tugas praktikum geomekanika

10
BAB I PENDAHULUAN Rekahan reservoir (Fractured reservoir) adalah rekahan pada reservoir yang secara makroskopik berupa diskontuniatas planar akibar deformasi atau diagenesa fisik pada batuan. Apabila terkait dengan deformasi brittle, maka kemungkinan akan bersifat terbuka, dan terjadi setelah proses atlerasi atau mineralisasi. Apabila terkait dengan deformasi ductile, maka kemungkinan akan terbentuk lapisan batuan yang terdeformasi sangat kuat. Sebagai hasilnya maka rekahan reservoir yang ada akan menimbulkan efek negative atau positif pada liran fluida yang ada di batuan tersebut. Define yang luas ini dapat menyederhanakan penjelasan terhadap anisotropi pada aliran fluida dengan kaitan mekanisme terbentuknya dan morfologi rekahan yang ada. (Nelson, 2001) Rekahan reservoir (Fractured reservoir) didefinisikan debagai reservoir dengan rekahan yang terbentuk secara alamiah dan telah terbukti atau disuga terdapatnya signfikan efek hubungan antara rekahan dengan aliran fluida yang ada baik meningkatnya permeabilitas reservoir dan/atau meningkatnya cadangan terukur atau meningkatnya anisotropi permeabilitas. (Nelson, 2001) Dalam industry minyak dan gas bumi, penerapan geomekanika rekahan digunakan dalam analisa reservoir. Rekahan reservoir (fractured reservoir) bersifat memiliki porositas yang baik namun memiliki kemampuan deliver yang rendah. Dalam hal ini, rekahan 1

Upload: sirkanafisa

Post on 18-Jan-2016

95 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mata Kuliah Geomekanika

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Praktikum Geomekanika

BAB I

PENDAHULUAN

Rekahan reservoir (Fractured reservoir) adalah rekahan pada reservoir yang secara

makroskopik berupa diskontuniatas planar akibar deformasi atau diagenesa fisik pada batuan.

Apabila terkait dengan deformasi brittle, maka kemungkinan akan bersifat terbuka, dan terjadi

setelah proses atlerasi atau mineralisasi. Apabila terkait dengan deformasi ductile, maka

kemungkinan akan terbentuk lapisan batuan yang terdeformasi sangat kuat. Sebagai hasilnya

maka rekahan reservoir yang ada akan menimbulkan efek negative atau positif pada liran fluida

yang ada di batuan tersebut. Define yang luas ini dapat menyederhanakan penjelasan terhadap

anisotropi pada aliran fluida dengan kaitan mekanisme terbentuknya dan morfologi rekahan

yang ada. (Nelson, 2001)

Rekahan reservoir (Fractured reservoir) didefinisikan debagai reservoir dengan rekahan

yang terbentuk secara alamiah dan telah terbukti atau disuga terdapatnya signfikan efek

hubungan antara rekahan dengan aliran fluida yang ada baik meningkatnya permeabilitas

reservoir dan/atau meningkatnya cadangan terukur atau meningkatnya anisotropi

permeabilitas. (Nelson, 2001)

Dalam industry minyak dan gas bumi, penerapan geomekanika rekahan digunakan

dalam analisa reservoir. Rekahan reservoir (fractured reservoir) bersifat memiliki porositas yang

baik namun memiliki kemampuan deliver yang rendah. Dalam hal ini, rekahan dapat berperan

untuk meningkatkan kemampuan deliver dari reservoir tersebut.

Keadaan lubang sumur bor dicitrakan dalam bentuk log gambar (image log). Log gambar

(image log) menunjukkan keadaan batuan di bawah permukaan. Log gambar (image log)

memiliki beberapa nama dagang, diantaranya FMI (schlumberger), XRMI (Haliburton). Log

gambar (image log) menggunakan kaliper untuk mengambil data permukaan dinding lubang

bor berdasarkan nilai resistivitasnya. Setiap bidang pada hasil pencitraan lubang bor akan

berbentuk sinusoidal pada log gambar (image log) lubang bor.

