tugas-seluler

11
Nama Anggota : Rizky Maulana Alamasyah ( 6305130066 ) Angga Muhammad Jamaludin ( 6305130076 ) Ibrahim Adilla ( 6305130089 ) ESSAY Antenna pada BTS Jika kita melihat ke menara-menara atau tower-tower BTS kepunyaan para operator, maka kita akan melihat dua buah macam Atenna yaitu yang berbentuk bulat dan yang berbentuk persegi panjang. 1. Antenna parabola ( MICROWAVE ) Atenna ini disebut juga dengan antenna parabola. Mungkin denger antenna parabola pada familiar ya, karena dari dulu kadang di rumah-rumah ada yang punya antenna parabola untuk menangkap siarang televisi satelit. Dalam dunia telco, Antenna yang bundar ini atau antenna parabola ini dipakai oleh perangkat yang dinamai perangkat transmisi microwave (gelombang mikro). Jangan dibayangkan ya kalau ini perangkat untuk memasak atau memanaskan makanan :-). Kenapa disebut microwave/gelombang mikro? Karena

Upload: anggha-muhammad

Post on 20-Feb-2016

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

seluler

TRANSCRIPT

Page 1: tugas-seluler

Nama Anggota :

Rizky Maulana Alamasyah ( 6305130066 )

Angga Muhammad Jamaludin ( 6305130076 )

Ibrahim Adilla ( 6305130089 )

ESSAY

Antenna pada BTS

Jika kita melihat ke menara-menara atau tower-tower BTS kepunyaan para operator, maka kita akan melihat dua buah macam Atenna yaitu yang berbentuk bulat dan yang berbentuk persegi panjang.

1. Antenna parabola ( MICROWAVE )

Atenna ini disebut juga dengan antenna parabola. Mungkin denger antenna parabola pada familiar ya, karena dari dulu kadang di rumah-rumah ada yang punya antenna parabola untuk menangkap siarang televisi satelit. Dalam dunia telco, Antenna yang bundar ini atau antenna parabola ini dipakai oleh perangkat yang dinamai perangkat transmisi microwave (gelombang mikro). Jangan dibayangkan ya kalau ini perangkat untuk memasak atau memanaskan makanan :-). Kenapa disebut microwave/gelombang mikro? Karena frekuensi yang dipakai cukup tinggi dimulai dari 3 GHz sampai 80 GHz.

Page 2: tugas-seluler

2. Atnenna Sektoral

Nah kalau antenna ini disebut antenna sektoral. Karakteristik antenna ini memiliki radiasi yang lebih lebar yang berguna untuk menangkap sinyal dari hand phone di sekitar tower. Antenna jenis ini yang dipakai oleh perangkat yang disebut sebagai BTS (2G), NodeB (3G)  maupun eNodeB (LTE). Jadi dengan antenna sektoral yang memilik beamwidth 120 derajat, maka dengan 3 sektor akan tercover area disekitar tower.

Page 3: tugas-seluler

Perangkat – perangkat pada Tower BTS

Base transceiver station (BTS) atau cell site adalah sebuah peralatan yang memfasilitasi nirkabel komunikasi antara pengguna peralatan (UE) dan jaringan. BTS juga disebut sebagai radio base station (RBS), node B (di Jaringan 3G) atau, cukup, base station (BS). Untuk diskusi dari standar LTE yang ENB singkatan untuk Evolved node B banyak digunakan. Ini adalah BTS yang berada didaerah Buahbatu.

Rectifier

Rectifier sebagai penyearah tegangan dari tegangan AC yang berasal dari PLN dikonversikan ke dalam tegangan searah untuk di komsumsi perangkat lainnya. Salah satunya merk PowerOne, terdapat 6 buah modul, yang tiap2 modulnya mensuplai 30 Ampere, karena minimal pemakaian perangkat adalah 45 Ampere, maka paling tidak modul yang berfungsi sejumlah 3 buah modul (60 A).Biasanya Untuk BTS hanya dibutuhkan tegangan DC sebesar +27 Vdc atau -48 Vdc.

