tumbuh kembang

Upload: yohanes-eko-saputra

Post on 19-Jul-2015

103 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

TAHAP TUMBUH KEMBANG KELUARGA DAN TUGAS PERKEMBANGANNYA Menurut Duval (1997), daur atau siklus kehidupan keluarga terdiri dari 8 tahap perkembangan yang mempunyai tugas dan resiko tertentu pada tiap tahap perkembangannya. Tahap 1 : Pasangan baru menikah ( Keluarga Baru ) Tugas Perkembangan : Membina hubungan perkawinan yang saling memuaskan, membina hubungan harmonis dengan saudara dan kerabat, dan merencanakan keluarga (termasuk merencanakan jumlah anak yang diinginkan) Tahap II : Menanti kelahiran (Child Bearing family) atau anak tertua adalah bayi berusia kurang dari 1 bulan Masalah yang mungkin muncul : Suami merasa diabaikan, Peningkatan perselisihan dan argument, Interupsi dalam jadwal yang kontinyu, kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun. Tugas Perkembangan : Menyiapkan anggota keluarga baru (bayi dalam keluarga), membagi waktu untuk individu, pasangan dan keluarga. Tahap III : Keluarga dengan anak Pra-Sekolah atau anak tertua 2,5 6 tahun Tugas Perkembangan : Menyatukan kebutuhan masing-masing anggota keluarga, antara lain ruang atau kamar pribadi dan keamanan, mensosialisasikan anak-anak, menyatukan keinginan anak-anak yang berbeda, dan mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga. Tahap IV : Keluarga dengan anak sekolah atau anak tertua berusia 7-12 tahun Tugas Perkembangan : Mensosialisasikan anak-anak termasuk membantu anak-anak mencapai prestasi yang baik di Sekolah, membantu anak-anak membina hubungan dengan teman sebaya, Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, dan Memenuhi kebutuhan kesehatan masingmasing anggota keluarga Tahap V : Keluarga dengan remaja atau dengan anak tertua berusia 13-20 tahun

Tugas Perkembangan : Mengimbangi kebebasan remaja dengan tanggung jawab yang sejalan, dengan maturitas remaja, Memfokuskan kembali hubungan perkawinan, dan Melakukan komunikasi yang terbuka di antara orang tua dengan anak-anak remaja Tahap VI : Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan) Tugas Perkembangan : Menambah anggota keluarga dengan kehadiran anggota keluarga yang baru melalui pernikahan anak-anak yang telah dewasa, Menata kembali hubungan perkawinan, Menyiapkan datangnya proses penuaan, termasuk timbulnya masalah- masalah kesehatan Tahap VII : Keluarga usia pertengahan Tugas Perkembangan : Mempertahankan kontak dengan anak dan cucu, Memperkuat hubungan perkawinan, dan Meningkatkan usaha promosi kesehatan Tahap VIII : Keluarga Usia Lanjut Tugas Perkembangan : Menata kembali kehidupan yang memuaskan, Menyesuaikan kehidupan dengan penghasilan yang berkurang, Mempertahankan hubungan perkawinan, Menerima kehilangan pasangan, Mempertahankan kontak dengan masyarakat, dan Menemukan arti hidup.

MASALAH YANG MUNGKIN MUNCUL 1. Komunikasi keluarga disfungsional 2. Berduka diantisipasi 3. Berduka disfungsional 4. Isolasi sosial 5. Perubahan dalam proses keluarga (dampak orang yang sakit dalam keluarga) 6. Potensial peningkatan menjadi orang tua 7. Perubahan menjadi orang tua (krisis menjadi orang tua) 8. Perubahan penampilan peran 9. Gangguan citra tubuh 10. Koping keluarga tidak efektif : menurun 11. Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan 12. Resiko terhadap kekerasan 13. Konflik peran orang tua

14. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan 15. Potensial peningkatan koping keluarga MANFAAT DATA BAGI PERAWAT Data- data yang diperoleh perawat akan memberikan manfaat bagi perawat yang berhubungan dengan Intervensi yang terkait dengan masalah yang muncul dari keluarga. 1. Perawat dapat membantu keluarga untuk mengenal penyimpangan dari keadaan normal tentang kesehatannnya dengan menganalisa data secara objektif serta membuat keluarga sadar akan akibat masalah tesrebut dalam perkembangan keluarga (health monitor) 2. Perawat secara langsung dapat memberikan pelayanan keperawatan yang tidak dapat dilakukan oleh keluarga 3. Perawat dapat mengkoordinir pelayanan kesehatan keluarga baik secara berkelompok maupun individu (Koordinator) 4. Perawat dapat menjadikan pelayanan kesehatan mudah dijangkau oleh keluarga dan dapat membantu mencarikan jalan pemecahannya (fasilitator) 5. Perawat dapat mengubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat (Edukator) Dengan data yang diperoleh perawat, perawat akan dapat dengan mudah memilih strategi intervensi spesifik atau khusus, yaitu sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Modifikasi Tingkah Laku Kontrak Manajemen kasus, meliputi koordinasi dan advokasi Kolaborasi Konsultasi Konseling, meliputi dukungan, umpan balik kognitif, intervensi krisis, bekerja dalam kelompok 7. Strategi pemberdayaan 8. Modifikasi Lingkungan 9. Advokasi keluarga 10. Modifikasi gaya hidup, meliputi : manajemen stress 11. Hubungan antartetangga (misalnya: dasawisma) yang meliputi, pembentukan kelompok swabantu dan dukungan sosial. 12. Merujuk

13. Model peran 14. Peran tambahan, misalnya : peran sebagai kader kesehatan, Pokjakes, PKK atau posyandu. 15. Strategi Pengajaran 16. Klarifikasi nilai-nilai DAFTAR PUSTAKA Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu Stanhope, Marcia dan Ruth N. Knollmueler. 1998. Keperawatan Komunitas dan Kesehatan Rumah. Jakarta : EGC Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural. Jakarta : EGC