tumbuh kembang anak usia toddler

25
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA TODDLER Anak usia toddler ( 1 – 3 th ) mempunyai sistem control tubuh yang mulai membaik,hampir setiap organ mengalami maturitas maksimal.Pengalaman dan perilaku mereka mulai dipengaruhi oleh lingkungandiluar keluarga terdekat,mereka mulai berinteraksi dengan teman,mengembangkan perilaku/moral secara simbolis,kemampuan berbahasa yang minimal.Sebagai sumber pelayanan kesehatan ,perawat berkepentingan untuk mengetahui konsep tumbuh kembang anak usia toddler guna memberikan asuhan keperawatan anak dengan optimal. Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu,yaitu secara bertahap,berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif,psikososial maupun spiritual ( Supartini, 2000). Anak usia toddler memiliki karakteristik tersendiri dalam berbagai ranah pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan dan Perkembangan Biologis Secara umum pertumbuhan baik dari segi berat maupun tinggi badan berjalan cukup stabil/ lambat.Rata-rata bertambah sekitar 2,3 kg /tahun,sedangkan tinggi badan bertambah sekitar 6 – 7 cm / tahun ( tungkai bawah lebih dominant untuk bertambah dibanding anggota tubuh lain ).Hampir semua fungsi tubuh sudah matang dan stabil sehingga dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan dan stress,sehingga saat ini sudah

Upload: nur-hamidah

Post on 27-Oct-2015

2.251 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA TODDLER

Anak usia toddler ( 1 – 3 th ) mempunyai sistem control tubuh yang mulai membaik,hampir

setiap organ mengalami maturitas maksimal.Pengalaman dan perilaku mereka mulai

dipengaruhi oleh lingkungandiluar keluarga terdekat,mereka mulai berinteraksi dengan

teman,mengembangkan perilaku/moral secara simbolis,kemampuan berbahasa yang

minimal.Sebagai sumber pelayanan kesehatan ,perawat berkepentingan untuk mengetahui

konsep tumbuh kembang anak usia toddler guna memberikan asuhan keperawatan anak

dengan optimal.

Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu,yaitu secara

bertahap,berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami

peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif,psikososial maupun spiritual ( Supartini,

2000). Anak usia toddler memiliki karakteristik tersendiri dalam berbagai ranah pertumbuhan

dan perkembangannya.

Pertumbuhan dan Perkembangan Biologis

Secara umum pertumbuhan baik dari segi berat maupun tinggi badan berjalan cukup

stabil/ lambat.Rata-rata bertambah sekitar 2,3 kg /tahun,sedangkan tinggi badan bertambah

sekitar 6 – 7 cm / tahun ( tungkai bawah lebih dominant untuk bertambah dibanding anggota

tubuh lain ).Hampir semua fungsi tubuh sudah matang dan stabil sehingga dapat beradaptasi

dengan berbagai perubahan dan stress,sehingga saat ini sudah bisa diajarkan toilet

training .Pada fase ini perkembangan motorik sangat menonjol.

Perkembangan psikososial

Menurut Sigmund Freud, pada fase ini tergolong dalam fase Anal dimana pusat

kesenangan anak pada perilaku menahan faeses bahkan kadangkala anak bermain-main

dengan faesesnya. Anak belajar mengidentifikasi tentang perbedaan antara dirinya dengan

orang lain disekitarnya. Konflik yang sering terjadi adalah adanya Oedipus complex atau

katarsis yaitu dimana seorang anak laki-laki menyadari bahwa ayahnya lebih kuat dan lebih

besar dibandingkan dirinya.sedangkan pada wanita disebut dengan Elektra complex.

Sedangkan Erickson menggolongkan tahap ini dalam fase Otonomi vs Guilt, ( inisiatif vs rasa

Page 2: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

malu dan bersalah ) Perkembangan ini berpusat pada kemampuan anak untuk mengontrol

tubuh dan lingkungannya.

Adapun Piaget bahwa saat ini merupakan Fase Preoperasional dimana sifat egosentris

sangat menonjol. Pada fase ini.sering ditemukan ketidakmampuan untuk menempatkan diri

sendiri ditempat orang lain.

Kohlberg menggolongkan masa ini dalam Fase Konvensional ,Anak mulai belajar

baik dan buruk,benar atau salah melaui budaya sebagai dasar peletakan nilai moral. Kohlberg

menggolongkan fase ini dalam 3 tahap,yaitu Egosentris ,kebaikan seperti apa yang saya mau,

tahap berikutnya adalah Oreintasi hukuman dan ketaatan,baik dan buruk sebagai konsekuensi

tindakan, dan tahapan yang terakhir adalah Inisiatif,Anak menjalankan aturan sebagai sesuatu

yang menyenangkan dirinya.

Komunikasi, adanya rasa ingin tahu yang besar dan belum fasihnya kemampuan

bahasa,sehingga pada saat memberikan penjelasan kepada anak toddler gunakanlah kata-kata

yang sederhana dan singkat.

