tugas ryan

11
7/22/2019 Tugas Ryan http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ryan 1/11 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menopause merupakan suatu fase alamiah yang akan dialami setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun, tepatnya umur antara 40-55 tahun. Kondisi ini merupakan suatu akhir proses biologis yang menandai berakhirnya masa subur seorang wanita. Dikatakan menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama 1 tahun. Berhentinya Haid tersebut akan membawa dampak oada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis. Ketika wanita memasuki usia sekitar 50 tahun akan terjadi perubahan-  perubahan biologis pada tubuhnya, khususnya hormon-hormon yang dihasilkan oleh ovarium. Secara alami seorang wanita yang berusia 45 sampai 55 tahun, ovariumnya tidak lagi menghasilkan hormon estrogen dan hormon lainnya. Hilangnya estrogen dan progesteron selama menopause meningkatkan risiko kesehatan wanita dan akan mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita. Pada beberapa wanita, berakhirnya menstruasi secara mendadak, satu masa menstruasi berakhir dan ia tidak pernah mendapat menstruasi lagi. Bagi wanita lainnya, jarak menstruasinya tidak teratur, terjadi antara selang waktu tiga minggu hingga beberapa bulan. Apabila satu tahun penuh telah berlalu tanpa mendapat menstuasi , ia dapat dengan yakin menyimpulkan bahwa menopause terjadi saat terakhir kali ia mendapat menstruasi. Dampak dari menopause tersebut dapat menimbulkan gejala-gejala yang dirasakan oleh wanita menopause. Berdasarkan batasan serta pengelompokan, gejala-gejala pada menopause yang sulit diketahui. Menopause bukan hanya ditandai oleh berhentinya haid, sejak dulu sudah ditandai oleh keluhan-keluhan fisik, psikis, seksualitas dan sosial. Fakta lapangan menemukan bahwa 75% wanita mengalami menopause akan merasakan  berbagai masalah atau gangguan seperti Hot Flushes, mudah lupa, sakit kepala, sulit

Upload: ryan-budi-gunawan

Post on 11-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Ryan

7/22/2019 Tugas Ryan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ryan 1/11

1

BAB I

PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG

Menopause merupakan suatu fase alamiah yang akan dialami setiap wanita

yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun, tepatnya umur antara 40-55 tahun. Kondisi

ini merupakan suatu akhir proses biologis yang menandai berakhirnya masa subur 

seorang wanita. Dikatakan menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti

selama 1 tahun. Berhentinya Haid tersebut akan membawa dampak oada konsekuensi

kesehatan baik fisik maupun psikis.

Ketika wanita memasuki usia sekitar 50 tahun akan terjadi perubahan-

 perubahan biologis pada tubuhnya, khususnya hormon-hormon yang dihasilkan oleh

ovarium. Secara alami seorang wanita yang berusia 45 sampai 55 tahun, ovariumnya

tidak lagi menghasilkan hormon estrogen dan hormon lainnya. Hilangnya estrogen

dan progesteron selama menopause meningkatkan risiko kesehatan wanita dan akan

mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita.

Pada beberapa wanita, berakhirnya menstruasi secara mendadak, satu masa

menstruasi berakhir dan ia tidak pernah mendapat menstruasi lagi. Bagi wanita

lainnya, jarak menstruasinya tidak teratur, terjadi antara selang waktu tiga minggu

hingga beberapa bulan. Apabila satu tahun penuh telah berlalu tanpa mendapat

menstuasi , ia dapat dengan yakin menyimpulkan bahwa menopause terjadi saat

terakhir kali ia mendapat menstruasi. Dampak dari menopause tersebut dapat

menimbulkan gejala-gejala yang dirasakan oleh wanita menopause.

Berdasarkan batasan serta pengelompokan, gejala-gejala pada menopause

yang sulit diketahui. Menopause bukan hanya ditandai oleh berhentinya haid, sejak 

dulu sudah ditandai oleh keluhan-keluhan fisik, psikis, seksualitas dan sosial. Fakta

lapangan menemukan bahwa 75% wanita mengalami menopause akan merasakan

 berbagai masalah atau gangguan seperti Hot Flushes, mudah lupa, sakit kepala, sulit

Page 2: Tugas Ryan

7/22/2019 Tugas Ryan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ryan 2/11

2

tidur, rasa semutan pada tangan dan kaki, sedangkan 25% lainnya tidak 

mempermasalahkan masalah tersebut.

