uji efektivitas sediaan gel getah jarak cina...

156
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida Linn.) UNTUK PENGOBATAN LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague Dawley SKRIPSI FIKA FEBIATI NIM : 1112102000039 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SEPTEMBER 2016

Upload: dangnhan

Post on 01-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida Linn.) UNTUK PENGOBATAN LUKA

BAKAR PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague Dawley

SKRIPSI

FIKA FEBIATI NIM : 1112102000039

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA SEPTEMBER 2016

Page 2: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida Linn.) UNTUK PENGOBATAN LUKA

BAKAR PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague Dawley

SKRIPSI

FIKA FEBIATI NIM : 1112102000039

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA SEPTEMBER 2016

Page 3: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

iii

Page 4: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

iv

Page 5: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

v

Page 6: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

vi

ABSTRAK

Nama : Fika Febiati

Program Studi : Farmasi

Judul :Uji Efektivitas Sediaan Gel Getah Jarak Cina (Jatropha

multifida Linn.) untuk Pengobatan Luka Bakar Pada Tikus

(Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

Indonesia memiliki bermacam-macam tanaman obat tradisional untuk mengobati

luka bakar. Getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) adalah bahan alam yang

memiliki kandungan aktif seperti saponin, flavonoid, tanin dan iodin. Senyawa ini

dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka bakar. Penelitian ini

bertujuan untuk menguji efektivitas pemberian gel getah jarak cina untuk

pengobatan luka bakar derajat dua pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan

galur Sparague Dawley. Variasi gel yang digunakan dengan 3 konsentrasi berbeda

yaitu UKR (1%), UKS (3%) dan UKT (5%). Penelitian ini menggunakan tikus

putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sparague Dawley yang dibagi dalam lima

kelompok yaitu KKP yang diberikan gel Bioskin

, KKN yang diberikan basis gel

dan tiga kelompok lain yang diberikan gel getah jarak cina dilakukan 2 kali

selama 21 hari. Tikus dilakukan perlakuan dan sampel kulit diambil untuk

pemeriksaan histopatologi setelah perlakuan hari ke-7 dan 14. Pemberiaan UKS

(3%) dua kali sehari sudah mampu mempercepat proses penyembuhan luka bakar

karena memiliki persentase penyembuhan luka sebesar 100% (p≤0,05).

Permukaan luka bakar pada hari ke-21, pemberian UKS (3%) dua kali sehari

sudah mampu menutupi permukaan luka secara sempurna dan terdapat bulu yang

menutupi luka. Perubahan fisiologis luka bakar pada UKS (3%) sudah mampu

mempercepat pembentukan dan pengelupasan keropeng. Secara mikroskopis pada

UKS (3%) sudah mampu menunjukkan peningkatan skor angiogenesis, fibroblas

dan re-epitelisasi serta menunjukkan penurunan skor sel radang setelah

penyembuhan luka bakar pada hari ke-7 dan hari ke-14 (p≤0,05).

Kata kunci : gel getah jarak cina, getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.),

dan luka bakar.

Page 7: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

vii

ABSTRACT

Name : Fika Febiati

Program Study : Pharmacy

Title : The Effectiveness of Test Preparation Gel of Jarak Cina

Sap (Jatropha multifida Linn.) for the Treatment of Burn

Wound In Rats (Rattus norvegicus) Sprague Dawley Strain

Indonesia has a variety of traditional medicine plants to treat burn injuries. Jarak

cina sap (Jatropha multifida Linn.) is a natural material which has active

compounds such as saponins, flavonoids, tanins and iodines. Those compounds

are suspected to accelerate on burn wounds healing process. The aim of this

research is to know the effectiveness gel of jarak cina sap on 2nd

degree burns

healing in rats (Rattus norvegicus) Sprague Dawley strain. The variations gel

using three different concentration are UKR (1%), UKS (3%) and UKT (5%). The

research were used thirty rats who were divided into 5 groups; KKP that was

treated with the Bioskin

gel, KKN that was treated with the gel base, and three

other groups were treated with the gel of jarak cina sap were applied twice a day

during 21 days. Rats performed clinical measurements and skin samples taken for

histopathology examination after 7 and 14 days of treatment. The UKS (3%) were

applied twice a day already be able to accelerate on burn wounds healing process

with value 100% (p≤0,05). The surfaced burn wounds at 21 days, The UKS (3%)

were applied twice a day already be able to fill in surface wounds in a complete

and be found feather to fill in wounds. Transformation physiological burn wounds

on UKS (3%) already be able to accelerate formation and peeling the scab. As

microscopis on UKS (3%) already be able to showed increases angiogenesis,

fibroblast, and re-epithelialization, with decrease inflammatory cells more better

than other groups after 7 and 14 days of treatment burn wound (p≤0,05).

Keywords :gel of jarak cina latex, jarak cina latex (Jatropha multifida Linn.), and

burn wound.

Page 8: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena berkat

Rahmat dan Karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi

Muhammad S.A.W., kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada

umatnya hingga akhir zaman, amiin.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar Sarjana pada Program Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul yang

penulis ajukan adalah Uji Efektivitas Sediaan Gel Getah Jarak Cina (Jatropha

multifida Linn.) untuk Pengobatan Luka Bakar Pada Tikus Putih (Rattus

norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley.

Dalam penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik

aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi penelitian yang disajikan.

Semua ini didasarkan dari keterbatasan yang dimiliki penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna sehingga penulis

membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Selanjutnya dalam

penulisan skripsi ini penulis banyak diberi bantuan oleh berbagai pihak. Dalam

kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucapkan terimakasih kepada :

1. Allah S.W.T., Tuhan yang maha esa dimana penulis selalu berlindung dan

memohon atas petunjuk-Nya.

2. Puteri Amelia, M. Farm., Apt sebagai dosen pembimbing materi pertama

dan Dr. Azrifitria, M. Si., Apt sebagai dosen pembimbing materi kedua

yang selalu memberikan arahan serta meluangkan waktu, tenaga, dan juga

pikiran dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Page 9: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

ix

3. Rr. Ayu Fitri Hapsari, Mbiomed yang telah membantu dan memberikan

arahan dalam proses pengamatan histologi.

4. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Dr. Nurmeilis, M. Si., Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya selama penulis

menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Para staf karyawan dan laboran Program Studi Farmasi yang telah banyak

membantu berlangsungnya penelitian ini.

8. Orang tua penulis, Bapak Khuzaeni dan Ibu Trias Wigati yang selalu

memberikan support dalam penulisan skripsi ini dan doa mereka yang

tiada henti-hentinya. Kepada adik penulis, Arfianto Darmawan yang selalu

menghibur dan memberikan semangat serta do’a.

9. Tania Rizki Amelia sebagai rekan yang berjuang bersama dalam

berlangsungnya penelitian ini.

10. Teman-teman Farmasi angkatan 2012 BD yang tidak membuat penulis

menyesal telah menjadi bagian dari kalian.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis selama ini.

Semoga Allah S.W.T memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

semuanya. Akhirnya, hanya kepada-Nya penulis serahkan segalanya dan mudah-

mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi kita semua.

Ciputat, 26 September 2016

Penulis

Page 10: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

x

Page 11: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

xi

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i HALAMAN JUDUL .............................................................................................ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................iv HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. v ABSTRAK ........................................................................................................... vi ABSTRACT ........................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv DAFTAR TABEL ................................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xvi BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2. Rumusan masalah ........................................................................................ 2 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3 1.4. Hipotesis ...................................................................................................... 3 1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5 2.1. Tanaman Jarak Cina ................................................................................... 5 2.1.1. Deskripsi Tanaman Jarak Cina .................................................................. 5 2.1.2. Klasifikasi Jarak Cina ............................................................................... 6 2.1.3. Habitat ....................................................................................................... 6 2.1.4. Kandungan Kimia ..................................................................................... 6 2.2. Freeze Drying ............................................................................................. 7 2.2.1. Pengertian Freeze Drying ........................................................................... 7 2.2.2. Prinsip Kerja Freeze Drying ...................................................................... 7 2.2.3. Cara Kerja Freeze Drying .......................................................................... 8 2.3. Tinjauan Hewan Percobaan ........................................................................ 8 2.3.1. Klasifikasi Tikus Putih ............................................................................... 8 2.3.2. Biologis Tikus Putih ................................................................................... 9 2.4. Gel ............................................................................................................ 10 2.4.1. Pengertian Gel .......................................................................................... 10 2.4.2. Klasifikasi Gel .......................................................................................... 10 2.4.3. Preformulasi Bahan Gel ........................................................................... 11 2.5. Luka Bakar ............................................................................................... 14 2.5.1. Pengertian Luka Bakar ............................................................................. 14 2.5.2. Derajat Luka Bakar .................................................................................. 14 2.5.3. Penyembuhan Luka Bakar ....................................................................... 15

Page 12: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

xii

2.6. Berbagai Penelitian Mengenai Tanaman Jarak Cina................................18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 22 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 22 3.2. Waktu pengambilan getah ........................................................................ 22 3.3. Alat dan Bahan Penelitian ........................................................................ 22 3.3.1. Alat Penelitian .......................................................................................... 22 3.3.2. Bahan Penelitian ....................................................................................... 23 3.3.3. Hewan Uji ................................................................................................ 23 3.4. Rancangan Penelitian ............................................................................... 23 3.5. Kegiatan Penelitian .................................................................................. 25 3.5.1. Pemeriksaan Simplisia (Determinasi) ...................................................... 25 3.5.2. Penyiapan Simplisia ................................................................................. 25 3.5.3. Metode Pengeringan Freeze Drying ......................................................... 26 3.5.4. Skrining Fitokimia Ekstrak ...................................................................... 26 3.5.5. Pengujian Parameter Spesifik dan Non Spesifik ...................................... 27 3.5.6. Pembuatan Gel ekstrak getah jarak cina .................................................. 29 3.5.7. Evaluasi Fisik Sediaan Gel ....................................................................... 30 3.5.8. Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel ............................................................... 31 3.5.9. Penyiapan Hewan Uji ............................................................................... 31 3.5.10. Pembuatan Luka Bakar Derajat Dua ........................................................ 31 3.5.11. Pemberian Bahan Uji ............................................................................... 32 3.5.12. Pengamatan Secara Makroskopis ............................................................. 32 3.5.13. Persentase penyembuhan Luka Bakar ...................................................... 32 3.5.14. Perlakuan dan Pengamatan ...................................................................... 33 3.5.15. Pembuatan Preparat Histopatologi ........................................................... 33 3.5.16. Pengamatan Secara Mikroskopis ............................................................. 34 3.5.17. Skor Pembuluh Darah Baru (Angiogenesis) ............................................ 34 3.5.18. Skor Keberadaan Sel Radang (Limfosit, Neutrofil dan Makrofag) .......... 35 3.5.19. Skor Keberadaan Jaringan Ikat (Fibroblas)............................................... 35 3.5.20. Skor Re-epitelisasi .................................................................................... 35 3.5.21. Analisis Data Statistik .............................................................................. 36 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................37 4.1. Hasil Penelitian ........................................................................................37 4.1.1. Determinasi Tanaman .............................................................................. 37 4.1.2. Penyiapan Simplisia ................................................................................. 37 4.1.3. Pengeringan dengan Freeze Drying........................................ ................. 37 4.1.4. Hasil Skrining Fitokimia..........................................................................38 4.1.5. Hasil Penentuan Parameter Spesifik dan Non Spesifik............................38 4.1.6. Hasil Evaluasi Sediaan Gel........................................ .............................. 40 4.1.7. Hasil Evaluasi Uji Stabilitas Gel .............................................................. 40 4.1.8. Hasil Pengukuran Berat Badan Tikus..................................................... 42 4.1.9. Hasil Pengamatan Penyembuhan Luka Bakar......................................... 43 4.1.10. Hasil Pengamatan Secara Makroskopis................................................... 45 4.1.11. Hasil Pengamatan Secara Mikroskopis.................................................... 50

Page 13: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

xiii

4.2. Pembahasan..............................................................................................64 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................81 5.1. Kesimpulan...............................................................................................81 5.2. Saran.........................................................................................................81 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 83

Page 14: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Jarak Cina (Jatropha multifida Linn.)...............................................5 Gambar 2.2. Struktur Kimia Karbopol.................................................................11 Gambar 2.3. Struktur Kimia Gliserin...................................................................11 Gambar 2.4. Struktur Kimia TEA........................................................................12 Gambar 2.5. Struktur Kimia Natrium Metabisulfit..............................................12 Gambar 2.6. Struktur Kimia Metil Paraben ........................................................13 Gambar 2.7. Struktur Kimia Propil Paraben ......................................................13 Gambar 2.8. Derajat Luka Bakar.........................................................................15 Gambar 2.9. Fase Inflamasi.................................................................................16 Gambar 2.10. Fase Fibroblas.................................................................................16 Gambar 2.11. Fase Remodelling............................................................................17

Page 15: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

xv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Data Biologis Tikus .............................................................................. 9 Tabel 3.1. Pembagian Kelompok Hewan Uji Berdasarkan Perlakuan ................. 24 Tabel 3.2. Formulasi Basis Gel Karbopol 940 ..................................................... 29 Tabel 3.3. Formulasi Gel Uji 15 gram ................................................................. 29 Tabel 4.1. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Getah Jarak Cina ........................... 38 Tabel 4.2. Hasil Penentuan Parameter Spesifik dan Parameter Non Spesifik ..... 39 Tabel 4.3. Hasil Evaluasi Fisik Sediaan Gel ....................................................... 40 Tabel 4.4. Hasil Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel ................................................ 41 Tabel 4.5. Hasil Rerata Berat Badan Tikus Selama Perlakuan ........................... 42 Tabel 4.6. Hasil Analisis one way ANOVA Berat Badan Tikus .......................... 42 Tabel 4.7. Rerata Persentase Penyembuhan Luka Bakar .................................... 43 Tabel 4.8. Hasil Analisis Kruskall-Wallis Persentase Penyembuhan Luka ........ 44 Tabel 4.9. Hasil Analisis Post Hoc Persentase Penyembuhan Luka ................... 44 Tabel 4.10. Pengamatan Luka Bakar Pada Hari Ke-21 ........................................ 46 Tabel 4.11. Hasil Pengamatan Visual Fisiologis Luka Bakar ............................... 48 Tabel 4.12. Pengamatan Visual Fisiologis Luka Bakar ........................................ 49 Tabel 4.13. Pengamatan Angiogenesis Perbesaran 100× ...................................... 51 Tabel 4.14. Hasil Skor Parameter Angiogenesis Hari Ke-7 dan Hari Ke-14 ......... 52 Tabel 4.15. Hasil Analisis one way ANOVA Skor Angiogenesis .......................... 52 Tabel 4.16. Hasil Analisis Post Hoc Skor Angiogenesis Hari Ke-7 ...................... 53 Tabel 4.17. Hasil Analisis Post Hoc Skor Angiogenesis Hari Ke-14 .................... 53 Tabel 4.18. Pengamatan Sel Radang Perbesaran 200× ......................................... 54 Tabel 4.19. Hasil Skor Parameter Sel Radang Hari Ke-7 dan Hari Ke-14 ............ 55 Tabel 4.20. Hasil Analisis one way ANOVA Skor Sel Radang ............................. 55 Tabel 4.21. Hasil Analisis Post Hoc Skor Sel Radang Hari Ke-7 ......................... 56 Tabel 4.22. Hasil Analisis Post Hoc Skor Sel Radang Hari Ke-14 ....................... 56 Tabel 4.23. Pengamatan Fibroblas Perbesaran 200× ............................................ 57 Tabel 4.24. Hasil Skor Parameter Fibroblas Hari Ke-7 dan Hari Ke-14 ............... 58 Tabel 4.25. Hasil Analisis one way ANOVA Skor Fibroblas ................................ 58 Tabel 4.26. Hasil Analisis Post Hoc Skor Fibroblas Hari Ke-7 ............................ 59 Tabel 4.27. Hasil Analisis Post Hoc Skor Fibroblas Hari Ke-14 .......................... 60 Tabel 4.28. Pengamatan Re-epitelisasi Perbesaran 100×....................................... 61 Tabel 4.29. Hasil Skor Parameter Re-epitelisasi Hari Ke-7 dan Hari Ke-14 ......... 61 Tabel 4.30. Hasil Analisis one way ANOVA Skor Re-epitelisasi .......................... 62 Tabel 4.31. Hasil Analisis Post Hoc Skor Re-epitelisasi Hari Ke-7 ...................... 62 Tabel 4.32. Hasil Analisis Post Hoc Skor Re-epitelisasi Hari Ke-14 .................... 63

Page 16: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Prosedur kerja .................................................................................. 91 Lampiran 2. Determinasi Tanaman Jatropha multifida Linn. ............................. 92 Lampiran 3. Sertifikat Tikus Putih Jantan Galur Sprague Dawley ...................... 93 Lampiran 4. Ethical Clearance Komite Etik Penelitian Kesehatan FKUI .......... 94 Lampiran 5. Perhitungan Rendemen .................................................................... 95 Lampiran 6. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Getah Jarak Cina ........................ 96 Lampiran 7. Pemeriksaan Parameter Non Spesifik ............................................. 98 Lampiran 8. Tahapan Pengukuran Luas Luka Bakar .......................................... 99 Lampiran 9. Data Persentase Penyembuhan Luka Bakar ................................. 100 Lampiran 10. Hasil Analisis Statistik Persentase Penyembuhan Luka Bakar .... 101 Lampiran 11. Hasil Analisis Statistik One way ANOVA Berat Badan Tikus ...... 111 Lampiran 12. Hasil Analisis Statistik One way ANOVA Skor Parameter Luka...122

Page 17: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Luka bakar merupakan respon kulit pada jaringan subkutan terhadap

trauma suhu/termal (Grace, 2006). Luka bakar pada tubuh dapat terjadi oleh dua

penyebab yaitu kondisi panas langsung dan radiasi elektromagnetik (Moenadjat,

2003). Luka bakar termasuk kecelakaan yang sering terjadi dalam kehidupan

sehari-hari khususnya dirumah tangga dan sering ditemukan adalah luka bakar

derajat dua (Ulfa, 2015). Penyembuhan luka bakar dapat dipercepat dengan cara

mencegah terjadinya infeksi, memacu pembentukan serabut kolagen dan

mengupayakan agar sisa-sisa sel epitel dapat berkembang dengan baik sehingga

dapat menutup permukaan luka (Sjamsuhidajat, 2004).

Luka bakar banyak alternatif pengobatannya, yaitu dapat menggunakan

industri obat farmasi ataupun dengan cara pengobatan tradisional melalui

pemanfaatan jenis tanaman yang tersedia di alam. Meskipun terdapat kemajuan

yang luar biasa dalam industri obat farmasi, ketersediaan obat yang mampu

merangsang proses perbaikan luka masih terbatas. Pengobatan tradisional banyak

dilakukan karena lebih murah, mudah didapatkan, dan memberi efek samping

relatif lebih rendah (Kumar, 2007).

Eksplorasi lebih lanjut dari salah satu jenis tanaman yang bernama jarak

cina (Jatropha multifida Linn.) dapat digunakan sebagai obat luka. Berdasarkan

pengalaman empiris, getah jarak cina digunakan sebagai obat luar seperti luka

baru dan untuk mengobati berbagai jenis infeksi dengan langsung mengoleskan

getah jarak cina pada luka tersebut (Hariana, 2013). Kajian etnobotani jarak cina

sebagai tanaman obat telah dilakukan oleh masyarakat Aceh untuk mengobati

luka baru di Kabupaten Pidie (Agustina, 2008). Tanaman jarak cina mengandung

aktivitas antiinflamasi dan aktivitas antibiotik yang dapat digunakan sebagai

penyembuhan luka. Senyawa flavonoid, saponin, dan tanin memiliki aktivitas

antiinflamasi yang digunakan untuk penyembuhan luka dalam kecepatan

terbentuknya keropeng (Suarsini E., 2006). Senyawa tanin yang memiliki aktivitas

sebagai antibiotik juga dapat menyembuhkan luka karena terjadi proses

Page 18: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pengendapan protein darah sehingga terjadi gumpalan yang dapat menghambat

aliran darah (Fehlin, 2003).

Penelitian terdahulu menggunakan getah jarak cina dapat mempercepat

proses menutupnya luka sayat dibandingkan tanpa perlakuan dan setara dengan

pemberian povidone iodine 10% pada mencit betina galur Swiss Webster (Aditya,

2007). Penelitian lain menyebutkan bahwa pemberian ozon yang diberikan selama

5 menit lebih baik dalam mempercepat proses penyembuhan luka sayat

dibandingkan getah jarak cina dan povidone iodine 10% secara topikal pada

mencit betina galur Swiss Webster (Dewiyanti, 2009). Getah jarak cina juga

memiliki potensi yang sama dengan betadin dalam waktu terbentuknya keropeng

pada luka (Syarfati, 2011). Sediaan krim getah jarak cina pada luka sayat yang

terinfeksi bakteri Staphylococcus aureus pada kelinci (Orytolagus cuniculus)

dapat mempercepat waktu penyembuhan luka, terbentuknya keropeng (scab),

hingga hilangnya nanah, dan terjadi proses penutupan luka (Miryam Ch.

Muntiaha, 2014). Penelitian ini menggunakan sediaan gel getah jarak cina pada

luka bakar derajat dua pada kulit tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur

Sprague Dawley. Pembuatan luka bakar derajat dua menggunakan metode

Akhoondinasab dengan menggunakan plat besi 4×2 cm pada air mendidih selama

5 menit dan ditempelkan pada kulit punggung tikus selama 10 detik dengan

tekanan yang sama. Penelitian ini berupa pengamatan penyembuhan luka,

pengamatan luka secara makroskopis dan pengangamatan luka secara

mikroskopis.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun perumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh pemberiaan berbagai konsentrasi (1%, 3% dan 5%)

gel getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) terhadap penyembuhan luka

bakar derajat dua pada kulit tikus putih secara makroskopis?

2. Bagaimana pengaruh pemberiaan berbagai konsentrasi (1%, 3% dan 5%)

gel getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) terhadap penyembuhan luka

bakar derajat dua pada kulit tikus putih secara mikroskopis?

Page 19: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan umum

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan umum penelitian ini

adalah untuk menguji pemberiaan berbagai konsentrasi (1%, 3% dan 5%) gel

getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) terhadap efektivitas penyembuhan luka

bakar derajat dua pada kulit tikus putih.

1.3.2. Tujuan khusus

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan khusus penelitian ini

adalah:

1. Untuk menguji pemberian berbagai konsentrasi (1%, 3% dan 5%) gel

getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) secara makroskopis terhadap

persentase penyembuhan luka, permukaan luka bakar pada hari ke-21, dan

perubahan fisiologis luka bakar pada kulit tikus putih.

2. Untuk menguji pemberian berbagai konsentrasi (1%, 3% dan 5%) gel

getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) secara mikroskopis terhadap

angiogenesis, sel radang, fibroblas, dan re-epitelisasi pada kulit tikus putih.

1.4. Hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

1. Pemberian konsentrasi 3% gel getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.)

secara makroskopis dapat mempercepat penyembuhan luka bakar derajat

dua pada kulit tikus putih.

2. Pemberian konsentrasi 3% gel getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.)

secara mikroskopis dapat meningkatkan angiogenesis, fibroblas, dan re-

epitelisasi, serta mengurangi sel radang pada kulit tikus putih.

Page 20: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

4

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Menambah informasi kepada masyarakat sebagai pilihan dalam tata

laksana awal menggunakan getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.)

dalam mempercepat penyembuhan luka bakar.

2. Memberikan informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang

terapi getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) yang dapat digunakan

untuk pengobatan luka bakar.

3. Menjadi bahan referensi atau pustaka untuk dapat dikembangkan dalam

penelitian selanjutnya.

Page 21: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Jarak Cina

2.1.1. Deskripsi Tanaman Jarak Cina

Tanaman jarak cina (Jatropha multifida Linn.) digunakan sebagai bahan

utama dalam pengobatan tradisional, baik dari buah, biji, daun, akar, dan

getahnya. Getah tanaman jarak ini dapat digunakan sebagai bahan pembantu

dalam penyembuhan luka-luka (V. Alekhya, 2013).

Tinggi tanaman jarak cina dapat mencapai 2 meter. Batangnya berbentuk

bulat, berkayu yang membesar pada bagian pangkalnya, memiliki getah dan

tampak jelas bekas menempelnya daun. Jika batang masih muda berwarna hijau

dan jika batang menjadi tua berwarna putih kehijauan. Daun yang masih muda

belum terlihat bentuk gerigi diujungnya. Jarak cina berdaun tunggal berwarna

hijau yang tersebar, berbentuk hati dengan ujung runcing, pangkal yang

membulat, memiliki panjang 15-20 cm, lebar 2,5-4 cm, bercanggap, pertulangan

daun yang menjari dan tepi rata. Berbunga majemuk dan berbentuk malai,

bertangkai, tumbuh di setiap ujung cabang, jika masih muda berwarna hijau,

sedangkan setelah tua berwarna coklat (Kandowangko, 2011).

Gambar 2.1. Jarak Cina (Jatropha multifida Linn.)

Sumber : www. darsatop.lecture.ub.ac.id

Page 22: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.2. Klasifikasi Jarak Cina

Dalam taksonomi, kedudukan Jatropha multifida Linn. dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Order : Euphorbiales

Family : Euphorbiaceae

Genus : Jatropha

Spesies : Jatropha multifida Linn.

(Sumber : http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=JAMU)

2.1.3. Habitat

Jarak cina merupakan tanaman hias di Australia Utara dan Afrika

Tenggara, terdapat juga di Filipina dan Srilanka terutama Pulau Jawa dan

Sulawesi (Sabandar). Jarak cina hidup pada iklim tropis dengan curah hujan

tahunan sekitar 944 dan 3121 mm. Jarak cina dapat hidup pada daerah yang

kurang subur asalkan pH tanahnya 6-7 dan drainasenya baik, sebab akar jarak cina

tidak tahan terhadap genangan air. Jarak ini merupakan tanaman yang tumbuh

pada ketinggian 0-800 m diatas permukaan laut, tingginya mencapai 2-3 m

(Haryanto, 2009).

2.1.4. Kandungan Kimia

Jarak cina memiliki rasa agak pahit dan bersifat netral. Beberapa bahan

kimia yang terkandung dalam jarak cina, diantaranya α–amirin, kampesterol, 7-α-

diol, stimasterol, β-sitosterol, dan HCN. Selain itu, batangnya mengandung

alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin (Hariana, 2013).

Page 23: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

7

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2. Freeze Drying

2.2.1. Pengertian Freeze Drying

Freeze drying merupakan suatu alat pengeringan. Alat pengeringan ini

termasuk kedalam conduction dryer/indirect dryer karena proses perpindahan

terjadi secara tidak langsung yaitu antara bahan yang akan dikeringkan (bahan

basah) dan media pemanas terdapat dinding pembatas sehingga air dalam bahan

basah/lembab yang menguap tidak terbawa bersama media pemanas (Ansel,

1989). Freeze drying merupakan jenis dehidrasi untuk memisahkan air dari bahan

hayati, dengan cara membekukan bahan itu kemudian diletakkan dalam ruang

vakum sehingga es menguap (bersublimasi) ke dalam ruang hampa meninggalkan

bahan sisa yang tidak rusak (Hadyana, 2003). Pengeringan menggunakan alat

freeze drying lebih baik dibandingkan dengan menggunakan alat oven karena

memiliki kadar air yang lebih rendah. Pengeringan menggunakan alat freeze

drying juga lebih aman terhadap resiko terjadinya proses degradasi senyawa

dalam ekstrak. Hal ini disebabkan suhu yang digunakan pada alat feeze drying ini

cukup rendah untuk mengeringkan ekstrak (Muchtadi, 1992).

2.2.2. Prinsip Kerja Freeze Drying

Freeze drying menggunakan prinsip kerja berdasarkan proses liofilisasi.

Tahapan-tahapan yang terjadi pada alat freeze drying ada empat yaitu :

a. Pembekuan : Produk yang akan dikeringkan, sebelumnya dibekukan

terlebih dahulu.

b. Vakum : Setelah beku, produk ini ditempatkan dibawah vakum. Hal

ini memungkinkan pelarut beku dalam produk untuk sublimasi.

c. Panas : Panas diterapkan pada produk beku untuk mempercepat

terjadinya sublimasi.

d. Kondensasi : Kondensor dengan suhu rendah akan menghapus pelarut

yang menguap diruang vakum dengan mengubahnya kembali ke fase padat

(Kurniawan, 2012).

Page 24: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2.3. Cara Kerja Freeze Drying

Pertama-tama produk didinginkan di bawah suhu bekunya. Produk ini

harus beku, dikeringkan pada temperatur sedikit lebih rendah dari pendinginnya,

yang diperlukan untuk menyelesaikan pengeringan primer. Setelah produk ini

cukup beku, sistem ini diproses menggunakan pompa vakum. Pada proses ini

disebut pengeringan primer.

Sistem vakum sangat penting selama pengeringan beku karena tekanan

harus dipertahankan pada tingkat rendah untuk memastikan aliran uap air yang

cukup untuk produknya. Pengukur tekanan vakum digunakan untuk memonitor

tekanan dalam sistem selama proses pengeringan. Pompa vakum tersebut juga

akan menyedot pelarut yang telah beku menjadi uap (Anonim, 2010).

2.3. Tinjauan Hewan Percobaan

2.3.1. Klasifikasi Tikus Putih

Klasifikasi tikus putih (Rattus norvegicus) adalah sebagai berikut (Krinke,

2000) :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Mammalia

Ordo : Rodensia

Family : Muridae

Subfamily : Murinae

Genus : Rattus

Spesies : Rattus norvegicus

Page 25: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3.2. Biologis Tikus Putih

Hewan percobaan merupakan setiap hewan yang dipergunakan pada

sebuah penelian biologis dan biomedis yang dipilih berdasarkan syarat atau

standar dasar yang diperlukan dalam penelitian tersebut (Smith dan

Mangkoewidjojo, 1988).

