tugas qurban

11
1 | Tugas Pendidikan Agama Islam KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun Tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam Tugas ini kami membahas mengenai hubungan sosiologi. Tugas ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan Tugas ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Tugas ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya. Akhir kata semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. Bandung, Oktober 2013

Upload: zabran-ryfi

Post on 02-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas qurban

1 | T u g a s P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun Tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam Tugas ini kami membahas mengenai hubungan sosiologi. 

Tugas ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan Tugas ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. 

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Tugas ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya. 

Akhir kata semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. 

Bandung, Oktober 2013 

Page 2: tugas qurban

2 | T u g a s P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m

DAFTAR ISI

COVER

Kata Pengantar ………………………………………………….. 1

Daftar Isi………………………………………………………….. 2

Hukum Berqurban……………………………………………….. 3

Keutamaan Berqurban…………………………………………... 4

Syarat dan Waktu Berqurban…………………………………... 5

Tata Cara Berqurban…………………………………………… 6

Pembagian Daging Berqurban…………………………………. 6

Dalil tentang Berqurban………………………………………… 7

Fungsi Berqurban ………………………………………………. 8

Page 3: tugas qurban

3 | T u g a s P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m

Hukum Qurban

Dalam hal ini para ulama terbagi dalam dua pendapat:

Pertama, wajib bagi orang yang berkelapangan. Ulama yang berpendapat demikian adalah Rabi’ah (guru Imam Malik), Al Auza’i, Abu Hanifah, Imam Ahmad dalam salah satu pendapatnya, Laits bin Sa’ad serta sebagian ulama pengikut Imam Malik, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, dan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahumullah. Syaikh Ibn Utsaimin mengatakan: “Pendapat yang menyatakan wajib itu tampak lebih kuat dari pada pendapat yang menyatakan tidak wajib. Akan tetapi hal itu hanya diwajibkan bagi yang mampu…” (lih. Syarhul Mumti’, III/408) Diantara dalilnya adalah hadits Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berkelapangan (harta) namun tidak mau berqurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ibnu Majah 3123, Al Hakim 7672 dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani)

Pendapat kedua menyatakan Sunnah Mu’akkadah (ditekankan). Dan ini adalah pendapat mayoritas ulama yaitu Malik, Syafi’i, Ahmad, Ibnu Hazm dan lain-lain. Ulama yang mengambil pendapat ini berdalil dengan riwayat dari Abu Mas’ud Al Anshari radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan, “Sesungguhnya aku sedang tidak akan berqurban. Padahal aku adalah orang yang berkelapangan. Itu kulakukan karena aku khawatir kalau-kalau tetanggaku mengira qurban itu adalah wajib bagiku.” (HR. Abdur Razzaq dan Baihaqi dengan sanad shahih). Demikian pula dikatakan oleh Abu Sarihah, “Aku melihat Abu Bakar dan Umar sementara mereka berdua tidak berqurban.” (HR. Abdur Razzaaq dan Baihaqi, sanadnya shahih) Ibnu Hazm berkata, “Tidak ada riwayat sahih dari seorang sahabatpun yang menyatakan bahwa qurban itu wajib.” (lihat Shahih Fiqih Sunnah, II/367-368, Taudhihul Ahkaam, IV/454)

Sebagian ulama memberikan jalan keluar dari perselisihan dengan menasehatkan: “…selayaknya bagi mereka yang mampu, tidak meninggalkan berqurban. Karena dengan berqurban akan lebih menenangkan hati dan melepaskan tanggungan, wallahu a’lam.” (Tafsir Adwa’ul Bayan, 1120)

bagi mereka yang berqurban, Allah akan segera memberikan ganti biaya qurban yang dia keluarkan. Karena setiap pagi Allah mengutus dua malaikat, yang satu berdo’a: “Yaa Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfaq.” Dan yang kedua berdo’a: “Yaa Allah, berikanlah kehancuran bagi orang yang menahan hartanya (pelit).” (HR. Al Bukhari 1374 & Muslim 1010).

