tugas pip.docx
TRANSCRIPT
Nama : M Urip Sutanto NIM : 06081381419043
Analisis Pendidikan di Indonesia
Pendahuluan
Latar belakang
Pendidikan merupakan hal yang penting dari setiap makhluk hidup . Tanpa Pendidikan seseorang akan berperilaku di luar kewajaran . Pendidikan merupakan Proses pendewasaan diri dan untuk menjadikan hidup lebih berarti .
Praktek pendidikan akan dapat dilaksanakan dengan mantap, memiliki tujuan yang jelas, ada kesesuaian isi kurikulum dengan kebutuhan anak dan kebutuhan masyarakatnya, terhindar dari kesalahan-kesalahan sehingga efektif dan efisien caracara pelaksanaannya, hanya apabila dilaksanakan dengan mengacu kepada suatu landasan pendidikan yang kokoh. Sebab itu, sebelum melaksanakan praktek pendidikan, para pendidik - khususnya para calon pendidik - perlu terlebih dahulu memperkokoh landasan pendidikannya. Selanjutnya, mengingat pendidikan itu pada dasarnya adalah upaya memanusiakan manusia (humanisasi).
Karena itu dalam rangka praktek pendidikan, para pendidik dan calon pendidik perlu memahami hakikat manusia dan implikasinya terhadap pendidikan sebagai salah satu landasannya. Dapat Anda bayangkan, apa jadinya apabila pendidik tidak memahami hakikat manusia, padahal pendidikan yang diselenggarakannya tiada lain adalah untuk memanusiakan manusia? Jelas kiranya bahwa konsep hakikat manusia yang dianut pendidik akan berimplikasi terhadap konsep dan praktek pendidikannya
Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca mengenai Pengertian Pendidikan , Landasan-landasan pendidikan ,dan penerapannya apakah sudah sesuai dengan pendidikan yang ada di Indonesia.
Manfaat
Makalah ini bermanfaat untuk para pembaca . Para pembaca dapat lebih mengenai Pendidikan dan landasan landasan pendidika khusus nya di Indonesia
Nama : M Urip Sutanto NIM : 06081381419043
Isi dan Pembahasan
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan Dari Bahasa Yunani, pendidikan berasal dari kata ”pedagogi” yaitu kata ”paid” yang artinya anak dan ”agogos” yang artinya membimbing, sehingga pedagogi dapat diartikan sebagai ”ilmu dan seni membimbing anak
1. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
2. Sedangkan menurut Wikipedia, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan untuk dirinya dan masyarakat.
3. Menurut epistimologi para ahli mengemukakan berbagai arti tentang pendidikan Prof. Zaharai Idris, M.A. misalnya, mengatakan bahwa Pendidikan ialah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya.
4. Prof. Dr. M.J Langeveld mengatakan bahwa Pendidikan ialah pemberian bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih memerlukannya.
5. Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
6. Menurut John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan yang fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
7. Menurut K.H. Dewantara Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak
Nama : M Urip Sutanto NIM : 06081381419043
8. Dalam Ensiklopedia Pendidikan Indonesia, dijelaskan tentang pengertian pendidikan sebagai berikut Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan, kebodohan dan kecerdasan pengetahuan. Dalam artian, pendidikan baik yang formal maupun informal, meliputi segala yang memperluas segala pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan tentang dunia dimana hidup
9. Pendidikan merupakan suatu proses yang kontinyu. Ia merupakan pengulangan yang perlahan tetapi pasti dan terus-menerus sehingga sampai pada bentuk yang diinginkan.
B. LANDASAN PENDIDIKAN
1. Landasan Filosofis
Pengertian Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan, menyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme
a) Esensialisme
Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts) atau bahan ajar esensial.
b) Perenialisme
Perenialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.
c) Pragmatisme dan Progresifme
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.
d) Rekonstruksionisme
Nama : M Urip Sutanto NIM : 06081381419043
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.
