu_ Pearson N01 Correlatio .614(") .785(") .588(") 7 n

Sig. (2- .000 .000 .. 001 tailed) N 30 30 30

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Data primer yang telah diolah

.318 042 .374(') .614('")

.087 827 .042 .000

30 30 30 30

.630( .. ) :m .358 .785(")

.000 078 .052 .000

30 30 30 30

.183 ·134 .178 .588(")

.334 480 .346 .001

30 30 30 30

1 565 ('") .680('") .824("")

001 .000 .000

30 30 30 30

.565("') 1 .363(') .623('")

.001 .049 .000

30 30 30 30

.680('") .36 3(") 1 .713('")

.000 049 .000

30 30 30 30

.824(") 623 (") .713('") 1

.000 000 .000

30 30 30 30

Page 88: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Tabel.4.6 Hasil Validitas Try Out Butir Perlanyaan Undang-Undang Pajak

Penghasilan No.17 Tahun 2000 (X2)

Butir r hilung r tabel Keterangan Pertanyaan

I 0.614 0,381 Valid

2 0.785 0,381 Valid

3 0.588 0,381 Valid

4 0.824 0,381 Valid

5 0,623 0,381 Valid

6 0.713 0,381 Valid

Sumber: Data pnmer yang telah diolah

Dari basil uji SPSS dialas dapat disirnpulkan bahwa butir semua

butir pertanyaan pada variabel ini adalah valid. Perlanyaan inilah yang

akan dipakai untuk pengujian selanjutnya. Hal ini dapat dilihat bahwa r

hitung lebih besar dari r label (r hitung > r label) (Agung Bhuwono,

2005:68).

b. Hasil Uji Reliabilitas

Tabel.4.7 Hasil Output Reliabililas Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 17

Tatum 2000

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Based on Standardized

Alpha Items N of Items

.771 .783 6 ·-Sumber: Data pruner yang telah d1olah

Page 89: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Dari hasil uji reliabilitas yang dilakukan pada butir pertanyaan

untuk Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak penghasilan

diatas, dapat disimpulkan bahwa butir pe1ianyaan ini adalah reliabel

yang artinya konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai

Cronbach's Alpha > 0,60 (Agung Bhuwono, 2005 : 27) hal ini dapat

dibuktikan dengan melihat data diatas yang ditunjukan dengan nilai

0,771 > 0,60.

4. Pelaksanaan Zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak

1. Hasil Uji Validitas

Tabel.4.8 Hasil Output Validitas Pelaksanaan Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan

Kena Pajak (Y) Correlations

I I I I ! Y1 Y2 I Y3 I Y4 Y5 Y6 Y7 I Plksn Y8 Y9 Y10 n

Y1 Pears on 1 .286 .040 .030 .120 -.031 .061 Correll .281 .299 -.026 .291

ation Sig. (2- .125 .834 .875 .528 .872 .749 .132 .108 .891 .119 tailed) N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Y2 Pears .286 1 .357 .419(' .465( .. ) 300 .448(" on Co ) )

.5H2( .. ) ,315 .212 .584('

") Slg. (2- .125 .053 .021 .010 .108 .013 .001 .090 .260 .001 tailed) N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Y3 Pears 040 .357 1 .652(" .226 .496("')

.408(" on Co ') )

.521( .. ) .445(' .370(• .701(" ) ) ')

Sig. (2- -834 .053 .000 .229 .005 .025 .003 .014 .044 .000 tailed) N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Y4 Pears .030 .419(") .652

1 .544(") .796("") .ss1e

on Co (") ') ,5,12( .. ) .323 .502{" .821{'

") ") Sig. (2- .875 .021 .ooo .002 .ooo .001 .002 .082 .005 .000 tailed) N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Y5 Pears .544(• .694(" on .120 .465{"") .226 I .499("") C0<

') ') .719( .. ) .061 .513(" .721("

·1 ")

Sig. (2- .528 .010 .229 .002 .005 .000 .000 .747 .004 .000 tailod) N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Y6 Pears -.031 .300 .496 .796(• 499( .. ) 1 .472('

-- r--, .. ,

" ., .481(") .100 .247 .646(' .,

Page 90: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

N 30 30 30 30 30 30 I 30 30 30 30 30

Y7 Pears .061 .448(') .408 .557(' .694("} .472( .. ) 1 on Co 11 ')

600(") .000 .618(' 721(' ') ')

Sig. (2· .749 .013 .025 .001 .000 .008 .000 1.000 .000 .000 tailed) N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

YB Pears

'" .281 .562(*') .521 .542('

.719(") .481('') 600('

Correl ( .. ) ·1 ') ation

1 \ .372{' .660(' .851(*

I ) ') ·1

Sig. .ooo I (2· .132 .001 .003 .002 .007 .000

tailed) ! i N 30 30 30 30 30 I 30 30 j

I I

Y9 Pears .299 .445 .100 ' on Co .315 (') 323 061 ooo I Sig. _, (2· .108 .090 014 .082 .7: I .598 1.000 I tai!od) N 30 30 30 30 30 30 I

Y1 Pears -.026 .212 370 . 502('

.513(") I .247 618(' .

0 on Co (') ') ') ! Sig.

.0041 .000 1 (2· .891 .260 .044 .005 .188 tailed) N 30 30 30 30 30 I 30 30 \

Plk Pears .291 .584( .. ) .701 .821{' .721(") l 646('')

721!; I snn on Co ( .. ) ') ' Sig. I (2· .119 .001 .000 .000 ooo I .000 .000 tailed) l N 30 30 30 30 30 I 30 I 30 I

l

' .043 .000 .000 I '

30 I 30 30 30

.496(' 372(') I .159 ')

'

0:: I .401 .005

30 30 30

.560(") I .159 .654('

000 I ')

.401 .000

30 I '° I 30 30

.496(' .654(" _,3$1( .. ) I ') i ')

.000 oos j .000

so I 30 I 30 I 30

Corre!at1on 1s s1gmficant at the 0.05 level (2-lailcd). ·• Corrolation is significant nt the 0.01 Jeve! (2-tailed),

Sumber : Data primer yang telah diolah

Tabel.4.9 Hasil Try Out Item Butir Pertanyaan Pelaksanaan Zakat Sebagai

Pengurang Penghasilan Kena Pajak (Y)

Buiir Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

0.291 l 0,381 Tidak Valid ~---------~-----------1"-------·-1---------l

2 0,584 0,381 Valid

3 0.701 0,381 Valid

4 0.821 0,381 Valid 1-----------1--------+------------+--------1

5 0.721 0,381 Valid ~-------···-~·-----· ----+----------1-----·-----1

6 0.646 0,381 Valid ------··---1----------+---------1----------1

7 0.721 0,381 Valid ;----·-------;-----------1---------+---------<

8 0.851 0,381 Valid -··---·-·-----l---------·--+--------1-----------1

9 0.496 0,381 Valid

10 0.654 0,381 Valid ~ .:_-----L---------~--------~-------~

Page 91: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Dari hasil uji SPSS diatas dapat disimpulkan bahwa butir

pertanyaan 1,3,4,5,6,7,8,9 dan 10 adalah valid. Pertanyaan inilah yang

akan dipakai untuk pengujian selanjutnya. Hal ini dapat dilihat bahwa r

hitung lebih besar dari r label (Agung Bhuwono, 2005:68), sedangkan

untuk pertanyaan butir I dinyatakan tidak valid. Karena r hitung lebih

kecil dari r tabel (r hitung < r tabel).

b. Hasil Uji Reliabelitas Tabel4. 10

Hasil Output Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Based on

Alpha Standardized Items N of Items

.864 [ .855 10

Sumber: Data prnner yang telah d1olah

Dari hasil uji reliabilitas yang dilakukan pada butir pertanyaan

untuk Pelaksanaan Zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak (Y)

diatas, dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan ini adalah reliabel

yang artinya konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai

Cronbach's Alpha > 0,60 (Agung Bhuwono, 2005 : 72) hal ini dapat

dibuktikan dengan melihat data diatas yang ditunjukan dengan nilai

0,864 > 0,60.

Page 92: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

C. Penemuan dan Pembahasan

l. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini karakteristik responden yng dipakai adalah

Jems kelamin, Usia, Tingkat Pendidikan Terakhir, Pekerjaan dan

Penghasilan rata-rata perbulan r esponden.

Responden

Tabel. 4.11 Jenis Kelamin

Laki-Laki

60

Sumber : Data pnmer yang telah d10lah

Perempuan

20

Dilihat dari jenis kelamin pada data respondcn yang telah diolah,

responden yang berjenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 60 orang atau

75% dari 80 responden. Sedangkan sebanyak 20 orang atau 25 % adalah

responden be1jenis kelamin perempuan.

Usia

17-30 Tahun

31-45 Tahun

46-60 Tahun

Lebih dari 60 Tahun

Total

Tabel .4.12 Usia Responden

--···

Sumber : Data pnmer yang telah d10lah

Responden

20

43

16

1

80

Page 93: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Dilihat dari usia responden pada data yang diolah, responden yang

berusia 17-30 tahun adalah sebanyak 20 orang atau 25% dari 80 responden.

responden yang berusia 31-45 Tahun adalah sebanyak 43 orang atau

53,75%. Responden yang berusia 46-60 tahun adalah 16 orang atau 20%

dari 80 responden. Sedangkan sebanyak 1 Orang atau 1,25% dari 80

responden adalah berusia diatas 60 tahun. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa dari 80 responden yang diambil secara acak, 42 orang diantaranya

atau yang paling banyak menjadi responden dalam penelitian ini adalah

yang berusia 31-45 tahun. Hal ini menyimpulkan bahwa kebanyakan Wajib

Pajak PPh di KPP Jakarta Cilandak adalah berusia 31-45 Tahun.

Tabel.4.13 Latar Belakang Pendidikan Responden

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden

-··-----SD 0

SMP 0

SMU 26 ' I ------

Diplomat 12

-------------------~-

Sai:iana (S 1) 36

-· ..

Master (S2) 6

Doktor (S3) 0

r----.. - ··--·--Total 80

Sumber: Data pnmer yang telah d1olah

Page 94: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Dari data yang telah diolah, responden yang telah menyelesaikan

pendidikan jenjang pendidikan SMU berjumlah 26 orang atau 32,5 % dari

80 responden. 12 orang atau 15% adalah lulusan diplomat. 36 orang atau

45% dan 6 orang atau 7,5% dari 80 orang adalah berpendidikan Master (S2)

sedangkan Doktor (S3) adalah 0% atau tidak ada, begitu juga dengan

lulusan SD dan SMP adalah 0% atau tidak ada.

Hal ini dapat diartikan bahwa dari 80 responden yang diambil

secara acak di KPP Pratama Jakiia Cilandak, adalah kebanyakan responden

yang memiliki jenjang pendidikan sa1jana (S 1 ).

Jenis Peke1jaaan

Pegawai Swasta

F·-··

Wiraswasta

Lain-lain

-··-· Total

Tabel.4.14 Pekerjaan

----

·-

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Jumlah Responden

48

.

20

·---12

80

·--

·-

Dilihat dari pekerjaan responden pada data yang telah diolah,

responden yang bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 48 orang atau

60%, 20 orang atau 25% adalah bekerja sebagai wirausaha dan sisanya lain-

lain sebanyak 12 responden atau sekitar 15%.

Page 95: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Tabel.4. 15 PeE:ghasilan Rata-Rata Perbulan

Jumlah Penghasilan Jumlah Responden

·--· < Rp. 1.000.000 0

Rp. 1.000. I 00 -2.000.000 30

·--· Rp.2.000. lOO;tl-3.000.000 27

-· > Rp. 3.000. 100 22

Total 80

Sumber : Data primer yang telah diolah

Dapat dilihat dari tabel penghasilan rata-rata responden adalah 0

atau tidak ada dari 80 responden yang berpenghasilan dibawah Rp

1.000.000, 30 responden atau 37,5% adalah berpenghasilan Rp. l.000. 100 -

2.000.000, 35% atau 28 dari 80 responden adalah berpenghasilan antara

Rp.2.000. l 000-3.000.000 dan sisanya 22 responden atau 27,5% adalah

berpenghasilan lebih dari Rp. 3.000. l 00.

2. Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat

Tabel.4. 16 Saya Menunaikan Zakat ke Badan/Lembaga Zakat ---

Skala Like1i Frekwensi Persent, ase

Sangat Setuju 20 25% ·-

Setuju 44 55% . -

Ragu-Ragu 5 6,25o/t 0

Tidak Setuju 8 10% -

Sangat Tidak Setuju 3 3,75o/t 0

Total 80 100

Page 96: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Butir pertanyaan ini adalah butir pertanyaan favorabel pada

variabel Undang-Undang No.38 Tahun 1999 atau butir pertanyaan yang

mengharapkan responden menjawab sangat setuju atau setuju karena

artinya responden mengetahui Undang-Undang No.38 Tahw1 1999 tentang

pengelolaan zakat dan menunaikan zakat ke lembaga zakat yang sudah

disahkan oleh pemerintah.

Dari 80 responden 20 orang atau 25% menjawab sangat setuju, 44

orang atau 55% menjawab setuju, 5 orang atau 6,25% menjawab ragu-

ragu, 8 orang atau 10% menjawab tidak setnju dan 3 orang atau 3,75% dari

80 responden adalah menjawab sangat tidak setuju. Ini artinya kebanyakan

responden membayar zakatnya ke badan/lembaga zakat.

Tabel.4.17 Pengelolaan Zakat Dilakukan Oleh Lembaga Zakat Yang

Dibentuk Oleh Pemerintah

-Skala Likert Frekwensi Persentase

----- ....

Sangat Setuju 10 12,5%

Setuju 44 55% .

