tumbuh kembang pada anak (dokumentasi kebidanan
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
DEFENISI TUMBUH KEMBANG
Anak memiliki suatu ciri khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak saat konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal inilah yang membedakan anak dari orang dewasa. Jadi anak tidak bisa diidentikkan dengan dewasa dalam bentuk kecil.
Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang satuan berat.
Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan stuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang pengukurannya jauh lebih sulit daripada pengukuran pertumbuhan.
Perkembangan fisik yaitu kemampuan seorang anak melakukan kegiatan fisik seperti mengontrol kepala dan badan, membalikkan badan, duduk, merangkak dan berjalan, mengontrol gerakan jari-jari tangan, melihat dan mendengar.
Prinsip-prinsip tumbuh kembang anak
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu2. Tumbuh kembang tergantung maturasi dan myelinisasi susunan saraf3. Pola perkembangan selalu sama, tetapi kecepatannya berbeda4. Refleks primitif akan hilang digantikan dengan gerak volunter5. Arah perkembangan chepalo caudal, proksimodistal6. Diawali dengan gerak motorik kasar baru diikuti dengan gerakan motorik halus7. Aktifitas general diganti dengan respon individu yang khas.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
I.Faktor Internal1. Perbedaaan ras etnik atau suku bangsa
Tinggi badan tiap bangsa berlainan, pada umumnya ras kulit putih mempunyai ukuran tungkai yang lebih panjang daripada ras mongol
2. UmurKecepatan pertumbuhan yang cepat adalah masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
3. Jenis kelaminWanita lebih cepat dewasa dibandingkan laki-laki, pubertas wanita lebih cepat dari laki-laki.
1
4. Kelainan kromosomKelainan kromosom disertai kegagalan pertumbuhan seperti Syndrom Down dan Syndrom Turner.
II.Faktor Eksternal1. Faktor Prenatal:
a. GiziNutrisi ibu hamil dalam trimester akhir mempengaruhi pertumbuhan janin
b. MekanisPosisi fetus abnormal menyebabkan kelainan congenital seperti Club Foot
c. Toksin/Zat kimiaMasa organogenesis sangat peka terhadap zat-zat teratogen ( obat anti kanker ), obat kontrasepsi menyebabkan kelainan congenital seperti palatoskisis.
d. EndokrinDM menyebabkan bayi lahir dengan makrosomia, kardiomegali, hyperplasia adrenal.
e. RadiasiPaparan Radium dan sinar rontgen menyebabkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, ratardasi mental, dan deformitas anggota gerak, kelainan congenital mata dan jantung.
f. InfeksiInfeksi pada trimester pertama dan Kedua oleh TORCH dan penyakit virus lainnya menyebabkan kelainan pada janin seperti katarak, bisu-tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung congenital
g. Kelainan ImunologiRhesus atau Inkompatibilitas ABO menyebabkan abortus, hidrosefalus, Kern Ikterus atau lahir mati.
h. Anoksia EmbrioMenurunnya oksigenasi janin melalui gangguan plasenta menyebabkan BBLR
i. Psikologis IbuKehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasa mental pada Ibu Hamil dapat menyebabkan cacat bawaan pada janin.
2. Faktor PersalinanKomplikasi Persalinan pada bayi seperti Trauma Kepala dan Asfiksia dapat menyebabkan Kerusakan jaringan otak.
2
3. Pasca-Natal:
a. GiziUntuk tumbuh Kembang Bayi diperlukan asupan nutrisi yang adekuat
b. Penyakit Kronis/kelainan congenitalTuberculosis, Anemia, Kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
c. Lingkungan Fisis dan kimiaSanitasi lingkungan kurang baik,kurang sinar matahari mempunyai dampak pada pertumbuhan anak.
d. PsikologiAnak yang tidak dikehendaki orangtua atau anak yang tertekan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
e. EndokrinGrowth-Hormone mempengaruhi pertumbuhan tulang, Tiroid mempengaruhi fungsi metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Gonadotropin berperan dalam Reproduksi dan Fertilitas.
