petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

69
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PRODUKSI KACANG TANAH DAN KACANG HIJAU TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2016

Upload: dangdan

Post on 09-Dec-2016

262 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

i

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN PRODUKSI KACANG TANAH DAN

KACANG HIJAU TAHUN ANGGARAN 2016

KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

2016

Page 2: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

i

KATA PENGANTAR

Kacang tanah, kacang hijau dan aneka kacang merupakan komoditas strategis

karena permintaannya cukup besar setiap tahun, baik untuk pangan, pakan

maupun industri. Beragamnya produk olahan berbahan baku kacang tanah,

kacang hijau dan aneka kacang mendorong tersedianya bahan baku yang cukup

baik kualitas maupun kuantitasnya. Pada tahun 2016 telah ditetapkan target

produksi kacang tanah sebesar 755.750 ton dan kacang hijau sebesar 295.900

ton. Agar dapat tercapai sasaran produksi tersebut diperlukan strategi pencapaian

produksi untuk memenuhi kebutuhan kacang tanah dan kacang hijau dalam negeri

melalui produktivitas dan perluasan areal tanam di daerah sentra maupun daerah

pengembangan oleh semua pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,

Stakeholder, instansi terkait maupun masyakarat pertanian lainnya.

Dalam rangka membahani pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi kacang

tanah dan kacang hijau tahun 2016, maka disusun Petunjuk Teknis Pengelolaan

Produksi kacang tanah dan kacang hijau Tahun 2016 sebagai acuan bagi satker

masing-masing daerah dalam menyusun Petunjuk Teknis (Juknis).

Dengan diterbitkannya Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan

Kacang Hijau Tahun 2016 ini, diharapkan semua pihak dapat saling berkoordinasi

dan bersinergi sehingga kegiatan pengelolaan produksi Kacang Tanah dan

Kacang Hijau dapat berjalan sesuai yang diharapkan sehingga sasaran produksi

Kacang Tanah dan Kacang Hijau dapat tercapai.

Jakarta, Direktur Jenderal Tanaman Pangan

Dr. Ir. Hasil Sembiring, M.Sc NIP 196002101988031001

Page 3: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i Daftar Isi ............................................................................................................. ii Daftar Tabel ........................................................................................................ iii Daftar Lampiran .................................................................................................. iv

Bab I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang

B. Tujuan C. Definisi D. Dasar Hukum

1 2 3 5

Bab II Sasaran, Strategi dan Kebijakan 6

A. Sasaran B. Strategi C. Kebijakan

6 7 8

Bab III Program, Kegiatan dan Output Pengelolaan Produksi Kacang Tanah, Kacang Hijau dan Aneka Kacang

9

A. Program 9

Bab IV Pembinaan 17

Bab V Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan 20 A. Pemantauan dan Evaluasi

B. Pelaporan 20 20

Bab VI Penutup 23

Lampiran 25

Teknologi Budidaya dan Deskripsi Varietas Kacang Tanah, Kacang Hijau dan Aneka Kacang

Page 4: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

iii

DAFTAR TABEL

Hal

1 Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2016

6

2 Upaya Peningkatan Produksi Kacang Tanah Dan Kacang Hijau Tahun 2016

7

3 Skenario Pencapaian Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2016

10

4 Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target Kegiatan Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2016

15

5 Faktor Resiko yang Kemungkinan Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan

16

Page 5: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

1. Lokasi Kegiatan Aneka Kacang Tahun 2003-2011 25

2. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Kacang Tanah Tahun 2016

26

Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Kacang Hijau Tahun 2016

27

3. Rencana Jadwal Pelaksanaan Pembinaan Kacang Tanah/Kacang Hijau/Aneka Kacang Tahun 2016

28

4. Rencana Dan Realisasi Tanam Kacang Tanah/Kacang Hijau/Aneka Kacang Tahun 2016

29

5. Rencana Dan Realisasi Panen Kacang Tanah/Kacang Hijau/Aneka Kacang Tahun 2016

30

6. Rencana Dan Realisasi Produktivitas Kacang Tanah/ Kacang Hijau/Aneka Kacang Tahun 2016

31

7. Rencana Dan Realisasi Produksi Kacang Tanah/ Kacang Hijau/Aneka Kacang Tahun 2016

32

8. Biaya Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Kacang Tanah, Kacang Hijau dan Aneka Kacang Per Hektar Tahun 2016

33

Page 6: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

1

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kacang tanah, kacang hijau, dan aneka kacang merupakan komoditas

strategis karena permintaannya cukup besar setiap tahun, baik untuk

pangan, pakan maupun industri. Beragamnya produk olahan

berbahan baku kacang tanah, kacang hijau mendorong tersedianya

bahan baku yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya.

Kebutuhan akan kacang tanah dan kacang hijau terus meningkat dari

tahun ke tahun seiring dengan pertumbuhan penduduk. Rata-rata

kebutuhan setiap tahunnya untuk kacang tanah sebesar ± 816 ribu ton

biji kering dan kacang hijau sebesar + 300 ribu ton biji kering,

sedangkan produksi dalam negeri pada saat ini untuk kacang tanah

sebesar 638.896 ton dan kacang hijau sebesar 244.589 ton (ATAP

Tahun 2014, BPS) atau kacang tanah 79,86% dan kacang hijau 81,52

% dari kebutuhan. Sedangkan berdasarkan ARAM II tahun 2016 untuk

kacang tanah mencapai 610.337 ton (76,29%) dan kacang hijau baru

mencapai 265.416 ton (88,47 %).

Untuk meningkatkan produksi kacang tanah, kacang hijau dan aneka

kacang dalam negeri tahun 2015 diperlukan strategi pencapaian

produksi yang akan dilakukan dengan peningkatan produktivitas

melalui kegiatan optimalisasi pembinaan didaerah sentra produksi

maupun daerah pengembangan yang dilakukan oleh semua pihak baik

Page 7: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

2

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota),

Stakeholders, Instansi terkait maupun masyarakat pertanian lainnya.

Peluang pengembangan kacang tanah, kacang hijau dan aneka

kacang masih terbuka luas diantaranya melalui perluasan areal tanam

baru, peningkatan Indeks Pertanaman (IP), kesenjangan hasil

perhektar antara hasil penelitian dengan rata-rata hasil petani,

tersedianya paket teknologi baru dan benih unggul bermutu serta

peluang pasar yang cukup besar akibat meningkatnya kebutuhan

konsumsi dan berkembangnya industri olahan (susu, tahu, mie,

minyak, biskuit, selai, bubur dan kosmetik).

Kegiatan pengelolaan tanaman kacang tanah, kacang hijau dan aneka

kacang sangat perlu dilakukan dalam rangka peningkatan

produktivitas dan produksi dengan memberikan pembinaan/bimbingan

dan sosialisasi kepada petugas maupun petani.

B. Tujuan

1) Mendukung peningkatan produktivitas dan produksi kacang tanah,

dan kacang hijau nasional dalam rangka mencapai sasaran produksi

kacang tanah dan kacang hijau tahun 2016 yang telah ditetapkan

serta pengembangan aneka kacang.

2) Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan

peningkatan produksi melalui pengembangan budidaya kacang

tanah dan kacang hijau dan aneka kacang antara pusat, provinsi

dan kabupaten.

Page 8: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

3

3) Mempercepat penerapan teknologi spesifik lokasi oleh petani

sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam

mengelola usahataninya untuk mendukung peningkatan produksi

nasional.

4) Memfasilitasi dan memediasi stakeholders terkait dalam rangka

mendukung peningkatan produksi dan pengembangan komoditas

kacang tanah, kacang hijau dan aneka kacang dari hulu hingga hilir

5) Meningkatkan produktivitas, produksi dan pendapatan serta taraf

hidup petani kacang tanah, kacang hijau, dan aneka kacang.

C. Definisi

1. Pertanian (mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,

dan peternakan), adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu,

usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan

sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan

berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan

manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi

kesejahteraan masyarakat

2. Petani, adalah perorangan warga negara Indonesia beserta

keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang

pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa dan

tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu,

usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang.

Page 9: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

4

3. Petani Swadaya adalah semua upaya yang berasal dari modal

petani sendiri

4. Kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang

dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan; kesamaan kondisi

lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya; kesamaan komoditas; dan

keakraban untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha

anggota.

5. Gabungan Kelompok tani (gapoktan) adalah Gabungan

kelompoktani (GAPOKTAN) adalah kumpulan beberapa kelompok

tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala

ekonomi dan efisiensi usaha.

6. Usaha tani, adalah usaha dibidang pertanian, peternakan dan

perkebunan.

7. Intensifikasi pertanian adalah Pola penerapan teknologi usahatani

budidaya komoditas, yang dititik beratkan dalam rangka

meningkatkan kualitas dan kuantitas serta produktivitas per hektar,

dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas sumberdaya alam

per satuan luas melalui penerapan teknologi tepat guna, peningkatan

pemanfaatan semua sarana dan prasarana seperti air, benih unggul,

pupuk dan pestisida.

8. Perluasan Areal Tanam adalah kegiatan penambahan areal tanam

melalui peningkatan Indeks pertanaman baik di lahan sawah, lahan

kering.

Page 10: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

5

9. Petugas/Pemandu Lapangan (PL) adalah Penyuluh Pertanian,

Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Pengawas

Benih Tanaman (PBT) atau petani.

10. Varietas unggul adalah varietas yang telah dilepas oleh Pemerintah

baik berupa varietas baru maupun varietas lokal yang mempunyai

kelebihan dalam potensi hasil dan/atau sifat-sifat lainnya.

11. Benih varietas unggul bersertifikat adalah benih bina yang telah

disertifikasi.

D. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya

Tanaman;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana

Kerja Pemerintah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010 tentang Usaha

Budidaya Tanaman;

4. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan

Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis

Sumber Daya Lokal;

5. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana

Kerja Pemerintah Tahun 2014

Page 11: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

6

6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

48/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman Budidaya

Tanaman Pangan Yang Baik dan Benar (Good Agriculture

Practises);

7. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/Pd.310/9/2006

tentang Jenis Komoditi Tanaman Binaan Direktorat Jenderal

Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat

Jenderal Hortikultura;

8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39/Permentan/OT.140/6/

2010 tentang Pedoman Perizinan Usaha Budidaya Tanaman

Pangan;

9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/ Permentan/OT.140/10/

2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi

Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal;

Page 12: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

7

BAB II

SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Sasaran

Dalam upaya peningkatan produksi kacang tanah dan kacang hijau

untuk mencapai sasaran produksi kacang tanah tahun 2016

ditargetkan sebesar 755.750 ton dan kacang hijau tahun 2016

ditargetkan sebesar 295.900 ton. Rincian sasaran luas tanam, luas

panen, produktivitas, dan produksi kacang tanah dan kacang hijau

sebagai berikut:

Tabel 1. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi

Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2016

Luas Tanam (Ha) 552.250

Luas Panen (Ha) 525.950

Produktivitas (Ku/Ha) 14,37

Produksi (Ton) 755.750

Luas Tanam (Ha) 261.100

Luas Panen (Ha) 248.650

Produktivitas (Ku/Ha) 11,90

Produksi (Ton) 295.900

KACANG TANAH

KACANG HIJAU

KOMODITI URAIAN SASARAN 2016

Sasaran tersebut dapat dicapai dengan asumsi semua faktor

pendukung berjalan sesuai dengan yang diharapkan antara lain

tersedianya sarana prasarana produksi, sumberdaya manusia, lahan,

air, iklim yang mendukung dan kebijakan yang kondusif.