Ragu-Ragu 6 7,5% .

Tidak Setuju 15 18,75% ---··

Sangat Tidak Setuju 5 6,25% .

Total 80 100% ..

Sumber : Data pt mer yang telah d10lah

.. ·-

Butir pe1ianyaan ini adalah butir pertanyaan favorabel pada

variabel Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat

Atau butir pe1ianyaan yang mengharapkan responden menjawab sangat

Page 97: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

setuju atau setuju karena artinya responden mengetahui salah satu isi dari

Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang pengelolaan zakat.

Dari 80 responden \ 0 orang atau 12,5% menjawab sangat setuju,

44 orang atau 55% menjawab setuju, 6 orang atau 7,5% menjawab ragu-

ragu, 15 orang atau 18,75% menjawab tidak setuju dan 5 orang atau 6,25%

yang menjawab sangat tidak setuju. Ini artinya sebagian besar responden

mengetahui dan memahami bahwa zakat sebaiknya dikelola oleh lembaga

yang telah disahkan oleh pemerintah.

Tabel.4.18 Zakat Perlu Mengurangi Pajak, Agar Muslim Indonesia Tidak

Mengeluarkan Kewajiban Ganda

Skala Likert Frekwensi Persentase

Sangat Setuju 15 18,75%

--·-Setuju 33 41,25%

.

Ragu-Ragu 12 15%

Tidak Setl\iu 14 17,5%

Sangat Tidak Setuju 6 7,5%

Total 80 100%

-Sumber : Data p1mer yang telah drolah

·-

Butir pertanyaan ini adalah butir pertanyaan favorabel. pada

variabel Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat.

Atau butir perianyaan yang mengharapkan responden menjawab sangat

setuju atau setuju karena artinya responden memiliki tingkat pelaksanaan

Page 98: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Dari 80 responden 15 orang atau 18,75% 11aenjawab sangat seruju,

33 orang atau 41,25% menjawab setuju, 12 orang atau 15% menjawab

ragu-ragu, 14 orang atau 17 ,5% menjawab tidak setuju dan 6 orang atau

7 ,5% dari 80 responden yang menjawab sangat tidak setaju.

Data ini menunjukan babwa setengah populasi lebih menyelujui

zakat dapat mengurangi Penghasilan Kena Pajak agar nmat !slam tidak

terbebani dengan pembayarnn ganda.

Tabel.4.19 Zak.al Yang Telah Dibayarkan Ke Badan/Lembaga Zakat Dapal

Dik'lHangkan Alas Peadapatan Sisa Keaa Pajak

Skala Likert Fre!kwensi

Sangal Setujn I 10

·---~--~---.---------·~ ···+-----~·· ···-··------Setuju 37

Ragu-Ragu

I 15

Tidak Sentju 15

Sangat Tidak Se!uju ; 3

...... ---------- -----

·-

Persenlllse

12,5%

······--

J

46,25%

8,75o/~ 18,75%

Butir pertanymm ini adalab bul:ir pertanyaan favorabel pada

variabel Undang-Undang No.38 Tallnn 1999 Tentang Pengelolaan Zakat.

Atau butir pertanyaan yang mengl:larapkan responden menjawab sangat

setuju atau setuju karena artinya responden memiliki tingkat pelaksruiaan

yang cukup tinggi atas zakat sebaglri pengurang Pengbasilan Kena Pajak.

Page 99: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Dari 80 responden 10 orang atan 12,5% rnenjawab sangat setuju,

37 orang atau 46,25% rnenjawab setuju, 15 orang atau 18,75% menjawab

ragu-ragu, 15 orang atau 18,75% menjawab tidak setuju dan 3 orang atau

3,75% dari 80 responden yang rnenjawab sangat tidak setuju. Hal ini

rnenunjukan bahwa sebagian besar responden rnengetahui bahwa zakat

dapat dikurangkan atas pengahsilan kena pajak.

Tabel.4.20 Menurut Saya Undang-Undang Pengelolaan Zakat No.38 Tahun 1999

Menjadi Solusi Persoalan Zakat.

··-Skala Likert Frekwensi Persentase

--- ..

Sangat Setuj u 12 15% ------f-·

Sett\iu 33 41,25% . -· -·----·· --Ragu-Ragu 13 16.25%

--Tidak Setuju 14 17,5%

i------------· --Sangat Tidak Setuju 8 10%

f---· --Total 80 100%

·------Surnber : Data p1111er yang tel ah d10lah

Butir pe1ianyaan ini adalah butir pertanyaan favorabel, responden

diharapkan rnenjawab sangat setuju atau setuju. Karena pada kenyataannya

Undang-Undang zakat belum menjadi solusi untuk seluruh persoalan

zakat.

Dari 80 responden 12 orang atau 15% menjawab sangat setuju, 33

orang atau 41,25% rnenjawab setuju, 13 orang atau 16,25% rnenjawab

ragu-ragu, 14 orang atau 17,5% menjawab tidak setuju dan 8 orang atau

10% cfari 80 resnonrlen arlalah meniawah sarnmt tidak setuiu.

Page 100: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Tabel.4.21 Saya Lebih Suka Menunaikan Zakat Langsung Kepada Mustahik

(Dhuafa) Daripada ke Lembaga

·---~·

Skala Likert Frekwensi Persentase

·----·--Sangat Setuju 10 12,5%

Setuju 16 20%

.

Ragu-Ragu 7 8,75%

··--·· Tidak Setuju 29 36,25%

. r

Sangat Tidak Setuju 18 22,5%

Total 80 100%

Sumber : Data pimer yang tel ah diolah

Butir pertanyaan ini adalah butir pertanyaan unfavorabel, Artinya

responden diharapkan menjawab sangat tidak setuju atau tidak setuju.

Karena dalam seharusnya zakat dibayarkan pada lembaga zakat yang telah

diakui oleh pemerintah.

Dari 80 responden 10 orang atau l 2,5% menjawab sangat setuju,

16 orang atau 20% menjawab setuju, 7 orang atau 8,75% menjawab ragu-

ragu, 29 orang atau 36,25% menjawab tidak setuju dan 18 orang atau

22,5% dari 80 responden adalah menjawab sangat tidak settliu.

Data ini memberikan informasi bahwa sebagian besar responden

membayarkan zakatnya ke badan/lembaga zakat yang artinya kebanyakan

responden telah mengetahni pentingnya ada Badan/lembaga zakat.

Page 101: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Tabel .4.22 Menurut Saya Undang-Undang Tentang Pengelolaan Zakat Telah

Memberikan Pengaruh Terhadap Sistem Pengelolaan Zakat di Lembaga­lembaga Zakat.

Skala Liker! Frekwensi Persentase

Sangat Setuju 10 12,5%

Setuju 34 42,5%

-Ragu-Ragu 11 13,75%

Tidak Setuju 17 21,25%

Sangat Tidak Setuju 8 10%

-·-Total 80 100%

Sumber: Data pimer yang telah cliolah

Butir pertanyaan ini adalah butir pe1ianyaan favorabel, responden

diharapkan menjawab sangat setuju atau setuju. Dari 80 responden 10

orang atau 12,5% menjawab sangat setuju, 34 orang atau 42,5% menjawab

setuju, 11 orang atau 13, 75% menjawab ragu-ragu, 17 orang atau 21,25%

menjawab tidak setuju dan 8 orang atau 10% dari 80 responden adalah

menjawab sangat ticlak setuju.ini menunjukan bahwa sangat beragam

persepsi responden atas pengaruh Unclang-Undang No38 Tahun 1999

terhadap sistem pengelolaan zakat di lembaga zakat.

Page 102: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Tabel.4.23 Meskipun Ada Undang-Undang Pengelolaan Zakat, Namun Belum

Berpengaruh Bagi Kine~ja Lembaga Zakat

Skala Likert Frekwensi Persentase

Sangat Setuju 8 10%

Setuju 16 20%

Ragu-Ragu 6 7,5%

.•

Tidak Setuju 38 47,5%

Sangat Tidak Setuju 12 15%

Total 80 100%

Sumber : Data pimer yang telah diolah

Butir pertanyaan ini adalah butir pertanyaan unfavorabel, Artinya

jika responden menjawab sangat setuju atau setuju maka responden

memang mengetahui salah satu ayat dalam Undang-Undang No.38 Tahun

1999 tentang pengelolaan zakat.

Dari 80 responden 8 orang atau 10% menjawab sangat setuju, 16

orang atau 20% menjawab setuju, 6 orang atau 7,5% menjawab ragu-ragu,

38 orang atau 47,5% menjawab tidak setuju dan 12 orang atau 15% dari 80

responden adalah menjawab sangat tidak setuju. Ini artinya kebanyakan

responden memang memiliki persepsi bahwa Undang-Undang No.38

tahun 1999 tentang pengelolaan zakat belum berpengaruh terhadap kinerja

lembaga zakat.

Page 103: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Tabel.4.24 Zakat Yang Telah Diundang-undangkan Bel um Menjadi Solusi Untuk

Permasalahan Zakat Saat Ini

--- . -- -----Skala Likert Frekwensi Persentase

----~·

Sangat Setuju JO 12,5%

-· Setuju 10 12,5%

·--t-· Ragu-Ragu 7 8,75%

··-------· Tidak Setuju 36 45%

-Sangat Tidak Setuj u 17 21,25%

---·---- ---Total 80 100%

Sumber : Data p1mer yang tel ah diolah

Butir pertanyaan ini adalah butir pertanyaan unfavorabel, pada

pertanyaan ini responden diharapkan untuk menjawab sangat tidak setuju

atau tidak setuju.

Dari 80 responden JO orang atau 12,5% yang menjawab sangat

setuju, 10 orang atau 12,5% me11jawab setuju., 7 orang atau 8,75%

menjawab ragu-ragu, 36 orang atau 45% menjawab tidak setuju dan 17

orang atau 21,25% dari 80 responden adalah rnenjawab sangat tidak

setuju.

Melalui tabel diatas dapat diketahui setengah populasi dari

responden sepakat bahwa Undang-Undang No.38 tahun 1999 menjadi

solusi persoalan zakat saat ini.

Page 104: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

3. Undang-Undang Pajak Penghasilan No. l 7 Tahun 2000

Tabel.4.25 Saya Mendukung Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17 Tahun 2000

Telah Mengakomodir Zakat

Skala Likert

Sangat Settij u

Setuju

Ragu-Ragu

Ti dak Set~j u

Sangat Tidak Setuju

t=-T_o_t_al---~

Frekwensi

8

-·-·-"·-~·~·-----~---~·

41

-·---~··-·- -··-11

-·----.··--·--··----·--~-~·

12

-···-·- ..•

8

.~

80

-·-----·-Sumber: Data pimer yang telah diolah

p,::~~,,-1

51,25%

13,75%

15%

10%

100%

--

Butir pertanyaan ini adalah butir pertanyaan favorabel, ini Artinya

jika responden menjawab sangat setuju atau si~tuju malm responden

memang mengetahui bahwa ada Undang-Undang Pajak penghasilan (UU

No.17 tabun 2000) telah mengakomodir zakat.

Dari 80 responden 8 orang atau I 0% menjawab sangat setuju, 41

orang atau 51,25% menjawab setuju, 11 orang atau 13,75% menjawab

ragu-ragu, 12 orang atau 15% menjawab tidak setuju dan 8 orang atau

I 0% dari 80 responden adalah menjawab sangat tidak sett~ju. lni artinya

lebih dari setengah populasi sampel telah mengetabui bahwa Undang-

Undang No.17 tahun 2000 tentang Pajak penghasilan telah mengakomodir

masalah zakat.

Page 105: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Tabel.4.26 Saya Mendukung Undang-Undang Pajak Disesuaikan Dengan Undang­

Undang Zakat Terkait Masalah Zakat Dapat Dikurangkan Atas Penghasilan Kena Pajak.

I --·--~. -

Freh~ensi ·--·-··-- ---Skala Likert Pers entase

-.. ·-~-~-- -- -----·------Sangat Setuju 14 17, 5%

- -- -----Setuju 42 52, 5%

-·-------· Ragu-Ragu 13 16, 25%

--· -·----·-Tidak Setuju 8 1 0%

-·-··~--·~-r--- ---- ~--

Sangat Tidak Setuju ' 3, -' 75%

~- ...

Total 80 10

··-.--- - ·----· 0% ___ J

Sumber : Data pi mer yang telah diolah

Butir pertanyaan ini adalah butir pertanyaan favorabel, artinya jika

responden menjawab sangat setuju atau setuju maka responden

mengetahui salah satu isi dari Undang-Undang No. l 7 Tahun 2000 tentang

Pajak Penghasilan ..

Dari 80 responden I 4 orang atau 17,5% menjawab sangat setuju,

42 orang atau 52,5% mertjawab setuju, 13 orang atau 16,25% mer\iawab

ragu-ragu, 8 orang atau l 0% menjawab tidak setuju dan 3 orang atau

3,75% dari 80 responden adalah menjawab sangat tidak setuju.

Data ini menunjukan bahwa sebagian besar responden mendukung

Undang-Undang Pajak Pengahsilan disesuaikan dengan Undang-Undang

zakat terkait rnasalah zakat dapat clikurangkana atas Penghasilan Kena

Pajak.

Page 106: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Tabel.4.27 Saya Mendukung Zakat Yang Diakui Oleh Undang-Undang Perpajakan

Hanya Zakat Atas Penghasilan

Skala Likert Frekwensi Persentase

Sangat Setuju 8 10%

Setuju 39 48,75%

-----·-" --Ragu-Ragu 20 25%

--·----·------ -· Tidak Setuju 9 11,25%

---··----Sangat Tidak Setuju 4 5%

---·---~

Total 80 100 ~-----·------.1__ ________ _..L

Sumber : Data pimer yang telah diolah

Butir pertanyaan ini adalah butir pertanyaan favorabel, karena

memang zakat seharusnya dibayarkan pada lembaga/badan yang telah

diakui oleh pemerintah. Artinya jika responden menjawab sangat setuju

atau setuju maka responden mernang mengetahui salah satu ayat dalam

Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang pengelolaan zakat.

