uas print tugas kapsel - uts
TRANSCRIPT
UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2009/2010
UAS KAPITA SELEKTA PUBLIC RELATIONS
NAMA : LEDI MARTIANY
NPM : 10080006170
2010
3. Krisis bias dating kapan saja dari mana dan kapan saja. Bencana alam , kesalahan manusia
& kecelakaan industry dapat menyebabkan suatu krisis coba analisa kasus yang sudah terjadi
berdasarkan tahapan suatu krisis ?
TAHAPAN PRE-CRISIS (SEBELUM KRISIS)
Mizone yang diproduksi oleh Danone Aqua merupakan kategori minuman isotonik bernutrisi.
Diluncurkan pertama kali pada 27 September 2005 di Surabaya dengan rasa orange lime yang
menyegarkan, rasa passion fruit yang memanjakan selera, dan pada Juni 2008 meluncurkan
varian baru dengan rasa lychee lemon yang sensasional. Mengandung Hydromaxx yaitu :
Vitamin B1, B3, B6, dan B12 untuk membantu metabolisme karbohidrat menjadi energi,
Vitamin C, sebagai antioksidan untuk menjaga kahidupan sel dalam tubuh, dan elektrolit untuk
menggantikan mineral yang hilang akibat pengeluaran keringat. Bahan dasar Mizone
menggunakan air mineral Aqua dan sari buah alami melalui proses kristalisasi. Mizone sendiri
merupakan produk yang sudah terkenal di Australia, New Zealand, dan Cina . Selain itu mizone
lauching dilaksanakan selama dua hari di Surabaya. Lauching hari pertama, 27 September 2005,
dilakukan di Shangrila Hotel Surabaya. Lauching dilanjutkan hari berikutnya dengan acara
racing “Sales Blitz”.Racing Sales Blitz ini diikuti oleh para karyawan, dimana mereka terbagi
atas beberapa tim. Setiap tim dibekali 1 mobil box Mizone yang berisi produk Mizone.
Kemudian setiap tim tersebut berlomba untuk menjual Mizone.Launching atau pengenalan
produk baru dari Aqua ini dilanjutkan kepada para karyawan yang berlangsung di Kantor Pusat
Aqua di Jakarta pada 30 September dan 3 Oktober 2005.
TAHAPAN WARNING (PERINGATAN)
Pada November 2006 Mizone dilanda krisis karena tidak mencantumkan salah satu bahan
pengawet (natrium benzoat) dalam kemasannya. BPOM memberikan tenggang waktu hingga
Desember 2006 agar Mizone menarik produknya dari pasaran dan memperbaiki label pada
kemasan. Pada saat itu, Mizone sudah beredar di 30 depo, 50 distributor dan 1 juta outlet di
seluruh Indonesia. Penjualan turun drastis sedikitnya Rp 35 miliar perhari. Untuk
mengembalikan kepercayaan konsumen, Mizone melakukan edukasi kepada konsumen melalui
promosi baik below the line maupun above the line.
TAHAPAN ACUTE CRISIS (AKUT)
Riset dilakukan pada 17 Oktober hingga 3 November terhadap 15 minuman dalam kemasan.
Penelitian terhadap sampel yang diambil secara acak dari swalayan dan warung ini dilakukan di
tiga laboratorium, yakni di Sucofindo Jakarta, M-Brio Bogor, dan Bio-Farmaka Bogor. Sampel
yang diambil untuk riset dilakukan secara acak, terutama pada jenis produk minuman isotonik.
Penelitian dilakukan untuk mencari kalsium sorbat (K Sorbat) dan natrium benzoat (NA benzoat)
yang memang digunakan sebagai pengawet dalam minuman kemasan. Berdasarkan hasil riset
Sucofindo Jakarta, produk yang terdeteksi mengandung pengawet natrium benzoat (Na benzoat)
adalah Zporto (376,17 miligram/liter), Freez Mix (267,84 mg/l), Arinda Sweat (286,08 mg/l),
Zhuka Sweat (214,15 mg/l), Kino Sweat (260,86 mg/l), Amazone (433,30 mg/l) Boyzone
(280,41 mg/l), Amico Sweat (289,93 mg/l), dan Pocap (263,39 mg/l). Produk yang mengandung
Kalium sorbat (K sorbat) adalah Zegar (95,37 mg/l). Sementara, yang terdeteksi mengandung Na
benzoat dan K sorbat adalah Mizone (107,28 mg/l dan 91,20 mg/l).