Anak usia toddler memiliki kebutuhan nutrisi yang tinggi karena mereka terus

bergerak.kebutuhan nutrisi tiap anak sekitar 1800 kalori dan akan menurun pada setiap

pertambahan usia sekitar 90 kkal/kg BB

Pengaruh permaianan sangatlah penting pada masa ini, yaitu berpengaruh dalam

Perkembangan intelektual dimana dengan melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap alat

permainan,mulai mengambangkan otonomi dalam permainan, dan belajar memecahkan

masalah. Tak kalah penting pula pengaruh terhadap perkembangan moral, yaitu anak akan

mempelajari nilai benar dan salah dalam permainan sehingga mereka dapat diterima

lingkungannya.

Permainan yang tepat adalah solitary play ( 1 – 2 th ) dan parallel play ( 2 – 3 tahun )

Kecenderungan cedera, karakteristiknya yang tidak bisa diam ,penuh rasa ingin tahu sering

menjadi penyebab cedera fatal bahkan sampai kematian apabila orang tua kurang waspada.

Page 3: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

perkembangan bayi toddler — Document Transcript

1. BAB 1 PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG Untuk mencapai

perkembangan tumbuh kembang anak yang optimal perlu diperhatikan beberapa

aspek perkembangan, yakni sensoris, motorik, komunikasi bahasa dan bicara,

kognitif, kreatifitas seni, urus diri, emosi sosial, kerjasama, dan leadership, moral &

spriritual. Dimana perkembangan tersebut berkaitan dengan perkembangan otak anak

juga. Jika melihat dari perkembangan otak, otak terbagi menjadi 2 sisi yakni: Otak

kiri (hard skill 10%) spesific competencies yakni berhubungan dengan logika,

berhitung, rasional dan merencanakan. Otak kanan (soft skill 90%) basic

competencies yakni berhubungan dengan sensitiveness,self controlling, vision,

communication, risk taking dan continual learning. Kemudian dalam tahap

perkembangan tumbuh kembang anak, anak berusia 12 bulan seharusnya sudah bisa

untuk berjalan dituntun, makan dengan sendok, dipanggil datang, dan bicara lebih dari

8 kata. Usia 18 bulan sudah bisa untuk naik tangga dibantu, susun balok 6, dan

mengikuti mimik. Anak usia 1-2 tahun cenderung gerakannya memakai otot-otot

besar, bergerak dengan banyak komponen tubuh dan dapat merangsang oksigenasi

otak. Dan untuk mengetahui anak sudah siap jalan atau belum dapat dilihat dari

refleks jinjit (plantar refleks) yang mulai hilang, atau sudah dapat melakukan

koordinasi kompleks.B. TUJUAN a. Tujuan Umum 1. Makalah ini bertujuan agar

mahasiswa atau pembaca mampu mengetahui tentang proses pertumbuhan dan

perkembangan anak dinjau dari aspek kognitif, fisik, bahasa, psikosexsual dan

psikososial b. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus makalah ini agar mahasiswa dan

pembaca mampu : 1. Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan anak usia toddler

2. Mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

anak usia toddler 3. Mempu menjelaskan aspek-aspek yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak usia toddler 1

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Pengertian Toddler Anak usia toddler adalah

anak usia 12 – 36 bulan (1-3 tahun) pada periode ini anak berusaha mencari tahu

bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana mengontrol orang lain melalui kemarahan,

penolakan dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting

untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal (Perry,

1998). 1. Pertumbuhan dan Perkembangan Toddler Whaley dan Wong’s (2000)

mengemukakan pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel seluruh

Page 4: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan

merupakan bertambahnya sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui

tumbuh kematangan belajar. Usia 1 tahun merupakan usia yang penuh berbagai hal

yang menarik antara lain berubah dalam cara makan, cara bergerak, juga dalam

keinginan dan sikap atau perasaan si kecil apabila disuruh melakukan sesuatu yang

tidak ia sukai, ini akan menyatakan sikap dan nalurinya mengatakan " tidak" baik

dengan kata-kata maupun perbuatan, meskipun sebetulnya hal itu di sukai (Psikolog

menyebutnya Negatifisme). Kenyataan ini berbeda pada saat usia di bawah sate tahun,

si kecil akan menjadi seorang penyidik yang sangat menjengkelkan, mereka akan

menyelinap keluar masuk setiap sudut rumah, menyentuh semua benda yang

ditemukannya, menggoyangkan meja dan kursi, menjatuhkan benda apapun yang

dapat dijatuhkan, memanjat apa yang bisa dipanjat, memasukkan benda-benda kecil

kedalam benda yang lebih besar dan sabagainya. Pendek kata tangannya tidak bisa

diam setiap hari (Hurlock, 2002:98). Pada usia 2 tahun si kecil akan cenderung

mengikuti orang tuanya kesana-kemari, ikut ikutan menyapu, mengepel, menyiram

tanaman, semua ini di lakukan dengan penuh kesungguhan. Pada usia 2 tahun anak

sudah mulai belajar bergaul, ia senang sekali menonton anak lain bermain, perasaan

takut dan cemas sering terjadi apabila orang tuanya meninggalkan anak sendiri.

