strategi pemasaran produk tabungan qurban di …repository.iainpurwokerto.ac.id/833/1/laporan tugas...
TRANSCRIPT
i
STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN QURBAN DI BPRS
SURIYAH KANTOR CABANG SLAWI-TEGAL
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Purwokerto
Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya
Oleh:
NURFAUZI HIDAYAH
NIM. 1323204022
PROGRAM DIPLOMA III
MANAJEMEN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUSI AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PURWOKERTO
2016
ii
iii
iv
MOTTO
“Bukan seberapa hebat kita, namun seberapa berguna kita”
v
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur alhamdulillah, Laporan Tugas Akhir ini penulis
persembahkan kepada:
1. Ibu dan Kakak-kakakku yang tercintaserta semua keluarga yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, yang selama ini telah senantiasa memberi
dukungan penuh kepadaku terutama dalam bidang akademik dan juga
senantiasa mendo’akanku, semoga jasa-jasa kalian mendapat balasan
setimpal dari Allah SWT, terutama almarhum Ayah yang senantiasa
mendo’akanku di alam surga-Nya.
2. Guru-guruku yang telah membagi ilmunya kepadaku. Semoga semua ilmu
yang telah engkau berikan dapat bermanfaat dalam kehidupanku di dunia
maupun di akhirat.
3. Tunanganku Jundi Ma’arif yang telah membantu menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
4. Keluarga besar DIII Manajemen Perbankan Syari’ah angkatan 2013,
mudah-mudahan kesuksesan dan keberkahan senantiasa menyertai kita
semua.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta
alam atas nikmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam, semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan
bagi kita semua, beserta sahabat dan keluarga serta orang-orang yang senantiasa
istiqomah dijalan-Nya.
Rasa syukur penulis panjatkan atas limpahan rahmat Allah SWT Tuhan
semesta alam, sehingga penulis dapat menyusun laporan tugas akhir ini, yang
berjudul “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Qurban Di BPRS Suriyah
Kantor Cabang Slawi-Tegal.”
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat yang harus dipenuhi
bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Purwokerto untuk Program DIII Manajemen Perbankan Syari’ah.
Dalam menyusun laporan tugas akhir ini penulis berusaha semaksimal
mungkin agar isi, maksud, dan tujuan dari penulisan tugas akhir ini benar-benar
bermanfaat bagi perkembangan pendidikan di IAIN Purwokerto pada umumnya,
sekaligus sebagai tolak ukur dalam peningkatan kualitas mahasiswa Program DIII
Manajemen Perbankan Syari’ah IAIN Purwokerto pada khususnya.
Namun demikian, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang ada sehingga
dalam penyusunannya penulis tidak lepas dari bimbingan dan bantuan yang sangat
vii
berharga dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada:
1. Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag. Rektor IAIN Purwokerto
2. Dr. H. Fathul Aminudin Aziz, M.M. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam
3. Chandra Warsito, S.TP., SE., M.Si. Kepala Laboratorium Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam
4. Yoiz Shofwa Shafrani, SP., M.Si. Ketua Jurusan DIII Manajemen
Perbankan Syari’ah
5. Iin Solikhin, M.Ag. Dosen Pembimbing Laporan Tugas Akhir
6. Suroso Kepala Cabang BPRS Suriyah Slawi
7. Segenap karyawan BPRS Suriyah Slawi
8. Segenap dosen dan karyawan di lingkungan IAIN Purwokerto
9. Abah Dr. KH. Moh. Roqib, M. Ag. dan Ibu Nyai Hj. Nortri Y.
Muthmainnah, S.Ag. beserta keluarga, serta Dewan Asatidz Pesantren
Mahasiswa An Najah terimakasih atas do’a restunya
10. Teman-temanku yang ada di Pesantren Mahasiswa An Najah, terimakasih
atas proses dan bimbingannya
11. Kawan-kawan seperjuangan jurusan DIII Manajemen Perbankan Syari’ah,
terimakasih atas pelajaran yang sangat berarti akan pentingnya
persahabatan dan kebersamaan
12. Dan semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT memberikan
balasan yang lebih baik
viii
ix
Strategi Pemasaran Produk Tabungan Qurban
Nurfauzi Hidayah
1323204022
Program Diploma III Manajemen Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Purwokerto
ABSTRAK
Pemasaran adalah keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga
mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa yang akan memuaskan
kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.
Dalam buku teks dan dalam istilah Inggris tersebut dinyatakan dengan istilah
marketing mix yang merupakan kegiatan campuran (mix), yakni interaksi dari 4
hal tersebut di atas, yakni produk (product) yakni yang menyangkut pemilihan
barang atau jasa yang ditawarkan secara tepat, harga (price) yakni menyangkut
penetapan harga jual barang yang sesuai dengan kualitas barang dan dapat
dijangkau oleh konsumen, promosi (promotion) yakni menyangkut pemilihan
kebijaksanaan promosi yang tepat sesuai dengan barang atau jasa yang ditawarkan,
dan tempat (place) yakni kegiatan distribusi dari tempat produsen ke konsumen.
Jenis metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif yang datanya
diperoleh dari lapangan, baik berupa data lisan maupun data tertulis (dokumen).
Sedangakan maksud dari kualitatif adalah penelitian yang bersifat untuk
mengembangkan teori.
Kata kunci: Istilah 4P (Product, Price, Promotion, Place)
x
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN
Berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 158 tahun 1987 Nomor 0543 b/u/1987 tanggal 10
September 1987 tentang pedoman transliterasi Arab-Latin dengan beberapa
penyesuaian menjadi berikut:
1. Konsonan
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
s\a s\ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
h{a h{ ha (dengan titik dibawah) ح
Kha Kh Ka dan ha خ
Dal D De د
z\al z\ zet (dengan titik di atas) ذ
Ra R Er ر
Za Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy Es dan ye ش
s}ad s} es (dengan titik di bawah) ص
d{ad d{ de (dengan titik di bawah) ض
t}a t} te (dengan titik di bawah) ط
z{a z{ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain …. ‘…. Koma terbalik keatas‘ ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ؼ
Qaf Q Ki ؽ
xi
Kaf K Ka ؾ
Lam L El ؿ
Mim M Em ـ
Nun N En ف
Wawu W We ك
Ha H Ha ق
Hamzah ' Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2. Vokal
1) Vokal Tunggal (Monoftong)
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat, transliterasinya sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf Latin Nama
Fath }ah A A
Kasrah I I
D}amah U U
Contoh:
kataba -كتب
yaz\habu - يذهب
fa„ala - فػعل
su'ila -سئل
2) Vokal Rangkap (Diftong)
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf, yaitu:
xii
Tanda dan
Huruf
Nama Gabungan
Huruf
Nama
ي Fath}ah dan ya Ai a dani
و
Fath}ah dan
wawu
Au a dan u
Contoh:
kaifa -كيف
haula - هوؿ
3. Maddah
Maddah atau vocal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
Tanda dan
Huruf
Nama Huruf dan
Tanda
Nama
fath}ah dan alif ...ا…
Ā a dan garis di
atas
.…ي
Kasrah dan ya
Ī i dan garis di
atas
و d}amah dan
wawu
Ū u dan garis di
atas
Contoh:
qāla–قاؿ
qīla - قيل
ramā -رمى
yaqūlu -يقوؿ
\
xiii
4. Ta Marbu>t}ah
Transliterasi untuk ta marbu>t}ah ada dua:
1) Ta marbu>t}ah hidup
Ta marbu>t}ah yang hidup atau mendapatkan h}arakat fath }ah, kasrah dan
d}ammah /t/.
2) Ta marbu>t}ah mati
Ta marbu>t}ah yang mati atau mendapat h }arakat sukun, transliterasinya
adalah /h/.
3) Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbu>t}ah diikuti oleh kata
yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah
maka ta marbu>t}ah itu ditransliterasikan dengan ha (h)
contoh:
Raud ركضةاألطفاؿ }ah al-At}fāl
al-Madīnah al-Munawwarah ةاملدينةاملنور
T}alh طلحة }ah
5. Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam system tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda syaddah atau tanda tasydid. Dalam transliterasi ini tanda
syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan
huruf yang diberi tanda syaddah itu.
Contoh:
rabbanā -ربنا
nazzala -نزؿ
xiv
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam system tulisan Arab dilambangkan dengan huruf,
yaitu ال, namun dalam transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah dengan kata sandang yang diikuti
huruf qamariyyah.
1) Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsyiyyah, kata sandang yang
diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya,
yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang
langsung mengikuti kata sandang itu.
2) Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah, ditransliterasikan sesuai
dengan aturan yang digariskan didepan dan sesuai dengan bunyinya.
Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah, kata
sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan
tanda sambung atau hubung.
Contoh:
al-rajulu - الرجل
al-qalamu- القلم
7. Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrop.
Namun itu, hanya terletak di tengah dan di akhir kata. Bila Hamzah itu terletak
di awal kata, ia dilambangkan karena dalam tulisan Arab berupa alif.
Contoh:
Hamzah di awal اكل Akala
xv
Hamzah di tengah تأخذكف ta’khuz|ūna
Hamzah di akhir النوء an-nau‟u
8. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf, ditulis terpisah.
Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah
lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat dihilangkan
maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bias dilakukan dua cara;
bisa dipisah perkata dan bisa pula dirangkaikan. Namun penulis memilih
penulisan kata ini dengan perkata.
Contoh:
wainnalla :كافاهللهلوخريالرازقني @halahuwakhairar-ra @ziqi @n
faaufu : فاكفواالكيلكامليزاف @al-kailawaal-mi@zan
9. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal,
transliterasi huru tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital
digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri tersebut, bukan huruf awal
kata sandang.
Contoh:
داالرسوؿمكماحم Wa ma> Muh}ammadun illa> rasu>l.