Antena OMNI

Antenna Omnidirectional di rancang untuk memberikan servis dalam radius 360 derajat dari titik lokasi. Sangat cocok untuk Akses Point untuk memberikan servis bagi WARNET sekitarnya dalam jarak dekat 1-4 km-an. Antenna jenis ini biasanya menpunyai Gain rendah 3-10 dBi. Potongan medan vertikal memperlihatkan penampang yang medan yang sangat tipis pada sumbu vertikal. Hal ini berarti hanya statiun-stasiun yang berada di muka antenna saja yang akan memperoleh sinyal yang kuat, stasiun yang berada di atas antenna akan sulit memperoleh sinyal.

Page 4: tugas-seluler

Baterai Baterei Sebagai backup power ke BTS apabila PLN Padam. Biasanya bisa bertahan sampai 3-4 Jam, tergantung dari Ampere Hour baterei dan Designnya systemnya.

Microwave

Microwave system terdiri atas Indoor unit dan Outdoor unit. Indoor unit berada di dalam shelter memiliki port E1 yang dikoneksikan ke Port E1 BTS melalui DDF. Indoor unit juga mendapat suplai tegangan DC dari rectifier yang sama. Sedangkan Outdoor Unit menempel pada Antenna Microwave. Indoor Unit dan Outdoor unit terhubung menggunakan Coaxial Cable.

Antena Sectoral

Berbentuk persegi panjang, terpasang pada tower dengan ketinggian tertentu berfungsi sebagai penghubung antara BTS dan HandPhone, ada dua type antenna sectoral, yaitu Monotype, biasa dipakai untuk daerah Rural dan Sub Urban dan Dual type untuk daerah Urban (daerah yg padat penduduk).

Feeder Sekilas nampak seperti kabel besar, sebagai media rambatan gelombang radio antara BTS dan Antenna Sector. Ukuran ada yang 7/8, 1-5/8 atau ½.

Tower  Beserta system pentanahannya;  Sebagai media penempatan/penginstalan antenna antenna dan feeder.

Shelter Berada di samping tower, tempat untuk menyimpan equipment (No.1 – 6).

First Generation Mobile Telecommunications (1G)

Dalam generasi pertama telekomunikasi bergerak ini, mobile phone menggunakan teknologi AMPS(Advanced Mobile Phone System) yang salah satu operatornya dipegang oleh PT. Komselindo. AMPS menggunakan teknologi analog dimana AMPS bekerja pada frekuensi 800Mhz dan menggunakan metode akses FDMA (Frequency Division Multiple Access). Dalam FDMA setiap pengguna dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan yakni sebesar 30Khz. Artinya bahwa hanya ada 1 user yang menggunakan frekuensi tersebut, tidak boleh ada 2 user yang menggunakan kanal yang sama baik dalam 1 sel maupun sel tetangganya. Hal ini menyebabkan teknologi AMPS membutuhkan alokasi frekuensi yang besar. Mobile phone yang menggunakan teknologi AMPS ini tergolong berukuran cukup besar secara fisik, karena teknologi AMPS membutuhkan daya yang besar dalam penggunaanya.

Dalam teknologi AMPS ini, user pengguna mobile phone hanya dapat melakukan kegiatan komunikasi dengan suara, dan tidak bisa mengirim pesan singkat seperti pada SMS atau pada pager.

