uang elektronikahmadifham.com/.../2019/11/logika-fikih-uang-elektronik.pdf · 2019-11-06 ·...

137
@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com UANG ELEKTRONIK Sumber: Buku “Ngaji Bisnis Zaman Now” Halaman 224 - 250

Upload: others

Post on 05-Mar-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

UANG ELEKTRONIK Sumber: Buku “Ngaji Bisnis Zaman Now”

Halaman 224 - 250

Page 2: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #01 Pendapat Mengharamkan

Page 3: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

E-Money Kok Riba

Ada dugaan fitur payment point online [aplikasi pembayaran online] seperti Gopay, OVO, GrabPay, Paytren, DANA, Shopee Pay [dan sejenisnya] serta fitur e-Money alias Uang Elektronik, ditengarai mengandung Riba. Fitur ya, bukan aplikasinya semata. Fitur di sini maksudnya adalah profil produk beserta aliran transaksi yang melibatkan aplikasi pembayaran online tersebut dengan segala gimmick-nya sehingga menimbulkan munculnya transaksi tertentu, lengkap dengan segala dampak syar’i dan legal yang ditimbulkan. Hal ini menjadi sangat penting dibahas oleh karena bisnis zaman now seakan sudah tak bisa lepas dari alat pembayaran elektronik, seperti ketika kita menggunakan jalan tol, menggunakan aplikasi pem-bayaran [termasuk untuk jual beli online], pembayaran tagihan air, listrik, telepon, dan lain-lain.

Page 4: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Pendapat Mengharamkan #1

Pendapat Pertama, dari Ustaz Dr. Erwandi Tarmizi, Lc., MA. bahwa pada saat terjadi deposit Uang Elektronik [beliau mencontohkan fitur Gopay] dapat disamakan hukumnya dengan transaksi nitip uang pada toko sembako yang dekat dari rumah dengan tujuan dapat diambil barang setiap dibutuhkan dan pada saat itu pembayaran harga barang dapat didebet langsung dari saldo uang yang dititipkan. [Sumber: Erwandi Tarmizi, Harta Haram Muamalat Kontemporer, Penerbit Berkat Mulia Insani, Depok, 2018]. Menurut Ustaz Erwandi, Ibnu Abidin (Ulama mazhab Hanafi, wafat 1836M, dalam kitab Raddul Mukhtar ala Addurru al-Mukhtar terbitan Beirut: Dar al-Fikr, Cet-2, 1412 H, 4/493, memasukkan kasus seperti ini ke dalam salah satu bentuk bai’ istijrar.

Page 5: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Pendapat Mengharamkan #2

Ibnu Abidin berkata, “Bila seseorang menyerahkan sejumlah uang kepada penjual, setiap harinya dia mengambil barang sebanyak 5 item dan pada saat menyerahkan uang dia tidak mengatakan, “saya beli darimu 5 item setiap harinya.” Aku berkata,” Hukumnya boleh jika harga 5 item tersebut telah jelas sebelumnya seperti roti dan daging. Adapun jika harganya tidak diketahui pada saat mengambil barang maka akad jual-belinya tidak sah karena harga pada saat transaksi tidak jelas. Maka apabila barang telah diguna-kan oleh pihak penitip uang dan sungguh penjual telah menyerah-kannya dengan ridha dan dengan tujuan mendapat uang maka sesungguhnya akad jual-beli belum terjadi. Walaupun niat kedua belah pihak untuk melakukan akad jual-beli, hal ini dikarenakan akad jual beli tidak sah dengan niat saja. Maka sesungguhnya yang terjadi hampir serupa dengan akad Qardh (di mana penitip uang meminjamkan uangnya dan penjual meminjamkan barang-nya) yang dia menjamin uang atau barang dengan semisalnya atau senilainya.”

Page 6: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Pendapat Mengharamkan #3

Berdasarkan takyif [pendekatan fikih] yang dijelaskan oleh Ibnu Abidin bahwa akadnya dapat disamakan dengan qardh maka dalam kasus Uang Elektronik bahwa khusus pengguna jasa Uang Elektronik yang mendapat potongan harga maka ini adalah manfaat yang diberikan muqtaridh (penerima pinjaman) kepada muqridh (pemberi pinjaman) dan dan setiap pinjaman yang mendatangkan manfaat bagi pemberi pinjaman hukumnya adalah Riba. Ustaz Erwandi secara khusus berpendapat demikian terkait dengan Uang Elektronik dengan instrumen aplikasi Gopay.

Ada pendapat senada dari Sekolah Muamalah bahwa ada Riba pada Uang Elektronik sepeeti pada kartu tol elektronik [e-Toll]. Pemberlakuan diskon (potongan harga) transaksi setelah konsumen melakukan pengisian saldo E-Toll itulah yang menjadikan transaksi e-Toll tergolong sebagai Riba yang di-larang oleh Islam. Akad pada saat pengisian saldo e-Toll adalah Qardh. Dalam kasus e-Toll, pengguna yang melakukan transaksi jasa tol dengan penerbit e-Toll sehingga mendapat potongan harga, terkategori mendapat manfaat yang diberikan muqtaridh (penerima pinjaman) kepada muqridh (pemberi pinjaman) dan hukum islam mensyariatkan, bahwa setiap pinjam-an yang mendatangkan manfaat bagi pemberi pinjaman hukumnya Riba. [Sumber: Sekolah Muamalah, https://sekolahmuamalah.com/riba-pada-e-toll-card/ diakses pada 26 April 2019].

Page 7: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Pendapat Mengharamkan #4

Pendapat kedua dari Ustaz Zaim Saidi. Ustaz Zaim menyatakan bahwa penggunaan Uang Elektronik mengandung dua riba sekaligus, yakni al fadhl dan an-nasiah. Menurut Ustaz Zaim, uang elektronik hanyalah bentuk lain dari uang fiat. Sifat, kegunaan, dan nilainya, sama dengan uang fiat bersangkutan yang ditukar bentuknya saja. Dengan demikian, pengisian ulang, atau top-up adalah bentuk penukaran saja. Substansi-nya adalah penukaran dari rupiah tetap dengan rupiah yang sama. Dari segi syariat Islam ini masuk dalam hukum sharf, yang mengharamnya adanya perbedaan nilai dan penundaan waktu. Penambahan nilai, atau penundaan waktu penyerahan, pada salah satu pihak, menimbulkan riba. Yang pertama adalah riba al fadl dan yang kedua adalah riba an nasiah.

Menurut Zaim Saidi, pertukaran sendiri sebenarnya merupakan transaksi yang terjadi melalui pergantian suatu benda dengan benda lain. Benda-benda ini bisa sejenis, bisa beda jenis. Syariat Islam mem-bedakan keduanya. Pertukaran benda berlainan jenis disebut jual-beli (al buyu), sedangkan bila yang dipertukarkan benda sejenis, dinamakan pertukaran (sharf). Keduanya memiliki hukum yang berbeda.

Page 8: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Pendapat Mengharamkan #5

ث نا بة قال حد بة وعمرو الناقد وإسحق بن إب راىيم واللفظ لبن أب شي أبو بكر بن أب شي اء عن أب قلبة ث نا سفيان عن خالد الذ ث نا وكيع حد ن ع إسحق أخب رن وقال الخران حدىب امت قال قال رسول الل صلى الل عليو وسلم الذ أب الشعث عن عبادة بن الص

عري والتمر بلتمر والملح ب عري بلش ة والب ر بلب والش ة بلفض ىب والفض ل ا لم بلذ لح ما بيد تم إذا كان يد ا ا بيد فإذا اخت لفت ىذه الصناف فبيعوا كيف شئ سواء ا بسواء يد ا

“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abi Syaibah, ‘Amru bin Naqid, dan Ishaq bin Ibraahiim --dan lafadh ini kepunyaan Ibnu Abi Syaibah. Ishaq berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami; sedang-kan yang dua yang lain berkata: Telah menceritakan kepada kami Waki’: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Khalid Al-Hadzdza’, dari Abu Qilabah, dari Abu Asy’ats, dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: “Emas ditukar dengan emas, perak ditukar dengan perak, gandum ditukar dengan gandum, sya’ir (sejenis gandum) ditukar dengan sya’ir, kurma ditukar dengan kurma, dan garam ditukar dengan garam; dengan sepadan/ seukuran dan harus secara kontan. Apabila komoditasnya berlainan, maka juallah sekehendak kalian asalkan secara kontan juga” [Shahih Muslim no. 1587].

Page 9: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Pendapat Mengharamkan #6

Hadits tersebut di atas berlaku bagi penukaran benda sejenis yakni emas dengan emas, perak dengan perak, korma dengan korma, garam dengan garam, tepung dengan tepung. Syarat sahnya adalah harus sama nilai dan takaran-nya, dan dilaku-kan secara kontan. Bila salah satu berlebih, atau salah satu ditunda penyerahannya, muncullah unsur riba. Pertama, riba karena unsur tambahan disebut riba fadhl. Kedua, riba karena unsur penundaan disebut riba nasi’ah. [Sumber: Zaim Saidi, https://zaimsaidi.com/fee-isi-ulang-uang-elektronik-adalah-rib a/ diakses pada 26 April 2019].

Page 10: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #02 Pendapat Menghalalkan

Page 11: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Pendapat berbeda ditunjukkan oleh Ustaz Dr. Oni Sahroni, Lc., MA. Beliau adalah Doktor Fiqih Muqarin al Azhar pertama di Indonesia. Menurut beliau, substansi transaksi Uang Elektronik adalah jual beli jasa untuk manfaat yang akan diserahterimakan dengan diskon tertentu bagi peng-guna. Substansinya bukan utang/ pinjaman, tetapi jual beli jasa. Deposit itu sebagai upah yang dibayarkan di muka. Juga customer tidak ber-muamalah dengan bank tetapi dengan pihak gojek layaknya e-Money. Dengan demikian, maka skema Ijarah maushufah fi dzimmah (IMFD) lebih tepat digunakan untuk aplikasi ini: ujrah (fee) dibayar di muka, manfaat dibayar kemudian. Karena akadnya IMFD, menjadi hak pihak yang menyewakan jasa (muajjir/gojek) untuk memberikan diskon sebagai athaya dan pem-berian yang dibolehkan oleh syara’. Pendapat Dr. Oni Sahroni tersebut merujuk pada Accounting and Auditing Organization For Islamic Financial Institution [AAOFI] Standard No. 9 artikel 3 paragraf 5:

Pendapat Menghalalkan #1

Page 12: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Accounting and Auditing Organization For Islamic Financial Institution [AAOFI] Standard No. 9 artikel 3 paragraf 5:

“Akad al-Ijarah al-Maushufah fi al-Dzimmah boleh dilakukan dengan syarat kriteria barang sewa dapat terukur meskipun obyek tersebut belum menjadi milik pemberi sewa (pada saat ijab-qabul dilakukan); waktu penyerahan barang sewa disepakati pada saat akad, barang sewa tersebut harus diyakini dapat menjadi milik pemberi sewa baik dengan cara memperolehnya dari pihak lain maupun membuatnya sendiri; tidak disyaratkan pembayaran ujrah didahulukan (dilakukan pada saat akad) selama ijab-qabul yang dilakukan tidak menggunakan kata salam atau salaf; apabila barang sewa diterima penyewa tidak sesuai dengan kriteria yang disepakati, pihak penyewa berhak menolak dan meminta gantinya yang sesuai dengan kriteria yang disepakati pada saat akad."

Pendapat Menghalalkan #2

Page 13: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Dengan demikian, keikutsertaan costumer dalam top up (Uang elektronik seperti e-Money, Go Pay, Grab Pay, dan lain-lain) dihukumi boleh menurut fikih, karena skema akad antara costumer dengan top up (Uang elektronik seperti e-Money, Go Pay, Grab Pay, OVO, DANA, dan lain-lain) adalah akad ijarah maushufah fi dzimmah. Sedangkan penyimpanan di bank itu dilaku-kan oleh perusahaan transportasi online sebagai deposan karena rekening-nya adalah rekening per-usahaan tersebut. [Sumber: Facebook Oni Sahroni, https://web.facebook.com/onisahronii/posts/apakah-top-up-seperti-go-pay-grab-pay-dan-lain-lain-pada-perusahaan-jasa-transpo/8937256341364 64/?_rdc=1 &_rdr diakses pada 26 April 2019].

Pendapat Menghalalkan #3

Page 14: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Senada dengan pendapat Ustaz Dr. Oni Sahroni, MA. yang tidak menyata-kan keharaman praktik transaksi Uang Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top up ini sebenarnya lebih tepat diposisikan sebagai akad tukar uang, alias sharf. Uang kita yang berupa uang kertas itu, kita tukar dengan uang berbentuk data elektronik alias e-Money. | Menurut Ustaz Sarwat, kalau kita mau umrah ke Saudi, sebelum berangkat kita tukar uang di money changer. Uang rupiah ditukar menjadi uang riyal. Keluar dari money changer, kita tetap pegang uang. Di money changer itu kita tidak meminjamkan uang dan juga tidak titip uang. Kita menukar uang. Maka ketika kita isi ulang, yang kita lakukan sebenarnya bukan meminjamkan uang, tapi tukar uang. Kertas ditukar data digital. Maka akadnya terbebas dari keharaman cashback. Tidak ada hubungannya sama sekali. Sebab ini bukan peminjaman uang, bukan akad qardh. Maka silahkan saja ambil cashback-nya. [Sumber: Ahmad Sarwat, Lc., MA., Halal Haram e-Money dalam Timbangan Hukum Syariah Kontemporer. Buku Elektronik, 2019].