Landasan filosofis sebagai salah satu fondasi dalam pelaksanaan pendidikan berhubungandengan sistem nilai. Sistem nilai merupakan pandangan seseorang tentang “sesuatu” yang berkaitan dengan arti kehidupan (pandangan hidup). Bagi bangsa Indonesia, pandangan hidupnya adalah Pancasila. Pancasila sebagai landasan filosofis pendidikan mempunyai makna:
Dalam merumuskan pendidikan harus dijiwai dan didasarkan pada Pancasila.
Sistem pendidikan nasional haruslah berlandaskan Pancasila. Hakikat manusia haruslah diwujudkan melalui pendidikan, sehingga
tercipta manusia Indonesia yang dicita-citakan Pancasila.
2. Landasan Sosiologis
Pengertian Landasan Sosiologis
Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang:
1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
2. Hubungan kemanusiaan.
3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara
sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
3. Landasan Kultural
Pengertian Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara formal maupun informal.
Nama : M Urip Sutanto NIM : 06081381419043
Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nilai-nilai,dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.
Pendidikan dapat dikonsepkan sebagai proses budaya manusia. Kegiatannya dapat berwujud sebagai upaya yang dipikirkan, dirasakan, dan dikehendaki manusia. Pada hakikatnya manusia sebagai mahkluk budaya dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan setempat. Salah satu cara untuk memelihara kebudayaan adalah melalui pengajaran. Jadipendidikan dapat berfungsi sebagai penyampai, pelestari, dan pengembang kebudayaan.
4. Landasan Psikologis
Pengertian Landasan Psikologis
Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.
Psikologi sebagai ilmu bantu yang mendasari pelaksanaan pendidikan berorientasi pada tiga hal yaitu: hakikat siswa, proses belajar dan peranan guru. Karena guru merupakan sentral pengendalian proses belajar-mengajar, maka dalam penyampaian pesan, guru harus mampu mendasarkan pada:
- Perbedaan individu siswa- Prinsip-prinsip belajar
5. Landasan Ilmiah dan Teknologis
Pengertian Landasan IPTEK
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
Nama : M Urip Sutanto NIM : 06081381419043
Salah satu misi pendidikan adalah membekali peserta didik agar dapat mengembangkan iptek. Hubungan antara pendidikan dan iptek adalah saling timbal balik, yaitu:
- Kemajuan pendidikan diarahkan untuk kemajuan iptek- Perkembangan iptek akan berpengaruh pada perkembangan pendidikan
LANDASAN PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA Landasan Ideal: Pancasila\ Landasan Konstitusional: UUD 1945
Landasan Operasional: GBHN dan UUSPN (yang sekarang UU No. 20
C. Pembentukan Pendidikan di Indonesia
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan seseorang agar terbentuk nya perkembangan dari segi rohani dan jasmani yg dilakukan secara kontinyu atau terus menurus agar sehingga akan terciptanya orang yang berguna bagi bangsa dan Negara .
Dalam Pembentukan nya Pendidikan di Indonesia didasari pada Landasan Pendidikan terdiri dari Landasan fisiologis , landasan sosiologis , landasan cultural , landasan Psikologis , dan landasan IPTEK. . Di Indonesia kelima landasan tersebut berperan penting dalam proses pembentukan dan pengembangan pendidikan di Indonesia
Bangsa Indonesia memiliki filsafat umum atau filsafat Negara ialah Pancasila sebagai falsafah Negara, Pancasila patut menjadi jiwa bangsa Indonesia, menjadi semangat dalam berkarya pada segala bidang.
Pasal 2 UU-RI No. 2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Rincian selanjutnya tentang hal itu tercantum dalam penjelasan UU-RI No. 2 Tahun 1989, yang menegaskan bahwa pembangunan nasioanal termasuk dibidang pendidikan adalah pengamalan pancasila, dan untuk itu pendidikan nasional mengusahakan antara lain: ” Pembentukan manusia Pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi kualitasnya dan mampu mandiri”.
Sedangkan ketetapan MPR-RI No.II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila menegaskan pula bahwa pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai sumber dari segala gagasan mengenai wujud bangsa manusia dan masyarakat yang dianggap baik, sumber dari segala sumber nilai yang menjadi pangkal serta bermuara
Nama : M Urip Sutanto NIM : 06081381419043
dari setiap keputusan dan tindakan dalam pendidikan dengan kata lain, Pancasila sebagai sumber sistem nilai dalam pendidikan.
