ujian sony

22
Ilmu Kesehatan Jiwa Presentasi Kasus Ujian Penguji : dr. Henny Riana, Sp.KJ dr. Karjana, Sp. KJ Disusun oleh: Sony Novriandi Susilo1102010271 Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa

Upload: irvan-dwi-fitra

Post on 02-Dec-2015

233 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fbthtyjdhwewfe

TRANSCRIPT

Page 1: Ujian Sony

Ilmu Kesehatan Jiwa

Presentasi Kasus Ujian

Penguji :

dr. Henny Riana, Sp.KJ

dr. Karjana, Sp. KJ

Disusun oleh:

Sony Novriandi Susilo1102010271

Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa

Rumah Sakit Bhayangkara tk.I R.S. Sukanto-Jakarta

Periode: 27 Oktober – 28 November 2014

Page 2: Ujian Sony

LAPORAN PSIKIATRII. Identitas Pasien

Nama : Ny. M

Umur : 37 Tahun

Alamat : Jl. Karbela Timur No. 14 RT 001/05 Karet,Setiabudi, Jakarta Selatan

Suku : Sunda

Agama : Islam

Status : Janda, menikah 1 kali

Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga

Pendidikan terakhir : Tamat SMP

Tanggal masuk RS : 10 November 2014

Tanggal Pemeriksaan : 21 November 2014

Diantar Oleh : Keluarga

No. Rekam Medik : 730308

II. Riwayat Psikiatri (Autoanamnesa)

A. KELUHAN UTAMA

Pasien mengaku dibawa ke RS karena gaduh gelisah

B. KELUHAN TAMBAHAN

-

C. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG

Seorang pasien wanita berusia 37 tahun dibawa ke rumah sakit karena gaduh

dan gelisah juga berbicara kacau. Pasien adalah seorang pembantu rumah tangga

yang bekerja di rumah neneknya sendiri,di rumah itu ia tinggal bersama nenek,

tante, dan paman-nya. Pasien juga bertugas menjaga kios bensin eceran di depan

rumah neneknya. Pada saat kejadian pasien mengaku ia sedang menagih uang

pembayaran PAM dan tagihan listrik ke rumah saudaranya, setelah itu pasien

pamit ingin pulang ke kampungnya di Cirebon. Pada saat yang bersamaan saudara

dari pasien melarangnya dan menghubungi RS POLRI. Pasien merasa kesal dan ia

mulai gaduh dan berbicara kacau. Pada saat itu ia dijemput paksa oleh pihak RS

POLRI,

2

Page 3: Ujian Sony

Pasien merasa kurang merasa bahagia bekerjadi rumah neneknya tersebut

karena paman pasien sering mabuk – mabukan dan hamping melakukan tindakan

kekerasan kepada pasien.

Pasien juga pernah dirawat di RS POLRI karena gaduh dan gelisan juga

berbicara kacau di Bandara pada saat menjadi TKW.

D. RIWAYAT GANGGUAN DAHULU

- Riwayat merokok dan penyalahgunaan alkohol disangkal

- Riwayat obat-obatan terlarang (NAPZA) disangkal

- Riwayat trauma kepala berat disangkal

- Riwayat penyakit berat lain disangkal

- Sebelumnya pasien sempat mengalami gangguan jiwa dan dirawat di RS POLRI

E. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

a. Riwayat Prenatal

Tidak didapatkan keterangan

b. Masa Anak

Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun) dan pertengahan (3-11 tahun)

Pasien mengaku tidak mengingat sebagian besar masa kecilnya masa kecilnya.

Ia hanya mengatakan bahwa ia adalah seorang yang cukup memiliki banyak

teman sewaktu kecil.

Riwayat masa kanak akhir (puberta) dan remaja

Pasien mengaku ia bertumbuh seperti remaja seusianya pada umumnya.

c. Riwayat Masa Dewasa

Riwayat Pendidikan

Pasien mengaku sekolah sampai tamat SMP dan tidak melanjutkan sekolahnya

karena ayah pasien meninggal.

Riwayat Pekerjaan

Sebelum menjadi Pembantu rumah tangga, pasien sempat bekerja sebagai

TKW di Arab saudi, di Malaysia, dan di Taiwan. Selain itu pasien juga pernah

bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Bekasi.