Dari 80 responden 8 orang atau 10% menjawab sangat setuju, 39

orang atau 48,75% menjawab setuju, 20 orang atau 25% rnenjawab ragu-

ragu, 9 orang atau 11,5% menjawab tidak setuju dan 4 orang atau 5%

yang menjawab sangat tidak setuju.

Garnbaran dari data diatas adalah bahwa populasi dari responden

rnengetahui bahwa zakat yang dapat dikurangkan atas Penghasilan Kena

Pajak hanya pajak penghasilan saja.

Page 107: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Tabel.4.28 Menurut Saya Zakat Tidak Perlu Mengurangi Penghasilan Kena Pajak

(PKP) Karena Memiliki Aspek Yang Berbeda

Skala Liker! Frekwensi Persentase

Sangat Setuju 5 6,25%

----Setuju 13 16,25%

----Ragu-Ragu 11 13,75%

-·-· Tidak Setuju 39 48,75%

Sangat Tidak Setuju 12 15%

Total 80 100%

Sumber : Data p1mer yang telah d10lah

Butir pertanyaan ini adalah butir pertanyaan unfavorabel,

diharapkan responden menjawab sangat tidak setuju atau tidak setuju .

Dari 80 responden 5 orang atau 6,25% menjawab sangat setuju, 13

orang atau 16,25% menjawab setuju, II orang atau 13,75% menjawab

ragu-ragu, 39 orang atau 48, 75% menjawab tidak setl\iu dan 12 orang atau

15% dari 80 responden adalah menjawab sangat tidak setuju. Ini artinya

bahwa sebagian besar responden merasa perlu zakat dapat mengurangi

penghasilan kena pajak.

Page 108: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

TabeL4.29 Saya Mendukung Zakat akan mengurangi Penghasilan Kena Pajakjika

memiliki Bukti Setor Zakat (BSZ) dari Lernbaga zakat

..

Skala Like1t Frekwensi Persentase

--Sangat Setuju - 8 10%

Setuju 38 47,5%

Ragu-Ragu 21 26,25%

-- -~·-·--

Tidak Setuju 3 10%

-Sangat Tidak Setuju 5 6,25%

Total 80 100%

---Sumber : Data pimer yang telah diolah

Butir pertanyaan ini adalah butir pertanyaan favorabel pada

variabel Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17 Tahun 2000, atau butir

pertanyaan yang mengharapkan responden menjawab sangat setuju atau

setuju karena artinya responden mengetahui zakat dapat mengurangi

Penghasilan Kena Pajak jika memiliki Bukti Setor Zakat (BSZ) dari

lembaga zakat

Dari 80 responden 8 orang atau l 0% menjawab sangat setuju, 38

orang atau 47,5% menjawab setuju, 21 orang atau 26,25% menjawab ragu-

ragu, 8 orang atau 10% menjawab tidak setuju dan 5 orang atau 6,25% dari

80 responden yang menjawab sangat tidak setuju.

Page 109: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

TabeL4.30 Menurut Saya Meskipun Zakat Dapat Mengurangi Penghasilan Kena

Pajak, Namun Tidak Akan Mempengaruhi Wajib Pajak Untuk Membayar Pajak dan Zakat

----- I Skala Likert Fcekwo"'; I Persentase

-----·----Sangat Seltliu 13 16,25%

·-----·--·----Setuju 40 50%

~-

Ragu-Ragu 10 12,5%

-Tidak Setuju 12 15%

----·-----·-- ~- --Sangat Tidak Setuju 5 6,25%

---~-----·--·--~-·-------------·-

Total 80 100%

I

~--------------~--------~-----------

Sumber : Data pi mer yang telah diolah

Butir pertanyaan ini adalah butir pertanyaan favorabel pada

variabel Undang-Undang No.17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan,

atau butir pertanyaan yang mengharapkan responden menjawab sangat

setuju atau setuju karena artinya responden mengetahui zakat dapat

mengurangi Penghasilan Kena Pajak dan melaksanakan pembayaran pajak

serta zakat.

Dari 80 responden 13 orang atau 16,25% menjawab sangat setujn,

40 orang atau 50% menjawab setuju, l 0 orang atau 12,5% menjawab ragu-

ragu, 12 orang atau 15% menjawab tidak setuju clan 5 orang atau 6,25%

dari 80 responden yang menjawab sangat tidak setujn.

Page 110: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

4. Pelaksanaan zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak

Tabel.4.31 Sebagai Muslim Saya Berkewajiban Untuk Menunaikan Zakat dan Memanfaatkan Zakat Sebagai Pengmang Penghasilan Kena Pajak

Skala Like1t Frekwensi Persentase

Sangat Setuju 24 30%

Setuju 47 58,75%

Ragu-Ragu I 1,25%

Tidak Setuju 6 7,5%

Sangat Tidak Setuju 2 2,5%

Total 80 100%

Sumber: Data pimer yang telah diolah

Butir pertanyaan ini adalah butir pertanyaan favorabel pada

variabel Undang-Undang No.17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan,

atau butir pertanyaan yang mengharapkan responden menjawab sangat

setuju atau setuju karena artinya responden menyadari kewajibannya untuk

membayar zakat dan pajak serta memanfaatkan dapat mengurangi

Penghasilan Kena Pajak.

Dari 80 responden (Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Cilandak)

adalah 24 orang atau 30% menjawab sangat setuju., 47 orang atau 58, 75%

menjawab setuju, I orang atau 1,25% menjawab ragu-ragu, 6 orang atau

7,5% menjawab tidak setuju dan 2 orang atau 2,5% dari 80 responden

adalah menjawab sangat tidak setuju.

Page 111: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Tabel.4.32 Sa ya Mendukung Zakat Bisa Dikurangkan Atas Penghasilan Kena Pajak,

Karena Mengurangi Beban Ganda Membayar Pajak dan Zakat Bagi Muslim Indonesia

Skala Likert Frekwensi Persentase

Sangat Setuju 19 23,75%

Setuju 52 65%

--Ragu-Ragu 0 0%

Ti dak Setuj u 9 11,25%

f----·"·-----· Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 80 100%

Sumber : Data pnner yang telah d1olah

Pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang No.38 Tahun

1999 tentang pengelolaan zakat dan begitupun Undang-Undang Pajak

telah disesuaikan agar zakat dapat dikurangkan atas Penghasilan Kena

Pajak dengan tujuan umat muslim Indonesia tidak membayar beban

ganda.Dan dapat diketahui dukungan masyarakat akan adanya zakat dapat

dikurangkan atas Penghasilan Kena Pajak. Dari 80 responden (Wajib

Pajak di KPP Pratama Jakarta Cilandak) adalah 19 orang atau 23,75%

menjawab sangat setuju, 52 orang atau 65% menjawab setuju, tidak ada

atau 0% menjawab ragu-ragu, 9 orang atau 11,25% menjawab tidak setuju

dan dari 80 responden tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Page 112: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Tabel.4.33 Menurut Saya Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak

Berpengaruh Bagi Wajib Pajak Untuk Mernbayar Zakat

----Skala Likert Frekwensi Persentase

------f--Sangat Setuju 19 23,75%

Setuju 34 42,5%

-·-----r-----·-·--Ragu-Ragu 13 16,25%

Tidak Setuju 10 12,5%

Sangat Tidak Setuju 4 5%

Total 80 100%

Sumber : Data pimer yang tel ah diolah

Seharusnya dengan zakat dapat mengurangi Penghasilan Kena

Pajak akan berpengaruh bagi wajib pajak muslim untuk membayar zakat.

Dapat dilihat dari 80 responden ada 19 orang atau 13,75% mer\jawab

sangat setuju, 34 orang atau 42,5% menjawab setuju, 13 orang atau

l 6,25% menjawab ragu-ragu, l 0 orang atau 12,5% menjawab tidak setuju

dan 4 orang atau 5% dari 80 responden adalah menjawab sangat tidak

setuju bahwa adanya Undang-Undang yang menyatakan zakat dapat

mengurangi Penghasilan Kena Pajak berpengaruh terhadap kesadaran

membayar zakat.

Page 113: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Tabel.4.34 Menurut Saya Dengan Adanya Zakat Dapat Mengmangi Penghasilan

Kena Pajak Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Negara

-----· Skala Likert Frekwensi Persentase

·------Sangat Setuju 21 26,25%

--~-.

Setuju 37 46,25%

·-----·-· Ragu-Ragu 9 11,25%

Ti dak Setuj u 10 12,5%

·-------------Sangat Tidak Setuju 0

" 3,75%

--Total 80 100%

··----Sumber : Data pimer yang tel ah diolah

Mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, dengan adanya

sinergi antara pajak dengan zakat melalui zakat dapat mengurangi

Penghasilan Kena Pajak diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Indonesia.

Pada kenyataannya dari 80 responden adalah 21 orang atau 26,25%

menjawab sangat setuju, 37 orang atau 46,25% menjawab settrju, 9 orang

atau 11,25% menjawab ragu-ragu, 10 orang atau 12,5% menjawab tidak

setuju dan 3 orang atau 10% dari 80 responden adalah menjawab sangat

tidak setuju bahwa dengan adanya zakat dapat dikurangkan atas

Penghasilan Kena Pajak akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Page 114: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

-

Tabel 4.35 Menurut Saya Memberatkan Jika Membayar Zakat dan Pajak

Pengahasilan (Double)

Skala Likert Frekwensi Persentase

··-·----·-- ,__ Sangat Setuju 11 13,75%

Setuju 40 50%

----- \-----· -----·-Ragu-Ragu 14 17,5%

Tidak Setuju 11 13,75%

-Sangat Tidak Setuju 4 5%

Total 80 100%

Sumber: Data pimer yang telah diolah

Adanya keringanan dari pemerintah melalui Undang-Undang yang

menyatakan bahwa zakat dapat dikurangkan atas penghasilan kena pajak

seharusnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia agar tidak

merasa keberatan membayar pajak penghasilan dan membayar zakat.

Dari 80 responden 11 orang atau 13,75% mer\jawab sangat setuju,

40 orang atau 50% menjawab setuju, 14 orang atau 17,5% menjawab ragu-

ragu, 11 orang atau 13,75% menjawab tidak setuju dan 4 orang atau 5%

dari 80ksponden adalah menjawab sangat tidak setuju.

Page 115: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

I

Tabel.4.36 Merealisasikan Zakat Mengurangi Penghasilan Kena Pajak Sangat

Merepotkan

Skala Liker! Frekwensi Persentase

Sangat Setuju 17 21,5% r·

Setuju 39 41,25%

Ragu-Ragu 6 7,5%

Tidak Setuju 9 11,5%

Sangat Tidak Setuju 9 11,5%

Total 80 100% -----'---

Sumber : Data pimer yang telah diolah

·-

Wajib pajak merealisasikan zakat sebagai pengurang

Penghasilan Kena Pajak sangat merepotkan. Pendapat dari 80 responden

menyatakan sangat setuju 17 orang atau 21,5%,menyatakan setuju

sebanyak 39 orang atau 48,75%, menyatakan ragu--ragu sebanyak 6 orang

atau 7,5%, menyatakan tidak setuju 9 orang atau 11,5% dan menyatakan

sangat tidak setuju sebanyak 9 orang atau 11,5%

Tabel.4.37 Zakat Mengurangi Penghasilan Kena Pajak Tidak Mempengaruhi

Perekonomian Negara

Skala Likert Frekwensi Persentase ·---------·-

Sangat Setuju 19 23,75% ·- ···--·--- ·----------~------·---·

Setuju 34 42,5%

Ragu-Ragu JO 12,5%

Tidak Setuju 12 15%

Sangat Tidak Setttju 5 6,5%

'T"' - ~ - 1 OA 1AAl\/

Page 116: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Dari 80 responden 19 orang atau 23,75% menjawab sangat setuju,

34 orang atau 42,5% menjawab setuju, 10 orang atau 12,5% me1\jawab

ragu-ragu, 12 orang atau 15% menjawab tidak settliu dan 5 orang atau

6,5% dari 80 responden adalah menjawab sangat tidak setuju bahwa zakat

mengurangi penghasilan Kena Pajak tidak mempengaruhi perekonomian

Negara.

-

Tabel.4.38 Meskipun Telah Dihubungkan Undang-Undang Pajak dan Zakat, Tetapi Muslim Indonesia belum Banyak Berpartisipasi AkiifUntuk Membayar

Pajak dan Zakat

Skala Likert Frekwensi Persentase

··-·- -· Sangat Setuju 15 18,75%

Setuju 42 52,5%

Ragu-Ragu 7 8,75%

---·---··---.~-----··--·

Tidak Setuju 13 16,25%

·----·--··-·· Sangat Tidak Setuju 3 3,75%

.

Total 80 100%

Sumber : Data pnner yang telah d10lah

Dari 80 Wajib Pajak sebagai responden meskipun telah

dihubungkan Undang-Undang pajak dan zakat, tetapi muslim Indonesia

belurn banyak berpartisipasi aktif untuk membayar pajak dan zakat 15

orang atau 18,75% menjawab sangat setuju, 42 orang atau 52,5%

menjawab setuju, 7 orang atau 8,75% menjawab ragu-ragu, 13 orang atau

Page 117: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

16,25% menjawab tidak setuju dan 3 orang atau 3,75% dari 80 responden

adalah menjawab sangat tidak setuju.

