tumpang sari tanaman jagung

9
Tumpang Sari Tanaman Jagung ( Zea mays) dan Kacang Tanah ( Arhis hipogeae) PENDAHULUAN Latar belakang Sektor pertanian pangan menempati prioritas penting dalam pembanguna nasional. Keadaan ini tercermin dari berbagai bentuk intervensi yang dilakukan pemerintah disektor pangan. Terutama beras seperti investadi penerintah di sektor pertanian dan perairan., riset dan pengembangan teknologi usaha tani mupun kebijaksanaan harga. Investasi tersebut antara lain ditunjukan untuk memecahkan pangan normal yaitu penyediaan pangan yang merata diseluruh tanah air serta terjangkaunya daya beli masyarakat (Soekatawi,2002 dalam Nainggolan,2008). Tumpang sari tanaman merupakan salah satu model peneneman tradisional dilahan kering. Dalam model ini dua atau lebih spesies tanaman ditanam dalam waktu dan lahan yang sama. Model penanaman tumpang sari memiliki beberapa keuntungan yaitu: mengurang erosi dan meningkatkan pendapatan petani. Keuntungan lain maupun meningkatkan efisiensi penggunaan faktor lingkungan dan tenaga kerja. Menekan serangan gulma, penyakit, dan selain itu dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air (Zuchri,2007). Pada sistem tumpsng sari mengakibaatkan terjadinya kompetisi secara interspesifik. Kompetisi dapat berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Tetapi bagaimana sistem tumpang sari dapat meminimalkan kompetisi diantara tanaman atau dapat saling mendukung. Untuk pertumbuban produksi dan meningkatkan produktivitas persatuan luas lahan (Herlina,2011). Problematik dalam tumpang sari adalah timbulnya persaingan diantara dua atau lebih spesies yang ditanam. Persaingan dapat mencakup air,hara,cahaya,dan ruang. Sebagai dampak persaingann baik tanaman utama maupun tanaman sela mengalami penurunan hasil. Dibanding pertumbuhan dan hasil tanaman monukultur spesies tanaman tersebut Nugroho mengemukakakn bahwa spesies-spesies tanaman memiliki agresitas tinggi lebih

Upload: nindiafanisa

Post on 02-Feb-2016

31 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jagung

TRANSCRIPT

Page 1: Tumpang Sari Tanaman Jagung

Tumpang Sari Tanaman Jagung ( Zea mays) dan Kacang Tanah ( Arhis hipogeae)

PENDAHULUANLatar belakang            Sektor pertanian pangan menempati prioritas penting dalam pembanguna nasional. Keadaan ini tercermin dari berbagai bentuk intervensi yang dilakukan pemerintah disektor pangan. Terutama beras seperti investadi penerintah di sektor pertanian dan perairan., riset dan pengembangan teknologi usaha tani mupun kebijaksanaan harga. Investasi tersebut antara lain ditunjukan untuk memecahkan pangan normal yaitu penyediaan pangan yang merata diseluruh tanah air serta terjangkaunya daya beli masyarakat (Soekatawi,2002 dalam Nainggolan,2008).            Tumpang sari tanaman merupakan salah satu model peneneman tradisional dilahan kering. Dalam model ini dua atau lebih spesies tanaman ditanam dalam waktu dan lahan yang sama. Model penanaman tumpang sari memiliki beberapa keuntungan yaitu: mengurang erosi dan meningkatkan pendapatan petani. Keuntungan lain maupun meningkatkan efisiensi penggunaan faktor lingkungan dan tenaga kerja. Menekan serangan gulma, penyakit, dan selain itu dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air (Zuchri,2007).            Pada sistem tumpsng sari mengakibaatkan terjadinya kompetisi secara interspesifik. Kompetisi dapat berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Tetapi bagaimana sistem tumpang sari dapat meminimalkan kompetisi diantara tanaman atau dapat saling mendukung. Untuk pertumbuban produksi dan meningkatkan produktivitas persatuan luas lahan (Herlina,2011).            Problematik dalam tumpang sari adalah timbulnya persaingan diantara dua atau lebih spesies yang ditanam. Persaingan dapat mencakup air,hara,cahaya,dan ruang. Sebagai dampak persaingann baik tanaman utama maupun tanaman sela mengalami penurunan hasil. Dibanding pertumbuhan dan hasil tanaman monukultur spesies tanaman tersebut Nugroho mengemukakakn bahwa spesies-spesies tanaman memiliki agresitas tinggi lebih mampu bersaing. Amin (2001) melaporkan bahwa tanaman jagung lebih agresif dibanding tanaman kedelai dalam tumpang sari,terutama jika ketersediaan hara cukup tersedia sehingga hasil kedelai menurun (Zuchri,2009).            Dalam usaha tani dibidang pertanian atau secara lebih tegas dalam usaha budidaya tanaman pangan dan tanaman perdagangan. Kegiatan penaganan atau pengolahan tanaman penting sejkali untuk diperhatikan. Tanpa memperhatikan kegiatan penaganan atau pengolahan tersebut dapat dipastikan usaha pertanaman akan mengalami kegagalan  (Kartasapoetra,1994).            Tumpang sari dapat juga dilakukan antara tanaman semusim dengan tenaman semusim yang dapat saling menguntungkan,misalnya antara kacang-kacangan tidak bergantung pertumbuhannya karena sedikit terlindung pada jagung (Zea mays L.). Kekurangan nitrogen pada jagung akan terpenuhi oleh kelibihan nitrogen kacang-kacang,larena kacang-kacangan dapat memfixasi nitrogen dari udara bebas (Warsan,2009)

