tugas ujian tengah semester

29
UJIAN TENGAH SEMESTER SISTEM PERKEMIHAN 1 1. Urinalisis Definisi : Urinalisis adalah pemeriksaan sampel urin secara fisik,kimia dan mikroskopik. Secara umum tes urin dibedakan atas tes dasar ( penyaring ) dan tes khusus. Tes dasar meliputi tes makroskopik, mikroskopik dan kimia sedangkan tes khusus meliputi tes biakan urin, protein kwatitatif 24 jam, hemosiderin urin, oval fat bodies dan lain - lain sesuai kebutuhan khusus. Urinalisis merupakan pemeriksaan rutin pad sebagian besar kondisi klinis, pemeriksaan urin mencakup evaluasi hal-hal berikut: 1) Observasi warna dan kejernihan urin. 2) Pengkajian bau urin 3) Pengukuran keasaman dan berat jenis urin. 4) Tes untuk memeriksa keberadaan protein, glukosa, dan badan keton dalam urin (masing-masing untuk proteinuria, glukosuria, da ketonoria) 5) Pemeriksaan mikroskopik sedimen urin sesudah melakukan pemusingan (centrifuging) untuk mendeteksi sel darah erah (hematuria), sel darah putih, slinder (silindruria), Kristal (kristaluria), pus (piuria) dan bakteri (bakteriuria). Tujuan :

Upload: neny-kurnia-w

Post on 01-Feb-2016

223 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Ujian Tengah Semester

UJIAN TENGAH SEMESTER

SISTEM PERKEMIHAN 1

1. Urinalisis

Definisi :

Urinalisis adalah pemeriksaan sampel urin secara fisik,kimia dan mikroskopik. Secara

umum tes urin dibedakan atas tes dasar ( penyaring ) dan tes khusus. Tes dasar meliputi

tes makroskopik, mikroskopik dan kimia sedangkan tes khusus meliputi tes biakan

urin, protein kwatitatif 24 jam, hemosiderin urin, oval fat bodies dan lain - lain sesuai

kebutuhan khusus. Urinalisis merupakan pemeriksaan rutin pad sebagian besar kondisi

klinis, pemeriksaan urin mencakup evaluasi hal-hal berikut:

1) Observasi warna dan kejernihan urin.

2) Pengkajian bau urin

3) Pengukuran keasaman dan berat jenis urin.

4) Tes untuk memeriksa keberadaan protein, glukosa, dan badan keton dalam urin

(masing-masing untuk proteinuria, glukosuria, da ketonoria)

5) Pemeriksaan mikroskopik sedimen urin sesudah melakukan pemusingan

(centrifuging) untuk mendeteksi sel darah erah (hematuria), sel darah putih,

slinder (silindruria), Kristal (kristaluria), pus (piuria) dan bakteri (bakteriuria).

Tujuan :

1) membantu menegakkan diagnosis.

2) mendapatkan informasi mengenai fungsi organ dan metabolisme tubuh

3) mendeteksi kelainan yang asimptomatik

4) mengikuti pejalanan penyakit dan hasil pengobatan

Indikasi :

1) Evaluasi kesehatan secara umum

2) Gangguan endokrin

3) Gangguan pada ginjal atau traktus urinarius

4) Monitoring pasien dengan diabetes

5) Kehamilan

6) Kasus toksikologi atau over dosis obat

Page 2: Tugas Ujian Tengah Semester

Tugas Perawat dalam persiapan pasien :

Hal pertama yang harus diperhatikan pada pengambilan sampel urin adalah identitas

penderita yaitu nama,nomor rekam medis, tanggal dan jam pengambilan bahan. Identitas

ini ditulis diwadah urin dan harus sesuai dengan nomor permintaan. Pada formulir

permintaan dicantumkan nama, nomor rekam medis dan tanggal. Sebelum mengerjakan

tes, diteliti kembali jenis tes yang diminta untuk diperiksa. Hal ini akan mengurangi

kesalahan yang mungkin terjadi.

Bahan tes yang terbaik adalah urin segar kurang dari 1 jam setelah dikeluarkan.

Urin yang dibiarkan dalam waktu lama pada suhu kamar akan menyebabkan perubahan

pada urin. Apabila terpaksa menunda pemeriksaan , urin harus disimpan dalam lemari es

pada suhu 2-8 °C dan penudaan tidak lebih dari 8 jam. Pada keadaan tertentu sehingga

urin harus dikirim pada tempat yang jauh dan atau tidak ada lemari es, bisa gunakan

pengawet.

