tumbuhan paku

12
Tumbuhan Paku “pteridophyta” Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sudah jelas akar, batang dan daun serta sudah memiliki sistem pembuluh (xylem/ phloem) disebut tracheophyta, sudah terbentuk embrio dan berspora untuk alat perkembangbiakannya. Juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan

Upload: dinianggunpuspita

Post on 30-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ipa

TRANSCRIPT

Tumbuhan Pakupteridophyta

Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sudah jelas akar, batang dan daun serta sudah memiliki sistem pembuluh (xylem/ phloem) disebut tracheophyta, sudah terbentuk embrio dan berspora untuk alat perkembangbiakannya. Juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom). Mengalami metagenesis yaitu pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit. Sporofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri.

Ciri-ciri Tumbuhan Paku a. Sudah mempunyai akar, batang dan daun sejati b. Mempunyai berkas pengangkut yaitu floem dan xilem c. Belum menghasilkan biji d. Mempunyai klorofil sehingga bersifat autotof e. Daunnya dapat dibandingkan ukurannya, ada yang daun kecil, (mikrofit) dan daun besar (makrofil) dan fungsinya, ada yang menghasilkan spora (sporofit) dan untuk berfotosintesa (tropofit) f. Habitat, hidup diair, ditempat lembab, nempel dan hidup pada sisi-sisi tumbuhan

struktur Tubuh Tumbuhan Paku

1. Akar Akar bersifat seperti akar serabut, ujung-ujungnya dapat dibedakan dengan sel-sel akarnya sendiri. Sel-sel akarakan membentuk epidermis (kulit luar), Korteks (kulit dalam), dan selindir pusat. Pada selindris pusat terdapat pembuluh angkut (floem dan xilem) yang bertipe konsentris, yaitu xilem berbeda di tengah dikelilingi oleh floem.

2. Batang Batang pada sebagian besar jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul diatas permukaan tanah, batangnya sangat pendek seitar 0,5 m. Batang berupa : - Prothalium pada generasi gametofit - batang sejati pada generasi sporofit - Struktur anatomi batang : a. Epidermis : mempunyai jaringan penguat yang terdiri dari atas sel-sel sklerenkim. b. Korteks : banyak mengandung lubang (ruang antar sel). c. Silender pusat : terdiri dari xilem dan floem yang membentuk berkas pengangkut bertipe konsentris.

3. Daun Daun tumbuhan paku juga tersusun atas jaringan epidermis, mesofil, dan pembuluh angkut. Macam daun pada tumbuhan paku.

Berdasarkan ukurannya daun dibedakan menjadi:1.Daun mikofil daun yang ukurannya kecil, hanya setebal selapis sel dan berbentuk rambut. Mikrofil berbentuk rambut atau sisik, tidak bertangkai, dan tidak bertulang kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda.

2. daun makrofil ukuran besar dan tipis, sudah memiliki bagian-bagian daun seperti tulang daun, tangkai daun, mesofil dan epidermis. yang terdapat stomata, jaringan tiang, dan bunga karang.

Berdasarkan fungsinya daun dibedakan menjadi:1. Daun tropofil daun yang tidak menghasilkan spora, tetapi memiliki zat hijau daun (klorofil), sehingga berfungsi dalam proses fotosintesis atau menghasilkan zat makanan (glukosa). Daun ini sering disebut sebagai daun steril.

2. Daun sporofil daun yang menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan (reproduksi), sehingga daun ini disebut juga daun fertil (subur).