Wa laqad raa>hu bi al-ulfuq al-mubi>n كلقدراهباالفقاملبني
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
MOTTO............................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
ABSTRAK .......................................................................................................... ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ................................................. x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xix
DAFTAR SKEMA .............................................................................................. xx
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xxi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................7
C. Maksud dan Tujuan Penulisan................................................................7
D. Metode Penelitian...................................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori ................................................................................... 11
1. Pengertian Pemasaran .................................................................... 11
2. Tujuan Pemasaran .......................................................................... 11
3. Definisi Kualitas Produk ................................................................ 11
4. Pentingnya Kualitas……………………………………................ 13
5. Strategi Pemasaran ......................................................................... 14
xvii
6. Promosi (Promotion) dan Mutu Produk ......................................... 16
B. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 17
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum BPRS Suriyah Kantor Cabang Slawi-Tegal...........19
1.Sejarah Singkat BPRS Suriyah ...................................................... 19
2.Visi, Misi, dan Motto BPRS Suriyah ............................................. 20
a. Visi .............................................................................................. 20
b.Misi ............................................................................................. 20
c. Motto ........................................................................................... 20
3.Struktur Organisasi......................................................................... 21
B. Sistem Operasional BPRS Suriyah Kantor Cabang Slawi-Tegal ....... 22
C. Produk-Produk BPRS Suriyah Kantor Cabang Slawi-Tegal .............. 30
1.Produk Simpanan ........................................................................... 30
2.Produk Pembiayaan iB Bisya ......................................................... 39
D. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Qurban ................................. 53
1.Konsep Pelayanan Prima................................................................ 55
2. Tujuan Pelayanan Prima ............................................................... 57
3. Kelebihan Tabungan Qurban ........................................................ 57
4. Kekurangan Tabungan Qurban ..................................................... 58
5. Manfaat Tabungan Qurban ........................................................... 60
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 62
B. Saran ................................................................................................ 63
xviii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Ilustrasi dan simulasi proyeksi bagi hasil................................................32
Tabel 2. Realisasi bonus dan bagi hasil.................................................................38
xx
DAFTAR SKEMA
Skema 1. Teknis Penyaluran Dana Murabahah.....................................................42
Skema 2. Teknis Penyaluran Dana Mudharabah...................................................47
Skema 3. Teknis Penyaluran Dana Musyarakah...................................................50
Skema 4. Teknis Penyaluran Dana Ijarah..............................................................53
xxi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Prosentase Tabungan Qurban.................................................................61
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Prinsip syariah menurut Undang-Undang Nomor: 21 Tahun 2008
adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa
yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa di bidang syariah. Perbankan syariah dalam melakukan
kegiatan usahanya berasaskan prinsip syariah, demokrasi ekonomi, dan
prinsip kehati-hatian. Tujuan perbankan syariah menurut Pasal 3 Undang-
Undang Nomor: 21 Tahun 2008 bertujuan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,
kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.1
Bank Islam, selain berfungsi menjembatani antara pihak yang
berkelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana, juga secara
khusus mempunyai fungsi amanah. Untuk menjaga fungsi amanah tersebut,
perlu adanya pengawasan yang melekat pada setiap orang yang terlibat di
dalam aktivitas perbankan berupa motivasi keagamaan maupun
pengawasan melalui kelembagaan.2
Perkembangan lembaga keuangan syari’ah, seperti asuransi syari’ah,
pasar modal syari’ah, reksadana syari’ah, obligasi syari’ah, leasing
syari’ah, Baaitul Mal wat Tamwil, koperasi syari’ah, pegadaian syari’ah
1Osmad Muthaher, Akuntansi Perbankan Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm.
14 2Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait (Bamui
& Takaful) di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 45
2
dan berbagai bentuk bisnis syari’ah lainnya, dan khususnya perbankan
syari’ah mengalami perkembangan yang sangat pesat di Indonesia.
Ada beberapa hal yang masih menjadi penghambat perkembangan
industri keuangan syari’ah. Menurut Agustianto (2007) ada delapan faktor
penyebab umat Islam belum berhubungan dengan perbankan syari’ah pada
khususnya dan lembaga keuangan syari’ah pada umumnya. Pertama,
tingkat pemahaman dan pengetahuan umat tentang bank syari’ah masih
sangat rendah. Kedua, belum ada gerakan bersama dalam skala besar
untuk mempromosikan bank syari’ah khususnya, dan lembaga keuangan
syari’ah pada umumnya. Ketiga, terbatasnya pakar dan sumber daya
manusia ekonomi syari’ah. Keempat, peran pemerintah masih kecil dalam
mendukung dan mengembangkan ekonomi syari’ah. Kelima, peran ulama,
ustadz dan da’i masih relatif kecil. Keenam, para akademisi di berbagai
perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi islam belum optimal. Ketujuh,
peran organisasi masyarakat Islam juga belum optimal membantu dan
mendukung gerakan lembaga keuangan syari’ah. Kedelapan, Bank
Indonesia sangat tidak serius mengembangkan bank syari’ah. 3
Ada tiga hal mendasar yang sangat mempengaruhi tingkat
kesuksesan suatu produk atau layanan di pasaran, yaitu harga, ketersediaan,
dan mutu/kualitas.
3Kuat Ismanto, Manajemen Syari’ah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 1-9
3
Dengan adanya sistem mutu diharapkan lembaga keuangan syari’ah
akan lebih terbantu dalam mencapai, mempertahankan, dan meningkatkan
mutu produk atau layanan yang disediakan secara ekonomis.4
Dengan melakukan perbaikan kualitas secara terus-menerus maka
perusahaan dapat meningkatkan labanya melaui dua rute. Rute pertama
yaitu rute pasar. Perusahaan dapat memperbaiki posisi persaingannya
sehingga pangsa pasarnya semakin besar dan harga jualnya dapat lebih
tinggi. Kedua hal ini mengarah pada meningkatnya penghasilan sehingga
laba yang diperoleh juga semakin besar. Sedangkan pada rute kedua
perusahaan dapat meningkatkan output yang bebas dari kerusakan melalui
upaya perbaikan kualitas.5
Pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus
penyerahan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Di
dalam arti luas, pemasaran meliputi pula hal-hal yang bersifat intangible
seperti asuransi, surat-surat saham, dan surat-surat obligasi.
Beberapa ahli memberikan bermacam-macam batasan tentang
pemasaran, diantaranya adalah Philip dan Duncan, pemasaran meliputi
semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan
barang-barang tangible ke tangan konsumen. W.Y. Stanton, pemasaran
meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga
4Ibid
5Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, Total Quality Management, (Yogyakarta: Andi,
2000), hlm. 10
4
mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa yang akan
memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.
Sementara P.H. Nystrom, pemasaran meliputi segala kegiatan
mengenai penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan
konsumen. American Marketing Association, pemasaran adalah
pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang
dan jasa dari produsen ke konsumen. 6
Suatu organisasi yang berorientasi terhadap pelanggan akan
senantiasa mengarahkan kegiatan-kegiatan untuk dapat memenuhi
harapan-harapan dari pelanggan. Karyawan dan pimpinan merupakan
wakil dari organisasi/perusahaan dalam berhubungan dengan pelanggan
secara langsung. Jadi karyawan dan tenaga pemasaran merupakan ujung
tombak keberhasilan organisasi/perusahaan dalam membina hubungan
dengan pelanggan, dalam hal ini dapat dipahami bahwa sumber daya
manusia merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu
usaha.7
Manajemen total kualitas merupakan komitmen perusahaan untuk
memberi yang terbaik bagi pelanggan-pelanggannya. Penekanannya
adalah untuk secara berkesinambungan melakukan perubahan secara
berkelanjutan (Continous Improvement), yang merupakan tuntutan mutu
yang tidak pernah secara seratus persen dapat dipenuhi organisasi,
6Marwan Asri & John Suprihanto, Manajemen Perusahaan Pendekatan Operasional
Edisi 1, (Yogyakarta: BPFE, 1986), hlm. 181-182 7Iksan, Manajemen Strategis Dalam Kompetisi Pasar Global, (Jakarta: Gaung Persada,
2009), hlm. 46-47
5
sehingga menjadi target berikutnya bagi manajemen operasional untuk
mencapai ke tingkat bebas/nol kesalahan (zero defect).8
Ada sejumlah definisi pemasaran yang ditawarkan namun dapat
dibedakan antara definisi managerial dan sosial. Secara managerial
menurut “The American Marketing Association” yang dikutip dari
Business Review memberikan bentuk proses perencanaan dan pemilihan
konsep (executing), harga, distribusi, promosi dari gagasan barang dan jasa
untuk menciptakan transaksi (exchange) yang memuaskan individu dan
organisasi. Sementara definisi secara sosial memperlihatkan peran
pemasaran dalam masyarakat, seorang pemasaran dapat menyatakan
bahwa peranan pemasaran adalah untuk memberikan standar hidup yang
lebih tinggi (deliver a higher standard of living). Dalam buku manajemen
pemasaran ditegaskan bahwa pemasaran adalah proses sosial dimana
individu-individu dan kelompok-kelompok mendapat apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran
produk serta jasa (service) antara satu dengan yang lainnya. Peter Drucker
mengatakan tugas pemasaran adalah untuk mengetahui dan mengerti
pelanggan, dalam arti kecocokan produk dan pelayanan bagi mereka.9
Kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan tentunya tidaklah
bertujuan untuk memberikan kepuasan semata. Sebagai seorang muslim
dalam memberikan pelayanan haruslah mendasarkan pada nilai-nilai
8Manahan P. Tampubolon, Manajemen Operasional (Operations Management), (Jakarta:
Ghalia Indonesia,2003), hlm. 85 9Iksan,Manajemen Strategis Dalam Kompetisi Pasar Global, (Jakarta:Gaung Persada,
2009), hlm. 138-139
6
syariah guna mewujudkan nilai ketakwaan sekaligus membuktikan
konsistensi keimanannya dalam rangka menjalankan misi syariat Islam.
Tentunya hal tersebut dilakukan tidaklah hanya berorientasi pada
komitmen materi semata, namun sebagai bagian dari nilai ibadah.10
Dalam pandangan tradisional, pelanggan suatu perusahaan adalah
orang yang membeli dan menggunakan produk suatu perusahaan,
sedangkan pihak yang berinteraksi dengan perusahaan sebelum tahapan
proses produksi adalah pemasok. Menurut pandangan tradisional,
pelanggan dan pemasok adalah faktor eksternal perusahaan.
Karena fokus kualitas adalah kepuasan pelanggan. Pada dasarnya,
kepuasan pelanggan dapat didefinisikan secara sederhana, yaitu suatu
keadaan di mana kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan dapat
terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi.11
Tabungan iB Tasya Qurban merupakan tabungan yang
diperuntukkan bagu umat Islam yang mempunyai ketetapan hati untuk
berbagi dengan sesamanya melalui ibadah Qurban. Setoran awal sebesar
Rp 25.000,00 dan berikutnya Rp 10.000,00.12
Perkembangan tabungan qurban sampai saat ini belum begitu
banyak nasabah, karena tabungan qurban bukan merupakan produk utama
sehingga belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Kantor BPRS Suriyah
Cabang Slawi baru berdiri pada tahun 2014 sampai sekarang, sehingga
10
Fathul Aminudin Aziz,Manajemen dalam Perspektif Islam, (Cilacap: Pustaka El-Bayan,
2012), hlm. 151 11
M.N. Nasution,Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2001), hlm.45-47 12
Brosur BPRS Suriyah
7
masyarakat perlu mengetahui produk-produk tabungan maupun
pembiayaannya. Diperoleh dari tahun 2015 sudah mendapatkan nasabah
mencapai 50% dari tahun sebelumnya.13
Dari pemaparan di atas, penulis tertarik untuk membahas lebih
dalam mengenai Strategi Pemasaran Produk Tabungan Qurban di BPRS
Suriyah Kantor Cabang Slawi-Tegal.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas masalah yang akan dicari jawabannya
sehubungan dengan penelitian ini adalah bagaimana Strategi Pemasaran
Produk Tabungan Qurban di BPRS Suriyah Kantor Cabang Slawi-Tegal?
C. Maksud dan Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan tugas akhir adalah untuk mengembangkan
kemampuan mahasiswa dalam menulis hasil penelitian yang berdasar pada
laporan pelaksanaan praktek kerja lapangan.14
Maksud penulisan adalah untuk mengetahui bagaimana Strategi
Pemasaran Produk Tabungan Qurban di BPRS Suriyah Kantor Cabang
Slawi-Tegal.
D. Metode Penelitian
1) Jenis Penelitian
Jika dilihat dari tempatnya, jenis penelitian ini dikategorikan sebagai
jenis penelitian kualitatif. Maksud dari penelitian ini adalah penelitian
yang datanya diperoleh dari lapangan, baik berupa data lisan maupun
13
Wawancara dengan Ilman Nafia selaku Customer Service, pada tanggal 17 Mei 2016 14
Panduan Penyusunan Tugas Akhir Program DIII Manajemen Perbankan Syari’ah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Purwokerto, hlm. 3
8
data tertulis (dokumen). Sedangkan maksud dari kualitatif adalah
penelitian ini bersifat untuk mengembangkan teori.
2) Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Tempat penelitian tersebut dilakukan di BPRS Suriyah Slawi yang
beralamat di BPRS Suriyah Kantor Cabang Slawi-Tegal yang
beralamat di Jl. Ahmad Yani No.53, Procot-Slawi Telp. (0283)
6191234, Fax. (0283) 6190123
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai pada tanggal 16 Mei sampai dengan 18
Mei 2016.
3) Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian laporan akhir ini penyusun menggunakan tiga
metode pengumpulan data yaitu:
a. Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data secara sistematis melalui
pengamatan dan pencatatan suatu obyek dengan sistematika
fenomena yang akan diteliti. Teknik ini penulis gunakan untuk
mengambil data dengan cara menangkap gejala yang diamati
dengan menjadikannya sebuah catatan atau deskripsi mengenai
perilaku dalam kenyataan serta memahami perilaku tersebut. Jenis
observasi yang dilakukan secara langsung. Data yang di ambil
tentang cara memasarkan produk tabungan qurban. Adapun
9
tempat yang peneliti jadikan observasi adalah BPRS Suriyah
Kantor Cabang Slawi-Tegal.
b. Wawancara (Interview)
Yaitu metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab
yang dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan kepada tujuan
penelitian. Wawancara ini penulis lakukan secara terstruktur
dengan melalui tahap tatap muka (face to face) maupun dengan
alat komunikasi guna untuk mencari informasi dari pimpinan serta
para karyawan yang berkompeten, terkait dengan Strategi
Pemasaran Produk Tabungan Qurban di BPRS Suriyah Kantor
Cabang Slawi-Tegal. Salah satu alasannya ialah bahwa informasi
yang dapat digali melalui teknik ini dipandang cukup akurat.
c. Dokumentasi
Yaitu suatu teknik pengumpulan data yang bersifat
dokumenter yang ada relevansinya dengan penelitian. Semua
dokumen yang dimaksud adalah dokumen atau data yang berkaitan
dengan Strategi Pemasaran Produk Tabungan Qurban.
4) Metode Analisis Data
Analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksnakan analisis
terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut untuk menjawab
rumusan masalah.15
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan metode deskriptif analis, yakni merupakan
15
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014),
hlm. 103
10
metode penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum
tentang subyek penelitian berdasarkan data dan variabel yang
diperoleh dari kelompok subyek yang diteliti.
Data-data yang diperoleh kemudian penulis analisis antara data
strategi pemasaran produk tabungan qurban dengan teori dan konsep
yang ada.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa. Philip Kotler
mendefinisikan pengertian pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
2. Tujuan Pemasaran
a. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan akan suatu produk
maupun jasa.
b. Dalam rangka memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu
produk atau jasa.
c. Dalam rangka memberikan kepuasan semaksimal mungkin terhadap
pelanggannya.
d. Dalam rangka meningkatkan penjualan dan laba.
e. Dalam rangka ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing.
f. Dalam rangka memperbesar kegiatan usaha.1
3. Definisi Kualitas Produk
1 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 60-61
12
Menurut Juran (V. Daniel Hunt, 1993:32), kualitas produk adalah
kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Kecocokan penggunaan itu
didasarkan pada lima ciri utama berikut:
a. Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan.
b. Psikologis, yaitu citra rasa atau status.
c. Waktu, yaitu kehandalan.
d. Kontraktual, yaitu adanya jaminan.
e. Etika, yaitu sopan santun, ramah atau jujur.
Kecocokan penggunaan suatu produk adalah apabila produk
mempunyai daya tahan penggunaan yang lama, meningkatkan citra
atau status konsumen yang memakainya, tidak mudah rusak, adanya
jaminan kualitas (quality assurance), dan sesuai etika bila digunakan.
Khusus untuk jasa diperlukan pelayanan kepada pelanggan yang
ramah, sopan, serta jujur sehingga dapat menyenangkan atau
memuaskan pelanggan.2
a. Ciri-ciri produk yang memenuhi permintaan pelanggan
Ciri-ciri produk berkualitas tinggi adalah apabila memiliki ciri-ciri
yang khusus atau istimewa berbeda dari produk pesaing dan dapat
memenuhi harapan atau tuntutan sehingga dapat memuaskan
pelanggan. Kualitas yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan
meningkatkan kepuasan pelanggan, membuat produk laku terjual,
2M.N. Nasution,Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2001), hlm. 15-17
13
dapat bersaing, meningkatkan pangsa pasar dan volume penjualan,
serta dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
b. Bebas dari kelemahan
Suatu produk dikatakan berkualitas tinggi apabila di dalam produk
tidak terdapat kelemahan, tidak ada yang cacat sedikitpun. Kualitas
tinggi menyebabkan perusahaan dapat mengurangi tingkat kesalahan,
mengurangi pengerjaan kembali dan pemborosan, mengurangi
pembayaran biaya biaya garansi, mengurangi ketidakpuasan
pelanggan, mengurangi inspeksi dan pengujian, mengurangi waktu
pengiriman produk ke pasar, meningkatkan hasil (yield),
meningkatkan utilitasi kapasitas produksi, serta memperbaiki kinerja
penyampaian produk atau jasa kepada pelanggan.
Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima
secara universal, namun dari ke lima definisi kualitas di atas terdapat
beberapa persamaan, yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut:
a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan.
b. Kualitas mencakup produk, jasa manusia, proses, dan lingkungan.
c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa
yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap
kurang berkualitas pada masa mendatang).3
4. Pentingnya Kualitas
3Ibid
14
Setelah memahami arti kualitas, berikutnya dijelaskan mengapa
kualitas produk merupakan fokus utama saat ini dalam suatu
perusahaan. Pentingnya kualitas dapat dijelaskan dari dua sudut, yaitu
dari sudut manajemen operasional, dan manajemen pemasaran. Dilihat
dari sudut manajemen operasional kualitas produk merupakan salah
satu kebijakan penting dalam meningkatkan daya saing produk yang
harus memberi kepuasan kepada konsumen yang melebihi atau paling
tidak sama dengan kualitas produk dari pesaing. Dilihat dari sudut
manajemen pemasaran kualitas produk merupakan salah satu unsur
utama dalam bauran pemasaran (marketing-mix), yaitu produk, harga,
promosi, dan saluran distribusi yang dapat meningkatkan volume
penjualan dan memperluas pangsa pasar perusahaan.4
5. Strategi Pemasaran
Strategi memasarkan suatu barang/jasa, seyogianya dipengaruhi
oleh barang/jasa yang akan dijual, harga barang/jasa tersebut, kegiatan
memperkenalkan kepada masyarakat (konsumen), dan upaya
mendistribusikan barang/jasa dari produsen ke konsumen. Jelasnya
bahwa kegiatan memasarkan suatu produk dipengaruhi oleh interaksi
dari keempat hal tersebut di atas. Dalam buku teks dan dalam istilah
Inggris tersebut dinyatakan dengan istilah marketing mix yang
merupakan kegiatan campuran (mix), yakni interaksi dari 4 hal tersebut
di atas, yakni produk (product) yakni yang menyangkut pemilihan
4Ibid
15
barang atau jasa yang ditawarkan secara tepat, harga (price) yakni
menyangkut penetapan harga jual barang yang sesuai dengan kualitas
barang dan dapat dijangkau oleh konsumen, promosi (promotion)
yakni menyangkut pemilihan kebijaksanaan promosi yang tepat sesuai
dengan barang atau jasa yang ditawarkan, dan tempat (place) yakni
kegiatan distribusi dari tempat produsen ke konsumen. Masing-masing
variabel tersebut mempunyai unsur-unsur tersendiri yang juga
berinteraksi satu sama lain. Secara umum, masing-masing variabel
marketing mix ini diuraikan berikut ini.
Produk berupa barang/jasa yang dipasarkan merupakan unsur
pokok yang mempengaruhi strategi penjualan. Tanpa barang/jasa yang
akan dijual adalah mustahil mengadakan suatu strategi pemasaran.
Barang/jasa yang mempunyai keunggulan teknis tertentu dan dianggap
superior dibandingkan barang/jasa yang dihasilkan produsen lain, akan
merupakan barang yang strategi marketing-nya relatif lebih mudah bila
dibandingkan dengan barang/jasa yang biasa-biasa saja.
Pengetahuan mengenai produk dan keterlibatan dapat membantu
pemasar untuk memahami hubungan penting konsumen-produk dan
mengembangkan strategi pemasaran secara lebih efektif. Tujuan pokok
berbagai strategi pemasaran adalah meningkatkan keterlibatan
konsumen pada produk dengan menghubungkan produk dan jasa pada
tujuan dan nilai konsumen. 5
5J. Paul Peter & Jerry C. Olson, Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran Edisi 9 Buku
1, (Jakarta Selatan: Selemba Empat, 2013), hlm. 90
16
6. Promosi (Promotion) dan Mutu Produk
Promosi adalah kegiatan untuk memperkenalkan sekaligus
menjelaskan manfaat produk dan mutu yang dipasarkan kepada
konsumen, dengan tujuan agar volume penjualan dapat meningkat.
Beberapa metode promosi yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut.
1. Personal selling, yaitu kegiatan promosi secara lisan kepada calon
pembeli.
2. Iklan, yaitu bentuk promosi yang memperkenalkan produk melalui
suatu media massa atau poster di tempat umum.
3. Publisitas, yaitu promosi penjualan suatu produk, dengan
menggunakan berita komersial di dalam media massa.6
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kasus pemasaran yang
terkait dengan masalah bauran pemasaran adalah:
1. Keinginan untuk memahami produk yang diminati oleh
konsumen namun sesuai dengan kapabilitas perusahaan, saat
mengembangkan sebuah produk baru atau mengevaluasi produk
yang sudah ada di pasaran.
2. Informasi kebijakan harga pasar, berapa tarif discount, tarif
kenaikan, serta harga optimum dan reasonable sesuai
karakteristik konsumen.
6Suyadi Prawirosentono, Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Total Quality
Management Abad 21 Studi Kasus & Analisis, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), hlm. 154 & 158
17
3. Penentuan lokasi yang strategis dan taktik penetrasi pasar
berdasar: aksesibilitas, tingkat kompetisi, daya beli dan daya
serap konsumen, serta potensi pasar jangka panjang.
4. Evaluasi efektivitas promosi yang telah atau akan dilakukan, baik
isi maupun media penyampaiannya.7
B. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa pembahasan yang terkait dengan kualitas produk di
Perbankan Syariah, baik dalam bentuk penelitian, jurnal, buku-buku,
kajian ataupun bentuk karya lainnya. Namun kajian khusus yang
membahas mengenai strategi pemasaran produk tabungan qurban di rasa
masih kurang.
Berikut beberapa perbandingan antara pembahasan dari penelitian ini
dengan penelitian terdahulu:
NAMA JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN
Ahmad Hidir
102323034
Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan
Label Syariah
Terhadap
Kepuasan
Nasabah
(Studi Kasus
Kantor Cabang
Pegadaian Syariah
Pasar Babakan
Kanwil IX Jakarta
2, Jakarta).8
Membahas
tentang cara
untuk
meningkatkan
kepuasan
nasabah terhadap
barang atau jasa.