3

Page 4: Ujian Sony

Riwayat Pernikahan

Pasien menikah pada usia 15 tahun sedangkan suami pasien berusia 25

tahun, pasien menikah atas keinginan dirinya dan suaminya sendiri tanpa

paksaan dari pihak manapun. Pasien memiliki 3 orang anak, 1 anak laki – laki

dan 2 anak perempuan.

Pasien bercerai dengan suaminya karena menurut keterangan dari

pasien ia melihat suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Pasien melihat

suaminya melakukan hubungan badan dengan wanita lain.

Riwayat Kehidupan Beragama

Pasien mengaku beragama Islam namun jarang melaksanakan ibadah

Riwayat pelanggaran Hukum

Pasien mengaku tidak pernah ditahan oleh pihak berwajib

Stressor psikososial

Masalah dengan :

-Orang tua : tidak ada

-Saudara : tidak ada

-Suami : ada

-Anak : tidak ada

-Teman : tidak ada

-Pekerjaan : ada

F. RIWAYAT KELUARGA

Pasien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, ayah pasien

sudah meninggal sejak pasien kelas 3 SMP. Pasien memiliki 2 orang adik laki

– laki yang berumur 35 dan 30 tahun, pasien mengaku ia memiliki hubungan

yang baik dengan orang tua dan adik – adiknya. Tidak ada masalah yang

berarti dalam keluarga menurut keterangan pasien.

4

Page 5: Ujian Sony

Genogram:

Laki-laki Pasien

Perempuan

G. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

Pasien mengaku ia berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai

PNS di kecamatan, ibunya seorang pemilik jasa laundry yang tidak begitu besar.Mantan

suami pasien bekerja sebagai seorang caddy Golf. Setelah bercerai pasien memutuskan untuk

bekerja sebagai TKW di Arab saudi untuk memenuhi kebutuhan ekonominya dan

menyekolahkan anak – anaknya.

III. STATUS MENTAL (21 November 2014 10:30)

A. Deskripsi Umum

1. Penampilan: Pasien berbadan besar,pendek. Berpenampilam sesuai dengan

usianya, kurang rapi, bersih

2. Kesadaran:

a. Kesadaran Neurologik: Kompos mentis

5

Page 6: Ujian Sony

b. Kesadaran Psikologis: Jernih

c. Kesadaran Sosial: Mampu berinteraksi dengan orang-orang di sekitar.

3. Pembicaraan: Spontan dan lancar, intonasi normal, sedikit sengau, artikulasi

cukup baik. Terdapat beberapa pembicaraan yang tidak relevan

4. Perilaku dan aktivitas psikomotor: Sebelum wawancara pasien tampak tenang

dan tampak sedang menonton TV sambil berbaring, selama wawancara pasien duduk

tidak tenang sambil sesekali melakukan gestur tubuh untuk menjelaskan cerita yang

disampaikannya. Secara umum tampak normal tanpa adanya aktivitas psikomotor

berlebih namun, sesekali pasien kurang fokus pada pembicaraan yang sedang

dilakukan.

5. Sikap terhadap pemeriksa : pasien bersikap sopan dan tenang, namun terkadang

pasien kurang kooperatif dan tidak mau menjawab pertanyaan pemeriksa.

B. Alam Perasaan

o Mood : Cenderung hipotim

o Afek : Kurang stabil dan sesuai

o Empati : Raba rasa (+)

C. Gangguan persepsi

o Halusinasi : Tidak ada (saat diperiksa)

o Ilusi : Tidak ada ( saat diperiksa)

o Depersonalisasi : Tidak ada

o Derealisasi: Tidak ada

D. Fungsi Intelektual

1. Taraf Pendidikan : Sesuai dengan tingkat pendidikan terakhir.

2. Orientasi :

o Waktu : Baik, pasien tahu bahwa saat pemeriksaan adalah siang hari

o Tempat : Baik, pasien tahu bahwa ia berada di Jakarta

o Orang : Baik, pasien dapat menyebutkan nama pemeriksa

6

Page 7: Ujian Sony

3. Daya Ingat:

o Sesaat : Baik, pasien dapat mengulang beberapa kata yang

diucapkan pemeriksa

o Jangka pendek : Baik, pasien ingat menu makanan pagi hari yang

dimakan.

o Jangka panjang :Baik, pasien ingat kapan ia menikah dan kapan orang

tuanya meninggal.

4. Konsentrasi dan Perhatian : Baik

5. Kemampuan Membaca dan Menulis :

Baik, pasien dapat membaca kertas yang disodorkan pemeriksa dan dapat menulis

dengan baik.

