resume buku_tuntunan qurban

30
Tuntunan Qurban (TM Hasbi Ash Shiddieqy) Disampaikan oleh KH ZUBER SAFAWI

Upload: zaki-nabiha

Post on 26-Jun-2015

160 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Buku_Tuntunan Qurban

Tuntunan Qurban(TM Hasbi Ash Shiddieqy)

Disampaikan

oleh

KH ZUBER

SAFAWI

Page 2: Resume Buku_Tuntunan Qurban

Data teknis

Page 3: Resume Buku_Tuntunan Qurban

Secara umum buku ini menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan sembelihan,termasuk di dalamnya qurban, aqiqah,atirah serta fara’.

Gambaran umum

Page 4: Resume Buku_Tuntunan Qurban

Buku ini tersusun atas lima bab yang terdiri dari:• MUKADIMAH: memuat pengertian udlhiyah (qurban),

sejarah dan maksud qurban yang sebenarnya.• BAB PERTAMA: berisi keutamaan qurban, hukum-

hukumnya, waktu menyembelih berikut syarat serta kadar qurban.

• BAB KEDUA: menjelaskan masalah tempat penyembelihan qurban, pembagiannya, adab-adab orang yang berqurban serta tentang qurban dan nadzar yang terlupa.

• BAB KETIGA: membahas hal-hal yang berkait dengan aqiqah, termasuk di dalamnya keutamaan aqiqah, waktu penyembelihan dan hukum-hukum yang terkait dengan aqiqah.

• BAB KEEMPAT: membahas masalah atierah dan fara’ mulai dari pengertian hingga hukumnya.

Sistematika penulisan

Page 5: Resume Buku_Tuntunan Qurban

Pengertian udlhiyah (qurban)ringkasan

•Kata udlhiyah berasal dari kata dluha yang

bermakna waktu dluha yaitu waktu antara

pukul 7 pagi hingga pukul 11 siang.

•Kemudian kata ini dijadikan nama bagi

sembelihan yang dilaksanakan pada waktu

dluha di hari ke-10, 11, 12, dan 13 bulan

Dzulhijjah.

Page 6: Resume Buku_Tuntunan Qurban

Sejarah Qurban

RINGKASAN

Zaman Nabi Adam ASSejarah qurban bermula sejak munculnya perselisihan

antara Qabil dan Habil, sebagaimana dikisahkan dalam

Surat Al Maidah: 27:

“Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya

kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam,

ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka

(qurban) salah seorang dari mereka (Habil) diterima

dan yang lain (Qabil) tidak diterima…”

Page 7: Resume Buku_Tuntunan Qurban

Sejarah Qurban

RINGKASAN

Qurban pada zaman Nabi Adam AS bermula ketika Qabil menolakdikawinkan dengan saudara kembar Habil, ia bersikeras untuk mengawinisaudara kembarnya sendiri.

Akhirnya Nabi Adam meminta Habil dan Qabil melaksanakanqurban. Barangsiapa yang qurbannya diterima, maka ia berhak mengawinisaudara kembarnya Qabil.

Keduanya pun melaksanakan perintah Nabi Adam. Setelah qurbanmereka diletakkan ditempat yang telah ditentukan, dengan izin Allahturunlah api membakar qurban yang dipersembahkan Habil. Melihat haltersebut, Qabil marah dan membunuh Habil.

Sejak saat itulah melaksanakan qurban dipandang sebagaipekerjaan kebajikan yang dilakukan untuk memperoleh keridhoan YangMaha Kuasa.

Page 8: Resume Buku_Tuntunan Qurban

Sejarah Qurban

Zaman Nabi Nuh ASSetelah peristiwa banjir bandang, Nabi Nuh AS

membuat tempat tertentu untuk meletakkan qurban. Di

tempat itulah qurban itu akan dibakar.

RINGKASAN

Page 9: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

Sejarah Qurban Zaman Nabi Ibrahim AS

Awalnya Nabi Ibrahim melaksanakan qurban dengan

menyedekahkan roti dan sebagainya. Hingga pada suatu malam (malam

kedelapan bulan Dzulhijjah) ia bermimpi agar menyembelih anaknya

Ismail. Namun karena ragu dan berpikir tentang kebenaran mimpinya,

Nabi Ibrahim tak melaksanakan perintah dalam mimpinya tersebut. Oleh

karen itu malam kedelapan bulan Dzulhijjah sering disebut sebagai malam

tarwiyah (malam berpikir) dan siangnya disebut hari tarwiyah.

