tumor laring

9
LCD 1: Anamnesis Karsinoma Laring Keluhan keganasan pada laring tergantung pada lokasi asal tumor. Laring dibagi menjadi 3 bagian supraglotis, glotis dan subglotis. Pasien dengan tumor yang bukan berasal dari plika vokalis biasanya tidak mengalami perubahan suara sampai tumornya menjadi besar sehiongga mencapai glotis. Disfagia dapat terjadi pada tumor yang besar namun yang lebih penting adalah obstruksi saluran nafas. Pada karsinoma supraglotis umumnya lebih agresif karena dapat ekstensi secara langsung dan bermetastase ke kelenjar getah getah bening. Hampir 1/3 sampai dengan ½ penderita karsinoma laring mengalami pembesaran kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening yang terlibat meliputi jugulodigastrik, rantai jugularis interna level media dan inferior. Semua struktur yang berdekatan juga dapat terlibat antara lain hipofaring sepanjang lipatan glossoepiglotik sampai dengan basis lidah. Perluasan tumor ke daerah plika vokalis dan subglotis relatif jarang kecuali yang melibatkan basis dari epiglotis. Karsinoma glotis lebih mudah untuk dibedakan, tumbuh lambat, proses metastasenya lambat, terutama jika tumornya sudah melewati

Upload: radiannasution

Post on 10-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Tumor Laring

TRANSCRIPT

LCD 1: Anamnesis Karsinoma LaringKeluhan keganasan pada laring tergantung pada lokasi asal tumor. Laring dibagi menjadi 3 bagian supraglotis, glotis dan subglotis. Pasien dengan tumor yang bukan berasal dari plika vokalis biasanya tidak mengalami perubahan suara sampai tumornya menjadi besar sehiongga mencapai glotis. Disfagia dapat terjadi pada tumor yang besar namun yang lebih penting adalah obstruksi saluran nafas. Pada karsinoma supraglotis umumnya lebih agresif karena dapat ekstensi secara langsung dan bermetastase ke kelenjar getah getah bening. Hampir 1/3 sampai dengan penderita karsinoma laring mengalami pembesaran kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening yang terlibat meliputi jugulodigastrik, rantai jugularis interna level media dan inferior. Semua struktur yang berdekatan juga dapat terlibat antara lain hipofaring sepanjang lipatan glossoepiglotik sampai dengan basis lidah. Perluasan tumor ke daerah plika vokalis dan subglotis relatif jarang kecuali yang melibatkan basis dari epiglotis.Karsinoma glotis lebih mudah untuk dibedakan, tumbuh lambat, proses metastasenya lambat, terutama jika tumornya sudah melewati plika vokalis. Hal ini terjadi karena drainase limfatik di daerah plika vokalis terbatas. 10-20% dari karsinoma glotis dengan fiksasi plika vokalis disertai metastasis ke kelenjar getah bening. Fiksasi plika vokalis yang terjadi biasanya lebih disebabkan ekstensi lokal daripada karena keterlibatan saraf.Karsinama subglotis lebih jarang terjadi. Kejadiannya sekitar 5 % dari seluruh karsinoma laring. Karsinoma subglotis mempunyai kecenderungan yang besar untuk terjadinya metastasis ke kelenjar getah bening bilateral dan memiliki prognosis yang lebih buruk.LCD 2: Gejala Karsinoma Laring dan Pemeriksaan Karsinoma LaringGejala dari karsinoma laring: suara serak atau perubahan suara, rasa gatal di tenggorokan, benjolan di leher, disfagia dan / odinofagia, nyeri tenggorokan, dyspnea atau orthopnea yang disebabkan obstruksi jalan nafas, hemoptisis, stridor, batuk, nyeri telingan bahkan bisa asimptomatik.