Tabel.4.39 Melaksanakan Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak Dapat

Meringankan Beban Pengel uaran Ganda.

----I Skala Likert Frekwensi Persentase

----··-·--·---·--Sangat Setuju 8 10%

-·--~

Setuju 37 46,25%

. . ---r--

Ragu-Ragu 10 12,5%

·-----·-r·-

Tidak Setuju 17 21,25%

- ··+--Sangat Tidak Setuju 8 10%

-------~-

Total 80 100%

--Sumber: Data pimer yang telah diolah

Dari 80 Wajib Pajak sebagi responden melaksanakan zakat sebagai

pengurang Penghasilan Kena Pajak karena dapat meringankan beban

pengeluaran ganda pembayaran pajak dan zakat adalah 8 orang atau 10%

menjawab sangat setuju, 37 orang atau 46,25% merrjawab setuju, 10 orang

atau 12,5% menjawab ragu-ragu, 17 orang atau 21,25% menjawab tidak

setuju dan 8 orang atau I 0% dari 80 responden adalah menjawab sangat

tidak setuj u.

Page 118: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

5. Analisis Deskriptif

Berdasarkan hasil pengolahan regres1 berganda dengan

menggunakan SPSS 15,0 for windows data diketahui deskripsi statistik

data ini melalui tabel dibawah ini :

Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat

Undang-Undang No.17 Tahun 2000 Tentang Pajak Penghasilan

Pelaksanan Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak

Valid N (listwise)

Tabel 4.40 Deskriptive Statistik

Descriptive Statistics

I

I I I I

N Min I Max I ' '

I I

I I 80 11.00 I 43.00 I

I I I I

80 10.00 1 27.00

' i I

80 ' 16.oo I 43.00

80 I Sumber : Data primer yang telah diolah

Me

Std. I Deviatio

an I n Variance -+1 --------...-....---i

31.1 125

20. 9250 I

I 35 .. 36251

I I

8.203·11 I

4.809731

I

6.76410 I I

67.291

23.134

45.753

Melalui Tabel 4.40 dapat dilihat mean (rata-rata) dari Undang-

Undang No.38 Tahun 1999 sebesar 31,1125 dengan standar deviasi

8,20311. untuk Undang-Undang No.17 Tahun 2000 memilki mean

20,9250 dengan standar deviasi 4,80973. dan mean untuk pelaksanaan

zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak (PKP) sebesar 35,3625

dengan standar deviasi 6,764 l 0.

6. Analisis Uji Asumsi Klasik

Uji ini digunakan untuk menguji apakah variabel independen, variabel

Page 119: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

a.Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengi.lii apakah dalam model regresi

variable dependen, variabel independen dan keduanya mernpunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi

data normal atau mendekati non11al.

Untuk mengetahui model regresi variabel dependen, independen

dan keduanya berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat dalarn

gambar berikut :

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residua!

Dependent Variable: Pelakirnmm Zakat Sebagal Pengurang Penghasffan Kena Pajak

b. Multikolinearitas

, ! A' I

-~,,~ '1· a .,,¢ ,

~ /_,,.,5j' I J I

1°·1 i

~ . ,£P !

"'i / i

"~J __ ~:~------,--ov fi".~-- ' - --,---------1---- ----i--"

oo oi 04 05 oa tJ

Observed Cum Prob

Surnber : Data primer yang telah diolah

Gambar4.2 Uji Normalitas

Uji rnultikolinearitas digunakan untuk rnendeteksi ada atau

tidaknya hubungan antara beberapa variabel independen atau semua

variabel independen dalarn model regresi. Multikolinearitas merupakan

kearlnan dln1nnn sn111 atn11 h~hih vnrinh~l lncfr~nenrlen ri::::il:::nn clinvntnkfln

Page 120: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

sebagai kondisi Iinier dengan variabel lainnya. Artinya bahwa jika

diantara peubah-peubah bebas yang digunakan sama sekali tidak

berkorelasi satu dengan yang lain maka bisa dikatakan bahwa tidak

te1jadi multikolinearitas.

Tabel.4.41 Hasil Uji Multikolinearitas T---V-IF-1

,__U_n_d-an_g_, __ U_n_da_n_g_N_o_._3_8_T_a-hu_1_1 _19_9 __ .. ~--~-~-~-ta_n_g_~-~-l~-,tl !217

Undang-Undang PPh No.17 Th 2000 1,217

Variabel

~------ .. -·-··---· .. --··-·--.. -· _____ L ______ _ Sumber : Data primer yang telah diolah.

Berdasarkan tabel 4.41 Hasil Uji dapat dilihat melalui Variance

Inflation (VlF) masing-masing variabel independen memilki VIF tidak

lebih dari I 0 dan nilai 1tJ!erance > 0, 1. Maka clapat dinyatakan model

regresi linier berganda terbebas dari asumsi multikolinearitas.

c. Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi

yang disusun menurut urutan waktu atau menurut urutan tempat atau

korelasi pada clirinya sendiri

Tabel.4.42 Basil Uji Autokorelasi

Model Summary(b)

I ' Std. Error of the I R Adjusted R Model R ' Square Square Estimate i Durbin-Watson I

1 .626(a) i .392 . .376 5.34230 I 1.595 I . a Predictors: (Constant}, Undang-Undang No.17 Tahun 2000 Tentang Pa1akPenghas1lan,

•' - "" .,.. - '- - A""" ..,.. - --• - - - ..... - - - -,_ L_.L

Page 121: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW) data penelitian ini

dengan melihat tabel.4.42 ditunjukan angka DW ada diantara -2 dan 2

yaitu sebesar 1,595 yang miinya tidak te1jadi autokorelasi pada data

penelitian ini.

d. Heterokedastisitas

Sco.tterplot

Dependent Variable; Pelaksllnnn Zo.kat Sebo.gal Pongurang Penghasilon Kena Pajak

0

0

0 0

.,

0

0 0 •

0

0 0

0

.1 ·--------.r----··---i·-·------r--Regression Stanclardiz.ed Predicted Value:

Sumber : Data primer yang telah diolah

Gambar.4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas

Output SPSS 15,0 pada gambar.4.1 terlihat bahwa data tersebar di

bawah dan diatas (sekeliling) angka 0 (no!), titik data tidak berkumpul

dan tidak membuuat pola. Maka dapat dikatakan bahwa persyaratan

Heterokedastisitas dapat terpenuhi.

7. Uji Koefisien Determinasi

Tabel.4.43 Uji Koefisien Determinasi ! R

! Adjusted R I Std. Error of the ! I I Model R ' Sau are !

Sauare I

Estin1ate Durbin-Watson i '

I I . 1 .626(a) ! .392 .376 I 5.34230 i

I a Predictors. (Constant), Undang-Undang No.17 Tahun 2000 Tentang Pa1akPenghas1lan,

Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang Penge!olaan Zakat -- --'--L''--'-L'-. "-'-'-----·• ""'-'--• ,..._,_ ___ ,,.-, ___ •--- '"'---'---''-·- ·~

1.595

Page 122: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

_J

Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) menunjukan

seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependen (Ghozali, 2002:45). Hasil Output SPSS pada tabel diatas

menunjukan koefisien detenninasi sebesar 0,376 artinya Undang-

Undang No38 Tahun l 999 dan Undang-Undang No.17 tahun 2000

mempengaruhi pelaksanaan zakat mengurangi Penghasilan Kena Pajak

sebesar 37,6% sedangkan sisanya 62,3% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini.

8. Uji 1-lipotesis

a. Uji t Hitung

Mode!

1 (Constant)

Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat Undang-Undang No.17 Tahun 2000 Tentang Pajak Penahasilan

Tabel. 4.45 Hasil Uji t Hitung

Coefficients(a)

I '"""~~j Unstandardized 1 d Coeffic1ef!1S I Coeff1c1ents _

Std B Error Beta

15 39 5

2.979 i

.368 081 .446

·•

.4071 138 .289

t Sig.

5.167 .000

4.553 .000

2.953 .004

a Dependent Variable: Pelaksanan Zakat Sebagai Pengurang Penghas1lan Kena Pa1ak

Sumber: Data primer yang telah diolah

Dari hasil pengolahan data pada label 4.45 nilai t hitung pada

variable X adalah :

Page 123: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

I). Variabel Undang-Undang No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan

zakat memiliki nilaip-va/ue 0,000 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan

t hitung 4,553 > dari t label 2,000 artinya signifikan, Yang artinya

secara parsial Undang-Undang No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan

zakat mempunyai pengaruh signifikan terhadap pelaksanaan zakat

sebagai pengurang Pengahsilan Kena Pajak.

2). Variabel Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17 tahun 2000

memiliki nilai p value 0,004 < 0,05. sedangkan hasil t Hitung 2,953 > t

tabel 2,000 berarti variabel ini signifikan. Yang A1tinya secara parsial

terdapat pengaruh yang signifikan anatara Undang-Undang No.17

tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan terhadap pelaksanaan zakat

sebagai pengurang Pengahsilan Kena Pajak

Hasil penelitian ini yang fokus pada daerah penelitian Wajib Pajak

yang terdaftar di KPP Jakarta Cilandak, peran Undang-Undang No.38

tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan Undang-Undang No.17 tahun

2000 tentang pajak Penghasilan secara parsial (sendiri-·sendiri) memiliki

pengaruh terhadap pelaksanaan zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena

Pajak.

Page 124: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

b. Uj i F Hitung

Model 1 Regression

Residual

Total

Tabel.4.46 Hasil Uji F

ANOVA(bl

Sum of Squares

1416.896

2197.591

3614.488

Mean df Square F Siq.

2; 708.448 24.823 .OOO(a)

77 28.540

79 a Predictors: {Constant), Undang~Undang No.17 Tahun 2000 Tentang Pajak Penghas1!an,

Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang Penge!olaan Zakat b Dependent Variable: Pelaksanan Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak

Surnber: Data primer yang telah diolah. Dari tabel hasil uji F diatas dapat dilihat bahwa niali F hitung

aclalah 24,823 dan F tabel sebesar 3.44 artinya F hitung > F label atau

signifikansi sebesar 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka regresi bisa

clipakai untuk memprediksi variable pelaksanaan zakat sebagi pengurang

Penghasilan Kena P!\jak atau dengan kata lain variabel independen

(Undang-Undang No.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan

Unclang-Undang Pajak Penghasilan No.17 Tahun 2000) secara simultan

(bersama-sama) berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan zakat

sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak.

Page 125: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

9. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Tabel 4.47 Uji regresi Coefficients(a)

Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients

1

1·· Std. ---·---·-

B I Error Beta I 1 Sio. (Constant) 15.395 2.979. 5.167 .000 Undang-Undang No.38 Tahun 1999

.368 .081 .446 4.553 .000 Tentang ' ' Pengelolaan Zakat Undang-Undang No.17 Tahun 2000 .407 138 .289 Tentang Pajak Penghasilan ± . ·-:-i.....

a Dependent Variable: Pelaksanan Zakat Sebaga1 Pengurang Penghas1lan Kena Pa1ak

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan sebagai berikut:

Pelaksanaan zakat sebagai pengurang PKP = 15,395 + 0,368 UU

No.38 tahun 1999 + 0,407 UU No.17 tahun 2000

Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa 15,395 merupakan

nilai konstanta (a) menunjukan jika variabel Undang-Undang No.38 tahun

1999 dan Undang-Undang No.17 tahun 2000 dianggap konstan, maka

pelaksanaan zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak adalah

sebesar 15,395.

Variabel Undang-Undang No.38 tahun 1999 mempunyai pengaruh

positif terhadap pelaksanaan zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena

Pajak dengan koefisien regresi 0,368 yang artinya jika faktor pelaksanaan

terhadap Undang-Undang No.38 tahun 1999 meningkat sebesar 1 tingkat,

maka pelaksanaan zakat mengurangi penghasilan Kena Pajak akan

meningkat sebesar 0,368. Dan hasil uji signifikansi sebesar 0,000 < 0,05

Page 126: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

artinya signifikan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian

Sudinnan (2004) dan Eko Novianto Nugroho (2005) yang menyatakan

bahwa adanya Undang-Undang No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan

zakat belum berpengaruh terhadap pelaksanaan zakat sebagai pengurang

penghasilan kena pajak.

Dan untuk variabel Undang-Undang No.17 tahun 2000 mempunyai

pengaruh positif terhadap pelaksanaan zakat sebagai pengurang

Penghasilan Kena Pajak dengan koefisien regresi 0,407 artinya jika faktor

pelaksanaan terhadap Undang-Undang No.17 Tahun 2000 meningkat

sebesar I tingkat, maka pelaksanan zakat mengurangi Penghasilan Kena

Pajak akan meningkat sebesar 0,407. Dan hasil Uji t menunjukan nilai

signifikansi sebesar 0,004 < 0,05 artinya variabel ini adalah signifikan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian siti Arifah yang

menyatakan bahwa adanya sinergi Undang-Undang PPh No.17 tahun 2000

dan Undang-Undang No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat akan

berpengaruh terhadap pelaksanaan zakat sebagai pengurang penghasilan

kena pajak dan tidak mempengaruhi penerimaan :rnkat dan pajak

meskipun.

Dari dua pengtijian secara parsial (t), maim dapat dibuat

kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. A11inya Undang-Undang

No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan Undang-Undang PPh

No.17 Tahun 2000 berpengaruh terhadap Pelaksanaan zakat sebagai

pengurang Penghasilan Kena Pajak.

