tugas teknologi pengawetan pangan

12
TUGAS TEKNOLOGI PENGAWETAN PANGAN PENGGUNAAN PEMUTIH DAN BORAKS PADA NATA DE COCO Paper ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Teknologi Pengawetan Pangan Pengampu : Dr. Ir. Pande Ketut Diah Kencana, MS Oleh : I Made Prasetia Candra Andika 1411305025 JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA BALI

Upload: candra-andika

Post on 02-Feb-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fsfssfss

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Teknologi Pengawetan Pangan

TUGAS TEKNOLOGI PENGAWETAN PANGAN

PENGGUNAAN PEMUTIH DAN BORAKS PADA NATA DE COCO

Paper ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Teknologi Pengawetan Pangan

Pengampu : Dr. Ir. Pande Ketut Diah Kencana, MS

Oleh :

I Made Prasetia Candra Andika 1411305025

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

BALI

2015

Page 2: Tugas Teknologi Pengawetan Pangan

1.1. Contoh Kasus

Waspadai Nata de Coco Mengandung Pemutih dan BoraksFitria Rahmadianti – detikFood

Nata de coco alias sari kelapa banyak diminati sebagai minuman segar, terutama di bulan puasa. Karena tinggi serat dan rendah lemak, sari kelapa baik untuk pencernaan. Namun, sebaiknya waspada karena ada sari kelapa dicampur dengan boraks dan pemutih.

Boraks atau pijer digunakan sebagai pengawet nata de coco agar dapat bertahan hingga 2-3 bulan. Pasalnya, sari kelapa tanpa bahan pengawet menjadi basi dalam waktu seminggu saja. Konsumsi boraks dapat menyebabkan gangguan syaraf hingga kanker ginjal. Selain boraks, produsen juga sering menggunakan formalin. Tak cuma pengawet non pangan yang digunakan dalam pembuatan sari kelapa. Tanpa pewarna, sari kelapa berwarna kuning kecokelatan. Agar terlihat menarik, produsen menggunakan hidrogen peroksida (H2O2) sehingga warnanya putih seperti daging kelapa. Jika stok sari kelapa tidak habis dan mulai berwarna kecokelatan, produsen memberi pemutih lagi.

Hidrogen peroksida adalah cairan bening yang agak lebih kental daripada air. Cairan ini digunakan sebagai pemutih, disinfektan, dan bahan bakar roket. Penggunaannya dalam kosmetik dan makanan tidak dibenarkan karena merupakan oksidator kuat serta bersifat korosif (mengikis). Zat ini dapat menggerogoti sistem kerja pencernaan. Gejala seperti pusing, muntah, dan diare dapat terlihat jika mengonsumsi sari kelapa yang mengandung boraks dan hidrogen peroksida. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, sari kelapa berbahaya ini dapat bersifat karsinogenik (memicu kanker) dan mutagenik (merusak DNA). Tim Reportase Investigasi Trans TV membeli 10 sampel sari kelapa dari berbagai kota di Pulau Jawa untuk diuji di laboratorium. Meski tidak ada yang mengandung boraks, terbukti bahwa 8 dari 10 sampel mengandung hidrogen peroksida. Ditambah dengan sampel utama yang mengandung boraks dan H2O2, persentase merek sari kelapa berpemutih mencapai 82%.

Sampel ini tidak hanya mencakup sari kelapa curah di pasar tradisional dan toko manisan, melainkan juga merek ternama yang dijual di swalayan. Lantas, bagaimana cara membedakan sari kelapa yang aman dan yang berbahaya? Pakar kuliner sehat dan alami, Wied Harry Apriadji, mengemukakan cirinya: Perhatikan warnanya. Jika berwarna putih cerah, bisa jadi itu sari kelapa berpemutih. Pasalnya,

Page 3: Tugas Teknologi Pengawetan Pangan

sari kelapa tanpa pemutih berwarna agak kekuningan (broken white). Tekstur asli sari kelapa memang kenyal, namun sari kelapa yang berbahaya terasa kenyal keras jika ditekan. "Kalau ditekan, teksturnya 'melawan', seperti sandal jepit," Wied mendeskripsikan.

1.2. Pengertian Pemutih

 Bahan pemutih adalah senyawa kimia yang biasa dipergunakan dan dimanfaatkan selain sebagai pemutih pada bahan tertentu juga sebagai penghilang noda maupun desinfektan.

1.3. Macam-macam Pemutih

Pemutih berdasarkan wujudnya dapat dibedakan menjadi dua : Padat (bubuk putih)

Misalnya kalsium hipoklorit dengan rumus kimianya Ca(OCl)2 , pada umumnya masyarakat mengenal sebagai kaporit. Kaporit dapat dimanfaatkan dalam mensterilkan air dari bakteri.