Sedangkan hasil riset M-Brio Bogor yang dikeluarkan pada 3 November terhadap produk yang
sama menunjukkan Mizone (khususnya rasa orange lime) mengandung K sorbat 113 mg/l dan
Freez Mix mengandung Na benzoat 120 mg/l. Berikutnya, Arinda Sweat (Na benzoat 119 mg/l),
Zegar (K sorbat 116 mg/l), Zhuka Sweat (Na benzoat 117 mg/l) Kino Sweat (Na benzoat 122
mg/l), Amazon (Na benzoat 118 mg/l), Boyzone (Na benzoat 123 mg/l) V-Zone (Na benzoat 120
mg/l) Americo Sweat (Na benzoat 121 mg/l) dan Pokap (Na benzoat 123 mg/l). Bio Farmaka
Research Center IPB Bogor juga menemukan Mizone rasa passion fruit dan orange lime
mengandung pengawet natrium benzoat dan kalium sorbat, demikian pula pada produk Jungle
Jus. Meski kandungan bahan pengawet rata-rata tidak terlalu besar, akan tetapi jika dikonsumsi
terus menerus dan berakumulasi, akan menimbulkan efek terhadap kesehatan. "Yang berbahaya
adalah sinergi dari pengawet, pewarna, dan pemanis yang bisa menjadi racun bagi tubuh. Sinergi
toksin ini berbahaya dan kita sangat prihatin, karena penggunaan yang tidak terkontrol,"
Berdasarkan kajian LKJ, berbagai jenis penyakit bisa timbul akibat akumulasi dari bahan
tersebut dalam tubuh, misalnya kanker dan menyebabkan systemic lupus erythematosus
(SLE).Penyakit lupus merupakan peradangan menahun yang menyerang berbagai bagian tubuh,
terutama kulit, sendi, darah, dan ginjal. Hal itu disebabkan gangguan autoimun dalam tubuh.
Sistem kekebalan tubuh seseorang yang seharusnya menjadi antibodi tidak berfungsi melindungi,
tapi justru sebaliknya, menggerogoti tubuh sendiri. Gejalanya, kulit membengkak, kencing
berdarah atau berbuih, gatal-gatal, dan sebagainya. Penyakit ini menyebabkan kematian dan
belum ada obatnya.
TAHAPAN CLEAN-UP (PEMBERSIHAN)
Untuk menjernihkan kesalahpahaman yang terjadi dalam masyarakat yaitu mizone sebagai
penyebab penyakit lupus, dari pihak Mizone ingin memperbaiki image PT. Tirta Investama yang
turun akibat masalah ini. Selain itu perusahaan ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat
terhadap produk Mizone dalam meningkatkan angka penjualan yang sempat menurun akibat
masalah. Salah satu pendekatan yang dilakuakan oleh pihak perusahaan untuk mengembalikan
citra positif produk Mizone yang sempat terpuruk di mata mayarakat salah satunya menggunakan
strategi media relation, yaitu :
Press Release
Ditujukan kepada masyarakat yang akan dimuat pada media-media. Perusahaan akan
memberikan press release ini kepada wartawan-wartawan yang akan diundang. Dalam press
release ini perusahaan akan memuat pernyataan dalam Permenkes No. 722/Menkes/IX/88
adalah natrium benzoat 600 mg/liter, dan kalium sorbat 1.000 mg/liter. Sementara kandungan
kedua jenis bahan pengawet tersebut pada produk Mizone jauh di bawahnya, yaitu masing-
masing 100 mg/liter.
Press Conference
Perusahaan mengadakan press conference ini dengan tujuan agar dapat mengklarifikasikan
masalah mengenai Mizone yang telah beredar di dalam masyarakat. Perusahaan ingin
membuktikan bahwa rumor yang beredar itu tidak benar. Rumor itu hanya isu belaka yang ingin
menjatuhkan nama perusahaan.
Press Gathering
Perusahaan membangun relasi dengan beberapa media massa dengan melakukan kegiatan
rekreasi bersama beserta keluarga mereka di beberapa tempat rekreasi. Ini ditujuan agar
perusahaan dapat menjalin relasi yang baik dengan pihak pers sehingga jika di kemudian hari
nanti ada isu yang kurang baik tentang perusahaan, mereka akan membantu untuk mengatasi isu
itu dengan mencari tahu yang sebenarnya.
