uji antibiotik

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Antibiotika adalah suatu substansi kimia yang dibentuk atau diperoleh dari berbagai spesies mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya.Antibiotika tersebar di dalam alam dan memegang peranan penting dalam mengatur populasi mikroba dalam tanah, air, limbah, dan kompos. Antibiotika ini memiliki susunan kimia dan cara kerja yang berbeda-beda sehingga masing-masing antibiotika memiliki kuman standar tertentu. Dari sekian banyak antibiotika yang telah berhasil ditemukan, hanya beberapa saja yang cukup tidak toksik untuk dapat dipakai dalam pengobatan.Antibiotika yang kini banyak dipakai kebanyakan diperoleh dari genus Bacillus, Penicillum, dan Streptomyces. Uji antibiotik saat ini menjadi bagian penting dalam kajian mikrobiologi karena dapat mengetahui seberapa ampuh suatu antibiotik untuk menghambat pertumbuhan suatu mikroba.Oleh karena itu pada percobaan ini digunakan antibiotik tetracyclin dan logam untuk mengetahui sifat resisten suatu mikroba. B. Tujuan

Upload: annisa-setyaningrum

Post on 05-Aug-2015

198 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Uji Antibiotik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Antibiotika adalah suatu substansi kimia yang dibentuk atau diperoleh dari

berbagai spesies mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah mampu

menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya.Antibiotika tersebar di dalam

alam dan memegang peranan penting dalam mengatur populasi mikroba dalam

tanah, air, limbah, dan kompos. Antibiotika ini memiliki susunan kimia dan cara

kerja yang berbeda-beda sehingga masing-masing antibiotika memiliki kuman

standar tertentu. Dari sekian banyak antibiotika yang telah berhasil ditemukan,

hanya beberapa saja yang cukup tidak toksik untuk dapat dipakai dalam

pengobatan.Antibiotika yang kini banyak dipakai kebanyakan diperoleh dari

genus Bacillus, Penicillum, dan Streptomyces.

Uji antibiotik saat ini menjadi bagian penting dalam kajian mikrobiologi

karena dapat mengetahui seberapa ampuh suatu antibiotik untuk menghambat

pertumbuhan suatu mikroba.Oleh karena itu pada percobaan ini digunakan

antibiotik tetracyclin dan logam untuk mengetahui sifat resisten suatu mikroba.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum Mikrobiologi Umum ialah sebagai berikut :

1. Untuk menguji antibiotik tetracyclin dalam menghambat pertumbuhan

mikroba.

2. Untuk menguji logam yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba.

Page 2: Uji Antibiotik

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri.

Antibiotika memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman,

sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Sumber mikroba penghasil

antibiotika antara lain berasal dari tanah, air laut, lumpur, kompos, isi rumen,

limbah domestik, bahan makanan busuk, dan lainnya. Kebanyakan mikroba

penghasil antibiotik diperoleh dari tanah, terutama genus Streptomyces (90-95%

dari Actinomyces) dan fungi. Tanah merupakan tempat interaks biologis yang

paling dinamis dan memiliki 5 kategori utama, yaitu partikel mineral, bahan

organik, air, gas, dan jasad hidup. Bila suatu contoh tanah diinokulasikan pada

agar nutrient dan diinkubasikan pada suhu 35o, maka beberapa bakteri yang tidak

akan tumbuh ialah termofil obligat, disamping psikofil, anaerob, dan autotrof.

Protozoa tidak akan tumbuh dan hanya beberapa algae dan cendawan akan

tumbuh (Pelczar, 1986).

Antibiotika yang ideal harus memenuhi syarat-syarat antara lain mempunyai

kemampuan untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang

luas (broad spectrum antibiotik), tidak menimbulkan pengaruh samping (side effect)

yang buruk pada host, tidak menimbulkan terjadinya resistensi dari mikroorganisme

patogen serta konsentrasi antibiotik dalam jaringan harus mencapai taraf cukup tinggi

sehingga mampu menghambat atau mematikan penyebab infeksi (Pelczar, 1986).