Page 13: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

8

Sasaran utama Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi (Akabi)

tahun 2015-2019 merupakan turunan dari sasaran utama

pembangunan pertanian yaitu: a) mewujudkan pencapaian produksi

kedelai; dan b) mewujudkan peningkatan diversifikasi pangan.

Pencapaian keempat sasaran (target) utama diharapkan dapat

memberikan dampak kinerja yang signifikan bagi pemenuhan

kebutuhan nasional terutama ketahanan pangan nasional. Selain itu,

dampak dari kinerja tersebut juga diharapkan dapat mengurangi jumlah

kemiskinan dan meningkatkan pendapatan bagi negara.

Dalam upaya peningkatan produksi kacang tanah dan kacang hijau

maka ditetapkan sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas dan

produksi Tahun 2016 adalah seperti pada Tabel 1, sedangkan secara

rinci per provinsi pada Lampiran 2.

Tabel 2. Upaya Peningkatan Produksi Kacang Tanah Dan Kacang

Hijau Tahun 2016

ARAM II

2015

Luas Tanam (Ha) 552.250

Luas Panen (Ha) 460.157 525.950 14,30

Produktivitas (Ku/Ha) 13,26 14,37 8,37

Produksi (Ton) 610.337 742.750 21,70

Luas Tanam (Ha) 261.100

Luas Panen (Ha) 226.584 248.650 9,74

Produktivitas (Ku/Ha) 11,71 11,90 1,60

Produksi (Ton) 265.416 295.900 11,49

KACANG TANAH

KACANG HIJAU

KOMODITI URAIAN SASARAN 2016PENINGKATAN

(%)

Sasaran tersebut dapat dicapai dengan asumsi semua faktor

pendukung berjalan sesuai dengan yang diharapkan antara lain

tersedianya sarana prasarana produksi, sumberdaya manusia, lahan,

air, iklim yang mendukung dan kebijakan yang kondusif.

Page 14: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

9

B. Strategi

Strategi pencapaian peningkatan produksi kacang tanah dan kacang

hijau tahun 2016 dilakukan melalui:

1. Peningkatan Produktivitas

Upaya peningkatan produktivitas dilaksanakan melalui; a) perakitan,

diseminasi dan penerapan paket teknologi tepat guna spesifik,

b) penerapan dan pengembangan teknologi, c) disertai pengawalan,

sosialisasi, pemantauan, pendampingan dan koordinasi.

2. Perluasan Areal Tanam

Dilaksanakan melalui a) optimalisasi lahan lahan kering/terlantar;

b) investasi pihak swasta dan c) kemitraan dengan para pelaku

usaha di bidang kacang tanah dan kacang hijau.

3. Pengamanan Produksi

Pengamanan produksi dimaksudkan untuk mengurangi dampak

perubahan iklim seperti kabanjiran dan kekeringan serta

pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) dan

pengamanan kualitas produksi serta mengurangi kehilangan hasil

pada saat penanganan panen dan pasca panen.

4. Peningkatan Manajemen.

Strategi ini dilakukan melalui antara lain a) pengelolaan kebijakan

fiskal; b) perbaikan sistem perkreditan pertanian; c) penguatan

sistem data, d)pengembangan kawasan food estate,

e) Pengembangan sistem resi gudang, f) Penguatan petugas

lapangan, g) pemantapan pola pengadaan saprodi; h)penataan

kebijakan subsidi pertanian; i) pembangunan sistem informasi

agribisnis secara terpadu dari hulu on-farm dan hilir.

Page 15: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

10

C. Kebijakan

Secara operasional, kebijakan aneka kacang dan umbi diprioritaskan

pada 1) pencapaian swasembada kedelai 2) pengembangan

komoditas kacang tanah, kacang hijau, ubikayu, ubijalar dan aneka

umbi, 3) mengembangkan agribisnis akabi secara terpadu dengan

menumbuhkan peran swasta, koperasi dan BUMN, 4) mendukung

gerakan peningkatan diversifikasi pangan, 5) meningkatkan sumber

permodalan yang mudah diakses oleh petani, 6) memperbaiki

tataniaga akabi yang kondusif bagi petani

Page 16: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

11

BAB III

PROGRAM DAN KEGIATAN OUTPUT PENGELOLAAN

TANAMAN KACANG TANAH DAN KACANG HIJAU SERTA

ANEKA KACANG TERPADU TA. 2016

A. Program

Dalam rangka meningkatkan produksi kacang tanah dan kacang hijau

nasional pada tahun 2016, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

menetapkan program tahun 2016 yaitu Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan sebagai

upaya dalam mencapai sasaran produksi tanaman pangan termasuk

produksi kacang tanah dan kacang hijau. Program ini merupakan salah

satu program Kementerian Pertanian untuk mewujudkan pemenuhan

kebutuhan produksi di sub sektor tanaman pangan. Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan sebagai salah satu unit kerja di Kementerian

Pertanian mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi sasaran

tersebut sehingga wajib melakukan upaya pencapaian sasaran produksi

dengan prioritas peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam dan

mutu hasil.

Dalam mewujudkan pencapaian kinerja program tanaman pangan

tersebut, diukur dengan tercapainya sasaran produksi tanaman pangan

termasuk kacang tanah dan kacang hijau. . Oleh karena itu pencapaian

tersebut didukung oleh pencapaian kinerja kegiatan dari Direktorat

Aneka Kacang dan Umbi dalam program Pengelolaan Produksi

Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.

Page 17: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

12

Tabel 3. Skenario Pencapaian Produksi Kacang Tanah dan Kacang

Hijau Tahun 2016

LUAS TANAM LUAS PANEN PRODUKTIVITAS PRODUKSI

(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

KACANG TANAH (2016)

1 373.916 356.120 14,86 529.042

-Diseminasi dan penerapan paket teknologi budidaya pada

pertanaman ditingkat petani 373.366 355.597 14,86 528.258

- Bantuan saprodi kacang tanah CF-SKR 550 523 15,00 784

2 178.335 169.830 13,35 226.708

- Promosi Investasi 11.130 10.674 15,19 16.333

- Mendorong pemanfaatan lahan terlantar 47.387 45.129 11,45 51.650

- Mendorong peningkatan IP 119.818 114.027 13,92 158.725

JUMLAH 1 + 2 552.250 525.950 14,37 755.750

KACANG HIJAU (2016)

1 170.951 162.794 12,52 203.780

-Diseminasi dan penerapan paket teknologi budidaya pada

pertanaman ditingkat petani 170.951 162.794 12,52 203.780

2 90.149 85.856 10,73 92.120

- Mendorong pemanfaatan lahan terlantar 75.685 72.081 10,59 76.334

- Mendorong peningkatan IP 14.464 13.775 11,46 15.786

JUMLAH 1 + 2 261.100 248.650 11,90 295.900

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

PERLUASAN AREAL TANAM

NO. URAIAN

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

PERLUASAN AREAL TANAM

Skenario pencapaian sasaran produksi kacang tanah dan kacang hijau

tahun 2016 dapat dicapai apabila seluruh faktor pendukung berjalan

sesuai dengan yang diharapkan antara lain:

1. Tersedianya sarana produksi seperti benih, pupuk dll.

2. Kondisi iklim yang mendukung pertanaman kacang tanah dan kacang

hijau

3. Dukungan nyata pemerintah pusat dan daerah serta seluruh

pemangku kepentingan lainnya/pelaku usaha

Page 18: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

13

Berdasarkan skenario pencapaian produksi kacang tanah dan kacang

hijau tahun 2016 yang dibiayai oleh APBN 2016 melalui pembinaan

teknologi pada pertanaman swadaya petani yang selama ini terbiasa

melakukan budidaya kacang tanah dan kacang hijau, promosi investasi

kepada pelaku usaha maupun bantuan peningkatan produksi kacang

tanah melalui peningkatan produktivitas seluas 373.916 ha yang terdiri

dari swadaya 373.336 ha dan bantuan CF-SKR 550 ha dan perluasan

areal tanam seluas 178.335 ha. Sedangkan untuk kacang hijau

peningkatan produktivitas seluas 170.951 ha dan perluasan areal

tanam seluas 90.149 ha sehingga sasaran produksi kacang tanah

maupun kacang hijau tahun 2016 yang telah ditetapkan diharapkan

dapat tercapai.

b. Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah dan

kacang hijau tahun 2016 yang dialokasikan di daerah maupun

dukungan kegiatan yang dialokasikan di pusat sebagai berikut :

1. Pembinaan Peningkatan Produktivitas Kacang Tanah dan

Kacang Hijau Swadaya

Pembinaan pada lahan yang biasa ditanami kacang tanah dan

kacang hijau saat ini (eksisting) yang tidak mendapat bantuan

diharapkan dapat dikelola secara swadaya. Dalam areal swadaya ini

dilakukan pengawalan dan pendampingan oleh petugas lapangan

(PPL/POPT/Petugas Dinas Pertanian Kabupaten/Kota). Luas areal

tanam pengembangan kacang tanah dan kacang hijau secara

swadaya yang direncanakan dilakukan pengawalan dan

pendampingan kacang tanah seluas 373.366 hektar dan kacang

Page 19: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

14

hijau seluas 170.951 hektar. Dukungan pemerintah yang disediakan

berupa pupuk bersubsidi, pembiayaan kredit dan sumber

permodalan lainnya.

2. Pengembangan Kacang tanah dan Kacang hijau Melalui

Kemitraan

Pengembangan kacang tanah dan kacang hijau melalui kemitraan

diperlukan koordinasi dan menggerakkan semua pemangku

kepentingan (stakeholder, instansi terkait, pelaku usaha, petani dan

lembaga swadaya) untuk mencapai sasaran produksi kacang tanah

dan kacang hijau.

3. Pembinaan, Bimbingan dan Monitoring

Dalam upaya pencapaian sasaran produksi tahun anggaran 2016

untuk komoditas kacang tanah dan kacang hijau, dilakukan kegiatan

pembinaan, bimbingan dan monitoring peningkatan produksi

terhadap kelompok tani yang melaksanakan budidaya komoditas

kacang tanah dan kacang hijau secara swadaya, maupun yang

menerima bantuan. Sasaran pembinaan, bimbingan dan monitoring

adalah agar program dan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai

rencana, dan tercapainya sasaran peningkatan produksi.

