tugas terstuktur kacang tanah

Upload: abraham-kevin

Post on 13-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS TERSTUKTUR TEKNOLOGI DAN PRODUKSI BENIH

TEKNIS PRODUKSI BENIH TANAMAN KACANG TANAH

Oleh:Awaludin( A1L012095 )Wahyono( A1L012096 )Monica Regina P( A1L012097 )Nur Laila Lutfiyati( A1L012098 )

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2014 I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang Industri benih berbeda dengan industri lain pada umumnya karena yang dikelola dalam industri benih adalah suatu kehidupan dengan kepekaan yang tinggi terhadap faktor lingkungan baik pada saat diproduksi maupun pada saat penanganan pasca panen sampai dengan rantai pemasarannya. Industri benih sangat terikat waktu. Produksinya tidak dapat dipercepat untuk memenuhi kebutuhan pasar, dan produksinya pun harus dapat mempertahankan sifat genetis dan fisiknya agar benih yang dihasilkan dapat memenuhi kriteria benih yang berkualitas.Industri benih di Indonesia mempunyai prospek yang baik. Kemampuan produksi benih masih jauh di bawah permintaan kebutuhan benih untuk usaha tani di Indonesia. Kemampuan produksi benih hortikultura masih di bawah 10% dari kebutuhan benih nasional. Indonesia yang merupakan Negara tropis memiliki kondisi lingkungan, sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang sangat potensial untuk menopang perkembangan industri benih nasional. Selain itu, dalam GBHN 1988, pemerintah memberikan peluang yang cukup besar bagi tumbuh dan kembangnya industri benih di Indonesia.Kacang tanah (Arachishypogaea L.) merupakan salah satu tanaman pangan utama selain beras. Di bidang industri, kacang tanah digunakan sebagai bahan untuk membuat keju, mentega, sabun dan minyak goreng. Hasil sampingan dari minyak dapat dibuat bungkil (ampas kacang yang sudah dipipit/diambil minyaknya) dan dibuat oncom melalui fermentasi jamur. Manfaat daun kacang tanah, selain dibuat sayuran mentah ataupun direbus juga digunakan sebagai bahan pakan ternak serta pupuk hijau. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein (27%), karbohidrat serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral antara lain Calcium, Chlorida, Ferro, Magnesium, Phospor, Kalium dan Sulphur.Produksi kacang tanah per hektar masih belum dapat optimal. Melihat pentingnya komoditi tersebut, maka perlu diupayakan optimalisasi produksi kacang tanah. Upaya optimalisasi produksi kacang tanah dipengaruhi ketersediaan benih bermutu. Permintaan benih kacang tanah yang tinggi, tidak dapat diimbangi dengan kemampuan dalam memproduksi benih kacang tanah, sehingga pengembangan usaha produksi benih kacang tanah masih cukup potensial untuk dikembangkan. Harga benih kacang tanah yang relatif stabil merupakan salah satu keunggulan dalam usaha produksi benih kacang tanah.B. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana teknik-teknik produksi benih tanaman kacang tanah yang baik dan benar.