Seandainya orang tua harus bepergian lama atau memutuskan untuk kembali 2

3. bekerja dan meminta bantuan orang lain untuk mengawasi anaknya, biasanya anak

tidak rewel pada saat orang tua pergi tetapi pada saat mereka kembali anak akan terus-

menerus melekat pada ayah dan ibunya dan tidak mengizinkan siapapun juga

mendekatinya, karena ia takut orang tuanya akan pergi lagi. Perasaan takut akan

semakin menghambat pada saat tidur ia mau berbaring jika ayah atau ibunya duduk di

sampingnya ( Hurlock, 2002:101). Anak pada usia 3 tahun biasanya lebih mudah

dikendalikan karena anak sudah dalam perkembangan emosi, sehingga mereka

menganggap ayah dan ibunya sebagai orang yang istimewa. Sikap permusuhan dan

kebandelan yang muncul pada usia antara 2 ½ - 3 tahun tampaknya makin berkurang,

Sikap pada orang tua bukan saja bersahabat tetapi sangat ramah dan hangat. Anak

menjadi sangat patuh pada orang tuanya, sehingga mereka akan bertingkah laku baik

dan menurut sekali. Jika keinginan mereka bertentangan dengan kehendak orang

tuanya karena mereka tetap makluk hidup yang mempunyai pendapat sendiri. Pada

usia 3 tahun anak cenderung meniru siapa pun yang dilakukan orang tuanya sehari-

hari disebut proses identifikasi. Dalam proses inilah karakter anak di bentuk jauh

Page 5: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

lebih banyak dari petunjuk yang diterima dari orang tuanya, seperti membentuk model

diri mereka, membina kepribadian, membentuk sikap dasar, baik terhadap pekerjaan,

orang tua dan dirinya sendiri (Hurlock, 2002:111).2. Faktor Pengaruh Pertumbuhan

dan Perkembangan Anak 1. Faktor herediter Merupakan faktor yang dapat diturunkan

sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak disamping faktor lain. Faktor

herediter adalah bawaan, jenis kelamin, ras, suku bangsa. 2. Faktor lingkungan

Merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan tercapai dan

tidaknya potensi yang sudah dimiliki antara lain : a) Lingkungan pranatal Merupakan

lingkungan dalam kandungan, mulai konsepsi lahir sampai yang meliputi gizi pada

waktu ibu hamil, zat kimia atau toksin, kebiasaan merokok dan lain-lain. 3

4. b) Lingkungan postnatal Seperti sosial ekonomi orang tua, nutrisi, iklim atau cuaca,

olahraga, posisi anak dalam orang tua dan status kesehatan.B. PERKEMBANGAN

KOGNITIIF 1. Pengertian kognitif adalah operasi-operasi atau prosedur-prosedur

mental yang bisa digunakan individu untuk mendapatkan, menahan, serta mengambil

kembali berbagai pengetahuan dan kepandaian (Rigney,1978 dalam Jonassen 1987 ).

Strategi kognitif mencerminkan bagaimana seseorang belajar, mengingat, dan berfikir

serta bagaimana memotivasi diri mereka sendiri (Weinstein dan mayer, 1985 dalam

Jonassen (1987). Jonassen (1987) berkesimpulan bahwa strategi-strategi kognitif

merepresentasikan kegiatan- kegiatan kognitif yang sangat luas yang mendukung

pembelajaran seseorang. Dengan demikian, jelas bahwa strategi kognitif sangat

penting bagi siapa pun untuk mencapai kompetensi yang baik. 2. Sifat-sifat kognitif

yang umumnya pada bayi toddler : Menurut Jean Piagiet pada usia 1-3 tahun anak

sudah dapat : a. Membedakan diri sendiri dengan setiap objek. b. Mengenal diri

sebagai pelaku kegiatan dan mulai bertindak dengan tujuan tertentu contohnya :

menarik seutas tali untuk menggerakkan sebuah mobil atau menggerakkan mainan

supaya bersuara. c. Menguasai keadaan tetap dari objek misalnya : menyadari bahwa

benda tetap ada meskipun tidak terjangkau oleh mata. 3. Sifat-sifat fisik kognitif yang

umumnya pada bayi toddler : a. Sewaktu lahir, berat otak anak sekitar 27% berat otak

orang dewasa. Sedangkan pada usia 2 tahun, berat otak anak sudah mencapai 90%

dari berat otak orang dewasa (sekitar 1200 gram). Hal ini menunjukkan bahwa pada

usia ini, masa perkembangan otak sangat pesat. Pertumbuhan ini memberikan

implikasi terhadap kecerdasan anak. b. Pada usia 1 – 2 tahun, anak memiliki rasa

ingin tahu yang sangat besar. Pada usia ini, anak mengembangkan rasa

keingintahuannya melalui beberapa hal berikut ini : c. Memahami kalimat yang terdiri

Page 6: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

dari beberapa kata. Pada usia 12 – 17 bulan, anak sudah dapat memahami kalimat

yang terdiri atas rangkaian beberapa 4

5. kata. Selain itu, anak juga sudah dapat mengembangkan komunikasi dengan

menggunakan gerakan tubuh, tangisan dan mimik wajah. Pada usia 13 bulan, anak

sudah mulai dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti “mama” atau “papa”.