Aplikasi antibiotik tidak hanya untuk kemoterapi. Beberapa aplikasi antibiotik

lainnya adalah antibiotik antitumor (agen sitostatik) contohnya mitramisin,

motocimin C dan neokarzinostatin, antibiotik untuk patologi tanaman contohnya

polioksin sebagai fungisida dan tetranaktin sebagai insektisida, antibiotik sebagai

bahan tambahan makanan bertujuan untuk menghindari kontaminasi mikroorganisme

yang dapat merusak produk makanan, contohnya piramisin sebagai fungisida, tilosin

untuk spora Bacillus dan klorTetracyclin untuk menjaga kesegaran daging, antibiotik

dalam bidang peternakan dan kesehatan hewan contohnya mikamisin, tilosin dan

tiopeptin (Pratiwi, 2008).

Page 3: Uji Antibiotik

Uji potensi antibiotika dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode kertas

saring (Kirby and Bauer) dan metode d`Aubert. Metode d`Aubert adalah metode

untuk memeriksa kadar antibiotika sebagai pengawet makanan (Ramona, 2007).

Sensitifitas menyatakan bahwa uji sentifitas bakteri merupakan suatu metode

untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk

mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. Metode Uji

sensitivitas bakteri adalah metode cara bagaimana mengetahui dan mendapatkan

produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai

kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada

konsentrasi yang rendah. uji sentivitas bakteri merupakan suatu metode untuk

menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk

mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. Seorang ilmuan dari

perancis menyatakan bahwa metode difusi agar dari prosedur Kirby-Bauer, sering

digunakan untuk mengetahui sensitivitas bakteri. Prinsip dari metode ini adalah

penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme, yaitu zona hambatan akan

terlihat sebagai daerah jernih di sekitar cakram kertas yang mengandung zat

antibakteri. Diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri menunjukkan sensitivitas

bakteri terhadap zat antibakteri. Selanjutnya dikatakan bahwa semakin lebar diameter

zona hambatan yang terbentuk bakteri tersebut semakin sensitif(Soekardjo, 1995).

Pada umumnya metode yang dipergunakan dalam uji sensitivitas bakteri adalah

metode Difusi Agar yaitu dengan cara mengamati daya hambat pertumbuhan

mikroorganisme oleh ekstrak yang diketahui dari daerah di sekitar kertas cakram

(paper disk) yang tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme. Zona hambatan

pertumbuhan inilah yang menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap bahan anti

bakteri (Dwidjoseputro, 1994).

Berdasarkan sifatnya antibiotik dibagi menjadi dua; antibiotik yang bersifat

bakterisidal, yaitu antibiotik yang bersifat destruktif terhadap bakteri dan antibiotik

yang bersifat bakteriostatik, yaitu antibiotik yang bekerja menghambat pertumbuhan

atau multiplikasi bakteri (Van Saene, 2005).

Berdasarkan mekanisme kerjanya dapat dibagi menjadi 5 kelompok yaitu:

pengganggu metabolisme sel mikroba (sulfonamid, trimetoprin, asam p-

Page 4: Uji Antibiotik

aminosalisilat (PAS), dan Sulfon.), penghambat sintesis dinding mikroba (penisilin,

sefalosporin, basitrasin, vankomisin, dan sikloserin), pengganggu permeabilitas

membran sel mikroba (polimiksin, golongan polien serta berbagai antimikroba

kemoterapeutik) penghambat sintesis protein sel mikroba (golongan aminoglikosid,

makrolid, linkomisin, tetracyclin, dan kloramfenikol), penghambat sintesis atau

merusak asam nukleat sel mikroba (rifampisin, dan golongan kuinolon) (Jawetz et.al.

2005).

Tetracyclin pertama kali ditemukan oleh Lloyd Conover.Berita tentang

tetracyclin yang dipatenkan pertama kali tahun 1955.Tetracyclin merupakan

antibiotika yang memberi harapan dan sudah terbukti menjadi salah satu penemuan

antibiotika penting.Antibiotika golongan tetracyclin yang pertama ditemukan adalah

Klortetracyclin yang dihasilkan oleh Streptomyces aureofaciens.Kemudian

ditemukan Oksitetracyclin dari Streptomyces rimosus.Tetracyclin sendiri dibuat

secara semisintetik dari Klortetracyclin, tetapi juga dapat diperoleh dari spesies

Streptomyces lain (Anonim, 2012).

