ujian

8
PENDAHULUAN Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis. Sarcoptes scabiei ini dapat ditemukan di dalam terowongan lapisan tanduk kulit pada tempat- tempat predileksi. Wabah scabies pernah terjadi pada zaman penjajahan Jepang (1942-1945), kemudian menghilang dan timbul lagi pada tahun 1965. Hingga kini, penyakit tersebut tidak kunjung reda dan insidensnya tetap tinggi. pengetahuan dasar tentang penyakit ini diletakkan oleh Von Hebra, bapak dermatologi modern. Penyebabnya ditemukan pertama kali oleh Benomo pada tahun 1667, kemudian oleh Mellanby dilakukan percobaan induksi pada sukarelawan selama perang dunia II. Skabies menduduki peringkat ke-7 dari sepuluh besar penyakit utama di puskesmas dan menempati urutan ke-3 dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia. Ada dugaan bahwa setiap siklus 30 tahun terjadi epidemi skabies. Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain keadaan sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas, kesalahan diagnosis dan perkembangan dermografik seperti keadaan penduduk dan ekologik. Penyakit ini juga dapat dimasukkan dalam Infeksi Menular Seksual (IMS) 1

Upload: miftahul-husnah

Post on 06-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kmll

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis. Sarcoptes scabiei ini dapat ditemukan di dalam terowongan lapisan tanduk kulit pada tempat-tempat predileksi. Wabah scabies pernah terjadi pada zaman penjajahan Jepang (1942-1945), kemudian menghilang dan timbul lagi pada tahun 1965. Hingga kini, penyakit tersebut tidak kunjung reda dan insidensnya tetap tinggi. pengetahuan dasar tentang penyakit ini diletakkan oleh Von Hebra, bapak dermatologi modern. Penyebabnya ditemukan pertama kali oleh Benomo pada tahun 1667, kemudian oleh Mellanby dilakukan percobaan induksi pada sukarelawan selama perang dunia II.Skabies menduduki peringkat ke-7 dari sepuluh besar penyakit utama di puskesmas dan menempati urutan ke-3 dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia. Ada dugaan bahwa setiap siklus 30 tahun terjadi epidemi skabies. Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain keadaan sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas, kesalahan diagnosis dan perkembangan dermografik seperti keadaan penduduk dan ekologik. Penyakit ini juga dapat dimasukkan dalam Infeksi Menular Seksual (IMS)

STATUS PASIEN

1.1. Identitas PasienNama: An. VjUsia: 12 tahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamAlamat: Monjok Pekerjaan: PelajarNo. RM: 155871

1.2. AnamnesisKeluhan Utama : Gatal pada sela-sela jari kedua tangan dan perut

Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang ke Poli Klinik RSUD Kota Mataram diantar oleh ibunya dengan keluhan bintik-bintik dan terasa gatal pada sela jari kedua tangan dan kaki, perut hingga ke selangkangan. Keluhan ini dirasakan sejak 1 minggu sebelum pasien berobat ke Rumah Sakit, awalnya bintik kemerahan sebesar ujung jarum pentul dirasakan berawal dari sela jari kedua tangan kemudian semakin banyak dan meluas keseluruh tubuh. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan menyebabkan pasien sering terbangun hampir setiap malam. Rasa gatal yang dirasakan membuat pasien menggaruk kulit hingga timbul luka akibat garukan. Untuk mengurangi keluhan, ibu pasien biasanya menaburi tubuh pasien dengan bedak bayi.

Riwayat Penyakit Dahulu :Pasien mengaku tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat menderita penyakit kulit lainnya disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga :Orangtua pasien beserta adik pasien mengalami hal serupa seperti pasien.

Riwayat Pengobatan :pasien sudah pernah di bawa berobat ke klinik dan di berikan obat minum tetapi tidak ada perubahan.

1.3. Pemeriksaan FisikStatus Present :Keadaan Umum : BaikKesadaran: Compos mentisTanda VitalTekanan Darah : 120/70 mmHgNadi: 80 kali per menitRespirasi: 20 kali per menitSuhu : 36,4oC Kepala : NormocephaliMata: Anemia (-/-), ikterus (-/-)Thorax : Cor : S1s2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-) Pulmo : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-Abdomen: Distensi (-), Bising usus (+) normal.Ektremitas : Akral hangat, oedem (-).

Status Dermatologis: Lokasi : Regio palmar manus dextra et sinistra dan regio abdomen Efluoresensi : tampak papulo vesikel eritema sepanjang sela jari, berbatas tegas dan berbentuk milier.

1.4. Diagnosa Skabies

1.5. Diagnosa BandingPrurigoPedikulosis

1.6. PenatalaksanaanTopical : Scabimite, 1X per minggu daan didiamkan selama 12 jam ( dapat di ulang setelah 7 hari) Methilprednisolon 8 gram dan loratadin tablet dicampur dan diminum 2x1.

KIE: Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya dan menjelaskan kepada pasien untuk menghindari kontak dengan teman-teman maupun keluarganya. Memberikan pengarahan kepada pasien untuk lebih menjaga dan meningkatkan kebersihan badan dan alat-alat yang dimiliki seperti handuk, pakaian dan lain-lain. Menyarankan kepada pasien untuk mencuci dan menjemur semua alat-alat tidur. Menyarankan kepada pasien untuk menghindari pemakaian handuk dan pakaian secara bersama-sama. Meminta pasien untuk memberitahu anggota keluarga lain yang juga memiliki penyakit dengan keluhan yang sama untuk segera berobat ke dokter.

1.7. PrognosisQuo ad vitam: bonamQuo ad functionam: bonamQuo ad sanationam: bonam

6