Pada usia 17 bulan, umumnya anak sudah dapat mengucapkan kata ganti diri dan

merangkainya dengan beberapa kata sederhana dan mengutarakan pesan-pesan

seperti: “ Adik mau susu.” d. Cepat menangkap kata-kata baru. Pada usia 18 – 23

bulan, anak mengalami perkembangan yang pesat dalam mengucapkan kata-kata.

Perbendaharaan kata anak-anak pada usia ini mencapai 50 kata. Selain itu, anak sudah

mulai sadar bahwa setiap benda memiliki nama sehingga hal ini mendorongnya untuk

melancarkan kemampuan bahasanya dan belajar kata-kata baru lebih cepat. e. Belajar

melalui pengamatan / mengamati. Mulai usia 13 bulan, anak sudah mulai mengamati

hal-hal di sekitarnya. Banyak “keajaiban” di sekitarnya mendorong rasa ingin tahu

anak. Anak kemudian melakukan hal-hal yang sering dianggap bermain, padahal anak

sedang mencari tahu apa yang akan terjadi kemudian setelah anak melakukan suatu

hal sebagai pemuas rasa ingin tahunya. Pada usia 19 bulan, anak sudah dapat

mengamati lingkungannya lebih detail dan menyadari hal-hal yang tidak semestinya

terjadi berdasarkan pengalamannya.C. PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL a.

Pengertian Teori perkembangan psikoseksual yang dikemukakan oleh Freud

mengatakan bahwa setiap makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan

perkembangan, begitu pula manusia juga mengalaminya. Freud mengatakan bahwa

seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan bahwa pada

masa anak-anak pun mengalami ketertarikkan dan kebutuhan seksual. Apabila tahap-

tahap psikoseksual selesai dengan sukses, hasilnya adalah kepribadian yang sehat.

Jika masalah tertentu tidak diselesaikan pada tahap yang tepat, fiksasi dapat terjadi.

fiksasi adalah fokus yang gigih pada tahap awal psikoseksual. Sampai konflik ini

diselesaikan, individu akan tetap “terjebak” dalam tahap ini. Misalnya, seseorang

yang terpaku pada tahap oral mungkin terlalu bergantung pada orang lain dan dapat

mencari rangsangan oral melalui merokok, minum, atau makan. 5

6. b. Sifat-sifat umum Perkembangan Psikoseksual Anak Pada Usia 1-3 Tahun Dibagi

dua fase : 1) Fase Anal Pada fase ini fungsi tubuh yang memberi kepuasan berkisar

pada sekitar anus. Tugas perkembangan yang harus dilalui anak adalah melakukan

kontrol terhadap BAB dan BAK, dan bila tercapai anak akan senang melakukan

Page 7: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

sendiri. Sedangkan bila tugas perkembangan tidak tercapai akan muncul beberapa

masalah seperti anak akan menahan dan melakukannya dengan

mempermainkan.Peran lingkungan adalah membantu anak untuk belajar mengontrol

pengeluaran (melakukan Toilet Training), yaitu suatu konsep bersih dimana anak

belajar mengontrol pengeluaran tepat waktu dan tempat serta dapat melakukan dengan

mandiri. Adapun kreteria yang umumnya ditemukan antara lain : a. Kehidupan anak

berpusat pada kesenangan anak terhadap dirinya sendiri, sangat egoistik, mulai

mempelajari struktur tubuhnya. b. Pada fase ini tugas yang dapat dilaksanakan anak

adalah latihan kebersihan. c. Anak senang menahan feses, bahkan bermain-main

dengan fesesnya sesuai dengan keinginanya. d. Untuk itu toilet training adalah waktu

yg tepat dilakukan dalam periode ini. e. Masalah yang yang dapat diperoleh pada

tahap ini adalah bersifat obsesif (ganggan pikiran) dan bersifat impulsif yaitu

dorongan membuka diri, tidak rapi, kurang pengendalian diri.D. Fase Perkembangan

Moral Menurut Kohelberg, tingkatan pertama dari perkembangan moral adalah

prekonvensional ketika anak merespon pada label “baik” atau “buruk”. Selama tahun

kedua kehidupan, anak mulai belajar mengetahui beberapa aktifitas yang

mendatangkan pengaruh dan persetujuan. Mereka juga mengenal ritual-ritual tertentu,

seperti mengulang bagian dari doa-doa. Saat usia dua tahun, toddler belajar pada

perilaku orang tua mereka yang berkaitan dengan urusan moral. Pola disiplin

mempengaruhi perkembangan moral toddler : a. Hukuman fisik dan pengambilan

hak-hak khusus cenderung membentuk moral yang negatif. 6

7. b. Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai bentuk dari hukuman menimbulkan

perasaan bersalah pada toddler. c. Disiplin diukur secara tepat dengan memberikan

penjelasan yang sederhana mengapa perbuatan nya tidak diperbolehkan, memberikan

pujian terhadap perbuatan yang baik.E. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL a.