Tikus tergolong hewan mamalia, oleh karena itu mungkin tidak jauh

berbeda dibanding dengan mamalia lainnya terhadap suatu perlakuan. Selain itu,

penggunaan tikus sebagai hewan percobaan didasarkan pada harga yang ekonomis

dan kemampuan hidup tikus hanya berkisar 2-3 tahun dengan lama produksi 1

tahun. Dalam penelitian ini digunakan galur Sparague Dawley dengan memiliki

ciri-ciri bulu yang berwarna putih, memiliki kepala kecil dan ekor lebih panjang

daripada badannya (Smith dan Mangkoewidjojo, 1988). Keuntungan

menggunakan tikus ini adalah ketenangan dan kemudahan dalam proses

penanganannya (Kusumawati,2014).

Tabel 2.1. Data Biologis Tikus (Smith dan Mangkowidjojo, 1988)

Lama hidup 2-3 tahun, dapat sampai 4 tahun

Lama produksi ekonomis 1 tahun

Lama bunting 20-22 hari

Umur dewasa 40-60 hari

Umur dikawinkan 8-10 minggu (jantan dan betina)

Siklus kelamin Poliestrus

Siklus estrus 4-5 hari

Lama estrus 9-20 jam

Perkawinan Pada waktu estrus

Ovulasi 8-11 jam sesudah timbul estrus, spontan

Fertilisasi 7-10 jam sesudah kawin

Berat dewasa 300-400 g jantan; 250-300 g betina

Suhu (rektal) 360-390C (rata-rata 37,50C)

Konsumsi makanan 15-30 g/hari (dewasa)

Konsumsi minuman 20-45 l/hari (dewasa)

Page 26: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

10

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4. Gel

2.4.1. Pengertian Gel

Gel kadang-kadang disebut jeli. Gel merupakan sistem semipadat terdiri

dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau melekul organik

yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan (FI IV, 1995).

Pertimbangan harga dapat menyebabkan pilihan jatuh pada zat pembentuk

gel yang mampu dalam konsentrasi rendah dan menghasilkan karakteristik yang

diinginkan. Gel seharusnya hanya menunjukkan perubahan viskositas yang relatif

kecil pada variasi normal temperatur kamar dan pemakaian (Agoes & Darijanto,

1993).

2.4.2. Klasifikasi Gel

Berdasarkan sifat fase koloidal klasifikasi gel dapat dikelompokkan

menjadi gel organik dan anorganik. Magma bentonit merupakan contoh dari gel

anorganik, sedangkan gel organik merupakan polimer sebagai pembentuk gel.

Gom alam seperti gom arab, karagen dan gom xantan adalah polisakarida anionik

sejumlah selulosa yang merupakan hasil sintesa, merupakan pembentuk gel yang

efektif seperti hidroksipropil selulosa dan metil hidroksipropil selulosa. Sifat

pelarut dapat menentukan apakah gel merupakan hidrogel (dasar air) atau organo

gel (dengan pelarut bukan air). Sebagai contoh adalah magma bentonit dan gelatin

merupakan hidrogel, sedangkan organo gel adalah plastibase yang merupakan

polietilen berbobot molekul rendah yang dilarutkan dalam minyak mineral dan

didinginkan secara cepat. Gel padat dengan konsentrasi pelarut rendah dikenal

sebagai xero gel, sering dihasilkan dengan cara penguapan pelarut, sehingga

menghasilkan kerangka gel (Lieberman, 1996).

Page 27: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4.3. Preformulasi Bahan Gel

a. Karbopol

Gambar 2.2. Struktur Kimia Karbopol

(Sumber : Rowe, 2003)

Serbuk putih, bersifat asam, higroslopis dengan bau khas, polimer asam

akrilat yang mempunyai ikatan sambung silang dengan polialkenil

eter/divinil glikol. Dapat larut dalam air dan larut dalam etanol 95% dan

gliserin. pH 2,5-3. Konsentrasi 0,5-2%. Dapat larut dalam air membentuk

koloid bersifat asam dengan viskositas rendah dan setelah dinetralkan

dapat larut dengan etanol 95% dan gliserin serta viskositasnya meningkat.

Zat untuk menetralkan yaitu asam amino, KOH, natrium bikarbonat,

NaOH, dan TEA. Dapat disimpan dalam wadah yang tertutup rapat

ditempat sejuk, kering, dan resisten terhadap zat korosif (Wade, 2013).

b. Gliserin

Gambar 2.3. Struktur Kimia Gliserin

(Sumber : HOPE, 2000)

Gliserin tidak berwarna, tidak berbau, kental, cairan higroskopis, memiliki

rasa manis, kira-kira 0,6 kali dari sukrosa. Gliserin murni tidak rentan

terhadap oksidasi oleh suasana di bawah kondisi penyimpanan biasa, tetapi

terurai pada pemanasan. Campuran gliserin dengan air, etanol (95%), dan

propilen glikol bersifat stabil. Pada sediaan topikal gliserin digunakan

sebagai emolien dan humektan (Rowe, 2003). Fungsi sebagai penambahan

bahan higroskopis. Konsentrasi gliserin sebagai humektan dan emolient

Page 28: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yaitu sebesar ≤30% (HOPE, 2000). Bersifat higroskopis. Jika disimpan

beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk massa hablur

tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang

200C (FI III, 1979).

c. TEA

Gambar 2.4. Struktur kimia TEA

(Sumber : HOPE, 2000)

Trietanolamina adalah bersih, sedikit berwarna kuning pucat kental cair,

memiliki bau sedikit amonia. Trietanolamina dapat berubah coklat pada

paparan udara dan cahaya. Trietanolamina harus disimpan dalam wadah

kedap udara dan terlindung dari cahaya, sejuk dan kering. Fungsi sebagai

alkalizing agent dan zat pengemulsi (HOPE, 2000). TEA dapat digunakan

pada sediaan topikal karena dapat membentuk emulsi (Rowe, 2003).

Trietanolamina adalah campuran dari trietanolamina, dietanolamina dan

monoetanolamina. Mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih

dari 107,4% dihitung terhadap zat anhidrat sebagai trietanolamina. Mudah

larut dalam air dan dalam etanol 95%, larut dalam kloroform.

Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat terlindung dari cahaya (FI III,

1979).

d. Natrium metabisulfit

Gambar 2.5. Struktur Kimia Natrium Metabisulfit

(Sumber : FI III, 1979)

Kristal prisma tidak berwarna/serbuk kristalin putih dan mempunyai bau

khas sulfur dioksida. Untuk penggunaan antioksidan yang digunakan

Page 29: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

sebagai topikal memili

dalam etanol 95% dan larut dalam air (1 bagia

(Rowe, 2006). Penyimpanan dalam wadah tertutup baik (FI III, 1979).

e. Metil paraben

Nipagin atau metil paraben merupakan serbuk kristal putih atau tidak

berwarna dan tidak berbau. Larut dalam etanol dan propilen glikol, sedikit

larut dalam air. Memiliki aktivitas sebagai pengawet antimikroba untuk

sediaan kosmetik, makanan dan

yang besar dan mempunyai spektrum antimikroba yang luas meskipun

lebih efektif terhadap jamur dan kapang. Campuran paraben digunakan

untuk mendapatkan pengawet yang efektif. Konsentrasi yang digunakan

untuk sediaan

f. Propil paraben

Nipasol atau propil paraben merupakan serbuk kristal putih atau tidak

bewarna dan tidak berbau. Larut dalam etanol dan

larut dalam air. Propil paraben yang memiliki aktivitas sebagai

antimikroba, umumnya digunakan sebagai pengawet untuk sediaan

farmasi, kosmetik dan makanan. Konsentrasi yang digunakan untuk

sediaan topikal adalah 0,01

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sebagai topikal memiliki rentang konsentrasi 0,01-0,1% b/v. Agak larut

dalam etanol 95% dan larut dalam air (1 bagian dalam 1,9 bagian air)

, 2006). Penyimpanan dalam wadah tertutup baik (FI III, 1979).

Metil paraben

Gambar 2.6. Struktur Kimia Metil Paraben

(Sumber : FI III, 1979)

Nipagin atau metil paraben merupakan serbuk kristal putih atau tidak

berwarna dan tidak berbau. Larut dalam etanol dan propilen glikol, sedikit

larut dalam air. Memiliki aktivitas sebagai pengawet antimikroba untuk

sediaan kosmetik, makanan dan sediaan farmasi. Efektif pada rentang pH

yang besar dan mempunyai spektrum antimikroba yang luas meskipun

lebih efektif terhadap jamur dan kapang. Campuran paraben digunakan

untuk mendapatkan pengawet yang efektif. Konsentrasi yang digunakan

topikal adalah 0,02-0,3% (Wade & Weller, 2013

Propil paraben

Gambar 2.7. Struktur Kimia Propil Paraben

(Sumber : FI III, 1979)

Nipasol atau propil paraben merupakan serbuk kristal putih atau tidak

bewarna dan tidak berbau. Larut dalam etanol dan propilen glikol, sedikit

larut dalam air. Propil paraben yang memiliki aktivitas sebagai

antimikroba, umumnya digunakan sebagai pengawet untuk sediaan

farmasi, kosmetik dan makanan. Konsentrasi yang digunakan untuk

sediaan topikal adalah 0,01-0,6% (Wade & Weller, 2013).

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

% b/v. Agak larut

n dalam 1,9 bagian air)

, 2006). Penyimpanan dalam wadah tertutup baik (FI III, 1979).

Nipagin atau metil paraben merupakan serbuk kristal putih atau tidak

berwarna dan tidak berbau. Larut dalam etanol dan propilen glikol, sedikit

larut dalam air. Memiliki aktivitas sebagai pengawet antimikroba untuk

sediaan farmasi. Efektif pada rentang pH

yang besar dan mempunyai spektrum antimikroba yang luas meskipun

lebih efektif terhadap jamur dan kapang. Campuran paraben digunakan

untuk mendapatkan pengawet yang efektif. Konsentrasi yang digunakan

0,3% (Wade & Weller, 2013).

Nipasol atau propil paraben merupakan serbuk kristal putih atau tidak

propilen glikol, sedikit

larut dalam air. Propil paraben yang memiliki aktivitas sebagai

antimikroba, umumnya digunakan sebagai pengawet untuk sediaan

farmasi, kosmetik dan makanan. Konsentrasi yang digunakan untuk

Page 30: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.5. Luka Bakar

2.5.1. Pengertian Luka Bakar

Luka bakar merupakan respon kulit dan jaringan subkutan terhadap trauma

suhu/termal. Luka bakar dengan ketebalan parsial merupakan luka bakar yang

tidak merusak epitel kulit maupun hanya merusak sebagian dari epitel. Biasanya

dapat pulih dengan penanganan konservatif. Luka bakar dengan ketebalan penuh

merusak semua sumber-sumber pertumbuhan kembali epitel-epitel kulit dan bisa

membutuhkan eksisi dan cangkok kulit jika luas (Grace, 2006).

2.5.2. Derajat Luka Bakar

Derajat luka bakar dinyatakan dengan beratnya luka yang bergantung pada

kedalaman, luas dan letak luka. Kedalaman luka bakar ditentukan oleh tingginya

suhu dan lamanya pajanan suhu tinggi (Sjamsuhidajat, 2004).

a. Luka bakar derajat 1 : Pada luka bakar derajat ini hanya mengenai

epidermis dan ditandai dengan adanya pembengkakan, eritema, dan nyeri

(serupa dengan terbakar matahari ringan). Kerusakan pada jaringan ini

biasanya minimal dan tanpa bulla. Nyeri menghilang selama 48-72 jam

dan pada sebagian kecil pada penderita ini terdapat kerusakan pada epitel

dan akan terkelupas, tetapi tidak meninggalkan jaringan parut (Nelson,

2000).

b. Luka bakar derajat 2 : Pada luka bakar derajat ini mengenai seluruh

epidermis dan sebagian lapisan dermal. Pada luka bakar ini terdapat

pembentukan vesikula dan bulla (Nelson, 2000).

c. Luka bakar derajat 3 : Luka bakar ini meliputi kerusakan seluruh

epidermis dan dermis, tanpa meninggalkan sisa-sisa sel epidermis untuk

mengisi kembali daerah yang rusak. Tidak dapat terjadi epitelisasi luka,

sehingga luka ini dapat sembuh dengan kontraksi luka atau cangkok kulit.

Hilangnya rasa sakit dan pengisian kapiler menunjukkan kehilangan

elemen saraf dan kapiler (Nelson, 2000).

Page 31: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2.8. Derajat Luka Bakar

(Sumber : https://www.histology-world.com)

2.5.3. Penyembuhan Luka Bakar

Penyembuhan luka adalah proses dari bentuk usaha untuk memperbaiki

kerusakan yang dialami korban. Fisiologi penyembuhan luka secara alami akan

mengalami fase-fase seperti dibawah ini :

a. Fase inflamasi

Respon inflamasi terhadap terjadinya cedera mencakup hemostasis

pelepasan histamin dan mediator lain dari sel yang rusak, dan migrasi sel

darah putih (Leukosit Polimorfonuklear dan makrofag) ke tempat yang

rusak tersebut. Setelah terjadinya luka, pembuluh darah yang putus akan

mengalami konstriksi dan retraksi disertai reaksi hemostasis karena

agregasi trombosit yang bersama jala fibrin membekukan darah.

Komponen hemostasis ini akan melepaskan dan mengaktifkan sitokin yang

meliputi Epidermal Growth Factor (EGF), Insulin-like Growth Factor

(IGF), Plateled-derived Growth Factor (PDGF) dan Transforming Growth

Factor beta (TGF-β) yang dapat berfungsi untuk terjadinya kemotaksis

netrofil, makrofag, mast sel, sel endotelial dan fibroblas. Keadaan ini

disebut fase inflamasi. Kemudian terjadi vasodilatasi dan akumulasi

Leukosit Polimorfonuklear (PMN). Trombosit akan mengeluarkan

mediator kimia yang dapat dikeluarkan oleh inflamasi Transforming

Growth Factor beta 1 (TGF 1) yang akan mengaktivasi fibroblas untuk

proses sintesis oleh makrofag. Reaksi inflamasi lokal, terjadi karena

adanya penyumbatan fibrin pada pembuluh limfe. Dalam waktu dua hari,

Page 32: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

16

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

fibronektin (suatu glikoprotein) bertumpuk dan menimbulkan perlekatan

fibroblast, fibrin, dan kolagen, sehingga memungkinkan reaksi lokalisata

permanen.

Gambar 2.9. Fase Inflamasi

(Sumber : Grabbs and Smith’s, 2007)

b. Fase fibroblas atau proliferasi

Selama masa reaksi vaskular dan selular yang hebat, epitelium dengan

cepat beregenerasi untuk mengembalikan fungsi pelindungnya. Dalam 48

jam, selapis tipis epitelium akan menutupi luka. Proses ini dimulai dari

mitosis sel basal epidermis dan diikuti dengan perpindahan epitelium

kebawah tepi luka serta melewati tepi luka serta pada saat pembuluh darah

baru, yang diperkuat oleh jaringan ikat. Fase ini disebut sebagai fase

fibrolas yang berfungsi sebagai pembersihan jaringan yang mati dan yang

mengalami devitalisasi oleh Leukosit Polimorfonuklear dan makrafag.

Fibroblas mengalami proliferasi dan mensintesis kolagen. Serat kolagen

yang terbentuk dapat menyebabkan adanya kekuatan untuk bertautnya tepi

luka. Pada fase ini mulai terjadi granulasi, kontraksi luka dan epitelialisasi.

Gambar 2.10. Fase Fibroblas

(Sumber : Grabbs and Smith’s, 2007)

Page 33: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Fase remodelling atau maturasi

Fase ini merupakan fase yang terakhir dan terpanjang pada proses

penyembuhan luka dan mencakup re-epitelisasi, konstraksi luka dan

reorganisasi jaringan ikat. Terjadi proses yang dinamis berupa remodelling

kolagen, kontraksi luka dan pematangan parut. Aktivitas sintesis dan

degradasi kolagen berada dalam keseimbangan. Dalam 24 jam, karena

rangsang PDGF, fibroblas dalam jaringan subkutis berpindah, dari tepi

luka sepanjang benang-benang fibrin di luka. Setelah itu, kolagen

dikeluarkan, dimulai proses ikatan, dan proses ke arah penggabungan yang

kuat antara tepi-tepi luka. Untuk melakukan remodelling berkas kolagen

yang sudah ada akan dilarutkan oleh kolagenase jaringan, berkas baru

terbentuk dan tersusun untuk menahan garis tegangan melewati luka.

Anyaman dan ikatan antar berkas dan dengan tepi-tepi luka menimbulkan

penyembuhan yang baik (Sabiston, 1987).

Gambar 2.11. Fase Remodelling

(Sumber : Grabbs and Smith’s, 2007)

Page 34: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.6. Berbagai Penelitian Mengenai Tanaman Jarak Cina

No Uji Etnobotani Metode Kesimpulan 1 Pengetahuan dan

PemanfaatanTumbuhan Obat di Sabang - Pulau Weh, Nangroe Aceh Darussalam (Susiarti, 2006)

Getah (latex) Pohon Yodium (Jatropha multifida Linn.) Euphorbiaceae di Sabang-Pulau Weh, Nangroe Aceh Darussalam

-Lokasi Penelitian dilakukan di desa Iboih, Sabang, NAD berada di sekitar kawasan konservasi Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Laut Pulau Weh-Sabang. -Pengambilan data lapangan dilakukan dengan cara survei Eksploratif

Digosokkan langsung pada daerah luka

2 Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Etnis Melayu di Desa Sungai Baru dan Desa Sempadian Kabupaten Sambas (Indra, 2016)

Getah (latex) Pohon Betadin (Jatropha multifida Linn.) Euphorbiaceae di Desa Sungai Baru Dan Desa Sempadian Kabupaten Sambas

-Penelitian ini dilaksanakan di dua Desa yaitu Desa Sungai Baru Kecamatan Teluk Keramat dan Desa Sempadian Kecamatan Tekarang Kabupaten Sambas. -Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara yang melalui pendekatan emik.

Luka

3 Kajian Etnobotani Suku Kaili Tara di Desa Binangga Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah (Zulfiani, 2013)

Getah (latex) Pohon Jarak Tintir (Jatropha multifida Linn.) Euphorbiaceae di Desa Binangga Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah

-Penelitian ini telah dilakukan di desa Binangga pada suku Kaili Tara di kecamatan Parigi Tengah kabupaten Parigi Moutong. -Pengumpulan data pemanfaatan jenis tumbuhan berguna dilakukan dengan teknik wawancara In depth.

Obat luka

4 Ethnic Study of Traditional Medicinal Plants of Buton (Jahidin, 2014)

Getah (latex) Pohon Jarak Cina (Jatropha multifida Linn.) Euphorbiaceae

-Metode penelitian adalah survey eksploratif dengan teknik wawancara dan pengamatan langsung

-Cara meramu : dahan dipatahkan, penampungan getah, diteteskan pada luka.

Page 35: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

di Buton dilapangan. -Pengumpulan organ tumbuhan dilakukan melalui pembuatan herbarium dan pendokumentasian gambar bagian organ tumbuhan menggunakan kamera.

-Digunakan untuk obat luka

5 Keragaman Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat Tradisional di Masyarakat Desa Talion dan Desa Sarapeang Kecamatan Rembon Kabupaten Tana Toraja (Layukan, 2016)

Getah dari tangkai daun (latex) Pohon Jarak Cina (Jatropha multifida Linn.) Euphorbiaceae di Masyarakat Desa Talion dan Desa Sarapeang Kecamatan Rembon Kabupaten Tana Toraja

-Jenis penelitian ini adalah eksploratif yang bersifat deskriptif. - Observasi lapangan dengan metode jelajah dan dilakukan penentuan informan.

-Menghentikan pendarahan saat luka -Dijumpai di Desa Sapeang tetapi tidak dijumpai di Desa Talion

6 Kajian Etnobotani Tanaman Obat Oleh Masyarakat Kabupatan Bonebolango Provinsi Gorontalo (Kandowangko, 2011)

Getah dari batang (latex) Pohon Yodium (Jatropha multifida Linn.) Euphorbiaceae di Kabupatan Bonebolango Provinsi Gorontalo

-Survei eksploratif dan metode Participatory Rural Appraisal dengan teknik wawancara semi Struktural

Tanaman ini dimanfaatkan getahnya untuk pengobatan luka Baru.

7 Kajian Jenis Tumbuhan Obat yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat Pengunungan di Kabupaten Pidie (Agustina, 2008)

Getah (latex) Pohon Jarak Cina (Jatropha multifida Linn.) Euphorbiaceae di Kabupaten Pidie

Dengan teknik wawancara langsung kepada masyarakat

Langsung diambil dari tanamannya banyak digunakan oleh masyarakat Aceh untuk mengobati luka baru.

8 Isolasi dan Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Tumbuhan Jatropha

Daun (folium) Jarak Cina (Jatropha mulitifida Linn.)

-Uji aktivitas antimikrobial menggunakan metode difusi agar

-Ekstrak heksana, etil asetatdan metanol tidak aktif terhadap spesies

Page 36: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

multifida Linn. (Abdullah, 2006)

Euphorbiaceae di masyarakat Riau

-Uji sitotoksik menggunakan metode Brine Shrimp Lethality

bakteri dan jamur yang duji -Ekstrak etil asetat memperlihatkan sitoksisitas yang tinggi dengan LC 50=52 ppm.

9 Pengaruh Pemberian Gel Dari Ekstrak Metanol Daun Jarak Tintir (Jatropha multifida Linn.) Terhadap Kepadatan Serabut Kolagen dan Jumlah Angiogenesis Dalam Proses Penyembuhan Luka (Yuhernita, 2014)

Daun (folium) Jarak Cina (Jatropha mulitifida Linn.) Euphorbiaceae di Kabupaten Pidie

-Prosedur pembuatan gel metanol daun (Jatropha multifida Linn) -Pembuatan luka -Pembuatan Sediaan histologis Parameter yang dinilai yaitu angiogenesis dan kepadatan serabut kolagen

Penilaian histologi pada ekstrak metanol daun jarak tintir konsentrasi 5% paling bagus terhadap kepadatan serabut kolagen dan jumlah angiogenesis dari jaringan kulit tikus memiliki efek untuk meningkatkan pembentukan serabut kolagen dan pertumbuhan darah baru pada hari ke-3.

10 Formulasi Sediaan Spray Gel Serbuk Getah Jarak Cina (Jatropha multifida Linn.) dengan Variasi Jenis Polimer Pembentuk Film dan Jenis Plasticizer (Shafira, 2015)

Getah (latex) Pohon Jarak Cina (Jatropha multifida Linn.) Euphorbiaceae di Manoko, Lembang

Formulasi basis gel dilakukan tahap orientasi untuk memilih basis yang bagus membuat sediaan spray gel, setelah itu dilakukan uji stabilitas dipercepta pada suhu 400C selama 28 hari.

Formula sediaan spray gel yang mengandung poloxamer 407 0,1% sebagai pembentuk film, propilenglikol 0,25% sebagai plasticizer dan serbuk getah jarak cina 3% sebagai bahan aktif memenuhi persyaratan farmasetika selama uji stabilitas dipercepat.

11 Ethnobotanical Leaflets (Olowokudejo, 2008)

Daun (folium) Jarak Cina (Jatropha mulitifida Linn.) Euphorbiaceae di Nigeria Afrika Barat

Jenis penelitian ini adalah eksploratif yang bersifat deskriptif.

Untuk pengobatan oral thrush, konstipasi, hipertensi dan demam

Page 37: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

21

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

12 Fitoterapia (Aiyelaagbe, 2001)

Getah dari tangkai daun (latex) dan akar (radix) Jarak Cina (Jatropha mulitifida Linn.) Euphorbiaceae di Pemerintahan area lokal Utara dari dataran tinggi, Nigeria

Jenis penelitian ini adalah eksploratif yang bersifat deskriptif.

Antelmintik, pengobatan infeksi luka dan kondisi inflamasi kulit

13 Chemical Characterization, Antiinflamatory and Analgesic Propertiesd of Jatropha multifida Root Bark (Abiodun, 2013)

Akar (radix) Jarak Cina (Jatropha mulitifida Linn.) Euphorbiaceae di Pemerintahan area lokal Owan Barat, Nigeria

-Uji antiinflamasi : Induksi dengan menggunakan karagenan -Uji analgesik : Induksi asam asetat

-Jarak cina memiliki potensi sebagai antiiflamasi dan aktivitas analgesik sesuai dengan masyarakat biasa gunakan. Tanaman jarak cina dapat meningkatkan prostanoid secara umum.

Page 38: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Juni 2016. Proses

determinasi tanaman jarak cina (Jatropha multifida Linn.) dilakukan oleh

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kebun Raya Bogor, sedangkan

pembelian tanaman jarak cina (Jatropha multifida Linn.) di Gunung Sindur,

Bogor Jawa Barat. Pembuatan ekstrak serbuk getah jarak cina (Jatropha multifida

Linn.) dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong.

Pembuatan sediaan gel, pemeliharaan dan perlakuan hewan uji dilakukan di

Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Pembuatan preparat histopatologi jaringan kulit tikus

dilakukan di Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

3.2. Waktu pengambilan getah

Pengambilan getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) dimulai jam

04.00 sampai jam 07.00 WIB.

3.3. Alat dan Bahan Penelitian

3.3.1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik (AND

GH-202 dan Wiggen Hauser), batang pengaduk, lumpang, alu, spatula, kapas,

gunting, alat pencukur bulu, tabung reaksi, pipet tetes, oven (Memmert), tanur

(Thermo Scientific), waterbath, alumunium foil, stik pH universal, alat freeze

drying, botol coklat, cawan penguap, cawan krusibel, timbangan hewan (Ohauss),

kandang tikus beserta tempat makanan dan minum, spuit 1 cc, sarung tangan,

masker, wadah pembiusan, plat logam besi 4×2 cm, alkohol swab, kaca objek dan

Page 39: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

penutupnya, hot plate, cawan penguap, mikroskop cahaya (Olympus SZ61) dan

termometer.

3.3.2. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu getah jarak cina

(Jatropha multifida Linn.), etanol 95%, amonia pekat, asam sulfat 2N, pereaksi

Mayer, pereaksi Bouchardat, NaCl 10%, gelatin 1%, etanol, pita Mg, HCl pekat,

larutan KI, aquadest, karbopol 940, TEA, gliserol, natrium metabisufit, metil

paraben, propil paraben, gel Bioskin (Tea tree oil, Aloe vera, dan Centellae

herba extract), krim Veet®, cairan injeksi Ketamin-hameln 50 mg/ml, alkohol

70%, eter, pewarna Hematoxylin-Eosin, larutan alkohol 70%, 80%, 90%, dan

100% (absolut), larutan xylol I dan II, parafin cair, sekam dan pellet.

3.3.3. Hewan Uji

Hewan uji yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih

(Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley yang sehat berumur 2 ─ 3 bulan

dengan berat badan 100-200 gram yang diperoleh dari Fakultas Kedokteran

Hewan Institut Pertanian Bogor.

3.4. Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental rancangan acak lengkap untuk melihat

efektivitas gel getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) terhadap penyembuhan

luka bakar pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sparague Dawley.

Penelitian ini terbagi dalam 5 kelompok perlakuan dengan masing-masing terdiri

dari 6 ekor tikus (Rattus norvegicus) jantan galur Sparague Dawley (WHO,

2000). Jumlah total tikus yang digunakan 30 ekor, dimana 3 ekor tikus di gunakan

untuk pengamatan secara visual dan 3 ekor dari masing–masing kelompok

diambil untuk pengamatan histopatologi. Lima kelompok tersebut terdiri dari

kelompok kontrol positif yang diberikan gel Bioskin (Tea tree oil, Aloe vera, dan

Centellae herba extract), kelompok kontrol negatif yang diberikan basis gel tanpa

pemberian ekstrak getah jarak cina dan kelompok uji konsentrasi yang diberikan

Page 40: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

gel getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) dengan 3 konsentrasi yang berbeda

yaitu UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%) sebesar 400 mg dua kali sehari

secara topikal selama 21 hari.

Tabel 3.1. Pembagian Kelompok Hewan Uji Berdasarkan Perlakuan

Kelompok Jumlah

Tikus

Perlakuan Hari Parameter

KKN 5 Kelompok 1, diberikan basis

gel tanpa pemberian ekstrak

getah jarak cina sebanyak

dua kali sehari.

21

hari

1. Angiogenesis

2. Sel radang

3. Fibroblas

4. Re-epitelisasi

KKP 5 Kelompok 5, diberikan gel

Bioskin (Tea tree oil, Aloe

vera, dan Centellae herba

extract) sebanyak dua kali

sehari.

21

hari

1. Angiogenesis

2. Sel radang

3. Fibroblas

4. Re-epitelisasi

UKR 5 Kelompok 2, diberikan gel

getah jarak cina dengan

konsentrasi 1% sebanyak

dua kali sehari.

21

hari

1. Angiogenesis

2. Sel radang

3. Fibroblas

4. Re-epitelisasi

UKS 5 Kelompok 3, diberikan gel

getah jarak cina dengan

konsentrasi 3% sebanyak

dua kali sehari.

21

hari

1. Angiogenesis

2. Sel radang

3. Fibroblas

4. Re-epitelisasi

UKT 5 Kelompok 4, diberikan gel

getah jarak cina dengan

konsentrasi 5% sebanyak

dua kali sehari.

21

hari

1. Angiogenesis

2. Sel radang

3. Fibroblas

4. Re-epitelisasi

Keterangan : KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Page 41: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.5. Kegiatan Penelitian

3.5.1. Pemeriksaan Simplisia (Determinasi)

Sebelum dilakukan penelitian, Jatropha multifida Linn. terlebih dahulu di

determinasi di Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-

LIPI Bogor untuk memastikan kebenaran simplisia.

3.5.2. Penyiapan Simplisia

Pengambilan getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) berada di

Leuwiliyang-Bogor, Jawa Barat yang berusia 6 tahun. Pohon jarak cina biasanya

dapat disadap sesudah berumur 5-6 tahun karena semakin bertambahnya umur

tanaman, semakin meningkatkan produksi getahnya (Santosa, 2007). Diameter

tanaman jarak cina yang berusia 6 tahun yaitu 16 cm. Bagian yang diambil dari

tanaman jarak cina (Jatropha multifida Linn.) adalah getah yang berasal dari kulit

batang (Shafira, 2015). Cara penyadapan dilakukan dengan cara menyayat bagian

kulit batangnya sampai batas kambium dengan ketebalan 0,1 cm, sudut

kemiringan 300, dan jarak antar penyadapan 3 cm. Getah ditampung kedalam

botol yang kering dan berwarna gelap dengan 0,1 ml etanol 96% (Osoniyi &

Onajobi, 2003). Getah diberikan 0,1 ml etanol 96% untuk mencegah getah

menjadi kecoklatan dan teroksidasi (Osoniyi & Onajobi, 2003). Penambahan

etanol 96% juga dapat digunakan untuk mencegah terbentuknya busa pada getah

karena didalam getah jarak cina mengandung senyawa saponin (Rahman, 2013).