Membahas
tentang kepuasan
psikologis
diperoleh dari
atribut yang
bersifat tidak
berwujud dari
produk jasa.
Ayu Rizky Manajemen Membahas Membahas
7Prima Ariestonandri, Marketing Research for Beginner, (Yogyakarta: C.V Andi Offset,
2006), hlm. 61
8Ahmad Hidir, Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Label Syariah Terhadap Kepuasan
Nasabah (Studi Kasus Kantor Cabang Pegadaian Syariah Pasar Babakan Kanwil IX Jakarta 2,
Jakarta), IAIN Purwokerto, 2016
18
Azitunni’mah
102323005
Kualitas Produk
Home Industry
Shuttlecock
Trisakti Enterprise
Perspektif
Ekonomi Islam
(Studi Kasus Desa
Lawatan
Kecamatan
Dukuhturi
Kabupaten Tegal
Jawa Tengah).9
tentang
menciptakan
produk
berkualitas
dengan cara
memenuhi
kepuasan
pelanggan.
tentang upaya
yang dilakukan
agar produk tetap
berkualitas yaitu
dengan cara
melakukan survei
terhadap
konsumennya
untuk
menanyakan
harapan mereka
dengan penuh
keramahan.
Tuti Hastuti Kualitas
Pelayanan Dan
Pola Bagi Hasil
Terhadap
Kepuasan
Nasabah
Penyimpan Pada
Bank Syariah.10
Membahas
tentang kualitas
pelayanan
produk salah
satunya
menggunakan
istilah 4P
(Product, Price,
Promotion,
Place)
Membahas
tentang pengaruh
antara kualitas
pelayanan dan
pola bagi hasil
terhadap
kepuasan
nasabah.
9
Ayu Rizky Azitunni’mah, Manajemen Kualitas Produk Home Industry Shuttlecock
Trisakti Enterprise Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Desa Lawatan Kecamatan Dukuhturi
Kabupaten Tegal Jawa Tengah), IAIN Purwokerto, 2015
10 Tuti Hastuti, Kualitas Pelayanan Dan Pola Bagi Hasil Terhadap Kepuasan Nasabah
Penyimpan Pada Bank Syariah, (Online), (www.widyagama.ac.id), hlm. 58 & 64
19
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum BPRS Suriyah Kantor Cabang Slawi-Tegal
1. Sejarah Singkat BPRS Suriyah
Bank Syariah Suriyah atau juga disebut dengan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah “Suriyah” didirikan di Cilacap sebuah kota Kabupaten
di barat daya propinsi Jawa Tengah yang menjadi tempat Kantor
Pusatnya.
Didirikan dengan Akta No. 3 Notaris Naimah, SH pada tanggal 6
Januari 2005 dan disahkan oleh Departemen Hukum dan HAM
Republik Indonesia Nomor: C-02469 HT.01.01 tahun 2005, masuk
dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 8311 serta beberapa
kali mengalami perubahan anggaran dasar yang terakhir Akta Notaris
No, 14 tanggal 12 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Sumardi,
SH Notaris di Cilacap dan telah diterima oleh Kementrian Hukum dan
HAM Republik Indonesia dengan Surat Nomor AHU-AH.01.10-23812
tanggal 29 Juni 2012.
Bank Syariah Suriyah mulai beroperasi menjalankan kegiatan
usaha dibidang perbankan syariah sejak 1 April 2005 setelah mendapat
Salinan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 7/14/KEP.GBI/2005
tentang Pemberian Izin Usaha PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Suriyah.
20
2. Visi, Misi dan Motto BPRS Suriyah
a. Visi:
1. Menjadi BPRS yang kompetitif, efisien, dan memenuhi prinsip
kehati-hatian
2. Mampu mendukung sektor riil secara nyata melalui kegiatan
pembiayaan berbasis bagi hasil dan transaksi riil dalam rangka
keadilan, tolong menolong menuju kebaikan dan kemaslahatan
ummat
3. Sehat diukur dari ketentuan/peraturan Bank Indonesia
4. Memperluas jaringan pelayanan
5. Pembinaan Sumber Daya Insani (SDI) yang profesional dan
berintegritas
b. Misi:
1. Ikut membangun ekonomi ummat
2. Menyediakan produk-produk perbankan syariah yang mampu
mendorong masyarakat untuk menjalankan bisnis secara
produktif, efisien, dan akuntabel
3. Pertumbuhan bank secara optimal
4. Memelihara hubungan kerja yang baik1
c. Motto
“Raih masa depan gemilang dengan investasi yang aman,
halal, dan
1Website http://www.banksyariahku.com
21
menguntungkan secara terencana”
“Semua produk dan usaha yang kami jalankan telah
mendapat persetujuan dan selalu diawasi oleh Dewan Pengawas
Syariah”
“Nikmati kemudahan, kecepatan,keamanan, kenyamanan,
dan keberkahan bertransaksi di bank syariah Suriyah dengan
pelayanan terbaik dari kami”2
3. Struktur Organisasi BPRS Suriyah Kantor Cabang Slawi
SUSUNAN ORGANISASI
PT. BPRS SURIYAH
KANTOR CABANG SLAWI
2Brosur BPRS Suriyah
KEPALA CABANG
CS
TELLER
ADM. PEMB.
& LEGAL
ACCOUNT OFFICER :
FUNDING
LENDING
OFFICE BOY
22
1) Kepala Cabang : Suroso
2) Customer Service : Ilman Nafia
3) Teller : Dini Fadlilah
4) Back Office : Angke Winnetou
5) Account Officer
a. Funding : Usman
b. Lending : Muhammad Abduh dan Nurul Huda
6) Adm. Pembiayaan dan Legal: Triasih Yuliani
7) Office Boy : Budiman
B. Sistem Operasional BPRS Suriyah Kantor Cabang Slawi-Tegal
Sistem operasional BPRS Suriyah Kantor Cabang Slawi yang
berkaitan dengan job description masing-masing bagian antara lain:
a. Kepala Cabang
Tugas dari Kepala Cabang adalah mengelola secara optimal sumber
daya cabang agar dapat mendukung kelancaran operasional bank,
menetapkan dan melaksanakan strategi pemasaran produk bank guna
mencapai tingkat volume atau sasaran yang telah ditetapkan baik
pembiayaan, dana, maupun jasa, memastikan realisasi terget
operasional cabang serta menetapkan upaya-upaya pencapaiannya,
melakukan kegiatan penghimpunan dana, pemasaran, pembiayaan,
pemasaran jasa-jasa dan mencapai target.
b. Customer Service
Tugas dan tanggungjawab:
23
1) Memberikan informasi ke nasabah tentang produk-produk yang ada
di bank tersebut
2) Membuka rekening atau tabungan
3) Menutup rekening atau tabungan
4) Membuka deposito
5) Menutup deposito
6) Mengarsip aplikasi
7) Mengarsip surat masuk dan surat keluar
8) Mengelola materai
c. Teller
Membantu dan melayani nasabah dalam hal menerima setoran,
penarikan uang dan transaksi lainnya yang berhubungan dengan bank
yang dilakukan didalam Counter Teller.
Peraturan kas dan teller:
1) Semua transaksi uang tunai dengan nasabah hanya boleh dilakukan
oleh Teller diruang Teller (Teller Counter) dalam hal nasabah
menghendaki pelayanan tidak diruang Teller, dengan seijin Direksi
dan petugas yang ditunjuk dapat dilakukan diruang lain.
2) Teller hanya bisa memegang uang tunai secukupnya, sesuai dengan
kebutuhan pembayaran sehari-hari yang diatur dalam instruksi
operasi. Harus dihindari jangan sampai Teller memegang uang
tunai terlampaui sedikit, sehingga sering terjadi permintaan uang
tunai selama jam kerja.
24
3) Besarnya uang tunai yang ada pada Teller diatur dalam instruksi
operasi mengenai limit kas pada Teller.
4) Ruang Teller harus dilengkapi dengan pintu terkunci bila
didalamnya terdapat uang tunai, hanya orang yang telah diberi
wewenang sesuai dengan tugasnya yang diijinkan memasuki ruang
Teller.
5) Semua peralatan/uang pribadi Teller yang tidak ada hubungan
dengan tugasnya (tas, dompet) wajib disimpan diluar ruang Teller.
6) Teller tidak boleh meninggalkan tempatnya bial terdapat uang
tunai. Jika terpaksa, sebelum meninggalkan ruang Teller harus
mengamankan semua uang tunai, surat, dan barang berharga yang
berada dibawah tanggungjawab didalam ruang/tempat terkunci.
Selama jam buka kas, ruangan Teller tidak boleh ditinggalkan
kosong.
7) Setiap Teller dilengkapi dengan Stamp Teller (Validating
Machine) yang menunjukkan nama bank dan nomor kode Teller.
8) Teller harus memberikan perlindungan yang sama terhadap
peralatan tersebut seperti perlindungan yang diberikan terhadap
uang tunai.
9) Teller memegang mesin validasi harus juga dilengkapi “Stamp
Teller” yang berfungsi sebagai alat validasi-validasi apabila mesin
validasi itu rusak atau tidak berfungsi. Pembubuhan stempel Teller
25
pada slip setoran atau penarikan atau lain-lain harus disertai dengan
paraf Teller yang bersangkutan.
10) Semua slip setoran dan penarikan atau lain-lainnya yang ditangani
Teller wajib dicap dengan mesin validasi atau menggunakan
“Stamp Teller”
11) Teller harus memiliki (Cash Box)
12) Teller akan dilengkapi dengan satu set kartu contoh tanda tangan
(speciment card) seluruh nasabah dan Teller bertanggungjawab
terhadap pemeriksaan tanda tangan nasabah pada slip penarikan
rekening nasabah.
13) Hanya Teller yang diperbolehkan menggunakan kartu ini untuk
transaksi-transaksi di Teller Counter.
14) Teller tidak boleh menuliskan slip setoran atau slip pednarikan
nasabah. Bilamana nasabah tidak dapat menulis maka hal ini dapat
dilakukan oleh Customer Service.
15) Teller harus mencantumkan perincian uang apabila yang diterima
atau diserahkan dari dan ke nasabah melebihi batas yang sudah
ditentukan dalam instruksi operasi halaman bukti Teller.
16) Dalam keadaan bagaimanapun juga Teller tidak boleh mengubah
slip setoran. Slip setoran atau tiket yang terdapat kesalahan atau
perubahan yang belum diotentikan, segera akan dikembalikan pada
saat penerimaan untuk diotentikan, atau dimintakan persetujuan
26
Kepala Bagian. Untuk setoran tunai, pada lembar setorannya harus
ditulis jumlah setoran dalam angka dan huruf.
17) Teller wajib diinstruksikan, bahwa bila ada kecurigaan terhadap
kemungkinan pemalsuan tanda tangan atau perubahan dari slip
penarikan atau media penarikan lainnya, orang menyetor haruslah
diusahakan secara diplomatis agar tidak meninggalkan bank,
sementara slip penarikan tersebut diperiksa oleh pejabat bank yang
akan menentukan tindakan yang harus diambil.
18) Semua uang yang diragukan keasliannya wajib dilaporkan kepada
Kepala Bagian dengan tembusan kepada bagian Audit dan tindakan
lanjut atas uang tersebut juga wajib diberitahukan.
19) Bila dianggap praktis, maka uang logam akan diterima dalam
jumlah besar akan dihitung dan dicantumkan identitas pemiliknya.
