tumor ganas faring laring

40
TUMOR GANAS TUMOR GANAS (KANKER) (KANKER) Dr. IBN. Swabawa, Sp.THT

Upload: erika-kusumawati

Post on 04-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tht

TRANSCRIPT

  • TUMOR GANAS(KANKER)Dr. IBN. Swabawa, Sp.THT

  • TUMOR GANAS (KANKER)Karsinoma NasofaringKarsinoma TonsilKarsinoma LaringLimfoma Malinga FARING LARING

  • TUMOR NASOFARINGKarsinoma EpidermoidSarkomaLimfoma MalignaTUMOR GANAS :

  • KARSINOMA NASOFARINGMerupakan 10 besar dari keganasan tubuh.dibidang THT : no.1, juga di asia (kec. Jepang)Diagnosa dini sulit datang stadium lanjut. Oleh karena : Sulit memriksa fosa Rosenmulleri (predileksi). Tumor primer tersembunyi / tidak kelihatan. Gejala awal tidak jelas.

  • Etiologi : belum diketahui pasti. Predisposisi : - Iritasi kronik asap rokok, lampu minyak tanah, asap dapur. Kelembaban.Virus Epstein Barr.

    Lokasi : Fosa Rosenmolleri Permulaan tumbuhnya tumor.pergantian epitel silindris / kuboid ke arah epitel gepeng.Tempat lain : - dinding atas nasofaring. - dinding depan nasofaring dipinggir koana.

  • Gejala :ada 5 gejala / tanda (5-sign) :1. Gejala Hidung (nose sign) :Merupakan gejala dini, berupa pilek lama dgn sekret banyak, nanah encer, kental bau. Kadang bercampur darah atau epistaksis.Dicurigai bila :Pilek > 1 bln, usia > 40 th Px.Hidung : dbn.Pilek ingus kental, bau, darah Px. SPN : dbn.Usia > 40 th, sering epistaksis Hidung : dbn. Hipertensi : (-).

  • 2. Gejala Telinga (ear sign) :Kurang pendengaran (CHL).Rasa penuh, berdengung, gembrebeg, tinitus.Nyeri telinga. perluasan tumor ke sekitar tuba oclusio tuba OME.

    3. Gejala Mata (eye sign) :Penglihatan kurang diplopia.oleh karena N.VI perluasan tumor ke for.laserum.Parese N.III, IV oftalmoplegia.N. II / kiasma optikus Buta.

  • 4. Gejala kranii (head sign). Sakit kepala Hipoestesia daerah pipi & hidung. Disfagia. oleh karena perluasan tumor dgn menembus jaringan sekitar atau hematogen pemeriksaan CT-Scan.

  • 5. Gejala Leher (neck-sign) Metastase regional secara limfogen, bisa unilateral atau bilateral. Spesik : tumor diujung prosesus mastoid, dibelakang angulus mandibula, di dalam m.sternokleidomastoideus.Masa keras, tak sakit digerakkan. Letak : 1/2 bag. atas leher. Tumor ini yg mendorong penderita ke dokter (70 90%).

  • Diagnosa :Gejala klinik.Radiologi (CT scan).Pemeriksaan histologik atau sitologik. BiopsiBlind biopsy.Dgn tuntunan kaca laring.Dgn nasofaringoskopi.Dgn endoskopi.

  • DiagnosaKlasifikasi WHO :1. Tipe WHO 1 : Sel skuamosa berdiferensiasi baik s/d sedang dgn keratinisasi.2. Tipe WHO 2 : ca non keratinisasi, diferensiasi sedang, menyerupai ca sel transisional.3. Tipe WHO 3 : ca non diferensiasi / ca anaplastik.

    Terapi : Radioterapi Sitostatika

  • SISTEM TNM Ca.NasofaringT = TumorT-0 : Tumor belum kelihatan / tak jelas / in situ.T-1 : Tumor terlihat & terbatas satu lokasi.T-2 : Tumor terlihat jelas pada 2 lokasi.T-3 : Tumor keluar nasofaring, tp belum merusak tulang.T-4 : Tumor meluas keluar nasofaring dan sudah merusak tulang.

  • N = Nodul = metastase ke limfonodi leherN-0 : belum ada tumor / metastase di leher.N-1 : ada tumor leher homolateral, tidak besar & dapat digerakkan.N-2 : ada tumor kontralateral / bilateral, masih dapat digerakkan.N-3 : ada tumor kontralateral / bilateral, tumor tak dapat digerakkan.

  • M = METASTASE JAUHM-0 : belum ditemukan metastase jauh.M-1 : sudah ditemukan metastase jauh. hati, paru, ginjal, limpa, otak tulang belakang & tulang-tulang lain.

  • STADIUM (S) = KlasifikasiS-I : T1 N0 M0S-II : T2 N0 M0S-III : T3 N0 M0 T1-3 N1 M0S-IV : T4 N0-1 M0 T1-4 N2-3 M0 T1-4 N0-3 M1S berat ringannya keganasan menentukan prognosa

  • KANKER TONSILUrutan ke-4 di bid. THT (di Indonesia). (setelah kanker nasofaring, hidung & sinus paranasal, laring).Diagnosa dini sulit ditegakkan, ok. Gejala klinik tidak spesifik (p) datang stad. lanjut.

  • Gambaran KlinikSering tidak jelasGejala dini : Gangguan menelan. Rasa tdk enak pd tenggorokan. Otalgia. Rasa penuh & mengganjal pd tenggorokan tu. , usia tua.

  • Gejala lanjut :Gangguan menelan lbh. jelas.Pembesaran klj. limfe.Otalgia.Sumbatan hidung.Epistaksis.Rasa nyeri pd. muka pipi.

