tumor laring
TRANSCRIPT
TUMOR
LARING Thallita Rahma Ziharviardy
112010101025
INSIDENSI
Di Indonesia , tumor laring di pita suara
suara mencapai 1 % dari semua
keganasan. Selain rokok faktor resiko lain
adalah alkohol, paparan radiasi, paparan
bahan industri, faktor kekebalan tubuh
serta faktor genetik
TUMOR JINAK
• Papiloma laring
• Fibroma laring
• Nodulus vokalis
• Granuloma kontak
• Polip laring
• Kista laring
• Kondroma laring
• Hemangioma
TUMOR GANAS
• Karsinoma laring
PAPILOMA LARING
ETIOLOGI
infeksi virus papova
GEJALA
Serak (suara parau)
batuk
stridor
sianosis
TERAPI
Mikrolaringoskopii atau dengan sinar laser
residif
Obat anti virus
FIBROMA LARING
ETIOLOGI
Penggunaan suara berlebih
GEJALA
Serak tanpa batuk sebelumnya
Tumor unilateral, 2/3 plika vokalis anterior
TERAPI
Operasi mikrolaringoskopi
POLIP LARING
ETIOLOGI
Penggunaan suara berlebih
Merokok
Radang yang menetap
GEJALA Serak, paska peradangan kronik Tumor unilateral, terlokalisir
TERAPI
Operasi mikrolaringoskopi
NODUS LARING
ETIOLOGI
Penggunaan suara berlebih
Faktor pencetus : laringitis akut
GEJALA
Serak
Tumor bilateral, 1/3 anterior & 1/3 tengah plica vocalis
TERAPI
Pengobatan bicara
Operasi mikrolaringoskopi
GRANULOMA KONTAK
ETIOLOGI Lesi pd permukaan kartilago aritenoid
Faktor pencetus : penggunaan suara berlebih / trauma intubasi
GEJALA Serak Rasa tidak enak di tenggorok
TERAPI
Pengobatan bicara
Operasi mikrolaringoskopi
KANKER LARING
Keganasan no 2 atau 3 di THT ± 98 % Ca ; Sarkoma hanya ± 1-2 %
Orang tua umur 30-60 thn, terbanyak umur 45-55 thn
Pembagian menurut lokasi :
1. Kanker supragoltis (30-35%)
2. Kanker glotis (60-65%)
3. Kanker subglotis (5%)
Faktor lingkungan
Infeksi laring kronis
Faktor kebiasaan
Faktor endogen
ETIOLOGI
GEJALA
Sesak napas
Dispnea & stridor
Nyeri tenggorok
Disfagia
Batuk & hemoptisis
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
• Keluhan dan gejala penderita
PEMERIKSAAN FISIK
• Lokasi tumor
• Penyebaran tumor
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Biopsi
• Pemeriksaan darah
• Ro. Lateral
Klasifikasi Tumor Ganas Laring ( AJCC dan UICC 1988 ) Supraglotis Tis : karsinoma insitu
T1 : tumor terdapat pada satu sisi suara / pita suara palsu ( gerakan masih baik ).
T2 : Tumor sudah menjalar ke 1 dan 2 sisi daerah supraglotis dan glotis masih bisa bergerak ( tidak terfiksir ).
T3 :tumor terbatas pada laring dan sudah terfiksir atau meluas ke daerah ke krikod bagian belakang, dinding medial dari sinus piriformis, dan kearah rongga preepiglotis.
T4 : Tumor sudah meluas keluar laring, menginfiltrasi orofaring jaringan lunak pada leher atau sudah merusak tulang rawan tiroid.
Glotis
Tis : karsinoma insitu.
T1 : Tumor mengenai satu atau dua sisi pita
suara, tetapi gerakan pita suara masih baik,
atau tumor sudah terdapat pada kommisura
anterior atau posterior.
T2 : Tumor meluas ke daerah supraglotis atau
subglotis, pita suara masih dapat bergerak atau
sudah terfiksir ( impaired mobility ).
T3 : Tumor meliputi laring dan pita suara sudah
terfiksir.
T4 : Tumor sangat luas dengan kerusakan tulang
rawan tiroid atau sudah keluar dari laring
Subglotis
Tis : Karsinoma insitu.
T1 : Tumor terbatas pada daerah subglotis.
T2 : Tumor sudah meluas ke pita, pita suara
masih dapat bergerak atau sudah terfiksir.
T3 : Tumor sudah mengenai laring dan pita
suara sudah terfiksir.
T4 : Tumor yang luas dengan destruksi
tulang rawan atau perluasan ke luar laring
atau dua – duanya.
Penjalaran ke kelenjar limfe ( N )
Nx : Kelenjar limfe tidak teraba.
N0 : Secara klinis kelenjar tidak teraba.
N1 : Secara klinis teraba satu kelenjar limfe
dengan ukuran diameter 3 cm homolateral.
N2 : Teraba kelenjar limfe tunggal, ipsilateral
dengan ukuran diameter 3-6 cm.
N2a : Satu kelenjar limfe ipsilateral, diameter
lebih dari 3 cm tapi tidak lebih dari 6 cm.
N2b : Multipel kelenjar limfe ipsilateral, diameter
tidak lebih dari 6 cm.
N2c : Metastasis bilateral atau kontralateral,
diameter tidak lebih dari 6 cm.
N3 : Metastasis kelenjar limfe lebih dari 6 cm.
Metastasis jauh ( M )
Mx : Tidak terdapat / terdeteksi.
M0 : Tidak ada metastasis jauh.
M1 : Terdapat metastasis jauh.
Staging (Stadium)
ST1 : T1 N0 M0
ST II : T2 N0 M0
ST III : T3 N0 M0, T1/T2/T3 N1 M0
ST IV : T4 N0/N1 M0
T1/T2/T3/T4 N2/N3
T1/T2T3/T4 N1/N2/N3 M1
PENATALAKSANAAN
•Radiasi
•Kemoterapi STADIUM 1
•Operasi pembedahan
STADIUM 2 & 3
•Operasi dengan rekonstruksi STADIUM 4