tugasnya fitri
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang
telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Tugas makalah
yang diberikan kepada setiap mahasiswa adalah syarat untuk mendapatkan nilai yang sempurna.
Didalam menulis tugas makalah penulis telah berupaya semaksimal mungkin. Namun,
penulis menyadari dalam menulis tugasan ini masih banyak hal-hal yang belum sempurna baik
dalam susunan bahasa maupun kalimat.
Maka dengan ini penulis dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun kearah yang lebih baik.
Akhirnya penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Samio MS, S.Pd. Selaku dosen, yang telah memberikan tugas ini kepada penulis sehingga
penulis dapat memahami dan dapat mengerjakan tugas makalah ini dengan baik.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya
bagi penulis sendiri. Dan akhirnya pada Allah SWT penulis serahkan segalanya demi tercapainya
kesuksesan sepenuhnya. Amin.
Medan,16 April 2011
( Fitria )
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULLUAN ……………………………………………………………….. 3
A. Latar belakang ………………………………………………………………………. 3
B. Rumusan Masalah ………………………………………........................................... 4
C. Tujuan Masalah …………………………………………………………………….. 4
D. Manfaat Pembahasan ……………………………………………………………….. 4
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………….. 5
A. Perkembangan Kehidupan Pribadi sebagai Individu …………………………….. 5
B. Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier ………………………………… 7
C. Tugas Perkembangan Remaja Berkenaandengan Kehidupan Berkeluarga………… 9
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………. 12
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………... 12
B. Saran ……………………………………………………………………………… 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan seorang individu muncul karena pertumbuhan dan perkembangan psiko
fisisnya. Dorongan (motif) merupakan faktor utama munculnya kebutuhan dan dorongan tersebut
secara alami (asli) maupun karena proses belajar akan mendorong seseorang individu untuk
bertingkah laku memenuhi kebutuhannya.
Dalam upaya memenuhi kebutuhannya, seorang remaja banyak menghadapi masalah,
antara lain adalah: Kondisi yang amat berbeda antara masa anak-anak dan masa remaja/dewasa,
norma yang amat berbedakarena pengaruh perkembangan zaman dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pendidikan. Menjalani perkembangan bagi remaja tidak lain
adalah melaksanakan tugas-tugas, yaitu mempersiapkan dirinya untuk dapat diterima sebagai
individu yang mampu berdiri sendiri di dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat. Dalam
menjalankan tugas-tugas tersebut laki-laki berbeda dengan wanita, baik mengenai tugas dalam
perkembangan fisik maupun dalam perkembangan psiko fisis.
Hampir setiap pemuda (laki-laki atau wanita) mempunyai dua tujuan utama, pertama
menemukan jenis pekerjaan yang sesuai dan, kedua menikah dan membangun rumah tangga
(keluarga). Mengembangkan program pendidikan dan pembinaan karier merupakan langkah
yang perlu ditempuh untuk mengatasi bebagai masalah kehidupan pendidikan dan karier.
Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk keluarga banyak ditentukan oleh
pengalaman dan penyesuaian tugas-tugas perkembangan masa-masa sebelumnya.
3
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian kehidupan pribadi dan karakteristiknya.
b. Perbedaan individu dalam perkembangan pribadi.
c. Upaya pengembangan kehidupan pribadi.
d. Pengertian kehidupan pendidikan dan karier.
e. Perbedaan individu dalam perkembangan pendidikan dan karier.
f. Pengertian kehidupan berkeluarga.
g. Timbulnya cinta dan jatuh cinta.
h. Masyarakat dan perkawinan.
i. Implikasi tugas-tugas perkembangan remaja dalam penyelenggaraan pendidikan.
C. Tujuan Pembahasan
a. Agar remaja bisa memahami kepribadian pada diri seorang remaja, dan mengetahui
pendidikan serta karier yang akan dituju oleh seorang remaja.
b. Agar nantinya para remaja mengetahui bagaimana kehidupan berkeluarga dan
berumah tangga.
