tugas pramuka

15
Keterampilan kepramukaan Keterampilan kepramukaan merupakan kebutuhan yang harus dimiliki oleh pramuka, karena masyarakat mempunyai asumsi bahwa seorang pramuka pasti memiliki keterampilan kepramukaan , Keterampilan kepramukaan dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Keterampilan spiritual adalaah keterampilan sikap dan perilaku seorang pramuka yang dalam kesehariannya mencerminkan perwujudan : a. Pengamalan kaidah-kaidah agama yang dianutnya, b. Pengamalan Prinsip Dasar Kepramukaan, c. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka, d. Pengamalan Pancasila 2. Keterampilan Emosional adalah keterampilan menata emosi, sehingga yang bersangkutan menjadi pramuka yang: Cermat dalam menghadapi masalah, Bijak dalam mengambil keputusan, Sabar, Tidak tergesa-gesa dalam menentukan sikap, Menghormati lawan bicara, Sopan, Hormat kepada orang tua. 3. Keterampilan Manajerial adalah keterampilan merencanakan dan mengelola kegiatan sehingga mencapai kesuksesan, meliputi keterampilan : Menjadi pemimpin (Leadership), Merencanakan, memprogramkan, dan melaksanaakan kegiatan (Planning, Programming, Actuiting), Administrasi (Administration), Hubungan antar insani (Relationship), Penyusunan Pelaporan . 4. Keterampilan Fisik adalah keterampilan yang secara fisik menjadi kebutuhan peserta didik sebagai bekal dalam mengatasi tantangan/rintangan. Yang termasuk keterampilan fisik yaitu: a. Tali-temali di antaranya: Simpul – ialah ikatan pada tali. Jenisnya: (1) Simpul ujung tali : Untuk menjaga agar tali tidak terurai. (2) Simpul mati : Simpul untuk menyambung Dua tali yang sama besar (3) Simpul anyam : Simpul untuk menyambungDua tali yang Tidak sama besarnya (4) Simpul anyam berganda : Simpul untuk menyambung tali yang tidak sama besarnya dalam kondisi basah atau kering (5) Simpul erat: Untuk memulai suatu ikatan (6) Simpul pangkal : Digunakan untuk permulaan ikatan

Upload: kippoppik

Post on 03-Sep-2015

44 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

egesgs

TRANSCRIPT

Keterampilan kepramukaan

Keterampilan kepramukaan merupakan kebutuhan yang harus dimiliki oleh pramuka, karena masyarakat mempunyai asumsi bahwa seorang pramuka pasti memiliki keterampilan kepramukaan , Keterampilan kepramukaan dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Keterampilan spiritual adalaah keterampilan sikap dan perilaku seorang pramuka yang dalam kesehariannya mencerminkan perwujudan : a. Pengamalan kaidah-kaidah agama yang dianutnya, b. Pengamalan Prinsip Dasar Kepramukaan, c. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka, d. Pengamalan Pancasila

2. Keterampilan Emosional adalah keterampilan menata emosi, sehingga yang bersangkutan menjadi pramuka yang: Cermat dalam menghadapi masalah, Bijak dalam mengambil keputusan, Sabar, Tidak tergesa-gesa dalam menentukan sikap, Menghormati lawan bicara, Sopan, Hormat kepada orang tua.

3. Keterampilan Manajerial adalah keterampilan merencanakan dan mengelola kegiatan sehingga mencapai kesuksesan, meliputi keterampilan : Menjadi pemimpin (Leadership), Merencanakan, memprogramkan, dan melaksanaakan kegiatan (Planning, Programming, Actuiting), Administrasi (Administration), Hubungan antar insani (Relationship), Penyusunan Pelaporan .4. Keterampilan Fisik adalah keterampilan yang secara fisik menjadi kebutuhan peserta didik sebagai bekal dalam mengatasi tantangan/rintangan. Yang termasuk keterampilan fisik yaitu:

a. Tali-temali di antaranya:Simpul ialah ikatan pada tali. Jenisnya:(1) Simpul ujung tali : Untuk menjaga agar tali tidak terurai.