Pendapat Menghalalkan #4

Page 15: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Lalu, bagaimana sejatinya fitur instrumen alat pembayaran online tersebut? Bagaimana alur yang sebenarnya? Kapan bisa disebut terjadi Riba? Kapan bisa disebut tidak terjadi Riba? Pake landasan apa jika itu disebut Riba? Pake Tashawwur apa? Pake dalil apa? Apakah berarti ada masalah? Bagaimana solusi praktisnya? Apa solusi yang tepat untuk bisnis zaman now?

Gimana Pendapat yang Bener?

Page 16: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Berikut ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika ingin menghukumi Riba pada e-Money:

[1], Sudah adakah Fatwa dari Ulil Amri? Dalam hal ini, sudah adakah Fatwa DSN MUI terkait Uang Elektronik tersebut? Ingat bahwa Fatwa DSN MUI sudah dipositivisasi di level UU NKRI dan Peraturan formal lain seperti PBI, POJK dan bahkan Badilag Mahkamah Agung menerbitkan Kodifikasi Hukum Ekonomi Syariah [KHES] yang sejalan dengan Fatwa DSN MUI tersebut.

[2], jika ada Fatwa DSN MUI tentang Uang Elektronik, apa saja akad antarpihak pada e-Money?

[3], Fitur mana yang dituduh mengandung Riba?

[4], Apakah akad-akad yang diatur oleh Fatwa DSN MUI ter-sebut merupakan batasan yang menihilkan potensi adanya alternatif akad lain? Artinya, tidak ada lagi potensi ada alternatif akad yang boleh dipergunakan selain yang disebut-kan oleh Fatwa DSN MUI?

[5], Setelah semua pertanyaan tersebut terjawab, mari cermati lagi tashawwur dan tashdiq [judgement] hukumnya, apalagi jika terbuka alternatif akad lain selain yang sudah disebutkan dalam Fatwa DSN MUI.

Poin Penting Berhukum e-Money

Page 17: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #03 Fatwa Uang Elektronik #a

Page 18: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Fatwa DSN MUI No 116 thn 2018

Fatwa DSN MUI No. 116 tentang Uang Elektronik Syariah

Menimbang, a. bahwa alat pembayaran berupa uang elektronik yang

diterbitkan oleh bank maupun lembaga selain bank saat ini semakin berkembang di Indonesia;

b. bahwa masyarakat Indonesia memerlukan penjelasan mengenai ketentuan dan batasan hukum terkait uang elektronik dari segi syariah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan huruf b, DSN-MUI memandang perlu untuk menetapkan fatwa tentang Uang Elektronik Syariah untuk dijadikan pedoman;

Page 19: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Mengingat, Alquran #1

Alquran: [a] Q.S.al-Nisa' (4): 58: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya...". [b] Q.S.al-Ma'idah (5): 1: "Hai orang yang beriman! Tunai-kanlah akad-akad itu-.." [c] Q.S. al-Isra' (17): 34: "..Dan tunaikanlah janji-janji itu; sesungguhnya janji itu akan dimintai per-tanggungjawaban" [d] Q.S. al-Nisa' (4):29: "Hai orang yang beriman! Jangan-lah kalian memakan (mengambil) harta orang lain secara batil, kecuali jika berupa perdagangan yang dilandasi atas sukarela di antara kalian" [e] Q.S. Al-Kahfi (18):19: "Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang paling baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorang pun" [f] Q.S. al-Furqan (25):67: "Dan orang-orang yang apabila mem-belanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian."

Page 20: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Mengingat, Alquran #2

Alquran: [g] Q.S. al-Qashash (28'):26: "Salah seorang dari kedua wanita itu berkata, 'Hai ayahku! Ambillah ia sebagai arang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.” [h] Q.S. al-Baqarah (2):275: "Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan meng-haramkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus ber-henti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang lnengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." [i] Q.S. al-Baqarah (2): 282: "Hai orang yang beriman! Jika kamu bermu'amalah tidak secara tunai sampai waktu lertentu, buatlah secara tertulis...".

Page 21: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Mengingat, Hadits #1

Hadis Nabi SAW: [a] HR Muslim, Abu Daud, Tirmizi, Nasa'I, dan Ibn Majah, dengan teks Muslim dari 'Ubadah bin Shamit: "(Jual beli/pertukaran) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya'ir dengan sya'ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (disyaratkan harus dalam ukur-an yang) sama (jika yang dipertukarkan) satu jenis dan (harus) tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai." [b] HR Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri: "Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama (ukurannya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain; janganlah menjual perok dengan perak kecuali sama (ukurannya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain; dan janganlah menjual emas dan perak tersebut yang tidak tunai dengan yang tunai.” [c] HR Abu Daud dan Tirmidzi: "Tunaikanlah amanah (titipan) kepada yang berhak menerimanya dan janganlah berkhianat kepada orang yang menghianatimu."

Page 22: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Mengingat, Hadits #2

Hadis Nabi SAW: [d] HR Ibnu Majah dari 'Ubadah bin al-Shamit ra, HR Ahmad dari Ibnu 'Abbas ra, HR Malik dari bapaknya Yahya al-Mazini ra" dan HR al-Hakim dan al-Dar al-Quthni dari Abu Sa'id al-Khudriy ra: "Tidak boleh membahayakan/merugikan orang lain dan tidak boleh (pula) membalas bahaya (kerugian yang ditimbulkan oleh orang lain) dengan bahaya (perbuatan yang merugikannya)." [e] HR al-Tirmidzi dari kakeknya 'Amr bin 'Auf al-Muzani, dan HR al-Hakim dari kakeknya Katsir bin Abdillah bin 'Amr bin 'Auf ra: "Shulh (penyelesaian sengketa melalui musyawarah untuk mufakat) boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali shulh yang mengharamkan yang halal atau meng-halalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan sysrat-syarat yang mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau meng-halalkan yang haram." [f] HR 'Abd ar-Razzaq dari Abu Hurairah ra dan Abu Sa'id al-Khudri ra: "Barang siapa mempekerjakan pekerja, beritahukanlah upah-nya." [g] Hadis Nabi riwayat Ibn Majah dari Ibnu Umar ra, riwayat al-Thabrani dari Jabir ra, dan riwayat al-Baihaqi dari Abu Hurairah ra: "Berikanlah upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering." [h] Hadis Nabi riwayat Muslim, dari 'Aisyah dan dari Tsabit dari Anas: "Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian"

Page 23: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Mengingat, Kaidah Fikih

Kaidah Fikih: [1] "Pada dasarnya, segala bentuk muamalat diperbolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkannya alau meniadakan kebolehannya" [2] "Segala dharar (bahaya/kerugian) harus dihilangkan" [3] "Dharar (bahaya/kerugian) harus dicegah sebisa mungkin". [4] "sesuatu yang berlaku berdasarkan adat ke-biasaan sama dengan sesuatu yang berlaku berdasarkan syara' (selama tidak ber-tentangan dengan syariat)." [5] "Hukum yang didasarkan pada adat (kebiasaan) berlaku bersama adat tersebut dan batal (tidak berlaku) bersamanya ketika adat itu batal, seperti mata uang dalam muamalat..." (Al-Qarafi, Anwar al-Buruq fi Anwa' al-Furuq, j.2, h.228). [6] "(Dikutip) dari kitab al-Dzakhirah sebuah kaidah. Setiap hukum yang didasarkan pada suatu 'urf (tradisi) atau adat (kebiasaan masyarakat) menjadi hatal (tidak berlaku) ketika adat tersebut hilang. Oleh karena itu, jika adat berubah, maka hukum pun berubah." (Al-Taj wa al-Iklil li-Mukhtashar Khalil, j. 7, h. 68). [7] "Kebijakan pemimpin terhadap rakyat harus mengikuti kepada kemashlahatan (masyarakat)". [8] "Di mana terdapat kemaslahatan, di sana terdapat hukum Allah"

Page 24: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Memperhatikan #a

[a] Diriwayatkan dari Umar bin Khattab, sebagaimana dikutip dalam Tafsir al-Shan'any, Jilid 3, h. 93: Umar bin Khattab berkata "Aku berkeinginan membuat uang dirham dari kulit unta", lalu dikatakan kepadanya "kalau begitu, tidak akan ada lagi unta..", lalu Umar mengurungkan niatnya". [b] Dari Imam Malik, dalam Al-Mudawanah al-Kubra, Jilid 3, h. 90: "Andaikan masyarakat membolehkan uang dibuat dari kulit dan dijadikan sebagai alat tukar, pasti saya melarang uang kulit itu ditukar dengan emas dan perak secara tidak tunai" [c] Pendapat Ibnu Hazm dalam Al-Muhalla, Jilid 8, h. 477: "Segala sesuatu yang boleh diperjualbelikan boleh di-gunakan sebagai alat bayar, dan tidak terdapat satu nash pun yang menyatakan bahwa uang harus terbuat dari emas dan perak". [d] Pendapat Ibnu Taimiyah dalam Majmu' al-Fatawa, Jilid 19, hal. 251: "Adapun dinar dan dirham, maka tidak ada batasan secava alami maupun secara syar'i, tapi rujukannya adalah pada kebiasaan dan kesepakatan. Hal itu karena pada dasarnya tujuan orang (dalam penggunaan dinar dan dirham) tidak berhubungan dengan substansinya, tetapi tujuannya adalah agar dinar dan dirham menjadi standar bagi objek transaksi yang mereka lakukan. Fisik dinar dan dirham tidaklah dimaksudkan (bukan tujuan), tetapi hanya sebagai sarana untuk melakukan transaksi dengannya. Oleh karena itu, dinar dan dirham (hanya) berfungsi sebagai tsaman (harga, standar nilai). Berbeda dengan harta yang lain (barang),' barang dimaksudkan untuk dimanfaatkan fisiknya. Oleh karena itu, barang harus diukur dengan perkara (ukuran) yang bersifat alami atau syar'i. Sarana semata yang fisik maupun bentuknya bukan merupakan tujuan boleh digunakan untuk mencapai tujuan, seperti apa pun bentuknya."

Page 25: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Memperhatikan #b

[e] Uang - yang dalam literatur fiqh disebut dengan tsaman atau nuqud (jamak dari naqd)-- didefinisikan oleh para ulama, antara lain: "Naqd (uang) adalah segala sesuatu yang menjadi media pertukaran dan diterima secara umum, apa pun bentuk dan dalam kondisi apa pun media tersebut." (Abdullah bin Sulaiman al-Mani', Buhuts fi al-Iqtishad al-Islami, Mekah: al-Maktab al-Islami. 1996, h. 178). "Naqd adalah sesuatu yang dijadikan harga (tsaman) oleh masyara-kat, baik terdiri dari logam atau kertas yang dicetak maupun dari bahan lainnya, dan diterbitkan oleh lembaga keuangan pemegang otoritas." (Muhammad Rawas Qal'ah fi al-Mu'amalat al-Maliyah al-Mu'ashirah fi Dhau' al-Fiqh wa al-Syari'ah, Beirut Dar al-Nafa'is, 1999, h.23). [f] Surat per-mohonan fatwa perihal Uang elektronik yang sesuai dengan prinsip syariah dari PT Veritra Sentosa Internasional, 04 April 2017. [g] Hasil Diskusi "Kajian Uang Elektronik Ditinjau dari Kesesuaian Prinsip-Prinsip Syariah" antara Tim Paytren dengan Tim DSN MUI di Jakarta, 22 Agustus 2017. [h] Pendapat dan saran Working Group Perbankan Syariah (WGPS) yang terdiri atas DSN-MUI, OJK, DSAS-IAI, dan Mahkamah Agung, tanggal 07 September 2017 di Jakarta. [i] Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia pada hari Selasa tanggal 28 Dzulhijjah 1438 H/19 September 2017.

Page 26: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #04 Fatwa Uang Elektronik #b

Page 27: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Uang elektronik (electronic money): alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur: [a] diterbitkan atas dasar jumlah nominal uang yang disetor terlebih dahulu kepada penerbit; [b] jumlah nominal uang disimpan secara elektronik dalam suatu media yang teregistrasi; [c] jumlah nominal uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang perbankan; [d] digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut. Uang elektronik syariah: uang elektronik yang sesuai prinsip syariah. Jumlah nominal uang elektronik: jumlah nominal uang yang disimpan secara elektronik yang dapat dipindahkan karena keperluan transaksi pembayaran dan/atau transfer dana. Penerbit: bank atau lembaga selain bank yang menerbitkan uang elektronik. Pemegang uang elektronik: pengguna uang elektronik. Prinsipal: bank atau lembaga selain bank yang bertanggungjawab atas pengelolaan sistem dan/atau. jaingan antar anggotanya yang berperan sebagai penerbit dan/atau acquirer, dalam transaksi uang elektronik yang kerja sama dengan anggotanya didasarkan atas suatu perjanjian tertulis.