D. Manfaat Pembahasan
a. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan dan karier dimasa depan, dan mengetahui
tentang hidup berumah tangga.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Kehidupan Pribadi sebagai Individu
1. Pengertian Kehidupan Pribadi dan Karakteristiknya
Kehidupan pribadi sukar untuk dirumuskan, ia amat kompleks dan unik. Pada hakikatnya
manusia merupakan pribadi yang utuh dan memiliki sifat-sifat sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial. Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan
lengkap dan memiliki ciri khusus dan unik. Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai
aspek, antara lain aspek emosional, sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan
intelektual yang terpadu secara integratifdengan faktor lingkungan kehidupan. Pada awal
kehidupannya dalam rangka menuju pola kehidupan pribadi yang lebih mantap, seorang individu
berupaya untuk mampu mandiri, dalam arti mampu mengurus diri sendiri sampai dengan
mengatur dan memenuhi kebutuhan serta tugasnya sehari-hari.
Kekhususan kehidupan pribadi bermakna bahwa segala kebutuhan dirinya memerlukan
pemenuhan dan terkait dengan masalah-masalah yang tidak disamakan dengan individu yang
lain. Oleh karenanya, setiap pribadi akan dengan sendirinya menampakkan ciri yang khas yang
berbeda dengan pribadi yang lain. Dengan demikian, masalah kehidupan pribadi merupakan
bentuk integrasi antara faktor fisik, sosial budaya, dan faktor psikologis. Di samping itu, seorang
individu juga membutuhkan pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya, baik dari
keluarganya sendiri maupun dari luar keluarganya. Tiap orang mempunyai harga diri dan
berkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.
5
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi menyangkut perkembangan berbagai aspek, yang akan ditunjukkan
dalam perilaku. Perilaku seseorang yang menggambarkan perpaduan berbagai aspek itu
terbentuk di dalam lingkungan. Sebagaimana diketahui, lingkungan tempat anak berkembangan
sangat kompleks.
Seseorang individu, pertama tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga. Sesuai
dengan tugas keluarga dalam melaksanakan misinya sebagai penyelenggaraan pendidikan yang
bertanggung jawab, mengutamakan pembentukan pribadi anak. Dengan demikian, faktor utama
yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah kehidupan keluarga beserta berbagai
aspek.
Bahwa perkembangan kehidupan seseorang ditentukan pula oleh faktor keturunan dan
lingkungan. Aliran nativisme menyatakan bahwa seorang individu akan menjadi “orang”
sebagaimana adanya yang telah ditentukan oleh kemampuan dan sifatnya yang dibawa sejak ia
dilahirkan. Sedangkan aliran empirisme mengatakan sebaliknya bahwa seseorang individu
diibaratkan sebagai kertas/lilin yang masih putuh bersih. Kedua aliran itu menggambarkan
bahwa faktor bakat dan pengaruh lingkungan sama-sama mempunyai pengaruh terhadap
perkembangan pribadinya.
3. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi
Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan pribadi
seseorang amatlah kompleks dan heterogen. Baik lingkungan alami maupun lingkungan yang
diciptakan untuk maksud pembentukanpribadi anak-anak dan remaja, masing-masing memiliki
ciri yang berbeda-beda pula sesuai dengan lingkungan di mana mereka dibesarkan.
6
Dua orang anak yang dibesarkan di dalam satu keluarga akan menunjukkan sifat pribadi
yang berbeda, karena hal itu ditentukan oleh bagaimana mereka masing-masing berinteraksidan
mengintegrasikan dirinya dengan lingkungannya.
4. Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi
Kehidupan pribadi yang merupakan rangkaian proses pertumbuhan dan perkembangan,
perlu dipersiapkan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan pembiasaan dalam hal:
a. Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik.
b. Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secara mandiri dengan penuh
tanggung jawab.
c. Hidup bermasyarakat dengan melakukan pergaulan dengan sesama, terutama dengan
teman sebaya.
d. Cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi.
e. Mengikuti aturan kehidupan keluarga dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.
f. Melakukan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan berkeluarga.
B. Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier
1. Pengertian Kehidupan Pendidikan dan Karier
Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati sepanjang
hidupnya, baik di dalam jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Sedangkan kehidupan
karier merupan pengalaman seseorang di dalam dunia kerja. Peristiwa seseorang remaja masuk
ke dunia kerja itu merupakan awal pengalamannya dalam kehidupan berkarya (berkarier). Pada
hakikatnya kehidupan anak (remaja) di dalam pendidikan merupakan awal kehidupan kariernya.