Page 2: Tumpang Sari Tanaman Jagung

            Sistem pertanaman tumpang sari bertujuan memperoleh kombinsi tanamn yang sesuai,kepadatan populasi tanaman dan mengetahui cara pemupukan yang optimal pada tanaman tumpang sari umumnya untuk mengetahui pemanfaatan cahaya,air dan hara. Produktivitas lahan pada sistem tumpang sari dihitung berdasarkan nisbah kesetaraan lahan (NKL) (Susanti,2013).            Tanaman jagung  (Zea mays L.) sudah lama diusahakan oleh petani di indonesia dan merupakan tanaman pokok kedua setlah padi. Kebutuhan jagung dalam negeri selalu meningkat dari tahun ke tahun. Meningkatnya permintaan jagung disebabkan banyak permintaan untuk pakan,pangan,dan industri. Bahkan pada tahun-tahun tertentu terjadi inpor jagung (Firdaus,2007).            Berdasarkan tipe fotosintesis,tumnuhn diabagi dalam tiga kelompok besar yaitu C3,C4,dan CAN (Crassulasea Acid Metabolism). Tumbuhn C4 dan CAN lebih adaftif didaerah panas dan kering dibanding dengan tanaman C3 (Rahmawati,2012).            Jagung dan kacang tanah memungkinkan untuk ditanam secara tumpng sari karena kacang tanah termasuk tanaman C3. Jagung tergolong C4 ehingga sangat serasi (Induati,2009)> jagung tergolong tanaman C4 dan mampu beradaptasi dengan baik pada faktor pembatas pertumbuhan dan produksi (Herlina,2011).            Budidaya pertanian diperlukan pemeliharaan-pemeliharaan yang sesuai dengan kondisi komoditi,pemacu pertumbuhan kooditi diperlukan saran produksi seperti bibit,pupuk,obat-obatan,tenaga kerja dan tanah (Nainggolan,2008).            Pemupukan yang efektif pemupukan yang berfungsi menambahkan unsur hara yang tersedia dalam jumlah yang sedikit dlam tanah. Dampak pemupukan yang efektif akan terlihat pada pertumbuhan yang optimal dan keuntungan usaha tani yang naik dengan signifikan (Nofizan,2002).            Untuk melengkapi tersedianya makanan didalam tanah dan untuk mencukupi kebuthan makanan dari tanaman yang diusahakan maka terwujudlah pupuk buatan. Pupuk buatan ini biasanya memiiki kandungan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar (Aak,1993).