6. Kemampuan Visuospasial :

Baik, pasien dapat berjalan tanpa menabrak sesuatu.

7. Pikiran Abstrak :

Cukup baik. Pasien bisa mengartikan arti abstrak dari “Sakit Hati”

8. Kemampuan Menolong Diri Sendiri :

Cukup baik, pasien dapat mandi, mengganti dan mencuci pakaian serta makan sendri.

E. Proses Pikir

1. Arus pikiran

o Produktivitas : baik, pasien menjawab secara spontan bila diajukan

pertanyaan

o Kontinuitas : tidak ada gangguan

o Hendaya berbahasa : Tidak ada gangguan

2. Isi pikir

o Preokupasi : Pasien ingin pulang

7

Page 8: Ujian Sony

o Waham : Tidak Ada (saat pemeriksaan)

o Fobia : Tidak ada

3. Jalan Pikir

o Flight of ideas : (-)

o Assosiasi Longgar : (-)

o Clang Association : (-)

o Tongentiality : (-)

o Inkoherensi : (-)

o Verbigrasi : (-)

o Neologisme : (-)

o World salad : (-)

o Blocking : (-)

o Circumstancial : (+)

F. Pengendalian Impuls

o Pengendalian impuls pasien saat wawancara dinilai baik

G. Daya nilai

o Daya Nilai Sosial : tidak terganggu, pasien dapat membantu teman.

o Uji Daya Nilai : tidak terganggu,

o Penilaian Realita : tidak terganggu

o Peran dalam keluarga : tidak terganggu

o Perawatan diri : Tidak terganggu

o Penggunaan waktu luang: Terganggu

H. Tilikan

Derajat 1, pasien menyangkal bahwa dirinya sedang sakit.

8

Page 9: Ujian Sony

I. Taraf Dapat Dipercaya

Pemeriksa memperoleh kesan bahwa keseluruhan jawaban pasien kurang dapat

dipercaya.

IV. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Internus

Keadaan Umum : Pasien terlihat Obesitas

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan Darah : 130/70 mmHg

Nadi : 88x /menit

Suhu : 35.5˚C

Frekuensi Nafas : 19x /menit

Bentuk Badan : Gemuk

Sistem Kardiovaskular: Bunyi jantung I-II reguler; gallop (-); murmur (-)

Sistem Respiratori : Gerak dada selama napas normal dan simetris;vesikuler +/+,

Ronchi -/-, wheezing -/-

Sistem Gastrointestinal: Supel; Bising usus (+) Normal; Nyeri tekan (-); Timpani

Sistem muskuloskeletal : Dalam batas normal

Sistem urogenital : Tidak diperiksa

Sistem dermatologi : Tidak ditemukan kelainan

Kelainan khusus lainnya : Tidak ditemukan kelainan

B. Status Neurologik

Saraf kranialis : Dalam batas normal

Mata : Dapat mengikuti gerakan tangan pemeriksa

Pupil : Pupil bulat isokor 3mm / 3mm; refleks cahaya langsung +/+, tidak

langsung +/+

Pemeriksaan oftalmoskopik : tidak dilakukan

Motorik : 5555 5555

5555 5555

9

Page 10: Ujian Sony

Sensorik : Dalam batas normal

Refleks fisiologis : Dalam batas normal

Refleks patologik : -

Sistem vegetatif : BAB/BAK normal

C. Pemeriksaan Laboratorium

Tidak dilakukan

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

- Seorang pasien berusia 37 tahun dibawa ke RS POLRI pada tanggal 10 November

2014 oleh keluarganya dengan bantuan petugas RS POLRI gaduh gelisah dan

bicara kacau

- Pasien merupakan seorang Pembantu rumah tangga di rumah neneknya namun

pasien tidak nyaman bekerja dirumah neneknya karena pamanya sering mabuk

dan pernah ingin melakukan tindak kekerasan kepada pasien.

- Pasien bercerai dengan suaminya karena ia melihat suaminya berhubungan badan

dengan wanita lain dan ia sangat sakit hati dengan suaminya.

- Pasien sempat menjadi TKI di Saudi Arabia, Malaysia, dan Taiwan.

- Pasien sempat dirawat juga di RS Polri karena gaduh gelisah dan berbicara kacau

pada saat di bandara sepulangnya pasien dari bekerja di Saudi arabia.