Baik di dalam kehidupan kehidupan pendidikan maupun kehidupan karier, para remaja
memperoleh pengalaman yang menggambarkan adanya pasang surut.
7
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kehidupan Pendidikan Karier
a. Faktor Sosial Ekonomi
Faktor ekonomi mencakup kemampuan ekonomi orang tua dan kondisi ekonomo
Negara (masyarakat). Yang pertama merupakan kondisi utama, karena menyangkut
kemampuan orang tua dalam membiayai pendidikan anaknya. Banyak anak
berkemampuan intelektual tinggi tidak dapat menikmati pendidikan yang baik,
disebabkan oleh keterbatasan kemampuan ekonomi orang tuanya.
b. Faktor Lingkungan
Yang dimaksud lingkungan di sini meliputi tiga macam. Pertama, lingkungan
kehidupan masyarakat, seperti lingkungan masyarakat perindustrian, pertanian, atau
lingkungan perdagangan. Kedua, lingkungan kehidupan berumah tangga, kondisi sekolah
merupakan lingkungan yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan pendidikan dan
cita-cita karier remaja. Ketiga, lingkungan kehidupan teman sebaya. Bahwa pergaulan
teman sebaya akan memberikan pengaruh langsung terhadap kehidupan pendidikan
masing-masing remaja.
c. Faktor Pandangan Hidup
Pandangan hidup itu sendirimerupakan bagian yang terbentuk karena lingkungan.
Pengejawantahan pandangan hidup tampak pada pendirian seseorang, terutama dalam
menyatakan cita-cita hidupnya.
3. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pendidikan dan Karier
Dalam kenyataannya IQ setiap individu berbeda-beda,maka hal ini akan berpengaruh
terhadap pola kehidupannya di dalam bidang pendidikan. Dengan demikian, kehidupan
pendidikan akan sangat bervariasi atau berbeda-beda seiring dengan perbedaan kemampuan
8
berfikir atau IQ. Berhubungan kehidupan pendidikan merupakan bagian awal dari kehidupan
karier, maka dengan perbedaan kehidupan pendidikantersebut konsekuensinyaakan
membawa perbedaan individual di dalam kehidupan kariernya.
C. Tugas Perkembangan Remaja Berkenaandengan Kehidupan Berkeluarga
1. Pengertian Kehidupan Berkeluarga
Kematangan fungsi seksual berpengaruh tehadap dorongan seksual remaja dan telah
mulai tertarik kepada lawan jenis. Garrison (1956) menyatakan bahwa dorongan seksual pada
masa remaja adalah cukup kuat, sehingga perlu disiapkan secara mantap tentang hal-hal yang
berhubungan dengan perkawinan, karena masalah tersebut mendasari pemikiran mereka
untuk mulai menetapkan pasangan hidupnya.
2. Timbulnya Cinta dan Jatuh Cinta
Hampir setiap pemuda (laki-laki atau wanita) mempunyai dua tujuan utama, pertama
menemukan jenis pekerjaanyang sesuai dan, kedua menikah dan membangun sebuah rumah
tangga (keluarga). Perlu dicatat bahwa seorang remaja akan mengalami “jatuh cinta”, mulai
saat itu laki-laki atau wanita telah berangan-angan untuk menemukan pasangan hidup yang
ideal.
Dapat diidentifikasi perubahan-perubahan perilakuremaja dalam melakukuan pergaulan
dengan lawan jenis. Perubahan perilaku itu telah dikemukakan secara ringkas oleh Burgess
dan Huston sebagai berikut:
1. Mereka lebih sering berhubungan dalam periode waktu yang agak lama.
2. Mereka mencapai pendekatan bila berpisah dan merasa ada peningkatan hubungan
bila bertemu kembali.
9
3. Mereka terbuka satu sama lain tentang perasaan yang mereka rahasiakan dan secara
fisik menunjukkan keakraban.
4. Mereka menjadi lebih terbiasa dan saling berbagi perasaan suka dan duka.
5. Mereka mengembangkan sistem komunikasi mereka sendiri, dan komunikasi itu
meningkat lebih efisien.