Untuk pemeriksaan glukosa sebaiknya tidak dianjurkan untuk makan zat yang

dapat mereduksi seperti vitamin C, penisilin,streptomisin, kloral hidrat,dan salisilat yang

dapat menganggu hasil pemeriksaan.

Obat yang memberikan warna pada urin dapat mengganggu pembacaan hasil tes

seperti piridium yang akan menyebabkan warna merah pada urin dan dapat mengganggu

pembacaan bilirubin.

Sebelum pengambilan urin sebaiknya pasien diberitahu untuk mencuci tangan dengan

bersih kemudian diberi penampung. Penampung urin terdiri dari terdiri dari berbagai

macam tipe dan bahan, saat ini yang lazim digunakan adalah wadah yang terbuat dari

plastik. Wadah harus bermulut lebar, bersih, kering dan bertutup. Wadah steril hanya

diperlukan untuk pemeriksaan biakan urin. Untuk bayi tersedia katong plastik

polyethylene bag dengan perekat. Wadah penampung urin hanya digunakan sekali pakai.

Urin yang dikumpulkan hendaknya dihindari dari kotaminasi sekret vagina, smegma,

rambut pubis, bedak, minyak, lotion dan bahan yang berasal dari luar. Pada pasien anak,

urin sebaiknya tidak diambil dari diaspers.

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan Tindakan Diagnostik :

Page 3: Tugas Ujian Tengah Semester

2. Pemeriksaan Fungsi Ginjal

Definisi :

Adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai kesehatan

ginjal dan untuk memantau fungsi ginjal.

Pemeriksaan ini meliputi :

1) Pengukuran kadar nitrogen urea darah (Blood Urea Nitrogen / BUN) dan

kreatinin serum berguna untuk evaluasi gambaran fungsi ginjal secara umum

2) pengukuran dengan klirens kreatinin atau klirens inulin atau penetapan LFG

secara kedokteran nuklir untuk mengetahui Laju Filtrasi Glomerulus yang lebih

tepat

3) pengukuran metabolisme air dan mineral serta keseimbangan asam basa untuk

mengevaluasi fungsi tubulus

4) pemeriksaan asam urat (uric acid). Peningkatan kadar asam urat dalam urin dan

serum (hiperuresemia) bergantung kepada fungsi ginjal, kecepatan metabolisme

purin, dan asupan diet makanan yang mengandung purin.

5) Protein urin . Bila ginjal Anda rusak maka dapat terjadi kebocoran protein ke urin.

Adanya protein dalam urin merupakan tanda awal penyakit ginjal kronis.

6) Osmolalitas Urin tes . untuk mengevaluasi kemampuan ginjal untuk menghasilkan

urine dengan konsentrasi pekat ataupun encer

pemeriksaan ini umumnya di lakukan :

1) Kemampuan pemekatan ginjal (berat jenis dan osmslalitas urin) Pemeriksaan ini

akan memperlihatkan gangguan dini fungsi ginjal.

2) Pemeriksaan klirens kreatinin.Berguna untuk mangikuti kemajuan status fungsi

ginjal.

3) Pemeriksaan kadar kreatinin serum.Kadar normal 0,7-1,5/100ml. Pemeriksaan

fungsi ginjal yang mencerminkan keseimbangan antara produksi dan filtrasi oleh

glomerulus.

4) Periksaan kadar ureum serum.kadar normal 10-20mg/100ml. Berfungsi sebagai

indeks kapasitas ekskresi urin.

Tujuan :

Page 4: Tugas Ujian Tengah Semester

1) mengevaluasi berat penyakit ginjal dan mengikuti perjalanan klinik pasien

2) memberikan informasi tentang efektifitas ginjal dalam melaksanakan fungsi

ekskresinya

3) untuk mengetahui pengaruh obat terhadap fungsi ginjal

4) untuk memantau respon terapi

Indikasi :

1) diabetes mellitus

2) penyumbatan saluran kemih bawah

3) hipertensi

4) batu saluran kemih

Peran Perawat Dalam Persiapan Pasien :

Tindakan Perawatan Setelah Pelaksanaan Tindakan Diagnostik :

3. Ultrasound

Definisi :

Ultrasound adalah pemeriksaan USG menggunakan gelombang suara yang dipancarkan

kedalam tubuh untuk mendeteksi abnormalitas. Organ-organ dalam sistem perkemihan

akan menghasilkan gambar gambar ultrasound yang khas. Pemeriksaan USG merupakan

teknik noninfasif yang tidak memerlukan persiapan khusus kecuali menjelaskan prosedur

dan tujuan kepada pasien.