Page 4: tugas qurban

4 | T u g a s P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m

Keutamaan Qurban

Menyembelih qurban termasuk amal salih yang paling utama. Ibunda ‘Aisyah radhiyallahu’anha menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (Iedul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (qurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dengan sanad sahih, lihat Taudhihul Ahkam, IV/450)

Hadis di atas didhaifkan oleh Syaikh Al Albani (dhaif Ibn Majah, 671). Namun kegoncangan hadis di atas tidaklah menyebabkan hilangnya keutamaan berqurban. Banyak ulama menjelaskan bahwa menyembelih hewan qurban pada hari idul Adlha lebih utama dari pada sedekah yang senilai atau harga hewan qurban atau bahkan sedekah yang lebih banyak dari pada nilai hewan qurban. Karena maksud terpenting dalam berqurban adalah mendekatkan diri kepada Allah. Disamping itu, menyembelih qurban lebih menampakkan syi’ar islam dan lebih sesuai dengan sunnah. (lih. Shahih Fiqh Sunnah 2/379 & Syarhul Mumthi’ 7/521)

Page 5: tugas qurban

5 | T u g a s P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m

SYARAT dan WAKTU BERQURBAN

Syarat-syarat sah pemilihan hewan Qurban Adalah :

1. Kondisi fisik atau badanya tidak cacat2. Berbadan sehat walafiat tidak sakit3. Kaki sehat tidak pincang4. Mata sehat tidak buta sebelah atau keduanya5. Badannya tidak kurus kering tidak berlemak bersumsum6. Tidak sedang hamil atau habis melahirkan anak

Waktu yang baik untuk menyembelih hewan kurban adalah :

Awal waktu menyembelih adalah setelah sholat Idul Adha. Akhir waktu menyembelih terdapat dua pendapat dari kalangan ulama. Pendapat pertama ketika matahari terbenam pada tanggal 12 Dzulhijah. Pendapat kedua ketika matahari terbenam pada tanggal 13 Dzulhijah.

Page 6: tugas qurban

6 | T u g a s P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m

Tata Cara berqurban Dalam Islam

Tata Cara berqurban Dalam Islam – Bulan Dzulhijjah, dimana pada bulan ini ada beberapa moment spesial bagi kita umat Muslim, moment itu antara lain berhaji, Hari raya Idul Adha dan berqurban. Nah pada kesempatan kali ini, saya ingin share sedikit mengenai tata cara berqurban dalam Islam. Berkurban adalah menyembelih hewan qurban [kambing, domba atau sapi] pada hari raya Idul Adha. adapun hukum dari berqurban ibi adalah sunnah muakkadah bagi yang mampu secara finansial.

Waktu Pelaksaan ibadah qurban ini adalah setelah terbit matahari pada hari raya idul adha hingga saat-saat pelaksanaan shalat id. Setelah itu dibolehkan menyembelihnya kapan pun di hari yang tiga (tasyrik) baik malam maupun siang.

Jika seorang yang berkurban memiliki kepandaian dalam menyembelih hewan maka disunnahkan melakukannya sendiri untuknya. Ia disunnahkan membaca : bismillah wallahu akbar. Allahumma hadza an fulan… (Dengan nama Allah. Allah Maha Besar. Wahai Allah hewan kurban ini dari si fulan (sebutkan nama orang yang berkurban). Adapun cara menyembelih hewan tersebut adalah dengan memutuskan tenggorokan dan saluran (nadi) makanan.

Pembagian Daging Kurban

Orang yang berkurban disunnahkan untuk memakan dagingnya, membagikannya kepada karib kerabat, serta menyedekahkannya kepada orang-orang fakir, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Makanlah oleh kalian, bagikanlah dan simpanlah..” (HR. Tirmidzi)

Para ulama mengatakan bahwa yang paling afdhal adalah memakan sepertiga, bersedekah sepertiga dan menyimpan sepertiga. Daging kurban ini boleh dibawa ke negara lain akan tetapi tidak boleh dijual walaupun kulitnya. Tidak dibolehkan memberikan dagingnya kepada tukang potong sebagai upah karena ia berhak menerima upah lain sebagai imbalan kerja. Orang yang berkurban boleh bersedekah dengan daging tersebut dan juga boleh mengambil dagingnya untuk dimanfaatkannya.

Page 7: tugas qurban

7 | T u g a s P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m

Demikianlah tata cara berkurban dalam Islam, semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua

Dalil tentang berkurban

Ayat dalam Al Qur'an tentang ritual kurban antara lain :

surat Al Kautsar ayat 2: Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah (anhar)

Sementara hadits yang berkaitan dengan kurban antara lain:

“Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat Ied kami.” HR. Ahmad dan ibn Majah.

Hadits Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah kurban itu?” Rasulullah menjawab: “Kurban adalah sunahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan kurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.” Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” HR. Ahmad dan ibn Majah

“Jika masuk tanggal 10 Dzul Hijjah dan ada salah seorang di antara kalian yang ingin berkurban, maka hendaklah ia tidak cukur atau memotong kukunya.” HR. Muslim

“Kami berkurban bersama Nabi SAW di Hudaibiyah, satu unta untuk tujuh orang, satu sapi untuk tujuh orang. “ HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi.

