uji validitas dan reliabilitas menggunakan spss 15

11
1. Validitas Validitas adalah tingkat ketepatan suatu test (alat evaluasi) dalam mengukur sesuatu yang akan diukur. Misalnya bila peneliti ingin melihat kemampuan anak-anak sekolah dasar dalam materi matematika modern, alat evaluasinya (soal-soalnya) harus dalam matematika modern, bila pertanyaannya menggunakan materi berhitung, maka test ini dinyatakan tidak valid. Dalam proses pengumpulan data peneliti membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang besar, padahal data itu dapat menjadi tidak berguna karena kuesioner yang digunakan tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Apakah instrumen yang dipersiapkan untuk mengumpulkan data riset benar-benar mengukur apa yang ingin diukur? Inilah pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap periset. Seringkali periset bisnis tidak membicarakan di dalam laporan risetnya apakah alat pengumpul data yang dipakainya memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Tanpa informasi tersebut, pembaca laporan menjadi kurang yakin apakah data yang dikumpulkan benar-benar menggambarkan fenomena yang ingin diukur. Dengan demikian, agar hasil riset dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka informasi yang menyangkut validitas dan reliabilitas alat pengukur harus disampaikan. a) Jenis validitas - Validitas konstruksi - Validitas isi - Validitas eksternal - Validitas prediktif b) Cara menguji validitas Mengacu pada buku Arikunto (lihat di daftar pustaka): - Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur (konsep dijabarkan terlebih dulu) - Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. Responden diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada (minimal 30 orang, agar hasil ditribusi skor (nilai) mendekati kurva normal)

Upload: soeharto-physics

Post on 31-Oct-2014

137 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Uji Validitas Dan Reliabilitas Menggunakan SPSS 15

1.    ValiditasValiditas adalah tingkat ketepatan suatu test (alat evaluasi) dalam mengukur sesuatu yang akan diukur. Misalnya bila peneliti ingin melihat kemampuan anak-anak sekolah dasar dalam materi matematika modern, alat evaluasinya (soal-soalnya) harus dalam matematika modern, bila pertanyaannya menggunakan materi berhitung, maka test ini dinyatakan tidak valid. 

Dalam  proses pengumpulan data peneliti membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang besar, padahal data itu dapat menjadi tidak berguna karena kuesioner yang digunakan tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. 

Apakah instrumen yang dipersiapkan untuk mengumpulkan data riset benar-benar mengukur apa yang ingin diukur? Inilah pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap periset. Seringkali periset bisnis tidak membicarakan di dalam laporan risetnya apakah alat pengumpul data yang dipakainya memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Tanpa informasi tersebut, pembaca laporan menjadi kurang yakin apakah data yang dikumpulkan benar-benar menggambarkan fenomena yang ingin diukur. Dengan demikian, agar hasil riset dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka informasi yang menyangkut validitas dan reliabilitas alat pengukur harus disampaikan. 

a)    Jenis validitas-    Validitas konstruksi -    Validitas isi-    Validitas eksternal-    Validitas prediktif

b)    Cara menguji validitasMengacu pada buku Arikunto (lihat di daftar pustaka):-    Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan  diukur (konsep dijabarkan terlebih dulu)-    Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. Responden diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada (minimal 30 orang, agar hasil ditribusi skor (nilai) mendekati kurva normal)-    Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban -    Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment, yang rumusnya sebagai berikut:

Selanjutnya, menurut metoda statistika, nilai korelasi yang diperoleh  harus diuji  terlebih dulu untuk menyatakan apakah nilainya signifikan atau tidak. Caranya adalah dengan melakukan uji korelasi. Misalnya, semua nilai korelasi yang ada adalah signifikan, kecuali untuk pertanyaan nomor 7. pertanyaan yang ada memiliki validitas konstruksi, berarti terdapat konsistensi internal dalam 

Page 2: Uji Validitas Dan Reliabilitas Menggunakan SPSS 15

pertanyaan tsb., sehingga pertanyaan tsb memang mengukur aspek yang sama. Pertanyaan no 7 tidak signifikan, karena misalnya angka korelasi yang diperolehnya rendah. Sementara itu, jika ada angka korelasi yang negatif, hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan tsb bertentangan dengan pertanyaan lainnya. Oleh karena itu, pertanyaan tsb tidak valid/tidak konsisten dengan pertanyaan yang lain. 