Getah jarak cina dapat disimpan dalam kulkas pada suhu 00C dan wadah ditutup

dengan alumunium foil untuk menjaga stabilitas getah agar tidak teroksidasi.

Jumlah sampel getah segar ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik.

Sampel yang dikumpulkan kemudian dibawa ke LIPI Cibinong untuk dilakukan

proses pengeringan dengan metode freeze drying.

Page 42: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.5.3. Metode Pengeringan Freeze Drying

Getah simplisia yang telah didapatkan, kemudian dikeringkan dengan

metode freeze drying (Shafira, 2015). Hasil yang didapatkan berupa serbuk. Untuk

menjadi serbuk getah jarak cina dikeringkan dengan freeze drying selama 24 jam

dengan suhu -490C dan tekanan vakum sebesar 12 Pa. Ekstrak yang diperoleh

ditimbang dan dicatat beratnya untuk menghitung % rendemennya. Selanjutnya

ekstrak serbuk getah kering dihaluskan dan disimpan dalam wadah yang tertutup

sebelum digunakan untuk perlakuan.

3.5.4. Skrining Fitokimia Ekstrak

a. Identifikasi Alkaloid

Sebanyak 1 ml ekstrak dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambah

dengan 5 tetes amoniak pekat. Setelah itu, disaring kemudian ditambahkan

2 ml asam sulfat 2N dan dikocok hingga memberi lapisan atas dan bawah.

Larutan dibagi menjadi 3 bagian, pada tabung pertama ditambahkan 1 tetes

pereaksi Mayer, adanya alkaloid di tandai dengan adanya endapan. Pada

tabung kedua di tambah 1 tetes pereaksi Bouchardat dan terbentuknya

endapan menandakan adanya alkaloid (Harbone, 1987).

b. Identifikasi Tanin

Sebanyak 1 ml ekstrak dimasukkan dalam tabung reaksi. Kemudian

ditambah 5 tetes NaCl 10%, lalu dikocok sampai homogen. Setelah itu

disaring, filtrat yang dihasilkan ditambah dengan gelatin 1% dan NaCl

10%. Terbentuknya endapan menandakan adanya tanin (Harbone, 1987).

c. Identifikasi Flavonoid

Sebanyak 1 ml ekstrak dimasukkan dalam tabung reaksi, kemudian

ditambah dengan 5 tetes etanol, lalu dikocok sampai homogen. Setelah itu

ditambah dengan pita Mg dan 5 tetes HCl pekat. Jika menghasilkan warna

kuning, orange, dan merah menandakan adanya flavonoid (Harbone,

1987).

Page 43: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Identifikasi Saponin

Sebanyak 1 ml ekstrak dimasukkan dalam tabung reaksi. Kemudian

ditambahkan 2 ml aquadest, lalu dikocok sampai homogen. Setelah itu,

dipanaskan selama 2-3 menit. Dinginkan, setelah dingin dikocok dengan

kuat. Adanya busa yang stabil selama 30 detik menunjukkan sampel

mengandung saponin (Harbone, 1987).

e. Identifikasi Iodine

Sebanyak 1 ml ekstrak dimasukkan dalam tabung reaksi. Kemudiaan

ditambahkan larutan KI. Jika menghasilkan warna merah bata

menandakan adanya iodine.

3.5.5. Pengujian Parameter Spesifik dan Non Spesifik

a. Parameter Spesifik

a.1. Identitas

Deskripsi tata nama

- Nama ekstrak

- Nama lain tumbuhan

- Bagian tumbuhan yang digunakan

- Nama Indonesia tumbuhan

a.2. Organoleptik

- Bentuk : Padat, serbuk-kering, kental, cair.

- Warna : Putih susu, coklat, putih kemerahan dll.

- Bau : Aromatik, tidak berbau, dll.

- Rasa : Pahit, manis, kelat, asam dll.

Page 44: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Parameter Non Spesifik

b.1. Penetapan Kadar Air

Sejumlah 1 gram ekstrak ditimbang dalam botol timbang bertutup yang

sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105C selama 30 menit dan

telah ditara. Ekstrak dikeringkan dengan tutup terbuka pada suhu 105C

selama 5 jam dan ditimbang. Kemudian botol timbang dalam keadaan

tertutup dibiarkan dan mendingin dalam desikator hingga suhu kamar,

bobot yang diperoleh dicatat. Pengeringan dilanjutkan dan ditimbang

pada jarak 1 jam sampai bobot tetap. Kemudian dicatat bobot tetap yang

diperoleh untuk menghitung kadar air (Depkes RI, 2000). Jarak

pengeringan 1 jam ditimbang sampai perbedaan antara 2 penimbangan

berturut-turut tidak lebih dari 0,25%.

Kadar air=�����

�����x 100%

Keterangan :

W0 = Bobot wadah kosong yang telah ditara

W1 = Bobot ekstrak + wadah sebelum pemanasan

W2 = Bobot ekstrak + wadah setelah pemanasan

b.2. Penetapan Kadar Abu

Penetapan kadar abu dimulai dengan mengonstankan krusibel porselin

kosong dikonstankan dengan pemanasan pada suhu 100-105oC selama

2 jam lalu didinginkan dalam desikator. Sebanyak 1 gram ekstrak

ditimbang seksama (W1) dimasukkan dalam krus silikat yang

sebelumnya telah dipijarkan dan ditimbang (W0). Setelah itu ekstrak

dipijar dengan menggunakan tanur secara perlahan-lahan (dengan suhu

dinaikkan secara bertahap hingga 600 ± 25C) selama 6 jam (Depkes

RI, 1980 dalam Arifin et al, 2006) hingga arang habis. Kemudian

dilanjutkan pengeringannya dengan suhu 1000C dan ditimbang hingga

bobot tetap (W2).

Page 45: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

29

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kadar Abu Total =�����

����� x 100%

Keterangan :

W0 = bobot cawan kosong (gram)

W1 = bobot cawan + ekstrak sebelum diabukan (gram)

W2 = bobot cawan + ekstrak setelah diabukan (gram)

3.5.6. Pembuatan Gel Getah Jarak Cina

Tabel 3.2. Formulasi Basis Gel Karbopol 940 (Yuhernita, 2014) :

Nama bahan Konsentrasi

Karbopol 940 1,25%

TEA 1,25%

Gliserol 12,5%

Natrium metabisulfit 0,5%

Metil paraben 0,18%

Propil paraben 0,2%

Aquadest add. 100 ml

Sediaan gel yang akan digunakan mengandung konsentrasi ekstrak serbuk

getah jarak cina yang digunakan yaitu getah 1%, getah 3%, dan getah 5%. Gel

dibuat 3 hari sekali sebanyak 15 gram agar menjaga kestabilan gel.

Tabel 3.3. Formulasi Gel Uji 15 gram

Nama bahan Getah 1% Getah 3% Getah 5%

Ekstrak serbuk getah jarak cina 0,15 gram 0,450 gram 0,750 gram

Karbopol 940 0,1875 gram 0,1875 gram 0,1875 gram

TEA 0,1875 gram 0,1875 gram 0,1875 gram

Gliserol 1,875 gram 1,875 gram 1,875 gram

Natrium metabisulfit 0,075 gram 0,075 gram 0,075 gram

Metil paraben 0,027 gram 0,027 gram 0,027 gram

Propil paraben 0,030 gram 0,030 gram 0,030 gram

Aquadest add.15 ml add. 15 ml add. 15 ml

Page 46: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Karbopol 940 dikembangkan dalam aquadest 700C sebanyak 20 kali berat

dari karbopol 940 di dalam lumpang dan alu, lalu digerus hingga terbentuk

dispersi yang homogen. Setelah mengembang ditambahkan natrium metabisulfit,

metil paraben dan propil paraben yang telah dilarutkan di dalam gliserol hingga

homogen. Kemudian ditambahkan ekstrak getah jarak cina (Jatropha multifida

Linn.) dan aquadest sampai volume yang diinginkan dengan pengadukan perlahan

secara kontinyu sampai membentuk gel yang homogen. Lalu ditambahkan dengan

TEA tetes demi tetes sampai pH yang diinginkan (Sari & Isadiartuti, 2006). Gel

disimpan dalam wadah gel pada suhu ruangan. Prosedur yang sama juga

dilakukan pada ekstrak getah kering dengan konsentrasi 3% dan 5%.

3.5.7. Evaluasi Fisik Sediaan Gel

a. Uji Organoleptik

Uji organoleptik dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan dengan

cara melakukan pengamatan terhadap bentuk, warna dan bau dari

sediaan yang telah dibuat (Anief, 1997).

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah sediaan yang telah

dibuat homogen atau tidak. Caranya, gel dioleskan pada kaca transparan

dimana sediaan diambil 3 bagian yaitu atas, tengah dan bawah.

Homogenitas ditunjukkan dengan tidak adanya butiran kasar (Ditjen POM,

2000).

c. Uji pH

Uji pH dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan gel untuk

menjamin sediaan gel tidak menyebabkan iritasi pada kulit. pH

sediaan gel diukur dengan menggunakan stik pH universal. Stik pH

universal dicelupkan ke dalam sampel gel yang telah diencerkan,

diamkan beberapa saat dan hasilnya disesuaikan dengan standar pH

universal.

Page 47: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

31

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.5.8. Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel

Sediaan disimpan pada suhu 280C dan suhu 400C. Uji ini dilakukan selama

1 bulan, dan kemudian dilakukan kembali pemeriksaan organoleptis,

homogenitas, dan pH (Chandira, 2010).

3.5.9. Penyiapan Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan yaitu tikus putih jantan Sprague Dawley

berumur 2 ─ 3 bulan dengan berat badan 100–200 gram sebanyak 30 ekor. Tikus

putih jantan diaktimasi dengan lingkungan tempat penelitian selama 7 hari

sebelum percobaan dengan diberikan pakan dan minuman ad libitium agar dapat

menyesuaikan dengan lingkungannya. Selama proses adaptasi, dilakukan

pengamatan kondisi umum dan penimbangan berat badan. Kemudian, setiap ekor

tikus diberi tanda pengenal agar tidak salah dalam perlakuan. Pemeliharaan hewan

uji dilakukan di dalam kandang individu. Seluruh hewan uji diperlakukan sesuai

dengan aturan Ethical Clearance Komite Etik Penelitian Kesehatan FKUI.

3.5.10. Pembuatan Luka Bakar Derajat Dua

Masing-masing tikus dianastesi menggunakan sediaan injeksi ketamin

(dosis obat pada manusia 6,5-10 mg/kgBB dan konsentrasi larutan obat 50 mg/ml)

(Ketamin Hameln Injection, 2011) secara intramuskular. Hewan uji dicukur

bulunya dibagian dorsal 3 cm dari auris dengan gunting, kemudian dioleskan

dengan krim depilatori (krim Veet®) selama 3-5 menit dan dicukur sampai licin

dengan menggunakan alat pencukur bulu. Lalu area kulit yang akan dibuat luka

bakar didesinfeksi dengan menggunakan alkohol 70%. Kemudian luka bakar

derajat dua diinduksi menggunakan plat besi 4×2 cm pada air mendidih selama 5

menit dan ditempelkan pada kulit punggung tikus selama 10 detik dengan tekanan

yang sama (Akhoondinasab et. al, 2014).

Page 48: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.5.11. Pemberian Bahan Uji

Sebanyak 30 ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley digunakan

dalam penelitian dan diberikan 5 perlakuan yang berbeda. Masing-masing

perlakuan terdiri atas 6 ekor tikus putih jantan yaitu kontrol positif yang diberikan

gel Bioskin (Tea tree oil, Aloe vera, dan Centellae herba extract), kelompok

kontrol negatif yang diberikan basis gel tanpa pemberian ekstrak serbuk getah

jarak cina dan kelompok uji konsentrasi yang diberikan gel getah jarak cina

(Jatropha multifida Linn.) dengan 3 konsentrasi yang berbeda 1%, 3%, dan 5%.

Gel dioleskan 400 mg sebanyak dua kali sehari pada luka bakar setiap tikus, yaitu

pada jam 07.00 dan 17.00 WIB selama 21 hari setelah pembuatan luka.

3.5.12. Pengamatan Secara Makroskopis

Penyembuhan pada luka bakar adalah waktu yang dibutuhkan luka bakar

sehingga mencapai penutupan secara sempurna sampai tidak dijumpai adanya

bekas keropeng (scab). Pengamatan ini berupa persentase penyembuhan luka

bakar, permukaan kulit tikus pada hari ke-21, dan pengamatan visual fisiologis

luka bakar.

3.5.13. Persentase penyembuhan Luka Bakar

Pemberian bahan uji dilakukan setelah pembuatan luka bakar yaitu pada

hari ke-0. Luas luka bakar diamati pada hari ke-1 dan hari ke-21 dengan

menggunakan aplikasi ImageJ. Data yang dihasilkan kemudian dilakukan

perhitungan persentase penyembuhan luka bakar (Tavares Pereira et al., 2012).

Rumus Persentase Penyembuhan Luka = (��������������������������

������������× ���%)

Page 49: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

33

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.5.14. Perlakuan dan Pengamatan

Pengamatan pada luka bakar sebelum pemberian dan sesudah perlakuan

sampai menunjukkan adanya tanda-tanda kesembuhan dan mengukur panjang

luka dengan penggaris skala cm. Dari kelima kelompok diambil masing-masing 1

ekor tikus pada hari ke-7 dan ke-14, pengambilan dilakukan setelah tikus

dieuthanasi dengan larutan eter secara inhalasi. pertama-tama disiapkan toples

kaca yang telah diberikan kapas dan dilumuri dengan larutan eter, kemudian

dimasukkan tikus kedalamnya, tutup mulut toples dan biarkan tikus tersebut

hingga mati. Daerah dorsal yang akan diambil jaringan kulitnya dibersihkan dari

bulu yang mulai tumbuh kembali, jaringan kulit diambil dengan ketebalan ±3 mm

hingga lapisan subkutis dan sekitar 2 cm dari tepi luka. Jaringan kulit yang

diperoleh kemudian difiksasi dengan larutan formalin 10% agar organ yang

diawetkan diperoleh hasil yang maksimal dan proses pengawetannya merata

sehingga jaringannya tidak ada yang rusak dan disimpan. Kemudian tikus

dibungkus rapat dengan plastik dan dikubur ditempat yang telah ditentukan.

3.5.15. Pembuatan Preparat Histopatologi

Pembuatan preparat jaringan kulit yang telah difiksasi dengan larutan

formalin 10%. Kemudian dibilas dengan air mengalir sebanyak 3 – 5 kali. Lalu

dilakukan trimming organ dan dimasukkan ke dalam cassette tissue dari plastik.

Tahap selanjutnya dilakukan proses dehidrasi alkohol bertingkat yaitu alkohol

70%, 80%, 90%, alkohol absolut I, alkohol absolut II. Alasan penggunaan

konsentrasi alkohol dari yang rendah ke yang tinggi yaitu agar proses

dehidrasi tidak terlalu cepat yang akan merusak mukosa (jaringan lunak) dan

tidak menimbulkan artefak yang akan mengganggu proses diagnosis. Kemudian

dilakukan penjernihan untuk membersihkan sisa alkohol, menggunakan xylol I

dan xylol II selama. Proses pencetakan atau parafinisasi dilakukan menggunakan

parafin I dan parafin II. Kemudian sediaan dimasukkan ke dalam alat pencetak

yang berisi parafin setengah volume dan sediaan diletakkan ke arah vertikal dan

horizontal sehingga potongan melintang melekat pada dasar parafin. Hindari

Page 50: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

34

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

terjadinya gelembung udara. Setelah parafin mulai membeku, parafin

ditambahkan kembali hingga alat pencetak penuh dan dibiarkan sampai parafin

mengeras yang dimasukkan kedalam lemari pendingin. Selanjutnya, mengiris

blok parafin dengan menggunakan mikrotom. Mikrotom diatur sedemikian rupa

hingga diperoleh potongan-potongan jaringan yang tipis dengan ketebalan 5

mikrometer. Hasil potongan yang berbentuk pita (ribbon) tersebut dibentangkan

diatas air hangat yang bersuhu 46C dan langsung diangkat untuk menghilangkan

parafin dan meregangkan potongan agar tidak berlipat. Sediaan tersebut kemudian

diangkat dan diletakkan di atas gelas objek dan dikeringkan dalam inkubator

bersuhu 60C. Kemudian sediaan diwarnai dengan pewarnaan Hematoxyllin-

Eosin (HE) untuk pemeriksaan mikroskopik (Balqis et. al, 2014).

3.5.16. Pengamatan Secara Mikroskopis

Pengamatan secara mikroskopis dilakukan pada preparat jaringan kulit.

Pengamatan dilakukan pada hari ke-7 dan ke-14 yang dilakukan dengan

menggunakan mikroskop cahaya (Olympus SZ61) pada pembesaran 100x dan

200× dengan 5 kali lapang pandang. Pengamatan parameter luka bakar seperti

jumlah pembuluh darah baru (angiogenesis), keberadaan sel radang (limfosit,

neutrofil dan makrofag), pertumbuhan jaringan ikat (fibroblas), dan jumlah re-

epitelisasi.

3.5.17. Skor Pembuluh Darah Baru (Angiogenesis)

Pengamatan ini dilakukan dengan metode skoring jumlah pembuluh darah

baru berdasarkan jumlah pembuluh kapiler. Skoring untuk jumlah pembuluh

darah baru (Hazrati, 2009) :

0 : Tidak ada angiogenesis

1 : 1-2 angiogenesis

2 : 3-4 angiogenesis

3 : 5-6 angiogenesis

4 : >7 angiogenesis

Page 51: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.5.18. Skor Keberadaan Sel Radang (Limfosit, Neutrofil dan Makrofag)

Pengamatan ini dilakukan dengan metode skoring keberadaan sel radang

berdasarkan jumlah limfosit, neutrofil dan makrofag. Skoring untuk keberadaan

sel radang (Hazrati, 2009) :

0 : 13-15 sel inflamasi per lapang pandang

1 : 10-13 sel inflamasi per lapang pandang

2 : 7-10 sel inflamasi per lapang pandang

3 : 4-7 sel inflamasi per lapang pandang

4 : 1-4 sel inflamasi per lapang pandang

3.5.19. Skor Keberadaan Jaringan Ikat (Fibroblas)

Pengamatan ini dilakukan dengan metode skoring keberadaan jaringan ikat

berdasarkan jumlah sel fibroblastik. Skoring untuk pertumbuhan jaringan ikat

(fibroblas) (Duarte, 2010) :

0 : Tidak adanya fibroblas

1 : Terdapat beberapa fibroblas

2 : Terdapat fibroblas yang teratur

3 : Terdapat fibroblas yang sejajar dengan permukaan luka

3.5.20. Skor Re-epitelisasi

Pengamatan ini dilakukan dengan metode skoring jumlah re-epitelisasi

berdasarkan kondisi jaringan epitel pada daerah luka. Skoring untuk jumlah re-

epitelisasi (Hazrati, 2009) :

0 : Tidak ada proliferasi epitel ≥ 70 % dari jaringan kulit.

1 : Struktur epidermis yang kurang ≥ 60 % dari jaringan kulit

2 : Struktur epidermis yang tidak lengkap ≥ 40 % dari jaringan kulit

3 : Proliferasi epitel yang sedang ≥ 60 % dari jaringan kulit

4 : Struktur epidermis yang lengkap ≥ 80 % dari jaringan kulit

Page 52: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.5.21. Analisis Data Statistik

Data hasil percobaan dianalisis untuk melihat persentase penyembuhan

luka bakar dan skor parameter histopatologi. Data dianalisis menggunakan

program pengolahan data statistik SPSS 16. Data persentase penyembuhan luka

menggunakan uji nonparametrik yaitu Uji Kruskall-Wallis dan dilanjutkan dengan

menggunakan Post Hoc Test (Mann-Whiteney). Data skor parameter histopatologi

menggunakan uji parametrik yaitu Uji one way ANOVA dan dilanjutkan dengan

menggunakan Post Hoc Test (LSD). Data statistik berbeda signifikan pada nilai

p<0,05.

Page 53: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman dilakukan di Herbarium Bogoriense, Pusat Penelitian

Biologi LIPI, Bogor, Jawa Barat. Hasil determinasi menunjukkan bahwa tanaman

ini adalah jarak cina/ jarak tintir (Jatropha multifida Linn.) famili Euphorbiaceae

terdapat pada Lampiran 2.

4.1.2. Penyiapan Simplisia

Bagian yang diambil dari tanaman jarak cina (Jatropha multifida Linn.)

adalah getah yang berasal dari kulit batang (Shafira, 2015). Pengambilan getah

dilakukan dengan cara mengiris kulit batang secara horizontal. Waktu penyadapan

getah dapat dilakukan pada jam 04.00 sampai jam 07.00 WIB. Getah ini

berbentuk larutan berwarna cokelat. Getah jarak cina yang didapatkan sebanyak

50,19 gram ditampung kedalam botol yang kering dan berwarna gelap dengan 0,1

ml etanol 96%. Getah ini dapat disimpan dalam kulkas pada suhu 00C dan wadah

ditutup dengan alumunium foil.

4.1.3. Pengeringan dengan Freeze Drying

Getah jarak cina dikeringkan dengan metode freeze drying dengan suhu

-490C dan tekanan vakum sebesar 12 Pa selama 38 jam hingga getah menjadi

serbuk yang kering. Serbuk kering yang diperoleh sebanyak 13,31 gram.

Rendemen yang didapatkan adalah 26,52%. Hasil rendemen ini telah memenuhi

rendemen yang baik yaitu hasil rendemennya lebih dari 10% (Depkes, 2000).

Page 54: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.4. Hasil Skrining Fitokimia

Kandungan metabolit sekunder pada ekstrak getah jarak cina (Jatropha

multifida Linn.) diidentifikasikan dengan cara skrining fitokimia. Kandungan

senyawa metabolit sekunder yang diuji antara lain golongan alkaloid, tanin,

flavonoid, saponin, dan iodine. Hasil skrining fitokimia yang dilakukan terhadap

ekstrak getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) dapat dilihat pada tabel 4.1. :

Tabel 4.1. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Getah Jarak Cina

Golongan

Senyawa

Pereaksi Hasil

Alkaloid Mayer dan Bouchardat Tidak ada endapan ( - )

Tanin Gelatin + NaCl Endapan ( + )

Flavonoid Serbuk Mg + HCl pekat Warna kuning ( + )

Saponin Aquadest Terbentuk busa ( + )

Iodine Larutan KI Warna merah bata ( + )

Ket : (+) memberikan hasil positif dan (-) memberikan hasil negatif

Komponen yang terdapat dalam ekstrak ini dianalisis golongan dari

senyawanya dengan beberapa pereaksi untuk golongan senyawa alkaloid, tanin,

flavonoid, saponin, dan iodine. Hasil skrining fitokimia dari ekstrak getah jarak

cina terdapat senyawa tanin, flavonoid, saponin dan iodine. Senyawa golongan

alkaloid tidak terdapat dalam ekstrak ini.

4.1.5. Hasil Penentuan Parameter Spesifik dan Non Spesifik

Uji parameter spesifik dan non spesifik pada ekstrak getah jarak cina

(Jatropha multifida Linn.) dilakukan setelah uji skrining fitokimia. Hasil uji

parameter spesifik dan parameter non spesifik ekstrak getah jarak cina (Jatropha

multifida Linn.) dapat dilihat pada tabel 4.2. :

Page 55: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.2. Hasil Penentuan Parameter Spesifik dan Parameter Non Spesifik

Karakteristik Hasil

Uji Parameter Spesifik

Identitas Nama ekstrak Ekstrak getah jarak cina

Nama lain tumbuhan Jatropha multifida Linn.

Bagian tumbuhan yang

digunakan

Getah (latex)

Nama Indonesia tumbuhan Jarak cina

Organoleptis Warna Cokelat

Bau Tidak ada bau

Rasa Agak pahit

Bentuk Serbuk

Uji Parameter Non Spesifik

Kadar Air 9,45%

Kadar Abu 3,24%

Standarisasi parameter spesifik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

identitas spesifik tanaman dan organoleptis. Parameter organoleptik pada ekstrak

meliputi bentuk, warna, bau dan rasa (Depkes, 2000). Hasil dari uji parameter

spesifik tercantum pada tabel 4.2.

Standarisasi parameter non spesifik yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah penetapan kadar air dan penetapan kadar abu. Uji kadar air dan kadar abu

ekstrak serbuk getah jarak cina yang diperoleh sebesar 9,45% dan 3,24%. Hasil ini

sesuai dengan persyaratan batas kadar air dan kadar abu yang tidak boleh lebih

dari 10% dan 16,6% (Depkes, 2000).

Page 56: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.6. Hasil Evaluasi Fisik Sediaan Gel

Evaluasi fisik sediaan gel getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.)

meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, dan uji pH. Hasil evaluasi gel getah

jarak cina (Jatropha multifida Linn.) dapat dilihat pada 4.3 :

Tabel 4.3. Hasil Evaluasi Fisik Sediaan Gel

Karakteristik Hasil

Getah 1% Getah 3% Getah 5%

Organoleptis

Gel

Warna Cokelat Cokelat Cokelat

Bentuk Semisolid Semisolid Semisolid

Bau Aroma Khas

Ekstrak Getah

Jarak Cina

Aroma Khas

Ekstrak Getah

Jarak Cina

Aroma Khas

Ekstrak Getah

Jarak Cina

Homogenitas Gel Homogen Homogen Homogen

pH Gel 7 7 7

Hasil pemeriksaan organoleptis menunjukkan bahwa sediaan gel getah

1%, gel getah 3%, dan gel getah 5% memiliki warna cokelat, bentuk semisolid

dan bau khas ekstrak jarak cina. Uji homogenitas menunjukkan sediaan gel getah

1%, gel getah 3%, dan gel getah 5% memiliki homogenitas yang baik, karena

tidak terdapat butiran kasar, perbedaan warna serta gumpalan pada hasil

pengamatan dengan menggunakan kaca objek glass. Uji pH menunjukkan sediaan

gel getah 1%, gel getah 3%, dan gel getah 5% memiliki pH 7 dengan

menggunakan pH indikator universal.

4.1.7. Hasil Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel

Uji stabilitas fisik sediaan gel getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.)

dilakukan selama 1 bulan pada suhu 280C dan suhu 400C. Uji yang dilakukan

meliputi pemeriksaan organoleptis, homogenitas, dan pH. Hasil uji stabilitas fisik

sediaan gel getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) dapat dilihat pada tabel

4.4. :

Page 57: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.4. Hasil Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel

Pengamatan Suhu Getah 1% Getah 3% Getah 5%

0 30 0 30 0 30

Organoleptis Warna 280C Cokelat Cokelat Cokelat Cokelat Cokelat Cokelat

400C Cokelat Cokelat

Tua

Cokelat Cokelat

Tua

Cokelat Cokelat

Tua

Bentuk 280C Semisolid Semisolid Semisolid Semisolid Semisolid Semisolid

400C Semisolid Semisolid Semisolid Semisolid Semisolid Semisolid

Bau 280C Aroma

Khas

Ekstrak

Getah

Jarak Cina

Aroma

Khas

Ekstrak

Getah

Jarak Cina

Aroma

Khas

Ekstrak

Getah

Jarak Cina

Aroma

Khas

Ekstrak

Getah

Jarak Cina

Aroma

Khas

Ekstrak

Getah

Jarak Cina

Aroma

Khas

Ekstrak

Getah

Jarak Cina

400C Aroma

Khas

Ekstrak

Getah

Jarak Cina

Aroma

Khas

Ekstrak

Getah

Jarak Cina

Aroma

Khas

Ekstrak

Getah

Jarak Cina

Aroma

Khas

Ekstrak

Getah

Jarak Cina

Aroma

Khas

Ekstrak

Getah

Jarak Cina

Aroma

Khas

Ekstrak

Getah

Jarak Cina

Homogenitas Gel 280C Ya Ya Ya Ya Ya Ya

400C Ya Ya Ya Ya Ya Ya

pH Gel 280C 7 7 7 7 7 7

400C 7 7 7 7 7 7

Pengamatan uji stabilitas meliputi sifat organoleptis, pH dan homogenitas

selama 1 bulan. Hasil pemeriksaan selama 1 bulan, pada uji organoleptis

menunjukkan bahwa pada ketiga gel getah jarak cina memiliki warna cokelat, bau

khas gel getah jarak cina, dan memiliki konsistensi semisolid pada suhu 280C.

Pada suhu 400C, ketiga gel getah jarak cina memiliki warna cokelat tua, bau khas

gel getah jarak cina, dan memiliki konsistensi semisolid setelah disimpan selama

1 bulan. Pada hasil pengujian homogenitas ketiga gel getah jarak cina

menunjukkan homogenitas yang baik pada suhu 280C maupun pada suhu 400C

setelah disimpan selama 1 bulan. Berdasarkan hasil pengujian pH ketiga gel getah

jarak cina memiliki pH sebesar 7 pada suhu 280C maupun pada suhu 400C setelah

disimpan selama 1 bulan.

