tugas review cluster 1 kelas a, sumandi juliyanto.pdf
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Tugas review cluster 1 kelas A, Sumandi Juliyanto.pdf
1/7
Cluster 1 Kelas A
Nama : Sumandi Juliyanto
NPM : 1306442183
Review:
Studi Penentuan Status Mutu Air di Sungai Surabaya Pada Tahun 2007-2011
Untuk Keperluan Bahan Baku Air Minum
Sumber: Priyono, dkk.,Studi Penentuan Status Mutu Air di Sungai Surabaya untuk KeperluanBahan Baku Air Minum. Jurnal Teknik Pengairan, Volume 4, Nomor 1, Mei 2013, hlm 5360.
1. Latar Belakang
Sungai Surabaya merupakan bahan baku air minum dan salah satu sumber bagi
penyediaan air PDAM Surabaya. Selama sepuluh tahun terakhir pencemaran di Sungai Surabaya
semakin memburuk. Hal ini dikarenakan banyaknya industri di sekitar Sungai Surabaya. Hampir
setiap tahun Sungai Surabaya tercemar berat khususnya di musim kemarau dimana debit air
kecil. Hal tersebut berakibat pada kematian banyak ikan dan membuat kualitas air PDAM
menurun. Semakin buruk kualitas air di Sungai Surabaya maka bahan baku air minum yang akan
digunakan oleh PDAM akan semakin tercemar sehingga penambahan zat kimia pada pengolahan
air minum akan semakin banyak. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya penelitian
pengaruh pencemaran limbah industri pabrik yang terdapat di sepanjang Sungai Surabaya beserta
limbah domestik terhadap status mutu air di Sungai Surabaya.
2. Landasan OperasionalKepmen No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air.
3. TujuanPenelitian ini bertujuan untuk menentukan status mutu air di sepanjang Sungai Surabaya
dari Cangkir Tambangan hingga Karangpilang menggunakan metode Indeks Pencemaran dan
metode STORET, mengetahui trend status mutu air pada masing-masing stasiun monitoring dan
mengetahui parameter apa yang menjadi indikator pencemaran terbesar di Sungai Surabaya dan
kapan terjadinya pencemaran tertinggi.
4. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kali Surabaya yang mengalir antara kota Mojokerto hingga
Surabaya, dimana terletak antara bujur 112o
30 sampai 112o
45 BT dan lintang 7o
15 LS sampai7
o25 LS. Sungai tersebut merupakan terusan kali Brantas yang mulai dari Mlirip, Mojokerto.
Melewati daerah Wringin Anom, Driyorejo dan Sepanjang sebelum sampai ke Surabaya.
-
7/24/2019 Tugas review cluster 1 kelas A, Sumandi Juliyanto.pdf
2/7
Cluster 1 Kelas A
5. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan data-data yang dibutuhkan kemudian
melakukan uji homogenitas. Setelah data yang akan digunakan homogen maka dapat dilakukan
analisa status mutu air dengan menggunakan metode STORET dan Indeks Pencemaran.
Selanjutnya adalah penentuan trend dari status mutu air metode STORET dan metode Indeks
Pencemaran pada tiap-tiap stasiun monitoring.
-
7/24/2019 Tugas review cluster 1 kelas A, Sumandi Juliyanto.pdf
3/7
Cluster 1 Kelas A
-
7/24/2019 Tugas review cluster 1 kelas A, Sumandi Juliyanto.pdf
4/7
Cluster 1 Kelas A
6. Hasil dan Pembahasan
No. Parameter
Kualitas Air
Data Mutu Air Baku Mutu Air sesuai PP
RI No. 82 tahun 2001
1 TSS (Total
SuspendedSolid)
Kadar parameter TSS yang tertinggi mulai dari
tahun2007 sampai 2011 adalah 2116,7 mg/lpada bulan Marettahun 2008 di StasiunMonitoring Cangkir Tambangan.
baku mutu air parameter
TSS untuk peruntukan kelasdua adalah 50 mg/l.
2 DO (Dissolved
Oxygen)
Parameter DO merupakan suatu parameter
yang jika nilai konsentrasi parameter menurunmenyatakan tingkat pencemaran meningkat.Kadar parameter DO yang terendah mulai dari
tahun 2007 sampai 2011 adalah 0,9 mg/l padabulan Juli tahun 2007 di Stasiun Monitoring
Karang pilang.
mutu air parameter DO
untuk peruntukan kelas duaadalah 4 mg/l atau lebihbesar dari 4 mg/l.
3 BOD
(BiochemicalOxygenDemand)
Kadar parameter BOD yang tertinggi mulai
dari tahun 2007 sampai 2011 adalah 35,63 mg/lpada bulan Oktober tahun 2009 di StasiunMonitoring Tambangan Bambe.
mutu air parameter BOD
untuk peruntukan kelas duaadalah 3 mg/l.