Pembinaan, bimbingan dan monitoring, dilaksanakan secara

berjenjang oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Dinas

Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Kantor

Cabang Dinas Pertanian Kecamatan, Penyuluh Pertanian Lapangan

dan pemangku kepentingan lainnya.

Page 20: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

15

4. Penyiapan Kebijakan dan Regulasi, Sosialisasi, Pengelolaan

Data dan Informasi.

Kegiatan penyiapan kebijakan yang mendorong peningkatan

produksi kacang tanah dan kacang hijau, dilaksanakan melalui :

a. Penyiapan Kebijakan dan Regulasi

Kegiatan penyiapan kebijakan dan regulasi yang mendorong

peningkatan produksi kacang tanah dan kacang hijau meliputi :

Bidang Budidaya

Kebijakan di bidang budidaya tanaman pangan yang dapat

meningkatkan produktivitas dan produksi antara lain:

Penerapan pengelolaan tanaman terpadu/ Pedoman Budidaya

Tanaman Pangan yang Baik dan Benar sehingga diperoleh

produktivitas yang tinggi dan bermutu serta aman dikonsumsi.

Penggunaan benih varietas unggul baik varietas baru mapun lokal

yang mempunyai kelebihan dalam potensi hasil atau sifat lainnya.

Pengalokasian subsidi pupuk dalam rangka mendukung

ketahanan pangan nasional harus memenuhi prinsip 6 tepat yaitu :

jenis, jumlah,harga, tempat, waktu dan mutu sehingga petani

mudah dalam mendapatkan pupuk dengan harga yang terjangkau.

Rekomendasi teknologi spesifik lokasi yang dapat diterapkan di

tingkat petani.

Mengoptimalkan peran penyuluh/petugas dalam pendampingan

penerapan teknologi budidaya di tingkat petani.

Page 21: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

16

Bidang Pembiayaan

Kebijakan di bidang pembiayaan sektor pertanian diharapkan

dapat meningkatkan aksesibilitas petani dan pelaku agribisnis

terhadap sumber pembiayaan yang ada, antara lain:

Memanfaatkan skim kredit yang tersedia sebagai sumber

permodalan yang berbunga rendah.

Meningkatkan peran pemerintah pusat dan daerah dalam

memberikan fasilitasi, intermediasi, pendampingan dan

pengawalan untuk akses pembiayaan ke lembaga keuangan.

Mensosialisasikan sumber pembiayaan pertanian yang telah

tersedia kepada petani.

Bidang Investasi

Peran investasi sangat penting dalam mengembangkan sektor

pertanian, antara lain:

Mensinergiskan kebijakan dalam pemerintahan, baik di tingkat

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sehingga

investor mendapatkan suatu kepastian untuk menanamkan

modalnya di bidang pertanian.

Memberikan jaminan kestabilan politik dan keamanan

investasi.

Perbaikan infrastruktur sehingga dapat meminimalisasi resiko

dan ketidakpastian yang dihadapi.

Bidang Pasca Panen dan Pemasaran Hasil

Kebijakan di bidang pasca panen dan pemasaran hasil antara

lain:

Page 22: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

17

Memberdayakan SDM dan kelembagaan usaha di bidang

pasca panen dan pemasaran hasil.

Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi pasca panen

melalui kerjasama dan koordinasi dengan lembaga riset dan

Perguruan Tinggi.

Memperbaiki tata niaga kacang tanah, kacang hijau dan aneka

kacang yang kondusif bagi petani.

Meningkatkan pelayanan informasi pasar.

Meningkatkan promosi agar sistem pemasaran lebih efektif.

Meningkatkan penyuluhan, pendampingan, dan pelatihan di

bidang pasca panen, pengolahan serta pemasaran hasil

pertanian.

b. Pengolahan Data dan Informasi

Pengelolaan Data dan Informasi dilakukan secara berjenjang oleh

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi,

Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan tingkat lapangan.

c. Sarana Penunjang Kelancaran Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan pengadaan sarana penunjang kelancaran tugas kantor

berupa peralatan, bahan maupun honor yang di alokasikan dipusat

maupun di daerah, agar dilaksanakan secara efisien, efektif, dan

dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Page 23: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

18

Sasaran Strategis dan Indikator Keluaran (Output) Kegiatan

Untuk mencapai sasaran strategis pengelolaan produksi kacang tanah

dan kacang hijau, serta aneka kacang mendorong berbagai kegiatan

strategis meliputi:

1. Optimalisasi pembinaan seluas 552.250 ha untuk kacang tanah dan

kacang hijau seluas 261.100 ha.

2. Pembinaan daerah rintisan aneka kacang dilaksanakan melalui

koordinasi stakeholder dan sosialisasi.

Sasaran strategis, indikator kinerja dan target kegiatan pengelolaan

produksi kacang tanah dan kacang hijau Tahun 2016, seperti tabel

berikut:

Tabel 4. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target

Kegiatan Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang

Hijau Tahun 2016

Target

(Ha)

1 Bantuan saprodi kacang tanah CF-SKR 550

2 Diseminasi dan penerapan paket teknologi budidaya pada

pertanaman kacang tanah ditingkat petani

373.366

3 Perluasan areal tanam kacang tanah dengan promosi

investasi, mendorong pemanfaatan lahan terlantar dan

peningkatan IP

178.335

4 Diseminasi dan penerapan paket teknologi budidaya pada

pertanaman kacang hijau ditingkat petani

170.951

5 Perluasan areal tanam kacang hijau dengan mendorong

pemanfaatan lahan terlantar dan peningkatan IP

90.149

Sasaran Strategis

Mendorong

peningkatan

produktivitas dan

produksi melalui

bantuan dana hibah,

pembinaan teknologi

budidaya dan promosi

investasi

Indikator Kinerja

Page 24: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

19

Penilaian Resiko Indikator Kinerja Keberhasilan

Luas areal penerapan budidaya tanaman kacang tanah, kacang hijau

dan aneka kacang yang tepat dan berkelanjutan diprioritaskan pada

kegiatan optimalisasi pembinaan budidaya kacang tanah dan kacang

hijau. Pembinaan daerah rintisan aneka kacang dapat dilakukan lebih

intensif. Sebagai tolak ukur keberhasilan kegiatan pengelolaan

produksi kacang tanah, kacang hijau dan aneka kacang yaitu realisasi

tanam dan penyerapan anggaran yang telah dialokasikan harus

bersinergi baik ditingkat pusat sampai tingkat kabupaten/kota. Jika hal

tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan maka kinerja Direktorat

Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dianggap kurang berhasil walaupun

tidak berjalannya kegiatan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor

baik internal maupun eksternal yang tidak bisa ditanggulangi. Untuk

mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan langkah-langkah

pencegahan. Beberapa faktor resiko yang kemungkinan berpengaruh

terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan seperti Tabel berikut :

Page 25: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

20

Tabel 5. Faktor Resiko yang Kemungkinan Berpengaruh Terhadap

Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan

No Uraian Kegiatan Resiko

1 Koordinasi dengan Stakeholder

a. Kesepakatan kerjasama

b. Komitmen stakeholder

c. Fasilitasi Kebijakan Pemerintah

2 Pembinaan, Monitoring, Supervisi dan pendampingan

a. Ketersediaan anggaran

b. Kontinuitas dan ketepatan pelaksanaan

c. Ketersediaan data

d. Ketersediaan SDM

3 Penyusun kebijakan, Pedoman, Juklak, Juknis, Sosialisasi, data dan informasi

a. Komitmen seluruh stakeholder dalam mengeluarkan kebijakan

b. Ketersediaan SDM yang handal dalam penyajian data dan informasi

c. Ketersediaan sarana teknologi data dan informasi,

d. Biaya

e. Kemudahan akses terhadap data

4 Sarana dan prasarana penunjang

a. Ketersediaan SDM

b. Efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan

Page 26: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

21

BAB. IV

PEMBINAAN

Pembinaan kelompok tani dilakukan secara berkelanjutan sehingga

kelompok tani mampu mengembangkan usahanya secara mandiri. Untuk itu

diperlukan dukungan dana pembinaan lanjutan yang bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

1. Struktur Organisasi

Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaidah pengelolaan sesuai

prinsip pelaksanaan Pemerintah yang baik (good governance) dan

pemerintah yang bersih (clean goverment), maka pelaksanaan kegiatan

pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang hijau harus memenuhi

prinsip-prinsip :

a. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan;

b. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN);

c. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transparansi dan

demokratisasi;

d. Memenuhi asas akuntabilitas.

Tanggung jawab teknis pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi

kacang tanah dan kacang hijau berada pada Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota yang membidangi tanaman pangan, sedangkan

tanggung jawab koordinasi pembinaan program berada pada Dinas

Pertanian Provinsi yang membidangi tanaman pangan atas nama

Gubernur. Tanggung jawab atas program dan kegiatan berada pada

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan memberikan fasilitasi

Page 27: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

22

program dan kegiatan kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kegiatan

koordinasi pembinaan lintas kabupaten/kota difasilitasi oleh provinsi,

sedangkan kegiatan koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional

difasilitasi oleh kabupaten/kota. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan

di tingkat provinsi dibentuk Tim Pembina Provinsi dan pada tingkat

kabupaten/kota dibentuk Tim Teknis Kabupaten/Kota.

2. Penanggung Jawab Program

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memfasilitasi koordinasi persiapan,

pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan antara lain :

a. Menyusun petunjuk teknis dan pola pemberdayaan yang berkelanjutan

untuk mengarahkan kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran

sesuai Renstra yang ditetapkan;

b. Menggalang kemitraan dengan provinsi dan kabupaten/kota dalam

pelaksanaan, pemantauan/pengendalian dan evaluasi kegiatan;

c. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dari pelaksanaan program

dan anggaran.

3. Tim Pembina Provinsi

Tim Pembina Provinsi ditunjuk dan ditetapkan oleh Gubernur atau Kepala

Dinas Pertanian yang membidangi tanaman pangan.

Tugas Tim Pembina Provinsi :

a. Melakukan koordinasi lintas sektoral, antar instansi di tingkat provinsi

dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan;

Page 28: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

23

b. Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis Kabupaten/Kota dalam

pemantauan dan pengendalian serta membantu mengatasi

permasalahan di lapangan;

c. Menyusun laporan hasil pemantauan dan pengendalian serta

menyampaikan laporan ke tingkat Pusat.