Page 58: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.8. Hasil Pengukuran Berat Badan Tikus

Hasil pengukuran berat badan tikus selama perlakuan pada kelompok

kontrol positif (KKP), kelompok kontrol negatif (KKN), uji konsentrasi rendah

1% (UKR), uji konsentrasi sedang 3% (UKS) dan uji konsentrasi tinggi 5%

(UKT) dapat dilihat pada tabel 4.5. dan 4.6 :

Tabel 4.5. Hasil Rerata Berat Badan Tikus Selama Perlakuan

Tanggal

Perlakuan

Rerata Berat Badan Tikus Tiap Kelompok (gram) ± SD

KKN KKP UKR UKS UKT

27 Mei 2016 118,25±1,50 118,75±1,71 119,00±0,82 119,50±1,29 120,00±0,82

31 Mei 2016 123,00±0,82 124,00±0,82 124,25±0,96 124,50±1,29 125,50±1,29

03 Juni 2016 129,00±0,82 129,75±1,50 130,25±0,50 130,50±1,29 131,00±0,82

07 Juni 2016 133,75±0,96 134,50±1,00 135,00±0,82 135,00±0,82 135,75±0,96

10 Juni 2016 139,00±0,00 139,00±0,82 139,50±0,58 140,00±1,63 140,75±0,96

14 Juni 2016 144,25±1,50 144,75±0,50 145,00±1,41 146,00±0,82 146,25±0,96

Keterangan : KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Tabel 4.6. Hasil Analisis one way ANOVA Berat Badan Tikus

Tanggal Perlakuan Nilai Signifikansi

ANOVA

Nilai p ANOVA

27 Mei 2016 0,385 ≤0,05

31 Mei 2016 0,058 ≤0,05

03 Juni 2016 0,130 ≤0,05

07 Juni 2016 0,078 ≤0,05

10 Juni 2016 0,096 ≤0,05

14 Juni 2016 0,100 ≤0,05

Keterangan : data tidak bermakna (p≥0,05)

Page 59: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari data tabel 4.6., dapat dilihat fluktuasi berat badan tikus pada hasil

penimbangan yang dilakukan setiap dua kali seminggu selama perlakuan. Data

yang dihasilkan selanjutnya dibuat rerata (mean) dan dihitung simpangannya

dengan menggunakan rerata standar deviasi (SD). Berdasarkan hasil uji statistik

rerata berat badan tikus pada semua kelompok saat perlakuan menunjukkan tidak

terdapat perbedaan yang bermakna (p≥0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa

sampel tikus homogen dan tidak ada pengaruh berat badan pada saat perlakuan.

4.1.9. Hasil Pengamatan Penyembuhan Luka Bakar

Hasil pengamatan rerata persentase penyembuhan luka dangan metode

perhitungan Tavares Pereira pada kelompok kontrol positif (KKP), kelompok

kontrol negatif (KKN), uji konsentrasi rendah (UKR), uji konsentrasi sedang

(UKS) dan uji konsentrasi tinggi (UKT) dapat dilihat pada tabel 4.7., 4.8., dan

4.9.:

Tabel 4.7. Rerata Persentase Penyembuhan Luka Bakar

Kelompok Tikus N Rerata Persentase Penyembuhan Luka (%)

KKN 4 96,39±1,24

KKP 4 96,82±1,56

UKR 4 98,37±0,75

UKS 4 100,00±0,00

UKT 4 100,00±0,00

Keterangan : KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Berdasarkan pengamatan hari ke-21, rerata persentase penyembuhan luka

dari yang tertinggi hingga terendah yaitu 100 [UKS (3%) dan UKT (5%)], 98,37

[UKR (1%)], 96,82 (KKP), dan 96,37 (KKN). Nilai rerata persentase

penyembuhan luka UKS (3%) dan UKT (5%) telah mencapai 100% yang

menandakan telah terjadi kesembuhan pada daerah luka bakar secara sempurna.

Page 60: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.8. Hasil Analisis Kruskall-Wallis Persentase Penyembuhan Luka

% Penyembuhan

Luka

Nilai Signifikansi

Kruskall-Wallis

Nilai p Kruskall-Wallis

Hari ke-21 0,003* ≤0,05

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * menunjukkan berbeda bermakna (p≤0,05)

Data persentase penyembuhan luka selanjutnya dilakukan pengolahan

statistik dengan menggunakan SPSS 16. Data dilakukan uji normalitas dan

didapatkan hasil distribusi data yang normal (p=0,252). Karena, hasil distribusi

data normal maka dilanjutkan dengan uji homogenitas dan didapatkan hasil data

yang tidak homogen (p=0,000). Jika data terdistribusi normal tetapi tidak

homegen, selanjutnya dilakukana analisis nonparametrik dengan uji Kruskall-

Wallis. Hasil uji statistik Kruskall-Wallis menunjukkan semua kelompok tikus

memiliki perbedaan yang bermakna terhadap persentase penyembuhan luka.

Untuk mengetahui perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya

maka dilakukan uji Post Hoc dengan uji Mann-Whitney.

Tabel 4.9. Hasil Analisis Post Hoc Persentase Penyembuhan Luka

Kelompok Tikus KKN KKP UKR UKS UKT

KKN - 0,564 0,043* 0,014* 0,014*

KKP 0,564 - 0,149 0,014* 0,014*

UKR 0,043* 0,149 - 0,014* 0,014*

UKS 0,014* 0,014* 0,014* - 1,000

UKT 0,014* 0,014* 0,014* 1,000 -

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * menunjukkan berbeda bermakna (p≤0,05) KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Hasil uji dari Mann-Whitney menunjukkan persentase penyembuhan luka

pada ketiga kelompok uji berbeda secara bermakna dengan KKN, hal ini

menunjukkan UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%) memiliki aktifitas

Page 61: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

penyembuhan luka yang lebih baik dari pada KKN. Pada pengamatan perubahan

fisiologis luka bakar, kecepatan pembentukan keropeng dan pengelupasan

keropeng pada UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%) lebih cepat daripada KKN

yang terdapat pada Tabel 4.11. Pada pengamatan permukaan kulit tikus hari ke-21

pada UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%) sudah mengalami proses

penyembuhan yang ditandai oleh pertumbuhan bulu tikus yang terdapat pada tabel

4.10. Hal ini menunjukkan bahwa UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%)

mempercepat proses penyembuhan luka daripada KKN. Hasil ini juga

menunjukkan ada perbedaan bermakna antara UKS (3%) dengan KKP dan KKN,

serta UKT (5%) dengan KKP dan KKN. Dari kesimpulan ini, UKS (3%) dan

UKT (5%) memiliki aktivitas yang lebih tinggi dalam persentase penyembuhan

luka bakar derajat dua dibandingkan dengan UKR (1%), KKP, dan KKN.

Pada tabel 4.9. menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna

antara KKP dengan KKN. Hal ini disebabkan pada KKN dan KKP terjadi

pengelupasan keropeng pada hari yang sama, yaitu hari ke-12 yang terdapat pada

tabel 4.11. Pada KKP dengan UKR (1%) juga tidak berbeda bermakna, karena

UKR (1%) memiliki aktivitas penyembuhan luka bakar yang hampir sama dengan

KKP. Pada UKS (3%) dengan UKT (5%) juga memiliki perbedaan yang tidak

bermakna, karena UKS (3%) dan UKT (5%) pada hari ke-21 memiliki rerata

persentase penyembuhan luka sudah mencapai 100%, artinya penyembuhan sudah

sempurna yang terdapat pada tabel 4.7.

4.1.10. Hasil Pengamatan Secara Makroskopis

Hasil pengamatan secara makroskopis yang terjadi pada luka bakar derajat

dua dimulai dari hari ke-1 hingga hari ke-21. Parameter makroskopis yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu permukaan luka bakar pada hari ke-21 dan

perubahan fisiologis luka bakar pada kelompok kontrol positif (KKP), kelompok

kontrol negatif (KKN), uji konsentrasi rendah (UKR), uji konsentrasi sedang

(UKS) dan uji konsentrasi tinggi (UKT) dapat dilihat pada tabel 4.10., tabel 4.11.,

dan tabel 4.12. :

Page 62: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.10. Pengamatan Permukaan Luka Bakar Pada Hari Ke-21

No Kelompok

Tikus

Permukaan luka bakar

1 2 3 4

1 KKN

2 KKP

3 UKR

4 UKS

5 UKT

Keterangan : KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Berdasarkan tabel 4.10. dapat diamati bahwa KKN mengalami proses

penyembuhan yang lebih lama dan permukaan luka bakar masih belum sembuh

pada hari ke-21. Tikus yang belum sembuh sempuna pada KKN terdapat pada

tikus ke-1, ke-3, dan ke-4. Hal ini menunjukan bahwa pemberian basis gel tidak

dapat mempengaruhi percepatan penyembuhan luka. Sedangkan pada KKP, UKR

(1%), UKS (3%), dan UKT (5%) memiliki pengaruh terhadap proses

penyembuhan luka. Jika dilihat secara makroskopis proses penyembuhan luka

pada UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%) lebih baik daripada KKP. Pada KKP

Page 63: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tikus yang belum sembuh sempurna yaitu tikus ke-1 dan ke-4. Pada UKR (1%),

semua tikus sudah tidak terdapat lagi luka tetapi kulit bekas luka belum ditutupi

dengan bulu, sedangkan UKS (3%) dan UKT (5%) sudah ditutupi dengan bulu.

Dari kesimpulan ini, permukaan kulit tikus hari ke-21 pada UKS (3%) dan UKT

(5%) lebih baik dibandingkan dengan UKR (1%), KKP, dan KKN.

Page 64: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.11. Hasil Pengamatan Visual Fisiologis Luka Bakar

Keterangan : Pembentukan keropeng (scab) menunjukkan fase proliferasi tahap awal

Kelompok

Tikus

Keterangan Pengamatan Fisiologis Hari Ke-

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 21

Kelompok

Kontrol

Negatif

Warna P P PC C C C CT CM CM CM CM CM

Terbentuk Scab - - √ √ √ √ √ - - - - -

Scab terlepas - - - - - - - √ √ √ √ √

Kelompok

Kontrol

Positif

Warna P PC C C C C CT CM CM CM CM CM

Terbentuk Scab - √ √ √ √ √ √ - - - - -

Scab terlepas - - - - - - - √ √ √ √ √

Uji

Konsentrasi

Rendah 1%

Warna P PC C C C CT CM CM CM CM CM P

Terbentuk Scab - √ √ √ √ √ - - - - - -

Scab terlepas - - - - - - √ √ √ √ √ √

Uji

Konsentrasi

Sedang 3%

Warna P PC C C CT CM CM CM CM CM CM P

Terbentuk Scab - √ √ √ √ - - - - - - -

Scab terlepas - - - - - √ √ √ √ √ √ √

Uji

Konsentrasi

Tinggi 5%

Warna P PC C C CT CM CM CM CM CM CM P

Terbentuk Scab - √ √ √ √ - - - - - - -

Scab terlepas - - - - - √ √ √ √ √ √ √

Keterangan :

Putih (P)

Putih Kecokelatan (PC)

Cokelat (C)

Cokelat Tua (CT)

Cokelat Kemerahan (CM)

Ada (√)

Tidak Ada (-)

Catatan:

Terbentuknya scab menunjukkan fase proliferasi tahap awal.

Page 65: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.12. Pengamatan Visual Fisiologis Luka Bakar

No Kelompok

Tikus Pengamatan Fisiologis Hari Ke-

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 21

1 Kelompok

Kontrol Negatif

2 Kelompok

Kontrol Positif

3

Uji

Konsentrasi

Rendah 1%

4

Uji

Konsentrasi

Sedang 3%

5

Uji

Konsentrasi

Tinggi 5%

Page 66: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari pengamatan luka bakar derajat dua yang diberikan pada punggung

tikus menunjukkan adanya perubahan fisiologis pada luka bakar. Pada hasil

pengamatan ini, terbentuknya keropeng (scab) pada kelompok KKN lebih lama

daripada KKP, UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%). Pada hari ke-4 KKN baru

terbentuk keropeng (scab), sedangkan KKP, UKR (1%), UKS (3%), dan UKT

(5%) sudah terbentuk keropeng (scab) pada hari ke-2. Terbentuknya keropeng

(scab) ini ditandai dengan perubahan kulit dari putih menjadi putih kecokelatan.

Pada hasil semua kelompok tikus mengalami proses terlepasnya keropeng

(scab) karena lapisan epidermis telah terbentuk kembali dengan ketebalan sama

seperti kulit yang sehat. Perubahan warna luka bakar dari cokelat tua menjadi

cokelat kemerahan menandakan keropeng (scab) sudah terlepas. Pada ketiga

kelompok uji keropeng (scab) terlepas lebih cepat dibanding dengan KKP dan

KKN, sedangkan pada KKN dan KKP keropeng (scab) terlepas pada hari yang

lebih lama yaitu hari ke-12. Ketiga kelompok uji yang paling cepat keropeng

(scab) terlepas yaitu UKS (3%) dan UKT (5%) (hari ke-10). Hal ini menandakan

sudah terjadinya pertumbuhan sel-sel baru pada kulit, sehingga membantu

mempercepat lepasnya keropeng (scab) dan merapatnya tepi luka bakar. Dari

kesimpulan ini, perubahan fisiologis luka bakar pada UKS (3%) dan UKT (5%)

lebih baik daripada UKR (1%), KKP dan KKN terhadap pengelupasan keropeng

(scab).

4.1.11. Hasil Pengamatan Secara Mikroskopis

Hasil pengamatan secara mikroskopis pada kelompok kontrol positif

(KKP), kelompok kontrol negatif (KKN), kelompok uji konsentrasi rendah

(UKR), kelompok uji konsentrasi sedang (UKS) dan kelompok uji konsentrasi

tinggi (UKT) dapat dilihat menggunakan mikroskop cahaya (Olympus SZ61)

secara deskripsi dan kuantitatif. Pewarnaan jaringan menggunakan Hematoksilin-

eosin untuk melihat parameter histopatologi yang meliputi angiogenesis, sel

radang, fibroblas, dan re-epitelisasi yang berperan dalam penyembuhan luka.

Page 67: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

A. Angiogenesis

Tanda-tanda angiogenesis secara mikroskopis dapat dilihat dengan jelas

berupa rongga dikelilingi oleh sel endotel berwarna merah terang (Yuhernita,

2014). Pengamatan angiogenesis perbesaran 100 × diamati secara deskripsi pada

tabel 4.12. :

Tabel 4.13. Pengamatan Angiogenesis Perbesaran 100×

Perbesaran 100×

Angiogenesis

Hari ke-7 Hari ke-14

Angiogenesis Pada Kelompok Uji Konsentrasi Tinggi (5%)

Keterangan : = Angiogenesis (Pembentukan Pembuluh darah baru)

Hasil perhitungan angiogenesis dihitung menggunakan aplikasi ImageJ.

Perhitungan skor angiogenesis menggunakan 5 lapang pandang dari masing-

masing kelompok perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.14., 4.15., 4.16., dan 4.17. :

Page 68: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.14. Hasil Skor Parameter Angiogenesis Hari Ke-7 dan Hari Ke-14

Kelompok Perlakuan

N

Rerata Skor Angiogenesis ± SD

Angiogenesis hari ke-7 Angiogenesis hari ke-14

KKN 5 0,40±0,55 2,40±1,14

KKP 5 0,60±0,55 3,00±0,71

UKR 5 1,20±0,84 3,20±0,45

UKS 5 1,40±0,55 3,60±0,55

UKT 5 1,40±0,55 3,80±0,45

Keterangan : KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Pada hasil skor diatas menunjukkan bahwa UKR (1%), UKS (3%), dan

UKT (5%) memperoleh hasil rerata skor angiogenesis yang tertinggi jika

dibandingkan dengan KKP dan KKN. Skor yang tertinggi ini menunjukkan

adanya angiogenesis yang lebih banyak pada daerah luka yang berfungsi untuk

membawa nutrisi sehingga membantu proses penyembuhan luka. Pada hari ke-7

skor rerata angiogenesis pada UKS (3%) dan UKT (5%) memiliki skor yang sama

yaitu 1,40±0,55. Pada hari ke-14 menunjukkan skor rerata angiogenesis lebih

tinggi daripada hari ke-7. Hal ini menandakan semakin banyak angiogenesis yang

terbentuk pada hari ke-14 untuk membantu proses penyembuhan luka.

Tabel 4.15. Hasil Analisis one way ANOVA Skor Angiogenesis

Angiogenesis Nilai Signifikansi

ANOVA

Nilai p ANOVA

Hari ke-7 0,048* ≤0,05

Hari ke-14 0,043* ≤0,05

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * menunjukkan berbeda bermakna (p≤0,05)

Page 69: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan hasil uji one-way ANOVA, diketahui bahwa pada hari ke-7

dan hari ke-14 terdapat perbedaan yang bermakna pada semua kelompok tikus.

Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan angiogenesis secara bermakna pada

proses penyembuhan luka hari ke-7 dan 14.

Tabel 4.16. Hasil Analisis Post Hoc Skor Angiogenesis Hari Ke-7

Kelompok Tikus KKN KKP UKR UKS UKT

KKN - 0,614 0,053 0,018* 0,018*

KKP 0,614 - 0,139 0,053 0,053

UKR 0,053 0,139 - 0,614 0,614

UKS 0,018* 0,053 0,614 - 1,000

UKT 0,018* 0,053 0,614 1,000 -

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * menunjukkan berbeda bermakna (p≤0,05) KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Pada hari ke-7 hasil Post Hoc (LSD) didapatkan bahwa UKS (3%) dan

UKT (5%) berbeda bermakna dibandingkan KKN, sedangkan UKR (1%) tidak

berbeda bermakna dengan KKN dan KKP. Hal ini menunjukkan bahwa UKS

(3%) dan UKT (5%) dapat mempercepat pembentukan angiogenesis di daerah

luka.

Tabel 4.17. Hasil Analisis Post Hoc Skor Angiogenesis Hari Ke-14

Kelompok Tikus KKN KKP UKR UKS UKT

KKN - 0,195 0,089 0,014* 0,005*

KKP 0,195 - 0,660 0,195 0,089

UKR 0,089 0,660 - 0,382 0,195

UKS 0,014* 0,195 0,382 - 0,660

UKT 0,005* 0,089 0,195 0,660 -

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * menunjukkan berbeda bermakna (p≤0,05) KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Page 70: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada hari ke-14 hasil Post Hoc (LSD) didapatkan bahwa UKS (3%) dan

UKT (5%) berbeda bermakna dibandingkan KKN, sedangkan UKR (1%) tidak

berbeda bermakna dengan KKP dan KKN. Dari kesimpulan ini, peningkatan

jumlah angiogenesis pada UKS (3%) dan UKT (5%) lebih baik daripada UKR

(1%) , KKP dan KKN.

B. Sel Radang

Secara mikroskopis inti terisi penuh oleh butir-butir kromatin padat dan

mengikat warna ungu pucat. Limfosit memiliki sel bulat dengan inti ungu gelap.

Makrofag biasanya tampak bulat dengan pinggir sel yang tidak teratur dan inti

kecil (Victor, 2007). Pengamatan sel radang perbesaran 200× diamati secara

deskripsi pada tabel 4.18., 4.19., 4.20., dan 4.21. :

Tabel 4.18. Pengamatan Sel Radang Perbesaran 200×

Perbesaran 200×

Sel Radang

Hari ke-7 Hari ke-14

Sel Radang Pada Kelompok Uji Konsentrasi Sedang (3%)

Keterangan : = Sel radang (Proses respon imun terhadap mikroorganisme)

Page 71: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

55

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hasil perhitungan sel radang dihitung menggunakan aplikasi ImageJ.

Perhitungan skor sel radang menggunakan 5 lapang pandang dari masing-masing

kelompok perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.19., 4.20., 4.21., dan 4.22. :

Tabel 4.19. Hasil Skor Parameter Sel Radang Hari Ke-7 dan Hari Ke-14

Kelompok Perlakuan

N

Rerata Skor Sel Radang ± SD

Sel Radang hari ke-7 Sel Radang hari ke-14

KKN 5 0,20±0,45 1,60±0,55

KKP 5 0,60±0,55 2,00±0,71

UKR 5 1,00±0,71 2,60±0,55

UKS 5 1,20±0,45 2,80±0,84

UKT 5 1,60±0,55 3,00±0,71

Keterangan : KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Sel radang berfungsi sebagai proteksi jaringan yang mengalami kerusakan

agar tidak mengalami infeksi. Pada hasil skor diatas menunjukkan bahwa UKR

(1%), UKS (3%), dan UKT (5%) memperoleh hasil rerata skor angiogenesis yang

tertinggi jika dibandingkan dengan KKP dan KKN. Skor yang tertinggi ini

menunjukkan adanya sel radang yang menurun pada daerah luka karena luka tidak

ada infeksi yang meluas.

Tabel 4.20. Hasil Analisis one way ANOVA Skor Sel Radang

Sel Radang Nilai Signifikansi

ANOVA

Nilai p ANOVA

Hari ke-7 0,007* ≤0,05

Hari ke-14 0,021* ≤0,05

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * menunjukkan berbeda bermakna (p≤0,05)

Page 72: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan hasil uji one-way ANOVA, diketahui bahwa pada hari ke-7

dan hari ke-14 terdapat perbedaan yang bermakna pada semua kelompok tikus.

Hal ini menunjukkan bahwa pada hari ke-7 dan 14 semua kelompok tikus

memiliki sel radang yang mengalami penurunan pada semua kelompok tikus

sehingga proses penyembuhan luka bakar yang lebih cepat.

Tabel 4.21. Hasil Analisis Post Hoc Skor Sel Radang Hari Ke-7

Kelompok Tikus KKN KKP UKR UKS UKT

KKN - 0,262 0,032* 0,009* 0,001*

KKP 0,262 - 0,262 0,099 0,009*

UKR 0,032* 0,262 - 0,570 0,099

UKS 0,009* 0,099 0,570 - 0,262

UKT 0,001* 0,009* 0,099 0,626 -

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * menunjukkan berbeda bermakna (p≤0,05) KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Dari uji Post Hoc pada hari ke-7 menunjukkan ada perbedaan yang

bermakna antara UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%) dengan KKN. Hal ini

menunjukkan UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%) mengalami penurunan sel

radang yang lebih baik daripada KKN. Hasil analisis juga menunjukkan UKT

(5%) berbeda bermakna terhadap KKP. Hal ini menunjukkan bahwa UKT (5%)

memiliki aktivitas penyembuhan luka bakar yang lebih baik daripada UKS (3%),

UKR (1%), KKP dan KKN untuk menurunkan sel radang.

Tabel 4.22. Hasil Analisis Post Hoc Skor Sel Radang Hari Ke-14

Kelompok Tikus KKN KKP UKR UKS UKT

KKN - 0,362 0,030* 0,011* 0,004*

KKP 0,362 - 0,177 0,077 0,030*

UKR 0,030* 0,177 - 0,646 0,362

UKS 0,011* 0,077 0,646 - 0,646

UKT 0,004* 0,030* 0,646 0,646 -

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * menunjukkan berbeda bermakna (p≤0,05) KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Page 73: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari uji Post Hoc pada hari ke-14 menunjukkan bahwa UKR (1%), UKS

(3%) dan UKT (5%) berbeda bermakna terhadap KKN. Hal ini menunjukkan

bahwa penurunan sel radang pada UKR (1%), UKS (3%) dan UKT (5%) masih

terus berlangsung sampai hari ke-14 dan efektivitasnya masih lebih bagus

daripada KKN. Hasil analisis juga menunjukkan UKT (5%) berbeda bermakna

terhadap KKP. Dari kesimpulan ini, aktivitas penyembuhan luka bakar untuk

menurunkan sel radang pada UKT (5%) lebih baik daripada UKS (3%), UKR

(1%), KKP dan KKN.

C. Fibroblas

Fibroblas memiliki inti lonjong berwarna ungu tua dengan kromatin halus

dan sitoplasma sedikit asidofilik, dengan beberapa cabang yang pendek (Subowo,

2009). Pengamatan sel radang perbesaran 200× diamati secara deskripsi pada

tabel 4.23. :

Tabel 4.23. Pengamatan Fibroblas Perbesaran 200×

Perbesaran 200×

Fibroblas

Hari ke-7 Hari ke-14

Fibroblas Pada Kelompok Uji Konsentrasi Sedang (3%)

Keterangan : = Fibroblas (Jaringan ikat yang mensintesis serat kolagen)

Page 74: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hasil perhitungan fibroblas dihitung menggunakan aplikasi ImageJ.

Perhitungan skor fibroblas menggunakan 5 lapang pandang dari masing-masing

kelompok perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.24., 4.25., 4.26., dan 4.27. :

Tabel 4.24. Hasil Skor Parameter Fibroblas Hari Ke-7 dan Hari Ke-14

Kelompok Perlakuan

N

Rerata Skor Fibroblas ± SD

Fibroblas Hari Ke-7 Fibroblas Hari Ke-14

KKN 5 0,40±0,55 1,60±0,55

KKP 5 0,60±0,55 1,80±0,84

UKR 5 1,00±0,71 2,20±0,84

UKS 5 1,20±0,45 2,60±0,55

UKT 5 1,40±0,89 2,80±0,20

Keterangan : KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Adanya fibroblas menandakan fase penyembuhan luka telah memasuki

fase proliferasi. Skor fibroblas pada semua kelompok menunjukkan terdapat

beberapa fibroblas pada hari ke-7. Pada hari ke-14 skor fibroblas pada KKN, KKP

dan UKR (1%) menunjukkan adanya fibroblas yang teratur, sedangkan pada UKS

(3%) dan UKT (5%) menunjukkan adanya fibroblas yang sejajar dengan

permukaan luka. Jumlah skor rerata fibroblas total pada hari ke-14 lebih tinggi

daripada hari ke-7. Hal ini menandakan luka menjadi menciut karena adanya sel

fibroblas yang sejajar dengan permukaan luka.

Tabel 4.25. Analisis one way ANOVA Skor Fibroblas

Fibroblas Nilai Signifikansi

ANOVA

Nilai p ANOVA

Hari ke-7 0,126 ≤0,05

Hari ke-14 0,045* ≤0,05

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * menunjukkan berbeda bermakna (p≤0,05)

Page 75: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Setelah itu data yang diperoleh dilakukan uji one-way ANOVA karena

data menunjukkan distribusi normal dan homogen. Berdasarkan hasil analisis

statistik one-way ANOVA pada hari ke-7 menunjukkan skor rerata fibroblas pada

semua kelompok tikus tidak berbeda bermakna (p=0,126), yang menandakan

bahwa semua kelompok tikus memiliki kemampuan yang relatif sama untuk

menstimulasi keberadaan fibroblas. Hal ini disebabkan oleh skor fibroblas pada

semua kelompok tikus hanya tedapat beberapa fibroblas. Hasil analisis statistik

dengan uji one-way ANOVA pada hari ke-14 menunjukkan jumlah fibroblas pada

semua kelompok berbeda bermakna (p=0,045), yang menandakan semua

kelompok tikus dapat menstimulasi keberadaan fibroblas yang sejajar dengan

permukaan luka.

Tabel 4.26. Hasil Analisis Post Hoc Skor Fibroblas Hari Ke-7

Kelompok Tikus KKN KKP UKR UKS UKT

KKN - 0,631 0,159 0,065 0,024*

KKP 0,631 - 0,341 0,159 0,065

UKR 0,159 0,341 - 0,631 0,341

UKS 0,065 0,159 0,631 - 0,631

UKT 0,024* 0,065 0,341 0,631 -

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * menunjukkan berbeda bermakna (p≤0,05) KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Berdasarkan analisis Post Hoc, diketahui bahwa pada hari ke-7

menunjukkan antara semua kelompok tikus tidak ada perbedaan yang bermakna,

kecuali pada UKT (5%) yang memiliki perbedaan bermakna dengan KKN. Hal ini

mengindikasikan proses penutupan luka pada UKT (5%) lebih cepat daripada

semua kelompok tikus.

Page 76: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.27. Hasil Analisis Post Hoc Skor Fibroblas Hari Ke-14

Kelompok Tikus KKN KKP UKR UKS UKT

KKN - 0,639 0,168 0,027* 0,010*

KKP 0,639 - 0,352 0,071 0,027*

UKR 0,168 0,352 - 0,352 0,168

UKS 0,027* 0,071 0,352 - 0,639

UKT 0,010* 0,027* 0,168 0,639 -

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * menunjukkan berbeda bermakna (p≤0,05) KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Berdasarkan analisis Post Hoc pada hari ke-14 dapat ditarik kesimpulan

bahwa UKS (3%) dan UKT (5%) terdapat perbedaan yang bermakna dengan

KKN. Hal ini menunjukkan rerata skor fibroblas pada UKS (3%) dan UKT (5%)

berpengaruh berarti untuk menstimulasi keberadaan fibroblas daripada KKN.

Pembentukan fibroblas yang sejajar dengan permukaan luka dapat memicu proses

epitelisasi oleh keratinosit sehingga luka cepat menutup. Pada hasil ini juga UKT

(5%) terdapat perbedaan yang bermakna dengan KKP, sedangkan UKR (1%) dan

UKS (3%) tidak tedapat perbedaan yang bermakna. Dari kesimpulan ini, UKT

(5%) memberikan pengaruh yang berarti untuk menstimulasi keberadaan fibroblas

daripada UKR (1%), UKS (3%), KKP dan KKN.

D. Re-epitelisasi

Re-epitelisasi ditandai dengan adanya kumparan sel-sel yang sangat rapat

susunannya sehingga membentuk suatu lembaran yang berwarna ungu (Subowo,

2009). Pengamatan re-epitelisasi diamati secara deskripsi perbesaran 100× pada

tabel 4.28. :

Page 77: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.28. Pengamatan Re-epitelisasi Perbesaran 100×

Perbesaran 100×

Re-epitelisasi

Hari ke-7 Hari ke-14

Re-epitelisasi Pada Kelompok Uji Konsentrasi Tinggi (5%)

Keterangan : = Re-epitelisasi (Jaringan epitel pada daerah luka) = Lapisan epidermis (Lapisan terluar pada kulit)

Hasil perhitungan re-epitelisasi dihitung menggunakan aplikasi ImageJ.

Perhitungan skor re-epitelisasi menggunakan 5 lapang pandang dari masing-

masing kelompok perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.29., 4.30., 4.31., dan 4.32. :

Tabel 4.29. Hasil Skor Parameter Re-epitelisasi Hari Ke-7 dan Hari Ke-14

Kelompok Perlakuan

N

Rerata Skor Re-epitelisasi ± SD

Re-epitelisasi hari ke-7 Re-epitelisasi hari ke-14

KKN 5 0,60±0,55 2,40±0,55

KKP 5 1,40±0,55 2,60±0,55

UKR 5 1,60±0,89 3,00±0,71

UKS 5 2,00±0,71 3,40±0,54

UKT 5 2,20±0,84 3,60±0,54

Keterangan : KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Page 78: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Proses re-epitelisasi pada penyembuhan luka diawali dari tepi luka menuju

kebagian permukaan dermis yang terekspos (Kim YS, 2011). Pada hari ke-7 dan

hari ke-14 rerata skor re-epitelisasi UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%) lebih

tinggi daripada KKN dan KKP. Ketiga kelompok uji ini menandakan proses

penyembuhan luka bakar derajat dua pada pembetukan epitelisasi lebih cepat.