Malam berikutnya, kembali Nabi Ibrahim bermimpi hal yang

sama. Maka sadarlah Nabi Ibrahim bahwa mimpi tersebut berasal dari

Allah SWT. Hari itu disebut dengan hari arafah.

Pada malam kesepuluh, kembali Nabi Ibrahim bermimpi hal yang

sama. Maka keesokan harinya Ia melaksanakan perintah yang turun lewat

mimpi tersebut. Hari kesepuluh itu disebut hari nahar. Peristiwa ini

dijelaskan dalam QS Ash Shaffat: 102-107.

Page 10: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha

bersamanya, (Ibrahim) berkata, “wahai anakku! Sesungguhnya aku

bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana

pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, Wahai ayahku, lakukanlah apa

yang diperintahkan (Allah) kepadamu insya Allah engkau akan

mendapatiku termasuk orang yang sabar.” Maka ketika keduanya telah

berserah diri dan ibrahim membaringkan anaknya di atas pelipisnya

(untuk melaksanakan perinah Allah). Lalu kami panggil dia, “Wahai

Ibrahim! Sungguh engkau telah membenarkan mimpi itu. Sungguh,

demikianlah Kami memberi balasan bagi orang-orang yang berbuat baik.

Sesungguhnya ini benar-benar ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu

dengan seekor sembelihan yang besar.”(QS Ash Shaffat: 102-107).

Sejarah Qurban

Page 11: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

Maksud qurban yang sebenarnya dikehendaki dalam ajaran Islan ialah

mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sehingga dilarang menyembelih

qurban untuk selain Allah, sebagaimana tidak diperbolehkannya shalat

untuk selain Allah SWT.

“Maka shalatlah kamu untuk Tuhanmu dan sembelihlah qurban.” (QS Al

Kautsar: 2)

Dalam hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad, Muslim dan An Nasa‟I dari

Ali disebutkan, “Telah diceritakan kepadaku dari Nabi SAW bahwa ada

empat perkara yang dikutuk oleh Allah. Pertama, Allah mengutuk orang

yang menyembelih untuk selain Allah. Kedua, Allah mengutuk orang yang

melaknat ibu bapaknya. Ketiga, Allah mengutuk orang yang memberi

tempat untuk orang yang menambah-nambahkan agama. Keempat, Allah

mengutuk orang yang mengubah-ubah tanda jalan.”

Maksud Qurban yang sebenarnya

Page 12: Resume Buku_Tuntunan Qurban

Keutamaan Qurbanringkasan

Banyak hadits yang menerangkan keutamaan berqurban,

diantaranya yang diriwayatkan at Turmudzi dan Ibnu Majah darri Aisyah

RA, bahwa nabi SAW bersabda, “Tak ada sesuatu amalan anak Adam di

hari Nahar yang lebih disukai Allah, kecuali menyembelih qurban. Qurban

itu di hari kiamat akan datang sebagaimana di hari peyembelihannya,

yakni dengan cukup segala anggota tubuhnya, cukup bukunya, tanduknya

dan kuku-kukunya. Darah qurban itu sebelum jatuh ke bumi, lebih dahulu

jatuh ke tempat yang disediakan Allah. Karena itu bersenanglah dirimu

dengan berqurban itu,”

Selain itu, Imam Ahmad dan Ibnu Majah juga meriwayatkan dari

Zaid bin Arqam, “Aku telah bertanya, atau mereka telah bertanya kepada

Rasulullah: Ya Rasulullah, apakah udlhiyah itu? Nabi SAW menjawab:

Itulah sunnah ayahmu, Ibrahim. Mereka bertanya: apakah yang kita

peroleh dari udlhiyah itu? Rasul menjawab: Di tiap-tiap bulu kita

memperoleh suatu kebaikan.”

Page 13: Resume Buku_Tuntunan Qurban

ringkasan

Hukum BerqurbanAda dua pendangan tentang hukum berqurban. Yang pertama

menyatakan wajib. Hal ini didasarkan atas hadist nabi yang diberitakan

oleh Abu Hurairah, “Barangsiapa mempunyai keluasan tapi tiada mau

berqurban maka janganlah ia mendekati tempat kami bersembahyang ini

.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Ulama yang berpendapat demikian adalah Rabi‟ah (guru Imam Malik), Al

Auza‟i, Abu Hanifah, Imam Ahmad dalam salah satu pendapatnya, Laits

bin Sa‟ad serta sebagian ulama pengikut Imam Malik, Syaikhul Islam Ibnu

Taimiyah, dan Syaikh Ibnu „Utsaimin rahimahumullah.