Tujuan Percobaan            Untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanamn jagung (Zea mays L.) dan kacang tanah (Arachis hypogeae L.) dengan dosis pemberian pupuk yang berbeda.Hipotesis Pecobaan             Pemberian pupuk urea dengan dosis pemberian yang berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (Zea mays L.) dan kacang tanah (Arachis hypogeae L.).Kegunaan Penulisan            Untuk dapat mebuat laporan akhir yang berjudul “Pertumuhan dan produksi tanaman jagung (Zea mays L.) dan kacang tanah (Arachis hypogeae L.) terhadap pemberian pupuk urea secara tumpang sari” yang merupakan salah satu syarat untuk mengikuti praktikum di laboratorium Dasar Agronom,Program Studi Agroekoteknologi,Fakultas Pertanian,Universitas Sumatera Utara.Medan.

Page 3: Tumpang Sari Tanaman Jagung

                         

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Percobaan

Percobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Dasar Agronomi, Fakultas

Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan pada ketinggian tempat 25 m

dpl.Dilaksanakanmulai bulan Februari sampai dengan bulan Juni 2014.

Bahan dan Alat Percobaan

Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah benihjagung(Zea

mays L.) varietas Pioneer 23; dan benih Kacang Tanah (Arachis hypogaeaL.) varietas

Banteng sebagai bahan tanam, pupuk Urea sebagai pupuk perlakuan; pupuk KCl

sebagai pupuk rekomendasi; pupuk TSP sebagai pupuk rekomendasi.

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah cangkul sebagai alat mengolah

tanah saat persiapan lahan, gembor sebagai alat untuk menyiram tanaman, pacak sebagai tanda

pada sampel yang ditetapkan, plank sebagai tanda pada plot, timbangan untuk menimbang hasil

panen dan alat tulis untuk menulis jurnal harian dan data harian.

Metode Percobaan

Percobaan ini menggunakan metode Perancangan Acak Kelompok (RAK) non

faktorial dengan 7 taraf perlakuan yaitu:U0       = 0 g/plot

Page 4: Tumpang Sari Tanaman Jagung

U1       = 20 g/plotU2       = 40 g/plotU3       = 60 g/plotU4       = 80 g/plotU5       = 100 g/plotU6       = 120 g/plotJumlah Ulangan                                              : 3Jumlah tanaman jagung per plot                    : 21Jumlah tanaman jagung per baris                  : 7Jumlah tanaman kacang tanah per plot          : 36Jumlah tanaman kacang tanah per baris        : 9Jarak tanam jagung                                        : 40cm x 25cmJarak tanam kacang tanah                              :20cm x 25cmJarak antar plot                                               : 30cmUkuran Plot                                                    : 2m x 2m

PELAKSANAAN PERCOBAAN

Persiapan Lahan

            Areal percobaan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Lahan dibersihkan dari gulma dan semak-semak kemudian diukur dan ditandai sesuai dengan

ukuran plot yang ditentukan.

Pembuatan Plot

            Pembuatan Plot dilakukan setelah lahan bebas dari gulma dan semak-semak. Plot

dibentuk dengan menggunakan cangkul. Lalu plot diukur sebesar lebar parit dalam 30cm dan

lebar parit luar 50cm kedalaman 30cm.

Persiapan Benih

            Sebelum ditanam benih jagung dan kacang tanah terlebih dahulu direndam

selama kurang lebih 1 jam dengan menggunakan larutan Dithare. Benih yang dipilih

adalah benih yang tidak mengapung setelah direndam selama 1 jam.

Penanaman

Page 5: Tumpang Sari Tanaman Jagung

            Penanaman jagung tanggal 8 Maret 2014 dengan jarak tanam 40cm x 20cm.

Lubang tanam dibuat dengan menggunakan tugal dengan kedalaman 3cm           benih

ditanam dengan 2 benih perlubang tanam dengan posisi radikula menghadap ke

bawah. Kemudiaan ditutup dengan menggunakan kompos.

            Penanaman kacang tanah di tanggal 22 Maret 2014 dengan jarak tanam 20cm x

25cm. Lubang tanam dibuat dengan menggunakan tugal dengan kedalaman  3cm.

Benih ditanam dengan 1 benih perlubang tanam dengan posisi radikula menghadap ke

bawah. Kemudian ditutup dengan menggunakan kompos.