Pengertian Menurut ERIK H. ERIKSO Teori perkembangan psikososial ini adalah

salah satu teori kepribadian terbaik dalam psikologi. Seperti Sigmund Freud, Erikson

percaya bahwa kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah satu elemen

penting dari teori tingkatan psikososial Erikson adalah perkembangan persamaan ego.

Persamaan ego adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi sosial.

Menurut Erikson, perkembangan ego selalu berubah berdasarkan pengalaman dan

informasi baru yang kita dapatkan dalam berinteraksi dengan orang lain. Erikson juga

percaya bahwa kemampuan memotivasi sikap dan perbuatan dapat membantu

perkembangan menjadi positif, inilah alasan mengapa teori Erikson disebut sebagai

Page 8: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

teori perkembangan psikososial. Erikson memaparkan teorinya melalui konsep

polaritas yang bertingkat/bertahapan. Ada 8 (delapan) tingkatan perkembangan yang

akan dilalui oleh manusia. Menariknya bahwa tingkatan ini bukanlah sebuah

gradualitas. Manusia dapat naik ketingkat berikutnya walau ia tidak tuntas pada

tingkat sebelumnya. Setiap tingkatan dalam teori Erikson berhubungan dengan

kemampuan dalam bidang kehidupan. Jika tingkatannya tertangani dengan baik,

orang itu akan merasa pandai. Jika tingkatan itu tidak tertangani dengan baik, orang

itu akan tampil dengan perasaan tidak selaras. Dalam setiap tingkat, Erikson percaya

setiap orang akan mengalami konflik/krisis yang merupakan titik balik dalam

perkembangan. Erikson berpendapat, konflik-konflik ini berpusat pada perkembangan

kualitas psikologi atau kegagalan untuk mengembangkan kualitas itu. Selama masa

ini, potensi pertumbuhan pribadi meningkat. Begitu juga dengan potensi kegagalan. 7

8. b. Sifat-sifat umum psikososial yang pada bayi toddler Anak di daycare/toddler

akan banyak berinteraksi dengan teman sebayanya di sekolah toddler/PG atau ketika

aktivitas daycare. Anak akan bertemu dengan guru, pengasuh, orang tua, dan terutama

temen-temannya itu sendiri. Anak belajar bagaimana bisa berhubungan dan berteman

dengan baik.F. PERKEMBANGAN BAHASA1.Pengertian Bahasa adalah alat

berkomunikasi berdasarkan visual daripada rangsangan pendengaran,dan

penglihatan,yang mempunyai tiga bentuk secara umumm yaitu bahsa lisan,tulisan,dan

bahasa isyarat. Lev Vygotsky Tokoh psikologi Rusia menyatakan bahwa bahasa

memegang peranan kunci dalam perkembangan kognitif anak. Bahasa adalah "alat"

menuju kecerdasan-kecerdasan lain karena bahasa adalah alat untuk berkomunikasi.

Katakanlah begini, jika si kecil belajar matematika ia perlu memahami soal- soalnya.

Itu berarti ia perlu memahami bahasa. Begitu juga dengan kecerdasan lainnya.2.

Perkembangan bahasa anak toddler secara umum Pemerolehan bahasa pada anak usia

1 – 3 tahun merupakan proses yang bersifat fisik dan psikhis. Secara fisik,

kemampuan anak dalam memproduksi kata-kata ditandai oleh perkembangan bibir,

lidah, dan gigi mereka yang sedang tumbuh. Pada tahap tertentu pemerolehan bahasa

(kemampuan mengucapkan dan memahami arti kata juga tidak lepas dari kemampuan

mendengarkan, melihat, dan mengartikan simbol-simbol bunyi dengan kematangan

otaknya. Sedangkan secara psikhis, kemampuan memproduksi kata-kata dan variasi

ucapan sangat ditentukan oleh situasi emosional anak saat berlatih mengucapkan kata-

kata. Anak-anak yang mendapatkan bimbingan dan dorongan moral yang sangat kuat

akan memperoleh kata-kata yang banyak dan bervariasi dibandingkan anak-anak

Page 9: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

lainnya. Makalah ini menguraikan secara singkat dan sederhana proses pemerolehan

bahasa tersebut secara pragmatis dan memaparkan beberapa contoh ucapan anak

untuk fonem-fonem tertentu yang secara umum mengalami kesulitan dalam

pengucapan (ditinjau secara fonologis). 8

9. Dari berbagai macam keuniversalan serta proses pemerolehan seperti yang baru

saja digambarkan tampak bahwa pemerolehan bahasa seorang anak berkaitan erat

dengan keuniversalan bahasa. Bahkan keterkaitan ini lebih menjurus lagi dalam arti

bahwa ada elemen-elemen bahasa yang urutan pemerolehannya bersifat universal

absolut, ada yang universal statistikal, dan ada pula yang universal implikasional.