Fitoestrogen merupakan zat yang dihasilkan dari kacang-kacangan dan

makanan lainnya yang berkhasiat hampir sama seperti estrogen sehingga dapat

mengurangi akibat dari kekurangan estrogen.

B. PERUMUSAN MASALAH

1.  Apakah yang dimaksud dengan menopause ?

2.  Apakah yang dimaksud dengan fitoestrogen ?

3.  Bagaimanakah dampak jangka panjang dari kekurangan estrogen ?

C. TUJUAN PENULISAN

1.  Untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang menopause.

2.  Untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang dampak kekurangan

dari hormon estrogen.

3.  Untuk memberikan informasi kepada pembaca khasiat dari makanan yang

mengandung fitoestrogen.

4.  Untuk sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Semester mata kuliah

Bahasa Indonesia

Page 3: Tugas Ryan

7/22/2019 Tugas Ryan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ryan 3/11

3

BAB II

PEMBAHASANA. Pengertian Menopause

Menopause merupakan waktu dimana seorang wanita tidak mengalami

menstruasi selama satu tahun, yang diawali dengan tidak teraturnya periode

menstruasi diikuti dengan berhentinya periode menstruasi. Menopause merupakan

fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur.

Pada wanita masa menopause, terjadi perubahan psikologis berhubungan

dengan kadar estrogen, gejala yang menonjol adalah berkurangnya tenaga dan gairah,

 berkurangnya konsentrasi dan kemampuan akademik, selanjutnya timbul gangguan

 psikis seperti mudah terseinggung, rasa ketakutan, susah tidur dan sering gugup.

Perubahan psikologis ini mempengaruhi seksualitas pada diri wanita menopause.

Penurunan kadar estrogen pada wanita menopause mengakibatkan seksualitasnya

menurun, kehilangan daya tarik seksualnya, kehilangan daya tarik seksualnya dan

menurun aktivitas seksualnya.

Penurunan kadar estrogen juga akan menyebabkan terjadinya penurunan

suplai darah ke vagina sehingga produksi lendir vagina menjadi menurun. Keadaan

ini akan membuat vagina kering dan timbul rasa sakit saat berhubungan intim,

kondisi ini sangat mempengaruhi keadaan sosial wanita menopause.

Perubahan psikologis pada wanita menopause dapat berdampak pada keadaan

sosial yang dirasakannya, keadaan sosial ekonomi juga mempengaruhi faktor fisik,

kesehatan dan pendidikan. Keadaan sosial yang dirasakan adalah takut kehilangan

fungsi eksistensi sebagai wanita, takut tidak bisa memuaskan atau melayani suami,

takut kehilangan kasih sayang suami, atau takut suami mencari wanita lain. Banyak 

keluhan yang dialami seorang wanita pada menopause. Keluhan ini menimbulkan

kecemasan dan ketakutan pada diri seorang wanita sehingga wanita mempunyai

 persepsi tidak baik tentang menopause.

Page 4: Tugas Ryan

7/22/2019 Tugas Ryan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ryan 4/11

4

Persepsi wanita mengenai menopause yaitu sebagai masa awal dari

kemunduran fungsi kewanitaan. Dimana wanita mengalami kecemasan yang bersifat

relatif, artinya ada orang yang cemas dana da orang yang merasa tidak cemas. Mereka

akan tidak berguna lagi dan merasa tidak berharga dimata suami.

B. Masa Klimakterium

Menurut siklus kehidupan wanita normal , seorang wanita mengalami masa

masa tertentu. Dalam hal ini berkaitan dengan fungsi organ reproduksi wanita. Fase

tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu, masa sebelum , sedang berlangsung, dan

setelah menstruasi.