Page 127: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

A. Kcsimpulan

BABY

KESIMPULAN DAN IMPLIKASJ

Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan diatas pada bab

sebelumnya, rnaka dapat ditarik beberapa kesirnpulan sebagai berikut:

I. Koefisien determinasi (Adjusted JI Square) sebesar 0,376 artinya

Undang-Undang No38 Tahun 1999 dan Undang-Undang No.17 tahun

'.WOO mempengaruhi pelaksanaan zakat rnengurangi Penghasilan Kena

Pajak sebesar 37,6% sedangkan sisanya 62,3% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini

2. Hasil Uji F (simultan) menunjukan F hitung sebesar 24,823 dan F tabel

sebesar 3,44 artinya F hitung > F label atau signifikansi sebesar 0,000

jauh lebih kecil dari 0,05 berarti penelitian ini rnenolak Ho dan

menerima Ha. Yang artinya variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

3. Hasil L\ji t (parsial) pada variabel Undang-Undang No.38 tahun 1999

tentang pengelolaan zakat mempunyai angka signifikan t hitung 4,553 >

dari t tabel 2,000 m1inya signifikan, sehingga hipotesis yang berbunyi

adalah Ha diterima dan Ho ditolak. Dan variabel Undang-Undang No.17

tahun 2000 Tentang pajak penghasilan memiliki t Hitung 2,953 > t tabel

2,000 berarti variabel ini signifikan. Sehingga hipotesis yang muncul

adalah Ha diterima dan Ho ditolak. Y m1g Artinya secara parsial terdapat

Page 128: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

pengaruh yang signifikan antara Undang-Undang No.38 Tahun 1999

tentang pengeloalan zakat dan Undang-Undang No. I 7 tahun 2000

tentang Pajak Penghasilan terhadap pelaksanaan zakat sebagai

pengurang Penghasilan Kena Pajak.

B. Implikasi

Berdasarkan kcsi111pulan diatas diketahui secara parsial dan simultan

pelaksanaan zak.at scbagai pengurang Penghasilan I(ena Pajak secara

signifikan dipcngaruhi oleh adanya Undang-Undang No.38 tahun I 999

tentang pengelolaan zakat dan Undang-Undang No.17 tahun 2000 tentang

Pajak Pengahsilan. Maka d'iharapkan penerimaan zakat maupun pajak akan

akan terus meningkat, khususnya penerimaan pajak di KPP pratama Jakarta

Cilandak.

Meskipun Wajib P[\jak di KPP Pratama Jakarta Cilandak melaksanakan

zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena pajak. Namun ha! ini tidak

mempengaruhi penerimaan Pajak penghasilan (PPh Orang Pribacli maupun

Badan) di KPP Pratama Jakarta Cilandak. (ha! ini terlihat dalam laporan

tahunan penerimaan pajak (khususnya PPh) di KPP Pratama Jakarta Cilandak

dari tahun ke tahun terus meningkat.

Dan n1cngacu pada hasil pcnclilian ini diharapkan 111enjadi indikator bagi

pemcrintah untuk mcningkalkan sosialisasi Undang-Undang yang bcrkaitan

dcngan pelnksunaan zakcH sebagi pcngurang pcnghasi!an f(cna Pajak. Ynitu

Undang-Undang No.38 Tahun 1999 tenlang pengclolaan zakat dan Undang

Page 129: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

No.17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan. Karena sebagian masyarakat

belum mengetahui bahwa zakat dapat dikurangkan alas Penghasilan Kena

Pajak.

Selain ilu, pemcrinlah diharapkan lidak hanya mcmbcrlakukan zakat dapat

dikurangkan alas Pcnghasilan Kena Pajak letapi dapat dikurangkan alas pajak

terhulang. !--!al ini karena jika zakat n1engur1.1ng,i Pcnghasilan J(ena Pajak ticlak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengurangan pembayaran pajak

alas zakat. Namun jilrn zakat dapm dikurangkan atas pajak terhutang

masyarakat muslim Indonesia akan lebih terbantu untuk meringankan

pen1bayaran gancla antara pajak clan zakat.

Page 130: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

DAI<TAR l'USTAKA

Adriana Dadi, "Peraturan Perpajakan Buku !",Andi, Yogyakarta, 2003.

Ghozali Imam, "Analisis fvfultivariale dengan program SPSS'', Universitas Diponegoro, Semarang, 2002.

Gusfahrni, "Pajak Menurut Syari'ah", Rajawali Press, Jakarta, 2007.

Hafifuddin Didin, "Zakat Dalam Perekonmnian Modern", Cetakan Pertama, Gema Insani Press, Jakarta, 2002.

Yarmanto Herry, "Analisis Zakat Sebagai jliktor Pengurang Penghasilan Kena Pajak (Tinjauan A.1pek Sinergi Antara Zakat dan Pajak)". Program Pasca Saijana Program Study Ilmu Administrasi Kekhususan Administrasi dan Kebijakan Perpajakan Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.

Hamid Abdul, "Pedoman Penulisan Skripsi" Cetakan 1 FEIS UlN Press, Jakmia, 2005

Inayah Gaz," Teori Komprehensh/l Tentang Zakal dan Pl!iak", Cetakan Pertama, Tiara Wacana, Y ogyakarta, 2003.

lndiantoro Nur dan Supomo Bambang, "fvfetodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen", Edisi Pertama, BEFE, Y ogyakarta, 2002.

lsmawan lndra, "Memahami Refimnasi Perpa1akan 2000", Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 2004.

Jumal Etikonomi, Halaman 544-556, Volume 3, Nomor. 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004.

Jumal Perpajakan lndonesia, Halaman 23-25, Volume 1, Nornor 8, Jakarta, 2002.

-·--- ___ , Halarnan 23-25, Volume 2, Nomor 1, .Jakarta, 2002.

Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No.581 Tahun 1999 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang No.38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

Musthofa, Ali Yafie, "Menjawab Seputar Zakat lnfi.1q dan Shadaqah ", Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000.

Page 131: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Nasar Fuad. M, "Pengalaman Indonesia dalwn l\lfengelola Zakat;Sefarah Realitas Baru dan Orientasi Jv!asa Depan", UI Press, Jakarta, 2006.

Nugroho, Bhuwono Agung, "Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS" Penerbit Andi, Y ogyakmia, 2005

Purnawan Herman, "Undang-Undang Perpafakan 2000 Gabunagn Pasal-Pasal Yang Berubah dan Tidak Berubah Serta Pe1y'elasannya'", Erlangga, Jakarta. 2001.

Pandiangan Liberty, "Pemahaman Praktis Undang-Undang Perpafakan Indonesia", Erlangga, Jakmia, 2002.

Resmi Siti, "Perpajakan Teori dan Kasus", Salemba Empat, Jakarta, 2003.

Rusli Achyar, "Zakat··Pafak;Kafian Hermeneutik Terhadap Ayat-Ayat Zakat dalam Al-Qur'an ", Renada, Jakarta, 2005.

Sosrodjoyo Indra, "Kiat Sukses Membangun Bisnis Sendiri : Cara A!fudah Menghilung PPh 21 Sesuai Peraturan 2004", Elex Media Komputindo Kelompok Grarnedia, Jakarta, 2004.

Sudirrnan, "Relasi ::akat dan Pafak Study Tentang Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak". Program Pasca Smjana UIN Syarif H.idayatullah Jakarta, 2004.

Sugiono, "A!fetode Penelitian Bisnis", Cetakan ke Delapan, CV. Alfabeta, Bandung, 2005.

Republik Indonesia, Undang-Undang Perpajakan republic Indonesia No.17 Tahun 2000 Tentang Pajak Penghasilan.

_ .. ____ , Undang-Undang Republik Indonesia No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat. Depag Cet.Ke-1, Jakarta, 1999.

Uyanto,Stanislaus S, "Pedornan Analisis Data Dengan SPSS", Edisi Kedua, Graha llrnu, Yogyakarta, 2006

www.pkpu.or.id/z001.php?id=24, diakses pada hari Rabu 03 Oktober 2007

www.klikpajak.com, diakses pada hari Senin tanggal 01 Oktober 2007

www.e-zaka/.coJ.t!, diaskses pada hari Sen in tanggal 0 I Oktober 2007

Page 132: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Lampiran 1 : K11esioner

Kepada YTh:

Bapak/lbu/Saudara/i

Di

Tempat

Dalam rangka penyelesaian study saya

Nam a : Ha!imah Nmrnshobah

NlM : 103082029341

Fak/Jur/Smstr : Ekonomi/ Akunlansi/X

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Saya bennaksud melakukan pene!itian dengan judnl "PENGARUH UNDANG­

UNDANG N0.38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOIAAN ZAKAT DAN

UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN N0.17 TAHUN 2000 TERufDAP

PELAKSANAKAN ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PENGHASlLAN KENA

PAJAK (Smily Kas11s Palla wajib pajaik iii KPP P1·a1tama ,Jakarta Cilandaik)"

untuk itu saya mohou bantmm Bapak/lbu agar sudi kirauya mengisi angket ini.

Mengingat mutn/knalitas penelitian ini simgat terganrung dari angkel yang akall

Saudara/i isi, maka saya mohon agar Bapak/!bu mengisi sejujumya. Atas perbatian dan

ke1jasama yang Bapak/lbu berikau, Saya ucapkan lerima kasih.

Perunjuk Pengisian:

Beri ta!lda ceklis ("I/ ) alall lauda silang ( X ) pada seliap pertauymm yang ada di bawab

!Il.l:

SS = Sangat Se111j11

s = Setitju

R = Ragu-Ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Saugat Tidalc Set

Page 133: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Nama

Status WP

Agama

Alamat

Jenis Keiami11

Usia

Karalkteristik Responde!i[

: a. Pere:mpuan

b. Laki-Laki

a. 17-30 Tahtm

c. 31-45 Talluu

b. 46-60 Tahun

d. Lebih dari 60 ialnm

Pemfalilum Ter..ikliir :

a. SD b. SMP c. SMIJ

d. S 1 e. Diplomat f. S2

g. Doktor h. Lain-lain ..................... .

Pekerjaim Sekanmg

a. Pegawai Swasla

c. Lain-lain

b.Wiraswasla

Pengllasil:m rata-rnm a1ula perbulan :

a. < RpJ .000.000 e. > Rp.3.001.000

b. Rp.LOOLOOO- Rp. 2.000.000

c. Rp.2.001.000- Rp.3.000.000

Page 134: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

l. Umhmg-Umi:mg No.J8 Tailu11 1999 Tentimg Pengelola:m Zakat

!No I Perta11yaim TSSl S f---·~1~~+---+----1

I 1 I Setiap muslim lmlonesia yang mampu atau badan I ! I I yang dimiliki o!eh muslim berkewajibau I l I ! I- merriba)'1!r zakat I , , 2-[Sayaliienw1aikan zakat ke badan/lembaga zakat I f--•.--..-· -~>----I I 3 Pengelolaan zakat dilakulrnn oleh lembaga zakat i--1 i I '1 ~ L_ yang dibentuk oleh pemerintah . -1-- --i--·· ··--

1 4 Zakat perlu mengurnngi pajak, agar mnslim r-- I I L Indonesia tidak mengelnaikan kewajiban ganda L __ --.---~--1 5 Zakat yang telah dibayarkan ke badan/!embaga j I I j zakat dapat dilrurangkan alas pendapa!an sisa t i I 1 i kena p4jak I I I 2 Menurnt saya Undang-Undang pengelolrum zakat

1

1 j I h No.38 tahm1 I 999 meniadi solusi ~soalau zakat . . 1

I

7 Saya lebih sulrn memmaikan zakat langsung I .1

I kepada mustallik (dhuafa) daripada ke lembaga 1 __ ,_·--+---+---1----i

11

1 8 Mennmt saya UU tentaug pengelolaan zakat telall 1

1

1

memberikan pengamh terhadap sistem ! , pengelolrum zakat di lembaga-lembaii:a zakat f---t--+----t----1

l-:0-~~~~~~~rii~3~~E~~~~~~~~~::~i- l- ·····l 1

- - ····

1

. ·-···-

1 menjadi sohlsi untuk nermasalahan zakal saat mi. i i J L-_.L _ _,,_ ________ _cc___ccc.._.__c ___ _cc_~----'---'----'-----''--"--·

R STS TS

2. Undimg- Undang Pajak Penghasi!an No.17 Talmn 2000:

INo Per~mvaan ISsl-s~. R -TS- srsl 11 'I Saya mendukung Undang-Undang Pajak I I I I I Penghasilan NoJ7 talum 2000 telah I

1 1, ,~

h, I mengakomodir zakat .

