tugas teknologi informasi

9
TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Kelas C –  2012 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Upload: sarah-khalda-azzahra

Post on 17-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI

Kelas C 2012Fakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas DiponegoroNAMA ANGGOTADhiny Sartika Larasandi 25010112130141Natasya Dwi Febriani25010112140142Sarah Khalda Azzahra25010112130143Rogo Sukmo25010112130144Mutia Rizqa Firdiah25010112140145Dewi Mustikawati25010112130146Putri Budiastuti25010112130147

Berikan pendapat saudara tentang kendala dan dukungan pemanfaatan teknologi informasi dalam SIK di Indonesia!Kendala Pemanfaatan teknologi informasi dalam SIK di Indonesia

Penggunaan komputer dalam bidang kesehatan di Indonesia masih belum merata. Hal ini disebabkan oleh fasilitas komputer, jaringan internet, dan sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang teknologi informasi masih belum merata di setiap daerah di Indonesia. Komputer sendiri membutuhkan listrik agar dapat beroperasi. Seperti yang kita ketahui, banyak daerah di Indonesia, terutama daerah yang terpencil di luar pulau Jawa, yang mendapatkan pemadaman listrik bergilir dan bahkan belum teraliri oleh listrik. Masih banyak lembaga atau institusi kesehatan yang belum memberikan training (pelatihan) atau pembelajaran tentang penggunaan teknologi informasi dalam bidang kesehatan pada para pekerja kesehatannya. Harga komputer masih relatif mahal di daerah-daerah terpencil dan tidak semua puskesmas yang memasukkan komputer dalam anggaran belanja tahunannya.

Dukungan Pemanfaatan teknologi informasi dalam SIK di Indonesia

Pengolahan dan penyimpanan data kesehatan di komputer (basis data) kemungkinan besar akan terolah dan tersimpan dengan baik dan mudah.Semakin banyak aplikasi ataupun software yang mendukung proses pengolahan data kesehatan yang dapat menghasilkan informasi berkualitas sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan. Salah satunya adalah program SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Mengurangi dan mempermudah pekerjaan tenaga kerja kesehatan dalam membuat laporan kesehatan. Jika pengolahan data kesehatan dilakukan dengan cara manual, akan sangat kurang efektif dan efisien.Pengolahan data dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan cepat serta informasi yang dihasilkan juga relatif berkualitas dan akurat, jika dibandingan dengan cara pengolahan data manual.

Berikan contoh pemanfaatan teknologi informasi di bidang kesehatan masyarakat. Buatlah analisis dari contoh tersebut dari sisi keuntungan dan hambatannya!CONTOHAwal tahun 2012, Kementerian Kesehatan melalui Pusat data dan Informasi akan meluncurkan aplikasi SIKDA Generik. SIKDA Generik adalah aplikasi system informasi kesehatan daerah yang berlaku secara nasional yang menghubungkan secara online dan terintegrasi seluruh puskesmas, rumah sakit, dan sarana kesehatan lainnya, baik itu milik pemerintah maupun swasta, dinas kesehatan kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi, dan Kementrian Kesehatan. Seluruh unit pelayanan kesehatan yang meliputi puskesmas dan rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, dapat terhubung jejaring kerjasamanya melalui aplikasi SIKDA GenerikKEUNTUNGANMemudahkan petugas puskesmas saat melakukan pelaporan ke berbagai program di lingkungan Kementerian Kesehatan. Dengan demikian diharapkan aliran data dari level paling bawah sampai ke tingkat pusat dapat berjalan lancar, terstandar, tepat waktu, dan akurat sesuai dengan yang diharapkan. Dapat berguna secara efektif sebagai alat komunikasi pengelola data/informasi di daerahDapat saling tukar menukar data dan informasiMembantu pengelola data/informasi agar selalu siap memberikan data atau gambaran kondisi kesehatan secara utuh dan berdasarkan bukti.SIKDA Generik merupakan penerapan standarisasi Sistem Informasi Kesehatan, sehingga diharapkan dapat tersedia data dan informasi kesehatan yang cepat, tepat dan akurat dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengambilan keputusan/kebijakan dalam bidang kesehatan.

HAMBATANDalam proses pengelolaan data/informasi kesehatan di Indonesia, standar-standar yang dibutuhkan, baik standar proses pengelolaan informasi kesehatan maupun teknologi yang digunakan, belum memadai.Akses dan sumber daya kesehatan juga tidak merata, lebih banyak dimiliki oleh daerah-daerah tertentu, terutama di pulau Jawa. Akibatnya setiap institusi kesehatan mulai dari puskesmas, rumah sakit, hingga ke dinas kesehatan kabupaten/kota dan provinsi menerapkan sistem informasi menurut kebutuhan masing-masing. Hal ini menjadikan sistem yang digunakan berbeda-beda dan sulit untuk disatukan.Kepemilikan dan keamanan data yang dipertukarkan menjadi penghalang untuk menyediakan data yang bisa diakses oleh pihak yang membutuhkan. Penyebab sulitnya mewujudkan pertukaran data kesehatan di Indonesia yaitu:- Penggunaan platform perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda di setiap daerah.- Arsitektur dan bentuk penyimpanan data yang berbeda-beda- Kultur kepemilikan data yang kuat dan possessive- Kekhawatiran akan masalah keamanan data