(2) Simpul mati : Simpul untuk menyambung Dua tali yang sama besar

(3) Simpul anyam : Simpul untuk menyambungDua tali yang Tidak sama besarnya

(4) Simpul anyam berganda : Simpul untuk menyambung tali yang tidak sama besarnya dalam kondisi basah atau kering

(5) Simpul erat: Untuk memulai suatu ikatan

(6) Simpul pangkal : Digunakan untuk permulaan ikatan

(7) Simpul tiang : Untuk mengikat leher binatang agar tidak terjerat sewaktu binatang bergerak

(8) Simpul tarik : Digunakan untuk menuruni tebing atau pohon dan tidak akan kembalike atas.

(9) Simpul kursi : Untuk mengangkat dan menurunkan orang atau barang.

(10) Simpul kembar : Untuk menyambung dua tali yang sama besar dalam kondisi licin atau basah

(11) Simpul jangkar : Untuk membuat tandu darurat, atau tali timba

Ikatan(1) Ikatan palang : untuk membentuk palang yang bersudut 900

(2) Ikatan silang : Ikatan untuk membentuk tongkat bersilangan dan talinya membentuk diagonal.b. Memahami peta topografi, peta pita, kompas, dan cara menggunakannya serta membuat panorama.

c. Isyarat dan sandi : (1) Membaca dan mengirim isyarat dengan semaphore.(2) Membaca dan mengirim isyarat dengan morse, dengan menggunakan: peluit, bendera, senter, dan pesawat telegraph.d. Menaksir : tinggi, lebar, berat, dll.

5. Keterampilan mengenal alam adalah pemahaman tentang gejala-gejala alam, misalnya tentang:

- Kabut. (1) Kabut tipis merata pertanda cuaca baik; (2) Terang benderang di pagi hari pertanda cuaca buruk; (3) kabut di gunung-gunung pertanda akan turun hujan; (4) udara sejuk dan berembun di pagi hari pertanda akan turun hujan di siang hari.

- Matahari(1) Matahari terbit berwarna kemerah-merahan dan diliputi garis-garis awan hitam pertanda akan ada hujan.(2) Matahari terbit berwarna kemerahan yang terang pertanda cuaca baik.(3) Matahari terbit kemerahan dan dicampuri garis-garis awan kekuning-kuningan pertanda akan hujan lebat.(4) Matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan pertanda akan ada hujan.(5) Warna merah pada saat matahari terbenam pertanda akan terjadi angin yang cukup kencang.

- Binatang.(1) Semut. Mereka akan tetap di liangnya bila cuaca akan buruk, tetapi akan keluar dari liangnya dan berjalan mondar-mandir bila cuaca akan tetap baik.(3) Ayam. Mereka akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan menandakan bahwa hujan tidak akan berlangsung lama; tetapi bila ayam-ayam tersebut berteduh saat hujan maka pertanda bahwa hujan akan berlangsung lama.(4) Lalat. Mereka akan tetap hinggap di tembok apabila akan turun hujan, dan akan beterbangan bila cuaca cerah.(5) Cacing. Bila pada malam hari menimbun tanah berbutir-butir di kebun pertanda akan datang hujan, dan bila cacing keluar dari liangnya menandakan hujan akan turun lama.

(6) Tanda-tanda Cuaca akan buruk. Kucing duduk dengan membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki depannya yang dibasahi dengan mulutnya. Burung-burung. Mereka membasahi bulunya dengan paruhnya. Burung-burung Laut. Beterbangan menuju daratan.

6. Keterampilan Sosial adalah keterampilan yang timbul karena dorongan kepeduliannya terhadap kebutuhan masyarakat, di antaranya :

a. Keterampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

b. Keterampilan tentang kesehatan masyarakat, meliputi : 1) Keterampilan tentang kesehatan masyarakat, 2) Keterampilan dapur umum, 3) Keterampilan evakuasi, 4) Keterampilan Search And Rescue (SAR)

c. Keterampilan tentang pengamanan masyarakat, meliputi :

1) Keterampilan pengamanan Tempat Kejadian Perkara (TKP), 2) Keterampilan Pemadam Kebakaran, 3) Keterampilan Konservasi tanah dan air

SPPA (Sistem Perencanaan Pemrograman dan Anggaran)

Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang berskala nasional dan merupakan salah satu dari gerakan kepanduan dunia. Tentunya dapat kita ketahui, bahwa Gerakan pramuka mempunyai pengelolaan untuk melaksanakan berbagai tugas dan kegiatannya.