1 2 Saya mendukung Undaug-lJndang Pajak I f disesuaikan dengan Undang-Undang zakat terkait I I masalah zakat dapat dilmrangkan atas

4 Mennrnl saya zakat tidak perlu mengurangi

Penghasilan Kena Pajak (PKP) karena memiliki -~+- I amek vang berbeda I --·I--·

1 5 Saya mendukung zakat zakat akan mengumngi

Penghasilan Kena Pajak jika memiliki Bnkti I I I Setor zakat (BSZ) dari lembaga zakat -+--+--.J----1

6 Menumt saya meskiprni zakat dapa! mengurnngi I I I Penghasilan Kena Pajak, uamun tidal; akau !'

I mempengaruhi Wajib Pajak unruk membayar L__I pajak dan zakat _J_ __ _

Page 135: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

3. Pelaksalla:m zakat seb1>1gai pellgRUallg Penglilasilall Kem1 Pa.iak :

[ No I Pert:myaan '1 SS I S R TS STS

ti™-1 Sebagai warga lndonesia Sliya berkewajiban un!Uk I I I membayar pajak. rz:-1 Sebagai muslim saya berkewajibim mittik I I I j memmaikan zakat dan memanfaatkan zakat I ~

, sebagai pengu:rang Penghasilan Kena Pajak I 3. I Saya rnendulmng zakat bisa dikurangkan atas !--·--·- --,--

1 Penghasilan Kena Pajak, karnna rnengmangi beban ,

1

I

I ganda mernbayar pajak dan zakat bagi rnnslim ~ Iudonesia I

~ Memrrut saya zakat sebagai pengu:rang penghasilan 1-c--- ---- ---I __ ---~;b~;;k!'.:::~1garuh ba~-Wa~b--Paiak_un~k

1 __ __ _ __ _ .. ____ _

\ s Menumt saya dengan adanya zakat dapat

I mengunmgi Penghasilan Kena Pajak dapa! menin!!katkan keseiahternan Negara Menurnt saya memberntkan jika membayar zakat _____________ ---i- ----dan pajak pengahasilan (double) f

~ Merealisasikan zakat mengurnngi penghasilan kena · ~-I ___ _ I pajak sangat mereootkan I I

-r-~--+--+---1 l ;:;~~!:::t~i::;;;e::;~~~~e;:: pajak tidak I I I .I

I! 9 Meskipnn telah dihubtmgkan UU pajak dan zakat, I' ' I

tetapi mnslim Indonesia belum banyak i

~--~~~£:::ll a~ti:a::u-k-:::::;-_ a_r;;:rr::-I--- ___ _ __ 1_____ __ -I 110 penghasiJan kena pajak dapat meringankan beban I I , pengeh1aran ganda. i

6

Page 136: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Lampirim 2 : Uji Validit!as dan Realibilitas Try Out Vairiabc~ Xl : Umlimg_1milang No.38 Taimn 1999

Reliallilily Statistics

I Cronbach's

Alpha Based on

Cronba.OO's Standardized Aloha Items Nol l!ems

.823 .s31 I 10

Page 137: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Z1 Z2 Z3 I

Z4 ZS ZS zr I ZB I I

Z< Pearson ,I .4'l5( Cmrcl;Rio .376f) .1'61 ·""" ·"""<') .000 .iSS

" ·1

Si!j.(2· I .... .394 .m J)i§ ·""· 1.00{1 .41S ti.lilted)

29 I

ZiO I UU.38 I I _..,,. I .""2' ·'""fl I

. ... -1 .039

N "" 30 "" ""' so 30 "" 30 so "" 30

.22 Pearson .376'

' .0311 I .<M( I .4151 .4"5f') .320 .133 Corr ') .. ) I ·; ·1 Sig. (2-!i .fM3 ·"'"I .011 .022 .011 .004 .4ll5

.2"7 .214 .670{")

.154 .256 .OC{.I

M I 30 30 so I 30 30 30 30 30 30 30 30

Z3 Pears.on .161 .597('') , I .... ( .412( -"" .492\ _. .. l'I

Corr '") ., -1 Sig. (2-taj .394 .001 ·""" .024 .•JM .005 .011

.503("') .... .819(") .... .114 .llOO

ru "" "" ""I ,.

"" 30 30 "" 30 30 30

24 Pearsnn 2""1 MS\'i .84G( ! ' I .3'13 .323 .:Ill$ .-(") Coo ") Sig. {2.rn) _,.,I .1}11 ·"""I I .... .... ·'"" .006

" ,. "" 30 I "" "" "" "" "" Zli Pearson .4'l!i{ .415fl .412( I .3'!3 ' 214 .323 .005 Corr ') ') I Sig. (2-<ai) .. ,. .ll22 --1 .002 .2151 . rm .. , . " "" 30 ""I '"I

,. "" 30 "" Z6 Pt'WIS-Ori .3ll{l( .456{')

Corr ') .• ,, I .323 .214 1 :""1 .2'07

Sig. (2-<ai) .... 1 .011 .... .0!!2 .''l.57 .m .'1'53

" .. :1 30 ""I 33 30 30 30 30' Z7 Pearson

.320 .4112( I .m .m :f69 ' .391WJ C-Off ") Si{?. (2-tai}

•·••• 1

.004 .... .125 .017 -'>12 .... N 30 30 ··I ,. 30 30 30 30

Z3 Pearson .155 I • 133 .4"6( .4114( .... .390( Corr ·i I I

.267 ·1 1

Sig. {2- A13 .... .Hi I .oos .6111 .153 .020 tailOOl

" ,. "" .50~ I ,. ,. ,. 30 30

29 Pearson .m :m .323 .3"2{

271 .2!12 .3001) Corr -11 ") Sig. (2.,.;) .eios .1M .Ollfi ' .01'12 .... .147 :131 .034

.323 .237 .723('~}

Jl82 .iU .000 ,. 30 "" .sti2{')

.... , .61'!{'") ')

. ... ·"'-" .... ,. 30 30 I

.'Zl'I .... I .<?on

.147 .817 .... "" 30 30

.232 .53${

.6114{") .. , .13-1 ·""' .000

30 "" 30

.3!iilf'} .467( .616( .. 1 -1 .034 .... . ...

30 "" , . 1 .... {I .0112\) ')

.615 ·""' N so 30 ,. ,. 30 30 30 30 30 30 ,. Z1 Pearson

·'"" .2·14 .... .'lfJ7 .3911( .11'4 ... ~ ·'"''rl I • Cor ·1 -1

Sig. {2..tai} .5112 .2" .n• I .124 .G2$ .•fl .002 ·-N 30 ,. 3{J ! Si} 30 ,. 30 ""I II Peat son .SIW( .. ,.(I .123( I ..... , .694{ ti. Corre .670{~) .. ,.,., '_j ,. ') -1 -1 I ") ")

Sig. (2.,.;j .039 .000 .... ·"""1 . 000 .... .000 .000

N ,. so "" 30 ,. 30 30 30

.@lf} 1 .666{")

JJ15 .000

30 .. .. .S!J;~f""i .65'!( i .,

-) '

.001 .... I ,. 3') ,.

Page 138: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Lampiran 3 : Uji Validitas dan ReaUbilitas Try Out Vari11bei X2 : Undang­Um:hmg No.17 T11bm1 2000

K-14 4 I 4 2 5 23

I 141 4 ·4 4 5 25

3 4 2 4 4 4 21

2 3 4 2 4 2117 4 4 4 I 4 4 I 4 I 4 I 4 I ~ [ : ;~

. : 1- ~ ... : .. ~ l--:+1~!!-·1 I 4 4 I 4 4 4 4 24 I

4 4 3 4 3 3 21 4 i 4 3 4 4 4 23 ut 4 ~'LL-5 I 4 4 25

L3_~~ ·-k-} : r1- 17 ,...........~-

14 4 27 14 4 4 4 i 4 4 24

5 I 5 4 4 4 I 4 26 ·~

4 4 4 5 4 4 25 4 4 4 4 4 4 24 3 3 2 3 i. 2 i 3 16 4 .4 4 4 4 4 '24

[.:!_ 4 4m[4 24 4 --4--5--·-4· 4 f-4 25 4 4 4.3 2 3 20 ~ ·r-r-4 4 4 ~ . 26

4 3 4 1 1 2 15 I 4 4 4 4 4 .4 24

4 ' 4 4 4 5 3 24 I 5 3 .. 4 3 3 4 2~_ r---4-[ 5 I 4 ( 3 4 4 24

Reliability

Roliability Slalislics

Cronbacli's I Alpha ,

.111 I

I Cronbach's I

Alpha Based on I

Standardized I Items . N of t!ems

.783 [ 6

Page 139: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Correla.l:ilons

P1 ! P2 P3 P4 PS P6 UU N017 P1 Pearson I

Correiatio -, .545(-) .450(") .318 .042 .374(") I .614("") n Sig. (2- .002 .013 .087 .827 .042 .000 tailed) N 30 30 30 30 30 30 30

P2 Pearson I Correla1io .545(-) ·1 .496("*} 630(-) .327 .358 I .785(~)

n Sig. (2- .002 .005 .000 .078 .052 .000 tailed) N 30 30 30 30 30 30 30

P3 Pearson Correlatio .450(") .496(-) 1 .183 .134 .178 .588(.") n Sig. (2- .013 .005 .334 .480 .346 .001 tailed) N 30 30 30 30 30 30 30

P4 Pearson Corre!atlo .318 .630{"'"') .183 1 .565{*"} .680(-) .824("") n Sig. (2- .087

000 I .334 .00·1 .000 .000 tailed) N 30 30 30 30 30 30 30

PS Pearson Correlatio .042 .327 ! .134 565(") 1 .363(') .623(-) n I Sig. (2- I

.049 i tailed}

.827 .078 i .480 .OOi' .000

N 30 30 I 30 30 30 30 30

P6 Pearson Corre!atto .374(•) .35B I .17B 6!l0(-) .363(""} 1 .713{~')

n Sig. (2- I

.042 .0521 .346 .ODD .049 , .ODD laile<I) N 30 30 I 30 30 30 I 30 30

uu Pearson I 623(-) 1 NO'f Correlatio .614(#) .78snl .588(-) 824(-) .713(-) ·;

7 n I .ooo I ' Sig. (2- .000

~ .00'} .000 I

tailed) 301 .000 I N 30 30 30 30 30

*"' Correlation ts sigrnficant at the 0. 01 level (2-taited). ~ Corretatfon !s significant at the 0.05 Level. (2~tai&ed).

Page 140: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Lampinm 4 : Validitas dim l'lealibilitas Try 011t Vanabel Y : Prelaksamm Zakat se!Jagi pe11gurang Pe11gbasibm Kena Pajak

ReliabiHty Statistics

, Cronl>acil's Alpha I Based on

Cmnbacll's Alpha I Standardized llems N of ilems

.864 .855 I 10

Page 141: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Correlations

1-,,,.--.,,,---ir~Y~1_,~~Y2~_,.l_Y3~-r-y*4~r[~v~o~-i-~Yn,·._,~Y7~-,.l~_v_o~l"",_vo~.,._Y_1_0_,_l~~n•. Y1 Pean• \

on -; 286 040 030 120 - 03i 06"1 281 I 299 CO!rell ation S:g (2· taiiOO) N

Y2

Y3

Y4

YO

YO

YO

Y1 0

P1k snn

Pears on Co Sig, (2· tmlu:I} N

P<mm on Co s~ (2· tailed) N

PeafS on co Sig {2· t'cti\ed) N

Peers on Ooc S:g (2· tai1ed) N

Pems on Co Sig (2· tai\edl N

Pears on Co s~ {2-tai\OO) N

Peers

'" Corr et atmn S\g. (2· tailed}

" Pears on Co Sig. 12· taded) N

Pearo on Co S~:;i. (2· Ulikld} N

Peers 011Co Sig. {2· ta1!W) N

3D

286

125

30

040

il34

030

875

3D

12D

528

. 031

872

30

06'1

749

30

281

132

30

290

108

-025

891

291

119

30

125

30

30

357

053

021

30

465( .. )

OiO

30

300

108

448(')

013

562( .. }

001

30

315

000

30

212

260

30

584('")

001

30

834

3-0

357

30

30

652 (")

ODD

3D

226

220

30

400 1··i

005

400 (")

025

30

521 , .. ) 003

30

445 (')

014

30

370 (")

044

30

701 (")

ODD

30

875

30

4'!9{' )

021

30

652{~ ., 000

30

30

544(' ")

002

30

796{" ")

000

30

557{• ·;

oo·;

30

0[}2

323

082

30 I 5U2(' •)

0051 30 I

821(.

"l I ODD

30

Ccrrelotion IB mgruf=nt ill the 1}05 lev"'I (2·ii'<iled) •• Ctiil'e!Mil'.ln is mgnificant m the 0 Ot level (2-ta1ted)

528

30

465('0)

010

30

226

:m

544('")

002

30

30

005

30

694('~)

000

719("'!