Page 5: tugas-seluler

Second Generation Mobile Telecommunication (2G)Pada generasi kedua, munculah teknologi GSM(Global System for Mobile Communications), yang kemudian menggeser popularitas AMPS diawal tahun 1995. Berbeda dengan AMPS yang menggunakan analog, GSM menggunakan teknologi digital. Teknologi digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan teknologi analog, disamping menyediakan kapasitas yang besar, system security yang ditawarkan lebih baik dan juga memiliki layanan yang lebih beragam.  GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA (Frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz pada band  frekuensi 900 Mhz.  GSM sangat diminati di dunia, karena kemampuan roamingnya yang luas sehingga dapat dipakai di berbagai negara. Kecepatan akses data GSM hanya 9.6 Kbps karena hanya diperuntukkan untuk suara.Selain GSM teknologi digital yang muncul adalah CDMA (Code Division Multiple Access). CDMA menggunakan frekuensi radio 25MHz pada band frekuensi 1800MHz dan dibagi dalam 42 kanal, masing-masing kanal terdiri dari 30KHz. Kecepatan akses data dapat mencapai 153.6Kbps. Metode yang digunakan CDMA lebih efisien dibanding  metode FDMA dan TDMA. CDMA menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama, dan sebagai perbedaan, CDMA menggunakan kode tertentu untuk membedakan user satu dan yang lain. Operator CDMA di Indonesia dikategorikan kedalam kategori FWA (Fixed Wireless Access) sehingga mobilitas penggunaan CDMA di Indonesia menjadi terbatas, padahal CDMA mampu termobilisasi penuh seperti GSM.

Second-half Generation Mobile Telecommunications (2.5G) Pada generasi ini, GPRS(General Packet Data Radio Services) muncul seiring berkembangnya teknologi GSM. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan kecepatan akses data yang lebih cepat dari kecepatan GSM biasanya yang hanya mampu mencapai angka 9.6Kbps. Dengan adanya GPRS, sebuah GSM mampu melakukan kecepatan akses data sebesar 115Kbps dengan troughput antara 20 hingga 30 Kbps. GPRS juga memungkinkan pengguna untuk mengirim gambar berwarna menggunakan fasilitas MMS(Mobile Multimedia Massage),  selain itu yang terpenting adalah dengan adanya GPRS, pengguna GSM mampu mengakses internet mobile kapanpun dan dimanapun, selama daerah tersebut tercover oleh fasilitas GPRS.

Setelah itu muncul EDGE (Enhanced Data for Global Evolution), namun teknologi ini kurang begitu diminati di Indonesia, namun kecepatan yang mampu diberikan oleh EDGE 3-4 kali kecepatan yang diberikan GPRS.

Third Generation Mobile Telecommunications

Teknologi 3G didapatkan dari 2 buah jalur teknologi komunikasi bergerak yakni kelanjutan teknologi GSM/GPRS/EDGE dan kelanjutan teknologi CDMA. Teknologi

Page 6: tugas-seluler

tersebut adalah UMTS(Universal Mobile Telecommunication Services) yang memiliki kecepatan akses data lebih tinggi dibanding GPRS dan EDGE.

Kecepatan akses data pada UMTS yakni up to 384Kbps pada frekuensi 5KHz sedangkan kecepatan akses yang didapat dengan CDMA1x ED-DO Rel0 sebesar 2.4Mbps pada frekuensi 1.25MHz dan CDMAx ED-DO RelA sebesar 3.1Mbps pada frekuensi 1.25MHz yang merupakan kelanjutan teknologi CDMA. Teknologi 3G sedikit berbeda dengan GSM namun cenderung sama dengan CDMA.

Kemudian UMTS dikembangkan menggunakan teknik modulasi WCDMA(Wideband CDMA), dimana frekuensi radio sebesar 5MHz pada band 1900MHz dan rate chipnya sebesar 3.84Mcps(Mega Chip Per Second). Dari situ muncul istilah baru yang disebut dengan HSDPA(High Speed Packet Downlink Access). UMTS tipe ini membutuhkan penambahan RNC(Radio Access Network) dan base station WCDMA(node B) dan membutuhkan upgrade software pada MSC, SGSN, GGSN.  Oleh karena itu implementasi teknologi ini membutuhkan biaya yang cukup besar.

Layanan yang mampu diberikan dalam teknologi 3G adalah video conference, video call, video streaming, video mail dan internet browsing.