4. Tim Teknis Kabupaten/Kota

Tim Teknis Kabupateb/Kota ditunjuk dan ditetapkan oleh Bupati/Walikota

setempat atau Kepala Dinas Pertanian yang membidangi tanaman

pangan. Tugas Tim Teknis Kabupaten/Kota yaitu :

a. Melakukan sosialisasi dan seleksi calon kelompok sasaran;

b. Melakukan bimbingan teknis, pemantauan/pengendalian dan evaluasi;

c. Membuat laporan hasil pemantauan/pengendalian dan evaluasi.

Tim Pembina tingkat Provinsi serta Tim Teknis tingkat Kabupaten/Kota

melaksanakan koordinasi mulai dari tingkat desa, kecamatan,

kabupaten/kota sampai tingkat provinsi. Pembinaan yang dilakukan

meliputi :

1. Pelaksanaan pembinaan dilakukan secara periodik mulai dari

persiapan sampai dengan panen dan berjenjang mulai dari provinsi,

kabupaten/kota dan kecamatan serta desa.

2. Provinsi melakukan pembinaan pelaksanaan peningkatan produksi

kacang tanah dan kacang hijau di kabupaten/kota disesuaikan dengan

situasi dan ketersediaan dana yang ada.

Page 29: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

24

3. Kabupaten/Kota melakukan pembinaan pelaksanaan produksi produksi

kacang tanah dan kacang hijau di tingkat lapangan/kelompok tani

disesuaikan dengan situasi dan ketersediaan dana yang ada.

Page 30: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

25

BAB. V

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai

permasalahan yang mungkin timbul maupun tingkat keberhasilan yang

dapat dicapai dalam pelaksanaan program dan kegiatan sehingga dapat

dilakukan tindakan korektif sedini mungkin. Pemantauan dan Evaluasi

dilaksanakan secara berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi

dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.

Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara periodik dan

berjenjang sesuai dengan tahapan kegiatan pengembangan usaha

kelompok yang dilakukan dari awal kegiatan sampai dengan akhir

kegiatan. Evaluasi meliputi: 1) komponen kegiatan dalam mendukung

pencapaian produksi kacang tanah dan kacang hijau tahun 2016,

2) tingkat pencapaian sasaran areal tanam dan produksi, 3) kenaikan

tingkat produktivitas dan produksi, 4) permasalahan yang timbul di

tingkat lapang, 5) kegiatan pendukung lainnya.

B. Pelaporan Kegiatan pelaporan dilaksanakan oleh petugas Provinsi,

Kabupaten/Kota, dan Kecamatan secara periodik setiap bulan.

Pelaporan dilakukan secara berjenjang yaitu dari pemandu lapangan ke

Kabupaten/Kota, Provinsi dan pusat.

Page 31: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

26

1. Laporan Kegiatan

Pelaporan kegiatan meliputi laporan pelaksanaan program,

pelaksanaan kegiatan, penyampaian data dan informasi dan laporan

akhir pelaksanaan program dan kegiatan yang memuat evaluasi,

kesimpulan, saran serta data dukung lainnya sebagaimana dalam

format laporan pada Lampiran 4, 5, 6, 7 dan 8 .

2. Laporan Program

a. Sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi bulanan

1) Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota merencanakan dan

membuat laporan blanko sasaran tanam, panen, produktivitas

dan produksi kacang tanah dan kacang hijau tahun 2016.

2) Laporan sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi

kacang tanah dan kacang hijau tahun 2016 kabupaten/kota di

laporkan ke provinsi.

3) Provinsi mengirim laporan sasaran tanam, panen, produktivitas

dan produksi kacang tanah dan kacang hijau tahun 2016 ke

pusat.

b. Realisasi sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi

bulanan

1) Kabupaten/Kota mengirimkan laporan blanko realisasi tanam,

panen, produktivitas dan produksi kacang tanah dan kacang

hijau bulanan tahun 2016 ke provinsi.

Page 32: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

27

2) Provinsi mengirimkan laporan blanko realisasi tanam, panen,

produktivitas dan produksi kacang tanah dan kacang hijau

bulanan tahun 2016 ke pusat.

3) Penyampaian laporan realisasi tanam, panen, produktivitas

dan produksi kacang tanah dan kacang hijau tahun 2016

kabupaten/kota di laporkan ke provinsi dan pusat setiap bulan

sampai akhir tahun.

c. Kendala dan permasalahan yang dihadapi ditingkat lapangan

1) Dinas Kabupaten/Kota memberikan laporan kendala dan

permasalahan kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah

dan kacang hijau lapangan antara lain meliputi bagaimana

ketersediaan benih, tanaman yang terkena OPT, banjir

maupun kekeringan.

2) Berdasarkan laporan kabupaten/kota yang disampaikan ke

Dinas Pertanian Provinsi dan akan di laporkan ke pusat.

3) Laporan kendala dan permasalahan di tingkat lapangan

disampaikan ke pusat setiap bulan.

4) Perkembangan serangan OPT dilakukan bulanan, triwulan dan

tahunan.

5) Berdasarkan hasil laporan perkembangan tersebut akan

dievaluasi oleh pusat dan daerah.

Laporan ke pusat disampaikan ke Direktorat Budidaya Aneka Kacang

dan Umbi Jl. Raya Ragunan No 15 Pasar Minggu, Jakarta Selatan

12520; no. telepon (021) 7805342; faksimili (021) 7805179; email:

[email protected].

Page 33: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

28

BAB. VI

P E N U T U P

Peningkatan produktivitas kacang tanah, kacang hijau dan aneka

kacang melalui optimalisasi pembinaan merupakan salah satu terobosan

yang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar pada

produksi akan datang. Optimalisasi pembinaan ini akan berhasil

meningkatkan produksi dan pendapatan petani apabila didukung oleh

semua pihak termasuk pemangku kepentingan baik hulu, onfarm maupun

hilir serta terciptanya koordinasi pelaksanaan pengembangan dan

optimalisasi pembinaan yang sinkron dan sinergis disetiap tingkat

pemerintahan mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan sampai ke

tingkat Desa.

Page 34: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

29

L A M P I R A N

Page 35: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

30

Lampiran 1

Luas

(Ha)

2003 KACANG MERAH NUSA TENGGARA TIMUR Ngada 500

2003 KACANG NAGARA KALIMANTAN SELATAN HSS 500

2010 KACANG KORO PEDANG LAMPUNG Lampung Selatan 5

2010 KACANG KORO PEDANG JABAR 1. Sukabumi 5

2. Subang 5

2010 KACANG KORO PEDANG BANTEN Lebak 5

2011 KACANG KORO PEDANG LAMPUNG Lampung Selatan 5

2011 KACANG KORO PEDANG JAWA BARAT 1. Bogor 5

2. Sukabumi 5

3. Subang 5

2011 KACANG KORO PEDANG BANTEN 1. Lebak 5

2. Pandeglang 5

2011 KACANG KORO PEDANG JAWA TENGAH 1. Sragen 5

2. Purworejo 5

3. Kebumen 5

4. Karanganyar 5

2011 KACANG KORO PEDANG DIY Gunung Kidul 5

2011 KACANG KORO PEDANG JAWA TIMUR 1. Ponorogo 5

2. Ngawi 5

8 provinsi, 15 kab. 1,085

Lokasi Kegiatan Aneka Kacang Tahun 2003 - 2011

Tahun Provinsi KabupatenKomoditi

Jumlah

Page 36: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

31

Lampiran 2

SASARAN INDIKATIF LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS

DAN PRODUKSI KACANG TANAH TAHUN 2016

No Provinsi

1 Aceh 3.472 3.306 13,64 4.511

2 Sumatera Utara 9.901 9.429 13,46 12.689

3 Sumatera Barat 6.613 6.298 15,69 9.883

4 Riau 1.399 1.332 11,86 1.580

5 Kepulauan Riau 178 170 12,40 211

6 Jambi 1.347 1.283 13,46 1.727

7 Sumatera Selatan 3.049 2.904 14,93 4.335

8 Kep. Bangka Belitung 345 329 11,75 387

9 Bengkulu 3.954 3.765 11,36 4.277

10 Lampung 8.769 8.351 14,11 11.783

Sumatera 39.026 37.168 13,82 51.381

11 DKI Jakarta - - - -

12 Jawa Barat 57.380 54.648 16,97 92.715

13 Banten 10.465 9.966 14,18 14.128

14 Jawa Tengah 103.047 98.141 14,74 144.648

15 D.I. Yogyakarta 63.011 60.011 11,19 67.170

16 Jawa Timur 165.505 157.625 14,14 222.887

Jawa 399.408 380.391 14,24 541.548

17 Bali 9.691 9.230 13,57 12.526

18 Nusa Tenggara Barat 27.054 25.766 14,50 37.354

19 Nusa Tenggara Timur 15.419 14.685 12,88 18.909

Bali & Nusa Tenggara 52.165 49.681 13,85 68.789

20 Kalimantan Barat 1.318 1.256 12,93 1.623

21 Kalimantan Tengah 700 667 12,30 820

22 Kalimantan Selatan 10.341 9.849 13,06 12.858

23 Kalimantan Timur 1.560 1.486 13,09 1.945

Kalimantan 13.920 13.257 13,01 17.246

24 Sulawesi Utara 7.171 6.829 14,05 9.596

25 Gorontalo 1.026 977 12,75 1.245

26 Sulawesi Tengah 4.507 4.293 18,77 8.056

27 Sulawesi Selatan 19.742 18.802 15,76 29.635

28 Sulawesi Barat 474 452 13,66 617

29 Sulawesi Tenggara 6.936 6.606 8,46 5.592

Sulawesi 39.856 37.958 14,42 54.741

30 Maluku 1.549 1.475 12,59 1.857

31 Maluku Utara 3.795 3.614 12,22 4.418

32 Papua 2.084 1.984 11,00 2.183

33 Papua Barat 547 521 11,25 586

Maluku & Papua 7.974 7.594 11,91 9.044

Luar Jawa 152.941 145.659 13,81 201.202

Indonesia 552.350 526.050 14,12 742.750

Luas Panen

(Ha)

Luas Tanam

(Ha)

Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 37: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