Tabel 4.30. Analisis one way ANOVA Skor Re-epitelisasi

Re-epitelisasi p- value ANOVA Nilai p ANOVA

Hari ke-7 0,020* ≤0,05

Hari ke-14 0,018* ≤0,05

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * menunjukkan berbeda bermakna (p≤0,05)

Setelah itu data yang diperoleh dilakukan uji one-way ANOVA karena

data menunjukkan distribusi normal dan homogen. Pada hari ke-7 dan ke-14

menandakan semua kelompok terdapat perbedaan yang bermakna (p≤0,05). Hal

ini menunjukkan pada hari ke-7 dan ke-14 semua kelompok tikus memberikan

pengaruh yang berarti untuk membantu pembetukan epitelisasi lebih cepat.

Tabel 3.1. Hasil Analisis Post Hoc Skor Re-epitelisasi Hari Ke-7

Kelompok Tikus KKN KKP UKR UKS UKT

KKN - 0,095 0,040* 0,006* 0,002*

KKP 0,095 - 0,666 0,203 0,095

UKR 0,040* 0,666 - 0,391 0,203

UKS 0,006* 0,203 0,391 - 0,666

UKT 0,002* 0,095 0,203 0,666 -

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * menunjukkan berbeda bermakna (p≤0,05) KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Page 79: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya untuk menilai kelompok mana saja yang memiliki perbedaan

yang bermakna dilakukan analisis Post Hoc. Berdasarkan analisis Post Hoc (LSD)

pada hari ke-7 menunjukkan bahwa UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%)

berbeda bermakna terhadap KKN. Hasil ini memperlihatkan UKR (1%), UKS

(3%), dan UKT (5%) memperlihatkan kemampuan untuk meningkatkan re-

epitelisasi epidermis lebih baik daripada KKN, sehingga luka lebih cepat menutup

dan menghasilkan kembali lapisan epidermis yang kembali utuh. Lapisan

epidermis ini berfungsi untuk melindungi kulit dari lingkungan luar.

Tabel 4.32. Hasil Analisis Post Hoc Skor Re-epitelisasi Hari Ke-14

Kelompok Tikus KKN KKP UKR UKS UKT

KKN - 0,594 0,119 0,013* 0,004*

KKP 0,594 - 0,291 0,042* 0,013*

UKR 0,119 0,291 - 0,291 0,119

UKS 0,013* 0,042* 0,291 - 0,594

UKT 0,004* 0,013* 0,119 0,594 -

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * menunjukkan berbeda bermakna (p≤0,05) KKN : Kelompok Kontrol Negatif UKS : Uji Konsentrasi Sedang 3% KKP : Kelompok Kontrol Positif UKT : Uji Konsentrasi Tinggi 5% UKR : Uji Konsentrasi Rendah 1%

Berdasarkan analisis Post Hoc (LSD) pada hari ke-14 dapat ditarik

kesimpulan bahwa UKS (3%) dan UKT (5%) berbeda bermakna terhadap KKN,

sedangkan UKR (1%) tidak berbeda bermakna dengan kelompok lain. Hal ini

menunjukkan UKS (3%) dan UKT (5%) pada hari ini masih dapat membantu

untuk mempercepat pembetukan epitelisasi, sedangkan UKR (1%) tidak

memberikan pengaruh yang berarti untuk mempercepat pembentukan epitelisasi.

Hal ini menunjukkan UKR (1%) hampir sama dengan KKP dalam pembentukan

epitelisasi. Dari kesimpulan ini, proses re-epitelisasi pada UKS (3%) dan UKT

(5%) lebih baik daripada UKR (1%), KKP dan KKN.

Page 80: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2. Pembahasan

Penelitian ini membahas tentang uji efektivitas sediaan gel getah jarak cina

(Jatropha multifida Linn.) dengan konsentrasi UKR (1%), UKS (3%), dan UKT

(5%) dibandingkan dengan basis tanpa ekstrak getah jarak cina sebagai KKN dan

gel Bioskin sebagai KKP secara makroskopis dan mikroskopis. Secara

makroskopis penyembuhan luka meliputi perentase penyembuhan luka bakar,

permukaan kulit tikus pada hari ke-21 dan perubahan fisiologis luka bakar. Secara

mikroskopis parameter histopatologi yang diamati dalam penelitian ini meliputi

angiogenesis, sel radang, fibroblas, dan re-epitelisasi.

Getah jarak cina yang didapatkan dalam penelitian ini sebesar 50,19 gram.

Berdasarkan penelitian Wijoyo (2008), meneliti bahwa getah jarak cina memiliki

rasa agak pahit dan bersifat netral. Getah disimpan dalam botol cokelat dan

dimasukkan di dalam kulkas dengan suhu 00C. Getah yang berbentuk liquid tidak

dapat digunakan, karena akan kehilangan semua aktivitasnya, hal ini dapat diatasi

dengan membuat getah menjadi serbuk kering (Oyi et al., 2007). Getah dapat

dikeringkan dengan metode freeze drying karena dapat mempertahankan struktur

dari kandungan ekstrak getah jarak cina, menghasilkan ekstrak getah jarak cina

yang bermutu tinggi, cocok untuk getah yang tidak tahan pemanasan tinggi dan

mempunyai waktu simpan yang lebih lama (Anastya, 2015). Prinsip dari metode

freeze drying yaitu liofilisasi. Liofilisasi adalah merubah fase padat menjadi fase

gas (uap) tanpa adanya fase mencair (Mellor, 1978). Kelemahan dari metode ini

yaitu mahal, membutuhkan waktu lama, dan teknik pengerjaan yang kompleks

(Saifudin, 2011).

Getah disimpan dalam botol kaca gelap dan disimpan dalam freezer pada

suhu -200C sampai getah menjadi beku. Setelah membeku kemudian dimasukkan

ke dalam alat freeze drying, alat disetting dengan temperatur -490C dan tekanan

vakum sebesar 12 Pa. Oleh alat pompa vakum tersebut akan menyedot air yang

telah beku menjadi uap selama 34 jam. Ekstrak serbuk getah jarak cina yang

didapatkan sebesar 13,31 gram. Rendemen rerata yang didapatkan dari kedua

ekstrak ini adalah 26,52%. Hasil rendemen yang disebutkan diatas telah

memenuhi rendemen yang baik yaitu hasil rendemennya lebih dari 10%.

Komponen yang terdapat dalam ekstrak ini dianalisis golongan dari senyawanya

Page 81: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan beberapa pereaksi untuk golongan senyawa alkaloid, tanin, flavonoid,

saponin, dan iodine. Hasil skrining fitokimia dari ekstrak getah jarak cina terdapat

senyawa tanin, flavonoid, saponin dan iodine. Senyawa golongan alkaloid tidak

terdapat dalam ekstrak ini.

Standarisasi parameter spesifik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

identitas spesifik tanaman dan organoleptis. Ekstrak dapat mempunyai senyawa

identitas, artinya senyawa tertentu yang menjadi petunjuk spesifik dengan metode

tertentu. Tujuannya untuk memberikan identitas objektif dari nama dan spesifikasi

dari senyawa identitas. Parameter organoleptik pada ekstrak meliputi bentuk,

warna, bau dan rasa (Depkes, 2000). Standarisasi parameter non spesifik yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah penetapan kadar air dan penetapan kadar

abu. Kadar air adalah pengukuran kandungan air yang berada di dalam bahan.

Tujuannya untuk memberikan batasan maksimal (rentang) tentang besarnya

kandungan air di dalam bahan (Depkes, 2000). Uji kadar air ekstrak serbuk getah

jarak cina dilakukan dengan metode gravimetri dan diperoleh hasil yang diperoleh

sebesar 9,45%. Hasil ini sesuai dengan persyaratan batas kadar air untuk ekstrak

serbuk tidak boleh lebih dari 10%. Semakin sedikitnya kadar air pada ekstrak

maka semakin sedikit ekstrak terkontaminasi oleh adanya pertumbuhan jamur dan

mencegah terjadinya reaksi enzimatik pada ekstrak yang dapat mengakibatkan

kandungan kimia dalam ekstrak dapat terdegradasi (Saifudin et al, 2011; Depkes

RI, 1995). Kemudian dilakukan pengujian kadar abu dengan cara bahan

dipanaskan pada temperatur dimana senyawa organik dan turunannya dapat

terdekstruksi dan menguap sehingga tersisa unsur mineral dan anorganik. Tujuan

pengujian ini adalah untuk memberikan gambaran kandungan mineral internal dan

eksternal yang berasal dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak. Persyaratan

persentase kadar abu total tidak boleh lebih dari 16,6% (Depkes, 2000). Pengujian

yang diperoleh untuk kadar abu total sebesar 3,24% sehingga sesuai dengan

persyaratan.

Ekstrak getah jarak cina kemudiaan dibuat sediaan gel. Menurut penelitian

Rahman (2013), melaporkan bahwa serbuk getah jarak cina yang dibuat sediaan

gel dengan basis karbopol tidak terjadi perubahan sifat organoleptis pH, dan

viskositas yang disimpan pada suhu 400 C selama 28 hari serta memiliki aktivitas

Page 82: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

penyembuhan luka. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak getah jarak cina dapat

dibuat menjadi gel. Gel merupakan sediaan semisolid yang digunakan pada kulit

(topikal), umumnya sediaan tersebut berfungsi sebagai pembawa, pelunak kulit

dan sebagai pelindung kulit (Wardani, 2009). Sediaan gel dipilih karena dapat

bertahan lebih lama, tidak berbau, tidak mengiritasi kulit dan praktis digunakan

(Prasetyo, 2008). Gel memiliki banyak keuntungan yaitu dapat mendinginan kulit

yang terkena luka bakar karena mengandung banyak air, warnanya bening,

menimbulkan film tembus pandang, elastis, mudah dicuci dengan air, pelepasan

obat, dan kemampuan penyebaran pada kulit baik (Lachman, 1994). Sediaan gel

mampu berpenetrasi menembus lapisan hipodermis, sehingga cocok digunakan

sebagai bentuk sediaan untuk luka bakar derajat dua. Formula gel yang dipilih

yaitu menggunakan formula ekstrak metanol daun jarak cina (Yuhernita, 2014).

Alasan menggunakan formula ini yaitu hasil uji stabilitas dipercepat selama 1

bulan terhadap sediaan gel ekstrak metanol daun jarak cina konsentrasi 1% dan

5% dengan basis karbopol sebesar 1,25% tidak terjadi perubahan sifat

organoleptis, pH dan viskositas. Pada penelitian ini juga dilakukan uji stabilitas

dipercepat terhadap sediaan gel serbuk getah jarak cina konsentrasi 1%, 3%, dan

5% pada suhu 280C dan 400C selama 1 bulan yang menghasilkan sediaan gel yang

stabil. Berdasarkan hasil penelitian Handani (2011) sediaan gel yang

menggunakan basis carbopol sebagai gelling agent akan mempengaruhi lama

penyimpanan serta berpengaruh terhadap stabilitas fisik, dan daya sebar dari

sediaan gel akan semakin luas.

Sediaan gel luka bakar dibuat dengan basis gel karbopol 940. Basis gel ini

merupakan basis gel satu fase yang jernih karena termasuk golongan bahan

sintetik (Nursiah, 2011). Trietanolamin (TEA) dapat ditambahkan sebagai

pembasa untuk menetralkan pH karbopol yang bersifat asam (Depkes RI, 1979).

Penambahan gliserol pada formula ini dapat digunakan sebagai humektan (Depkes

RI, 1995). Humektan bertujuan untuk menjaga kelembapan kulit, menjaga

kandungan air pada lapisan stratum korneum dan mengikat air dari lingkungan ke

kulit (Leyden, 2001). Natrium metabisulfit digunakan untuk melindungi ekstrak

serbuk getah jarak cina agar tidak teroksidasi. Penambahan kombinasi metil

paraben dan propil paraben digunakan sebagai pengawet (Genaro, 1990). Hal ini

disebabkan penggunaan aquadest yang rentan terhadap pertumbuhan mikroba.

Penambahan aquadest berfungsi sebagai pelarut (Depkes RI, 1995).

Page 83: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.1. Evaluasi Sediaan Fisik Sediaan Gel

a. Organoleptis

Uji organoleptis bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan

warna, bau dan konsistensi yang terjadi selama penyimpanan (Lachman, 1986).

Hasil pemeriksaan organoleptis menunjukkan bahwa pada ketiga gel getah jarak

cina stabil secara fisik karena tidak mengalami perubahan warna, bau dan bentuk

sediaan. Warna yang dihasilkan pada sediaan ini yaitu berwarna cokelat.

Perubahan warna pada basis yang bening menjadi cokelat karena hasil warna

ekstrak getah jarak cina yang berwarna cokelat. Semakin meningkatnya kadar

konsentrasi ekstrak maka warnanya semakin cokelat. Bau yang dihasilkan pada

sediaan ini yaitu aroma khas ekstrak getah jarak cina dan basis gel tidak berbau.

Semakin meningkatnya kadar konsentrasi ekstrak maka semakin tercium aroma

khas ekstrak getah jarak cina. Bentuk sediaan dan basis gel memiliki karakteristik

semisolid yang merupakan karakteristik dari gel itu sendiri.

b. Homogenitas

Evaluasi homogenitas dilakukan dengan mengoleskan sedikit sediaan gel

pada objek glass transparan. Uji homogenitas ditandai dengan tidak adanya

butiran kasar pada sediaan gel (Ditjen POM, 2000). Hasil pengujian homogenitas

pada ketiga gel getah jarak cina menunjukkan homogenitas yang baik karena tidak

terdapat butiran kasar, perbedaan warna serta gumpalan pada hasil pengamatan.

Sediaan gel yang homogen menunjukkan ekstrak getah jarak cina dan basis

karbopol 940 terdistribusi secara homogen dalam sediaan yang dibuat.

c. pH

Uji pH dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan gel untuk

menjamin sediaan gel tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Sediaan gel harus

memenuhi pH kulit normal sehingga aman digunakan dan tidak mengiritasi kulit

(Anief, 2007). pH kulit normal yaitu 4,5-6,5 (Tranggono, 2007). Jika terlalu asam

dapat menyebabkan kulit mengkerut dan menjadi rusak. Jika terlalu basa dapat

menyebabkan kulit mengelupas serta kulit menjadi kering dan bersisik (Budiman,

2008). Berdasarkan hasil pengujian pH pada ketiga gel getah jarak cina sebesar 7.

Hal ini menunjukkan bahwa variasi konsentrasi ekstrak memiiki pH yang sama.

Menurut penelitian Dila (2012), pH ini tidak menunjukkan adanya iritasi pada

kulit dan tidak membuat kulit menjadi kering.

Page 84: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

68

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.2. Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel

Pada penelitian ini, sediaan disimpan pada suhu 280C dan suhu 400C

selama 1 bulan. Peleburan pada basis sediaan gel sudah terjadi pada suhu 400C.

Jika sediaan disimpan pada suhu diatas 400C, maka sediaan akan mengalami

ketidakstabilan dari awal penyimpanan. Uji stabilitas pada sediaan gel getah jarak

cina bertujuan untuk melihat dan mengetahui ketahanan fisik sediaan selama masa

penyimpanan.

Pengamatan uji stabilitas fisik sediaan gel meliputi sifat organoleptis

berupa warna, bau dan konsistensi sediaan gel selama 1 bulan. Pada suhu 280C

menunjukkan ketiga gel getah jarak cina tidak mengalami perubahan warna,

sedangkan pada suhu 400C menunjukkan ketiga gel getah jarak cina mengalami

perubahan warna menjadi cokelat tua. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor suhu

yang tinggi sehingga dapat mempercepat reaksi kimia. Setiap kenaikan suhu

sebesar 100C dapat mempercepat reaksi kimia 2 sampai 3 kalinya. Perubahan bau

dapat disebabkan oleh oksigen dari udara dan adanya cahaya sebaagai katalisator

timbulnya perubahan bau. Pada ketiga gel getah jarak cina yang disimpan pada

suhu 280C dan 400C tidak menunjukkan perubahan bau dan konsistensi. Hal ini

disebabkan oleh formulasi tidak menggunakan bahan yang mudah menguap.

Pada pengamatan uji homogenitas juga menunjukkan tidak adanya

perubahan sebelum dan sesudah penyimpanan pada suhu 280C dan 400C. Hal ini

menunjukkan zat aktif, gelling agent dan zat tambahan lainnya tercampur secara

homogen dan dapat terlarut. Hasil homogenitas yang baik disebabkan oleh

penggunaan karbopol 940 sehingga bentuk gel yang dihasilkan terdistribusi

homogen (the Lubrizol Corporation, 2002). Berdasarkan hasil pengujian pH pada

suhu 280C dan suhu 400C menunjukkan ketiga gel getah jarak cina memiliki pH

sebesar 7. Sifat gel yang stabil ini dapat dipengaruhi oleh penggunaan TEA dan

karbopol 940. TEA dapat digunakan sebagai pendapar sehingga dapat menjaga

stabilitas pH sedangkan fungsi basis gel karbopol 940 selain sebagai pembawa zat

aktif ekstrak getah jarak cina dapat juga digunakan sebagai penstabil sediaan

sehingga tidak mengalami perubahan yang berarti pada saat penyimpanan

(Ismarani, 2011).

Page 85: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

69

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 ekor tikus putih

(Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley. Alasan menggunakan tikus

jantan dalam penelitian ini yaitu pada tikus jantan mempunyai hormon

spermatogenesis yang memiliki zat antiseptik sebagai penyembuhan luka bakar.

Kecepatan metabolisme obat tikus jantan lebih cepat dan kondisi biologis tubuh

yang lebih stabil dibandingkan dengan tikus betina (Sugiyanto, 1995). Tikus

betina tidak digunakan untuk menghindari pengaruh faktor hormonal (estrogen

dan progesteron) dalam penyembuhan luka (Putri, 2013). Keunggulan tikus galur

Sprague Dawley yaitu ketenangan dan kemudahan dalam penanganannya.

Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yaitu KKP yang diberikan gel Bioskin,

KKN yang diberikan basis gel tanpa ekstrak getah jarak cina dan tiga kelompok

uji yang diberikan gel dengan konsentrasi berbeda yaitu UKR (1%), UKS (3%)

dan UKT (5%). Masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus jantan, karena

masing-masing kelompok perlakuan harus terdiri dari setidaknya 5 ekor hewan

(WHO, 2000). Penelitian ini bersifat rancang acak lengkap (RAL). Syarat rancang

acak lengkap (RAL) harus memiliki sampel yang homogen dari segi umur dan

berat badan (Gomez, 1995). Tikus yang digunakan berumur 2-3 bulan dengan

berat badan 100-200 gram. Pada umur ini tikus telah mencapai dewasa. Seluruh

tikus diaklitimasi selama 7 hari untuk menyesuaikan kondisi fisik dengan

lingkungannya dan ditempatkan pada kandang yang berbeda dengan 1 ekor tikus

didalamnya untuk meminimalkan kekeliruan saat dilakukan pengamatan.

Penimbangan berat badan dilakukan setiap dua kali seminggu selama perlakuan.

Data yang dihasilkan selanjutnya dibuat rerata (mean) dan dihitung simpangannya

dengan menggunakan rerata standar deviasi (SD). Berdasarkan hasil uji statistik

rerata berat badan tikus pada semua kelompok saat perlakuan menunjukkan tidak

terdapat perbedaan yang bermakna (p≥0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa

sampel tikus homogen dan tidak ada pengaruh berat badan pada saat perlakuan.

Pada saat pembuatan luka bakar tikus diberikan injeksi Ketamin-Hameln

untuk memudahkan dalam penanganan tikus dan mengurangi rasa sakit yang akan

ditimbulkan selama dan setelah perlakuan luka bakar. Dilakukan pemberian

secara intramuskular agar absorbsi obat lebih cepat dibandingkan dengan

subkutan karena lebih banyak suplai darah berada diotot tubuh. Efeknya pun lebih

cepat dibandingkan dengan pemberian secara oral. Dosis 40-60 mg/kg secara

Page 86: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

intramuskular adalah dosis yang efektif untuk hewan tikus. Efek mula-mula 1-5

menit. Efek puncak dicapai dalam 10 menit dan berlangsung selama 30-40 menit.

Pemulihan dicapai dalam waktu sekitar 5 jam (C.J. Green et. al, 1980). Kemudian

tikus dicukur bulunya pada daerah punggung sekitar 3 cm dibawah auricula dan

0,5 cm dari kanan dan kiri batas luarnya dari daerah pembuatan luka bakar. Tikus

dicukur dengan krim Veet® selama 3-5 menit dan dicukur dengan menggunakan

alat pencukur bulu sampai tidak terdapat bulu lagi.

Pada penelitian ini dilakukan pembuatan luka dengan metode

Akhoondinasab (Akhoondinasab et. al, 2014). Tingkat kerusakan jaringan pada

kulit punggung tikus tergantung pada besarnya suhu dan lama kontaknya. Suhu

yang digunakan untuk membuat luka ini yaitu 1000C karena pada kulit tikus yang

diinduksi dengan suhu tersebut akan membuat protein penyusun kulit terancam

untuk terdenaturasi (Sjamsuhidajat, 2004). Pembuatan luka ini menggunakan plat

besi dan lamanya paparan besi panas yang diberikan pada daerah kulit punggung

yaitu selama 10 detik dengan memberikan tekanan. Penekanan pembuatan luka

bakar diberikan dengan penekan yang tidak sama karena penekanan yang

dilakukan tanpa bantuan alat bantu sehingga menghasilkan luka yang menjadi

lebih dalam atau lebih dangkal. Hal ini ditandai dengan luas luka awal yang

berbeda-beda sehingga kelemahan dari metode pembuatan luka dengan metode

Akhoondinasab berasal dari penekanannya. Adanya kontak antara plat besi panas

dengan kulit dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada kulit pada bagian

superfisial dan sebagian dermis (Schwartz, 2000). Setiap tikus diberikan kontrol

positif, kontrol negatif dan gel uji secara topikal dengan dosis 400 mg dua kali

sehari. Pemberian gel dilakukan setelah pembuatan luka bakar hingga 21 hari.

4.2.3. Pengamatan secara makroskopis

Parameter makroskopis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

persentase penyembuhan luka bakar, permukaan kulit tikus pada hari ke-21, dan

perubahan fisiologi luka bakar pada proses penyembuhan luka.

Page 87: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

71

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

a. Pengamatan Penyembuhan Luka Bakar

Selama hari ke-1 dan hari ke-21 perubahan ukuran luas luka bakar diamati.

Data luas luka bakar diperoleh dari software ImageJ. Prinsip kerja software

ImageJ yaitu menentukan luas luka bakar pada tikus dengan cara pengambilan

foto pada luka tersebut, sehingga dari data yang diperoleh dapat dilakukan analisis

statistik. Data dari perhitungan penurunan luas luka dapat dilanjutkan perhitungan

persentase penyembuhan luka. Persentase penyembuhan luka bakar dianalis

menggunakan uji statistik dengan menggunakan program SPSS 16. Data diambil

dari persentase penyembuhan luka pada hari ke-1 dan hari ke-21 karena pada hari

ke-1 terjadi kestabilan luka dan pada hari ke-21 dapat mewakili secara

keseluruhan proses penyembuhan luka. Pertama data diuji terlebih dahulu

normalitasnya dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Jika diperoleh

(p≥0,05) menujukkan data yang terdistribusi normal. Kemudiaan data diuji

homogenisitasnya dengan menggunakan Levene test, jika diperoleh (p≥0,05)

menujukkan data homogen. Dari hasil data yang didapatkan, data dinyatakan

terdistribusi normal (p=0,252) tetapi tidak homogen (p=0,000) pada semua

kelompok tikus. Kemudiaan data tersebut dapat dilanjutkan pada uji non

parametrik karena data tidak homogen. Uji statistik yang digunakan yaitu

Kruskall-Wallis. Tujuan dari analisis ini yaitu untuk membandingkan seluruh

kelompok tikus. Hasil uji Kruskall-Wallis didapatkan (p=0,003) yang

menunjukkan semua kelompok tikus terdapat perbedaan yang bermakna (P<0,05)

terhadap persentase penyembuhan luka.

Analisis Post Hoc untuk uji Kruskall-Wallis adalah Mann-Whitney

(Dahlan, 2014). Tujuan dari analisis ini yaitu untuk menentukan apakah terdapat

perbedaan respon dari 2 populasi data yang saling independen dan melihat

kebermaknaan perbedaan antar tiap kelompok perlakuan yang digunakan

(Sugiyarto, 2015). Hasil uji dari Mann-Whitney menunjukkan UKR (1%), UKS

(3%), dan UKT (5%) memiliki aktifitas penyembuhan luka yang lebih baik

dibandingkan dengan KKN, karena kecepatan pembentukan keropeng (scab) dan

pengelupasan keropeng (scab) pada UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%) lebih

cepat dibandingkan dengan KKN. Keropeng (scab) yang terbentuk terlebih dahulu

diatas permukaan akan membentuk homeostatis dan mencegah kontaminasi luka

Page 88: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

72

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

oleh mikroorganisme sedangkan keropeng (scab) yang terlebih dahulu terkelupas

menandakan jaringan dibawahnya sudah kering. Pada KKN memiliki waktu

terbentuknya keropeng (scab) dan waktu terkelupasnya keropeng (scab) lebih

lama dibandingkan dengan UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%), karena proses

pembentukan jaringan baru pada KKN lebih lama. Hal ini menunjukkan bahwa

pemberian basis gel saja tidak mempengaruhi percepatan penyembuhan luka.

Aktivitas gel getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) dalam menyembuhkan

luka disebabkan oleh kandungan yang ada didalam getah tanaman ini. Senyawa

tanin, flavonoid dan saponin memiliki efek penyembuhan terhadap luka sebagai

antiinflamasi sekunder (Rahman, 2013). Flavonoid berperan sebagai vasodilator

untuk memperlancar aliran darah, tanin berperan sebagai antiseptik dan

pembentukan keropeng (scab) yang didukung oleh adanya vasokonstriksi

pembuluh darah kapiler, serta kandungan saponin dapat memicu kolagen, yaitu

protein struktural yang berperan dalam proses penyembuhan luka (Syarfati, 2011).

Iodine dan sulfur dalam getah jarak cina digunakan sebagai zat antiseptik pada

penyembuhan luka bakar (Ilmi, 2009).

Pada penelitian ini, persentase penyembuhan luka sediaan gel getah jarak

cina pada UKS (3%) sudah mencapai 100% dengan waktu sembuh pada hari ke-

21. Menurut penelitian Okarisman (2012), melaporkan bahwa kelompok gel

kombinasi ekstrak jarak cina dan daun pepaya sebesar 15% dengan perbandingan

konsentrasi 1:2 memiliki persentase kesembuhan 100% yang tercepat

dibandingkan dengan kontrol positif (obat standar luka bakar), kontrol negatif

(tanpa perlakuan), kelompok uji sebesar 15% dengan perbandingan 1:1 dan 2:1

dengan rerata waktu sembuh luka bakar kimia yaitu 30.8 hari. Penyembuhan luka

bakar derajat dua pemberiaan gel getah jarak cina dengan konsentrasi 3% selama

21 hari lebih cepat dibandingkan dengan penyembuhan luka bakar kimia

pemberian gel kombinasi ekstrak jarak cina dengan konsentrasi 5% dan daun

pepaya dengan konsentrasi 10% selama 30,8 hari. Hal ini menunjukkan gel getah

jarak cina memiliki aktivitas penyembuhan yang lebih baik dibandingkan dengan

gel kombinasi ekstrak jarak cina dan daun pepaya.

Page 89: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

73

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Permukaan Luka Bakar Pada Hari Ke-21

Pada permukaan luka bakar derajat dua yang telah sembuh pada hari ke-21

dengan UKR (1%), UKS (3%), UKT (5%) dan KKP terbentuk sempurna seperti

semula yaitu permukaan luka yang telah sembuh sejajar dengan jaringan

disekitarnya dan terdapat tumbuh rambut. Hal ini menunjukan kolagen mengalami

penurunan karena jika terdapat kolagen yang berlebihan pada jaringan maka akan

terbentuk jaringan parut yang mengalami hipertropi yang disebut keloid

(Handayani, 2006). Tumbuhnya rambut pada daerah luka bakar menunjukan

terjadinya proses regenerasi pada kulit dan kondisi kulit sudah mulai kembali

menjadi normal (Listyanti, 2006). Pada KKN juga dapat mengalami penyembuhan

luka hanya saja dengan waktu yang relatif lebih lama jika dibandingkan dengan

kelompok lainnya. Sehingga, permukaan luka bakar pada KKN masih belum

sembuh sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa KKN tidak dapat mempercepat

proses penyembuhan luka.

Menurut penelitian Syarfati (2011), melaporkan bahwa pengobatan getah

jarak cina yang dioleskan secara langsung pada luka sayat (diameter 0,5 cm)

dioleskan sampai menutupi seluruh permukaan luka menunjukkan permukaan

luka yang sembuh terbentuk sempurna seperti semula setelah terjadinya

pengelupasan keropeng (scab) dengan rerata waktu penyembuhan selama 19,5

hari. Luas permukaan luka bakar derajat dua lebih luas dibandingkan dengan luka

sayat, maka penyembuhan luka bakar derajat dua dengan pemberiaan gel getah

jarak cina konsentrasi 3% selama 21 hari lebih cepat dibandingkan dengan

penyembuhan luka sayat dengan pemberian getah jarak cina yang dioleskan

secara langsung selama 19,5 hari. Hal ini menunjukkan pemberian gel getah jarak

cina memiliki aktivitas penyembuhan yang lebih baik dibandingkan dengan

pemberian getah jarak cina dengan pengolesan secara langsung. Pemberian gel

getah jarak cina memiliki aktivitas untuk membentuk jaringan granulasi sehingga

permukaan luka yang telah sembuh terbentuk sempurna seperti semula (Permadi,

2008). Epitel permukaan luka dibagian tepi mulai melakukan regenerasi,

selanjutnya epitel yang tipis bermigrasi keatas permukaan luka. Jaringan dibawah

keropeng (scab) menjadi sempurna sehingga terbentuk kembali permukaan kulit

(Price, 2005).