Golongan tetracyclin termasuk antibiotika yang bersifat bakteriostatik dan

bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein kuman.Golongan tetracyclin

menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya.Paling sedikit terjadi 2 proses

dalam masuknya antibiotika tetracyclin ke dalam ribosom bakteri gram negatif;

pertama yang disebut difusi pasif melalui kanal hidrofilik, kedua ialah sistem

transportasi aktif. Setelah antibiotika tetracyclin masuk ke dalam ribosom bakteri,

maka antibiotika tetracyclin berikatan dengan ribosom 30s dan menghalangi

masuknya komplek tRNA-asam amino pada lokasi asam amino, sehingga bakteri

tidak dapat berkembang biak. Pada umumnya efek antimikroba golongan

tetracyclinsama (sebab mekanisme kerjanya sama), namun terdapat perbedaan

kuantitatif dari aktivitas masing-masing derivat terhadap kuman tertentu. Hanya

mikroba yang cepat membelah yang dipengaruhi antibiotika tetracyclin(Anonim,

2012).

Page 5: Uji Antibiotik

BAB III

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum Mikrobiologi Umum

ialah sebagai berikut:

Hari/Tanggal : Rabu, 18 April 2012

Waktu : 13.15 – Selesai

Tempat : Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Untad

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan dalam pelaksanaan praktikum Mikrobiologi ialah

sebagai berikut:

1. Alat

a. 4 buah cawan petri

b. Jarum ose loop

c. Bunsen

d. Botol semprot

e. Inkubator

f. Hot plate

g. 1 buah erlenmeyer 125 ml (tempat alkohol)

h. 1 buah erlenmeyer 250 ml (tempat larutan medium Na)

i. Spoit 1 ml

j. Pinset

k. Kapas

2. Bahan

a. Medium NA

b. Alkohol 70%

c. Akuades

d. Sampel mikroba (Candida albicans)

e. 6 keping uang logam

f. Antibiotik tetracyclin

Page 6: Uji Antibiotik

C. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dalam percobaan kali ini, ialah sebagai berikut :

1. Memanaskan kembali medium yang telah memadat dengan menggunakan

hot plate.

2. Menyiapkan cawan petri yang telah disterilkan.

3. Menyemprotkan alkohol pada tangan untuk menghindari kontaminasi zat

asing (syarat bekerja aseptis).

4. Mengambil cawan petri yang telah disterilkan. Mendekatkan bagian pinggir

cawan petri dengan api pada Bunsen. Membuka botol medium, mendekatkan

bagian mulut Erlenmeyer pada api dari Bunsen.

5. Mengangkat bagian penutup cawan petri dengan sudut kemiringan ± 30o agar

tidak terlalu terpapar udara bebas. Menuangkan medium ke dalam cawan

petri. Selama menuangkan medium, sebisa mungkin lakukan di dekat api

dari Bunsen.

6. Menutup cawan petri dan mendiamkan cawan petri sampai medium dapat

memadat dan siap untuk digunakan.

7. Melakukan langkah 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 untuk membuat plating medium dari

NA (4 buah).

8. Menambahkan akuades ke dalam medium agar miring dari biakkan sampel

mikroba. Dengan menggunakan spoit untuk memindahkan air dari dalam

tabung reaksi ke dalam 4 cawan petri masing-masing 3ml.

9. Mensterilkan 6 keping uang logam pada nyala api bunsen lalu

mendinginkannya pada larutan alkohol, kemudian setelah dikeringkan uang

logam tersebut dimasukkan pada 2 medium plating masing-masing 3 keping

uang logam. Lalu memasukkan antibiotik tetracyclin ke dalam 2 medium

plating lainnya.

10. Memasukkan cawan petri tersebut ke dalam inkubator selama ±48 jam

dengan suhu 37oC. Mengamati keadaan medium yang terdapat logam dan

yang terdapat antibiotik Tetracyclin.

Page 7: Uji Antibiotik

BAB IV

Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Pengamatan

No. Gambar Keterangan

1.