32

Lanjutan Lampiran 2

SASARAN INDIKATIF LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS

DAN PRODUKSI KACANG HIJAU TAHUN 2016

No Provinsi

1 Aceh 1.292 1.231 10,85 1.336

2 Sumatera Utara 3.061 2.916 11,32 3.301

3 Sumatera Barat 870 828 12,69 1.050

4 Riau 841 801 10,93 875

5 Jambi 331 315 11,64 366

6 Kepulauan Riau - - - -

7 Sumatera Selatan 1.914 1.823 14,03 2.558

8 Kep. Bangka Belitung - - - -

9 Bengkulu 1.989 1.894 10,17 1.927

10 Lampung 4.227 4.025 9,39 3.780

Sumatera 14.525 13.833 10,98 15.194

11 DKI Jakarta - - - -

12 Jawa Barat 13.109 12.485 12,57 15.687

13 Banten 1.181 1.125 8,44 950

14 Jawa Tengah 83.276 79.311 11,57 91.787

15 D.I. Yogyakarta 793 756 6,16 465

16 Jawa Timur 70.203 66.860 12,30 82.207

Jawa 168.563 160.536 11,90 191.096

17 Bali 1.623 1.545 10,84 1.675

18 Nusa Tenggara Barat 27.845 26.519 11,88 31.514

19 Nusa Tenggara Timur 17.059 16.247 8,83 14.348

Bali & Nusa Tenggara 46.527 44.311 10,73 47.536

20 Kalimantan Barat 1.054 1.003 8,14 817

21 Kalimantan Tengah 185 177 8,50 150

22 Kalimantan Selatan 1.010 962 10,98 1.057

23 Kalimantan Timur 595 567 10,91 618

Kalimantan 2.844 2.709 9,75 2.642

24 Sulawesi Utara 1.751 1.667 12,97 2.163

25 Gorontalo 200 190 13,44 256

26 Sulawesi Tengah 1.450 1.381 8,59 1.186

27 Sulawesi Selatan 20.446 19.473 13,43 26.152

28 Sulawesi Barat 638 608 13,96 849

29 Sulawesi Tenggara 1.929 1.837 8,41 1.546

Sulawesi 26.414 25.156 12,78 32.150

30 Maluku 1.209 1.151 10,91 1.256

31 Maluku Utara 400 381 11,95 455

32 Papua 933 888 10,82 961

33 Papua Barat 246 234 11,13 261

Maluku & Papua 2.787 2.654 11,05 2.932

Luar Jawa 93.097 88.663 11,33 100.453

Indonesia 261.660 249.200 11,70 291.550

Luas Panen

(Ha)

Luas Tanam

(Ha)

Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 38: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

33

Lamp

iran 3

1Pe

nyusu

nan P

edom

an, Ju

klak, J

uknis

2So

sialisa

si

3Pe

laksa

naan

1. Ta

nam

2. Pe

meliha

raan

3. Pa

nen

4Pe

mbina

an

5Mo

nitorin

g

6Ev

aluas

i

7Pe

lapora

n

Renc

ana J

adwa

l Pela

ksan

aan O

ptima

lisas

i Pem

binaa

n Kac

ang T

anah

/Kaca

ng Hi

jau/An

eka K

acan

g Tah

un 20

14

NoKe

giatan

Bulan

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agt

Sep

Okt

Nov

Des

Re

nc

an

a J

ad

wal

Pela

ks

an

aa

n P

em

bin

aan

Kac

an

g T

an

ah

/Kac

an

g H

ija

u/A

nek

a

Ka

ca

ng

Ta

hu

n 2

01

6

Page 39: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

34

Provin

si :

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real.

Renc.

Real.

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real.

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Jumlah

…………

…………

……...…

……….

.

Menge

tahui

Kepala

Dinas

Tanam

an Pan

gan

Provin

si………

…………

……….

.….

…………

…………

.………

…………

Nip. …

…………

…………

…….…

…..

Total

JulAg

ustSe

pOk

tNo

pDe

s

Lampir

an 4

Renc

ana D

an Re

alisas

i Tana

m Pe

ngem

bang

an An

eka K

acan

g (Ka

cang

Tana

h dan

Kaca

ng Hi

jau)Ta

hun 2

012

NoKab

upaten

JanFeb

Mar

Apr

Mei

Jun

Re

nc

an

a D

an

Re

alis

as

i T

an

am

Ka

ca

ng

Ta

na

h/K

aca

ng

Hij

au

/An

ek

a K

aca

ng

Tah

un

20

16

Page 40: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

35

Provin

si :

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real.

Renc.

Real.

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real.

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Jumlah

…………

…………

……...…

……….

.

Menge

tahui

Kepala

Dinas

Tanam

an Pan

gan

Provin

si………

…………

……….

.….

…………

…………

.………

…………

Nip. …

…………

…………

…….…

…..

Total

JulAg

ustSe

pOk

tNo

pDe

s

Lampir

an 5

Renc

ana D

an Re

alisas

i Tana

m Pe

ngem

bang

an An

eka K

acan

g (Ka

cang

Tana

h dan

Kaca

ng Hi

jau)Ta

hun 2

012

NoKab

upaten

JanFeb

Mar

Apr

Mei

Jun

Re

nc

an

a D

an

Re

alis

as

i P

an

en

Ka

ca

ng

Ta

na

h/K

aca

ng

Hij

au

/An

ek

a K

aca

ng

Tah

un

20

16

Page 41: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

36

Provin

si :

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real.

Renc.

Real.

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real.

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Jumlah

…………

…………

……...…

……….

.

Menge

tahui

Kepala

Dinas

Tanam

an Pan

gan

Provin

si………

…………

……….

.….

…………

…………

.………

…………

Nip. …

…………

…………

…….…

…..

Total

JulAg

ustSe

pOk

tNo

pDe

s

Lampir

an 6

Renc

ana D

an Re

alisas

i Tana

m Pe

ngem

bang

an An

eka K

acan

g (Ka

cang

Tana

h dan

Kaca

ng Hi

jau)Ta

hun 2

012

NoKab

upaten

JanFeb

Mar

Apr

Mei

Jun

Re

nc

an

a D

an

Re

alis

as

i P

rod

uk

tiv

ita

s K

aca

ng

Tan

ah

/Ka

ca

ng

Hija

u/A

nek

a K

aca

ng

Tah

un

2016

Page 42: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

37

Provin

si :

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real.

Renc.

Real.

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real.

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Renc.

Real

Jumlah

…………

…………

……...…

……….

.

Menge

tahui

Kepala

Dinas

Tanam

an Pan

gan

Provin

si………

…………

……….

.….

…………

…………

.………

…………

Nip. …

…………

…………

…….…

…..

Total

JulAg

ustSe

pOk

tNo

pDe

s

Lampir

an 7

Renc

ana D

an Re

alisas

i Tana

m Pe

ngem

bang

an An

eka K

acan

g (Ka

cang

Tana

h dan

Kaca

ng Hi

jau)Ta

hun 2

012

NoKab

upaten

JanFeb

Mar

Apr

Mei

Jun

R

en

can

a D

an

Re

alis

as

i P

rod

uk

si

Ka

ca

ng

Ta

nah

/Ka

ca

ng

Hija

u/A

nek

a K

aca

ng

Tah

un

20

16

Page 43: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

38

Lampiran 8 Provinsi : Kabupaten : Kecamatan : Desa :

Biaya Produksi dan Pendapatan Usahatani Kacang Tanah/Kacang Hijau/ Kacang Merah/Kacang Nagara/Kacang Koro Pedang Per Hektar

Tahun 2016

Riil Dikeluarkan Diperhitungkan

I INPUTA TENAGA KERJA (HOK)

1. Pengolahan Tanah s/d siap tanam a. Manusia b. Ternak c. Traktor/Mesin

2. Menanam

3. Memupuk

4. Memberantas Hama

5. Menyiang

6. Memanen

7. Mengangkut

Jumlah A

B. SARANA PRODUKSI

1. Bibit/Stek (Batang)

a. Pembelian

b. Produksi Sendiri

2. Pupuk (Kg/Ltr)

a. Urea

b. TSP/SP-36

c. KCl

d. Kandang/Hijau

e. Lainnya (Tetes Miwon)

3. Pestisida (Kg/Ltr)

a. Insektisida Padat

Insektisida Cair

b. Lainnya Padat

Lainnya Cair

Jumlah B

C PENGELUARAN LAIN

1. Sewa Tanah

2. Pajak

3. Lainnya

Jumlah C

TOTAL (A+B+C)

I BIAYA PRODUKSI

1. Per Hektar (Rp.)

2. Per Kilogram (Rp.)

II OUT PUT

1. Produksi

2. Nilai Hasil

III PENDAPATAN BERSIH (Rp)

1. Secara Usahatani

a. Per musim = Rp………….

b. Per bulan = Rp………….

2. Petani

a. Per musim = Rp………….

b. Per bulan = Rp………….

IV R/C

URAIAN FISIKNILAI (RP)

NO

Page 44: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

39

TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN DESKRIPSI VARIETAS KACANG TANAH, KACANG HIJAU DAN

ANEKA KACANG

Page 45: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

40

TEKNOLOGI BUDIDAYA KACANG TANAH

1. Pola Tanam

1) Rotasi/Pola tanam kacang tanah adalah satu kali dalam satu tahun untuk

mencegah hama dan penyakit.

2) Di lahan sawah penanaman dilakukan di awal musim kemarau sedangkan

di lahan kering umumnya penanaman dilakukan di awal musim hujan.

Musim ini berbeda-beda pada masing-masing daerah yang

memungkinkan penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun di seluruh

nusantara.

3) Di lahan kering dimana kebutuhan air kacang tanah semata-mata

bergantung pada curah hujan, pada bulan pertama diperlukan curah

hujan 100-150 mm/bulan sedang pada bulan ketiga antara 50-100

mm/bulan.

4) Di lahan sawah tanaman kacang tanah ditanam sesudah padi yang jatuh

pada musim kemarau untuk itu perlu pengairan dan irigasi

2. Varietas

1) Benih yang digunakan adalah benih yang berasal dari varietas unggul

nasional yang mempunyai potensi hasil tinggi seperti Gajah, Macan,

Kidang, Biawak, Kancil, Turangga dll.

2) Pemilihan varietas sebaiknya selain memperhatikan produksinya dan

adaptasinya terhadap lingkungan juga memperhatikan kebutuhan pasar.

Untuk kacang garing misalnya lebih baik digunakan varietas berbiji dua

dengan bentuk biji dan polong yang bagus seperti Jerapah, Kancil, dan

Tuban.

Page 46: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

41

3) Kebutuhan benih tergantung pada ukuran biji sekitar 80 kg biji/ha atau

120 kg polong/ha dengan daya tumbuh benih lebih 80 %.

3. Penyiapan Lahan

1) Tanah dibajak 2 kali sedalam 15-20 cm, lalu digaru, dan diratakan,

dibersihkan dari sisa tanaman dan gulma dan dibuat bedengan selebar 3-4

meter.

2) Antar bedengan dibuat saluran drainase dalam 30 cm dan lebar 20 cm

yang berfungsi sebagai saluran irigasi pada saat kering.

4. Penanaman

1) Penanaman dengan jarak tanam 40 x 15 cm, 40 x 10 cm, satu biji per

lubang sehingga populasi tanaman sekitar 250.000 tanaman.

2) Penanaman juga dapat dilakukan secara baris ganda (50 cm x 30 cm) x 15

cm, satu biji per lubang.