Page 90: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

74

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Perubahan Fisiologis Luka Bakar

Proses penyembuhan luka terdiri dari 3 fase yaitu fase inflamasi, fase

proliferasi, dan fase remodelling. Pada fase inflamasi, jaringan luka bakar dapat

menimbulkan bengkak dan rasa nyeri (Martin P, 1997). Fase inflamasi pada ketiga

kelompok uji dimulai pada hari ke-1 setelah terjadinya luka bakar, yang ditandai

dengan adanya bulla dan permukaan luka terlihat masih basah (Majid, 2013).

Menurut literatur fase inflamasi terjadi hingga hari ke-3 setelah terjadinya luka

bakar. Fase inflamasi pada UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%) dan KKP

terjadi hingga hari ke-2 sedangkan KKN terjadi hingga hari ke-4 setelah

terjadinya luka bakar.

Setelah luka berhasil dibersihkan dari jaringan maka terdapat adanya

pembentukan keropeng (scab) pada bagian atas luka bakar yang memiliki warna

putih kecokelatan. Pembentukan keropeng (scab) menunjukkan adanya

pembekuan pembuluh darah arteri pada daerah luka. Pembentukan keropeng

(scab) didukung oleh adanya vasokonstriksi pembuluh darah dan pembentukan

kolagen (Prihanti, 2008). Pembentukan keropeng (scab) dimulai pada hari ke-2

pada UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%) dan KKP sedangkan KKN terjadi

pada hari ke-4. Pada hari ke-4 pengolesan UKR (1%), UKS (3%), UKT (5%) dan

KKP pada luka bakar akan menjadi cokelat sedangkan KKN masih berwarna

putih kecokelatan. Pembentukan keropeng (scab) menandakan telah terjadi tahap

awal fase proliferasi.

Pada penelitian Syarfati (2011), melaporkan bahwa pengobatan getah jarak

cina yang dioleskan secara langsung pada luka sayat dengan diameter 0,5 cm

menunjukkan hasil rerata waktu pembentukan keropeng (scab) pada hari ke-1,5.

Luas permukaan luka bakar derajat dua lebih luas dibandingkan dengan luka

sayat, maka waktu pembentukan keropeng (scab) luka bakar derajat dua dengan

pemberiaan gel getah jarak cina konsentrasi 3% lebih cepat dibandingkan dengan

penyembuhan luka sayat dengan pemberian getah jarak cina yang dioleskan

secara langsung. Hal ini menunjukkan pemberian gel getah jarak cina memiliki

aktivitas penyembuhan yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian getah

jarak cina dengan pengolesan secara langsung.

Page 91: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

75

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jika kulit tikus menjadi cokelat tua maka kulit tersebut sudah mendekati

tahap pengelupasan keropeng (scab). Pada hari ke-12 untuk KKP dan KKN, hari

ke-10 untuk UKR (1%), dan hari ke-8 untuk UKS (3%) dan UKT (5%)

menunjukkan luka pada punggung tikus sudah berwarna cokelat tua. Keropeng

(scab) terlepas karena jaringan dibawahnya sudah kering dan tepi luka menarik ke

tengah (Aponno, 2014). Jika keropeng (scab) sudah lepas menunjukkan luka pada

punggung tikus sudah berwarna cokelat kemerahan lembut, dan bergranula yang

disebut jaringan granulasi (Guyton & Hall, 2007). Pada hari ke-14 untuk KKP dan

KKN, hari ke-12 untuk UKR (1%), dan hari ke-10 untuk UKS (3%) dan UKT

(5%) menunjukkan luka pada punggung tikus sudah berwarna cokelat tua. Pada

UKR (1%) dan KKP pada awalnya dapat mempercepat pembentukan keropeng

(scab) tetapi pembentukan keropeng (scab) ini dapat membentuk jaringan mati

yang tebal, sangat keras, dan menempel erat pada permukaan luka. Jaringan mati

ini dapat menghambat distribusi zat aktif dan absorbsi obat sehingga luka lebih

lama sembuh. Lamanya proses pembentukan jaringan baru mengakibatkan

lamanya pengelupasan keropeng (scab). Oleh karena itu, UKR (1%) dan KKP

pengelupasan keropeng (scab) menjadi lebih lama dibandingkan dengan UKS

(3%) dan UKT (5%).

Menurut pengamatan Syarfati (2011), menunjukkan hasil rerata terhadap

waktu pengelupasan keropeng (scab) dengan pengobatan getah jarak cina yang

dioleskan secara langsung pada hari ke-11,5. Luas permukaan luka bakar derajat

dua lebih luas dibandingkan dengan luka sayat, maka waktu pengelupasan

keropeng (scab) luka bakar derajat dua dengan pemberiaan gel getah jarak cina

konsentrasi 3% lebih cepat dibandingkan dengan penyembuhan luka sayat dengan

pemberian getah jarak cina yang dioleskan secara langsung. Keropeng (scab) yang

sudah terlepas dari kulit punggung tikus menunjukkan puncak fase proliferasi dan

kontraksi luka terjadi secara bermakna. Hal ini menunjukkan pemberian gel getah

jarak cina memiliki aktivitas penyembuhan yang lebih baik dibandingkan dengan

pemberian getah jarak cina dengan pengolesan secara langsung.

Fase remodelling merupakan fase terakhir pada proses penyembuhan luka.

Fase remodelling ditandai dengan terbentuknya jaringan baru yang disusun

sedemikian rupa sehingga lukanya semakin mengecil. Adapun proses pematangan

pada fase remodelling tiap luka berbeda-beda tergantung pada efek sediaan yang

Page 92: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

76

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

telah diformulasi dan juga keadaan fisiologi dari hewan uji yang digunakan. Pada

penelitian ini fase remodelling UKR (1%), UKS (3%) dan UKT (5%) lebih cepat

dibandingkan dengan KKP dan KKN. Hal ini menandakan bahwa pemberian

sediaan gel getah jarak cina dapat mempercepat penyembuhan luka bakar derajat

dua.

4.2.4. Pemeriksaan secara mikroskopis

Pada penelitian ini, efektivitas gel getah jarak cina dalam proses

penyembuhan luka bakar derajat dua dapat mempengaruhi fase proliferasi. Fase

proliferasi diisi oleh sel radang, fibroblas, serat kolagen, kapiler baru, membentuk

jaringan granulasi dengan ciri-ciri jaringan kemerahan dengan permukaan yang

tidak rata (Kojier, 1995).

Pada pemeriksaan secara mikroskopis, tikus dibunuh pada hari ke-7 dan

14, tikus dibunuh dengan cara dibius secara inhalasi dengan eter, kemudian

jaringan kulit diambil untuk pembuatan preparat histopatologi. Pengamatan

preparat jaringan kulit dilakukan menggunakan mikroskop cahaya (Olympus

SZ61) secara deskripsi dan kuantitatif (skor) pada perbesaran 100× dan 200×.

Pewarnaan jaringan menggunakan Hematoksilin-eosin untuk melihat parameter

histopatologi yang meliputi angiogenesis, keberadaan sel radang, keberadaan sel

fibroblas, dan re-epitelisasi yang berperan dalam penyembuhan luka.

a. Angiogenesis

Secara deskripsi, pada hari ke-7 rerata skor angiogenesis UKR (1%), UKS

(3%) dan UKT (5%) yang terbentuk lebih banyak jika dibandingkan dengan KKN

dan KKP, yang menunjukkan proses kesembuhan luka menjadi lebih cepat. Pada

saat terjadi fase proliferasi maka sel akan memerlukan banyak energi dan nutrisi

yang dibawa oleh angiogenesis (Rukmono, 1996). Peningkatan skor angiogenesis

pada hari ke-7 akan mempercepat proses peradangan dengan cara membebaskan

jaringan dari nekrosis, benda asing, dan infeksi (Hapsari, 2006). Proses

peradangan dipercepat pada hari ke-7 ditandai dengan penurunan rerata skor sel

Page 93: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

77

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

radang pada UKR (1%), UKS (3%) dan UKT (5%) yang lebih baik jika

dibandingkan KKN dan KKP.

Pada hari ke-14 pembentukan angiogenesis mencapai puncaknya. Rerata

skor angiogenesis pada UKR (1%), UKS (3%), dan UKT (5%) meningkat jika

dibandingkan dengan hari ke-7. Hal ini mengindikasikan bahwa UKR (1%), UKS

(3%), dan UKT (5%) dapat meningkatkan pembentukan angiogenesis. Pada hari

ke-14 adanya peningkatan skor angiogenesis dapat mengakibatkan peningkatan

skor fibroblas. Hal ini disebabkan oleh, fungsi angiogenesis yang dapat menyuplai

vitamin, mineral, glukosa, dan asam amino menuju fibroblas untuk pembentukkan

kolagen sehingga proses penyembuhan luka menjadi cepat (Pavletic, 1992).

Rerata skor angiogenesis yang paling banyak dapat terlihat pada UKT jika

dibandingkan dengan kelompok lainnya. Pada teori konsentrasi menyatakan

bahwa jika konsentrasi tinggi dioleskan pada permukaan kulit maka terjadi

perubahan pada struktur membran, sehingga terjadi perubahan koefisien partisi

antara pembawa dan sawar kulit yang mempercepat proses penyembuhan luka

(Prasetyo, 2010).

Hasil Post Hoc (LSD) didapatkan bahwa pada hari ke-7 dan hari ke-14,

UKS (3%) dan UKT (5%) menunjukkan peningkatan skor angiogenesis yang

paling baik, sedangkan UKR (1%) memiliki peningkatan angiogenesis yang

hampir sama dengan KKN dan KKP. Hal ini menunjukkan pada UKS (3%) dan

UKT (5%) ditunjang oleh adanya angiogenesis kedaerah luka yang diperlukan

untuk metabolisme aktif sel sehingga mempercepat terjadi regenerasi dan

normalisasi pada jaringan luka bakar (Mayasari, 2003).

b. Sel radang

Sel radang yang sangat berperan selama proses penyembuhan luka adalah

sel neutrofil, makrofage dan limfosit (Hapsari, 2006). Pada hari ke-7, pada UKR

(1%), UKS (3%) dan UKT (5%) terdapat rerata skor sel radang yang lebih sedikit

dibandingkan dengan KKN dan KKP. Dari UKR (1%), UKS (3%), dan UKT

(5%) yang paling sedikit memiliki sel radang yaitu UKT (5%). Hal ini

Page 94: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

78

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menunjukkan pada hari ke-7 infeksi luka sudah menurun, sehingga fase inflamasi

tidak diperpanjang. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi akan mengganggu

proses epitelisasi, kontraksi dan deposit kolagen, sehingga fase inflamasi menjadi

lebih lama. Pada hari ke-14, rerata skor sel radang pada semua kelompok tikus

masih terdapat sel radang, tetapi sudah menurun jika dibandingkan dengan hari

ke-7. Pada KKN sel radang masih banyak jika dibandingkan kelompok lainnya.

Hal ini disebabkan oleh tidak adanya zat aktif yang terkandung dalam KKN,

sehingga sangat memungkinkan masih adanya mikroba dan kerusakan pada

jaringan yang harus difagosit oleh sel radang pada daerah luka.

Penurunan rerata skor sel radang akan menyebabkan kenaikan rerata skor

fibroblas dan angiogenesis. Hal ini disebabkan oleh adanya makrofage yang akan

menginduksi migrasi dan proliferasi fibroblas dan angiogenesis (Pringgoutomo,

2002). Makrofage dan faktor angiogenesis (AGF) akan mempercepat

penyembuhan luka dengan cara merangsang pembentukan ujung endotel diakhir

pembuluh darah (Sumantri, 2007). Hal ini menunjukkan bahwa dengan

menurunnya skor sel radang maka akan menaikkan skor angiogenesis. Makrofage

akan memproduksi sitokin yang akan menyebabkan pertumbuhan fibroblas

(Narayana et al., 2001). Hal ini juga menunjukkan dengan menurunnya skor sel

radang maka akan menaikkan skor fibroblas.

Hasil analisis Post Hoc (LSD) pada hari ke-7 menunjukkan UKR (1%),

UKS (3%), dan UKT (5%) lebih efektif untuk menurunkan sel radang

dibandingkan dengan KKN. Hasil analisis ini juga menunjukkan UKT (5%)

memberikan efek penurunan sel radang yang paling cepat dibandingkan dengan

kelompok lain. Hasil uji Post Hoc Test (LSD) pada hari ke-14 menunjukkan data

yang sama dengan hari ke-7. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan sel radang

pada UKR (1%), UKS (3%) dan UKT (5%) masih terus berlangsung sampai hari

ke-14, tetapi UKT (5%) paling efektif untuk menurunkan sel radang. Hal ini

menunjukkan pada fase proliferasi masih diisi oleh sel-sel radang (Kojier, 1995).

Makrofage akan menggantikan peran sel neutrofil sehingga pada hari ke-7 dan 14

Page 95: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

79

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

masih terdapat sel radang (Diegalmann, 2004). Makrofage akan tampak pada hari

ke-5 dan 20 pasca luka bakar (Gurtner, 2007).

c. Fibroblas

Fibroblas biasanya akan tampak pada sekeliling luka (Suriadi, 2004).

Pertumbuhan fibroblas terjadi pada hari ke-7 hingga hari ke-14 pasca luka bakar,

setelah itu akan terus terjadi penyempurnaan sampai struktur kulit kembali normal

(Schultz, 2005; Argamula, 2008). Adanya fibroblas pada hari ke-7 menandakan

fase penyembuhan luka memasuki fase proliferasi (Cotran et al., 1999). Pada hari

ke-7 rerata skor fibroblas menunjukkan semua kelompok tikus terdapat beberapa

fibroblas sedangkan pada hari ke-14 rerata skor fibroblas pada KKN, KKP dan

UKR (1%) menunjukkan adanya fibroblas yang teratur, sedangkan pada UKS

(3%) dan UKT (5%) menunjukkan adanya fibroblas yang sejajar dengan

permukaan luka. Hal ini menunjukkan dengan bertambahnya waktu penyembuhan

luka maka kualitas jaringan kulit mengalami pemulihan yang lebih baik.

Hasil statistik Post Hoc (LSD) pada hari ke-7 menunjukkan antara semua

kelompok tidak ada perbedaan yang bermakna, kecuali pada UKT (5%) memiliki

proses penutupan luka yang lebih cepat dibandingkan dengan semua kelompok

tikus. Semakin banyaknya fibroblas pada daerah luka maka luka menjadi menciut

karena daya kontraksi luka semakin besar sehingga sisi luka akan tertarik dan

menyebabkan besar luka menjadi mengecil (Bayu, 2010). Pada hari ke-14 rerata

skor fibroblas UKS (3%) dan UKT (5%) berpengaruh berarti untuk menstimulasi

keberadaan fibroblas dibandingkan dengan KKN. Pembentukan fibroblas yang

sejajar dengan permukaan luka dapat memicu proses epitelisasi oleh proliferasi

keratinosit sehingga ukuran luka berkurang (Falanga, 2003). Pada ketiga

kelompok uji UKT (5%) merupakan konsentrasi yang paling baik dibandingkan

dengan UKR (1%) dan UKS (3%) untuk menstimulasi keberadaan fibroblas.

Page 96: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

80

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Re-epitelisasi

Penyembuhan epitel sebagai mekanisme penyembuhan luka dapat terlihat

dalam proses penutupan luka. Pada hari ke-7 jumlah re-epitelisasi sudah mulai

terbentuk untuk menutupi luka pada seluruh kelompok tikus. Hal ini menunjukkan

telah terjadi pemulihan jaringan epitel yang akan menghasilkan lapisan epidermis

yang utuh dan menandakan fase proliferase sudah mulai terbentuk. Semakin cepat

proses re-epitelisasi terbentuk menandakan semakin cepat struktur lapisan

epidermis dalam keadaan normal sehingga mempercepat proses penyembuhan

luka (Kalangi, 2004). Pada hari ke-14 jumlah re-epitelisasi pada UKR (1%), UKS

(3%), dan UKT (5%) lebih banyak dibandingkan dengan hari ke-7. Hal ini

menunjukkan lapisan epitel mengalami puncak ketebalannya. Peningkatan

ketebalan epitel disebabkan oleh keberadaan fibroblas yang banyak bermigrasi

pada daerah luka (Aryenti, 2008). Skor rerata re-epitelisasi pada UKT (5%) paling

tinggi diantara kelompok lain, sehingga dapat memperbaiki jaringan luka bakar

yang lebih baik jika dibandingkan dengan kempok lain. Hal ini menandakan

semakin banyak jaringan epitel disekitar luka, maka proses penyembuhan luka

yang berlangsung akan semakin singkat (Paglinawan R, d.k.k., 2008). Kurang

efektifnya gel getah jarak cina UKR (1%) dan UKS (3%) dalam menyembukan

luka, karena pelepasan dari basis dipengaruhi oleh faktor fisika-kimia obat baik

dari basis atau bahan obatnya, faktor kelarutan dan konsentrasi bahan aktif

(Miryam, 2014).

Hasil uji statistik Post Hoc (LSD) menunjukkan data skor re-epitelisasi

preparat hari ke-7 pada UKR (1%), UKS (3%) dan UKT (5%) memperlihatkan

kemampuan untuk meningkatkan re-epitelisasi epidermis lebih baik dibandingkan

dengan KKN, sehingga luka lebih cepat menutup dan menghasilkan kembali

lapisan epidermis yang kembali utuh. Re-epitelisasi sudah ditemukan pada hari

ke-7, karena skor sel radang menunjukkan penurunan secara bermakna, sehingga

terjadi pertumbuhan sel epitel (Morison, 2004). Berdasarkan analisis Post Hoc

(LSD) pada hari ke-14 menunjukkan bahwa UKS (3%) dan UKT (5%) dapat

mempercepat pembetukan epitelisasi lebih baik dibandingkan dengan KKN,

sedangkan UKR (1%) tidak memberikan pengaruh yang berarti untuk

mempercepat pembentukan epitelisasi pada hari ke-14.

Page 97: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian uji efektivitas gel getah jarak cina (Jatropha

multifida Linn.) untuk penyembuhan luka bakar derajat dua pada kulit punggung

tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemberiaan UKS (3%) sudah mampu mempercepat proses penyembuhan

luka bakar karena memiliki persentase penyembuhan luka sebesar 100%

(p≤0,05).

2. Permukaan luka bakar pada hari ke-21, pemberiaan UKS (3%) sudah

mampu menutupi permukaan luka secara sempurna dan terdapat bulu yang

menutupi luka.

3. Perubahan fisiologis luka bakar pada UKS (3%) sudah mampu

mempercepat pembentukan dan pengelupasan keropeng (scab).

4. Secara mikroskopis pada UKS (3%) sudah mampu menunjukkan

peningkatan skor angiogenesis, fibroblas dan re-epitelisasi serta

menunjukkan penurunan skor sel radang setelah penyembuhan luka bakar

pada hari ke-7 dan hari ke-14 (p≤0,05).

5.2. Saran

Adapun saran untuk penelitian lebih lanjut adalah :

1. Perlu dilakukan uji stabilitas fisik sediaan gel getah jarak cina (Jatropha

multifida Linn.) lebih lanjut dan metode uji sebelumnya disempurnakan

untuk evaluasi homogenitas dan pH.

Page 98: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

82

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Perlu dilakukan uji toksisitas terhadap sediaan gel getah jarak cina

(Jatropha multifida Linn.) untuk mengetahui batasan konsentrasi yang

aman digunakan.

3. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menguji efektivitas sediaan

cairan antiseptik getah jarak cina (Jatropha multifida Linn.) untuk

pengobatan luka bakar pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur

Sprague Dawley.

4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan konsentrasi ekstrak yang

lebih bervariasi untuk mengetahui konsentrasi yang optimal untuk

mempercepat penyembuhan luka bakar.

Page 99: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

83

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2006. Isolasi dan Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Tumbuhan Jatropha multifida L. Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA, FKIP. Universitas Riau, Pekanbaru. 5(2) : 59-65. ISSN : 1412-4595.

Abiodun F., Ighodaro I., Osayemwenre E., & Onyinye J. A. 2013. Chemical Characterization, Anti inflammatory and Analgesic Properties of Jatropha Multifida Root Bark. Department of Pharmaceutical Chemistry, Faculty of Pharmacy, University of Benin, Benin City, Nigeria. Vol. 17 (3) 357-362. ISSN : 1119-8362.

Aditya R., Winsa Husin., & Hana Ratnawati. 2007. Pengaruh getah Jarak Cina (Jatropha multifida L.) terhadap waktu penyembuhan luka. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha-Bandung.

Agoes, G., & S. T. Darijanto. 1990. Teknologi Farmasi Likuida dan Semisolid, Pusat Antar Universitas Bidang Ilmu Hayati. Fakultas Farmasi. Institut Teknologi Bandung.

Agustina, I. 2008. Kajian Jenis Tumbuhan Obat yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat Pegunungan di Kabupaten Pidie. Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Aiyelaagbe OO. 2001. Fitoterapia. Vol. 72, 544-546. Akhoondinasab M. R., Saberi M. 2014. Comparison of Healing Effect of Aloe

vera extract and Silver Sulfadiazine in Burn Injuries in Experimental Rat Model. Original article Vol. 3 No. 1; 29-34.

Anastya, A. D. 2015. Formulasi Sediaan Skin Cream Aloe Vera (Aloe barbadensis): Evaluasi Fisik dan Stabilitsa Fisik Sediaan. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Anief, M. 1997. Ilmu Meracik Obat. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Anief, Moh. 2007. Farmasetika Cetakan IV. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta. Anonim. 2010. A Guide to Freeze Drying for the Laboratory. Labconco. An

Industry Service Publication. Ansel, H. C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Diterjemahkan oleh

Ibrahim, F., Edisi keempat. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Aponno, Jeanly V., Paulina V.Y. Yamlean., Hamidah S. Supriati. 2014. Uji

Efektivitas Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn) Terhadap Penyembuhan Luka yang Terinfeksi Bakteri Staphylococcus aureus Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus). PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT 3 (3): 2302-2493.

Argamula, G. 2008. Aktivitas Sediaan Salep Ekstrak Batang Pohon Pisang Ambon (Musa paradisiaca var sapientum) dalam Proses Persembuhan Luka pada Mencit (Mus musculus albinus). Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Bogor

Aryenti. 2008. Pengaruh Pemberian Getah Batang Pisang Ambon (Musa Paradisiaca var Sapientum Lamb) Terhadap penyembuhan Luka Bakar pada Kulti Tikus Putih (Rattus norvegicus). Tesis. Program Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Page 100: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

84

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Balqis, Ummu., Rasmaidar., dan Marwiyah. 2014. Gambaran Histopatologis Penyembuhan Luka Bakar Menggunakan Daun Kedondong (Spondias dulcis F.) dan Minyak Lelapa pada Tikus Putih (Rattus norvegicus). Jurnal Medika Veterinaria, 8 (1), 31-36.

Bayu, Febram, Letje Wientarsih dan Bambang Pontjo. 2010. Aktivitas Sediaan Salep Ekstrak Batang Pohon Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) dalam Proses Penyembuhan Luka pada Mencit (Mus musculus albinus). Majalah Obat Tradisional, 15(3), 121 – 137.

Budiman., Muhammad Haqqi. 2008. Uji Stabilitas Fisik dan Aktivitas Antioksidan Sediaan Krim yang Mengandung Ekstrak Kering Tomat (Solanum lycopersicum L.). Depok: Universitas Indonesia.

Chandira, R.M., Pradeep, A Pasupathi., Bhowmik, D., Chinjaranjib, B Jayakar., Tripathi, K K., Kumar, K P Sampath. 2010. Design, Development and Formulation of Antiacne Dermatological Gel. Tamilnadu : Vinayaka Missions College of Pharmacy, VM University. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research. ISSN No : 0975-7384.

C.J. Green, J. Knight, S. Precious & S. Simpkin. 1980. Ketamine alone and combined with diazepam or xylazine in laboratory animals: a 10 year experience. Medical Research Council Clinical Research Centre. Northwick Park, Watford Road, Harrow, Middlesex, HAl 3UJ, United Kingdom.

Cotran R. S, V. Kumar, T. Collins. 1999. Pathology Basic of Disease. 6 th ed. W. B Saunders Co. Philadelphia.

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III, Jakarta: Depkes RI. Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV, Jakarta: Depkes RI. Depkes RI. 2000. Paremeter Standar Umum Ekstrak Tanaman Obat. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Dewiyanti, A., Hana R., & Sugiarto P. 2009. Perbandingan Pengaruh Ozon,

Getah Jarak Cina (Jatropha multifida L.) dan Povidone Iodine10% terhadap Waktu Penyembuhan Luka pada Mencit Betina Galur Swiss Webster. Jurnal. Vol.8. No.2: 132-137.

Diegelmann, R. F. 2004. Wound Healing: An Overview of Acute, Fibrotic and Delayed Healing. Frontires in Bioscience, 9 : 283-289.

Dila Tunjungsari. 2012. Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) Dengan Basis Carbomer. Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Duarte, C. M. E., Quirino, M. R. S., Patrocinio, M. C., & Anbinder A.L. 2011. Effects of Chamomilla recutita (L.) on Oral Wound Healing in Rats. Journal section: Oral Medicine and Pathology. 6:e716-21.

Falanga, V. 2003. Mechanisms of Cutaneus Wound Repair. Dalam: Freedberg IM, Wolff K, Eisen AZ, et al, editor. Fizpatrick’s Dermatology In General Medicine. Edisi ke-6. New York: Graw-Hill.

Fehlin, H., Lu R., Huang B., dan Ming L. 2003. Free Radical Scavenging Activity of Extracts Prepared from Fresh Leaves of Selected Chinese Medicinal Plants. Fitoterapia. Vol.75(1).

Genaro, R. A. 1990. Remington’s Pharmaceutical Science. 18th ed. Macle Printing Company, Easton-Pennsilva, USA.

Page 101: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

85

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gomez, K. A. dan Gomez, A. A. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian, Terjemahan: Endang Sjamsuddin dan Justika S. Baharsjah. UI Press : Jakarta. hal. 231-237.

Grabb and Smith’s. 2007. Wound Healing Normal and Abnormal. Plastic Surgery 6th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams and Willkins.

Grace, Pierce A & Borley Neil R. 2006. At a Glance Ilmu Bedah. Surabaya: Erlangga.

Gurtner, G. C. 2007. Wound Healing, Normal and Abnormal. In: Thorne CH, Beasly, R. W. , Aston, S. J., Bartlett, S. P., Gurtner, G. C., Spear, S. L. (Eds). Grabb and Smit’s Plastic Surgery. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; p:15-22.

Guyton, C.A., & Hall, E. John. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta. Hlm 480-481.

Hadyana, A. Pujaatmaka., 2003. Kamus Kimia. Jakarta : Balai Pustaka. Handani, Arnin. 2011. Pembuatan dan Uji Stabilitas Gel Ekstrak Etanolik

Rimpang Jahe (Zingiber officinale rose) 10 % dengan Gelling Agent Carbopol 940. Skripsi. Universitas Setia Budi Surakarta.

Handayani I. 2006. Aktivitas sediaan gel dari ekstrak lidah buaya (Aloe barbadensis Miller) untuk proses persembuhan luka pada mencit (Mus musculus). Skripsi. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Hapsari NM. 2006. Aktivitas ekstrak etanol kulit batang singkong (Manihot esculenta Crantz) dalam proses persembuhan luka pada mencit (Mus musculus albinus). Skripsi. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Harborne., J.B. 1987. Metode Fitokimia. Penerbit ITB : Bandung. Hariana, Arief. 2013. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta : Penebar

Swadaya. Haryanto & Sugeng. 2009. Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia. Yogyakarta :

Pallmall. https://www. darsatop.lecture.ub.ac.id. Diakses pada tanggal 13 Februari 2016. https://www.histology-world.com. Diakses pada tanggal 1 Februari 2016. Hazrati, M., Mehrabani, D., Japoni A., Montasery, H, Azarpira N., Hamidian

A.R., & Tanideh, N. 2010. Effect of Honey on Healing of Speudomonas aureginosa Infected Burn Wounds in Rat. Journal of Applied Animal Research, 37:2, 161-165.

Ilmi, Amri, & Nufia. 2009. Tanaman Yodium (Jatropha multifida Linn.) sebagai Fortifikasi Bath Salt. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Airlangga.

Indra, Husni H., & Sisilia L. 2016. Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Etnis Melayu di Desa Sungai Baru dan Desa Sempadian Kabupaten Sambas. Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. 78124.

Ismarani, D., Pratiwi, L., Kusharyanti. 2014. Formulasi Gel Pacar Air (Impatiens balsamina Linn.) terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermis. Vol. 1. No.1. ISSN: 2407-2354.

Jahidin, Galib L.M., Muzuni, Damhuri. 2014. Ethnic Study of Traditional Medicinal Plants of Buton. Jurnal Sainsmat. Vol. 03 (1) 90-108. ISSN 2086-6755.

Page 102: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

86

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Juniarti, Aryenti, Yuhernita, Poerwaningsih, E.H., Jusuf, A.A., Freisleben, H.J., Sadikin, M. 2012. Effects of Methanolic Jatropha multifida L. Extract in Wound Healing Assessed by the Total Number of PMN Leukocytes and Fibroblasts. Makara Journal of Science. 16(3): 178-182.

Kalangi, Sonny John Ruddy. 2004. Peran Integrin pada Angiogenesis Penyembuhan Luka. Vol.83. Nomor 3. Manado : CDK 184.

Kandowangko. 2011. Laporan Penelitian Pengembangan Program Studi Dana PNBP Tahun Anggaran 2011. Universitas Negeri Gorontalo.

Kibbe, H, Arthur. 2000. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Third Edition. American Pharmaceutical Association. Washington D.C.

Kim YS, 2011. Flavonoids : a review of probable mechanisms of actions and potential applications. The American Journal of Clinical Nutrition Vol. 74 No. 4; 418-425.

Kojier, et al. 1995. Fundammentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. California: Addison-Weasley.

Krinke, G. J. 2000. The Laboratory Rat. San Siego. CA : Academic Press. Hal: 150-152.

Kumar, T. Collins & Cotran R. S, V. 2007. Pathology Basic of Disease. 6 th ed. W. B Saunders Co. Philadelphia.

Kurniawan, Dhadhang W. 2012. Teknologi Sediaaan Farmasi. Laboratorium Farmasetika UNSOED. Purwokerto.

Kusumawati, D. 2004. Bersahabat dengan Hewan Coba. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. p. 38 - 45.

Lachman, 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri edisi ketiga. Jakarta : UI Press.