(Soenjono Dardjowidjojo : 21)G. PERKEMBANGAN FISIK Perkembangan fisik

(motorik)merupakan proses tumbuh kembang sistem gerak seorang anak .setiap

gerakan yang dilakukan anak merupakan sistem interaksi yang kompleks dari

berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan fisik

ini terbagi menjadi sistem motorik halus dan kasar :1. MOTORIK HALUSa.

Pengertian Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan

keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf

motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan

yang kontinu secara rutin. Seperti, bermain puzzle, menyusun balok, memasukan

benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas dan

sebagainya.b. Kemampuan dasar motorik halus anak usia toddler secara umum 1.

menggambar mengikuti bentuk 2. menarik garis vertikal, menjiplak bentuk lingkaran

3. membuka menutup kotak 4. menggunting kertas mengikuti pola garis lurus2.

PERKEMBANGAN MOTORIK KASARa. Pengertian Kemampuan motorik kasar

adalah kemampuan yang berhubungan dengan gerak-gerak kasar yang melibatkan

sebagian besar organ tubuh seperti berlari, dan melompat .perkembangan motorik

kasar sangat dipengaruhi oleh proses kematangan anak semakin karena proses

kematangan anak juga bisa berbeda. 9

10. b. Kemampuan dasar motorik halus anak usia toddler secara umum a. Berjalan

dan berlari kecil di sekitar rumah b. Mengangkat dan mengambil benda disekitanya c.

Menari dengan gerakan kecil tangan dan kaki 10

11. BAB III PENUTUPA.KESIMPULAN Usia batita merupakan masa keemasan

bagi perkembangan anak. Pada usia 1-3 tahun inilah perkembangan otak, psikologi,

sosial, dan fisik anak berjalan dengancepat. Tahap-tahap perkembangan batita dapat

dilihat dari bertambahnyakemampuan anak dalam bersosialisasi, perkembangan

Page 10: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

mental, dan aktifitas fisiknya. Perkembangan batita sejatinya merupakan

perkembangan yang sangat cepathingga mau tidak mau, orangtua harus selalu

waspada dan selalu bersiap untuk“terkejut” melihat perkembagan batita

mereka.B.SARAN Hal – hal yang perlu diperhatikan Didalam melakukan didikan

anak usia toddlerdengan tujuan meningkatkan kecerdasan anak perlu diperhatikan

perkembangandan pertumbuhannya dalam aspek fisik dan pisikis yang didampingi

denganperhatian pula pda gangguan – gangguan yang dialami oleh anak dan

carapenanggulangan serta cara mengatasinya. 11

12. DAFTAR PUSTAKASantrock, John W. (1995) Life Span Development (Edisi

Kelima), University ofTexas,DallasPurwo, Bambang Kaswanti. (1990), Pertemuan

Linguistik Lembaga Bahasa AtmaJaya 3, Universitas Atma Jaya,

Jakartahttp://www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/tumbuh-kembang/

perkembangan-anak-masa-toddler-dan-school-age/http://

pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/25/perkembangan-anak-menurut-jean-

piaget-dan-vigotsky/http://female.kompas.com/read/2011/02/08/1319079/1-

3.tahun.usia.penting.tumbuh.kembang.anak. 12

AAA

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah

June 18th, 2010 | Author: iini08

Snowman (1993 dalam Patmonodewo, 2003) mengemukakan ciri-ciri anak prasekolah (3-6

tahun). Ciri-ciri yang dikemukakan meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif anak.

Tugas Perkembangan Pada Masa Usia Pra Sekolah

Havighurst (1961) mengartikan tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul

pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil

Page 11: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas

berikutnya, sementara apabila gagal maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri

individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan-kesulitan

dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.

Tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku atau keterampilan yang

seyogyanya dimiliki oleh individu sesuai dengan usia atau fase perkembangannya, seperti

tugas yang berkaitan dengan perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman

beragama dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagiaan hidupnya.

Menurut Elizabeth Hurlock (1999) tugas-tugas perkembangan anak usia 4 – 5 tahun adalah

sebagai berikut:

1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang umum

2. Membangun sikap yang sehat mengenal diri sendiri sebagai makhluk yang sedang

tumbuh

3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya

4. Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat

5. Mengembangkakn keterampilan-keterampilan dasar untuk  membaca, menulis, dan

berhitung

6. Mengembangkkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-

hari.

7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tingkatan nilai

8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-lembaga

9. Mencapai kebebasan pribadi

Pertumbuhan Fisik

Penampilan maupun gerak gerik anak usia prasekolah mudah dibedakan dengan anak

yang berada dalam tahapan sebelumnya. a) Anak prasekolah umumnya aktif. Mereka

telah memiliki penguasaan atau kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai

kegiatan yang dilakukan sendiri. b) Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak

membutuhkan istirahat yang cukup, seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka

harus beristirahat cukup. Jadwal aktivitas yang tenang diperlukan anak. c) Otot-otot

besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari kontrol terhadap jari dan tangan.