Pada Hakekat nya Manusia merupakan mahluk social . begitu pula dengan masyarakat Indonesia . Masyarakat akan selalu berinteraksi dengan sesama dalam menyelesaikan masalah kehidupan nya . maka dari itu perlunya landasan social agar dalam interaksi tersebut tidak terjadi perbuatan yang menyimpang . maka dibentuklah atau dibuatlah 5 Norma . Norma-norma tersebut antara lain norma agama , norma kesusilaan norma kebiasaan . norma kesopanan dan norma hokum .
Landasan cultural tercantum pada UUD 1945 . UU RI no. 2 tahun 1989 pasal satu ayat 2 ditegaskan bahwa yang dimaksudkan dengan sistem Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Dengan adanya landasan itu , maka peserta didik dapat diarahkan menjadi manusia yang berbudaya
Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologis merupakn salah satu landasan yang penting dalam bidang Pendidikan. Peserta didik selalu berada dalam proses perubahan , baik karena Perkembangan , maupun karena pertumbuhan . Dengan adanya landasan psikologi , maka aspek kejiwaan peserta didik dapat diatur atau dibentuk menjadi insan yang berkualitas
Pendidikan serta ilmu pengetahuan dan teknologi ( iptek ) mempunyai ikatan yang sangat erat , iptek menjadi bagian utama isi pengajaran dengn kata lain Pendidikan sangat penting dalam pewarisan dan pengembangan iptek . Teknologi dapat digunakan dalam pengembangan peserta didik . peserta didik akan menjadi orang yang berwawasan tinggi dengan mudahnya mendapatkan informasi melalui internet dan berbagai media lain
E. Penutup
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan Dari Bahasa Yunani, pendidikan berasal dari kata ”pedagogi” yaitu kata ”paid” yang artinya anak dan ”agogos” yang artinya membimbing, sehingga pedagogi dapat diartikan sebagai ”ilmu dan seni membimbing anak . Di Indonesia Pendidikan mempunyai arti usaha sadar yang dilakukan seseorang agar terbentuk nya perkembangan dari segi rohani dan
Nama : M Urip Sutanto NIM : 06081381419043
jasmani yg dilakukan secara kontinyu atau terus menurus agar sehingga akan terciptanya orang yang berguna bagi bangsa dan Negara .
Pendidikan di Indonesia dibentuk berdasarkan Landasan Landasan Pendidikan yaitu Landasan fisiologis, landasan sosiologis , landasan cultural , landasan psikologis dan Landasan IPTEK . Adapun Landasan Pendidikan nasional Di Indonesia yaitu :
1. Landasan Ideal: Pancasila2. Landasan Konstitusional: UUD 19453. Landasan Operasional: GBHN dan UUSPN (yang sekarang UU No. 20
tahun 2003)Landasan Landasan di atas akan dipadukan untuk terciptanya pendidikan yang lebih baik dan Terbentuknya Sumber daya Manusia yang berkualitas
B. SaranSebaiknya Pemerintah mampu bekerja sama secara baik dengan semua penyelenggara pendidikan yaitu sekolah atau instansi terkait lainnya , dan Para guru serta siswa , agar terciptanya suasana belajar yang kondusif , dan Terjadinya Kemajuan SDM dari segi pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
1. Sangguru.2014.Pengertian pendidikan Menurut Ahli. http://sanggurukdb.blogspot.com/2014/02/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html. Diakses 26 oktober 2014
2. AnangAdiSaputraDwiRahmawati.2013 LANDASAN PENDIDIKAN DAN PENERAPANNYA..http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/08/landasan-pendidikan-dan-penerapannya/.
3. Syaripudin,tatang.2012.Landasan Pendidikan.http://dualmode.kemenag.go.id/file/dokumen/37LANDASANPENDIDIKAN.pdf.
4. Elfarouq,Guntur.2012.Pengantar Pendidikan. https://www.academia.edu/5532445/PENGANTAR_PENDIDIKAN