Ultrasonografi (USG) ginjal adalah tes non-invasif menggunakan transduser yang

memproduksi gelombang ultrasonik yang memantul dari ginjal dan mentransmisikan

gambar organ pada monitor.

Tujuan :

1) Untuk mendeteksi Abnormalitas seperti akumulasi cairan, massa, malforasi,

perubahan ukuran organ maupun obstruksi

2) Tes ini digunakan untuk menentukan ukuran dan bentuk ginjal, dan untuk

mendeteksi massa, batu ginjal, kista, atau obstruksi dan kelainan lainnya

Page 5: Tugas Ujian Tengah Semester

Indikasi :

Pemeriksaan USG ginjal dilakukan pada indikasi-indikasi, seperti : Radang pada

tractusurinarius, terabanya ada mass pada pinggang dan punggung, kadar creatinine

yang tinggi, sakit yang hebat pada daerah rusuk atau sakit pinggang, kencing darah

(hematuria), berkurangnya atau sedikit jumlah urine yg dikeluarkan, hydronephrosis,

tidak terlihat fungsi ginjal pada pemeriksaan BNO-IVP, dan terlihat adanya mass di

abdomen pada pemeriksaan radiologi.

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

Pendidikan Kesehatan, asupan cairan tingkatkan agar VU distensi, ma/mi biasa

1. melakukan pengkajian awal kondisi pasien sebelum melakukan

pemeriksaan USG;

2. memberikan informasi yang cukup mengenai pemeriksaan USG

yang akan dijalani oleh pasien;

3. menjelaskan secara benar mengenai pengertian USG, bahwa USG

bukanlah suatu alat yang dapat melihat seluruh tubuh janin atau

organ kandungan, hali ini untuk menghindarkan kesalahan harapan

dari pasien. usg hanyalah salah satu alat bantu diagnostic didalam

bidang kesehatan;

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan Tindakan Diagnostik :

Bersihkan Jeli, Diet Biasa

1. membantu klien kembali ke ruang perawatan;

2. memberikan hasil pemeriksaan USG ke klien;

3. memberikan hasil kejelasan hasil pemeriksaan USG apabila klien

belum mengerti hasil USG tersebut.

4. memberikan informasi untuk istirahat cukup

Page 6: Tugas Ujian Tengah Semester

4. Pemeriksaan Sinar X dan Pencitraan

a. Kidney, Ureter, dan Bladder (KUB)

Definisi :

 Kidney Ureter Bladder (Foto Polos Abdomen) adalah pengambilan foto X-ray

yang menampilkan ginjal, ureter, dan kandung kemih. KUB biasa digunakan sebagai

langkah awal dalam mendiagnosis masalah pada sistem perkemihan dan biasanya

dilakukan bersamaan dengan IVP dan USG

Tujuan :

1) Untuk menentukan ukuran, bentuk, dan posisi dari ginjal dan kandung kemih

2) Untuk mendeteksi kelainan pada sistem perkemihan seperti batu ginjal

3) Untuk membantu membedakan antara penyakit urologi dan gastrointestinal, yang

keduanya menghasilkan nyeri perut.

4) Untuk menemukan benda asing (misal yg sudah tertelan)

5) Untuk mendeteksi adanya udara atau cairan di ruang sekitar organ perut (ruang

peritonial)

Indikasi :

batu ginjal, batu saluran kemih, radang ginjal, radang pada saluran kemih, batu ureter,

tumor, dan hipertrofi prostat

Renal Agenesis

- Poliuria

- BPH (Benign Prostat Hiperplasia)

- Kelainan Kongenital :

* Duplikasi ureter dan pelvis renalis

* Ectopia Kidney

* Horseshoe Kidney

* Malrotasi

* Hydronefrosis

* Pyelonefritis

* Hipertensi Renal

Page 7: Tugas Ujian Tengah Semester

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

Persiapan yang dilakukan yaitu puasa dari malam sebelum pemeriksaan,

meminum obat pencahar, dan tidak banyak bicara dan tidak merokok selama

sebelum pemeriksaan.