3) Penanaman dengan cara ditugal, kedalaman lubang tanam 3-5 cm. Lubang

tanam ditutup dengan tanah.

5. Pemupukan

1) Dosis pupuk per hektar secara umum dapat diberikan 50 kg Urea, 50 Kg

SP 36 dan 50 Kg KCL, 125 gr pupuk bio (rhizonut), dan pupuk organik

secukupnya

2) Waktu Pemberian pupuk, terdiri atas pupuk dasar : semua pupuk bio

(rhizonat) saat tanam dan ½ bagian Urea, seluruh TSP dan KCL satu hari

sebelum atau saat tanam, pupuk susulan : 1/2 bagian urea pada saat umur

tanaman 21-24 HST

3) Cara Pemupukan: pupuk bio (rhizonat) dicampur dengan benih dan

disemprot dengan air sebelum ditanam, pupuk dasar disebar merata saat

Page 47: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

42

pengolahan tanah akhir, pupuk susulan ditugal kiri kanan barisan tanaman

sedalam 5-7 cm atau dengan sistem garit.

4) Pada tanah yang yang bersifat masam atau pH tanahnya rendah ,

diberikan dolomit sebanyak 300-500 kg/ha dengan cara ditaburkan merata

pada saat pengolahan tanah akhir.

6. Penyiangan dan pembumbunan

1) Penyiangan gulma dilakukan 2 kali selama pertumbuhan tanaman.

Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 15 HST

sebelum tanaman berbunga atau tergantung populasi gulma. Penyiangan

dapat dilakukan dengan cara menggunakan kored atau pancong.

Penyiangan kedua dilakukan pada 45 HST setelah ginofor masuk ke

dalam tanah. Penyiangan tidak boleh dilakukan saat pembentukan polong

karena dapat menyebabkan kegagalan pembentukan polong

2) Pembumbunan dilakukan bersamaan penyiangan.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit.

1) Pengendalian Hama dan penyakit dilakukan secara bijaksana yang diawali

dengan pemilihan benih varietas kacang tanah yang resisten atau toleran

hama penyakit pada daerah setempat.

2) Apabila hama tetap menyerang dilakukan pencegahan secara mekanis

dengan memungut hama secara manual atau bila serangan di atas

ambang ekonomi dilakukan penyemprotan dengan pestisida.

3) Hama utama pada kacang tanah antara lain sebagai berikut Wereng

kacang tanah (Empoasca fasialin), pengerek daun (Stmopteryx

subsecivella), ulat jengkal (Plusia Chalcites) dan ulat grayak (Prodenia

litura ), ulat penggulung daun (Lamprosema indicata), hama teresbut dapat

Page 48: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

43

dikendalikan dengan insektisida endosulfan, klorfirifos, monokrotofos,

metamidofos, diazinon, (seperti Thiodan, Dursban, Azodrin, Tamaron dan

Basudin). Untuk pencegahan, pestisida tersebut dapat diaplikasikan pada

umur 25,35 dan 45 HST.

4) Penyakit utama kacang tanah antara lain layu bakteri (Pseudomonas

solanacearum), bercak daun (Cercospora sp.)penyakit karat (Puccinia

arachidis). Pengendalian dapat dilakukan dengan penanaman varietas

tahan atau menggunakan fungisida benomil, mankozeb, bitertanol,

karbendazim, dan klorotalonil (seperti Benlate, Dithane M-45, Baycor,

Delsane, MX200, dan Daconil). Untuk pencegahan fungisida tersebut dapat

diaplikasikan pada umur 35-45 dan 60 HST.

8. Pengairan

1) Pengairan diperlukan jika kacang tanah ditanam pada musim kemarau.

Priode kritis tanaman terhadap air adalah periode pertumbuhan awal (umur

hingga 15 hari), umur 25 hari (awal berbunga), umur 50 hari (pembentukan

dan pengisian polong), dan umur 75 hari (pemasakan)

2) Pengairan dilakukan melalui selokanantar bedengan.

9. Panen dan Pasca Panen

1) Umur panen tergantung varietas dan musim tanam. Rata-rata umur panen

adalah 90-100 hari atau pada saat masak fisiologis dimana tanda-tandanya

adalah : kulit polong mengeras, berserat, bagian dalam berwarna coklat,

jika ditekan polong mudah pecah. Cara panen dilakukan secara manual

(dicabut), sebelum panen tanah perlu dibasahi dengan diari agar tidak

banyak polong yang tertinggal di dalam tanah.

2) Perontokan polong dilakukan secara manual atau dipetik dengan tangan

atau menggunakan mesin pemipil polong (stripper), lalu polong disortir dan

sisihkan polong muda dan rusak.

Page 49: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

44

3) Hasil panen dapat langsung dijual ke pabrik pengolahan (tenggang

waktunya tidak boleh lebih 24 jam) atau terlebih dahulu dikeringkan

4) Pengeringan dilakukan dengan dijemur pada lantai atau dengan alas tikar

selama 5-6 haridengan matahari terik atau bila musim hujan dengan

menggunakan pengering. Pengeringan dilakukan sampai kadar air biji

menjadi 10-12 % yang ditandai dengan mudah terkelupasnya kulit biji.

5) Pengupasan atau pembijian dilakukan dengan cara sederhana (polong

dikupas dengan tangan) atau menggunakan mesin pengupas polong

(peanut sheller).

6) Penyimpanan

Penyimpanan kacang tanah dilakukan dalam gudang yang bersih, kering

tidak lembab dan sirkulasi udara baik menggunakan wadah karung goni

atau kantong plastik. Kacang tanah yang sudah dikemas ditumpuk dengan

teratur di atas kayu/rak kayu.

Page 50: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

45

Pohon Industri Kacang Tanah

Page 51: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

46

TEKNOLOGI BUDIDAYA KACANG HIJAU

Penerapan teknologi budidaya kacang hijau secara umum adalah sebagai berikut :

1. Syarat Tumbuh

a. Tanah

1) Tekstur : Liat berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan

drainase yang baik.

2) Struktur tanah gembur

3) Ph 5,8 7,0 optimal 6,7

b. Iklim

1) Curah hujan optimal 50 - 200 mm/bln

2) Temperatur 25 - 27 0C dengan kelembaban udara 50 – 80% dan cukup

mendapat sinar matahari

c. Tanah

1) Tekstur : Liat berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan

drainase yang baik.

2) Struktur tanah gembur

3) Ph 5,8 7,0 optimal 6,7

2. Benih dan Varietas

1) Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok ditanam di lahan

sawah maupun tegalan.

2) Varietas terbaru tahan penyakit embun tepung dan bercak daun seperti Sriti,

Kutilang, Perkutut, dan Mural dapat dianjurkan untuk ditanam pada daerah

yang endemik penyakit tersebut.

Page 52: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

47

3) Kebutuhan benih sekitar 20 kg/ha dengan daya tumbuh 90%.

3. Penyiapan lahan

1) Pada lahan bekas padi, tidak perlu dilakukan pengolahan tanah (Tanpa Olah

Tanah = TOT).

2) Tunggul padi perlu dipotong pendek dan dibersihkan seperlunya atau

dipinggirkan.

3) Apabila tanah becek maka perlu dibuat saluran drainase dengan jarak 3 - 5 m

4) Pada lahan tegalan atau bekas tanaman palawija lain (jagung) perlu

pengolahan tanah:

a. pembajakan sedalam 15 - 20 cm,

b. kemudian dihaluskan dan diratakan.

c. saluran irigasi dibuat dengan jarak 3 - 5 m.

4. Cara tanam

1) Tanam dengan sistem tugal, dua biji/lubang.

2) Pada musim hujan, digunakan jarak tanam 40 cm x 15 cm sehingga

mencapai populasi 300 - 400 ribu tanaman/ha.

3) Pada musim kemarau digunakan Jarak tanam 40 cm x 10 cm sehingga

populasinya sekitar 400-500 ribu tanaman/ha.

4) Pada bekas tanaman padi, penanaman kacang hijau tidak boleh lebih dari 5

hari sesudah padi dipanen,

5) Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur tidak lebih dari 7 hari.

5. Pemupukan

1) Untuk lahan yang kurang subur, tanaman dipupuk 45 kg Urea + 45 - 90 kg

SP36 + SD kg KCl/ha yang diberikan pada saat tanam secara larikan di sisi

lubang tanam sepanjang barisan tanaman.

Page 53: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

48

2) Bahan organik berupa pupuk kandang sebanyak 1520 ton/ha dan abu dapur

sangat baik untuk pupuk dan diberikan sebagai penutup lubang tanam.

3) Di lahan sawah bekas padi yang subur, tanaman kacang hijau tidak perlu

dipupuk maupun diberi bahan organik.

6. Mulsa jerami

Untuk menekan serangan hama lalat bibit, pertumbuhan gulma, dan penguapan

air, jerami padi sebanyak 5 ton/ha dapat diberikan sebagai mulsa.

7. Penyiangan

Penyiangan dilakukan dua kali pada saat tanaman berumur 2 dan 4 minggu.

8. Pengairan

1) Pada daerah panas (suhu udara 30 -31 0C) dan kelembaban udara rendah

(54 – 52 %) pertanaman perlu diairi dua kali pada umur 21 hari dan 33 hari.

2) Pada daerah sedang (suhu udara 24 - 26 0C) dan kelembaban udara

sedang hingga tinggi (77 - 82 %) pengairan cukup diberikan satu kali pada

umur 21 hari atau 38 hari.

3) Periode kritis kacang hijau terhadap ketersediaan air adalah pada saat

menjelang bertunga (umur 25 hari) dan pengisian polong (45 - 50 hari),

sehingga jika kekurangan air pada periode tersebut perlu dilakukan

pengairan.

9. Pengendalian hama

1) Hama utama kacang hijau adalah : lalat kacang Agmmyxa phaseoti, ulat

jengkal Piusia chaitites, kepik hijau Nezara virfduta, kepik coklat Riptonus

tinearis, penggerek polong Maruca testutalis dan Etietla ztnckenetta, dan

Kutu Thrips.

2) Pengendalian hama dapat dilakukan dengan insektisida, seperti: Cwifldor,

Regent, Curacron, Atabnon, Furadan, atau Pegassus dengan dosis 2-3

ml/liter air dan volume semprot 5OIM>00 liter/ha.

Page 54: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

49

3) Pada daerah endemik lalat bibit Agromyza phaseoti perlu tindakan

perlakuan benih dengan insektisida Carbosulfan (10 g/kg benih) atau

Fipnonil (5 cc/kg benih).

10. Pengendalian penyakit 1) Penyakit utama adalah bercak daun fcrcospeiu w-cscenst busuk batang,

embun tepung Erysiptiepoiygoni, dan penyakit puru Bsinos giycines.

2) Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan fungisida seperti: Benlate,

Dithane M-45, Baycor, Delsene MX 700 atau Daconil pada awal serangan

dengan dosis 2 g/l air.