Perencanaan dan pemrograman terus mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu, sehingga system Sistem Perencanaan Pemrograman dan Anggaran tersebut diatur dalam petunjuk penyelenggaran Surat Keputusan Kwartir Nasional No 111 tahun 1998, yang dapat digunakan sebagai dasar atau pedoman dalam penyusunan program kerja kegiatan kepramukaan.Pengertian dari SPPA

( System : dalam pengertian umum diartikan sebagai cara atau sebuah cara, selebihnya dapat diartikan sebagai hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau beberapa komponen secara teratur.

( Perencanaan : proses yang digunakan untuk mempengaruhi masa depannya dengan cara menetapkan tujuan yang hendak dicapai, bagaimana, dan bilamananya agar tujuan tersebut tercapai.

( Pemrograman : penetapan serangkaian sasaran sebagai penjabaran dalam melaksanakan tugas dari perencanaan menjadi lebih konkert yang terkoordinasikan dalam kurun waktu, jumlah dan anggaran tertentu.

( Anggaran : Rangkaian pembelanjaan dana disusun sistematik yang direncanakan dan dilaksanakan secara tepat guna, daya guna, dan sesuai dengan dana yang terbilang tersedia, untuk memcapai tujuan kegiatan dan pelaksanaannya secara maksimal.

SPPA merupakan serangkaian cara atau metode yang digunakan oleh beberapa komponen kerja, untuk mulai dari perencanaan, penuangan dalam program yang lebih konkert, yang memuat besarnya pembelanjaan untuk pelaksanaan untuk mencapai tujuan maksimal.

Karakteristik SPPA gerakan pramuka:

1. Komprehensif : Luas dan menyeluruh, digunakan untuk semua tingkat management Gerakan Pramuka.

2. Terpadu : Merupakan pelaksanaan secara nyata, tidak berbatas sebagai rencana atau program yang disusun dari kesatuan-kesatuan organisasi.

3. Fleksibel : Pantas, Luwes, dapat diterima dan disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang terus berubah dan berkembang.

4. Dinamis : Terarah bagaimana pengelolaan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Begitulah gambaran secara umum apa SPPA, untuklebih mendalam lagi, marikita pelajari tentang proposal agar lebih mudah untuk dispesifikasikan PROPOSAL

Sistematika Proposal

a. Pendahuluan / Latar belakang : Alasan yang melatar belakangi / menyebabkan sehingga kegiatan diadakan.

b. Dasar Hukum atau Dasar Pelaksanaan : Penguat latar belakang yang menunjukkan rencana maupun program seperti apakah yang akan terlaksana.

c. Nama Kegiatan

d. Sasaran :Kepada siapa kita memperuntukkan kegiatan tersebut.

e. Tujuan

f. PelaksanaanWaktuHari tanggalTempat

g. Pelaksana (panitia)

h. Rencana AnggaranMenyusun anggaran belanja kegiatan:1. Mendata semua sasaran kegiatan2. Membuat rencana pembelanjaan untuk pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan.3. Membuat rencana pendapatan untuk pembelanjaan.4. Menghimpun anggaran dari masing-masing unit kerja dan dikonsultasikan bersama.5. Membuat dokumen tunggal anggaran pembelanjaan.

Isi Rencana Anggaran1. Pemasukan (darimana dana akan didapatkan)Misalnya : Subsidi sekolah, Sponsor, Kas Organisasi, Iuran peserta, maupun donator / sumbangan dana yang tidak mengikat.2. Pengeluaran (penggunaan dana)Misalnya : Transportasi, Konsumsi, Kesekretariatan (sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan).3. RekapitulasiPenjabaran secara singkat dengan penjumlahan dana secara perkelompok bidang kebutuhan, kemudian di hitung antara jumlah pendapatan dan pengeluaran. Dan sewajarnya jika antara pengeluaran dan pendapatan berjumlah sama.

i. Jadwal kegiatan

j. PenutupPertimbangan yang biasa dilakukan dalam persetujuan proposal :1. Dana yang akan digunakan dalam kegiatan2. Sistematika penyusunan proposal3. Kegiatan ataupun rencananya bagaimana4. Dilaksanakan oleh siapa5. Penyampaian kita dalam pengajuan.UPACARA DI SATUAN PRAMUKA PENEGAK

Upacara Pembukaan Latihan Ambalan Penegak

Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut :

a. Kerapihan setiap anggota ambalan.

b. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara

c. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.

d. Laporan Pemimpin Sanga kepada Pradana.

e. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.

f. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan.

g. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para pemimpin Sangga.

h. Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang berlaku.

i. Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin penghormatannya.

j. Pembacaan Dasaidarma oleh petugas.

k. Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh anggota ambalan.

l. Pengumuman dari Pradana/Pembina.

m. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

n. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan.

