ujian skripsi , malang 20 mei 2011
DESCRIPTION
Ujian Skripsi , Malang 20 Mei 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial , Struktur Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Study pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008 - 2010). Slaid Skripsi. Isi Skripsi. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Ujian Skripsi, Malang 20 Mei 2011
Slaid Skripsi
Isi Skripsi
Lampiran Skripsi
Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Dividen
terhadap Nilai Perusahaan(Study pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
periode 2008 - 2010)
Oleh: Tedi Dwi NurwiyanaDi bawah bimbingan :
Bapak Triadi Agung S, SE., M.Si, AkIbu Sri Pujiningsih, SE., M.Si, Ak
Penguji :Ibu Yuli Widi Astuti, SE., M.Si, Ak
Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Dividen
terhadap Nilai Perusahaan(Study pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
periode 2008 - 2010)
BAB 1
• PENDAHULUAN
BAB 2
• KAJIAN TEORI
BAB 3
• METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4
• HASIL PENELITIAN
BAB 5
• PEMBAHASAN
BAB 6
• PENUTUP
Kerangka Penelitian
BAB 1
Tujuan penelitianRumusan MasalahLatar Belakang
Perkembangan industri manufaktur di Indonesia setelah krisis ekonomi pada tahun 1997 semakin mengalami penurunan, bahkan pada tahun 2010 industri manufaktur hanya tumbuh di bawah 2%, Lubis 2010. Temuan fakta ini ditindak lanjuti dengan rencana revitalitas industri manufaktur di era kompetisi yang sangat berat
Pertumbuhan Industri manufaktur diperkirakan sulit tercapai apabila tidak ada upaya melakukan investasi baru dan perluasan usaha. Kendati industri manufaktur hanya mampu tumbuh berkisar 2% pada tahun 2010, sektor ini masih menjadi contributor terbesar bagi pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan, maka perusahaan manufaktur di Indonesia sebenarnya dihadapkan pada suatu keputusan keuangan yang penting yaitu masalah pendanaan dalam rangka pengembangan usaha untuk memenuhi permintaan dan untuk bersaing dengan industri manufaktur lainnya
Segala keputusan yang berkaitan dengan kinerja perusahaan akan selalu menjadi pertimbangan investor. Apabila kinerja keuangan perusahaan menunjukkan adanya prospek yang baik maka saham tersebut akan diminati investor sehingga harga saham akan meningkat, tetapi sebaliknya berita buruk tentang kinerja keuangan perusahaan menunjukkan prospek yang buruk dimasa mendatang. Mekanisme tersebut akan diikuti naik turunnya harga saham di pasar modal yang mencerminkan naik turunnya pula nilai perusahaan
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 1
Tujuan penelitianRumusan MasalahLatar Belakang
Serangkaian hasil research telah dilakukan guna mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, yang difokuskan terhadap struktur kepemilikan saham dan kebijakan dividen. Fariabel struktur kepemilikan tersebut diambil dikarenakan kualitas pengambilan keputusan ditentukan oleh pemegang saham perusahaan yang terbagi atas kepemilikan manajerial, institusional dan publik. Fariabel kebijakan dividen dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa informasi pembagian dividen dapat memberikan sinyal yang baik atas kinerja perusahaan dimasa sekarang dan mendatang.
Peneliti ISO MSO DPRTaswan, 2003 --- Berpengaruh + Berpengaruh -
Sudarma, 2004 Berpengaruh + Berpengaruh + ---
Muslim, 2006 Tidak Berpengaruh Tidak Berpengaruh Tidak Berpengaruh
Wahyudi, 2006 Tidak Berpengaruh Berpengaruh + Tidak Berpengaruh
Setiawan, 2008 Berpengaruh - Berpengaruh - ---
Agustina, 2009 --- Berpengaruh + Berpengaruh +
Hasil dokumentasi penelitian terdahulu
Berdasarkan dokumentasi hasil research, menunjukkan adanya gap research antara peneliti satu dengan peneliti lainnya. Atas dasar permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ulang guna memberikan sumbangan hasil konsistensi penelitian terdahulu.
Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Dividen
terhadap Nilai Perusahaan(Study pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
periode 2008 - 2010)
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 1
Tujuan penelitianLatar Belakang Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh struktur kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah ada pengaruh struktur kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah ada pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
4. Apakah ada pengaruh secara simultan antara struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 1
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 2MSO
ISO DPR
PBV
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
HIPOTESIS
Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham perusahaan oleh pihak manajerial. Masalah kepemilikan saham oleh manajerial selalu berkaitan dengan teori keagenan. Pihak manajerial dalam suatu perusahaan adalah pihak yang secara aktif berperan dalam mengambil keputusan untuk menjalankan perusahaan melalui keputusan-keputusan yang diambil. Pihak tersebut adalah mereka yang duduk di dewan komisaris dan dewan direksi perusahaan
Haryono (2005:65) menyebutkan bahwa Managerial Share Ownership (MSO) adalah pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (direktur dan komisaris)
Kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan dipandang dapat menyelarasakan potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Arifin, 2005: 65), sehingga permasalahan keagenan diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer adalah juga sekaligus sebagai seorang pemilik
BAB 2MSO
ISO DPR
PBV
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
HIPOTESIS
Kepemilikan saham institusional (institutional share ownership / ISO): adalah prosentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham. (Rahayu, 2005:195). Menurut Wahidawati (2002:6), institutional ownership merupakan tingkat kepemilikan saham oleh institusional dalam perusahaan perusahaan
Adanya pemegang saham seperti institusional ownership memiliki arti penting bahwa institusional ownership akan selalu memonitoring kinerja manajemen. Institusional ownership bisa dimiliki oleh perusahaan seperti asuransi, bank, dll, dan diharapkan akan mendorong mekanisme pengawasan yang lebih optimal dan mekanisme pengawasan tersebut akan menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham
Jensen dan Meckling (1976) dalam Wahidahwati (2001:1085) juga menyatakan bahwa salah satu alat monitoring yang digunakan untuk mengurangi agency conflict adalah meningkatkan kepemilikan institusional.
BAB 2
DPRISO
MSO PBV
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
HIPOTESIS
Kebijakan Dividen adalah kebijakan yang dibuat perusahaan dalam menetukan berapa banyak bagian keuntungan yang harus diberikan kepada pemegang saham dan berapa banyak bagian yang harus ditahan kembali dalam perusahaan”, Weston dan Copeland, (2005) dalam Kusmasari (2008). Rozeff (1982) dakal Jensen et.al (1992), menyatakan bahwa pembayaran dividen yang tinggi menurunkan konflik keagenan diantara manajer dan shareholders dan memberikan bukti atas hubungan antara pertumbuhan, keuntungan dan dividen
BAB 2
DPRISO
MSO PBV
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
HIPOTESIS
Menurut Amalia (2007:39) rasio PBV dapat didefiniskan sebagai perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham. Nilai buku dihitung sebagai hasil bagi antara ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham yang beredar. Nilai buku dari ekuitas sendiri merupakan perbedaan antara nilai buku aset dan nilai buku liability.
Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen asset
BAB 2
DPRISO
MSO
HIPOTESIS
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
PBV
H1: Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
H2: Struktur kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
H3: Kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
H4: Struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional dan kebijakan dividen secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
BAB 3
Populasi dan SampelJenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan DataDesain Penelitian
Jenis Penelitian: Eksplanasi Research
Variabel Bebas (X)1.Kepemilikan Manajerial (X1)
2.Kepemilikan Institusional (X2)
3.Kebijakan Dividen (X3)
Variabel Terikat (Y): Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan
Struktur Kepemilikan Institusional
Struktur Kepemilikan Manajerial
Kebijakan Dividen
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 3
Populasi dan SampelDesain Penelitian Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Kepemilikan Manajerial adalah pemegang saham dari pihak manajemen, misalnya komisaris dan direksi. Variabel kepemilikan manajerial dalam penelitian diukur dari persentase saham yang dimiliki manajemen perusahaan terhadap total saham yang beredar
Kepemilikan institusional adalah pemegang saham dari pihak institusi (badan dan lembaga di luar perusahaan) misalnya perseroan terbatas, bank, dan institusi lain. Variabel kepemilikan institusionl dalam penelitian diukur dari persentase saham yang dimiliki institusi terhadap total saham yang beredar
Kebijakan deviden menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau menahannya guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan Kebijakan deviden dapat diukur dengan rasio deviden payout yang merupakan persentase dari laba yang dibayarkan secara tunai kepada pemegang saham
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli ketika perusahaan akan dijual atau seseorang memutuskan untuk melakukan investasi
Definisi Operasional
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
Jenis Data: Sekunder
Data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini berupa prosentase struktur kepemilikan saham manajerial dan prosentase struktur kepemilikan saham institusional yang diperoleh dari ICMD, dan pembayaran dividen (DPR) dan rasio price to book value (PBV), yang diperoleh dari performance report.