Daftar Istilah #1

Page 28: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Acquirer: bank atau lembaga selain bank yang: [a] melakukan kerja sama dengan pedagang sehingga pedagang mampu memproses transaksi dari uang elektronik yang diterbitkan oleh pihak selain acquirer yang bersangkutan; dan [b] bertanggung jawab atas penyelesaian pembayaran kepada pedagang. Pedagang (merchant): penjual barang danJatau jasa yang menerima transaksi pembayaran dari Pemegang. Penyelenggara kliring: bank atau lembaga selain bank yang melakukan perhitungan hak dan kewajiban keuangan masing-masing Penerbit dan/atau Acquirer dalam rangka transaksi uang elektronik. Penyelenggara penyelesaian akhir: bank atau lembaga selain bank yang melakukan dan bertanggung jawab terhadap penyelesaian akhir atas hak dan kewajiban keuangan masing-masing penerbit dan/atau acquirer dalam rangka transaksi uang elektronik berdasarkan hasil perhitungan dari penyelenggara kliring. Agen Layanan Keuangan Digital (LKD): pihak ketiga yang bekerjasama dengan penerbit dan bertindak untuk dan atas nama penerbit dalam memberikan layanan keuangan digital.

Daftar Istilah #2

Page 29: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Akad wadi'ah: akad penitipan uang dari pemegang uang elektronik kepada penerbit dengan ketentuan pemegang uang elektronik dapat mengambil/menarik/menggunakan kapan saja sesuai kesepakatan. Akad qardh: akad pinjaman dari pemegang uang elektronik kepada penerbit dengan ketentuan bahwa penerbit wajib mengembalikan uang yang diterimanya kepada pemegang kapan saja sesuai dengan kesepakatan. Akad Ijarah: akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu dengan pem-bayaran atau upah. Biaya layanan fasilitas uang elektronik: biaya yang dikenakan penerbit kepada pemegang berupa: [a] biaya penggantian media uang elektronik untuk pengguna-an pertama kali atau penggantian media uang elektronik yang rusak atau hilang: [b] biaya pengisian ulang (top up) melalui pihak lain yang bekerja sama dengan penerbit atau menggunakan delivery channel pihak lain; [c] biaya tarik tunai melalui pihak lain yang bekerja sama dengan Penerbit atau menggunakan delivery channel pihak lain; dan/atau [d] biaya administrasi untuk uang elektronik yang tidak digunakan dalam jangka waktu tertentu.

Daftar Istilah #3

Page 30: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Akad ju'alah: akad untuk memberikan imbalan (reward/'iwadh/ju'l) tertentu atas pencapaian hasil (natijah) yang ditentukan dari suatu pekerjaan. Akad wakalah bi al-ujrah: akad wakalah dengan imbalan (ujrah). Riba: tambahan yang diberikan dalam per-tukaran barang ribawi dan tambahan yang diberikan atas pokok utang dengan imbalan penangguhan pem-bayaran secara mutlak. Gharar: ketidakpastian dalam suatu akad, baik mengenai kualitas atau kuantitas obyek akad maupun mengenai penyerahannya. Maysir: setiap akad yang dilakukan dengan tujuan yang tidak jelas, dan perhitungan yang tidak cermat, spekulasi, atau untung-untungan. Tadlis: tindakan menyembunyi-kan kecacatan obyek akad yang dilaku-kan oleh penjual untuk mengelabui pembeli seolah-olah obyek akad tersebut tidak cacat. Risywah: suatu pemberian yang bertujuan untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya, membenarkan yang batil dan menjadikan sesuatu yang batil sebagai sesuatu yang benar. Israf: pengeluaran harta yang berlebihan.

Daftar Istilah #4

Page 31: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Akad antara penerbit dengan pemegang uang elektronik adalah akad wadi'ah atau akad qardh.

Jika akad yang digunakan: wadi'ah, maka: [1] Jumlah nominal uang elektronik bersifat titipan yang dapat diambil/digunakan oleh pemegang kapan saja; [2] Jumlah nominal uang elektronik yang dititipkan tidak boleh digunakan oleh penerima titipan (penerbit), kecuali atas izin pemegang kartu; [3] Jika jumlah nominal uang elektronik yang dititipkan digunakan oleh penerbit atas izin pemegang kartu, maka akad titipan (wadiah) berubah menjadi akad pinjaman (qardh), dan tanggung jawab penerima titipan sama dengan tanggung jawab dalam akad qardh. [4] Otoritas terkait wajib membatasi penerbit dalam penggunaan dana titipan dari pemegang kartu (dana float). [5] Penggunaan dana oleh penerbit tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah dan peraturan perundang-undangan.

Akad dan Personalia Hukum #1

Page 32: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Jika akad yang digunakan: qardh, maka: [1] Jumlah nominal uang elektronik bersifat hutang yang dapat diambil/digunakan oleh pemegang kapan saja. [2] Penerbit dapat menggunakan (menginvestasikan) uang utang dari pemegang uang elektronik. [3] Penerbit wajib mengembalikan jumlah pokok piutang Pemegang uang elektronik kapan saja sesuai kesepakatan; [4] Otoritas terkait wajib membatasi penerbit dalam penggunaan dana pinjaman (utang) dari pemegang kartu (dana float). [5] Penggunaan dana oleh penerbit tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah dan peraturan perundang-undangan.

Akad yang dapat digunakan penerbit dengan para pihak dalam penyelenggaraan uang elektronik (principal, acquirer, Pedagang (merchant), penyelenggara kliring, dan penyelenggara penyelesai akhir): akad ijarah, ju'alah, dan wakalah bi al-ujrah.

Akad yang dapat digunakan antara penerbit dengan agen layanan keuangan digital: akad ijarah, ju'alah, dan wakalah bi al-ujrah.

Akad dan Personalia Hukum #2

Page 33: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

BIAYA LAYANAN FASILITAS

Pada penyelenggaraan uang elektronik, penerbit dapat mengenakan biaya layanan fasilitas uang elektronik kepada pemegang dengan ketentuan: [1] Biaya-biaya layanan fasilitas harus berupa biaya riil untuk mendukung proses kelancaran penyelenggaraan uang elektronik; dan [2] Pengenaan biaya-biaya iayanan fasilitas harus disampaikan kepada pemegang kartu secara benar sesuai syariah dan peraturan perundangan yang berlaku.

PENYELENGGARAAN DAN PENGGUNAAN UANG ELEKTRONIK

Penyelenggaraan dan penggunaan uang elektronik wajib terhindar dari: [1] Transaksi yang ribawi, gharar, maysir, tadlis, risywah, dan israf, dan [2] Transaksi atas objek yang haram atau maksiat.

KETENTUAN KHUSUS

[1] Jumlah uang elektronik yang ada pada penerbit harus ditempatkan di bank syariah. [2] Jika kartu yang digunakan sebagai media uang elektronik hilang maka jumlah nominal uang yang ada di penerbit tidak boleh hilang.

Biaya, dan lain-lain

Page 34: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #05 Peraturan Bank Indonesia

Page 35: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Daftar Istilah #1

Pasal 1. Bank: bank umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang perbankan, termasuk kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri, dan bank umum syariah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang perbankan syariah. Lembaga Selain Bank: badan usaha bukan bank yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia. Uang Elektronik: instrumen pembayaran yang memenuhi unsur: [a] diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu kepada penerbit; [b] nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media server atau chip; [c] nilai uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang perbankan. Nilai Uang Elektronik: nilai uang yang disimpan secara elektronik dalam suatu media server atau chip yang dapat dipindahkan untuk kepentingan transaksi pembayaran dan/atau transfer dana. Penerbit: pihak yang menerbitkan Uang Elektronik. Acquirer: pihak yang: [a] melakukan kerja sama dengan penyedia barang dan/ atau jasa sehingga penyedia barang dan/atau jasa mampu memproses transaksi Uang Elektronik yang diterbitkan oleh pihak selain acquirer yang bersangkutan; [b] bertanggung jawab atas pe-nyelesaian pembayaran kepada penyedia barang dan/atau jasa.

Page 36: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Daftar Istilah #2

Prinsipal: pihak yang bertanggung jawab atas: [a] penerusan data transaksi Uang Elektronik melalui jaringan; [b] pelaksanaan per-hitungan hak dan kewajiban; [c] penyelesaian pembayaran; dan [d] penetapan mekanisme dan prosedur bisnis, antar anggotanya yang berperan sebagai Penerbit dan/atau Acquirer dalam transaksi Uang Elektronik. Penyelenggara Switching: pihak penyelenggara kegiatan penyediaan infrastruktur yang berfungsi sebagai pusat dan/atau peng-hubung penerusan data transaksi pembayaran dengan menggunakan Uang Elektronik. Penyelenggara Kliring: pihak yang melakukan per-hitungan hak dan kewajiban keuangan masing-masing Penerbit dan/atau Acquirer setelah pelaksanaan transaksi Uang Elektronik. Penyelenggara Penyelesaian Akhir: pihak yang melakukan dan ber-tanggung jawab terhadap penyelesaian akhir atas hak dan kewajiban keuangan masing-masing Penerbit dan/atau Acquirer berdasarkan hasil perhitungan dari Penyelenggara Kliring. Penyelenggara Uang Elektronik: Penerbit, Acquirer, Prinsipal, Penyelenggara Switching, Penyelenggara Kliring, dan Penyelenggara Penyelesaian Akhir dalam kegiatan Uang Elektronik.

Page 37: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Daftar Istilah #3

Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran: penyelenggara jasa sistem pembayaran sebagaimana dimaksud dalam ketentuan BI yang mengatur mengenai penyelenggaraan pemrosesan transaksi pembayaran. Penyelenggara Penunjang: penyelenggara penunjang sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penyelenggaraan pemrosesan transaksi pembayaran. Pengguna: pihak yang menggunakan Uang Elektronik. Penyedia Barang dan/atau Jasa: pihak yang menjual barang dan/atau jasa yang menerima pembayaran dari Pengguna. Pengisian Ulang (Top Up): penambahan Nilai Uang Elektronik pada Uang Elek-tronik. Dana Float: seluruh Nilai Uang Elektronik yang berada pada Penerbit atas hasil penerbitan Uang Elektronik dan/atau Pengisian Ulang (Top Up) yang masih merupakan kewajiban Penerbit kepada Pengguna dan Penyedia Barang dan/atau Jasa. Layanan Keuangan Digital atau LKD: kegiatan layanan jasa sistem pembayar-an dan keuangan yang dilakukan oleh Penerbit melalui kerja sama dengan pihak ketiga serta menggunakan sarana dan perangkat teknologi berbasis mobile maupun berbasis web untuk keuangan inklusif. Penyelenggara LKD: Penerbit yang telah memperoleh persetujuan Bank Indonesia untuk menyelenggarakan LKD. Agen LKD: pihak ketiga yang bekerja sama dengan Penerbit dan bertindak untuk dan atas nama Penerbit dalam memberikan LKD.

Page 38: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Prinsip dan Ruang Lingkup

Pasal 2. Prinsip: [a] tidak menimbulkan risiko yang sistemik; [b] operasional dilakukan berdasarkan kondisi keuangan yang sehat; [c] penguatan perlindungan konsumen; [d] usaha yang bermanfaat bagi perekonomian Indonesia; [e] pencegahan pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Pasal 3. [1] Ruang lingkup: [a] closed loop: Uang Elektronik yang hanya dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran kepada Penyedia Barang dan/atau Jasa yang merupakan Penerbit Uang Elektronik tersebut; [b] open loop: Uang Elektronik yang dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran kepada Penyedia Barang dan/atau Jasa yang bukan merupakan Penerbit Uang Elektronik tersebut. [2] Uang Elektronik dapat dibedakan berdasarkan: [a] media penyimpan Nilai Uang Elektronik berupa: [i] server based: Uang Elektronik dengan media penyimpan berupa server; [ii] chip based, yaitu Uang Elektronik dengan media penyimpan berupa chip; [b] pencatatan data identitas Pengguna berupa: [i] unregistered: Uang Elektronik yang data identitas Penggunanya tidak terdaftar dan tidak tercatat pada Penerbit; [ii] registered: Uang Elektronik yang data identitas Penggunanya terdaftar dan tercatat pada Penerbit.

