ukd 2 intanmr itp b h0914042

7
Nama : Intan Mulia Rahayu NIM : H0914042 ITP/B 1. Anabolisme adalah proses pembentukan komponen sel dari nutrien sederhana yang diperoleh dari lingkungannya dan membutuhkan energi. Contoh: Fotosintesis, Kemosintesis Katabolisme adalah proses pemecahan bahan kimia (nutrien) menjadi bahan sisa (produk) dan menghasilkan energi. Fungsi proses katabolisme yaitu sebagai pembentukan energi dari nutrien dan menyediakan senyawa building block. Contoh: Respirasi 2. Sistim penyimpanan & pemindahan energi hubungannya dengan proses anabolisme dan katabolisme adalah sebagai berikut : Katabolisme atau disimilasi merupakan jalur pemecahan nutrien yang masuk ke dalam suatu sel yang berfungsi untuk pembentukan energi dari nutrien serta menyediakan senyawa building block. Produk dari disimilasi sebagai senyawa

Upload: intan-mulia-rahayu

Post on 05-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Ukd 2 Intanmr Itp b h0914042

TRANSCRIPT

Nama: Intan Mulia RahayuNIM: H0914042ITP/B

1. Anabolisme adalah proses pembentukan komponen sel dari nutrien sederhana yang diperoleh dari lingkungannya dan membutuhkan energi.Contoh: Fotosintesis, KemosintesisKatabolisme adalah proses pemecahan bahan kimia (nutrien) menjadi bahan sisa (produk) dan menghasilkan energi. Fungsi proses katabolisme yaitu sebagai pembentukan energi dari nutrien dan menyediakan senyawa building block.Contoh: Respirasi

2. Sistim penyimpanan & pemindahan energi hubungannya dengan proses anabolisme dan katabolisme adalah sebagai berikut :

Katabolisme atau disimilasi merupakan jalur pemecahan nutrien yang masuk ke dalam suatu sel yang berfungsi untuk pembentukan energi dari nutrienserta menyediakan senyawa building block. Produk dari disimilasi sebagai senyawa building block berguna untuk anabolisme atau sintesa (pembentukan komponen sel), komponen sel tersebut meliputi protein-enzim, DNA-RNA, karbohidrat, lemak, dan struktur sel kompleks. Hasil sintesa atau pembentukan komponen sel inilah yang berfungsi sebagai pertumbuhan sel, reproduksi, perbaikan, dan pergerakan.

3. Mikrobia mendegradasi nutrient kompleks menjadi nutrient sederhana melalui proses katabolisme. Contoh katabolisme karbohidrat adalah repirasi sel. Selain metabolisme karbohidrat, di dalam tubuh mikrobia juga terjadi metabolisme protein dan lemak. Katabolisme protein dimulai dengan pemecahan protein yang dibantu oleh enzim protease dan peptidase menjadi asam amino. Selanjutnya, asam amino mengalami reaksi deaminasi yang menghasilkan gugus amin (NH3) dan asam keto. Adapun asam keto memasuki reaksi glikolisi atau Siklus Krebs. Katabolisme lemak dimulai dengan pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak diubah menjadi asetil koenzim A. Asetil koenzim A kemudian memasuki Siklus Krebs. Gliserol akan diubah menjadi fosfogliseraldehid (PGAL). PGAL selanjutnya memasuki reaksi glikolisis. Katabolisme karbohidrat yakni menggunakan glukosa sebagai sumber bahan bakar dalam repirasi. Prosesnya secara bertahap yaitu:1. Glikolisis: merupakan serangkaian reaksi yang merubah molekul glukosa menjadi asam piruvat, menghasilkan ATP dan NADH2, dan bersifat an-aerob.2. Dekarboksilasi Oksidatif/Pembentukan Asetil Co-A: pada tahap ini asam piruvat diubah menjadi Asetil Co-A dengan menghasilkan NADH dan melepaskan CO23. Siklus Krebs: berfungsi menghasilkan energi dan berbagai senyawa antara yang akan digunakan untuk sintesis senyawa lain. Hasil akhir dari siklus Krebs adalah 6 NADH2, 2 FADH2, dan 2 ATP4. Sistem Transpor Elektron: berfungsi mengoksidasi NADH dan FADH2 dari tahap sebelumnya. Pada tahap ini, oksigen sebagai penerima elektron terakhir. Setiap perpindahan elektron yang terjadi, energi yang terlepas digunakan untuk membentuk ATP.

Bagaimana mikrobia mendegradasi nutrient kompleks menjadi nutrient sederhana melalui proses katabolisme dapat dilihat dalam bagan dibawah ini:

4. Sistem pengaturan metabolisme dalam sel mikrobia yakni setiap sel mikrobia mengadakan pertukaran zat dengan lingkungannya dengan mengambil zat-zat tertentu dari lingkungan dan mengembalikan zat-zat tertentu ke lingkungan. Proses metabolisme membutuhkan enzim dan ATP. Nutrien yang masuk ke dalam sel mikrobia melalui difusi pasif, difusi dipercepat, transport aktif dan translokasi. Fungsi nutrien yakni sebagai sumber karbon, sumber nitrogen, sumber energi dan faktor pertumbuhan. Faktor yang mempengaruhi aktivitas metabolisme mikrobia dipengaruhi faktor suhu, waktu, kelembaban, spora, umur mikroba, pH, komposisi medium.Konsep pengaturan metabolisme dalam sel mikrobia dapat digambarkan sebagai berikut:

5. Mikrobia autotroph (Fiksasi CO2) Merupakan reaksi gelap Jalur reduksi CO2 menggunakan siklus calvin Terdapat 2 enzim kunci yaitu Ribulosa bifosfat karboksilase dan Fosforibulokinase Reaksi Total:6 CO2 + 12 NADPH + 18 ATP C6H12O6 + 12 NADP + 18ADP Contoh:1. Organisme fototropik (tanaman, algae, bakteri)2. Bakteri kemolitotropik : Bakteri Sulfur, Bakteri Fe, Bakteri nitrifikasi