Pt. 39. Upacara Penutupan Latihan Pasukan Penggalang

Jalannya Upacara Penutupan Latihan Peasukan Penggalang adalah sebagai berikut :

a. Kerapihan setiap anggota ambalan.

b. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.

c. 1) Pemimpin Sangga mengambil tempat di sebelah kanan barisan.

2) Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.

d. Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantarkannya ke sebelah kanan barisan.

e. Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan adat ambalan yang berlaku.

f. Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan.

g. Pembacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas.

h. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lain-lain.

i. Pradana memimpin berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

j. Laporan Pradana kepada Pembina Penegak.

k. Pradana membubarkan barisan.

Upacara Penerimaan Calon Penegak

Upacara Penerimaan Calon Penegak di Ambalan dilaksanakan sesudah Upacara Pembukaan Latihan, dengan jalan sebagai berikut :

a. Pradana mengumpulkan anggota ambalan.

b. Tamu ambalan berada di tepat yang telah ditentukan.

c. Penegak Bantara/Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan.

d. Tamu ambalan dijemput oleh petugas untuk dihadapkan kepada ambalan.

e. Pengantar kata Pradana atau Pembina.

f. Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon Penegak.

g. Petugas mengajak tamu meninggalkan tempat.

h. Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon.

i. Tamu dipanggil untuk mendengarkan keputusan penerimaannya di ambalan.

j. Ucapan selamat dari anggota ambalan dilanjutkan dengan acara latihan.

Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara

Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak boleh dihadiri Calon Penegak lainnya. Pelaksanaannya diatur sebagai berikut :

a. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara.

b. Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan pendamping kiri ke hadapan Pembina Penegak.

c. Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri mengenai watak dan kecakapan calon.

d. Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali ke sangganya.

e. Sang Merah Putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan Pembina, anggota ambalan menghormat dipimpin oleh Pradama/Petugas.

f. Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum antara Pembina dan calon.

g. Pembina memipin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

h. Penyematan tanda-tanda disertai pesan seperlunya.

i. Ucapan janji Trisatya dituntun oleh Pembina Penegal, dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya. Kemudian disusul dengan penyematan Tanda Penegak Bantara oleh calon Penegak sendiri.

j. Penghormatan ambalan kepada Penegak Bantara yang baru dilantik.

k. Ucapan selamat dari anggota ambalan.

l. Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai dilantik untuk kembali ke sangganya

Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana

Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilakukan sebagai berikut :

a. Pradana atau Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan.

b. Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya ke hadapan Pembina Penegak.

c. Pembina minta pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan kecakapan yang bersangkutan.

d. Para pendamping kembali ketempat.

e. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan antara Pembina dan Penegak Bantara yang akan naik tingkat.

f. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan Pembina Penegak. Waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara anggota ambalan menghormat dipimpin Pradama atau petugas.

g. Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang bersangkutan.

h. Pembina melepas Tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya.

i. Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan.

j. Penegak Bantara yang naik tingkat mengulang janji Trisatya dituntun Pembina memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanannya ditempelkan di dada kiri tepat pada jantungnya

k. Pembina memimpin doa menurut agama dan keperayaan masing-masing.

l. Ucapan selamat dari anggota ambalan.

m. Pembina menyerahkan ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara.

Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Penegak

Upacara pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Penegak yang telah memenuhi syarat dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan dengan jalan sebagai berikut :

a. Penegak yang akan menerima tanda kecakapan khusus dipangggil kedepan Pembina.

b. Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus yang telah dipenuhi.

c. Penyematan tanda kecakapan khusus dan penyerahan surat keterangan oleh Pembina.

d. Ucapan selamat dari anggota ambalan.

f. Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara.

Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat

Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat dilakukan dalam bentuk informal, di luar pertemuan rutin.

a. Dilaksanakan oleh Sangga Kerja/Panita.

b. Acara upacara meliputi :

1) Penjelasan Pembina.