LCD 3: Faktor Risiko Karsinoma Laring Faktor resiko utama untuk karsinoma laring adalah merokok dan konsumsi a lkohol, dimana merokok menjadi etiologi primer. Riwayat merokok 1 bungkus per hari selama 10 tahun atau lebih harus dievaluasi ketat jika terdapat tanda dan gejala perubahan suara atau perubahan pada mukosa laring. Karsinoma laring jarang didapati terjadi pada penderita yang tidak merokok, hal ini berkaitan dengan peranannya sebagai perokok pasif. Faktor risiko lain adalah paparan terhadap radioterapi, dan polusi industri.LCD 4: Pemeriksaan Penunjang Diagnostik1. Inspeksi dan palpasi daerah leher untuk menilai pembesaran kelenjar getah bening servikal dan keterlibatan kartilagi tiroid. Selalu palpasi basis lidah.2. Laringoskopia. Indirect laringoskopi dengan menggunakan kaca laringPemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang paling penting untuk menegakkan diagnosis. Tindakan ini memberikan gambaran menyelutuh tidak hanya memberikan gambaran dari laring tetapi juga basis lidah dan hipofaring.b. Direct optical laringoscopyc. Fiberoptic Laringoscopyd. Direct rigid laringoscopye. Microlaringoscopy3. Radiologi diagnostika. Foto soft tissueb. Pharingoesophagogramc. CT dan MRI, dimana MRI lebih disukai karena memberikan gambaran lebih aktual pada potongan coronal dan aksiald. Laringogram dan tomogram, pemeriksaan ini jarang digunakan dan sangat selektif penggunaannya4. Esofagoskopy dan Broncoscopy5. Video recording, untuk menilai ekstensi tumor dan menilai mobilitas dari plika vokalisSetelah dilakukan berbagai pemeriksaan diagnotik diatas, biasanya dilakukan biopsi melalui direct laringoscopy.LCD 5: Clinical Decision Making dan MedikamentosaStaging karsinoma laringTumor primer (T): Tx: Tumor primer tidak dapat dinilai To: Tidak adanya bukti tumor primer Tis: Karsinoma insituSupraglotisT1: tumor teerbatas pada 1 bagian dari supraglotis dengan gerakan plika vokalis yang normalT2: tumor menginvasi mukosa lebig dari 1 bagian supraglotis atau glotis atau daerah diluar supraglotis (misal mukosa basis lidah, valekula, dinding medial sinus piriformis) tanpa fiksasi dari laringT3: tumor terbatas pada laring dengan fiksasi plika vokalis dan atau invasi salah satu dari: area postkrikoid, jaringan preepiglotis, ruang paraglotis, dan atau erosi kartilago tiroid minor misal inner korteksT4a: tumor menginvasi seluruh kartilago tiroid dan atau invasi ke jaringan di luar laring (misal trakea, jaringan lunak lehertermasuk otot ekstrinsik dari dalam lidah, strap muscle, tiroid atau esofagus)T4b: tumor menginvasi tulang prevertebra, arteri karotis atau struktur mediastinumGlotisT1: tumor terbatas pada plika vokalis (dalam melibatkan komisura anterior, posterior) dengan mobilitas normalT1a: tumor terbatas pada 1 plika vokalisT1b: tumor melibatkan kedua plika vokalisT2: tumor berekstensi ke supraglotis dan atau subglotis, dan atau disertai dengan gangguan mobilitas plika vokalisT3: tumor terbatas pada alring dengan fiksasi plika vokalis dan atau menginvasi ruang paraglotis, dan atau erosi kartilago tiroid minor (inner korteks)T4a: tumor menginvasi seluruh korteks luar dari kartilago tiroid dan atau menginvasi jaringan diluar laring (misal trakea, trakea, jaringan lunak lehertermasuk otot ekstrinsik dari dalam lidah, strap muscle, tiroid atau esofagus)T4b: tumor menginvasi tulang prevertebra, arteri karotis atau struktur mediastinumSubglotisT1: tumor terbatas pada daerah subglotisT2: tumor berekstensi ke plika vokalis dengan mebilitas normal atau tergangguT3: tumor terbatas pada laring dengan fiksasi [plika vokalisT4a: tumor menginvasi seluruh korteks luar dari kartilago tiroid dan atau menginvasi jaringan diluar laring (misal trakea, trakea, jaringan lunak lehertermasuk otot ekstrinsik dari dalam lidah, strap muscle, tiroid atau esofagus)T4b: tumor menginvasi tulang prevertebra, arteri karotis atau struktur mediastinumRegio kelenjar getah bening (N)Nx: kelenjar getah bening tidak dapat dinilaiN0: tidak didapatkan metastaase ke kelenjar getah bening regionalNi: metastasis pada kelenjar getah bening ipsilateral, tunggal, ukurannya 3 cm atau kurangN2a: metastase kelenjar getah bening ipsilateral, tunggal dengan ukuran lebih dari 3 cm tp kurang dari 6 cmN2b: metastasis ke kelenjar getah bening ipsilateral atay multipel dengan ukuran lebih dari 6 cmN2c: metastasis ke kelenjar getah bening bilateral atau konyta lateral dengan ukuran tidak lebih dari 6 cmN3: metastasis ke kelenjar getah beniong dengan ukuran lebih dari 6 cmMetastasis Jauh (M)Mx: metastasis jauh tidak dapat dinilaiMo: tidak didapatkan metastasis jauhM1: terdapat metastasis jauhStadiumStadium 0: Tis , No, MoStadium 1: T1, N0, M0Stadium II : T2, N0, M0Stadium III : T3, N0, M0 atai T1, N1, M0 atau T2, N1, M0 atau T3, N1, M0Stadium IVa: T1N2Mo atau T2N0M0 atau T3N2M0 atau T4aN2less MoStadium IVb : T4b, setiap N, Mo, atau setiap T, N3, M0Stadium Ivc : Setiap T, setiap N, M1TerapiTerapi karsinoma laring terdiri dari beberapa modalitas, digunakan 1 macam terapi atau kombinasi. Bisa tidaknya dilakukan operasi tergantng dari kemampuan pasien, biasanya status medis untuk mentoleransi anestesi dan prosedur operasi besarKonsep dasarLesi premaligna dan kecurigaan lesi epitel dari membran plika vokalis biasanya diterapi dengan pembedahan melalui stripping seluruh lesi (pengangkatan epitel plika vokalis) dan pemeriksaan histopatologik. Karsinoma insitu diterapi dengan menggunakan stripping yang lebih dalam atau penggunaan laser CO2. Kanker superficial dini tanpa keterlibatan kelenjer getah bening dapat diterapi dengan radioterapi saja. Lesi yang sudah besar dapat diterapi dengan operasi, radioterapi atau kombinasi kedunya pada waktu yang berbeda. Apabila kelenjar getah beningnya masih mobile terapi operatif lebih diutamakan dengan terapi pembedahan dengan atau tanpa radioterapi adjuvan.terapi pembedahan merupakan modalitas primer pada karsinoma yang ekstensif yaitu pada stadium 3 dan 4. Beberapa terapi kombinasi terapi yang dapat dilakukan antara lain:1. Terapi pembedahan dengan radioterapi baik preop maupun post operasi2. Kemoterapi adjuvant preoperatif dengan atau tanpa radioterapi post operatif atau kemoterapi