Dalam Menopause berarti adalah masa setelah menstruasi. Masa ini disebut

klimakterium, yaitu terjadi pada usia 45 sampai 65 tahun. Klimakterium adalah suatu

masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non-

reproduktif. Masa klimakterium berlangsung dalam tiga tahap yaitu :

1.  Premenopause,  adalah masa sebelum menopause yang ditandai dengan

timbulnya keluhan-keluhan klimakterium dan periode perdarahan uterus yang

 bersifat tidak teratur. Masa ini dimulai pada usia 40 tahun. Perdarahan ini

terjadi karena menurunnya kadar estrogen, insufiensi corpus luteum, dan

kegagalan proses ovulasi.

Ciri-ciri usia Premenopause :

a)  Dimulai saat usia 40 tahun

 b)  Haid mulai tidak teratur 

c)  Terdapat keluhan seputar haid

d)  Kadar FSH dan Estrogen tinggi

2.  Perimenopause  ,  periode dengan keluhan memuncak rentang waktu 1 sampai

2 tahun sebelum dan sesudah menopause.masa wanita mengalami akhir dari

datangnya haid sampai berhenti sama sekali. Pada masa ini menopause masih

Page 5: Tugas Ryan

7/22/2019 Tugas Ryan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ryan 5/11

5

 berlangsung. Keluhan yang sering dijumpai adalah gejolak panas , berkeringat

 banyak, insomnia, depresi, serta perasaan mudah tersinggung.

Ciri-ciri usia Perimenopause :

a)  Merupakan perubahan antara premenopause dan pasca menopause

 b)  Siklus haid tidak teratur 

3.  Postmenopause,   periode setelah menopause sampai senilis. Masa ini

 berlangsung kurang lebih 3 sampai 5 tahun setelah menopause. Keluhan lokal

 pada sistem urogenital bawah, atrofi vulva dan vagina menimbulkan produksi

lendir atau nyeri senggegama. Setelah periode menopause selesai, wanita akan

memasuki periode postmenopause, yang selanjutnya periode senilis.

Ciri-ciri usia post menopause :

a)  Setelah menopause , mulai 12 bulan tidak haid sampai usia 65 tahun.

 b)  Kadar FSH dan LH sangat tinggi dan kadar Estradiol rendah.

C. Pengertian Fitoestrogen

Fitoestrogen adalah kelompok tanaman, baik biji-bijian, kacang-kacangan,

sayuran, dan buah-buahan yang memiliki sifat khasiat menyerupai hormon estrogen

atau dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen. Terdapat kurang lebih 20 golongan

tanaman yang teridentifikasi berkhasiat estrogen dari jumlah 300 tanaman yang

 berasal dari gugus tanaman. Banyak diantara tanaman ini yang termasuk menjadi

 bahan makanan sehari-hari seperti bawang putih, gandum, kacang-kacangan, beras,

kentang, wortel, apel, kurma, biji kopi, dan berbagai sayuran. Ada satu jenis tanaman

yang mengandung banyak isoflavon yaitu kacang, tetapi kandungannya mengandung

unsur kaumestan.

C.1. Kandungan Fitoestrogen

Fitoestrogen ini dapat diserap kedalam tubuh dan dapat mengalam berbagai

 perubahan seperti dapat dieksresikan atau dipecah menjadi komponen-komponen lain

dalam tubuh yang diduga mengandung khasiat menyerupai estrogen. Aktivitas dari

Page 6: Tugas Ryan

7/22/2019 Tugas Ryan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ryan 6/11

6

khasiat yang menyerupai estrogen ini tidak berlangsung lama, dan pada umumnya

tidak dapat disimpan dalam tubuh.

Fitoestrogen mempunyai struktur kimia dengan penilnaptalen yang

menyerupai rumus bangun estrogen. Khasiat serupa estrogen ini bersifat agonis atau

antagonis, lemah tergantung pada faktor-faktor metabolisme, konsentrasi estrogen

endogen, jenis kelamin serta keadaan menopause. Rumus bangun ini juga hampir 

sama dengan zat anti estrogen yaitu tamoxifen. Adanya gugus OH pada fitoestrogen,

estradiol dan dietilestradiol merupakan salah satu persyaratan untuk aktivitas

estrogenik. Reseptor estrogen mampu mengadakan ikatan dengan beberapa

komponen yang mempunyai persamaan struktur dengan estrogen seperti genistein.

Isoflavon memiliki struktur difenolik yang mempunyai potensi estrogen sintesis

dietilstillbesrol dan heksestrol.

