tugas pie

2
Selama 30 tahun sebelum terjadinya krisis keuangan dan ekonomi pada tahun 1997/ 1998, sektor indust riI ndonesi amengalami transformasi dan pertumbuhan yang cepat. Tidak seperti negara - negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia pada pertengahan tahun 1960-an tidak banyak melakukan pembangunan sektor industri modern .namun demikian , pada pertengahan tahun 1990-an Indonesiadikelompokkan sebagai salah satu negara di Asia Timur sebagai Negara Industri Baru (Newly Industrializing Economies) olehBank Dunia bersama dengan Malaysia dan Thailand. Sejak tahun 1980-an ketiga negara Asia Tenggara tersebut mengalami suatu lompatan dalam ekspor produk- produk industri, walaupun dalam skala yang lebih kecil seperti yang telah dicapai oleh empat macan Asia seperti Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong dan Singapura. Deindustrialisasi adalah penurunan tenaga kerja yang bekerja dalam sektor industri. Penurunan tenaga kerja biasanya diiringi dengan penurunan jumlah output pada sektor industri pada skala nasional suatu perekonomian. Identifikasi faktor faktor penyebab deindustrialisasi merupakan salah satu cara untuk dapat keluar dari kondisi deindustrialisaasi. Berdasarkan degnan faktor faktor tersebut penyebab deindustrialisasi dengan pendekatan reindustrialisasi untuk meningatkan kembali kontribusi sektor industri dalam perekonomian nasional. Simulasi dampak reindustrialisasi terhadap ekonomi makrodan kinerja sektor industri dilakukan simulasi modelekonomi keseimbangan umum terkomputasi ( CGE ).Untuk melihat bahwa simulasi yang dilakukan dengan membandingkannya dengan baseline yang ada, kemudian didapati bahwa memiliki dampak pada berbagai sektor yang ada diantaranya. 1. Dampak terhadap ekonomi makro 2. Dampak terhadap output sektor industri 3. Dampak terhadap penyerapan tenaga kerja sektoral 4. Dampak terhadap pendapatan rumah tanga 5. Dampak terhadap output industri kecil, menengah dan besar Dampak simulasi kebijakan dalam pengembangan klaster industri akibat reindustrialisasi melalui peningkatan investasi, peningkatan ekspor, penurunan impor dan penurunan produktifitas pada beberapa cabang industriyang merupakan klaster industri priorias. Klaster industri adalah sekelompok industri inti yang berkonsentrasi secara regional maupun globalyang saling berhubungan atau berinteraksi sosial secara dinamis, baik dengan industri terkait, industri pendukung

Upload: valakhy-van-braam

Post on 15-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

asassas

TRANSCRIPT

Selama 30 tahun sebelum terjadinya krisis keuangan dan ekonomi pada tahun 1997/ 1998, sektor indust riI ndonesi amengalami transformasi dan pertumbuhan yang cepat. Tidak seperti negara - negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia pada pertengahan tahun 1960-an tidak banyak melakukan pembangunan sektor industri modern .namun demikian , pada pertengahan tahun 1990-an Indonesiadikelompokkan sebagai salah satu negara di Asia Timur sebagai Negara Industri Baru (Newly Industrializing Economies) olehBank Dunia bersama dengan Malaysia dan Thailand. Sejak tahun 1980-an ketiga negara Asia Tenggara tersebut mengalami suatu lompatan dalam ekspor produk- produk industri, walaupun dalam skala yang lebih kecil seperti yang telah dicapai oleh empat macan Asia seperti Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong dan Singapura. Deindustrialisasi adalah penurunan tenaga kerja yang bekerja dalam sektor industri. Penurunan tenaga kerja biasanya diiringi dengan penurunan jumlah output pada sektor industri pada skala nasional suatu perekonomian. Identifikasi faktor faktor penyebab deindustrialisasi merupakan salah satu cara untuk dapat keluar dari kondisi deindustrialisaasi. Berdasarkan degnan faktor faktor tersebut penyebab deindustrialisasi dengan pendekatan reindustrialisasi untuk meningatkan kembali kontribusi sektor industri dalam perekonomian nasional. Simulasi dampak reindustrialisasi terhadap ekonomi makrodan kinerja sektor industri dilakukan simulasi modelekonomi keseimbangan umum terkomputasi ( CGE ).Untuk melihat bahwa simulasi yang dilakukan dengan membandingkannya dengan baseline yang ada, kemudian didapati bahwa memiliki dampak pada berbagai sektor yang ada diantaranya. 1. Dampak terhadap ekonomi makro2. Dampak terhadap output sektor industri 3. Dampak terhadap penyerapan tenaga kerja sektoral4. Dampak terhadap pendapatan rumah tanga 5. Dampak terhadap output industri kecil, menengah dan besarDampak simulasi kebijakan dalam pengembangan klaster industri akibat reindustrialisasi melalui peningkatan investasi, peningkatan ekspor, penurunan impor dan penurunan produktifitas pada beberapa cabang industriyang merupakan klaster industri priorias. Klaster industri adalah sekelompok industri inti yang berkonsentrasi secara regional maupun globalyang saling berhubungan atau berinteraksi sosial secara dinamis, baik dengan industri terkait, industri pendukung maupun jasa penunjang, infrastruktur ekonomi dan lembaga terkait dalam peningkatan efisiensi, menciptakan asset secara kolektif dan mendorong terciptanya inovasi sehingga tercipta keunggulan kompetitif. Industri inti adalah industri yang menjadi basis dalam pengembangan klaster industri nasional. Industri penunjang adalah industri yang berperan sebagai pendukung serta penunjang dalam pengembangan industri inti secara integratifdan komperhensif. Industri prioritas adalah klaster industri yang memiliki prospek tinggi untuk dikembangkan berdasarkan kemampuannya bersaing dipasar internasional dan industri yang faktor faktor produksinya tersedia dengan cukup di Indonesia. Mengingat peningkatan produktivitas dan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri sektor industri memberikan dampak yang besar terhadap output secara nasional, maka implikasinya diperlukan langkah - langkah untuk mendorong peningkatan produktifitas melalui peningkatan teknologi serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk 1meningkatkan produksi dalam negeri dalam upaya mengurangi impor barang- barang konsumsi.Pertumbuhan output cabang industri dari industri yang berbasis pertanian ( agroindustri ) relatif lebih tinggi dibandingkan dengan cabang-cabang industri lainnya. Peningkatan output agroindustri akan mendorong pertumbuhan sektor industri yang akhirnya memberikan kontribusi yang relatif besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. hasil simulasi reindustrialisasi menun ukkan bahwa pertumbuhan output sektor industri kecil menengah lebih tinggi di bandingkan dengan industri besar sehingga sektor industri kecil menengah perlu terus didorong dalam hal infestasi, ekspor, penggunaan produk-produk industrikecil menengah yang lebih luas, dan penguasaan teknologi sehingga mampu memperkuat struktur industri nasional.