II. ISI

A. Teknis budidaya tanaman kacang tanah.1. Pemilihan lahan: syarat iklim dan isolasi lahan.Kacang tanah dapat tumbuh di berbagai macam tanah yang penting tanah itu dapat menyerap air dengan baik dan mengalirkannya kembali dengan lancer. Pada tanah berat , kacang tanah masih dapat tumbuh asalkan pengolahan tanah dilakukan dengan sempurna, tetapi waktu pemanenan harus hati hati, jangan sampai banyak polong yang ketinggalan dalam tanah (Sutopo, 1998). Kacang tanah tumbuh dengan baik jika ditanam di lahan ringan yang cukup mengandung unsure hara ( Ca, N, P dan K ). Ia menghendaki lahan yang gembur agar perkembangan perakarannya berjalan baik, ginofornya mudah masuk ke dalam tanah untuk membentuk polong dan pemanennya mudah (Nurwidada, 1998).Kacang tanah sebaiknya ditanam pada lahan yang pH tanahnya 5,0-6,3. pada lahan yang sangat asam efisiensi bakteri dalam mengikat N dari udara akan berkurang. Sedangkan pada tanah yang terlau basa, unsur haranya kurang tersedia ( Weiss, 1983 ).Tanah yang mempunyai derajat keasaman rendah diman pH dibawah 6,0 perlu dilakukan pengapuran untuk memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan hasil. Apabila keadaan terlalu asam, pengapuran lahan dengan 2-3 ton kapur/ha. Pengapuran dilakukan 12 bulan sebelum tanam ( Makmur, 1980). Pada tanah berat , kacang tanah dapat tumbuh baik asalkan struktur dan drainase tanahnya baik. Tanah yang airnya sukar meresap, perlu dibuat saluran drainase untuk menuntaskan kondisi air yang menggenang pada lapisan tanah atas ( Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).Kacang tanah dapat tumbuh pada lahan dengan ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut. Tanaman ini tidak terlalu memilih tanah khusus. Diperlukan iklim yang lembab. Di daerah yang memiliki musim kemarau panjang, kacang tanah memerlukan pengairan, terutama pada fase perkecambahan, pembuahan dan pengisian polong (Mangoendidjojo, 2003).Kacang tanah pada umumnya tumbuh di iklim kering, pada daerah (zone) tipe iklim E (terjadi 3 bulan basah berturut-turut), tipe D3 (terjadi 3-4 bulan basah berturut-turut dan 4-6 bulan kering berturut-turut) , dan tipe iklim C3 (terjadi 5-6 bulan basah berturut-turut dan 4-6 bulan kering berturut-turut). Suhu amat berpengaruh terhadap perkecambahan biji dan pertumbuhan awal kacang tanah. Pada suhu kurang dari 18oC, laju perkecambahan rendah. Pertumbuhan kacang tanah meningkat sejalan denga peningkatan suhu dari 20oC menjadi 30oC. Sementara itu hujan yang cukup pada saat tanam sangat dibutuhkan agar tanaman dapat berkecambah dengan baik. Distribusi curah hujan yang merata selama periode tumbuh akan menjamin keberhasilan pertumbuhan vegetatif.Didaerah yang curah hujannya tinggi, penyerapan zat hara dari dalam tanah , panen dan pengolahan hasil itu merupakan masalah. Curah hujan waktu tanam selama dua bulan pertama yang baik ialah 150-120 mm/bulan dan suhu udara antara 25-30C dengan penyinaran penuh (Goldsworthy, dkk. 1996). 2. Jenis benih yang digunakan Benih bermutu adalah benih dari varietas unggul yang dihasilkan malalui proses pemuliaan tanaman. Varietas unggul kacang tanah ditandai dengan sifat-sifat yang lebih baik dari pada jenis-jenis lainnya. Sifat-sifat karakteristik unggul kacang tanah adalah sebagai berikut : Daya hasil tinggi, antara 1,2 ton-3,4 ton polong kering per hektar. Kualitas buah (polong) dan bijinya baik Tanaman berumur pendek (genjah), antara 80-110 hari Tahan terhadap penyakit utama, seperti bercak daun cercospora, karat dan virus, terutama Peanut Strip Virus (PStV) Toleran terhadap berbagai kondisi lingkungan tumbuh (Rukmana)Secara umum varietas kacang tanah yang sering ditanam adalah varietas unggul dan varietas lokal, yaitu : Tipe Spanish, mempunyai ciri polong berbiji 1-2 Tipe Valencia, mempunyai ciri polong berbiji 3-4 (Adisarwanto, 2008).3. Sifat penyerbukan tanaman Penyerbukan pada kacang tanah terjadi sebelum bunga mekar (Marzuki, 2009). Sehingga untuk persilangan dengan kultivar lainnya perlu dilakukan secara buatan. Untuk mengatasi agar penyerbukan sendiri tidak terjadi maka dilakukan pemandulan jantan (emaskulasi). Prosedur emaskulasi dengan induksi bahan kimia, misalnya saja maleic hydrazide (MH). Bunga kacang tanah dapat melakukan penyerbukan sendiri dan bersifat geotropis positif. Penyerbukan terjadi sebelum bunganya mekar. Sepanjang malam tabung kelopak tumbuh memanjang sampai mencapai panjang maksimum yakni 7 cm. beberapa jam setelah penyebukanbarulah terjadi pembuahan. Penyerbukan silang secara alami sangat kecil, kira- kira 0,5%. Penyerbukan sendiri sering disebut penyerbukan tertutup (Sutopo, 1998)4. Jarak tanam Penentuan jarak tanam tergantung pada daya tumbuh benih, kesuburan tanah, musim dan varietas yang ditanam. Benih yang daya tumbuhnya agak rendah perlu ditanam dengan jarak tanam yang lebih rapat. Pada tanah yang subur, jarak tanam yang agak renggang lebih menguntungkan. Varietas yang banyak bercabang jarak tanam yang lebih renggang menyebabkan hasil lebih baik. Pada tanah yang tandus atau varietas yang batangnya tidak bercabang lebih sesuai ditanam dengan jarak tanam agak rapat. Pertanaman pada musim kemarau yang diperkirakan kekurangan air, perlu ditanam pada jarak tanam lebih rapat. Keuntungan menggunakan jarak tanam rapat antara lain: benih yang tidak tumbuh atau bila ada tanaman muda yang mati dapat terkompensasi sehingga tanaman tidak terlalu jarang; permukaan tanah dapat segera tertutup sehingga pertumbuhan gulma dapat ditekan; dan jumlah tanaman yang tinggi diharapkan dapat memberikan hasil yang tinggi pula.Sebaliknya jarak tanam yang terlalu rapat mempunyai beberapa kerugian, yaitu: polong per tanaman berkurang sehingga hasil per hektar menjadi rendah; ruas batang tumbuh menjadi lebih panjang sehingga tanaman kurang kokoh dan mudah roboh; benih yang dibutuhkan lebih banyak dan penyiangan sukar dilakukan (Suprapto, 1988). Jarak tanam yang dianjurkan pada kacang tanah bervariasi mulai dari 40 cm x 10 cm, 40 cm x 15 cm, 40 cm x 20 cm, 30 cm x 20 cm, 30 cm x 15 cm atau 20 cm x 20 cm. Jumlah biji yang ditanam per lubang bervariasi satu atau dua biji per lubang. Jarak tanam yang terlalu rapat, selain berpengaruh terhadap daun tanaman di bagian bawah, gulma yang tumbuh di bawah pertanaman juga akan mendapat pengaruh negatif karena tidak mendapat cahaya, sehingga terjadi pergeseran komposisi gulma akibat dari mikroklimat yang berbeda. Bila gulma yang tertekan akibat tidak mampu bersaing dalam mendapat cahaya matahari, maka kondisi ini dapat mempercepat laju penambahan berat kering tanaman yang diaktualisasikan dalam peningkatan LPT dan indeks luas daun (ILD). Indeks luas daun berkaitan erat dengan hasil biji maupun berat kering tanaman. Tercapainya hasil biji maksimum karena ILD berada dalam keadaan optimum. Nilai ILD yang optimum menunjukkan bahwa kecepatan fotosintesis telah mencapai maksimum. Dengan tertekannya pertumbuhan gulma akibat pengaturan jarak tanam kacang tanah maka frekuensi penyiangan juga dapat dikurangi.