CairPemutih cair biasa disebut sebagai natrium hipoklorit (NaOCl) Selain dalam komposisi senyawa tersebut pemutih cair umumnya juga mengandung : alkyl sulphate, parfum (jika diperlukan) dan air. Di pasaran produk pemutih cair biasanya mengandung natrium hipoklorit dengan konsentrasi sekitar 12%-13%. Alkyl sulphate dalam merek dagang sering disebutemal-70 ditambahkan dan berfungsi sebagai penghilang noda (stain remover).

Sedangkan berdasarkan fungsi atau kegunaanya, bahan pemutih dapat dikelompokkan menjadi:

a) Pemutih pakaianLarutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Sedangkan serbuk pemutih mengandung senyawa kalsium hipoklorit, (CaClO). Senyawa hipoklorit mudah melepaskan klorin. Dalam kadar tinggi, klorin dapat merusak pakaian.  Pemutih Hipoklorit tidak baik untuk bahan poliester, sebab lebih memberikesan kuning daripada memutihkan. Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk. Pemutih merupakan bahan kimia yang sangat reaktif. Mencampur bahan pemutih dengan bahan rumah tangga lainnya dapat sangat berbahaya. Misalnya, jika pemutih dicampur dengan pembersih kloset yang mengandung asam klorida dapat menghasilkan gas klorin. Gasklorin dapat merusak saluran pernafasan, dan jika kadarnya cukup besardapat mematikan. Mencampur pemutih dengan ammonia

Page 4: Tugas Teknologi Pengawetan Pangan

jugamenghasilkan gas beracun, yaitu kloramin (NH2Cl) dan hidrazin (N2H4). Oleh karena itu jangan sekali-kali mencampur pemutih dengan bahanlain tanpa petunjuk atau pengetahuan yang jelas. Pemutih pakaian sebagaian besar dibuat dari jenis bahan kimia yang sangat kuat. Umumnya bersifat korosif. Oleh karena itu, hindari kontak langsung dalam waktu lama.

b) Pemutih makananBahan pemutih makanan, biasanya digunakan untuk memutihkan terigu, tepung sagu, tepung jagung, dan beras. Agar warna makanan yang dihasilkan terlihat bersih dan tidak kusam. Beberapa contoh bahan pemutih makanan, yaitu: Benzoil, Peroksida, Kalium Bromat, Kalsium Lodat, dan Asam Askorbat. Bahan pemutih makanan ini, akan mengoksidasi pigmen karotenoid pada makanan, sehingga makanan menjadi putih. Fungsi bahan pemutih makanan adalah mengoksidasi gugus sulfhibrid, dalam gluten. Penggunaan Pemutih terhadap kesehatan adalah dapat mengakibatkan terjadinya diare, penyakit seborrhea, kerapuhan kuku atau jaringan tanduk (keratin) dan  gangguan pada ginjal dan apabila kadar kalsium dalam darah turun dibawah normal maka kalsium dalam tulang akan dimobilisasi sehingga pembentukkan tulang baru akan terhambat.

c) Pemutih KulitPemutihan kulit, adalah penggunaan bahan-bahan kimia yang bertujuan untuk mencerahkan kulit dengan cara mengurangi konsentrasi melanin (zat warna kulit). Pemutihan kulit yang dapat mengurangi atau memblokir produksi melanin umumnya bekerja dengan cara menghambat pembentukan suatu enzim yang disebut tyrosinase. Perawatan ini yang terbanyak berupa lotion topikal atau gel berisi bahan-bahan penghambat melanin dan retinoid. Bisa juga digunakan bahan-bahan alami atau metode laser, tentunya dengan mempertimbangkan respon terapi. Beberapa bahan berbahaya yang terdapat dalam pemutih kulit: 

Mercury Hydroquinone Arbutin Tretinoin Alpha hydroxy acids Kojic acid Azelaic acid Vitamin C1.4. Dampak Pemutih bagi tubuh

1.1. Organ Sasaran

Saluran pernapasan, kulit, mata, saluran pencernaan.

Page 5: Tugas Teknologi Pengawetan Pangan

1.2. Rute PaparanA. Paparan Jangka Pendek Terhirup

Rasa terbakar, batuk, sulit bernafas, sesak nafas, sakit

tenggorokan.

Kontak dengan Kulit

Kontak yang terlalu lama dapat menyebabkan kemerahan, nyeri, kulit terbakar, lecet.

Kontak dengan Mata

Kemerahan, nyeri, rasa terbakar.

Tertelan

Nyeri perut, perasaan terbakar, syok atau pingsan, tidak

sadar, muntah, lidah hitam, lesu, bau pada napas,

pernapasan dangkal, bicara cadel, aspirasi paru, gangguan

elektrolit, asidosis metabolik, perubahan status mental, efek

kardiovaskular dan edema paru.

B. Paparan Jangka panjang Terhirup

Iritasi parah pada saluran pernapasan, kerusakan jaringan dan edema paru. Kontak dengan Kulit

Kontak yang terlalu lama dapat menyebabkan kemerahan, nyeri, kulit terbakar, lecet, melepuh, eksim.