Pendapat yang kedua menyatakan bahwa berqurban adalah

sunnah muakkad. Para ulama seperti „Atho, Malik, Asy Syafi‟I, Ahmad,

abu Yusuf, Ishaq, Abu Tsaur, Al Muzany, Ibnul Mundzir, Daud dan Ibn

Hazm berpendapat bahwa, “Udlhiyah itu suatu sunnat atas orang kaya,

bukan pekerjaan yang diwajibkan. Sunnat ini mengenai muqim, musafir

dan yang sedang mengerjakan haji”.

Ada diriwayatkan pula, bahwa Abu bakar dan Umar tidak mengerjakan

qurban karena khawatir orang menyangkanya sebagai kewajiban.

Page 14: Resume Buku_Tuntunan Qurban

ringkasan

Waktu Penyembelihan QurbanPenyembelihan hewan qurban dilakukan pada waktu dluha

setelah selesai shalat Idul Adha. Hal ini didasarkan pada hadist yang

diriwayatkan Bukhari dan Muslim, bahwasannya Jundub ibn Sufyan al

Bajaly mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa telah

menyebelih qurbannya sebelum shalat hari raya, maka hendaklah ia

menyembelih yang lain sebagai gantinya, dan barangsiapa belum

menyembelih hingga kami shalat, meka hendaklah ia menyembelihnya

dengan menyebut nama Allah,”

Waktu penyembelihan qurban ini berakhir pada akhir hari tasyriq

(hari ke-13 bulan Dzulhijjah). Hal ini didasarkan pada hadits yang

diriwayatkan Imam Ahmad, bahwasanya Jubair ibn Muth‟im mengatakan

bahwa Rasulullah bersabda, “Segala hari tasyriq itu, hari menyembelih.”

Demikian pula dikatakan oleh Ali RA, “Hari menyembelih itu adalah hari

udlhiyah dan tiga hari sesudahnya,” seperti yang dikutip oleh An Nawawy

dalam kitabnya, Zaadul Ma‟ad.

Page 15: Resume Buku_Tuntunan Qurban

Adab Menyembelih

RINGKASAN

1. Merebahkan hewan qurban dengan menghadapkan mukanya ke arah kiblat, di atas lembung (pipi) kirinya.

2. Ketika membaringkan dibacakan: rabbana taqobbal minna innaka anta samiiun ‘aliim.

3. Yang menyembelih meletakkan kakinya di atas leher atau lembung hewan qurban agar hewan tersebut tak dapat menggerakkan kepalanya.

4. Membaca dzikir yang dibaca Nabi SAW dan diakhiri dengan mengucap bismillah dan takbir.

5. Setelah itu membaca Allahumma minka wa ilaika Allahumma taqobbal.. Lalu disebut untuk siapa qurban tersebut.

Amat disukai agar sembelihan itu dilakukan oleh yang mempunyai qurban, meski ia perempuan. Jika diwakilkan kepada orang lain hendaklah ia sendiri menyaksikan.

Page 16: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

Hewan QurbanDalam beberapa hadits, Rasulullah sering berudlhiyah dengan

kibasy dan kambing, demikian pula dengan lembu dan unta.

Adapun umur hewan yang dijadikan qurban didasarkan pada

hadits yang diriwayatkan oleh Jabir yang mengatakan bahwa Rasulullah

SAW bersabda, “Janganlah kalian menyembelih (qurban) kecuali

musinnah. Kecuali apabila itu menyulitkan bagi kalian maka kalian boleh

menyembelih domba jadza‟ah.” (Muttafaq „alaih)

Menurut para ulama, musinnah itu ialah jika kambing telah

berumur setahun, jika lembu telah cukup umur dua ttahun masuk tahun

yang ketiga, jika unta telah cukup berumur lima tahun masuk tahun

keenam.

Adapun kadarnya, seekor kambing untuk satu orang, seekor

lembu untuk tujuh orang, dan seekor unta untuk 10 orang. Dari Ibnu

Abbas RA beliau mengatakan, “Dahulu kami penah bersafar bersama

Rasulullah SAW lalu tibalah hari raya Iedul Adha maka kami pun

berserikat sepuluh orang untuk qurban seekor unta. Sedangkan untuk

seekor sapi kami berserikat sebanyak tujuh orang.”

Page 17: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

Syarat Hewan QurbanHewan Kurban tidak boleh cacat (buta meski cuma sebelah,

ompong, pincang, tua, atau robek telinganya). Harus sempurna, cukup

umur, dan tidak sakit. Jangan pula terlalu kurus sehingga terlihat jelas

tulang rusuknya.