Press Visit
Perusahaan mengundang wartawan dari beberapa media untuk datang mengunjungi pabrik
Mizone untuk melihat secara langsung proses pembuatan minuman Mizone. Selain itu
perusahaan juga memberikan produk minuman Mizone kepada tiap wartawan. Hal itu dilakukan
perusahaan sebagai upaya untuk merubah citra di mata masyarakat. Perusahaan Mizone
melakukan suatu perubahan Citra selama 6 bulan ke depan di tahun 2009, yang berawal pada :
1. Januari : Menarik produk Mizone dari pasaran.
Produk Mizone yang lama ditarik dari pasaran untuk digantikan label yang baru sesuai
dengan keputusan yang dikeluarkan oleh BPOM.
2. Februari : Mengganti label Mizone, memproduksi Mizone dengan label baru.
Pada bulan ini perusahaan akan memproduksi label baru untuk produk Mizone dengan
mencantumkan bahan yang belum dicantumkan agar masyarakat dapat merasa tenang
untuk mengkomsumsinya.
3. Maret : Press Visit ke PT.Tirta Investama, membuat Press Release, Press Conference.
Setelah label Mizone diganti dengan label yang baru, maka perusahaan mengundang
wartawan yang telah terdaftar untuk melakukan kunjungan ke pabrik pembuatan Mizone,
agar melalui pers masyarakat mengetahui bahwa kandungan di dalam Mizone aman
untuk dikonsumsi, tidak seperti perkiraan masyarakat sebelumnya bahwa Mizone
mengandung bahan yang berbahaya. Selain itu juga pers dapat turut serta ambil bagian
dalam proses produksi ini. Di bulan ini juga, perusahaan akan melanjutkan acara dengan
melakukan press conference yang bertujuan menjelaskan kembali secara rinci mengenai
produk Mizone ini agar masyarakat dapat mengetahui secara jelas darimana asal Mizone
ini serta kegunaannya.
4. April : Membuat advertisement tentang Mizone berlabel baru, Mendistribusikan Mizone
berlabel baru ke pasaran. Setelah acara press visit dan press conference, perusahaan akan
memulai membuat advertisement tentang label Mizone yang baru dibuat ini agar
masyarakat di manapun bisa mengetahui kabar baik ini sehingga mereka dapat
mengkonsumsi Mizone kembali. Adapun jalur above the line (dibawah garis / running
text)melalui televisi, radio dan flyer yang bertujuan membangun kesadaran Mizone di
mata konsumen, dan perusahaan juga akan memasang billboard di tempat-tempat yang
strategis bisa di pinggir jalan, halte bus, maupun di badan bus-bus. Selain itu juga, di
bulan ini perusahaan akan mendistribusikan produk Mizone dengan label yang baru ke
beberapa daerah seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Bali, Jogjakarta, dsb. Mizone juga
mendistribusikan penjualannya kekota-kota kecil seperti Magelang, Malang, Balikpapan,
Maluku, Kupang, Batam, dsb. Hal ini dilakukan Mizone agar dapat merebut pasar di
Indonesia hingga ke daerah kecil sekalipun.
5. Mei : Mendistribusikan Mizone berlabel baru ke pasaran.
Mizone tetap akan melakukan distribusi sampai ke pelosok daerah terkecil sekalipun agar
tidak ada satu daerah pun yang masih memjual produk lama.
6. Juni : Melakukan kunjungan ke berbagai sekolah dan kampus di kota-kota besar dan juga
mensponsori Liga Basket Tingkat SMA. Mizone turut mengedukasi pasar dengan pesan:
“Mizone merupakan minuman yang membantu konsentrasi dan membuatmu jadi be
100%”. Salah satu konsep yang diusung mizone adalah harmonisasi atau keseimbangan
hidup, seperti halnya produk ini yang mampu memyeimbangkan kebutuhan tubuh
manusia. Salah satu kampanye promosi yang mengusung konsep untuk membagi-bagikan
mizone secara gratis dikalangan para pelajar, mahasiswa ataupun para profesional yang
banyak melakukan aktivitas yang dapat menguras tenaga selama seharian beraktivitas
diluar rumah. Promosi lain, melakukan presentasi di lingkungan medis, sekolah dan klub
olah raga. Termasuk, mensponsori kegiatan olah raga dan kesenian serta
menyelenggarakan media gathering.