Page 8: tugas qurban

8 | T u g a s P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m

FUNGSI BERQURBAN

Ada empat fungsi berkurban:

Pertama, tasyakkur. Artinya bersyukur kepada Allah atas limpahan anugerah dan karunia-Nya kepada kita, baik berupa harta, kesehatan, maupun panjang umur, sehingga kita bisa tetap melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dalam Al-Qur’an, Allah menjelaskan, “Sungguh kami telah memberikan nikmat yang banyak kepadamu, maka laksanakanlah shalat untuk Tuhan-Mu dan berkurbanlah.”Kalau shalat sudah kita laksanakan setiap hari. Tapi berkurban, hanya setahun sekali. Meskipun begitu, masih banyak orang yang sebenarnya mampu tetapi tidak mau berkurban. Padahal pahala bagi orang yang berkurban sungguh besar sekali. Nabi Muhammad melukiskan besarnya pahala berkurban, dari tiap-tiap bulu bintang tersebut merupakan satu kebaikan.Sebaliknya Nabi Muhammad memberikan ancaman terhadap orang-orang yang tergolong mampu berkurban tetapi tidak melaksanakan. “Barang siapa yang memiliki keleluasaan (mampu) untuk berkurban, tetapi dia tidak berkorban, maka sekali-kali jangan mendekati mushollaku.”Berkurban juga sebagai ungkapan syukur atas nikmat sehat jamani dan rohani yang kita rasakan hingga saat ini. Apalah artinya makanan yang nyaman, gurih, dan lezat jika dalam keadaan sakit. Apalagi penyakit yang diderita itu berupa penyakit ginjal yang harus cuci darah setiap minggunya, yang biayanya tidak murah. Dengan begitu sangat murah jika ungkapan syukur sehat kita itu selama setahun hanya berkurban kambing sekitar Rp 1 juta – Rp 1,5 juta.

Kedua, tujuan berkurban untuk taqorrub, yakni mendekatkan diri kepada Allah. Memang masih ada sebagian orang yang berkurban bukan untuk mendekatkan diri kepada Allah melainkan hanya sekedar pamer, mencari pujian, dan untuk menunjukkan dirinya masih banyak uang agar disebut dermawan. Niat yang salah tidak apa-apa yang penting dia mau berkurban. Cepat atau lambat kesalahan niat tersebut bisa diperbaiki.Tujuan kita beribadah, termasuk berkurban memang tidak ada lain kecuali dalam rangka mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Jika kita berusaha mendekat kepada Allah, maka Allah pun akan mendekat kepada kita. Sebagaimana firman Allah dalam Hadis Qudsi, “Jika hamba-Ku

Page 9: tugas qurban

9 | T u g a s P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m

datang dengan berjalan, maka Aku sambut kedatangannya dengan berlari. Jika hamba-Ku mendekatkan diri dalam satu hasta, maka Aku akan mendekatkan hanya dalam satu depa.”

Ketiga, dalam berkurban ada unsur ta’awun, yakni tolong menolong terhadap sesama. Dengan kata lain, berkurban ada unsur sosialnya. Tolong menolong berarti yang kuat menolong yang lemah dan yang kaya menolong yang miskin. Firman Allah, “Tolong menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan taqwa. Dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”Berkurban harus diakui di dalamya ada semangat tolong menolong. Dalam menyembelih hewan kurban yang paling kecil saja berupa kambing, tidak bisa dilakukan seoranmg diri. Apalagi kalau yang disembelih sapi, maka akan lebih memerlukan bantuan dan pertolongan pihak lain.Tentu dalam tolong menolong ini, orang kaya tidak hanya menolong berupa daging kurban kepada fakir miskin. Perlu diperluas pengertian dalam tolong menolong, karena orang miskin tidak hanya butuh daging kurban, tetapi juga perlu beras, pakaian, pengobatan, biaya pendidikan, dan kebutuhan hidup lainnya.

Keempat, dalam berkurban tidak boleh dilupakan unsur ta’abud, yakni ibadah. Tanpa mengikutsertakan unsur yang satu ini, kurban tidak ada artinya alias tidak diterima di sisi Allah. Dengan demikian, niat dan tujuan kurban tidak boleh salah. Harus ikhlas dan niat dalam rangka melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunan Nabi Ibrahim.Karena berkurban ini dalam rangka beribadah, maka pelaksanaannya harus memperhatikan dan mengikuti tuntunan sebagaimana layaknya orang melaksanakan ibadah. Dalam menyembelih, selain pisaunya harus tajam juga binatang tersebut harus tidak cacat. Di antaranya matanya tidak buta, kakinya tidak pincang, dan bentuk hewannya tidak kurus.