Al-Bara‟ Ibnu „Azib RA berkata: Rasulullah SAW berdiri di

tengah-tengah kami dan bersabda: “Empat macam hewan yang tidak

boleh dijadikan kurban, yaitu: yang tampak jelas butanya, tampak jelas

sakitnya, tampak jelas pincangnya, dan hewan tua yang tidak bersum-

sum.” (Riwayat Ahmad, At Turmudzy, An Nasa‟I, Abu Daud, Ibnu Majah)

Ali RA berkata: Rasulullah SAW memerintahkan kami agar

memeriksa mata dan telinga, dan agar kami tidak mengurbankan hewan

yang buta, yang terpotong telinga bagian depannya atau belakangnya,

yang robek telinganya, dan tidak pula yang ompong gigi depannya.

(Riwayat Ahmad, At Turmudzy, An Nasa‟I, Abu Daud, Ibnu Majah)

Page 18: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

Tempat Menyembelih Hewan Qurban

Lebih utama menyembelih hewan qurban di mushala (tempat

melaksanakan shalat ied, seperti yang sering dilakukan Rasulullah.

“Dahulu Rasulullah SAW biasa menyembelih kambing dan onta

(qurban) di lapangan tempat shalat.” (HR. Bukhari)

Rasulullah juga pernah bersabda, “Maka sembelih olehmu dia

di rumah-rumah kamu sendiri.” (HR Muslim)

Berdasarkan hadits di atas, maka dibolehkan menyembelih

qurban di rumah masing-masing agar bisa disaksikan keluarganya.

Menurut An Nawawy dalam syarah Al Muhazzab,” Yang lebih utama

bagi yang selain imam adalah berudlhiyah di rumahnya sendiri,

supaya disaksikan oleh keluarganya.

Page 19: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

Pembagian Daging Qurban

Daging udlhiyah sebaiknya dibagi tiga, sebagian untuk dikonsumsi

sendiri, sebagian untuk dihadiahkan, dan sebagian lagi untuk disedekahkan

kepada fakir miskin. Lebih utama jika lebih banyak bagian yang disedekahkan,

dan mengurangi bagian untuk dikonsumsi sendiri.

Tidak ada larangan memberikan daging qurban kepada orang kaya

atau non muslim.

Sedangkan bagi yang berqurban untuk memenuhi nadzar, ia tak

diperbolehkan memakan daging hewan yang ia qurbankan, seluruhnya harus

diberikan pada fakir miskin. Demikian pula yang bernadzar lupa menyembelih

qurban sementara hari berqurban telah lewat, maka ia wajib berrqurban untuk

memenuhi nadzarnya ketika ia ingat, meskipun hari berqurban telah lewat.

Page 20: Resume Buku_Tuntunan Qurban

Larangan dalam Qurban

RINGKASAN

1. Daging qurban tidak boleh dijadikan upah.

2. Daging Qurban tidak boleh diperjualbelikan

3. Jika telah masuk Dzulhijjah dilarang untuk mencukur rambut dan mengerat kuku hewan yang akan diqurbankan.

Page 21: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

AQIQAH

PengertianAqiqah, secara bahasa berarti memotong. Asalnya rambut yang

terdapat pada bayi yang baru dilahirkan. Rambut itu dinamai aqiqah karena

harus dipotong.

Secara istilah, aqiqah bermakna sembelihan yang dilakukan untuk si

bayi yang dilahirkan. Dinamai aqiqah karena disembelih berbarengan dengan

mencukur rrambut bayi tersebut.

Nabi SAW bersabda, “Sembelihlah aqiqah atas nama si bayi dan

cukurlah rambutnya.”

Page 22: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

AQIQAH

Hukum AqiqahImam Malik berpendapat bahwa aqiqah adalah suatu sunnah yang

sangat dituntut kita untuk mengerjakannya, walaupun tidak berdosa jika

meinggalkannya. Jumhur ulama juga berpendapat demikian.

Muhammad Ibnul Hasan berpendapat bahwa aqiqah adalah suatu

tathawwu yang sudah dimansukh oleh udlhiyah.

Ada pula yng mengatakan bahwa aqiqah adalah sesuatu yang wajib

dilaksanakan. Nabi memerintahkan kepada kita untuk mengerjakannya.

Perintah itu menunjukkan wajib. Pendapat ini menurut Ibnul Mundzir, berasal

dari Buraidah, al Hasan Al Bishry, Abuzzunad, Daud dan suatu riwayat dari

Ahmad.