Sumber Data:
Pusat Data Bisnis / Pojok BEI FE-UMWebsite BEI (www.idx.co.id)
Teknik Pengumpulan Data: Dokumentasi
BAB 3
Populasi dan SampelDesain Penelitian Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 3
Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan DataDesain Penelitian Populasi dan Sampel
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan dipullikasikan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) periode tahun 2008 – 2010
132 Perusahaan
Teknik Sampling : Purposif SamplingKeterangan Jumlah
Perusahaan yang lebih dari 1 kali periode tidak listing di BEI 8Perusahaan tidak memiliki persentase kepemilikan saham manajerial 81Perusahaan tidak memiliki presentase kepemilikan saham institusional 2Perusahaan tidak membagikan dividen selama periode pengamatan berturut-turut 3 tahun dari periode pengamatan
31
10 Perusahaan
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 4Gambaran Sampel
Deskripsi Fariabel Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Berganda
No Nama Perusahaan Tanggal Berdiri Bidang Usaha1 PT. Tunas Baru Lampung
TBK, berdiri pada tahun 1973 dan berkantor pusat di jalan HR Ranusa Said Kav C – 6 Jakarta
bergerak di bidang makanan (food and beverage)
2 PT. Gudang Garam TBK, berdiri pada tahun 1971 dan berkantor pusat di jalan Semampir II/I Kediri Jawa Timur
bergerak di bidang industry rokok (tobacco manufactures)
3 PT. AKR Corporindo TBK,
berdiri pada tahun 1978 dan berkantor pusat di jalan Panjang No 5 Kebun Jeruk Jakarta
bergerak di bidang distribusi dan pengadaan barang kimia (chemical and allied products)
4 PT. Lautan Luas TBK, berdiri pada tahun 1951 dan berkantor pusat di jalan AIP II K.S Tubun Raya No 7 Jakarta
bergerak di bidang industry aluminium roll forming building decoration (chemical and allied products)
5 PT. Sorini Agro Asia Corporindo TBK,
berdiri pada tahun 1991 dan berkantor pusat di jalan Panjang No 5 Kebun Jeruk Jakarta
bergerak di bidang industry bahan kimia (chemical and allied products)
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 4Gambaran Sampel
Deskripsi Fariabel Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Berganda
No Nama Perusahaan Tanggal Berdiri Bidang Usaha6 PT. Berlina TBK, Berdiri tahun 1984 dan berkantor
pusat di jalan Raya Pandaan KM 43 Pasuruan Jawa Timur
bergerak di bidang industry air mineral (plasticts and glass products)
7 PT. Sumi Indo Kabel TBK, Berdiri tahun 1981 dan berkantor pusat di jalan Gatot Subroto KM 7-8 Desa Pasir Jaya Jatiuwung Tangerang
bergerak di bidang industry kabel (cebels)
8 PT. Metrodata Electronics TBK,
berdiri pada tahun 1983 dan berkantor pusat di jalan Jend Sudirman Kav 29 – 31 Jakarta
bergerak di bidang (electronic and office equipment)
9 PT. Indo Kordasa TBK, Berdiri tahun 1981 dan berkantor pusat di jalan Pahlawan Desa Karang Asem Timur Citeureup Bogor
bergerak di bidang (automotive and allied products)
10 PT. Intraco Penta TBK, Berdiri tahun 1970 dan berkantor pusat di jalan Pengeran Jayakarta No. 115 Blog Cl – 3 Jakarta
bergerak di bidang industry Automotive (Automotive and allied product)
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 4Gambaran Sampel
Deskripsi Fariabel Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Berganda
No Nama PerusahaanMSO
Rata – Rata2008 2009 2010
1 TUNAS BARU LAMPUNG. TBK 0,10 0,10 0,10 0,102 GUDANG GARAM. TBK 0,80 0,80 0,80 0,803 AKR. CORPORINDO. TBK 0,14 0,58 0,63 0,454 LAUTAN LUAS. TBK 3,64 3,64 3,64 3,645 SORINI AGRO ASIA CORPORINDO. TBK 0,30 0,43 0,81 0,516 BERLINA. TBK 10,51 10,51 23,34 14,79
7 SUMI INDO KABEL. TBK 0,10 0,10 0,10 0,108 METRODATA ELECTRONICS. TBK 8,35 10,59 10,83 9,92
9 INDO KORDASA. TBK 25,23 25,40 25,40 25,34
10 INTRACO PENTA. TBK 5,53 5,03 3,53 4,70Jumlah Rata – Rata 5,470 5,718 6,918