Bila pemeriksaan segera dari jumlah besar uang logam atau uang
kertas dianggap tidak praktis, perjanjian “sesuai dengan
perhitungan Teller” (subject to count) akan dimintakan dari
nasabah, dimana nasabah tersebut menyetujui untuk mengganti
apabila terjadi kekurangan antar hasil perhitungan Teller dengan
jumlah yang tertulis pada slip setoran.
20) Semua uang tunai yang tidak dipegang oleh Teller serta bukan
merupakan kas kecil (Petty Cash) akan dinamakan “Kas Besar”.
21) Setiap bundel uang yang akan disetorkan dalam “Kas Besar” wajib
dihitung secara terperinci terlebih dahulu, kemudian wajib diikat
27
dengan “pengikat kertas” bank yang tersedia kecuali bundel dari
Bank Indonesia (pengikat kertas Bank Indonesia tidak perlu
diganti). Pada pengikat uang tersebut penghitung uang wajib
membubuhkan parafnya.
Tugas dan tanggungjawab:
1) Sebagai pemeriksa seluruh transaksi harian Teller dan semua tiket
serta dokumen-dokumen lainnya yang dibuat pada seksi kas
2) Melaksanakan cash count akhir hari pada seksi kas atau pada saat
pergantian Teller
3) Mengambil atau menyetorkan uang tunai pada maint vault
4) Mencatat atau membuat daftar posisi kas setiap hari
d. Back Office
Bertanggungjawab terhadap pekerjaan-pekerjaan pembukuan non
kas dan yang berkaitan dengan bank koresponden serta proses
pembukaan akutansi akhir hari, akhir bulan, akhir tahun dan laporan
keuangan.
Tugas dan tanggungjawab:
1) Membuat tiket dan membuka transaksi non kas, memindahbukuan,
penyusutan dan lain-lain
2) Mengkliringkan cek/bilyet giro yang telah jatuh tempo
3) Melakukan registrasi dan membukukan transaksi berbagai kegiatan
yang berhubungan dengan bank koresponden antara lain transfer
pemindahbukuan, penarikan dan penyetoran tunai, setoran
28
tabungan, deposito, pembayaran dan penerimaan bagi hasil ke/dari
bank koresponden dan lain-lain
4) Melaksanakan penyocokan saldo pada bank koresponden antara
hasil rekonsiliasi dengan buku besar neraca setiap hari
5) Melakukan tugas-tugas dan membukukan transaksi yang tidak
dilakukan oleh bagian operasional lainnya (misalnya transaksi
kewajiban segera, rupa-rupa Aktiva dan Passiva)
6) Mengawasi dan memonitor pembayaran bagi hasil kepada
penabung dan deposan setiap hari dan bulan
7) Membuat tiket transaksi sundries yang terjadi setiap hari
8) Menyimpan tiket reversing yang belum dibukukan/diselesaikan
9) Bertanggungjawab atas kecocokan pencatatan transaksi dengan
transaksi tunai yang terjadi dibagian kas
10) Melaksanakan pencocokan saldo tabungan, deposito dan
pembiayaan antara daftar, tiket reversing serta neraca per tanggal
transaksinya setiap hari/secara berkala sesuai instruksi operasi
11) Melakukan penutupan akutansi pembukuan setiap hari, bulan dan
tahun
12) Membuat/mencetak laporan transaksi, laporan keuangan setiap hari,
bulan dan tahun
13) Membuat laporan keuangan triwulan pajak dan pembayaran pajak
setiap bulan
29
14) Melakukan dan membuat laporan proofsheet pada bagiannya setiap
bulan
15) Melaksanakan tugas tugas yang diberikan Kepala Bagian dan
Direksi
e. Account Officer
Account Officer bertanggungjawab dalam memproses pengajuan
pembiayaan dari calon nasabah yang meliputi pemeriksaan
kelengkapan data, survey lapangan, menghitung dan menetapkan nilai
transaksi dari jaminan yang diserahkan, serta melakukan analisa
pembiayaan, memperhatikan kelancaran dan keamanan atas
pembiayaan yang telah diberikan.
f. Administrasi Pembiayaan dan Legal
Mengatur, mengawasi dan melaksanakan kegiatan administrasi dan
dokumentasi pemberian pembiayaan serta melakukan kegiatan untuk
mengamankan posisi bank dalam memberikan pembiayaan sesuai
dengan hukum yang berlaku.
Tugas dan tanggungjawab:
1) Memeriksa perlengkapan dan aspek yuridis setiap dokumen
permohonan pembiayaan
2) Melakukan taksasi (taksiran) jaminan sesuai dengan harga pasar
3) Melakukan pengikatan atau akad pembiayaan dengan calon nasabah
4) Melakukan tugas-tugas yang diberikan kepala bagian Direksi
30
C. Produk-produk BPRS Suriyah Kantor Cabang Slawi-Tegal
1. Produk Simpanan
a) Tabungan Syariah Taman Sari
Taman Sari merupakan tabungan investasi dengan akad
Mudharabah Mutlaqah dengan jumlah setoran telah ditentukan (tetap)
periode tertentu (bulanan, triwulan) dan penarikannya hanya dapat
dilakukan dengan syarat dan waktu yang tertentu sesuai kepakatan.
Karakteristik:
1. Setoran dilakukan secara berkala (bulanan atau triwulan)
2. Jumlah setoran tetap (minimal Rp 50.000,00)
3. Jangka waktu ditentukan sendiri (minimal 3 tahun)
4. Bagi hasil dapat diketahui setiap akhir bulan dan secara otomatis
menambah saldo Taman Sari
5. Tabungan dapat diambil setelah kepersetaan selama 3 tahun
6. Tabungan diambil sebelum masa kepersetaan 3 tahun tidak
mendapatkan bagi hasil
Keuntungan:
1. Bagi hasil akan diberikan setiap bulan sesuai dengan nisbah yang
disepakati
2. Nisbah bagi hasil lebih menarik dari tabungan lainnya
3. Bagi hasil lebih menarik dari tabungan lainnya
4. Nasabah bebas menentukan jangka waktu kesepakatan (minimal 3
tahun)
31
5. Jumlah setoran ditentukan sendiri dan sesuai kemampuan (minimal
Rp 50.000,00)
Manfaat:
1. Persiapan biaya pendidikan anak
2. Persiapan biaya walimah
3. Persiapan Haji dan Umroh
4. Investasi jaminan hari tua
5. Investasi masa depan yang menguntungkan
Persyaratan Pembukaan Rekening:
1. Fotocopy KTP / SIM / Kartu Pelajar atau identitas yang masih
berlaku
2. Mengisi formulir pembukaan rekening
3. Menyerahkan setoran awal minimal Rp 50.000,00
Tahun
Ke-
Setoran
Bulanan
Akumulasi
Setoran
Proyeksi
Bagi Hasil
Estm.
Saldo
Taman
Sari
1 100.000 1.200.000 67.200 1.267.200
2 100.000 2.400.000 172.704 2.639.904
3 100.000 3.600.000 268.793 4.108.697
4 100.000 4.800.000 371.609 5.680.306
5 100.000 6.000.000 481.621 7.361.928
32
6 100.000 7.200.000 599.335 9.161.262
7 100.000 8.400.000 725.288 11.086.551
8 100.000 9.600.000 860.000 13.146.872
Tabel 1. Ilustrasi dan simulasi proyeksi bagi hasil
b) Tabungan iB Tasya Wadi’ah
Yaitu simapanan titipan nasabah yang harus dijaga oleh bank
dan dapat diambil sewaktu-waktu oleh nasabah.
1. Tabungan iB Tasya Suriyah
Tabungan Suriyah adalah tabungan dengan setoran awal
minimal Rp 20.000,00 dan setoran berikutnya minimal sebesar
Rp 10.000,00 dengan biaya administrasi sebesar Rp 1.000,00.
2. Tabungan iB Tasya Pelajar dan Santri
Tabungan Tasya Pelajar dan Santri adalah tabungan yang
khusus ditawarkan kepada para pelajar dan santri sehingga
diharapkan mereka dapat secara cermat mengatur keuangannya
sejak dini dengan setoran awal Rp 10.000,00 dan setoran
berikutnya sebesar Rp 5.000,00 dengan biaya administrasi Rp
1.000,00.
Persyaratan pembukaan rekening:
Mengisi formulir pembukaan rekening dengan menyertakan
fotokopi KTP/SIM atau identitas yang masih berlaku, jika
33
pelajar dan santri belum mempunyai KTP/SIM boleh
menggunakan identitas orang tua.3
Teknik perbankan:
1. Nasabah menitipkan dananya dalam bentuk tabungan pada bank
2. Bank dapat memberikan bonus atau yang sejenis pada nasabah
sebagai tanda terima kasih atas penggunaan dana tersebut
selama tidak dituangkan dalam perjanjian, disyaratkan atau
diinformasikan baik secara lisan maupun tulisan
Ketentuan umum Tasya Wadi’ah:
1. Bersifat titipan
2. Titipan bisa diambil kapan saja (on call)
3. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk
pemberian (athaya) atau bonus yang bersifat sukarela
Syarat dan kelengkapan dokumen:
1. Tabungan hanya dilakukan dalam rupiah
2. Penabung adalah nasabah perorangan, badan usaha
3. Jumlah setoran awal minimal Rp 20.000,00 dan setoran
berikutnya minimal sebesar Rp 10.000,00 saldo mengendap Rp
20.000,00
4. Dikenakan pajak penghasilan atas bonus yang mencapai saldo
setara atau lebih dari Rp 7.500,00
5. Media penarikan dana menggunakan slip penarikan tabungan
3Brosur BPRS Suriyah
34
6. Nasabah dapat buku tabungan dari bank yang telah ditanda
tangani oleh nasabah (specimen) dan telah dicatat di buku
register tabungan
Keuntungan:
1. Nasabah mendapat “bonus” sesuai dengan kebijakan manajemen
bank
2. Dapat digunakan sebagai jaminan dan referensi bank
3. Jika penarikan dikuasakan, harus dilampiri surat kuasa bermaterai
cukup
4. Nasabah menerima buku tabungan sebagai bukti tabungan4
c) Tabungan iB Tasya Mudharabah
Yaitu simpanan dana nasabah yang diambil
kemanfaatannya untuk dikelola oleh pihak bank dimana nasabah
akan memperoleh bagi hasil sesuai dengan pendapatan bank.
Penarikan hanya bisa diambil sesuai dengan kesepakatan.
1. Tabungan iB Haji Baitullah
Tabungan yang diperuntukkan bagi umat Islam yang
mempunyai keinginan memenuhi panggilan Allah SWT dengan
setoran awal Rp 100.000,00 dan setoran berikutnya Rp 50.000,00.
2. Tabungan iB Tasya Qurban
Tabungan yang diperuntukkan bagi umat Islam yang
mempunyai ketetapan hati untuk berbagi dengan sesamanya
4Website http://www.banksyariahku.com
35
melalui ibadah qurban. Setoran awal sebesar Rp 25.000,00 dan
setoran berikutnya Rp 10.000,00.
Persyaratan pembukaan rekening:
1) Bagi perorangan:
Mengisi formulir pembukaan rekening dengan
menyetorkan fotokopi KTP/SIM atau identitas yang masih
berlaku.