6. Mereka meningkatkan kemampuan masing-masing dalam merencanakan dan
mengantisipasi kenyataan kehidupan dalam masyarakat nanti.
7. Mereka menyinkronkan tujuan dan perilakunya, dan mengembangkan pola interaksi
yang cenderung tetap.
8. Mereka meningkatkan perasaan saling menyenangi, mempercayai, dan mencintai
demi kepentingan bersama.
9. Mereka melihat hubungan tersebut sebagai yang tak tergeser, atau setidak-tidaknya
sebagai suatu yang unik.
10. Mereka semakin akrab satu sama lain sebagaisejoli dan bukan sebagai individu
3. Masyarakat dan Perkawinan
Pemilihan pasangan hidup merupakan tugas perkembangan yang didorong faktor biologis.
Pemilihan pasangan hidup yang berakhir dengan perkawinan, berarti merupakan pertanda
terbentuknya inti kekeluargaan atau perluasan dan kelanjutan tentang pemekaran keluarga.
Perkawinan antara laki-laki dan wanita tidak dengan begitu saja dapat terjadi, walaupun masing-
masing dapat berpendapat bahwa hal itu dirasakan sebagai hal yang “bebas” kenyataannya setiap
masyarakat di dunia memiliki norma berkenaan dengan masalah perkawinan.
Dalam masalah perkawinan, setiap masyarakat di dunia memiliki hukum dan aturan adat
yang menjadi pedoman bagi setiap anggota masyarakat dalam menetapkan pasangan hidupnya.
10
Faktor yang dijadikan pertimbangan dalam menetapkan calon pasangan hidup adalah kesamaan-
kesamaan dalam hal: ras, bangsa, agama, dan status sosial ekonomi. Khusus tentang faktor sosial
ekonomi mencakup berbagai aspek, antara lain misalnya mencakup masalah pergaulan dan
pekerjaan. Lingkungan kehidupan keluarga yang digelar di lingkungannya sangat majemuk, baik
dilihat dari kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, maupun agama dan budaya.
4. Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja dalam Penyelenggaraan Pendidikan
a. Pendidikan yang berlaku di Indonesia, baik pendidikan yang diselenggarakan di
dalam sekolah maupun di luar sekolah, pada umumnya diselenggarakan dalam bentuk
klasikal berarti memberlakukan sama semua tindakan pendidikan kepada semua
remaja yang bergabung di dalam kelas.
b. Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk keluarga banyak
ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas perkembangan masa
sebelumnya. Untuk mengembangkan model keluarga yang ideal maka perlu
dilakukan :
1. Bimbingan tentang cara pergaulan dengan mengajarkan etika pergaulan.
2. Bimbingan siswa untuk memahami norma yang berlaku baik di dalam keluarga,
sekolah maupun di dalam masyarakat.
c. Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan sosial
kemasyarakatan perlu dilakukan. Dalam hal ini perlu dilakukan pendidikan praktis
melalui organisasi pemuda, pertemuan dengan orang tua secara periodik, dan
pemantapan pendidikan agama baik di dalam maupun di luar sekolah.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap
dan memiliki ciri khusus dan unik.
2. Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati
sepanjang hidupnya, baik di dalam jalur pendidikan sekolah maupun di luar sekolah.
3. Kehidupan karier merupakan pengalaman seseorang di dalam dunia kerja.
4. Persiapan remaja untuk memasuki kehidupanbaru yaitu kehidupan berkuluarga.
B. Saran
1. Kepada pembaca khususnya mahasiswa agar dapat mengetahui kehidupan pendidikan
dan berkarier.
2. Agar para remaja bisa memahami kehidupan berkeluarga.
3. Kepada pembaca diharapkan dapat mengkritik apa-apa yang kurang dalam makalah
ini sehingga makalah ini lebih bermanfaat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, Theron, dkk1980. (), “Development Psychology”. Litton Education Publishing, Inc.
New York.
Gunarsa, S.D, dan Singgih D. Gunarsa. (1991), “Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan
Keluarga”. PT BPK Gunung Mulia. Jakarta.
Hurlock, E.B. (1990), “Psikologi Perkembangan”. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Monks, dkk. (1988), “Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya”.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Suryabrata, Sumadi. (1991), “Psikologi Pendidikan”. C.V. Rajawali. Jakarta.
13