Page 12: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

Oleh karena itu biasanya anak belum terampil, belum bisa melakukan kegiatan yang

rumit, seperti mengikat tali sepatu. d) Anak masih sering mengalami kesulitan apabila

harus memfokuskan pandangannya pada obyek-obyek yang kecil ukurannya, itulah

sebabnya koordinasi tangan masih kurang sempurna. e) Walaupun tubuh anak lentur,

tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih lunak (soft).

Perkembangan Motorik

Di usia prasekolah, gerakan tangan anak (handstroke) sudah pada taraf membuat pola

(pattern making). Ini tingkat paling sulit karena anak harus membuat bangun/bentuk sendiri.

Jadi, betul-betul dituntut hanya mengandalkan imajinasinya. Sedangkan pada keterampilan

motorik kasar, anak usia prasekolah sudah mampu menggerakkan seluruh anggota tubuhnya

untuk melakukan gerakan-gerakan seperti berlari, memanjat, naik-turun tangga, melempar

bola, bahkan melakukan dua gerakan sekaligus seperti melompat sambil melempar bola.

Perkembangan Kreativitas

Kreativitas imajiner (orang, benda, atau binatang yang diciptakan anak dalam khayalannya)

dan animasi (kecenderungan mengganggap benda mati sebagai benda hidup) yang merupakan

kreativitas awal di masa batita sudah mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya, anak prasekolah

cenderung melakukan dusta putih (white lie) atau membual. Tujuannya bukan untuk menipu

orang lain, tapi karena ia merasa yakin hal itu benar. Ia ingin bualannya didengar. Perlu

diketahui, pada masa prasekolah, anak sudah mulai menunjukkan ego dan otoritasnya. Misal,

ia melihat seekor naga hitam melintas di depan rumah. Anak ini merasa yakin dan ingin

orang lain juga turut meyakininya.

Kelak, sejalan dengan pertambahan usianya dimana anak mulai membedakan antara khayalan

dan kenyataan, kebiasaan membual mulai hilang. Sebaliknya, orang dewasa juga jangan

membiarkan anak untuk terus-terusan membual berlebihan. Sebab, bila hal ini dibiarkan,

membual dan melebih-lebihkan yang dilakukan dengan tujuan mengesankan orang lain,

malah berbuah menjadi kebohongan yang mungkin menjadi kebiasaan.

Perkembangan Emosi

Salah satu tolak ukur kepribadian yang baik adalah kematangan emosi. Semakin matang

emosi seseorang, akan kian stabil pula kepribadiannya. Untuk anak usia prasekolah,

Page 13: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

kemampuan mengekspresikan diri bisa dimulai dengan mengajari anak mengungkapkan

emosinya.

Jadi, anak prasekolah dapat diajarkan bersikap asertif, yaitu sikap untuk menjaga hak-haknya

tanpa harus merugikan orang lain. Saat mainannya direbut, kondisikan agar anak melakukan

pembelaan. Entah dengan ucapan, semisal, “Itu mainan saya. Ayo kembalikan!”, atau dengan

mengambil kembali mainan tersebut tanpa membahayakan siapa pun.

Ciri Emosional Pada Anak Prasekolah : a) Anak TK cenderung mengekspreseikan emosinya

dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut. b)

Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian

guru.(Ananda 2010).

Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial, dapat juga

diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok,

moral, dan tradisi. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau

bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial,

atau norma- norma kehidupan bermasyarakat.

Usia prasekolah memberi kesempatan luas kepada anak untuk mengembangkan keterampilan

sosialnya. Di usia inilah ia mulai melihat dunia lain di luar dunia rumah bersama ayah-ibu.

Kemampuan bersosialisasi harus terus diasah. Sebab, seberapa jauh anak bisa meniti

kesuksesannya, amat ditentukan oleh banyaknya relasi yang sudah dijalin. Banyaknya teman

juga membuat anak tidak gampang stres karena ia bisa lebih leluasa memutuskan kepada

siapa akan curhat.

Ciri Sosial Ciri Anak Prasekolah atau TK   a) Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu

atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat

menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih

biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis

kelamin yang berbeda. b) Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak terorganisasi secara

baik, oleh karena kelompok tersebut cepat berganti-ganti. c) Anak lebih mudah seringkali

bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar. Parten (1932) dalam social participation

Page 14: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

among preschool children melalui pengamatannya terhadap anak yang bermain bebas di

sekolah, dapat membedakan beberapa tingkah laku sosial: a) Tingkah laku unoccupied. Anak

tidak bermain dengan sesungguhnya. Ia mungkin berdiri di sekitar anak lain dan memandang

temannya tanpa melakukan kegiatan apapun. b) Bermain soliter. Anak bermain sendiri

dengan menggunakan alat permainan, berbeda dari apa yang dimainkan oleh teman yang

berada di dekatnya, mereka berusaha untuk tidak saling berbicara. c) Tingkah laku onlooker

anak menghasilkan tingkah laku dengan mengamati. Kadang memberi komentar tentang apa

yang dimainkan anak lain, tetapi tidak berusaha untuk bermain bersama. d) Bermain pararel.