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan TindakanDiagnostik :

b. Pemindai CT dan Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Definisi :

CT : Prosedur sinar X terkomputerisasi yg digunakan u/ memperoleh gambaran

terperinci mengenai suatu bidang tertentu di dalam tubuh

MRI : Pemeriksaan MRI merupakan salah satu bentuk pemeriksaan radiologi yang

menggunakan prinsip magnetisasi. Medan magnet digunakan untuk proses

magnetisasi komponen ion hidrogen dari kandungan air di tubuh. MRI dapat

menggambarkan dengan sangat jelas dan kontras berbagai bagian organ tubuh.

Pemeriksaan pemindaian CT dan MRI  merupakan teknik noninvasif yang akan 

memberikan gambar penampang ginjal serta saluran kemih yang sangat jelas.

Tujuan :

Kedua pemeriksaan ini akan memberikan informasi tentang luasnya lesi invasif pada

ginjal.

Indikasi :

MRI : CT SCAN

1) Sumbatan Ureter 1. Pielonefritis akut

2) Fibrolipomstosis 2. Abses renal

3) Infeksi 3. Pionefrosis

Page 8: Tugas Ujian Tengah Semester

4) Kista ginjal

5) Tumor

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

MRI : Tidak ada persiapan khusus untuk pemeriksaan MRI. Hanya saja pasien akan

diminta untuk melepaskan beberapa benda logam. sangatlah dianjurkan bagi pasien

untuk puasa (tidak makan pada) 4 jam sebelum pemeriksaan. Dan untuk menghindari

kemungkinan resiko penyuntikan kontras intravena terhadap fungsi ginjal,maka

diperlukan penilaian fungsi ginjal ( pemeriksaan kadar ureum dan creatinine darah)

sebelum dilanjutkan pemeriksaan. Ada baiknya pasien melihat dulu alat MRI

beberapa saat sebelum prosedur dilakukan. Hal ini terutama sekali dianjurkan bagi

orang-orang yang memiliki ketakutan terhadap ruang sempit (klustrofobia).

CT Scan : Pasien dan keluarga sebaiknya diberi penjelasan tentang prosedur yang akan

dilakukan. Pasien diberi gambaran tentang alat yang akan digunakan. Bila perlu dengan

menggunakan kaset video atau poster, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian

kepada pasien dengan demikian menguragi stress sebelum waktu prosedur dilakukan

Penjelasan kepada klien bahwa setelah melakukan injeksi zat kontaras maka wajah akan

nampak merah dan terasa agak panas pada seluruh badan, dan hal ini merupakan hal yang

normal dari reaksi obat tersebut. Perhatikan keadaan klinis klien apakah pasien mengalami

alergi terhadap iodine. Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila

pasien merasa cemas dapat diberikan minor tranguilizer. Bersihkan rambut pasien dari jelly atau

obat-obatan. Rambut tidak boleh dikepang dan tidak boleh memakai wig.

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan Tindakan Diagnostik :

Perhatikan reaksi hipersensitifitas akibat pemberian zat kontras

c. Urografi Intravena (Ekskretori Urogram atau Intravenous Pylogram)

Definisi :

Pemeriksaan radiografi Intravenous Urethrography (IVU) atau biasa juga disebut

Intravenous Pyelography (IVP) merupakan suatu pemeriksaan secara radiologi dari

Page 9: Tugas Ujian Tengah Semester

saluran perkemihan dengan menggunakan media kontras positif yang disuntikkan

melalui pembuluh darah vena

Tujuan :

untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari organ-organ saluran kemih yang terdiri

dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.

1) Pemeriksaan IVP dapat membantu dokter mengetahui adanya kelainan pada

sistem perkemihan, dengan melihat kerja ginjal dan sistem perkemihan

pasien.

2) Pemeriksaan IVP dapat mengetahui gejala seperti kencing darah (hematuri)

dan sakit pada daerah punggung.

3) Dengan IVP Dokter dapat mengetahui adanya kelainan pada sistem

urinaria/perkemihan dari :

        a. Batu ginjal,

        b. pembesaran prostat,

        c. tumor pada ginjal, ureter, dan kandung kemih.

Indikasi :

1) Pembesaran prostat jinak

2) Batu kandung kemih

3) Radang ginjal

4) Batu ginjal

5) Hidronefrosis

6) Penyakit ginjal polisistik

7) Karsinoma sel ginjal

8) Pielonefritis

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

Page 10: Tugas Ujian Tengah Semester

1. Sehari sebelum pemeriksaan, pasien hanya diperbolehkan makan makanan rendah

serat, misalnya bubur kecap.