Tabel 4.3 Tabel Struktur Kepemilikan Manajerial Perusahaan Manufaktur
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
Struktur kepemilikan manajerial (MSO) perusahaan manufaktur dari tahun 2008 – 2010 dapat disimpulkan mempunyai trend yang pergerakannya mengalami peningkatan
BAB 4Gambaran Sampel
Deskripsi Fariabel Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Berganda
No Nama PerusahaanISO
Rata – Rata2008 2009 2010
1 TUNAS BARU LAMPUNG. TBK 57,86 54,91 54,91 55,892 GUDANG GARAM. TBK 73,06 73,06 77,55 74,563 AKR. CORPORINDO. TBK 71,11 59,39 59,24 63,254 LAUTAN LUAS. TBK 63,03 63,03 63,03 63,035 SORINI AGRO ASIA CORPORINDO. TBK 87,27 87,15 87,15 87,196 BERLINA. TBK 51,42 51,42 51,40 51,41
7 SUMI INDO KABEL. TBK 93,06 93,06 93,06 93,068 METRODATA ELECTRONICS. TBK 12,93 12,32 12,32 12,52
9 INDO KORDASA. TBK 65,82 65,82 65,82 65,82
10 INTRACO PENTA. TBK 86,50 86,50 82,21 85,07Jumlah Rata – Rata 66,206 64,666 64,669
Tabel 4.3 Tabel Struktur Kepemilikan Institusional Perusahaan Manufaktur
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
Struktur kepemilikan institusional (ISO) perusahaan manufaktur dari tahun 2008 – 2010 dapat disimpulkan mempunyai trend yang pergerakannya mengalami fluktuatif.
BAB 4Gambaran Sampel
Deskripsi Fariabel Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Berganda
No Nama PerusahaanDPR
Rata – Rata2008 2009 2010
1 TUNAS BARU LAMPUNG. TBK 114,30 5,88 54,40 58,192 GUDANG GARAM. TBK 35,81 36,19 30,16 34,053 AKR. CORPORINDO. TBK 31,25 28,56 36,03 31,954 LAUTAN LUAS. TBK 30,48 30,86 30,35 30,565 SORINI AGRO ASIA CORPORINDO. TBK 31,65 31,60 79,33 47,536 BERLINA. TBK 57,82 59,26 34,66 50,58
7 SUMI INDO KABEL. TBK 39,16 34,10 35,57 36,288 METRODATA ELECTRONICS. TBK 6,82 20,29 97,03 41,38
9 INDO KORDASA. TBK 59,39 31,20 41,95 44,18
10 INTRACO PENTA. TBK 37,66 34,59 15,63 29,29Jumlah Rata – Rata 44,434 31,253 45,511
Tabel 4.3 Tabel Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
Dividen Payout Ratio (DPR) perusahaan manufaktur dari tahun 2009 – 2010 dapat disimpulkan mempunyai trend yang pergerakannya mengalami fluktuatif
BAB 4Gambaran Sampel
Deskripsi Fariabel Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Berganda
No Nama PerusahaanPBV
Rata – Rata2008 2009 2010
1 TUNAS BARU LAMPUNG. TBK 0,89 1,26 1,49 1,212 GUDANG GARAM. TBK 0,53 2,39 3,84 2,253 AKR. CORPORINDO. TBK 1,40 2,20 2,02 1,874 LAUTAN LUAS. TBK 0,52 0,76 0,76 0,685 SORINI AGRO ASIA CORPORINDO. TBK 1,49 2,31 2,10 1,976 BERLINA. TBK 0,24 0,47 0,47 0,39
7 SUMI INDO KABEL. TBK 0,30 1,01 0,72 0,688 METRODATA ELECTRONICS. TBK 0,46 0,55 0,59 0,53
9 INDO KORDASA. TBK 0,81 0,68 0,69 0,73
10 INTRACO PENTA. TBK 0,31 0,83 1,60 0,91Jumlah Rata – Rata 0,695 1,126 1,428
Tabel 4.3 Tabel “Nilai Perusahaan” Perusahaan Manufaktur
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
Price to book value (PBV) perusahaan manufaktur dari tahun 2009 – 2010 dapat disimpulkan mempunyai trend yang pergerakannya mengalami peningkatan
BAB 4Gambaran Sampel
Deskripsi Fariabel Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Berganda
Alat uji Hasil Perhitungan Syarat KesimpulanKolmogorov-Smirnov Test
Asymp. Sig.= 0,590 Asymp Sig > 0,05 Data Berdistribusi Normal
Nilai Acuan Hasil Perhitungan Syarat Kesimpulan
Variance Inflation Factor (VIF )
VIF X1 = 1,020
VIF X2 = 1,130
VIF X3 = 1,136
VIF < 10 Far. X1 Tidak terjadi Multikol
Far. X2 Tidak terjadi Multikol
Far. X3 Tidak terjadi Multikol
Uji Normalitas
Uji Multikolinearitas
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 4
Uji Asumsi KlasikDeskripsi Fariabel
Gambaran Sampel Uji Regresi Berganda
Alat Uji Hasil Perhitungan Syarat KesimpulanGrafik Scatterplot Titik-titik menyebar
secara acak. Tidak membentuk suatu pola tertentu.