3) Penyakit embun tepung Erysiphepofygoni sangat efektif dikendalikan

dengan fungisida hexakonal yang diberikan pada umur 4 dan 6 minggu.

4) Penyakit bercak daun efektif dikendalikan dengan fungisida hexakonazol

yang diberikan pada umur 4, 5 dan 6 minggu.

11. Panen dan pascapanen

1) Panen dilakukan apabila polong sudah berwarna hitam atau coklat. Panen

dengan cara dipetik dan polong segera dijemur selama 2 - 3 hari hingga

kulit mudah terbuka.

2) Pembijian dilakukan dengan cara dipukul, sebaiknya di dalam kantong

plastik atau kain untuk menghindari kehilangan hasil. Pembersihan biji dari

kotoran dengan menggunakan nyiru (tampah) dan biji dijemur lagi sampai

kering simpan yaitu kadar air mencapai 8 – 10 %.

Page 55: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

50

Pohon Industri Kacang Hijau

Page 56: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

51

TEKNOLOGI BUDIDAYA KORO PEDANG

1. Pengolahan tanah

Sebelum ditanami lahan perlu diolah secara sederhana yaitu dengan cara

dibajak untuk menggemburkan tanah, setelah dibajak dan diratakan maka lahan

sudah siap untuk ditanami koro pedang.

2. Benih

a. Penanganan benih sebelum ditanam

1) Benih berasal dari hasil panen saat musim tanam sebelumnya.

Sebelum dijadikan benih maka biji disortir dipilih yang bagus dan

dianggap sehat.

2) Setelah terkumpul biji hasil sortiran, biji dicuci dan di campur dengan

rizobium sesuai dosis, selanjutnya dijemur kena sinar matahari

langsung.

3) Setelah kering ditaruh diwadah tertutup dan segera ditanam.

b. Kebutuhan benih 20 – 25 kg/ha.

3. Penanaman

1) Jarak tanam ideal 1m x 1m

2) Ditugal dengan 2 biji per lubang

4. Pupuk

1) Pupuk organik dengan dosis 1 ton/ha

Diberikan pada saat sebelum tanam sekitar 500 kg, susulan I dosis 250 kg

pada saat umur 30 – 45 hari dan susulan ke II dosis 250 kg saat umur 70 –

80 hari.

Page 57: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

52

2) Pupuk cair

Dosis 3 liter per ha disemprotkan pada saat tanaman berumur 15 hari

setelah tanam selanjutnya di berikan setiap 10 hari sekali sampai menjelang

berbunga.

5. Pemeliharan

Disiang setiap ada rumput yang tumbuh disekitartanaman.

6. Pengendalian OPT

Dilakukan penyemprotan dengan pestisida setelah ada gejala serangan, paling

utama adalah hama ulat.

7. Perawatan Polong

Untuk menghindari buah yang busuk akibat menempel di tanah, perlu diberi

tiang penyangga (anjang-anjang). Bila warna buah sudah kemerahan harus

selalu dipantau, begitu warna mulai coklat segera dipetik.

8. Pasca Panen

Kacang Koro Pedang mulai dapat dipetik setelah umur 4,5 bulan, selang 2 -3 minggu berikutnya setelah pemanenan pertama dapat terus dipanen sampai umur 6 bulan.3

Page 58: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

53

TEKNOLOGI BUDIDAYA KACANG NAGARA

1. Syarat tumbuh :

a. Tanah

Tanah tekstur lempung sampai lempung berpasir, podsolik merah kuning,

latosol, alluvial, gleisol dan organosol dan PH : 5.5 – 7.5

b. Iklim

Temperatur antara 25 - 29C, Curah Hujan tahunan antara 1.500 – 2.500 mm

2. Benih

a. Syarat Benih

1) Bebas hama penyakit, bernas, tidak keriput, seragam dan bersih

2) Daya Tumbuh sama atau > 80 %.

b. Kebutuhan Benih : Kebutuhan benih 40 Kg/Ha

c. Varietas : Kacang Tunggak Nagara

3. Penyiapan Lahan

a. Di Lahan Lebak.

Pengolahan lahan dilakukan dengan memotong rumput rawa dengan

menggunakan alat kait, rumput digulung seperti menggulung kasur.

Gulungan rumput dibiarkan selama dua minggu sampai kering kemudian

dihamparkan kembali sebagai mulsa.

b. Di Lahan Rawa yang kurang subur

Dilakukan dengan pembabatan semak yang diikuti pembakaran semak.

Setelah lahan siap tanam, maka dilakukan penanaman.

c. Di Lahan Kering

Page 59: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

54

Pengolahan tanah dilakukan dengan 2 (dua) kali bajak dan sedikit satu kali

garu

d. Di Lahan Sawah Tadah Hujan

Di lahan sawah tadah hujan bekas tanaman padi ditanam tanpa olah tanah,

jerami digunakan sebagai mulsa

e. Di Lahan Sawah

Di lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu diolah, perlu dibuatkan

saluran setiap 3 m atau 4 m, dengan kedalaman saluran antara 20 – 30 cm

dengan lebar 25 – 30 cm. Saluran tersebut berfungsi sebagai putusan bila

air berlebih atau digunakan sebagai saluran irigasi apabila diperlukan

penambahan air.

4. Penanaman

a. Waktu tanam

Lahan Rawa : Musim kemarau (bulan mei/Juni)

Lahan Lebak : waktu tanam pada musim kemarau, yaitu pada bulan Mei

– Juni

Lahan Sawah : lahan sawah irigasi dan sawah tadah hujan ditanam

sesudah padi pada bulan Juni – Juli dan pada lahan

irigasi terbatas pada bulan Maret/April

Lahan Kering : Ditanam setelah tanaman palawija lain atau setelah padi

gogo (MK) atau menjelang musim kemarau sekitar bulan

Februari/ Maret

b. Cara dan jarak tanam

1) Cara tanam yang umum digunakan yaitu ditugal dan disebar. Jarak

tanam harus disesuaikan dengan kondisi dan kesuburan tanah

2) Pada Lahan Lebak : Jarak tanam yang digunakan 60 cm x 100 cm.

Benih ditanam sedalam 3 – 5 cm, 2-3 biji per lubang

Page 60: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

55

3) Pada lahan kering : Benih ditaruh pada lubang tugal atau disebar pada

bekas alur bajak. Jarak benih dalam alur bajak sekitar 10 – 15 cm,

dengan jarak tanam 44 cm x 15 – 20 cm, 2 biji per lubang (populasi

125.000 tanaman/hektar)

4) Pada lahan Sawah : ditanam dengan cara ditugal dan jarak tanam 30

cm x 15 – 20 cm atau 40 cm x 15 – 20 cm, 40 cm x 10 cm, 1 biji per

lubang. Jumlah populasi 250.000 tanaman/hektar

5. Pemeliharaan

a. Penyulaman : Penyulaman tanaman yang mati pada umur 7 – 10

hari setelah tanam

b. Pemangkasan pucuk dilaksanakan pada umur 25 – 30 hari setelah

tanam

c. Pemupukan

1) Pupuk dasar diberikan setelah tanam dengan dosis per ha; Urea

35 kg, SP-36 70 kg, KCL 35 kg atau NPK 150 kg dan pupuk

organik 2.000 kg

2) Dosis disesuaikan dengan rekomendasi setempat

3) Lahan sawah : Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak

memerlukan tambahan pupuk secara langsung, cukup berasal

dari residu pupuk yang diberikan pada tanaman padi. Jenis tanah

alluvial pemupukan dengan 22,5 kg urea = 45 kg TSP + 45 kg

KCL/ha dapat meningkatkan hasil 0,17 ton/ha

4) Lahan kering : pada lahan kering respon tanaman terhadap

pemupukan berbeda tergantung pada musim dan jenis tanah.

Kacang Nagara yang ditanam pada musim kemarau kurang

respon dibanding dengan yang ditanam pada musim hujan.

Page 61: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

56

Pemupukan 50 kg urea + 100 kg TSP per/ha dapat meningkatkan

hasil 20% dibandingkan tanpa pupuk

6. Pengendalian Gulma

1) Kompetisi gulma merupakan salah satu faktor yang dapat

menurunkan hasil,, apabil tidak dilakukan penanggulanga secara

tepat.

2) Jenis gulma yang sering dijumpai antara lain : Enchinochoa colona,

Amaranthus spinosus, Cyperus kilingia dan Lindrernia anaglis

3) Untuk menekan pertumbuhan gulma cukup dilakukan 2 (dua) kali

penyiangan

4) Upaya lain dilakukan dengan meningkatkan populasi tanaman

menjadi 320.000 tanaman /ha

7. Pengendalian Hama dan Penyakit

2. Hama daun, penggerek polong, ulat grayak dan tikus merupakan hama

yang dominan menyerang dan menurunkan potensi hasil kacang nagara

3. Untuk mengatasi diupayakan penggunaan pestisida secara bijaksana

sistem pemantauan di lapangan

4. Dengan menggunakan pestisida dan pemupukan yang tepat dapat

meningkatkan hasil sampai 34%.

8. Panen

Ciri tanaman yang siap untuk dipanen adalah :

1) Tanaman telah berumur 2 bulan

2) Polong masak ditandai warna polong putih kecoklatan

3) 85 – 90 % polong sudah kering

Page 62: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

57

4) Polong hasil panen harus secepatnya dijemur agar lebih kering untuk

selanjutnya dilakukan pembijian

5) Pada kondisi cukup kering, masa pengeringan polong hanya

dilakukan 2 – 3 hari

6) Untuk makanan ternak dilakukan antara periode pembungaan dan

pembentukan polong

9. Pasca Panen

Polong yang telah dipetik dikumpulkan dan dijemur dibawah terik matahari

salama 3 – 4 hari. Polong yang sudah kering ditandai dengan pecahnya

sebagian polong secara otomatis. Pembijian dilakukan dengan memasukkan

polong kedalam karung kemudian di pukul-pukul atau diinjak-injak. Kemudian

biji dibersihkan dengan cara ditampi atau dengan alat lainnya dengan prinsip

pemisahan biji bernas dengan kotoran. Biji yang telah bersih dikeringkan

sampai kadar air 14% untuk selanjutnya dilakukan penyimpanan dalam karung,

sedangkan untuk benih penyimpanan dilakukan dengan menggunakan kaleng

atau drum untuk menghindari serangan hama gudang. Apabila dilakukan

penanganan yang baik benih kacang nagara dapat disimpan lebih dari 1 tahun.