2. Pada malam hari yaitu 12 jam sebelum pemeriksaan penderita diberi obat pencahar

yang berupa sulfas magnesium atau garam ingris sebanyak 30 gram atau dulkolax

tablet sebanyak 6 butir.

3. Dilanjutkan puasa sampai pemeriksaan dilakukan

4. Pada pagi hari kalau perlu pasien diberi dulkolax suposutoria sebanyak 2 butir

yang dimasukkan ke dalam dubur guna lavement.

5. Pasien dilarang merokok dan banyak bicara karena dapat meningkatkan produksi

cairan dalam lambung dan volume udara pada usus.

6. Sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien diminta untuk buang air kecil. Tujuannya

adalah agar tidak terjadi dilution / percampuran media kontras dengan urin dan

agar vesica urinaria tidak terlalau penuh karena dapat terjadi ruptur, apalagi jika

pemeriksaan lama dan menggunakan teknik kompresi.

7. Pasien diwajibkan melakukan tes darah di laboratorium guna mengukur kadar

ureum serta kreatininnya. Pemeriksaan  UIV baru bisa dilakukan bila kadar ureum

dan kreatinin pasien normal. Kadar normal ureum adalah 8 – 25 mg/100 ml dan

kadar kreatinin normal adalah 0,6 – 1,5 mg/100ml.

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan TindakanDiagnostik :

Diet biasa

Cairan tingkatkan mencegah dehidrasi

Pantau intake output

Monitor reaksi alergi terlambat

d. Pielografi Retrograde

Definisi :

Dalam Pielografi retrograd kateter utama dimasukkan lewat ureter kedalam pelvis

ginjal dengan bantuan sistoskopi. Kemudian media kontras dimasukkan dengan

grafitasi atau penyuntikan melalui kateter. Pielografi retrograd biasanya dilakukan

Page 11: Tugas Ujian Tengah Semester

jika pemeriksaan IVP kurang memperlihatkan dengan jelas sistem pengumpul.

Pemeriksaan Pielografi retrograd jarang dilakukan dengan semakin majunya teknik

teknik yang digunakan dalam urografi ekskretonik.

Tujuan :

1) Memperlihatkan sistem pielokalises dan ureter dengan cara pengisian kontras

positif secara retrograd dengan menggunakan bantuan kateter uretral.

2) Untuk mencari kelainan morfologi pada sistem pielokalises dan ureter

sehubungan dengan kemungkinan adanya tumor, radang dan kelainan faal

(fisiologi)bawaan pada traktus urinarius pada ginjal tdk normal fungsinya

sehingga tdk dpt dilakukan IVP.

Indikasi :

1) Stricture uretra

2) Batu uretra

3) Uretris injury

4) Renal pelvic neoplasma

5) Renal calculi

6) Ureteric fistule

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

1) Hasil ureum dan creatinin normal

2) Satu hari sebelum pemeriksaan, pasien makan makanan yang lunak dan

rendah serat misalnya bbur kecap.

3) 12 jam sebelum pemeriksaan pasien minum obat pencahar

4) Selanjutnya pasien puasa hingga pemeriksaan dilakukan

5) Selama puasa pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan banyak bicara untuk

meminimalisasi udara dalam usus

6) Sebelum pemeriksaan dimulai pasien buang air kecil untuk mengosongkan

blass.

Page 12: Tugas Ujian Tengah Semester

7) Akibat rasa takut pada jarum suntik perlu diperhatikan : penjelasan terhadap

pasien, dorongan mental dan emosional

8) Penandatanganan informed concent.

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan TindakaDiagnostik :

e. Infusion Drip Pylografi

Definisi :

pemberian lewat infuse larutan encer media kontras dengan volume yang besar untuk

menghasilkan opasitas parenkim ginjal dan mengisi seluruh traktus urinarius. Metode

ini berguna bila teknik urografi yang biasa dikerrjakan tidak berhasil memperlihatkan

struktur drainase

Tujuan :

Indikasi :

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan TindakanDiagnostik :

f. Sistogram

Definisi :

Adalah sebuah kateter dimasukkan kedalam kandung kemih, dan kemudian media

kontras disemprotkan untuk mellihat garis besar dinding kandung kemih serta

membantu dalam mengevaluasi refluks vesikouretral. Sistogram juga dilakukan

bersama dengan perekaman tekanan yang dikerjakan secara bersamaan di dalam

kandunng kemih.