Zat yang digunakan untuk menghambat

pertumbuhan bakteri sampel adalah

tetracyclin yang termasuk antibiotika yang

bersifat bakteriostatik dan bekerja dengan

cara menghambat sintetis protein kuman.

Pada gambar tampak zona bening dimana

pada daerah tersebut tidak ditumbuhi

mikroba.

2.

Zat yang digunakan untuk menghambat

pertumbuhan bakteri sampel yaitu

tetracyclin yang termasuk antibiotika yang

bersifat bakteriostatik dan bekerja dengan

cara menghambat sintetis protein kuman.

Pada gambar tampak zona bening dimana

pada daerah tersebut tidak ditumbuhi

mikroba.

3.

Zat yang digunakan untuk menghambat

pertubuhan bakteri sampel adalah uang

logam. Pada gambar tidak terlihat zona

bening karena medium yang digunakan

mengalami kerusakkan.

4.

Zat yang digunakan untuk menghambat

pertubuhan bakteri sampel adalah uang

logam. Pada gambar tidak terlihat zona

bening karena medium yang digunakan

mengalami kerusakkan.

Page 8: Uji Antibiotik

B. Pembahasan

Praktikum uji antibiotik ini dilakukan untuk menentukan keefektifan suatu

antibiotik terhadap mikroorganisme.Percobaan dilakukan dengan menggunakan

antibiotika tetracyclin dan uang logam. Jenis mikroba yang diuji dalam praktikum

kali ini adalah Candida albicans.

Semakin rendah konsentrasi dari antibiotik maka daya hambatnya akan

semakin lemah sehingga zona yang terbentuk akan semakin kecil dan semakin

tinggi konsentrasi antibiotik, maka semakin kuat daya hambatnya sehingga

semakin besar zona bening yang terbentuk (Dwidjoseputro, 1994).

Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau

menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa

antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya

kerjanya atau tujuan penggunaannya.Bahan antimikroba dapat secara fisik atau

kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa desinfektan, antiseptik,

sterilizer, sanitizer dan sebagainya.

Keampuhan suatu antimikroba dapat dilihat dari seberapa besar zona bening

yang terbentuk akibat berdifusinya zat antibiotika tersebut. Antimikroba yang

berbeda memiliki laju difusi yang berbeda pula, karena itu keampuhan

antimikroba satu tidak sama dengan antimikroba yang lain.

Mekanisme daya kerja antimikroba terhadap sel dapat dibedakan atas

beberapa kelompok sebagai berikut merusak dinding sel, mengganggu

permeabilitas sel, merusak molekul protein dan asam nukleat, menghambat

aktivitas enzim, menghambat sintesa asam nukleat.Aktivitas antimikroba yang

dapat diamati secara langsung adalah perkembangbiakannya. Oleh karena itu

mikroba disebut mati jika tidak dapat berkembang biak.

Pada dasarnya antimikroba dibagi menjadi 2 macam, yaitu antibiotik dan

disinfektan.Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme

tertentu yang mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri atau

bahkan membunuh bakteri walaupun dalam konsentrasi yang rendah.Antibiotik

digunakan untuk menghentikan aktivitas mikroba pada jaringan tubuh makhluk

hidup sedangkan disinfektan bekerja dalam menghambat atau menghentikan

Page 9: Uji Antibiotik

pertumbuhan mikroba pada benda tak hidup, seperti meja, alat gelas, dan lain

sebagainya.Pembagian kedua kelompok antimikroba ini tidak hanya didasarkan

pada aplikasi penerapannya melainkan juga terhadap konsentrasi antimikroba

yang digunakan.

Uji potensi antibiotik tetracyclin menunjukkan hasil adanya zona bening

pada kontrol Candida albicans. Sedangkan pada kontrol Candida albicans yang

menggunakan uang logam tidak tampak adanya zona bening.

Tetracyclin pertama kali ditemukan oleh Lloyd Conover.Berita tentang

tetracyclin yang dipatenkan pertama kali tahun 1955.Tetracyclin merupakan

antibiotika yang memberi harapan dan sudah terbukti menjadi salah satu

penemuan antibiotika penting.Antibiotika golongan tetracyclin yang pertama

ditemukan adalah Klortetracyclin yang dihasilkan oleh Streptomyces

aureofaciens.Kemudian ditemukan Oksitetracyclin dari Streptomyces

rimosus.Tetracyclin sendiri dibuat secara semisintetik dari Klortetracyclin, tetapi

juga dapat diperoleh dari spesies Streptomyces lain (Anonim, 2012).