2) Bagi perusahaan/organisasi:
Mengisi formulir pembukaan rekening
Menyertakan legalitas/organisasi
Menyertakan fotokopi KTP salah satu pengurus yang
ditunjuk dengan melampirkan surat kuasa dari pengurus5
Teknis perbankan:
Penabung sebagai s}ahibul māl (pemilik modal)
menyerahkan sejumlah dana kepada bank sebagai pengelola dana
(mudharib) dengan pembagian hasil usaha sesuai porsi yang
disepakati pada saat awal akad.
Ketentuan tabungan Mudharabah:
1. Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah ini, penyimpan atau
nasabah bertindak sebagai s}ahibul māl (pemilik dana) bertindak
sebagai mudharib (pengelola dana).
5Brosur BPRS Suriyah
36
2. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan
berbagai ancaman usaha yang tidak bertentangan dengan
mengembangkannya (murabahah, ijarah dan lainnya) termasuk
didalamnya mudharabah dengan pihak lain.
3. Modal (dana) harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk
tunai dan bukan piutang.
4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah
dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
Syarat dan kelengkapan dokumen:
1. Tabungan hanya dilakukan dalam rupiah
2. Penabung adalah nasabah perorangan
3. Jumlah setoran pertama sebesar Rp 100.000,00 dan setoran
berikutnya minimal sebesar Rp 50.000,00
4. Dikenakan pajak penghasilan atas bagi hasil dengan saldo setara
atau diatas Rp 7.500.000,00
5. Media penarikan dana dengan slip penarikan tabungan
6. Tidak boleh ditarik kecuali untuk biaya pendaftaran haji
(seskohat)
3. Deposito iB Desya Mudharabah
Teknis perbankan:
Deposan bertindak sebagai s}ahibul māl (pemilik modal)
menyerahkan sepenuhnya sejumlah dana kepada bank sebagai modal
untuk diinvestasikan kepada hal-hal yang produktif dan tidak
37
melanggar ketentuan perbankan dan fatwa DSN. Pembagian hasil
tersebut dibagi sesuai dengan nisbah yang telah disepakati sejak awal
akad.
Deposito ada dua jenis:
1. Deposito mudharabah mutlaqah adalah deposito yang deposannya
(s}ahibul māl) memberikan wewenang sepenuhnya (mudharib)
untuk menginvestasikan kepada usaha yang menguntungkan dan
sesuai dengan syariah.
2. Deposito mudharabah muqayyadah adalah deposito yang
deposannya (s}ahibul māl) memberikan batasan kepada bank
mengenai cara, tempat dan obyek investasi. Deposito mudharabah
dapat dilakukan secara on atau off baik dilakukan secara off
balance sheet maka bank hanya mendapatkan fee dari s}ahibul māl
dan tidak menanggung risiko yang dibiayai apabila mengalami
kegagalan. Apabila dilakukan secara balance sheet, bank
bertindak juga selaku s}ahibul māl yang menerima keuntungan
bagi hasil dan menanggung kerugian apabila mengalami
kegagalan.
Persyaratan dan dokumentasi:
1. Tersedia dalam rupiah
2. Nominalnya deposito mudharabah sebesar Rp 500.000,00 untuk
perorangan dan Rp 1.000.000,00 untuk badan hukum/organisasi
3. Jangka waktu antara lain: 1, 3, 4, dan 12 bulan
38
4. Dapat dengan kondisi single/joint (and/or) Lembaga/Badan
Hukum
5. Akad mudharabah mutlaqah dengan nisbah disepakati oleh kedua
belah pihak
6. Dikenakan pajak atas “bagi hasil” dengan saldo setara atau diatas
Rp 7.500.000,00
7. Deposito mudharabah pada saat jatuh tempo dicairkan maka
diperpanjang secara otomatis (automatic roll over) dengan
kesepakatan akad atau kebijaksanaan bank tanpa merubah bilyet
deposito yang telah diterbitkan
Produk
Nisbah
Indikasi Rate (%) / tahun
Nasabah Bank
Tabungan
Tabungan Suriyah Bonus 2,96
Tabungan Haji/Qurban 30 70 5,63
Taman Sari 50 50 9,38
Deposito
1. Bulan 40 55 8,44
2. Bulan 50 50 9,38
3. Bulan 55 45 10,31
Tabel 2. Realisasi bonus dan bagi hasil (periode bulan Desember
2015)
39
4.Tabungan Smart Suriyah
Syarat dan ketentuan:
1. Berlaku untuk nasabah tabungan smart suriyah dengan
menempatkan dana baru (fresh fund)
2. Setiap dana nasabah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS)
3. Hadiah tidak dapat dikembalikan atau ditukar dengan uang tunai
4. Pembatalan penempatan dana, pencairan dana sebelum masanya
berakhir akan dikenakan denda sesuai penerapan ketentuan
program
5. Jenis hadiah, jangka waktu dan nominal penempatan dana sesuai
ketentuan program
6. Warna hadiah sesuai dengan persediaan yang ada
7. Produk tabungan smart tidak dapat digunakan sebagai jaminan
pembiayaan
8. Syarat dan ketentuan program tabungan smart berlaku
2. Produk Pembiayaan iB Bisya
a) Murabahah
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang menerapkan
sistem dan operasional berdasarkan syariah Islam. Bank syariah tidak
menggunakan sistem bunga melainkan menggunakan sistem bagi hasil
dalam memberikan keuntungan kepada para nasabah (s}ahibul māl)
40
sehingga semua keuntungan yang diterima memberikan rasa aman dan
nyaman.
Kehalalan transaksi jual beli serta berbagi hasil dan keharaman riba
(bunga) tidak perlu diragukan karena Allah SWT telah berfirman
dalam Al-Qur’an:
…… .......
Artinya: “Sesungguhnya Allah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba...” (QS. Al-Baqarah: 275)
Hal ini juga telah ditetapkan oleh Fatwa Dewan Syariah Nasional
(DSN) MUI tahun 2003 yang menyatakan bahwa “bunga tidak sesuai
dengan syariah”.
Dalam istilah fiqih murabahah adalah akad jual beli atas barang
tertentu, dimana penjual menyebutkan dengan jelas barang yang
diperjualbelikan dengan harga pembelian kepada pembeli, kemudian
dia menyaratkan atasnya laba/keuntungan dalam jumlah tertentu.
Teknis perbankan:
1. Murajab adalah akad jual beli barang sebesar harga pokok barang
ditambah dengan margin keuntungan yang telah disepakati.
2. Berdasarkan akad jual beli bank membeli barang yang telah dipesan
dan menjualnya kepada nasabah. Harga jual, harga beli supplier
ditambah keuntungan yang disepakati. Bank harus memberi tahu
secara jujur harga pokok barang berikut biaya yang diperlukan.
41
3. Tujuan jual beli murabahah:
a. Barang konsumsi seperti rumah, kendaraan/alat transportasi,
alat rumah tangga dan sejenisnya (tidak termasuk
pembangunan)
b. Pengadaan barang dagangan
c. Bahan baku dan bahan pembantu produksi (tidak termasuk
produksi)
d. Barang modal seperti pabrik, mesin dan sejenisnya
e. Barang lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah dan
disetujui bank
4. Jangka waktu pembiayaan:
a. Modal kerja : maksimal 4 tahun (48 bulan)
b. Investasi : maksimal 5 tahun (60 bulan)
c. Konsumtif : maksimal 5 tahun (60 bulan)
5. Persyaratan:
a. Fotocopy KTP suami dan istri
b. Fotocopy Kartu Keluarga (KK)
c. Fotocopy Surat Nikah (apabila sudah menikah)
d. Jaminan/Agunan milik pemohon bukti Sertifikat Hak Milik
(SHM) tanah beserta SPPT terakhir atau Bukti Kepemilikan
Kendaraan Bermotor (BPKB) beserta STNK (fotocopy)
e. Daftar rencana pembelian barang
42
1. Negosiasi & Persyaratan
2. Akad jual
3. Beli Barang 6. Bayar
5. Terima
Barang &
i. 4. Kirim Dokumen
Skema 1. Teknis Penyaluran Dana Murabahah
b) Istis}na
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang menerapkan
sistem dan operasional berdasarkan syariah Islam. Bank syariah tidak
menggunakan sistem bunga melainkan menggunakan sistem bagi hasil
dalam memberikan keuntungan kepada para nasabah (s}ahibul māl)
sehingga semua keuntungan yang diterima memberikan rasa aman dan
nyaman.
Kehalalan transaksi jual beli serta berbagi hasil dan keharaman riba
(bunga) tidak perlu diragukan karena Allah SWT telah berfirman
dalam Al-Qur’an:
Nasabah
Supplier
Penjual
Bank
43
…… .......
Artinya: “Sesungguhnya Allah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba...” (QS. Al-Baqarah: 275)
Hal ini juga telah ditetapkan oleh Fatwa Dewan Syariah Nasional
(DSN) MUI tahun 2003 yang menyatakan bahwa “bunga tidak sesuai
dengan syariah”.
1. Teknis perbankan:
a. Istis}na merupakan akad jual beli dalam bentuk pembuatan
barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang
disepakati antara pemesan dan penjual.
b. Jika pembeli dalam akadistis}na tidak mewajibkan bank untuk
membuat sendiri barang pemesan, maka untuk memenuhi
kewajiban pada akad pertama, bank dapat mengadakan akad
istis}na kedua dengan pihak ketiga (subkontraktor). Akad istis}na
dapat dihentikan jika kedua belah pihak telah memenuhi
kewajibannya.
2. Tujuan:
a. Kriteria barang pemesanan (mas}nu’ atau obyek pemesan)
b. Kriteria atau spesifik barang pemesan harus jelas diketahui
jangka waktu, kualitas, dan kuantitas yang disepakati
44
c. Jika barang pemesan yang dikirim salah satu cacat, maka
penjual harus tanggungjawab
d. Perpindahan pemilikan barang pemesanan dari penjual ke
pembeli dilakukan saat penyerahan disepakati
3. Jangka waktu pembiayaan:
a. Modal kerja : maksimal 4 tahun (48 bulan)
b. Investasi : maksimal 5 tahun (60 bulan)
c. Konsumtif : maksimal 5 tahun (60 bulan)
4. Persyaratan:
a. Fotocopy KTP suami dan istri
b. Fotocopy Kartu Keluarga (KK)
c. Fotocopy Surat Nikah (apabila sudah menikah)
d. Jaminan/Agunan milik pemohon bukti Sertifikat Hak Milik
(SHM) tanah beserta SPPT terakhir atau Bukti Kepemilikan
Kendaraan Bermotor (BPKB) beserta STNK (fotocopy)
e. Daftar rencana pembelian barang
c) Qard{
Prinsip pembiayaan atas asas saling tolong menolong dalam
kebaikan, baik dengan pengembalian pinjaman sesuai pokok pinjaman.
d) Mudharabah
Prinsip pembiayaan usaha dengan sistem bagi hasil atas
pendapatan/keuntungan yang diperoleh dari usaha bersama dengan
45
modal (kemitraan) antara nasabah dengan bank. Pembagian
keuntungan (bagi hasil) sesuai dengan porsi modal dan nisbahnya.
1. Teknis perbankan:
a. Akad mudharabah adalah akad kerjasama antara bank selaku
pemilik dana (s}ahibul māl) dengan nasabah selaku mudharib
keahlian atau keterampilan untuk pengelola suatu usaha yang
produktif dan halal. Hasil keuntungan dari penggunaan dana
tersebut bersama berdasarkan nisbah yang disepakati.