Page 39: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Penyelenggaraan Uang Elektronik #1

Pasal 46. [1] Fitur Uang Elektronik yang dapat disediakan oleh Penerbit berupa: [a] Pengisian Ulang (Top Up); [b] pembayaran transaksi pembelanjaan; dan/atau [c] pembayaran tagihan. [2] Selain fitur tersebut, Penerbit dapat menyediakan fitur: [a] transfer dana dan tarik tunai, untuk Uang Elektronik open loop dan yang registered; dan/atau [b] fitur lain berdasarkan persetujuan Bank Indonesia. Pasal 48. [1] Penerbit wajib melakukan pencatatan Dana Float pada pos kewajiban segera atau rupa-rupa pasiva. [2] Penerbit wajib menempatkan Dana Float dengan ketentuan: [a] paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari Dana Float pada: [i] kas, bagi Penerbit yang merupakan Bank yang termasuk dalam kategori bank umum berdasarkan kegiatan usaha (BUKU) 4; atau [ii] giro di Bank yang termasuk dalam kategori bank umum berdasarkan kegiatan usaha (BUKU) 4, bagi: (a) Penerbit yang merupakan Bank yang tidak termasuk dalam kategori bank umum berdasarkan kegiatan usaha (BUKU) 4; dan (b) Penerbit yang merupakan Lembaga Selain Bank; dan [b] paling banyak 70% (tujuh puluh persen) dari Dana Float pada: [i] surat berharga atau instrumen keuangan yang diterbitkan oleh Pemerintah atau Bank Indonesia; atau [ii] rekening di Bank Indonesia. [3] Dengan tetap memperhatikan ketentuan tersebut, persentase pe-nempatan Dana Float wajib disesuaikan dengan jumlah rata-rata bulanan kebutuhan likuiditas untuk memenuhi kewajiban kepada Pengguna dan Penyedia Barang dan/atau Jasa dalam 12 (dua belas) bulan terakhir.

Page 40: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Penyelenggaraan Uang Elektronik #2

Pasal 49. [1] Dana Float hanya dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban Penerbit kepada Pengguna dan Penyedia Barang dan/atau Jasa, dan dilarang digunakan untuk kepentingan lain. [2] Untuk memenuhi kewajiban kepada Pengguna dan Penyedia Barang dan/atau Jasa, Penerbit wajib: [a] memiliki sistem dan mekanisme pencatatan Dana Float; [b] memiliki sistem dan mekanisme monitoring ketersediaan Dana Float; [c] memastikan pemenuhan kewajiban secara tepat waktu; [d] mencatat Dana Float secara terpisah dari pencatatan kewajiban lain yang dimiliki oleh Penerbit; dan [e] menempatkan Dana Float pada rekening yang terpisah dari rekening operasional Penerbit. Pasal 52. [1] Dalam penyelenggaraan Uang Elektronik, Penerbit dapat mengena-kan biaya, meliputi: [a] biaya pembelian media Uang Elektronik untuk pengguna-an pertama kali atau penggantian media Uang Elektronik yang rusak atau hilang; [b] biaya Pengisian Ulang (Top Up); [c] biaya tarik tunai yang dilakukan melalui pihak lain atau kanal pihak lain (off us); dan [d] biaya transaksi transfer dana antar-Pengguna pada Uang Elektronik dari Penerbit yang berbeda. [2] Bank Indonesia berwenang menetapkan kebijakan mengenai biaya yang dapat dikena-kan oleh Penerbit berdasarkan pertimbangan tertentu.

Page 41: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Penyelenggaraan Uang Elektronik #3

Pasal 50. [1] Penerbit berupa Lembaga Selain Bank wajib meningkatkan modal disetor sesuai peningkatan Dana Float dengan ketentuan: [a] apabila rata-rata nilai Dana Float yang dikelola telah mencapai lebih dari Rp3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah) sampai Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah), maka Penerbit wajib meningkatkan modal disetor menjadi paling sedikit Rp6.000.000.000,00 (enam milyar rupiah); [b] apabila rata-rata nilai Dana Float yang dikelola telah mencapai lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) dengan Rp9.000.000.000,00 (sembilan milyar rupiah) maka Penerbit wajib meningkatkan modal disetor menjadi paling sedikit Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah); dan [c] apabila rata-rata nilai Dana Float yang dikelola telah mencapai lebih dari Rp9.000.000.000,00 (sembilan milyar rupiah) maka Penerbit wajib meningkatkan modal disetor menjadi paling sedikit Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) ditambah 3% (tiga persen) dari nilai Dana Float. [2] Rata-rata nilai Dana Float dihitung berdasarkan data rata-rata Dana Float selama 12 (dua belas) bulan pada tahun sebelumnya yaitu sejak bulan Januari sampai dengan bulan Desember. [3] Bagi Penerbit yang pertama kali beroperasi setelah bulan Januari maka rata-rata nilai Dana Float untuk pertama kalinya dihitung berdasarkan data rata-rata Dana Float tahun sebelumnya yaitu sejak bulan pertama Penerbit beroperasi sampai dengan bulan Desember. [4] Peningkatan modal disetor karena penambahan Dana Float berdasarkan hasil perhitungan tersebut wajib dipenuhi oleh Penerbit paling lambat akhir bulan Juni tahun berjalan.

Page 42: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Laporan dan Pengawasan

Pasal 66. [1] Penyelenggara wajib menyampaikan laporan penyeleng-garaan Uang Elektronik kepada Bank Indonesia. [2] Laporan terdiri atas: [a] laporan berkala; dan [b] laporan insidental. [3] Laporan berkala: [a] laporan harian; [b] laporan bulanan; [c] laporan triwulanan; [d] laporan tahunan; dan/atau [e] laporan hasil audit sistem informasi dari auditor independen yang dilakukan secara berkala paling sedikit 1 kali dalam 3 tahun. [4] Laporan insidental terdiri atas: [a] laporan gangguan dalam penyelenggaraan Uang Elektronik dan tindak lanjut yang telah di-lakukan; [b] laporan perubahan modal dan/atau susunan pemegang saham serta perubahan susunan pengurus Penyelenggara; [c] laporan terjadinya force majeure atas penyelenggaraan Uang Elektronik; [d] laporan perubahan data dan informasi pada dokumen yang disampaikan pada saat mengajukan permohonan izin kepada Bank Indonesia; [e] laporan hasil audit sistem informasi dari auditor independen yang dilakukan dalam hal terdapat perubahan yang signifikan; [f] laporan lainnya yang diperlukan oleh Bank Indonesia. [5] Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyampaian laporan diatur dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur.

Page 43: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #06 Kok Bisa Dituduh Riba

Page 44: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Ketika akad yang diduga digunakan antara pemegang kartu Uang Elektronik dengan penerbit adalah wadiah madhmunah alias titipan yang dipergunakan atau qardh alias pinjaman [sebagaimana pendapat Ustaz Dr. Erwandi Tarmidzi, Lc., MA. dengan kondisi beliau memposisikan diri pada sudut pandang Madzhab Hanafi], jika ada promo atau cashback atau diskon pada saat top up saldo e-Money, maka akan terkena Riba Qardh. Sekali lagi saya tegaskan, itu jika menggunakan sudut pandang logika Madzhab Hanafi dan dengan landasan Hadits Dhaif.

Tuduhan Riba #1

Page 45: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Ketika akad yang digunakan antara pemegang kartu dan e-Money dan penerbit adalah sharf alias pertukaran sama-sama mata uang rupiah namun hanya berbeda media/bentuknya [sebagaimana pendapat Ustaz Zaim Saidi], jika pertukarannya terjadi perbedaan nilai dan penundaan waktu, misalnya berupa diskon atau cashback Rupiah juga, maka akan terkena Riba Fadhl dan Riba Nasiah sekaligus. Itu menurut logika beliau, karena ada pertukaran sama-sama rupiah dengan tidak senilai. Nanti bisa dibedah lagi hukumnya jika ada promo selain diskon atau cashback.

Tuduhan Riba #2

Page 46: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Alternatif akad antarpihak pada e-Money menurut Fatwa DSN MUI: [1] Akad yang [dapat] digunakan antara penerbit dengan pemegang uang elektronik: wadi'ah atau qardh. [2] Akad yang [dapat] digunakan penerbit dengan para pihak dalam penyelenggaraan uang elektronik (principal, acquirer, Pedagang (merchant), penyelenggara kliring, dan penyelenggara penyelesai akhir) adalah ijarah, ju'alah, dan wakalah bi al-ujrah. [3] Akad yang dapat digunakan antara penerbit dengan agen layanan keuangan digital adalah ijarah, ju'alah, dan wakalah bi al-ujrah. Fatwa tidak sedang mewajibkan atau melarang pengguna-an akad tertentu, sehingga sangat terbuka untuk alternatif akad lainnya.

Alternatif Akad Versi DSN MUI

Page 47: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Akad-akad yang diatur oleh Fatwa DSN MUI tersebut ternyata sifatnya masih terbuka untuk kemungkinan munculnya akad-akad tambahan lainnya yang bisa dipergunakan antara pengguna dan penerbit e-Money [dengan tidak melawan ketentuan Fatwa DSN MUI].

1. Ustaz Dr. Oni Sahroni, MA dari DSN MUI, bahwa akad antara penerbit dan pengguna e-Money adalah Ijarah Maushufah fi Dzimmah [IMFD] atau Jual Beli Pesanan Manfaat [dengan kondisi pemegang kartu melakukan pembayaran atau top up saldo e-Money terlebih dulu]. Ketika akadnya adalah IMFD, maka halal ada diskon, cashback, dan promo lainnya.

2. Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA juga memberikan pendapat lain yakni akad yang digunakan antara pemegang kartu e-Money dan penerbitnya adalah ash-sharf alias pertukaran mata uang. Jika Ustaz Zaim Saidi menghukumi pertukaran keduanya adalah secara substansi sama-sama Rupiah, namun Ustaz Ahmad Sarwat menghukumi pertukaran keduanya adalah beda alat tukar karena ada perbedaan media sehingga halal ada diskon, cashback, dan promo lainnya.

Alternatif Akad Versi Ahli Fikih

Page 48: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Ada beberapa alternatif akad yang bisa digunakan antara Pengguna dan Penerbit e-Money versi penulis, Ahmad Ifham Sholihin: [1] Akad Wadiah Istitsmariyah, [2] Akad Wadiah Ghairu Istitsmariyah, [3] Akad Qardh, [4] Akad Sharf Mata Uang Sejenis, [5] Akad Sharf Mata Uang Tidak Sejenis, [6] Akad Ijarah. [7] Akad Bay’ Masushuf fi Dzimmah, [8] Akad Ijarah Maushufah fi Dzimmah, [9] Akad Ijarah wal Ijarah Maushufah fi Dzimmah, [10] Akad Mudharabah, [11] Akad Mudharabah Musytarakah.

Berbagai alternatif akad tersebut dipilah dan boleh dipilih menjadi akad yang dipergunakan antara Pengguna dan Penerbit e-Money. Masing-masing alternatif memiliki konsekuensi syar’i, konsekuensi bisnis dan konsekuensi legal. Mari kita bahas satu per satu. Pembahasan langsung dikaitkan dengan Fatwa DSN MUI No 116/DSN-MUI/IX/2018 tentang Uang Elektronik Syariah dan Peraturan Bank Indonesia 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik.

Alternatif Akad Versi Ahmad Ifham

Page 49: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Mari kita urai tashawwur dan tashdiq: [1] Pahami Logika Hukum Transaksi. [2] Pahami Logika Makna Riba. [3] Pahami Logika Alternatif Akad e-Money terutama akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money yang ditengarai me-munculkan transaksi yang terlarang. Pengertian tashawwur dan tashdiq saya bahas khusus di salah satu bagian di buku Ngaji Bisnis Zaman Now.

Pelan-pelan, yang cermat…

Tashawwur dan Tashdiq

Page 50: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Cermati lagi tema Cara Menghukumi Transaksi yang lebih rinci saya bahas di bagian awal dari buku ini [Ngaji Bisnis Zaman Now]. Jika terjadi perbedaan cara Imam Madzhab dalam menghukumi sesuatu, maka yang enak adalah ummat karena tinggal pilih satu aja pendapat yang dirasa ringan, dan jangan menyalahkan pendapat yang lain yang berlawanan. Ber-dasarkan pada bahasan tersebut bisa disimpulkan bahwa e-Money itu secara substansial menggunakan Logika Madzhab Hanafi atau secara formalistik menggunakan Logika Madzhab Syafi’i. Fikih zaman now terkadang substansial, terkadang formalistik. Namun, ketika urusannya legal formal, maka pendekatannya adalah formalistik terlebih dulu baru lanjut substansial. Oleh karena transaksi ini melibatkan antar-pihak yang bisa jadi punya pendapat yang berbeda-beda, maka ikut pendapat yang menghalalkan juga boleh karena hukum asal dari Muamalah adalah boleh, sampai ada dalil haramnya.

Cara Menghukumi Transaksi

Page 51: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Silahkan cermati lagi bahasan tentang Larangan Riba lebih rinci saya bahas di buku ini [Ngaji Bisnis Zaman Now] | Berdasarkan pada uraian tentang 5 jenis Riba, ada 3 jenis Riba yang berpotensi muncul pada fitur transaksi e-Money yakni Riba Fadhl, Riba Nasiah dan Riba Qardh. Riba Fahdl dan Riba Nasiah terjadi jika pertukaran Uang dengan instrumen e-Money dianggap Bay al-Sharf. Riba Qardh terjadi jika terdapat Qardh bersyarat aliran manfaat kepada pemberi Qardh dan/atau penerima Qardh.