747

004

GOO

30

872

30

108

30

400{'')

D05

30

"'. , .. ) I DOD

30 II 499\/

005

30

472{")

000

749

30

448(' )

8'3

30

4Dae )

025

30

557(" ")

001

30

694(' ')

ornJ

30

472(" ")

008

30

1

30

481("")

30

I 0001· ")

007

31}

100

598

,: I 1881

,4B(:~ I ODD

30

000

30

ODO

1(00

30

618( 0

")

000

30

721(" •)

000

30

132 106

3G 30

562{"(

001

52'1("")

30

542(••;

002

719( .. )

000

30

481(""}

007

30

6001'")

OOf>

30

372(")

660{"')

ODO

30

851( .. l

ODO

3{1

315

OBO

30

445\" )

0'14

30

323

082

30

OM

30

100

590

30

'l.000

'.)72(" )

043

30

159

40i

30

f,96f" ")

005

30

-_026

891

30

212

260

30

370\ )

30

513(~

")

30

247

30

610{* ')

000

660t" ')

000

30

1

30

60.1(' ")

000

30

291

119

30

584(' ~

001

30

701(* ")

000

30

821(" ")

30

721("

~

30

6<l6[' ")

coo

30

721(" ")

000

851(" ')

000

30

4SC(* ")

005

000

30

30

Page 142: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Lampinm 5 : lfasii Uji Regn·esi