Pada umumnya, unsur isoflavon dalam tanaman bersifat inaktif, yang berada

dalam bentuk glikoside. Unsur tanaman ini diduga mengalami fermentasi oleh

mikroflora usus. Belum dapat ditentukan jenis mikroflora yang terlibat dalam

metabolosme isoflavon ini. Kemudian dengan proses metabolisme, terjadi konversi

dari biochanin A dan formentin oleh glucosidase menjadi unsur genisten dan dadzein

yang aktif. Dalam usus melalui sistem enzim yang kompleks dari proses

metabolisme, unsur dadzein menjadi equol dan O-desmethylangiolesin dan terutama

genisten menjadi heterocyclicphenolic yang strukturnya mempunyai persamaan

dengan estrogen. Absorbsi fitoestrogen kemudian mencapai sirkulasi hepatik dan

dieksresikan ke dalam kandung empedu, untuk mengalami dekojugasi oleh flora usus

lalu reabsorbsi oleh hati dan dikeluarkan melalui air kemih.

Pada penelitian pada wanita premenopause, penggunaan fitoestrogen

memperpanjang masa folikuler secara bermakna dan meningkatkan kadar 

 progesteron, sedangkan FSH dan LH menurun.

Page 7: Tugas Ryan

7/22/2019 Tugas Ryan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ryan 7/11

7

C.2 Manfaat Fitoestrogen

Peran fitoestrogen pada wanita pasca menopause adalah terjadinya perubahan

 pada epiteli vagina setelah mengkonsumsi isoflavon. Hal ini diduga pengaruh dari

khasiat serupa estrogen dari kedelai. Adlecreutz meneliti isoflavon dalam urine dan

kadar estrogen pada kelompok wanita dari Jepang, Amerika, dan Finlandia. Ternyata

isoflavon urine wanita Jepang 100-1000 kali kadarnya dibandingkan dengan estrogen

endogen pada wanita omnivor. Hal ini diduga karena diet fitoestrogen. Namun

demikian karena kompleksnya masalah mekanisme kerja dari fitoestrogen ini sulit

untuk menarik kesimpulan yang pasti dari pengaruh fitoestrogen terhadap sindroma

secara menyeluruh. Sediaan zat fitoestrogen yang berdasarkan zat zearelenon,

reseorsiklik lactone mempunyai khasiat yang hampir sama dengan estrogen konjugasi

terhadap hot flushes, disparenea, dan vaginesis. Pada penelitian tersamar ganda

dengan kelompok kontrol didapat estrogen konjugasi dan zearelenon analog sama

efektif dalam pengobatan sindroma menopause. Peningkatan dari maturasi sel vagina

tampak juga pada analog fitoestrogen dan estrogen konjugasi.

E. Dampak Jangka Panjang Kekurangan Estrogen

1. 

Penyakit KardiovaskulerEstrogen menurunkan risiko penyakit kardiovasculer seperti didapat

 pada terapi sulih hormon. Khasiat protektif ini berkaitan dengan perubahan

kadar lipid yaitu penurunan LDL kolesterol, peningkatan HDL kolesterol serta

efek vaskuler baik berupa vasomotor dan dinding pembuluh darah. Kejadian

 penyakit kardiovaskuler pada negara asia lebih rendah dibandingkan negaea

 barat dan yang terendah pada golongan vegetarian dibandingkan omnivor 

sehingga diduga kuat fitoestrogen bersifat kardioprotektid. Penelitian

membuktikan bahwa mengkonsumsi kedelai mengubah kadar lipid dalam

darah.

Diet protein kedelai berdampak anti aterogenik dibandingkan dengan

mengkonsumsi protein lainnya seperti casein, lactalumin diketahui bahwa

 protein kedelai menyebabkan peningkatan regulasi dari afinitas LDL dalam

Page 8: Tugas Ryan

7/22/2019 Tugas Ryan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ryan 8/11

8

sel mononukleat yang menghasilkan peningkatan degradasi LDL dalam sel.