Titik-titik menyebar, tidak membentuk pola.
tidak terjadi heterokedastisitas
Alat Uji Hasil Perhitungan Syarat Kesimpulan
Durbin-Watson DW = 2,203 1,65 < DW< 2,35 Tidak terjadi autokorelasi
Uji Heterokedastisitas
Uji Autokorelasi
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 4
Uji Asumsi KlasikDeskripsi Fariabel
Gambaran Sampel Uji Regresi Berganda
thitung = 3.996Sig t = 0.000
B = 0.013
α = 5%, ttabel = 2,042
Y = Nilai Perusahaan (PBV)
X1 = Kepemilikan Manajerial (MSO)
thitung = 5,423Sig t = 0,000
B = 0,226
Y = Nilai Perusahaan (PBV)X1 = Kebiasaan Belajar
thitung = 5.992Sig t = 0.000.
B = 0.015
α = 5%, ttabel = 2,042X2 = Kepemilikan Institusional
(ISO)
thitung = 2,648Sig t = 0,014
B = 0,164
Y = Nilai Perusahaan (PBV)α = 5%, ttabel = 2,042
X3 = Kebijakan Dividen (DPR)
thitung = 2,670Sig t = 0,013
B = 0,308
BerpengaruhPositif
BerpengaruhPositif
BerpengaruhPositif
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 4
Uji Asumsi KlasikDeskripsi Fariabel
Gambaran Sampel Uji Regresi Berganda
Y = Nilai Perusahaan (PBV)X2 = Kepemilikan Institusional
(ISO)Fhitung = 19,464Sig F = 0,000
R2 = 0,692
α = 5%, Ftabel = 2,92
X3 = Kebijakan Dividen (DPR)
X1 = Kepemilikan Manajerial (MSO)
Berpengaruh Secara Bersama-sama
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 5
X3 Terhadap YX2 Terhadap Y
X1 Terhadap Y X1, X2, X3 Terhadap Y
Hasil analisis deskriptif struktur kepemilikan manajerial, dapat disimpulkan bahwa secara umum kepemilikan saham perusahaan oleh manajerial mengalami pergerakan meningkatan dari tahun 2008 hingga 2010.
Berdasarkan analisis data dengan uji regresi berganda, menyatakan bahwa kepemilikan manajerial (X1) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y), selanjutnya dapat diartikan bahwa semakin meningkat atau tingginya tingkat struktur kepemilikan saham perusahaan oleh jajaran dewan direksi dan dewan komisaris, akan selalu diikuti oleh semakin meningkatnya nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Jansen dan Meckling (1976) dalam Sukarta (2007:244) Kepemilikan saham oleh manajemen merupakan insentif bagi para manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan sehingga akan meminimumkan biaya keagenan dan memaksimumkan nilai perusahaan.
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 5
X3 Terhadap YX2 Terhadap Y
X1 Terhadap Y X1, X2, X3 Terhadap Y
Hasil analisis deskriptif struktur kepemilikan institusional (ISO), dapat disimpulkan bahwa secara umum kepemilikan saham perusahaan oleh pihak institusional mengalami pergerakan menurun dari tahun 2008 hingga 2010.
