uji aktivitas antioksida

2
UNIT V UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI A. Tujuan 1. Melakukan salah satu cara fraksinasi ekstrak tanaman untuk mendapatkan senyawa aktif. 2. Menentukan nilai EC 50 fraksi dari ekstrak tanaman. B. Dasar Teori Fraksinasi adalah suatu teknik untuk memisahkan komponen organik dan ionik (larut dalam air) dalam suatu senyawa campuran menjadi dua fraksi yang berbeda. Fraksinasi merupakan kegiatan awal pemurnian dalam tahap isolasi dan melibatkan uji identifikasi untuk menentukan apakah ekstrak memiliki aktivitas atau tidak (Rahim, 2011). E adalah efek yang terlihat pada konsentrasi C, Emax merupakan respon maksimum yang dapat dihasilkan oleh suatu obat, dan Kkerja adalah konsentra obat yang menghasilkan setengah efek maksimum. Konsentrasi Kkerja sering disebut EC 50 (konsentrasi untuk 50% ekef maksimum) (Harmita, 2006). Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol dan asam-asam organik polifungsional. Golongan

Upload: azriianti-massau

Post on 28-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan farmakognosi fitokimia

TRANSCRIPT

Page 1: Uji aktivitas antioksida

UNIT V

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI

A. Tujuan

1. Melakukan salah satu cara fraksinasi ekstrak tanaman untuk mendapatkan

senyawa aktif.

2. Menentukan nilai EC50 fraksi dari ekstrak tanaman.

B. Dasar Teori

Fraksinasi adalah suatu teknik untuk memisahkan komponen organik dan

ionik (larut dalam air) dalam suatu senyawa campuran menjadi dua fraksi yang

berbeda. Fraksinasi merupakan kegiatan awal pemurnian dalam tahap isolasi dan

melibatkan uji identifikasi untuk menentukan apakah ekstrak memiliki aktivitas atau

tidak (Rahim, 2011).

E adalah efek yang terlihat pada konsentrasi C, Emax merupakan respon

maksimum yang dapat dihasilkan oleh suatu obat, dan Kkerja adalah konsentra obat

yang menghasilkan setengah efek maksimum. Konsentrasi Kkerja sering disebut EC50

(konsentrasi untuk 50% ekef maksimum) (Harmita, 2006).

Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik

atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat,

kumarin, tokoferol dan asam-asam organik polifungsional. Golongan flavonoid yang

memiliki aktivitas antioksidan meliputi flavon, flavonol, isoflavon, kateksin, flavonol

dan kalkon. Sementara turunan asam sinamat meliputi asam kafeat, asam fleurat,

asam klorogenat, dan lain-lain (Purwoko,2003).

Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda,

memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti kusus antioksidan

adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya rekasi antioksidasi radikal

bebas dalam oksidasi lipid. Sumber-sumber antioksidan dapat dikelompokkan

menjadi dua kelompok, yaitu antioksidan sintetik (antioksidan yang diperoleh dari

sintesa reaksi kimia) dan antioksidan alami (antioksidan ekstrak bahan alami)

(Purwoko, 2003).

Page 2: Uji aktivitas antioksida

F. Daftar Pustaka

Harmita, 2006, Analisis Hayati, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 82.

Otto, S.E., 1996, Keperawatan Onkologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 237,

238.

Purwoko, S., 2003, Antioksidan, Arcan, Jakarta, hal. 18, 19.

Rahmin, 2011, Penuntun Praktikum Fitokimia, Universitas Hasanuddin, Makasar, hal. 24.