Layukan, F., Tambaru, E., Ruslan, M. U. 2016. Keragaman Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat Tradisional di Masyarakat Desa Talion dan Desa Sarapeang Kecamatan Rembon Kabupaten Tana Toraja. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin. Makassar.

Leyden, J.J. and Rawlings, A.V. 2001. Skin Moisturization. 1st Edition. Marcel Dekker Inc., New York, pp.559.

Lieberman, H.A., Lachman, L., dan Kanig, J.L. 1996. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press.

Listyanti AR. 2006. Pengaruh Pemberian Getah Batang Pohon Pisang Ambon (Musa parasidiaca var. Sapientum) dalam Proses Persembuhan Luka pada Mencit (Mus musculus albinus). Skripsi. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Majid A. & Muhammad, M. 2013. Perawatan pasien luka bakar. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Martin P. 1997. Wound Healing-Aiming for Perfect Skin Regeneration. Science J; 276: 75- 81.

Mayasari, 2003. Sambiloto sebagai Bahan Antibakterial. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Mellor, J.D. 1978. Fundamentals of Freeze-Drying. London: Academic Press. Miryam Ch., Muntiaha, Pauliana V. Y yamlean, & Widya A. L. 2014. Uji

Efektivitas Sediaan Krim Getah Jarak Cina (Jatropha multifida L.) untuk

Page 103: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

87

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengobatan Luka Sayat yang Terinfeksi Bakteri Staphylococcus aureus pada Kelinci (Orytolagus cuniculus). Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado. ISSN : 2302-2493.

Moenadjat, Y. 2003. Luka Bakar: Pengetahuan Klinis Praktis. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Morison, Moya J. 2004. Manajemen Luka. Jakarta: EGC. Muchtadi, T. R., Sugiono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Departemen

Pendidikan. Narayana, K. R., Reddy, M. R, and Chaluvadi, M. R. 2001. Bioflavonoids

Classification Pharmacological, Biochemical Effects and Therapeutic Potential. Indian Journal Pharmacology. 33: 2-16.

Nelson, Behrman, Kliegman & Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Diterjemahkan oleh Samik. Jakarta : EGC.

Nursiah, 2011. Formulasi Gel Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Fakultas Farmasi. Universitas Hasanuddin dan universitas Muslim Indonesia. Makassar.

Okarisman. 2012. Pengaruh Gel Kombinasi Ekstrak Jatropha multifida dan Daun Carica papaya terhadap Penyembuhan Luka Bakar Kimia pada Rattus norvegicus. Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UMY.

Olowokudejo JD, Kadiri AB, Travih V. A. 2008. Ethnobotanical Leaflets. Vol. 12, 851–865.

Osiniyi, O & Onajobi, F. 2003. Coagulant and Anticoagulant Activity in Jathropa curcas Latex. Journal of Ethnopharmacology. 89(1): 101-105.

Oyi, A.R., Onaolapo J.A., Haruna A.K dan Morah C.O. 2007. Antimicrobial Screening and Stability Studies of The Crude Extract of Jathropa curcas Linn. Latex (Euphorbiaceae). Nigerian Journal of Pharmaceutical Science. 6(2): 14-20.

Paglinawan R, Colic M, Simon M. A. 2008. Comparative Study of the Influence of Different Pressure Levels Combined with Various Wound Dressings on Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) Driven Wound Healing. Presented at the European Tissue Repair Society. Republic of Malta.

Permadi, A. 2008. Membuat Kebun Tanaman Obat. Pustaka Bunda. Jakarta. Prasetyo, 2008. Aktivitas dan Uji Stabilitas Sediaan Gel Ekstrak Batang Pisang

Ambon (Musa paradisiaca var sapientum) dalam Proses Penyembuhan Luka Bakar Pada Mencit (Mus musculus albinus). Tesis. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Prasetyo. B. F., Wientarsih. I., , Priosoeryanto. B. P. 2010. Aktivitas Sediaan Gel Ekstrak Batang Pohon Pisang Ambon dalam Proses Penyembuhan Luka pada Mencit. Jurnal. 11 (2) : 70-73.

Price, S. A. dan Wilson, M. L. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit. Edisi ke-6. Terjemahan dari Phathophysiology : Clinical Conceps of Disease Processes, oleh Brahm U. Pendit, Huriawati Hartanto, Pita Wulansari dan Dewi Asih Mahanani, EGC, Jakarta.

Prihanti, A. M. H. 2008. Pengaruh Pemberian Perasan Daun Dewa (Gynura segetum(lour)Merr) terhadap Bleeding Time dan Clotting Time pada Tikus Wistar Jantan. Skripsi. Universitas Jember. Jember.

Pringgoutomo, S., Sutisna, H, dan Achmad, T. 2002. Patologi I (Umum). Edisi ke-1. Sagung Seto. Jakarta.

Page 104: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

88

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Putri, Almahitta Cintami. 2013. Pengaruh Ekstral Aqueous Kulit Delima (Punica granatum) Peroral Terhadap Makrofag, Fibroblas dan Kolagen Pada Penyembuhan Luka Bakar Tikus Putih. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Rahman, Abdul. 2013. Formulasi Sediaan Gel yang Mengandung Serbuk Getah Tanaman jarak Cina (Jatropha multifida Linn.) Serta Pengujian Aktivitasnya Terhadap Luka Pada Mencit Galur Swiss Webster. Skripsi. Jurusan Farmasi FMIPA universitas Islam Bandung.

Rowe, R. C., P. J. Sheskey, and S. C. Owen (Eds.). 2003. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 4th ed. London : Pharmaceutical Press.

Rukmono, 1996. Patologi. Kumpulan Kuliah Patologi. Bagian Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.

Sabiston. 1987. Buku Ajar Bedah. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta. Saifudin, A. 2011. Standarisasi Bahan Obat Alam. Jogjakarta:Graha Ilmu. Santosa. 2007. Karet. (http://id.wikipedia.org/wiki/karet). Diakses tanggal 30

JULI 2016. Sari, R. & Isadiartuti, D. 2006. Studi Efektifitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan

Ekstrak Daun Sirih. Majalah Farmasi Indonesia. 17(4): 163-169. Schultz GS, Ladwig G, Wysocki A. 2005. Extracellular matrix: review of its roles

in acute and chronic wounds. World Wide Wounds. Schwartz, S. I. 2000. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6. Laniyati

(Penterjemah). EGC : Jakarta. 137-138. Shafira, 2015. Formulasi Sediaan Spray Gel Serbuk Getah Tanaman Jarak Cina

(Jatropha ultifida Linn.) dengan Variasi Jenis Polimer Pembentuk Film dan Jenis Plasticizer. Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Unisba. ISSN : 2460-6472.

Sjamsuhidayat, Wim De Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi I. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Smith, Mangkoewijoyo.S. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Edisi I . Jakarta : UI Press. Hal: 37-39.

Steve Christman. 2003. Floridata Plant Encyclopedia : Jatropha multifida. Diakses dalam http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=JAMU. Diakses pada tanggal 13 Februari 2016.

Suarsini, E, dan Witjoro, A, 2006. Kajian Beberapa Metode Ekstraksi Daun Jarak Tintir (Jatropha multifida Linn) terhadap Daya Antimikroba Pada Bakteri Stapphylococus Aureus dari Penderita Folik ulitis. http://lemlit.um.ac.id/wpcontent/uploads/2009/07/ABSTRACK/20071.pdf . Diakses pada tanggal 13 Februari 2016.

Subowo. 2009. Histologi umum. Edisi II. Anggota IKAPI. Bandung : Bumi Aksara.

Sugiyanto. 1995. Petunjuk Farmakologi. Edisi IV. Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Sumantri, I. 2007. Definisi Luka. http://www.irmanthea/2007/07 . Diakses pada tanggal 13 Februari 2016.

Suriadi. 2004. Perawatan Luka. Jakarta: Sagung Seto. Susiarti, S. 2006. Pengetahuan dan PemanfaatanTumbuhan Obat di Sabang -

Pulau Weh, Nangroe Aceh Darussalam. Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi – LIPI. Hal. 198-209. ISSN: 1441-318X.

Page 105: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

89

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Syarfati, K., K. Eriani, A. Damhoeri. 2011. The Potential of Jarak Cina (Jatropha multifida Linn.) Secretion in Healing New-Wounded Mice. Jurnal Natural, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Syiah Kuala, Aceh, Vol. 11, No.1.

Tavares Pereira DDS, Lima-Ribeiro MHM, Pontes-Filho NT, Carneiro-Le˜ao ADA, Santos Correia MTD. 2012. Development of AnimalModel for Studying Deep Second Degree-Thermal Burns. J Biomed Biotechnol : 1-7.

Taylor C, Lilis C, LeMone. P. 1997. Fundamental of Nursing: The Art and Science of Nursing Care. Philadelphia: Lippinott-Raven Publishers.

The Lubrizol Corporation. 2002. Optimizing Performance of Carbopol ETD 2020 and Ultrez 10 Polymers with Partial Neutralization of Polymer Dispersions. Copyright 2012.

Tranggono, I. R., Latifah. 2007. Buku pegangan ilmu pengetahuan kosmetika. Jakarta: Gramedia.

Ulfa. 2015. Efektifitas Penyembuhan Luka Bakar Salep Ekstrak Etanol Daun Senggani (Malastoma malabatrikum L) Pada Tikus (Ratus norvegicus) Jantan Galur Wistar. Skripsi. Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak.

V. Alekhya, T. Deepan, S. Ramachandran and M.D. Dhanaraju. 2013. Preliminary Phytochemical Investigation of Jatropha Multifida. Research lab, GIET School of Pharmacy, Rajamundry-533294.A.P, India. ISSN : 1817-3047.

Victor, P., 2007. Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional. Edisi 11. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran.

Wade, A., and Waller, P. J. 2013. Handbook of Pharmaceutical Excipients. The Pharmaceutical Press. London.

Wardani, L.P. 2009. Efek Penyembuhan Luka Bakar Gel Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle) pada Kulit Punggung Kelinci. Skripsi. Surakarta: Fakultas Farmasi.

World Health Organization. 2000. General Guidelines for Methodologies on Research and Evaluation of Traditional Medicine. Geneva: World Health Organization.

Yuhernita, 2014. Pengaruh Pemberian Gel Dari Ekstrak Metanol Daun Jarak Tintir (Jatropha multifida Linn.) Terhadap Kepadatan Serabut Kolagen dan Jumlah Angiogenesis dalam Proses Penyembuhan Luka. Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV”. Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. Jakarta.

Zulfiani, Yuniati, E., & Pitopang R. 2013. Kajian Etnobotani Suku Kaili Tara di Desa Binangga Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Biocelebes. Vol. 07 (1) 67-74. ISSN: 1978-6417.

Page 106: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

91

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 1. Prosedur kerja

Proses Pengambilan

Sampel Getah

Evaluasi Gel Uji

Homogenitas

Proses Ekstraksi Freeze

Drying

Evaluasi Gel Uji pH

Evaluasi Organoleptis

Stabilitas Dipercepat

Suhu 280C dan Suhu

Evaluasi Homogenitas

Stabilitas Dipercepat

Suhu 280C

Pembuatan Luka Bakar

Pengolesan Gel Bahan

Uji

Pengamatan Luka

Bakar

Eksisi Jaringan Kulit

Pengamatan Preparat

Histopatologi

Pembuatan Preparat

Histopatologi

Penetapan Kadar Air

Evaluasi Homogenitas

Stabilitas Dipercepat

Suhu 400C

Evaluasi pH Stabilitas

Dipercepat Suhu 400C

Penetapan Kadar Abu

Evaluasi Gel Uji

Organoleptik

Evaluasi pH Stabilitas

Dipercepat Suhu 280C

Page 107: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

92

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 2. Determinasi Tanaman Jatropha multifida Linn.

Page 108: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

93

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3. Sertifikat Tikus Putih Jantan Galur Sprague Dawley

Page 109: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

94

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 4. Ethical Clearance Komite Etik Penelitian Kesehatan FKUI

Page 110: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

95

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 5. Perhitungan Rendemen

Berat getah yang diperoleh = 50,19 gram

Berat simplisia yang dikeringkan = 13,31 gram

% Rendemen = �����������������������������

����������������������� × 100%

% Rendemen = ��,��

��,�� × 100%

= 26,52%

Page 111: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

96

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 6. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Getah Jarak Cina

Hasil Skrining

Fitokimia

Metode Hasil Keterangan

Identifikasi Alkaloid

Sebanyak 1 ml ekstrak +

5 tetes amoniak pekat

ditambahkan 2 ml asam sulfat 2N 1 tetes pereaksi Mayer endapan

Tidak ada

endapan

-

Sebanyak 1 ml ekstrak

+ 5 tetes amoniak pekat

ditambahkan 2 ml asam sulfat 2N 1 tetes pereaksi

Bouchardat endapan

Tidak ada

endapan

-

Identifikasi Tanin

Sebanyak 1 ml ekstrak +

5 tetes NaCl 10%

ditambah dengan gelatin

1% + NaCl 10%

endapan

Endapan +

Identifikasi Flavonoid

Sebanyak 1 ml ekstrak +

5 tetes etanol

ditambah pita Mg + 5

tetes HCl pekat

warna kuning, orange,

dan merah

Warna

kuning

+

Page 112: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

97

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Identifikasi Saponin

Sebanyak 1 ml ekstrak +

2 ml aquadest busa

yang stabil selama 30

detik

Terbentuk

busa yang

stabil selama

30 detik

+

Identifikasi Iodine

Sebanyak 1 ml ekstrak +

KI berwarna merah

bata

Warna merah

bata

+

Page 113: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

98

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 7. Pemeriksaan Parameter Non Spesifik

Pemeriksaan Parameter Ekstrak

1. Pemeriksaan Kadar Air

Bobot wadah kosong (Wo) = 40,35 gram

Bobot ekstrak + wadah sebelum pemanasan (W1) = 41,38 gram

Bobot ekstrak + wadah setelah pemanasan (W2) = 41,28 gram

% Kadar air = �����

����� × 100%

% Kadar air = ��,�����,��

��,�����,�� × 100%

% Kadar air = �,��

�,�� × 100%

% Kadar air = 9,45%

2. Pemeriksaan Kadar Abu

Berat krus kosong (Wo) = 37,10 gram

Bobot krus kosong + berat sebelum dikeringkan (W1) = 38,10 gram

Bobot krus kosong + berat sebelum dikeringkan (W2) = 37,13 gram

% Kadar Abu = �����

�����× 100%

% Kadar Abu = ��,�����,��

��,�����,��× 100%

% Kadar Abu = �,��

�,�� × 100%

% Kadar Abu = 3,24%

Page 114: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

99

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 8. Tahapan Pengukuran Luas Luka Bakar

a) Buka software ImageJ, klik ‘’File”

dan klik “Open” pada Menu Bar.

b) Pilih foto yang akan digunakan

untuk melihat luas luka bakar

c) Klik Tool Bar “Straight” dan buat

garis lurus sepanjang 1 cm pada

gambar penggaris.

d) Klik Menu “Analyze” lalu pilih

“Set Scale”.

e) Ukuran panjang penggaris diubah

pada kolom “Known Distance”

menjadi 1, lalu diubah satuan dalam

kolom “Unit of Length” menjadi cm,

kemudian klik “OK”.

f) Klik Tool Bar “Freehand

Selections” dan buat pola sesuai

bentuk pola sesuai bentuk luka bakar.

g) Klik Menu “Analyze”, kemudian

klik “Measure”.

h) Didapat hasil pengukuran luas

luka bakar pada kolom “Area”.

Page 115: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

100

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 9. Data Persentase Penyembuhan Luka Bakar

Kelompok Tikus

Luas Luka

Hari-0 (cm2)

Luas Luka

Hari-1 (cm2)

Rerata Luas Luka

Hari-1 (cm2) ± SD

Luas Luka

Hari-21 (cm2)

Rerata Luas Luka

Hari-21 (cm2) ± SD

Penurunan Luas Luka

(cm2)

Rerata Penurunan Luas Luka (cm2) ± SD

Persentase Penyembuhan

(%)

Rerata Persentase

Penyembuhan (%) ± SD

Kelompok Kontrol Negatif

8,68 8,65

8,46 ± 0,15

0,39

0,30 ± 0,10

8,26

8,15 ± 0,19

95,49

96,39 ± 1,24 8,44 8,43 0,20 8,23 97,62 8,28 8,27 0,40 7,87 95,16 8,50 8,49 0,23 8,26 97,29

Kelompok Kontrol Positif

8,27 8,26

8,35 ± 0,25

0,33

0,26 ± 0,13

7,93

8,09 ± 0,19

96,00

96,82 ± 1,56 8,08 8,06 0,14 7,92 98,26 8,49 8,47 0,17 8,30 97,99 8,65 8,64 0,43 8,21 95,02

Uji Konsentrasi Rendah 1%

7,60 7,59

7,72 ± 0,11

0,12

0,12 ± 0,05

7,47

7,60 ± 0,10

98,41

98,37 ± 0,75 7,80 7,77 0,19 7,58 97,55 7,86 7,85 0,14 7,71 98,21 7,70 7,69 0,05 7,64 99,37

Uji Konsentrasi Sedang 3%

8,11 8,05

7,96 ± 0,06

0,00

0.00 ± 0.00

8,05

7,95 ± 0,07

100,00

100,00 ± 0,00 8,03 7,95 0,00 7,95 100,00 7,89 7,88 0,00 7,88 100,00 7,96 7,95 0,00 7,95 100,00

Uji Konsentrasi Tinggi 5%

8,01 8,00

8,03 ± 0,02

0,00

0.00 ± 0.00

8,00

8,03 ± 0,02

100,00

100,00 ± 0,00 8,07 8,05 0,00 8,05 100,00 8,06 8,05 0,00 8,05 100,00 8,03 8,02 0,00 8,02 100,00

Page 116: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

101

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 10. Hasil Analisis Statistik Persentase Penyembuhan Luka Bakar

a. Uji Normalitas

Tujuan : untuk distribusi normal data persentase penyembuhan luka bakar

Hipotesis :

Ho = Data persentase penyembuhan luka bakar terdistribusi normal

Ha = Data persentase penyembuhan luka bakar tidak terdistribusi normal

Pengambilan keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

persentase_penyembuhan_luka

N 20

Normal Parametersa Mean 98.3185

Std. Deviation 1.78038

Most Extreme Differences Absolute .228

Positive .172

Negative -.228

Kolmogorov-Smirnov Z 1.018

Asymp. Sig. (2-tailed) .252

Keputusan : Data persentase penyembuhan luka bakar seluruh kelompok uji terdistribusi normal.

Page 117: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

102

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Uji Homogenitas

Tujuan : untuk melihat data persentase penyembuhan luka bakar homogen atau tidak

Hipotesis :

Ho = Data persentase penyembuhan luka bakar terdistribusi homogen

Ha = Data persentase penyembuhan luka bakar tidak terdistribusi homogen

Pengambilan keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak

Test of Homogeneity of Variances

persentase_penyembuhan_luka

Levene Statistic df1 df2 Sig.

16.595 4 15 .000

Keputusan : Data persentase penyembuhan luka bakar seluruh kelompok uji tidak terdistribusi homogen.

c. Uji Kruskal-Wallis

Tujuan : untuk menentukan apakah terdapat perbedaan bermakna antara persentase penyembuhan luka pada semua

kelompok tikus.

Hipotesis :

Ho = Data persentase penyembuhan luka bakar tidak berbeda secara bermakna

Ha = Data persentase penyembuhan luka bakar berbeda secara bermakna

Page 118: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

103

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengambilan keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak

Ranks

kelompok_tikus N Mean Rank

persentase_penyembuhan_luka Kelompok kontrol negatif 4 4.25

Kelompok kontrol positif 4 5.75

Uji konsentrasi rendah 4 9.50

Uji konsentrasi sedang 4 16.50

Uji konsentrasi tinggi 4 16.50

Total 20

Test Statistics

a,b

persentase_penyembuhan_luka

Chi-Square 16.423

Df 4

Asymp. Sig. .003

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: kelompok_tikus

Keputusan : Semua kelompok tikus terdapat perbedaan yang bermakna terhadap persentase penyembuhan luka.

Page 119: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

104

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Uji Mann-Whitney

Tujuan : untuk melihat kebermaknaan perbedaan antar tiap kelompok perlakuan terhadap persentase penyembuhan luka.

Hipotesis :

Ho = Data persentase penyembuhan luka bakar tidak berbeda secara bermakna

Ha = Data persentase penyembuhan luka bakar berbeda secara bermakna

Pengambilan keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak

a. Persentase penyembuhan luka antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif

Ranks

kelompok_tikus N Mean Rank Sum of Ranks

persentase_penyembuhan_luka Kelompok kontrol negatif 4 4.00 16.00

Kelompok kontrol positif 4 5.00 20.00

Total 8

Test Statistics

b

persentase_penyembuhan_luka

Mann-Whitney U 6.000

Wilcoxon W 16.000

Z -.577

Asymp. Sig. (2-tailed) .564

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .686a

Kesimpulan : Tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif.

Page 120: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

105

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Persentase penyembuhan luka antara kelompok kontrol negatif dengan uji konsentrasi rendah

Ranks

kelompok_tikus N Mean Rank Sum of Ranks

persentase_penyembuhan_luka Kelompok kontrol negatif 4 2.75 11.00

Uji konsentrasi rendah 4 6.25 25.00

Total 8

Test Statistics

b

persentase_penyembuhan_luka

Mann-Whitney U 1.000

Wilcoxon W 11.000

Z -2.021

Asymp. Sig. (2-tailed) .043

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .057a

Kesimpulan : Ada perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan uji konsentrasi rendah.

c. Persentase penyembuhan luka antara kelompok kontrol negatif dengan uji konsentrasi sedang

Ranks

kelompok_tikus N Mean Rank Sum of Ranks

persentase_penyembuhan_luka Kelompok kontrol negatif 4 2.50 10.00

Ui konsentrasi sedang 4 6.50 26.00

Total 8

Page 121: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

106

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Test Statistics

b

persentase_penyembuhan_luka

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 10.000

Z -2.460

Asymp. Sig. (2-tailed) .014

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .029a

Keputusan : Ada perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan uji konsentrasi sedang.

d. Persentase penyembuhan luka antara kelompok kontrol negatif dengan uji konsentrasi tinggi

Ranks

kelompok_tikus N Mean Rank Sum of Ranks

persentase_penyembuhan_luka Kelompok kontrol negatif 4 2.50 10.00

Uji konsentrasi tinggi 4 6.50 26.00

Total 8

Test Statistics

b

persentase_penyembuhan_luka

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 10.000

Z -2.460

Asymp. Sig. (2-tailed) .014

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .029a

Kesimpulan : Ada perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan uji konsentrasi tinggi.

Page 122: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

107

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

e. Persentase penyembuhan luka antara kelompok kontrol positif dengan uji konsentrasi rendah

Ranks

kelompok_tikus N Mean Rank Sum of Ranks

persentase_penyembuhan_luka Kelompok kontrol positif 4 3.25 13.00

Uji konsentrasi rendah 4 5.75 23.00

Total 8

Test Statistics

b

persentase_penyembuhan_luka

Mann-Whitney U 3.000

Wilcoxon W 13.000

Z -1.443

Asymp. Sig. (2-tailed) .149

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .200a

Kesimpulan : Tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok kontrol positif dengan uji konsentrasi rendah.

f. Persentase penyembuhan luka antara kelompok kontrol positif dengan uji konsentrasi sedang

Ranks

kelompok_tikus N Mean Rank Sum of Ranks

persentase_penyembuhan_luka Kelompok kontrol positif 4 2.50 10.00

Uji konsentrasi sedang 4 6.50 26.00

Total 8

Page 123: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

108

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Test Statisticsb

persentase_penyembuhan_luka

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 10.000

Z -2.460

Asymp. Sig. (2-tailed) .014

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .029a

Kesimpulan : Ada perbedaan bermakna antara kelompok kontrol positif dengan uji konsentrasi sedang.

g. Persentase penyembuhan luka antara kelompok kontrol positif dengan uji konsentrasi tinggi

Ranks

kelompok_tikus N Mean Rank Sum of Ranks

persentase_penyembuhan_luka Kelompok kontrol positif 4 2.50 10.00

Uji konsentras tinggi 4 6.50 26.00

Total 8

Test Statistics

b

persentase_penyembuhan_luka

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 10.000

Z -2.460

Asymp. Sig. (2-tailed) .014

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .029a

Keputusan : Ada perbedaan bermakna antara kelompok kontrol positif dengan uji konsentrasi tinggi.

Page 124: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

109

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

h. Persentase penyembuhan luka antara uji konsentrasi rendah dengan uji konsentrasi sedang

Ranks

kelompok_tikus N Mean Rank Sum of Ranks

persentase_penyembuhan_luka Uji konsentrasi rendah 4 2.50 10.00

Uji konsentrasi sedang 4 6.50 26.00

Total 8

Test Statistics

b

persentase_penyembuhan_luka

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 10.000

Z -2.460

Asymp. Sig. (2-tailed) .014

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .029a

Keputusan : Ada perbedaan bermakna antara uji konsentrasi rendah dengan uji konsentrasi sedang.

i. Persentase penyembuhan luka antara uji konsentrasi rendah dengan uji konsentrasi tinggi

Ranks

kelompok_tikus N Mean Rank Sum of Ranks

persentase_penyembuhan_luka Uji konsentrasi rendah 4 2.50 10.00

Uji konsentrasi tinggi 4 6.50 26.00

Total 8

Page 125: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

110

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Test Statisticsb

persentase_penyembuhan_luka

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 10.000

Z -2.460

Asymp. Sig. (2-tailed) .014

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .029a

Kesimpulan : Ada perbedaan bermakna antara uji knsentrasi rendah dengan uji konsentrasi tinggi.

j. Persentase penyembuhan luka antara uji konsentrasi sedang dengan uji konsentrasi tinggi

Ranks

kelompok_tikus N Mean Rank Sum of Ranks

persentase_penyembuhan_luka Uji konsentrasi sedang 4 4.50 18.00

Uji konsentrasi tinggi 4 4.50 18.00

Total 8

Test Statistics

b

persentase_penyembuhan_luka

Mann-Whitney U 8.000

Wilcoxon W 18.000

Z .000

Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000a

Kesimpulan : Tidak ada perbedaan bermakna antara uji konsentrasi sedang dengan uji konsentrasi tinggi.

Page 126: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

111

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 11. Hasil Analisis Statistik One way ANOVA Berat Badan Tikus

a. Uji Normalitas

Tujuan : untuk distribusi normal data berat badan tikus

Hipotesis :

Ho = Data berat badan tikus terdistribusi normal

Ha = Data berat badan tikus tidak terdistribusi normal

Pengambilan keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak

b. Uji Homogenitas

Tujuan : untuk melihat data berat badan tikus homogen atau tidak

Hipotesis :

Ho = Data berat badan tikus terdistribusi homogen

Ha = Data berat badan tikus tidak terdistribusi homogen

Pengambilan keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak

c. One way ANOVA

Tujuan : untuk menentukan apakah terdapat perbedaan bermakna antara berat badan tikus pada semua kelompok tikus.

Page 127: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

112

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hipotesis :

Ho = Data berat badan tikus tidak berbeda secara bermakna

Ha = Data berat badan tikus berbeda secara bermakna

Pengambilan keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak

a. 27 Mei 2016

Tanggal Perlakuan Kelompok Tikus Berat Badan Tikus Rerata Berat Badan Tikus±SD 27 Mei 2016

Kontrol Negatif

117

118,25±1,50 120 119 117

Kontrol Positif

117

118,75±1,71 118 121 119

Uji Konsentrasi Rendah (1%)

119

119,00±0,82 120 118 119

Uji Konsentrasi Sedang (3%)

118

119,50±1,29 121 120 119

Uji Konsentrasi Tinggi (5%)

120

120,00±0,82 119 121 120

Page 128: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

113

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

berat_badan_tikus

N 20

Normal Parametersa Mean 119.1000

Std. Deviation 1.29371

Most Extreme Differences Absolute .169

Positive .131

Negative -.169

Kolmogorov-Smirnov Z .757

Asymp. Sig. (2-tailed) .616

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal.

Test of Homogeneity of Variances

berat_badan_tikus

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.438 4 15 .270

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi homogen.

ANOVA

berat_badan_tikus

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 7.300 4 1.825 1.117 .385

Within Groups 24.500 15 1.633 Total 31.800 19

Keterangan : Berat badan tikus semua kelompok tikus tidak berbeda bermakna.

Page 129: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

114

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. 31 Mei 2016 Tanggal Perlakuan Kelompok Tikus Berat Badan Tikus Rerata Berat Badan Tikus±SD

31 Mei 2016

Kontrol Negatif

122

123,00±0,82 123 123 124

Kontrol Positif

123

124,00±0,82 125 124 124

Uji Konsentrasi Rendah (1%)

124

124,25±0,96 125 125 123

Uji Konsentrasi Sedang (3%)

126

124,50±1,29 125 124 123

Uji Konsentrasi Tinggi (5%)

124

125,50±1,29 125 127 126

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

berat_badan_tikus

N 20

Normal Parametersa Mean 124.2500

Std. Deviation 1.25132

Most Extreme Differences Absolute .179

Positive .179

Negative -.126

Kolmogorov-Smirnov Z .801

Asymp. Sig. (2-tailed) .542

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal.

Page 130: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

115

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Test of Homogeneity of Variances

berat_badan_tikus Levene Statistic df1 df2 Sig.

.833 4 15 .525

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal. ANOVA

berat_badan_tikus

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 13.000 4 3.250 2.910 .058

Within Groups 16.750 15 1.117 Total 29.750 19 Keterangan : Berat badan tikus semua kelompok tikus tidak berbeda bermakna.

c. 03 Juni 2016 Tanggal Perlakuan Kelompok Tikus Berat Badan Tikus Rerata Berat Badan Tikus±SD

03 Juni 2016

Kontrol Negatif

129

129,00±0,82 128 130 129

Kontrol Positif

129

129,75±1,50 131 131 128

Uji Konsentrasi Rendah (1%)

130

130,25±0,50 131 130 130

Uji Konsentrasi Sedang (3%)

132

130,50±1,29 131 130 129

Uji Konsentrasi Tinggi (5%)

130

131,00±0,82 131 131 132

Page 131: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

116

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

berat_badan_tikus

N 20

Normal Parametersa Mean 130.1000

Std. Deviation 1.16529

Most Extreme Differences Absolute .180

Positive .134

Negative -.180

Kolmogorov-Smirnov Z .805

Asymp. Sig. (2-tailed) .536

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal.