- Status mental :

- Penampilan/pembicaraan/sikap :

Rapi/bicara lancar/kurang tenang,kooperatif

- Mood/ afek/ ekspresi /empati

Hipotim/ kurang stabil/ dapat diraba rasakan oleh pemeriksa

- Halusinasi auditorik (-) sekarang sudah tidak ada,ilusi(-)

- Pada fungsi kognitif, taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan sesuai

dengan taraf pendidikan, daya konsentrasi baik. Orientasi (waktu, tempat, dan

orang) baik, daya ingat jangka panjang baik, jangka pendek dan jangka segera

baik, pikiran abstrak, bakat kreatif tidak terganggu dan kemampuan menolong

sendirinya baik.

10

Page 11: Ujian Sony

- Pada proses pikir, ditemukan ide pasien cukup baik dan pasien menjawab

pertanyaan dengan tepat.

- Tilikan pasien derajat 1, dimana pasien menyangkal apabila dirinya sakit dan taraf

kurang dapat dipercaya.

FORMULASI DIAGNOSTIK DAN EVALUASI MULTIAKSIAL

Berdasarkan anamnesis, riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan pada pasien ini

ditemukan adanya pola prilaku, pikiran dan perasaan yang secara klinis bermakna dan

menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi

pekerjaan dan sosial. Dengan demikian berdasarkan PPDGJ III dapat disimpulkan bahwa

pasien ini mengalami suatu gangguan jiwa.

Aksis I

- Pada pemeriksaan status generalis dan neurologis didapatkan kesadaran pasien

compos mentis, tidak terdapat kelainan fisik, tidak ada riwayat trauma, daya ingat

cukup baik, sehingga dapat menyingkirkan diagnosis gangguan mental organic.

(F0)

- Pada anamnesis didapatkan riwayat konsumsi alkohol namun tidak pernah

menggunakan NAPZA sehingga kita dapat menyingkirkan diagnosis gangguan

mental dan perilaku akibat penggunaan zat.(F1)

Aksis II

Tidak didapatkan penemuan yang bermakna untuk menentukan gangguan kepribadian

maupun retardasi mental pada pasien ini, sehingga tidak ada diagnosis aksis II.

Aksis III

Pada pasien terlihat obesitas kemungkinan ditemukan kelainan pada endokrin nutrisi

dan metabolik

Aksis IV

Pada pasien masalah yang melatar belakangi yaitu hubungan dengan masalah

keluarga, karena pasien tsakit hati bercerai dengan suaminya dan ia melihat langsung

suaminya melakukan hubungan badan dengan wanita lain.

Aksis V

11

Page 12: Ujian Sony

GAF scale saat datang : 50 – 41 : Gejala berat (serious), disabilitas berat.

GAF scale saat diperiksa : 70 – 61 : Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas

ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.

VI. Evaluasi Multiaksial

- Aksis I : F 20.3 Skizofrenia Tak Terinci

- Aksis II : Z 03.2 Tidak ada gangguan kepribadian

- Aksis III : Masalah Endokrin, Nutrisi dan Metabolik

- Aksis IV : Masalah keluarga

- Aksis V : GAF 70-61

VII. Terapi

- Persidal 2 x 2 mg

- THP 2 x 2 mg

- Clozaril 1 x 100 mg

VIII. Prognosis

Quo ad vitam : Bonam

Quo ad functionam : dubia ad malam

Quo ad sanationam : dubia ad malam

X. TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

PEDOMAN DIAGNOSTIK BERDASARKAN PPDGJ III

1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya

dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):

a. – Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema

dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya

sama, namun kualitasnya berbeda, atau

- Thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk

kedalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh

sesuatu dari luar dirinya (Withdrawal) dan

12

Page 13: Ujian Sony

- Thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain

atau umumnya mengetahuinya.

b. – Delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu

kekuatan tertentu dari luar atau

- Delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu

kekuatantertentu dari luar atau

- Delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah

terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya= secara

jelas ,merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau kepikiran,

tindakan atau penginderaan khusus).

- Delusion perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang

bermakna sangat khas bagi dirinya , biasanya bersifat mistik dan

mukjizat.

c. Halusional Auditorik ;

- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap

prilaku pasien .

- Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang

berbicara atau

- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.

d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat

dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahi,misalnya perihal

keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan

diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau

berkomunikasi dengan mahluk asing atau dunia lain)

Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara

jelas:

e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai baik

oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa

kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-

valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama

berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus.

f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan

(interpolation) yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang tidak

relevan atau neologisme.

g. Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi

tubuh tertentu (posturing) atay fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan

stupor.

13

Page 14: Ujian Sony

h. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons

emosional yang menumpul tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan

penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi

harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau

medikasi neureptika.

* adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun

waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik

prodromal);

* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu

keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal

behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak

berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan

penarikan diri secara sosial.

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan

kode lima karakter berikut: F20.X0 Berkelanjutan, F20.X1 Episodik dengan

kemunduran progresif, F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil, F20.X3

Episode berulang , F20. X4 remisi tak sempurna, F20.X5 remisi sempurna,

F20.X8. lainnya, F20.X9. Periode pengamatan kurang dari satu tahun.

F.20 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia

2. Sebagai tambahan:

- Sebagai tambahan :

* Halusinasi dan/ waham arus menonjol;

(a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi

perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi

pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing).

(b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual ,

atau lain-lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi

jarang menonjol.

(c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan

(delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity

(delussion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka

ragam, adalah yang paling khas;

· Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala

katatonik secara relatif tidak nyata / tidak menonjol.

Diagnosa Banding :

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan

14

Page 15: Ujian Sony

- Keadaan paranoid involusional (F22.8)

- Paranoid (F22.0)

F20.1 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia

- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada

usia remaja atau dewasa muda (onset biasanya 15-25 tahun).

- Kepribadian premorbid menunjukan pemalu dan senang

menyendiri (solitary), namun tidak harus demikian untuk

memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini

- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu

selama 2 atau 3 bulan lamanya, untuk memastikan bahwa

gambaran yang khas berikut ini memang benar

bertahan :perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak

dapat diramalkan, serta manerisme, ada kecenderungan untuk

menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan

dan hampa perasaan. Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak

wajar (inaproriate), sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau

perasaan puas diri (self-satisfied), senyum-senyum sendiri (self

absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner), tertawa

menyerigai, (grimaces), manneriwme, mengibuli secara

bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondriakalI dan ungkapan

dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases), dan

proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan

yang tak menentu (rambling) dan inkoherens

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses

pikir biasanya menonjol, halusinasi dan waham biasanya ada

tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and

hallucinations, dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan

(determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga

prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of

purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of

puspose). Adanya suatu preokupasi yang dangkal, dan

bersifat dibuat-buar terhadap agama, filsafat, dan tema abstrak

lainnya, makin mempersukar orang memahami jalan pikirannya.

F20.3 Skizofrenia Tak terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik :

(1) Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia

15

Page 16: Ujian Sony

(2) Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid, hebefrenik,

katatonik.’

(3) Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi

pasca skiszofrenia

F20.5 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik:

Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan , persyaratan berikut harus di

penuhi semua:

(a) Gejala “Negatif” dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan

psikomotorik, aktifitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan

ketidak adaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas atau isi

pembicaraan, komunikasi non verbal yang buruk, seperti ekspresi

muka, kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri,

dan kinerja sosial yang buruk.

(b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau

yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

(c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas

dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah

sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari

skizofrenia

(d) Tidak terdapat dementia, atau penyakit/gangguan otak organik

lainnya, depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan

disabilitas negatif tersebut.

F20.6 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena

tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan

berlahan dan progresif dari: (1) gejala negatif yang khas dari

skizofrenia residual tanpa didahului riwayat halusinasi waham,

atau manifestasi lain dari episode psikotik. Dan (2) disertai

dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna,

bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok, tidak

berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup, dan penarikan diri secara

sosial.

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan

sub type skisofrenia lainnya.

16

Page 17: Ujian Sony

Pembahasan Pasien

Pasien wanita berusia 37 tahun seorang pembantu rumah tangga, ia bekerja di rumah

neneknya dan tinggal bersama bibi dan pamanya. Ia tidak suka tinggal dengan

pamanya karena pamannya sering mabuk dan sering ingin menyakiti pasien. Pasien

sudah bercerai dengan suaminya ia bercerai karena pasien melihat suaminya

berhubungan badan dengan wanita lain. Setelah bercerai pasien bekerja di louar

negeri sebagai TKW. Pasien sering gaduh gelisah dan berbicara kacau

17