Lalu, bagaimana seorang peneliti dapat mengetahui bahwa test yang ia buat itu valid? Bila ingin lebih yakin, peneliti dapat membandingkan nilai anak-anak dari test itu dengan nilai-nilai test lain bagi anak-anak yang sama (concurrent validity). 

Tiap soal yang kita coba itu penting diteliti, mana yang baik dan mana yang kurang baik atau jelek. Soal-soal yang kurang baik atau jelek harus kita buang dan diganti dengan yang lebih baik. Untuk mengetahui baik buruknya soal tertentu itu kita harus mengetahui apa yang disebut “indeks diskriminasi” (discrimination indeks) atau “daya pembeda”. 

Untuk lebih jelasnya, kita ambil contoh berikut:

Andaikan kita memberikan test matematika kepada 80 anak-anak. Kita akan memeriksa apakah soal nomor 10 itu baik atau buruk. Pertama, hasil pekerjaan 80 anak itu kita beri nilai dan kita urutkan dari yang besar ke yang kecil atau sebaliknya. Kemudian, kita ambil 25 % nilai terendah dan 25% nilai tertinggi, yaitu 20 angka dari nilai tertinggi dan 20 angka dari nilai terndah. Andaikan anak-anak dari 25% nilai tertinggi dan 25% nilai terendah itu menjawab soal nomor 10 itu sebagai berikut, maka :

Soal nomor 10 Kelompok baik, soal dijawab betul oleh 16 (dari 20 nilai baik)Kelompok jelek, soal dijawab dengan betul oleh 4 (dari 20 nilai jelek) Indeks diskriminasi dapat diperoleh dengan rumus:

Dimana :d     = indeks diskriminasinb     = banyaknya anak pada kelompok baik yang menjawab soal itu dengan benar.

Page 3: Uji Validitas Dan Reliabilitas Menggunakan SPSS 15

nj     = banyaknya anak pada kelompok jelek yang menjawab soal itu dengan benar.N     = banyaknya anak dari kelompok baik atau jelek (25%). Untuk soal nomor 10, indeks diskriminasi itu adalah:

Indeks diskriminasi itu akan berkisar sekitar +1 dan -1. Indeks diskriminasi  = +1, bila semua anak dari kelompok baik menjawab soal itu dengan benar, sedangkan kelompok jelek semuanya menjawab salah. Dan indeks diskriminasi = -1 bila semua anak dari kelompok baik menjawab soal itu salah dan semua anak dari kelompok jelek menjawab soal itu dengan benar. Sebuah soal yang indeks diskriminasinya lebih kecil dari 0,25 merupakan soal yang jelek, jadi perlu diganti. 

Sebelum membahas reliabilitas, kita lihat sebentar mengenai soal bentuk pilihan berganda yang mempunyai indeks diskirminasi baik tetapi mungkin soal itu perlu diganti. Kami hanya khusus membahas bentuk pilihan berganda, karena ada kecenderungan guru lebih senang membuat soal dengan bentuk ini karena faktor-faktor yang menguntungkan. Misalnya saja faktor terka menerka tidak begitu besar bahayanya bila dibandingkan dengan bentuk benar salah. Kita hanya mengisikan satu pilihan jawaban yang benar sedangkan pilihan jawaban lainnya bisa diisi “semua” kita asalkan tidak begitu menyimpang. Ketepatan memilih kata atau kalimat tidak begitu sukar seperti dalam membuat soal-soal dengan bentuk benar-salah atau bentuk isian, dsb.

Andaikan soal nomor 10 dari contoh di atas merupakan bentuk pilihan berganda dengan 4 jawaban pilihan a, b, c, dan d. Misalkan jawaban yang benar adalah b. 