TUMBUHAN LUMUTA. Bryophyta (Tumbuhan Lumut)1. Ciri-CiriCiri-ciri Bryophyta sebagai berikut.a. Hidup di tempat basah atau lembap dan terlindung dari cahaya matahari.b. Pada permukaan luar tubuh terdapat lapisan berlilin untuk menahan masuknya air.c. Berwarna hijau karena mempunyai klorofil.d. Peralihan dari Thallophyta (tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun) ke Cormophyta (dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun).e. Gametofit lebih dominan daripada sporofit.2. Struktur TubuhStruktur tubuh tumbuhan lumut sebagai berikut.a. AkarTumbuhan lumut mempunyai akar semu yang disebut rizoid. Rizoid berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh (substrat) serta menyerap air dan unsur hara.b. BatangStruktur batang tumbuhan lumut sebagai berikut.1) Lumut hati dan lumut tanduk tidak berbatang dan tidak mempunyai pembuluh angkut. Tubuhnya berbentuk lembaran (talus).2) Lumut daun mempunyai batang sederhana dengan pembuluh angkut tunggal.c. DaunLumut hati dan lumut tanduk tidak mempunyai struktur daun. Lumut daun mempunyai daun sederhana, berbentuk pipih bilateral dengan satu pembuluh angkut di dalam ibu tulang daun, dan mengandung kloroplas.Bagaimana sistem transportasi tumbuhan lumut? Air masuk ke dalam tubuh Bryophyta secara imbibisi. Selanjutnya, air tersebut didistribusikan ke bagian-bagian tubuh secara difusi.3. KlasifikasiBryophyta dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk gametofit dan sporofitnya.a. Hepaticopsida (Lumut Hati)Tubuh Hepaticopsida berupa talus danberbentuk lembaran-lembaran seperti hati. Talus berwarna hijau dengan percabangan menggarpu. Talus melekat pada substrat dengan bantuan rizoid.Tumbuhan lumut merupakan generasi gametofit, yaitu generasi yang menghasilkan sel kelamin (gamet). Gamet jantan (spermatozoid) dihasilkan oleh anteridium dan gamet betina (ovum) dihasilkan oleh arkegonium. Anteridium didukung oleh anteridiofor dan arkegonium didukung oleh arkegoniofor.Sporofit merupakan badan pembentuk spora yang berkembang dari zigot (peleburan ovum dan spermatozoid). Pada lumut hati, sporofit selalu tumbuh dan berkembang di dalam gametofit betina. Contoh Marchantia polymorpha dan Lunularia sp.imageb. Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)Generasi gametofit berupa talus dengan tepi rata atau bertoreh. Sporofit tertancap di dalam gametofit, tetapi kapsul sporofit berada di luar talus berbentuk seperti tanduk ( horn ). Pangkal kapsul sporofit dilindungi oleh involukrum. Contoh Notothylas sp. dan Anthoceros sp.c. Bryopsida (Lumut Daun)Tubuh Bryopsida terdiri atas tiga bagian, yaitu rizoid, batang, dan daun. Daun berfungsi untuk fotosintesis. Sporofit tumbuh pada gametofitnya atau pada tumbuhan lumut itu sendiri, serta bersifat parasit terhadap gametofit.Gametofit dapat dibedakan antara gametofit jantan (anteridia) dan gametofit betina (arkegonia). Contoh Sphagnum sp., Fissident sp., dan Polytrichum sp. Polytrichum sp. merupakan tumbuhan lumut berumah satu. Sporofit Polytrichum tumbuh menjulur dari gametofit.4. Reproduksi LumutPada reproduksi tumbuhan lumut terjadi metagenesis yaitu pergiliran keturunan secara teratur antara generasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n). Generasi sporofit menghasilkan spora, sedangkan generasi gametofit menghasilkan gamet jantan dan gamet betina untuk melakukan reproduksi. Gametofit merupakan generasi yang dominan dalam siklus hidup tumbuhan lumut. Metagenesis pada Bryophyta digambarkan pada skema berikut.imageGambar metagenesis lumut.Reproduksi generatif dilakukan melalui perkawinan antara gamet jantan dan gamet betina. Sporofit yang dihasilkan bersifat diploid (2n).Reproduksi vegetatif dilakukan dengan dua cara berikut.a. Membentuk spora haploid (n) yang bersifat homospora.b. Membentuk pundi kuncup ( gemma cup).5. Peranana. Marchantia polymorpha untuk mengobati gangguan fungsi hati.b. Sphagnum sebagai media tanam benih tumbuhan, pengganti kapas, dan sebagai bahan bakar.c. Lumut gambut di daerah rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah

Struktur Tumbuhan : Akar, Batang dan DaunORGAN TUMBUHAN

Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni:akar, batang, daun.Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar, bunga modifikasi dari ranting dan daun.1. AKARAsal akar adalah dari akar lembaga (radix), padaDikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi olehtudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.1. Fungsi Akara. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanahb. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makananc. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut2. Anatomi AkarPada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.a. Epidermisb. Korteksc. Endodermisd. Silinder Pusat/Stelea. EpidermisSusunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.b. KorteksLetaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.c. EndodermisMerupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat.Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.c.Silinder Pusat/SteleSilinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.Terdiri dari berbagai macam jaringan :- Persikel/PerikambiumMerupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar. - Berkas Pembuluh Angkut/VasisTerdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium. - EmpulurLetaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.2. BatangTerdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.1. Batang DikotilPada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :a. EpidermisTerdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.b. KorteksKorteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.c. Endodermis

Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.d. Stele/ Silinder PusatMerupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.Antara xilem dan floem terdapatkambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebutkambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.2. Batang MonokotilPada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipekolateral tertutup yangartinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohonHanjuang (Cordyline sp) dan pohonNenas seberang (Agave sp).3. DaunDaun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :1. EpidermisEpidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.2. Parenkim/MesofilParenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.3. Jaringan PembuluhJaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.

Gbr. Jaringan daun.