4 pH (DerajatKeasaman)
pH yang tertinggi mulai dari tahun 2007sampai 2011 adalah 8,4 mg/l pada bulan Juli
tahun 2008 di Stasiun Monitoring CangkirTambangan.
mutu air parameter pHuntuk peruntukan air minum
kelas dua adalah 6-9 mg/l.
5 NO2(Nitrite) Kadar parameter NO2 yang tertinggi mulai daritahun 2007 sampai 2011 adalah 1,553 mg/l
pada bulan Juli tahun 2008 di StasiunMonitoring karang pilang.
mutu air parameter NO2untuk peruntukan air minum
sesuai peruntukan kelas duaadalah 0,06 mg/l.
6 NO3(Nitrate) Kadar parameter NO3 yang tertinggi mulai daritahun 2007 sampai 2011 adalah 3,324 mg/l
pada bulan Februari tahun 2008 di StasiunMonitoring Cangkir Tambangan.
mutu air parameter NO3untuk peruntukan air minum
sesuai peruntukan kelas duaadalah 10 mg/l.
7 Fenol Kadar parameter fenol yang tertinggi mulai daritahun 2007 sampai 2011 adalah 0,075 mg/l
pada bulan Februari tahun 2009 di StasiunMonitoring Bambe Tambangan.
mutu air parameter fenoluntuk air minum sesuai
peruntukan kelas dua adalah1 g/l atau 0,001 mg/l.
8 Detergen Kadar parameter detergen yang tertinggi mulaidari tahun 2007 sampai 2011 adalah 0,346 mg/l
pada bulan November tahun 2007 di Stasiun
Monitoring Cangkir Tambangan.
mutu air parameter detergenuntuk peruntukan air minum
sesuai peruntukan kelas dua
adalah 0,2 mg/l.9 Bakteri E. Coli Kadar parameter bakteri E. coli yang tertinggimulai dari tahun 2007 sampai 2011 adalah
50000 jml/100 ml sampel pada bulan Juli tahun2007 di Stasiun Monitoring Karang pilang.
mutu air parameter E. coliuntuk peruntukan air minum
sesuai peruntukan kelas duasesuai adalah 5000 jml/ 100
ml.
-
7/24/2019 Tugas review cluster 1 kelas A, Sumandi Juliyanto.pdf
5/7
Cluster 1 Kelas A
-
7/24/2019 Tugas review cluster 1 kelas A, Sumandi Juliyanto.pdf
6/7
Cluster 1 Kelas A
-
7/24/2019 Tugas review cluster 1 kelas A, Sumandi Juliyanto.pdf
7/7
Cluster 1 Kelas A
Analisa Parameter Pencemar:Berdasarkan hasil perhitungan status mutu air metode STORET dan Indeks Pencemaran
dapat dilihat bahwa kondisi di Sungai Surabaya tercemar sedang hingga berat. Pencemarantertinggi pada metode STORET terjadi pada bulan November tahun 2010 di stasiun monitoring
Karangpilang. Dengan persentase tercemar sebesar 65%, dan persentase memenuhi baku mutusebesar 35%. Sedangkan pada metode Indeks Pencemaran, pencemaran tertinggi terjadi pada
bulan Februari tahun 2009 di stasiun monitoring Bambe Tambangan. Dengan persentasetercemar sebesar 33,33%, dan persentase memenuhi baku mutu sebesar 66,66%.
7. Kesimpulan
Hasil dari penentuan status mutu air di Sungai Surabaya menurut metode STORET49,44% adalah tercemar berat untuk peruntukkan kelas dua. Sedangkan status mutu air diSungai Surabaya menurut metode Indeks pencemaran 100% adalah tercemar sedang
untuk peruntukkan kelas dua.
Penyumbang pencemar terbesar di Sungai Surabaya adalah Fenol dan TSS (Total
Suspended Solid). Jika dilihat berdasarkan jenis limbah buangan industri yang ada disekitar Sungai Surabaya maka fenol berasal dari pabrik tekstil.
Pencemaran tertinggi pada metode STORET terjadi pada bulan November tahun 2010 distasiun monitoring Karangpilang dengan skor -56 (skor air dengan mutu baik berkisarantara 0 s/d -10). Sedangkan pada metode Indeks Pencemaran, pencemaran tertinggi
terjadi pada bulan Februari tahun 2009 di stasiun monitoring Bambe Tambangan denganskor 7,535 (skor air dengan kualitas baik berkisar antara 0 s/d 0,1).
Trend status mutu air pada metode STORET cenderung naik atau kualitas air nyasemakin membaik dan Trens status mutu air pada metode Indeks Pencemaran cenderungmengalami penurunan atau semakin membaik pula.