Pemupukan Dasar

            Pemupukan tanaman jagung terlebih dahulu dengan membuat larik pada sisi

dalam jagung dengan kedalaman kurang lebih 5cm. Larik dipupuk dengan

menggunakan pupuk KCl. Dicampur dengan pupuk TSP. Pemupukan dilakukan pada

tiga baris jagung pada plot.

            Pemupukan kacang tanah dilakukan dengan membuat lank pada sisi dalam

kacang tanah dengan kedalaman kurang lebih 5cm. Larik pupuk dengan menggunakan

KCl dicampur pupuk TSP. Pemupukan dilakukan pada empat baris kacang tanah pada

plot.

Aplikasi Pupuk Urea

            Aplikasi pupuk Urea dilakukan dnegan membuat larikan. Aplikasi dilakukan

sebanyak dua kali. Diberikan setangah diawal, dan ditengah penanaman setengah dari

gram yang ditentukan. Larikan dibuat dengan kedalaman  2cm, dan tidak mengenai

akar tanaman.

Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman

            Penyiraman tanaman dilakukan sebanyak dua kali sehari yaitu pada pagi dan

sore hari. Minimal diberi 2 gembor besar air.

Penyulaman

            Penyulaman dilakukan setelah satu minggu penanaman benih jagung dan

kacang tanah. Penyulaman dilakukan pada tanaman yang tidak tumbuh.

Penyiangan

            Peniyangan dilakukan dengan mencabut gulma-gulma yang tumbuh didalam

plot secara manual dengan menggunakan tangan.

Page 6: Tumpang Sari Tanaman Jagung

Panen

            Panen jagung dilakukan dilakukan ketika tanaman menunjukkan kematangan

secara fisiologis dengan ciri-ciri kelobot telah kering dan menguning dan bunga

jantannya telah berwarna kecoklatan. Pemanenan dilakukan dengan mematahkan

tongkol.

            Panen kacang tanah dilakukan ketika tanaman menunjukkan kematangan

dengan ciri-ciri daun telah menguning dan mulai rontok. Penanaman dilakukan dengan

cara mencabut tanaman.

Pengamatan Parameter Tanaman Jagung (Zea mays L.)

Tinggi Tanaman (cm)

            Tinggi tanaman mulai diukur ketika tanaman berumur dua minggu setelah tanam (MST)

yaitu tanggal 22 Maret 2014. Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai dengan

daun tertinggi.

Jumlah Daun (Helai)

            Jumlah daun dihitung ketika tanaman sudah mengeluarkan daun yang membuka

sempurna dan hitung setiap satu minggu sekali.

Umur Berbunga

            Umur berbunga jagung diukur ketika tanaman sudah 75% berbunga yaitu tanggal 2 Mei

2014.

Bobot Tongkol Per Sampel

            Bobot tongkol diukur pada akhir percobaan. Tongkol ditimbang setelah dipisahkan antara

tongkol dan klobot. Pengukuran dilakukan terhadap kelima sampel.

Bobot Tongkol Per Plot

            Pengukuran sama dengan pengukuran bobot per sampel yang berbeda hanya jumlah.

Pengukuran dilakukan terhadap semua tanaman pada plot.

Parameter Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Tinggi Tanaman (cm)

            Tinggi tanaman mulai diukur ketika tanaman berumur dua minggu setelah tanam (MST)

yaitu tanggal 5 April 2014. Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai titik tumbuh.

Jumlah Daun (Helai)

Page 7: Tumpang Sari Tanaman Jagung

            Jumlah daun mulai dihitung pada tanggal 5 April 2014. Jumlah cabang primer yang

dihitung adalah cabang yang tumbuh dapat bercabang lagi.

Umur Berbunga

            Umur Berbunga diukur ketika tanaman sudah 75% berbunga.

Bobot Basah Per Sampel

            Bobot basah per sampel diukur pada akhir percobaan. Polong ditimbang setelah

dipisahkan dari batang. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan timbangan. Pengukuran

dilakukan terhadap semua sampel.

Bobot Basah Per Plot

            Bobot basah per plot diukur setelah dipisahkan dari batang. Pengukuran dilakukan

terhadap semua tanaman kacang tanah pada plot.