Pahami Makna Riba

Page 52: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #07 Catatan Regulasi & Fatwa

Page 53: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Catatan Regulasi dan Fatwa #1

Berikut ini catatan dari regulasi [Fatwa DSN MUI No 116/DSN-MUI/IX/2018 tentang Uang Elektronik Syariah dan Peraturan Bank Indonesia 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik]:

Fitur dan NILAI Uang Elektronik alias e-Money dengan berbagai bentuknya, bukan fitur produk Simpanan dana di Perbankan. Perhatikan statemen pada PBI dan Fatwa DSN MUI, “nilai uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai perbankan”. Berdasarkan hal ini, maka pendapat yang menyatakan bahwa akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money dihukumi sebagai Qardh alias Pinjaman, menjadi pendapat yang tidak akurat.

Selain regulasi yang menyatakan bahwa nilai Uang Elektronik yang dikelola penerbit tidak diperlakukan seperti produk perbankan, skema pengisian atau top up saldo pada Uang Elektronik ini juga bukan fitur transaksi produk Simpanan seperti produk Simpanan atau Pembiayaan di Perbankan.

Page 54: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Catatan Regulasi dan Fatwa #2

Secara Akuntansi, Dana Float diatur [dan wajib ditaati oleh Penerbit] agar dicatat pada pos kewajiban segera atau rupa-rupa pasiva, perlakuannya tidak seperti perlakuan dana simpanan Perbankan sebagaimana Giro, Tabungan atau Deposito. Perhatikan, saldo simpanan produk Perbankan diakui sebagai Dana Pihak Ketiga yang valid dipergunakan Bank sebagai modal kredit [konvensional] dan sebagai modal pembiayaan [syariah], sementara Saldo pada e-Money, tidak bisa digunakan oleh Penerbit.

Penegasan kembali bahwa dana yang masuk dalam kategori Dana Float [dana yang belum dipergunakan oleh Pengguna Uang Elektronik alias e-Money], secara akuntansi ternyata tidak dipergunakan oleh pihak Penerbit, meskipun secara esensinya ada manfaat yang diperoleh oleh Penerbit atas keberadaan dana tersebut.

Page 55: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Catatan Regulasi dan Fatwa #3

Penempatan dana float tersebut masih di Bank Kovensional dan/atau di Instrumen Keuangan Konvensional oleh karena belum ada Bank Syariah yang masuk dalam kategori Buku IV. Kondisinya masih HAJIYAT sehingga terhukum BOLEH. Solusi: ayo kosongkan Saldo rekening kita yang di Bank Konvensional, segera pindahkan SEMUA Saldo kita ke Rekening Bank Syariah agar Bank Syariah semakin besar kapasitasnya, segera banyak Bank Syariah yang naik kelas ke Buku IV.

Boleh ada biaya-biaya dalam operasional transaksi e-Money. Silahkan baca Pasal 52 pada Peraturan BI No. 20/6/PBI/2018.

Akad SELAIN antara Penerbit dan Pengguna Uang Elektronik, aman dari dugaan terkena Riba. Dugaan Riba muncul pada akad antara Pengguna dan Penebitnya.

Page 56: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Catatan Regulasi dan Fatwa #4

Fatwa DSN MUI memberikan 2 alternatif akad antara pengguna dan penerbit Uang Elektronik yakni wadiah dan qardh. Fatwa DSN MUI mengatur konsekuensi jika pengguna dan penerbit menggunakan alternatif akad tersebut.

Fatwa DSN MUI tidak sedang mewajibkan pengguna dan penerbit menggunakan akad tertentu. Ketika mewajibkan, Fatwa DSN MUI biasanya menggunakan kata wajib atau harus.

Fatwa DSN MUI tidak sedang melarang pengguna dan penerbit menggunakan akad tertentu. Ketika melarang, Fatwa DSN MUI biasanya lugas menggunakan kata haram atau dilarang atau tidak sesuai syariah.

Silahkan simak dan cermati lagi Fatwa DSN MUI

Page 57: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #08 Cara Menghukumi Transaksi

Page 58: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Kaidah #1 = Khas Syafi’iyah

Page 59: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

واملعاينالعبة يف العقود لللفاظ واملباين ل للمقاصد

Transaksi dihukumi berdasarkan Lafazh dan Alurnya, bukan berdasarkan Maksud dan

Maknanya.

Kaidah ini versi Madzhab Syafi’i, Hanbali dan Maliki.

Istilah itu penting, untuk memperoleh makna dan substansi.

Dalam kontrak legal, mau tidak mau, suka tidak suka, istilah merupakan hal sangat utama, dan

tiap istilah punya esensi/substansi masing-masing.

Kaidah #1 = Khas Syafi’iyah

Page 60: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Kaidah #2 = Khas Hanafiyah

Page 61: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

يف العقود للمقاصد واملعاين ل لللفاظ واملباينالعبة

Transaksi dihukumi berdasarkan Maksud dan Maknanya, bukan berdasarkan Lafazh dan

Alurnya.

Kaidah ini versi Madzhab Hanafi dan Maliki.

Istilah tidak penting, yang penting substansinya.

Kaidah #2 = Khas Hanafiyah

Page 62: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Contoh: Jual beli di mini market, beli makan di warung, transaksi online yang nggak ada lafazh transaksi jual belinya, cuma ada instruksi klik, OK, send, bayar, barang dikirim. Selesai. Hukum-nya? Ini tidak halal menurut kaidah pertama, namun halal menurut kaidah kedua. Memang wajar ada beda pendapat.. Jika ada beda pendapat, enak dong, pilih saja pendapat paling mudah paling tidak membahayakan diri dan masyarakat, paling maslahat.

Contoh #1

Page 63: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Contoh lain: istilahnya Tabungan Titipan [Wadiah]. Titipan kok dipake, maka terjadilah pinjam meminjam alias Qardh, itu menurut kaidah kedua. Tabungan di Bank Syariah dengan akad Titipan [yang dipake] diberlakukan hukum Qardh. Bonus pada Tabungan berakad Titipan tidak diperjanjikan namun tetap boleh diberikan. Namun, menurut kaidah pertama, titipan tetaplah titipan, bukan pinjaman, meskipun titipannya dipake. Pada akad titipan, yang butuh transaksi adalah pemilik dana. Pada akad pinjaman, yang butuh transaksi adalah orang yang butuh dana. Tetap berbeda kan. Tabungan Titipan [Wadiah] Bank Syariah tidak diubah menjadi Tabungan Pinjaman [Qardh], karena memang beda.

Contoh #2

Page 64: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Silahkan beda pendapat. Urusan Ritual Ibadah, itu enak. Tinggal pilih. Mau pake Qunut silahkan, mau nggak pake Qunut juga silahkan, nggak ada urusan dengan cara ritual ibadah orang lain atau Fatwa Ormas lain. Tapi dalam urusan Muamalah, mau tidak mau ada persinggungan dengan orang lain, dengan Ormas lain, dengan agama lain, ada ikatan hak dan kewajiban antarsesama, sehingga harus disatukan, agar tidak gaduh. Silahkan pula jika dalam satu Ormas, pake Fatwa Ormas. Namun dalam Mumalah bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di NKRI, ada MUI dan DSN MUI. Fatwa MUI tidak mengikat, tapi 125 Fatwa DSN MUI [per Juli 2019] sudah dipositivisasi oleh UU NKRI, diperkuat oleh Peraturan Bank Indonesia [PBI], Peraturan Otoritas Jasa Keuangan [POJK] serta selaras dengan KHES [Kodifikasi Hukum Ekonomi Syariah] Badilag Mahkamah Agung. Urusan pengadilan, ikut Fatwa DSN MUI dan Legal NKRI.

Pilih yang Mana?

Page 65: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #09 Memahami Makna Riba

Page 66: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Riba Fadhl #1

Riba fadhl: transaksi pertukaran barang ribawi yang tidak sejenis, tidak senilai, tidak tunai. Rupiah ditukar rupiah disyaratkan ada selisih, ini Riba Fadhl. Rupiah dan Dollar ditukar tidak tunai, ini Riba Fadhl, kecuali lil haajah. Emas ditukar rupiah secara tidak tunai, ini bukan Riba. Emas batangan ditukar dengan emas perhiasan beda nilai, ini bukan Riba. Emas zaman now adalah komoditas.

Page 67: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Riba Fadhl #2

Tukar beda mata uang, diserahkan tidak tunai namun ada Hajat sesuai Syariat, itu boleh. Inilah Forward Agreement. Contoh, beli Dollar dan Riyal jauh-jauh hari untuk operasional atau Biaya Perjalanan Ibadah Haji [BPIH], sehingga BPIH sudah bisa ditetapkan oleh DPR beberapa bulan sebelum jamaah diberangkat-kan. Hal ini dilakukan agar calon jamaah haji tidak menambah BPIH ketika kurs Dollar dan Riyal-nya naik pada saat hari keberangkatan Haji ke Arab Saudi. Padahal hukum asal transaksi tersebut adalah Haram karena Riba Fadhl.

Page 68: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Riba Nasiah

Riba nasiah: syarat tambahan yang muncul karena adanya pengakhiran atau penundaan pembayaran dalam transaksi jual beli harta ribawi.

Transaksi Simpanan atau Kredit bersyarat Bunga, oleh Fatwa MUI No. 1 tahun 2004 disebut Riba Nasiah. Solusi menurut Fatwa tersebut adalah ke Lembaga Keuangan Syariah, kecuali berada dalam kondisi Darurat.

Page 69: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Riba Yad #1

Riba yad adalah syarat tambahan yang terjadi pada pertukaran harta ribawi karena penundaan dan pengakhiran dalam serah terima serta [penundaan &pengakhiran] dalam pembayarannya.

Page 70: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Riba Yad #2

Pada Riba Nasiah sudah terjadi serah terima [qabdh] atas pertukaran harta Ribawi, namun belum dibayar. Pada Riba Yad terjadi selain karena pembayarannya diakhirkan/ di-tunda, qabdh [serah terima] harta Ribawi yang diperjualbeli-kan/ditukar tersebut juga dilakukan secara tunda. Serba tidak yadan bi yadin. Misalnya forward, swap, option pada forex.

Page 71: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Riba Jahiliyah

Riba jahiliyah: riba yang terjadi karena adanya syarat tambahan atas pinjaman [utang] yang tidak bisa dikembalikan tepat waktu oleh peminjam [penghutang]. Contoh: Si A utang kepada si B, sudah jatuh tempo. Ketika si A tidak mampu bayar tepat waktu, si B memberikan kelonggaran tambahan waktu si A bayar utang kepada si B dengan syarat ada tambahan jumlah pengembalian utang.

Page 72: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Riba Qardh #1

Kitab I’anah ath Thalibin [Syarah Fathul Mu’in] Juz 3 halaman 53 merumuskan Riba Qardh, yakni ketika ada: [1] pinjaman [2] bersyarat [3] aliran manfaat [4] bagi pemberi pinjaman dan/atau sekaligus bagi peminjam. Jika ada 1 poin di antara 4 kondisi tersebut tidak terjadi, maka tidak bisa disebut Riba Qardh. Cermati, beda dikit, beda hukum.

Page 73: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Seperti Riba tapi Sunnah #1

Ketika ada pinjaman tidak bersyarat aliran manfaat bagi pemberi pinjaman, ini bukan Riba. Ketika ada pinjaman bersyarat aliran manfaat namun tidak dialirkan kepada pemberi pinjaman dan/atau tidak dialirkan kepada semua pihak yang terlibat dalam transaksi, ini bukan Riba. | Dalam hadits, dari Abu Raafi’ bahwa Rasulullah SAW pernah meminjam dari seseorang unta yang masih kecil. Lalu ada unta zakat yang diajukan sebagai ganti. Rasulullah SAW lantas menyuruh Abu Raafi’ untuk mengganti unta muda yang tadi dipinjam. Abu Raafi’ menjawab, “Tidak ada unta sebagai gantian kecuali unta yang terbaik (yang umurnya lebih baik).” Rasulullah SAW kemudian menjawab, “berikan saja unta terbaik tersebut padanya. Ingatlah sebaik-baik orang adalah yang baik dalam melunasi utangnya”. (HR. Bukhari dan Muslim). Ketika berhutang, maka kembalikanlah utang itu dengan yang lebih baik [dari sisi sifat maupun jumlah]. Berikan kelebihan bayar atas pengembalian Utang. Dalam konteks masa kini, hal ini boleh dilakukan asalkan tidak menimbulkan conflict of interest atau gratifikasi atau transaksi sejenisnya.

Page 74: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Seperti Riba tapi Sunnah #2

Ketika berhutang, lebihkan pengembaliannya, baik [dari sisi sifat maupun jumlah]. Asalkan tidak disyaratkan di awal dan bukan dalam rangka gratifikasi, itu sunnah dari Rasulullah SAW

Page 75: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #10 Alternatif Akad #01

Page 76: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Alternatif Akad #01 Titipan yang Diinvestasikan

Wadiah artinya titipan.