Berdasarkan analisis data dengan uji regresi berganda, menyatakan bahwa kepemilikan instutusional (X2) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y), selanjutnya dapat diartikan bahwa semakin meningkat atau tingginya tingkat struktur kepemilikan saham perusahaan oleh pihak instutusional, akan selalu diikuti oleh semakin meningkatnya nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Jensen dan Meckling (1976) dalam Wahidahwati (2002:1) menyatakan bahwa salah satu alat monitoring yang digunakan untuk mengurangi agency conflict adalah meningkatkan kepemilikan institusional, sehingga akan menyamakan kepentingan manajemen dengan kepentingan infestor dan terciptanya suatu mekanisme pengawasan yang lebih optimum oleh pihak institusional,
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 5
X3 Terhadap YX2 Terhadap Y
X1 Terhadap Y X1, X2, X3 Terhadap Y
Dari hasil analisis deskriptif kebijakan dividen, dapat disimpulkan bahwa secara umum kebijakan dividen mengalami pergerakan fluktuatif dari tahun 2008 – 2010 .
Berdasarkan analisis data dengan uji regresi berganda, menyatakan bahwa kebijakan dividen (X3) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y), selanjutnya dapat diartikan bahwa semakin meningkat atau tingginya tingkat kebijakan dividen yang di interprestasikan oleh pembagian dividen, akan selalu diikuti dengan semakin meningkatnya nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rozeff (1982), dalam Wahidahwati (2002:4) menyatakan bahwa pembayaran dividen adalah bagian dari monitoring perusahaan, dan monitoring itu sendiri merupakan suatu cara untuk menciptakan nilai perusahaan
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 5
X3 Terhadap YX2 Terhadap Y
X1 Terhadap Y X1, X2, X3 Terhadap Y
Dari hasil analisis deskriptif nilai perusahaan, dapat disimpulkan bahwa secara umum nilai perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2008 hingga tahun 2010.
Berdasarkan analisis data dengan uji regresi berganda, menyatakan bahwa struktur kepemilikan manajerial (MSO), struktur kepemilikan institusional (ISO) dan kebijakan dividen (DPR) secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Selanjutnya dapat diartikan bahwa semakin meningkat atau tingginya, struktur kepemilikan manajerial (MSO), struktur kepemilikan institusional (ISO) dan kebijakan dividen (DPR) secara bersama-sama akan selalu diikuti dengan semakin meningkatnya nilai perusahaan
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 6
SaranKesimpulan Keterbatasan Penelitian
1. H1 diterimaStruktur kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2. H2 diterimaStruktur kepemilikan institusional mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
3. H3 diterimaKebijakan dividen mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
4. H4 diterimaStruktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional dan kebijakan dividen secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 6
SaranKesimpulan Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur, sehingga hasil penelitian belum tentu bisa berlaku pada perusahaan lain dengan sektor industri atau usaha yang berbeda dengan objek penelitian.
2. Adjusted R Square = 69,2 %
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 6
SaranKesimpulan Keterbatasan Penelitian
1. Bagi Peneliti BerikutnyaUntuk kegiatan penelitian lebih lanjut, hendaknya peneliti selanjutnya menambah variabel – variabel bebas selain yang terdapat dalam penelitian ini dikarenakan masih terdapat 30,80 % nilai perusahaan dipengaruhi oleh variabel diluar penelitian ini. Variabel lain misalnya pengungkapan dan penerapan prinsip good corporate governance, corporate social responsibility, tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, kebijakan hutang dan faktor-faktor lainnya.
2. Bagi Investor Investor hendaknya memiliki bahan pertimbangan untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan bisnis. Investor tidak boleh hanya terfokus pada informasi keuangan saja, namun juga mempertimbangkan informasi non keuangan, seperti struktur kepemilikan manajerial dan institusional. Selain itu, investor hendaknya tidak hanya berfokus pada laba perusahaan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dalam menilai kinerja perusahaan, investor perlu mempertimbangkan juga cara pihak manajemen dalam menghasilkan laba serta mempertimbangkan informasi pengumuman dividen, terkait sumber dana pembagian dividen tersebut.
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 6
SaranKesimpulan Keterbatasan Penelitian
3. Bagi perusahaanPenelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan atau bahan rujukan guna pengambilan kebijakan strategis terutama tentang pengaturan struktur kepemilikan saham oleh pihak manajerial dan institusional dengan harapan akan tercipta sebuah mekanisme pengawasan yang optimal dan mensejajarkan kepentingan manajemen dengan kepentingan pemilik perusahaan
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
Terimakasih Atas perhatiannya
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6