Tujuan :

Untuk melihat garis besar dinding kandung kemih serta membantu dalam

mengevaluasi refluks vesikouretral (aliran balik urin dari kandung kemih ke dalam salah

satu atau kedua ureter)

Page 13: Tugas Ujian Tengah Semester

Indikasi :

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan TindakanDiagnostik :

g. Sistouretrogram

Definisi :

menghasilkan visualilsasi uretra dan kandung kemih yang bisa dilakukan melalui

penyuntikan retrograde media kontras ke dalam uretra serta kandunng kemih atau

dengan pemeriksaan sinar X sementara pasien mengekskresikan media kontras

Tujuan :

Indikasi :

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan TindakanDiagnostik :

h. Angiografi Renal

Definisi :

Prosedur ini memungkinkan visualisasi arteri renalis. Arteri femoralis (atau

aksilaris) ditusuk dengan jarum khusus dan kemudian sebuah kateter disisipkan

melalui arteri femoralis serta iliaka ke dalam aorta atau arteri renalis. Media kontras

disuntikan untuk menghasilkan opositas suplai arteri rennalis angiografi

memungkinkan evaluasi dinamika alira darah, memperlihatkan vaskulatur yang

abnormal dan membantu membedakan kista renal dengan tumor renal.

Tujuan :

• Menentukan hipertensi renovaskuler

• Investigasi pembesaran ginjal, ginjal yg tdk berfungsi

• Evaluasi Gagal Ginjal Kronis

Indikasi :

Page 14: Tugas Ujian Tengah Semester

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

Inform consent

Penkes:

Warna kemerahan wajah, sedikit tdk nyaman saat injeksi anestesi lokal;

hangat/ panas saat kontras lewat pembuluh darah dan rasa logam di mulut

saat injeksi kontras

Selama tes alat bersuara keras, dentuman

Kaji alergi kerang2an, yodium, zat kontras lain, gangguan pembekuan

darah

Pemberian laksatif

8 jam sblm tes puasa

Memakai baju RS; logam, perhiasan dilepas

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan Tindakan Diagnostik :

PX dibaringkan di Tempat Tidur selama sedikitnya 8-12 jam

TTV dipantau setiap 15’ selama 1 jam dan tiap 30’ selama 2 jam sampai stabil

Monitor perban memastikan tdk terjadi perdarahan byk, hematoma, pertahankan

ekstremitas lurus,

Warna, suhu ekstremitas yg terlibat prosedur dipantau

Kompres dingin di lokasi penyuntikan membantu mengurangi bengkak dan nyeri

Observasi reaksi alergi lambat

Dorong asupan cairan ditingkatkan dan monitor

5. Endourologi

a. Pemeriksaan Sistokopi

Definisi :

Sistoscopi adalah suatu tindakan untuk melihat dan memeriksa kandung kencing dari

dalam mengunakan alat bernama sistoskop dan kelengkapannya. Alat ini dimasukkan

melalui lubang kelamin.  Saat pemeriksaan ini mungkin terlihat batu. Tindakan untuk

Page 15: Tugas Ujian Tengah Semester

memecah batu disebut litotripsi. Alat yang digunakan untuk memecah batu

menggunakan alat yang disebut Hendrikson dan/atau stone punch. Tindakan ini

berada dalam pembiusan, keterangan pembiusan akan diterangkan oleh dokter

anestesi.

Tujuan :

bertujuan untuk melakukan penilaian kandung kencing, bladder neck, protrusi prostat

dan verumontanum. Untuk melihat saluran kemih dari dalam, kelainan dapat

dideteksi dengan cara ini, dan prosedur bedah dapat dilakukan : evakuasi batu/tumor

kandung kemih atau ureteral tumor, operasi prostat, dan striktur uretra (penyempitan)

Indikasi :

Pemeriksaan sistoskopi dapat dianjurkan untuk pasien yang menunjukan tanda dan gejala masalah saluran kemih, yang meliputi:

Perubahan intensitas buang air kecil (semakin sering atau jarang buang air)

Nyeri saat buang air kecil

Tingginya kadar protein atau terdapat kristal pada sampel urin.

Hematuria (darah dalam urin)

Infeksi saluran kemih

Sering terjadi infeksi pada saluran kemih

Nyeri di daerah panggul

Kandung kemih terasa penuh bahkan setelah buang air kecil

Demam

Penurunan berat badanKondisi ini dapat mengindikasikan adanya kemungkinan penyumbatan dalam ureter atau

kandung kemih akibat batu ginjal, polip, atau tumor, yang dapat bersifat ganas atau

jinak. Di sisi lain, rasa sakit mungkin disebabkan oleh peradangan yang diakibatkan oleh

bakteri, iritasi dinding ureter, atau penyakit lainnya. Pemeriksaan ini juga digunakan

untuk memeriksa hyperplasia (pembesaran) prostat atau kanker prostat.