f. Sosial EkonomiKemiskinan berkaitan dengan Kekurangan Nutrisi, kesehatan lingkungan yang jelek yang akan menghambat pertumbuhan
g. Lingkungan PengasuhInteraksi Ibu-Anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak
h. StimulasiAnak yang mendapatkan stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapatkan stimulasi
i. Obat-obatan Obat Kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian dengan pemakaian obat perangsang pada susunan saraf pusat menyebabkan terhambatnya produksi hormone pertumbuhan
3
BAB IIPEMBAHASAN
Fadlurahman Yazid, lahir tanggal 28 Desember 2000, lahir dengan berat badan 3090 gram dan panjang 47 sentimeter. Lahir spontan, normal, ditolong bidan, lalu ketika Yazid berumur 5 tahun dibawa ke Dokter. Dokter memberitahu saya , anak saya menyandang sindrom Down
Usia 1 bulan: menangis dengan keras , minum ASI mulai banyak, gerak kaki dan tangan mulai banyak;
2 bulan : berat badannya mulai bertambah, kaki dan tangan lebih kuat, tetapi leher masih lemas;
3 bulan: mulai bisa miring, belum bisa mengangkat kepala;
4 bulan: bisa tengkurap, ngoceh seperti bayi lain;
5 bulan: bergerak berputar-putar, belum berpindah tempat, ngoceh mulai banyak ;
6 bulan : mulai bisa bergerak maju dengan bertumpu pada perut;
10 bulan–12 bulan: duduk dengan cara yang (menurut bunda Yazid) tidak seperti anak normal (?) , kepala belum bisa tegak
Usia 1 ½ tahun: baru bisa berdiri dan duduk pelan-pelan, sampai dengan 23 bulan.
Umur 2 tahun baru bisa berjalan dan bicara , ucapan pertamanya : bapak
Untuk makan dan minum : usia 1- 3 tahun: masih diblender; 3 ½ tahun : berlatih makan bubur biasa usia 4 tahun : mulai makan nasi lembek7 tahun - sekarang : makan biasa.
4
PENDOKUMENTASIAN SOAP
Hari/ Tanggal : Senin, 22 November 2010Jam : 12.00 WIB
S O A P
S : Subjective Pernyataan atau keluhan dari pasen
O : Objective Data yang diobservasi oleh perawat atau keluarga.
A : Analisys Kesimpulan dari objektif dan subjektif
P : Planning Rencana tindakan yang akan dilakuakan berdasarkan analisis
SIbu mengatakan anaknya Fadlurahman Yazid (10 tahun) belum bisa
berbicara dengan jelas, kemampuan motorik dan berpikirnya tidak seperti
kemampuan teman-teman sebayanya.
O1. Cara bicara pasien tidak seperti anak seumurannya, dia masih berbicara
seperti anak umur 2 atau 3 tahun dan berbicara dengan kalimat-kalimat
yang sederhana, biasanya sangat tertarik pada musik dan kelihatan
sangat gembira.
2. Wajah anak sangat khas. Kepala agak kecil dengan daerah oksipital
yang mendatar. Mukanya lebar, tulang pipi tinggi, hidung pesek, mata
letaknya berjauhan, serta sipit miring ke atas dan samping (seperti
mongol). Iris mata menunjukkan bercak-bercak ( bronsfield spots ).
Telinga agak aneh, bibir tebal, dan lidah besar, kasar dan bercelah-celah
(scrotal tongue). Pertumbuhan gigi geligi sangat terganggu.
ADari data subjektif dan Objektif dapat disimpulkan bahwa anak mengalami
syndrome down yaitu sebuah Kelainan yang menyebabkan penderitanya
mengalami kelainan fisik seperti kelainan jantung bawaan, otot-otot
melemah (hypotonia), dan retardasi mental akibat hambatan perkembangan
kecerdasan dan psikomotor.
5
P Bila anak tampak pucat, demam lama atau gampang sakit, lakukan
pengobatan.
lakukan kosultasi dan penanganan dari berbagai dokter ahli seperti
dokter ortopedi, ahli mata, THT, gigi-mulut dll.
berikan kebutuhan sekolah khusus (SLB) untuk pendidikan lanjutan
setelah taman kanak-kanak.