Tiga kelompok penelitian kepada formula makanan bayi yaitu yang

mengkonsumsi susu sapi (rendah kolesterol rendah fitoestrogen), susu kedelai

(kolestrol nol tinggi fitoestrogen), dan atau susu kedelai dengan menambah

formula kolestrol (rendah kolestrol tinggi fitoestrogen) hasilnya diperoleh

LDL dan fraksi kolestrol pada formula makanan bayi lebih rendah

dibandingkan air susu ibu, tidak ada perbedaan bermakna dari LDL dan

trigliserid. Penelitian ini menyimpulkan bahwa fraksi sintesis mempunyai

nilai berharga untuk perkembangan kadar kolestrol dalam kehidupan bayi.

2.  Osteoporosis

Penelitian WHO melaporkan kejadian osteoporosis lebih rendah dari

 produk barat sebagai hasil suatu telaah dari hasil yang melaporkan rendahnya

kejadian terhadap rendahnya fraktur pada wanita jepang dengan wanita kulit

 putih. Dalam hal ini tidak disebutkan mengenai perbedaan dari pada kedua

kelompok diatas. Kembali lagi pada data epidemiologi menunjukkan

fitoestrogen khususnya isoflavon dapat mengurangi kehilangan masa tulang.

Anderson melaporkan bahwa takaran rendah dari genistein pada primerin

dalam mempertahankan masa tulang pada tikus yang mengalami ovarektomi

nampaknya khasiat sebagai faktor yang berperan terhadap kejadian

osteoporosis.

3.  Kanker

Angka kejadian kanker payudara, kolon, endometrium, dan ovarium

lebih rendah daripada penduduk asia dibandingkan penduduk barat. Migrasi

dari asia yang mempertahankan diet tradisional tidak meningkatkan risiko dari

 penyakit tersebut namun yang mengubah diet tersebut dapat menjadi derita

 penyakit barat.

Page 9: Tugas Ryan

7/22/2019 Tugas Ryan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ryan 9/11

9

Komponen diet yang banyak diteliti pada kejadian kanker payudara,

selain masalah kegemukan yang sangat berperan dalam kejadian kanker 

tersebut. Wanita Jepang yang dilaporkan menderita kanker payudara lebih

 bagus prognosisnya dibandingkan dengan wanita Amerika atau Inggris.

Wanita Jepang memiliki kejadian rendah terhadap metastasis kelenjar limpa

atau kelenjar getah bening sampai 3 kali wanita barat. Lain daripada itu

ternyata bahwa lamanya bertahan dari penyakit kanker payudara wanita

Jepang lebih lama dibandingkan golongan Kaukasia. Data-data tersebut diatas

mendukung hasil konsumsi produksi kedelai yang mengandung isoflavon

dengan menurunnya risiko kanker payudara. Penelitian invitro menemukan

adanya khasiat anti proliferatif dari fitoestrogen. Enterolakton, enterodiol, dan

lignan menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Lignan nampaknya

memiliki khasiat sitostatik. Mekanisme efeknya tidak melalui hambatan dari

sintesis DNA tapi melalui inhibisi membran plasma.

Page 10: Tugas Ryan

7/22/2019 Tugas Ryan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ryan 10/11

10

BAB III

PENUTUPA. Kesimpulan

1.  Khasiat dari fitoestrogen dapat menangani masalah simptom menopause dan

 pada pengguna terapi hormon

2.  Mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen dapat memberikan

hasil yang baik saat memasuki usia menopause.

3.  Mengkonsumsi makanan mengandung fitoestrogen setiap hari dapat membuat

tubuh mensekresi zat sejenis estrogen sehingga pada usia lanjut dapat

terhindar dari penyakit kardiovaskuler, osteoporosis, dan kanker 

B. Saran

1.  Mengkonsumsi makanan bergizi setiap hari untuk kebutuhan tubuh sehari-hari

terutama yang mengandung fitoestrogen.

2.  Berolahraga setiap hari agar terjaga kebugaran dan beristirahat setelah

melakukan aktivitas berat.

Page 11: Tugas Ryan

7/22/2019 Tugas Ryan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ryan 11/11

11

DAFTAR PUSTAKA

Darmojo R.B., Martono H.H., 2004. Buku Ajar  –  Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia

Lanjut). Edisi Ketiga, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia , Jakarta

Judith L.B., Deborah A.W., 2002. Study of the Effect of Phytoestrogen

Suplementation on Postmenopausal Endometrium. J Soc Investig, Vol 9, no 4.