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

Sebelum melakukan sitoskopi, maka sebaiknya dilakukan beberapa persiapan,

salah satunya adalah pasien atau orang yang akan mengalami sitoskopi

hendaknya di berikan antibiotik baik sebelum maupun sesudah sitoskopi untuk

mencegah infeksi.

Page 16: Tugas Ujian Tengah Semester

Beritahu dokter jika sedang mengkonsumsi obat-obatan pengencer darah

apapun, termasuk warfarin (Coumadin), aspirin , dan ibuprofen.

Pasien diminta untuk buang air kecil sebelum sitoskopi dan menyarankan agar

otot panggul santai dan rileks agar prosedur berjalan dengan lancar

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan TindakanDiagnostik :

Setelah pemeriksaan selesai, kandung kemih dapat dikosongkan untuk menghilangkan larutan garam. Pasien yang diberikan bius total harus beristirahat hingga efek obat hilang. Antibiotik juga diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi.

Seringkali, pasien tidak diperbolehkan untuk terlibat dalam kegiatan berat selama beberapa hari setelah pemeriksaan.

b. Brush Biopsy ginjal dan Uretra

Definisi :

Teknik brush biopsy akan menghasilkan informasi yang spesifik apabila hasil

pemeriksaan radiologi ureter atau pelvis ginjal yang abnormal tidak dapat

menunjukan apakah kelainan tersebut merupakan tumor, batu, bekuan darah atau

hanya artefak. Pertama-tama dilakukan pemeriksaan sistoskopik. Kemudian dipasang

kateter uretra yang di ikuti oleh tindakan memasukkan alat sikat khusus (biopsy

brush) melalui kateter tersebut. Kelainan yang dicurigai disikat maju mundur secara

teratur untuk mendapatkan sel-sel dan fragmen jaringan permukaan untuk

pemeriksaan analisis histology. Setelah prosedur pemeriksaan selesai dilakukan,

pemberian cairan infus dapat dilakukan untuk membersihkan ginjal dan mencegah

pembentukan bekuan darah. Urin dapat mengandung darah (yang biasanya menjadi

jernih dalam waktu 24-48 jam) akibat perembesan pada tempat penyikatan.

Tujuan :

Indikasi :

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan TindakanDiagnostik :

c. Endoskopi Renal (nefroscopi)

Page 17: Tugas Ujian Tengah Semester

Definisi :

Merupakan pemeriksaan dengan cara memasukkan fiberskop kedalam pelvis ginjal

melalui luka insisi (pielotomi) atau secara perkkutan untuk melihat bagian dalam

pelvis ginjal, mengelluarkan batu, melakukan biopsi lesi yang kecil dan membantu

menegakan diagnose hematuria serta tumor renal tertentu.

Tujuan :

dilakukan untuk menentukan pelis ginjal (keluar batu, hematuria dan pengangkatan tumor

selektif).

Indikasi :

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan TindakanDiagnostik :

d. Biopsi Ginjal

Definisi :

Biopsi ginjal adalah mengambil sedikit jaringan ginjal. Biopsi ginjal di lakukan

dengan memasukan jarum biopsi melalui kulit kedalam jaringan renal atau dengan

melakukan biopsi terbuka melalui luka insisi yang kecil di daerah pinggang.

Tujuan :

Pemeriksaan ini berguna untuk evaluasi perjalanan penyakit ginjal dan mendapatkan

spesimen bagi pemeriksaan mikroskopi elektro serta imunopluoresen khususnya bagi

penyakit glomerulus.

Indikasi :

1) glomerulonefritis akut,

2) sindrom nefrotik, 

3) nefritis lupus,

4) tumor ginjal.

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

Page 18: Tugas Ujian Tengah Semester

1) Melakukan pemeriksaan fisik, mengukur TTV\

2) Memberikan penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan diagnostic ini

dilakukakan.

3) Informed Consent : memastikan bahwa informed consent yang diberikan dokter

dapat diterima dengan sukarela, sebelumnya dijelaskan tentang tujuan biopsi dan

kemungkinan resiko.

4) Pendidikan pasien pra pemeriksaan biopsy

a. Latihan nafas dalam, batuk, dan relaksasi.