2) Penegak yang bersangkutan minta diri.

3) Sambutan wakil anggota ambalan.

4) Kata Pelepasan Pembina Penegak dan penyerahan surat keterangan.

5) Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan ambalan.

6) Berdoa dipimpin oleh Pembina Penegak.

7) Ramah Tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan.

c. Tempat dan waktu tidak terikat.Keterampilan kepramukaan untuk pramuka penegak

Penegak dituntut untuk mampu melakukan proses pembinaan dirinya secara mandiri dengan pendampingan dari orang dewasa (pembina). Berproses dari satuan terkecil di ambalan yang bernama sangga dan wadah pembinaan pramuka penegak yang bernama ambalan dengan segala variabelnya. Dunia penegak adalah dunia awal pencarian jatidiri yang penuh kejutan, kreatifitas dan tantangan nyata menuju pembekalan diri dalam menghadapi realita kehidupan. Pramuka penegak memiliki kesenangan sekaligus kewajiban yang melekat dalam satu tarikan nafas. Penegak berarti menjadi tegak, menjadi diri sendiri dan berproses untuk terlibat dalam membangun masyarakat. Penegak memiliki 3 orientasi bina yang tak lepas dalam setiap proses nya. Bina diri, bina satuan dan bina masyarakat.

Pramuka Penegak tidak hanya dituntut untuk mengetahui kemampuan dasar hidup di alam terbuka, namun harus menguasai dan mengembangkan diri untuk kepentingan dirinya dan pengabdian di masyarakat. Pramuka penegak harus berjiwa penolong, selalu melayani dan menempa diri untuk sukarela mambangun masyarakat.

Dalam proses pembinaan pramuka penegak dipandu melalui sebuah ketetapan kwartir nasional SK Kwarnas No 080 Tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.

Kenapa dalam SK 080 harus bergabung dengan Pramuka Pandega ?Karena proses pembinaan pramuka Pandega adaalh sebuah proses keterlanjutan dari pembinaan Pramuka Penegak. Pencapaian Pramuka Pandega yang siap terjun di masyarakat sebagai pengabdi dan pemimpin tidak lah cukup jika tanpa proses gemblengan diri saat menjadi Pramuka penegak. Namun kebijakan ini akan berubah seiring perubahan hasil Musyawarah Nasional 2008 yang lalu bahwa akan ada pemisahan pembinaan pramuka penegak dengan pramuka pandega. Sebelum ada perubahan, kita masih harus mengacu pada SK 080 yang sering disebut dengan Polbin T/D.

Didalam Polbin T/D dijelaskan bahwa Pramuka Penegak dan Pandega memiliki 6 wadah pembinaan sebagai tempat dirinya menggembleng diri.

1. Ambalan adalah wadah pembinaan bagi para Pramuka Penegak di Gugusdepan.2. Racana adalah wadah pembinaan bagi para Pramuka Pandega di Gugusdepan.3. Dewan Kerja adalah wadah di Kwartir yang beranggotakan Pramuka Penegak dan Pandega yang dipilih dalam Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri Putera, sesuai petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja.4. Satuan Karya adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega untuk menambah keterampilan dan pengetahuan khusus di bidang pembangunan tanpa meninggalkan kedudukannya sebagi anggota Gugusdepan.5. Kelompok Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega untuk belajar dan mengembangkan suatu ilmu pengetahuan dan keterampilan tertentu guna kebutuhan suatu program. Anggota Kelompok Kerja adalah Pramuka Penegak dan Pandega, Pembina, Pelatih, dan orang-orang yang dianggap mampu dan ahli dalam suatu bidang ilmu atau keterampilan tertentu untuk membuat perencanaan tentang program kegiatan Ambalan, Racana, dan atau Dewan Kerja.6. Sangga Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega yang mempunyai tugas melaksanakan program kegiatan Ambalan, Racana, dan atau Dewan Kerja.

Ambalan menempati urutan pertama proses pembinaan menjadi pemimpin dan pengabdi di masyarakat. Ambalan sendiri diambil dari kata ambal yang merupakan bagian dari pondasi atap sebuah rumah.