Fourth Generation Mobile Telecommunication Technology (4G / 3G and beyond)

4G merupakan teknologi lanjutan setelah 3G. Teknologi ini juga dikenal dengan nama ‘3G and Beyond’ yang diresmikan oleh IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers). Teknologi ini dikembangkan karena adanya kebutuhan akan akses data yang cepat dan juga full mobile, artinya bahwa kita dapat mengakses internet dimanapun dan kapanpun juga dengan kecepatan yang tak terbatas. Dalam 4G kita mampu melakukan akses dengan kapasitas kanal sebesar 10Mbps, 30Mbps, bahkan hingga 100Mbps, puluhan kali lebih cepat dibandingkan dengan teknologi sebelumnya dalam 3G.

4G menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Handset yang telah dilengkapi dengan 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi  internet  telephony yang berbasisSession Initiation Protocol (SIP).  Dengan begitu sebuah video call dapat berlangsung dengan kualitas yang lebih baik atau bahkan dalam definisi yang lebih tinggi (high definition) tanpa harus tersendat-sendat seperti pada teknologi 3G.

Tidak lama lagi internet telephony akan menjadi tulang punggung infrastruktur telekomunikasi. Semua orang mampu berkomunikasi tanpa menggunakan provider yang berbayar.  Cukup menggunakan VoIP(Voice Over Internet Protocol) yang di support oleh kecepatan luar biasa yang diberikan pada teknologi 4G.

Teknologi 4G yang paling ditunggu-tunggu saat ini adalah WiMAX(Worldwide Interoperability for Microwave access). Kecepatannya yang dapat mencapai

Page 7: tugas-seluler

100Mbps serta jangkauannya yang dapat mencapai 10Mil membuat WiMAX membuka era baru dalam berkomunikasi

Penjelasan Tentang OPTIMASI RF GSM

Blog Dunia Optimasi akan menjelaskan pembahasan tentang optimasi GSM yaitu dengan tema Penjelasan Tentang Optimasi RF GSM. Jaringan GSM terdiri dari berbagai sel dan setiap sel mengirimkan sinyal ke dan menerima sinyal dari stasiun bergerak, untuk bekerja dengan baik base station banyak parameter yang didefinisikan sebelum berfungsi base station, seperti wilayah cakupan sel tergantung pada faktor-faktor yang berbeda termasuk kekuatan transmisi base station, menghalangi bangunan di sel, ketinggian base station, lokasi dan lain-lain, base station Drive Test (DT) tampil di jaringan GSM optimasi RF untuk menjamin ketersediaan, integritas, dan keandalan jaringan. 

Optimasi RF jaringan GSM dapat dilakukan dengan melakukan Test Drive (DT). Sebelum DT kita cek azimut dan Tilt dari antena dipasang di menara. Di DT, pertama kita menemukan situs maka kita menghubungkan TEMS, GPS dengan PC dan memulai Software TEMS 6.0. Lalu kita membuat slogs sebagai berikut: TRX, dalam hal ini kami membuat 20 panggilan pada setiap bagian dari 20 detik, log berikutnya adalah INETR, dan kami membuat lama berkendara untuk pengujian tangan ke BTS yang berdekatan dan cakupan. Log lain adalah INTRA, dalam hal ini kita membuat putaran searah jarum jam lingkaran dan counter clock wise ke BTS dan memeriksa serah terima antara sel-sel yang berdekatan. Pada tahun terakhir, kami membuat log dari GPRS, di RF Engineer memeriksa layanan GPRS di semua sel BTS. 

Telekomunikasi. Seperti tumbuh kebutuhan pengguna akan ditingkatkan, kita dapat mengatakan bahwa teknologi GSM telah menjadi kendala utama bagi adopsi massa pengalaman Seluler sejati dan mencapai komunikasi Cellular mulus. Jaringan Optimalisasi adalah kegiatan yang sedang berlangsung untuk semua jaringan nirkabel. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data jaringan dan merevisi parameter jaringan Cellular, komunikasi yang dicapai dengan menggunakan tepat RF Perencanaan dan Optimasi.

Page 8: tugas-seluler

Lampiran

Page 9: tugas-seluler