Kontak dengan Mata Korosif, kerusakan jaringan terutama pada selaput lendir mata, radang mata yang ditandai dengan kemerahan, berair dan gatal-gatal.

Tertelan Penurunan fungsi jantung, asidosis laktat, hipoperfusi jaringan, hipotensi, iritasi saluran pernapasan parah dan kematian.

Page 6: Tugas Teknologi Pengawetan Pangan

1.5. Pencegahan dan Pengobatan a) Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung Pemutih . Adapun  cirinya sebagai berikut :

Warna makanan yang dihasilkan terlihat bersih dan tidak kusam, sehingga tampak menarik bagi konsumen.

Tekstur dari sari kelapa yang berbahaya terasa kenyal keras jika ditekan. Baunya tidak alami sesuai makanannya. Harga dari produknya murah.

b) Pengobatan Terhirup.

Pindahkan korban ke udara segar dan istirahatkan dengan posisi setengah tegak. Berikan pernafasan buatan jika dibutuhkan. Segera bawa ke rumah

sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan Kulit.

Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci kulit, kuku, dan rambut menggunakan sabun dan air yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal, sekurangnya selama 15-20 menit. Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan Mata.Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya selama 15-20 menit dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan.Jangan lakukan induksi muntah. Jangan berikan apapun melalui mulut pada korban yang tidak sadarkan diri. Cuci mulut menggunakan air. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

1.1. Kesimpulan

 Bahan pemutih adalah senyawa kimia yang biasa dipergunakan dan dimanfaatkan selain sebagai pemutih pada bahan tertentu juga sebagai penghilang noda maupun desinfektan.Berdasarkan wujudnya dapat di bedakan menjadi 2 jenis yaitu padat dan cair.

Page 7: Tugas Teknologi Pengawetan Pangan

Dampak pemutih bagi tubuh dapat mengakibatkan terjadinya diare, penyakit seborrhea, kerapuhan kuku atau jaringan tanduk (keratin) dan  gangguan pada ginjal dan apabila kadar kalsium dalam darah turun dibawah normal maka kalsium dalam tulang akan dimobilisasi sehingga pembentukkan tulang baru akan terhambat.

1.1. Pengertian Boraks

Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Boraks merupakan srebuk kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, PH: 9, 5. Boraks banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri keras, gelas, pengawet kayu, anti septik kayu, keramik dan pengontrol kecoa.

1.2.Dampak Boraks bagi tubuh

Boraks dapat menimbulkan efek racun pada manusia, tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin. Toksisitas boraks yang terkandung di dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsumen atau bersifat akumulasi (penumpukan). Boraks yang terdapat dalam makanan akan diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam hati, otak, atau testis (buah zakar).

Pemakaian dalam jumlah banyak dapat menyebabkan demam, depresi, kerusakan ginjal, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan, kebingungan, radang kulit, anemia, kejang, pingsan, koma bahkan kematian. Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam tubuh akan menyebabkan demam, anuria, koma, depresi, dan apatis (gangguan yang bersifat sarafi). Bagi anak kecil dan bayi, bila dosis dalam tubuhnya mencapai 5 gram atau lebih, akan menyebabkan kematian. Pada orang dewasa, kematian akan terjadi jika dosisnya telah mencapai 10 – 20 g atau lebih.1.3. Pencegahan dan Pengobatan

a)Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung Boraks . Adapun  cirinya sebagai berikut :

Makanan yang mengandung boraks biasanya mempunyai warna yang lebih mencolok dan lebih cerah dibanding makanan yang lainnya.

Makanan yang mengandung boraks mempunyai tekstur kenyal saat dimakan. Makanan ini juga terlihat lebih segar dan cerah dibanding makanan lainnya.

Page 8: Tugas Teknologi Pengawetan Pangan

b)Pengobatan

Bila terkena mata, bilas dengan air mengalir atau larutan garam fisilogis, mata dikedip kedipkan sampai boraks sudah tidak ada lagi atau sudah bersih. bila perlu hubungi dokter;

Bila tertelan dan terjadi muntah, letakan posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah terjadinya muntahan masuk ke rongga pencernaan. Bila korban tidak sadar, miringkan kepala ke samping atau ke satu sisi. Segera hubungi dokter.

1.1. Kesimpulan

Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Boraks merupakan srebuk kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, PH: 9, 5.Dampak boraks pada tubuh bisa menyebabkan demam, depresi, kerusakan ginjal, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan, kebingungan, radang kulit, anemia, kejang, pingsan, koma bahkan kematian.

Pencegahan dapat dilakukan dengan mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung Boraks, dari segi teksturnya yang begitu kenyal dan mempunyai warna yang begitu mencolok dan lebih cerah.Pengobatannya jika terkena mata boraks segera harus di basuhi oleh air yang mengalir dan jika tertelan maka segeralah muntahkan agar tidak masuk ke rongga pencernaan.