Wadiah Istitsmariyah [titipan investasi]: titipan yang titipannya itu diinvestasikan oleh penerima

titipan, yang tentu saja dengan seizin pemilik harta titipan.

Dalam konteks ini, ada juga sebutan Wadiah Dhamanah [istilah yang populer] atau saya

menyebutnya dengan Wadiah Madhmunah, yakni titipan yang dipergunakan [bisa

dipergunakan untuk investasi, bisa juga dipergunakan untuk selain investasi].

Alternatif Akad #01

Page 77: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

a. Halal dilakukan, karena tidak ada dalil keharamannya.

b. Wadiah Istitsmariyah [Wadiah Madhmunah] dianggap sebagai Qardh [logika Madzhab Hanafi].

c. Wadiah Istitsmariyah [Wadiah Madhmunah] tidak dianggap Qardh [logika Madzhab Syafi’i].

d. Ketika Wadiah Istitsmariyah [Wadiah Madhmunah] diakui sebagai Qardh, maka berlaku hukum Qardh.

e. Ketika Wadiah Istitsmariyah [Wadiah Madhmunah] tidak diakui sebagai Qardh, maka tidak berlaku hukum Qardh.

Konsekuensi Hukum #1

Page 78: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

f. Pada dasarnya, Wadiah jenis apapun itu tidak sama persis dengan Qardh. Dalam Wadiah, orang butuh menitipkan sesuatu. Dalam Qardh, orang butuh meminjam sesuatu. Dalam Wadiah tidak lazim ditentukan jangka waktunya. Dalam Qardh, lazim diatur berjangka waktu. Makanya, secara alami, Bank Syariah tidak menyebut Tabungan Qardh, tetapi Tabungan Wadiah, meskipun Madzhab Hanafi atau Jumhur Ulama Zaman Now alias DSN MUI menyatakan bahwa Wadiah Madhmunah itu diperlakukan seperti Qardh. Tentu kita tetap menghargai pendapat bahwa Wadiah Istitsmariyah [Wadiah Madhmunah] adalah Qardh. Dan pendapat tersebut memang boleh digunakan untuk berhukum. Jika ada beda pendapat di kalangan Mujtahid kan yang enak ummat, ummat tinggal pilih pendapat yang ringan. Sah.

Konsekuensi Hukum #2

Page 79: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

a. Jika statusnya dianggap sebagai Wadiah, bukan Qardh [sesuai logika Madzhab Syafi’i, Hanbali dan sebagian Maliki], maka pem-berian bonus/cashback/manfaat lain untuk Pengguna e-Money tidak dianggap sebagai Riba.

b. Jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money dianggap Wadiah Istitsmariyah [titipan yang digunakan/diinvestasikan], ternyata anggapan tersebut tidak akurat oleh karena secara Akuntansi, dana float tidak diper-gunakan oleh pihak Penerbit. Penerbit tidak boleh mengakui dana float sebagai dana yang bisa dikelola. Ini harus ditaati Penerbit. Dibuktikan dalam Laporan.

Konsekuensi atas Fitur e-Money #1

Page 80: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

c. Jika statusnya dianggap sebagai Qardh [sesuai logika Madzhab Hanafi dan sebagian Maliki], maka pemberian bonus/cashback/ manfaat lain untuk Pengguna e-Money dianggap sebagai Riba jika dijanjikan/ disyaratkan dan tidak dianggap sebagai Riba jika tidak dijanjikan/disyaratkan. Itupun dengan dalil penguat Hadits Dhaif sebagai-mana yang telah terbahas di bagian Riba Qardh. Tentu, pernyataan ini tidak sedang menyalahkan Hadits Dhaif, karena peng-gunaan Hadits Dhaif itu boleh, asalkan tidak melawan nash sharih tafsiran Ulama Dewan.

d. Boleh ada biaya-biaya yang sesuai Syariah.

Konsekuensi atas Fitur e-Money #2

Page 81: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money adalah Wadiah Istitsmariyah, maka:

[1] Skemanya bukan Riba meski ada janji diskon/ cashback/ promo kepada Pengguna.

[2] Silahkan Gunakan e-Money terbitan Lembaga Keuangan Syariah [LKS] masih co-branding dengan Lembaga Bisnis Konvensional [LKK].

Simpulan atas Akad Alternatif #01

Page 82: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #11 Alternatif Akad #02

Page 83: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Alternatif Akad #02

Wadiah Ghairu Istitsmariyah atau titipan yang tidak digunakan untuk investasi adalah titipan yang titipannya itu tidak diinvestasikan oleh penerima titipan. Dalam konteks ini, ada juga sebutan Wadiah Amanah, yakni titipan yang tidak dipergunakan. ------------------------------ Konsekuensi Hukum Akad Wadiah Ghairu Istitsmariyah adalah: [1] Halal dilakukan, karena tidak ada dalil keharamannya. [2] Akad ini tidak bisa dianggap sebagai Qardh. ------------------------------ Konsekuensi Wadiah Ghairu Istitsmariyah pada fitur e-Money: [1] Ketika Akad pengguna dan penerbit e-Money meng-gunakan akad Wadiah Ghairu Istitsmariyah, maka statusnya bukan Qardh, sehingga pemberian bonus/cashback/manfaat lain untuk Pengguna, tidak di-anggap Riba. [2] Boleh ada biaya-biaya yang sesuai Syariah.

Page 84: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Simpulan atas Akad Alternatif #02

Simpulan, jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money adalah Wadiah Ghairu Istitsmariyah, maka: [1] Skemanya bukan Riba meski ada janji diskon/cashback/promo kepada Pengguna. [2] Gunakan e-Money terbitan LKS meski masih co-branding dengan LKK.

Page 85: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #12 Alternatif Akad #03

Page 86: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Akad Qardh: Pinjaman dan masuk kategori Utang Piutang. A memindahkan hak atau hartanya kepada B, untuk nanti dikembalikan lagi kepada A dengan ganti sesuai atau setara dengan harta/haknya A. ---------------------------- Konsekuensi Hukum Akad Qardh: [1] Halal dilakukan, karena tidak ada dalil keharamannya. [2] Dalam Qardh, disunnahkan untuk memberi-kan kelebihan pengembalian atas Qardh, asal tidak disyaratkan dan tidak menimbulkan conflict of interest [grativikasi].

Alternatif Akad #03

Page 87: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

a. Pemberian bonus/cashback/manfaat lain untuk Pengguna e-Money dianggap sebagai Riba jika dijanjikan/disyaratkan dan tidak dianggap Riba jika tidak dijanjikan/ disyarat-kan. Itupun dengan dalil Hadits Dhaif sebagai-mana yang telah terbahas di bagian Riba Qardh. Ini tidak sedang menyalahkan Hadits Dhaif, oleh karena penggunaan Hadits Dhaif itu boleh, asalkan tidak melawan nash sharih dan malah memperkuat nash sharih. Peng-gunaan Hadits Dhaif tersebut memperkuat pelarangan Riba. Faktanya, Hadits Dhaif ter-sebut juga dipergunakan oleh Ulama Klasik sampai Kontemporer dalam mendefinisi-kan Riba Qardh.

Konsekuensi atas Fitur e-Money #1

Page 88: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

b. Jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money yang saat ini ada ingin dianggap sebagai Qardh, maka ternyata anggapan tersebut tidak akurat oleh karena secara Akuntansi, dana float tidak dipergunakan oleh pihak Penerbit. Penerbit tidak boleh meng-akui dana float sebagai dana yang bisa diinvestasikan atau bisa dikelola. Ini harus ditaati Penerbit, dibuktikan pada Laporan.

c. Boleh ada biaya-biaya yang sesuai Syariah

Konsekuensi atas Fitur e-Money #2

Page 89: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

d. Jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money ingin dianggap sebagai Qardh, maka PBI dan Fatwa DSN MUI-nya harus direvisi ter-lebih dahulu: [1] Pos akuntansi dana float yang semula masuk dalam pos kewajiban segera atau rupa-rupa pasiva, diganti dengan adanya pos baru dalam neraca yang me-nunjukkan adanya skema pinjam meminjam. [2] Pernyataan regulasi bahwa “nilai uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai perbankan”, harus dihilangkan dari PBI dan Fatwa DSN MUI, diganti dengan pernyataan sesuai logika Qardh. Dan hal itu memang tidak perlu dilakukan.

Konsekuensi atas Fitur e-Money #3

Page 90: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money ingin dianggap sebagai Qardh, maka: [1] PBI dan Fatwa DSN MUI-nya harus direvisi terlebih dulu, terutama terkait perlakuan e-Money sebagai Pinjaman dan pos akuntansi [yang saat ini disebut Dana Float], bukan lagi ditempat-kan pada pos Kewajiban Segera atau Rupa-Rupa Pasiva, namun diatur adanya pos baru yakni Pinjaman. Skema e-Money saat ini bukan Riba meskipun ada janji diskon/cashback/promo sejenisnya dari Penerbit. 2] Gunakan e-Money, terutama e-Money terbit-an LKS meskipun masih co-branding dengan LKK

Simpulan atas Akad Alternatif #03

Page 91: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #13 Alternatif Akad #04

Page 92: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Alternatif Akad #04

Alternatif akad berikutnya adalah Sharf [Jual Beli Mata Uang] dengan Mata Uang Sejenis. ------------------------------ Konsekuensi Hukum Akad Sharf Mata Uang Sejenis:

[1] Halal dilakukan, karena tidak ada dalil keharamannya.

[2] Dalam Akad Sharf Mata Uang Sejenis, tidak boleh ada syarat selisih lebih dan tidak boleh ada penundaan dalam penyerahannya. Harus tunai, maksimal 2 x 24 jam. Boleh dilakukan Forward Agreement jika terjadi kondisi Hajiyat atau Dharuriyat.

[3] Ada yang menganggap pertukaran antara Uang Rupiah baik uang fisik maupun Uang melalui Rekening Bank dengan Uang pada Saldo Uang Elektronik merupakan pertukaran Uang dengan Mata Uang Sejenis, meski terjadi perbedaan Media yang berisi Saldo berupa Uang tersebut.

Page 93: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Konsekuensi Akad pada e-Money

Konsekuensi Sharf Mata Uang Sejenis pada fitur e-Money: [1] Per-tukaran Uang harus dilakukan secara tunai, yakni maksimal temponya adalah 2 x 24 jam. [2] Pertukaran Uang harus dilakukan dengan nominal senilai. [3] Dilarang minta dan/atau ada syarat kelebihan bayar atas nominal uang yang ditukar. [4] Dilarang ada janji cashback atau diskon sejumlah Rupiah tertentu, oleh karena transaksinya didefinisikan sebagai Sharf Mata Uang Sejenis yang sama-sama Rupiah-nya. [5] Boleh ada promo asalkan tidak berupa uang. [6] Boleh ada biaya-biaya yang sesuai Syariah. [7] Perlakuan akuntansinya bisa disesuai-kan, dengan tetap ada sejenis rekening penampungan dalam pos sejenis dengan kewajiban segera atau rupa-rupa pasiva.

Page 94: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Simpulan atas Alternatif Akad #04

Simpulan, jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money ingin dianggap Sharf Mata Uang Sejenis, maka: [1] Tidak ada Riba pada top up saldo e-Money yang dilakukan kontan [maksimal 2 x 24 jam] dan senilai. [2] Potensial ada Riba ketika ada janji cashback berupa sejumlah Rupiah tertentu [karena pertukarannya terjadi pada Mata Uang yang Sejenis]. [3] Tidak ada Riba pada e-Money ketika ada janji diskon dan/atau promo sejenisnya terkait penggunaan e-Money. [4] Gunakan e-Money terbitan Lembaga Keuangan Syariah meski masih co-branding dengan Lembaga Bisnis Konven.

Page 95: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Fatwa No 28 tentang Sharf #1

Jual beli mata uang boleh dilakukan jika: [a] Tidak untuk spekulasi (untung-untungan), [b] Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan), [c] Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh). [d] Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku saat transaksi dilakukan dan secara tunai. Jenis-jenis Transaksi Valuta Asing

Spot: transaksi jual beli valuta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya boleh, karena dianggap tunai. Waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional.

Page 96: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Fatwa No 28 tentang Sharf #2

Forward: transaksi jual beli valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2 x 24 jam sampai satu tahun. Hukumnya haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan (muwa-'adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah).

Swap: kontrak jual beli valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena ada maisir.

Option: kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung maisir (spekulasi).

Page 97: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #14 Alternatif Akad #05

Page 98: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Akad Sharf Mata Uang Tidak Sejenis, pertukaran uang sama-sama rupiah, namun beda media uang rupiah-nya, yakni uang kertas/logam atau yang ada pada saldo rekening Bank ditukar dengan e-Money, baik berupa aplikasi maupun kartu.