Rukun Mudharabah:
1) s}ahibul māl (pemilik modal)
2) Mudharib (pelaksana/usahawan)
3) Modal (māl)
4) Kerja/usaha
b. Implementasi:
1) Maksud
Bank bertindak sebagai s}ahibul māl yang
menyediakan dana secara penuh dan nasabah bertindak
sebagai mudharib yang mengelola dana dalam kegiatan
usaha.
2) Modal
Pembiayaan diberikan dalam bentuk tunai dan barang
Dalam hal pembiayaan diberikan dalam bentuk tunai
harus dinyatakan jumlahnya
46
Modal hanya diberikan untuk tujuan usaha yang sudah
jelas dan disepakati bersama
3) Pengakuan pendapat
Pembagian keuntungan dilakukan dengan metode bagi
untung dan rugi (profit and loss sharing) atau metode
bagi pendapatan (sharing)
Pembagian keuntungan dari pengelolaan dana
dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati
4) Pengawasan
Bank berhak melakukan pengawasan terhadap usaha
nasabah
Bank tidak berhak membatasi tindakan pengelola dana
dalam menjalankan usahanya, kecuali sebatas
perjanjian (usaha ditetapkan) atau yang menyimpang
dari aturan syariah
5) Pengambilan modal
Untuk pembiayaan dengan jangka waktu lebih dari
satu tahun, pengembalian modal dapa dilakukan pada
akhir periode, dilakukan secara angsuran berdasarkan
aliran arus kas masuk (cash in flow) dari usaha
nasabah
47
Untuk pembiayaan dengan jangka waktu lebih dari
satu tahun, pengembalian dilakukan secara angsuran
atas (cash flow) dari nasabah
6) Jaminan
Untuk mengantisipasi risiko akibat kelalaian atau
kecurangan, bank dapat meminta jaminan atau agunan dari
nasabah.
Perjanjian bagi hasil
Keahlian Modal 100%
Keterampilan
Nisbah y%
Nisbah x%
Skema 2. Teknis Penyaluran Dana Mudharabah
Bank Syariah Mudharib
Proyek
Usaha
Pengembalian Keuntungan
Modal
48
e) Musyarakah
Prinsip pembiayaan usaha dengan sistem bagi hasil atas
pendapatan/keuntungan yang diperoleh dari usaha bersama dengan
modal (kemitraan) antara nasabah dengan bank. Pembagian
keuntungan (bagi hasil) sesuai dengan porsi modal dan nisbah yang
disepakati.
1. Teknik perbankan:
a. Tujuan
Akad musyarakah digunakan oleh bank untuk memfasilitasi
pemenuhan sebagian kebutuhan permodalan nasabah. Nasabah
bertindak sebagai pengelola usaha dan bank sebagai mitra
dapat sebagai pengelola dengan kesepakatan.
b. Modal harta
1) Penyaluran dana musyarakah dapat diberikan dalam bentuk
tunai dan barang
2) Dalam hal pembiayaan dalam bentuk barang, maka barang
yang diserahkan harus dinilai secara tunai
c. Bagi hasil
Pembagian keuntungan dari pemakai dana dinyatakan dalam
bentuk nisbah.
1) Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah
sepanjang jangka waktu investasi kecuali atas dasar
kesepakatan
49
2) Nisbah bagi hasil dapat ditetapkan secara berjenjang
(tiering) yang besarnya berbeda-beda berdasarkan
kesepakatan
3) Pembagian keuntungan dapat dialkukan dengan cara bagi
untung atau rugi (profit and loss sharing)
4) Pembagian keuntungan berdasarkan hasil usaha sesuai
dengan laporan keuangan nasabah
d. Kerugian
Bank dan nasabah menanggung kerugian secara proposional
sesuai modal masing-masing.
e. Jaminan
Untuk mengantisipasi risiko akibat kelalaian atau kecurangan,
bank dapat meminta jaminan atau agunan dari nasabah.
f. Pengawasan
Bank dapat melakukan pengawasan usaha nasabah sesuai
dengan kesepakatan.
g. Pengembalian modal
Pengembalian modal dapat dilakukan pada akhir periode akad
atau dilakukan secara angsuran berdasarkan aliran kas (cash
flow) dari usaha nasabah.
2. Jangka waktu pembiayaan:
a. Modal kerja : maksimal 4 tahun (48 bulan)
b. Investasi : maksimal 5 tahun (60 bulan)
50
3. Persyaratan:
a. Permohonan pembiayaan
b. Fotocopy KTP suami dan istri
c. Fotocopy kartu keluarga (KK)
d. Fotocopy Surat Nikah (apabila sudah menikah)
e. Jaminan/Agunan milik pemohon dengan bukti Sertifikat Hak
Milik (SHM) tanah beserta SPPT terakhir atau Bukti Pemilikan
Kendaraan Bermotor (BPKB) beserta STNK (fotocopy)
f. Proyeksi usaha (jenis usaha dan laporan keuangan)
Skema 3.Teknis Penyaluran Dana Musyarakah
Nasabah
Parsial: Aset Value
Bank Syariah
Parsial:
Penyaluran dana
Proyek/Usaha
Keuntungan/Kerugian
Bagi Hasil Keuntungan/Kerugian
Sesuai Porsi Kontribusi modal (nisbah)
51
f) Multijasa
Prinsip pembiayaan dengan berdasarkan atas manfaat yang diperoleh
dengan pembayaran sewa secara berkala.
g) Ijarah
Al ijarah disebut akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu
barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran diikuti
dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.
Maksudnya manfaat adalah berguna, yaitu barang yang mempunyai
banyak manfaat dan selama menggunakannya barang tersebut
mengalami perubahan atau musnah. Manfaat yang diambil tidak
berbentuk zatnya melainkan sifatnya dan dibayar sewa, misal
dikontrakan/disewa mobil disewa untuk perjalanan.
1. Tujuan:
Fasilitas kepada nasabah yang membutuhkan manfaat atas barang
atau jasa dengan pembayaran tangguh,
2. Obyek wisata:
a. Properti
b. Alat transportasi
c. Alat-alat berat
d. Multijasa (pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan
kepariwisataan dan lain-lain
e. Dan lain-lain
3. Pemilik sewa (bank):
52
a. Bank wajib menyediakan barang sewa, menjamin pemenuhan
kualitas dan kuantitas barang sewa serta ketetapan waktu
barang sewa sesuai kesepakatan
b. Bank dapat mewakilkan kepada nasabah untuk mencari barang
yang akan disewa oleh nasabah
4. Penyewa (nasabah):
a. Nasabah dilarang menyewakan kembali barang yang
disewanya
b. Nasabah wajib menjaga keutuhan barang sewa
c. Nasabah tidak bertanggungjawab atas kerusakan barang sewa
yang terjadi bukan karena bukan pelanggaran perjanjian
nasabah
5. Jangka waktu pembiayaan:
a. Modal kerja : maksimal 4 tahun (48 bulan)
b. Investasi : maksimal 5 tahun (60 bulan)
c. Konsumtif : maksimal 5 tahun (60 bulan)
6. Persyaratan:
a. Permohonan pembiayaan
b. Fotocopy KTP suami dan istri
c. Fotocopy Kartu Keluarga (KK)
d. Fotocopy Surat Nikah (apabila sudah menikah)
53
e. Jaminan/Agunan milik pemohon dengan bukti Sertifikat Hak
Milik (SHM) tanah beserta SPPT terakhir atau Bukti Pemilikan
Kendaraan Bermotor (BPKB) beserta STNK (fotocopy)
f. Obyek yang disewa (tempat)
B. Milik
3. Sewa Beli
2. Beli Obyek Sewa A. Milik 1.
Butuh
A.
Obyek Sewa6
Skema 4. Teknis Penyaluran Dana Ijarah
D. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Qurban
Tabungan iB Tasya Qurban merupakan tabungan yang
diperuntukkan bagi umat Islam yang mempunyai ketetapan hati untuk
berbagi dengan sesamanya melalui ibadah Qurban. Setoran awal sebesar
Rp 25.000,00 dan setoran berikutnya Rp 10.000,00.
Pelayanan prima biasanya berhubungan erat dengan bisnis jasa
pelayanan yang dilakukan dalam upaya untuk memberikan rasa puas dan
6Website http://www.banksyariahku.com
Penjual/Supplier Nasabah Obyek
Sewa
Bank Syariah
54
menumbuhkan kepercayaan terhadap pelanggan atau konsumen, sehingga
pelanggan merasa dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan
benar.
Pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan juga merupakan
strategi dalam rangka memenangkan persaingan. Akan tetapi tidak cukup
hanya memberikan rasa puas dan perhatian terhadap pelanggan saja, lebih
dari itu adalah bagaimana cara merespon keinginan pelanggan, sehingga
dapat menimbulkan kesan positif dari pelanggan. Pelayanan prima harus
ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia yang handal, mempunyai visi
yang jauh ke depan dan dapat mengembangkan strategi dan kiat pelayanan
prima yang mempunyai keunggulan.
Disamping itu, harus diupayakan terus menerus untuk
meningkatkan kamampuan para petugas pelayanan agar dapat
menumbuhkan dedikasi dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya
kepada pelanggan untuk tetap setia menggunakan produk barang dan jasa
kita, tanpa sempat lagi melirik atau memakai produk lain. Betapa
pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan karena keberhasilan
pelayanan prima dapat juga menimbulkan hal-hal sebagai berikut:
a. Pelayanan prima dapat menimbulkan keputusan pihak pelanggan untuk
segera membeli produk yang kita tawarkan pada saat itu juga.
b. Pelayanan prima dapat menumbuhkan kepercayaan pelanggan
terhadap produk kita.
55
c. Pelayanan prima diharapkan dapat mempertahankan pelanggan agar
tetap loyal (setia) menggunakan produk kita.
d. Pelayanan prima diharapkan dapat mendorong pelanggan untuk
kembali lagi membeli produk kita.
e. Pelayanan prima dapat menghindarkan terjadinya tuntutan-tuntutan
terhadap penjual yang tidak perlu.
1. Konsep Pelayanan Prima:
a. Konsep sikap (attitude)
Keberhasilan bisnis industri jasa pelayanan akan sangat tergantung
pada orang-orang yang terlibat didalamnya. Sikap pelayanan yang
diharapkan tertanam pada diri para karyawan adalah sikap yang baik,
ramah, penuh simpatik, dan mempunyai rasa memiliki yang tinggi
terhadap perusahaan. Jika kalian menjadi karyawan suatu perusahaan,
sikap kalian akan menggambarkan perusahaan kalian. Kalian akan
mewakili citra perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung.
Pelanggan akan menilai perusahaan dari kesan pertama dalam
berhubungan dengan orang-orang yang terlibat dalam perusahaan
tersebut.