Golongan tetracyclin termasuk antibiotika yang bersifat bakteriostatik dan

bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein kuman.Golongan tetracyclin

menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya.Paling sedikit terjadi 2

proses dalam masuknya antibiotika tetracyclin ke dalam ribosom bakteri gram

negatif; pertama yang disebut difusi pasif melalui kanal hidrofilik, kedua ialah

sistem transportasi aktif. Setelah antibiotika tetracyclin masuk ke dalam ribosom

bakteri, maka antibiotika tetracyclin berikatan dengan ribosom 30s dan

menghalangi masuknya komplek tRNA-asam amino pada lokasi asam amino,

sehingga bakteri tidak dapat berkembang biak. Pada umumnya efek antimikroba

golongan tetracyclin sama (sebab mekanisme kerjanya sama), namun terdapat

perbedaan kuantitatif dari aktivitas masing-masing derivat terhadap kuman

tertentu. Hanya mikroba yang cepat membelah yang dipengaruhi antibiotika

tetracyclin (Anonim, 2012).

Pada percobaan ini sampel yang menggunakan uang logam tidak

menunjukkan adanya zona bening.Hal ini dikarenakan medium yang digunakan

mengalami kerusakkan sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan

Page 10: Uji Antibiotik

pengamatan zona bening. Sementara pada sampel yang menggunakan

tetracycline terbentuk zona bening yang berada di daerah sekitar antibiotik

tersebut. Pada zona bening ini tidak tampak adanya pertumbuhan mikroba

sementara daerah di luar zona bening tampak terdapat koloni mikroba.Tetracyclin

merupakan antibiotik berspektrum luas yang dapat menghambat sintesis protein.

Tetracyclin memasuki mikroorganisme melalui difusi pasif dan sebagian melalui

suatu proses transport aktif yang bergantung pada energi. Mekanisme kerja dari

tetracyclin adalah menghambat sintesis protein pada mikroba yang rentan 

terhadap tetracyclin dengan cara menghambat ikatan aminoasil tRNA pada

ribosom.

Page 11: Uji Antibiotik

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum ini adalah :

1. Uji potensi antibiotik tetracyclin menunjukkan hasil adanya zona bening

pada kontrol Candida albicans. Sedangkan pada kontrol Candida albicans

yang menggunakan uang logam tidak tampak adanya zona bening.

2. Antibiotik golongan tetracyclin dapat menghambat pertumbuhan Candida

albicans.

3. Logam juga dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Namun dalam

percobaan kali ini, hal tersebut tidak berhasil dikarenakan medium yang

digunakan mengalami kerusakkan.

B. Saran

Adapun, agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan lancar syarat kerja

aseptis mutlak diperlukan. Oleh karena itu, diharapkan agar para praktikan dapat

mematuhi semua tata cara praktikum mikrobiologi dengan baik guna

keberhasilan praktikum.

Page 12: Uji Antibiotik

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012, Farmakokinetika Klinik Tetrasiklin, (http://yosefw.wordpress. com/ 2009 /03/19/farmakokinetika-klinik-tetrasiklin/), Diakses pada tanggal 21 April 2012.

Dwidjoseputro, D, 1994, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.

Jawetz, Melnick, Adelberg’s, 2005,Mikrobiologi Kedokteran, Salemba Medika, Jakarta.

Pelczar. 1986, Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 1, Penerbit UI-Pres, Jakarta.

Pratiwi, Silvia T, 2008,Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, Jakarta.

Ramona, Y., R. Kawuri, I.B.G. Darmayasa, 2007, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Umum Untuk Program Studi Farmasi F MIPA UNUD, Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Udayana, Jimbaran.

Soekardjo, Siswandono B, 1995. Kimia Medisinal. Airlangga University Press, Jakarta.

Van Saene, H.K.F, Silvestri L, De la Cal MA, 2005,Infection Control In The Intensive Care Unit2nd ed, Springer,Milan.