Konsekuensi Hukum Sharf Mata Uang Tidak Sejenis: [1] Halal dilakukan, karena tidak ada dalil keharamannya. [2] Dalam Akad Sharf Mata Uang Tidak Sejenis, tentu saja ada perbedaan nilai. Satu Rupiah dengan satu Dollar kan nilainya berbeda. Transaksi ini boleh dilaku-kan dengan skema Spot atau Forward Agreement. Spot/tunai menurut Fatwa DSN MUI No. 28 ada kelonggaran waktu penundaan dalam penyerahannya maksimal 2 x 24 jam. [3] Ada yang menganggap per-tukaran antara Rupiah baik uang fisik maupun uang melalui Rekening Bank dengan uang pada Saldo e-Money merupakan pertukaran Uang dengan Mata Uang Tidak Sejenis karena perbedaan Media yang diisi oleh Saldo berupa Uang tersebut, meskipun Mata Uang yang ditukarkan sama-sama Rupiah

Alternatif Akad #05

Page 99: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Konsekuensi Sharf Mata Uang Tidak Sejenis di fitur e-Money: [1] Pertukaran harus dilakukan tunai, maksimal temponya adalah 2 x 24 jam, kecuali dalam kondisi Hajiyat. Dalam kondisi hajiyat yang sulit dihindarkan, maka forward agreement menjadi boleh dilakukan. [2] Boleh ada janji cashback berupa sejumlah Rupiah tertentu, oleh karena transaksinya didefinisikan sebagai Sharf Mata Uang Tidak Sejenis. [3] Boleh ada janji cashback/diskon/promo sejenisnya. [4] Boleh ada biaya-biaya yang sesuai Syariah. [5] Perlakuan akuntansinya bisa disesuaikan, dengan tetap ada sejenis rekening penampungan dalam pos sejenis dengan kewajiban segera atau rupa-rupa pasiva.

Simpulan, jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money ingin dianggap Sharf Mata Uang Tidak Sejenis, maka: [1] Tidak ada Riba pada top up saldo yang dilakukan secara kontan [maksimal 2 x 24 jam] dan senilai. [3] Tidak ada Riba jika ada diskon/cashback/ promo. [4] Gunakan e-Money terbitan LKS meski masih co-branding dengan LKK.

Konsekuensi Fitur dan Simpulan

Page 100: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #15 Alternatif Akad #06

Page 101: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Alternatif Akad #06

Akad Ijarah: Jual Beli Manfaat. Manfaat ini bisa berupa Manfaat Barang, bisa juga berupa Manfaat perbuatan. ----------------------------- Konsekuensi Hukum Akad Ijarah: [1] Halal dilakukan, oleh karena tidak ada dalil keharamannya. [2] Berlaku hukum Jual Beli. Objeknya berupa Manfaat. Tentu saja kondisi ini akan disesuaikan dengan Manfaat yang diperjualbelikan.

Page 102: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Konsekuensi Akad pada e-Money #1

1. Boleh ada janji cashback/diskon/promo sejenisnya. 2. Letak akad Ijarah dari sisi kelaziman adalah ketika terjadi

Top Up Saldo, yakni Pertukaran Uang dengan Fasilitas Aplikasi e-Money yang di dalamnya ada saldo uang.

3. Secara esensi [logika Madzhab Hanafi], skema ini bisa disamakan dengan Jual Beli Pulsa. Salah satu Bank Syariah punya fitur Rekening Ponsel, rekening Pulsa, yang rekening itu bisa dijadikan Pulsa, bisa juga difungsikan sebagai e-Money, bisa juga difungsi-kan sebagai Saldo Tabungan yang berlaku hukum sebagaimana skema Rekening Tabungan.

4. Dan secara esensi, bisa juga skema Jual Beli Pesanan Manfaat yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi tersebut disebut sebagai akad Ijarah. Jadi, akad Ijarahnya bisa melingkupi serangkaian akad sejak terjadi Top Up Saldo sampai dengan pembelian manfaat [sewa atau jasa].

Page 103: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Konsekuensi Akad pada e-Money #2

5. Boleh ada selisih antara harga yang dibayarkan [top up saldo] dengan jumlah saldo, sehingga halal ada janji cashback dan/atau sejenisnya.

6. Uang yang dibayarkan oleh Konsumen pada saat Top Up Saldo, langsung bisa diakui menjadi miliknya Penerbit, namun tetap bisa diatur agar Penerbit tetap menyediakan modal disetor sesuai regulasi yang saat ini ada dan sekaligus menyediakan dana pada rekening penampungan tertentu sebesar dana float.

7. Boleh ada biaya-biaya yang sesuai Syariah. 8. Perlakuan akuntansinya bisa disesuaikan, dengan tetap ada

sejenis rekening penampungan dalam pos sejenis dengan kewajiban segera atau rupa-rupa pasiva.

Page 104: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Simpulan atas Alternatif Akad #06

Simpulan, jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money dianggap Ijarah, maka: [1] Tidak ada Riba pada top up saldo e-Money. [2] Tidak ada Riba ketika ada diskon/cashback/ promo. [3] Gunakan e-Money terbitan LKS meski masih co-branding dengan LKK.

Page 105: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #16 Alternatif Akad #07

Page 106: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Akad Bay’ Maushuf fi Dzimmah: akad Jual Beli Pesanan Barang atau Jual Beli Salam. Bisa disepakati dibatalkan jika pesanan tidak bisa diserahkan sesuai pesanan yang disepakati.

Konsekuensi Hukum: [1] Halal dilakukan, oleh karena tidak ada dalil keharamannya. [2] Pada Bay’ Maushuf fi Dzimmah, berlaku hukum Jual Beli, objeknya berupa Barang [pesanan].

Alternatif Akad #07

Page 107: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

1. Terjadi transaksi Pesanan Barang. 2. Boleh ada janji cashback/diskon/promo sejenis-

nya. 3. Boleh ada biaya-biaya yang sesuai Syariah. 4. Letak akad Bay’ Maushuf fi Dzimmah adalah

ketika Top Up Saldo sudah dilakukan yang dilanjutkan dengan Pesanan [Jual Beli Pesan] Barang menggunakan instrumen Uang Elektronik tersebut. Jika Top Up Saldo dilakukan hanya dalam rangka langsung Jual Beli Barang tertentu yang sudah jelas, maka bisa dihukumi Bay’ Maushuf fi Dzimmah saja tanpa didahului akad Ijarah. Namun, tashowwur ini belum tentu akurat karena pada saat Top Up Saldo, Konsumen biasanya tidak sekaligus langsung pesan barang tertentu yang sudah jelas. Bisa jadi konsumen memang cuma ada keperluan Top Up Saldo saja tidak langsung Pesan Barang.

Konsekuensi Akad terhadap Fitur #1

Page 108: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

5. Boleh ada selisih antara harga yang dibayar-kan [top up saldo] dengan jumlah saldo. Halal ada janji cashback atau sejenisnya.

6. Uang yang dibayarkan oleh Konsumen pada saat Top Up Saldo, langsung bisa diakui men-jadi milik Penerbit, namun tetap bisa diatur agar Penerbit tetap menyediakan modal di-setor sesuai regulasi dan sekaligus menyedia-kan dana pada rekening penampungan ter-tentu sebesar dana float.

7. Perlakuan akuntansinya bisa disesuaikan, dengan tetap ada sejenis rekening pe-nampungan dalam pos sejenis dengan kewajiban segera atau rupa-rupa pasiva.

8. Pesanan Konsumen bisa dibatalkan dan tidak ada dana yang dibayarkan Konsumen kepada penerbit.

Konsekuensi Akad terhadap Fitur #2

Page 109: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Simpulan, jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money ingin dianggap Bay’ Maushuf fi Dzimmah, maka: [1] Tidak ada Riba pada transaksi e-Money. [2] Tidak ada Riba ketika ada diskon/cashback/ promo. [3] Gunakan e-Money terbitan LKS meski masih co-branding dengan LKK.

Simpulan atas Alternatif Akad #07

Page 110: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #17 Alternatif Akad #08

Page 111: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Alternatif Akad #08

Akad Ijarah Maushufah fi Dzimmah: Jual Beli Pesanan Manfaat [Manfaat Barang atau Manfaat Perbuatan]. Berlaku logika jual beli pesanan. Ada hak pembatalan akad. ----------------------------------- Konsekuensi Hukum: [1] Halal dilakukan, oleh karena tidak ada dalil keharamannya. [2] Berlaku hukum Jual Beli Manfaat. Kondisi ini akan disesuaikan dengan Manfaat yang dijual.

Page 112: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Konsekuensi Akad pada e-Money #1

1. Boleh ada janji cashback/diskon/promo sejenisnya atas peng-gunaan instrumen e-Money tersebut.

2. Letak Ijarah Maushufah fi Dzimmah adalah ketika Top Up Saldo sudah dilakukan yang dilanjutkan dengan Pesanan [Jual Beli Pesan] Manfaat Jasa. Jika Top Up Saldo dilakukan hanya dalam rangka langsung Jual Beli Manfaat tertentu yang sudah jelas, maka bisa langsung dihukumi Ijarah Maushufah fi Dzimmah saja tanpa didahului akad Ijarah. Namun, tashowwur ini belum tentu akurat oleh karena pada saat Top Up Saldo, Konsumen biasanya tidak sekaligus langsung pesan jasa tertentu yang sudah jelas. Bisa jadi konsumen memang cuma ada keperluan Top Up Saldo saja tidak otomatis langsung Pesan Jasa persis saat top up dilakukan.

Page 113: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Konsekuensi Akad pada e-Money #2

3. Boleh ada biaya-biaya yang sesuai Syariah. 4. Uang yang dibayarkan oleh Konsumen pada saat Top Up

Saldo, langsung bisa diakui menjadi milik Penerbit, namun tetap bisa diatur agar Penerbit tetap menyedia-kan modal disetor sesuai regulasi dan sekaligus me-nyediakan dana pada rekening penampungan tertentu sebesar dana float.

5. Perlakuan akuntansinya bisa disesuaikan, dengan tetap ada sejenis rekening penampungan dalam pos sejenis dengan kewajiban segera atau rupa-rupa pasiva.

6. Pesanan Konsumen bisa dibatalkan dan tidak ada dana yang dibayarkan Konsumen kepada penerbit.

Page 114: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Simpulan atas Alternatif Akad #08

Simpulan, jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money ingin dianggap Ijarah Maushufah fi Dzimmah, maka: [1] Tidak ada Riba pada transaksi e-Money. [2] Tidak ada Riba ketika ada diskon/ cashback/promo. [3] Gunakan e-Money terbitan LKS meski masih co-branding dengan LKK.

Page 115: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #18 Alternatif Akad #09

Page 116: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Definisi Akad Ijarah adalah Jual Beli Manfaat. Sedangkan Ijarah Maushufah fi Dzimmah adalah Jual Beli Pesanan Manfaat. Pada jual beli ini, bisa disepakati dibatalkan jika pesanan tidak bisa diserahkan sesuai pesanan yang disepakati. -------------------------------------- Konsekuensi Hukum: [1] Halal dilakukan, oleh karena tidak ada dalil keharamannya. [2] Pada Ijarah wal Ijarah Maushufah fi Dzimmah, berlaku hukum Jual Beli. Objeknya berupa Manfaat. Kondisi ini akan disesuaikan dengan Manfaat yang dijual.

Alternatif Akad #09

Page 117: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

1. Boleh ada janji cashback/diskon/promo sejenisnya.

2. Boleh ada biaya-biaya yang sesuai Syariah. 3. Letak akad Ijarah ada pada saat terjadi Top Up

Saldo. Letak akad Ijarah Maushufah fi Dzimmah ada ketika Top Up Saldo sudah dilakukan yang dilanjutkan dengan Pesanan [Jual Beli Pesan] Manfaat Jasa.

4. Karena akadnya adalah Ijarah wal Ijarah Maushufah fi Dzimmah, maka boleh ada selisih antara harga yang dibayarkan [top up saldo] dengan jumlah saldo, sehingga halal ada janji cashback dan/atau sejenisnya.

Konsekuensi Akad terhadap Fitur #1

Page 118: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

5. Uang yang dibayarkan Konsumen saat Top Up Saldo, bisa langsung diakui menjadi milik Penerbit, namun bisa diatur agar Penerbit tetap menyediakan modal disetor sesuai regulasi yang saat ini ada dan sekaligus me-nyediakan dana pada rekening penampungan tertentu sebesar dana float.

6. Perlakuan akuntansinya bisa disesuaikan, dengan tetap ada sejenis rekening pe-nampungan dalam pos sejenis dengan kewajiban segera atau rupa-rupa pasiva.

7. Pesanan Konsumen bisa dibatalkan dan tidak ada dana yang dibayarkan Konsumen kepada penerbit.

Konsekuensi Akad terhadap Fitur #2

Page 119: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Simpulan, jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money dianggap Ijarah wal Ijarah Maushufah fi Dzimmah, maka: [2] Tidak ada Riba pada transaksi e-Money. [2] Tidak ada Riba ketika ada diskon/cashback/promo. [3] Gunakan e-Money, terbitan LKS meski masih co-branding dengan LKK.