1

Page 2: Tugas Praktikum Geomekanika

BAB II

DATA

Data yang digunakan adalah data log dambar yang diambil dari sumur Well-05 dan Well-

10, yang terdiri dari:

1. log caliper

2. log gamma ray

3. log image static (FMI)

4. log image dynamic (FMI)

Tabel 1.1 Litologi sumur Well-05 dan Well-10

WELL Top Bottom Lithology Formation

WELL-04

WELL-05

2075 2170 Metasediment Pre Tertiary Metasediment

2170 2189 Granite Wash

Pre Tertiary Granite Complex

2189 2210 Weathered Granite

2210 2241 Granite-1

2241 2315 Granodiorite-1

2315 2321 Diorite

2321 2370 Granodiorite-2

2370 2825 Granite-2

WELL-10

WELL-11

2079 2115 cgl-sst,mt qz-cgl,sh/arg

Pre Tertiary Metasediment

2117 2236 blind drill

2236 2261 lst

2261 2262 sh/arg

2262 2264 qzt

2264 2627 sh/arg, w/ qzt

2627 2745 granite Pre Tertiary Granite

Berdasarkan log gambar tersebut dikenali 4 jenis rekahan yang dapat digunakan untuk

menentukan kondisi stress pada batuan dasar tersebut. Rekahan tersebut meliputi rekahan tensile

(tensile fracture) (Gambar 2.1), rekahan resistif (resistive fracture) (Gambar 2.2), rekahan konduktif

(conductive fracture) (Gambar 2.3), rekahan parsial (partial fracture) (Gambar 2.4).

2

Page 3: Tugas Praktikum Geomekanika

(a) (b)

Gambar 2.1 Log gambar dari induced fracture (a) Well-05 (b) Well-10

(a) (b)

Gambar 2.2 Log gambar dari resistive fracture (a) Well-05 (b) Well-10

3

Page 4: Tugas Praktikum Geomekanika

(a) (b)

Gambar 2.3 Log gambar dari conductive fracture (a) Well-05 (b) Well-10

(a) (b)

Gambar 2.4 Log gambar dari partial fracture (a) Well-05 (b) Well-10

4

Page 5: Tugas Praktikum Geomekanika

BAB III

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

3.1 Pengolahan Data

Data yang diperoleh, berupa conductive fracture, resistive fracture, dan partial fracture,

dianggap sama dengan shear fracture. Data tensile fracture dan shear fracture disajikan dalam

diagram roset yang menggambarkan arah jurus bidang rekahan.

5

Page 6: Tugas Praktikum Geomekanika

(a)

(b)

Keterangan:

Conductive fracture – hijau

Resistive fracture – biru

Partial fracture – merah

Gambar 3.1 Diagram roset rekahan (a) Well-05 (b)

Well-10

Berdasarkan pengolahan data yang

telah dilakukan, diketahui bahwa rekahan

konduktif dan rekahan campuran, dalam

hal ini dianggap sebagai kekar gerus. Pada

sumur Well-05 kekar gerus memiliki orientasi umum NE-SW dan sumur Well-10 memiliki

orientasi umum NW-SE, seperti ditunjukkan dalam gambar 3.1. Adapun untuk tensile fracture

sumur Well-05 dan Well-10 memiliki arah umum NW-SE.

6

Page 7: Tugas Praktikum Geomekanika

(a) (b)

Gambar 3.2 Diagram roset jurus induced fracture (a) Well-05 (b) Well-10

3.2 Analisis Arah Tegasan

Dalam interpretasi tegasan utama digunakan data tensile fracture, yang dimana induced

fracture adalah rekahan yang memiliki sifat terbuka dan perambatannya menunjukkan arah

dari tegasan masa kini. Arah perambatan tegasan sejajar dengan arah SHmin dan yang tegak

lurus menunjukkan SHmax.

Gambar 3.3 Stress yang bekerja pada sumur Well-05

7

SHmin

SHmin

SHmax

SHmax

SHmin

SHmax

Page 8: Tugas Praktikum Geomekanika

Gambar 3.4 Stress yang bekerja pada sumur Well-10

Berdasarkan gambar 3.3 dan gambar 3.4 dapat diketahui arah SHmax dari sumur Well-

05 dan Well-10 berarah NE-SW dan SHmin berarah NW-SE.

8

Page 9: Tugas Praktikum Geomekanika

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data log gambar (image log) pada sumur Well-05 dan Well-10

didapatkan data berupa rekahan tensile (tensile fracture), rekahan resistif (resistive fracture),

rekahan konduktif (conductive fracture) rekahan parsial (partial fracture). Pada sumur Well-05

kekar gerus memiliki orientasi umum NE-SW dan sumur Well-10 memiliki orientasi umum NW-

SE. Berdasarkan analisis data rekahan dengan menggunakan diagram roset diketahui arah rezim

tektonik SHmax dari sumur Well-05 dan Well-10 yaitu berarah NE-SW dan SHmin berarah NW-

SE.

9