tuhan aku lelah artikel

1
Tuhan, Aku Lelah.. Sudah lama aku menyadari bahwa cinta mampu membuatku egois. Mementingkan diri sendiri tanpa pernah aku pedulikan perasaan orang lain. Tidak dia yang kucintai, maupun dia yang mencintai seseorang yang kucintai. Ya, aku hanya peduli : aku mencintainya. Itu saja. Perihal lain, aku tak pernah ingin tahu dan tak pernah mau peduli. Tuhan, salahkah aku? Salahkah aku jatuh hati pada seseorang hingga sebegininya? Tuhan.. Aku mencintainya. Aku mencintai segala kurang dan lebihnya. Aku mencintainya, bahkan mencintai dingin sikapnya yang dari ke hari semakin terasa. Adakah ini pertanda bahwa kita memang takkan pernah bisa bersama? Atau ini ujian yang memang seharusnya ada? Ya Tuhan yang Maha Luar Biasa, berikan aku satu petunjuk saja. Harus seberapa kuat aku mempertahankannya? Harus sampai kapan? Tuhanku, jika boleh jujur, aku lelah. Lelah bersembunyi di balik cinta yang begitu besarnya. Lelah mempertahankannya yang bahkan aku tak pernah tahu ia melakukan hal yang sama atau tidak. Lelah terhadap kesemuan cinta yang aku tak pernah tahu seperti apa ujungnya. Lelah mendengar segala kata-kata manis yang pada akhirnya menguap begitu saja seperti basah pakaian yang dijemur pada teriknya siang. Lelah berpura-pura tak peduli pada perasaannya. Lelah berharap. Lelah untuk terus digantungkan. Tuhan.. Kapan lelah ini menjadi bahagia? Dan adakah saat itu, Tuhan? Kepadanya : kau tahu seberapa besar perasaan yang ada padaku untukmu. Kau tahu, kau sangat tahu. Jadi, bisakah kau menjadikan lelahku sebagai bahagia di ujungnya?

Upload: anita-kusuma-ningsih

Post on 09-Feb-2016

20 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

tuhan aku lelah

TRANSCRIPT

Page 1: Tuhan Aku Lelah Artikel

Tuhan, Aku Lelah..Sudah lama aku menyadari bahwa cinta mampu membuatku egois. Mementingkan diri sendiri tanpa pernah aku pedulikan perasaan orang lain. Tidak dia yang kucintai, maupun dia yang mencintai seseorang yang kucintai. Ya, aku hanya peduli : aku mencintainya. Itu saja. Perihal lain, aku tak pernah ingin tahu dan tak pernah mau peduli. Tuhan, salahkah aku? Salahkah aku jatuh hati pada seseorang hingga sebegininya?

Tuhan.. Aku mencintainya. Aku mencintai segala kurang dan lebihnya. Aku mencintainya, bahkan mencintai dingin sikapnya yang dari ke hari semakin terasa. Adakah ini pertanda bahwa kita memang takkan pernah bisa bersama? Atau ini ujian yang memang seharusnya ada? Ya Tuhan yang Maha Luar Biasa, berikan aku satu petunjuk saja. Harus seberapa kuat aku mempertahankannya? Harus sampai kapan?

Tuhanku, jika boleh jujur, aku lelah. Lelah bersembunyi di balik cinta yang begitu besarnya. Lelah mempertahankannya yang bahkan aku tak pernah tahu ia melakukan hal yang sama atau tidak. Lelah terhadap kesemuan cinta yang aku tak pernah tahu seperti apa ujungnya. Lelah mendengar segala kata-kata manis yang pada akhirnya menguap begitu saja seperti basah pakaian yang dijemur pada teriknya siang. Lelah berpura-pura tak peduli pada perasaannya. Lelah berharap. Lelah untuk terus digantungkan. Tuhan.. Kapan lelah ini menjadi bahagia? Dan adakah saat itu, Tuhan?

Kepadanya : kau tahu seberapa besar perasaan yang ada padaku untukmu. Kau tahu, kau sangat tahu. Jadi, bisakah kau menjadikan lelahku sebagai bahagia di ujungnya?