Menganjurkan Ibu untuk memberikan tambahan ajaran pada
anaknya tentang berbagai hal antara lain: balet/menari, bermain
piano atau alat musik lainnya, melukis, bermain sandiwara,
kerajinan tangan dsb.
berikan anak perlakuan dan pemenuhan kasih sayang layaknya
anak yang lain. Berikan kesempatan yang sama untuk anak
bertumbuh dan berkembang. Anak tidak perlu diisolir atau
diproteksi berlebihan, anak harus bersosialisasi dengan
lingkungannya.
lakukan tindakan kolaborasi/rujukan ke panti Rehabilitasi untuk
terapi fisik dan terapi wicara
PENDOKUMENTASIAN SOAPIER
S O A P I E R
S : Subjective Pernyataan atau keluhan pasien
O : Objective Data yang diobservasi
A : Analisis Kesimpulan berdasarkan data objektif dan subjektif
P : Planning Apa yang dilakukan terhadap masalah
I : Implementation Bagaimana dilakukan
E : Evaluation Respons pasen terhadap tindakan keperawatan
R : Revised Apakah rencana keperawatan akan dirubah
6
S Ibu mengatakan anaknya Fadlurahman Yazid (10 tahun) belum bisa
berbicara dengan jelas, kemampuan motorik dan berpikirnya tidak
seperti kemampuan teman-teman sebayanya.
O1. Cara bicara pasien tidak seperti anak seumurannya, dia masih
berbicara seperti anak umur 2 atau 3 tahun dan berbicara dengan
kalimat-kalimat yang sederhana, biasanya sangat tertarik pada musik
dan kelihatan sangat gembira.
2. Wajah anak sangat khas. Kepala agak kecil dengan daerah oksipital
yang mendatar. Mukanya lebar, tulang pipi tinggi, hidung pesek,
mata letaknya berjauhan, serta sipit miring ke atas dan samping
(seperti mongol). Iris mata menunjukkan bercak-bercak ( bronsfield
spots ). Telinga agak aneh, bibir tebal, dan lidah besar, kasar dan
bercelah-celah (scrotal tongue). Pertumbuhan gigi geligi sangat
terganggu.
ADari data subjektif dan Objektif dapat disimpulkan bahwa anak
mengalami syndrome down yaitu sebuah Kelainan yang menyebabkan
penderitanya mengalami kelainan fisik seperti kelainan jantung bawaan,
otot-otot melemah (hypotonia), dan retardasi mental akibat hambatan
perkembangan kecerdasan dan psikomotor.
P Bila anak tampak pucat, demam lama atau gampang sakit, lakukan
pengobatan.
lakukan kosultasi dan penanganan dari berbagai dokter ahli seperti
dokter ortopedi, ahli mata, THT, gigi-mulut dll.
berikan kebutuhan sekolah khusus (SLB) untuk pendidikan lanjutan
setelah taman kanak-kanak.
Menganjurkan Ibu untuk memberikan tambahan ajaran pada
anaknya tentang berbagai hal antara lain: balet/menari, bermain
piano atau alat musik lainnya, melukis, bermain sandiwara,
kerajinan tangan dsb.
berikan anak perlakuan dan pemenuhan kasih sayang layaknya
anak yang lain. Berikan kesempatan yang sama untuk anak
7
bertumbuh dan berkembang. Anak tidak perlu diisolir atau
diproteksi berlebihan, anak harus bersosialisasi dengan
lingkungannya.
lakukan tindakan kolaborasi/rujukan ke panti Rehabilitasi untuk
terapi fisik dan terapi wicara
I Untuk menangani anak yang mengalami demam, beri
paracetamol,
jika anak mengalami pucat maka beri tablet penambah darah
berupa tablet besi
Membuat surat Rujukan pada tim medis yang bersangkutan
seperti: dokter ortopedi, ahli mata, THT, gigi-mulut dll
Memberi Perhatian dan mendengarkan anak agar dia merasa
nyaman
E 1. pasien telah mendapatkan terapi fisik dan terapi wicara dari
panti rehabilitasi
2. setelah dilakukan terapi fisik dan wicara, pasien mulai bisa
berbicara lancar dan sudah pintar menulis dan menggambar
(aktif)
R Tidak ada revisi yang dilakukan karena upaya perawatan telah berhasil yang dinilai pada tahap evaluasi.
8
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id
http://gangguankesehatananak.blogspot.com
Dompas, Robin.1960.Ilmu Kesehatan Anak.Cetakan 2010.Jakarta:EGC
http://www.infofisioterapi.com
10