Soal nomor 10Kelompok baik, jawaban pilihan yang diambil (dalam prosentase) A = 4B = 80 C = 9D = 7Kelompok jelek, jawaban pilihan yang diambil (dalam prosentase)A = 25 B = 20C = 28D = 27

Page 4: Uji Validitas Dan Reliabilitas Menggunakan SPSS 15

Kita dapat melihat dari soal nomor 10 itu bahwa dari kelompok baik 80% menjawab benar dibandingkan dengan 20 % dari kelompok jelek. Dan pilihan jawaban lain secara menyebar dipilih pula.

Sekarang perhatikan soal nomor lain, misalnya soal nomor 1, yang juga indeks diskriminasinya cukup baik. Andaikan soal nomor itu juga dalam bentuk pilihan berganda dengan 4 jawaban pilihan A, B, C, dan D, dan jawaban pilihan yang benar adalah aSoal nomor 1 Kelompok baik jawaban pilihan yang diambil (dalam prosentase)A = 75B = 0 C = 13 D = 12Kelompok jelek jawaban pilihan yang diambil (dalam prosentase)A = 35B = 1 C = 31 D = 33

Soal nomor 1 ini juga merupakan soal yang baik karena indeks diskriminasinya positif dan lebih besar dari 0,25. Tetapi bila kita perhatikan jawaban pilihan b hanya 1% orang dari kelompok jelek yang memilih dan tak seorang pun dari kelompok baik  memilihnya. Jawaban pilihan b ini perlu dilihat kembali dan perlu diperbaiki atau diganti, sebab jawaban pilihan itu terlalu kelihatan salahnya sehingga kurang berfungsi sebagai jawaban pilihan dari soal nomor 1 tersebut.

Catatan:Indikator yang dituangkan dalam bentuk pernyataan dalam kuesioner merupakan penjabaran  dari variabel. Variabel merupakan penjabaran dari dimensi, dan dimensi merupakan penjabaran dari konsep yang akan diriset. Tidak jarang bahwa peneliti menganggap bahwa setiap indikator, variabel, ataupun dimensi memiliki bobot kepentingannya sendiri-sendiri. Akibatnya, perlu dilakukan perhitungan untuk menilai besar bobotnya.

2.    Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan ketetapan alat evaluasi mengukur sesuatu yang  diukur. Macam-macam cara untuk menentukan reliabilitas suatu test, seperti test-retest, bentuk-bentuk ekuivalen (equivalent forms), metode-metode membagi dua (splithalf methods). 

Jika alat ukur telah dinyatakan valid, maka selanjutnya reliabilitas alat ukur tsb diuji. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Ada enam macam pengukuran yang cukup penting dalam rangka riset bisnis. Teknik-teknik pengukuran reliabilitas tsb adalah:

Page 5: Uji Validitas Dan Reliabilitas Menggunakan SPSS 15

-    Teknik test-retest (pengukuran ulang) -    Teknik Spearman-Brown-    Teknik K-R 20 dari Kuder dan Richardson -    Teknik K-R 21 dari Kuder dan Richardson-    Teknik dari Cronbach-    Teknik Femandes untuk Pengamatan (Observasi)

Untuk mengukur reliabilitas suatu test buatan peneliti perlu menggunakan cara yang lebih singkat sebagai berikut. Andaikan kita mengadakan test 80 anak dalam materi pelajaran matematika. 

Jika rata-rata hitungnya adalah 50, dan standar deviasinya adalah 7. Kemudian hitunglah reliabilitas itu dengan rumus. 

Dimana :r = reliabilitas testn = banyak soal dalam test itua = standar deviasi dari nilai-nilai (angka-angka) dari testM = rata-rata hitung dari nilai-nilai (angka-angka) dari testMaka, r = 0,62Jadi test itu reliabilitasnya adalah 0,62 yang berarti tidak begitu tinggi. 