(Murrinie, 2011).5. Penyiangan dan pengairanPenyiangan dimaksudkan untuk mengendalikan gulma(tanaman pengganggu) yang tumbuh disekitar tanaman. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan cara mekanis dan cara kima (danarti dan najiyanti, 1999).6. Pengairan.Disamping penyiangan pada saat itu sekaligus juga dilakukan pendangiran untuk menggemburkan tanah, sehingga kondisi tanah tetap sibur, selalu terangin serta selalu terkena sinar matahari langsung, dan jasad renik yang merugikan akan mati (AAK, 2000).Sampai tanaman berumur 3 bulan, tanaman menghendaki tanah yang lembab. Namun, air tidak boleh menggenang, karena akan menyebabkan busuknya akar. Kira-kira 10 hari sebelum panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering (danarti dan najiyanti, 1999).7. Pemupukan.Kebanyakan para petani tidak melakukan pemupukan. Untuk memperoleh hasil yang baik mereka cukup mengatur kebutuhan air saja, pemeliharaan lahan dan juga bibit unggul (AAK,2000).8. Pemberantasan hama dan penyakit.Hama dan penyakit pada kacang tanah sangat sulit untuk dikendalikan dan cukup banyak menimbulkan kerugian. Satu-satunya cara yang paling bak adalah dengan mencegah timbulnya serangan. Penyakit utama pada tanaman kacang tanah terdiri atas penyekit layu, karat, bercak daun, mozaik, sapu setan, penyakit selerosium, dan penykit gopong. Sedangkan hama yang sering menyerang tanaman kacang tanah antara lain uret, ulat penggerek, dan kumbang (danarti dan najiyanti, 1999).9. Rouging Seleksi atau roguing adalah kegiatan memisahkan dan atau membuang tanaman yang tidak diharapkan. Produsen benih bersertifikat disarankan me-roguing tanamannya pada fase vegetative (sekitar 15 HST) dan sebelum pemeriksaan kedua berakhir (20 hari sebelum panen), walaupun dengan system perbanyakan benih poligenerasi pemeriksaan penanaman hanya dilakukan pada fase pembungaan. Roguing pertama didasarkan pada warna hipokotil, sedangkan yang kedua berdasarkan pada tipe pertumbuhan. Selain itu tanaman simpang dapat dibedakan berdasarkan ukuran tanaman, warna helaian daun, warna bunga atau selainnya.10. Kriteria panen benih masak fisiologis Waktu panen dapat ditentukan berdasarkan pertimbangan umur tanaman, tingkat kemasakan fisiologis dan kondisi cuaca. Penentuan waktu panen disesuaikan pula dengan jenis atau varietas yang ditanam. Kacang tanah yang sudah siap panen, daunnya mulai menguning dan rontok. Panen kacang tanah dilakukan bila minimal 75% polong telah tua. Umur tanaman pada saat polong tua bergantung pada varietasnya. Varietas unggul nasional umumnya berumur sekitar 100 hari, sedang varietas local dapat dipanen pada umur sekitar 90 hari (Sumarno, 1986). Untuk dijadikan benih, kacang tanah dipanen saat berumur 110 hari dan sebagian besar 80% polongnya telah tua.B. Penanganan pasca panen 1. Pengumpulan dan Pengeringan polong.Brangkasan yang belum dipipil jangan ditumpuk. Brangkasan tanaman bisa dipotong di lapangan sehingga tinggal cabang dan polongnya saja dapat dijemur, sedang brangkasannya dapat dikumpulkan. Kegiatan pemipilan ini dapat pula dilakukan setelah polong kering.Setelah panen, pengeringan harus dilakukan sesegera mungkin setelah panen. Jika ditimbun lama menyebabkan tumpukan benih menjadi panas, respirasi benih berlangsung cepat, sehingga vigor awal benih menjadi rendah.Pengeringan harus dilakukan dalam keadaan cuaca sangat baik. (panas terik). Caranya: polong dihamparkan di atas lantai jemur/terpal dengan ketebalan 2-3 cm. lakukan pembalikan setiap 1-2 jam. Lama penjemuran 4-5 hari dengan kadar air biji sekitar 12% upayakan kadar air biji mencapai sekitar 10%.2. Penyortiran dan Penggolongan.Polong kacang tanah bisa dipilah-pilahkan menurut polong yang tua dan polong yang muda untuk dipisahkan berdasarkan derajat ketuaannya, lalu seleksi polong yang rusak atau busuk untuk dibuang. Caranya: ditampi atau diayak untuk memisahkan polong dari kotoran. Pisahkan polong bernas. Kumpulkan polong yang baik, bernas dan seragam ukurannya.3. Penyimpanana. Penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering. b. Penyimpanan dalam bentuk biji kering. c. Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukan ke dalam wadah.4. Pengemasan dan Pengangkutan. Produk mentah/polong mentah dapat dilakukan pengemasan dengan menggunakan plastic per 10 kg. Dapat juga berupa kemasan kue atau bentuk makanan yang sudah dimasak seperti kacang rebus, kacang goreng dan berbagai jenis kue dari kacang tanah. Kacang tanah dikemas dalam karung goni atau dari bahan lain yang sesuai kuat dan bersih, kemudian dijahit, berat setiap karung disesuaikan dengan besarnya karung. Namun diperhitungkan agar tahan pada saat diangkat-angkat atau saat dilakukan pembongkaran. Di bagian luar karung (kecuali dalam bentuk curah) ditulis dengan bahan yang aman yang tidak luntur dengan jelas terbaca antara lain: (Hidayat, 1999)i. Produksi Indonesia. ii. Daerah asal produksi.iii. Nama dan mutu barang.iv. Nama perusahaan/pengekspor.v. Berat bruto.vi. Berat netto.vii. Nomor karung.viii. Tujuan.5. Harga produksi a. Benih Penjenis (BS):Rp. 25.000 /kg (Kedelai, Kacang tanah, Kacang hijau).b. Benih Dasar (FS) : Rp. 15.000 /kg (Kedelai, Kacang tanah, Kacang hijau).