Test of Homogeneity of Variances

berat_badan_tikus

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.339 4 15 .102

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi homogen.

ANOVA

berat_badan_tikus

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 9.300 4 2.325 2.114 .130

Within Groups 16.500 15 1.100 Total 25.800 19

Keterangan : Berat badan tikus semua kelompok tikus tidak berbeda bermakna.

Page 132: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

117

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. 07 Juni 2016

Tanggal Perlakuan Kelompok Tikus Berat Badan Tikus Rerata Berat Badan Tikus±SD 07 Juni 2016

Kontrol Negatif

134

133,75±0,96 133 133 135

Kontrol Positif

135

134,50±1,00 135 133 135

Uji Konsentrasi Rendah (1%)

135

135,00±0,82 134 136 135

Uji Konsentrasi Sedang (3%)

136

135,00±0,82 134 135 135

Uji Konsentrasi Tinggi (5%)

137

135,75±0,96 136 135 135

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

berat_badan_tikus

N 20

Normal Parametersa Mean 134.8000

Std. Deviation 1.05631

Most Extreme Differences Absolute .275

Positive .225

Negative -.275

Kolmogorov-Smirnov Z 1.230

Asymp. Sig. (2-tailed) .097

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal.

Page 133: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

118

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Test of Homogeneity of Variances

berat_badan_tikus

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.300 4 15 .873

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi homogen. ANOVA

berat_badan_tikus

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 8.700 4 2.175 2.610 .078

Within Groups 12.500 15 .833 Total 21.200 19

Keterangan : Berat badan tikus semua kelompok tikus tidak berbeda bermakna. e. 10 Juni 2016

Tanggal Perlakuan Kelompok Tikus Berat Badan Tikus Rerata Berat Badan Tikus±SD 10 Juni 2016

Kontrol Negatif

139

139,00±0,00 139 139 139

Kontrol Positif

140

139,00±0,82 139 138 139

Uji Konsentrasi Rendah (1%)

139

139,50±0,58 140 139 140

Uji Konsentrasi Sedang (3%)

138

140,00±1,63 140 142 140

Uji Konsentrasi Tinggi (5%)

142

140,75±0,96 141 140 140

Page 134: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

119

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

berat_badan_tikus

N 20

Normal Parametersa Mean 139.6500

Std. Deviation 1.08942

Most Extreme Differences Absolute .225

Positive .225

Negative -.175

Kolmogorov-Smirnov Z 1.005

Asymp. Sig. (2-tailed) .265

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal.

Test of Homogeneity of Variances

berat_badan_tikus

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.500 4 15 .252

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi homogen.

ANOVA

berat_badan_tikus

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 8.800 4 2.200 2.400 .096

Within Groups 13.750 15 .917 Total 22.550 19

Keterangan : Berat badan tikus semua kelompok tikus tidak berbeda bermakna.

Page 135: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

120

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

f. 14 Juni 2016

Tanggal Perlakuan Kelompok Tikus Berat Badan Tikus Rerata Berat Badan Tikus±SD 14 Juni 2016

Kontrol Negatif

143

144,25±1,50 146 143 145

Kontrol Positif

145

144,75±0,50 145 145 144

Uji Konsentrasi Rendah (1%)

146

145,00±1,41 145 146 143

Uji Konsentrasi Sedang (3%)

146

146,00±0,82 145 147 146

Uji Konsentrasi Tinggi (5%)

146

146,25±0,96 145 147 147

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

berat_badan_tikus

N 20

Normal Parametersa Mean 145.2500

Std. Deviation 1.25132

Most Extreme Differences Absolute .221

Positive .129

Negative -.221

Kolmogorov-Smirnov Z .988

Asymp. Sig. (2-tailed) .284

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal.

Page 136: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

121

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Test of Homogeneity of Variances

berat_badan_tikus

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.836 4 15 .174

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi homogen.

ANOVA

berat_badan_tikus

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 11.500 4 2.875 2.363 .100

Within Groups 18.250 15 1.217 Total 29.750 19

Keterangan : Berat badan tikus semua kelompok tikus tidak berbeda bermakna.

Page 137: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

122

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 12. Hasil Analisis Statistik One way ANOVA Skor Parameter Luka

a. Uji Normalitas

Tujuan : untuk distribusi normal data skor parameter luka bakar

Hipotesis :

Ho = Data skor parameter luka bakar terdistribusi normal

Ha = Data skor parameter luka bakar tidak terdistribusi normal

Pengambilan keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak

b. Uji Homogenitas

Tujuan : untuk melihat data skor parameter luka bakar homogen atau tidak

Hipotesis :

Ho = Data skor parameter luka bakar terdistribusi homogen

Ha = Data skor parameter luka bakar tidak terdistribusi homogen

Pengambilan keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak

c. One way ANOVA

Tujuan : untuk menentukan apakah terdapat perbedaan bermakna antara skor parameter luka bakar pada semua kelompok

tikus.

Page 138: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

123

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hipotesis :

Ho = Data skor parameter luka bakar tidak berbeda secara bermakna

Ha = Data skor parameter luka bakar secara bermakna

Pengambilan keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak

a. Angiogenesis

Lima

Lapang

Pandang

Preparat Hari Ke-7 Preparat Hari Ke-14

KKN KKP UKR UKS UKT KKN KKP UKR UKS UKT

1 0 0 2 2 2 4 3 3 3 4

2 0 1 2 1 2 2 2 3 4 4

3 0 1 1 1 1 3 3 3 3 4

4 1 0 0 1 1 2 4 3 4 3

5 1 1 1 2 1 1 3 4 4 4

Rerata ±

SD

0,40±0,55 0,60±0,55 1,20±0,84 1,40±0,55 1,40±0,55 2,40±1,14 3,00±0,71 3,20±0,45 3,60±0,55 3,80±0,45

Page 139: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

124

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hasil skor angiogenesis pada hari ke-7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

angiogenesis_hari_7

N 25

Normal Parametersa Mean 1.0000

Std. Deviation .70711

Most Extreme Differences Absolute .260

Positive .260

Negative -.260

Kolmogorov-Smirnov Z 1.300

Asymp. Sig. (2-tailed) .068

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal.

Test of Homogeneity of Variances

angiogenesis_hari_7

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.542 4 20 .706

Keterangan: Data semua kelompok tikus terdistribusi homogen.

ANOVA

angiogenesis_hari_7

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 4.400 4 1.100 2.895 .048

Within Groups 7.600 20 .380 Total 12.000 24

Keterangan : Data jumlah angiogenesis preparat hari ke-7 seluruh kelompok berbeda secara bermakna.

Page 140: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

125

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Multiple Comparisons

angiogenesis_hari_7 LSD

(I) kelompok_tikus (J) kelompok_tikus Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol negatif Kontrol positif -.20000 .38987 .614 -1.0133 .6133

Uji konsentrasi rendah -.80000 .38987 .053 -1.6133 .0133

Uji konsentrasi sedang -1.00000* .38987 .018 -1.8133 -.1867

Uji konsentrasi tinggi -1.00000* .38987 .018 -1.8133 -.1867

Kontrol positif Kontrol negatif .20000 .38987 .614 -.6133 1.0133

Uji konsentrasi rendah -.60000 .38987 .139 -1.4133 .2133

Uji konsentrasi sedang -.80000 .38987 .053 -1.6133 .0133

Uji konsentrasi tinggi -.80000 .38987 .053 -1.6133 .0133

Uji konsentrasi rendah Kontrol negatif .80000 .38987 .053 -.0133 1.6133

Kontrol positif .60000 .38987 .139 -.2133 1.4133

Uji konsentrasi sedang -.20000 .38987 .614 -1.0133 .6133

Uji konsentrasi tinggi -.20000 .38987 .614 -1.0133 .6133

Uji konsentrasi sedang Kontrol negatif 1.00000* .38987 .018 .1867 1.8133

Kontrol positif .80000 .38987 .053 -.0133 1.6133

Uji konsentrasi rendah .20000 .38987 .614 -.6133 1.0133

Uji konsentrasi tinggi .00000 .38987 1.000 -.8133 .8133

Uji konsentrasi tinggi Kontrol negatif 1.00000* .38987 .018 .1867 1.8133

Kontrol positif .80000 .38987 .053 -.0133 1.6133

Uji konsentrasi rendah .20000 .38987 .614 -.6133 1.0133

Uji konsentrasi sedang .00000 .38987 1.000 -.8133 .8133

Keterangan : Data jumlah angiogenesis preparat hari ke-7 kelompok uji konsentrasi tinggi dan uji konsentrasi sedang

berbeda secara bermakna dengan kontrol negatif.

Page 141: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

126

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hasil skor angiogenesis pada hari ke-14

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

angiogenesis_hari_14

N 25

Normal Parametersa Mean 3.2000

Std. Deviation .81650

Most Extreme Differences Absolute .243

Positive .197

Negative -.243

Kolmogorov-Smirnov Z 1.216

Asymp. Sig. (2-tailed) .104

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal.

Test of Homogeneity of Variances

angiogenesis_hari_14

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.726 4 20 .184

Keterangan: Data semua kelompok tikus terdistribusi homogen.

ANOVA

angiogenesis_hari_14

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 6.000 4 1.500 3.000 .043

Within Groups 10.000 20 .500 Total 16.000 24

Keterangan : Data skor angiogenesis preparat hari ke-14 seluruh kelompok tikus berbeda secara bermakna.

Page 142: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

127

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Multiple Comparisons

angiogenesis_hari_14 LSD

(I) kelompok_tikus (J) kelompok_tikus Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol negatif Kontrol positif -.60000 .44721 .195 -1.5329 .3329

Uji konsentrasi rendah -.80000 .44721 .089 -1.7329 .1329

Uji konsentrasi sedang -1.20000* .44721 .014 -2.1329 -.2671

Uji konsentrasi tinggi -1.40000* .44721 .005 -2.3329 -.4671

Kontrol positif Kontrol negatif .60000 .44721 .195 -.3329 1.5329

Uji konsentrasi rendah -.20000 .44721 .660 -1.1329 .7329

Uji konsentrasi sedang -.60000 .44721 .195 -1.5329 .3329

Uji konsentrasi tinggi -.80000 .44721 .089 -1.7329 .1329

Uji konsentrasi rendah Kontrol negatif .80000 .44721 .089 -.1329 1.7329

Kontrol positif .20000 .44721 .660 -.7329 1.1329

Uji konsentrasi sedang -.40000 .44721 .382 -1.3329 .5329

Uji konsentrasi tinggi -.60000 .44721 .195 -1.5329 .3329

Uji konsentrasi sedang Kontrol negatif 1.20000* .44721 .014 .2671 2.1329

Kontrol positif .60000 .44721 .195 -.3329 1.5329

Uji konsentrasi rendah .40000 .44721 .382 -.5329 1.3329

Uji konsentrasi tinggi -.20000 .44721 .660 -1.1329 .7329

Uji konsentrasi tinggi Kontrol negatif 1.40000* .44721 .005 .4671 2.3329

Kontrol positif .80000 .44721 .089 -.1329 1.7329

Uji konsentrasi rendah .60000 .44721 .195 -.3329 1.5329

Uji konsentrasi sedang .20000 .44721 .660 -.7329 1.1329

Keterangan : Data skor angiogenesis preparat hari ke-14 pada uji konsentrasi sedang dan uji konsentrasi tinggi berbeda

secara bermakna dengan kontrol negatif.

Page 143: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

128

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Sel radang

Hasil skor sel radang pada hari ke-7

Lima

Lapang

Pandang

Preparat Hari Ke-7 Preparat Hari Ke-14

KKN KKP UKR UKS UKT KKN KKP UKR UKS UKT

1 0 1 1 2 1 2 2 2 3 4

2 0 0 0 1 2 2 1 3 4 3

3 0 0 1 1 2 1 3 3 2 2

4 0 1 1 1 1 1 2 2 2 3

5 1 1 2 1 1 2 2 3 3 3

Rerata ±

SD

0,20±0,45 0,60±0,55 1,00±0,71 1,20±0,45 1,60±0,55 1,60±0,55 2,00±0,71 2,60±0,55 2,80±0,84 3,00±0,71

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

fibroblas_hari_7

N 25

Normal Parametersa Mean .9200

Std. Deviation .70238

Most Extreme Differences Absolute .265

Positive .255

Negative -.265

Kolmogorov-Smirnov Z 1.327

Asymp. Sig. (2-tailed) .059

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal.

Page 144: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

129

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Test of Homogeneity of Variances

Sel radang_hari_7

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.342 4 20 .846

Keterangan: Data semua kelompok tikus terdistribusi homogen.

ANOVA

Sel radang_hari_7

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 5.840 4 1.460 4.867 .007

Within Groups 6.000 20 .300 Total 11.840 24

Keterangan : Data jumlah sel radang preparat hari ke-7 seluruh kelompok tikus berbeda secara bermakna.

Multiple Comparisons

Sel radang_hari_7 LSD

(I) kelompok_tikus (J) kelompok_tikus Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol negatif Kontrol positif -.40000 .34641 .262 -1.1226 .3226

Uji konsentrasi rendah -.80000* .34641 .032 -1.5226 -.0774

Uji konsentrasi sedang -1.00000* .34641 .009 -1.7226 -.2774

Uji konsentrasi tinggi -1.40000* .34641 .001 -2.1226 -.6774

Kontrol positif Kontrol negatif .40000 .34641 .262 -.3226 1.1226

Uji konsentrasi rendah -.40000 .34641 .262 -1.1226 .3226

Uji konsentrasi sedang -.60000 .34641 .099 -1.3226 .1226

Uji konsentrasi tinggi -1.00000* .34641 .009 -1.7226 -.2774

Uji konsentrasi rendah Kontrol negatif .80000* .34641 .032 .0774 1.5226

Page 145: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

130

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kontrol positif .40000 .34641 .262 -.3226 1.1226

Uji konsentrasi sedang -.20000 .34641 .570 -.9226 .5226

Uji konsentrasi tinggi -.60000 .34641 .099 -1.3226 .1226

Uji konsentrasi sedang Kontrol negatif 1.00000* .34641 .009 .2774 1.7226

Kontrol positif .60000 .34641 .099 -.1226 1.3226

Uji konsentrasi rendah .20000 .34641 .570 -.5226 .9226

Uji konsentrasi tinggi -.40000 .34641 .262 -1.1226 .3226

Uji konsentrasi tinggi Kontrol negatif 1.40000* .34641 .001 .6774 2.1226

Kontrol positif 1.00000* .34641 .009 .2774 1.7226

Uji konsentrasi rendah .60000 .34641 .099 -.1226 1.3226

Uji konsentrasi sedang .40000 .34641 .262 -.3226 1.1226

Keterangan : Data skor sel radang preparat hari ke-7 pada kelompok uji konsentrasi tinggi berbeda secara bermakna dengan

kontrol positif dan negatif serta ketiga kelompok uji berbeda secara bermakna dengan kontrol negatif.

Hasil skor sel radang pada hari ke-14

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

sel_radang_hari_14

N 25

Normal Parametersa Mean 2.4000

Std. Deviation .81650

Most Extreme Differences Absolute .248

Positive .248

Negative -.209

Kolmogorov-Smirnov Z 1.239

Asymp. Sig. (2-tailed) .093

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal.

Page 146: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

131

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Test of Homogeneity of Variances

sel_radang_hari_14

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.296 4 20 .877

Keterangan: Data semua kelompok tikus terdistribusi homogen.

ANOVA

sel_radang_hari_14

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 6.800 4 1.700 3.696 .021

Within Groups 9.200 20 .460 Total 16.000 24

Keterangan : Data jumlah sel radang preparat hari ke-14 seluruh kelompok tikus berbeda secara bermakna.

Multiple Comparisons

sel_radang_hari_14 LSD

(I) kelompok_tikus (J) kelompok_tikus Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol negatif Kontrol positif -.40000 .42895 .362 -1.2948 .4948

Uji konsentrasi rendah -1.00000* .42895 .030 -1.8948 -.1052

Uji konsentrasi sedang -1.20000* .42895 .011 -2.0948 -.3052

Uji konsentrasi tinggi -1.40000* .42895 .004 -2.2948 -.5052

Kontrol positif Kontrol negatif .40000 .42895 .362 -.4948 1.2948

Uji konsentrasi rendah -.60000 .42895 .177 -1.4948 .2948

Uji konsentrasi sedang -.80000 .42895 .077 -1.6948 .0948

Uji konsentrasi tinggi -1.00000* .42895 .030 -1.8948 -.1052

Page 147: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

132

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Uji konsentrasi rendah Kontrol negatif 1.00000* .42895 .030 .1052 1.8948

Kontrol positif .60000 .42895 .177 -.2948 1.4948

Uji konsentrasi sedang -.20000 .42895 .646 -1.0948 .6948

Uji konsentrasi tinggi -.40000 .42895 .362 -1.2948 .4948

Uji konsentrasi sedang Kontrol negatif 1.20000* .42895 .011 .3052 2.0948

Kontrol positif .80000 .42895 .077 -.0948 1.6948

Uji konsentrasi rendah .20000 .42895 .646 -.6948 1.0948

Uji konsentrasi tinggi -.20000 .42895 .646 -1.0948 .6948

Uji konsentrasi tinggi Kontrol negatif 1.40000* .42895 .004 .5052 2.2948

Kontrol positif 1.00000* .42895 .030 .1052 1.8948

Uji konsentrasi rendah .40000 .42895 .362 -.4948 1.2948

Uji konsentrasi sedang .20000 .42895 .646 -.6948 1.0948

Keterangan : Data jumlah sel radang preparat hari ke-14 kelompok uji konsentrasi tinggi berbeda secara bermakna dengan

kontrol positif dan negatif serta ketiga kelompok uji berbeda secara bermakna dengan kontrol negatif.

c. Fibroblas

Lima

Lapang

Pandang

Preparat Hari Ke-7 Preparat Hari Ke-14

KKN KKP UKR UKS UKT KKN KKP UKR UKS UKT

1 0 0 0 2 2 2 3 3 3 3

2 0 1 1 1 2 2 2 2 3 3

3 0 1 1 1 1 1 1 1 2 3

4 1 1 2 1 0 1 1 2 2 2

5 1 0 1 1 2 2 2 3 3 3

Rerata ±

SD

0,40±0,55 0,60±0,55 1,00±0,71 1,20±0,45 1,40±0,89 1,60±0,55 1,80±0,84 2,20±0,84 2,60±0,55 2,80±0,20

Page 148: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

133

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hasil skor fibroblas pada hari ke-7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

fibroblas_hari_7

N 25

Normal Parametersa Mean .9200

Std. Deviation .70238

Most Extreme Differences Absolute .265

Positive .255

Negative -.265

Kolmogorov-Smirnov Z 1.327

Asymp. Sig. (2-tailed) .059

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal.

Test of Homogeneity of Variances

fibroblas_hari_7

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.022 4 20 .420

Keterangan: Data semua kelompok tikus terdistribusi homogen.

ANOVA

fibroblas_hari_7

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3.440 4 .860 2.048 .126

Within Groups 8.400 20 .420 Total 11.840 24

Keterangan : Data jumlah fibroblas preparat hari ke-7 seluruh kelompok tikus tidak berbeda secara bermakna.

Page 149: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

134

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Multiple Comparisons

fibroblas_hari_7 LSD

(I) kelompok_tikus (J) kelompok_tikus Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol negatif kontrol positif -.20000 .40988 .631 -1.0550 .6550

Uji konsentrasi rendah -.60000 .40988 .159 -1.4550 .2550

Uji konsentrasi sedang -.80000 .40988 .065 -1.6550 .0550

Uji konsentrasi tinggi -1.00000* .40988 .024 -1.8550 -.1450

kontrol positif Kontrol negatif .20000 .40988 .631 -.6550 1.0550

Uji konsentrasi rendah -.40000 .40988 .341 -1.2550 .4550

Uji konsentrasi sedang -.60000 .40988 .159 -1.4550 .2550

Uji konsentrasi tinggi -.80000 .40988 .065 -1.6550 .0550

Uji konsentrasi rendah Kontrol negatif .60000 .40988 .159 -.2550 1.4550

kontrol positif .40000 .40988 .341 -.4550 1.2550

Uji konsentrasi sedang -.20000 .40988 .631 -1.0550 .6550

Uji konsentrasi tinggi -.40000 .40988 .341 -1.2550 .4550

Uji konsentrasi sedang Kontrol negatif .80000 .40988 .065 -.0550 1.6550

kontrol positif .60000 .40988 .159 -.2550 1.4550

Uji konsentrasi rendah .20000 .40988 .631 -.6550 1.0550

Uji konsentrasi tinggi -.20000 .40988 .631 -1.0550 .6550

Uji konsentrasi tinggi Kontrol negatif 1.00000* .40988 .024 .1450 1.8550

kontrol positif .80000 .40988 .065 -.0550 1.6550

Uji konsentrasi rendah .40000 .40988 .341 -.4550 1.2550

Uji konsentrasi sedang .20000 .40988 .631 -.6550 1.0550

Keterangan : Data jumlah fibroblas preparat hari ke-14 kelompok uji konsentrasi tinggi berbeda secara bermakna dengan

kontrol negatif.

Page 150: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

135

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hasil skor fibroblas pada hari ke-14

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

fibroblas_hari_14

N 25

Normal Parametersa Mean 2.2000

Std. Deviation .76376

Most Extreme Differences Absolute .253

Positive .203

Negative -.253

Kolmogorov-Smirnov Z 1.263

Asymp. Sig. (2-tailed) .082

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal.

Test of Homogeneity of Variances

fibroblas_hari_14

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.949 4 20 .456

Keterangan: Data semua kelompok tikus terdistribusi homogen.

ANOVA

fibroblas_hari_14

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 5.200 4 1.300 2.955 .045

Within Groups 8.800 20 .440 Total 14.000 24

Keterangan : Data jumlah fibroblas preparat hari ke-14 seluruh kelompok tikus berbeda secara bermakna.

Multiple Comparisons

Page 151: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

136

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

fibroblas_hari_14 LSD

(I) kelompok_tikus (J) kelompok_tikus Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol negatif Kontrol positif -.20000 .41952 .639 -1.0751 .6751

Uji konsentrasi rendah -.60000 .41952 .168 -1.4751 .2751

Uji konsentrasi sedang -1.00000* .41952 .027 -1.8751 -.1249

Uji konsentrasi tinggi -1.20000* .41952 .010 -2.0751 -.3249

Kontrol positif Kontrol negatif .20000 .41952 .639 -.6751 1.0751

Uji konsentrasi rendah -.40000 .41952 .352 -1.2751 .4751

Uji konsentrasi sedang -.80000 .41952 .071 -1.6751 .0751

Uji konsentrasi tinggi -1.00000* .41952 .027 -1.8751 -.1249

Uji konsentrasi rendah Kontrol negatif .60000 .41952 .168 -.2751 1.4751

Kontrol positif .40000 .41952 .352 -.4751 1.2751

Uji konsentrasi sedang -.40000 .41952 .352 -1.2751 .4751

Uji konsentrasi tinggi -.60000 .41952 .168 -1.4751 .2751

Uji konsentrasi sedang Kontrol negatif 1.00000* .41952 .027 .1249 1.8751

Kontrol positif .80000 .41952 .071 -.0751 1.6751

Uji konsentrasi rendah .40000 .41952 .352 -.4751 1.2751

Uji konsentrasi tinggi -.20000 .41952 .639 -1.0751 .6751

Uji konsentrasi tinggi Kontrol negatif 1.20000* .41952 .010 .3249 2.0751

Kontrol positif 1.00000* .41952 .027 .1249 1.8751

Uji konsentrasi rendah .60000 .41952 .168 -.2751 1.4751

Uji konsentrasi sedang .20000 .41952 .639 -.6751 1.0751

Keterangan : Data jumlah fibroblas preparat hari ke-14 kelompok uji konsentrasi tinggi berbeda secara bermakna dengan

kontrol negatif dan positif.

Page 152: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

137

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Re-epitelisasi

Lima

Lapang

Pandang

Preparat Hari Ke-7 Preparat Hari Ke-14

KKN KKP UKR UKS UKT KKN KKP UKR UKS UKT

1 1 2 2 2 2 2 2 3 4 4

2 1 1 2 2 3 3 2 4 3 4

3 0 1 0 1 1 2 3 2 3 3

4 1 1 2 2 2 2 3 3 4 3

5 0 2 2 3 3 3 3 3 3 4

Rerata ±

SD

0,60±0,55 1,40±0,55 1,60±0,89 2,00±0,71 2,20±0,84 2,40±0,55 2,60±0,55 3,00±0,71 3,40±0,54 3,60±0,54

Hasil skor re-epitelisasi pada hari ke-7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

reepitelisasi_hari_7

N 25

Normal Parametersa Mean 1.5600

Std. Deviation .86987

Most Extreme Differences Absolute .254

Positive .186

Negative -.254

Kolmogorov-Smirnov Z 1.268

Asymp. Sig. (2-tailed) .080

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal.

Page 153: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

138

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Test of Homogeneity of Variances

reepitelisasi_hari_7

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.360 4 20 .834

Keterangan: Data semua kelompok tikus terdistribusi homogen.

ANOVA

reepitelisasi_hari_7

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 7.760 4 1.940 3.731 .020

Within Groups 10.400 20 .520 Total 18.160 24

Keterangan : Data jumlah re-epitelisasi preparat hari ke-7 seluruh kelompok berbeda secara bermakna.

Multiple Comparisons

reepitelisasi_hari_7 LSD

(I) kelompok (J) kelompok Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

kontrol negatif kontrol positif -.80000 .45607 .095 -1.7513 .1513

uji konsentrasi rendah -1.00000* .45607 .040 -1.9513 -.0487

uji konsentrasi sedang -1.40000* .45607 .006 -2.3513 -.4487

uji konsentrasi tinggi -1.60000* .45607 .002 -2.5513 -.6487

kontrol positif kontrol negatif .80000 .45607 .095 -.1513 1.7513

uji konsentrasi rendah -.20000 .45607 .666 -1.1513 .7513

uji konsentrasi sedang -.60000 .45607 .203 -1.5513 .3513

uji konsentrasi tinggi -.80000 .45607 .095 -1.7513 .1513

Page 154: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

139

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

uji konsentrasi rendah kontrol negatif 1.00000* .45607 .040 .0487 1.9513

kontrol positif .20000 .45607 .666 -.7513 1.1513

uji konsentrasi sedang -.40000 .45607 .391 -1.3513 .5513

uji konsentrasi tinggi -.60000 .45607 .203 -1.5513 .3513

uji konsentrasi sedang kontrol negatif 1.40000* .45607 .006 .4487 2.3513

kontrol positif .60000 .45607 .203 -.3513 1.5513

uji konsentrasi rendah .40000 .45607 .391 -.5513 1.3513

uji konsentrasi tinggi -.20000 .45607 .666 -1.1513 .7513

uji konsentrasi tinggi kontrol negatif 1.60000* .45607 .002 .6487 2.5513

kontrol positif .80000 .45607 .095 -.1513 1.7513

uji konsentrasi rendah .60000 .45607 .203 -.3513 1.5513

uji konsentrasi sedang .20000 .45607 .666 -.7513 1.1513

Keterangan : Data jumlah re-epitelisasi preparat hari ke-7 ketiga kelompok uji berbeda secara bermakna dengan kelompok

kontrol negatif.

Hasil skor re-epitelisasi pada hari ke-14

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

reepitelisasi_hari_14

N 25

Normal Parametersa Mean 3.0000

Std. Deviation .70711

Most Extreme Differences Absolute .260

Positive .260

Negative -.260

Kolmogorov-Smirnov Z 1.300

Asymp. Sig. (2-tailed) .068

Keterangan : Data semua kelompok tikus terdistribusi normal.

Page 155: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

140

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Test of Homogeneity of Variances

reepitelisasi_hari_14

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.092 4 20 .984

Keterangan: Data semua kelompok tikus terdistribusi homogen.

ANOVA

reepitelisasi_hari_14

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 5.200 4 1.300 3.824 .018

Within Groups 6.800 20 .340 Total 12.000 24

Keterangan : Data jumlah re-epitelisasi preparat hari ke-14 seluruh kelompok tikus berbeda secara bermakna.

Multiple Comparisons

reepitelisasi_hari_14

LSD

(I) kelompok (J) kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

kontrol negatif kontrol positif -.20000 .36878 .594 -.9693 .5693

uji konsentrasi rendah -.60000 .36878 .119 -1.3693 .1693

uji konsentrasi sedang -1.00000* .36878 .013 -1.7693 -.2307

uji konsentrasi tinggi -1.20000* .36878 .004 -1.9693 -.4307

kontrol positif kontrol negatif .20000 .36878 .594 -.5693 .9693

uji konsentrasi rendah -.40000 .36878 .291 -1.1693 .3693

Page 156: UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34223/1/FIKA... · UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL GETAH JARAK CINA (Jatropha multifida

141

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

uji konsentrasi sedang -.80000* .36878 .042 -1.5693 -.0307

uji konsentrasi tinggi -1.00000* .36878 .013 -1.7693 -.2307

uji konsentrasi rendah kontrol negatif .60000 .36878 .119 -.1693 1.3693

kontrol positif .40000 .36878 .291 -.3693 1.1693

uji konsentrasi sedang -.40000 .36878 .291 -1.1693 .3693

uji konsentrasi tinggi -.60000 .36878 .119 -1.3693 .1693

uji konsentrasi sedang kontrol negatif 1.00000* .36878 .013 .2307 1.7693

kontrol positif .80000* .36878 .042 .0307 1.5693

uji konsentrasi rendah .40000 .36878 .291 -.3693 1.1693

uji konsentrasi tinggi -.20000 .36878 .594 -.9693 .5693

uji konsentrasi tinggi kontrol negatif 1.20000* .36878 .004 .4307 1.9693

kontrol positif 1.00000* .36878 .013 .2307 1.7693

uji konsentrasi rendah .60000 .36878 .119 -.1693 1.3693

uji konsentrasi sedang .20000 .36878 .594 -.5693 .9693

Keterangan : Data jumlah re-epitelisasi preparat hari ke-14 kelompok uji konsentrasi tinggi berbeda bermakna dengan

kontrol negatif dan positif.