Ambalan adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak di gugusdepan. Di ambalan inilah pramuka Penegak di berikan informasi secara lengkap tentang organisasi Gerakan Pramuka dan kepanduan, pelatihan , gladi, uji kelayakan, hingga manajemen bermusyawarah untuk membekali dirinya. Di Ambalan, seorang pramuka penegak di beri kesempatan seluas luasnya untuk mengelola satuannya dengan bimbingan orang dewasa.

Ambalan memberi tantangan dan peluang emas yang sangat luar biasa bagi anak muda untuk menguji dan mengasah ketrampilan hidupnya dalam mempersiapkan diri terjun ke masyarakat. Tantangan tersebut berupa kesempatan memimpin dan mengelola organisasi ambalan. Tantangan lain adalah mengembangkan ketrampilan hidup baik di alam maupun di dunia profesi yang diminatinya.

Sebagai sebuah wadah pembinaan, Ambalan dilengkapi berbagai komponen yang memiliki tugas dan fungsi berbeda beda.

Dewan AmbalanSesuai Sk 080 tahun 1988, penjelasan tentang Dewan Ambalan adalah :Untuk menggerakkan Ambalan di bentuk Dewan Ambalan

Dewan Ambalan terdiri atas semua Pramuka Penegak yang sedikitnya sudah dilantik sebagai Penegak Bantara

Dewan Ambalan dipimpin oleh :1. Seorang Pradana2. Seorang Kerani3. Seorang Bendahara4. Seorang Pemangku Adat

Tugas Dewan Ambalan merencanakan dan melaksanakan program berdasarkan Musyawarah Penegak

Dari isi SK diatas dapat dilihat bahwa penggerak utama Ambalan dalm menjalankan aktifitasnya sehari hari adalah Dewan Ambalan ! dan yang tergabung menjadi Dewan Ambalan adalah semua warga Ambalan yang telah berhasil dilantik menjadi Pramuka Penegak Bantara.

Di Ambalan yang berada di lingkungan Kwarda DI. Yogyakarta, ke empat pemimpian Dewan Ambalan dikenal dengan BPH Badan Pengurus Harian.

Dewan KehormatanStatement dalam Sk 080 menyebutkan :

Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka dibentuk Dewan Kehormatan yang terdiri atas Pradana, Pemangku Adat, dan beberapa anggota Ambalan yang dianggap perlu hadir oleh Pemangku Adat, serta Pembina sebagai Penasehat

Dewan kehormatan tidak bersifat permanen. Dibentuk JIKA dibutuhkan dan otomatis akan dibubarkan setelah permasalahan selesai. Salah satu contoh tugas dewan kehormatan adalah pada saat forum pelantikan Calon Penegal dan Pelantikan Penegak Bantara maupun Laksana.

Dewan Adat AmbalanDiatur dalam Tata Adat Ambalan secara terpisah antara putra dan putri. Dewan Adat Ambalan dibentuk oleh Pemangku Adat yang beranggotakan para anggota Dewan Ambalan / Pramuka Penegak Bantara tertentu untuk melakukan pembahasan dan pelaksanaan tata adat yang berlaku, seperti perubahan Tata Adat, pendampingan warga ambalan, perbaikan perangkat Adat dan sebagainya

Tata Adat AmbalanYang lebih membedakan dalam proses pembinaan pramuka penggalang dan pramuka penegak adalah tersedianya Tata Adat di Ambalan. Tata adat ini adalah sebuah aturan main tertulis yang disepakati bersama oleh warga ambalan dalam menjalankan kehidupan kesehariannya sebagai warga ambalan.

Berproses dalam kepenegakan membutuhkan ketekunan dan ketabahan yang berlipat ganda. Proses membangun ketahanan diri itu akan melalui proses di butuhkan, diremehkan, di hargai, di sanjung, di lecehkan, di hormati,dan beragam perlakukan lain yang semakin hari akan semakin meningkatkan ketajaman diri untuk menghadapi masa depan.

Daftar Pustaka :

http://guruantaraharapandankenyataan.blogspot.com/2011/06/keterampilan-dan-kepramukaan.html https://www.facebook.com/APIndonesia/posts/564602976905306

http://soekarnokartini.blogspot.com/2009/06/sppa-sistem-perencanaan-pemrograman-dan_04.html

https://docs.google.com/document/d/1Pyspznu0Avd8C3ej4rjAqlLa8Iu2uUxlUGj-gHKOoK8/preview

pramuka-neswa.mywapblog.com/ambalan-penegak.xhtml