Page 63: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

58

Anjuran Teknologi Budidaya Kacang Nagara (secara umum)

Page 64: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

59

TEKNOLOGI BUDIDAYA KACANG MERAH

1. Penyiapan lahan

Seperti halnya penyiapan lahan untuk tanaman kacang tanah maupun

kacang hijau, pengolahan tanah dilakukan secara optimal, yang

umumnya diperoleh dengan dua kali pembajakan dan diikuti dengan

perataan tanah. Kacang merah tergolong tanaman yang toleran

terhadap kelembaban tanah tinggi, karenanya pembuatan saluran

drainase perlu diperhatikan dalam budidaya kacang merah.

2. Penanaman

Penanaman kacang merah dilakukan dengan menggunakan tugal,

ditanam dua hingga tiga biji perlubang, dan diperjarang menjadi dua

tanaman perumpun pada umur sekitar delapan hari setelah tanam.

Kacang merah ditanam dengan jarak 40 cm antara barisan dan 10 cm di

dalam barisan, atau setara dengan populasi 330.000 hingga 500.000

tanaman per ha. Di New South Wales dan Queensland, kacang merah

ditanam dengan populasi tinggi yaitu 500-600 ribu tan / ha (Desborough

dan Redden, 1998).

3. Pemeliharaan

a. Pemupukan

Tanaman kacang merah memiliki bintil akar yang cukup effektif

dalam menambat nitrogen udara, walaupun demikian upaya

penambahan unsur hara melalui pemupukan masih tetap diperlukan.

Dosis pupuk (N, P2O5 dan K2O) disesuaikan dengan status

kesuburan tanah yang akan digunakan, namun sebagai petunjuk

teknis dapat mengikuti dosis anjuran, yaitu Urea sekitar 75 kg, SP-36

100 kg, dan KCL 100 kg per ha, diberikan seluruhnya pada saat

Page 65: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

60

tanam, 30 % pada saat tanaman berumur 20 hst dan sisanya

diberikan pada saat menjelang berbunga (Keng-Feng, 1994)

b. Pengendalian gulma, hama dan penyakit

Tanaman kacang merah dinilai kurang toleran terhadap persaingan

dengan gulma karenanya pengendalian gulma perlu mendapatkan

perhatian. Penyiangan disesuaikan dengan populasi gulma dilapang,

namun paling tidak dapat dilakukan dua kali yaitu pada umur 15 dan

25 hst.

Beberapa hama dan penyakit dapat menjadi kendala produksi

kacang merah. Seperti pada tanaman kacang hijau, hama Trips dan

Aphis dapat menyerang kacang merah. Virus merupakan kendala

utama. Izuka (1990) mengidentifikasi dan melaporkan paling tidak

terdapat enam srain virus yang dapat menjadi kendala produksi

kacang merah AzMV (adzuki bean mosaicvirus). BICMV (blckeye

cowpea masaic virus) dan AMV (alfafa mosaic virus).Adanya infeksi

awal virus AzMV dilaporkan dapat menurunkan hasil hingga 43 %.

Seperti pada biji kacang hijau, berbagai hama dapat merusak biji

kacang merah selama penyimpanan terutama Callosobruchus

chinesis dan C. maculatus. Untuk mengatasi kerusakan biji selama

penyimpanan, Ishimoto et al. (1996) mengupayakan pembentukan

kacang merah transgenic tahan hama-hama penyimpan tersebut.

4. Panen dan prosesing

Polong kacang merah masak tidak serempak, karenanya pemanenan

dilakukan antara dua hingga tiga kali. Beberapa varietas kacang merah

yang dilepas dari Taiwan pada akhir-akhir ini umumnya bertipe

determinit dan berumur antara 80-90 hari. Upaya pemuliaan di Taiwan

Page 66: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

61

juga diarahkan untuk umur masak polong serempak, sehingga masa

panen dapat dilakukan sekaligus. Di Florida Selatan, masa tanam

terbaik adalah pada bulan September- Februari, dan tanaman dapat

dipanen pada umur 120 hari.

Uji coba terhadap beberapa genotype introduksi asal Taiwan dan

jepang yang dilakukan di Malang, umur polong masak berkisar antara

60 hingga 70 hari. Polong yang telah masak segera dijemur dan

dibijikan.

Biji kacang merah memiliki daya tumbuh cukup lama, namun selama

penyimpanan harus memperhatikan adanya serangan hama gudang.

Karenanya penyimpanan pada tempat tertutup akan cukup baik untuk

menghindari kerusakan akibat hama-hama dalam penyimpanan.

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL KACANG TANAH

a. Potensi > 3 ton/ha (Produktivitas Tinggi)

(Ton/Ha) (Hari)

1 Domba 2,1 - 3,6 90 - 95 AT AT AT

2 Bison 2,0 - 3,6 90 - 95 AT AT -

3 Tuban 2,0 - 3,2 90 - 95 T Tol Tol

4 TALAM 1 2,3 - 3,2 90 - 95 T AT AT

5 HypoMa 1 2,3 - 3,7 ± 91 AT T T

6 HypoMa 2 2,4 - 3,5 ± 90 AT AT AT

7 TAKAR 1 3,0 - 4,3 90 - 95 T T -

8 TAKAR 2 3,0 - 3,8 85 - 90 T T -

No Varietas

Potensi

Hasil

Umur

Panen

Tahan Terhadap Penyakit

Layu KaratBercak

Daun

Page 67: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

62

b. Potensi ≥ 2 ≤ 3 ton/ha (Produktivitas Sedang)

(Ton/Ha) (Hari)

1 Zebra 2,40 95 - 100 - Tol Tol

2 Kelinci 2,30 95 AT Tol Tol

3 Pelanduk 2,00 95 - 100 T P P

4 Tupai 2,00 95 - 100 T P P

5 Badak 2,00 95 - 103 Tol T Tol

No Varietas

Potensi

Hasil

Umur

Panen

Tahan Terhadap Penyakit

Layu KaratBercak

Daun

c. Potensi < 2 ton/ha (Produktivitas Rendah)

(Ton/Ha) (Hari)

1 Rusa 1,9 110 - 100 T T T

2 Tapir 1,9 95 - 110 T P P

3 Simpai 1,87 95 AT T -

4 Trenggiling 1,83 90 AT T -

5 Gajah 1,8 100 T P P

6 Banteng 1,8 100 T P P

7 Kidang 1,8 100 T P P

8 Anoa 1,8 100 - 110 T T T

9 Landak 1,8 89 AT T -

10 Bima 1.6 - 2.5 90 - 95 AT P -

11 Mahesa 1,6 95 - 100 T AT P

12 Macan 1.5 - 1.8 100 T P P

13 Komodo 1.44 - 3.3 80 - 90 T T -

14 Turangga 1.4 - 3.6 100 - 110 T AT AT

15 Kancil 1.3 - 2.4 90 - 95 T Tol Tol

16 Sima 1.3 - 2.4 100 - 105 T Tol Tol

17 Jepara 1,2 89 - 97 AT P -

18 Biawak 1.14 - 3.37 80 - 90 AT - -

19 Jerapah 1.0 - 4.0 80 - 95 T Tol Tol

20 Singa 1.0 - 4.5 90 - 95 Tol T AT

21 Panter 1.0 - 5.4 90 - 95 T Tol Tol

No Varietas

Potensi

Hasil

Umur

Panen

Tahan Terhadap Penyakit

Layu KaratBercak

Daun

Page 68: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

63

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL KACANG HIJAU

a. Potensi > 1,5 ton/ha (Produktivitas Tinggi)

No Varietas Potensi Hasil Umur Panen Karat Embun Bercak

(Ton/Ha) (Hari) Tepung Daun

1 Walet 1,7 58 - - T

2 No 129 1,6 58 - - P

3 Merak 1,6 56 - - P

4 Nuri 1,6 58 - 65 T - T

5 Sriti 1,58 60 - 65 - - -

6 Manyar 1,5 51 - 55 T - T

7 Betet 1,5 51 - 55 T - T

8 Gelatik 1,5 58 - - T

9 Murai 1,5 63 - - T

10 Perkutut 1,5 60 - - AT

Tahan Terhadap Penyakit

b. Potensi 1 - 1,5 ton/ha (Produktivitas Sedang)

No Varietas Potensi Hasil Umur Panen Karat Embun Bercak

(Ton/Ha) (Hari) Tepung Daun

1 Bhakti 1,4 70 - - -

2 Vima-1 1,38 57 - T -

3 Kenari 1,38 60 - 65 Tol - AT

4 Parkit 1,35 56 - T -

5 Merpati 1,2 - 1,8 58 - T T

6 Kutilang 1,13 60 - 67 - T -

7 Camar 1,0 - 2,0 60 - - -

Tahan Terhadap Penyakit

c. Potensi < 1 ton/ha (Produktivitas Rendah)

No Varietas Potensi Hasil Umur Panen Karat Embun Bercak

(Ton/Ha) (Hari) Tepung Daun

1 Sampoeng 1,0 70 - 75 - AT AT

2 Arta Ijo 0,9 80 - 100 - - -

3 Siwalik 0,9 80 - 100 - - -

Tahan Terhadap Penyakit

Page 69: petunjuk teknis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau 2016

64

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL KACANG TUNGGAK

No Nama Varietas Umur Panen Potensi Hasil Tahun Pelepasan

1 KT 1 Mulai berbunga 42 hari, Polong

masak 67 hari, Panen 77 hari

2,1 ton/ha -

2 KT 2 Mulai berbunga 40–45 hari, Polong

masak 57 hari, Panen 65–70 hari

1,7 ton/ha 9 Maret 1991

3 KT 3 Mulai berbunga 40–45 hari, Polong

masak 57 hari, Panen 60–65 hari

1,5 (0,9–2,0) ton/ha 9 Maret 1991

4 KT 4 Mulai berbunga 40–45 hari, Polong

masak 57 hari, Panen 60–80 hari

0,89–2,13 ton/ha biji

kering

3 November 1992

5 KT 5 Mulai berbunga 40 - 45 hari,

Polong masak ± 57 hari, Panen 60 -

65 hari

0,89–2,5 ton/ha biji

kering

3 November 1992

6 KT 6 Mulai berbunga 40-46 hari, Polong

masak ± 65 hari, Panen 65 - 70 hari

± 1,95 ton/ha 4 November 1998

7 KT 7 Mulai berbunga 42 - 47 hari,

Polong masak ± 67 hari, Panen 68 -

70 hari

± 2,22 ton/ha 4 November 1998

8 KT 8 Mulai berbunga 43-47 hari, Polong

masak ± 68 hari, Panen 70 - 72 hari

± 1,86 ton/ha 4 November 1998

9 KT 9 Mulai berbunga 44-49 hari, Polong

masak ±69 hari, Panen 70 - 72 hari

± 2,22 ton/ha 4 November 1998

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL KACANG GUDE

No Nama Varietas Umur Panen Potensi Hasil Tahun Pelepasan

1 MEGA ± 95 hari ± 1,2 ton/ha 1987