TAHAPAN POST-CRISIS (SESUDAH KRISIS)
Langkah recovery yang dilakukan Mizone cukup strategis dengan langsung menarik produk dan
menggantinya dengan produk yang telah direvisi. Dengan kata lain, Mizone tidak membiarkan
produknya kosong di pasar dan tetap mempertahankan availability dan juga terlihat menghindari
perdebatan akibat munculnya isu yang tidak benar. Isu negatif yang melanda Mizone tidak terus
dilawan, tapi disikapi dengan tindakan yang dapat mengembalikan trust konsumen. Komunikasi
pemasaran yang dilakukan Mizone semakin gencar dengan memberi edukasi konsumen melalui
media TV, koran, maupun sponsorship. Sehingga tahun 2006 Mizone membelanjakan 64,1 M
(terbesar dibandingkan produk minuman isotonik lainnya saat itu) untuk kampanye produknya.
Strategi yang dilakukan Mizone berhasil sehingga pada tahun yang sama dapat mengembalikan
image produk pada jalur yang sesuai. Bahkan pada Juni 2008 Mizone meluncurkan varian baru
dengan rasa lychee lemon yang sensasional. Selesai dengan isu bahan pengawet, pada tahun
2008, promosi Mizone diarahkan pada pendekatan interaktif terhadap konsumen melalui pogram
“Tantangan Mizone jadi 100% Kamu” dan karakter animasi mibody (stamina), mimind
(konsentrasi), dan mimood (semangat) yang mencerminkan sisi manfaat mengkonsumsi Mizone.
Bahkan saat ini mizone berupaya memposisikan produknya sebagai “everyday restoration
drink”, artinya minuman yang baik dikonsumsi setiap hari untuk kesehatan. Langkah promosi
Mizone inilah yang menjadikan produknya kembali menjadi pilihan konsumen.Dalam hal
distribusi, Mizone menggunakan jalur distribusi Aqua yang tersebar merata di seluruh pelosok
tanah air serta menjangkau berbagai kalangan. Survei yang dilakukan lembaga riset Qasa
Consulting menunjukkan bahwa availibility Mizone di pasar tradisional sangat tinggi, jauh
meninggalkan kompetitorny sehingga Mizone dapat dengan mudah ditemukan di warung-
warung, toko, supermarket, dan pasar tradisional. Harga Mizone yang ekonomis yaitu Rp 2500 /
botol dengan volume 500 mL mampu membidik kebutuhan konsumen di semua kalangan,
khususnya usia 18-35 tahun yang dalam kehidupannya penuh dengan aktivitas. Bandingkan
dengan harga Pocari Sweat dalam kemasan kaleng 330 mL yang dijual seharga Rp 3300.
Dengan harga sebesar itu, value Mizone menjadi lebih tinggi di mata konsumen.
4. Problem solving adalah proses penangulangaan suatu rintangan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Untuk menganalisis suatu masalah kita bias dapat memmecahkan beberapa
pertanyaan untuk memperoleh informasi sehinggga dapat memecahkan suatu permasalahan.
Gunakan 15 pertanyaan untuk menganalisis kasus prita & Rumah Sakit Omni Internasional yang
terjadi beberapa waktu yang lalu ?
Apa latar belakang masalah kasus prita & rumah sakit omni internasional?
Seberapa serius masalah kasus prita & rumah sakit omni ?
Siapakah yang dirugikan dalam kasus prita & rumah sakit omni internasional ini?
Dimanakah bagaian yang serius dalam kasus prita ini?
Apakah penyebab& akibat dari gejala masalah kasus prita tersebut?
Dalam kasus prita disini kejadian yang menyebabkan munculnya masalah tersebut?
Apakah metode yang digunakan dalam kasus rita ini ?
Dalam kasus prita ini ada batasan-batasan metodenya ?
Rintangan apa saja yang harus dihadapi prita pada saat itu?
Dn bagaimana upaya-upaya yang telah dilakukan Rs. Omni internasional setelah adanya
kasus prita ini ?
Apa status quo ?
Apa yang akan terjadi dengan nasib prita bila tidak ada lagi yang dilakukan seperti
sekarang?
Pada kasus prita disini masalah yang muncul akan berkembang dengan adanya coin
untuk prita dari warga masyarakat Indonesia ?
Mungkin massalah seperti ini dapat menjadi submasalah agar cepat diselesaikan ?
Dalam kasus prita disini pasti kewenangan dapat kita lihat dengan ada nya persidangan &
dalam penyeselainya pun sangat rumit & memerlukan waktu yang pajang ?
Dalam ini kasus prita harus memberikan bukti – bukti otentik & apa sebenarnya akar
masalah nya?