Anak-anak bermain dengan saling berdekatan, tetapi tidak sepenuhnya bermain bersama

dengan anak lain, mereka menggunakan alat mainan yang sama, berdekatan tetapi dengan

cara tidak saling bergantung. e) Bermain asosiatif. Anak bermain dengan anak lain tanpa

organisasi. Tidak ada peran tertentu, masing-masing anak bermain dengan caranya sendiri-

sendiri. f) Bermain Kooperatif. Anak bermain dalam kelompok di mana ada organisasi. Ada

pemimpinannya, masing-masing anak melakukan kegiatan bermain dalam kegiatan, misalnya

main toko-tokoan, atau perang-perangan.

Perkembangan Moral

Kemampuan sosialisasi yang berkembang membawa anak usia prasekolah masuk ke dalam

berbagai kelompok baru di luar rumah, yaitu sekolah dan lingkungan sekitarnya. Sebagai

bagian dari kelompok, anak prasekolah belajar mematuhi aturan kelompok dan menyadari

konsekuensinya bila tidak mengikuti aturan tersebut.

Anak usia prasekolah belajar perilaku moral lewat peniruan. Itulah sebabnya, orang-orang

dewasa harus menghindari melakukan hal-hal yang buruk, semisal bicara kasar, memukul,

mencela, dan lain-lainnya di depan anak.

Sosialisasi juga membawa anak pada risiko konflik, terutama dengan teman sebaya. Oleh

karenanya, kemampuan memecahkan konflik merupakan modal yang harus dimiliki anak.

Semakin baik kemampuannya dalam hal ini, maka kepribadiannya akan semakin stabil. Anak

yang pandai mengatasi konflik umumnya akan mudah pula mengatasi masalah dalam

hidupnya, entah di sekolah, di rumah, ataupun kelak di tempat bekerja.

Perkembangan Kognitif

Page 15: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

Ciri Kognitif Anak Prasekolah atau TK a) Anak prasekolah umumnya terampil dalam

berbahasa. Sebagian dari mereka senang berbicara, khususnya dalam kelompoknya,

sebaiknya anak diberi kesempatan untuk berbicara, sebagian dari mereka dilatih untuk

menjadi pendengar yang baik. b) Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi,

minat, kesempatan, mengagumi dan kasih sayang. Ainsworth dan Wittig (1972) serta Shite

dan Wittig (1973) menjelaskan cara mengembangkan agar anak dapat berkembang menjadi

kompeten dengan cara sebagai berikut: a) Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi

dengan anak. b) Tunjukkan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak. c)

Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan dalam banyak

hal. c) Berikan kesempatan dan dorongan maka untuk melakukan berbagai kegiatan secara

mandiri. e) Doronglah anak agar mau mencoba mendapatkan ketrampilan dalam berbagai

tingkah laku. f) Tentukan batas-batas tingkah laku yang diperbolehkan oleh lingkungannya.

g) Kagumilah apa yang dilakukan anak. h) Sebaiknya apabila berkomunikasi dengan anak,

lakukan dengan hangat dan dengan ketulusan hati.

Keterampilan Gender

Anak prasekolah sudah mampu membedakan pria dan wanita yang dilihat dari penampilan

yang berbeda, pakaian yang berbeda dan rambut yang berbeda. Beberapa anak juga mulai

memahami organ-organ tubuh yang berbeda pada pria dan wanita karena orang tua mereka

mulai memperkenalkannya, entah lewat pengamatan langsung atau lewat buku-buku. Tetapi

tidak semua anak di usia ini punya keterampilan membedakan melalui anatomi fisik/organ

intim karena beberapa orang tua masih enggan membicarakan soal peran seks pada anak

mereka di usia prasekolah.  (Santi Hartono, 2010)

Stimulasi Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun

Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh orang tua agar anak dapat

tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai umurnya. Stimulasi adalah perangsangan

(penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang dari lingkungan anak. Anak yang

mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang

kurang bahkan tidak mendapat stimulasi (Kania 2010).

Stimulasi yang diperlukan anak usia 4-5 tahun adalah :

Page 16: Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler

1. Gerakan kasar, dilakukan dengan member kesempatan anak melakukan permainan

yang melakukan ketangkasan dan kelincahan

2. Gerakan halus, dirangsang misalnya dengan membantu anak belajar menggambar

3. Bicara bahasa dan kecerdasan, misalnya dengan membantu anak mengerti satu

separuh dengan cara membagikan kue

4. Bergaul dan mandiri dengan melatih anak untuk mandiri, misalnya bermain ke

tetangga. (Suherman, 2000)