Tujuan : meningkatkan ventilasi paru dan oksigen setelah anastesi umum.

b. Kontrol dan medikasi nyeri

Pasien diberitahukan bahwa medikasi praanastesi akan diberikan untuk

meningkatkan relaksasi dan dapat menyebabkan rasa mengantuk dan

kemudian haus. Pada pemeriksaan biopsi, medikasi akan diberikan untuk

mengurangi nyeri dan mempertahankan rasa nyaman, tetapi bukan untuk

mencegah aktifitas yang sesuai atau pertukaran udara yang adekuat.

c. Kontrol Kognitif

Segi kognitif dapat bermanfaat untuk menghilangkan ansietas yang

berlebihan. Contoh strateginya yaitu imajinasi, distraksi, pikiran optimis diri.

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan TindakanDiagnostik :

1. Pengkajian pasca operatif segera.

Penting juga bagi perawat untuk waspada terhadap adanya informasi yang

berkaitan dari riwayat praoperatif yang mungkin signifikan pada saat ini

(misalnya, pasien sulit mendengar, mempunyai riwayat kejang, mempunyai

diabetes, alergi terhadap medikasi tertentu).

2. Intervensi keperawatan.

Sasaran utama intervensi adalah untuk mempertahankan ventilasipulmonal dan

dengan demikian mencegah hipoksemia.

3. Memindahkan pasienke unit perawatan pasca anestesia

Page 19: Tugas Ujian Tengah Semester

Memindahkan pasien pasca operatif keruang operasi ke unit perawatan

pascaanestesia (PACU) adalah tanggungjawab dari ahlianestesi, dengan anggota

tim bedah yang bertugas.

e. Pemeriksaan Radioisotope

Definisi :

Merupakan tindakan noninvasive yang tidak mengganggu proses fisiologik normal

dan tidak memerlukan persiapan pasien yang khusus. Preparat radiofarmaseutikal

disuntikan intravena. Pemeriksaan dilakukan dengan kamera skintilasi yang

ditempatkan disebelah posterior ginjal sementara pasien berada dalam posisi

telentang,telungkup atau duduk. Gambar yang dihasilkan (yang disebut pemindai)

menunjukan distribusi preparat radiofarmaseutikal didalam ginjal.

Pemeriksaan pemindai Tc menghasilkan informasi tentang perfusi ginjal dan sangat

berguna untuk menunjukan fungsi ginjal yang buruk. Pemeriksaan pemindai

hippurate memberikan informasi tentang fungsi ginjal.

Tujuan :

Indikasi :

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan TindakanDiagnostik :

f. Pengukuran Urodinamik

Definisi :

Pengukuran urodinamik menghasilkan berbagai pemeriksaan fisiologik dan structural

Pemeriksaan URODINAMIKA adalah suatu perangkat pemeriksaan obyektif untuk

mengetahui fungsi kandungan kemih dan merupakan pemeriksaan penunjang

yang cukup akurat untuk menentukkan jenis dan penyebab gangguan pada

saluran kemih bagiian bawah, seperti inkontinensia (beser kemih) atau retensio

urin ( kesulitan berkemih ). Pemeriksaan URODINAMIKA simpel meliputi:

Uroflowmetry, Cystometrography dan pengukuran volume residual urine.

Page 20: Tugas Ujian Tengah Semester

Tujuan :

Untuk mengevaluasi fungsi kandung kemih serta uretra dengan mengukur :

1. Kecepatan aliran urin

2. Tekanan kandung kemih pada saat buang air kecil dan saat istirahat

3. Resitensi uretra internal

4. Kontras serta relaksasi kandung kemih

5. Uroflometri (kecepatan aliran) merupakan rekaman volume urin yang mengalir

melalui ureter per satuan waktu (ml/s)

Indikasi :

Pemeriksaan URODINAMIKA diindikasikan bagi para pasien yang mengalami

gangguan atau disfungsi saluran kemih bagian bawah ( kandungan kemih dan

uretra/saluran kemih), seperti:

1. Inkontinensia (beser kemih aatu tidak dapat menahan kencing)

2. Retensi urin (sulit berkemih)

3. Gekjala frekuensi/urgensi (sering berkemih)

4. Kandung kemih neurogenik (ganguan kandung kemih karena kelainan

persyarafan)

Tugas Perawat Dalam Persiapan Pasien :

Tindakan Perawat Setelah Pelaksanaan TindakanDiagnostik :