Kita perlu juga meneliti dan mengganti (bila diperlukan) suatu alat evaluasi yang terlalu sukar atau terlalu mudah. Biasanya guru yang berpengalaman secara intuitif dapat melihat mana soal yang terlalu sukar dan mana soal yang terlalu mudah bagi tingkat tertentu. Soal-soal yang terlalu sukar, rata-rata hitung nilai-nilainya rendah, sebarannya (rangenya) berkisar di sekitar nilai yang rendah. Sedangkan soal-soal yang terlalu mudah rata-rata hitung nilainya tinggi  dan sebarannya berkisar di sekitar nilai-nilai yang tinggi (besar). Tetapi agar kita lebih yakin dapat melihat mana soal yang terlalu sukar atau terlalu mudah dapat digunakan rumus indeks kesukaran:

 Dimana :I.K. = indeks kesukaran

Page 6: Uji Validitas Dan Reliabilitas Menggunakan SPSS 15

Nb = banyaknya anak pada kelompok baik yang menjawab benarNj = banyaknya anak pada kelompok jelek yang menjawab benarN = banyaknya anak dari kelompok baik atau jelek (25%)Misalkan kita lihat soal nomor 10, dimana dari kelompok pandai yang menjawab soal itu benar sebanyak 16 dan dari kelompok jelek sebanyak 4 orang , sehingga:

 

 

Uji Validitas dan Reliabilitas menggunakan SPSS 15.0

Langkah-langkah Uji Validitas dan Reliabilitas menggunakan SPSS 15.0  adalah sebagai berikut:

1.    Buka lembar kerja SPSS for Windows >> Blank Document pada komputer Anda. Masukkan data yang ada. (lihat gambar1).

 

Gambar 1. Data dimasukkan dalam lembar kerja SPSS

2.    Lakukan analisis data menggunakan Analyze >> Scale >> Realibity Analysis

Page 7: Uji Validitas Dan Reliabilitas Menggunakan SPSS 15

 Gambar 2. Analyze – Scale - Reliability Analysis

3.    Muncul kotak Reliability Analysis seperti pada gambar 6. Masukkan semua variable yang ada, yaitu soal1-26 ke dalam kotak items, dengan mengklik tomol anak panah. Sehingga tampilan yang muncul adalah gambar 3.

 Gambar 3 Variabel sebelum dipindahkan ke dalam kotak Items

Gambar 4 Variabel setelah dipindahkan4.    Isi kotak reliability Analysis Statistics yang muncul, lakukan centang pada Descriptive for  untuk item, scale, dan scale item deleted, lalu None pada Anova Table. Lalu klik continue.

Page 8: Uji Validitas Dan Reliabilitas Menggunakan SPSS 15

 Gambar 5. Kotak dialog Reliability Analysis: Statistics

C.    Interpretasi Hasil Uji Reliabilitas

Hasil Output Uji Reliabilitas dan validitas menggunakan SPSS 15.0

 Untuk mengetahui soal yang valid dan tidak valid, dilihat nilai korelasi lalu dibandingkan dengan table corelasi product moment  untuk dk = n-1 = 26-1 = 25 untuk alpha 5% adalah 0,396.  Jadi soal yang tidak valid ada 7 soal, yaitu soal  no 1, 6, 16,17, 21, 22, dan 24.  

Page 9: Uji Validitas Dan Reliabilitas Menggunakan SPSS 15

Sedangkan untuk mengetahui soal tersebut reliable atau tidak, dilihat pada nilai alpha  = 0.736. Dicocokkan dengan nilai table r product moment adalah 0, 0,388  . Ternyata, alpha lebih besar dari r table, artinya signifikan / reliable.

Daftar Pustaka :

Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta.Russefendi, ET,Prof. 1989. Dasar-dasar Matematika Modern dan Komputer untuk Guru Edisi Keempat. Bandung:Penerbit Tarsito.Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis: Panduan mahasiswa untuk melaksanakan Riset dilengkapi contoh proposal bisnis dan hasil riset bidang Manajemen dan Akuntansi. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.