Simpulan atas Alternatif Akad #09

Page 120: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #19 Alternatif Akad #10

Page 121: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Alternatif Akad #10

Mudharabah/Qiradh adalah Investasi. Mudharabah bagian dari Syirkah. Di dalam Investasi berarti harus ada [1] Investor, [2] Pengusaha, [3] Modal, [4] Usaha, [5] Ijab Qabul. Hasilnya akan ada 3 kemungkinan, yakni [1] Rugi, [2] Untung, atau [3] Impas. ------------------------------------- Konsekuensi Hukum: [1] Halal dilakukan, karena tidak ada dalil keharamannya. [2] Berlaku hukum kongsi investasi. Ada nisbah bagi hasil. Ada skema bagi hasil [revenue sharing] atau skema bagi untung atau bagi beban rugi [profit/loss sharing].

Page 122: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Konsekuensi Akad pada e-Money #1

1. Boleh ada janji diskon/cashback/promo. 2. Boleh ada biaya-biaya yang sesuai Syariah. 3. Mudharabah terjadi pada saat Top Up Saldo. Ketika ingin

melaku-kan transaksi pemesanan jasa/fasilitas, bisa dilanjutkan dengan jual beli pesanan barang [Bay Maushuf fi Dzhimmah] atau jual beli pesanan manfaat [Ijarah Maushufah fi Dzimmah]. Ketika Jual Beli tersebut dilakukan, maka akan mengurangi Saldo Investasi.

4. Sepertinya aneh, namun faktanya Tabungan Mudharabah Bank Syariah atau LKS lainnya, saldonya bisa dipergunakan sebagai saldo pembayaran via kartu ATM atau transfer atau kliring.

5. Jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money yang saat ini ada ingin dianggap sebagai Mudharabah, ternyata anggapan tersebut tidak akurat oleh karena secara Akuntansi, dana float tidak dipergunakan oleh pihak Penerbit. Penerbit tidak mengakui dana float sebagai dana yang bisa diinvestasikan atau bisa dikelola. Dan ini ditaati Penerbit. Dibuktikan dalam Laporan.

Page 123: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Konsekuensi Akad pada e-Money #2

Boleh saja akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money ditata menggunakan akad Mudharabah, asalkan Peraturan BI dan Fatwa DSN MUI-nya harus direvisi terlebih dahulu: a. Pos akuntansi dana float yang semula masuk dalam pos kewajiban

segera atau rupa-rupa pasiva, diganti dengan adanya pos baru dalam neraca yang menunjukkan adanya skema kongsi mudharabah.

b. Regulasi, “nilai uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai perbankan”, harus dihilangkan dari PBI dan Fatwa DSN MUI, diganti dengan pernyataan sesuai logika Mudharabah. Dan hal itu memang tidak perlu dilakukan.

c. Konsekuensi: dana Pengguna Uang Elektronik bisa diperguna-kan oleh Penerbit untuk dikelola. Namun, harus diatur sedemikian rupa sehingga ketika Uang yang ada pada Saldo e-Money-nya akan digunakan oleh Pengguna e-Money, maka saldonya tetap bisa dipergunakan sesuai keinginan Pengguna.

d. Secara bisnis, tidak mudah dilakukan, juga tidak disarankan. Andai dipilih, skemanya halal.

Page 124: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Simpulan atas Alternatif Akad #10

Simpulan, jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money ingin dianggap Mudharabah, maka: [1] Tidak ada Riba pada transaksi e-Money. [2] Tidak ada Riba ketika ada diskon/ cashback/promo. [3] Gunakan e-Money terbitan LKS meski masih co-branding dengan LKK.

Page 125: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #20 Alternatif Akad #11

Page 126: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Mudharabah Musytarakah: Investasi di mana pengusahanya sekaligus ikutan share modal dalam investasi. Pengusaha andil modal. -------------------- Konsekuensi Hukum: [1] Halal dilakukan, oleh karena tidak ada dalil keharamannya. [2] Berlaku hukum kongsi investasi. Ada nisbah bagi hasil. Ada skema bagi hasil [revenue sharing], skema bagi untung atau bagi beban rugi [profit/loss sharing].

Alternatif Akad #11

Page 127: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

1. Boleh ada janji diskon/cashback/promo. 2. Boleh ada biaya-biaya yang sesuai Syariah. 3. Mudharabah terjadi pada saat Top Up Saldo. Ketika

ingin melakukan transaksi pemesanan jasa/fasilitas, bisa dilanjutkan dengan jual beli pesanan barang [Bay Maushuf fi Dzhimmah] atau jual beli pesanan manfaat [Ijarah Maushufah fi Dzimmah]. Ketika Jual Beli tersebut dilakukan, maka akan mengurangi Saldo Investasi.

4. Sepertinya aneh, namun faktanya Tabungan Mudharabah Bank Syariah atau LKS lainnya, saldo-nya bisa dipergunakan sebagai saldo pembayaran via kartu ATM atau transfer atau kliring.

5. Jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money yang saat ini ada ingin dianggap sebagai Mudharabah, ternyata anggapan tersebut tidak akurat oleh karena secara Akuntansi, dana float tidak dipergunakan oleh pihak Penerbit. Penerbit tidak mengakui dana float sebagai dana yang bisa diinvestasikan atau bisa dikelola. Dan ini ditaati Penerbit. Dibuktikan dalam Laporan.

Konsekuensi Akad terhadap Fitur #1

Page 128: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Boleh saja akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money ditata menggunakan akad Mudharabah Musytarakah, asalkan Peraturan BI dan Fatwa DSN MUI-nya harus direvisi terlebih dahulu: a. Pos akuntansi dana float yang semula masuk dalam pos

kewajiban segera atau rupa-rupa pasiva, diganti dengan adanya pos baru dalam neraca yang menunjukkan adanya skema kongsi mudharabah.

b. Regulasi, “nilai uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai perbankan”, harus dihilangkan dari PBI dan Fatwa DSN MUI, diganti dengan pernyataan sesuai logika Mudharabah. Dan hal itu memang tidak perlu dilakukan.

c. Konsekuensi: dana Pengguna Uang Elektronik bisa diperguna-kan oleh Penerbit untuk dikelola. Namun, harus diatur sedemikian rupa sehingga ketika Uang yang ada pada Saldo e-Money-nya akan digunakan oleh Pengguna e-Money, maka saldonya tetap bisa diper-gunakan sesuai keinginan Pengguna.

d. Secara bisnis, tidak mudah dilakukan, juga tidak disarankan. Andai dipilih, skemanya halal.

Konsekuensi Akad terhadap Fitur #2

Page 129: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com @Ngaji.Bisnis

www.AmanaSharia.com

Simpulan, jika akad antara Pengguna dan Penerbit e-Money ingin dianggap Mudharabah, maka: [1] Tidak ada Riba pada transaksi e-Money. [2] Tidak ada Riba ketika ada diskon/ cashback/promo. [3] Gunakan e-Money terbitan LKS meski masih co-branding dengan LKK.

Simpulan atas Alternatif Akad #11

Page 130: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Uang Elektronik #21 Hasil Analisis Fitur e-Money

Page 131: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Hasil Analisis #1

1. Ternyata, tuduhan haram pada fitur e-Money itu tidak akurat, karena [1] beda sudut pandang, [2] beda madzhab yang digunakan, ditambah dengan [3] kurang cermatnya penuduh dalam memahami tashowwur atau fitur e-Money secara komprehensif. Beda pendapat karena beda sudut pandang, itu masih wajar. Beda pendapat karena beda madzhab, itu masih wajar. Tapi kalau terjadi salah tashawwur, itu bisa sesat menyesatkan.

2. Sejauh ini, tidak perlu ada yang diubah dari regulasi terkait skema Uang Elektronik yang saat ini sudah ada, baik dari sisi Fatwa DSN MUI No 116/DSN-MUI/IX/2018 tentang Uang Elektronik Syariah dan Peraturan Bank Indonesia 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik.

Page 132: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Hasil Analisis #2

3. Makna Top Up [Deposit] Saldo e-Money itu ternyata bermacam-macam: [1] Wadiah Istitsmariyah, [2] Wadiah Ghairu Istitsmariyah, [3] Qardh, [4] Sharf Mata Uang Sejenis, [5] Sharf Mata Uang Tidak Sejenis, [6] Ijarah, [7] Bay’ Masushuf fi Dzimmah, [8] Ijarah Maushufah fi Dzimmah, [9] Ijarah wal Ijarah Maushufah fi Dzimmah, [10] Mudharabah, atau [11] Mudharabah Musytarakah.

4. SEMUA Alternatif akad tersebut bisa dipilih salah satu untuk selanjutnya dipergunakan dalam Akad antara Pengguna dan Penerbit Uang Elektronik, asalkan siap dengan segala konsekuensi atas pilihan akadnya. Sebagai catatan, regulasinya harus direvisi terlebih dulu ketika akad yang diper-gunakan adalah Qardh atau Qiradh. Simak lagi bahasannya.

Page 133: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Hasil Analisis #3

5. Silahkan gunakan e-Money yang ada. Untuk yang berbasis Kartu, gunakan e-Money terbitan Bank Syariah meski co-branding dengan Bank Induknya. Boleh juga pake e-Money terbitan Lembaga Nonbank: Gopay, OVO, DANA, Paytren, dan/atau yang sejenisnya. Andai ada pro kontra dalam hukum e-Money, tidak usah galau. Pilih yang membolehkan, lebih aman, karena hukum asal dari Muamalah adalah boleh.

6. Simak kembali bahasan Dharuriyat dan Hajiyat. Cermati logikanya. Kriteria hukum itu jelas, judgement hukumnya akan ada sebanyak nyawa manusia, tergantung kondisinya dharuriyat atau hajiyat.

Page 134: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Hasil Analisis #4

7. Untuk berbagai pihak yang terlibat dalam lingkaran bisnis e-Money, silahkan jalan. Andai ada pihak yang mengharamkan, tetap boleh meng-gunakan e-Money karena levelnya ada dalam kondisi HAJIYAT.

8. Akad yang digunakan antara Penerbit atau Pengguna e-Money dengan para pihak pada penggunaan e-Money (principal, acquirer, Pedagang (merchant), penyelenggara kliring, penyelenggara penyelesai akhir, agen layanan keuangan digital: Ijarah, Ju’alah dan Wakalah bi al-Ujrah. Semua akadnya mu’awadhat [jual beli], sehingga ketika berbagai pihak tersebut ingin memberikan program loyalty untuk customer seperti hadiah, diskon, cashback, bonus, atau fasilitas lainnya, hukumnya boleh. Konsekuensi atas akad-akad tersebut menyebabkan semua pihak terkait boleh membuat kesepakatan ambil untung dengan basis hitungan fee per transaksi.

Page 135: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Hasil Analisis #5

9. Sembari menggunakan Uang Elektronik dengan skema yang ada saat ini [karena masih diatur hanya boleh diterbitkan oleh Bank Buku IV atau Lembaga Nonbank dengan dana yang harus ditempatkan di Bank Buku IV], ayo kampanye hanya pake rekening Bank Syariah saja dalam bertransaksi. Mari gunakan e-Money produk Bank Syariah yang co-branding dengan bank induknya. Kampanye ini bisa berdampak besar bagi Muamalah Kontemporer secara keseluruhan oleh karena jantungnya sistem ekonomi di negeri ini adalah Uang dan Rekening yang jadi tempat aliran Uang.

10. Untuk urusan Muamalah, paling aman adalah menghalal-halalkan sesuatu, bukan mengharam-haramkan sesuatu. Ingat, menyatakan Riba atas Jual Beli yang sah, oleh Ibnu Katsir dikategorikan sebagai MUSYRIK. Dosa terbesar. Namun menghalalkan hal haram dalam Muamalah, jika salah, tidak sampai pada derajat MUSYRIK.

Page 136: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Hasil Analisis #6

11. Ada kaidah maa laa yudraku kulluhu laa yutraku kulluhu. Sesuatu yang tidak bisa disempurnalengkap-kan semua, janganlah tinggalkan semuanya, jangan tinggalkan yang [katakanlah] tidak sempurna itu dengan malah melestarikan hal yang ‘sempurna tidak Syariahnya’.

------------------------------------------------------------------------------ SIMPULAN: Gunakan e-Money terbitan Lembaga

Keuangan Syariah meskipun masih sebatas co-branding dengan Lembaga Bisnis Konvensional. Promo, janji,

cashback, diskon atau sejenisnya atas penggunaan e-Money tersebut, hukumnya halal.

Page 137: UANG ELEKTRONIKahmadifham.com/.../2019/11/Logika-Fikih-Uang-Elektronik.pdf · 2019-11-06 · Elektronik, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA dari Rumah Fikih berpendapat bahwa isi ulang top

@Ngaji.Bisnis Contact: Zahra (0831-4822-9902) | www.ahmadifham.com

Tebal: 500 halaman, Harga 125 rb [belum ongkir]. Buku ini hanya bisa dibeli Via WA Zahra: 0831-4822-9902