  • Lesi berupa ulserasi dgn Tx. tdk sembuh.Pembesaran tonsil unilateral, ireguler, permukaan ulserasi, keras, ttp.jarang terfixir. Disekitar kripte agak kemerahan, keras & mudah berdarah.

  • Diagnosa pasti : biopsi px.histopatologi(setiap ada pembesaran tonsil unilateral dan limfadenopati Colli).

  • STADIA & METASTASECepat meluas ke jar. sekitarnya, ok :Daerah tonsil & sekitarnya kaya pb. limfe.Otot2 daerah tonsil berkontraksi scr konstan.Metastase : ke paru, tulang & hati.Tonsil dpt merup. tempat metastase dari : kanker paru, adeno karsinoma rektum, kandung empedu, prostat dll.( tu. Scr Hematogen)

  • STADIATNM UICC :T0 :tdk ada tanda tumorT1 :tumor < 2 cmT2 :tumor 2 4 cmT3 :tumor > 4 cmT4 :tumor meluas ke tulang, otot, kulit, antrum, leher dll.N0 : tidak ada invasi ke klj. Limfe regional.N1 : ada invasi homolateral, dpt digerakkan.N2 : ada invasi bilateral, dpt digerakkan.N3 : ada invasi tumor, dpt digerakkan.M0 : tdk ada metastase jauh.M1 : ada metastase jauh.

  • Klasifikasi TNM :S-I : T1, N0, M0 Early StageS-II : T2, N0, M0 Moderate StageS-III : T3, N0, M0 Advance StageS-IV : T4, N0-1, M0 Far advance Stage T0-4, N1-2, M0 T0-4, N0-3, M1

  • Terapi1. Radioterapi Radiosensitif Pilihan pertama Dosis : 6000 6500 rad2. OperasiMerup. Pilihan kedua

  • 3. KemoterapiBisa diberikan sebelum, selama dan sesudah radioterapi dan atau op.Kombinasi dari beberapa obat. methotrexal, bleomycin, cisplatinum dan bromodulcitol.

    4. Terapi kombinasiOperasi dan radiasi.Kemoterapi, Radiasi, operasi.

  • TUMOR LARINGGanas : - Karsinoma - Supraglotik - Glotik - Subglotik - Sarkoma

  • KARSINOMA LARINGKarsinoma laring 98% dari keganasan laring (1-2% sarkoma laring).Usia : 30-60 th frekuensi tertinggi : 45-55 thMenurut lokasinya :1. Ca. supraglotik2. Ca. glotik3. Ca. sub glotik

  • Etiologi :Faktor-faktor yg mempengaruhi :1. Faktor lingkungan.2. Faktor infeksi laring kronik.3. Faktor kebiasaan.4. Faktor endogen.

  • Faktor LingkunganLingkungan tempat tinggal :Lingkungan yg menyebabkan ISNA tu. laringitis kronik

    Lingkungan tempat pekerjaan :Pabrik yg mengandung bahan karsinogen, mis : tambang uranium, asbes, nikel, pabrik tekstil, tinta cetak surat kabar.Bahan tidak karsinogen dgn pengaruh zat dalam tubuh karsinogen.

  • Infeksi LaringLaringitis akutPerubahan sel epitelSel KankerKronik

  • Faktor Kebiasaan :Asap rokok faktor penyebab utama.Asap lampu minyak tanah, kayu bakar, obat nyamuk.Alkohol.Makanan / minuman mengandung nitrosamin & zat pengawet.Faktor Endogen :Enzim aril hidrokarbon hidroksilate.Faktor gen / ras.

  • Karsinoma SupraglotikTidak ada keluhan di laring.Hanya rasa tidak enak di tenggorokan.Bila meluas ke glotik serak.Laringoskopi : masa berbenjol2, kdg tampak ulkus di plika ventrikularis / epiglotis.Tx : operasi / laringektomi.Prognosa lbh jelek bila :- meluas sp. p.v serak - metastase ke klj. leher ka-ki.

  • Karsinoma GlotikGejala pokok : Serak, kemudian sesak nafas, stridor, sianosis.INGAT : Bila suara serak lebih 3-4 minggu tanpa gejala batuk, harus dicurigai karsinoma, lebih-lebih umur sudah tua.Laringoskopi : p.v mula-mula kemerahan unilateral, menebal, ulkus & tertutup fibrin.Lanjut : masa tumor tidak rata, benjol2, lokasi 2/3 anterior, unilateral.

  • Tx : - Operasi. - Radiasi.

    Prognose : relatif baikBila serak dini diterapi.Bila belum metastase ke leher metastase lambat ok. p.v sedikit saluran limfe.

  • Karsinoma SubglotikTumor lambat diketahui, ok. Tidak memberikan keluhan.Keluhan terjadi bila tumor sdh mencapai p.v serak. Tumor sdh besar sesak & stridor.Tx : - Laringektomi - Radiasi - Neck - diseckon

  • Sumbatan pada laring dinilai dgn perasat Jackson penting untuk patokan menetukan tindakan pelanjutnya : trakeotomiPerasat I : - sesak nafas, stridor inspirasi ringan, retraksi suprasternum.Perasat II : - sesak nafas, stridor inspirasi. - retraksi suprasternum, supraklavikula, infraklavikula, epigastrium. - sianosis ringan, mulai gelisah.

  • Perasat III : - sesak nafas & stridor inspirasi berat. - retraksi = II tp lebih hebat juga retraksi interkosta. - sianosis (++), gelisah & acuh dgn sekitarnya.

    Perasat IV : - tanda2 III lebih hebat. - gelisah sekali, berusaha menghirup udara (struggle for air) menolak segala pemberian. - wajah tegang & berwarna abu-abu (ashey gray colour stade). - Paralisa pusat pernafasan koma.