Sikap yang diharapkan berdasarkan konsep pelayanan prima adalah:
a) Sikap pelayanan prima berarti mempunyai rasa kebanggan
terhadap pekerjaan
b) Memiliki pengabdian yang besar terhadap pekerjaan
c) Senantiasa menjaga martabat dan nama baik perusahaan
56
d) Sikap pelayanan prima adalah “benar atau salah tetap perusahaan
saya” (right of wrong is my corporate)
b. Konsep perhatian (attention)
Dalam melakukan kegiatan layanan, seorang petugas pada
perusahaan industri jasa pelayanan harus senantiasa memperhatikan
dan mencermati keinginan pelanggan. Apabila pelanggan sudah
menunjukkan minat untuk membeli suatu barang/jasa yang ditawarkan,
segera saja layani pelanggan tersebut dan tawarkan bantuan, sehingga
pelanggan merasa puas dan terpenuhi keinginannya.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan menyangkut bentuk-bentuk
pelayanan berdasarkan konsep perhatian adalah sebagai berikut:
a) Mengucapkan salam pembuka pembicaraan
b) Menanyakan apa saja keinginan pelanggan
c) Mendengarkan dan memahami keinginan pelanggan
d) Menempatkan kepentingan pelanggan pada nomor urut 1
c. Konsep tindakan (action)
Pada konsep perhatian, pelanggan “menunjukkan minat” untuk
membeli produk yang kita tawarkan. Pada konsep tindakan pelanggan
sudah “menjatuhkan pilihan” untuk membeli produk yang
diinginkannya. Terciptanya proses komunikasi pada konsep tindakan
ini merupakan tanggapan terhadap pelanggan yang telah menjatuhkan
pilihannya, sehingga terjadilah transaksi jual-beli. Bentuk-bentuk
pelayanan berdasarkan konsep tindakan adalah sebagai berikut:
57
a) Segera mencatat pesanan pelanggan
b) Menegaskan kembali kebutuhan/pesanan pelanggan
c) Menyelesaikan transaksi pembayaran pesanan pelanggan
d) Mengucapkan terimakasih diiringi harapan pelanggan akan kembali
lagi
2. Tujuan Pelayanan Prima:
a. Untuk menimbulkan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan
b. Untuk menjaga agar pelanggan merasa dipentingkan dan
diperhatikan
c. Untuk mempertahankan pelanggan agar tetap setia menggunakan
barang dan jasa yang ditawarkan7
3. Kelebihan Tabungan Qurban yang menggunakan akad mudharabah/bagi
hasil yaitu:
a. Tidak dikenakan biaya administrasi
b. Mendapat bagi hasil yang cukup besar
c. Memfasilitasi jika nasabah tidak bisa datang ke kantor untuk
menabung, nasabah bisa meminta marketing untuk datang ke
rumah nasabah dan mengambil tabungannya.
d. Mempersiapkan orang yang ingin berqurban tanpa harus
menyiapkan langsung sebesar uang qurban sehingga nasabah tidak
terlalu merasa keberatan.
7Wawancara dengan Bapak Suroso selaku Kepala Cabang pada tanggal 17 Mei 2016
58
e. Jangka waktu uang yang diambil sesuai jatuh tempo sehingga pihak
bank lebih leluasa mengelola dana tabungan tersebut, sehingga bisa
dikelola lebih lama sehingga lebih lama sehingga bank dapat
memperoleh untung lebih besar dibandingkan dengan tabungan
wadi’ah yang bisa diambil sewaktu-waktu.
4. Kekurangan Tabungan Qurban yaitu:
a. Belum tersosialisasikan dengan baik jadi tabungan qurban belum
terlalu populer sehingga belum banyak nasabah untuk menabung
b. Ketika menjelang hari raya idul adha bank harus menyiapkan uang
sebesar jumlah nasabah yang melakukan penarikanKurangnya
promosi sebagai sumber informasi
c. Kurangnya promosi sebagai sumber informasi8
Informasi yakni mengumpulkan dan mendistribusikan
informasi riset pasar dan informasi inteljen yang akan bermanfaat
untuk perencanaan strategi pemasaran. Sedangakan promosi yakni
mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi yang
berhubungan dengan penawaran-penawaran pihak perusahaan
pemilik produk.9
Strategi memasarkan produk tabungan qurban:
1. Menawarkan produk-produk tabungan kepada masyarakat
2. Menjelaskan tentang produk tabungan yang ditawarkan
8Wawancara dengan Ilman Nafia selaku Customer Service pada tanggal 17 Mei 2016
9Jonathan Sarwono, Marketing Intelligence, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hlm. 62
59
3. Memberikan informasi keunggulan pada tabungan qurban
4. Memperbanyak mengedukasi terhadap masyarakat untuk menabung
khususnya untuk tabungan qurban
Adapun ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang perintah
berqurban:
عطينكإنالرب كو١ٱمكوثرأ
(Q.S Al-Kautsar: 1-2)٢ٱنرفصل
Artinya:
1. Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat
yang banyak
2. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan
berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada
Allah)
Persyaratan pembukaan rekening:
a. Bagi perorangan:
Mengisi formulir pembukaan rekening dengan
menyetorkan fotokopi KTP/SIM atau identitas yang masih
berlaku.
b. Bagi perusahaan/organisasi:
Mengisi formulir pembukaan rekening
Menyertakan legalitas/organisasi
Menyertakan fotokopi KTP salah satu pengurus yang
ditunjuk dengan melampirkan surat kuasa dari pengurus10
10
Wawancara dengan Ilman Nafia selaku Customer Service pada tanggal 17 Mei 2016
60
5. Manfaat tabungan qurban:
a. Untuk biaya qurban
b. Meringankan tambahan biaya qurban
Karakteristik:
a. Setoran awal sebesar Rp 25.000,00 dan setoran berikutnya
Rp 10.000,00
b. Penarikannya bisa diambil pada saat hari raya idul adha dan
berdasarkan sesuai kesepakatan
Tabungan qurban kurang diminati oleh nasabah salah satunya
kurangnya promosi karena tabungan qurban bukan produk utama,
masyarakat menganggap bahwa untuk qurban dana tabungannya masih
kecil sehingga mereka lebih banyak menabung ke tabungan wadi’ah
karena bisa diambil sewaktu-waktu sehingga mereka bisa memanfaatkan
uangnya kapan saja.
Contoh: ketika menjelang idul adha ditabungan wadi’ah ada jumlah
saldo Rp. 5.000.000,00 kemudian diambil Rp 2.500.000,00 untuk
berqurban, masih tersisa jumlah saldo. Kemudian cara supaya nasabah
tertarik dengan produk tabungan qurban yaitu memberikan pelayanan yang
baik dan menjelaskan manfaat dan kelebihan produk tabungan qurban.
Cara mempromosikan produk tabungan qurban bisa melalui
perorangan, datang ke sekolah/instansi, majelis taklim menjelaskan
61
pentingnya qurban bahwa qurban adalah salah satu sunah yang dianjurkan
dan pihak bank dapat membantu maka orang dapat membuka tabungan
qurban. 11
Di bawah ini terdapat grafik perkembangan nasabah tabungan qurban:
6 Nasabah 50%
2 Nasabah
Tahun 2015 2016
Grafik 1. Prosentase Nasabah Tabungan Qurban
Keterangan:
Dari grafik di atas dari tahun 2015 sudah mendapatkan nasabah 50%
dari tahun sebelumnya.12
11
Wawancara dengan Bapak Suroso selaku Kepala Cabang pada tanggal 17 Mei 2016 12
Wawancara dengan Ilman Nafia selaku Customer Service pada tanggal 17 Mei 2016
62
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tabungan iB Tasya Qurban merupakan tabungan yang
diperuntukkan bagi umat Islam yang mempunyai ketetapan hati untuk
berbagi dengan sesamanya melalui ibadah Qurban.
Konsep dasar pelayanan prima:
1. Konsep sikap (attitude)
Keberhasilan bisnis industri jasa pelayanan akan sangat tergantung
pada orang-orang yang terlibat didalamnya. Sikap pelayanan yang
diharapkan tertanam pada diri para karyawan adalah sikap yang baik,
ramah, penuh simpatik, dan mempunyai rasa memiliki yang tinggi
terhadap perusahaan.
2. Konsep perhatian (attention)
Dalam melakukan kegiatan layanan, seorang petugas pada
perusahaan industri jasa pelayanan harus senantiasa memperhatikan
dan mencermati keinginan pelanggan.
3. Konsep tindakan (action)
Pada konsep perhatian, pelanggan “menunjukkan minat” untuk
membeli produk yang kita tawarkan. Pada konsep tindakan pelanggan
sudah “menjatuhkan pilihan” untuk membeli produk yang
diinginkannya. Terciptanya proses komunikasi pada konsep tindakan
ini merupakan tanggapan terhadap pelanggan yang telah menjatuhkan
63
pilihannya, sehingga terjadilah transaksi jual-beli. Bentuk-bentuk
pelayanan berdasarkan konsep tindakan adalah sebagai berikut:
a. Segera mencatat pesanan pelanggan
b. Menegaskan kembali kebutuhan/pesanan pelanggan
c. Menyelesaikan transaksi pembayaran pesanan pelanggan
d. Mengucapkan terimakasih diiringi harapan pelanggan akan kembali
lagi
B. Saran
Ada beberapa produk-produk di BPRS Suriyah yang cukup unik
dan menarik untuk dipelajari lebih dalam. Produk-produk tersebut dapat
dipelajari misalnya, dari prosedur salah satunya produk tabungan qurban
dan sistem operasionalnya yang ada didalamnya. Selain untuk
meningkatkan kualitas produk tabungan qurban juga ada tabungan
tamansari dan tabungan haji.
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Marwan &John Suprihanto, Manajemen Perusahaan Pendekatan Operasional Edisi 1,
Yogyakarta: BPFE, 1986.
Aziz, Fathul Aminudin,Manajemen dalam Perspektif Islam, Cilacap: Pustaka El-Bayan, 2012.
Ariestonandri, Prima,Marketing Research for Beginner, Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2006.
Ismanto, Kuat, Manajemen Syari’ah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Iksan,Manajemen Strategis Dalam Kompetisi Pasar Global, Jakarta: Gaung Persada, 2009.
Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana, 2005.
Muthaher, Osmad,Akuntansi Perbankan Syariah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Nasution, M.N., Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2001.
Panduan Penyusunan Tugas Akhir Program DIII Manajemen Perbankan Syari’ah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Purwokerto.
Prawirosentono, Suyadi, Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Total Quality
Management Abad 21 Studi Kasus & Analisis, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004.
Peter, J. Paul& Jerry C. Olson, Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran Edisi 9 Buku 1,
(Jakarta Selatan: Selemba Empat, 2013), hlm. 90
Sarwono, Jonathan, Marketing Intelligence, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Sumitro, Warkum, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait (Bamui &
Takaful) diIndonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996.
Sujarweni, V. Wiratna, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014
Tjiptono, Fandy& Anastasia Diana, Total Quality Management, Yogyakarta: Andi, 2000.
Tampubolon, Manahan P.,Manajemen Operasional (Operations Management), Jakarta: Ghalia
Indonesia,2003.
LAMPIRAN- LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Nama : Nurfauzi Hidayah
Tempat dan tanggal lahir : Banyumas, 18 Desember 1995
Alamat : Klapagading Kulon, RT 01 RW 15, Kec. Wangon Kab.
Banyumas
Nama Ayah : Bejo Parjono (alm.)
Pekerjaan Ayah : -
Nama Ibu : Saliyah
Pekerjaan Ibu : Pedagang
Alamat Orang Tua : Klapagading Kulon, RT 01 RW 15, Kec. Wangon Kab.
Banyumas
Kegemaran : Membaca majalah
Pendidikan Formal : 1. SD Negeri 02 Klapagading (2001-2007)
2. SMP PGRI Wangon (2007-2010)
3. SMK MA’ARIF NU 1 Wangon (2010-2013)
4. IAIN PURWOKERTO (2013-2016)
Pendidikan Non-Formal : Pesantren Mahasiswa An-Najah Purwokerto
Purwokerto, 12 Agustus 2016
Nurfauzi Hidayah