a. lnput Data Uji Regresi Bergimda

r~~·1··--·-~~·r:~ 35 [:23 4·1

33 I 2e 4Q..i• 24 I 25 31 38 27 40 37 23 I 40

r~ I ~rt-~~-1 17 I 20 ! 28 ~I 26 41 ·

31 ., 213 41 f 27 27 40

~' 15 37 L.1.QT 23 -·41

1.,34\ 2~1· 1241 251 36 1341 21·~ f 29 I 21 I 31 I 139 2~ I 4fil ' 31 23 34

I 2"- ·- 25.J. .. ?ll 121 ~Q.I 37 I

12s1~~ 142 18 ~ 140 20 38 1· 161 21 ' 19

f33j 26 43

~~~-· ~- ~~-t~fs 37 23 18

1-'-'.+-~10 23 18' 34 20 f 37

~ ~~T~fl 15 1J 1-mi 20 12 24 41 26 [ 36 40 25 r42·1 ~ol 161

r -~! i·;~l·!~ · ~

43 25 I 41 25 24 I 40 11 I 14 f 22

~37122, 33'

43 27 3e -41 23 f 41 35 24 3B

16 17 I 28 33 ~~~ r-1~ ~. 41

19 16 '· 28 1

16 11 I 171 I fs-1-%u~ I I 37 25 41

I 33 :25· 31 30' 22 39 32 24 I 35 I 23 22 41 '

~-42 ... 25 + .. :4.'.!. 27 23 29 30 26 40 25 ·;3 28

:: I ;: fil1~ 31 I 25 i-~-25 2~1' 42 22 19 37 -· -

28 25_1 35 !. 17 14 ' 38 38 23 40

Page 143: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Std. N Minimum i\4aximun1 Mean Deviation Variance 11

Umlang-Undang No. 38 Tahun 1999 Temang 80 11.00 43.00 31.n2s I 5.20311 67.291 Penge~o!aan Zak.at

Um!ang-Uodaog No.17 I Tahuo 2000 Teolang Pajak 80 10.00 27.00 20.s2so 1 4.80973 23.134 Penghasilan I

Pelaksanan Zakat Sellagru I Pengurang Penghasi!an 80 16.00 43.00 35.36251 5.76410 45.753 Kena Pajak

VaU<l N (lislwise) 80

Unstandardized Standardized I I I Collinearily Model Coefficients ___ Coeffici_~!J1S ~l~·-·---__!__~_t__§yk{7,.""L ___ §!§~.~!~

r-:~~;-B Beta Tolerance BIF B VtF 1 {Constan!) 15. 395 2. 979 5.1671.000

Undang-I Undang No.38 I

Tahun 1999 .36ll .081 .446 I 4.5531.!lOO .822 Temang

I Pengelo!aan

I Zakat I

Undang- I Urn!ang No.17 I Tahun2000 .407 .138 .2891 2.953 I .IJ04 .822 Tentang Pajak

I Peoghasilan I a Dependent Variable: Pe!aksanan Zaka! Sebagai Peogurang Penghasilaa Kena Pajak

I

Model R I 1 .626(a)\

Model Summary(b)

I Mjus!ed R R "'-uare I Sau am

.392.\ .376

Std. Ei~or of j Ille Eslimale I Durbin-111.£!!!o'on

1.595 s.34230 I a Predictors: (Constanl), Un<lang-Undang N-0.H Tanun 2000 Tenlang Pa1a!1 Pengllasilan,

Undang-Undang No.38 Tahun 1900 Ten!ang Pengelolaan Zakat b Oepenaenl Variable: Pelaksanan Zakal Sebagai Peogurang Pengnasiloo Keno Pajak

Al\IOllA(b)

Sum of I I Model Snuares di I Mean ~uare F Sin.

1.217

1.217

1 Regression 1416.896

7~ I 708.448 241.823 JJOO(a)

Residual 2197.591 I 28.540 Tolal 3614.488 79 I -a Predictors: (Conslani), Um!ang-Uodang l\lo.17 Tahun 2000 Tenlang Pajak Penghasilan,

Uooang-Undaog No.38 Tahun 1999 Ten!ang Pengelo!aan Zakal b Dependent Variable: Pelaksanan Zakal Sebagai Pengurnng Pengimsilan Kena Pajak

Page 144: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

!lltP"fldant Variable: l'o!ai<sa""" Z.kal Se~•i Pangt1r'1flil P•n!lh•sil•n Ken•Pajak

' ~ ~ 0 1

R@gressh:m SUMWanfu:ed Pred~ VOO:oo

Dependent Variable: Pe!al<sanan Zakl!I S<lbagai l'e11g11rallil Pengloasilan Kena Pajak

0.8 ... §-. ~D.6 0

l·· .I!

0.0 o.o 02 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum l'rol>

Page 145: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Lampiran 6: Undang-Undang No.17 Tahun 2000

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2000

TENTANG

PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

bahwa dalam upaya untuk lebih memberi.kan keadilan dan meningkatkan pelayanan kepada Waj ib Pajak serta agar lebih dapat diciptakan kepastian hukum, perlu dilakukan perubahan terhadap Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana tel.ah diubah terakhir dengan Undang­undang Nomor 10 Tahun 1994;

Mengingat

1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (2), dan Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagaimana tel.ah diubah dengan Perubahan Pertama Tahun 1999;

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang I<etentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262)sebagaimana tel.ah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 (Lembaran Negara R·2publik Indonesia Tahun 2000 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3984);

3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 ten tang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republi.k Indonesia Talnm 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3263) sebagaimana tel.ah diubah terakhi.r dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3567);

Page 146: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

Dengan Persetojoan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESII'.

MEMUTUSKAN

Menetapkan

UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTA.NG

PA,JAK PENGHASILAN. Pasal I

Undang-ondang Nomor 7 Tahon 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Repobl.ik Indonesia Tahon 1983 Nornor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 32 63) yang tel ah beberapa kali diobah dengan Undang-ondang a.Nornor 7 Tahun 1991 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahon 1991 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Nornor 3459); b.Nomor 10 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nornor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3567);diobah sebagai berikut :

1. Ketentoan Pasal 2 ayat (1) huruf b dan ayat (6) diubah, sehingga keseloruhan Pasal 2 berbunyi sebagai berikut :

(l)Yang menjadi Sobjek Pajak adalah : a.l) orang pribadi; 2)warisan yang belum terbagi sebagai sato kesatoan, menggantikan yang berhak; b.badan; c.bentuk usaha tetap.

(2)Subjek Pajak terdiri. dari. Sobjek Pajak dalam negeri dan Subjek Pajak loar negeri.

(3)Yang dimaksod dengan Sobjek Pajak dalam negeri adalah : a. orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia a tau orang pribadi. yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratos delapan puluh ti.ga) hari dalam jangka waktu 2 (doa belas) bulan, atao orang pribadi yang dalam soatu tahun pajak berada di Idonesia dan rnempunyai niat ontok bertempat tinggal di Indonesia; b. badan yang didi.ri kan a tau bertempat kedodukan di Indonesia; r,. vvarisan yang belum terbagi sebagai sato kesatuan,

Page 147: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

(4}Yang dimaksud dengan Subjek Pajak luar negeri adalah : a. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga} hari dalam jangka waktu 12 (dua belas} bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia; b.orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.

( 5) Yang dimaksud dengan bentuk us aha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas} bulan, atau badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia, yang dapat berupa : a.tempat kedudukan manajemen; b.cabang perusahaan; c.kantor perwakilan; d.gedung kantor; c-:. pabrik; f.bengkel; g.pertambangan dan penggalian sumber alam, wilayah kerja pengeboran yang digunakan untuk eksplorasi h.perikanan, peternakan, kehutanan;

pertambangan; pertanian, perkebunan,

i.proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan;

a tau

j .pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau oleh orang lain 1

sepanjang dilakukan jangka waktu 12 (dua belas) bulan; k. orang a tau bad an

lebih dari 60 (enam puluh)

yang bertindak selaku

hari dalam

a gen yang

Page 148: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

(4)Yang dirnaksud dengan Subjek Pajak luar ne9eri adalah : a. orang pribadi yang tidak berternpat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak berternpat kedudukan di Indonesia yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia; b. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh t:iga) hari dalarn jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak berternpat kedudukan di Indonesia yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.

(5) Yang dimaksud dengan bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak berternpat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau badan yang tidak didirikan dan tidak berternpat kedudukan di Indonesia, untuk menjalankan usaha atau rnelakukan kegiatan di Indonesia, yang dapat berupa : a.tempat kedudukan manajemen; b.cabang perusahaan; c.kantor perwakilan; d.gedung kantor; e. pabrik; f.bengkel; g.pertambangan dan penggalian sumber alarn, wilayah kerja pengeboran yang digunakan untuk eksplorasi pertambangan; h.perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, a tau kehutanan; i.proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan; j.pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau oleh orang lain, sepanjang dilakukan lebih dari 60 (enam puluh) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan; k. orang a tau badan yang kedudukannya tidak bebas;

bertindak selaku a gen yang

Page 149: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

l.agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang menerima prem.:. asuransi atau menanggung resiko di Indonesia. (6)Tempat tinggal orang pribadi atau tempat kedudukan badan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak menurut keadaan yang sebenarnya. 11

2. Ketentuan Pasal 3 huruf b, huruf c, dan huruf d diubah, sehingga keseluruhan Pasal 3 berbunyi sebagai berikut :

11 Pas al 3

Tidak termasuk Subjek Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah :

a.badan perwakilan negara asing;

b.pejabat-pejabat perwakilan diplornatik, dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sarna mereka, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerirna atau rnemperoleh penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik;

c.organisasi-organisasi internasional yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, dengan syarat : l)Indonesia rnenjadi anggota organisasi tersebut; 2)tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain pemberian pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota;

d.pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha a tau kegiatan a tau pekerjaan lain unt:uk rnemperoleh penghasilan dari Indonesia.''

3.Ketentuan Pasal 4 ayat (1) huruf k, huruf o, dan ayat (3) huruf a dan huruf f diubah, sehingga keseluruhan Pasal 4 berbunyi sebagai berikut

Page 150: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

11 Pasal 4

(l)Yang menjadi Objek Pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk :

a. penggantian a tau imbalan berkenaan dengan pekerj aan a tau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaj i 1 upah, tunj angan, honorarium 1

komisi, bonus 1 gratifikasi, uang pensiun 1 atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang ini; b.hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan; c.laba usaha; d.keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk : 1) keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal; 2)keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan dan badan lainnya karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota; 3) keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha; 4) keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan a tau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan; e.penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya; f.bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang; g. di viden, dengan nama dan dalam bentuk apapun 1 termasuk

Page 151: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembaqian sisa hasil usaha koperasi; h.royalti; i. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta; j.penerimaan atau perolehan pembayaran berkala; k. keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah; l.keuntungan karena selisih kurs mata uang asing; m.selisih lebih karena penilaian kembali aktiva; n.premi asuransi; o.iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas; p. tambahan kekayaan neto yang berasal dad. penghasilan yang belum dikenakan pajak.

(2)Atas penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan­tabungan lainnya, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di bursa efek, penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan serta penghasilan tertentu lainnya, pengenaan pajaknya diatur dengan Peraturan Pemerintah.

(3)Yang Tidak termasuk sebagai Objek Pajak adalah : a.l) bantuan sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah dan para penerima zakat yang berhak; 2) harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan oleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan; sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, kepemilikan, atau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan; b.warisan;

pekerjaan,

c. harta termasuk set or an tunai yang di ter.ima oleh badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal; d.penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima

Page 152: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah; e.pernbayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa; f.dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat l)dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan 2)bagi perseroan terbatas, Sadan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daer ah yang menerima di viden, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua ;iuluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut;

g.iuran yang diterima atau diperoJ.eh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai; h. penghasilan dari modal yang di tanamkan oleh dana pensiun sebagaimana dimaksud pada huruf g, dalam bidang-bidang tertentu yang di tetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan; i.bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi; j.bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana selama 5 (lima) tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian ijin usaha; k.penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari badan pasangan us aha yang didiri kan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia, dengan syarat badan pasangan usaha tersebut : l)merupakan perusahaan kecil, menengah, atau yang menjalnkan kegiatan

Page 153: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

dalam sektor-sektor usaha yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan; dan 2)sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia.''

4.Ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf a, huruf e, dan ayat (2) diubah, serta ditambah 1 (satu) huruf yaitu huruf h, sehingga keseluruhan Pasal 6 berbunyi sebagai berikut :

11 Pasal 6

Ill Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi : a.biaya untuk mendapatkan, menagih, dan rnemelihara penghasilan, terrnasuk biaya pembelian bahan, biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, bung a, sew a, royal ti, bi a ya perj alanan, bi a ya pengolahan limbah, premi asuransi, biaya adrninistrasi, dan pajak kecuali Pajak Penghasilan; b.penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh hart a berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal llA; c.iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan; d.kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dirniliki untuk rnendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan; e.kerugian dari selisih kurs mata uang asing; f.biaya penelitian dan pengembangan perusahaan dilakukan di Indonesia; g.biaya bea siswa, rnagang, dan pelatihan;

yang

h.piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat : 1) tel ah dibebankan sebagai biaya dalarn laporan laba rugi kornersial; 2) tel ah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau Sadan Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN) atau adanya perjanjian

Page 154: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang bersangkutan; 3) telah dipublikasikan dalam penerbitan umum a tau khusus; dan 4) Waj ib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada Direktorat Jenderal Pajak, yang pelaksanaannya diatur lebih lanj ut dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak. (2)Apabila penghasilan bruto setelah pengurangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didapat kerugian, maka kerugian tersebut dikompensasikan dengan penghasilan mulai tahun pajak berikutnya berturut-turut sampai dengan 5 (lima) tahun. ( 3 I Kepada orang pribadi sebagai Waj ib Pajak dalam negeri diberikan pengurangan berupa Penghasilan Tidak Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7. 11

5.Ketentuan Pasal 7 ayat (1) dan ayat (3) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 7 berbunyi sebagai berikut :

"Pasal 7

(l)Penghasilan Tidak Kena Pajak diberikan sebesar a.Rp 2.880.000,00 (dua juta delapan ratus delapan puluh ribu rupiah) untuk diri wajib Pajak orang pribadi; b.Rp 1.440.000,00 (satu juta empat ratus empat puluh ribu rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin; c.Rp 2.880.000,00 (dua juta delapan ratus delapan puluh ribu rupiah) tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (l); d. Rp 1.440.000,00 (satu juta empat ratus empat puluh ribu rupiah) tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.

(2)Penerapan ayat (1) ditentukan oleh keaclaan pacla awal tahun pajak atau awal bagian tahun pajak.

Page 155: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

UNJD/i.NG-UNDANG REPUBLIJI( INDONESIA NOMO'ft :.:8 T AHIUN l 999

TE\1•ITANG PENGJ&:LOLAAN ZAK.AT

l"FtESIDEN Rli\PUBLIK INDONESIA,

Menimbang:

a. bahwn Republik lndonesia menjarnin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk beribadat menurnt agmnanya ma.sing-masing;

b. bahwa penunalan zakat mcrnpakan kewi\jiban umat Islam Indonesia yang mampu clan hasil, pengumpulrn·, zakat merupakan sumber dana yang potensial bagi upaya

n1e\11ujudkan,kesejahteram1 masyarakat; c. bahwa zakat mernpakan pranata keaga.maaan untuk mewujudkan keadilan sosiaI

bagi scluruh rakyat Indonesia deng;an memperhatikan masyarakat yang kurang mampu;

d. bahwa upaya penyernpumaan sistem pcngelolann zakat perlu terns ditingkatkan agar pdaksanaan , zakat lebih, berhasil guna dan berdaya guna serta

pelak!:anaan zakat dapat dipertangqungjawabkan; e. bahwa herdasarkac<1 hal-hal.tersebut pada butir a, b, c, dan d, perlu dibentuk

Unclang-undang trnlang Pcngel11lam1 Zakat;

Mcngingat:

l. Pasal 5, ayat (l }, Pasal 20 ayat ( 1 ), Pasal 29, dan Pasal 34 Undang-Undang Dasar 945;

2. Kektap:m Mejeli.s Pemrnsyawaratan Rakyat Nomor X/MPR/1998 tentang Pokok-pokok Refonmisi Pembangunan dalam rangk.•1 Penye!amatan dan J\iormalisasi

Kchidupan Nasional sebagai Hduan Negara; 3. Undcmg··llndang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agmna (Lembaran Negara

Rcpublik Indonesia Tafam 1989 Norn.or 49, Tunbahan Lemba.ran Negara Nomor 3400); 4. Und:mg··imdang Nomor 22 Talmn 11199 tentang Pemerintahan Daerah (Lembm·an

Negaxa Tahun 1999 Nomor 60, Tambal1an Lembaran Negara Nomor 3839);

Dengan persetujuan ()EWAN Pm:nvv AKILAN FLAKY AT

f<EPP1'!L!~( INDONESIA

Me mu t11skan:

Me11etaplrn11 :

IUNDANG-UNDANG TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

Page 156: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

BABI KETENTUAN UM:JM

P:iitsal l Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dcngan :

I. Peng•elol.aau zakat adalah kegiatan pcrencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pevgawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta

pendayagunmm zakat 2. Zakat adalah harta yimg wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang

dimiliki oleh ora:i1r1. muslim sesuai dengan ket1mtua:i1 aga:JTia untuk diberikan kepada yang berhak mencrimanya;

3. Muzakki adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang muslim yang berkewajiban menunaika11 za}(at.

4. Mustahiq adalah orang atau badan yang, berhak menerima zakat. 5. Agarna adalali Aga:JTia Islam.

6. Menteri adalah menteri ya:i1g rua:i1g lingkup lugas dan tanggungjawabnya meliputi bidang agan"Ja.

Pasal 2 Setiap warga negara Indonesia yang beragama Islam da:Jl mampu atau badan ya:Jlg

dimiliki oleh orang muslim berkewajiban menunaikan zakat.

K'asal 3 Pcrncrintah berkewajiban memberilrnn perlindungan, pembinaan, dan pelayanan

Kq1ada muzakki. mustahiq, dmi amil zakat.

!l'AB H ASAS DAN TU.IUAN

Pasal 4 Penge:J ola<m zabt bcrasaskan i:na:i1 dan taqwa, keterbukaan, dan kepastian

hukum sesuai d·~ngan Pancasila dan TJndz~ig-undang Dasar 1945.

Pasal 5 Pengelo.!aan zakat bertujuan :

l. meningkatnya pelaya nan bagi masyarakat dalam memmaikan zakat sesuai dengan tuntutan agama;

2. mcningkatnya rungsi dan pcrnnnn pranal:! kcaga111aa:i1 dalarn upaya mewujudkan kescjahternan masyarakat dun kcadilan sosial;

3. meningkatnya hasil guna dc;n cfaya guna zakat.

Page 157: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

!BAB HI ORGAN~SASI PENGELOLAAN ZAKA T

Pasal 6 (l) Pcngelolaan zak.at dilakukan okh badan amil zakat yang dibentuk oleh

pcmerintah. <2) Pembentukan badan amiI wkat :

a. nasional olch Presidcn atas mail Menteri; b. daerah propinsi oleh gubemm atas usu! kepala <:antor wilayah deparlemen

agama propinsi; c. daen.h kabnpal.en atau daerah kota oleh bupati atau wali kota atas usu!

k1;p&.la kantor departemen agama kabupaten atau kota; d. kecarnatan oleh 1;amat atas usu! kepala kantor urusan agama kecamatan.

(3) Badan amil za.kat di semua tingkatan memiliki hubungan kerja yang bersifat koordinatif, konsulatif, dan in rormatif.

( 4) Pengums badan arnil zakat terdiri atas unsur mLsyarakat dan pemerintah yang mcmenuhi persyaratan tcr,cntu.

(5) Organisasi badan mnii zakat terdiri atas unsur pe11imbangan, unsur pengawas, can pelaksana.

li'asal 7 (l) Lcrnbaga zakat dikukuhkan, dibina, clan diiindw1gi oleh pemerinta11.

(2) Lembaga amil zaka1 sebagaimana dimaksucl pad1 ayat (1) hqrus memenuhi per­syaratan yang cliatur lebih lanjut oieh Menteri.

Pasal 8 Badan ami.l zakat sebagaimana dimaksud dala'l1 Pasal 6 dan lembaga amil zakat sebagaimana dimaksud clalam Pasai 7 mempunyai !ugas pokok mengwnpulkan, menclistribusikan. clan mcndayagunakan 7,akat sesuai dengan kctcntuan agama.

Pasal 9 Dalam melaksanakan tugasnya, badan amil zalcat dan lembaga amil zakat

bertanggung jawab z<ikat bertanggtmg jawab kepada pemerintah sesuai dengan tingkatnya.

Pasal 10 Ketentuan lebih lanju\ mengenai :msu:nan organisasi dan tata kerja badan amil

zakat ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

~.:;b IV PENGUMPULAN ZA!KAT

Pa~al 11 { l) Zakat terdiri aLas zakat ma] dan zakat fitrah

(2) Harta yang dikenai zakat adalah : a. em~., perak dan uang

b. perdagmigan clan peru~il'iliaan c. hasil peltanian, hasil perkebt1J1an, drn1 hasil perikanan;

d. hasil pertan1bru1gah; p_ h!11;!il nf'tPmf-l'k::tn·

Page 158: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

f hasil pendapatan dan j asa; g. rikaz.

(3) Peughit•mgan zakat ma! menurut nishab, kadar, dan waktunya ditetapkan berdasark:m hukum agrn1a.

Ptisal 12 (I) Pcngurnpulan zakm dilakukan oleh badan amil zakat dengan cara mcncrima atau

mengarnbil dari muz.akki alas dasar pemberit'lhuan muzakki; (2) Badan amil zakat dapat bekerja :sama dengan bank dal:un pengumpulan zakat

harta muzakki yang berada di bank atas permintaan muzakki.

Pa11al 13 jawab k::pada pem::rintah sesuai dengan selain :r:.·~.::at, S•~perti infaq, shadaqah,

hibah tingkatann~·a, wafat, waris, dan kafarat.

BAB IV Pl~NGUMPULAN ZAXA T

Pa!!al 14 (I) Muzakki mclakukan penghitungan scndiri haitanya dan kewajiban zakatnya

berdasarkan hukum agruna. (2) Dalam hal tidak dapat mcnghiltlng sendiri ha!ianya dan kewajiban zakatnya scbag::1imana dimaksud pada ayat ( J ), muzakki dapat rneminta bantuan kepada badan amil zakat atau badan amil zakat memberikan bantuan kepada muzakki

untuk rncnghitungnya. (3) Zakat ya.ng \elah dibayai·kan kepqda badan amd 7.akat atau lembaga :mil zakat

dikurn.ngkan dari laba/pendap:i.tan sisa kena pajak dari wajib pajak yang bers3ngkutan sesua.i dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

l''asal 15 Lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh badan amil zakat ditet'.lpkan

dengan k.eputusan ment"''ri.

HABV PEND A Y AGUNAAN Z.AKA T

Pasal 16 (!) Hasil pengumpulan zakat didayagunakan untuk mustahiq sesuai dengan ketentuan

agan1a. (2) Pendayagunaan hasil pengurnpulan zakat berdasarkan skala prioritas kebutuhan

rnustahiq dan dapat dimanfoatkan untuk usaha yang produktif. (3) Pcrsyaratan dan prosedur pcndayagunaan has ii pcngumpulan 7.akat scbagaimana

dirnaksud dalam ayat (2) diat1ll' dengan keputusan menteri.

Pima! 17 Has.ii ~enerim:rnn infaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris, dan kafarat

sebagaimana dimaks•.1d dalam Pasal 13 didayagunakan terutama untuk usaha yang produktif.

Page 159: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

"'r·u~,·- 01'.>-\;\~i' l\.i: u-rAfvt' IllAB VI

PENGAWASAN Pa$al 18

n . lf"<.K~ J->1

(lj Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas badru1 arnil zakat dilakukabn oleh unsur pengawas ;:ebagaimana dimaksud clalarr, (3) Pasal 6 ayat (5)

12) Pimpinan unsm pengnwas dipilih langsung oleh anggota. (3) Ur.sur pengawas berkedudukan di semua fr:1gkatan badan amil zakat.

( 4) Dalatn rnelakukan perneriksaan keuangan badan amil zakat, unsur pengawas dapat meminta ba.ntuan akuntan publik.

Pasal 19 Badan runil 7Akat memberikru1 laporan tahunan pelakSllilaan tugasnya kepada

Dewan Perwakilan Rakyv.t Republik Indonesia atau kepada Dewan Perwakila11 Rakyat Daerah sesuai dengllil tingkcitllilnya.

Pasal 20 Masyarakat dapat berperan serta dalam penga wasan bada11 amil zakat da11

Lemhaga runil zakaL

BAB Vil SANKS I

Pasal 21 (l) Setiap pcngclola znkat yang karena kelalainnya tidak mencatat atau mencatat

dengan tidak benar harta zakat, infaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris, da11 kafarat scbagaimana dimaksud dalarn Pasal 8, Pasal 12, dan Pasal 13 dalam

undang-undang ini dialli~am dengan hukwnan kurungan selama-lamanya tiga bulan dan/atnu denc.a sebanyak-banyaknya Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah). (2) Ti:ndak pidana yang dimaksud pada ayat (l) d' atas rnerul'akm1 pelanggara11.

(3) Sct!ap petugas badm'l amil zakat dan petugns lembaga amil zakat yang melakukan tindak pidana kejahaLan dikenai sru1ksi sesuai dengan peraturan

perundru1g-unda.ngan yang berlalm.

BABVUI KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

Pm1al22 Da1r1m lml murnkki berada atau menetap di har negeri, pengumpula11

z,1katnya cli:IHkukaE old1 unit pcngumpuI zakat pada oerwakilru1 Republik Indonesia, y<:ng i;el.injuJ1ya ditmuskan k•::pada badan runil zakat Nasional.

Plllsnil 23 Dalam mcnunjang pclaksanaan tugas baclan amil zakat scbagaimana dimaksud

dalam Pasal 8, pemerintah wajib rnembru1tu biaya opcrasional badru1 amil zakat.

Page 160: · PDF filepengaruh undang-undang n0.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang-undang pajak penghasilan n0.17 tahun 2000 terhadap pelaksanaan zakat sebagai

E:ABIX KJ:TEN'l\UAN PEHALHJIAN

P:~sal 24

(1) Semua peratura11 perundang-undangan yan:! . mengatur pengelolaan zakat ma:;ih tetap berl.Jrn sepanjang tidak bertentor1gan dan/atau belum diganti

dengan p(:n1tman yang bnru berdasarbn Undang-undang ini. (2) Selambat-lam.ba:tnya dua tahun sejak diund:mgkannya undang-undang ini,

setiap organisa:;i pengdolaan ;'.akat yang tel.:th ada wajib menyesuaikan menurnt ketc:n~uan Undang·undang ini.

BABX KE'J!'ENTUAN PENUTUP

Pasal 25

Undang-1.mdang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar si;tiap orang mrngetahuinya, memerintahkan pengunmnum U ndang-undang ini

Deng:m penempatannya dalmn Lembaran Hegara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta pada tanggul 23 September 1999

f'RESJJilEN REPUBLIK l~~Jl)ONESIA,

ttd. EIACHARllDJ!)ilN JlJSUF HABHHE

Diundangkan di Jak:l.lta pada tanggal 23 Septem':•er 1999

r,JEJllTERI NEGARA SEKRETAIUS NEGARA TI:EPUJJ:LiiK INDONESIA,

ttd. liifULADI