Page 23: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

AQIQAH

Kadar Aqiqah

Diriwayatkan oleh Turmudzy dari A‟isyah RA, bahwasanya

Rasulullah menyuruh para sahabat agar menyembelih aqiqah untuk

anak laki-laki dua ekor kambing dan aqiqah untuk anak perempuan

satu ekor kambing. (Subulus Salam 4:131)

Page 24: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

AQIQAH

Syarat Hewan AqiqahSyarat hewan untuk aqiqah sama dengan syarat hewan untuk

udlhiyah. Imam Malik oleh disembelih binatang yang cacat, kurus, sakit dan

patah kakinya.

Menurut pendapat Abu Ishak, Ibn Sya‟ban dan Ibn Hazm, yang boleh

disembelih untuk aqiqah hanyalah kambing. Hal ini didasarkan pada

hadits,”‟Anil ghulaami syaataani, wa anil jaariyati syaatun.” Kata syaat dalam

hadits tersebut mengacu pada kambing. Itu pula pendapat Hafsah binti Abdir

Rahman ibn Abi Bakar.

Page 25: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

AQIQAH

Waktu Menyembelih AqiqahImam Malik bin Anas berpendapat bahwa penyembelihan aqiqah

adalah hari ketujuh dari anak itu dilahirkan. Tidak boleh sebelumnya, tidak

boleh sesudahnya.

Ibnu Hazam tidak membolehkan menyembelih aqiqah sebelum hari

ketujuh. Namun jika tidak dapat menyembelihnya di hari ketujuh, boleh di

waktu lain menurut kesanggupan. Tidak gugur kewajibannya meski telah lewat

hari ketujuh.

Imam asy Syafii‟I berpendapat menyembelih aqiqah pada hari

ketujuh adalah keutamaan belaka. Karena itu boleh menyembelih aqiqah

sebelum hari ketujuh atau sesudahnya, selama anak itu belum baligh.

Abu Abdillah al Wasyanjy mengatakan jika tak dapat disembelih di

hari yang ketujuh, di sembelih pada hari yang keempat belas, jika tidak juga,

maka pada hari yang ke-21.

Page 26: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

AQIQAH

Pembagian Daging AqiqahJumhur ulama menganjurkan untuk memasak semua daging aqiqah.

Kemudian disedekahkan kepada faqir miskin, dihadiahkan kepada tetangga

meski ia kaya atau non muslim, dan sebagian lagi dikonsumsi sendiri.

Dimakruhkan mengirimnya dalam keadaan mentah.

Mengirimkan masakan aqiqah kepada orang miskin lebih utama

dibanding mengundangnya untuk datang ke tempat aqiqah.

Page 27: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

ATIERAH

PengertianMenurut An Nawawy yang dimaksud Atierah adalah sembelihan yang

dilakukan pada sepuluh yang pertama pada bulan Rajab. Hal ini didasarkan

pada hadits dari Mikhnaf bin Sulaim bahwa Nabi SAW bersabda, “Hai

manusia bahwasanya atas keluarga tiap-tiap rumah dikenakan udlhiyah dan

atierah pada tiap-tiap tahun. Tahukah kamu apa itu atierah? Itulah yang

mereka namai Rajabiyah.”

Dalam hadits yang sahih menurut Ibnu Hibban, Ibn Amr berkata:

“Abu Razien menerangkan kepadaku bahwa dia berkata: Ya Rasulullah,

bahwa kami menyembelih beberapa sembelihan di masa jahiliyah di Bulan

Rajab. Dagingnya kami makan dan kami berikan kepada orang lain. Bersabda

Rasulullah: Boleh kamu lakukan yang demikian itu.”

Page 28: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

FARA’

PengertianFara‟ adalah anak binatang yang mula-mula dilahirkan. Orang Arab

pada masa jahiliyah menyembelih anak binatang yang mula-mula dilahirkan

oleh induknya untuk mencari berkah.

Page 29: Resume Buku_Tuntunan Qurban

RINGKASAN

Hukum Atierah dan Fara’

Imam Syafi‟I berpendapat bahwa atierah adalah sunnah yang baik

untuk dilaksanakan. Bahkan ia menyukai agar menyembelih atierah tiap

bulan.

Adapun komentarnya terhadap hadits yang diriwayatkan dari Abu

Haurairah yang mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda, “Tak ada atierah

dalam Islam dan tak ada fara‟.” adalah bahwa hadits tersebut menekankan

bahwa tak ada atierah dan fara yang sifatnya wajib.Hadits tersebut

meniadakan kewajiban, bukan meniadakan yang sunnah.

Page 30: Resume Buku_Tuntunan Qurban

TERIMA KASIH