DAFTAR PUSTAKA

AAK, 2000. Kacang Tanah. Kanisius. Jakarta. Goldsworthy, P.R and N.M. Fisher. 1996. Fisiologi Budidaya Tanaman Tropik. Diterjemahkan oleh Tohari. Gadja Mada University Press. Yogyakarta.Hidayat, Rachman. 1999. Teknik Produksi Benih Kacang Tanah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.Mangoendidjojo. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius. Yogyakarta.Murrinie, Endang Dewi. 2011. Analisis Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah dan Pergeseran Komposisi Gulma pada Frekuensi Penyiangan dan Jarak Tanam yang Berbeda. Jurnal Sains dan Teknologi. ISSN: 1979-6870.Pitojo, Setijo. 2005. Benih Kacang Tanah. Kanisius. yogyakarta. Rukmana, Rahmat. 2000. Kacang Tanah. Kanisius. Yogyakarta.Sumarno. 1986. Teknik Budidaya Kacang Tanah. Penerbit Sinar Baru. Bandung.Suprapto. 2006. Bertanam Kacang Tanah. Kanisius. Jakarta.Sutopo, L.1998. Teknologi Benih. Raja Gafindo Persada. Jakarta. Weiss, E.A. 1983. Oil Seed Crops. Logman Inc. New Cork. USA.